Ceritasilat Novel Online

Dewi Kelabang Hitam 16

Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 16

"Des-plak!"

Giam Lun memaki. Kalau bukan Hu-taijin tentu sudah didesaknya sejak tadi, dia

tergetar dan selalu terhuyung mundur. Hal ini membuat menteri itu marah dan

keluarlah kini totokan It-yang-ci, mencicit suaranya namun dengan Soat-kong-jiu

tetap saja totokan itu pun punah. Giam Lun melotot dan marah bukan main. Dan

ketika bentakan-bentakan mulai terdengar dari mulut laki-laki ini dan getaran yang

aneh mengiringi bentakan itu maka beberapa penonton yang ada di depan mulai

terhuyung, bahkan ada yang terguling.

"Orang she Hu, kau tak dapat menghadapi tongkatku lagi. Kau mulai pusing!"

Hu-taijin mendengus, tak menjawab.

"Heh, kau tak dapat melawan senjataku lagi, Hu-taijin. Lihat tongkatku ini

menjadi naga!"

Orang-orang terkejut. Tiba-tiba saja Giam-taijin mengeluarkan bentakannya

yang menggetarkan, melepas tongkat dan benar saja tongkat itu menjadi naga,

berkoak dan menyambar Hu-taijin. Tapi ketika Hu-taijin menampar dan Soat-kong
jiu kembali menangkis maka naga itu lenyap berubah menjadi tongkat lagi, kembali

di tangan Giam-taijin dan orang-orang terkejut. Mereka tak tahu bahwa itulah Cui
beng Hoat-sut (Sihir Pengejar Roh), ilmu yang terpaksa dilepas menteri ini namun Hu

Kang ternyata hebat. Lawannya itu memiliki kekuatan batin di atas dirinya sendiri,

juga sinkang yang hebat. Maka ketika dua tiga kali bentakan Cui-beng Hoat-sut tak

mempan menghadapi menteri ini dan Giam-taijin merah mukanya maka satu ketika

totokan It-yang-ci bahkan ditangkis melenceng mengenai seorang penonton yang ada

di sebelah kiri.

"Crit-aduh!"

Giam-taijin terkejut. Dia membentak dan menyerang lagi, tangan kiri

menyambar dengan pukulan Toat-beng-mo-kun. Tapi ketika pukulan itu dikibas dan

melenceng ke kanan maka Coa-ong tiba-tiba menjerit karena ganti terkena.

"Des-augh!"

Si Raja Ular terguling-guling. Hu-taijin mulai membuat serangan lawannya

membalik mengenai orang lain, pembantu-pembantu Kelabang Hitam, hal yang tentu

saja membuat Giam Lun marah dan membentak gusar. Dan ketika sebuah sapuan

tongkat kembali ditangkis dan menyambar ke depan maka kali ini Giam Khing

menjadi korban, kena gebuk!

"Des-plak!"

Pemuda itu menjerit. Sapuan tongkat ayahnya yang akhirnya mental dan

mengenai dirinya tentu saja membuat pemuda itu mengaduh. Dia tadi menonton

terlalu dekat dan tak nyana Hu-taijin "mengarahkan" serangan ayahnya pada dirinya,

kontan terpelanting dan terlemparlah pemuda itu. Dan ketika setiap serangan

diselewengkan dan diganti arahnya untuk menghajar orang-orang lain akhirnya Koai
tung-jing-liong-sin-hoat jadi kacau dan Toat-beng-mo-kun atau pun It-yang-ci

menghajar orang-orang di sekitar.

"Aduh...... plak-dess!"521

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Giam-taijin mendelik. Dia jadi merasa dipermainkan menteri Hu Kang ini,

menyerang tapi selalu dipentalkan. Nyata kepandaiannya memang kalah dan Hong

Lok pun, sang suheng, juga tak dapat menghadapi menteri itu. Dan ketika Hu-taijin

tertawa dan kini mengejeknya dengan kata-kata tajam maka merahlah muka menteri

Magada itu.

"Ha-ha, seranganmu menghajar orang-orang lain, Giam-taijin. Hati-hati dan

sabar sedikit!"

Atau, ketika serangannya tetap melenceng dan tongkat menghajar dua orang di

sebelah menteri Hu Kang berkata. "Eh, kenapa menyerang mereka? Aku di sini,

taijin. Arahkan tongkatmu dan hajar aku di sini!"

Giam Lun mendelik. Kalau Hu Kang sudah berkata seperti itu dan dia jelas

dipermainkan maka tak ada jalan lain kecuali memaki-maki lawannya itu. Kelabang

Hitam atau Kiok Lan mengerutkan kening melihat semuanya ini, tentu saja marah

karena para pembantunya dihajar Hu Kang, lewat tongkat Giam-taijin. Dan ketika

enam tujuh kali kembali Toat-beng-mo-kun atau tongkat menghantam orang-orang

lain akhirnya gadis itu membentak agar Hong Lok maju.

"Tan-lopek, bantu sutemu!"

Hong Lok tertawa menyeringai. Suheng Giam-taijin ini menenggak arak sambil

ha-ha-heh-heh, tentu saja tahu bahwa dia bakal disuruh maju, diam-diam mendongkol

tapi sebenarnya kagum terhadap menteri Hu Kang itu. Satu lawan satu dia pun tak

mungkin menang. Tapi karena sutenya ada di situ dan dia disuruh menyerang maka

menteri ini bergerak dan tiba-tiba botol araknya menyambar menteri Hu Kang.

"Baik, awas, Hu-taijin. Aku datang membantu adikku.... wut! botol arak

menyambar, langsung melayang ke muka lawan dan Hu Kang mengelak. Menteri itu

berseru keras karena dua lawan tangguh sekaligus maju berbareng, tidak takut tapi

tentu saja berhati-hati. Dan lawan mengejar dan botol arak menghantam kepalanya

tiba-tiba Hong Lok menyemburkan arak dari mulut.

"Crot!"

Menteri Hu Kang memaki. Serangan ini memang di luar dugaan, mengelak

namun percikan arak tetap mengenai mukanya juga, pedas dan perih! Dan ketika

Hong Lok tertawa-tawa dan menyerang lagi maka laki-laki itu berkelebatan dengan

botol araknya, mainkan Sin-tiauw-kun dan beberapa ilmu silat dari keluarga Magada,

mendesak dan keteterlah menteri Hu Kang. Dan ketika tongkat menyambar dan

menderu pula dari kiri maka sebuah pukulan akhirnya menghajar menteri ini.

"Dess!"

Hu Kang terhuyung. Untuk pertama kali ia mendapat pukulan keras, tidak apa
apa namun marah juga. Hajaran tongkat itu membuatnya terdorong dan terhuyung.

Giam Lun tertawa dan sudah menyerangnya lagi. Dan ketika Hong Lok membantu

dan menteri ini tertawa-tawa mainkan silat mabok akhirnya menteri Hu Kang

kewalahan dan penonton mulai bersorak, melihat menteri itu terdesak karena

menangkis di sini kena yang sana, menangkis yang sana kena di sini. Sibuklah

menteri itu. Tapi ketika dia mengeluarkan seruan keras dan dua orang itu522

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

berkelebatan di kiri kanan mendadak Hu-taijin mengeluarkan Pek-in-ciangnya

(Pukulan Mega).

"Des-plak!"

Dua orang itu tergetar. Hong Lok dan sutenya dapat ditahan, kini Hu-taijin

menggerakkan tangan kiri dengan Pek-in-ciang. Dan ketika lawan maju kembali dan

membentak marah maka Soat-kong-jiu sudah mendapat teman.

"Des-plak!"

Lagi-lagi dua orang itu terhuyung. Hong Lok terbelalak sementara sutenya

melotot, menteri Hu Kang ini hebat benar dan mereka tentu saja penasaran. Dan

ketika mereka membentak dan maju lagi maka Pek-in-ciang dan Soat-kong-jiu ganti
berganti dikeluarkan menteri itu, sanggup menghadapi dua lawannya dan tentu saja

lawannya terkejut. Hong Lok diam-diam kagum dan memuji lawannya ini. Hanya

suheng mereka Yonaga yang dapat mengalahkan Hu Kang, dengan ilmu pukulannya

Hwee-liong Sin-kang, yang celakanya tidak mereka miliki. Dan ketika kembali Pek
in-ciang atau Soat-kong-jiu menahan pukulan-pukulan mereka maka penonton

tertegun sementara Kiok Lan diam-diam memuji tapi juga gemas, melihat bahwa

menteri Hu Kang memang hebat dan alangkah baiknya kalau menteri ini dapat

dijadikan pembantunya. Ilmunya masih lebih tinggi daripada, Giam Lun ataupun

Hong Lok, setingkat di bawahnya tapi setingkat di atas dua orang pembantunya itu.

Dan ketika anak buahnya tertegun diam sementara pertandingan berjalan semakin

seru maka dua orang menteri itu memaki-maki Hu Kang, terutama Giam Lun karena

tongkatnya selalu tertahan Pek-in-ciang atau Soat-kong-jiu. Suhengnya

menyemprotkan arak namun lengan baju menteri Hu Kang mengibas, arak tiba-tiba

beku dan terpukul runtuh. Dan ketika mereka marah-marah dan pertandingan berjalan

imbang tiba-tiba Kiok Lan menjadi tak sabar dan ingin maju.

"Kalian mundurlah!" katanya. "Biarkan aku merobohkan menteri ini dan lihat

berapa jurus ia dapat bertahan!" gadis itia berkelebat, mendorong dua pembantunya

dan tiba-tiba Hong Lok maupun sutenya terhuyung. Mereka malu tak dapat

merobohkan Hu-taijin. Dan ketika mereka marah namun Hong Lok menenggak

araknya sambil tertawa aneh maka Kiok Lan atau Dewi Kelabang Hitam langsung

menangkis dan sudah menghadapi pukulan menteri itu, yang kebetulan

mempergunakan Pek-in-ciangnya.

"Des-plak!"

Hu-taijin terjengkang. Kiok Lan langsung mengeluarkan Hwee-liong Sin
kangnya dan tentu saja menteri itu kaget. Terhadap Hwee-liong Sin-kang memang

dia kalah. Dan ketika dia melompat bangun dan memaki gadis itu maka Kiok Lan

berkelebatan melepas pukulan-pukulan Naga Apinya, membuat menteri itu kalang
kabut dan Hu-taijin jatuh bangun. Menteri ini berteriak dan pucat, sekaranglah dia

akan tamat. Dan ketika benar saja dia terpelanting dan bergulingan oleh pukulan
pukulan gadis itu maka Kiok Lan berseru agar dia menyerah.

"Menyerahlah, atau kau kubunuh, Hu-taijin. Menyerahlah dan baik-baiklah

menjadi pembantuku!"

"Keparat!" menteri itu membentak. "Kau boleh bunuh aku, bocah siluman. Tapi

tak sudi aku menjadi pembantumu!"523

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kalau begitu kau mampus, terimalah ini.... dess!" dan sang menteri yang

mencelat dan terlempar dihantam Naga Api akhirnya mengeluh namun dapat bangun

lagi, terhuyung dan sebuah tamparan membuatnya terbanting lagi. Dua tiga kali Kiok

Lan menghajarnya gemas, kian lama kian keras dan menteri itu pucat. Akhirnya

sebuah pukulan di pundak membuatnya roboh terlempar, pundaknya meledak keras

dan baju menteri itu pun terbakar. Tapi ketika Kiok Lan hendak menghabisi menteri

ini dan para pembantunya bersorak tiba-tiba terdengar teriakan kaget di sebelah kiri

dan api yang besar menjilat bangunan atau rumah terbagus.

"Hei, kebakaran.....!"

Kiok Lan terkejut. Saat itu api tiba-tiba membubung cepat, rumah atau

bangunan yang di pakai menyekap sang pangeran tiba-tiba terbakar. Dan ketika

semua orang terkejut dan berteriak mencari air tiba-tiba bangunan-bangunan yang

lain terbakar dan berturut-turut api yang besar mengelilingi rawa.

"Hei, itu lagi!"

"Juga di sana...!"

Ributlah semua orang. Kebakaran yang entah bagaimana bisa terjadi tiba-tiba

membuat orang panik. Lima rumah terbakar cepat dan itulah tempat tinggal anak

buah Kelabang Hitam. Rumah terbagus, yang sebenarnya menjadi tempat tinggal

Kiok Lan sendiri sudah cepat dimakan api, tinggal separoh dan gadis itu terkejut. Dan

ketika Kiok Lan terbelalak dan marah melihat itu maka Hong Lok diminta

memadamkan api dan Hu-taijin ditendangnya mencelat, roboh terguling-guling dan

menteri itu tak dapat bangun. Kali ini Hu-taijin mengeluh dan muntah darah, dia

terluka. Namun ketika semua orang berlarian mengatasi api mendadak berkelebat

sesosok bayangan dan Hangga muncul.

"Kelabang Hitam, lepaskan Hu-taijin!"

Kiok Lan terkejut. Untuk kedua kali dia bertemu pemuda ini, mau membentak

tapi bayangan lain kembali berkelebat. Dan ketika Han Li muncul dan melengking

marah maka gadis itu minta agar pamannya dibebaskan.

"Dan mana Tan-susiok!"

Lengkaplah dua jago muda dari Magada itu. Kiok Lan melotot dan memanggil

Hong Lok, juga Giam-taijin dan Giam Khing, yang tadi disuruh memadamkan api

tapi sudah menyuruh Coa-ong dan lain-lain. Dan ketika tiga orang itu berkelebat dan

Giam Lun tentu saja tertegun maka Hangga juga terbelalak dan terheran-heran

melihat pamannya nomor empat ini.

"Hei, kalian di sini, Giam-susiok?" Hangga memandang Giam Khing dan

ayahnya, tentu saja tertegun karena tak menyangka dua orang itu ada di situ. Yang

diketahuinya hanya pamannya Hong Lok itu, jadi Hangga kontan terbelalak melihat

Giam Khing dan ayahnya juga di situ. Tapi ketika pamannya menyeringai dan

tersenyum aneh pamannya itu berkata.

"Benar, kami di sini, Hangga, menyusul suhengku atau pamanmu Hong Lok.

Ada apa kau datang dan kalian yang membuat kebakaran itu?"524

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Bukan," Hangga menggeleng. "Kami datang untuk membebaskan Tan-susiok,

paman. Dan karena kau juga ada di sini maka aku juga akan membebaskan dirimu!"

"Ha-ha!" Giam-taijin tertawa. "Kami senang di sini, Hangga, tak perlu

dibebaskan. Dan pamanmu Hong Lok juga begitu. Sebaiknya kalian mengikuti jejak

kami dan biar kau dan adikmu itu tinggal di sini!"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apa?"

"Benar!" Kiok Lan tiba-tiba berseru. "Kau dan adikmu tinggal di sini, Hangga.

Atau kau kutangkap dan dibunuh!"

"Nah, dengar," Giam-taijin menyambung, menyeringai. "Dewi Kelabang Hitam

telah memberimu kesempatan, Hangga. Lekaslah berlutnt dan nyatakan

kesediaanmu!"

"Kami tak sudi!" Han Li tiba-tiba melengking. "Kau pengecut dan hina, Giam
susiok. Kiranya watakmu sudah berobah dan suka tunduk sebagai orang rendahan!"

"Apa?" sang paman terkejut. "Kau memaki susiokmu?"

"Tak ada yang memaki. Kenyataan menunjukkan begitu, Giam-susiok. Dan kau

serta Giam Khing sebenarnya masih berhutang banyak urusan dengan Magada. Kau

harus kembali, atau kami menangkapmu dan menyeretmu ke sana!"

"Ha-ha, keponakan yang kurang ajar!" Giam-taijin berseru. "Kau tidak

memandang susiokmu lagi, Han Li. Kau kurang ajar dan pantas kutangkap untuk

kulaporkan kepada ayahmu. Hayo minta maaf atau kami akan membekukmu!"

"Siut!" dan Han Li yang membalas dengan bentakan nyaring tiba-tiba berkelebat

dan langsung menyambar pamannya itu, melepas pukulan Hwee-liong Sin-kang dan

sang paman terkejut. Hangga juga terkejut karena adiknya itu tiba-tiba bergerak tanpa

menunggu perintahnya dulu, tentu saja membuat dia tersentak. Tapi ketika sang

paman mengelak dan Hwee-liong Sin-kang menghajar ke kiri tiba-tiba kaki Han Li

bergerak dan tahu-tahu Giam Khing mendapat tendangan, mencelat ke kakaknya.

"Hang-ko, terima pemuda ini.... dess!" Giam Khing menjerit, tidak menyangka

dan tendangan itu membuatnya kaget, langsung terlempar dan melayang ke arah

Hangga. Dan ketika Hangga menangkap dan tahu maksud adiknya maka pemuda itu

menotok Giam Khing dan robbhlah pemuda itu dalam segebrakan saja, di tangan

kakak beradik yang lihai ini!

"Nah," Han Li sudah berdiri tegak, bersinar-sinar. "Kau lihat, Giam-susiok.

Siapa yang tertangkap dan dibekuk di sini. Kalau aku mau tentu Giam Khing dapat

kubunuh!"

"Keparat!" menteri itu marah. "Perbuatanmu di luar batas, Han Li. Kau akan

kuhajar dan kubunuh!"

"Jangan sombong!" Han Li mengejek. "Kau tak dapat mengalahkan Hwee-liong

Sin-kang susiok. Dan aku memiliki itu, meskipun tak seberapa mahir!"

"Hm!" dan sang paman yang mendelik dengan sikap tertegun tiba-tiba melihat

bayangan berkelebat dan bentakan Kiok Lan, menyambar dan langsung menampar

gadis itu dengan pukulan Naga Api. Han Li terkejut karena hawa panas sudah525

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mendahului, berkelit tapi lawan mengejar. Dan ketika dia menangkis tapi terpelanting

jatuh maka Kiok Lan melepas tiga jarum merah, berturut-turut menyambar gadis itu

dan Han Li membentak. Gadis ini bergulingan sambil menyampok, jarum-jarum

mencelat tapi justeru menyambar ke-kiri, ke kakaknya. Dan ketika Hangga terkejut

dan mengibaskan bajunya maka Kiok Lan terkekeh berkelebat ke arah pemuda ini,

melepas Hwee-liong Sin-kang dan kaki pun bergerak dari bawah, menendang

selangkangan. Satu tendangan berbahaya yang bukan main hebatnya, juga keji! Dan

ketika Hangga terkejut dan tentu saja sibuk maka tangan kiri Kiok Lan bergerak

dan...... terampaslah Giam Khing dari kempitannya.

"Hi-hik!" Kiok Lan berjungkir balik. "Kau terimalah puteramu, Giam-taijin.

Lihat tak perlu takut menghadapi ancaman dua bocah ini!" gadis itu melempar Giam

Khing, langsung diterima ayahnya dan tentu saja Giam-taijin girang. Giam Khing

sudah dibebaskan totokannya dan pemuda itu berseri. Ayahnya tertawa bergelak dan

Giam Khing sudah berdiri dengan selamat. Dan ketika Hangga tertegun karena

merasa diperdayai Kiok Lan maka gadis itu berkacak pinggang dengan mata berseri
seri.

"Lihat," katanya lagi. "Akupun memiliki Hwee-liong Sin-kang, Hangga. Tak

perlu takut menghadapi kalian. Sekarang menyerahlah, atau kalian ditangkap dan

akan dibunuh!"

Hangga menjublak. Setelah dipedayai dan Giam Khing dirampas kembali tiba
tiba muka pemuda ini merah. Gadis itu lihai dan memang hebat, dia tak menyangka

bahwa sebenarnya Kiok Lan hendak merampas Giam Khing, mengalihkan perhatian

pada serangannya terhadap Han Li tapi diam-diam mengincar Giam Khing. Memang

itu yang hendak dituju Kiok Lan. Maka ketika gadis itu berdiri sombong sementara

kebakaran masih belum dapat dipadamkan karena di tempat-tempat yang lain api

terus membubung dan seolah bertambah maka Hangga mengerutkan kening

sementara adiknya memaki kalang-kabut.

"Keparat, Kelabang Hitam ini licik, Hang-ko. Dia curang dan tak tahu malu.

Cih, dasar kepala rampok. Menyerangpun menggunakan senjata gelap!" dan Han Li

yang menyala-nyala memandang lawannya tiba-tiba dijawab dengus mengejek yang

bernada dingin.

"Tak usah banyak mulut. Kalau tidak senang boleh kau maju, Han Li.

Pembantuku akan siap menangkapmu dan kau pasti dibekuk!"

"Cih, dua susiokku itu maksudmu? Mereka tak akan menyerangku, Kelabang

Hitam. Justeru mereka akan membunuhmu!"

Namun Giam-taijin yang tertawa dan menggeleng kepala berseru. "Tidak, kau

salah, Han Li. Meskipun kami pamanmu tapi kalau sepak terjangmu kurang ajar

begini tentu kami tetap membantu Kelabang Hitam. Kau sebaiknya menyerah, dan

jangan macam-macam!"

"Nah," Kiok Lan mengejek. "Kau dengar, Han Li. Mereka tetap akan

menangkapmu. kalau kau membangkang. Sekarang lebih baik kau mengikuti jejak

pamanmu dan...."

"Wut!" Han Li menerjang, memotong dengan satu serangan kilat. "Lebih baik

mampus daripada menyerah padamu, Kelabang Hitam... Kau pun musuhku karena526

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kau pencuri ilmu-ilmu silat keluarga Empat Pendekar!" dan Han Li yang menyerang

serta langsung mengeluarkan Hwee-liong Sin-kang tiba-tiba membentak dan

menghantam lawannya, dikelit tapi mengejar dan akhirnya Kiok Lan atau Dewi

Kelabang Hitam menangkis. Tadi Han Li dibuat terpelanting, sekarang pun dia akan

membuatnya begitu. Tapi ketika Han Li mengerahkan, tenaganya dan dua pukulan

bertemu ternyata gadis itu hanya terhuyung dan sedikit kalah tenaga.

"Dukk!"

Han Li tak terpelanting. Gadis itu menerjang lagi dan cepat serta bertubi-rtubi

dia berkelebatan mengelilingi lawan. Kelabang Hitam atau Kiok Lan terkejut,

mengerutkan alis. Dan ketika dia mengelak dan menangkis lagi, menambah

tenaganya, maka Han Li terhuyung dan kali ini terdorong.

"Dukk!"

Han Li hanya tergetar. Gadis itu tak terpelanting dan Kiok Lan tentu saja marah,

dua kali tak berhasil merobohkan lawan. Maka begitu lawan berkelebatan

mengelilingi dirinya dan tamparan serta pukulan bertubi-tubi menyambarnya maka

gadis itu mengelak dan menangkis, mengerahkan tenaganya namun Han Li benar
benar hebat. Gadis itu sudah mengerahkan segenap kepandaiannya untuk menerima

tangkisan, selalu terdorong tapi dapat maju lagi. Dan karena hal itu terjadi berulang
ulang sementara Hangga berdiri di sana maka Kiok Lan berseru nyaring menyuruh

Hong Lok dan sutenya maju, membentak dua pembantunya itu dan gadis ini

berjungkir balik mengundurkan diri. Hong Lok tertawa dan menyambar botol

araknya, menggelogok dan maju ke depan. Dan ketika sutenya mencabut tongkat dan

juga menghadapi Han Li maka gadis ini sudah dihadang dan memaki-maki dua

pamannya, tak lama kemudian bertanding namun Hong Lok tampak bertempur

setengah hati. Kiok Lan membentak menyuruh pembantu utamanya itu bertanding

lebih sungguh-sungguh, jengkel dan akhirnya menyuruh Coa-ong dan membuat

Hangga terkejut. Tapi ketika adiknya melengking tinggi dan berkelebatan di antara

musuh-musuhnya tiba-tiba terdengar jeritan dan pekik kaget di luar arena, yakni di

tempat kebakaran itu dan Hangga serta Dewi Kelabang Hitam menoleh. Mereka

melihat dua bayangan melempar-lempar anak buah Kelabang Hitam ke tengah-tengah

api, tentu saja berteriak dan anak buah Kelabang Hitam itupun menjerit, kaget dan

ketakutan, pucat. Dan ketika Kiok Lan tertegun sementara Hangga juga tak mengenal

bayangan itu mendadak mereka berkelebat dan tahu-tahu sudah muncul di situ,

seperti iblis.

"Kiok Lan, hentikan pertandingan ini!"

Kiok Lan terkejut. Seorang pemuda tampan dengan muka sedikit kehitaman

tahu-tahu berada di situ, bersama seorang temannya seorang gadis yang juga

kehitaman karena mukanya kena asap. Kiok Lan mula-mula tak mengenal siapa dua

orang ini karena kedatangannya memang tak diduga. Tapi begitu mengamati dan

mengenal suaranya tiba-tiba gadis itu tergetar, mundur berseru tertahan.

"Bun Hwi......!"

"Ya, aku," Bun Hwi, pemuda ini, ternyata mengaku. "Hentikan pertandingan itu,

Kiok Lan. Atau aku terpaksa menghentikannya dan kita bicara dulu!"

"Kau datang sebagai kawan atau lawan?"527

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hentikan dulu, Kiok Lan. Dan baru kita bicara!"

"Tidak, jawab dulu pertanyaanku!"

"Wut!" dan Bun Hwi yang membentak dan berkelebat ke kiri tiba-tiba berseru

mendorongkan kedua lengannya, mengibas dan menangkis pukulan-pukulan Coa-ong

dan juga Giam-taijin, termasuk menteri Hong Lok. Dan ketika mereka terpelanting

dan Giam-taijin serta suhengnya terhuyung, mundur maka Hangga melompat berseru

girang.

"Bun Hwi, terima kasih atas bantuanmu!"

"Ah," Bun Hwi tersenyum. "Tarik adikmu, Hangga. Aku mau bicara sebentar

dengan Dewi Kelabang Hitam ini!"

Hangga bergerak. Dia telah menarik dan menyambar adiknya yang uring
uringan dan mau menyerang lagi. Dan ketika Han Li berapi-api namun tertegun

melihat kedatangan Bun Hwi maka pemuda itu berhadapan dengan Kiok Lan, bekas

teman sekaligus lawannya.

"Kiok Lan, aku datang untuk mencari Hu-taijin. Juga membebaskan adikku

yang kau culik!"

"Hm!" Kiok Lan, si Dewi Kelabang Hitam mendengus, mata bersinar-sinar.

"Jadi kedatanganmu untuk itu? Bukan untuk yang lain?"

"Maaf," Bun Hwi tersenyum pahit. "Aku datang karena sepak terjangmu yang

mengundang, Kiok Lan. Dan aku minta agar kita bisa bicara baik-baik."

"Bagus, bicara baik-baik, padahal kau membakar tempat tinggal anak buahku!

Omongan apa ini, Bun Hwi? Kau yang salah omong atau aku yang salah dengar?

Siapa yang melakukan pembakaran rumah-rumah ini?"

"Aku!" gadis di sebelah Bun Hwi, yang tak dihiraukan sejenak tiba-tiba tampil

bicara. "Aku yang membakar rumah-rumah itu, Kiok Lan. Karena anak buahmu

kurang ajar tak mau mempertemukan kami berdua denganmu!"

Kiok Lan terkejut. Tiba-tiba dia memandang tajam, mengamati muka yang kena

asap itu dan mengenal suaranya. Dan ketika dia mendelik dan sinar mata tiba-tiba

menyala maka gadis ini gemetar, menahan marah. "Hm, kau kiranya. Mei Hong? Kau

datang bersama Bun Hwi? Mau apa?"

"Bun Hwi hendak mengambil putera kaisar, juga Hu-taijin!"

"Hanya itu saja?"

"Tidak, sekalian mengundang dirimu menghadiri pertunangan kami, Kiok Lan.

Bun Hwi hendak minta baik-baik agar kau merobah sepak terjangmu!"

"Apa? Pertunangan kalian?" tubuh itu terguncang.

"Benar, ibunda Wi Hong telah merestui hubungan kami, Kiok Lan. Dan Bun

Hwi ingin mengundangmu dalam pesta pertunangan!"

"Keparat!" Kiok Lan memekik. "Benar, Bun Hwi? Kau...... kau mau menikah

dengan siluman betina ini?"528

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bun Hwi mengerutkan kening. Sebenarnya tak ada maksud di hatinya untuk

membicarakan itu di depan begini banyak orang. Janjinya kepada Mei Hong adalah

hendak mambicarakan persoalan cinta di depan enam mata. Dirinya, Mei Hong dan

Kiok Lan. Tapi begitu Mei Hong sudah lantang dan urusan dibongkar begitu saja

tiba-tiba pemuda itu merasa ditelanjangi di depan orang banyak, melirik kekasihnya

namun Mei Hong tak perduli. Gadis itu pura-pura tak melihat karena tiba-tiba dia

merasa panas bertemu dengan lawannya ini. Kiok Lan membuatnya marah karena

dua kali gadis itu bertanya apakah Bun Hwi tidak membawa persoalan "lain", yang

segera ditangkap dan diartikan sebagai persoalan cinta mereka, cinta segitiga dan

tentu saja Mei Hong gemas. Maka begitu Kiok Lan bertanya dan dia serasa ditantang
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

maka tanpa tedeng aling-aling lagi gadis itu bicara seperti itu, yang justeru membuat

Bun Hwi terkejut sementara Hangga juga tergetar!

"Sst, dengarkan itu, Han Li. Kau tak perlu menyelidiki karena Mei Hong sudah

mengaku di depan umum!" Hangga berbisik, tentu saja terpukul tapi pemuda ini

sudah mendapat pemberitahuan dari Hu Lan. Han Li terkejut dan terbelalak, mukanya

merah namun sang kakak menggamit lengannya. Dan ketika Kiok Lan membentak

lagi dan bertanya pada Bun Hwi, yang masih belum menjawab, maka akhirnya Bun

Hwi mengangguk dan dengan suara berat pemuda itu memberi kepastian.

"Benar, maaf, Kiok Lan. Aku memang mencintai Mei Hong."

Cukuplah itu. Kiok Lan tergetar, mundur dan terhuyung dengan muka pucat.

Wajah yang cantik itu jelas bergetar hebat, menggigil. Kiok Lan serasa dihantam palu

godam dan di sana Mei Hong tersenyum mengejek. Gadis itu tersenyum penuh

kemenangan sementara Kiok Lan atau Dewi Kelabang Hitam gemetar. Gadis itu

pucat pasi karena pengakuan Bun Hwi merupakan pukulan hebat baginya. Di depan

orang banyak pemuda yang dicintainya itu telah mengaku jatuh hati kepada Mei

Hong. Berarti, pudarlah harapannya dan Kiok Lan tiba-tiba menangis. Namun ketika

sebuah lengkingan panjang meluncur dari mulutnya dan gadis itu berteriak tiba-tiba

Kiok Lan atau Dewi Kelabang Hitam telah menerjang Mei Hong, cepat dan

mengejutkan.

"Mei Hong, kubunuh kau!"

Mei Hong terkejut. Dia berada di samping Bun Hwi, tak ada waktu mengelak

dan sinar merah meluncur dari tangan Kiok Lan. Pukulan Naga Api meledak dan Bun

Hwi terkejut. Itulah pukulan yang amat ampuh dan berbahaya. Tapi ketika dia mau

bergerak dan berseru perlahan tiba-tiba Mei Hong mendahului dan berkelebat ke

depan, menyambut, juga mengeluarkan lengkingan panjang dan meledakkan Hwee
liong Sin-kangnya pula, yang baru didapat dari pendekar sakti Handewa.

"Blarr!"

Dua orang itu terpental. Baik Mei Hong maupun Kiok Lan ternyata sama-sama

terlempar, dua orang gadis itu mengeluh tertahan dan terbanting bergulingan,

meloncat bangun namun mereka terhuyung dengan muka pucat. Bun Hwi cepat-cepat

berteriak dan berkelebat ke arah Mei Hong, menolong dan membangunkan

kekasihnya, hal yang membuat Kiok Lan mendelik! Dan ketika jelas pemuda itu

menolong Mei Hong dan tidak menolong dirinya kejadian yang sebenarnya masih

diharap seperti dulu, tiba-tiba Kiok Lan memekik dan menerjang lagi. Kali ini Bun

Hwi juga dihantam dan gadis itu berseru, agar para pembantunya maju, menangkap529

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

atau membunuh Han Li dan kakaknya, mata gelap dan berkelitlah Bun Hwi dari

serangan-serangannya yang ganas. Tapi ketika gadis itu berkelebatan dan Bun Hwi

maupun Mei Hong menjadi sasaran kemarahannya maka Mei Hong berseru agar

gadis itu diserahkan padanya.

"Bun Hwi, mundurlah. Aku sudah senang kau menepati janjimu. Biar siluman

ini menjadi bagianku dan kau jagalah para perampok itu!"

Kiranya anak buah Kiok Lan sudah maju dari mana-mana. Mereka itu juga

menyerang Han Li dan Hangga, menubruk dan menerkam dan Giam-taijin sudah

tertawa bergelak. Entah kenapa melihat semua keributan itu tiba-tiba saja menteri

Magada ini gembira. Dia menerjang dan menyerang Han Li, gadis yang dinilai lebih

lemah daripada Hangga. Dan ketika Giam Khing juga diminta untuk menyerang

gadis itu maka pemuda ini minta bantuan para bawahannya untuk sama-sama

menyerbu.

"Tangkap gadis ini, awas jangan dibunuh!"

Tapi seruan itu tinggal seruan. Han Li malah membentak dan menyambut

mereka, kedua tangannya bergerak ke kiri kanan dan terlemparlah orang-orang itu

ketika gadis ini mengeluarkan pukulannya. Dan ketika sang paman bergerak dan

Giam Khing juga menerjang dengan tongkatnya maka Han Li menangkis dan

menyambut mereka itu.

"Plak-plak-dess!"

"Tiga pukulan mendarat hampir berbareng. Dengan kelihaiannya ayah dan anak

mampu mendaratkan tongkat, Han Li tergetar karena saat itu ia sibuk menghalau

serangan para perampok. Tapi karena ia bersiap dan sudah melindungi diri dengan

sinkang maka tongkat membalik dan gadis ini berteriak marah, mencabut pedang dan

tiba-tiba Han Li berkelebatan bagai macan diganggu anaknya. Giam Khing dan

ayahnya terkejut karena mereka terdorong. Namun karena mereka juga lihai dan

tongkat bergerak kembali maka Han Li dikeroyok dan akhirnya puluhan rampok juga

maju membantu, termasuk Sin-go si Buaya Sakti dan Sin-cit, yang belum

mengeluarkan tikusnya. Dan ketika semua maju dan Han Li dikerubut tak kurang dari

limapuluh orang maka kakaknya, Hangga, yang menonton dan berkerut kening tiba
tiba maju berkelebat.

"Giam-susiok... kau tak tahu malu!"

Hangga menangkis, langsung mengeluarkan Hwee-liong Sin-kangnya dan

menjeritlah ayah dan anak. Giam Khing terlempar dan sampai terguling-guling. Dan

ketika Hangga bergerak ke sana ke mari sementara adiknya sudah berkelebatan bagai

menyambar-nyambar maka beberapa perampok akhirnya mandi darah dan roboh

kena pedang di tangan gadis itu.

"Jangan membunuh, tahan kemarahan!"

Itulah seruan Hangga. Pemuda ini memang berwatak mulia dan lemah hati, tak

tahan melihat sepak terjang adiknya namun pamannya dan Giam Khing

mempergunakan kesempatan. Tiba-tiba mereka membentak dan meluncurkan jarum
jarum kecil, am-gi atau senjata gelap yang tentu membuat Hangga berkerut semakin

dalam. Pemuda itu marah dan mau tak mau bersikap agak keras. Dan karena dirinya530

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

sudah dikeroyok pula oleh puluhan orang yang tiada hentinya menyerang dan

menusuk akhirnya adiknya mengejek dan tertawa di sana.

"Tidak membunuh berarti dibunuh, Hang-ko. Kau boleh lakukan sikapmu tapi

jangan menyesal kalau celaka!"

Terpaksa, karena lawan memang kejam dan mereka tak malu-malu mengeroyok

sampai puluhan orang akhirnya Hangga bergerak dan berkelebatan pula seperti

adiknya, melempar-lempar mereka dan Coa-ong yang dulu pernah melukai adiknya

sudah dibentak Han Li, dikejar dan dicecarlah Raja Ular itu habis-habisan. Dan

ketika satu tusukan pedang melukai bahu kakek itu dan Coa-ong menjerit maka

kakek ini meniup serulingnya dan muncullah ratusan ular mangeroyok gadis itu.

"Gunakan bubuk hijau, yang merasa kawan jangan membunuh ularku!"

Para anak buah Kelabang Hitam ribut. Mereka tiba-tiba mengeluarkan sesuatu

dari kantung baju, semacamt bubuk berwarna hijau dan harum tapi juga amis, aneh.

Menggosok-gosoknya pada kaki bagian bawah dan menerjang lagi. Dan ketika ular
ular berdatangan dan menyelinap serta melalui kaki orang-orang ini ternyata mereka

tak menyerang dan terus menuju ke arah Han Li ataupun Hangga, yang masih

diserang Giam Khing dan pamannya, sesuai irama suling.

"Ha-ha, mampus kalian, anak-anak. Mampus!"

Hangga terkejut. Kejadian duln mau berulang lagi, adiknya sudah menjerit dan

jijik. Ular-ular ini memang menjijikkan. Namun ketika dia berkelebatan dan

meroboh-robohkan anak buah Kiok Lan tiba-tiba Bun Hwi berteriak padanya dan

melempar sebuah obor.

"Hangga, jangan takut. Ular paling panik menghadapi api. Terimalah!"

Pemuda itu menangkap. Ternyata Bun Hwi juga melakukan hal yang sama

kepada adiknya, di sana Han Li menerima seruan Bun Hwi dan sebuah obor pula,

menyuruh gadis itu membakar sekitarnya dan ular-ularpun mundur. Dan ketika dua

kakak beradik itu dapat bernapas lega karena Coa-ong mencak dan memaki-maki

maka di sana Mei Hong sudah bertanding seru dengan Kiok Lan, musuh

bebuyutannya.

"Plak-dess!"

Dua gadis itu terlempar. Mei Hong mengeluh sementara Kiok Lan memekik,

terguling-guling. Keduanya sudah meloncat bangun dan serang-menyerang lagi. Dan

ketika Bun Hwi bingung karena tak tega rasanya melihat keduanya bermusuhan

begitu hebat mendadak berkelebat sesosok bayangan dan langsung bayangan ini

membantu Kiok Lan.

"Jangan takut. Aku membantumu, Kiok Lan. Mari kita robohkan gadis ini dan

kau hati-hatilah terhadap Bun Hwi...... plak-dess!" Mei Hong terlempar, tak menduga

datangnya bayangan itu dan Kiok Lan tertegun. Seorang pemuda gagah tahu-tahu

berada di sampingnya dan sudah menyerang Mei Hong. Dan ketika dia terkejut dan

heran serta kaget maka Bun Hwi di sana berseru.

"Yo Kang!"531

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Pemuda itu tertawa. Ternyata Bun Hwi mengenalnya, mengejek dan

membenarkan seruan Bun Hwi, menyerang dan sudah bertubi-tubi mendesak Mei

Hong, yang tentu saja kewalahan karena dikeroyok dua. Dan ketika Kiok Lan

mengenalnya dan akhirnya berseru girang maka pemuda itu, yang benar Yo Kang

adanya berkata.

"Benar, aku Yo Kang, Bun Hwi. Kalau kau memusuhi Kiok Lan justeru aku

yang membelanya. Kau majulah, dan mari kita bertanding..... wut-plak!" Mei Hong

terkena sebuah tamparan pukulan Hwee-liong Sin-kang dan gadis itu terhuyung. Mei

Hong marah namun pucat menerima pukulan, Yo Kang juga pandai mainkan Hwee
liong Sin-kang meskipun belum selihai ayahnya. Tentu saja terdesak. Dan ketika

Kiok Lan terkekeh sementara Bun Hwi tertegun dan menjublak di sana maka Giam
taijin, yang juga melihat kedatangan pemuda itu tertawa bergelak.

"Ha-ha, kau datang, Yo Kang? Mana ayahmu? Hayo, bantu kami menangkap

musuh-musuh ini. Bekuk dan robohkan mereka!"

Yo Kang tersenyum aneh. Ditanya tentang ayahnya dia tak menjawab, pemuda

ini adalah putera Yonaga, menteri paling hebat setelah Handewa. Jadi merupakan

tokoh di Magada yang tentu saja dimalui. Dan ketika Mei Hong terus didesak

sementara Kiok Lan girang mendapat bantuan pemuda itu tiba-tiba Mei Hong

terlempar lagi dan Kiok Lan bertanya.

"Hei, kau datang ada pamrih. apa, Yo, Kang? Kau mau ikut-ikutan kedua

pamanmu menjadi pembantuku?"

"Hm, kau terlalu sombong. Aku juga memiliki Hwee-liong Sin-kang, Kiok Lan.

Kau tak dapat mengalahkan aku. Kita berimbang!"

"Jadi apa maksudmu?"

"Aku sudah mendengar semua nasibmu, terus terang aku terharu. Aku.... aku

datang karena cinta!"

"Hah? Apa?"

"Benar, aku suka kepadamu, Kiok Lan. Aku merasa jatuh hati. Sudah sebulan

ini aku berdiam di sini tanpa kau ketahui!"

"He, jadi bayangan yang sering kulihat itu?!"

"Benar, itu aku, Kiok Lan. Dan semalam pun kita sebenarnya sudah bertemu!"

"Ah, kukira Bun Hwi!" dan Kiok Lan yang kaget serta tertegun dalam bertanya

jawab tiba-tiba terisak dan mengejar Mei Hong, disusul bayangan pemuda itu dan Yo

Kang melepas satu pukulan berbahaya. Mei Hong sedang bergulingan karena baru

saja terlempar oleh keroyokan dua orang lawannya. Tapi ketika lawan berkelebat dan

Kiok Lan maupun Yo Kang sama-sama melepas pukulan berbahaya tiba-tiba Bun

Hwi tak dapat berdiam diri dan membentak serta menangkis pukulan dua orang itu,

berkelebat.

"Kiok Lan, Yo Kang...... tahan!"

Tiga dentuman menggetarkan tempat itu. Bun Hwi terpental tapi dua lawannya

terdorong, mereka tertahan dan pukulan mereka tadi ditangkis Bun Hwi. Dan ketika532

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bun Hwi berjungkir balik dan Mei Hong juga meloncat bangun maka dua muda-mudi

itu sudah berhadapan dengan lawan mereka yang juga sudah berdampingan.

"Kiok Lan, kau serang Mei Hong, biar aku Bun Hwi!"

"Tidak, kau yang Mei Hong, Yo Kang. Biar Bun Hwi bagianku!" dan Kiok Lan

yang mendahului dan berkelebat ke depan tiba-tiba melancarkan pukulannya dan

membentak serta terisak menyerang Bun Hwi, kalap dan memaki pemuda itu

sementara Yo Kang sudah menyerang Mei Hong. Dan ketika Mei Hong memaki dan

menangkis serta mengelak maka pertandingan baru berjalan hebat di sini.

"Kiok Lan, kau tersesat!"

"Biarlah, ini semua gara-garamu, Bun Hwi. Kalau bukan karena kau tak

mungkin aku begini!"

"Ah, kau egois. Kau mau menangnya sendiri!"

"Memangnya aku harus mengalah? Jangan banyak cakap, kau bunuh aku atau
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aku yang akan membunuhmu, Bun Hwi. Sekarang kau atau aku yang mati...... des
dess!" Kiok Lan menghantam, marah dan sengit dan tentu saja dia mengeluarkan

Hwee-liong Sin-kangnya itu. Bun Hwi menangkis dan mereka sama-sama terpental.

Tapi karena Bun Hwi memiliki tubuh yang lebih kuat karena pemuda itu kebal secara

alami maka Kiok Lan terbanting sementara pemuda itu hanya terhuyung dan

mengeluh.

"Keparat, kubunuh kau, Bun Hwi. Kubunuh kau!"

Bun Hwi sudah mendapat terjangan lagi. Kini tamparan dan pukulan gadis itu

diselang-seling. Tenaga yang dipakai tetap Hwee-liong Sin-kang, kian lama kian

hebat dan Kiok Lan pun berkelebatan mengelilingi lawan. Hebat bukan main sepak

terjang gadis ini hingga Bun Hwi kewalahan. Dan ketika dia mengelak dan

menghindar ke sana-sini tiba-tiba Bun Hwi terdesak karena hanya bertempur

setengah hati.

"Plak-dess!"

Bun Hwi terlempar. Kiok Lan melakukan jurus maut dalam tamparan Sing Sien,

ilmu silat sakti yang dulu didapat dari Cupu Naga. Tentu saja hebat bukan main dan

semakin hebat karena dilandasi tenaga Naga Api, membuat Bun Hwi terbanting dan

terguling-guling. Tapi karena Bun Hwi memiliki daya tahan luar biasa berkat darah

ular Tanduk Hijau atau Cheng-kak-coa yang dulu diminumnya maka pemuda itu

bangkit lagi dan terhuyung diserang Kiok Lan, tak apa-apa kecuali tengkuk terasa

sedikit panas. Pukulan Kiok Lan tadi mendarat di tengkuknya dan kalau bukan Bun

Hwi tentu sudah mampus, paling tidak kelengar. Dan ketika Kiok Lan melengking

dan membentak lagi maka Bun Hwi mendapat hujan pukulan di mana pemuda itu

terlempar dan jatuh bangun, masih dapat bangkit lagi.

"Bun Hwi, layani sungguh-sungguh. Jangan setengah hati!" Mei Hong berteriak,

ternyata sempat memperhatikan semuanya itu dan gadis ini gemas. Yo Kang sendiri

dihadapinya dengan baik, maklum, sekarang dia tak dikeroyok. Tapi ketika Bun Hwi

tersenyum pahit dan tertawa getir ternyata pemuda itu tak menggubris omongannya.533

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Eh, kau tergila-gila pada siluman betina itu, Bun Hwi? Kau tak mau dengar

omonganku?"

"Hm," Bun Hwi bersuara berat. "Bagaimana aku menghadapi orang yang pernah

menyelamatkan jiwaku, Mei Hong? Tanpa dia tentu aku sudah mati sepuluh tahun

yang lalu!"

"Tapi dia mau membunuh! Dia, ah....!" dan Mei Hong yang tak tahan melihat itu

tiba-tiba berseru keras dan meninggalkan Yo Kang, berjungkir balik dan mendorong

Bun Hwi dan menangkis pukulan Kiok Lan. Saat itu Kiok Lan melepas satu jurus dari

ilmu silatnya Sing Sien, jari mencolok dan sepasang mata Bun Hwi menjadi

sasarannya. Tapi ketika Mei Hong berkelebat dan mendorong pemuda itu maka jari

gadis ini bertemu tamparan Mei Hong.

"Plak!"

Dua-duanya terpental. Mei Hong sudah menghadapi Kiok Lan dan minta

berganti lawan, Yo Kang mengejar dan mau menyerang gadis itu. Tapi karena Bun

Hwi menghadang dan pemuda itu tersenyum pahit maka Bun Hwi ganti menangkis

serangan pemuda ini.

"Dukk!"

Yo Kang terpental. Ternyata Bun Hwi lebih kuat dan kiranya pemuda ini lebih

bersungguh-sungguh dibanding menghadapi Kiok Lan tadi. Yo Kang adalah putera

Yonaga dan pemuda itu adalah laki-laki, jelas berbeda dengan Kiok Lan dan Bun

Hwi kiranya lebih senang menghadapi pemuda ini. Karena begitu Yo Kang berteriak

dan maju membentak lagi maka Bun Hwi menghadapi dan mengangguk-angguk,

menghela napas berat.

"Bagus, ilmumu hebat, Yo Kang. Tapi agaknya kau masih harus belajar lagi dua

tiga tahun untuk menandingi aku......!"

"Tak perlu sombong, Kau laki-laki keparat, Bun Hwi. Aku akan membunuhmu

dan lihat serangan ini.... des-dess!" Yo Kang melancarkan pukulan cepat, dua kali

menyambar Bun Hwi namun Bun Hwi menangkis. Dan karena Bun Hwi memiliki

sinkang lebih tinggi dan pemuda itu mengeluh maka Yo Kang terpental dan jatuh

terguling-guling, marah meloncat bangun dan menerjang lagi. Nekat pemuda ini. Dan

ketika Bun Hwi melayani dan segera keduanya bertanding maka dua pemuda itu

mengadu kepandaian sementara Mei Hong dan Kiok Lan di sana juga bertempur

sengit.

"Mei Hong, kubunuh kau. Kau akan kubunuh!"

"Hm, tak usah banyak bicara. Keluarkan semua kepandaianmu, Kiok Lan. Dan

lihat apakah benar kau dapat membunuhku!"

"Tentu, sekarang penyelesaian terakhir di antara kita, Mei Hong. Hutang

penderitaan dibalas kematian!" Kiok Lan melengking, marah meloncat tinggi dan

menampar dengan pukulan Hwee-liong Sin-kang. Mei Hong menangkis dan gadis itu

mengerahkan Hwee-liong Sin-kangnya pula. Dan ketika terdengar ledakan yang

mengguncang bumi dan dua gadis itu terbanting namun sudah serang-menyerang lagi

maka Hong Lok, menteri Magada yang setengah hati menghadapi Han Li

menggeleng kepala berulang-ulang.534

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hebat. aih.... dua gadis itu sama-sama hebat!"

Han Li berkelebatan menyambar-nyambar. Dari semua pengeroyok hanya

pamannya yang satu ini yang tidak bersungguh-sungguh, Giam Khing dan ayahnya

berteriak memaki-maki namun beberapa kali pamannya Hong Lok justeru

menghalangi serangan mereka. Beberapa kali Hong Lok secara tidak sengaja, begitu

kelihatannya, tiba-tiba nyelonong ke depan di saat tongkat ayah dan anak

menghantam Han Li. Jadi otomatis terhalang tubuh menteri ini dan Giam Khing serta

ayahnya tentu saja menarik kembali serangan mereka, padahal saat itu sebenarnya

kesempatan baik untuk memukul Han Li karena gadis itu sedang menangkis serangan

tombak atau golok, membelakangi mereka namun celaka sekali Hong Lok tiba-tiba

bergerak menghalang. Kalau diteruskan tentu menghantam menteri itu dan Giam
taijin maupun Giam Khing menarik kembali tongkat yang sudah menyambar,

memaki dan mengumpat. Dan ketika hal itu juga dilakukan di tempat Hangga di

mana berkali-kali menteri ini menghalangi serangan anak buahnya maka Giam Lun

membentak memaki suhengnya itu.

"Suheng, bagaimana kau ini? Mau menyerang atau menghalangi serangan?"

"Hm, terserah anggapanmu, sute. Kalau kau anggap aku menghalangi serangan

lebih baik teruskan seranganmu itu."

"Tapi akan menggebuk tubuhmu!"

"Ah, memangnya tubuhku sudah begitu rapuh? Tak apa sekali dua menerima

gebukanmu, sute. Kalau hal itu tak sengaja tentu aku akan menerimanya baik-baik."

Giam Lun melotot. Dia jadi bingung tapi marah mendengar kata-kata suhengnya

ini, Han Li terus berkelebatan meroboh-robohkan lawan. Sebentar saja empatpuluh

orang terpelanting tak keruan, sebagian besar tak dapat bangun lagi karena pedang

atau tamparan gadis itu telah melukai mereka. Dan ketika di sana Hangga juga

menyambar-nyambar tapi sedikit lebih lunak dibanding adiknya maka Giam Lun

berteriak marah menyuruh Sin-cit mengeluarkan tikusnya.

"Tak bisa!" si Raja Tikus itu berseru. "Mereka mempergunakan obor, taijin.

Binatangku lari karena takut api!"

"Keparat! Dan bagaimana Sin-go?"

"Sama saja, buaya-buaya itu juga takut api, taijin. Dua orang muda ini telah

mengacau semua perintah pangcu (ketua) dengan obor mereka!"

Giam Lun membentak geram. Memang dia tahu kelihaian dua keponakan ini,

putera-puteri suhengnya yang hebat. Tinggi ilmu silatnya dan pertahanan mereka.

Pedang di tangan Han Li itu tak dapat diterobos karena sudah mainkan Pek-liong

Kiam-sut, jarang dapat ditembus. Tapi karena Han Li dan Hangga harus ditangkap

karena mereka mengacau di Rawa Maut maka Giam-taijin memekik menggerakkan

tongkatnya, menyambar Han Li yang saat itu lagi membalikkan punggung,

menghadapi dan menghalau puluhan musuh yang menghujani dirinya. Tapi tongkat

menyambar dan siap menghajar dari belakang tiba-tiba suhengnya terkekeh dan

berkelebat menenggak arak.

"Ha-ha, kau roboh. Han Li. Ayo robohlah!"535

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Giam Lun terkejut. Suhengnya itu bicara merobohkan Han Li namun botol

araknya bergerak ke depan, ke punggung gadis itu, padahal di saat yang sama

tongkatnya juga menyambar Han Li, berarti dua senjata sama-sama menuju

kepunggung gadis itu. Dan karena mereka bergerak cepat dan Giam Lun tak mungkin

menarik serangannya maka tongkat bertemu botol arak dalam suatu benturan yang

seolah tak sengaja.

"Tring!"

Hong Lok memaki. Sebelum sutenya mendamprat ternyata buru-buru menteri

ini mengumpat, berkata kenapa sutenya itu menangkis botol araknya padahal Giam

Lun sebenarnya hendak mengutuk suhengnya itu, yang datang dari samping dan

menggagalkan serangan. Tongkatnya otomatis mental dan saat itu Han Li membalik,

mereka baru saling terpental ketika tongkat dan botol arak bertemu di udara, sebelum

mengenai punggung Han Li. Dan begitu gadis itu terkejut dan marah berteriak keras

tiba-tiba pedangnya membabat dan Giam Lun yang sedang terbelalak tahu-tahu putus

tongkatnya.

"Crass!"

Sang menteri membanting tubuh bergulingan. Hong Lok sendiri sudah tertawa
tawa melompat minggir, menenggak araknya, terhuyung dan maju lagi, pura-pura tak

tahu kekagetan dan kemarahan sutenya. Dan ketika sutenya meloncat bangun dan

membentak tak tahu harus marah kepada siapa maka Han Li sudah menyerang Hong

Lok dan memaki pamannya ini, membuat kecurigaan Giam-taijin berkurang lagi.

"Keparat, kurang ajar kau, Tan-susiok. Tak tahu malu menyerang dari belakang

dan berbuat curang!"

"Ha-ha, aku memang kurang ajar, Han Li. Tapi kaupun harus tahu adat. Kau

menghadapi susiokmu, hayo menyerah dan simpan pedangmu baik-baik!"

"Tak mungkin. Aku akan mempertahankan diri sampai titik darah terakhir....

siut-trang!" dan pedang yang kali ini ditangkis botol arak tiba-tiba tergetar dan

terpental membuat Han Li berseru marah, pamannya tidak mengejar tapi ganti

pamannya yang lain, Giam Lun, membentak mengayun tongkat. Dan ketika Giam

Khing juga menyerbu dan mengeroyok dari samping maka Han Li tiba-tiba terdesak

karena Sin-go dan Sin-cit ditambah yang lain-lain maju lagi.

"Li-moi, sebaiknya kita beradu punggung!" Hangga, yang melihat keadaan adik

perempuannya tiba-tiba membentak dan berjungkir balik. Puluhan orang di depan

dikibas dan disapu roboh, pemuda itu sudah melayang dan melewati kepala lawan
lawannya. Dan ketika dia turun dan sudah berada di samping adiknya maka Hangga

beradu pnnggung dan Han Li girang.

"Bagus, kita basmi orang-orang ini, Hang-ko. Dan tak usah sungkan-sungkan

lagi meskipun mereka susiok kita!"

"Hush, perlahan sedikit, Li-moi. Tan-susiok tak pernah menyerangmu sungguh
sungguh dan selalu melindungimu!" Hangga berbisik, melihat berkali-kali perbuatan

susioknya yang aneh di mana pamannya nomor tiga itu selalu ditegur pamannya

nomor empat, Giam Lun. Hangga dapat melihat semuanya itu dan tentu saja besar

hati. Ternyata yang memusuhi mereka secara sungguh-sungguh hanya pamannya536

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

nomor empat, Giam Lun serta tentu saja Giam Khing, pemuda yang tak mereka takuti

itu. Dan ketika Han Li tertegun dan terbelalak memutar pedangnya maka Hong Lok

tiba-tiba berseru, mempergunakan ilmunya jarak jauh.

"Han Li, kakakmu benar. Aku lagi dilanda kecewa. Mana mungkin menangkap

atau membunuh keponakanku sendiri? Ah, sebaiknya kalian lari, anak manis. Pergi

dan janganlah di sini!"

Han Li terkejut. Pamannya itu tiba-tiba menggelogok araknya lagi dan tertawa
tawa, melompat dan menyemprot ke sana sini. Han Li mengelak dan tentu saja

semprotan arak mengenai lawan-lawan di belakangnya yang tiba-tiba menjerit dan

terpelanting. Semburan atau semprotan arak itu bukanlah main-main karena akan

pedas mengenai muka, rasanya seperti ditusuk jarum dan tentu saja anak buah

menteri itu berteriak kesakitan, bergulingan dan terbukalah kesempatan bagi Han Li

dan kakaknya untuk melarikan diri. Dan ketika gadis itu tertegun dan lagi-lagi

terbelalak maka pamannya itu berkata, tentu saja mempergunakan ilmu mengirim

suara.

"Nah, tunggu apalagi, Han Li? Larilah, pergilah....!"

Han Li bengong. Melihat pamannya berkata seperti itu sementara yang terkena
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semburan arak berpelantingan tak keruan memang gadis ini ingin meloncat keluar,

melihat kesempatan baik namun dia ragu. Saat itu pamannya yang lain, Giam Lun,

membentak dan menyerang lagi. Giam Khing juga mengikuti dan ayah serta anak

menggerakkan tongkat. Tapi ketika kakaknya menangkis dan Hwee-liong Sin-kang

dipergunakan maka tongkat mental menggebuk tuannya sendiri.

"Plak-dess!"

Han Li sadar, Pamannya, Hong Lok, berseru lagi. Dia diminta meninggalkan

Rawa Maut cepat-cepat pergi, Han Li terkejut tapi cepat membentak gusar. Lima

perampok yang menyerangnya dari belakang dikelit, kaki bergerak dan robohlah

mereka itu. Dan ketika mereka terguling-guling dan merintih tak dapat bangun maka

gadis ini mengerahkan ilmunya mengirim suara dari jauh kepada sang paman,

menteri Hong Lok.

"Tan-susiok, kenapa mesti begitu? Aku datang untuk membebaskanmu, bukan

pesiar atau mencari angin. Aku mau pergi asal kau ikut!"

"Ah, kau keras kepala," sang paman mengeluh. "Aku tak mau pergi, anak baik.

Aku terikat janjiku pada si Kelabang Hitam!"

"Dia musuhmu, juga musuh Magada! Kenapa harus diikuti?"

"Tidak, janji tetap janji, keponakanku. Aku hanya mau pergi kalau Kelabang

Hitam menghendaki begitu!"

"Kalau begitu aku akan menuntutnya, kau di sini atau....." Han Li berhenti,

terkejut mendengar suara menggetarkan hutan dan tahu-tahu dua sosok bayangan

berkelebat. Kiok Lan, alias si Dewi Kelabang Hitam tiba-tiba kedatangan tamu baru.

Tamu itu tertawa bergelak hingga hutan serasa diguncang gempa. Dan ketika anak

buah Kiok Lan terpelanting dan banyak di antaranya yang roboh diserang suara tawa

ini mendadak sesosok bayangan tinggi besar berkelebat diiring seorang pemuda yang

langsung menghantam Mei Hong dan Bun Hwi.537

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Ha-ha, aku datang, Kelabang Hitam. Selamat bertemu dan bersua lagi!"

Mei Hong terkejut. Saat itu dia lagi bertanding sengit dengan Kiok Lan. Masing
masing sama tak mau mengalah dan pukulan serta tamparan meledak bertubi-tubi.

Baik Kiok Lan maupun Mei Hong sama-sama memiliki Hwee-liong Sin-kang! Kiok

Lan tak semahir menteri Yonaga tapi Mei Hong juga kebetulan baru beberapa bulan

saja menerima ilmu dahsyat itu dari pendekar Handewa. Jadi mereka sama dan tentu

saja berimbang. Maka ketika sesosok bayangan tinggi besar berkelebat menghantam

gadis ini membantu Kiok Lan tiba-tiba Mei Hong terbanting dan berguling menjerit

tertahan.

"Hong Beng Lama...!"

Seruan itu mengejutkan semua orang. Hong Beng Lama, si tokoh Tibet yang

amat lihai tiba-tiba muncul. Semua orang tertegun karena tokoh itu sudah dikabarkan

mati. Dia terkubur hidup-hidup ketika pecah perang antara Magada dengan bangsa

Tiongkok. Maka begitu dia muncul dan Lama itu tertawa bergelak maka bayangan

satunya, si pemuda yang mengiringi juga terbahak dan mengeluarkan tawa yang

nyaring.

"Ha-ha, benar, Mei Hong. Ayahku masih hidup dan sekarang kau yang akan

mampus!"

Ternyata, itu adalah Hong Lam. Hong Beng Lama dan puteranya tiba-tiba

muncul kembali dengan caranya yang mengejutkan, tepat di saat keributan terjadi di

Rawa Maut, membantu dan tentu saja membuat Kiok Lan berkerut. Tapi ketika Lama

itu menyerang Mei Hong dan lawannya mencelat terguling-guling maka Kiok Lan

girang dan berseru keras.

"Bagus, terima kasih, Lama. Tapi bantulah yang lain biar gadis ini kuhadapi!"

"Ha-ha, terlalu lama. Sudah puluhan jurus kau bertanding, Kelabang Hitam.

Sebaiknya kubantu dan biar cepat kita binasakan si setan betina ini!" Hong Beng

Lama berkelebat, mengandalkan pendengarannya dan Lama itu mengejar. Mei Hong

yang baru melompat bangun sudah di pukulnya lagi, dengan Ang-tok-ciang. Dan

ketika Mei Hong mendelik dan marah bukan main maka Kiok Lan menyusul dan

menghantamnya pula dengan Hwee-liong Sin-kang.

"Des-dess!"

Mei Hong berjungkir balik. Diserang dari dua arah dan oleh dua musuh yang

sama-sama hebat membuat gadis ini terlempar, kaget berseru marah namun Mei

Hong sudah meloncat bangun. Gadis ini cepat melindungi diri ketika dua musuhnya

itu mengejar. Hong Beng Lama yang buta ternyata kelihaiannya semakin hebat saja,

Lama itu tertawa-tawa dan gadis ini dipukul lagi, dahsyat dengan Ang-tok-ciang. Dan

ketika gadis itu mengelak namun terpelanting jatuh oleh pukulan Kiok Lan maka

Lama itu tertawa bergelak menyerang lagi.

"Ha-ha, bagus, Kelabang Hitam. Bunuh dan robohkan kekasih Bun Hwi ini!"

Kiok Lan mengangguk. Disebutnya Mei Hong sebagai "kekasih" Bun Hwi

membuat pandang matanya beringas penuh nafsu membunuh. Mei Hong memang

harus dibunuh dan dirobohkan. Gadis itu harus dihajar karena telah menyakiti

hatinya, merampas Bun Hwi dan kini tiba-tiba datang untuk menyatakan undangan,538

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

pesta pertunangan dan tentu saja dia marah. Dan ketika dia menerjang sementara

Hong Beng Lama juga membantunya maka sebentar saja Mei Hong memaki-maki

dan terdesak hebat.

"Hong Beng Lama, kau jahanam keparat!"

"Ha-ha, terserah kau, gadis siluman. Akupun menganggapmu juga sebagai gadis

keparat!"

"Dan kau tak tahu malu, Kiok Lan!" Mei Hong balas memaki Kelabang Hitam.

"Watakmu culas dan licik. Pantas kalau Bun Hwi tak mau memilihmu!"

Kiok Lan melengking. Disebutnya pernyataan itu membuat hatinya semakin

sakit saja. Mei Hong harus tahu bahwa semuanya itu karena dirinya, perbuatan Mei

Hong. Maka membentak dan berteriak nyaring dia sudah melepas Hwee-liong Sin
kang, meledak dan menyambar gadis ini dan Mei Hong tak dapat mengelak. Saat itu

Ang-tok-ciang juga menyambar dan dia sedang menangkis Hong Beng Lama, hanya

dapat melindungi diri dengan sinkang, ketika pukulan Kiok Lan tiba. Dan karena

betapapun juga Hwee-liong Sin-kang adalah ilmu ampuh dan Mei Hong mengeluh

maka dia terlempar dan terbanting lagi ketika kena pukulan itu.

"Dess!"

Mei Hong mencelat. Dalam keadaan seperti itu dia benar-benar dalam keadaan

yang berbahaya sekali, Hong Beng Lama mengejar sementara Kiok Lan juga

berkelebat. Dua orang itu membentak dan Mei Hong pucat. Tapi ketika dia terguling
guling dan dua lawannya tertawa melepas serangan tiba-tiba Bun Hwi yang tak tahan

dan sudah bergerak menampar Yo Kang tiba-tiba berkelebat dan membentak dua

orang itu, tentu saja menolong kekasihnya.

"Hong Beng Lama, kau manusia curang...... dess!" Hong Beng Lama terpental,

nyaris terpelanting dan Kiok Lan juga terpekik ketika tangan kiri Bun Hwi

menangkis pukulannya. Dua orang itu terdorong sementara Bun Hwi sendiri

terhuyung, betapapun dia menghadapi dua tenaga yang bukan main hebatnya. Dan

ketika Mei Hong sudah meloncat bangun dan gadis itu merah padam maka Yo Kang

membentak dan mengejar Bun Hwi, tadi dibuat terpelanting dan kini pemuda itu

gusar. Yo Kang menubruk dan melepas pukulan panas, menyambar namun Bun Hwi

mengelak. Dan ketika pemuda itu menyerang lagi dan Bun Hwi menangkis maka Yo

Kang mencelat tapi Hong Lam, yang tadi menonton dan terpental ketika menyerang

Bun Hwi tiba-tiba tertawa dan berkelebat maju.

"Ayah, kita keroyok dua orang ini. Ayo serang lagi!"

Bun Hwi menggeram. Hong Beng Lama sudah berkelebat maju ketika puteranya

menyerang, disusul Kiok Lan yang juga membentak dan berseru keras. Bantuan Bun

Hwi kepada Mei Hong sungguh membuat Kiok Lan meluap kemarahannya, dua kali

pemuda itu menyelamatkan Mei Hong. Dan begitu mereka bertiga bergerak lagi dan

menyerang Bun Hwi maupun Mei Hong maka Yo Kang sudah bangkit dan memaki

Bun Hwi, menyerang dan mengeroyok dan dikerubutlah dua orang itu oleh empat

lawan. tangguh. Bun Hwi membentak dan menangkis mereka. Dan ketika di sana Mei

Hong membentak dan menangkis serangan lawan maka Bun Hwi minta agar mereka

beradu punggung.539

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Mei Hong, kita beradu punggung. Berputar dan berganti-ganti menghadapi

lawan!"

Mei Hong mengangguk. Lawan tiba-tiba bergerak semakin cepat dan mereka

berkelebatan, lenyap mengelilingi mereka berdua dan apa boleh buat merekapun

harus bergerak sama cepat Bun Hwi telah mengajak beradu punggung dan

berputaran, jadi masing-masing berganti tempat namun punggung selalu beradu. Dan

ketika Mei Hong melengking tinggi dan bergerak mengerahkan ginkangnya maka

Bun Hwi juga berseru keras mengikuti gerakan temannya, menerima serangan
serangan lawan dan mereka berganti-ganti menghadapi lawan. Sebentar Hong Beng

Lama dan sebentar kemudian Yo Kang atau Hong Lam, juga Kiok Lan. Dengan

begini berarti mereka memakai siasat "berat sama dipikul ringan sama dijinjing", tak

ada yang mendapat lawan berat seluruhnya namun juga tak pernah menghadapi lawan

yang ringan seluruhnya. Ini taktik paling tepat hingga mereka merasa terbagi secara

adil, Mei Hong girang karena tiba-tiba dia dapat menghadapi empat orang lawannya

itu, mampu bertahan dan tak terdesak. Dan ketika Kiok Lan melotot dan Hong Beng

Lama juga mendelik namun hanya merupakan dua pelupuk mata yang kosong

terbuka lebar maka dua orang ini memaki dan mengumpat tak keruan, begitu juga Yo

Kang karena Mei Hong sudah mempergunakan bermacam ilmu. Gerak tendangan

yang luar biasa telah dipergunakan gadis ini untuk menangkis serangan-serangan

mereka, mencuat naik turun berganti-ganti di mana pukulan atau tamparan mereka

mental. Itulah Siu Sien yang diwarisi Mei Hong dari tutup Cupu Naga, silat sakti

yang hanya bergerak mengandalkan sepasang kaki, teman atau juga lawan dari Sing

Sien yang dimiliki Kiok Lan, silat lain yang khusus memper gunakan tangan, Tentu

saja hebat bukan main hingga Hong Beng Lama tercengang. Dan ketika Ang-tok
ciangnya mental karena silat Siu Sien di landasi sinkang Naga Api maka serangan
serang-an Lama itu tertahan dan Hong Beng Lama se-ring tergetar mundur!

"Keparat, ilmu siluman. Ini Kaki Iblis!"

Mei Hong tertawa mengejek. Sekarang dia gembira bukan main karena setelah

Bun Hwi mendampinginya tiba-tiba dia dapat mainkan semua ilmu silatnya dengan

leluasa, begitu leluasanya hingga serangan lawan terasa enteng. Dan ketika Lama itu

mengumpat namun Kiok Lan melengking marah tiba-tiba gadis itu berkata agar yang

lain menghadapi Bun Hwi.

"Dia mengeluarkan Siu Sien, warisan Cupu Naga. Biar aku menghadapinya

dengan Sing Sien yang kudapat dari Cupu Naga pula!" dan Kiok Lan yang tidak

berputaran lagi karena khusus menyerang Mei Hong tiba-tiba berkelebatan

menghujani pukulan dan tamparan bertubi-tubi, merobah gerak silatnya dan terjadilah

kini pertandingan yang menarik. Kiok Lan juga melandasi silat Sing Sien-nya dengan

Hwee-liong Sin-kang, kedua tangannya meledak-ledak dan mengeluarkan api.

Mentakjubkan sekali. Tapi ketika Mei Hong membentak dan mainkan kedua kaki

dengan cepat untuk menerima atau menghadapi tamparan lawan yang meledak-ledak

tiba-tiba kaki gadis inipun mengeluarkan cahaya merah dan keluarlah api yang juga

meledak-ledak!

"Blar-blarr!"

Orang jadi melongo. Dua gadis itu sudah serang-menyerang dengan luar biasa

cepatnya. Kaki atau tangan keduanya bergerak silih berganti untuk menyerang atau

menangkis yang lain, masing-masing sama melambari tenaga mereka dengan sinkang540

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Naga Api. Maklumlah, hanya sinkang itu yang paling hebat dan tak ada tokoh lain

yang mampu menandinginya. Tapi karena kedua-duanya memiliki sinkang yang

sama dan Siu Sien maupun Sing Sien juga sebenarnya bersumber pada satu guru

maka tiba-tiba dua gadis itu berseru kaget ketika lama-kelamaan kaki atau tangan

mereka lekat tak mau dipisah. Mula-mula disangka pihak yang lain memiliki ilmu

sedot, semacam Thi-khi-i-beng atau Khi-beng-sin-kang (Sinkang Penyedot Roh).

Tapi ketika masing-masing pihak melihat bahwa yang lain tampak terkejut dan pucat

maka sadarlah mereka bahwa sebenarnya kejadian yang dulu berulang lagi (baca :

Sengketa Cupu Naga).

"Aduh, tolong, Bun Hwi. Kami saling tempel.....!"

"Keparat, biarkan kami mampus, Bun Hwi. Aku ingin mengajaknya ke neraka!"

Kiok Lan, yang tentu saja girang tapi juga cemas justeru berkata sebalikaya. Gadis ini

takut tapi juga gembira melihat itu. Kalau dia dapat mati bersarna Mei Hong tentu

lawannya itu tak bakal menikah. Bun Hwi sama-sama tak mereka miliki dan biarlah

di alam baka mereka meneruskan permusuhan itu! Dan ketika Mei Hong mulai panik
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tapi Kiok Lan merasa tegang namun juga gembira maka di sana Bun Hwi terkejut

melihat kejadian itu.

Dulu, beberapa tahun yang silam kejadian ini juga pernah terjadi. Siu Sien dan

Sing Sien akhirnya saling sedot. Tanpa disadari keduanya tiba-tiba ilmu silat kaki dan

tangan itu mau bersatu, mereka merouta-ronta namun akhirnya melekat. Satu sama

lain menempel dan tentu saja keduanya panik. Itu kejadian dulu. Tapi ketika sekarang

Kiok Lan justeru berseru girang sementara hanya Mei Hong yang gelisah dan pucat

maka Bun Hwi bingung mau membantu, sayang dihadang pukulan-pukulan Hong

Beng Lama dan juga gangguan Yo Kang. Meskipun pemuda itu masih bukan

tandingan Bun Hwi namun bantuan Hong Beng Lama membuatnya kuat juga,

pemuda ini merupakan lawan berbahaya apalagi didampingi Hong Lam. Dua pemuda

itu cukup merepotkan sementara Hong Beng Lama tertawa bergelak. Tapi ketika Bun

Hwi merah mukanya dan membentak tiga orang lawannya tiba-tiba berkelebat

sesosok bayangan dan Cien Hong muncul.

"Jangan khawatir, aku akan membantu kekasihmu, Bun Hwi. Biar mereka

kupisahkan dan Dewi Kelabang Hitam ini kuhadapi!" Cien Hong berkelebat, tahu
tahu muncul seperti iblis dan pemuda itu langsung berjungkir balik ke tengah. Saat

itu Mei Hong dan Kiok Lan melekat kaki tangannya, baru beradu pukulan dan Mei

Hon menangkis. Kiok Lan lekat tangan kirinya sementara Mei Hong kaki kanannya,

jadi masing-masing agak terbungkuk karena dua organ tubuh itu melekat satu sama

lain, lucu namun juga menyedihkan. Tapi begitu Cien Hong berkelebat dan sebuah

sinar hitam meledak di tengah-tengah dua gadis itu tiba-tiba Mei Hong terjengkang

dan Kiok Lan terpelanting, masing-masing terpisah.

"Darr!"

Kiranya sebuah ikat-pinggang dipergunakan pemuda ini. Cien Hong tak berani

menggunakan kaki atau tangannya karena takut terhisap, memang keadaan dua orang

gadis itu dapat menyedot pihak ketiga, kalau tidak hati-hati. Dan ketika dua gadis itu

terpisah namun ikat pinggang Cien Hong hancur maka pemuda itu mengeluh ketika

terpental juga.

"Aih, hebat!"541

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Mei Hong meloncat bangun. Di sana Kiok Lan juga bergulingan meloncat

bangun, gadis ini marah dan memekik panjang, memaki Cien Hong. Namun ketika

Mei Hong mau menerjang lawannya dan Cien Hong berkata sebaiknya lawannya itu

diserahkan padanya maka Kiok Lan sudah membentak dan Cien Hong menyambut.

"Kau bantu saja. Bun Hwi, hadapi Hong Beng Lama, dan puteranya itu.....

dess!" Cien Hong terhuyung, terpelanting namun dia dapat bertahan. Kiok Lan

melengking dan sudah menyerang lagi, maunya menghantam Mei Hong namun

pemuda itu menghalang di depan. Jadi mau tak mau pukulannya menyambar pemuda

ini dulu. Dan ketika Cien Hong menangkis dan kali ini mengerahkan tenaganya maka

Hwee-liong Sin-kang diterima sebuah pukulan aneh yang mengeluarkan cahaya putih

seperti kilat.

"Dess!"

Kiok Lan terbelalak. Dia tak tahu apa itu tapi di sana Giam-taijin berseru

tertahan. Menteri ini tentu saja mengenal pukulan itu dan kaget. Kedatangan Cien

Hong memang di luar dugaan siapapun seperti halnya kedatangan Hong Beng Lama

itu. Pemuda ini adalah pemuda luar biasa yang dulu membantu Menteri Hu, bersama

Bun Hwi. Dua pemuda yang membuat tokoh-tokoh Magada jatuh bangun dan hampir

saja Magada kalah, kalau pendekar sakti Handewa tidak turun tangan. Dan ketika

Kiok Lan menerjang lagi namun Cien Hong mengeluarkan pukulannya yang seperti

petir itu maka Kiok Lan terguncang dan gadis ini terlempar berjungkir balik.

"Lui-kong-cat (Pukulan Penolak Guntur)...!"

Kiok Lan kaget. Di sana Giam-taijin akhirnya menyebut nama ilmu itu, jerih dan

gentar. Namun ketika dia menyerang lagi dan tidak mengenal takut maka Mei Hong

sudah didorong dan disuruh membantu Bun Hwi oleh Cien Hong, yang melihat gadis

ini tertegun dan menjublak.

"Hei, jangan melenggong. Cepat bantu Bun Hwi di sana!"

Mei Hong sadar. Akhirnya gadis ini berseru keras membantu. Bun Hwi,

berkelebat dan meninggalkan Kiok Lan karena lawannya itu sudah dihadapi Cien

Hong. Kiok Lan marah bukan main karena maksudnya gagal, dia tak jadi mati

bersama dengan Mei Hong, tak dapat membawa gadis itu ke neraka karena Cien

Hong campur tangan. Dan karena dia marah dan kegusarannya tak dapat ditahan lagi

maka Kiok Lan melengking dan menyambar-nyambar menghujani pemuda ini

pukulan dan tamparan, jurus-jurus Sing Sien dikeluarkan namun Cien Hong bergerak

mengikuti serangannya. Kemanapun dia menyerang ke situ pula pemuda ini

mengikuti. Cien Hong mengeluarkan kepandaiannya yang luar biasa di mana setiap

angin pukulan menyambar tentu pemuda ini sudah terdorong lebih dulu, jadi seperti

kapas kalau ditiup angin. Dan karena kejadian itu selalu berulang-ulang dan pukulan

atau tamparan gadis itu selalu gagal maka Kiok Lan memaki-maki.

"Keparat, kau licik, Cien Hong. Tak jantan! Hayo hadapi pukulanku dan jangan

selalu menyingkir kalau kau berani!"

"Ha-ha, ini juga sudah kuhadapi, Kiok Lan. Ini juga sudah jantan. Kau seranglah

aku dan robohkan kalau bisa!"542

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Keparat, namaku Dewi Kelabang Hitam. Jangan sebut nama kecilku begitu saja

kalau kau tak ingin mampus.... dar!" pukulan Naga Api menyambar, meledak di

belakang pemuda itu ketika Cien Hong mengelak. Hampir saja pemuda ini lengah

ketika berbicara, lawan menerjangnya lagi dan bergeraklah Cien Hong mengimbangi

lawannya itu. Dan ketika dua orang muda ini berputaran cepat dan Kiok Lan

menyambar-nyambar berkelebatan mengelilingi lawan maka di sana Hong Beng

Lama mengalami perobahan setelah Mei Hong masuk.

"Keparat jahanam, gadis ini harus ditahan!"

"Benar," Hong Lam, puteranya, memaki. "Sebaiknya kau menghadapi Bun Hwi,

ayah. Biar gadis ini kutahan bersama Yo-kongcu!"

JILID XXIII

"BOLEH!" Lama itu berseru. "Serahkan Bun Hwi padaku, Hong Lam. Dan

bunuh gadis itu bersama Yo Kang!"

Pertempuran pecah lagi. Tadi Bun Hwi dikerubut dan dikeroyok tiga, Hong

Beng Lama dan Hong Lam serta Yo Kang menyerangnya dari segala penjuru. Tapi

ketika Mei Hong masuk dan mereka berdua menghadapi tiga orang itu ternyata lawan

kerepotan, tangkis-menangkis dan Hong Lam serta Yo Kang sering terhuyung. Dua

orang muda itu memang paling lemah di antara semuanya, terutama Hong Lam,

meskipun dia memiliki Perekat Tulang Penyambung Nyawa seperti ayahnya, ilmu

iblis yang kotor namun hebat. Maka ketika Hong Beng Lama menggeram sementara

pukulan-pukulan Bun Hwi dirasa paling berat dibanding Mei Hong maka Hong Lam

dengan licik ingin mengeroyok Mei Hong, berdua dengan Yo Kang, hal yang

disetujui ayahnya dan kini tiba-tiba bentaklah pemuda itu menyerang Mei Hong. Bun

Hwi sudah dihadapi ayahnya dan Yo Kang mula-mula mengerutkan kening, tak

setuju karena enggan dia menghadapi seorang wanita harus berdua, apalagi dengan

Hong Lam, pemuda yang sebenarnya kurang disukanya. Tapi ketika Bun Hwi sudah

diserang Hong Beng Lama sementara Hong Lam terpelanting oleh tangkisan Mei

Hong maka Lama itu berseru agar Yo Kang membantu puteranya.

"Yo-kongcu, tolong bantu Hong Lam. Biar Bun Hwi kuhadapi!"

Terpaksa, karena Lama ini bekas teman baik ayahnya dan jelek-jelek juga

pernah membantu negerinya maka Yo Kang berkelebat dan mengeroyok Mei Hong,

jadi setengah hati karena diam-diam pemuda ini melirik ke lain tempat, yakni

pertempuran antara Kiok Lan dengan Cien Hong. Kiok Lan tampak mendesak namun

gagal. Hwee-liong Sin-kang, yang dahsyat itu tiba-tiba dihadapi dengan Lui-kong
cat, menggelegar dan selalu keduanya terdorong mundur. Kiranya Hwee-liong Sin
kang tiba-tiba mendapat lawan setanding yang tak kalah dahsyat! Dan ketika dua

orang itu kembali berkelebatan dan Yo Kang setengah hati saja membantu Hong Lam

maka satu pukulan Mei Hong tiba-tiba meledak mengenai tengkuk putera Hong Beng

Lama ini.

"Dess!"

Hong Lam langsung terbanting. Pemuda itu mengeluh dan terlempar roboh,

tidak bergerak-gerak. Tapi ketika uap hitam mengepul dari kepalanya dan aneh bin543

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

ajaib pemuda itu menggeliat perlahan tiba-tiba pemuda ini bangkit lagi dan hidup,

tadi sebenarnya tewas, tengkuknya patah!

"Mei Hong, kubunuh kau. Keparat!"

Mei Hong ngeri. Dia berkelebat dan menyambar lagi, mengelak tubrukan

pemuda itu dan dari samping, kakinya bergerak, tepat mengenai lambung. Dan ketika

terdengar jeritan Hong Lam karena isi perut pemuda itu hancur tiba-tiba pemuda ini

bangkit lagi setelah roboh, menyerang dan membentak lagi dan Mei Hong pun pucat.

Putera Hong Beng Lama ini seperti iblis, persis ayahnya, dapat hidup setelah mati!

Dan ketika kejadian itu berulang tujuh delapan kali dan Mei Hong gentar akhirnya

gadis ini gemetar dan ketakutan sendiri, maklum, dia seolah bukan menghadapi

manusia!

"Hong Lam, kau iblis berilmu keji. Ilmumu kotor dan menjijikkan!"

"Ha-ha, kotor tidak kotor bukan urusanmu, Mei Hong. Lebih baik kau menyerah

dan siap saja kubunuh!"

"Keparat, kau manusia busuk!" dan Mei Hong yang menghantam dan lagi-lagi

melihat lawan terlempar tapi bangun lagi akhirnya menjerit kepada Bun Hwi, tiba
tiba ngewel (gemetaran) karena Hong Lam ini bukan manusia lagi. Pemuda itu iblis

bertubuh manusia. Tapi ketika Mei Hong gentar sendiri dan ngeri oleh kehebatan

ilmu pemuda itu ternyata di sana Bun Hwi juga menghadapi hal yang hampir serupa.

Hong Beng Lama, yang dihadapi pemuda ini ternyata tertawa-tawa menerima

semua pukulan Bun Hwi. Apapun yang menyambar diterima saja oleh kakek tinggi

besar itu, tak mengenal takut. Hwee-liong Sin-kang dan segala macam pukulan

dahsyat diterima, roboh dan bangun lagi dan segar-bugar seperti tak ada apa-apa. Bun

Hwi mengerutkan kening karena dia tahu apa penyebabnya. Itulah berkat Perekat

Tulang Penyambung Nyawa. Lama itu akan bangkit setiap mati. ini benar-benar ilmu

iblis. Dan ketika Bun Hwi kebingungan karena Lama itu selalu bangun setiap roboh

maka Bun Hwi menjadi lengah dan satu pukulan Ang-tok-ciang akhirnya ganti

menyambarnya menghantam pundak.

"Dess!"

Bun Hwi bergoyang. Dia dapat menerima itu dan racun dari Tangan Merah

(Ang-tok) langsung memasuki tubuhnya. Tapi karena Bun Hwi kebal racun dan tentu

saja racun Ang-tok tak mempan menghadapi tubuhnya maka pemuda ini tak apa-apa

dan lawan ganti menggeram, kembali menubruk dan menyerang. Bun Hwi mengelak

namun Hong Beng Lama tiba-tiba membalikkan tubuh. Cepat melebihi kilat Lama itu

tiba-tiba sudah menangkap Bun Hwi, meremas dan dengan tenaganya yang dahsyat

Lama itu membanting. Dan karena Bun Hwi tak menduga dan kalah cepat maka

tubuhnya sudah dibanting dan hebat sekali menghajar tanah.

"Bress!"

Bun Hwi tak apa-apa. Hong Beng Lama terkejut dan segera teringat bahwa

pemuda ini memang luar biasa, di samping kebal racun juga tak mungkin diremukkan

tubuhnya. Bun Hwi telah memiliki tubuh yang anti patah tulang, berkat menikmati

daging dan darah ular Khong-sim-coa, di telaga bawah jurang. Maka ketika pemuda544

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

itu bangkit lagi dan Hong Beng Lama terbelalak maka Lama itu juga bingung karena

Bun Hwi seolah-olah juga tak dapat mati, tak bisa dibunuh!

"Keparat, kau jahanam bedebah, Bun Hwi. Tubuhmu kuat dan mengagumkan

benar!"

"Hm, kaupun hebat. Ilmumu Perekat Tulang Penyambung Nyawa juga luar

biasa, Lama. Akupun kagum dan terus terang memujimu!"

"Hargh, tapi harus ada penyelesaian. Kau pangeran Tang yang harus kubunuh!"

dan Hong Beng Lama yang menerjang dan menyerang lagi lalu sambar-menyambar

dengan Bun Hwi. Yang lain roboh tapi akan bangkit lagi, yang satu terbanting namun

juga dapat tegak berdiri. Dan karena pertempuran ini berjalan imbang dan alot maka

agaknya pertandingan inilah yang paling istimewa, ilmu hitam berhadapan dengan

ilmu kebal yang aneh. Sama-sama tangguh!

Bun Hwi berkerut-kerut. Selamanya, menghadapi Hong Beng Lama memang

sukar. Ilmu hitamnya itulah yang paling mengagumkan. Bun Hwi teringat cara

mengalahkan Lama ini dengan memasang lubang jebakan, menjebaknya dan lalu

menguburnya hidup-hidup, dipendam. Tapi karena wilayah itu wilayah musuh dan

tak mungkin membuat lubang jebakan maka Bun Hwi bingung dan mencari-cari akal,
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

belum ketemu sementara Hong Beng Lama sendiri juga kagum. Selama ini baru

manusia macam Bun Hwi inilah yang menggemaskan Lama itu. Tak dapat diremuk

dan juga anti racun. Lama itu telah mengeluarkan pula Hek-hoat-sutnya (Pukulan

Sihir Hitam) tapi juga gagal. Sinkang dan tenaga batin yang dimiliki pemuda ini

hebat sekali, tak dapat ditembus. Dan ketika keduanya berputaran saja dengan

pukulan menyambar-nyambar tapi tak ada satupun yang dapat dirobohkan maka Bun

Hwi tiba-tiba mendengar sebuah suara halus, jauh dan sayup-sayup sampai.

"Anak muda, ajak Hong Beng Lama ke tengah rawa. Tenggelamkan di situ!"

Bun Hwi terkejut. Suara itu halus, namun pengaruhaya besar. Dia tak tahu siapa

tapi tiba-tiba wajahnya berseri-seri. Benar, satu-satunya jalan adalah

menenggelamkan Lama itu ke Rawa Maut. Kenapa dia tidak ingat? Ah, bodoh sekali!

Maka begitu Bun Hwi berseru keras dan merobah gerakannya tiba-tiba pemuda ini

mulai melompat-lompat dan mendekati rawa, tentu saja tak dilihat Lama itu karena

Hong Beng Lama buta. Lama ini mengejar dan memaki-maki, mengira Bun Hwi

takut dan dia tidak sadar. Yang diandalkan Lama ini adalah pendengarannya dan

tentu saja dia tak tahu bahwa tak lama kemudian mereka sudah di tepi rawa. Dan

ketika sebuah pukulan kembali menyambar Bun Hwi namun Bun Hwi mengelak tiba
tiba pemuda ini meloncat tinggi dan berjungkir balik di belakang Lama itu, ganti

melepas pukulan dan Lama itu mendengus. Hong Beng Lama tak takut terhadap

semua pukulan Bun Hwi karena begitu roboh dia akan bangkit lagi. Ilmunya Perekat

Tulang Penyambung Nyawa akan bekerja. Lama itu benar-benar sombong. Tapi

begitu Bun Hwi membentak dan menghantam tengkuknya dari belakang tiba-tiba

Lama terlempar dan mencelat ke depan, sepuluh tombak jauhnya dan tentu saja dia

langsung kecebur di tengah rawa. Lama ini tak menduga dan tadinya tertawa

mengejek. Tapi begitu dia terbanting dan jatuh di tengah rawa tiba-tiba lumpur

penyedot menghisap tubuhnya.

"Aihh...... bless!"545

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Hong Beng Lama kaget bukan main. Tadi dia bergerak dan mau bangun, tak

tahunya begitu bergerak tiba-tiba kakinya ambles. Maklumlah, ia bukan terbanting di

tanah yang keras melainkan di Rawa Maut, rawa yang lumpurnya akan menyedot

siapa saja yang jatuh ke situ. Semakin kuat meronta semakin kuat pula lumpur

penghisap ini bekerja. Maka begitu Hong Beng Lama sadar dan pucat mukanya tiba
tiba Lama ini menjerit dan berteriak pada puteranya, memaki-maki Bun Hwi.

"Hong Lam, tolong......!"

Hong Lam terkejut. Pemuda ini sedang bertanding seru mengeroyok Mei Hong,

memukul dan menyerang dan Mei Hong harus berhati-hati terhadap Ang-tok
ciangnya. Betapapun pemuda itu cukup berbahaya dan curang, beberapa kali

menyerang dari belakang tapi Mei Hong dapat menangkis, Hong Lam terhuyung dan

sering terpental. Maka ketika ayahnya menjerit dan Hong Lam menoleh maka

pemuda itu kaget bukan main melihat ayahnya tersedot lumpur maut.

"Hong Lam, tolong. Keparat!"

Hong Lam bingung. Dalam saat seperti itu seharusnya dia menolong ayahnya.

Pemuda ini marah dan tentu saja bingung, mau menolong ayahnya tapi ragu-ragu.

Maklumlah, tiba-tiba dia sadar bahwa dia juga bisa terjebak di lumpur maut itu.

Pemuda ini tiba-tiba jerih dan melotot. Dua kali teriakan ayahnya tak disambut dan

Hong Beng Lama berteriak-teriak di sana. Lama ini tak berani menggerakkan tubuh

dan tubuhnya terpendam sebatas dada. Tapi ketika Hong Lam diam saja dan masih

bingung menyambut seruan ayahnya tiba-tiba Bun Hwi tertawa mengejek dan

melempar sepotong batu besar ke kepala Lama itu.

"Tak usah berkaok-kaok. Sekarang riwayatmu tamat, Hong Beng Lama.

Puteramu ketakutan dan tak mau membantu. Terimalah, kukirim sebuah batu besar!"

Bun Hwi melempar batu itu, tepat di atas kepala sang Lama dan Hong Beng Lama

mendelik. Tentu saja dia menangkis dan batupun hancur. Tapi ketika tubuhnya

melesak lagi dan Bun Hwi tertawa lebar tiba-tiba pemuda itu mengambil lagi batu

yang lain, melempar-lempar dan berturut-turut empat batu besar ditangkis hancur

oleh Lama yang kosen itu. Hong Beng Lama berteriak-teriak karena tubuhnya

semakin ambles lagi, Hong Lam dimakinya karena tak segera datang. Dan ketika

tujuh batu besar akhirnya didiamkan dan menimpa kepalanya maka Lama ini

menggereng dan batu itu hancur menimpa kepalanya, yang masih kuat penuh tenaga

sakti.

"Dess!"

Si Lama tetap melesak. Batu besar dan berat itu ternyata membuat tubuhnya

ambles juga. Lama ini kebingungan. Ditangkis dia juga akan melesak tidak ditangkis

dia tetap juga melesak. Bun Hwi mengganggunya dan dikutuknya pemuda itu habis
habisan. Hong Beng Lama marah besar sampai otot-otot muka Lama itu

membengkak, bukan main menyeramkannya. Dan ketika lehernya mulai terpendam

dan hampir seluruh tubuh Lama itu tersedot tiba-tiba Lama ini berkemak-kemik dan

memanggil puteranya.

"Hong Lam, ke marilah. Ayo, ke marilah...!"

Hong Lam terkejut. Di sana pemuda itu tiba-tiba terhuyung, tak berani

menolong ayahnya, karena dia sendiri takut terjungkal di Rawa Maut. Kini tiba-tiba546

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dipanggil ayahnya dan sebuah getaran tenaga gaib mempengaruhinya, membuat

pemuda itu pucat dan tiba-tiba pias. Ayahnya memanggil berulang-ulang dan pemuda

itu berteriak, mau melawan tapi ternyata kalah kuat. Itulah Hek-hoat-sut (Sihir

Hitam) yang dipergunakan ayahnya untuk menghukumnya, menyuruh dia datang

agar mereka bersama-sama mati. Tentu saja pemuda ini ketakutan dan ngeri. Dan

ketika dia berteriak-teriak tapi tubuhnya mulai terhuyung-huyung mendekati Rawa

Maut maka pemuda ini seperti orang gila yang menjadi histeris.

"Tidak.... tidak, ayah. Aku tak mau.....!"

"Hm, harus mau. Kau tak mau menolongku, anak durhaka. Kau harus datang

dan mau ke mari. Ke marilah, ayo ke mari dan iringi ayahmu ke dasar neraka!"

Hong Lam menjerit-jerit. Dia jadi kacau menyerang Mei Hong, pikiran mau

menjauhi rawa tapi jiwanya mendekat. Sukma atau semangat pemuda ini telah

dikuasai ayahnya. Hong Beng Lama memang marah kepada puteranya itu. Hong Lam

tak mau menolongnya dan karena itu, akan diajaknya pemuda ini pergi ke neraka.

Dan ketika pemuda itu berteriak-teriak sementara Bun Hwi jadi tertegun

menghentikan lemparan batu-batu besarnya maka Hong Lam sudah di pinggir rawa

dan aneh serta mengerikan tiba-tiba pemuda itu mencebur, masuk dan mendekati

ayahnya. Hong Beng Lama sendiri sudah kian tenggelam sebatas dagu, sebentar lagi

akan lenyap dan mulut itu masih berkemak-kemik. Dan ketika Hong Lam sudah

dekat dan tentu saja pemuda itu juga tenggelam karena setiap gerakannya atau

teriakannya membuat dia terhisap di lumpur penyedot maka terdengar tawa bergelak

dari mulut Hong Beng Lama.

"Nah, kita berangkat bersama, Hong Lam. Kau anak durhaka yang harus

dihukum!"

Hong Lam menjerit dengan muka mengerikan. Entah apa yang terjadi tapi Hong

Beng Lama tiba-tiba lenyap, Lama itu telah menarik puteranya dari bawah. Hong

Lam berteriak ketika ayahnya itu mencengkeramnya, mereka sudah sedemikian dekat

hingga dari bawah Lama itu dapat menerkam puteranya. Dan ketika Hong Lam

meronta-ronta namun justeru mempercepat tenggelamnya tubuh tiba-tiba pemuda

inipun lenyap seperti ayahnya.

"Bleb-bleb.....!"

Suara air di atas rawa menghentikan semua kejadian itu. Hong Lam dan ayahnya

telah tewas di dasar rawa. Setidak-tidaknya mereka telah terkubur hidup-hidup

sepanjang masa, tak mungkin muncul lagi di dunia karena tak akan ada seorang

manusia pun yang mau "menggali" rawa ini, seperti halnya dulu Lama itu digali dari

lubang kuburnya. Maklumlah, siapa yang akan coba-coba menolong tentu juga akan

tewas tersedot lumpur maut itu. Rawa Maut telah menelan korban! Dan ketika

pemandangan itu berakhir dan Bun Hwi termangu-mangu di tepi rawa mendadak

terdengar sorakan dan teriakan banyak orang di luar hutan.

"Pasukan Hu-taijin datang. Kita diserang, awas.......!

Isi hutan terguncang. Ratusan anak buah Kelabang Hitam yang mengeroyok dan

ada di mana-mana tiba-tiba berteriak. Mereka sebagian besar mengeroyok Han Li dan

Hangga, belum dapat merobohkan dua kakak beradik itu justeru mereka yang

diroboh-robohkan. Han Li bertindak lebih keras dibanding kakaknya, melempar atau547

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

membabat mereka di mana mereka akhirnya tak dapat bangun. Sebagian besar luka

berat dan banyak di antaranya yang tewas. Mei Hong dan Bun Hwi sendiri hanya

sedikit yang mengeroyok karena mereka gentar menghadapi dua orang muda itu,

terutama Bun Hwi, yang dibanting dan tak pernah mati karena akan selalu bangkit

lagi. Seolah tubuhnya terbuat dari karet atau besi baja! Maka ketika teriakan di luar

hutan memberi tahu bahwa pasukan Hu-taijin datang dan mereka kalang-kabut tiba
tiba saja menyerbu limaratus orang ke arah mereka.

"Bunuh Kelabang Hitam! Bunuh para perampok....!"

Gaduhlah suasana. Saat itu Kiok Lan masih bertanding seru dengan Cien Hong.

Dua orang ini sambar-menyambar dengan pukulan-pukulan mereka. Cien Hong

masih mempergunakan ilmunya yang luar biasa itu di mana tubuhnya selalu "tertiup"

bila angin pukulan lawan tiba, jadi Kiok Lan seperti menyerang bayang-bayang saja

dan tentu saja gadis itu marah. Dan ketika gadis itu membentak kian marah namun

tiba-tiba dikejutkan oleh datangnya pasukan Hu-taijin, yang diminta dari An-tien

maka gadis itu terkejut dan melengking-lengking.

"Keparat, kau jahanam tak tahu malu, Cien Hong. Tak pernah aku merasa

bermusuhan denganmu tapi tiba-tiba kau datang memusuhi aku!"

"Hm, bukan begitu. Musuhku adalah kejahatan, Kelabang Hitam. Kalau kau

tidak benar dan jahat maka aku adalah musuhmu. Siapapun yang jahat dan tidak

benar adalah musuhku!"

"Keparat, kau cerewet seperti nenek-nenek!" dan Kiok Lan yang kembali

menerjang dan mengeluarkan lengkingannya tiba-tiba menghantam ketika pemuda itu

meloncat ke kiri, melepas sebuah tamparan dan satu dari sebuah jurus Sing Sien di

pergunakan. Cepat dan kuat dia menggerakkan kakinya pula. Dan ketika Cien Hong

tampak tertegun karena saat itu Hong Beng Lama terlempar ke Rawa Maut maka

pukulan atau tamparan gadis ini mengenai pelipisnya.

"Plak!"

Cien Hong tak apa-apa. Memang benar dia terpelanting dan berseru kaget,

terbanting dan bergulingan namun cepat dia melompat bangun lagi. Saat itu lawannya

melengking penuh kemarahan dan melepas satu pukulan miring, dari kanan gadis itu

berkelebat dengan cepatnya. Dan ketika Cien Hong baru melompat bangun dan lawan

tahu-tahu sudah ada di dekatnya maka Cien Hong menangkis dan mengeluarkan Lui
kong-catnya itu.

"Dess!"

Dua-duanya terlempar. Kiok Lan memekik sementara Cien Hong bergulingan,

Lui-kong-cat telah menolak pukulan Naga Api tadi namun pemuda ini mengeluh

juga. Kiok Lan menghantamnya begitu kuat dan rupanya gadis itu mengerahkan

semua. tenaganya, pemuda ini bergulingan namun dapat meloncat bangun lagi, agak

terhuyung. Kiok Lan juga meloncat bangun dan berjungkir balik memaki lawannya.

Dan ketika mereka kembali bertanding sementara pasukan dari An-tien sudah

menyerang anak buah Kelabang Hitam maka di sana Hong Lok memerintahkan agar

semua anak buahnya menyambut.

"Jangan takut, hadapi dengan gagah!"548

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Menteri itu tiba-tiba meninggalkan Han Li. Sutenya dibiarkannya menghadapi

gadis itu dan tentu saja Giam Lun terkejut, juga Giam Khing. Han Li dan kakaknya

beradu punggung menghadapi mereka semua. Meskipun setengah-setengah namun

kehadiran Hong Lok membesarkan semangat, tak tahunya suhengnya itu tiba-tiba

meninggalkannya untuk menyambut serbuan pasukan An-tien, tentu saja ia kelabakan

ketika Han Li melengking-lengking menyerang dirinya. Dan ketika pedang gadis itu

bergerak berputaran dan sang kakak mendorong-dorong dengan pukulan Hwee-liong

Sin-kang maka tongkat akhirnya patah lagi bertemu tangan Hangga, dibabat dan

disambar Han Li yang marah sekali kepada pamannya ini. Giam-susioknya itu tak

tahu malu dan benar-benar henak mencelakainya, Han Li membentak dan melakukan

satu jurus dari ilmu silatnya Pek-liong Kiam-sut. Dan ketika tongkat patah bertemu

Hwee-liong Sin-kang dan pamannya itu berseru kaget maka pedang menyambar dan

tepat mengenai bahu.

"Crat!"

Giam Lun tak dapat mengelak. Pundaknya terluka, Han Li menyerangnya lagi
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan menteri ini berteriak, dia memaki dan mengumpat keponakannya itu. Tapi ketika

Han Li berkelebat dan mengejarnya dengan marah tiba-tiba Giam Khing menyambar

dan menghantamkan tongkat ke punggung Han Li.

"Dess!"

Han Li tergetar. Gadis ini terhuyung dan nyaris terpelanting, untung sinkangnya

kuat hingga dia dapat menahan serangan curang itu. Giam Khing menyerangnya dari

belakang untuk membantu sang ayah. Dan ketika Han Li membentak dan ganti

menghadapi pemuda ini maka Giam Khing buru-buru melompat ke belakang dan

mundur menyembunyikan diri di balik anak buahnya yang menyerang dari mana
mana.

"Keparat, kau licik, Giam Khing. Kau pengecut!"

"Ha-ha!" Giam Khing tertawa. "Kau yang bodoh, Han Li. Kenapa dapat

kupukul dan kuserang!"

Han Li gusar. Akhirnya dia menyerang lagi dan kakak serta adik menyambut

hujan serangan. Puluhan orang yang menghujani senjata akhirnya dipukul mundur,

Hangga akhirnya bersikap keras juga. Dan ketika pasukan Hu-taijin datang dan

mereka itu menyerang sambil berteriak-teriak maka anak buah Kelabang Hitam

kelabakan dan mereka terkejut, kepungan terhadap dua kakak beradik itu akhirnya

mengendor juga karena mereka harus menghadapi pasukan Hu-taijin. Akibat-nya

Giam-taijin dan puteranya kecut, mereka tak mendapat banyak bantuan lagi dan

Giam Khing tak dapat menyembunyikan diri. Han Li berkelebat dan akhirnya

pundaknya terbacok, pemuda itu menjerit dan melempar tubuh bergulingan. Namun

ketika Han Li mengejar dan berkelebat mau membunuh pemuda itu tiba-tiba

kakaknya menahan dan berseru.

"Jangan bunuh betapapun Giam Khing adalah saudara kita juga!"

Han Li mendengus. Seruan kakaknya membuat dia merobah gerakan pedang,

tidak lagi menusuk dada namun menyambar paha. Sebuah guratan panjang membuat

pemuda itu mengaduh dan memaki-maki. Ayahnya marah dan menampar Han Li.

Dan ketika Han Li membalik namun Giam-taijin mengeluarkan bentakan Cui-beng549

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Hoat-sutnya maka gadis itu tergetar dan tertegun sejenak, berhenti sekejap namun

Giam-taijin melepas pukulan. Toat-beng-mo-kun tepat mengenai kepala Han Li dan

gadis itu mengeluh tertahan. Dan ketika Hangga terkejut dan marah membentak sang

paman maka pukulan Hwee-liong Sin-kang menyambar dan ganti pamannya itu

terpelanting.

"Dess!"

Giam-taijin mengumpat caci. Menteri ini marah dan mengutuk Hangga, pemuda

itu sendiri tidak mengejarnya karena menolong sang adik. Han Li bangkit terhuyung

dan menggigit bibir, pukulan pamannya tadi cukup kuat dan dia merasa pusing.

Kalau sinkangnya tidak kuat mungkin kepalanya sudah pecah! Maka ketika kakaknya

menolong dan gadis ini merah padam maka Hangga meminta agar berhati-hati

terhadap sang paman.

"Kau sebaiknya melawan Giam Khing, biar Giam-susiok menjadi bagianku!"

"Tidak, dia kurang ajar memukulku, Hang-ko. Aku ingin membalasnya dan

memberi sebuah tikaman!"

"Jangan membantah. Kita semua menghadapi musuh yang sama, Han Li. Kau

hadapi Giam Khing dan biar Giam-susiok menjadi bagianku!" sang kakak

mendorong, berkelebat mendahului ke arah pamannya dan sudah membentak.

Hangga melepas pukulan-pukulan Hwee-liong Sin-kang dan meledaklah sinar

berkilat-kilat menghujani pamannya itu, Giam-taijin memaki dan sibuk melompat ke

sana-sini. Maklumlah, Hwee-liong Sin-kang memang ilmu ampuh yang tak dapat dia

tandingi. Dan ketika Hangga mendesaknya sementara Han Li di sana sudah

menubruk dan menyerang Giam Khing maka Giam Khing pucat menghadapi

kemarahan Han Li.

"Nah, sekarang tak ada bantuan lagi untukmu, Giam Khing. Semua anak buah

ayahmu diserang pasukan Hu-taijin. Kau hadapilah aku, dan mari bertempur secara

berdepan." Han Li bergerak menyerang pemuda itu, berkelebatan dengan pedang di

tangan sementara Hwee-liong Sin-kang sekali dua menyambar dari tangan kirinya.

Giam Khing sibuk, pucat mengelak sana-sini namun tetap juga dia kewalahan. Dan

ketika pedang menusuh daging pundaknya dan pukulan Hwee-liong Sin-kang

membuat dia terpelanting dan jatuh bangun akhirnya pemuda ini berteriak dan

melarikan diri, bersembunyi di belakang siapa saja dan Han Li gemas. Giam Khing

meloncat dan menyelinap di balik anak buahnya, kadang di balik punggung pasukan

Hu-taijin di mana pemuda itu sering menangkap dan melempar lawan untuk

diberikan kepada Han Li, dikutuk dan lawan pun marah. Dan ketika pertempuran

pecah begitu ramainya sementara pemuda itu bermain kucing-kucingan untuk

menyelamatkan diri dari serangan-serangan Han Li maka di sana Bun Hwi sudah

diserang Yo Kang.

"Nah, kau sudah membunuh Hong Beng Lama, Bun Hwi, Coba kau hadapi dan

bunuh aku!"

Bun Hwi terkejut. Sebenarnya dia mau ke tempat Kiok Lan, melihat

pertandingan di antara Cien Hong. dan Kiok Lan berjalan seru, mau mengambil alih

namun Yo Kang sudah menyerangnya. Dan karena pemuda itu tampak beringas dan

nekat tidak kenal takut maka Bun Hwi mengerutkan kening dan menangkis pukulan

pemuda ini, membuat Yo Kang terpental tapi pemuda itu maju kembali, membentak550

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dan menyerang bertubi-tubi. Dan ketika Bun Hwi harus melayani sementara di sana

pasukan berteriak-teriak menyerang angguta Kelabang Hitam maka, Mei Hong yang

sendirian tiba-tiba diserang pasukan Hu-taijin, yang tidak mengenal gadis itu.

"Hei minggir. Keparat kalian!" Mei Hong mendorong, mengibas dan memukul

mereka dan tentu saja pasukan itu berpelantingan. Mereka marah dan mau menyerang

lagi. Tapi ketika Hu Lan muncul dan membentak pasukan maka orang-orang itu

tertegun dan bengong.

"Dia teman sendiri. Ini enci Mei Hong, calon isteri Bun-ongya. Ayo minggir dan

kalian enyah!"

Mei Hong tersenyum. Hu Lan sudah meloncat dan mendekatinya, bertanya di

mana ayahnya dan Mei Hong tiba-tiba teringat. Namun ketika dia mau menjawab dan

sesosok bayangan berkelebat tahu-tahu Hong Lok muncul bersama pasukannya.

"Ini puteri Hu-taijin, ayo tangkap!"

Hu Lan terkejut. Hong Lok membentak menubruknya, botol arak bergerak dan

diapun ditampar. Dan ketika gadis ini menangkis namun terpelanting oleh pukulan si

menteri tiba-tiba anak buahnya sudah menubruk dari menyerang pula, termasuk Mei

Hong.

"Hayo kalian tangkap orang ini, maju!"

Hu Lan membentak. Akhirnya dia memaki menteri Hong Lok dan mencabut

pedang, sang menteri tertawa dan tentu saja, tidak takut menghadapi gadis ini. Dan

ketika kembali gadis itu terpelanting dan mengeluh oleh pukulannya maka Hu Lan

tiba-tiba terdesak dan menjerit kepada Mei Hong.

"Enci, tolong. Tan-taijin ini kurang ajar benar!"

Mei Hong berkelebat. Hu Lan melempar tubuh bergulingan ketika hendak

ditangkap menteri itu, nyaris kena dan bajunya sobek. Gadis itu berteriak dan

memaki. Dan ketika yang lain menubruk sementara Hong Lok sendiri mengejar maka

Mei Hong sudah melayang dan menangkis cengkeraman menteri ini, kaki bergerak

menendang yang lain-lain.

"Lepaskan dia..... dukk!"

Hong Lok dan anak buahnya terpental. Menteri itu terbelalak dan Mei Hong

sudah berputaran dengan kedua kakinya, melempar dan menendang siapa saja yang

dekat. Dia memberi kesempatan agar Hu Lan bangun berdiri dan menghadapi musuh
musuhnya. Dan kctika gadis itu meloncat bangun dan benar saja dapat menghadapi

musuhnya lagi maki Mei Hong berseru agar menteri Hong Lok diserahkan padanya.

"Kau hadapi tikus-tikus busuk itu, biar menteri ini kau serahkan padaku!"

"Baik, dan balaskan sebuah pukulannya tadi kepadaku, enci. Ketok kepalanya

dan cabut kumisnya itu!" Hu Lan marah-marah, berkelebatan memaki yang lain dan

segera gadis itu dikeroyok. Mei Hong sendiri sudah menghadapi menteri Hong Lok

dan bergeraklah keduanya dalam serang-menyerang, Hong Lok tertawa-tawa

mempergunakan araknya tapi segera menteri itu terkejut. Mei Hong dua kali

menendang botol araknya, hampir saja mencelat dan terlepas dari tangannya. Dan551

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

ketika gadis itu mainkan Siu Sien tapi tenaga yang dipakai adalah Hwee-liong Sin
kang maka menteri ini terbelalak dan kaget.

"Setan, dari mana kau dapatkan sinkang Naga Api ini? Kau mencurinya dari

siapa?"

"Tak ada yang mencuri. Aku mendapatkannya dari Handewa-locianpwe, Tan
taijin. Menyesal kau menjadi musuhku karena kau pembantu Kelabang Hitam!"

"Hm, kalau begitu luar biasa, gadis siluman. Biarlah aku menghadapi ilmumu

dan mari lihat siapa yang bakal kalah!" menteri itu segera berkelebatan botol araknya

menyambar-nyambar dan sesekali mulutnya menyembur juga. Setiap semburan arak

tentu disertai tawa yang aneh. Mei Hong mengerutkan kening dan marah. Hampir dia

terkena dan beberapa titik arak membuat mukanya perih. Bukan main, sinkang yang

dimiliki menteri Magada ini memang cukup hebat. Tapi ketika ia mainkan Siu Sien

dan berkali-kali tendangan kakinya mencuat menolak serangan lawan maka sesosok

bayangan tiba-tiba berkelebat dan Hong Siu muncul.

"Ayah, kau benar-benar ada di sini?"

Hong Lok terkejut. Saat itu dia mulai mainkan Ilmu Temboknya, mendapat

tendangan bertubi-tubi dan mau menyembunyikan diri. Akhirnya Hong Lok tahu

bahwa Hwee-liong Sin-kang yang dimiliki Mei Hong belum mencapai tingkat mahir.

Gadis itu masih belum sehebat suhengnya Handewa sendiri misalnya, yang tentu saja

paling hebat di antara semuanya. Namun karena Hwee-liong Sin-kang adalah ilmu

yang amat hebat, dan di antara semua ilmu-ilmu yang dimiliki keluarga Empat

Pendekar justeru ilmu inilah yang paling ditakuti maka betapapun Mei Hong

membuat menteri Hong Lok terdesak, kini mengeluarkan Ilmu Temboknya dan

menteri itu berusaha "bersembunyi". Ilmu Tembok adalah ilmu khusus yang dimiliki

keluarga Tan, dulu diciptakan oleh Tan Gi Siong dan kini menjadi turun-temurun

diwarisi anak cucunya. Sang menteri mendapatkan itu dari ayahnya, kini

mempergunakan itu untuk berlindung dari pukulan-pukulan Naga Api. Dan ketika dia

mulai berputaran dan Hong Siu tiba-tiba muncul maka Hong Lok terkejut dan lengah

sekejap, mendapat tendangan.

"Dessr!"

Menteri itu mengeluh. Gara-gara menoleh dan memandang puteranya tiba-tiba

Ilmu Temboknya terbuka, sekejap saja tapi Mei Hong telah memasuki kesempatan

itu. Dengan cepat gadis ini melakukan tendangan berputar dari jurus Siu Sien, tenaga

yang dipakai tetap Hwee-liong Sin-kang dan akibatnya lawan terkejut terlempar dan

terguling-guling roboh. Dan ketika Mei Hong mengejar dan membentak menteri itu

tiba-tiba Hong Siu, berkelebat dan membantu ayahnya.

"Mei Hong, kau kurang ajar!"

Mei Hong terkejut. Dia tentu saja menghentikan serangannya terhadap Hong

Lok, membalik dan menerima serangan pemuda ini. Dan ketika kaki bergerak dari

bawah ke atas mencuat menerima pukulan Hong Siu tiba-tiba pemuda itu berteriak

dan ganti terlempar.

"Dess!"552

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Hong Siu terguling-guling. Sama seperti ayahnya dia tak sanggup menerima

tenaga Hwee-liong Sin-kang itu. Pemuda ini menjerit dan bergulingan. Tapi ketika ia

melompat bangun dan mau menyerang lagi ternyata ayahnya berseru agar dia

menangkap Hu Lan.

"Berikan gadis ini kepadaku, biar kau tangkap puteri Hu-taijin itu!"

Hong Siu tertegun. Ayahnya sudah bergerak kembali menyerang Mei Hong,

penasaran, menyuruh dia menghadapi Hu Lan dan tentu saja pemuda ini bingung.

Ayahnya sebenarnya terdesak, perlu dibantu. Tapi karena ayahnya berkata seperti itu

dan untuk sementara waktu ayahnya masih dapat melindungi diri maka Hong Siu

berkelebat dan apa boleh buat, menyerang Hu Lan, membuat puteri Hu-taijin ini

terkejut karena anggauta Kelabang Hitam mendapat tambahan tenaga yang kuat. Dia

setingkat dengan Hong Siu, bisa dikata seimbang. Maka begitu pemuda itu maju

sementara yang lain-lain masih mengeroyoknya maka Hu Lan tiba-tiba terdesak dan

memaki kalang-kabut.

"Keparat, kau licik, Hong Siu. Kau curang!"

"Hm, ayah memerintahku begini, Hu Lan. Maaf atau kau menyerahlah."
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Menyerah hidungmu. Lebih baik mati!" dan. Hu Lan yang memutar pedangnya

bergerak serapat mungkin lalu bertahan dan kini perlahan tetapi pasti mulai terdesak,

betapapun memang tak mungkin menghadapi pemuda itu yang masih dibantu

anggauta-anggauta Kelabang Hitam, dua kali pukulan Hong Siu mengenai pundaknya

dan gadis ini terhuyung. Tapi ketika dia terdesak semakin hebat dan pedangnya tiba
tiba terlepas di pukul dari samping mendadak berkelebat sebuah bayangan dan

Hangga muncul.

"Hong Siu, jangan ganggu gadis ini.... plak!" Hong Siu terlempar, mencelat dari

tempat itu dan segera Hangga meroboh-robohkan yang lain. Pedang Hu Lan sudah

disambarnya dan diberikannya kepada gadis itu. Dan ketika Hu Lan terkejut namun

girang maka gadis ini membentak lagi dan membalas bagai harimau betina

mengamuk...

"Nah, sekarang kalian ganti kuhajar, tikus-tikus busuk. Ayo maju dan keroyok

aku, kembali......... siut-des-crat!" pedang Hu Lan mendapat korban, kaki bergerak

menendang musuh dan berteriaklah orang-orang itu ketika mereka terlempar. Tiga di

antaranya tertusuk berat dan roboh menjerit. Hangga mengerutkan kening melihat

sepak terjang Hu Lan yang ganas. Dan ketika gadis itu berkelebatan dengan pedang

menari-nari maka Hong Siu yang terhuyung bangun dan terbelalak memandang

Hangga menjadi penasaran.

"Hangga, kau memusuhi aku?"

"Tidak," Hangga mengerutkan kening. "Tapi jangan musuhi gadis ini, Hong Siu.

Kau menyingkir dan pergilah!"

"Tapi aku membantu ayah tak mungkin aku pergi!"

"Kalan begitu kau berhadapan dengan aku, Hong Siu. Maaf bahwa urusan ini

bakal menjadi berkepanjangan."553

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Keparat, kalau begitu aku tak takut, Hangga. Boleh kau bantu gadis itu karena

rupanya dia kekasihmu!" dan Hong Siu yang menerjang lagi dengan marah tiba-tiba

membuat Hangga merah mukanya dan secara tak sengaja Hu Lan, kebetulan sekali

gadis itu juga mengerling kepadanya dan tiba-tiba muka dua orang muda itu sama
sama merah padam. Hu Lan berdetak sementara Hangga sendiri, juga berdegup. Dia

membantu gadis ini karena entah kenapa memang tiba-tiba dia merasa suka.

Pertemuannya sekejap di hutan beberapa jam yang lalu telah membuat semacam

perubahan di hati pemuda ini. Hangga kagum akan kejujuran dan keterbukaan Hu

Lan, watak yang tiba-tiba membuat dia tertarik. Maka begitu Hong Siu menyerang

Hu Lan dan siap merobohkan gadis itu dengan bantuan anak buah Kelabang Hitam

tiba-tiba Hangga cepat menolong, tak mau gadis itu roboh sementara Hong Siu tentu

saja menjadi marah. Dia menyerang gadis itu karena perintah ayahnya, kini Hangga

tiba-tiba menghadang dan mengganggu. Dan karena Hong Siu mudah kecewa dan

berkali-kali ini dia harus menelan kepahitan hidup maka diserangnya Hangga dan

jadilah dua bersaudara itu bertempur!

"He!" menteri Hong Lok berteriak. "Bagaimana ini, Hangga? Bukankah kau


Rajawali Merah Karya Batara Kembaran Ketiga Third Twin Karya Ken Tiga Kehidupan Tiga Dunia Sepuluh Mil

Cari Blog Ini