Ceritasilat Novel Online

Dewi Kelabang Hitam 17

Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 17

datang untuk membebaskan aku? Kenapa menyerang Hong Siu?"

Hangga bingung. Tiba-tiba dia tak dapat menjawab karena itu memang aneh.

Bayangkan, dia datang ke Rawa Maut karena hendak membebaskan pamannya dari

Kelabang Hitam, kini dia bertempur dengan Hong Siu padahal pemuda itu adalah

putera pamannya. Jadi perbuatannya itu aneh dan tampak jungkir balik. Tapi karena

kedatangannya semata menolong Hu Lan dan bukan maksudnya untuk menghadapi

Hong Siu secara sungguh-sungguh maka Hangga tak menjawab dan diam saja,

kembali mendengar pertanyaan pamannya.

"He, bagaimana itu, Hangga? menjadi kawan atau lawan?"

"Tak usah perduli!" Hong Siu membentak. "Pemuda ini rupanya tergila-gila

kepada puteri itu, ayah. Biar ia merobohkan aku dan membela kekasihnya itu!"

Hangga juga diam. Untuk semprotan inipun dia tak menjawab, serba salah,

menghadapi serangan-serangan Hong Siu dan dia hanya menolak semua serangan
seranyan itu. Hong Siu marah karena dia yang selalu terpental, Hangga memang

bukan tandingannya. Dan ketika pemuda itu berteriak marah dan kembali menyerang

dan menyerang maka di sana anak buah Kelabang Hitam mulai panik, mendapat

tekanan dan mereka terdesak oleh serbuan pasukan dari An-tien. Pasukan ini

dipimpin oleh pembantu-pembantu paling pandai dari Hu-taijin, seperti misalnya

Pang-ciangkun itu, panglima tinggi kurus yang gagah dan tak kenal takut. Juga

perwira-perwira muda macam Cong Wi yang juga gagah dan berani mati, siap

menempuh bahaya untuk membela atasannya. Dan ketika anak buah Kelabang Hitam

menahan dan menyambut serbuan itu tiba-tiba limaratus, orang lagi datang dalam

gelombang kedua menghantam pembantu-pembantu Kiok Lan itu.

"Hajar mereka itu, bunuh.....!"

"Atau tangkap bagi yang menyerah!"

Ributlah anggauta bekas perampok ini. Mereka kiranya diserbu oleh seluruh

kekuatan dari An-tien, limaratus yang pertama bergerak duluan dan baru yang

limaratus orang lagi menyerang belakangan. Ternyata komandan An-tien tak mau

separoh-separoh, semua kekuatan yang ada dikerahkan dan paniklah anggauta554

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

perampok itu ketika pasukan gelombang kedua ini datang. Mereka merupakan

tenaga-tenaga baru yang segar, cepat membantu temannya yang sudah lebih dulu

menghadapi anak buah Kelabang Hitam itu. Dan karena serbuan ini memang tak

disangka karena Hu-taijin dikira akan menyerang hanya bersama belasan

pembantunya itu maka anak buah Kiok Lan kalut dan banyak di antaranya yang

roboh, tunggang-langgang dan jatuh bangun dan akhirnya mereka gentar. Sang ketua,

Dewi Kelabang Hitam sendiri sibuk bertanding dengan lawannya. Begitu juga Hong

Lok, sang wakil ketua. Menteri itupun sibuk menghadapi Mei Hong dan kelihatan

bahwa menteri ini terdesak. Sinkang Naga Api yang menyertai tendangan-tendangan

Siu Sien membuat menteri itu kewalahan, Mei Hong setingkat dengan Kiok Lan. Dan

ketika semuanya itu masih ditambah oleh terdesaknya Giam-taijin yang menghadapi

Han Li dan Hangga di mana pemuda itu juga sering datang membantu adiknya maka

lengkaplah sudah kegelisahan anak buah Kelabang Hitam ini.

"Lari, kita lari.....!"

Anak buah Kelabang Hitam tiba-tiba berserabutan. Tak ada yang tahu siapa

yang berteriak itu, semacam aba-aba di mana mereka tiba-tiba memutar tubuh. Dan

ketika pasukan membentak dan mendesak mereka tiba-tiba ratusan orang ini

melarikan diri dan mundur.

"Hei, siapa yang menyuruh kalian melarikan diri?" Hong Lok, sang menteri

yang sedang bertempur melawan Mei Hong berseru. Menteri ini marah dan

membentak anak buahnya, berteriak. Tapi ketika sebuah tendangan mengenai

pinggangnya dan menteri itu terlempar maka Hangga di sana berkelebat membantu

adiknya meninggalkan Hong Siu sejenak, yang sudah ditampar terguling-guling.

"Han Li, jangan menyerang Giam-susiok terlampau bernafsu. Biar dia kita hajar

sedikit dan membuatnya jera..... dess!" Giam Lun juga berteriak, menerima pukulan

Hwee-liong Sin-kang dan baju menteri itu terbakar. Pundaknya hangus dan menteri

ini bergulingan. Hangga selalu datang saat adiknya sedikit kerepotan, meninggalkan

Hong Siu untuk akhirnya kembali lagi melayani pemuda itu. Jadi sebentar di sini dan

sebentar kemudian di sana. Hangga telah meminta pada adiknya agar selalu

berdekatan dengannya, supaya dia mudah menolong. Dan ketika untuk kesekian

kalinya lagi sang susiok dibuat terlempar sementara Giam Khing menghilang entah

ke mana maka Giam-taijin mengumpat caci dan marah-marah.

"Keparat, kalian tak tahu hormat pada yang tua, Hangga. Kau dan adikmu anak
anak durhaka!"

"Hm, kaulah yang tidak benar. Kau membela yang salah, susiok. Kalau kau

tidak menyerang kami tentu kami juga tidak akan menyerangmu."

"Bedebah, kalian jahanam!" dan Giam Lun yang memaki serta melompat

bangun tiba-tiba mengerahkan Cui-beng Hoat-sutnya, membentak dua orang muda

itu terutama Han Li agar tunduk kepadanya. Cui-beng Hoat-sut adalah ilmu bentakan

yang berpengaruh sihir, hebat pengaruhnya namun Hangga cepat-cepat membentak

sang paman, mendorongkan kedua tangannya. Tentu saja tak mau adiknya

terpengaruh karena tenaga batin adiknya itu sedikit lemah, harus cepat mengusir dan

benar saja yang tunduk dan jatuh terduduk tiba-tiba orang-orang di sekitar, tak

perduli anggauta Kelabang Hitam atau pasukan dari An-tien. Dan ketika bentakan itu555

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dibalas bentakan dan dorongan Hwee-liong Sin-kang membuat Giam-taijin terhuyung

maka menteri itu akhirnya memaki dan berkelebat pergi.

"Baiklah, kulaporkan pada ayahmu kelak, Hangga. Kau melawan susiokmu

sendiri dan harus dihukum!"

Hangga tersenyum lega. Ancaman pamannya tentu saja tak membuat dia takut,

justeru pamannya itu yang akan mendapat teguran berat dari ayahnya. Dan ketika

sang adik tertegun dan orang-orang yang terduduk tampak bengong dengan kaget

tiba-tiba terdengar jeritan Hu Lan ketika Hong Siu di sana merobohkan gadis ini.

"Hangga, tolong....!"

Hangga terkejut. Dia tadi terpaksa mengusir sang paman dulu dan meninggalkan

Hu Lan, seperti biasanya. Hong Siu telah dilempar dan ditampar sedikit keras,

pemuda itu terbanting dan untuk beberapa detik memang tak dapat bangun. Tapi

karena Hangga agak lama di tempat adiknya dan lupa pada Hu Lan maka Hong Siu

bangun berdiri dan akhirnya menyerang gadis itu, membentak dan Hu Lan

menangkis. Dari kiri kanan menyambar pula anak buah gerombolan Kelabang Hitam,

membuat Hu Lan sibuk dan akhirnya satu totokan Hong Siu mengenai pundaknya.

Hu Lan roboh dan terjungkal. Dan ketika anak buah Kelabang Hitam menggerakkan

senjata mereka untuk membunuh dengan marah maka di saat itulah gadis ini

berteriak, mengejutkan Hangga dan tentu saja pemuda itu kaget. Hangga terbelalak

tapi secepat kilat tiba-tiba pemuda ini berkelebat, membentak mereka. Dan ketika

dari jauh pemuda ini melepas Hwee-liong Sin-kang dan angin pukulan yang keras

menyambar orang-orang itu maka tepat sekali orang-orang itu berteriak dan menjerit

berpelantingan, semua senjata mereka mencelat dan Hong Siu sendiri mengeluh

tertahan. Hangga memukul lebih kuat daripada biasanya, didorong oleh kekhawatiran

dan teriakan Hu Lan. Maka ketika orang-orang itu terlempar dan semua tak ada yang

bangun karena sudah pingsan dipukul pemuda ini maka Hangga sendiri sudah

bergerak membebaskan totokan Hu Lan, yang langsung melompat bangun dan

menyambar pedangnya mau membacok Hong Siu. Pemuda itu kembali tak dapat

bangun karena untuk beberapa detik dia merasa dadanya sesak, pukulan Hangga

memang lebih keras lagi dibanding yang terakhir, pemuda ini mengeluh dan menahan

sakit. Tapi ketika Hu Lan membentak mau membacok pemuda itu tiba-tiba Hangga

menahan lengannya dan berseru.

"Jangan, tak boleh kau membunuh!"

Hu Lan terkejut. "Kenapa?"

"Tidak, tak boleh kau membunuh, Hu Lan. Dia hanya membantu ayahnya dan

saudaraku pula."

"Tapi dia mau membunuhku!"

"Itu lain, aku telah menyelamatkanmu. Pokoknya tak boleh kau membunuhnya

karena Hong Siu adalah saudaraku!"

Hu Lan membanting kaki. "Hangga, kau terlalu. Mentang-mentang

berkepandaian tinggi maka bisa memerintah orang seenaknya. Baiklah, kuampuni

dia, Hangga. Tapi jangan cegah aku untuk menghajar yang lain-lain itu!" Hu Lan

berkelebat, menuju ke tempat anak buah Kelabang Hitam yang belum melarikan diri.556

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Memang belum semuanya memutar tubuh karena di mana-mana pasukan An-tien

akhirnya mengepung, ada yang tidak sempat lari dan tentu saja mereka itu pucat.

Maka ketika gadis ini berkelebat ke sini dan pedangnya bergerak membacok atau

menusuk maka berteriaklah orang-orang itu ketika roboh terjungkal.

"Crat-crat...... aduhh!"

Hangga mengerutkan kening. Dia melihat kemarahan Hu Lan yang

dilampiaskan kepada orang-orang ini, tak ayal mereka menjerit dan roboh satu per

satu. Dan ketika gadis itu terus bergerak-gerak dan pedangnya berseliweran naik

turun akhirnya Hangga tak tega dan berseru, mengerahkan tenaga saktinya.

"Yang merasa tak kuat harap menyerah, lempar senjata kalian...!"

Orang-orang itu bergerak cepat. Tiba-tiba mereka melempar senjata masing
masing dan tentu saja Hu Lan tak dapat menyerang lagi. Mereka menyerah dan gadis

ini tertegun. Tapi karena dia masih mendongkol dan kemarahannya belum lenyap

maka kakinya bergerak dan..... orang-orang itupun terlempar.

"Des-des-dess!"

Hangga lega. Akhirnya seruannya itu mendapat sambutan baik, pasukan An-tien

juga berteriak agar yang tidak kuat diharap menyerah saja, yang melawan akan

dibunuh atau dilukai. Dan ketika sebentar kemudian teriakan berulang-ulang itu

membawa hasil tiba-tiba duaratus orang melempar senjatanya dan menyerah. Malam

hampir menjadi pagi dan kebakaran kecil di sana sini merupakan api penerangan

yang baik. Dengan itu mereka dapat melihat ke sekeliling dan Hangga lega. Namun

ketika pemuda itu mengangguk-angguk dan berseri melihat pertempuran yang sudah

berhenti mendadak pertandingan di antara Mei Hong dan pamannya juga tak

terdengar lagi, lenyap begitu saja dan pemuda ini terkejut. Dan ketika dia menoleh

dan ke tempat yang lain ternyata Kiok Lan dan Cien Hong juga sudah tak ada di situ

lagi, begitu pula Bun Hwi, yang entah ke mana. Dan sementara dia tertegun dan

mengerutkan alis tiba-tiba Pang-ciangkun, panglima tinggi kurus berseru kaget.

"Hu-taijin tak ada....!"

Kiranya menteri Hu itu sudah dibawa Kiok Lan. Tadi, dalam pertempurannya

yang sengit melawan Cien Hong gadis ini mendapat kenyataan bahwa anak buahnya

terdesak. Pasukan An-tien hampir dua kali lipat anak buahnya, tentu saja terdesak dan

kalah. Apalagi di situ ada orang-orang seperti kakak beradik Han Li dan Hangga itu,

juga Mei Hong dan Bun Hwi. Dan karena semuanya ini merupakan pukulan baginya

dan Kiok Lan marah akhirnya gadis itu membentak dan melepas satu pukulan miring

ke arah Cien Hong.

"Dess!"

Lui-kong-cat dan Hwee-liong Sin-kang kembali bertemu. Lui-kong-cat adalah

Penolak Guntur, tentu saja mampu menghadapi Hwee-liong Sin-kang dan pukulan

Naga Api itu membalik, hampir mengenai Kiok Lan dan gadis ini marah sekali,

membanting tubuh bergulingan namun dari bawah tiba-tiba ia melempar belasan

jarum-jarum halus. Cien Hong terkejut namun mengebut, dia juga tergetar dan

terdoroag oleh pukulan itu, merasa tangannya panas dan diam-diam kaget karena

telapaknya gosong. Dan ketika semua jarum dipukul runtuh sementara Kiok Lan557

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

sudah meloncat bangun maka gadis itu bergerak ke arah menteri Hu Kang, yang

masih roboh dan pingsan dan memang ada di dekat situ. Kiok Lan mengeluarkan

ilmunya Coan-im-jip-bit untuk memberi tahu menteri Hong Lok agar meninggalkan

Mei Hong, mereka tak dapat mempertahankan diri lagi dan harus mundur. Dan ketika

gadis itu berjungkir balik ke arah menteri Hu dan langsung menyambar menteri yang

pingsan itu tiba-tiba Kiok Lan juga melepas jarum-jarum halusnya ke arah Mei Hong,

yang sedang bertanding dengan pembantunya.

"Mei Hong, lain kali saja kita bertemu. Sekarang lepaskan pembantuku!"

Mei Hong terkejut. Dia membalik dan memukul runtuh jarum-jarum itu, sama

seperti Cien Hong. Namun ketika dia berhenti sejenak mendesak menteri Hong Lok

dan memukul jarum-jarum itu tiba-tiba Kiok Lan telah menarik pembantunya dan

mengajak menteri ini pergi.

"Kita pergi, musuh berlipat dua!"

Hong Lok mengangguk. Menteri ini tersenyum pahit melihat sutenya

mendahului menghilang pergi, menghilang tanpa memberi tahu, begitu juga Giam
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Khing, keponakannya. Dan ketika di sana Hangga berseru agar mereka menyerah dan

pasukan An-tien mengepung dari mana-mana maka menteri ini tertawa menggelogok

araknya.

"Heh, sial. Kita kejatuhan nangka pahit Kelabang Hitam. Memang sebaiknya

kita mundur dan mengalah kepada musuh!"

Cien Hong dan Mei Hong tentu saja tidak membiarkan. Mereka membentak

melihat Kiok Lan membawa Hu-taijin, mengejar. Tapi ketika Kiok Lan meledakkan

granat tangan dan asap hitam menghalang mereka maka dua orang itu berjungkir

balik dan Mei Hong berteiak pada Bun Hwi.

"Bun Hwi, awas. Kiok Lan melarikan diri, membawa Hu-taijin!"

Bun Hwi terkejut. Saat itu dia menghadapi Yo Kang yang tiada henti-hentinya

menyerang. Putera menteri Yonaga itu penasaran dan selalu nekat, menyerang dan

membentaknya berkali-kali. Namun ketika teriakan Mei Hong membuatnya terkejut

sementara Yo Kang juga terbelalak dan terkejut maka Bun Hwi mengibaskan

lengannya mendorong pemuda itu.

"Stop, cukup sampai di sini, Yo Kang. Kau pergilah dan jangan serang aku

lagi!"

Yo Kang terbanting berteriak kaget. Pemuda terus bergulingan merintih nyeri,

tadi pundaknya ditampar Bun Hwi dan lawannya itu berkelebat, menghilang

mengejar Kiok Lan. Dan ketika memaki dan melompat bangun maka pemuda ini

mengejar pula dan berteriak-teriak.

"Bun Hwi, ayo hadapi aku. Kau boleh bunuh aku atau aku yang akan

membunuhmu!"

Namun teriakannya tak bersambut. Hiruk-pikuknya pertempuran membuat suara

pemuda ini tertelan, apalagi Yo Kang juga sudah lelah kehabisan tenaga. Hanya

karena kemarahan dan kegemasannya kepada Bun Hwi yang membuat pemuda ini

seolah tak kehabisan tenaga, padahal sudah loyo. Maka ketika dia keserimpet akar558

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

pohon dan jatuh terguling maka kebetulan seorang perajurit menusuknya dengan

tombak, dekat dengan pemuda itu.

"Plak!"

Yo Kang marah. Meskipun dia kehabisan tenaga namun kalau hanya

menghadapi seorang perajurit rendahan saja tentu saja pemuda ini masih berbahaya.

Perajurit itu menjerit ketika tombaknya patah. Dan ketika Yo Kang menendang dan

perajurit itu terlempar maka perajurit itu berteriak sementara Yo Kang sendiri sudah

tersuruk-suruk mengejar.

"Bun Hwi, ayo jangan lari. Hadapi aku dan bunuhlah!"

Nyata pemuda ini nekat. Sudah jelas tak akan menang menghadapi Bun Hwi

masih juga dia nekat, menantang dan berteriak-teriak memaki lawannya itu. Tapi

ketika lawannya lenyap dan Yo Kang mengeluh maka pemuda ini jatuh terduduk dan

terengah-engah, bangun lagi dan tak lama kemudian dia sudah mencari-cari pemuda

itu, juga Kiok Lan yang tiba-tiba membuatnya khawatir dan pemuda ini mengeluh

menyebut-nyebut nama gadis itu. Yo Kang tiba-tiba bercucuran air mata setiap

memanggil nama Kiok Lan. Dan ketika di sana Hangga berseru agar gerombolan

Kelabang Hitam itu menyerah secara baik-baik maka pemuda ini tersuruk dan

terhuyung-huyung mencari gadis itu, juga Bun Hwi.

*

* *

"Keparat, kita bersembunyi di sini!" Kiok Lan, yang marah-marah membawa

menteri Hu sudah melempar menteri itu di sebuah guha bawah tanah. Gadis ini

menangis dan memaki-maki lawannya, menteri Hong Lok mengangguk dan menteri

itu terus menggelogok araknya, menghilangkan kemarahan dan kekecewaannya

dengan menikmati minuman keras itu. Dan ketika mereka melempar tubuh duduk di

sudut tiba-tiba berkelebat dua bayangan dan Giam Khing serta ayahnya muncul.

"Maaf, kami menyusulmu, Kelabang Hitam. Kami juga mundur.... he-he!" Giam

Lun tertawa, menyeringai dan mengejutkan dua orang itu namun Kiok Lan tiba-tiba

mengerutkan alisnya. Pembantunya yang satu ini melarikan diri duluan. Maka

bangkit berdiri dengan mata bersinar-sinar gadis itu menegur, tak senang.

"Giam-taijin, kenapa kau lari sebelum kuperintah? Mana kesetiaanmu?"

"He-he, maaf, pangcu. Kami tidak melarikan diri melainkan menunggumu di

tepi rawa. Buktinya kami datang terlambat di sini karena menyusulmu."

"Tapi kau meninggalkan musuhmu duluan!"

"Benar, tapi bukan berarti meninggalkanmu, pangcu. Buktinya kami ke sini dan

tetap bersamamu!"

Kiok Lan tertegun. Tentu saja dia tahu bahwa omongan menteri ini adalah

semacam pokrol bambu belaka, bilang tidak melarikan diri nyatanya meninggalkan

pertempuran. Tapi karena menteri itu adalah tenaga yang dapat diandalkan dan

merupakan pembantunya yang tangguh setelah Hong Lok maka dia menyimpan

kemarahan dan melotot.559

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Baiklah, kumaafkan sikapmu, taijin. Tapi lain kali jangan begitu!"

"Maaf, kami mengerti, pangcu. Dan, eh...... kenapa menteri itu tidak dibunuh?"

"Ini urusanku, kau tak usah tanya!" dan mendongkol memandang pembantunya

itu gadis ini bertanya. "Apa yang dapat kau perbuat sekarang? Kalian berdua bisa

membantu apa?"

"Apa saja, pangcu, menjaga keselamatanmu tentunya!"

"Aku tak perlu dijaga, aku dapat menjaga diri!" Kiok Lan ketus. menjawab.

"Sebaiknya kalian tunggu di luar, taijin. Dan awasi kalau ada musuh ke mari!"

"Dan suheng?"

"Hm," Kiok Lan marah. "Suhengmu juga akan mendapat pekerjaan dariku,

taijin. Tak perlu iri karena masing-masing dari kalian akan sama-sama mendapat

tugas!"

"Ha-ha!" Hong Lok menenggak araknya. "Kau selalu iri kepadaku, sute. Tapi

selalu menyelamatkan diri duluan kalau ada bahaya. Eh, sebaiknya kau memang di

luar dan aku menjaga Hu-taijin di sini. Pangeran masih ketinggalan di tempat lain!"

"Baiklah," menteri itu menyeringai. "Aku di luar, suheng, dan hati-hati menjaga

tawanan dan Giam Lun yang menyambar anaknya diajak keluar akhirnya

membiarkan suhengnya berdua dengan Kiok Lan, sebenarnya tak puas namun dua

orang itu tak berani membantah. Ada kesan suhengnya itu dekat sekali dengan Dewi

Kelabang Hitam ini, tak berani dia mengganggu. Dan ketika dua orang itu di luar dan

Kiok Lan tertegun teringat pangeran culikannya yang disekap di suatu tempat maka

gadis ini memandang pembantunya.

"Kau mau menjaga Hu-taijin ini?"

"Tentu, kalau kau perintahkan, pangcu. Atau kau yang menjaga dan aku yang

mengambil pangeran!"

"Tidak, kau saja yang di sini, taijin. Biar aku yang mengambil dan kembali ke

sana. Kau benar, aku lupa!" dan Kiok Lan yang berkelebat ke belakang guha tiba-tiba

menghilang dan sudah lenyap entah ke mana, kiranya guha itu merupakan

terowongan rahasia dan hanya gadis ini bersama pembantu-pembantu dekatnya yang

tahu. Hong Lok sudah menjaga menteri Hu dan Kiok Lan sudah berkelebat keluar.

Dan ketika gadis itu kembali ke Rawa Maut namun membelok ke kanan tiba-tiba ia

bertemu Yo Kang.

"Bun Hwi, kau jahanan keparat. Kau laki-laki tak berjantung. Hm, awas kau,

orang she Bun. Sudah mempermainkan wanita masih juga mempermainkan aku.

Terkutuk, kau akan kubunuh.....!" Kiok Lan melihat pemuda itu tersaruk-saruk di

tengah hutan, memaki-maki nama Bun Hwi dan gadis ini berdetak, Melihat Yo Kang

tiba-tiba saja perasaannya berdebur karena teringat pernyataan cinta pemuda itu. Yo

Kang ternyata mencintanya, hal yang tak diduga. Dan ketika dia mengintai dan tentu

saja berhenti maka Yo Kang mengeluh menyebut-nyebut namanya.

"Aduh, kenapa kau begitu bodoh, Kiok Lan? Kalau Bun Hwi tak menerima

cintamu maka akulah yang akan menerimamu. Laki-laki tidak hanya seorang, kau

bodoh dan tolol....!"560

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Kiok Lan semburat merah. Ada perasaan malu tapi juga marah mendengar kata
kata ini. Yo Kang mencintainya tapi juga sekaligus memakinya. Dia dikatakan bodoh

dan tolol! Namun ketika pemuda itu menangis dan berjalan sampai terhuyung
huyung maka Kiok Lan mendengar lagi kata-kata pemuda ini.

"Kiok Lan, aku mencintaimu. Kita senasib, kita sama-sama menderita. Dulupun

aku pernah mencintai seorang gadis tapi gadis itu menikah dengan orang lain. Ah,

kenapa bodoh? Aku mencintaimu, Dewi Kelabang Hitam.... aku mencintaimu dan

siap mati membelamu!"

Kiok Lan terharu. Yo Kang berjalan sambil bercucuran air mata, setiap

menyebut namanya tentu pemuda itu bersinar-sinar. Tapi begitu menyebut Bun Hwi

tiba-tiba tinjunya terkepal dan muka pun merah. Hm, kenapa tidak dicoba? Yo Kang

bilang siap membelanya sampai mati, kalau begitu pemuda ini dapat diuji dan Kiok

Lan tiba-tiba meloncat keluar, mengejutkan pemuda itu.

"Yo Kang, aku di sini......!"

Yo Kang tersentak. Dalam keadaan terhuyung dan suasana remang-remang

memang mudah membuat orang terkejut. Pagi yang menjelang tiba membuat pemuda

itu terbelalak, menajamkan mata dan terkejutlah dia ketika benar gadis yang berdiri di

depannya itu Kiok Lan, bidadarinya! Maka begitu mengeluh dan berseru tertahan

tiba-tiba pemuda ini menubruk dan menggigil memeluk Kiok Lan, begitu saja!

"Ah, kau selamat? Kau tak apa-apa?"

Kiok Lan terharu. Dengan jengah dia sejenak membiarkan pelukan itu, Yo Kang

tidak melakukan hal-hal yang kurang ajar tapi segera dia mendorong. Dan ketika

pemuda itu sadar dan Kiok Lan mundur maka gadis ini mulai dengan ujiannya.

"Yo Kang, kudengar pernyataan cintamu tadi, semua kata-katamu. Dapatkah

kau buktikan semuanya itu dengan suugguh-sungguh?"

"Ah," Yo Kang tersipu. "Aku.... aku.... maaf, Kiok Lan. Aku memang

mencintaimu. Tapi, ah... apakah kau menyambutnya?"

"Hm, terus terang saja aku belum tergerak, Yo Kang. Tapi aku terharu atas

semua kata-katamu tadi, Tapi aku masih perlu bukti!"

"Bukti apa?"

"Kau membantuku...."

"Sudah kulakukan!" pemuda itu memotong. "Aku sudah membantumu, Kiok

Lan. Aku siap mati untukmu!"

"Benar, tapi itu belum cukup, Yo Kang. Aku ingin kau benar-benar mati

untukku!"

"Apa?"

"Hi-hik, takut?" Kiok Lan tertawa mengejek. "Kau bilang sendiri siap mati

untukku, Yo Kang. Tapi kalau belum apa-apa kau sudah melonjak kaget maka kata
katamu bohong belaka!"561

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Tidak...... bukan begitu!" pemuda ini menggigil. "Tapi siap mati yang

bagaimana maksudmu, Kiok Lan? Apakah kau minta agar aku bunuh diri di sini?"

"Kalau perlu," gadis itu mengangguk, dingin dan terasa kejam. "Cintamu perlu

dibuktikan sungguh-sungguh, Yo Kang. Kalau tidak terus terang saja aku tak

percaya."

"Ah!" pemuda ini menjublak, bingung. Namun menggigit bibir menahan

perihnya hati tiba-tiba dia bertanya. "Kau ingin aku mati dengan apa? Kau membawa

pisau?"

"Ada," Kiok Lan tetap dingin, terasa semakin kejam. "Aku membawa pisau, Yo

Kang. Kalau kau siap mati untukku coba kau buktikan di sini dan kulihat!" gadis itu

mengeluarkan pisau, memberikannya kepada Yo Kang dan pemuda itu menerima.

Sejenak tertegun tapi tidak ragu-ragu pemuda ini menerima pisau itu, menimang dan

mempermainkannya dua kali. Lalu ketika Kiok Lan tersenyum dingin dan

memandangnya bersinar-sinar gadis itu berkata. "Nah, pisau sudah di tanganmu, Yo

Kang. Coba kulihat apakah hatimu bersih atau tidak!"

"Kau benar-benar ingin aku bunuh diri?"

"Semata membuktikan cintamu."

"Baiklah, aneh caramu ini, Kelabang Hitam. Tapi aku sanggup

membuktikannya. Hidup penuh kekecewaan tak menyenangkan, biarlah kuberikan

sesuatu yang dapat menyenangkanmu. Lihat!" pemuda itu bergerak, pisau tiba-tiba

diangkat dan dihunjamkan ke ulu hatinya. Tanpa ragu atau takut Yo Kang sudah

membuktikan kata-katanya pisau berkelebat dan siap menembus ulu hatinya. Tapi

begitu pemuda ini melaksanakan niatnya dan sungguh-sungguh menepati janji tiba
tiba Kiok Lan berteriak dan berkelebat menampar pisau itu.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tahan..... plak!"

Pisau terlempar. Yo Kang tak menduga bahwa gadis itu menamparnya,

dikiranya gadis ini sungguh-sungguh dan menginginkan kematiannya, hal yang

membuat dia kecewa dan karena itu dia ingin benar-benar mati. Tapi begitu pisau

mencelat dan hanya lengannya tergurat berdarah maka Yo Kang tertegun melihat

gadis itu menangis.

"Yo Kang, kau gila. Kau tidak waras!"

"Apa?" pemuda ini terkejut. "Gila? Tidak waras?"

"Ya, siapa sungguh-sungguh menginginkan kau mati, orang she Yo? Aku hanya

mencobamu tapi kau bodoh seperti kerbau! Aku tidak menghendaki kematianmu, aku

hanya menguji!"

"Hah?"

Kiok Lan tiba-tiba berkelebat. Gadis ini terisak dan menangis karena Yo Kang

ternyata benar-benar mencintainya. Dia terpukul dan terharu. Kalau saja hal itu

dilakukan Bun Hwi, ah! Gadis ini teremas perasaannya. Kalau saja hal itu dilakukan

Bun Hwi tentu dia akan merasa bahagia dan bangga. Tapi yang melakukan adalah Yo

Kang, pemuda yang tidak atau belum dicintanya! Maka begitu pemuda itu562

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

melenggong dan dia memutar tubuhnya tiba-tiba Kiok Lan berkelebat dan

meninggalkan putera menteri Yonaga itu.

"He, tunggu.....!" Yo Kang akhirnya mengejar, berteriak. "Tunggu, Kiok Lan.

Aku jadi tidak mengerti akan semuanya ini!" pemuda itu berjungkir balik, turun dan

sudah menghadang di depan gadis ini. Dan ketika Kiok Lan berhenti dan air matanya

bercucuran maka Yo Kang menggigil bertanya. "Kiok Lan, apa artinya semua ini?

Kenapa setelah aku membuktikan kata-kataku lalu kau tinggal pergi? Apakah.....

apakah cintaku tidak bersambut?"

Kiok Lan tersedu-sedu. "Yo Kang, minggirlah. Sementara ini aku masih tak mau

bicara itu!"

"Tapi aku perlu jawabannya, Kiok Lan. Aku siap memikul kepedihanmu!"

"Tidak......!" Kiok Lan mengguguk. "Aku...... aku masih mencinta Bun Hwi, Yo

Kang. Terus terang aku tak dapat melupakan pemuda itu!"

"Tapi dia memilih Mei Hong!"

"Aku akan membunuh siluman betina itu!"

"Ah, aku.... aku tak mengerti sikapmu, Kiok Lan. Kenapa kau nekat dan

bersikeras begini? Bukankah tak hanya satu pemuda di dunia ini?"

"Kau juga, Yo Kang. Kenapa nekat dan bersikeras seperti ini? Bukankah gadis

tak hanya satu di dunia ini?"

Yo Kang tertegun.

"Sudahlah, kau minggirlah, Yo Kang. Aku belum dapat menghilangkan cintaku

kepada Bun Hwi namun aku suka padamu!"

"Ah!" pemuda itu berseri. "Kalau begitu ada harapan, Kiok Lan. Aku akan

menunggumu!"

"Apa?" Kiok Lan terkejut. "Menungguku?"

"Ya, menunggumu, Kiok Lan. Menunggu kalau cintamu terhadap Bun Hwi

nanti padam!"

"Kau gila!"

"Kau juga sinting!"

"Eh!" Kiok Lan terbelalak. "Kau memakiku, Yo Kang? Kau menghina?"

"Tidak!" pemuda itu mengangkat dagu. "Kau yang memulai, Kiok Lan. Aku

hanya membalas sesuai apa yang kulihat!"

Gadis itu tertegun. Dua mata saling beradu, Yo Kang bersinar-sinar tapi lembut

dan mesra sementara Kiok Lan bersinar-sinar tapi marah. Gadis ini mau marah tapi

tidak jadi, Yo Kang begitu lembut dan mesra memandangnya, dia tergetar. Dan

ketika Yo Kang tiba-tiba melangkah maju dan gemetar memegang lengannya maka

pemuda itu berkata.563

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kiok Lan, kau dan aku sama. Kita sama-sama gila dan sinting! Lihat, kau

ditolak Bun Hwi sementara aku ditolak olehmu. Masing-masing sama nekat,

bersikeras. Hanya aku lebih sabar, Kiok Lan, sementara kau tidak. Aku lebih

menyadari keadaan tapi kau tidak. Aku mencintaimu, sumpah demi langit dan bumi

aku mencintaimu. Tapi kalau kau tetap nekat menyatakan cintamu kepada Bun Hwi

aku akan menunggumu, Kiok Lan. Karena aku yakin suatu saat cintamu bakal sirna!"

Kiok Lan terkejut. Mukanya merah padam, ada malu tapi juga marah. Tapi

melihat pemuda itu menggenggam tangannya terlalu lama tiba-tiba gadis ini

memberontak dan melepaskan diri. "Yo Kang," katanya gemetar. "Kalau bukan kau

yang bicara seperti ini tentu sudah kubunuh orang itu. Kau benar, aku dan kau sama
sama gila, sama-sama sinting. Kalau kau menganggap cintaku kepada Bun Hwi bakal

sirna barangkali kau betul, tapi juga mungkin salah. Aku mungkin tak akan menikah

kalau gagal mendapatkan Bun Hwi, dan maaf kalau kau mendapatkan kenyataan itu!"

Yo Kang tergetar. "Kau bersumpah?"

"Anggap saja begitu, Yo Kang. Maaf!"

"Kalau begitu....." Yo Kang pucat. "Aku juga tak akan menikah kalau gagal

mendapatkan dirimu, Kiok Lan. Biarlah aku melajang seumur hidup dan tidak

kawin!"

"Yo Kang....!"

"Kau yang mulai," pemuda ini memotong, tersenyum kecut. "Aku juga ingin

menyatakan cintaku pada seorang yang benar-benar kucintai, Kiok Lan. Kalau kau

dapat melakukan itu maka sebagai aku juga harus dapat melakukan hal yang lebih!"

"Ooh.....!" dan Kiok Lan yang mengguguk dan tiba-tiba menangis lagi

mendadak terkelebat dan memutar tubuhnya. "Yo Kang, kau sinting. Kau gila....!"

"Sama," pemuda ini tertawa pahit. "Kau juga sinting dan gila, Kiok Lan. Dan

mari kita lihat siapa yang kalah!" pemuda itu berkelebat, mengejar Kiok Lan dan

Kiok Lan mengerutkan kening. Dia menambah kecepatannya tapi Yo Kang tiba-tiba

juga mempercepat larinya. Dan ketika mereka keluar hutan dan gadis ini berhenti

maka dia berkacak pinggang dengan mata berapi-api.

"Yo Kang, apa maumu? Kenapa mengikuti saja?"

"Hm, aku hendak membantumu melakukan apa saja, Kiok Lan. Mumpung

masih hidup dan bernapas!"

"Aku tak mau!"

"Aku yang mau!" pemuda itu nekat... "Bukankah kau mau mengambil pangeran

culikanmu?"

"Eh, bagaimana kau tahu?" gadis ini tertegun.

"Hm, langkah kakimu menunjukkan ke sana, Kiok Lan, dan kebetulan saja kau

akan kecele......"

"Maksudmu?"

"Anak itu tak ada di sana lagi, sudah kupindah!"564

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Heh?"

"Benar, aku mendengar tangis bocah itu, Kiok Lan, dan aku membawanya ke

lain tempat. Dia kelaparan, dan ketakutan. Tapi aku sudah membuatnya tenang dan

kini ada di tempat yang aman. Kau boleh ikuti aku kalau memang benar hendak

mengambil anak culikanmu itu."

Kiok Lan tertegun. Tiba-tiba dia memandang Yo Kang dengan pandangan aneh,

alis yang menjelirit itu terangkat tapi tiba-tiba turun lagi. Dan ketika Yo Kang

tersenyum dan mengajaknya mengambil anak itu maka gadis ini berkata. "Baiklah,

coba benar atau tidak, Yo Kang. Kalau benar tentu saja aku berterima kasih!"

"Tentu saja benar," pemuda itu tertawa. "Aku tak mempermainkanmu, Kiok

Lan. Mari ikuti aku dan kita ambil anak itu!" Yo Kang berkelebat, memutar ke kiri

dan Kiok Lan mengikuti. Sebenarnya gadis ini mendongkoi tapi berterima kasih juga,

anak itu rupanya memang benar tak ada di situ, karena suaranya tak terdengar. Dan

ketika tak lama kemudian Yo Kang sudah mengajaknya ke rumpun bambu dan di situ

pemuda ini menyeruak sambil melompat ke dalam maka Kiok Lan melihat anak itu

tertidur.

"Lihat, dia kekenyangan, tertidur. Apakah aku bohong?"

Kiok Lan berseri, mengangguk. "Terima kasih. Kau benar, Yo Kang. Kalau

begitu anak ini kuambil dan biar dia bersamaku!" gadis itu berkelebat, menyambar si

anak dan pangeran cilik itu tiba-tiba terbangun. Begitu melihat Kiok Lan tiba-tiba dia

menjerit, bangun melompat kaget. Tapi ketika Kiok Lan menggerakkan jarinya dan

menotok maka anak itu sudah berada di pelukannya.

"Uh-ah....!"

Yo Kang tertawa. "Tak usah takut." bujuknya halus. "Bibimu ini tak akan

mencelakakanmu, anak baik. Kau ikut saja dan jangan membantah. Aku akan

melindungimu."

"Hm!" Kiok Lan mendengus. "Jangan bicara seperti itu, Yo Kang. Anak ini

sengaja kujadikan sandera untuk mengalahkan musuh-musuhku. Kalau Bun Hwi dan

teman-temannya menyerang anak ini tentu kubunuh!"

Yo Kang terkejut. Kiok Lan sudah memutar tubuhnya, dan membawa anak itu

pergi, sang pangeran cilik tampak marah dan memandang padanya, jelas minta

tolong. Tapi karena Yo Kang tak berani menghalangi orang yang dicinta dan Kiok

Lan berkelebat pergi maka pemuda ini juga menggerakkan kakinya dan mengejar

atau mengikuti.

"He, kau mau apa?" Kiok Lan membalik, berhenti. "Apakah mau merampas

anak ini lagi?"

"Hm, tidak," pemuda itu menghela napas. "Aku hanya ingin mengikutimu, Kiok

Lan. Membantumu kalau sesuatu kau perlukan lagi."

"Tidak, aku mau kembali ke tempat persembunyianku. Kau pergilah dan jangan

mengikuti!"

"Tak boleh dari jauh?"565

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Keparat, aku tak mau kau bayang-bayangi, Yo Kang. Kau jangan membuat

malu aku di depan pembantu-pembantuku!"

"Hm, dua pamanku itu?"

"Ya, kau tahu. Jangan membuat aku marah, Yo Kang. Atau terpaksa kau kuhajar

dan kita bertanding!"

"Baiklah, kau pergilah, Kiok Lan. Aku tak akan mengikutimu tapi selalu

melihatmu dari jauh. Betapapun aku tak mungkin membiarkan kau menghadapi

bahaya sendirian!" pemuda itu tampak kecewa, tak boleh berdekatan dengan gadis

yang dicintanya ini namun dia dapat menahan perasaan. Kiok Lan mendengus dan

meloncat pergi. Namun baru beberapa langkah tiba-tiba Yo Kang berseru. "Kiok Lan,

tunggu. Aku mau bicara...!"

"Hm," gadis itu berhenti lagi, membalik... "Kau mau bicara. apa?"

"Maaf, harap berhati-hati terhadap pamanku yang bungsu, Kiok Lan, juga Giam

Khing. Hanya itu saja yang ingin kuperingatkan padamu!"

"Kenapa dengan mereka?"

"Entahlah, aku merasakan sesuatu yang tidak enak, Kiok Lan. Mereka

berbahaya dan jahat. Sebaiknya tak usah kau menjadikan mereka sebagai

pembantumu!"

"Hm, aku dapat menjaga diriku, Yo Kang. Mereka tak dapat membuat celaka

aku!"

"Aku tahu. Tapi, ah..... sudahlah. Pergilah, Kiok Lan. Aku tak menyangsikan

kepandaianmu tapi tetaplah berhati-hati terhadap mereka!" dan begitu Kiok Lan

mendengus melompat pergi maka pemuda ini termangu tak mengikuti, tak mau

membuat gadis itu marah dan Yo Kang menarik napas. Dan ketika bayangan gadis itu

lenyap dan pemuda ini melangkah berat maka Yo Kang pun akhirnya menggerakkan

kaki dan pergi dari tempat itu.

*

* *

"Hei, awas, Giam Khing. Ada orang!"

Namun seruan Giam-taijin ini terlambat. Bayangan atau orang yang dilihat

menteri itu tahu-tahu sudah berkelebat, ayah dan anak sedang duduk bercakap-cakap

dan tahu-tahu Mei Hong muncul di situ. Dan ketika keduanya terkejut dan Mei Hong

berdiri tegak maka gadis itu bersinar-sinar memandang ke dalam guha, tempat yang

baru saja ditemukan.

"Giam-taijin, serahkan menteri Hu Kang. Aku datang untuk membekuk kalian!"

"Keparat!" menteri ini terkejut. "Kau datang mencari penyakit, Mei Hong. Tapi

katakan dengan siapa kau datang!"

"Saat ini aku sendiri, tapi teman-temanku sebentar lagi pasti datang! Nah,
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

serahkan Hu-taijin kepadaku dan kalian berdua menyerahlah!"566

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Ha-ha!" sang menteri tertawa. "Kau berani tapi sombong, bocah siluman. Tapi

kalau kau menghendaki Hu-taijin silahkan, dia di dalam, ambil sendiri!" menteri itu

membuka jalan, minggir memperlihatkan mulut guha dan Mei Hong melihat cahaya

terang di dalam. Di sana menteri Hong Lok sedang tiduran menjaga menteri Hu

Kang, seperti biasanya menenggak araknya dan bermabok-mabokan. Mei Hong

terbelalak dan ragu, menyangka. Kiok Lan ada pula di dalam dan tentu saja dia

bingung. Lawan telah mempersilankannya masuk tapi dia tak berani! Dan ketika

Giam-taijin terbahak dan mengejek padanya maka menteri itu berseru. "Ha-ha,

kenapa takut? Bukankah kau menghendaki menteri Hu Kang. Nah, kukatakan

padamu, Mei Hong. Orang yang kau cari ada di dalam dan silahkan masuk, ambil

sendiri!"

Mei Hong melotot. "Kau yang mengambilkan, taijin. Jangan menjebak aku dan

suruh keluar ketuamu itu. Aku juga ingin menangkap Dewi Kelabang Hitam!"

"Eh, kenapa menyuruh? Dia ada di dalam, Mei Hong. Dan tentu keluar kalau

kau mengundangnya. Atau kau masuk, dan mari kuantar!"

Mei Hong membentak. Bicara seperti itu tiba-tiba menteri ini melepas sebuah

pukulan, tangan kirinya memberi isyarat dan Giam Khing yang ada di sebelah kanan

tiba-tiba juga melepas tujuh senjata pelor. Dan ketika dua orang itu bergerak dan

sama-sama menyerang dengan cara yang licik maka Mei Hong mengelak dan

mengebut runtuh tujuh pelor yang menyambarnya secara gelap.

"Duk-plak-plak!"

Mei Hong melengking. Giam-taijin dan Giam Khing yang tergetar serta nyaris

terpelanting oleh tamparan Mei Hong tiba-tiba dibuat terkejut ketika gadis itu

berkelebat. Giam Khing sudah mengenal kepandaian Mei Hong dan menjerit, belum

apa-apa sudah membanting tubuh bergulingan ketika gadis itu berkelebat ke arahnya.

Dan ketika ayahnya mendapat serangan dan kedua kaki Mei Hong melancarkan

jurus-jurus Siu Sien maka menteri ini menangkis tapi terpelanting ketika tangannya

kesakitan bertemu sepasang kaki yang berputaran cepat itu.

"Aduh, keparat kau, Mei Hong. Jahanam bedebah!"

Giam-taijin akhirnya membanting tubuh bergulingan juga, tak tahan karena Mei

Hong mempergunakan Hwee-liong Sin-kang dalam tendangannya tadi. Dan ketika

menteri itu bergulingan meloncat bangun sementara Mei Hong membentak dan

waspada memandang ke dalam guha maka Giam Khing dan ayahnya sudah mencabut

tongkat.

"Kelabang Hitam, kau di dalam saja. Biar suhengku yang keluar. Awas, di sini

ada bocah siluman bernama Mei Hong!"

JILID XXIV

ITULAH teriakan tipuan. Dengan teriakannya ini seolah-olah menteri itu

menyatakan Kiok Lan ada di dalam, padahal gadis itu sedang mengambil pangeran

yang diculiknya dan keluar. Yang tinggal hanya Hong Lok dan menteri itu tentu saja

mendengar teriakan sutenya. Hong Lok sedang lenggut-lenggut ayam menikmati567

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

araknya, terkejut dan mengerutkan kening ketika mendengar kedatangan Mei Hong.

Dan ketika dia berkelebat dan keluar menemui sutenya ternyata sutenya sudah

bergebrak bersama Mei Hong, mengeroyok bersama puteranya, Giam Khing.

"Suheng, bantu kami. Bocah ini kuat benar!"

Hong Lok mengangguk. Memang dia melihat sutenya terdesak, berdua bersama

Giam Khing selalu terpental bertemu kaki Mei Hong. Tongkat mereka itu seolah tak

ada gunanya dan Giam Khing bahkan menjerit ketika tongkatnya membalik, mengena

dan menghantam kepalanya hingga benjut! Dan ketika pemuda itu bergulingan

sementara sang ayah menahan rangsekan Mei Hong maka ayahnya juga mengeluh

ketika sebuah putaran kaki tiba-tiba nyelonong dan tepat mengenai pundak ayahnya.

"Dess!"

Giam Lun berteriak menahan sakit. Pundaknya serasa terbakar dan menteri itu

bergulingan. Mei Hong mengerahkan sinkang Naga Apinya dalam tendangan Siu

Sien itu, tentu saja lawan tak kuat dan terlemparlah menteri itu. Dan ketika Mei Hong

membentak dan berkelebat mengejar tahu-tahu Hong Lok berseru keras

menyerangnya, dengan botol araknya itu.

"Bocah, tahan serangan-seranganmu!"

Mei Hong menangkis. Dia terpaksa menghentikan gerakannya di tengah jalan,

kaki terangkat dan botol arak itu pun bertemu sebuah tendangan. Dan ketika botol

pecah karena Mei Hong mengerahkan delapan bagian tenaganya maka Hong Lok

terkejut dan menteri itu melempar tubuh bergulingan.

"Prangg!"

Menteri ini kaget. Dia mengumpat namun sudah melompat bangun, di sana

sutenya juga berteriak dan marah menerjang lagi. Dan ketika Giam Khing juga

berseru keras mengeroyok bersama ayahnya maka gadis ini menghadapi tiga lawan

sekaligus yang tidak main-main.

"Hantam! Pergunakan pukulan-pukulan keras, suheng. Kerahkan semua,

kepandaianmu dan biar aku mainkan Koai-tung-jing-liong-sin-hoat!"

"Benar, klta robohkan gadis ini, supek (pak-de). Kalian berdua didepan biar aku

dibelakang!" Giam Khing, yang paling lemah juga berseru dengan licik. Disuruh di

depan tentu saja dia tidak berani. Nanti dia terlempar lagi dan salah-salah tak dapat

bangun. Kaki Mei Hong terlampau ampuh buatnya, kaki itu seperti tangan saja

karena dapat ditekuk atau dilipat, dilonjorkan dan tahu-tahu sudah menendang lurus.

Dan karena sebelumnya pemuda ini sudah kalah dan merasakan kelihaian Mei Hong

maka dia minta di belakang sementara ayah dan supeknya disuruh menyerang di

depan.

"Hm, kau siluman licik, Giam Khing. Boleh coba-coba di belakang dan awas

hati-hati terhadap seranganku!" Mei Hong tak takut, sudah berkelebatan dengan

kakinya dan menteri Hong Lok sudah menyambar botol araknya yang baru. Menteri

ini menyimpan beberapa botol arak kalau yang pertama habis, dia terkejut tapi juga

penasaran oleh tendangan Mei Hong tadi. Dan ketika dia juga berkelebatan sementara

sutenya sudah mainkan Koai-tung-jing-liong-sin-hoat dengan tongkat menderu-deru568

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

maka pertandingan hebat segera terjadi di sini, dua tokoh Magada mengeroyok

seorang gadis, masih dibantu Giam Khing.

"Plak-des-dess!"

Mei Hong tak pernah terhuyung. Tongkat atau pukulan yang menyambar
nyambar selalu dihadang kakinya itu, sepasang kaki gadis ini bermain cepat hingga

memukul setiap serangan yang datang. Permainan kaki ini demikian hebat hingga

Hong Lok dan sutenya kagum, mau tak mau mereka memuji, meskipun juga

mengumpat. Tapi ketika pertandingan berjalan sengit dan Mei Hong sedikit tertahan

oleh majunya menteri Hong Lok tiba-tiba Cien Hong muncul dan berkelebat datang.

"He, kau sudah duluan di sini, Mei Hong? Mana Kelabang Hitam?"

Hong Lok terkejut. Mei Hong sendiri girang karena bantuan datang, tidak

seperti menteri ini yang berobah mukanya melihat kedatangan Cien Hong. Ini juga

musuh berat, pemuda itu memiliki Lui-kong-cat dan pukulan Penolak Gunturnya itu

ampuh. Dulu di tengah peperangan yang dahsyat dia dan sutenya tak dapat

menghadang pemuda ini. Maka begitu pemuda itu berkelebat datang dan menemukan

persembunyian mereka maka Hong Lok berteriak pada sutenya agar masuk ke guha,

dalam bahasa Urdu.

"Kau pindahkan Hu-taijin. Biar aku di sini menghadapi mereka!"

Giam Lun mengangguk. Tapi belum dia keluar tiba-tiba puteranya mendahului,

juga dengan bahasa Urdu. "Tidak, aku saja, ayah. Aku paling lemah dan kalian

berdua yang menghadapi dua orang ini!" dan tidak menunggu jawaban boleh atau

tidak tiba-tiba Giam Khing sudah berkelebat dan keluar dari pertandingan, langsung

meloncat ke dalam guha dan Mei Hong terkejut. Dia tak tahu apa yang dibicarakan

tadi, supek dan keponakannya memakai bahasa sendiri. Tapi mengerti bahwa menteri

Hu ada didalam tiba-tiba dia berseru pada Cien Hong agar menangkap Giam Khing.

"Cegat pemuda itu, Hu-taijin ada di dalam.......!"

Cien Hong terkejut. Sebenarnya dia hendak membantu Mei Hong menghadapi

dua tokoh Magada ini, ingin menyelesaikan pertempuran meskipun melihat Mei

Hong tidak terdesak. Tapi mendengar bahwa Hu-taijin ada di dalam dan rupanya

pemuda itu mau membunuh atau mencelakakan Hu-taijin maka Cien Hong berkelebat

dan langsung menyambar punggung pemuda itu.

"Giam Khing, tunggu dulu!"

Namun Hong Lok membentak. Melihat Cien Hong bergerak dan mau

menangkap Giam Khing tiba-tiba menteri ini meninggalkan Mei Hong, melesat dan

botol araknya menghadang. Dan karena Cien Hong tak menduga namua tetap

waspada maka dia berkelit dan berjuagkir balik menangkis.

"Plak!"

Botol arak itu melenceng. Sang menteri membentak lagi dan Cien Hong yang

melayang turun sudah diserang bertubi-tubi, cepat dan beringas dan menteri ini coba

mencegah lawannya memburu Giam Khing. Tapi ketika Giam Khing lari ke dalam

dan mau memindah Hu-taijin, yang disangka masih pingsan tiba-tiba pemuda itu lari

balik dan keluar guha, berteriak-teriak.569

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hu-taijin sadar..... dia sudah bangun....!"

Hong Lok dan Giam Lun terkejur. Giam Khing sendiri sudah lintang-pukang

keluar guha, mukanya pucat dan jelas pemuda itu ketakutan. Dan ketika mereka

terbelalak dan memandang ke dalam ternyata benar saja menteri itu sudah terhuyung

berdiri di sana.

"Bocah she Giam, ke marilah. Kubekuk kau!"

Menteri Hu Kang di mulut guha. Menteri ini ternyata sudah siuman dan Hong

Lok terkejut, tak mengerti bagaimana tawanan yang pingsan itu "hidup" kembali. Dia

telah melakukan totokan dan menurut perhitungannya Hu Kang akan sadar empat jam

lagi, di mana waktu itu totokan akan pulih sendiri tapi sebelum itu tentu dibuat tak

berdaya lagi. Pendeknya, tanpa bantuan seseorang tak mungkin menteri itu lepas.

Dan ketika dia terbelalak dan kaget serta kacau maka sebuah bayangan berkelebat

dan Bun Hwi muncul di situ, dari dalam guha!

"Mei Hong, Kiok Lan tak ada di sini. Adikku pangeran tak bersama Hu
taijin.....!"

Tahulah menteri Hong Lok. Tiba-tiba dia sadar bahwa kiranya Bun Hwi itulah

yang membebaskan menteri Hu Kang. Rupanya mereka lengah dan tak melihat

kedatangan pemuda yang masuk dan menyelinap di dalam guha, mungkin di saat

mereka terlibat pertandingan dengan Mei Hong. Memang mereka bertiga keluar

semua dan tak ada yang menjaga. Bun Hwi mempergunakan kesempatan itu dan

tentu saja menteri ini marah. Dan ketika dia membentak dan menekan Cien Hong

tiba-tiba sutenya di sana berseru agar mereka kabur.

"Suheng, bocah-bocah ini kurang ajar. Kita gagal, sebaiknya pergi!"

Hong Lok mendelik. Kalau tak melihat bahwa lawan demikian kuat dan

percuma menghadapi mereka barangkali menteri ini akan menolak dan tak mati. Tapi

karena lawan memang kuat dan Hu-taijin yang menjadi tawanan mereka juga lolos

dan sudah bebas maka Hong Lok mengeluh ketika sutenya sudah mendahului,

berjungkir balik meninggalkan Mei Hong dan botol araknya juga terpental bertemu

Cien Hong. Semangatnya jadi goyah dan menteri itu kecewa. Dan ketika sutenya

meledakkan granat dan menyuruh dia pergi maka menteri ini akhirnya melengking

dan memutar tubuh.

"Baiklah, nanti bertemu lagi, Cien Hong. Kau memang gagah dan

kepandaianmu tinggi..... wut-wut!" sang menteri meninggalkan pertandingan,

berjungkir balik dan lenyap dari tempat itu. Cien Hong berteriak namun sang menteri

berlindung di balik ledakan granat, asap tebal itu menghalangi pandangan dan

lenyaplah orang-orang itu. Dan ketika Cien Hong tertegun namun Mei Hong di sana

berteriak marah ternyata gadis ini mengajak mengejar memperingatkan pangeran

yang diculik itu.

"Kejar, sang pangeran cilik masih di tangan musuh. Kita tangkap mereka!"

Cien Hong sadar. Tiba-tiba dia ingat bahwa pangeran itu belum ditemukan, yang

baru dibebaskan barulah menteri Hu Kang dan menteri tampak loyo. Rupanya

pengaruh totokan belum putih benar namun sang menteri mengangguk. Hu-taijin

berseru bahwa kata-kata Mei Hong benar. Maka begitu gadis itu berkelebat dan570

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mengejar lawan-lawannya mendadak menteri inipun terhuyung menggerakkan

kakinya.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Benar, sang pangeran belum tertangkap, Cien Hong. Kita kejar mereka itu dan

cari si Kelabang Hitam!"

Cien Hong mau bergerak. Tapi belum dia bergerak tiba-tiba Bun Hwi berkelebat

di sampingnya. "Cien Hong, sebaiknya kau dampingi menteri Hu Kang. Biar aku

mengejar Mei Hong dan bersama gadis itu!"

"Baik," Cien Hong tertegun. "Mari, Hu-taijin. Kau bersama aku dan kita sama
sama mencari musuh, kita!"

Menteri Hu tak menolak. Sendirian saja memang masih berbahaya baginya,

tenaga belum pulih semua dan si Kelabang Hitam itu hebat. Maka begitu Cien Hong

menemaninya dan Bun Hwi berkelebat mendahului maka menteri inipun disambar

Cien Hong diajak pergi.

*

* *

"Apa? Lepas?" begitu Kiok Lan tertegun mendengar laporan dua pembantunya.

Giam Lun dan suhengnya ternyata bertemu dengan gadis ini dan menceritakan apa

yang terjadi, bahwa Hu Kang lepas dan tiga orang muda yang hebat itu datang

menolong, menemukan tempat persembunyian mereka dan kini mereka melarikan

diri, sekalian mencari gadis itu agar tidak kembali ke guha. Kiok Lan terkejut dan

juga marah. Dan ketika dia mendelik dan berapi-api mengepalkan tinju maka

pangeran cilik yang ada di pondongannya dipencet. "Baiklah, kita jebak mereka,

taijin. Kalian berdua ke Ngarai Hitam. Kalian tahu di mana tempat itu, bukan?"

"Hm, tempat yang curam itu, Kelabang Hitam?"

"Benar, kalian ke sana. Aku akan berputar dan menuju ke tempat itu. Kalau kita

harus mampus maka bocah ini kita lempar ke bawah dan biar mati dulu!"

Hong Lok tertegun. Sang menteri nampaknya ngeri, alis berkerut dan diam-diam

ia mengerling anak laki-laki di pondongan Dewi Kelabang Hitam itu. Anak ini

ketakutan dan pucat, tak dapat bicara namun dapat mendengar semua percakapan itu.

Dan ketika dia menghela napas dan tak dapat menolak maka sesosok bayangan tiba
tiba berkelebat dan Hong Siu muncul.

"Ayah, kau harus kembali ke Magada!"

Semua terkejut. Pagi telah tiba dan Hong Siu tampak cemas memandang

ayahnya itu, muncul dan berkelebat dengan tubuh terhuyung. Langkahnya gontai dan

rupanya pemuda ini menderita tekanan, dia marah dan melotot memandang Kiok

Lan, si Dewi Kelabang Hitam itu. Dan ketika ayahnya terkejut dan belum dapat

bicara apa-apa maka Hong Siu juga memandang pamannya dan berseru.

"Paman, kaupun harus kembali ke Magada. Dewi Kelabang Hitam ini bukan

junjungan kita!"571

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Diam!" ayahnya tiba-tiba membentak. "Ini urusan kami sendiri, Hong Siu. Kau

sebaiknya pergi atau ikuti jejak ayahmu!"

"Hm," Kiok Lan, Dewi Kelabang Hitam itu mendengus. "Apa yang dikatakan

ayahmu betul, Hong Siu. Lebih baik kau bergabung bersama kami."

"Seperti aku!" Giam Khing tiba-tiba muncul, terengah mengejar atau menyusul

ayahnya tadi. "Kita semua tak mungkin kembali ke negeri sendiri, Hong Siu. Hanya

hukuman dan siksaan yang kita dapat!"

"Hm, kau pantas dihukum!" Hong Siu membentak, berapi-api memandang

saudaranya itu. "Kau merusak dan menghamili puteri-puteri raja, Giam Khing. Sri

baginda telah mengutus Yo-supek untuk mencari dan menangkapmu!"

Giam Khing terkejut. Sang ayah juga terkejut dan lain-lain juga, terbelalak.

Kata-kata yang diucapkan Hong Siu ini bagai sengatan ular berbisa yang tajam,

menyengat dan menyentak semua orang. Tapi ketika Giam Khing tertawa dan

menjengek Hong Siu ternyata pemuda ini malah membalik, berkata dengan tenang.

"Hong Siu, kau hanya mendengar kabar burung, atau mungkin kau iri kepadaku

karena memang beberapa puteri sri baginda Urugata jatuh cinta kepadaku. Hm, tak

usah memancing permusuhan di saat seperti ini, Hong Siu. Betapapun aku tak marah

dan dapat memaklumi kebingunganmu!"

"Keparat, siapa bingung? Aku muak mendengar sepak terjangmu, Giam Khing.

Juga ayahmu yang tak tahu malu. Kalian berdua menjebak ayahku dan merendamnya

dalam lumpur kekotoran!" dan Hong Siu yang membentak serta marah menerjang

maju tiba-tiba sudah menyerang dari menghantam Giam Khing, tidak banyak bicara

lagi dan Giam Khing tentu saja terkejut. Di depan begitu banyak orang Hong Siu

berani menyerangnya, padahal di situ ada ayahnya dan Dewi Kelabang Hitam, yang

tentu tak akan membiarkan pemuda itu berbuat sesukanya. Dan ketika benar saja dia

mengelak namun Hong Siu masih mengejar dan melepas pukulan bertubi-tubi maka

ayahnya dan Dewi Kelabang Hitam berseru hampir berbareng, sama-sama

membentak.

"Hong Siu, tahan. Jangan berkelahi!"

Namun Hong Siu tak mau dengar. Dengan licik tiba-tiba Giam Khing

bersembunyi di balik punggung ayahnya, berlindung. Tentu saja Hong Siu

berhadapan dengan ayahnya itu dan Giam Khing berharap Hong Siu tak herani

menyerang. Tapi ketika lawannya itu tak perduli dan menyerang ayahnya agar

minggir memberikan Giam Khing maka Giam-taijin membentak dan menangkis serta

langsung mencengkeram pemuda itu, membantingnya.

"Hong Siu, jangan kurang ajar. Berani benar kau menyerang susiokmu....

brukk!" dan Hong Siu yang mengaduh serta menggeliat di tanah tiba-tiba merintih

tak dapat bangun, dibanting demikian kuat dan Hong Lok tentu saja marah. Hong

Siu, anaknya, dibanting begitu saja di depannya, di depan hidung sang ayah! Dan

ketika anaknya menggeliat dan mengeluh menahan sakit tiba-tiba Hong Lok

berkelebat dan tahu-tahu mencengkeram serta membanting Giam Khing pula, hal

yang tak diduga pemuda itu.

"Nah, kau juga, Giam Khing. Rasakan dihajar bantingan seorang paman......

brukk!" Giam Khing mengaduh, menggeliat merintih di tanah dan tak dapat bangun.572

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Dua pemuda itu sama-sama melotot dan terbanting di tanah, muka hampir

berhadapan. Hong Lok telah membuat keadaan menjadi satu-satu, mendengus dan

mengerling sutenya. Dan ketika Giam Lun terkejut dan terbelalak melihat anaknya

dibanting maka menteri ini membentak dan berkelebat berhadapan dengan suhengnya

itu, marah!

"Suheng, kau terlalu. Kau menghina aku!"

"Hm, siapa menghina? Hong Siu kau banting, sute. Dan aku juga membalas

membanting anakmu. Sudah adil!"

"Tapi Giam Khing tidak menyerangmu, Hong Siu menyerangku!"

"Sama saja. Urusan anak seharusnya dengan anak, sute, yang tua tak perlu ikut

campur. Tapi telah menyalahi peraturan itu."

"Keparat, kalau begitu kau menantang aku, suheng. Aku tak takut dan mari kita

bertempur!" namun ketika Giam-taijin hendak menyerang suhengnya dan ayah serta

anak terlibat pertikaian sengit tiba-tiba Kiok Lan membentak mereka, berkelebat di

tengah-tengah.

"Giam-taijin, Tan-taijin, berhenti! Kalian sama-sama pembantuku dan tak boleh

bertempur. Siapa melanggar maka kuanggap dia melawan!"

Giam Lun tertegun. Kalau saja suhengnya tidak berpihak kepada Dewi

Kelabang Hitam ini barangkali dia akan menyerang gadis itu, mengeroyoknya

bersama Giam Khing. Kalau perlu membujuk suhengnya agar merobohkan gadis ini.

Mereka tokoh-tokoh Magada yang kini menjadi pembantu seorang gadis ingusan.

Tolol! Tapi karena suhengnya berpihak pada gadis itu dan Kiok Lan atau Dewi

Kelabang Hitam ini juga lebih dekat dengan suhengnya daripada dirinya maka

menteri ini menahan diri dan mundur dengan mata melotot, menolong puteranya dan

Hong Lok di sana juga mundur, menarik napas dalam dan membangunkan anaknya.

Dan mereka sama berdiri lagi dan Hong Siu dicengkeram ayahnya maka Dewi

Kelabang Hitam itu berkata, dingin namun tegas.

"Dalam saat seperti ini tak boleh siapapun berkelahi. Yang melanggar akan

kubunuh. Kalian sebaiknya pergi ke Ngarai Hitam dan tunggu aku di sana!" lalu,

melihat semuanya mengangguk kecuali Hong Siu gadis ini berkata lagi. "Sekarang

kalian pergi. Giam-taijin harap lebih dulu dan Tan-taijin di belakang!"

Giam Lun mengangguk. Tanpa banyak cakap lagi tiba-tiba ia menyambar

puteranya, berkelebat dan pergi ke Ngarai Hitam. Dan ketika ayah dan anak sudah

lenyap di sana dan Hong Lok dipandang gadis itu maka menteri inipun menenggak

araknya dan berkelebat pergi, menyambar Hong Siu.

"Baik, kutunggu kau di sana, pangcu. Cepat dan mari kita selesaikan urusan

ini!"

Kiok Lan puas. Setelah dua pembantunya dapat dibujuk dan masing-masing

mampu menahan diri maka diapun bergerak, kaki menotol tanah dan tiba-tiba

tubuhnya lenyap ke kiri. Dia berputar ke Ngarai Hitam, tidak seperti dua

pembantunya yang berjalan lurus. Tapi ketika ia mengerahkan ginkangnya dan

terbang meluncur seperti siluman mendadak di tengah jalan ia mendengar suara

pertempuran.573

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Bun Hwi, kau jahanam keparat. Aku tak tahu-menahu di mana pangeran

adikmu itu!"

"Hm, bohong. Kau dekat dengan Kiok Lan, Yo Kang. Kau pasti tahu dan

sengaja tak memberi tahu. Hayo beritahukan padaku atau kau terpaksa kurobohkan!"

"Keparat, boleh robohkan aku, Bun Hwi. Kau bunuh pun aku tidak takut!" dan

Kiok Lan yang tertegun melihat pertandingan itu segera mengerutkan keningnya

melihat Bun Hwi mendesak Yo Kang, dua tiga kali menampar pemuda itu dan Yo

Kang terpelanting. Putera menteri Yonaga itu memang kalah kalau menghadapi Bun

Hwi. Tapi karena dia tahan pukul dan selalu bangun lagi kalau terbanting atau

terlempar maka Bun Hwi kagum juga meskipun mendongkol, tidak mengerahkan

semua tenaganya karena dia tak mau membunuh pemuda itu. Yo Kang tiba-tiba

menjadi seorang pemuda yang menarik baginya, menarik namun juga menggetarkan.

Masih terngiang di telinganya akan pengakuan cinta pemuda itu terhadap Kiok Lan,

betapa dengan sungguh-sungguh dan berani mati pemuda ini membela Kiok Lan,

melindungi dan memusuhinya habis-habisan. Bahkan Mei Hong pun diserangnya dan

dimusuhi habis-habisan, meskipun pemuda itu harus jatuh bangun. Dan ketika

pertandingan berjalan cepat dan Yo Kang bertahan serta memaki-maki lawannya

maka Bun Hwi gemas menerima pukulan pemuda itu.

"Yo Kang, kau tak dapat menang. Lihatlah, kau akan kulempar!"

Benar saja, Yo Kang mengeluh dan terlempar ketika dorongan Bun Hwi

menolak balik pukulannya. Pemuda ini bangun berdiri dan menyerang lagi, ditangkis

dan terlempar lagi. Dan ketika hal itu terjadi berulang-ulang dan Kiok Lan kasihan

tiba-tiba gadis ini mau menolong tapi teringat bahwa ia harus ke Ngarai Hitam. Maka

tertegun dan tak jadi keluar tiba-tiba gadis itu berbisik, mengerahkan Coan-im-jit
bitnya, ilmu mengirim suara dari jauh.

"Yo Kang sebaiknya kau ke Ngarai Hitam. Biarkan Bun Hwi mengejarmu dan

kita jebak dia di sana!"

Yo Kang tiba-tiba girang. Suara Kiok Lan menyusup di telinganya dan tentu

saja dia kenal, berteriak tapi tiba-tib dia bingung, tak tahu di mana Ngarai Hitam itu.

Tapi ketika Kiok Lan berbisik lagi dan berkata bahwa dia harus ke kanan dan belok

ke kiri maka tiba-tiba pemuda itu meloncat dan melarikan diri.

"Hei, kau mau ke mana?" Bun Hwi membentak, tentu saja terkejut dan

mengejar. Bun Hwi tak tahu bahwa Yo Kang kini mengikuti suara Kiok Lan, dia

sedang dituntun untuk menuju ke Ngarai Hitam. Dan ketika pemuda itu melarikan

diri dan sering berhenti sebentar kalau Bun Hwi menyerangnya maka heranlah Bun

Hwi ketika pemuda ini menuju ke sebuah ngarai, lembah yang curam dan di atas sana

terdapat sebuah air terjun. Yo Kang terus melarikan diri sambil menerima serangan
serangannya jatuh bangun namun meloncat lagi untuk meneruskan larinya. Bun Hwi

mengerutkan kening dan tentu saja curiga. Pemuda ini dikenalnya bukan sebagai

seorang pengecut, bahkan gagah dan berani mati. Dan ketika pemuda itu tiba di air

terjun dan napas sudah memburu memaki-maki Bun Hwi mendadak sebuah pukulan

Bun Hwi ditangkis sebuah bayangan yang berkelebat menolong pemuda itu.

"Bun Hwi, kau hadapilah aku.... dukk!"574

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bun Hwi mencelat berjungkir balik. Sungguh tak diduga tiba-tiba muncul

seorang gagah berusia empatpuluh lima tahunan, gagah dan tadi menangkis

pukulannya. Dan karena Bun Hwi tak pernah mengerahkan segenap tenaganya dalam

menyerang Yo Kang maka tentu saja dia di buat terpekik dan kaget ketika sesosok

bayangan berkelebat, langsung menerima pukulannya dan sebuah daya tolak yang

besar membuat dia terlempar jauh di udara namun Bun Hwi cepat berjungkir balik
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan berteriak tertahan. Dan ketika dia melayang turun dan berhadapan dengan laki
laki itu maka Bun Hwi tertegun mengenal siapa yang datang.

"Menteri Yonaga......!"

Seruan itu cukup. Laki-laki gagah ini mengangguk, Yo Kang bangkit berdiri dan

girang di sana, berteriak memanggil ayahnya. Dan ketika pemuda itu melompat

terhuyung dan kaget tapi gembira maka pemuda ini berseru.

"Ayah, Bun Hwi menghinaku berkali-kali. Dia merendahkan kepandaian yang

kudapat darimiu. Harap hajar dan bunuh pemuda ini!"

"Hm, aku tahu," sang menteri mengerotokkan buku-buku jarinya. "Aku sudah

melihat semuanya Yo Kang, mundurlah!"

Bun Hwi berdetak. Setelah sekian lama tak bertemu menteri ini tahu-tahu

sekarang berhadapan dan jumpa di bawah air terjun tiba-tiba Bun Hwi terkejut.

Menteri ini adalah orang paling lihai setelah pendekar sakti Handewa, tokoh nomor

satu di pemerintahan Magada setelah raja sendiri, pandai dan cerdik serta

kepandaiannya tinggi. Memiliki Hwee-liong Sin-kang dan dia benar-benar

berhadapan dengan seorang lawan tangguh! Dan ketika Bun Hwi tertegun dan

terbelalak memandang sang menteri maka berkelebatlah dua bayangan dan berturut
turut Giam-taijin serta puteranya muncul, langsung mengepung!

"He-he, bagus, suheng. Kirnnya kau datang dan menangkap bocah ini. Mari

kubantu, dia juga berhutang kepadaku!"

"Benar, Bun Hwi sombong dan congkak, supek. Kau dihinanya berkali-kali

lewat Yo Kang. Katanya ilmumu itu tak mutu dan rendah!" Giam Khing yang

menyeringai di samping ayahnya menambahi. Pemuda ini berkedip dan gembira,

memandang supeknya tapi tiba-tiba menteri Yonaga berkilat matanya, memandang

pemuda itu dan Giam Khing tergetar, surut selangkah. Dan ketika menteri itu

mendengus dan matanya tajam memandang Giam Khing maka sebuah jawahan

dingin membuat Giam Khing bergidik. "Giam Khing, kau dan ayahmu harus kembali

ke Magada. Kebetulan sekali kalian berdua muncul di sini. Sri baginda ingin bertemu

denganmu dan menanyakan beberapa hal!"

"Ha-ha, tak usah bicara yang lain!" Giam-taijin, sang ayah, tiba-tiba

menenangkan puteranya. "Urusan sekarang, adalah menyelesaikan Bun Hwi ini,

suheng. Yang lain-lain dapat dibicarakan belakangan dan kubantu kau!"

"Tidak," sang menteri berkata marah. "Bun Hwi bagianku, sute. Kau mundurlah

dan jangan ikut campur!"

"Ah, kalau kau terdesak?"

"Aku ingin bertempur mati hidup dengan pemuda ini, sute. Kau mundurlah dan

sekali lagi jangan ikut campur!"575

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Giam Lun atau Giam-taijin terkejut. Bentakan penuh wibawa dari suhengnya itu

membuat ia mundur, tak terasa menjadi gentar dan ngeri. Suhengnya mau bertempur

mati hidup, berarti ini sebuah keputusan dan dia terkejut. Maklum bahwa suhengnya

marah besar dan sedang menahan-nahan kemarahannya itu. Giam Lun tak tahu

bahwa banyak persoalan telah membuat menteri ini marah. Pertama tentang

kegagalannya mempertahankan negeri, ketika pecah perang dengan Tiongkok. Kedua

tentang perbuatan Giam Khing, yang merusak dan menghamil-hamili puteri-puteri

istana. Dan ketika semuanya itu masih ditambah pertikaiannya dengan Handewa

untuk masalah Mei Hong maka geram dan rasa marah di hati menteri ini bertumpuk,

dipendam-pendam dari kemarahannya terhadap Bun Hwi besar sekali, tak kalah besar

dengan kemarahannya melihat perbuatan Giam Khing, sepak terjang yang membuat

menteri itu malu. Maka begitu ayah dan anak ada di situ sementara Bun Hwi juga

membuat puteranya jatuh bangun maka menteri berkata dan menetapkan bahwa dia

bertempur mati hidup!

"Bun Hwi, kau berhutang banyak kepadaku. Sekarang bayarlah hutangmu dan

mari kita selesaikan ini!"

"Hm," Bun Hwi mengerutkan, kening. "Aku tak merasa berhutang apa-apa

kepadamu, Yo-taijin (menteri Yo). Coba jelaskan hutang apa saja yang kau sebutkan

itu!"

"Kau menyerang Magada!"

"Itu bukan salahku!" Bun Hwi menangkis, memotong. "Yang menyerang duluan

adalah kau, taijin. Aku hanya membela dan melindungi negeriku!"

"Hm, aku tak perduli jawabanmu," Yonaga tak menggubris. "Yang jelas kau

telah membuat aku malu di depan banyak orang, Bun Hwi, Dan itu penghinaan

bagiku. Aku sekarang telah meletakkan jabatan gara-gara kau!"

Bun Hwi terkejut. "Yo-taijin, omonganmu aneh. Urusan itu urusamnu sendiri,

kenapa harus marah-marah dan menimpakannya kepadaku? Kau meletakkan jabatan

atau tidak aku tak mau campur, taijin. Itu urusanmu dengan raja!"

"Hm, yang lain tentang temanmu Mei Hong itu." menteri ini melanjutkan, juga

tak menggubris. "Temanmu membuat aku harus bermusuhan dengan suhengku

sendiri, Bun Hwi. Dan karena dia temanmu maka kau harus bertanggung jawab!"

"Eh, kenapa begitu?"

"Memang begitu!" sang menteri membentak. "Dan sekarang bayar semua

hutang-hutangmu, Bun Hwi. Kita bertanding dan kau atau aku yang mati!"

"Nanti dulu.....!" Bun Hwi menggoyang lengan, meloncat mundur. "Aku tak

ingin bertempur mati-matian denganmu, taijin. Suhengmu Handewa adalah orang

yang amat kuhormati!"

"Hm, jangan menyebut-nyebut nama suhengku, Bun Hwi. Kau berhadapan

dengan aku, Yonaga!"

"Betul, tapi... ah, nanti dulu, taijin. Tunda sejenak karena..."

"Jaga pukulanku!" dan sang menteri yang tidak memberi kesempatan dan sudah

memutus omongan Bun Hwi tiba-tiba berkelebat dan tak mau banyak bicara576

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mendorongkan kedua tangannya dan meledaklah pukulan Hwee-liong Sin-kang.

Kiranya mengetahui bahwa Bun Hwi adalah pemuda yang hebat tiba-tiba saja

menteri Magada itu langsung mengeluarkan ilmu yang paling dahsyat, Hwee-liong

Sin-kang, berkelebat dan meledaklah suara petir ketika pukulan itu jatuh dan

menghantam tanah. Dan ketika api memuncrat tinggi dan ledakan demi ledakan

akhirnya mengejar dan menyerang Bun Hwi maka Bun Hwi kelabakan mengelak dan

meloncat-loncat, cepat sekali pukulan itu kian lama kian cepat. Bun Hwi dibuat

bingung ketika lawan berkelebatan dan terus mengejarnya. Dan ketika dia lambat dan

sebuah pukulan Naga Api meledak dan mengenai pundaknya. maka Bun Hwi jatuh

terguling-guling sambil berteriak kesakitan, terbanting.

"Aduh.....!"

Baju pundak Bun Hwi hancur, Pemuda itu menggigit bibir ketika harus

bergulingan menjauh baju pundaknya cepat dipadamkan karena api tiba-tiba menyala

di situ, cepat mengerahkan sinkang dan pukulan Naga Api berhasil ditahan. Hebat

pemuda ini. Kalau bukan Bun Hwi barangkali sudah roboh tersungkur, tewas dan

menjadi mayat yang hangus. Dan ketika Bun Hwi bergulingan meloncat bangun

sementara lawan terus mengejarnya maka apa boleh buat pemuda itu terpaksa

menangkis, mengerahkan tenaga saktinya dan meledaklah sebuah dentuman keras

ketika dua tenaga sinkang bertemu, api menjilat ke atas tapi segera padam lagi. Dan

ketika dua orang itu terpental namun Yo-taijin sudah menggeram dan menyerang lagi

maka pertandingan hebat tak dapat dicegah lagi. Dua-duanya sudah bergerak mulai

sama cepat, tangkis-menangkis dan Bun Hwi juga mengerahkan Hwee-liong Sin
kangnya, meledak dan kedua-duanya terlempar. Dan ketika menteri itu membentak

dan marah melihat Bun Hwi juga memiliki Hwee-liong Sin-kang maka pertandingan

tak dapat diikuti lagi karena masing-masing sudah berkelebat lenyap.

"Bun Hwi, kubunuh kau!"

Geraman atau suara penuh ancaman ini mendirikan bulu tengkuk. Di balik

bayangannya yang bergerak amat cepat itu menteri Yonaga melancarkan serangan
serangannya. Setiap pukulan pasti merupakan pukulan maut, tak ada yang setengah
setengah lagi dan Bun Hwi bertahan. Dalam gebrak-gebrak pertama pemuda ini

mencoba menangkis, mengelak atau bahkan meloncat mundur. Tapi ketika lawan

terus memburu dan pukulan Naga Api berobah menjadi cahaya merah menyala yang

tak mungkin dikelit atau ditangkis selalu maka Bun Hwi harus membalas dan apa

boleh buat mengeluarkan semua ilmu-ilmunya, Pemuda ini memiliki bermacam ilmu

di samping apa yang telah didapatnya dari warisan Empat Pendekar. Misalnya saja

Siauw-bin-kun (Silat Dewa Ketawa), ilmu yang dulu didapat dari mendiang Siauw
bin Lo-kai, tidak banyak namun dasar-dasarnya telah dipelajari Bun Hwi, ketika dia

pernah jalan bersama dengan hwesio itu. Juga Hui-liong-sin-ciang (Tangan Sakti

Naga Terbang), ilmu yang sebenarnya berasal dari mendiang Hwa-i Lo-kai bernama

Hui-liong-sin-tung-hoat (Silat Tongkat Sakti Naga Terbang), dipelajari Bun Hwi dari

Mei Hong ketika mengisi saat-saat senggang. Tapi karena dua ilmu itu tak

dipelajarinya serius dan hanya bersifat sambil lalu maka dipakai menghadapi menteri

yang hebat dari Magada ini ternyata tak mempan, tertolak balik dan Bun Hwi

terdesak. Bun Hwi mencoba lagi namun gagal. Dan ketika satu saat dia coba

menangkis serangan lawannya dengan Hui-liong-sin-ciang tiba-tiba Bun Hwi

terbanting dan terlempar terguling-guling.

"Dess!"577

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Cukup itu bagi Bun Hwi. Ternyata dua ilmu yang dipelajarinya kurang serius

bahkan mencelakakannya sendiri. Kalau dia tidak memiliki tubuh yang kuat dan

sinkang yang hebat barangkali dia sudah terbanting tak bernyawa, menteri Magada

itu hebat dan tak boleh dia menghadapinya dengan ilmu-ilmu yang kurang dimatangi.

Maka, ketika dia mengeluh bergulingan melompat bangun sementara lawan mengejar

dan berkelebat lagi tiba-tiba Bun Hwi mengeluarkan satu dari warisan Cupu Naga,

yakni ilmu silat aneh yang bernama Wi Tik Tong Thian (Hanya Kebajikan Yang

Disukai Tuhan), hanya empat jurus saja dan kini Bun Hwi mengeluarkan juru

pertama, kalimat atau kata-kata "Wi" itu. Dan begitu dia bergerak dan mencoret

udara tiba-tiba terdengar dentuman ketika jurus ini bertemu pukulan Naga Api.

"Blarr!"

Api menjilat bagai letusan gunung. Bun Hwi tergetar sementara lawan

terpelanting. Yonaga terkejut bukan main ketika Bun Hwi, mengeluarkan ilmu silat

anehnya itu, bukan dari warisan, keluarga Empat Pendekar karena menteri itu berkali
kali membentak Bun Hwi agar tidak. mempergunakan ilmu curian itu. Yo-taijin

menganggap Bun Hwi "mencuri" ilmu ini dan tentu saja lama-lama pemuda itu

merah mukanya. Dan ketika pemuda itu mengeluarkan ilmunya sendiri dan tenaga

Hwee-liong Sin-kang ditarik untuk diganti dengan tenaga Im-yang-kang yang

dimiliki pemuda ini maka Yo-taijin terlempar dan terguling-guling di tanah, tadi

merasa dua pukulan aneh menyambut pukulannya yang satu panas sedang yang lain

dingin! Yo-taijin memang tak tahu Bun Hwi pada dasarnya telah memiliki dua tenaga

sinkang yang berlawanan di tubuhnya, berkat darah ular Khong-sim-coa yang

diminum, dua tenaga sakti bolak-balik yang dulu hampir saja membunuh pemuda ini,

kalau tidak cepat ditemukan Siauw-bin Lo-kai yang sudah tewas (baca : Sengketa

Cupu Naga). Maka begitu dua tenaga sakti itu dikeluarkan berbareng untuk

melakukan jurus "Wi" maka Yo-taijin terkejut dan terbanting bergulingan di sana,

kaget dan pucat namun menteri ini sudah meloncat bangun. Dia terhuyung dan Yo

Kang, serta yang lain-lain tersentak. Baru kali ini ayahnya terlempar dan terbanting

bergulingan! Dan ketika menteri itu terbelalak sementara yang menonton juga

tergetar dan terguncang oleh peristiwa ini maka Yo-taijin sudah meloncat dan berseru

lagi, dahsyat melepas sebuah pukulan Naga Api.

"Bun Hwi, kau terimalah pukulanku!"

Bun Hwi mengerutkan kening. Setelah sang menteri terlempar dan terbanting

bergulingan tiba-tiba ada perasaan tak enak di hatinya. Bun Hwi ingin berhenti,

namun lawan menyerangnya lagi, jauh lebih hebat daripada yang pertama.

Maklumlah, Yonaga diguncang oleh kekagetan dan kemarahan yang sangat. Tanpa

ilmu dari keluarga Empat Pendekar ternyata Bun Hwi benar-benar tangguh! Maka

begitu dia berteriak dan membentak lagi maka pukulan Hwee-liong Sin-kang

menyambar disertai kilatan api, juga desis bagai peluru ular yang menggesek

permukaan rumput. Bun Hwi terkejut dan tentu saja semakin terdesak. Dia dipaksa

oleh, lawannya ini untuk benar-benar mengeluarkan semua kepandaiannya. Dan

karena jurus "Wi" sudah dikeluarkan dan tak mungkin diulang lagi, inilah keanehan

ilmu silat Bun Hwi, maka meluncurlah jurus kedua bernama "Tik", menyambut dan

langsung bertemu pukulan Naga Api

"Blarr"578

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Bumi bagai diguncang gempa. Bun Hwi terdorong dua tindak tapi menteri

Yonaga mencelat, tiga tombak, tinggi di udara dan terpekik mengeluh. Menteri itu
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terlempar dan terbanting terguling-guling, Yo Kang dan Giam Khing terjengkang di

sana, tahu-tahu terpelanting. Dan ketika Giam-taijin atau Giam Lun juga berseru

kaget karena terhuyung dan mau jatuh maka di sana suhengnya sudah meloncat

bangun dengan muka menggigil, batuk-batuk dua kali tapi menteri itu tahan. Yo
taijin hanya merasa dilempar sebuah tenaga dahsyat dan cepat dia melempar tubuh ke

udara, membuang tenaga dahsyat itu di sisi tubuhnya, berkesiur namun dia tetap juga

terbanting. Dan ketika menteri itu mendelik dan tentu saja marah bukan main maka

dia menerjang lagi dan untuk ketiga kalinya membentak, mengerahkan segenap

tenaganya.

"Bun Hwi kau atau aku yang mati!"

Bun Hwi terkejut. Biasanya, lawan yang paling lihai tak akan sanggup menahan

tiga buah pukulannya berturut-turut. Sang menteri sudah mendapat dua jurus pertama

dan masih ada dua jurus terakhir, meskipun belum pernah selama ini Bun Hwi

mengeluarkan empat jurusnya secara penuh. Dulu Hong Beng Lama pernah

menerima tiga jurusnya dan tewas, tulang-tulangnya hancur dan hampir seluruh tubuh

retak. Padahal dia belum mengeluarkan jurus keempat, baru jurus pertama dan kedua

ketiga. Tapi karena Hong Beng Lama memiliki ilmu Perekat Tulang Penyambung

Nyawa di mana ilmu itu adalah ilmu sesat yang memang luar biasa maka Lama itu

sembuh dan hidup kembali. Dan itu cerita beberapa tahun lewat. Sekarang, tahankah

Yo-taijin menerima berturut-turut tiga jurusnya yang maha dahsyat ini? Sanggupkah

menteri itu menerimanya? Bun Hwi ragu. Wi Tik Tong Thian adalah ilmu silat yang

selama ini setengah dirahasiakan. Bun Hwi lebih banyak mengandalkan kekebalan

tubuhnya atau ilmu-ilmu silat lain, seperti misalnya yang didapat dari warisan Empat

Pendekar itu. Tapi karena berkali-kali Yo-taijin mengejek dan merendahkannya

untuk tidak mempergunakan ilmu "curian" itu maka Bun Hwi sedikit terlambat ketika

menerima pukulan lawan, belum sempat mengeluarkan jurus karena keraguannya

tadi.

"Dess!"

Bun Hwi terlempar. Dalam kemarahan dan kebenciannya yang besar menteri

Yonaga telah mempergunakan seluruh kekuatannya. Sinkang Naga Api menyambar

dan dilepas sepenuh tenaga, Bun Hwi dibingungkan keraguannya tadi, belum sempat

mengeluarkan jurus "Tong", jurus ketiga. Maka begitu pukulan sang menteri tiba dan

Bun Hwi menerima ini maka tiba-tiba pemuda itu terlempar dan menjerit di sana,

roboh terguling-guling, akhirnya tak bergerak-gerak lagi.

"Bun Hwi.......!"

Dua seruan ini berbareng dikeluarkan oleh dua orang gadis. Dari kiri dan kanan

tiba-tiba menyambar bayangan Kiok Lan dan Mei Hong, mereka sama-sama menjerit

dan berteriak memanggil Bun Hwi. Siapa lebih dulu kiranya sukar diketahui, masing
masing sudah menubruk dan menangis memeluk tubuh pemuda itu, yang tidak

bergerak-gerak lagi. Dan ketika Bun Hwi roboh terlempar sementara Mei Hong dan

Kiok Lan berkelebat menyebut nama pemuda itu maka di sana menteri Yonaga jatuh

terduduk dan kehabisan tenaga!

"Yo Kang, bantu aku.....!"579

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Yo Kang, putera sang menteri tertegun. Pemuda ini tertegun oleh dua hal.

pertama oheh jatuh terduduknya sang ayah sedang kedua oleh teriakan dan tangis

Kiok Lan. Gadis yang dicintanya itu ternyata masih tergila-gila pada Bun Hwi, sudah

menjerit dan menubruk pemuda itu. Dan ketika Yo Kang tertegun dan tersenyum

pahit tiba-tiba ayahnya sudah memanggil dan menyuruh dia membantu.

Yo Kang lemas. Tiba-tiba dia melangkah gontai, di sana Kiok Lan dan Mei

Hong menangis tersedu-sedu. Tapi ketika pemuda itu berlutut dan membantu

ayahnya tiba-tiba terdengar dua bentakan dan lengkingan dua gadis itu.

"Kiok Lan, jangan sentuh Bun Hwi!"

"Mei Hong, jangan jamah dia!"

Dan dua gadis itu yang sudah meloncat bangun dan serang-menyerang tiba-tiba

membuat Yo Kang mengerutkan alisnya, memandang kosong dan Mei Hong serta

Kiok Lan sudah bertempur sengit. Mereka bertanding dan tadi masinng-masing tak

membolehkan yang lain memegang Bun Hwi, pemuda itu di anggap mati dan mereka

menunggui jenasahnya. Biarpun tewas namun Bun Hwi tetaplah milik mereka, tak

boleh yang lain menyentuh dan mereka akan bertarung untuk itu. Dan ketika benar

saja yang lain tetap memegang dan ingin menyambar Bun Hwi maka Kiok Lan

maupun Mei Hong sama-sama marah, akibatnya menyerang dan pertandingan itupun

tak dapat dicegah lagi. Menteri Yonaga tak memperdulikan itu, duduk bersila.

Menteri ini sedang memulihkan tenaga yang benar-benar terkuras oleh kehebatan

Bun Hwi. Dan ketika dua gadis itu serang-menyerang dan masing-masing berteriak

menginginkan Bun Hwi maka Giam-taijin dan puteranya terbelalak, menyeringai.

"Heh-heh, bagaimana, Khing-ji? Kita bantu siapa?"

"Sst, tak perlu membantu siapa-siapa, ayah. Kedua-duanya biar roboh dan nanti

kedua-duanya menjadi milik kita!"

"Ha-ha, cocok, tepat sekali! Aku juga, berpikiran begitu, anak baik. Dan kita

tunggu mereka roboh. Sebaiknya kau nanti menggarap Dewi Kelabang Hitam itu dan

aku Mei Hong!"

"Boleh, kalau perlu kita tukar-menukar, ayah. Tapi Yo-supek ada di sana!"

"Bodoh, supekmu kehabisan tenaga, Giam Khing. Tak mungkin dapat

menghalangi kita!"

"Tapi Yo Kang......"

"Ah, takut amat. Bocah itu dapat kuhadapi, Khing-ji. Dia tak berbahaya, dapat

diatur. Sebaiknya lihat pertandingan itu dan begitu yang lain roboh maka satunya

harus cepat kita serang!"

Ayah dan anak sudah bersinar-sinar. Tidak seperti Yo Kang yang mengerutkan

kening dan tampak terpukul oleh sikap Kiok Lan adalah Giam Khing bersama

ayahnya ini gembira sekali. Mereka sudah mendapat bukti bahwa Mei Hong dan

Kiok Lan setanding, mereka akan sama-sama roboh bertempur mati-matian. Dan

ketika benar saja masing-masing mulai sengit dan mengerahkan semua

kepandaiannya maka sebuah benturan tak dapat dielakkan lagi ketika dua pukulan

mereka bertemu.580

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Dess!"

Kiok Lan dan Mei Hong sama-sama terbanting. Mereka bergulingan meloncat

bangun memekik lagi, menyerang dan sama-sama marah. Dan ketika pukulan Hwee
liong Sin-kang dipergunakan keduanya dan tentu saja pukulan itu bertemu maka Mei

Hong maupun Kiok Lan sama-sama mengeluh, terpelanting lagi.

"Dess!"

Dua gadis itu mulai terhuyung. Mereka sama-sama melotot dan beringas, tidak

membenci To-taijin yang merobohkan Bun Hwi melainkan membenci lawan mereka

satu sama lain. Ini urusan cinta dan urusan lain memang bisa dikalahkan. Aneh, tapi

menyedihkan. Dan ketika pukulan kembali bertemu pukulan dan mereka serang
menyerang lagi maka kedua-duanya mulai lemah dan sama-sama menangis, memaki

yang lain dan membentak melepas pukulan-pukulan berikut. Hwee-liong Sin-kang

akhirnya saling bentur sendiri dan Mei Hong maupun Kiok Lan selalu bergulingan

terlempar. Ternyata mereka masih imbang dan tak ada yang kalah maupun menang.

Maklumlah, Mei Hong memiliki Hwee-liong Sin-kang yang merupakan ilmu paling

dahsyat dari keluarga Empat Pendekar, meskipun Kiok Lan telah memahami dan

mempelajari warisan peta dari ilmu silat keluarga itu. Dan karena Mei Hong juga

mendapat tenaga sinkang dari pendekar sakti Handewa maka kelebihan dan

kekurangan masing-masing akhirnya membuat keduanya sama unggul, tak ada yang

dapat mendesak yang lain dan anehnya jurus-jurus Sing Sien maupun Siu Sien tak

berani dikeluarkan. Mereka takut lekat satu sama lain, tak mau saling tempel. Dan

ketika pertandingan itu berjalan lambat namun bahayanya menjadi lebih hebat karena

sepenuhnya bergerak mengandalkan sinkang akhirnya sebuah pukulan jarak jauh

membuat keduanya bergoyang, diterima dan yang lain menangkis, juga mendorong

dengan pukulan jarak jauh.

"Dess!"

Dua gadis itu terbelalak. Muka mereka sudah menjadi merah sekali dan urat-urat

tampak menegang di wajah, yang lain mendorong namun yang lain menahan. Dua
duanya tak mau mengalah. Namun ketika dua-duanya gemetar dengan lutut yang

bergoyang mendadak dua-duanya roboh dan..... muntah darah.

"Huak!"

Mei Hong dan Kiok Lan terguling. Mereka sama-sama pingsan dan akhirnya

kejadian sekitar tak diketahui lagi. Mereka terluka dalam dan roboh hampir

berbareng. Dan ketika keduanya terguling dan tak sadarkan diri maka berkelebatlah

dua bayangan disertai tawa bergelak.

"Ha-ha, sambar kekasihmu, Khing-ji. Aku membawa gadis ini!" Giam Lun,

sang menteri Magada sudah berteriak girang. Dia berkelebat dan menyambar Mei

Hong sementara anaknya berkelebat dan menyambar Kiok Lan. Dua gadis itu sama
sama pingsan dan mudah bagi mereka untuk menikmatinya, Giam Khing tertawa.

Namun ketika pemuda itu menyambar Kiok Lan dan Yo Kang tampak terkejut tiba
tiba pemuda itu membentak dan meloncat bangun.

"Giam Khing, lepaskan gadis itu!"581

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Giam Khing terkejut. Menghadapi Yo Kang jelas dia kalah, saudaranya ini lebih

lihai. Tapi ketika pemuda itu bergerak dan maju menyerangnya tiba-tiba sang ayah

membalik dan menendang pemuda itu.

"Yo Kang, bantu ayahmu.... dess!"

Yo Kang terbanting. Tendangan Giam-taijin memang tidak disangka,

pandangannya hanya tertuju pada Giam Khing. Tapi begitu dia membentak dan

melompat bangun maka pemuda ini marah menyerang pamannya, tak tahunya Giam

Khing maju dari belakang dan ganti menendangnya. Dia terlempar dan sang paman

pun terbahak, Yo Kang jadi dikeroyok dua. Dan ketika dia marah dan menjadi bulan
bulanan pukulan tiba-tiba ayahnya menggeram.

"Yo Kang. bantu aku!"

Yo Kang bingung. Dia hendak merampas Kiok Lan, tentu saja marah karena

gadis itu dibawa Giam Khing. Tapi ketika ayahnya membentak dan berseru bahwa

gadis itu tak perlu dibela karena mencintai Bun Hwi tiba-tiba perasaan Yo Kang

terpukul dan sebuh tendangan dari pamannya akhirnya membuat terpelanting, roboh

dan terlempar terguling-guling dan pemuda ini kalut. Diingatkan ayahnya bahwa

Kiok Lan mencintai Bun Hwi mendadak membuat Yo Kang serasa hampa, tertusuk

dan tentu saja dia kacau, mau melawan pamannya lagi dan Giam Khing namun

bayangan itu menusuknya. Kiok Lan ternyata tak mencintainya, benar-benar

mencintai Bun Hwi. Maka begitu dia melompat terhuyung dan nanar memandang ke

depan tiba-tiba Giam Khing dan pamannya meloncat jauh, menghilang.

"Ha-ha, benar kata-kata ayahmu, Yo Kang. Tak perlu dia kau bela karena Kiok

Lan tak mencintaimu. Gadis itu hendak kujadikan isteri Giam Khing, kau kembalilah

dan bantu ayahmu!"

Yo Kang jatuh terduduk. Setelah ayahnya membentak dan pamannya juga

berkata begitu tiba-tiba pemuda ini menangis. Yo Kang tersayat dan terpukul, mau

marah tapi tak tahu harus kepada siapakah. Dan ketika pamannya menghilang dan

Giam Khing juga lenyap membawa Kiok Lan maka pemuda ini menutupi mukanya

dan terguncang.

"Untuk apa membela gadis macam begitu? Dia tak mencintaimu, Yo Kang, dia

mencintai Bun Hwi. Sebaiknya kau bantu ayahmu agar dapat membawa pamanmu

dan Giam Khing ke Magada!"

Yo Kang hampir menggerung. Kalau saja Kiok Lan tak menubruk Bun Hwi dan

menjerit memanggil pemuda itu tentu akan dibelanya gadis itu habis-habisan, akan

dicegahnya. Giam Khing membawa Dewi Kelabang Hitam itu. Tapi karena Kiok Lan

menusuk perasaannya dan menyakiti hatinya tiba-tiba pemuda ini menutup mata dan

telinga mengeraskan hati, tahu apa yang akan dilakukan paman dan saudaranya itu

tapi Yo Kang membutakan perasaan. Membayangkan ini sebenarnya hati terasa sakit

sekali, jauh lebih sakit daripada melihat tangis Kiok Lan kepada Bun Hwi. Tapi

karena gadis itu benar-benar menolaknya di depan mata dan Yo Kang serasa dipukul

palu godam akhirnya pemuda itu diam saja dan menggigit bibir, air mata deras

mengalir. Membiarkan Kiok Lan digagahi Giam Khing!

*582

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

* *

"Aduh, keparat. Jangan Giam Khing..... jangan......!"

"Heh-heh, tak ada yang tahu, Kiok Lan. Di sini kita berdua dan kau
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbaringlah. Aku akan mengobatimu dan kau tenang sajalah!"

Giam Khing, yang akhirnya membawa Kiok Lan ke dalam guha sudah

meletakkan gadis itu di lantai. Nafsunya sudah berkobar dan bulat tekadnya bahwa

dia harus memiliki gadis itu. Kalau sudah terjadi tak mungkin gadis itu menolak

menjadi isterinya, dia harus memaksa dan melaksanakan niatnya. Tapi ketika baru

merobek baju pundak dan mencium muka korbannya tiba-tiba Kiok Lan sadar

terkejut dan tentu saja merintih, Kiok Lan masih belum tahu di mana saat itu dia

berada, masih lamat-lamat. Tapi ketika Giam Khing menyeringai dan napas yang

mendengus-dengus itu menciumi mukanya mendadak gadis ini tersentak dan

kesadarannya pulih total, menjerit namun Giam Khing tertawa. Pemuda itu berkata

dia hendak diobati namun jari merayap ke seluruh tubuhnya. Pemuda itu bergerak

dan sudah mencium pundak dan dadanya. Kiok Lan terpekik. Dan karena jelas

pemuda itu bukan hendak mengobati karena tangannya menggerayang kurang ajar

maka tahulah Kiok Lan apa yang hendak dilakukan pemuda itu, marah dan kaget tapi

Giam Khing terus tertawa dengan sikap aneh. Bola mata pemuda itu sudah berputaran

seperti orang tidak waras. Dan ketika dia berteriak namun pemuda itu menotoknya

roboh maka Kiok Lan pucat mendelik memandang pemuda ini, yang berkali-kali

berkata hendak mengobatinya namun jari selalu menyelinap kurang ajar!

"Dewiku, tenanglah. Aku akan mengobatimu. Ayah sedang mempermainkan

Mei Hong di sebelah. Kalau kita sudah selesai maka kau dapat melihat musuhmu

itu!"

"Tidak..... bedebah!" Kiok Lan memaki, gusar bukan kepalang. "Lepaskan aku,

Giam Khing. Atau kau kubunuh!"

"Ha-ha, membunuhku dengan cara bagaimana? Bodoh, kau tak dapat berbuat

apa-apa sekarang, Kiok Lan. Cintamu terhadap Bun Hwi tak disambut, lagi pula

pemuda itu sudah mampus. Sebaiknya terima cintaku dan setelah itu kau melihat Mei

Hong yang dipermainkan ayah!" Giam Khing tertawa, mendengus mencium muka

gadis itu dan tiba-tiba melumat mulutnya. Kiok Lan terpekik tapi tiba-tiba menggigit.

Dan ketika Giam Khing berteriak dan melepaskan mulutnya maka bibirnya pecah

berdarah.

"Giam Khing, kubunuh kau nanti. Lepaskan aku atau kau kubunuh dengan cara

mengerikan!"

"Hm!" Giam Khing surut selangkah, marah. "Kenapa kau begini kurang ajar?

Kau terluka, Kiok Lan. Kau tak dapat berbuat apa-apa. Aku akan mengobatimu tapi

terima dulu cintaku. Aku, haus!"

"Bedebah! Haus hidungmu, Giam Khing. Jangan sentuh aku atau kau mati

dengan cara mengerikan!"

"Heh-heh, bagaimana kalau aku mamaksamu? Membunuh akupun aib itu tak

akan hilang, Kiok Lan. Kau tak laku kawin dan terimalah cintaku!" Giam Khing

bergerak, menotok leher gadis itu dan Kiok Lan pun tak dapat mengeluarkan583

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

suaranya lagi. Dengan ngeri dan ketakutan gadis ini melihat Giam Khing membuka

pakaiannya, sebentar saja sudah setengah telanjang. Dan ketika pakaian atau bajunya

sendiri juga dibuka dan dilepas maka Giam Khing terkekeh dan menciuminya, sudah

berada di atas tubuhnya.

"Lihat, aku dapat memaksamu, Kiok Lan. Kau harus menjadi kekasihku dan hari

ini kita meresmikan diri!"

Kiok Lan pucat. Melihat kenekatan dan keberanian ganas yang tidak terkendali

ini dia hampir pingsan. Giam Khing sudah menciuminya dan menggerayang seluruh

tubuhnya, dada sampai ke perut menjadi ajang kekurangajaran pemuda ini. Dia akan

diperkosa. Dia akan digagahi! Namun ketika Kiok Lan mengeluh dan menangis

dengan hati menjerit-jerit mendadak muncul seorang pemuda yang langsung

menendang pemuda ini.

"Orang she Giam, kau sungguh keji!"

Giam Khing mencelat terlempar. Dalam keadaan lupa diri dan dibakar nafsu

maka pemuda ini kaget bukan main ketika pantatnya diangkat naik, dilempar dan

sebuah tendangan telah membuatnya jungkir balik di luar guha, telanjang bulat! Dan

ketika Giam Khing berteriak terkejut dan tentu saja marah serta kaget maka pemuda

itu, yang mirip dengan Cien Hong sudah melempar mantol dan membebaskan

totokan Kiok Lan.

"Maaf, Dewi Kelabang Hitam, aku hampir terlambat!"

Kiok Lan mengguguk. Di ambang perkosaan yang jauh lebih mengerikan

daripada maut sendiri membuat gadis berhati baja ini hancur. Kiok Lan dapat bicara

lagi dan memaki-maki Giam Khing. Pemuda penolongnya itu telah berkelebat keluar

dan terdengar pukulan serta tendangan di sana. Dan ketika Kiok Lan mengenakan

pakaiannya yang robek-robek dan terhuyung keluar ternyata Giam Khing dihajar

jatuh bangun oleh pemuda ini.

"Aduh, bangsat..... keparat jahanam!" Giam Khing mengumpat caci, terdesak

dan beberapa pukulan sudah membuatnya matang biru. Pemuda itu ternyata lihai dan

Giam Khing bukan lawannya. Dan ketika pemuda itu kedodoran dan Kiok Lan

terhuyung di muka guha tiba-tiba Giam Khing memutar tubuhnya dan melarikan diri,

gentar!

"Siluman keparat, biar lain kali saja kita bertemu!"

"Hei.....!" lawan mengejar. "Tunggu, Giam Khing. Aku muak dan ingin

menghajarmu lagi.... des-dess!" Giam Khing terkena dua tendangan lagi, terlempar

dan mencelat jauh namun di sana tiba-tiba Kiok Lan mengeluh. Gadis itu terguling

dan merintih, mengejutkan pemuda itu. Dan karena Giam Khing sudah kabur lagi

sementara Kiok Lan rupanya perlu pertolongan maka pemuda itu berkelebat dan

menyambar gadis ini, membangunkannya dan Kiok Lan menangis. Gadis itu batuk
batuk dan muntah darah, kiranya luka dalam itu semakin parah lagi oleh guncangan

batin yang baru diterima, perkosaan yang nyaris menimpanya itu. Tapi begitu si

pemuda mengangkat tubuhnya dan berkelebat pergi tiba-tiba Kiok Lan telah

menerima sebuah pil hijau disertai kata-kata lembut.584

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Maaf, kau telan ini, Kelabang Hitam. Jangan pikirkan bocah she Giam itu

karena betapapun kau telah selamat!"

Kiok Lan tersedu-sedu. Kalau saja dia tidak sedang terluka dan dapat mengejar

Giam Khing tentu pemuda itu akan ditangkap dan dihajarnya. Giam Khing pasti

dibunuh dan dia sudah merencanakan pembunuhan apa yang pantas diberikan pada

pemuda iblis itu. Dia akan mengeratnya perlahan-lahan dan diberinya air garam pada

luka-luka di tubuh pemuda itu. Giam Khing akan disiksanya sampai kehabisan darah!

Namun karena dia terluka dan tubuh lemah kehabisan tenaga maka Kiok Lan

membiarkan tubuhnya dipanggul pemuda ini, pasrah pada apa yang akan dilakukan

pemuda itu, tak melihat jelas wajah si pemuda kecuali samar-samar wajahnya yang

gagah dan tampan. Dan ketika pemuda ini terbang mengerahkan ilmu lari cepatnya

untuk membawa Kiok Lan ke sebuah bukit, tempat yang aman, maka di sana Giam

Khing berteriak teriak memanggil ayahnya.

Saat itu Giam-taijin membawa Mei Hong berjauhan dengan Giam Khing.

Menteri ini juga sewatak dengan anaknya, atau barangkali anaknya yang menjiplak

watak sang bapak, hendak mempermainkan dan menggagahi Mei Hong. Tapi baru

dia meletakkan gadis itu dan tertawa menyeringai, belum melakukan seperti apa yang

sudah dilakukan Giam Khing mendadak terdengar bentakan dan Hangga muncul.

"Paman, apa yang akan kau lakukan?"

Giam Lun terkejut. Dia lengah tak mendengar langkah kaki keponakannya, atau

tak melihat bayangan pemuda itu yang tahu-tahu sudah berdiri di muka guha. Tapi

tertawa dan buru-buru membalik tiba-tiba menteri ini berseru. "Ah, kau, Hangga?

Bagus sekali, gadis ini terluka. Aku hendak mengobatinya, tolong kau berikan

beberapa pil penawar!"

Hangga tertegum. Tadinya dia sudah menduga jelek dan mau menyerang

pamannya itu tak tahunya sang paman mau mengobati Mei Hong dan tentu saja dia

kendor, lenyap kecurigaannya. Tapi begitu sang paman mendekat dan menyodorkan

tangan meminta obat tiba-tiba sebuah hantaman mengenai lambungnya.

"Dess!"

Hangga mencelat. Pemuda itu mengeluh dan berteriak kaget, tak menyangka dan

tak bersiap. Itulah kelengahan Hangga. Dan ketika dia terguling-guling dan memekik

serta marah maka pamannya mengejar dan melepas pukulan-pukulan Toat-beng-mo
kun, mendesak dan mencecar dan Hangga bergulingan menjauhkan diri. Pemuda ini

memaki-maki dan mendekap perutnya, dia mulas dan muntah-muntah. Tapi ketika

sang paman terus mengejar dan ia tak dapat melompat bangun maka sebuah jurang

tiba-tiba menerima tubuh pemuda ini, yang sedang bergulingan.

"Aaaa......!"

Teriakan itu menghentikan semuanya. Giam-taijin terkejut tapi tersenyum,

Hangga terbanting dan terjatuh ke jurang. Entah dalam entah tidak dia tak tahu. Tapi

merasa bahwa tempat itu tak aman lagi dan dia merasa terganggu maka menteri ini

berkelebat ke dalam guha dan menyambar Mei Hong, tak jadi menggagahi gadis itu

di situ dan pergi menjauh. Itulah sebabnya dia tak tahu teriakan Giam Khing ketika

dihajar lawannya, pemuda yang mirip Cien Hong itu. Namun ketika sang menteri585

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

menuju ke sebuah bukit dan mau menikmati gadis itu di sana mendadak Hong Siu

muncul, keponakannya yang lain!

"Paman, mana ayah?"

Sang paman tertegun. Tadi Hangga sekarang Hong Siu. Keparat, anak-anak

muda ini hanya bikin pusing saja, mengganggu. Maka begitu Hong Siu bertanya dan

tertegun melihat dia membawa Mei Hong tiba-tiba menteri ini tertawa dan

menendang keponakannya itu.

"Aku tak tahu. Minggirlah, Hong Siu, cari ayahmu sendiri..... dess!" Hong Siu

pun mencelat, jauh terlempar dan pemuda itu berteriak. Sama seperti Hangga tiba
tiba dia terperosok ke sebuah jurang kecil, terguling-guling dan mengeluh di sana.

Mereka berada di tempat yang agak tinggi. Dan ketika pemuda itu melotot dan Giam

Lun merasa terganggu maka lagi-lagi menteri ini berputar dan turun menuju ke

sebuah lembah.

"Keparat, kalian mengganggu saja, anak-anak muda. Sekali lagi kutemukan

tentu kubunuh!"

Sang menteri terbang membawa Mei Hong. Sekarang dia menuju ke lembah di

bawah bukit, agak jauh dari situ dan tentu saja semakin jauh dengan Giam Khing.

Tapi baru menteri ini tiba di mulut lembah sekonyong-konyong suhengnya muncul,

Hong Lok!

"Sute, mana puteraku?"

Giam-taijin tertegun. Kalau tadi sang anak mencari ayahnya adalah sekarang

sang ayah mencari anaknya. Dia mendongkol. Tapi tersenyum dan tertawa lebar tiba
tiba dia menuding ke bukit. "Di sana!" tapi ketika dia mau melanjutkan perjalanan

tiba-tiba suhengnya kembali menghadang.

"Dan Dewi Kelabang Hitam itu?"

"Hm!" menteri ini marah. "Ada apa kau tanya-tanya semuanya, suheng? Aku

tak tahu, sebaiknya kau cari sendiri!"

"Tapi Mei Hong kau bawa!" bentakan itu mengejutkan Giam-taijin. "Aku

dengar mereka berdua berkelahi, sute. Kalau gadis ini ada di tanganmu tentu Dewi

Kelabang Hitam ada di tangan anakmu. Sebaiknya lepaskan gadis itu dan katakan di

mana Hong Siu atau Kiok Lan!"

"Hm," menteri ini menurunkan Mei Hong. "Kalau kau suruh aku melepaskan

gadis ini baiklah, suheng, dan tentang Dewi Kelabang Hitam memang benar, Giam

Khing membawanya!"

"Hendak diapakan?"

"Ah, kenapa ingin mengetahui apa yang hendak diperbuat anak-anak muda,

suheng? Gadis itu dicintai Giam Khing, tentu dibujuk dan ingin dijadikannya sebagai

kekasih!"

"Bohong! Kau dan Giam Khing tak pernah membujuk wanita dengan baik-baik,

sute. Kau dan anakmu selalu main paksa! Sebaiknya tunjukkan di mana gadis itu dan

mari kita berangkat bersama!"586

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hm!" sang sute menjadi marah, mata pun berkilat curang. "Kalau begitu

kehendakmu marilah, suheng. Kuantar ke sana tapi setelah itu jangan memerintah

sesuka hatimu lagi!" menteri ini menyeringai, mendekat dan berpura-pura mau

mengantar suhengnya tapi tiba-tiba pukulan Toat-beng-mo-kun menyambar. Giam

Lun menyerang suhengnya dengan licik dan curang, kena dan sang suhengpun

terlempar. Tapi ketika dia menyambar Mei Hong lagi dan mau kabur tiba-tiba

suhengnya itu berjungkir balik dan sudah berdiri depannya, tak apa-apa!
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sute, kau selamanya berwatak jahat. Sekarang aku tak percaya dan berikan

gadis itu kepadaku!"

"Keparat, kau mau menikmati gadis ini. suheng? Boleh saja, tapi setelah aku!"

"Bedebah! Aku meminta gadis itu bukan untuk menikmatinya seperti kau

sangka, sute, melainkan menyelamatkannya dari kekejianmu. Sudah banyak

korbanmu, hentikan dan berikan gadis itu!"

"Kalau begitu kau terimalah ini!" dan Giam Lun yang marah menyerang

suhengnya lalu melempar dan membuang tubuh Mei Hong, tak bebas kalau

membawa gadis itu dan dia sudah melepas pukulan-pukulan ganas ke arah

suhengnya. Setelah suhengnya menghadang dan jelas tak dapat dibujuk maka menteri

ini menjadi gusar, menerjang dan melepas pukulan-pukulan berbahaya tapi semuanya

itu dapat ditangkis. Hong Lok memang seperguruan dengan adiknya ini, tentu saja

dapat menandingi. Tapi ketika Giam Lun memekik melancarkan totokan-totokan It
yang-ci dan mencabut tongkat melakukan serangan Koai-tung-jing-liong-sin-hoat

maka sang suheng terdesak dan dua serangan tongkat mendarat di tubuhnya.

"Buk-bukk!"

Sang menteri mendelik. Sutenya sudah mengeluarkan ilmu silat keluarga Giam,

apa boleh buat diapun mengeluarkan ilmu silat keluarga Tan, yakni Ilmu Tembok itu.

Dan ketika tongkat menyambar-nyambar namun gagal menyerang lawan maka Giam

Lun memaki-maki sementara suhengnya sudah lenyap dalam pusaran cepat Ilmu

Tembok itu.

"Suheng, kau jahanam keparat. Kalau ingin memiliki gadis ini bilang saja tak

usah malu-malu. Aku dapat membaginya bersamamu, seperti dulu!."

"Hm, kau semakin jahat. Aku sudah hentikan perbuatanku, sute. Dan aku

menyesal bahwa pernah terbujuk olehmu. Sekarang kau robohlah, pergi dan jangan

ganggu gadis itu!"

"Ha-ha, berhasil menyelamatkan gadis ini tak mungkin menyelamatkan

Kelabang Hitam, suheng. Kau tetap gagal dan percuma!"

"Keparat, kau keji, sute. Kalau begitu aku harus merobohkanmu dan secepatnya

menunjukkan di mana anakmu mempermainkan Dewi Kelabang Hitam!" Hong Lok

terkejut, marah dan bingung dan tiba-tiba dari balik bayangan tubuhnya menteri ini

melakukan serangan-serangan balasan. Dia dibuat kacau dan gelisah oleh omongan

itu, memang tepat. Dan ketika sang menteri keluar dari Ilmu Temboknya untuk

membalas sang sute maka menyambarlah serangan tongkat yang lihai dan memang

berbahaya.

"Dess!"587

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Sang menteri terhuyung. Giam-taijin tertawa bergelak dan menyerang

suhengnya lagi, cepat sang suheng menghilang di balik Ilmu Temboknya. Dan ketika

pertandingan berjalan lama dan imbang maka menteri Hong Lok cemas memikirkan

Kiok Lan, pucat membayangkan apa yang akan dilakukan Giam Khing kepada Dewi

Kelabang Hitam itu, gerakannya menjadi kacau. Namun ketika sang menteri bingung

dan marah tiba-tiba muncul Giam Khing yang beneriak-teriak, mencari-cari ayahnya

ini.

"Ayah, celaka. Aku gagal. Bidadariku disambar orang!"

"Apa?" sang ayah terkejut.

"Benar, seseorang menyerangku, ayah. Dan orang itu Cien Hong!"

"Keparat, kalau begitu bantu ayahmu, Giam Khing. Bawa Mei Hong ke lembah.

Tapi awas, jangan dului ayahmu!"

Giam Khing terbelalak. Di situ dia tertegun dan berhenti, memandang

pertempuran dan Mei Hong yang pingsan. Kedatangan dan kata-kata pemuda ini

melegakan Hong Lok, tapi juga sekaligus mengkhawatirkannya lagi karena hilang

Kiok Lan, Mei Hong akan dibawa. Keparat! Dan ketika pemuda itu menyeringai dan

menjadi gembira tiba-tiba kekecewaannya gagal mendapatkan. Kiok Lan sudah

terobati dengan adanya Mei Hong ini.

"Baik, terima kasih, ayah. Aku pergi!" dan Giam Khing yang tidak malu-malu

menyambar Mei Hong lalu berkelebat dan kabur ke dalam lembah, tentu saja

dibentak pamannya dan Hong Lok berkelebat, memukul keponakannya itu. Tapi

ketika tongkat menangkis dan sang menteri terpental maka Giam Khing terbahak
bahak gembira mempermainkan pamannya.

"Ha-ha, tak mungkin mengejar. Hadapi dulu ayahku, Tan-supek, baru kau

menghalangi aku!"

"Bedebah!" Hong Lok memekik. "Lepaskan gadis itu Giam Khing.

Berhenti.....!" sebuah sinar hitam menyambar, menuju punggung pemuda itu namun

Giam Lun membentak. Menteri ini berseru menggerakkan tongkatnya lagi. Dan

ketika sinar hitam itu bertemu tongkat dan runtuh ke tanah maka Hong Lok mendelik

memaki sutenya ini.

"Trik!" batu atau sinar hitam itu terpukul. Giam Lun tertawa mencegat

suhengnya, sang suheng menerjang dan memaki sutenya itu. Namun ketika mereka

kembali bertanding dan Giam Khing gembira memasuki lembah sekonyong-konyong

Han Li muncul.


Fear Street Sagas I Amulet Bertuah New Trio Detektif 02 Misteri Nuri Gagap The Expected One Karya Kathleen Mcgowan

Cari Blog Ini