Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 18
"Giam Khing, berhenti!"
Giam Khing bagai disengat lebah. Untuk kedua kalinya dia bertemu lawan
lawan yang lihai. Tadi Cien Hong, begitu sangkanya, sekarang Han Li. Keparat!
Maka begitu Han Li membentak dan menghadang Giam Khing mencabut tongkat dan
menyerang gadis itu.
"Minggir!"
Han Li mendengus. Ilmu silat tongkat keluarga Giam tentu saja tak ditakutinya,
dia memiliki Hwee-liong Sin-kang, meskipun tak sehebat kakak, Hangga. Maka588
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
ketika Giam Khing membentak dan menyerangnya cepat tiba-tiba Han Li mengegos
dan tangan kirinya menampar.
"Plak!"
Giam Khing menjerit. Dalam gemas dan marahnya gadis ini mengerahkan
Hwee-liong Sin-kang hingga tongkat seketika patah. Giam Khing menjerit dan
terlempar bergulingan. Dan ketika pemuda itu memaki-maki dan bergulingan
meloncat bangun maka dia melarikan diri dan menjauhi Han Li tak tahunya Han Li
sudah ada di depannya karena gadis itu berkelebat menghadang. Han Li bertolak
pinggang dan Giam Khing kaget, melotot dan lari ke sebelah kiri. Namun ketika
bayangan gadis itu mendahuluinya dan sebuah tendangan mengiringi gerakan ini
tiba-tiba Giam Khing mencelat dan mengaduh.
"Dess!"
Giam Khing terguling-guling. Memang menghadapi puteri Handewa ini tak
mungkin Giam Khing menang, pemuda itu berteriak dan mengeluh. Dan ketika dia
melompat bangun dan memaki gadis itu sekonyong-konyong Han Li dibuat tertegun.
"Han Li, minggir. Atau Mei Hong kubunuh!"
Han Li terkejut. Dengan muka matang biru Giam Khing tiba-tiba
mencengkeram kepala gadis itu. Sekali pukul tentu Mei Hong tewas. Dan ketika
gadis itu tak dapat berkutik dan Giam Khing berkelebat akhirnya pemuda itu
mengancam akan membunuh Mei Hong kalau dikejar.
"Gadis ini di bawah tawananku. Kalau kau mengejar dan menghadangku selalu
tentu dia kubunuh!"
Han Li tertegun. Dia memekik dan memaki Giam Khing, mau mengejar tapi
ingat ancaman itu. Dan karena Mei Hong tentu saja tak boleh dibunuh maka Han Li
menangis dan diam di situ, memaki-maki pemuda itu dan Giam Khing tertawa penuh
kemenangan. Di sana dua susioknya masih bertanding hebat, Hong Lok memaki
maki sutenya pula yang tertawa bergelak. Dan ketika Giam Khing sudah memasuki
lembah dan hampir lenyap di bawah tiba-tiba sebuah tali menyambar dan
menyerimpet kaki pemuda ini, hal yang tak diduga Giam Khing.
"Bocah keparat, berhenti dan serahkan gadis itu!"
Giam Khing terpelanting bergulingan. Pemuda ini tidak menyangka, juga tidak
melihat. Kakinya tahu-tahu terjirat dan Mei Hong otomatis lepas dari tangannya,
tentu saja dia terkejut. Dan ketika Giam Khing bergulingan meloncat bangun dan
melihat sesosok bayangan berkelebat maka Hu-taijin sudah berdiri di situ,
menyambar Mei Hong!
"Hm!" mata yang bersinar-sinar itu tajam berkilat. "Kau mau apalagi, bocah?
Masih berani jual lagak?"
Giam Khing kaget bukan main. Kalau Hu-taijin sudah ada di situ dan berhasil
merampas Mei Hong dari tangannya maka habislah harapannya. Giam Khing pucat
dan tiba-tiba berputar, memanggil ayahnya. Tapi ketika Han Li berkelebat dan
membentak di depan maka pemuda itu mengeluh.589
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Giam Khing, kau kutangkap!"
Giam Khing putus asa. Dia mengelak ketika Han Li menyambar, menyerang.
Tapi ketika Han Li berseru keras melakukan gerak berputar tiba-tiba kaki gadis itu
telah melayang dan tepat sekali mengenai dagu pemuda ini.
"Dess!"
Giam Khing mencelat terlempar. Pemuda itu berteriak memanggil ayahnya, Hu
taijin berkelebat dan tahu-tahu mencengkeram. Dan ketika dia bergulingan namun
kalah cepat tiba-tiba jari menteri itu telah menotok pundaknya dan pemuda ini
mengaduh.
"Ayah, tolong.....!"
Giam-taijin terkejut di sana. Menteri itu sedang bertempur hebat dengan
suhengnya, Hong Lok. Tadinya girang karena anaknya telah berhasil membawa lari
Mei Hong, mengancam Han Li dan terus memasuki lembah. Tapi ketika Hu-taijin
muncul di situ dan menteri itu menggagalkan maksud puteranya maka Giam Lun
menjadi marah dan gelisah, membentak suhengnya namun suhengnya mendengus.
Satu sapuan tongkat ditangkis dan mereka sama-sama terpental, menyerang lagi
namun keadaan Giam Khing rupanya lebih sial, akhirnya teriakan itu didengar dan
Giam Khing roboh tertotok, hal yang membuat menteri ini gusar tapi juga kacau. Dan
ketika tongkat kembali menyambar namun ditangkis kuat mendadak menteri ini
melejit dan berjungkir balik menyerang menteri Hu Kang.
"Lepaskan puteraku!"
Menteri Hu Kang tak terkejut. Melihat gerak yang tiba-tiba dan ganas menteri
sudah bersiap. Dia sudah mengetahui segala kecurangan dan perbuatan keluarga
Giam. Tapi ketika dia menangkis dan tongkat sekonyong-konyong dilepas menuju
dadanya maka menteri itu terkesiap dan Giam Khing tiba-tiba ditendangnya ke arah
Han Li.
"Nona, terimalah pemuda ini!"
Han Li tercekat. Dia terkejut tapi girang menerima pemberian itu, cepat
menerima dan menangkap. Dan ketika di sana Hu-taijin mengerahkan Soat-kong
jiunya dan tongkat ditangkis lengannya yang lain maka tongkat patah namun menteri
itu terhuyung.
"Des-krak!"
Giam-taijin mengumpat caci. Serangannya gagal dan Giam Khing sudah
berpindah tangan, dibawa Han Li. Hu-taijin dibuatnya terhuyung karena menteri itu
ternyata belum pulih semua tenaganya. Tapi ketika dia membalik mau menyerang
lagi tiba-tiba suhengnya berkelebat dan membentak.
"Sute, kau menyerahlah!"
Menteri ini pucat. Kalau suhengnya kembali mengejar padahal di situ ada
menteri Hu Kang dan Han Li maka tipis harapannya untuk memperoleh kemenangan.
Han Li meskipun wanita namun merupakan lawan yang tak kalah berat,
keponakannya itu memiliki Hwee-liong Sin-kang, ilmu yang tak mungkin dilawan.
Maka begitu sang suheng membentak dan menyambarnya dari belakang tiba-tiba590
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
menteri ini mengumpat dan melempar granat tangan, apa boleh buat harus kabur dan
membiarkan anaknya ditangkap.
"Suheng, kau bedebah keparat... dar-dar!"
Menteri Hong Lok berjungkir balik. Diserang dua granat tangan yang meledak
di mukanya menteri ini harus menarik serangannya. Untung dia cepat bergerak
sementara Han Li dan menteri Hu Kang menyingkir, tak mau kena pecahan granat
itu. Dan ketika asap tebal menghalangi pandangan dan Hong Lok melayang turun
maka menteri ini sudah menyambar keponakannya berseru pada menteri Hu Kang.
"Hu-taijin, maaf. Ini urusan kami keluarga Magada. Jangan ikut campur dan
terima kasih atas bantuanmu!"
Hu-taijin tertegun. Dalam halangan asap tebal namun samar-samar dapat melihat
bayangun Hong Lok menteri ini tertegun mendengar kata-kata itu. Dan melihat
menteri Hong Lok sudah mengejar sutenya, berkelebat dan membawa pula Giam
Khing, yang dibawa Han Li. Dan ketika asap menipis dan menteri ini termangu
mangu mendadak berkelebat bayangan puterinya dan orang-orang lain, para
pembantunya.
"Ayah, kau tak apa.-apa?"
Menteri ini terkejut. Dia girang dan cepat menyambut puterinya, Hu Lan,
ditubruk dan puterinya menangis gembira melihat sang ayah selamat. Dan ketika
Pang-ciangkun dan lain-lain, pembantu menteri itu datang mendekat maka semua
gembira melihat menteri ini tak apa-apa, bertanya bagaimana menteri itu dapat
selamat dan segera menteri ini teringat Bun Hwi. Bun Hwi itulah yang menolongnya.
Maka begitu dia terkejut dan teringat Bun Hwi maka menteri ini balik bertanya
bagaimana dengan pemuda itu.
"Kami tak tahu. Tapi kami mendengar kabar bahwa Bun-ongya terluka."
"Ah, dan pangeran juga belum kita rampas! Eh, tahukah kau di mana pangeran
yang diculik Dewi Kelabang Hitam itu?"
"Kami juga belum tahu, taijin. Kami sedang menyelidikinya....."
"Benar," Hu Lan memotong. "Kami kebetulan datang di sini, ayah, bertemu
denganmu dan gembira bahwa kau selamat. Sedang. Bun Hwi maupun Kiok Lan
kami belum tahu di mana mereka berada. Tapi kami mendengar kabar bahwa Bun
Hwi baru saja bertanding hebat dengan menteri Yonaga!"
"Dan mana Cien Hong? Kalian tak melihatnya pula?"
"Tidak, apakah ayah bersama pemuda itu?"
"Benar, tadi kami bersama, Lan-ji. Tapi aku mengajaknya berpisah. Kami harus
berpencar dalam menemukan pangeran yang diculik!"
"Dan tempat ini rupanya baru saja dipakai bertempur. Apakah ayah bertemu
siluman-siluman jahat itu?"
"Hm, Giam-taijin bertempur dengan suhengnya, Lan-ji. Dan Giam Khing
akhirnya tertangkap. Menteri Magada itu melarikan diri, dikejar suhengnya. Kalau591
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
kalian belum menemukan Bun Hwi atau Dewi Kelabang Hitam sebaiknya kita
mencari dan berangkat!"
"Tapi ayah masih letih....."
"Ah, tugas lebih penting, Lan-ji. Ayo kita berangkat dan cari mereka. Kau
bersamaku dan biar Pang-ciangkun bersama yang lain!" menteri Hu Kang tiba-tiba
membagi tugas, gugup dan gelisah karena pangeran yang diculik Dewi Kelabang
Hitam belum mereka temukan. Menteri itu tak tahu bahwa Kiok Lan sedang terluka
dibawa seseorang setelah nyaris saja digagahi Giam Khing. Dan ketika semuanya
mengangguk dan tegang kembali maka menteri itu berkelebat dan menyuruh para
pembantunya berpencar, membawa Mei Hong, yang tadi di letakkan di tanah.
JILID XXV
"KITA tak usah membuang waktu lagi. Biar aku bersama puteriku dan kalian
mengelilingi lembah!" dan begitu menteri itu berkelebat dan menyuruh yang lain
mencari putera kaisar maka pertemuan singkat itu berakhir dan kegembiraan semua
orang tiba-tiba kembali lenyap karena harus menemukan pangeran yang diculik,
setelah semalam mengobrak-abrik sarang Dewi Kelabang Hitam itu, pertempuran
sengit yang cukup dahsyat. Dan begitu mereka berpisah dan menteri Hu Kang sudah
pergi bersama puterinya maka Pang-ciangkun dan lain-lain sudah bergerak dan lagi
lagi menjalankan tugasnya.
*
* *
"Bagaimana, dapat kau tahan, Bun Hwi? Tidak sakit?"
"Augh, pukulan menteri Yonaga hebat sekali, Cien Hong. Napasku sesak dan
hampir tak dapat bernapas!"
Begitu Bun Hwi dibantu Cien Hong ketika pemuda ini menolong Bun Hwi. Cien
Hong menyambar pemuda ini ketika di sana Yo Kang sedang membantu ayahnya.
Cien Hong secara kebetulan melihat itu dan terkejut. Bun Hwi tak bergerak-gerak
seperti orang mati dan Cien Hong berkelebat menyambar pemuda itu, membawanya
pergi. Dan ketika kini mereka berada di tempat yang aman dan Cien Hong sudah
menempelkan lengannya di dada Bun Hwi maka Bun Hwi mengeluh dan membuka
matanya, melihat siapa yang menolong.
Cien Hong kini, mengerahkan sinkangnya. Muka Bun Hwi masih pucat dan
pasi, Bun Hwi baru membuka matanya dan detak jantung mulai terdengar lagi. Tadi
Bun Hwi dalam keadaan mati semu, kalau tak ada yang menolong barangkali pemuda
ini benar-benar akan tewas. Maklumlah, Bun Hwi telah menerima dengan amat
berani pukulan maha dahsyat dari menteri Yonaga, hantaman Naga Api yang amat
berbahaya itu. Namun ketika Cien Hong datang menolongnya dan kebetulan sekali
Cien Hong adalah pemuda yang memiliki tenaga sakti yang setingkat dengan Bun
Hwi maka pemuda itu dapat "dihidupkan" kembali dan detak jantung pemuda ini
kembali bekerja. Suatu keberuntungan!592
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Bagaimana, Bun Hwi? Masih sakit?"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Bun Hwi menggeleng, mukanya mulai merah.
"Coba kau tarik perlahan-lahan napasmu, terima sinkangku dan coba atur tenaga
saktimu agar sejalan dengan tenaga saktiku!"
Bun Hwi mengangguk. Kini tenaga sakti kawannya yang hangat meresap di
tubuh mulai dapat dirasakan, tadi Bun Hwi tak merasa apa-apa karena seluruh
tubuhnya dingin. Dan ketika tenaga sakti itu terasa kian hangat dan tenaga saktinya
sendiri juga tiba-tiba mulai digerakkan maka setengah jam kemudian tubuh Bun Hwi
bergetar dan pemuda ini berseru.
"Cukup!"
Cien Hong terdorong. Sinkangnya tertolak dan hampir pemuda ini terjengkang.
Bun Hwi melompat bangun dan cepat menyambar temannya itu. Dan ketika Cien
Hong mandi keringat dan wajahnya sedikit pucat maka Bun Hwi terharu dan
mencengkeram temannya itu.
"Cien Hong, terima kasih. Kau telah menyelamatkan nyawaku!"
"Ah, sesama teman sendiri kenapa bicara seperti itu, Bun Hwi? Nyawapun rela
kukorbankan, asal demi sahabat!" Cien Hong jatuh terduduk, tertawa tapi jadi
tersenyum kecut. Sekarang gantian pemuda ini yang harus memulihkan diri, cukup
banyak sinkangnya keluar dari tubuh ketika menolong Bun Hwi tadi. Dan ketika
dengan terharu Bun Hwi ganti menempelkan lengannya di pundak maka Cien Hong
menolak.
"Jangan gila, kau baru saja sembuh. Biarkan aku setengah jam beristirahat, Bun
Hwi. Kau jagalah aku dan duduk di sana."
Bun Hwi mengusap dua titik air matanya. Cien Hong ini telah mengembalikan
nyawanya bagai malaikat penyelamat, bergidik dia teringat ke dahsyatan pukulan
Hwee-liong Sin-kang itu. Dan ketika setengah jam kemudian temannya ini bangun
berdiri dan Bun Hwi memeluk maka Bun Hwi tergetar membisikkan kata-katanya.
"Cien Hong, sekali lagi terima kasih. Aku berhutang budi padamu!"
"Eh, omongan apa ini? Kau sinting, tak ada budi di antara sahabat, Bun Hwi.
Kau lupakan itu dan kutanya apa yang harus kita lakukan sekarang!"
Bun Hwi teringat, menarik napas. "Apa yang harus kita lakukan? Hm, tentu saja
menyelesaikan semuanya ini, Cien Hong, mencari dan merampas kembali adik tiriku
itu dari tangan Kiok Lan. Dan kau, eh...... kenapa tidak bersama Hu-taijin? Bukankah
kusuruh........"
"Sst, jangan marah," Cien Hong memotong. Hu-taijin merasa dirinya kuat, Bun
Hwi, tak mau merepotkan aku dan minta berpisah. Dia hendak mencari dan
menemukan Dewi Kelabang Hitam itu!"
"Dan Mei Hong....."
"Dia mengejar musuh-musuhnya, tentu harus kita cari pula."593
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hm, cukup berat. Tugas ini rasanya tak pernah selesai juga, Cien Hong.
Rasanya kita harus mengakhirinya dengan bekerja ekstra. Baiklah, kita harus mencari
adik tiriku itu dan juga yang lain-lain!"
Tapi, baru omongan ini selesai tiba-tiba terdengar jerit atau pekik seorang gadis.
Cien Hong dan Bun Hwi hampir berbareng menoleh, tiba-tiba berkelebat dan
keduanya sudah meluncur bagai terbang, cepat sekali dan tahu-tahu sudah berada di
asal suara, di tempat berbatu karang. Dan ketika keduanya tiba di situ dan melihat apa
yang terjadi mendadak keduanya tertegun tapi Cien Hong tiba-tiba merah mukanya.
"Giam-taijin, lepaskan Siu Lan!"
Kiranya Giam Lun atau menteri Giam ada di situ. Menteri ini menyeret dan
membawa Siu Lan, akhirnya menendang dan menotok roboh gadis itu, yang berteriak
dan menjerit-jerit memaki pamannya. Dan ketika Cien Hong tiba di situ dan
terbelalak memandang kejadian ini, maka pemuda itu sudah berkelebat dan langsung
menghantam menteri ini.
"Dess!"
Giam-taijin terlempar bergulingan. Dalam usahanya melarikan diri dari suheng
dan musuh-musuhnya yang lain menteri ini kebetulan saja bertemu dengan Siu Lan,
puteri suhengnya yang lain, menteri Yo Shu Kie. Dan ketika dia terkejut tapi girang
dan terbelalak tiba-tiba Siu Lan menyerangnya dan marah-marah, mengatakan dia
dan puteranya membuat malu negeri Magada dan gadis itu memintanya agar dia
pulang ke Magada, hal yang tentu saja membuat menteri ini marah tapi juga geli.
Maklumlah, Siu Lan ini tak mungkin menang dan dapat memaksanya. Dan ketika
benar saja akhirnya dia dapat menundukkan dan merobohkan gadis itu maka dia lalu
menyeret dan membawa gadis ini, sepanjang jalan Siu Lan berteriak-teriak dan
akhirnya memancing datangnya Cien Hong, ketika dia menotok dan merobohkan
gadis itu. Dan ketika menteri ini mendapat serangan dan kaget bergulingan melempar
tubuh maka Giam-taijin sudah meloncat bangun dan melihat datangnya pemuda itu.
"Keparat, kau di sini lagi, bocah? Kau mau apa?"
"Lepaskan gadis itu!" Cien Hong membentak. "Dan tunjukkan padaku di mana
Dewi Kelabang Hitam, Giam-taijin. Atau kau kutangkap dan kubunuh!"
"Ha-ha, kau bermulut besar!" dan menteri ini yang terbahak tapi marah bukan
main lalu tiba-tiba menerjang dan menyerang pemuda itu, Siu Lan masih di
tangannya dan Cien Hong mengelak, khawatir menangkis dan mengenai gadis itu, hal
yang akhirnya diketahui menteri ini. Dan ketika Cien Hong terpaksa berloncatan
sementara pukulan-pukulan Toat-beng-mo-kun menyambar semakin ganas maka
menteri ini tiba-tiba mempergunakan tubuh Siu Lan sebagai tameng, kalau Cien
Hong berani memukulnya!
"Ha-ha, ayo balas, Cien-Hong. Ayo balas dan robohkan aku!"
Cien Hong terkejut. Kalau menteri Giam sudah berbuat senekat itu dengan
berani mengorbankan keponakannya sendiri maka menteri ini sungguh keji. Cien
Hong marah dan tentu saja melotot. Dan ketika Toat-beng-mo-kun menyambar
nyambar sementara dengan licik dan culas menteri ini melakukan totokan-totokan
jarak jauh pula maka It-yang-ci dikeluarkan dan Cien Hong terdesak.594
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Ha-ha, ayo, Cien Hong. Ayo balas!"
Cien Hong menggeram. Tiba-tiba dia berbisik mengerahkan Coan-im-jip-bitnya
pada Bun Hwi agar pemuda itu membantunya. Bun Hwi berlindung di balik batu
karang hingga lawan tak mengetahui. Maklumlah, Bun Hwi juga berjaga dari segala
kelicikan menteri ini, yang sudah cukup dikenalnya baik. Dan ketika Cien Hong
minta agar dia membantu karena pemuda itu hendak menggiring lawannya ketempat
persembunyian Bun Hwi maka tepat sekali sebuah tendangan melempar Cien Hong
ke dekat temannya ini.
"Dess!"
Giam-taijin terbahak-bahak. Menteri itu tak tahu pancingan lawan, Cien Hong
pura-pura mengeluh dan bergulingan mendekap perut, sang menteri mengejar dan
tepat sekali membelakangi batu karang, di mana Bun Hwi berada. Maka begitu
sebuah pukulan kembali menyambar dan Cien Hong menerima tiba-tiba dari
belakang Bun Hwi sudah menyambar dan mengejutkan menteri itu, yang jadi
menghadapi lawan dari dua arah.
"Giam-taijin, lepaskan Siu Lan!"
Menteri ini tersentak. Suara Bun Hwi bagai suara hantu baginya, tak mungkin
mengelak atau menangkis karena pukulannya sudah diterima Cien Hong, yang ada di
depan. Maka begitu tamparan Bun Hwi mendarat di tengkuknya dan Siu Lan
terampas maka menteri itu terlempar dan menjerit memaki-maki, bergulingan.
"Aduh, keparat jahanam kalian berdua!"
Bun Hwi tak menggubris. Siu Lan kini sudah dirampasnya, cepat mengejar
lawan dan Giam-taijin gentar. Bun Hwi ternyata "hidup" lagi dan tentu saja membuat
menteri itu pucat, untuk kesekian kalinya membuktikan bahwa Bun Hwi hampir
mirip Hong Beng Lama, rupanya tak dapat mati! Dan ketika pemuda itu mengejar
dan sebuah tamparan mengenai lagi pundak kirinya maka menteri ini mengeluh dan
terlempar bergulingan lagi.
"Aduh, keparat kau, Bun Hwi. Keparat!"
Bun Hwi menjengek. Akhirnya dia membuat menteri ini menjadi bulan-bulanan
pukulannya, jatuh bangun dan lawan berteriak-teriak. Tapi ketika Bun Hwi hendak
menangkap dan menotok menteri itu tiba-tiba lawannya melempar granat tangan.
"Hei....!" Bun Hwt terkejut, meloncat tinggi berjungkir balik namun lawan
melempar lagi beberapa granat tangannya, meledak dan tiba-tiba Bun Hwi melempar
Siu Lan pada Cien Hong, agar tidak terkena bahan peledak itu, atau pecahannya. Dan
ketika Cien Hong menangkap sementara Bun Hwi berjungkir balik melayang turun
maka lawan melarikan diri dan menghilang di balik asap tebal.
"Bun Hwi, semoga iblis mengutukmu!"
Bun Hwi marah. Lawan tiba-tiba melarikan diri dengan berseru pada Cien Hong
agar pemuda itu mengejar, mereka bergerak di kiri kanan. Tapi ketika Bun Hwi
mendengar keluhan dan Siu Lan mendekap serta roboh di pelukan Cien Hong tiba
tiba Bun Hwi malah bengong, mendengar kata-kata atau teguran Siu Lan.595
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Cien Hong, kenapa kau tak pernah menengokku? Kenapa, kau membiarkan aku
merana di Magada?"
"Maaf, aku sibuk, Siu Lan. Aku membantu Bun Hwi......"
"Tapi seharusnya kau menengok aku. Kau lupa pada janjimu!"
"Maaf, aku bersalah, Siu Lan. Dan sekarang biarlah aku membayar
kesalahanku..... cup!" Cien Hong tiba-tiba mencium bibir si gadis, mengejutkan Siu
Lan tapi gadis itu tidak mengelak, mengeluh dan membiarkan saja pemuda itu
menciumi bibirnya, tidak lebih dari beberapa detik. Tapi ketika seruan Bun Hwi
mengejutkan gadis ini bahwa di situ masih ada orang ketiga tiba-tiba Siu Lan meronta
dan mendorong pemuda itu, yang kiranya sudah menjalin kasih secara diam-diam!
"Cien Hong, ada Bun Hwi. Lepaskan!"
Cien Hong merah mukanya. Pemuda ini tertawa dan tampak menyeringai ketika
Bun Hwi tertegun, melengos dan akhirnya mau melompat pergi ketika Cien Hong
tiba-tiba menyambar lengannya. Dan ketika Bun Hwi tersipu merah karena adegan
itu dilakukan Cien Hong di depan matanya maka sahabatnya ini berkata.
"Bun Hwi, maaf. Siu Lan memang kekasihku. Kau tidak marah, bukan?"
"Eh, kenapa marah? Justeru aku malu, Cien Hong. Aku kikuk. Kau diam-diam
menghanyutkan! Setan, kenapa kau tidak pernah menceritakan ini kepadaku?"
"Ha-ha, aku malu, Bun Hwi. Tapi, tadi aku terpaksa membayar kesalahanku. Siu
Lan mendendaku dengan harus menciumnya kalau lama aku tak menjumpainya.
Maaf, aku blak-blakan saja..."
"Cih! suara itu disusul cubitan ke lengan Cien Hong. "Kau membuat aku malu,
Cien Hong. Kalau begitu aku pergi dan tak mau lagi bertemu denganmu!"
"Eh!" Cien Hong terkejut, melihat Siu Lan meloncat pergi, terbang ke utara.
"Tunggu, Siu Lan. Bun Hwi bukan orang lain bagiku. Diapun pernah mencium Mei
Hong di depan mataku!" lalu, takut kekasihnya marah-marah dan benar-benar tak
mau menjumpainya tiba-tiba Cien Hong berkata pada Bun Hwi bahwa mereka harus
berpisah. "Maaf, Bun Hwi. Aku harus mengejar kekasihku itu. Kita berpisah tapi aku
tetap akan membantumu mencari adik tirimu dan Dewi Kelabang Hitam itu! dan
begitu Cien Hong menggerakkan kakinya berkelebat ke utara tiba-tiba pemuda ini
telah lenyap mengejar kekasihnya, membuat Bun Hwi termangu-mangu tapi akhirnya
dia tersenyum lebar. Hebat sahabatnya itu, tenang tapi ternyata menghanyutkan. Dan
ketika Cien Hong mengejar kekasihnya dan lenyap di sana Bun Hwi pun berkelebat
dan mencari Kiok Lan.
*
* *
"Cukup, aku sudah sehat!" Kiok Lan melompat terhuyung ketika pemuda atau
tuan penolongnya itu menempelkan lengan di punggung. Semalam pemuda itu
menolong gadis ini dan memberikan pula empat pil hijau muda untuk mempercepat
penyembuhan. Kiok Lan luka dalam tapi kini sudah sembuh, kecuali tinggal596
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
memulihkan tenaganya saja. Dan ketika pagi itu gadis ini sadar dan membuka
matanya maka dilihatnya tuan penolongnya atau pemuda tampan itu.
"Kau?" Kiok Lan terkejut. "Cien Hong? Keparat......!" gadis ini tiba-tiba merah
mukanya, kaget dan marah. "Apa maksudmu menolongku, Cien Hong? Apa
maksudmu memberi hutang budi ini? Kau kira aku akan melupakan semua dosa
dosamu? Bedebah, kau bunuhlah aku, Cien Hong. Atau aku yang akan
membunuhmu..... siut!" dan Kiok Lan yang menerjang serta melepas satu tamparan
tiba-tiba menangis dan membentak pemuda itu, mengira Cien Hong dan tentu saja dia
marah. Cien Hong adalah musuhnya, sahabat Bun Hwi. Tapi ketika pukulan
menyambar dan pemuda itu tampak kaget tiba-tiba pemuda ini melempar tubuh
bergulingan dan berteriak keras.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Hei, tunggu dulu.... dess!" pukulan itu menghantam tanah, pecah berlubang dan
Kiok Lan sudah menerjang lagi. Gadis ini tak menghiraukan seruan lawan dan sudah
menyerang bertubi-tubi, merasa dipermainkan, memaki-maki dan tentu saja pemuda
tampan itu terkejut dan bergulingan ke sana ke mari. Dan ketika pukulan demi pukul
menyambar tak mungkin dielak tiba-tiba pemuda ini menangkis dan terpaksa
membentak, Kelabang Hitam, aku bukan Cien Hong. Aku Hang Cien!" dan ketika
Kiok Lan terpental sementara pemuda itu juga terdorong maka Kiok Lan terkejut dan
berjungkir balik membelalakkan matanya.
"Apa?" seruan itu jelas kaget. "Kau bukan Cien Hong?"
"Benar, aku bukan Cien Heng, nona. Namaku Hang Cien....."
"Tapi kau mirip Cien Hong!"
"Dia adikku, kami saudara kembar,"
"Ah!" dan Kiok Lan yang tertegun dan menjublak bengong tiba-tiba terisak dan
sudah didekati pemuda ini, yang kiranya Hang Cien adanya.
"Nona, antara kau, dan aku baru kali ini bertemu. Kalaupun adikku memiliki
dosa padamu maka itu bukanlah aku. Kau baru saja sembuh, tak boleh marah-marah."
"Tapi kau..... kau saudara Cien Hong!"
"Itu masalah lain. Sebaiknya nama adikku tak perlu disebut-sebut, nona. Aku
simpatik dan ingin membantumu. Kau telah menerima banyak tekanan batin, kau
menderita. Aku telah mendengar banyak tentang dirimu," dan ketika lengan yang
tegap ini memegang lengannya tiba-tiba Kiok Lan menangis dan tersedu-sedu,
melepaskan diri dan akhirnya gadis ini jatuh terduduk, menutupi mukanya. Tapi
ketika teringat bahwa Giam Khing hampir memperkosanya tiba-tiba gadis ini
meloncat bangun dan berteriak.
"Mana Giam Khing?"
"Hm, tenanglah," Hang Cien lagi-lagi membujuk, berkata lembut. "Giam Khing
tak ada di sini, Kelabang Hitam. Pemuda itu telah pergi."
"Dan Bun Hwi? Ah, Yonaga telah membunuhnya, Hang Cien. Aku akan
menuntut balas dan mencari menteri itu. Orang-orang Magada akan kubunuh!" Kiok
Lan tiba-tiba berkelebat, terbang keluar hutan dan Hang Cien terkejut. Gadis itu
dilanda dendam dan peristiwa demi peristiwa yang dialaminya agaknya cukup597
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
mengguncang batin, pemuda ini berkelebat dan mengejar pula. Dan ketika dia harus
mengerahkan segenap kepandaiannya untuk mengejar gadis ini tiba-tiba Hang Cien
berseru dan menangkap lengan gadis itu.
"Dewi Kelabang Hitam, tunggu!" lalu ketika gadis itu berhenti dan tampak
marah memandangnya pemuda ini buru-buru menyambung. "Kau harus
menenangkan hatimu dulu, jangan tergesa-gesa. Bukan semua orang Magada yang
harus kau bunuih! Ingat, kau masih dikejar-kejar banyak orang, nona. Hu-taijin dan
pasukannya masih mencari-carimu. Sebaiknya kau bersembunyi dan menenangkan
diri di tempat yang aman."
Kiok Lan tertegun.
"Kau mau mengikuti nasihatku?" Hang Cien berkata lagi. "Kalau mau
sebaiknya ke Tibet, nona. Di sana aman dan tak akan ada orang yang
mengganggumu!"
"Tibet?"
"Ya, guruku ada di sana. Kau dapat berlindung dan menenangkan diri."
"Tidak!" Kiok Lan tiba-tiba menggeleng keras."Aku mau membuat perhitungan
dulu, Hang Cien. Mencari Giam Khing dan menteri Yonaga. Aku mau membunuh
dua orang itu!"
"Tapi Yonaga adalah ayah Yo Kang....."
Kiok Lan tersentak.
"Maaf, aku sudah mengetahui semua yang terjadi, Kelabang Hitam termasuk
cinta pemuda itu kepadamu. Urusan Bun Hwi dan menteri Yonaga sudah selesai, kau
sebaiknya, tak ikut campur."
"Bedebah!" Kiok Lan tiba-tiba membentak. "Aku tak perduli, Hang Cien.
Betapapun aku harus mencari menteri itu, juga Giam Khing, dan Mei Hong!" dan
Kiok Lan yang melengking tinggi penuh kemarahan tiba-tiba bergerak dan terbang
meninggalkan pemuda itu, dikejar tapi gadis ini tiba-tiba membalik, menyerang Hang
Cien. Dan ketika Hang Cien mengelak dan Kiok Lan berkata agar pemuda itu tidak
mengikutinya lagi maka Hang Cien berjungkir balik dan melayang turun dengan
muka berubah.
"Hang Cien, kau jangan turut campur urusanku. Kalau kau nekat dan
menghalangi niatku maka kuanggap kau adalah musuh dan aku akan membunuhmu!"
Terpaksa, karena gadis ini benar-benar marah dan tak mau diikuti akhirnya
pemuda ini berdiri melenggong dan melihat Kiok Lan terbang mengerahkan ginkang,
meluncur cepat dan akhirnya lenyap di depan. Dan sementara pemuda itu menarik
napas berulang-ulang maka Dewi Kelabang Hitam atau Kiok Lan ini sudah
mendengus-dengus mencari Giam Khing atau menteri Yo, ayah Yo Kang, tentu saja
juga Mei Hong dan cepat serta luar biasa gadis ini meninggalkan hutan. Berputar dan
mencari-cari sekitar, akhirnya Kiok Lan melihat bayangan Hong Lok, pembantunya.
Tapi ketika di samping menteri itu terdapat juga Han Li maka Kiok Lan berkelebat
dan langsung berjungkir balik menghadang dua orang ini, yang dilihatnya juga
membawa Giam Khing!598
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Tan-lopek (paman Tan) serahkan Giam Khing!"
Hong Lok terkejut, Kiok Lan tahu-tahu telah menghadang di depan, segar dan
sehat, matanya bersinar-sinar dan berapi-api memandang Giam Khing yang roboh
tertotok. Dan ketika menteri itu tertegun dan tentu saja kaget tapi juga girang maka
Giam Khing dipindahkan kepada Han Li sementara dia sendiri meloncat ke depan.
"Pangcu, kau sudah sembuh? Aih, syukur. Aku khawatir mengingat dirimu.
Hati-hatilah, Hu-taijin di belakang!"
"Hm, minggir!" Kiok Lan mendorong pembantunya ini. "Aku menghendaki
Giam Khing, lopek. Serahkan dia padaku untuk kubunuh!" tapi karena Giam Khing
dibawa Han Li maka gadis ini tentu saja berhadapan dengan lawannya. "Han Li,
serahkan binatang itu. Dia hendak memperkosa aku!"
Han Li terkejut. Sebenarnya dia juga membenci Giam Khing, muak akan sepak
terjangnya yang tidak tahu malu. Tapi karena Giam Khing adalah saudaranya dan
pemuda itu menjadi tawanannya maka Han Li mundur dengan sikap waspada, tahu
siapa Dewi Kelabang Hitam ini.
"Kiok Lan, Giam Khing sekarang adalah tawananku. Dia hendak kuserahkan
atau tidak adalah urusanku. Aku hendak membawanya pulang, menerima hukuman di
Magada!"
"Keparat, kau rewel? Kalau begitu terimalah, awas pukulanku!" dan Kiok Lan
yang tidak banyak cakap menyerang lawan tiba-tiba sudah menerjang dan
menggerakkan kedua tangannya, satu menghantam puteri Handewa ini sedang yang
lain merebut atau siap merampas Giam Khing, tentu saja dikelit dan dielak Han Li.
Dan ketika gadis itu meloncat jauh dan Kiok Lan melengking tinggi tiba-tiba Dewi
Kelabang Hitam ini telah mengejar lawannya dengan melancarkan pukulan bertubi
tubi, cepat dan ganas dan apa boleh buat Han Li terpaksa menangkis. Tapi ketika
gadis itu terpental dan Han Li berteriak kaget maka gadis itu melempar Giam Khing
pada menteri Hong Lok, pamannya.
"Susiok, tangkap!"
Menteri Hong Lok menerima. Orang tua itu sudah menangkap dan membawa
Giam Khing, tiba-tiba dibentak dan disambar Kiok Lan, tentu saja bingung. Tapi
ketika Han Li berkelebat dan menangkis gadis ini maka Kiok Lan terpental dan Han
Li menghadang di depan pamannya, mencegah Kiok Lan merampas Giam Khing dan
tentu saja Kiok Lan marah. Akibatnya gadis itu menerjang dan menyerang Han Li.
Dan ketika keduanya berkelebatan cepat dan Han Li menangkis atau balas menyerang
maka pertandingan dua gadis ini tak dapat dicegah lagi dan Hong Lok berdiri
menonton, bingung.
"Plak-dukk!"
Dua-duanya tergetar. Han Li terpaksa mengerahkan Hwee-liong Sin-kangnya
dan Kiok Lanpun melancarkan pukulan Naga Api. Tapi ketika mereka sama tergetar
dan terdorong mundur tiba-tiba Dewi Kelabang Hitam ini memekik dan
mengeluarkan jurus-jurus Sing Sien-nya, satu per satu dikeluarkan dan sibuklah Han
Li oleh gerakan Sing Sien yang luar biasa, kedua tangan yang sambar-menyambar tak
pernah henti, demikian cepat hingga dia terpukul. Dan ketika sebentar kemudian Han599
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Li terdesak karena tak mengenal jurus-jurus sakti ini maka gadis itu mengeluh karena
untuk "mengisi" jurus-jurus Sing Sien ini Kiok Lan mempergunakan Hwee-liong
Sin-kang, ilmu warisan leluhurnya!
"Keparat, kau licik, Kiok Lan. Kau curang. Kau tak tahu malu mempergunakan
Hwee-liong Sin-kang..... des-dess!" gadis ini terlempar, mencelat terguling-guling
tapi untung Han Li juga mengerahkan Hwee-liong Sin-kang, melindungi diri dan
tidak apa-apa kecuali terlempar dan terbanting saja. Dan ketika dia meloncat bangun
namun lawan sudah menerjang lagi maka jurus-jurus Sing Sien benar-benar
membingungkan gadis ini.
"Susiok, lari. Bawa Giam Khing bersembunyi!" akhirnya Han Li tak tahan,
lama-lama kesakitan juga karena dia selalu diserang tak dapat membalas. Kiok Lan
memiliki kelebihan dengan ilmu sakti itu, selebihnya mereka adalah sama. Tapi
ketika menteri Hong Lok diam saja dan tampak tertegun pucat maka Han Li berteriak
lagi agar pamannya pergi dari situ.
"Jangan mendelong saja, sembunyikan Giam Khing!"
"Hm!" Kiok Lan mendengus. "Kau adalah pembantuku, Tan-lopek. Aku adalah
Dewi Kelabang Hitam. Kau tak boleh pergi, kuperintahkan tetap di situ!"
"Tidak, jangan, susiok. Kelabang Hitam sudah hancur. Gadis ini bukan apa-apa
lagi, kau pergilah!"
Namun Kiok Lan yang berseru dan membentak lagi ternyata membuat Han Li
tak dapat berteriak-teriak, sibuk menangkis sana-sini dan terbanting bergulingan lagi.
Hebat puteri Handewa ini, dia selalu dapat melompat bangun setiap terpelanting,
seolah tak apa-apa, padahal tentu saja kesakitan! Dan ketika Kiok Lan menjadi gusar,
karena sinkang lawannya hebat juga maka membentak dan tiba-tiba memainkan
sepasang rambutnya, yang dikelabang di kiri kanan kepala.
"Han Li, sekarang aku akan membunuhmu!" dan Han Li yang terpekik diserang
rambut tiba-tiba terpelanting ketika rambut menjeletar di pipinya, kuat dan dahsyat
dan hampir gadis itu pingsan. Kiok Lan mengerahkan Hwee-liong Sin-kangnya pula
pada serangan rambut ini, bukan main. Dan ketika menteri Hong Lok pucat karena
dia tak tahu harus berbuat apakah di saat seperti itu tiba-tiba rambut kembali meledak
di tubuh Han Li.
"Tar-tar!"
Han Li terbanting. Pundak dan kepala gadis ini terkena serangan, hampir saja
Han Li tak kuat. Tapi ketika dia terhuyung dan berteriak agar pamannya pergi tiba
tiba pukulan Sing Sien menyambar dan Han Li kembali roboh, terlempar dan
mengeluh dan Kiok Lan sudah mengejar lawannya ini, membentak untuk membunuh.
Hal yang membuat Hong Lok, tak kuat lagi dan tiba-tiba ia meloncat ke depan,
menerima pukulan Kiok Lan. Dan ketika menteri itu terlempar dan ganti mengeluh
maka Giam Khing dilemparnya pada Han Li dan disuruhnya gadis itu melarikan diri.
"Han Li, biar aku menebus dosa. Kau bawalah pergi Giam Khing, aku akan
manghadapi gadis ini....!" dan menteri Hong Lok yang bergulingan melompat bangun
dan sudah mengeluarkan botol araknya lalu menghadang Kiok Lan dan menyuruh
keponakannya lari, hal yang membuat Kiok Lan terbelalak karena pembantunya ini600
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
murtad. Dan ketika botol arak itu menyambar-nyambat namun tentu saja dengan
mudah Kiok Lan menghalau semua itu maka gadis ini menggeram.
"Tan-lopek, kau berani melawan aku? Kau minta kubunuh?
Maaf, aku menyadari dosaku, pangcu. Betapapun aku tak dapat membiarkan
puteri suhengku menjadi bulan-bulanan pukulanmu. Kau bunuhlah aku, aku siap mati
di tanganmu!"
"Keparat!" dan Kiok Lan yang tentu saja marah dan melengking tinggi tiba-tiba
menggerakkan rambutnya dan botol arak pun pecah, hancur disambar rambutnya itu
dan menteri Hong Lok bergulingan. Menteri ini mengeluh dan menyadari keadaan,
memang dia siap mati membela keponakannya. Tapi ketika Han Li dilihatnya masih
bengong di situ dan ganti menonton pertandingannya maka menteri ini berteriak.
"Han Li, pergilah. Bawa Giam Khing!"
"Tidak," Han Li tiba-tiba menerjang. "Aku tak dapat membiarkan kau dibunuh
Dewi Kelabang, Hitam ini, susiok. Biarlah kita berdua menghadapinya atau kau saja
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang lari membawa Giam Khing....... plak-dess!" Han Li menangkis pukulan Kiok
Lan, terpental tapi sudah menyerang lawannya itu lagi. Sang paman terbelalak dan
mengeluh. Dan ketika Han Li menerjang lagi dan diapun sudah mengambil botol
araknya yang baru maka Kiok Lan dikeroyok namun sang menteri bertempur
setengah hati, tiba-tiba terdengar bentakan dan Hong Siu muncul. Dan ketika
puteranya itu membantu dan bertiga mengeroyok Kiok Lan maka Giam Khing yang
diletakkan di tanah oleh Han Li tiba-tiba disambar sesosok bayangan yang tertawa
bergelak.
"Ha-ha, bagus, suheng. Bunuh. Dewi Kelabang Hitam itu?"
Menteri Hong Lok terkejut. Ternyata sutenya muncul, menteri Giam Lun, ayah
Giam Khing. Dan ketika sutenya itu tertawa bergelak dan lari membawa puteranya
maka Kiok Lan melengking-lengking dan tiba-tiba menyambarkan tujuh jarum emas
ke punggung menteri itu.
"Giam-taijin, lepaskan Giam Khing!"
Namun Giam-taijin mengebut runtuh. Dia agak terhuyung tapi selamat, tertawa
tawa membawa puteranya dan Giam Khing dibebaskan. Sekarang anaknya itu dapat
bergerak dan Giam Khing diturunkan, disuruh lari sendiri. Dan ketika Giam Khing
tertawa dan gembira ditolong ayahnya maka pemuda ini berlari cepat di samping
ayahnya.
"Ha-ha, terima kasih, ayah. Kau datang tepat pada waktunya!"
Kiok Lan marah bukan main. Akhirnya dia membentak dan menghantam Hong
Lok, melepas pukulan Hwee-liong Sin-kang. Dan ketika pukulan itu menyambar dan
tak dapat ditangkis sang menteri maka Hong Lok terlempar dan jatuh mengaduh,
muntah darah dan menteri itu terluka. Lalu sementara Hong Siu terkejut melihat
ayahnya terguling-guling tiba-tiba Kiok Lan meledakkan rambutnya ke arah Han Li,
ditangkis tapi gadis itu juga terlempar. Hong Siu sendiri kena tendangan dan sudah
mencelat menyusul ayahnya. Dan ketika tiga orang itu terguling-guling dan mengeluh
oleh pukulannya yang ganas maka Kiok Lan berkelebat mengejar Giam-taijin, ayah
dan anak.601
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Orang she Giam, berhenti....!"
Giam Lun terkejut. Dia sudah cukup jauh tapi bayangan Kiok Lan tampak
mengejar, berkelebat di belakangnya. Dan ketika menteri itu terkejut dan pucat maka
puteranya disambar agar berlari lebih cepat, mengeluarkan granat tangan.
"Cepat, Khing-ji. Siluman betina itu mengejar...... dar-dar!" dua granat tangan
dilempar ke belakang, meledak tapi Kiok Lan, berjungkir balik. Gadis ini dapat
menghindar dan terus mengejar, kemarahannya kepada Giam Khing mengalahkan
segala-galanya. Itulah sebabnya dia rela meninggalkan Hong Lok dan Han Li, yang
sudah tidak membawa Giam Khing lagi. Dan ketika Giam Khing pucat karena tahu
bahwa yang dikehendaki adalah dirinya maka pemuda ini menggigil dan
mempercepat larinya.
"Setan, gadis itu menghendaki diriku, ayah. Aku takut!"
"Jangan cemas, aku melindungimu, Khing-ji. Betapapun kita masih dapat
meloloskan diri!"
"Tapi kita harus bersembunyi!"
"Ya, ada dua tempat, Magada atau Rawa Maut."
"Rawa Maut?"
"Ya, Magada atau Rawa Maut, Khing-ji. Di Magada kita dapat minta bantuan
supekmu Handewa tapi akhirnya kita harus berhadapan dengan raja dan saudara
saudara kita atau kita ke Rawa Maut dan bersembunyi di sana, dengan resiko
tenggelam di lumpur penyedot, kalau tidak hati-hati!"
"Ah! dan Giam Khing yang bingung memilih ini tiba-tiba mendengar bentakan
Kiok Lan di belakangnya, bentakan yang penuh kebencian.
"Giam-Khing, berhenti kau. Tunggu kusayat tubuhmu dulu!"
Giam Khing ngeri. Tiba-tiba dia menangis dan mencengkeram erat tangan
ayahnya itu, gentar oleh ancaman Kiok Lan. Tapi, ketika ayahnya kembali melempar
granat dan Kiok Lan berjungkir balik maka ayahnya bertanya ke mana mereka
bersembunyi.
"Hayo, cepat. Kita harus menentukan pilihan!"
"Ke Magada...." Giam Khing ragu. "Kita ke sana saja, yah. Minta perlindungan
supek dan mohon ampun....."
"Tak mungkin mohon ampun. Dosa-dosa kita sudah mencemarkan negeri itu,
Khing-ji. Raja dan supekmu tak mungkin mengampuni. Tapi kalau kau menghendaki
ke sana ayo percepat larimu dan jangan seperti siput!"
"Aku capai..." Giam Khing tiba-tiba mengeluh, sebenarnya terguncang oleh
kemarahan Kiok Lan. "Kau gendong aku, yah. Aku tak mungkin kuat kalau harus
terus-menerus berlari, cepat ke sana......"
"Apa?" sang ayah terbelalak, mendelik. "Gendong? Kau minta seperti anak
kecil? Keparat, kita sama-sama dikejar, Giam Khing. Tak ada permintaan macam itu
di benakku. Kau tinggal ke Magada atau Rawa Maut. Ke Magada memang jauh,602
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Rawa Maut lebih dekat. Kalau kau minta gendong lebih baik kulempar dirimu ke
siluman betina itu!"
"Kalau begitu kita ke Rawa Maut!" Giam Khing tiba-tiba menggigit bibir,
gemetar. "Kita putar haluan, yah. Dan berikan beberapa granat tanganmu kepadaku!"
Sang menteri mendongkol. Dia memberikan beberapa granat tangan pada
puteranya, tahu bahwa puteranya perlu berjaga-jaga. Tapi ketika granat tinggal
menipis dan menteri ini terkejut maka membentak Giam Khing ketika pemuda itu
melempar-lempar granat seenak perutnya dalam usahanya menyelamatkan diri.
"Hei, jangan boros. Kendalikan dirimu!"
Giam Khing pucat. Memang dia ketakutan sangat, melihat Kiok Lan masih terus
mengejar di belakang dan menghambur-hamburkan granat dalam usahanya melarikan
diri. Tapi ketika ayahnya membentak dan Giam Khing menahan diri tiba-tiba
berkelebat sosok bayangan dan menteri Hu serta Mei Hong ada di depan, bersama Hu
Lan, puteri Hu-taijin itu.
"Giam-taijin, berhenti. Bayar dulu dosamu, kepadaku!"
Sang menteri terkesiap. Hu Kang ada di situ dan Mei Hong juga berkelebat
menghadangnya dengan mata berapi-api, terkejutlah dia dan seketika kacaulah
konsentrasinya. Dan ketika bentakan itu membuat dia marah dan kaget tiba-tiba
empat granat tangan dilempar ke arah lawan-lawannya itu.
"Hei, jangan boros, yah. Kendalikan dirimu..... dar-dar!" Giam Khing ganti
menegur, melihat ayahnya gugup dan main lempar granat tangan. Sang ayah memaki
dan menarik dirinya ke kiri melarikan diri dan terlindung asap tebal. Di belakang
dikejar Kiok Lan sedang di depan tiba-tiba dihadang Mei Hong. Gugup menteri itu.
Maka ketika puteranya menegur dan ganti menirukan suaranya tiba-tiba menteri ini
gemas dan menggaplok muka anaknya!
"Diam, jangan cerewet, Khing-ji. Ikuti aku saja.... plak?" dan Giam Khing yang
menjerit ditampar ayahnya tiba-tiba memberontak dan mau membalas ayahnya itu,
menampar dan sang ayah berkelit, tentu saja terkejut. Dan ketika mereka berdua mau
bertengkar sendiri tapi bentakan Kiok Lan ganti terdengar di belakang tiba-tiba Giam
Khing menggeluh dan sudah menyambar lengan ayahnya.
"Oh, jangan menyakiti diriku. Atau aku akan melawanmu!"
Giam-taijin melotot. Kalau saja keadaan mereka tidak seperti itu tentu
dihajarnya anaknya ini. Kurang ajar benar, Giam Khing mau melawan! Tapi karena
keadaan benar-benar berbahaya dan muka belakang dihadang musuh maka menteri
itu memaki dan Giam Khing disentaknya kasar, disendal dan mereka kembali
melarikan diri dengan Giam Khing mengeluh tak keruan. Pemuda itu menggigil dan
menyatakan tak kuat, kakinya gemetaran sementara sang ayah menarik dan
membentak. Dan ketika mereka masih dilindungi granat-granat tangan tapi senjata
peledak itu tinggal beberapa buah lagi akhirnya mereka tiba di Rawa Maut dan
langsung menerobos hutan.
"Cepat, jangan cerewet. Atau kau kutinggal dan tidak bersamaku lagi!"603
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Giam Khing pucat. Kalau ayahnya meninggalkannya tentu dia celaka, Kiok Lan
membentak di belakang sementara Mei Hong dan bayangan menteri Hu Kang tampak
di sebelah kiri. Mereka memasuki hutan dan langsung menuju ke Rawa Maut,
maksudnya mau menyeberang dan bersembunyi di sana. Di seberang rawa ada jalan
setapak yang amat menguntungkan, mereka dapat menyerang atau membunuh
siapapun kalau sudah tiba di sana. Tapi ketika mereka melarikan diri dan granat
tinggal tiga buah mendadak di tepi rawa sudah menunggu seseorang.
"Bun Hwi....!"
Semangat Giam Khing seakan terbang. Ayahnya juga tersentak dan kagetlah
mereka berdua melihat berdirinya pemuda itu, Bun Hwi yang tenang menanti dan
rupanya tahu bahwa mereka akan bersembunyi di Rawa Maut. Dan ketika Giam
Khing mengeluh sementara ayahnya melotot gusar tiba-tiba ayahnya membentak dan
menyerang pemuda itu.
"Bun Hwi, keparat jahanam kau!"
Bun Hwi, pemuda ini, berkelit tenang. Dia memang menunggu dan sudah ada di
tepi rawa, mengelak dan angin pukulan Giam-taijin lewat di sampingnya. Dan ketika
sang menteri membentak dan menyerang lagi maka Giam Khing diminta ayahnya
melempar granat, dalam bahasa Urdu.
"Bunuh pemuda ini, lempar dengan granatmu!"
Giam Khing bergerak. Mereka lupa bahwa Bun Hwi yang sudah beberapa bulan
di Magada dapat juga berbahasa Urdu, apalagi ketika pemuda itu menjadi koki di
beberapa gedung para menteri, tentu saja mengerti itu dan kata-kata Giam-taijin
sudah ditangkapnya baik, melihat Giam Khing merogoh sakunya dan melepas sebuah
granat. Giam Khing tak menyadari kelicikan ayahnya, dalam keadaan seperti itu dia
diminta sang ayah mengeluarkan granat, yang berarti menghemat granat ayahnya
sendiri tapi bukan granat yang dimilikinya. Saat itu di kantung Giam Khing hanya
tinggal dua buah granat, ayahnya sendiri memiliki tiga buah. Maka begitu
dikeluarkan sebuah dan Giam Khing tinggal memiliki sebuah lagi maka granat ini
menyambar namun celaka sekali tiba-tiba ditangkap Bun Hwi.
Giam Khing, percuma barbahasa Urdu. Akupun mengerti bahasa Urdu!" dan
Bun Hwi yang menjengek menangkap granat itu tiba-tiba melempar balik ke arah
Giam-taijin. "Dan kau," pemuda itu berseru cepat. "Terimalah granat ini, orang she
Giam. Barangkali kau pantas mampus dengan segala kelicikanmu sendiri..... dar!"
lawan terkejut berjangkir balik, kaget karena Bun Hwi mengeluarkan kata-katanya itu
juga dalam bahasa Urdu. Berarti, kecurangannya ditelanjangi mentah-mentah. Dan
ketika menteri itu melempar tubuh bergulingan sementara granat meledak di sisinya
maka bayangan Kiok Lan berkelebat dan membentak Giam Khing, selalu pemuda ini
yang ingin dibunuhnya lebih dulu.
"Giam Khing, sekarang kau mampus..... plak-des!" dan Giam Khing yang
mencelat terlempar oleh tendangan ganda tiba-tiba mengeluh dan terguling-guling
seperti ayahnya, menjerit dan nyaris terbanting ke Rawa Maut kalau tidak cepat
berjungkir balik. Pemuda ini pucat dan berteriak memanggil ayahnya. Tapi ketika
Kiok Lan hendak menyerang lagi dan melihat Bun Hwi tiba-tiba gadis ini tertegun
dan bengong.604
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Bun Hwi, kau masih hidup?"
Suara itu menggetarkan perasaan. Kiok Lan atau Dewi Kelabang Hitam ini tiba
tiba terisak dan girang menubruk Bun Hwi, melupakan Giam Khing dan mengeluh
menghambur ke pemuda itu. Tapi ketika terdengar lengkingan panjang dan Mei Hong
muncul di situ tiba-tiba gadis ini menghantam Kiok Lan dan berseru memanggil Bun
Hwi, yang dikira rohnya.
"Kiok Lan, minggir..... des-dess!"
Mei Hong ganti menubruk Bun Hwi. Gadis ini tersedu-sedu setelah
menghantam Kiok Lan, menjerit dan mendekap tubuh Bun Hwi. Tapi ketika tubuh itu
dapat dipegang dan diraba, juga diremas, tiba-tiba gadis ini tertegun.
"Bun Hwi, kau masih hidup? Ini.... ini bukan rohmu?"
Bun Hwi pusing. Melihat cinta dua orang gadis itu yang demikian hebatnya tiba
tiba dia bingung, tadi mau menolak pelukan Kiok Lan tapi tak tega. Kini tiba-tiba
muncul kekasihnya yang sudah membuat Kiok Lan terlempar. Dan ketika dia belum
menjawab sementara Mei Hong meremas dan mencengkeram tubuhnya tiba-tiba
Kiok Lan datang menghantam dengan satu pukulan dahsyat.
"Mei Hong, keparat jahanam kau..... dess!"
Mei Hong terguling-guling. Dia dibalas dan Bun Hwi terkejut, sadar. Dan ketika
Kiok Lan memekik dan menyerang lawannya tiba-tiba Bun Hwi tersentak melihat
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Giam-taijin melempar sebuah granat ke arah gadis itu.
"Awas.....!"
Namun sebuah bayangan mendahului berkelebat. Bun Hwi, yang mau meloncat
dan terbang memperingatkan Kiok Lan tiba-tiba sudah didahului bayangan Yo Kang,
yang menyelamatkan gadis itu. Dalam saat yang amat berbahaya tiba-tiba pemuda ini
berkelebat dan menghantam granat, lupa bahwa benda seberbahaya itu tak boleh
disambut dengan kekerasan. Cara terbaik adalah seperti Bun Hwi tadi, yang
menangkap dan mempergunakan tenaga lemas. Maka begitu granat dihantam dan
tentu saja meledak maka Yo Kang terlempar sementara Kiok Lan berguling-guling
kena getaran kuat.
"Dar!"
Dua bayangan berkelebat. Yo K ang, yang terlempar dan mengeluh oleh ledakan
granat luka parah, pemuda ini tak bergerak lagi dan roboh, entah tewas atau pingsan.
Dan ketika menteri Giam tertegun karena granatnya ditampar Yo Kang maka
suhengnya, Yonaga, muncul di situ.
"Giam-sute, bedebah kau!"
Menteri ini pucat. Suhengnya berkelebat dan menolong Yo Kang, melotot dan
menggeram karena putera satu-satunya terluka parah. Dan ketika bayangan kedua,
yang bukan lain Hu Kang adanya menyambar dan menarik Mei Hong maka menteri
itu tiba-tiba membalik dan menyendal Giam Khing.
"Kita menyeberang!"605
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Giam Khing pucat. Pemuda ini sejak tadi sudah diguncang perasaan bermacam
macam, takut dan cemas serta gentar. Dia seakan diuber-uber setan. Tapi ketika
ayahnya menyambar perahu dan mereka terlindung oleh asap ledakan tiba-tiba
perahu itu melejit dan..... lepas dari sambaran tangan ayahnya, yang entah kapan
sudah melihat sebuah perahu aneh terapung di situ.
"Heii...!"
Ayah dan anak tertegun. Mereka cepat memandang dan melihat jelas, dan ketika
terdengar sebuah tawa dan mereka mengenal itu maka habislah harapan untuk
melarikan diri.
"Cien Hong....!"
"Siu Lan!"
Kiranya dua muda-mudi itu ada di atas perahu. Mereka tadi mendekat dan
bergerak memutar, maksudnya mau menghadang jalan lari ayah dan anak ini, yang
bersiap untuk mempergunakan rawa sebagai jalan satn-satunya. Cien Hong yang
nakal sengaja menggoda, memperlihatkan perahu sementara diri sendiri tiarap di
lantai, jadi tak kelihatan, seolah menyodorkan perahu pada menteri itu dan Giam
taijin tentu saja girang, mengira ada perahu penyelamat tapi tak tahunya perahu tiba
tiba menyingkir ketika hendak disambar. Dan ketika menteri itu tertegun dan kaget
melihat Cien Hong Maka Cien Hong berkata padanya, mengejek.
"Nah, sekarang tak ada jalan lari lagi. Giam-taijin. Di darat ada Bun Hwi dan
menteri Hu Kang sementara di sini ada aku dan kekasihku. Menyerahlah, atau kau
mati secara konyol!"
Giam-taijin pucat. Waktu amatlah singkat. Mei Hong dan lain-lain masih belum
jelas terhalang asap tebal. Dan ketika dia terbelalak dan mau mengambil keputusan
tiba-tiba Giam Khing mendahului dan menatap ke arah pemuda itu.
"Cien Hong, ampun. Bantu kami bawa menyeberang!"
"Benar," tiba-tiba Giam-taijin juga berseru, menyambung. "Bawa kami ke
seberang, Cien Hong, dan apapun yang akan kau minta dari kami tentu kami
kabulkan!"
"Ha-ha, pengecut tapi pintar!" Cien Hong tiba-tiba tertawa, mengejek. "Aku tak
dapat menolong kalian, taijin. Justeru aku ingin menangkap kalian dan
menyerahkannya ke Magada!" pemuda itu berkelebat, keluar dari perahunya tiba-tiba
menyambar Giam Khing. Pemuda ini menjerit dan tentu saja menangkis. Tapi ketika
ia mengeluh dan terpental bergulingan maka ayahnya membentak dan menyerang
Cien Hong.
"Lepaskan Giam Khing.... dess!" sang menteri terpental, tertolak oleh pukulan
Cien Hong dan Giam Khing di sana meloncat bangun, ngeri melarikan diri dan
memutar tubuh. Tapi ketika membalik dan terdengar dengus di belakang tiba Kiok
Lan sudah ada di situ menyambar tengkuknya.
"Giam Khing, kau bedebah terkutuk!"606
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Giam Khing pucat. Kiok Lan sudah mencengkeramnya dan tengkuk pun
disambar, pemuda ini menjerit. Dan ketika meronta dan coba menyerang tiba-tiba
tubuhnya sudah dibanting dan pemuda itu berteriak.
"Brukk!"
Giam Khing memanggil-manggil ayahnya. Pemuda ini bangun namun Kiok Lan
menyambar tengkuknya iagi, dibanting dan diinjak. Dan ketika Giam Khing
melolong-lolong dan meratap tak keruan maka Kiok Lan menggerakkan rambutnya
dan pecahlah pipi pemuda itu, dihajar lagi dengan sebuah tamparan dan Giam Khing
mengaduh. Kiok Lan akhirnya membanting dan menarik bangun lagi pemuda itu,
dihajar dan ditendang. Dan ketika pukulan-pukulan panas akhirnya membuat pemuda
ini mengeluh dan jatuh bangun maka sebuah pisau dicabut dan sudah menyayat paha
pemuda itu, hampir di selangkangannya.
"Srat... aduh!"
Giam Khing jungkir balik. Kiok Lan lalu menusuk-nusuk tubuh pemuda itu,
menggores dan menyayat dan menangis serta menjeritlah Giam Khing, mau melawan
tapi selalu ditampar, mau melarikan diri tapi selalu ditendang. Dan ketika bentakan
serta kebencian Kiok Lan ditumpahkan ke pemuda ini maka sebuah tusukan dalam
akhirnya tepat sekali mengenai anggauta rahasia pemuda itu, disusul pekik ngeri dan
Kiok Lan menggerakkan pisaunya lagi, ke dada, disertai tendangan kilat yang
membuat pemuda itu terlempar ke Rawa Maut. Dan ketika pemuda itu tercebur dan
berteriak panjang maka orang seakan melihat sebuah mimpi buruk, adegan yang
menyeramkan.
"Byurr...!"
Giam Khing megap-megap. Pemuda itu kalang kabut tapi tak dapat berenang,
seluruh tubuhnya sakit-sakit dan hampir pingsan. Luka di alat kelaminnya demikian
pedih dan tusukan di dada juga demikian menyerikan. Semua orang menonton seakan
mimpi. Dan ketika pemuda itu bergerak-gerak namun lumpur penyedot mulai bekerja
tiba-tiba pemuda ini tertarik ke bawah dan Giam-taijin berteriak.
"Khing-ji.....!"
Namun terlambat. Giam Khing sudah terhisap dan gerakan tubuhnya membuat
lumpur bereaksi cepat, tenggelam dan memekiklah menteri itu melihat kematian
puteranya. Giam Khing tewas di lumpur penyedot, rawa yang dulunya sehari-hari
dilihat, bahkan menjadi sahabat kalau mengantarkan mereka ke seberang. Tapi begitu
puteranya tenggelan dan Giam Khing memang tak mungkin selamat lagi tiba-tiba
menteri ini menerjang dan menghantam Kiok Lan.
"Dess!"
Kiok Lan terpental. Sang menteri sudah menggeram dan mematahkan sebatang
dahan, mengamuk dan menyerangnya bertubi-tubi. Dan ketika Kiok Lan berlompatan
dan mengelak ke sana-sini tiba-tiba menteri ini mencabut sisa granatnya yang tinggal
sebuah.
"Awas....!"607
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Ledakan itu tak dapat dicegah. Suara yang keras menggetarkan tempat itu,
begitu dahsyat hingga semua orang terlempar. Dan ketika Bun Hwi berjungkir balik
sementara Kiok Lan di sana mengeluh dan rupanya terkena granat maka di dalam
kepanikan dan asap tebal ini terdengar sesuatu mencebur di tengah rawa.
"Byurr!"
Semua orang waspada. Bun Hwi cemas dan bingung memandang kedua tempat,
satu ke tempat Kiok Lan sedang yang lain ke tempat rawa itu, di mana terdengar
suara ceburan dan Giam-taijin rupanya melempar tubuh untuk bunuh diri, rupanya
putus asa dan habis harapannya, setelah mencelakai Kiok Lan. Dan ketika asap
kembali dan semua orang dapat melihat ternyata menteri she Giam itu memang sudah
tidak ada di tempatnya, berganti suara menggelutuk di tengah rawa.
"Dia bunuh diri....!"
Bun Hwi dan lain-lain tertegun. Mereka melihat air rawa berpusar ke dalam,
yakni tepat di tempat sesuatu yang tercebur tadi. Giam-taijin melempar tubuhnya dan
rupanya memang benar bunuh diri, menghabisi nyawanya dan merindinglah hati
semua orang. Dan ketika semua terbelalak dan memandang ke sini tiba-tiba Bun Hwi
berseru tertahan tak melihat Kiok Lan di situ.
"Hei, dia tak ada!"
Semua menoleh. Mei Hong dan Hu-taijin mengerutkan kening tak melihat Kiok
Lan di situ, saling pandang dan bertanya-tanya. Namun ketika Bun Hwi berkelebat
dan mencari sekeliling tiba-tiba Yonaga, menteri sakti itu memandang sutenya, Hong
Lok, yang muncul dan berkelebat belakangan bersama puteranya, Hong Siu.
"Sute, kau harus pulang. Antar Yo Kang ke Magada!"
Hong Lok tertegun. Menteri ini terbelalak dan memandang semua orang, ragu
namun mengangguk. Di sekitar Rawa Maut tiba-tiba berkelebat bayangan-bayangan
lain dan muncullah di situ seribu pasukan menteri Hu, berdiri dan tahu-tahu telah
mengepung mereka. Dan ketika Hong Lok tertawa getir melompat mendekati Yo
Kang yang luka parah dan siap pergi, sesuai perintah suhengnya mendadak menteri
Hu Kang berkelebat dan sudah berdiri di depan menteri Yonaga juga menteri Hong
Lok.
"Maaf, kau terlibat, urusan penculikan, Tan-taijin. Harap tinggal di sini dulu dan
serahkan kepada kami putera kaisar!"
Hong Lok terkejut. Semua orang tiba-tiba teringat itu, bahwa Hu-taijin memang
masih mencari putera kaisar yang diculik dan sampai saat itu masih belum
menemukannya. Hong Lok terlibat penculikan ini karena menteri itu membantu Dewi
Kelabang Hitam, yang kini menghilang entah berada di mana. Dan ketika menteri itu
tertegun dan Yonaga mengerutkan kening tiba-tiba menteri yang sudah meletakkan
jabatan ini berkata, melindungi sutenya.
"Hu-taijin, utusan ini bukan sepenuhnya berada di tangan suteku. Aku yakin dia
tak tahu apa-apa, yang tahu adalah gadis bernama Dewi Kelabang Hitam itu.
Sebaiknya kau cari dia karena suteku akan kuajak pulang!"608
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hm, maaf" Hu-taijin menggelengkan kepala. "Tak bisa, Yo-taijin. Aku
mengemban tugas dan jelas sutemu ini terlibat. Dewi Kelabang Hitam tentu kami
cari, agaknya dia terluka. Tapi karena sutemu membantu Dewi Kelabang Hitam dan
menculik putera kaisar maka terpaksa dia kutahan, sampai menyerahkan putera kaisar
itu."
"Aku tak tahu," menteri Hong Lok menjadi serba salah, menjawab cepat.
"Memang benar aku membantu Dewi Kelabang Hitam, Hu-taijin. Tapi kalau aku
dituntut dan kau menghendaki aku di tangkap maka dengan senang hati aku akan
melayanimu. Nah, tangkaplah, aku siap mempertanggungjawabkan perbuatanku!"
Menteri itu berdiri gagah, tentu saja tak mau ditangkap begitu saja dan dia jelas
akan melawan. Betapapun salah dirinya namun menghadapi musuh dia tak akan
tinggal diam, melawan dan Hong Lok sudah mengeluarkan botol araknya. Tapi ketika
menteri itu agak menggigil dan Hu-taijin yang awas matanya melihat bahwa lawan
tidak sesegar biasanya maka menteri ini mengejek dan berkata marah, tentu saja tidak
takut, kecuali harus waspada terhadap Yonaga, menteri Magada yang hebat itu.
"Tan-taijin, sayang bahwa aku memang harus menangkapmu. Kau wakil dari
Kelabang Hitam, tentu tak akan bebas begitu saja. Tapi melihat bahwa kau rupanya
terluka baiknya hindari kekerasan ini dan kau menyerah baik-baik."
"Ha-ha!" Hong Lok tertawa bergelak. "Kau awas, Hu-taijin, aku kagum.
Memang benar, aku sedang terluka. Tapi aku tak takut menghadapimu dan kau
majulah. Kita selesaikan urusan ini dan aku tak akan mundur setapak pun!"
"Hm," Yonaga tiba-tiba berkelebat ke depan. "Seharusnya menghadapi orang
sakit kau tak memaksa, Hu-taijin. Kalau kau ingin menangkapnya lebih baik tangkap
aku saja. Aku siap menggantikan suteku!" menteri itu mendorong sutenya, memang
tahu bahwa sutenya terluka karena Hong Lok menerima pukulan Kiok Lan, ketika
gadis itu menghantamnya dan mengejar Giam Khing, yang dibawa lari ayahnya. Dan
ketika Hu-taijin tertegun dan merah mukanya maka menteri itu menandang Hong
Lok.
"Tan-taijin, apakah ini permintaanmu kepada sang suheng? Kau ingin
melibatkan orang lain yang tidak berdosa?"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ha-ha, tidak. Suhengku maju sendiri tanpa kusuruh, taijin. Aku tidak
memintanya. Lihatlah, kusuruh suhengku mundur dan aku tetap sedia
menghadapimu!" menteri Hong Lok mendorong suhengnya, balik meminta
suhengnya itu mundur dan Yonaga terkejut, mau menolak tapi sutenya itu sudah
berdiri gagah di depan menteri Hu, gagah dan bertanggung jawab! Dan ketika Hu
taijin kagum dan mau tak mau memuji kejantanan lawannya ini maka menteri itu
berkata dan langsung mengerotokkan buku-buku jarinya, siap menyerang.
"Bagus, kalau begitu kau mundur, Yo-taijin. Kau tak terlibat penculikan ini dan
sebaiknya kita sama menjaga. Akupun tak takut menghadapimu, meskipun aku kalah.
Tapi aku akan melaksanakan tugasku dan siap mati untuk ini!"
Dua orang gagah itu berhadapan. Mereka sudah bersiap dan pasukan mendapat
aba-aba Pang-ciangkun, mendapat isyarat dari Hu-taijin bahwa mereka harus hati
hati. Tapi ketika Hu-taijin siap bergerak dan menteri Hong Lok siap mempertahankan
diri mendadak berkelebat bayangan seorang pemuda dan Hangga muncul di situ.609
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hu-taijin, tahan. Nanti dulu...!" dan Hangga yang datang berjungkir balik di
atas, kepala banyak orang tiba-tiba sudah berdiri di tengah dua orang yang akan
bertanding itu, terbata-bata, berseru lagi. "Aku akan menggantikan pamanku ini,
jangan menyerang. Aku akan membantu mencari putera kaisar yang diculik!" dan
mengenjutkan serta membuat banyak orang tertegun tiba-tiba Hangga sudah menarik
pamannya itu. "Susiok, kau harus pulang ke Magada, jangan di sini lagi. Yo Kang
perlu bantuan dan ikutlah paman Yonaga!" dan ketika Hong Lok juga tertegun dan
terkejut memandangnya Hangga sudah berbisik. "Putera kaisar sudah ditemukan, kau
ikutlah paman Yonaga dan jangan banyak bertanya!"
Menteri itu mendelong. Sikap dan kata-kata Hangga membuat Hong Lok
terbelalak, bingung dan Hu-taijin pun terkejut. Tapi ketika pemuda itu mendorong
pamannya agar pergi meninggalkan tempat itu maka menteri ini berseru dan
melangkah maju.
"Han-kongcu, apa maksud kata-katamu itu? Menggantikan bagaimana yang kau
artikan?"
"Menjadi tangkapanmu, taijin, sebagai sandera. Aku ingin memberikan jaminan
dan biar pamanku ini pulang, bersama Yo-susiok!"
"Hm, tapi....."
"Benar!" Hu Lan tiba-tiba berkelebat muncul, setelah tadi menghilang sejenak.
"Hangga boleh dipercaya, ayah. Bebaskan Tan-taijin dan biar pemuda ini bersama
kita!"
"Eh," sang menteri mengerutkan kening. "Yang aku pentingkan di sini adalah
putera kaisar, Lan-ji, bukan Han-kongcu ini. Tan-taijin harus bersama kita karena
dialah yang membawa anak itu, bersama Kelabang Hitam!"
"Hangga dapat membantumu, tak usah khawatir. Aku ikut menjamin!" dan
ketika sang ayah malah semakin tertegun karena Hu Lan berkata berseri-seri maka
gadis itu menuding Yo Kang. "Lihat, dia itu harus segera dirawat. Giam-taijin dan
puteranya telah tewas. Yo-taijin tentu perlu bantuan saudaranya untuk membawa
pulang, tak usah dipaksa. Hangga merupakan jaminan yang cukup dan biarkan
mereka pergi!"
"Benar." Hangga menyambung lagi, cepat, sebelum sang menteri berobah
pikirannya. "Aku dapat memberikan jaminan bahwa tidak sampai sehari putera kaisar
sudah dapat kuberikan padamu, taijin. Atau kalau aku bohong boleh kau membunuh
aku!"
Hu-taijin tertegun. Hu Lan dan Hangga tiba-tiba seolah saling sambung, mereka
membantu dan menguatkan yang lain. Dan karena Hangga putera pendekar Handewa
yang sakti dan jelas pemuda itu merupakan jaminan yang cukup dapat dipercaya
akhirnya menteri ini mengangguk dan menghela napas. "Baiklah, aku percaya
padamu, Han-kongcu. Selebihnya aku tinggal menunggu bukti."
"Tentu!" dan Hangga yang girang mengedip kepada Hu Lan tiba-tiba sudah
menghadapi pamannya kembali. "Nah, kalian pergi, susiok. Hu-taijin telah
membebaskan dirimu!"610
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Hong Lok terbelalak lebar. Menteri ini melihat adanya main mata antara pemuda
ini dengan Hu Lan, tak mengerti tapi tertawa nyaring. Diam-diam melihat sesuatu di
antara dua muda-mudi itu, berseri dan tentu saja dia gembira. Dan ketika suhengnya
juga merasa lega dan dapat menolong Yo Kang maka menteri sakti itu minta pada
sutenya agar cepat membawa puteranya, pulang ke Magada.
"Baiklah, terima kasih, Hangga. Semoga kau tidak mempermainkan orang-orang
tua dan kutunggu kedatanganmu di Magada!" menteri ini terbelalak, menyambar
puteranya dan bersama suhengnya akhirnya dia berkelebat lenyap. Yo Kang sudah
mereka bawa dan semua lega. Kalau Hu-taijin jadi bertanding dan menteri Yonaga
akan membela sutenya tentu keadaan bakal menegangkan Yonaga adalah menteri
yang hebat dan tak ada yang dapat menghadapi menteri itu kecuali Bun Hwi, padahal
pemuda itu sedang meninggalkan tempat. Maka begitu Hu-taijin memberi jalan dan
Hong Lok serta suhengnya sudah lenyap meninggalkan tempat itu maka Hu Kang
bertanya pada pemuda ini di mana pemuda itu dapat menemukan putera kaisar,
"Mari." Hangga tersenyum. "Kita putar-putar di hutan ini, taijin. Tentu ketemu
dan akan kita dapatkan." pemuda itu sudah mengajak Hu-taijin, ganti meninggalkan
tempat itu dan bergeraklah menteri ini mengikuti pemuda itu. Hu Lan sudah langsung
bercakap-cakap dengan pemuda ini dan keduanya tampak akrab satu sama lain, tak
cangung dan sang menteri terbelalak. Dia sering melihat keduanya tertawa dan
bercakap-cakap begitu gembira, ketika berjalan dan mulai mengitari hutan. Dan
ketika pemandangan itu juga semakin membuat menteri ini terbelalak karena wajah
berseri-seri dari dua orang muda itu seakan bukan sedang mencari putera kaisar yang
di culik melainkan sedang berkelana dengan asyik maka dua jam kemudian setelah
seluruh pasukan juga mengikuti dan berbisik-bisik di belakang pemuda ini muncullah
seorang gadis cantik dengan seorang pemuda tampan, pasangan muda-mudi yang
bagai dewa dan dewi saja.
"Han-siocia......!"
Hu-taijin tertegun. Gadis itu memang bukan lain adalah Han Li adanya, adik
perempuan pemuda di sampingnya ini, Hangga, berdiri menanti dengan Cien Hong,
eh....... bajunya lain! Menteri Hu tertegun karena Cien Hong tidak mengenakan baju
yang sama. Tadi putih sekarang biru, aneh, padahal pemuda itu baru dua jam saja
meninggalkan dirinya. Dan ketika sang menteri terbelalak dan tertegun di tempat
maka berkelebatlah Han Li tertawa padanya, menyambar seorang bocah laki-laki
yang bersembunyi di balik sebatang pohon.
"Hu-taijin inilah putera kaisar yang kau cari-cari.....!"
Menteri Hu terkejut. Tiba-tiba putera kaisar yang dicarinya itu benar saja sudah
ada di tangan Han Li, di ayun dan dilempar kepadanya. Dan ketika dia menangkap
dan putera kaisar tertawa maka Hu-taijin tersentak dan cepat menurunkan anak ini,
pasukannya tiba-tiba menjatuhkan diri satu kaki.
"Paman, aku selamat. Enci ini dan kekasihnya yang menolong aku!"
"Hush!" Han Li menegur, mukanya tiba-tiba merah padam, melirik pemuda di
sampingnya yang disangka Cien Hong oleh Hu-taijin. "Kujewer telingamu nanti,
pangeran. Jangan nakal!" tapi ketika pangeran cilik itu tertawa dan menggoyang
goyang pinggangnya maka Han Li mencubit dan gemas menangkap anak laki-laki
ini, yang segera lari berputaran berlindung di balik punggung menteri Hu.611
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hei, tolong, paman. Enci ini mencubit aku!"
"Menteri Hu tertawa. Akhirnya kegembiraan besar melanda menteri itu,
terbahak dan tiba-tiba menyambar pangeran cilik ini, menciumnya. Lega dan bahagia
karena tugasnya, sudah berhasil. Dan ketika Han Li juga tertawa sementara Hu Lan
dan Hangga berkelebat maju maka Hu Lan terkekeh.
"Hei, bagaimana kau tahu bahwa pemuda ini kekasih enci Han Li, pangeran?
Apa yang kau lihat?"
"Hi-hik, mereka selalu bergandengan tangan, Hu-cici. Dilepas kalau kuintip atau
kulihat!"
"Eitt, bohong.....!" dan Han Li yang jengah tersipu malu tiba-tiba berkelebat
menampar pundak anak laki-laki itu, tidak keras tapi anak ini tiba-tiba menjerit,
roboh dan terlempar, tidak bergerak-gerik. Dan ketika Han L i terkejut sementara
menteri Hu Kang dan lain-lain juga terperanjat maka Han Li mengeluh memeriksa
anak itu, yang dikira pingsan. Tak tahunya hanya menggoda saja dan adik tiri Bun
Hwi ini tiba-tiba meloncat bangun, tertawa, ganti menampar pundak Han Li. Dan
ketika semua lega dan tertawa maka membungkuklah pemuda di samping Han Li itu
pada menteri Hu.
"Hu-taijin, maaf. Pangeran telah kudapatkan dan kini kami serahkan kembali
padamu. Dia nakal, sebaiknya tak usah digubris segala kata-katanya tadi."
"Eh," menteri Hu tersenyum. "Kenapa sungkan, Cien Hong? Bagaimana
sikapmu tiba-tiba berobah begini? Kalau kau akrab dengan Han-siocia tentu saja aku
orang tua merasa gembira, dapat mempererat persaudaraan!"
"Tidak, aku bukan Cien Hong, taijin. Melainkan Hang Cien. Kami bersaudara
kembar...."
"Apa?"
"Benar," dua bayangan tiba-tiba berkelebat, tertawa mengejutkan menteri Hu.
"Dia kakakku, taijin. Akulah Cien Hong.....!" Cien Hong muncul di situ, langsung
menyambar kakaknya dan berpelukan tertawa-tawa. Hu-taijin tertegun karena dua
pemuda itu mirip benar. Kalau saja Cien Hong tidak memakai baju putih sementara
kakaknya berbaju biru tentu dia sukar membedakan keduanya, Ah, Cien Hong
ternyata memiliki saudara kembar. Dan ketika menteri itu bengong dan semua orang
juga ikut tertegun maka bayangan kedua, yang bukan lain Siu Lan adanya tiba-tiba
ditegur Hangga.
"Hei, kaw selalu bersama Cien Hong, Siu Lan? Wah, tidak repot kalau begitu.
Cien Hong dapat memperkuat Magada!"
"Ih!" Siu Lan tersipu. "Dan kau asyik dengan Hu Lan, Han-ko. Tentu Hu Lan
dapat memperkuat barisan Magada pula!"
"Eh, siapa bliang?" Cien Hong tertawa bergelak. "Memperkuat Magada berarti
memperkuat Tiongkok pula, Lan-moi. Dua negara bersatu dan menjadi sahabat yang
kekal abadi!.
Menteri Hu Kang terkejut. Tiga pasang anak muda itu sudah saling sambar
menyambar dalam olok-olok mereka, yang terkena menjadi semburat mukanya612
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
namun sang menteri tersentak!. Tiba-tiba dia sadar bahwa telah ada sesuatu di antara
puterinya dengan Hangga, terkejut namun tentu saja girang bukan main. Dan ketika
dia tersenyum-senyum sementara tiga pasang anak muda itu melepas gurauan segar,
yang segera mengisyaratkan adanya hubungan kasih maka menteri ini berseri-seri
memandang puterinya.
"Hu Lan, Han-kongcu dan Cien Hong serta yang lain telah membantu kita.
Agaknya tak berlebihan kalau kau, yang menjadi sahabat mereka mengundang
mereka ke kota raja. Bagaimana kalau kita merayakan kegembiraan ini di tempat
kita?"
"Ah, tentu!" Hu Lan sadar, girang mendapat isyarat ayahnya. "Pangeran telah
kembali ke pada kita, ayah. Dan sudah selayaknya kita mengucap terima kasih
kepada mereka!" dan menghadapi Han Li dan lain-lain gadis itu meminta. "Han Li,
ayah dan aku ingin merayakan kegembiraan ini. Sukalah kalian semua ikut ke kota
raja dan bergembira di rumahku!"
"Hm," Han Li melirik Hang Cien, lalu kakaknya. "Bagaimana pendapatmu,
Han-ko?"
"Tentu mau!" Cien Hong menyambar, tertawa bergelak. "Hangga sudah menjadi
teman baik Hu Lan, Han Li. Tak usah takut karena kakakmu pasti setuju!"
"Ah," Hangga tertawa malu. "Kau bisa saja, Cien Hong. Dan kaupun pasti mau
asal Siu Lan ikut!"
"Ha-ha, memang begitu. Dia, eh... teman baikku!" dan Cien Hong yang tertawa
menggembirakan suasana tiba-tiba membuat semua orang tertawa lebar, gembira dan
semua setuju. Menteri Hu Kang berseri-seri dan bangga memandang Hangga. Putera
pendekar Handewa itu agaknya bakal menjadi mantunya! Namun ketika menteri ini
teringat Mei Hong dan terkejut menoleh tak melihat gadis itu tiba-tiba menteri ini
tertegun, ditanya puterinya.
"Siapa yang ayah cari?"
"Mei Hong....."
"Benar," Hu Lan juga terkejut, sadar. "Enci Mei Hong tak ada, ayah. Barangkali
aku harus mencarinya!"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sabar," Cien Hong tiba-tiba mencegah. "Mei Hong mencari Bun Hwi, Hu Lan.
Tadi dia membisikkan maksudnya itu kepadaku!"
"Apa?"
"Benar, Mei Hong hendak mencari Bun Hwi. Dan kulihat Bun Hwi tadi ada di
luar hutan, tentu mereka mempunyai urusan sendiri," dan karena Cien Hong sudah
berkata begitu dan semua maklum bagaimana hubungan Bun Hwi dengan Mei Hong
maka Hu-taijin pun menarik napas panjang, lega dan tak khawatir lagi dan Hu Lan
akhirnya mengangguk. Kalau Mei Hong mencari Bun Hwi padahal Bun Hwi di luar
hutan tentu mereka kelak akan dapat bertemu lagi, biarlah bertemu di kota raja dan
sang menteri memberi isyarat, mengangguk dan setuju mereka kembali ke istana.
Dan karena Han Li dan lain-lain sudah sedia diajak ke kota raja maka rombongan
muda-mudi itu akhirnya membalik dan Hu Lan mengajak sahabat-sahabatnya pergi613
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
mendahului, pasukan besar itu menyusul dan Hu-taijin tersenyum-senyum.
Rombongan anak-anak muda yang dikenalnya baik sebagai orang-orang gagah yang
tidak macam-macam itu cukup memberikan kepercayaan pada menteri ini akan
keselamatan puterinya, tak mungkin akan terjadi apa-apa dan menteri itupun balik
bersama pasukannya membawa pangeran. Tapi ketika pangeran tak mau dan minta
ikut rombongan Han Li, yang telah dikenalnya, maka Han Li tertawa.
"Baiklah, tapi sekarang kau tak boleh menggoda aku saja. Di sini ada pasangan
yang lain. Hayo, sekali kau mengejek tentu kutarik hidungmu, tak perduli kau
seorang pangeran!"
"Ha-ha, Han-cici tak boleh marah-marah. Bukankah justeru karena adanya aku
maka kalian tak menjadi canggung dan malah akrab? Eh, kalau kau menarik
hidungku aku akan minta perlindungan Hang-kongcu, cici. Dan aku akan melapor
padanya agar tidak memegang-megang tanganmu lagi, yang nakal dan suka
mencubit!"
Han Li tertawa. Dia menampar anak ini dan sang pangeran cilik pun mengelak,
lari kepada Hang Cien. Dan ketika mengejar namun pangeran itu meloncat di
punggung Hang Cien, yang menolongnya pertama kali maka anak laki-laki itu
berseru agar Hang Cien berlari seperti kuda.
"Hei.... heii...! Tolong, Hang-kongcu. Kekasihmu mengamuk..... ayo lari dan
selamatkan aku!"
Hang Cien tertawa malu-malu. Diledek dan digoda anak laki-laki yang nakal itu
tentu saja dia semburat jengah, berkelebat dan terbanglah dia dengan sang pangeran
di belakang punggung. Hang Cien tak mau lagi diolok-olok di depan banyak orang.
Han Li gemas dan tentu saja malu. Dan ketika Hang Cien berkelebat mendahului
sementara Han Li tentu saja juga menyusul maka yang lain-lain juga bergerak dan
tertawa di belakang, diam-diam melirik yang lain dan Siu Lan bersemu dadu ketika
bertemu pandang dengan Cien Hong, yang memberi kerling nakal. Dan ketika
Hangga juga tersenyum dan sudah mengetahui jalinan adiknya dengan Hang Cien,
maka pemuda itupun tertawa ketika melirik Hu Lan, berkelebat dan menyusul yang
lain, disusul Hu Lan dan mula-mula dua muda-mudi ini tak bergandengan tangan.
Tapi begitu mereka jauh dan tidak kelihatan orang lagi tiba-tiba Hangga sudah
mencekal dan meremas jari tangan Hu Lan, bergandengan mesra!
"Ha-ha, selamat, taijin. Puterimu mendapat calon jodoh yang tepat!" Pang
ciangkun, yang melihat semuanya itu tiba-tiba menjura di depan menteri Hu Kang.
Menteri ini tersenyum-senyum melihat semuanya itu, tentu saja girang dan senang.
Maka ketika Pang-ciangkun mengucapkan selamat dan dia mengangguk gembira
maka menteri itupun mengajak semuanya berangkat, menyusul rombongan muda
mudi itu dan akhirnya Hu Lan bersama sahabat-sahabatnya ini bergembira di istana.
Di sisi hubungan mereka kian dekat dan intim, lagi Hanggapun akhirnya tak dapat
menyembunyikan perasaan hatinya terhadap Hu Lan di depan orang lain
bagaimanapun akhirnya ketahuan. Dan ketika tiga pasangan muda-mudi itu
bergembira ria dan sang pangeran telah selamat dibawa ke kota raja maka di lain
tempat terjadi hal sebaliknya.
*614
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
* *
"Aduh, biarkan aku mati, suthai..... biarkan aku mati. Ah, lepaskan aku.....
lepaskan....!" begitu Kiok Lan mengeluh dan menjerit-jerit ketika nikouw, pendeta
wanita berpakaian putih mengobati lukanya dan memborehkan obat luar ke sekujur
tubuhnya. Gadis ini terkena pecahan granat tangan yang dilempar menteri Giam,
luka-luka dan kini dirawat nikouw itu, yang membawa dan manyambarnya ketika
gadis itu terhuyung roboh. Bun Hwi dan lain-lain tak mengetahui datangnya nikouw
ini, karena waktu itu asap tebal menghalangi pandangan mata. Dan ketika Kiok Lan
ditotok dan pingsan dibawa terbang nikouw itu yang bukan lain adalah Lian Ing
Nikouw adanya, seorang nikouw pengelana,.yang amat sakti maka di sebuah
kelenteng tua nikouw itu berhenti dan mengobati gadis ini, akhirnya Kiok Lan sadar
namun berteriak-teriak minta mati, terkejut tapi akhirnya tersedu-sedu setelah
mengenal nikouw itu, yang dulu pernah menjadi gurunya dalam waktu setahun. Dan
ketika gadis itu mengguguk dan minta mati tiba-tiba nikouw ini mengusap rambutnya
dan berkata lembut.
"Kiok Lan, cukup sepak terjangmu ini. Pinni datang untuk menolongmu yang
terakhir. Kau barus merobah tingkah lakumu, atau kau akan semakin menderita
seumur hidup....!"
"Ah, tidak. Aku ingin mati, suthai..... aku ingin mati. Biarkan aku mati atau kau
bunuhlah aku!"
"Hm, mati-hidup seorang manusia di tangan sang Penguasa. Pinni tak berhak,
dan tak dapat melaksanakan itu. Sekarang sadarlah, ikut pinni dan kita ke tempat
yang jauh."
"Tidak, aku ingin mati saja suthai. Ingin mati! Aku tak mau kau bawa ke
manapun!"
"Hm, kalau begitu minumlah obat ini, kau akan segera tenang," Lian Ing
Nikouw, yang agaknya menyadari susah membujuk dan banyak bicara tiba-tiba
memberikan tiga butir obat kepada Kiok Lan, menyuruh gadis itu menelan namun.
Kiok Lan menolak. Gadis itu menangis sambil berkata tak mau minum obat, dia ingin
mati dan tak mau mengingat segalanya. Tapi ketika nikouw itu berkata bahwa segala
permintaannya akan terpenuhi setelah meminum obat itu maka gadis ini tertegun.
"Ini obat untuk mati? Aku bisa tenang?"
"Ya, kau akau tenang, Kiok Lan. Telanlah."
Kiok Lan menelan. Tanpa banyak bicara lagi tiba-tiba dia menelan tiga butir
obat itu, sekali tenggak dengan segelas air yang sudah disodorkan nikouw itu. Dan
ketika tak lama kemudian dia merasa ngantuk dan tenang tiba-tiba gadis ini
tersenyum.
"Suthai, aku melihat yang indah-indah di sana. Ah, bunga warna-warni. Aku
mengantuk..."
"Ya, kau akan mengantuk. Tidurlah, anak baik, tenanglah....!"615
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Benar saja, Kiok Lan merasa tenang, Kantuk menyerang semakin hebat dan
tiba-tiba gadis itu menguap. Lalu begitu dia mengetuh dan terguling roboh tiba-tiba
gadis ini telah tertidur pulas.
"Hm, berat," Lian Ing Nikouw menghela napas. "Kita terpaksa pergi anak baik.
Biarlah kubawa kau ke Himalaya!" nikouw itu tiba-tiba bangkit, membungkuk dan
sudah menyambar tubuh Kiok Lan. Lalu begitu dia mengerahkan kepandaiannya dan
kedua kaki tidak tampak bergerak tiba-tiba nikouw terbang dan sudah lenyap seperti
iblis.
"Wut!"
Itu saja yang terdengar. Orang akan bengong dan terlongong melihat kesaktian
nikouw ini, hilang dan tahu-tahu sudah di Himalaya, jauh dari keramaian dunia. Dan
ketika nikouw itu menurunkan Kiok Lan dan menyadarkan gadis itu maka Kok Lan
sudah berada di tempat yang berbeda, dingin namun hening, menenteramkan.
"Nah, kita di surga," nikouw ini tersenyum. "Kau sudah di tempat yang lain,
Kiok Lan. Lihatlah dan rasakan apa yang terjadi."
Kiok Lan tertegun. Mula-mula dia merasa tubuhnya kedinginan, menggigil tapi
sudah menjadi hangat ketika nikouw itu menempelkan lengannya di pundak. Dan
ketika nikouw itu tersenyum dan senyum itu membawa kehangatan sendiri yang
menular, tiba-tiba Kiok Lan tersenyum dan dia tertawa, mengira benar-benar di
surga, bersama nikouw ini!
"Aih, benar. Aku merasa senang, suthai. Aku merasa gembira. Tempat ini
menyenangkan! Ah, inikah surga?"
"Ya, surga pada saat ini, anak baik, pada saat kau senang. Tapi begitu
ketidaksenangan itu datang lagi maka surga pun seperti neraka!"
"Eh," Kiok Lan terkejut. "Apa maksudmu, suthai? Di mana sebenarnya aku
ini?" Kiok Lan mulai melihat puncak-puncak gunung yang menghijau, sebagian
tertutup salju dan bagian yang putih tampak begitu dingin. Kiok Lan tiba-tiba seakan
dibawa kembali ke dunia yang sudah dikenal, tak tahu bahwa pengaruh obat telah
menenangkannya sejenak dan kini perasaan yang biasa mulai muncul, pengaruh obat
mulai hilang dan tertegunlah gadis itu bahwa dia berada di Himalaya, karena hawa
dingin yang luar biasa dan salju yang tebal di puncak segera menyadarkannya dari
angan-angan semula, pernah bersama nikouw ini ke tempat yang sama, ke sini,
beberapa waktu yang lampau. Dan ketika gadis itu terkejut dan sadar tiba-tiba Lian
Ing Nikouw sudah melepaskan tangannya dari pundak.
"Nah, kau sudah tahu? Ini tempat kita beberapa tahun yang lalu, Kiok Lan. Kita
berada di pinggang Lembah Cemara!"
JILID XXVI
"YA," Kiok Lan menggigil, terisak. "Apa maksudmu membawaku ke sini,
suthai? Mana Bun Hwi dan lain-lain itu?"616
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hm, Bun Hwi sudah tak perlu kau pikirkan. Pemuda itu sudah banyak kau buat
bingung, Kiok Lan. Sebaiknya kau membuka lembaran baru dengan sejarah hidupmu
yang lain!"
"Maksud suthai?"
"Mari kita, bercakap-cakap......" nikouw itu duduk bersila, menyuruh gadis itu
duduk di depannya. "Pinni membawa sesuatu untukmu, Kiok Lan. Kebetulan kitab
yang dicari-cari oleh keluarga keturunan Empat Pendekar!"
Kiok Lan tertegun. Dia tak mengerti ini tapi segera melihat nikouw itu
mengeluarkan sebuah kitab tebal, menyuruhnya membaca dan lembar demi lembar
mulai ditunjukkan nikouw itu akan sejarah atau riwayat nenek moyang Empat
Pendekar, yakni kakek dan nenek-nenek buyut menteri Yonaga dan lain-lain di negeri
Magada itu. Dan ketika dengan perlahan namun jelas nikouw ini menceritakan betapa
tokoh-tokoh Magada yang ada di negeri itu sekarang adalah berasal dari Empat
Pendekar yang menjadi murid suami isteri sakti Sheru Deva dan Mira Dewi yang
cantik luar biasa maka Kiok Lan seakan mimpi dibawa melayang ke kisah yang
ratusan tahun sebelumnya. Satu demi satu dituntun dan akhirnya tiba pada masalah
cinta. Dan ketika nikouw itu berhenti dan memandang tajam maka nikouw itu
bersinar-sinar bertanya.
"Lihat, apa yang menarik di sini, Kiok Lan? Adakah sesuatu yang perlu
dijadikan bekal oleh semua orang?"
"Aku..... aku tak tahu....."
"Ah, kau telah membacanya. Kau tentu tahu itu!"
"Maaf, aku tak mengerti mana yang kau maksud, suthai. Aku merasa kau bawa
ke tempat menakutkan!" Kiok Lan menggigil, menjawab, tiba-tiba menangis. Dan
ketika nikouw itu mengerutkan kening namun tersenyum tiba-tiba nikouw ini
membuka bagian tengah dan menunjukkannya kepada si nona.
"Nah, ini. Hentikan tangismu. Aku hendak mengajak kau mengulang dialog
suami isteri itu, Kiok Lan. Pandang dan lihatlah baik-baik!"
"Aku..... aku takut...!" Kiok Lan tiba-tiba mengguguk, sudah tahu apa yang
dimaksud. "Aku takut, suthai... aku ngeri....!"
"Tidak, jangan takut, anak baik. Menghadapi persoalan ini justeru kau harus
terbuka dan berani. Biarlah kutuntun!" nikouw itu membujuk, mengelus rambut Kiok
Lan dan tersedu-sedulah gadis ini menjatuhkan dirinya di pangkuan sang nikouw.
Dan ketika Lian Ing Nikouw membiarkan itu dan menepuk serta mengusap-usap
rambutnya akhirnya tangis itu reda juga.
"Nah, kau siap?"
Kiok Lan menggigil, pucat.
"Bagaimana, anak baik? Kau siap bercakap-cakap dengan pinni?"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kiok Lan mengangguk, menggigit bibir kuat-kuat. "Aku... aku siap, suthai. Tapi
aku takut....!"617
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Hm, takut karena kau belum mengerti. Setiap orang akan merasa takut terhadap
yang belum dimengerti, bayangan gelap. Sudahlah, pinni ada di sini, Kiok Lan. Pinni
tak akan membiarkanmu dalam ketakutan itu!" dan ketika si nikouw kembali
mengusap dan membelai rambut si gadis akhirnya Kiok Lan merasa tenang
menunduk, membuang tangisnya namun tidak mengguguk lagi. Belaian dan usapan
lembut yang dilakukan Lian Ing Nikouw kepadanya sungguh begitu menyentuh hati,
Kiok Lan akhirnya merasa bahwa masih ada orang yang mencintanya,
memperhatikannya, yakni nikouw ini. Dan ketika Lian Ing Nikouw bertanya apakah
dia siap membicarakan masalah cinta, sumber dari segala kedukaan gadis itu
akhirnya Kiok Lan mengangguk dan menarik napas panjang.
"Baiklah, aku siap, suthai. Ceritakan apa yang ingin kau ceritakan."
"Bagus, terima kasih, anak baik. Yang hendak pinni ceritakan sebenarnya sudah
ada di kitab tebal ini, kau telah membacanya. Tapi karena mungkin kau membacanya
sambil lalu maka pinni hendak mengulang bagian penting ini, percakapan Sheru
Deva dengan isterinya."
Kiok Lan nanar, memandang kosong.
"Kau benar-benar siap, bukan?"
"Ya."
"Nah, kalau begitu dengar ini, lihat. Kau mengalami seperti apa yang sudah dan
akan dialami orang-orang lain, Kiok Lan, generasi-generasi muda atau tua yang
sudah mengalami itu. Cinta adalah sesuatu yang indah, yang lembut. Dan karena dia
amat indah dan lembut maka cinta adalah yang agung, suci. Tapi apa yang terjadi dan
dilakukan anak-anak manusia seperti dirimu ini? Cinta menjadi sesuatu yang lain.
Kiok Lan, berobah menjadi hawa nafsu yang bersumber pada si Aku, ego. Sungguh
kita harus prihatin melihat penyelewengan ini. Dan karena jelas penyelewengan maka
cinta sejati harus diluruskan arahnya!"
Kiok Lan memandang kosong, acuh.
"Eh, kau dengarkan atau tidak, Kiok Lan?"
"Aku mendengarnya....."
"Hm, kalau begitu kau baca dialog suami isteri itu!" Lian Ing Nikouw tiba-tiba
menyodorkan buku tebalnya, mengejutkan Kiok Lan. "Sekarang pinni ingin
mendengarnya, anak baik. Kau menjadi pembicara dan biar nanti pinni ambil lagi!"
Kiok Lan tertegun. Tiba-tiba dia tersentak, Lian Ing Nikouw tersenyum dan mau
tak mau menerima buku itu, menggigil, jari tangan gemetar. Dan ketika dia disuruh
membaca dan percakapan atau dialog suami isteri itu disuruhnya mengulang maka
Kiok Lan mencucurkan air mata ketika membaca.
"Cinta laki-laki dan perempuan terdiri dari dua unsur, yang satu Moralis yang
lain Organis..."
"Bagus? lanjutkan, anak baik!" Lian Ing Nikouw berseru.
"Yang Moralis bersifat non-ego, yang Organis bersumber pada Ego."618
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Nah, apa lagi?"
"Aku..... aku tak dapat!" Kiok Lan tiba-tiba mengguguk, menangis lagi. "Kau
saja yang membacanya, suthait, jangan aku!" dan Kiok Lan yang mengembalikan
buku dan menutupi muka lalu dipeluk dan dibelai nikouw ini, tersedu-sedu namun
Lian Ing Nikouw bersinar-sinar. Nikouw ini telah melihat adanya perubahan pada
sikap gadis itu, kekerasannya yang luluh dan kesadarannya yang mulai timbul. Dan
ketika nikouw itu membiarkan tangis bercucuran dan beberapa kadi menekan atau
mengurut maka Kiok Lan merasa semacam kehangatan ketika dari suara nikouw ini
keluar kata-kata lembut.
"Bagus, kau sudah menyebutkannya, anak baik. Cinta antara laki-laki dan
perempuan terdiri dari dua unsur, dua macam. Dan karena Sheru Deva menyebutnya
sebagai cinta Moralis dan Organis biarlah kita ikuti pendapatnya ini dalam satu
pengertian, yang sejalan."
Kiok Lan menutupi mukanya, menangis tertahan-tahan.
"Eh, kau dengar, bukan?"
Gadis itu mengangguk.
"Baiklah, apa yang harus kita mengerti?" Lian Ing Nikouw melanjutkan lagi.
"Pertama adalah arti atau sifat dari dua jenis cinta itu, Kiok Lan. Moralis berarti
bersifat Moral, ahlak. Sedang Organis berarti bersifat organ. Badan. Dan karena kita
tahu apa bedanya antara ahlak dan badan maka yang Moralis, yang bersifat moral
adalah sesuatu yang abstrak, non-badaniah. Kau tahu, bukan?"
"Aku.... aku tahu....."
"Bagus, kalau begitu pinni lanjutkan lagi, nikouw ini berseri-seri. "Sekarang kau
lihat bahwa pendekar Sheru Deva memberi pengertian yang tegas antara yang ahlak
dan yang badaniah Kiok Lan. Bahwa yang badan bersifat kasar, tidak langgeng.
Sedang yang ahlak selalu bersifat halus dan lembut. Kau telah membaca perdebatan
suami isteri ini bahwa cinta antara lelaki dan perempuan harus seimbang, begitu
seharusnya. Tapi karena yang badan selalu cenderung menguasai dan ingin di atas
maka yang halus, moralis, menjadi tertekan dan kalah. Dan contoh dari ini adalah
dirimu!"
Kiok Lan tertegun, terkejut.
"Kau ingin bertanya, bukan?"
"Ya," Dewi Kelabang Hitam gemetar. "Kenapa dengan diriku, suthai? Adakah
yang salah?"
"Hm, tentu saja. Sekarang pinni melihat bahwa kau benar-benar hanya membaca
sepintas saja inti dialah suami isteri itu. Baiklah, pinni tanya. Benarkah kau mencintai
Bun Hwi, Kiok Lan? Benarkah kau ingin mendapatkan pemuda itu?"
Kiok Lan menggigil. "Tentu, suthai. Aku.... aku siap mati mendapatkannya!"
gadis itu lalu memejamkan mata, memotong air mata yang kembali deras mengalir.
"Dan dapat membahagiakan pemuda itu?"619
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Kiok Lan tertegun, membuka mata.
"Ayo, jawablah, anak baik. Pinni ingin kita berdua sama jujur!"
"Aku..... aku tak mengerti." akhirnya Kiok Lan menggigit bibirnya. "Aku tak
mengerti tujuan omonganmu, suthai. Ke arah mana aku hendak kau bawa!"
"Jangan persoalkan itu, nanti ketemu sendiri. Ayo jawab, seandainya kau
mendapatkan Bun Hwi, memperolehnya dengan jalan kekerasan atau tdak, dapatkah
kau membahagiakan pemuda itu, Kiok Lan? Dapatkah kau menyenangkannya?"
"Aku akan membahagiakannya, menyenangkannya!"
"Hm, dengan cara bagaimana?"
"Dengan segala cara yang kutemukan, suthai. Apa saja!"
"Bagus, meskipun pemuda itu tak suka, tak senang?"
Kiok Lan tertegun.
"Anak baik," Lian Ing Nikouw menarik napas panjang. "Apa yang kau anggap
dapat menyenangkan orang lain belum tentu dapat diterima dengan senang oleh orang
lain itu. Lihat pinni ini. Kurang apa pinni kepadamu? Kurang bagaimana pinni
terhadapmu? Pinni pribadi tak mempunyai pamrih atau sesuatu maksud kepadamu,
Kiok Lan. Pinni secara tulus ingin mengajakmu menempuh jalan terang namun kau
tolak. Lihat betapa kau meninggalkan pinni, lihat betapa kau menolak dengan tegas
permintaan pinni agar kau menjadi nikouw. Kau menolak semuanya itu, kau
meninggalkan pinni. Tapi apakah pinni marah kepadamu? Tidak, sampai detik inipun
pinni tidak menaruh dendam atau marah kepadamu, Kiok Lan. Sampai detik inipun
pinni tidak hendak memaksamu untuk menjadi nikouw. Pinni mengajakmu karena
pinni melihat bahwa nasib hidupmu harus menjadi nikouw!"
"Oh..... tidak!" Kiok Lan menjerit, menangis tersedu-sedu. "Aku.... aku tak ingin
menjadi nikouw, suthai. Aku tak mau menjadi nikouw. Aku ingin menikah dan punya
anak!"
"Baiklah, itu urusan nanti. Sekarang kita kembali pada masalah Bun Hwi,"
nikouw ini menarik napas panjang, melihat Kiok Lan ketakutan dan tak mau menjadi
nikouw (pendeta wanita). Barangkali hal itu bisa menjadi trauma bagi gadis ini! Dan
ketika Kiok Lan tersedu-sedu dan dia merangkul pundak gadis itu maka nikouw
bertanya, "Kiok Lan, tadi kau katakan bahwa kau dapat menyenangkan Bun Hwi,
membahagiakannya. Padahal Bun Hwi adalah obyek di luar, bukan dirimu.
Mungkinkah kata-katamu itu dapat dipercaya?"
Kiok Lan tertegun, mengangkat mukanya.
"Pinni ragu," Lian Ing Nikouw melanjutkan. "Pinni tak percaya kata-katamu,
Kiok Lan. Dan karena pinni tak percaya maka pinni yakin kau akan gagal
membahagiakan Bun Hwi!"
"Apa?" Kiok Lan terkejut. "Suthai tidak mempercayai cinta teecu kepada Bun
Hwi? Suthai tidak percaya bahwa....."620
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Bukan, bukan itu!" sang nikouw memotong. "Cintamu kepada Bun Hwi tak
dapat kusangkal, anak baik. Pinni percaya. Tapi kata-katamu bahwa kau dapat
membahagiakan Bun Hwi tak dapat pinni percaya, ini yang pinni (aku) maksud!"
Kiok Lan terbelalak, bangkit berdiri. "Maksud suthai......?"
"Duduklah," sang nikouw menarik duduk gadis ini. "Sebelum, orang
membahagiakan orang lain diri sendiri harus dibahagiakan, Kiok Lan. Kalau
membahagiakan diri sendiri saja tak becus maka mustahil membahagiakan orang lain.
Omong kosong!"
Kiok Lan terkejut, tiba-tiba tersentak.
"Kau ingin, kupasannya, bukan? Nah, lihat dirimu sendiri sebagai contoh, dan
lihat pula contoh lain dalam sebuah peristiwa sederhana. Misalkan kau melihat
seseorang miskin membutuhkan uang, kau ingin menolongnya, tapi kau sendiri tak
punya uang. Mungkinkah kau dapat memberi si miskin itu uang? Begitu pula kasus
dirimu ini, kau tak dapat menyenangkan dirimu sendiri, membahagiakannya.
Mungkinkah kau dapat membahagiakan atau menyenangkan, Bun Hwi? Persoalan
cinta di antara lelaki perempuan haruslah terjadi secara timbal balik, Kiok Lan. Kalau
kau dapat memberi tapi Bun Hwi yang tak dapat menerima maka yang dicita-citakan
dirimu gagal, begitu pula sebaliknya. Kalau Bun Hwi yang dapat memberi namun
kau yang tak dapat menerima maka Bun Hwi pun gagal. Cinta di antara lelaki dan
perempuan harus berjalan timbal balik atau mereka akan gagal dan semuanya
berantakan! Kau mengerti?"
Kiok Lan menggigil, mulai mengangguk.
"Nah, sekarang semakin jelas. Kau sudah mengerti bahwa cinta di antara lelaki
dan perempuan harus terjadi secara timbal balik. Tapi kenapa kau bersikeras
mencintai Bun Hwi padahal Bun Hwi tidak mencintaimu? Bukankah kau bertepuk
sebelah tangan?"
"Nanti dulu!" Kiok Lan memotong. "Bu Hwi mencintaiku, suthai. Bukan seperti
kata-katamu!"
"Bagus, dan karena dia mencintaimu lalu dia memilih Mei Hong?"
Kiok Lan terkejut.
"Hm, tak usah menyembunyikan. Pinni tahu apa yang terjadi, Kiok Lan. Pinni
melihat segala sepak terjang kalian. Bun Hwi akhirnya memilih Mei Hong karena dia
takut melihat kekerasanmu yang kaku ini. Kau tak dapat diajak kompromi kau mau
menangnya sendiri!" dan ketika gadis itu terperanjat dan bagai ditampar kuat maka
Lian Ing Nikouw menyambung lagi. "Ya, dulu Bu Hwi mencintaimu, Kiok Lan,
seperti halnya dia pun juga mencintai Mei Hong. Cinta pemuda itu masih bersifat
kembar, diciptakan dan timbul oleh peristiwa-peristiwa masa lalu. Dia teringat dan
berhutang budi padamu. Tapi karena hubungannya di masa kecil juga amat dekat
dengan Mei Hong dan peristiwa-peristiwa menegangkan juga pernah mereka alami
berkali-kali maka Bun Hwi mencintai Mei Hong sama besar seperti dulu dia juga
mencintai dirimu. Tapi itu dulu, sekarang tidak. Sekarang Bun Hwi sudah memilih
dan kau terpaksa disingkirkannya, karena kau egois!"
"Suthai......."621
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Nanti dulu, jangan berteriak!" nikouw ini mengulapkan lengan. "Pinni sendiri
melihat perbedaanmu dengan Mei Hong, Kiok Lan. Dan pinni mengakui kelebihan
lawanmu Mei Hong lembut, tidak egois. Dan sebagai bukti lihatlah ini, secuplik
adegan!" nikouw itu mengeluarkan sesuatu, sebuah bokor dan Kiok Lan tertegun.
Bokor yang amat aneh dan gemerlapan keluar dari tangan nikouw ini, tidak begitu
besar namun juga tidak kecil. Dan ketika gadis itu terbelalak dan tertegun maka
dibukalah tutup bokor dan..... Kiok Lan menjerit.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Bun Hwi! Mei Hong.....!"
"Sst!" sang nikouw menutup mulut, berkemak-kemik. "Ini hanyalah bayangan
mereka, Kiok Lan. Pinni menangkapnya secara kebetulan saja. Lihat, saksikan!" dan
ketika Kiok Lan mencelat mundur dan terkejut memandang bokor itu maka dia
seolah-olah sedang menyaksikan sesuatu di sebuah layar dunia yang aneh, pertemuan
Bun Hwi dengan Mei Hong, yang saat itu sedang menangis tersedu-sedu di pelukan
Bun Hwi.
"Bagaimana, Mei Hong?" Kiok Lan mendengar suara Bun Hwi. "Apakah kau
dapat menerima cintaku? Kau tak menolaknya, bukan?"
"Aku..... aku..." Mei Hong menangis dengan air mata deras mengalir. "Aku
tentu saja dapat menerimamu, Bun Hwi. Tapi Kiok Lan, ah..... gadis itu juga
mencintaimu!"
"Hm, aku tak lagi dapat mencintainya, Mei Hong. Aku sudah memilih dan
menjatuhkan pilihanku kepadamu!"
"Bun Hwi....!"
Dua jeritan atau seruan itu terdengar dari dua mulut berbareng. Kiok Lan yang
melihat ini juga memekik, adegan sejenak tertunda dan Lian Ing Nikouw
mencengkeram pundak gadis itu, menyadarkannya. Dan ketika nikouw itu berbisik
bahwa yang dilihat atau disaksikan adalah bayangan yang ditangkap Bokor Emas,
begitu nama bokor yang dimiliki nikouw itu maka Kiok Lan di ajak kembali
menonton, agar tenang, tentu saja menggigil dan pucat.
"Pinni hendak menunjukkan sesuatu kepadamu, tahan dan kuatkan batinmu
melihat semuanya ini."
"Baiklah, lanjutkan.... lanjutkan, suthai. Aku...... aku akan menontonnya
kembali....."
Lian Ing Nikouw "menghidupkan" kembali bokornya. Adegan sejenak yang tadi
tertunda kini dilanjutkan, tiba pada pekikan atau seruan Mei Hong itu, yang tadi juga
diikuti dengan seruan Kiok Lan. Dan ketika Kelabang Hitam ini menggigil dan
gemetaran menonton itu maka Mei Hong pun tampak kembali bersama Bun Hwi,
pucat dan menggigil memandang pemuda itu.
"Bun Hwi, kau.... kau mau meninggalkan Kiok Lan? Kau benar-benar memilih
aku?"
"Ya, sudah tetap keputusanku, Mei Hong. Aku memilihmu dan ibu juga setuju!"
"Tapi Kiok Lan...."622
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Ah, aku tak mau memikirkannya lagi, Mei Hong. Kiok Lan terlalu keras dan
mau menangnya sendiri. Aku tak suka!"
"Tidak!" Mei Hong tiba-tiba melepaskan diri, meronta dari pelukan Bun Hwi.
"Aku tak mau gegabah menerimamu, Bun Hwi. Dulu cintamu mendua dan terus
terang saja sekarang ini aku masih meragukannya. Kau sebaiknya memastikan
cintamu lagi dan biar aku menunggu. Kau temuilah Kiok Lan, dekati gadis itu. Lihat
perasaanmu dan adakah atau tidak, jangan terburu-buru. Kalau ada.... kalau ada...."
Mei Hong menangis. "Aku rela kau menikah dengan Kiok Lan, Bun Hwi. Asal kau
bahagia!" dan ketika gadis itu mengguguk dan Bun Hwi memeluknya maka Bokor
Emas ditutup dan Kiok Lan tertegun, adegan selanjutnya tak diperlihatkan dan Lian
Ing Nikouw memandangnya bersinar-sinar. Kiok Lan tergetar hebat oleh kata-kata
Mei Hong tadi, bahwa gadis itu rela Bun Hwi menikahinya asal Bun Hwi bahagia.
Mei Hong siap mundur kalau Bun Hwi mencintainya. Dan ketika Dewi Kelabang
Hitam ini terhenyak dan Lian Ing Nikouw bertanya bagaimana reaksinya tiba-tiba
gadis itu menangis, menutupi mukanya.
"Aku.... aku rupanya egois, suthai. Tapi Mei Hong belum tentu jujur! Dia.... dia
bisa saja berpura-pura...!"
"Hm, kau benar-benar tak mau kalah, terlalu keras. Tidakkah kau lihat bahwa
gadis itu jujur adanya, Kiok Lan? Tidakkah kau lihat bahwa Mei Hong benar-benar
baik? Bukti bahwa dia ke Magada adalah kejujurannya, tidak berpura-pura. Mei
Hong bahkan meninggalkan Bun Hwi agar pemuda itu mencarimu!"
Kiok Lan tertegun.
"Kau masih tidak percaya? Hm!" nikouw ini menggelengkan kepala berkali
kali. "Inilah perbedaanmu dengan Mei Hong, Kiok Lan. Kau egois dan mau
menangnya sendiri. Coba, dapatkah kau bersikap seperti Mei Hong? Dapatkah kau
membiarkan Bun Hwi mencari dan berduaan dengan Mei Hong seperti gadis itu
menyarankan Bun Hwi agar mencari dan berduaan denganmu? Tidak, kau tak dapat
melakukan ini, Kiok Lan, karena kau egois dan keakuanmu itu. Bagimu Bun Hwi
hanya milikmu, bukan milik Mei Hong. Atau kau akan memusuhi dua orang itu
habis-habisan dan membunuh mereka berdua. Kau lupa bahwa cinta seperti yang kau
tunjukkan pada Bun Hwi ini adalah cinta Organis, bukan Moralis. Dan karena cinta
Organis bersumber pada Aku dan bersifat badaniah maka cinta macam begini adalah
cinta yang rendah, hawa nafsu adanya, kotor!"
"Suthai...!"
"Tidak, dengarkan, anak baik. Pinni masih hendak melanjutkan," nikouw itu
mengulapkan lengan, memotong. "Pinni hendak bicara seperti apa yang telah
dikatakan Sheru Deva. Orang yang mencinta orang lain dengan cintanya yang baik,
bersih dan suci adalah orang yang ingin MEMBAHAGIAKAN orang lain itu,
BUKAN membahagiakan diri sendiri. Dan karena kau lihat bahwa kau sebenarnya
ingin membahagiakan dan menyenangkan dirimu sendiri maka cintamu bukanlah
cinta yang seperti ini. Kau bukan ingin membahagiakan atau menyenangkan Bun
Hwi melainkan sebenarnya ingin membahagiakan dan menyenangkan diri sendiri.
Nah, itulah perbedaanmu dengan Mei Hong!"623
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Kiok Lan tiba-tiba menangis tersedu-sedu, meledak. "Oh, salahkah aku, suthai?
Salahkah aku bila begitu? Bukankah semua orang juga ingin memiliki dan
mendambakan kekasih yang dicinta?"
"Hm, masih bodoh juga." nikouw itu menggeleng kepala, prihatin. "Sudah
kukatakan bahwa cinta model begitu adalah salah, anak baik. Cinta model begitu
bersifat menuntut. Dan yang dituntut adalah kebahagiaan atau kesenangan diri
Goosebumps Rahasia Kepala Terpenggal Pendekar Mabuk 081 Pembalasan Ratu Mesum Dewa Arak 35 Kemelut Rimba Hijau
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama