Ceritasilat Novel Online

Dewi Kelabang Hitam 6

Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 6

Menteri Hu mengeretakkan gigi. Apa yang dikata Kiok Lan benar, Kiok Lan

sekarang bukan Kiok Lan yang dulu. Tapi karena dia belum selesai dan beberapa

ilmu pukulannya yang lain masih dipunyai dan belum dikeluarkan maka menteri ini

tak menjawab dan terus melancarkan serangan-serangannya, kian lama kian dingin

dan baju Kiok Lan pun mulai beku. Para panglima yang mengelilingi tempat itu

menjauh, gigi mereka gemeretuk dan mrreka pun mau tak mau menjadi kagum

terhadap lawan Hu-taijin itu. Kiok Lan seakan tak terpengaruh, gadis ini masih dapat

tertawa-tawa dan mengejek lawan. Dan ketika satu saat menteri Hu Kang membentak

keras dan melancarkan Soat-kong-jiu tiba-tiba tangan kiri menteri itu bergerak dan

menotok pundak lawan. "Tuk!"

Totokan menteri ini tergelincir. Kiok Lan terkekeh ketika ditotok tadi, sengaja

tak menghindar dan sang menteri tertegun, menyerang lagi dan menotok leher namun

lagi-lagi totokannya itu luput. Jalan darah di leher Kiok Lan tiba-tiba selicin belut,

jarinya terpeleset dan gagallah totokan itu. Dan ketika Kiok Lan tertawa dan geli

memandang lawannya maka menteri ini teringat sebuah ilmu dan berseru.

"I-kiong-hoan-hiat (Ilmu Membalik Jalan Darah)....."

"Hi-hik, kau tahu, taijin? Bagus, memang benar. Inilah I-kiong-hoan-hiat!" Kiok

Lan berseru, menjawab seruan menteri itu dan segera menteri Hu Kang melotot.

Sekarang menteri ini yakin bahwa seluruh peninggalan Pek In Sian-su telah dilalap

gadis ini, bukan main marahnya menteri itu. Dan ketika dia melengking dan merasa

gagal dengan totokah akhirnya Hu-taijin mengeluarkan ilmu lainnya dan sinar putih

berkelebat menyilaukan mata.

"Wutt....!"

Itulah Pek-in-ciang (Pukulan Tangan Mega). Dengan tangan kiri menteri ini

mendorongkan angin pukulannya, tangan kanan masih tetap melancarkan Soat-kong
jiu dan Kiok Lan terbelalak. Tapi tertawa dan menjajal pukulan ini pun Kiok Lan

ternyata menangkis dan menerima.

"Dess!" dan menteri Hu Kang pun kecewa. Sama seperti Soat-kong-jiu

pukulannya tadi tak membawa hasil banyak. Kiok Lan terlalu tangguh untuk dihujani

serangan apa pun. Gadis itu telah memiliki kemajuan pesat dan sinkang atau tenaga

saktinya melonjak hebat. Naga-naganya, hanya Bun Hwi yang agaknya dapat

menghadapi gadis itu. Maka kecewa dan marah melihat semuanya ini tiba-tiba Hu
taijin melengking dan mengerahkan ginkangnya, berkelebatan dan Kiok Lan pun

disuruhnya membalas. Gadis itu tertawa dan mengejek, mengelak dan menangkis

lagi. Dan ketika lawan berseru marah dan minta agar dibalas tiba-tiba Kiok Lan

mengangguk dan menampar.179

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Baiklah, awas, taijin. Coba terima pukulanku ini dan hati-hati..... dess!" sang

menteri menyambut, Kiok Lan melepas pukulan cepat ke kepala menteri itu dan Hu
taijin mengerahkan Jing-kin-kang (Tenaga Seribu Kati). Biasanya dengan Jing-kin
kang begini gunung pun tak mampu menggeser kuda-kudanya. Tapi ketika menteri

itu terdorong dan mencelat dari tempatnya maka menteri ini kaget dan mengeluh,

diserang lagi dan menangkis lagi tapi dia terpental. Jing-kin-kang, tenaga yang

dibanggakan itu ternyata tak dapat, menahan gadis ini, bukan main kagetnya menteri

itu. Dan ketika Kiok Lan membalas dan satu demi satu pukulan atau tamparan gadis

itu menghujani menteri ini akhirnya Hu-taijin terdesak dan terhuyung!

"Hi-hik, bagaimana, taijin? Kau masih berniat meneruskan pertandingan?"

Menteri pucat. Sebagai orang gagah tentu saja dia harus bersikap jujur

menghadapi kenyataan ini, harus mengaku kalah tapi lebih baik mati baginya

daripada menyatakan itu. Menteri Hu Kang terpukul dan minta agar pertandingan

dilanjutkan, biarlah dia roboh kalau memang harus roboh. Dan ketika Kiok Lan

terbelalak dan heran tapi juga marah oleh kekerasan menteri ini akhirnya Kiok Lan

membentak mengeluarkan ilmu yang tak disangka-sangka, pukulan api yang

membuat menteri itu kaget.

"Baiklah, kalau begitu robohlah, taijin. Ini hajaran dariku dan permintaanmu

kupenuhi......... blarr!" sang menteri terbelalak, disambar pukulan api dan menangkis

tapi terpelanting dengan pakaian terbakar. Menteri itu memekik dan bergulingan

menyelamatkan diri, tangan mengebut-ngebut berusaha memadamkan api, gagal dan

pukulan itu pun menyambar lagi. Dan ketika menteri ini mengeluh dan tak dapat

mengelak maka pundaknya terpukul dan ia pun roboh tak sadarkan diri.

"Des!"

Hu Lan menjerit. Puteri Hu-taijin ini melihat ayahnya terkapar, berkelebat dan

menolong ayahnya sementara di sana para panglima terbelalak. Mereka tertegun tapi

juga kaget, sejenak bengong. Tapi begitu Hu Lan memadamkan api di tubuh ayahnya

dan membalik beringgas tiba-tiba gadis ini melengking memberi aba-aba. "Serang,

bunuh dia....!" dan Hu Lan sendiri yang melompat dan menerjang marah tiba-tiba

mengambil pedangnya dan menyerang kalap, disusul bentakan dan majunya para

panglima, juga perajurit yang ada di situ. Dan ketika Kiok Lan dikeroyok dan

sebentar saja menghadapi puluhan lawan yang mengerubut dari segala penjuru maka,

gadis ini berkelebatan mendorong dan menampar.

"Pergilah, robohlah......!"

Hanya itu yang diserukan. Tombak dan golok juga pedang menghujani dari

mana-mana, tertolak dan terpental dan bahkan patah-patah. Para pengeroyok menjerit

ketika gadis itu menampar. Dan ketika Kiok Lan berkelebatan dan membagi pukulan

atau tendangan akhirnya semua terpelanting dan roboh tak keruan.

"Des-des-plak!"

Hu Lan sendiri terlempar. Untuk kedua kali gadis ini merasa kehebatan Kiok

Lan, pucat namun bangun lagi dan menyerang. Hu Lan marah selain terhina. Dan

ketika pengawal dan panglima juga bangkit lagi namun roboh ditendang gadis itu

akhirnya Kiok Lan menerima tusukan pedang Hu Lan.180

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Cep!"

Hu Lan terbelalak. Kali ini pedangnya menancap, mengira menusuk dada tapi

ternyata lolos ke ketiak, Kiok Lan mengempitnya dan tertawa. Dan ketika tujuh

pengawal dan empat panglima juga membacokan golok atau tombak namun semua

patah-patah bertemu tubuh Kiok Lan maka gadis ini berseru mematahkan pedang Hu

Lan.

"Sekarang kau ikut aku...... pletak!" dan pedang yang patah menjadi dua dan

dibuang gadis itu tiba-tiba dilanjutkan dengan totokan dan Hu Lan pun roboh,

mengeluh dan disambar dan segera Kiok Lan memutar tubuhnya. Lalu begitu dia

berseru keras meloncat Kiok Lan sudah berjungkir balik dan melewati para

pengeroyoknya yang masih mengepung. "Beri tahu Hu-taijin bahwa puterinya

kubawa. Kalau dia ingin puterinya kembali boleh cari aku!" Kiok Lan lenyap,

mengeluarkan kata-katanya yang singkat dan para panglima serta pengawal berteriak.

Mereka kaget oleh perbuatan gadis itu. Tapi ketika Kiok Lan menghilang dan mereka

mengejar namun sia-sia maka semua menjadi geger dan ribut, teringat Hu-taijin dan

segera menyadarkan menteri itu. Hu Kang hanya terpukul sedikit, tidak terluka berat

namun sesak napasnya. Dan ketika menteri itu sadar dan tertegun melihat para

pembantunya mengelilingi maka seorang panglima menjatuhkan diri berlutut.

"Maaf, Hu-siocia dibawa. Kami tak dapat menghalangi dan gadis siluman itu

lenyap!"

Hu Kang terhuyung. "Puteriku diculik?"

"Ya, dan kami tak dapat menghalangi, taijin. Kami semua bodoh dan tak pantas

menjadi pembantumu!"

"Ah, kalian tak salah. Gadis itu terlalu lihai. Sudahlah, ke mana dia pergi? Dan

kenapa dia tak membunuhku?" menteri ini menggigit bibir, menahan kemarahan dan

guncangan hatinya dan segera dia mengangkat bangun pembantunya itu. Semua

merasa terpukul dan takut menghadapi kemarahannya, menteri ini bijak dan tentu

saja tak menumpahkan kemarahan di situ. Dan ketika pembantunya lega dan

menuding maka mereka menjawab bahwa Kiok Lan ke utara.

"Gadia siluman itu ke sana, entah ke mana kami tak tahu."

"Hm, baiklah, kita kembali. Aku dapat memikirkannya nanti dan sekarang kita

bersiap-siap menghadapi Hong Beng Lama," Hu-taijin letih, khawatir tapi agak lega

bahwa Kiok Lan tak membunuh puterinya. Kalau puterinya itu dibunuh tentu Kiok

Lan tak perlu menculik, entah apa maksud gadis itu. Dan ketika menteri ini mengajak

kembali semua pembantunya dan hari itu tak ada apa-apa maka hari-hari berikut

dilewati menteri ini dengan perasaan tegang. Dia menjadi bingung untuk mencari

puterinya ataukah harus menunggu Hong Beng Lama di situ, akhirnya menetapkan

bahwa Hong Beng Lama lebih penting daripada puterinya. Sebagai pejabat negara

tentu saja urusan negara lebih diberatkan menteri itu daripada urusan pribadi,

betapapun sayangnya dan cintanya kepada anak. Dan ketika beberapa hari kemudian

semua bersiap dan menteri Hu masih terguncang oleh kedatangan Kiok Lan maka

benar saja menjelang hari ke tujuh Hong Beng Lama muncul.

? O ?181

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Malam yang gelap. Hari itu menteri Hu Kang mendapat firasat tak enak. Sehari

ini hatinya berdebar tak keruan, beberapa pengawal ditanya tapi menjawab bahwa

perbatasan aman-aman saja. Tak tampak gerakan atau sesuatu yang mencurigakan,

semua tenang dan aman, meskipun tentu saja menyimpan ketegangan. Dan ketika

malam tiba dan setiap saat pengawal diminta melaporkan keadaan tiba-tiba

menjelang tengah malam terdengar teriakan dan ribut-ribut di luar, disusul gemuruh

dan suara seperti datangnya ribuan gajah.

"Hong Beng Lama muncul, pasukan musuh menyerang...!"

"Awas, musuh melempar api....!

Gegerlah tempat itu. Dari segala penjuru tiba-tiba muncul bayangan gelap

seolah dari kubur, menyelinap dan menyerang tanpa suara. Mereka itu bergerak

macam hantu-hantu yang berkeliaran, mula-mula tak berisik dan langkah mereka

bagai kucing-kucing pemburu, menyergap dan merobohkan pengawal yang berjaga.

Tapi ketika gerakan mereka terlihat dan pasukan Hu-taijin berteriak memperingatkan

temannya maka semua berlompatan dan menyambar senjata masing-masing,

membentak dan menyambut dan tiba-tiba puluhan batang panah menyergap pasukan

Hu-taijin ini. Pekik dan kesakitan terdengar di situ, tubuh-tubuh mulai roboh

bergelimpangan dan menyerbulah pasukan siluman yang bergerak tanpa suara ini,

sekarang tertawa dan memekikkan kata-kata lantang, api pun menyambar dan

membakar kemah kemah darurat. Tembok sekeliling diloncati dan masuklah seribu

pasukan musuh yang kini bersorak ramai, mereka tak perlu menyembunyikan diri

lagi setelah gerakan mereka diketahui. Dan ketika semua menyerbu dan pintu

gerbang didobrak maka terdengarlah suaria tawa menyeramkan yang disusul

masuknya seorang Lama tinggi besar diiringi seorang pemuda.

"Ha-ha, mana Hu-taijin? Hayoh, ke mari, menteri Hu Kang. Ini lawanmu dan

kubanting kau... dar-dar!" Lama tinggi besar itu meledakkan kedua tangannya,

melepas pukulan dahsyat dan sepuluh orang terbanting roboh tak dapat bangkit lagi.

Dari tangannya itu keluar semacam sinar merah yang amat ganas, juga panas. Dan

ketika Lama itu tertawa dan terhuyung maju maka pemuda di sampingnya yang

tersenyum dan tertawa lebar juga menampar dan mendorong-dorongkan kedua

tangannya.

"Ha-ha, betul, ayah. Hu-taijin itu harus ditantang dan dihadapi. Bunuh dia....

des-desss!" pemuda ini pun merobohkan musuh-musuh di depan, melempar dan

mendorong mereka dan sebentar saja tigapuluh perajurit bergelimpangan tak

bernyawa. Mereka disambar Ang-tok-ciang (Pukulan Racun Merah), apa yang

menyambar dari si Lama tinggi besar tentu saja lebih hebat dari yang meluncur dari

tangan pemuda ini, pasukan yang mengiring dan bersorak di belakang mereka sudah

menyerbu dan berteriak penuh semangat, gegerlah tempat itu karena dua orang ini

terlampau hebat. Lama tinggi besar itu bukan lain Hong Beng Lama adanya, Lama

sakti dari Tibet. Dan ketika puteranya, Hong Lam juga memukul-mukulkan dan

melepas Ang-tok-ciangnya maka pasukan Hu-taijin panik dan jatuh bangun,

tunggang-langgang.

"Panggil Hu-taijin! Panggil pemimpin kita......!"182

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Keadaan menjadi geger. Gempa serangan yang dilancarkan Hong Beng Lama

ini jauh lebih, menggetarkan daripada serbuan pasukan musuh yang meloncati

tembok dan membakar kemah-kemah, sepak terjang Lama ini memang lebih

menakutkan ketimbang yang lain. Dan ketika para panglima keluar menyambut dan

menghadapi serangan Hong Beng Lama maka limaratus pasukan dikerahkan di sini

dan khusus menyambut Lama tinggi besar itu, Hu-taijin belum muncul.

"Hadapi dia, tahan....!"

Panglima dan pengawal mengepung ketat. Tiga panglima maju tapi terbanting

remuk, mereka memang bukan tandingan Lama itu. Dan ketika yang lain menyuruh
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyerang dari jauh dan tombak serta panah diluncurkan berhamburan maka Hong

Beng Lama tertawa dan menggeram menangkisi semuanya ini, tentu saja tak ada

yang tembus karena Lama itu memang sakti.

"Mana Hu Kang? Mana menteri kalian? Pengecutkah dia?"

Para panglima marah. Hong Lam yang ada di samping ayahnya selalu menempel

di sebelahnya, pemuda ini memberi petunjuk-petunjuk dan sang ayah bergerak maju

mundur. Seperti diketahui Lama ini adalah buta, dia harus dituntun dan dijaga kalau

tak ingin terperosok. Betapapun saktinya Lama ini tetap tak dapat melihat, dia harus

dikawal dan puteranyalah yang mengawal. Dan ketika secara perlahan tetapi pasti

Lama ini meroboh-robohkan musuh di depan dan menangkis serta meruntuhkan

panah atau tombak maka Hong Lam mergerutkan kening tak melihat adanya Hu
taijin.

"Mana dia? Mana menteri keparat itu?"

"Entahlah, dia belum muncul, ayah. Mungkin sebentar lagi."

"Dan berapa orang yang menghadang kita?"

"Kurang lebih limaratus, yah. Tapi agaknya bertambah lagi...... siut-plak!" Hong

Lam menampar sebuah panah, runtuh dan menghentikan kata-katanya karena dari kiri

dan kanan menyambar lagi hujan panah dan golok. Mereka diserang dari jauh. Dan

ketika dia bersama ayahnya menangkis serta meruntuhkan semua senjata yang

menyerang mendadak dari depan menyambar panah-panah api, ditangkis tapi

berkobir di tempat itu dan Hong Lam memadamkan. Satu dua memang dapat. Tapi

kalau puluhan bahkan ratusan mana mungkin? Maka ketika panah-panah api itu

berhamburan dan satu dua mengenai mereka akhirnya jubah Hong Beng Lama

terbakar dan Hong Lam pun ikut memaki-maki.

"Keparat! Jahanam mereka itu, biar ayah di sini dulu.... !" Hong Lam terpaksa

meninggalkan ayahnya, melihat bahwa di depan bersiap sebelas panah api yang

hendak diluncukkan lagi, mereka telah memasangnya di ujung panah dan akan

dibidikkan. Tapi begitu Hong Lam berkelebat dan mengibas mereka tiba-tiba sebelas

pemanah ini roboh dan menjerit, tewas dihantam Ang-tok-ciang.

"Des-des-dess!"

Mereka itu tak ada yang hidup. Hong Lam berkelebat lagi dan menyapu

pemanah-pemanah lain, itulah siasat Gan-ciankun (panglima Gan) yang menjadi

pembantu Hu-taijin. Saat itu bersama pasukannya panglima ini membendung sepak

terjang Hong Beng Lama. Dan karena Lama itu tak dapat dicegah dan satu-satunya183

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

jalan rupanya ialah menghadang dengan panah api maka itu pun dilakukan panglima

ini dan Hong Beng Lama mengumpat-umpat kebakaran jubahnya, tertawa dan tak

tahu bahwa Hong Lam mencari dirinya. Pemuda ini mendengar teriakan atau aba-aba

lawannya, Gan-ciangkun tertawa-tawa dan geli melihat kemarahan Hong Beng Lama

di sana. Lama itu bisa telanjang bulat kalau pakaiannya habis terbakar. Ini

menggelikan. Tapi ketika dia terbahak-bahak dan menyuruh anak buahnya

menghujani panah api mendadak terdengar jeritan dan duapuluh pasukannya

terlempar disambar pukulan dahsyat.

"Siapa berkaok-kaok?. Siapa itu yang memberi aba-aba?"

Gan-ciangkun terkejut. Baru dilihatnya sekarang putera Hong Beng Lama itu,

Hong Lam meloncat dan mengibas lagi belasan anak buahnya, semuanya terlempar

dan robob tewas. Kekejaman pemuda ini memang semua orang sudah tahu. Dan

ketika Gan-ciangkun terbelalak dan tentu saja terkejut maka pemuda itu sudah berada

di dekatnya dan melempar lagi lima anak buahnya.

"Kau yang berkaok-kaok?"

Gan-ciangkun terkesiap. Hong Lam sudah begitu dekat dengannya, tak mungkin

dia melarikan diri atau mundur. Pakaiannya sebagai panglima membedakannya dari

yang lain ketika Hong Lam melompat dan melepas Ang-tok-ciangnya maka panglima

ini berteriak menangkis dengan tombaknya .

"Krakk!"

Tombak patah. Gan-ciangkun terlempar dan Hong Lam mendengus, berkelebat

dan mengejar panglima itu lagi. Sekarang dia tahu bahwa panglima inilah yang

merepotkan ayahnya, dia harus membunuh. Dan ketika, dia melompat dan mengayun

lagi tangannya dengan satu tamparan maut maka panglima itu melempar tubuh

bergulingan tapi menjerit, keserempet dan dikejar lagi dan panglima ini

membentak,agar anak buahnya maju. Celaka sekali pengawal sudah panik melihat

Hong Lam, mereka tiba-tiba mundur dan memutar tubuh, menjauhkan diri. Gan
ciangkun terpaksa sendirian dan lolos dari dua tiga pukulan, terguling-guling dan

kaget serta terkesiap. Tapi karena Hong Lam terus memburu pemuda ini meloncat

serta mengayun tangannya maka panglima itu pun tak dapat menghindar lagi ketika

sebuah pukulan mengenai kepalanya.

"Krakk!"

Kali ini panglima itu roboh terbanting. Bukan lagi tombak atau golok yang patah

melainkan kepala panglima itu yang pecah, panglima ini tak bergerak lagi dan Hong

Lam membalik. Musuh menjadi ribut namun dua panglima baru muncul, bergerak

dan memberi aba-aba agar mengepung pemuda itu, menyerang. Tewasnya Gan
ciangkun sudah membuat rekan-rekannya menjadi marah dan pucat, mereka tahu

kelihaian pemuda ini tapi tentu saja tak boleh takut. Betapapun mereka harus

melawan dan membalas. Dan ketika ratusan perajurit menghujani serangan dan

panah-panah api tiba-tiba Hong Lam tak dapat keluar dan mengamuk di situ,

mandapai arus serangan yang susul-menyusul dan roboh satu maju sepuluh, roboh

sepuluh maju duapuluh. Dan karena semuanya ini mengharuskan Hong Lam

membuka jalan darah dan tentu saja bekerja ekstra keras akhirnya di sana Hong Beng

Lama kehilangan puteranya dan harus bekerja sendiri.184

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hayo, mana Hu-taijin. Mana menteri keparat itu!"

Ayah dan anak yang terpisah sama-sama menggegerkan lawan. Hong Beng

Lama juga mengamuk dan melempar-lempar musuh yang mendekat. Lengannya yang

ampuh dan pukulannya yang luar biasa dahsyat membuat semua orang ngeri. Kini

Lama itu menggerakkan lengannya seperti kitiran, angin pukulan kuat menyambar

dan menolak runtuh hujan senjata yang diarahkan kepadanya dalam jarak lima meter.

Sekarang tak ada lagi panah api yang mampu mendekati dirinya, Lama ini telah

mengeluarkan kesaktiannya dan maju terus. Tapi karena dia buta dan geraknya amat

lambat maka musuh mendapat kesempatan untuk menjauhkan diri bila Lama itu

datang mendekat, dua tiga kali Lama ini terperosok dan jatuh di tempat legok,

pengawal dapat menyerang tapi semuanya disapu runtuh. Dan ketika pengawal ribut
ribut dan gentar menghadapi Lama ini maka muncullah Hu-taijin yang melayang dari

tengah-tengah pasukannya.

"Hong Beng Lama, aku di sini. Tak perlu berteriak-teriak!"

"Ha-ha, kau Hu-taijin?"

"Benar."

"Bagus, kalau begitu mari mendekat, menteri keparat. Kubunuh kau dan

kupukul mampus... wutt!" ujung jubah Hong Beng Lama bergerak, mengebut dan

meluncurlah sinar merah itu. Hu-taijin menangkis dan terdengar ledakan yang

membuat bumi terguncang. Dan ketika Hong Beng Lama, terdorong dan lawannya

juga terhuyupg maka Lama itu tertawa bergelak dan maju lagi.

"Ayo.... ayo, orang she Hu. Mari kita main-main dan lanjutkan persoalan dulu!"

Lama ini menyerang lagi, menghantam dan melepas Ang-tok-ciang tapi Hu-taijin

meloncat tinggi. Dari atas menteri ini berjungkir balik, mengelak dan balas melepas

pukulan Soat-kong-jiu. Dan ketika pukulan itu meledak di atas kepala lawannya dan

Hong Beng Lama terbanting maka Lama itu roboh tapi bangkit lagi.

"Ha-ha, kau tak dapat membunuh aku, menteri keparat. Pinceng akan hidup lagi

setiap dibunuh!"

Hu-taijin terbelalak. Memang untuk ini dia paling bingung, tadi kepala Lama itu

pecah di hantam pukulannya tapi kembali hidup, kini berdiri dan terhuyung-huyung

menyerang dirinya, Hong Beng Lama memang dahsyat karena kesaktiannya yang

luar biasa, ilmunya Merekat Tulang Menyambung Nyawa itu. Dan ketika Lama itu

tertawa-tawa dan balas menyerangnya dengan Ang-tok-ciang maka menteri ini

menangkis dan berkelebat, segera berputar-putar dan pukulan demi pukulan

menghujani lawanaya itu, bertanding dan Hong Beng Lama pun mengelak atau

menerima. Kadang-kadang ia tak dapat menghindar karena kecepatan gerak menteri

itu, roboh dan terbanting tapi hidup lagi. Inilah kehebatan Lama itu. Dan ketika

pertandingan berjalan seru dan Hu-taijin berkali-kali terbelalak karena tak dapat

dibunuh maka Lama itu tertawa bergelak mengeluarkan suaranya yang gemuruh.

"Hu-taijin, sekarang kau mampus....!"

Sinar hitam berkelebat. Hu-taijin terkejut karena kini buan Ang-tok-ciang yang

bersinar merah yang menyambar melainkan sinar hitam, sebuah pukulan lain yang

entah apa. Menteri ini membentak dan tentu saja tidak takut, menangkis dan185

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mengerahkan Soat-kong-jiunya. Tapi ketika dia terbanting dan rohoh terguling-guling

maka menteri ini kaget bukam main dan berseru tertahan.

"Hek-hoat-sut (Pukulan Sihir Hitam)...!"

Kiranya Hu Kang atau menteri Hu ini mengenal. Dia tadi menangkis tapi

getaran suara gemuruh lawannya membarergi pukulan itu, terbawa dan masuk dan

sekaligus dia diserang dua pukulan, satu sinar hitam itu sedang yang lain adalah

khikang atau getaran sakti yang keluar lewat ketawa Hong Beng Lama. Pukulan ini

adalah jenis pukulan sihir atau hoat-sut, berbau hitam dan tadi dadanya tiba-tiba

tergetar, jantung seakan rontok dan cepat dia mengerahkan tenaga, melindungi

jantungnya itu. Tapi karena dia harus membagi tenaga dan Soat-kong-jiu jadi

setengah hati maka menteri ini terlempar dan roboh terguling-guling, untung lawan

tak mengejar cepat karena buta. Hong Beng Lama bergerak lagi dan menyerang

secara lambat, mengayun pukulannya itu lagi dan tawa gemuruhnya pun tetap

dilancarkan. Beberapa pengawal yang ada di dekat situ roboh terpelanting, tiga di

antaranya muntah darah. Dan ketika Hu-taijin mengelak dan menyadari betapa

berbahayanya pengaruh getaran suara tawa itu tiba-tiba menteri ini melengking dan

berteriak, mengerahkan kesaktiannya pula.

"Minggir, semua menjauh dari tempat ini...!"

Hong Beng Lama tertawa menyeramkan. Lengking lawannya menandingi

getaran suaranya, perajurit atau anak buah menteri ini segera menyingkir. Hu-taijin

berkelebat dan menyambar. Dan ketika Soat-kong-jiu diterima Hek-hoat-sut tapi

menteri itu tetap terdorong akhirnya menteri ini pucat dan mengeluh.

"Hong Beng Lama, kau betul-betul hebat!"

"Ha-ha!" Lama itu gembira. "Pinceng selamanya hebat, menteri busuk. Kalau

dulu kau tak dibantu Heng Sin Lama tentu pinceng sudah membunuhmu!"

"Jangan sombong, betapapun aku tidak takut!" dan Hu-taijin yang menerjang

lagi dan melepas pukulannya akhirnya menghantam dan ditangkis, terdorong dan

maju lagi dan kali ini Hu Kang melepas Pek-in-ciangnya pula, di samping Soat-kong
jiu. Dan ketika bertubi-tubi dia menghujani lawan namun Hong Beng Lama benar
benar sakti akhirnya Hek-hoat-sut kembali menghantam menteri itu dan Hu-taijin

terguling.

"Dess!"

Menteri ini pucat dan marah. Dia bergulingan menjauhkan diri dan melompat

bangun, didekati dan menerima Hek-hoat-sut dan mengeluh, terlempar dan sesak dan

Hong Beng Lama tertawa-tawa. Ada semacam tenaga tambahan pada pukulan

lawannya itu, getaran suara yang harus selalu ditolak dan mengurangi tenaganya

sendiri. Rupanya selama dua tahun dalam persembunyiannya itu Hong Beng Lama

telah memperkuat sinkang, bahkan juga khikang (ilmu suara). Dan karena dia tidak

memiliki tandingan Merekat Tulang Menyambung Nyawa di mana setiap kali lawan

terbanting tentu hidup lagi maka menteri ini kewalahan dan terdesak, mundur
mundur dan bingung serta mencari akal. Otak bekerja dan berkali-kali dia lengah

terlempar, lawannya itu memang hebat dan sakti. Kalau tak memiliki Merekat Tulang

Menyambung Nyawa tentu dia setingkat di atas lawan, kini berbalik dan dia

kewalahan menghadapi ilmu yang selalu membuat Lama itu hidup kembali. Dan186

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

ketika pukulan demi pukulan dilancarkan Lama itu dan Hu-taijin tinggal menangkis

atau mundur-mundur maka malampun mulai sirna dan matahari pagi semburat di

ufuk timur, pasukan kedua pihak sama berjatuhan roboh tapi pasukan Hu-taijin

menang jumlah. Lawan yang tersisa mulai berlindung di balik Hong Beng Lama,

sekarang tampak bahwa dua kelompok besar masih bertanding seru di situ, yang lain

agak jauh dan itulah kelompok Hong Lam. Pasukan Tibet yang tinggal separoh dan

kalah jumlah berlindung di balik dua pimpinan ini. Dan ketika di sana Hu-taijin

bermandi keringat dan Hong Beng Lama juga menggeram-geram karena tak dapat
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merobohkan lawan akhirnya Hu-taijin bersuit nyaring dan berlompatan ke kiri.

"Hong Beng Lama, kaupun tak dapat membunuh aku. Matamu buta!"

Hong Beng Lama membentak. Memang benar bahwa hampir lima jam ini

pertandingan di antara mereka berjalan tak berkesudahan. Lawan tak dapat

membunuhnya karena ia memiliki Perekat Tulang Menyambung Nyawa sedang ia tak

dapat membunuh lawan karena Hu-taijin berlompatan ke sana ke mari, menghindar

dan ia tak dapat mengejar karena matanya buta. Ini satu halangan bagi Lama Tibet

itu. Dan ketika dia merasa bahwa malam terganti pagi dan hangatnya sinar matahari

memanaskan tubuh maka Lama ini gusar memaki lawan.

"Kau pengecut, Hu-taijin. Kau selalu lari dan menghindar!"

"Ha-ha, itu kebodohanmu, Lama. Kenapa tak mengejar dan menangkap aku?

Hayo, pukul dan serang aku lagi. Kau boleh cari dan dapatkan aku kalau bisa!"

Hong Beng Lama mengumpat. Suara teriakan dan kesakitan masih terdengar di

sana-sini, dia tak tahu pasukannya sudah berkurang, pasukan lawan menang banyak

namun tak banyak berbuat apa-apa setelah pasukan Tibet bersembunyi dan

berlindung di balik punggungnya, juga punggung Hong Lam. Dia mencari puteranya

dan mendapat kenyataan bahwa puteranya jauh di sana, masih terkepung. Betapapun

hebatnya Hong Lam akhirnya kewalahan juga diserang dan dikeroyok susul
menyusul. Memang itu satu-satunya cara untuk merepotkan pemuda ini. Hong Lam

akhirnya lelah dan pucat, tenaganya diperas semalam suntuk dan mencaci tak keruan,

melihat ayahnya bertempur dengan Hu-taijin tapi dia tak dapat datang mendekat.

Pasukan Hu-taijin itu memagar betis dirinya, roboh sepuluh maju seratus. Dan ketika

pemuda itu kebingungan gelisah mengumpat caci maka ayahnya di sana terbawa dan

termakan ejekan lawannya, tak tahu bahwa diam-diam Hu-taijin membawanya ke

tempat rendah. Di situ dengan gerak tangannya menteri ini memberi isyarat,

pasukannya mengerti dan membuka sebuah lubang, menutupinya dan menimbunnya

dengan daun-daun. Itulah jebakan yang sudah disiapkan menteri ini, jauh sebelum

membayangkan dirinya terdesak, sebuah lubang sumur dalam yang sudah

direncanakan Hu-taijin untuk menghadapi lawannya. Dan ketika lawan mengikuti

dan terbawa sambil menggeram-geram maka di sini Hu-taijin berhenti dan tertawa.

"Hong Beng Lama," serunya. "Sekarang aku tak akan lari-lari lagi. Cobalah, dan

aku akan merobohkanmu di sini!"

"Hargh!" Lama itu mendelik. "Siapa percaya omonganmu, menteri Hu Kang?

Coba terima dan tangkis ini. Hayo....!" dan Hong Beng Lama yang menubruk serta

menerkam lawan yang berada dekat tiba-tiba melompat dan tak mau kehilangan lagi,

tak tahu Hu-taijin menjebaknya sedemikian rupa hingga mereka sudah di pinggir

sumur dalam. Hu-taijin tertawa dan menangkis, kali ini dia mengerahkan seluruh187

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

tenaganya dan membungkuk, kedua tangan disatukan dan menyambutlah menteri itu

akan pukulan lawan. Hek-hoat-sut menderu dan bentakan menggelegar keluar dari

mulut Lama itu, Hu Kang menangkis dan terdengar benturan dahsyat. Dan ketika

menteri itu mengeluh dan terdorong ke belakang maka kakinya mencuat dan ... tubuh

Hong Beng Lama pun ditendangnya tinggi-tinggi dan di lemparnya ke sumur jebakan

itu.

"Bress!"

Apa yang terjadi ini memang tidak disangka Hong Beng Lama. Tadi Lama itu

terkejut ketika menerima tendangan, selangkangannya terangkat dan kalau bukan

Lama ini tentu anggauta rahasianya hancur. Tubuh naik keatas dan terlemparlah dia

melalui kepala lawannya itu. Hu-taijin mengeluh karena melakukan pekerjaan ini

bukanlah mudah baginya, dia tadi menangkis Hek-hoat-sut dan tertekan, dia

terbungkuk tapi langsung merebahkan diri dan menggerakkan kakinya itu. Dan ketika

Hong Beng Lama terlempar dan masuk ke sumur jebakan maka terdengar suara kaget

dan teriakan Lama itu, pekik atau kemarahan tak diduga.

"Auughh......!"

Teriakan atau kemarahan Lama ini membuat bumi tergetar. Beberapa perajurit

terpelanting oleh teriakan atau pekik kaget Lama itu, semua menoleh dan

pertempuran tiba-tiba berhenti. Hong Lam melihat dan terkejut oleh kejadian yang

menimpa ayahnya, melihat ayahnya terjebak disebuah sumur dan geraman atau

makian ayahnya itu terdengar sampai ke atas. Hu-taijin tiba-tiba bergerak dan

menutupi sumur, batu dan apa saja di lemparkan ke lubang itu dan jadilah Lama ini

terkubur hidup-hidup. Segalanya memang sudah disiapkan di situ. Dan karena sumur

itu dalam dan Hong Beng Lama tak dapat keluar maka Hong Lam melengking

meloncat ke depan, menerjang dan mengibas musuh-musuh yang sedang bengong,

memaki Hu-taijin.

"Keparat, kau jahanam busuk, Hu-taijin. Lepaskan ayahku!"

Hu-taijin tertawa. Dia cepat menyambut dan menerima pukulan pemuda itu,

menyuruh pasukan menyiapkan jaring. Dan ketika Hong Lam terpental karena kalah

tenaga maka menteri itu berseru, "Hong Lam, kau pun akan kuringkus. Lihat

persipan-persiapan yang telah kami buat..... cring!" dan lima jala yang dilempar serta

di terima Hu-taijin tiba-tiba bergerak dan menangkup Hong Lam, dielak dan Hong

Lam memaki-maki bergulingan menjauh, menyelamatkan diri dan tiba-tiba

pasukannya diterjang pasukan Hu-taijin. Terkuburnya Hong Beng Lama membuat

pasukan Hu-taijin bersorak, mereka bangkit semangatnya dan menang mental,

pasukan lawan justeru sebaliknya dan kecut. Dan ketika di sana Hong Lam terlempar

oleh pukulan menteri Hu dan pemuda itu di kejar-kejar jaring maka pasukan Tibet

panik dan menjadi kacau.

"Mundur, kita mundur.....!"

Akhirnya Hong Lam berteriak. Dia marah melihat Hu-taijin mau menjaringnya

seperti harimau, melihat menteri itu menunjuk sebuah lubang lain dan dia siap

dilempar ke situ pula. Berarti menteri ini akan menguburnya hidup-hidup seperti

ayahnya, setelah dia terjaring. Dan karena Hong Lam gugup tapi juga marah dan

bingung oleh persiapan lawan yang akan merobohkannya maka pemuda ini

menyuruh pasukannya mundur dan diapun bergulingan menjauh melempar musuh-188

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

musuh yang dekat, tak berani lagi mendekati menteri itu dan Hong Lam mengumpat

caci. Dia memang tak sekuat ayahnya. Dan ketika pemuda itu melompat bangun dan

melarikan diri sambil menyuruh pasukannya mundur akhirnya pasukan Tibet berbalik

langkah mengikuti jejak pemuda itu, melihat Hong Lam terbirit-birit dan menjauhi

menteri Hu Kang. Menteri itu mengejar namun Hong Lam melepas serjata-senjata

rahasianya, ditangkis dan ini membuat gerakan Hu-taijin terganggu. Hanya menteri

inilah yang berani mengejar pemuda itu, para pembantunya apalagi pasukan tentu

saja tak berani. Dan karena menteri itu mulai diserang pasukan Hong Lam yang

melindungi pemuda itu dari jauh maka akhirnya Hong Lam menghilang dan lenyap

meninggalkan dirinya, disusul pasukan Tibet dan mereka itu bersembunyi di gunung

atau hutan-hutan. Matahari semakin naik dan habislah musuh yang menyerang. Dan

ketika Hu-taijin berhenti dan kembali ke pasukannya maka di sana, di lubang yang

mengubur hidup-hidup Hong Beng Lama tampak pasukannya merubung dan

berkumpul. Gembira tapi juga was-was kalau Lama itu hidup lagi, naik dan mungkin

keluar dari sumur dalam itu, yang kini sudah tertimbun dan ditutupi batu-batu besar.

Tapi ketika beberapa jam kemudian tak ada gerakan dan sumur atau lubang jebakan

itu tak menunjukkan tanda-tanda manusia hidup maka Hu-taijin meminta pasukannya

bubar dan kembali ke tempatnya masing-masing, yakin Lama itu akan tewas.

"Tak perlu ditunggu, Lama ini pasti mati. Ayo kita pulang dan kembali ke

tempat semula."

Begitulah, pasukan Hu-taijin mengangguk. Mereka telah menang, meskipun

dengan perlawanan berat. Korban yang jatuh di pihak mereka dua kali dibandingkan

dengan pasukan lawan. Satu perjuangan yang memang menegangkan. Dan ketika hari

itu menteri menarik pasukannya dan berjaga seperti semula maka untuk beberapa hari

tak ada gangguan dari mana pun, menunggu namun aman dan menteri ini lega. Dia

menganggap Hong Lam tak berani lagi datang, pemuda itu jerih dan untuk sebulan

menteri ini tetap waspada. Dan ketika keadaan dirasa betul-betul aman dan musuh tak

ada lagi, maka menteri ini akhirnya ke kota raja dan melapor, menghadap sri baginda

dan menyatakan tewasnya Hong Beng Lama. Masalah Hong Lam baginya kecil

karena dia sudah memberi beberapa petunjuk kalau pemuda itu datang, yakni

mengeroyok dan menangkap pemuda itu dengan jaring. Dikerubut ratusan atau ribuan

orang tak mungkin pemuda itu menang, betapapun hebatnya. Dan karena para

pembantunya sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau pemuda itu tertangkap

karena mereka harus menjebloskan pemuda itu seperti ayahnya maka Hu-taijin

tenang dan kembali ke kota raja, melapor dan bermaksud mencari puterinya. Kini Hu

Lan harus ditemukan dan ada kesempatan baginya untuk cuti sebentar, dia akan minta

ijin dan mencari Kiok Lan pula. Menteri ini pun sudah menyiapkan gagasan untuk

menangkap gadis siluman itu, kalau perlu dengan cara seperti yang telah

dilakukannya terhadap Hong Beng Lama, Tapi begitu menteri ini pergi dan pulang ke

koa raja maka kejadian mengejutkan dan tidak disangka-sangka melanda pasukannya

itu.

*

* *

Hari itu, menelan kekalahan dan kemarahan besar Hong Lam langsung ke

Magada. Memang inilah satu-satunya tempat mencari perlindungan, sekaligus

bantuan. Pasukannya yang kocar-kacir disuruh menyelamatkan diri sendiri-sendiri,189

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Hong Lam mengurus keperluannya dan datang ke Magada. Dan ketika di sama ia

bertemu menteri Yo dan langsung menceritakan kekalahannya maka Yonaga, sang

menteri ini terkejut.

"Ayahmu tewas? Atau tertangkap?"

"Tidak, ayah tak mati, taijin. Tapi terjebak!"

"Terjebak bagaimana? Apa maksudnya?"

"Ayah terjebak lubang sumur, taijin. Menteri keparat itu berbuat licik dan

curang. Ia mempergunakan kecurangannya itu mengandalkan kebutaan ayah!"

"Hm, dan kau, ke mana waktu itu?"

"Aku meninggalkan ayah, taijin, bertempur di lain tempat."

"Kenapa kau tinggalkan ayahmu? Bukankah kau tahu bahwa dia harus kau

jaga?"

"Inilah keteledoranku!" Hong Lam berapi-api. "Aku tak menyangka ayah

dijebak, taijin. Menteri she Hu itu menjebak ayah mirip menjebak binatang buas.

Keparat, aku harus membunuh menteri itu dan membalas kekalahan ini!"

"Tapi kau pulang, kau ke mari....."

"Hm," Hong Lam tertegun, tiba-tiba ingat. "Kau benar, taijin. Aku pulang

karena terpaksa."

"Bagaimana ini? Bukankah kau tak perlu takut menghadapi menteri itu?

Ayahmu menurunkan ilmunya Perekat Tulang Penyambung Nyawa, Hong-kongcu.

Seharusnya kau menolong ayahmu itu dan tidak datang seorang diri!"

"Hu-taijin mau menjebak aku pula. Menteri itu mempersiapkan jaring dan mau

menangkap!"

"Heh? Bagaimana?"

"Hu-taijin memang tak dapat membunuh aku, taijin. Tapi kalau aku terjaring

dan tertangkap lalu dijebloskan ke lubang yang dalam tentu aku terkubur hidup-hidup

pula. Inilah yang kumaksud!"

Yonaga tertegun. Akhirnya dia mengerti apa yang dikatakan Hong Lam ini,

semula Hong Lam malu mengakui tapi kini terpaksa berterus terang. Apa boleh buat

dia harus terang-terangan kepada menteri Yonaga ini, inilah rekan atau teman

seperjuangannya. Dan ketika Hong Lam menceritakan bahwa menteri Hu Kang akan

menjaringnya dan dengan jaring itu dia akan ditangkap dan dijebloskan ke lubang

jebakan maka Yonaga terkejut mengerutkan kening, melihat bahwa Hu Kang atau

menteri Hu itu cerdik, pandai mengatur siasat dan menghadapi lawan. Dia sendiri

mungkin belum menemukan cara atau siasat itu, cerita ini justeru membuka

kesadarannya akan kelemahan Hong Beng Lama, tiba-tiba menteri itu tersenyum dan

mengangguk, hampir tertawa. Dan ketika dengan berseri-seri menteri itu justeru

menyambut kekalahan Hong Lam maka Hong Lam terbelalak dan tentu saja tak

senang.190

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Maaf, kenapa taijin gembira? Apakah hendak memperolok-olok kami yang

kalah perang?"

"Ah," menteri ini terkejut, sadar. "Kau salah paham, kongcu. Aku berseri-seri

dan gembira bukan mengejek kekalahanmu melainkan mendapat cara bagus.

Sekarang kutemukan cara yang jitu untuk menghadapi menteri Hu Kang. Benar, kau

dan ayahmu tergesa-gesa, kalian terlalu menganggap remeh menteri Hu dengan
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengagulkan kepandaian Merekat Tulang Menyambung Nyawa. Bagaimana

sekarang pendapat kongcu?"

"Aku ingin bantuanmu, taijin, tentu saja membebaskan ayah dan membawanya

keluar dari lubang jebakan itu!"

"Ayahmu telah terkubur, bukankah...."

"Tidak, ayah tak mungkin mati. taijin. Dia akan hidup dan bangkit lagi kalau

diambil!"

Yonaga terkejut. "Begitu?"

"Ya," Hong Lam bangga, tiba-tiba tertawa, besar kepala. "Kami tak dapat

dibunuh meskipun dikubur hidup-hidup, taijin. Dan ayah tetap selamat meskipun

ditanam. Ha-ha, menteri itu terlalu sombong kalau menganggap ayah binasa!"

Yonaga tertegun. Untuk ini dia membelalakkan mata, kaget dan kagum tapi juga

tak percaya. Hong Lam dapat menangkap ketidakpercayaannya itu dan tersenyum

lebar. Dan ketika pemuda itu berkata bahw hal itu dapat dibuktikan dan boleh

ayahnya digali dari lubang kubur maka menteri sakti ini bergidik dan mengkirik juga,

diam-diam waspada.

"Apakah ilmu itu sedemikian hebatnya? Benarkah ayahmu dapat bertahan

sekian lama? Ingat, ini sudah sehari, kongcu, mungkin ayahmu tak hidup lagi dan

percuma digali!"

"Tidak, selama kena tanah ayah tak akan mati, taijin, paling-paling pingsan.

Kami tak akan mati selama bersentuhan dengan bumi!"

Sang menteri tercengang. Tiba-tiba dia seakan mendapat kartu As dari omongan

Hong Lam ini, Hong Lam tampak terkejut setelah terlanjur. Dalam kebanggaannya

tadi pemuda ini kelepasan bicara, sedetik saja tapi cukup membuahkan penyesalan.

Tapi Yonaga yang buru-buru tertawa dan bertepuk tangan tiba-tiba bicara seolah

tidak mengerti apa kelanjutannya dari omongan lawannya, kagum. "Aih, kalau begitu

kalian ini dapat hidup sepanjang jaman, kongcu. Hebat sekali ayahmu itu. Dengan

begini kalian berdua dapat ratusan tahun umurnya. Ha-ha, tak ada manusia yang

hidup tidak di atas bumi!" dan Hong Lam yang tersenyum dan menyeringai sambil

mengangguk akhirnya menjawab lega.

"Ya, tapi kalau bosan kami dapat melepas itu, taijin. Tentu saja kami tak suka

untuk terus di atas bumi. Ayah kadang-kadang ingin mengenal dan hidup di alam

lain!"

"Ha-ha, kalian memang aneh. Sudahlah, sekarang apa rencana dan kehendakmu,

kongcu? Bagaimana menolong ayahmu itu?"191

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Aku minta taijin menggempur menteri itu, biarkan aku barsama beberapa

pembantuku menggali kuburan ayah!"

"Kongcu mau membuka lubang itu dan bebas dari gangguan menteri Hu Kang?"

"Ya, dan kau yang dapat menghadapinya, taijin. Sekaranglah waktunya kau

membantuku dan kita bekerja sama."

"Hm," menteri ini mengurut jenggot pendeknya, tersenyum. "Aku tentu

membantu dan menolong ayahmu, kongcu. Tapi tidak dengan cara terburu-buru

begini. Sekarang kau lihat ketergesaan ayahmu mendapat pil pahit, sebaiknya kau

bersabar dulu dan biar kurundingkan ini dengan saudara-saudaraku."

"Berapa lama?"

"Tentu tak berbulan-bulan, kongcu. Segera aku bicara dan segera diambil

keputusan!"

"Baiklah, aku menunggu, taijin, dan cepat selesaikan!"

Yonaga mengangguk. Hari itu menteri ini menemui adiknya, Giam Lun dan

Hong Lok, dua pejabat istana yang juga memiliki kedudukan tinggi. Di situ menteri

ini menceritakan kegagalan Hong Beng Lama, bahkan terkuburnya Lama itu atas

kecerdikan dan kelihaian Hu Kang. Dan ketika dua adiknya terkejut dan

membelalakkan mata maka Hong Lok, ayah Hong Siu itu berseru.

"Hebat, menteri itu memang tak boleh direndahkan. Buah pikirannya cemerlang

dan Hong Beng Lama yang tangguh dapat juga dibinasakan!"

"Tidak, tidak dibinasakan, sute, melainkan hanya dikubur hidup-hidup saja.

Maksudku, puteranya itu berkata bahwa ayahnya tak mungkin tewas. Lama itu hanya

pingsan!"

"Tidak tewas?" Hong Lok tercengang. "Hanya pingsan?"

"Ya, begitu menurut puteranya, sute. Karena itu menarik sekali kalau Lama ini

masih hidup."

"Ilmu setan!" Hong-taijin terbelalak. "Lama ini benar-benar siluman, suheng.

Kalau begitu ilmunya Merekat Tulang Menyambung Nyawa itu benar-benar luar

biasa!"

"Ya, dan kita akan membuktikan ini, sute. Sekarang Hong-kongcu minta agar

kita menggempur Hu-taijin dan dia akan membuka kuburan ayahnya."

"Dan itu perang terbuka," Giam Lun tiba-tiba menyergap. "Berarti Magada dan

bangsa Han resmi bermusuhan. Apakah ini tak sebaiknya diperhitungkan baik-baik,

suheng? Bukankah kita masih ingin bersembunyi-sembunyi?"

"Itulah," sang menteri mengangguk. "Karena itu aku datang kepada kalian, sute.

Ingin membicarakan ini dan mengambil keputusan bagaimana baiknya. Aku juga

agak tak enak kalau terlihat langsung."

"Bagaimana kalau menunggu menteri itu pergi?"

"Maksudmu?"192

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Biarkan kita tak usah berhadapan dengan Hu-taijin itu, suheng. Kita tunggu dia

meninggalkan perbatasan dan setelah itu baru kita masuk."

"Hm, Hong-kongcu tak akan sabar. Ini mungkin membutuhkan waktu lama."

"Lalu bagaimana lagi? Kalau kita ingin terang-terangan tentu saja kita dapat

datang dan menyerang. Tapi kita mencoba tak menyolok, bukankah repot?"

"Benar," Hong Lok tiba-tiba menyambut gagasan adiknya, Giam Lun. "Aku

setuju dengan pikiran sute, suheng. Kita tunggu saja menteri itu pergi dan baru

menyerbu kalau dia tak ada. Dengan begini kita tak menyolok dan masalah Hong
kongcu tak usah diperhatikan. Dia yang meminta tolong, dan dia pula yang harus

menurut kita, bukan kita yang menurut dia. Bukankah kegagalannya ini adalah karena

tidak digubrisnya nasihat kita pula? Kita yang mengatur sesuatunya, suheng. Bocah

itu harus menurut atau biarkan dia menolong ayahnya sendiri!"

"Hm," Yonaga mengangguk-angguk. "Ini baik, sute. Juga sekalian menguji ilmu

Merekat Tulang Menyambung Nyawa itu. Aku ingin membuktikan!"

"Maksudmu?"

"Jelas, pemuda itu menyombongkan ilmunya, sute. Katanya ayahnya tak akan

mati biarpun terkubur sehari. Jangankan sehari, sebulan pun katanya juga tak apa,

paling-paling pingsan. Karena itu biar kita perpanjang dan lihat benarkah

omongannya itu!"

"Bagus," sang adik berseri. "Dan ini akan membuat Hu-taijin lengah, suheng.

Dengan tidak adanya gangguan lagi pasti menteri itu pergi. Ha-ha, cocok. Aku

setuju!"

Dan ketika tiga bersaudara itu sepakat dan setuju membiarkan Hu-taijin lengah

maka Yonaga sang menteri itu menemui Hong Lam, berkata bahwa mereka harus

bersabar sebulan lamanya. Magada tak memiliki alasan langsung untuk bermusuhan

dengan Hu-taijin, mereka tak boleh menyolok. Dan ketika Hong Lam terbelalak dan

kecewa mendengar ini maka menteri itu menutup.

"Sri baginda Urugata mengharuskan kami berhati-hati, kongcu. Tak boleh gagal

begitu bergerak. Karena itu mohon pengertianmu dan bersabar sampai sebulan."

"Apakah taijin takut?"

Yonaga terkejut. "Takut?" mukanya tiba-tiba merah. "Kami tak takut terhadap

siapa pun, kongcu. Hanya kami tak mau sembrono dan gagal, seperti ayahmu itu.

Apakah kongcu mau bekerja sendiri dan tidak bersabar menunggu kami?"

Hong Lam terpojok. Kalau sudah begini menteri itu bilang tentu dia tak dapat

berbuat apa-apa lagi. Magada inilah yang diharap. Menteri Yonaga dan saudara
saudaranya adalah tokoh-tokoh hebat yang dapat diandalkan. Hong Lam tak puas tapi

terpaksa tunduk pada keinginan menteri itu, dengan alasan sekali bergerak harus

mereka menang. Dan karena tak ada jalan lain untuk menolak dan memaksa akhirnya

Hong Lam menurut meskipun tentu saja tidak puas, tak tahu bahwa sang menteri

memang sengaja menguji ayahnya itu, ingin melihat apakah sebulan terkubur masih

juga Lama itu hidup. Ini ilmu luar biasa. Dan ketika dia mengangguk dan sang

menteri tersenyum maka Hong Lam tak dapat berbuat apa-apa dan menunggu. Hari193

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

demi hari dilewatkan dan di sana Hu-taijin lega, menteri Hu Kang memang tak

mendapat serangan lagi setelah Hong Lam harus tunduk pada menteri Yonaga. Tak

adanya gangguan dan rasa aman membuat Hu Kang lenyap kekhawatirannya. Dan

ketika sebulan kemudian Hong Lam menunggu janji Yo-taijin dan kebetulan hari itu

menteri ini mendapat kabar akan kembalinya Hu Kang ke kota raja maka menteri ini

bergerak dan menemui Hong Lam.

"Sekarang saatnya tiba, kongcu boleh menolong ayahmu dan berangkat!"

Hong Lam gembira. "Begitukah? Baik, taijin, mari berangkat!"

"Maaf, aku tak ikut, kongcu. Kau cukup dengan dua saudaraku saja, Hong Lok

dan Giam-taijin!"

"Ah, kenapa? Bukankah......"

"Aku harus menjaga di sini, kongcu. Dan lagi Hu-taijin tak ada di sana. Menteri

itu telah pulang, kau bersama dua saudaraku sudah lebih dari cukup uutuk mengambil

ayahmu!"

"Tapi....."

"Kau mau cepat, bukan? Kenapa harus banyak bertanya? Pergi dan bawa sisa

pasukanmu, kongcu. Adikku akan membantu dan kau pasti berhasil!"

Hong Lam tertegun. Dia melihat Yo-taijin sudah meninggalkannya, tak mau

bicara dan dua bayangan berkelebat. Itulah menteri Tan dan Giam, Hong Lok atau

Tan-taijin, sute atau adik-adik seperguruan dari menteri Yo. Dan ketika semua sudah

siap dan Hong Lam tak dapat berpikir panjang akhirnya pemuda ini mengangguk dan

menyambut dua pejabat tinggi itu, berunding sebentar dan ayah Hong Siu serta Giam

King itu mengatur rencana. Mereka telah diberi tahu suheng mereka bahwa semuanya

harus dilakukan dengan cepat, juga matang. Dan karena Hu Kang atau Hu-taijin

kebetulan kembali ke kota raja dan itu kesempatan bagus bagi mereka akhirnya Hong

Lam berangkat dan membawa sisa pasukannya, sama sekali tak ditambah dengan

pasukan dua menteri itu dan Hong Lam heran. Ayah Honng Siu maupun Giam Khing

menjawab bahwa mereka berdua sudah lebih dari cukup, Hong Lam terkejut. Tapi

ketika dia tertegun dan dua menteri itu berkelebat pergi maka di perbatasan barulah

Hong Lam tahu dan mengerti.

"Kami akan melumpuhkan tujuh panglima di sini. Mereka kami tangkap dan

robohkan. Kongcu dapat menggali kubur dan lawan akan kehilangan pemimpin."

"Ah, kami menyerbu sendiri?"

"Pokok sasaran adalah menyelamatkan ayahmu, kongcu. Yo-suheng

mengatakan kepada kami bahwa pasukanmu hanya berjaga-jaga saja, tidak

menyerang. Kalau musuh menyerbu dan kau gagal apa boleh buat kita semua

membuka jalan darah."

."Dan kami kerjakan pekerjaan kami, kongcu. Silahkan kau mengerjakan

pekerjaanmu dan mulailah!" Giam-taijin, ayah Giam Khing menutup. Ternyata

mereka ini akan menyelinap ke dalam, dua tokoh itu telah mengetahui nama

pembantu-pembantu Hu-taijin dan akan bergerak di sana. Hong Lam masih

kebingungan tapi mengangguk. Betapapun dia tahu kesaktian dua orang itu, tokoh-194

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

tokoh Magada. Dan ketika Tan-taijin dan Giam-taijin berkelebat lenyap dan

memasuki kemah musuh maka Hong Lam bergerak dan juga melaksanakan tugasnya,

membuka kuburan ayahnya dan mendengar ribut-ribut di sana, sejenak dua menteri

itu kembali lagi, begitu cepat. Di tangan mereka tampak tujuh panglima

bergelantungan bagai boneka-boneka tak berarti. Hong Lam terkejut tapi kuburan

ayahnya hampir terbuka, dalam waktu yang tak kalah cepat pemuda ini membuang

batu-batu yarg menimbun. Tempat itu sekarang tak dijaga lagi karena Hu-taijin dan

semua orang menganggap Hong Beng Lama tewas. Dan ketika Tan Hong Lok dan

Giam-taijin tiba di tempat itu tepat bersamaan dengan terbukanya kubur atau lubang

sumur yang dulu menimbuni Hong Beng Lama maka Hong Lam telah melayang

turun dan sekejap kemudian telah membawa naik tubuh ayahnya yang masih hidup,

terbukti denyut jantung itu tidak berhenti!

"Ayah masih pingsan, tapi hidup. Lihat tubuhnya tak menyerupai jenasah dan

sehat!"

Hong Lok dan Giam-taijin tertegun. Mereka melihat Hong Beng Lama benar
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hidup di tangan Hong Lam, tubuhnya kotor tapi tidak rusak. Jangankan rusak, lecet

atau luka sedikit saja tak ada. Dan ketika tujuh panglima di tangan dua tokoh Magada

itu juga terbelalak dan heran oleh kejadian tak masuk akal ini, maka Hong Lam sudah

meniup ubun-ubun ayahnya dan berbisik.

"Yah, bangunlah. Ini puteramu, Hong Lam!"

Aneh bin ajaib. Hong Beng Lama tiba-tiba membuka mata, mengeluarkan suara

mirip dengkur atau geram. Biji mata yang kosong itu coba dibuka tapi tak dapat,

membeliak dan akhirnya membentuk lubang hitam. Dan ketika Hong Lam menekan

punggung ayahnya dan menepuk keras tiba-tiba Hong Beng Lama melompat bangun

dan menggereng.

"Hargh, mana Hu-taijin?"

"Tak ada," Hong Lam memegang lengan ayahnya, menyambar. "Yang ada sini

ialah Tan-taijin dan Giam-taijin ayah. Tokoh-tokoh Magada yang menolong kita. Kau

selamat dan mereka melihat hebatnya ilmu kita Merekat Tulang Menyambung

Nyawa!"

"Ha-ha!" Lama itu tiba-tiba tertawa bergelak. "Dan siapa yang berdatangan itu,

Hong Lam? Apa ribut-ribut itu?"

"Ah," Hong Lam menoleh. "Pasukan musuh ayah. Anak buah atau pasukan Hu
taijin!"

"Kalau begitu kuhancurkan mereka, kubunuh!" dan Hong Beng Lama yang

berkelebat dan tertawa bergelak tiba-tiba membuat pasukan Hu-taijin terpekik dan

berhenti, otomatis terbelalak karena mereka seolah melihat hantu Lama tinggi besar

itu. Hong Beng Lama membentak dan sudah menggerakkan tangannya ke depan dan

kiri kanan, angin menyapu dan robohlah tigapuluh pasukan yang ada di situ. Dan

ketika Lama ini mengeluarkan lengking aneh dan menyambar muka belakang tiba
tiba pasukan menjadi geger dan roboh berpelantingan.

"Awas, hantu Hong Beng Lama. Minggir......!"195

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Tan-taijin dan sutenya bengong. Mereka melihat Lama tinggi besar itu dan

mengebut, tawanya menyeramkan dan seratus orang tiba-tiba menjerit dan tumpang
tindih. Mereka di sapu dan rontok seakan menghadapi badai. Apa yang disangka

hantu Hong Beng Lama ternyata membuat pasukan Hu-taijin gentar dan kaget,

mereka itu terlempar dan mencelat menerima pukulan jarak jauh. Dan ketika semua

orang menjadi gempar dan panik maka sisa pasukan Hong Lam muncul dan

menyerbu.

"Ha-ha, kita basmi mereka, ayah. Kita bunuh dan habisi mereka!" Hong Lam

mendadak berkelebat, ikut membantu dan merobohkan musuh-musuh yang ada di

dekat situ. Tak lama kemudian membabait pasukan Hu-taijin ini seperti orang

membabat rumput saja. Geger dan ributlah pasukan itu. Dan ketika ada di antaranya

yang melihat tertangkapnya tujuh panglima di tangan Hong Lok dan Giam-taijin tiba
tiba pasukan Hu-taijin jatuh mentalnya dan kalut.

"Aih, Ngo-ciangkun (panglima Ngo) tertangkap....!"

"Benar, dan itu juga Lai-ciangkun (panglima Lai) ....!"

Panik dan ributlah semua orang. Mula-mula mereka sudah dibuat terguncang

oleh hidupnya Hong Beng Lama, satu peristiwa yang tak masuk akal. Maklum, Lama

ini telah terkubur sebulan lamanya tapi hidup lagi, tak apa-apa dan kini mengamuk

melempar-lempar mereka. Dan ketika pasukan Tibet menyerbu dan Hong Lam juga

membantu ayahnya maka puncak dari semua itu ditambah dengan tertangkapnya

tujuh panglima yang memimpin mereka, wakil atau pembantu Hu-taijin yang

dipercayakan di situ, tertawan dan tak dapat berbuat apa-apa di tangan dua laki-laki

gagah yang tak mereka kenal. Hong Lok dan sutenya memang tokoh-tokoh Magada

yang belum di kenal orang-orang ini, mereka merupakan muka-muka baru. Dan

ketika Hong Beng Lama tertawa bergelak dan mengangkat serta membanting mereka

dengan pukulannya yang dahsyat akhirnya pasukan ini rontok dan hancur nyalinya.

"Selamatkan diri, menyingkir....!"

Geger dan gemparlah semua orang. Pasukan Hu-taijin kalang-kabut, memutar

tubuh dan akhirnya melarikan diri. Ribuan orang yang di situ tiba-tiba panik, sepak

terjang dan serangan Hong Beng Lama ini memang di luar dugaan, mereka tak

mungkin menang. Dan ketika semuanya membalik dan melarikan diri maka Hong

Beng Lama tertawa menyeramkan dan mengeluarkan suaranya yang dahsyat.

"Siapa melarikan diri akan kubunuh. Hayo kalian menyerah dan majadi

pasukanku...!"

Orang-orang ini ketakutan. Seruan Hong Beng Lama tentu saja tak digubris,

mereka gentar dan jerih terhadap Lama sakti itu. Tapi ketika Hong Beng Lama

berseru pada puteranya agar pasukan mereka melebar dan menghadang jalan lari

pasukan itu akhirnya pasukan Hu-taijin ini malah terkepung. Lucu dan mengejutkan

bahwa lawan yang berjumlah sepersepuluh dlibanding mereka dapat menghalau

ribuan pasukan Hu-taijin ini. Itu dapat terjadi karena hancurnya nyali pasukan ini.

Berdirinya Hong Beng Lama dan Hong Lam besar sekali pengaruhnya, mereka

membuat pasukan itu gentar. Dan ketika pasukan Tibet dapat menghalau dan

mengusir kembali lawan mereka ke dalam kepungan maka Hong Lam membentak

menyuruh pasukan itu menakluk, menyerah dan membuang senjata dan hanya

sebagian kecil saja yang dapat meloloskan diri. Mereka sudah tak berkutik dan196

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kemenangan mental ini membuat pasukan Tibet garang. Di sana Hong Lok dan

sutenya terbelalak memandang, mereka mau tak mau menjadi kagum juga. Dan

ketika ribuan orang itu menyerah dan jatuh ke tangan Hong Beng Lama maka Lama

ini langsung menjadi pemimpinnya, mengambil alih kekuasaan, dan pasukan Tibet

mempreteli perlengkapan pasukan musuh itu. Hari itu juga Hong Lam dan ayahnya

mencapai kememengan. Dan ketika mereka membekuk dan menaklukkan pasukan ini

maka perbatasan dikuasai Lama itu dan Hong Lam sebagai wakil ayahnya.

"Siapa berontak dia akan dibunuh. Siapa menurut dia akan selamat. Nah, kalian

menjadi pasukanku dan kita gempur kota raja!"

Ribuan orang itu tak berkutik. Hong Beng Lama terlalu sakti, apa yang terjadi

ini juga di luar dugaan. Dan karena mereka sudah dipukul hancur dan pasukan Tibet

mengawasi mereka"Hm," Lama itu mengebutkan jubah, mukanya pun merah.

"Pinceng tak mau bersikap kasihan terhadap musuh, taijin. Kalau kalian lemah hati

dan menegur pinceng justeru pinceng akan melapor ini pada kakak kalian, Yo-taijin.

Tak layak kiranya kita mengampuni musuh!"

"Tapi itu tawanan kami, Lama. Kau lancang dan tidak menghargai kami!"

Hong Lam terkejut. Ribut-ribut ini mendadak jadi meruncing, dia melihat

ketidaksenangan dua tokoh Magada itu. Dan karena mereka sahabat seperjuangan dan

Hong Lam merasa ayahnya keterlaluan juga tiba-tiba pemuda int meloncat ke depan

menengahi, berseru, "Ayah, apa yang dikata Tan-taijin betul. Sebaiknya kau minta

maaf dan selesailah urusan ini. Kita tak perlu cekcok karena urusan di depan masih

banyak!" dan cepat menjura di depan dua tokoh itu Hong Lam memberi tahu, "Taijin,

ayah baru saja keluar dari kubur. Harap kalian maklum kalau tindak-tanduknya agak

tak terkontrol."

"Ha-ha!" Hong Beng Lama sadar, cepat menangkap maksud puteranya. "Kau

benar, Hong Lam. Dan biarlah ayahmu meminta maaf pada mereka!" dan

membungkuk di depan dua orang itu sebagai pernyataan masfnya Lama ini berkata,

"Tan-taijin, dan kau Giam-taijin, apa yang dikata puteraku memang tidak salah. Hu

Kang itu membuat kemarahanku menggelegak, siapa yang dekat dengannya pasti

kubenci. Biarlah pinceng minta maaf atas kelancangan tadi dan urusan ini selesai!"

Giam-taijin berpandangan dengan kakaknya. Hong Lok atau ayah Hong Siu

mengerutkan kening, ketidaksenangannya tentu saja tak dapat di lumerkan dalam

waktu sekejap. Tapi karena orang telah meminta maaf dan Hong Beng Lama

bersungguh-sungguh akhirnya menteri ini mengangguk dan berkata, "Baiklah, urusan

ini selesai, Hong Beng Lama. Tapi jangan diulangi untuk urusan berikut."

"Pinceng tahu," Lama itu mengebutkan jubah. "Tapi di mana menteri she Hu

itu? Dan mana suheng kalian?"

"Suheng di Magada, Lama. Dan Hu-taijin pulang ke kota raja."

"Hm, kalau ada di sini kubunuh dia. Menteri itu licik dan curang!"

"Sudahlah, dua taijin ini telah membantu kita, ayah. Kita patut berterima kasih

dan tidak lupa mengucapkan itu."197

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Ah, benar," Hong Beng Lama lagi-lagi berseru. "Pinceng berterima kasih atas

bantuan kalian, Tan-taijin. Tapi kenapa baru sekarang muncul? Berapa lama pinceng

dikubur?"

"Sebulan, ayah, dan maafkan anakmu yang tak dapat segera menolong. Waktu

itu Hu-taijin menjaringku pula dan mau melempar aku ke lubang jebakan."

"Weh, menteri itu mau berbuat curang juga?"

"Ya."

Dan ketika Hong Lam menceritakan kisahnya dan betapa dia harus menyingkir

dari menteri itu akhirnya Hong Beng Lama mengeratakkan gigi dan memaki. Hari itu

kemarahannya bertambah dan kebenciannya terhadap Hu Kang memuncak. Tapi

karena lawan tak ada di depannya dan musuh tak perlu diumpat caci akhirnya Hong

Lam meminta ayahnya untuk melakukan apa terhadap pasukan tawanan itu.

"Biarkan di sini. Beberapa hari lagi kita menggempur kota raja dan menyerang!"

"Baiklah, bagaimana pendapat Tan-taijin?"

"Hm, suhengku belum memberi petunjuk lebih lanjut, kongcu. Kalau kalian

ingin menyerang tentu saja boleh, tapi sebaiknya tunggu nasihat suhengku."

"Bagaimana, yah?" Hong Lam menoleh. "Apakah kita ke Magada dulu?"

Lama ini berpikir-pikir. "Sebenarnya aku tak sabar, Hong Lam. Tapi kalau Tan
taijin mengajak pulang tentu saja pinceng menurut. Hanya, siapa menjaga di sini?"

"Aku mempunyai pembantu," Hong Lok tiba-tiba berkata. "Puteraku Hong Siu

atau keponakanku Giam Khing dapat menjaga, Lama. Kalau kau setuju tentu masalah

ini tak perlu dipusingkan."

"Hm, begitukah? Baiklah, pinceng setuju." dan Hong Beng Lama yang hari itu

ke Magada diiring puteranya akhirnya memberikan kepercayaan kepada rekannya,

pasukan tawanan dikuasai Tan-taijin dan tak lama kemudian dua pemuda gagah

muncul, itulah Hong Siu dan Giam Khing, putera dari Tan-taijin dan Giam Lun,

tokoh-tokoh muda dari Magada. Dan ketika hari itu Hong Beng Lama merampas

kemenangan dan ke Magada untuk berunding dengan menteri Yonaga maka langkah
langkah berikut diambil di pusat pemerintahan itu dan Yonaga pun tercengang serta

kaget melihat hidupnya kembali Lama tinggi besar ini, yang sebulan sudah terkubur!

*

* *

"Mei Hong, kau sudah dengar serangan Hong Beng Lama?"

"Hm, kapan?"

"Dua hari yang lalu, Mei Hong. Dan pasukan Hu-taijin dikalahkan. Sekarang

Lama itu di istana berunding dengan pamanku menteri Yonaga!"198

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Mei Hong terkejut. Hari itu Han Li menemuinya tergesa-gesa, gadis ini tampak

panik dan gelisah. Dan ketika mereka berdua duduk dan Han Li berkeringat maka

Mei Hong justeru merasa heran dan mengerutkan kening.

"Han Li," katanya, "kenapa kau ini? Bukankah tak ada urusannya denganmu?

Mestinya, menurut patut akulah yang cemas dan gelisah. Yang diserang Lama itu

adalah bangsaku, bukan bangsamu!"

"Benar, tapi Magada terlibat, Mei Hong. Dan ini yang tak kusuka. Ayah dan

kakakku Hangga juga tak menyukai sepak terjang paman Yonaga!" dan Han Li yang

lalu menceritakan ketidaksenangan ayahnya lalu berdiri. "Nah, bagaimana kami

senang? Yang diajak bergaul adalah Lama Tibet itu, Mei Hong. Padahal semua tahu

bahwa Hong Beng Lama adalah Lama murtad dan jahat. Kalau saja ayahku

memegang jabatan di istana tentu dengan segala pengaruh dan kekuasaannya ayah

dapat mengendalikan paman Yonaga itu!"

"Hm, duduklah, tak perlu panik. Coba ceritakan padaku bagaimana semuanya

itu dan bagaimana pula dangan Hu-taijin."

"Hu-taijin tak ada, menteri itu sedang pulang."

"Pulang?"

"Ya, sebulan yang lalu serangan Hong Beng Lama sebenarnya dapat dipatahkan,

Mei Hong. Menteri itu dapat menangkap Hong Beng Lama dan menguburnya hidup
hidup!"

Mei Hong tertarik. "Menangkap Hong Beng Lama? Menguburnya hidup
hidup?"

"Ya, begitu menurut yang kudengar, Mei Hong. Tapi sebulan setelah dikubur

ternyata Lama itu hidup lagi dan mengamuk setelah diselamatkan puteranya."
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ah, coba ceritakan. Bagaimana itu!" Mei Hong beringsut, tergetar dan kaget

dan segera Han Li menceritakan apa yang didengar. Berada di tempat sunyi memang

membuat Mei Hong tak tahu apa-apa, dia memang sudah tidak di pusat pemerintahan

lagi, Yonaga mengusirnya, gara-gara Hong Beng Lama dulu. Dan ketika cerita demi

cerita didengar gadis itu dan Mei Hong terbelalak tiba-tiba gadis ini bangkit berdiri

mengepal tinju.

"Keparat, Hong Beng Lama terkutuk!"

"Ya, dan aku khawatir pamanku bertindak semakin jauh, Mei Hong. Sebaiknya

beri tahu a. yah dan minta pertimbangannya apa yang harus dilakukan!"

Mei Hong mengangguk. Setelah dia mendengar bahwa semua pasukan

perbatasan ditundukkan Lama itu dan Hong Beng Lanna siap menggempur kota raja

tiba-tiba kemarahan dan semangat Mei Hong bangkit, pagi itu juga bersama Han Li

dia menghadap pendekar Handewa, yang ternyata duduk tenang menunggu mereka.

Dan ketika cerita ganti diceritakan pada pendekar itu tiba-tiba pendekar ini menunduk

lesu dan berkata.

"Aku sudah tahu, tapi kesalahan tak bisa mutlak ditimpakan pada pamanmu.

Raja Urugata di atas segala-galanya ini, Han Li, dan pamanmu hanya sebagai

pelaksana dan pendorong!"199

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Maksud ayah?" Han Li terbelalak.

"Sri baginda mempunyai ambisi, Han Li. Bahwa ingin membuat Magada

menjadi negara besar dan terkenal. Dan kalau pamanmu dianggap salah maka dia tak

akan dapat berbuat apa-apa kalau,tidak disetujui istana."

"Jadi ayah hendak berkata bahwa semuanya berasal dari raja?"

"Tidak sepenuhnya begitu, Han Li, karena pamanmu juga mendorong. Tapi

karena sri baginda menyetujui dan hampir semua sepak terjang pamanmu direstui raja

maka yang harus disadarkan adalah sri baginda, bukan pamanmu karena pamanmu

adalah orang nomor dua."

"Kalau begitu ayah harus menyadarkan sri baginda, mencegah semuanya itu!"

"Dapatkah?" sang ayah tersenyum pahit. "Ini masalah ide atau kebijakan politik,

Han Li. Magada ingin dibuat terkenal dan besar."

"Tapi pertumpahan darah bisa terjadi. Perang akan mencelakakan rakyat dan

orang-orang kecil!"

"Benar, tapi tanpa begitu sebuah perobahan tak akan terjadi, Han Li. Perang dan

segalanya sudah menjadi bagian hidup manusia."

"Ayah membiarkan saja?"

"Hm, duduklah," sang ayah tenang-tenang saja, tak beringsut. "Kau belum

mengerti sebuah kebijaksanaan yang diambil pemerintah, Han Li. Bahwa manusia

selalu terbentur untuk mengadakan perobahan dan dirobah. Kau tak mengerti usiamu

yang terlalu muda menjadikan kau belum matang. Kalau kau ingin tahu dan masuk

dalam persoalan itu maka sebaiknya kau ke istana dan lihat serta ikuti semuanya ini.

Cari saudaramu Yo Kang, dia baru kembali dari perantauan. Kalau dia setuju dengan

sepak terjang ayahnya coba kau lihat inti dari semua kejadian ini, sebaiknya bawa

kakakmu Hangga pula."

Han Li tertegun. "Apa maksud ayah? Ayah hendak mewakilkan urusan ini

kepada kami?"

"Bukan mewakilkan, Han Li, melainkan memberimu pelajaran. Coba ikuti dan

lihat semuanya itu, tapi hati-hati terhadap empat orang. Pertama adalah Hong Beng

Lama, kedua adalah puteranya dan ketiga serta keempat adalah pamanmu Giam Lun

dan puteranya, Giam Khing."

JILID IX

"GIAM KHING?" Mei Hong tiba-tiba teringat pemuda yang kurang ajar itu.

"Ada apa dengan pemuda itu, locianpwe?"

"Tak apa-apa, Mei Hong," pendekar itu tersenyum kecut. "Tapi kau sebagai

wanita tentu harus berhati-hati menghadapinya."200

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Mei Hong tertegun. Kilatan mata si pendekar itu seolah memberi tahu padanya

sebuah pesan, pesan yang ditujukan pula kepada Han Li, sahabatnya. Dan ketika Han

Li mengangguk dan mengerti nasihat ayahnya lalu gadis ini berdiri dan berkata.

"Baiklah, kami akan ke istana, ayah. Dan kakak Hangga juga kuajak!"

"Ya, tapi hati-hati, istana sekarang penuh orang-orang lihai."

Han Li mengiyakan. Setelah Hong Beng Lama ada di situ tentu saja istana

bertambah orang lihai, meskipun yang lain juga cukup diperhitungkan dan perlu

kewaspadaan. Hong Lam umpamanya. Dan ketika gadis itu berkelebat dan

meninggalkan ayahnya maka Hangga, kakak Han Li tiba-tiba muncul di depan,

begitu saja, seperti iblis!

"Eih!" Han Li sampai kaget. "Apa-apaan kau ini, Hang-ko? Bikin kaget orang

saja, sial!"

"Ha-ha," pemuda itu tertawa. "Aku mendengar percakapan kalian di dalam, Han

Li, dan menunggu di sini. Bukankah ayah menyuruhmu mengajak aku?"

"Bener, tapi kau muncul seperti siluman saja, Hang-ko. Kau bikin kaget dan

terkejut!"

"Itu karena kewaspadaanmu kurang. Kau terlalu mencurahkan pikiran pada

persoalan Hong Beng Lama. Kalau tidak tentu melihat kedatanganku dan tak perlu

kaget."

"Sudahlah, kau selamanya pandai berdebat. Nih, enci Mei Hong, kau ingin

mengawalnya, bukan? Hi-hik, kau datang bukan untuk mendengarkan percakapanku,

Hang-ko, tapi semata kangen pada Mei Hong!"

Hangga terkejut. Sang adik dibentak dan Han Li pun terkekeh, ditampar tapi

cepat berlindung di balik Mei Hong. Dengan begini sang kakak langsung berhadapan

dengan sahabatnya itu, Hangga tertegun dan tentu saja menyeringai. Dan ketika

dengan gugup dan muka merah pemuda ini memaki adiknya maka Mei Hong tertawa

jengah mencubit Han Li, tak kalah merah pula.

"Han Li, kau selalu suka menggoda. Awas, kutendang kau!"

"Hi-hik, siapa menggoda, Mei Hong? Kakakku inilah yang memang selalu

bertanya tentang dirimu, coba buktikan apakah betul, tanya dia!"

Mei Hong dan Hangga sama-sama semburat. Mendadak Mei Hong berdetak

keras ketika melihat kilatan mesra di mata pemuda itu, Hangga tersenyum dan dia

pun malu. Dan ketika Han Li tertawa dan mereka dikocok tiba-tiba Mei Hong

teringat Bun Hwi dan mengeluh, tiba-tiba marah. "Han Li, jangan menggodaku terus
terusan. Kita sedang serius menghadapi Hong Beng Lama, atau aku tak ikut dan biar

kau pergi sendiri!"

"Eh," Han Li tak menggoda lagi. "Jangan marah, Mei Hong. Kau selamanya

tahu aku suka main-main. Nah, kita bicara serius, apa yang mau kita lakukan dan

mari diatur."

Mei Hong mengangguk, hilang marahnya. "Baik, memng begitu. Tapi apa

rencanamu dulu?"201

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hm, bagaimana rencana Hang-ko?" Han Li menoleh, menanya kakaknya. "Kau

laki-laki di sini, Hang-ko, kau saja yang mengatur dan menentukan pilihan."

"Baiklah, aku sebenarnya kurang jelas. Tapi karena tujuan kita adalah ke istana

maka sebaiknya kita ke sana dulu dan di sana baru ditetapkan. Tadi ayah menyebut
nyebut Yo Kang, bagaimana kalau nanti kita temui saudara kita ini?"

"Siapa Yo Kang?" Mei Hong tiba-tiba bertanya. "Kenapa belum pernah

kudengar nama ini?"

"Dia putera paman Yonaga, Mei Hong. Tinggi kepandaiannya dan baru saja

pulang dari perantauan, mungkin dipanggil ayahnya untuk urusan ini."

"Hm, jadi Yo-taijin mempunyai putera?"

"Ya, Yo Kang itu satu-satunya, putera tunggal."

"Dan dia lihai?"

"Seusap di bawah kakakku, Mei Hong, tapi seusap di atas tingkatku sendiri!"

"Oh, kalau begitu benar-benar lihai!" Mei Hong tertegun. "Baiklah, bagaimana,

Hangga. Kami menyerahkan semuanya kepadamu dan biar kau yang mengatur."

"Eh, aku tiba-tiba teringat A-hwi!" Han Li mendadak bicara. "Bagaimana kalau

kita ke dapur istana dulu, Hang-ko? Perutku lapar dan tiba-tiba kangen pada

masakannya!"

"Hm, siapa lagi ini?" Mei Hong bertanya.

"Koki baru, muda dan jempolan!" Han Li tertawa, memuji. "Aku lupa

memperkenalkannya padamu, Mei Hong, dan baru sekarang kuingat. Eh, benar.

Sebaiknya kita ke sana dulu dan mencicipi masakannya!"

"Tidak," Hangga tiba-tiba menolak. "Kita menghadapi urusan penting, Han Li.

Kenapa urusan perut didahulukan dan melupakan urusan utama? Kita hendak

menyelidiki dan mengamati gerak-gerik paman kita, juga Hong Beng Lama.

Sebaiknya kita ke sana dulu dan tidak ke mana-mana!"

Han Li cemberut. "Baiklah, sesukamu," katanya. "Aku dan Mei Hong menurut,

Hang-ko. Ayo kita mulai dan berangkat!" Han Li memutar tubuh, tiba-tiba berkelebat

dan sudah meninggalkan kakaknya. Tanpa banyak bicara lagi gadis itu menuju ke ibu

kota kerajaan, Hangga terkejut tapi menyusul. Dan ketika Mei Hong juga berkelebat

dan mengejar temannya maka bertiga mereka berlari cepat dan seakan berlomba.

"Hei, jangan cepat-cepat, aku belum sehebat kalian.....!"

Han Li memperlambat larinya. Mei Hong berteriak dan memang tertinggal,

gadis itu tertawa dan lenyaplah sisa kemarahannya kepada sang kakak. Dan ketika

Hangga tertawa dan berendeng pula maka tiga muda-mudi ini akhirnya berlari

bersama, tak lama kemudian tiba di pusat pemerintahan dan Hangga mengajak

melompati tembok istana yang tinggi, pekerjaan yang tidak sukar bagi mereka. Dan

ketika semuanya ada di dalam dan di sini Hangga mau ke tempat pamannya

mendadak Mei Hong merandek dan berseru.

"Tunggu dulu tahan......!"202

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Ada apa?" Hangga berhenti, heran. "Kau mau apa, Mei Hong? Ada sesuatu?"

"Ya, aku usul, Hangga. Bagaimana kalau kita berpencar?"

"Berpencar?"

"Ya, kita masing-masing berpencar, Hangga. Menyelidik dan mencari informasi

sendiri!"

"Hm.....!" pemuda itu tertegun. "Bagaimana. Han Li, sependapatkah kau?"

Han Li juga tertegun. "Kukira boleh, Hang-ko, toh kita tak mungkin mendapat

bahaya di sini. Semua orang tahu kita. Usul Mei Hong kuterima, boleh kita berpencar

dan biarkan kami berdua sendiri sementara kau duluan."

"Begitukah? Baiklah!" dan Hangga yang berkelebat menghilang setelah

memberi tahu untuk bertemu di satu tempat akhirnya tidak menolak dan memesan

dua temannya berhati-hati, terutama Mei Hong. Maklum, Mei Hong adalah gadis

asing dan paman mereka Yonaga menaruh rasa kurang senang pada gadis itu, gara
gara pembelaan ayah mereka dulu. Dan ketika Han Li tersenyum dan tertawa

memandang Mei Hong maka gadis ini mengajak temannya berangkat.

"Tidak," Mei Hong berkata mengejutkan. "Kita juga berpencar, Han Li. Kau ke

kanan dan biar aku ke kiri!"

"En!" Han Li terbelalak. "Kau tak mau bersama-sama, Mei Hong?"

"Berdua kurasa kurang leluasa, Han Li, biar kita berpencar dan kita sama-sama

menyelidik."

"Kalau begitu sialan, kukira bersamamu!" dan Han Li yang tertegun tapi

akhirnya tertawa berkata mengangguk, "Baiklah kita berpencar, Mei Hong. Dan ingat

kata kakakku tadi bahwa kita harus sudah di tempat yang ditentukan pada waktunya."

"Tentu, pergilah, jangan khawatir!" dan Mei Hong yang tersenyum serta

mendorong temannya akhirnya melihat temannya pergi, Han Li berkelebat dan

lenyap ke kanan, Mei Hong sejenak berlari dan tak seorang pun menduga apa yang

dipikir gadis ini. Tadi Mei Hong mendengar nama A-hwi, curiga tapi sayang Hangga

tak mau melanjutkan omongan itu. Kini dia memutuskan untuk ke dapur istana

mencari tahu koki muda ini, yang entah mengapa membuat perasaannya tergetar dan

curiga. Dan ketika temannya lenyap dan Hangga pun sudah tak ada di situ maka Mei

Hong memutar tubuhnya dan berkelabat ke kiri, ke dapur istana.

Laparkah dia? Tentu saja tidak. Mei Hong bukan tertarik masakan koki muda

itu, melainkan semata ingin melihat siapa koki ini, pemuda yang dikata jempolan dan

juga bangsa Han seperti dia. Nama yang membuat Mei Hong teringat pada Bun Hwi,

maklum, koki itu pun bernama akhiran sama, jadi kecurigaannya muncul. Dan ketika

Mei Hong berkelabat dan sudah melayang di kompleks istana, maka dengan mudah

dan ringan ia sudah di atas dapur istana yang sudah dikenal.

Tak sukar bagi Mei Hong melayang turun. Tapi baru dia bergerak dan mau
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memasuki dapur itu mendadak tiga pelayan bergegas masuk, disusul suara-suara

menggerundel.

"Eh, mana A-hwi? Kenapa sering keluar dan tidak masuk kerja?"203

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Benar, pemuda ini makin sering mbolos, Kok-twako. Bagaimana kalau dia

dilaporkan Yo-taijin?"

"Hm, nanti dulu. Coba kucari dan temukan dia. Seminggu ini masuknya tak

tetap, dia makan gaji buta!"

Tiga orang itu memanggil-manggil, mencari dan berkeliling dan Mei Hong yang

ada di atas genteng mengintai. Yang gemuk, yang dipanggil Akok tampaknya marah.

Mei Hong mengenal ini sebagai koki kepala yang mengurus dapur istana, geli dan

heran dia melihat laki-laki itu memanggil namun tak mendapat jawaban, perutnya

yang gemuk berguncang-guncang. Dan ketika mereka tak mendapat yang dicari dan

tiga orang itu mengomel panjang pendek akhirnya mereka berhenti dan bekerja di

dapur.

"Sialan, bocah itu perlu dipecat. Dia tak minta ijin dan sering keluar!"

"Tapi dia kesayangan sri baginda, twako. A-hwi pandai memasak dan semua

orang pun memuji!"

"Ya, tapi kalau dia sering keluar dan mbolos begini dia patut dihukum, A-siong.

Kita sekarang kerepotan menghadapi pesanan Yo-taijin. "Malam nanti kita harus

menyiapkan pesta besar untuk menyambut Lama itu!"

"Dan Yo-taijin mungkin kecewa, A-hwi tak ada!"

"Hm, ke mana saja anak itu? Apakah dia ikut perang di perbatasan?"

Mei Hong menghentikan pendengarannya. Di luar dia melihat sesosok bayangan

berkelebat, cepat bukan main dan tahu-tahu menghilang. Kaget gadis ini. Dan ketika

dia tertegun dan terkejut tahu-tahu di bawah, di dapur itu masuk seseorang sambil

tertawa-tawa, entah dari mana dia datang.

"Kok-twako, maaf. Aku terlambat.....!"

Mei Hong terguncang. Seorang pemuda muncul dengan pakaian lucu, pakaian

pelayan tapi pinggangnya dibelit sabuk sumbu kompor, kocak dan masuk ke tempat

itu sambil menyalam si gemuk, Akok, koki kepala. Dan ketika pemuda itu masuk dan

dua temannya menoleh maka si gemuk Akok menegur dengan muka masam.

"A-hwi, kau sekarang suka mbolos, seminggu ini baru dua kali masuk. Ke mana

saja kau keluyuran? Mencari pacar?"

"Ha-ha, pacar aku tak punya, twako. Tapi berita baik aku membawa. Nih, dari

Yo-siocia. Katanya rempah penyedap untuk menyambut Hong Beng Lama.

Bukankah nanti ada pesta?" A-hwi, pemuda itu mengeluarkan sekantung bumbu
bumbu, memberikannya pada koki kepala dan segera laki-laki gemuk itu tertegun.

Ada daun-daunan dan akar-akaran di situ, semacam bumbu atau rempah yng amat

harum. Dia tak mengenal. Tapi A-hwi yang berkata sambil menerangkan sudah

menunjuk, "Ini daun Kuntilani, twako, dan itu akar Lidah Naga. Semuanya dari. Yo
sio cia untuk menyambut pesta nanti. Kita bikin sop Naga Terbang!"

"Hm, ini dari Yo-siocia?"

"Ya, Yo Siu Lan."204

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Dan kau bilang apa tadi? Masak apa?"

"Sop Naga Terbang, twako. Malam nanti Yo-siocia minta agar kita semua

menyiapkan masakan khusus itu."

"Tapi aku tak mengerti ini, macam masakan itu belum pernah kudengar!"

"Ha-ha, aku yang tahu, twako. Aku yang membuat. Biar kalian meramu yang

lain dan sop Naga Terbang ini serahkan padaku!" A-hwi sudah mengambil ini-itu,

panci dan lain-lain dan segera dia bekerja. Tangkas dan cekatan ia mengupas akar

dan memotong daun-daun itu, ruangan tiba-tiba menjadi harum dan Akok serta dua

temannya mendadak menguap, A-hwi sering mengebut-ngebutkan dua macam

rempah itu ke hidung mereka. Dan ketika A-hwi tertawa dan tiga temannya tampak

loyo tiba-tiba. A-hwi menepuk pundak mereka itu. "Kalau mengantuk tidurlah, biar

aku bekerja!"

Aneh sekali. Akok dan temannya mengangguk, terhuyung dan sudah mendekati

meja. Dan ketika mereka meletakkan kepala dan menguap di situ mendadak

ketiganya tidur dan mendengkur di situ!

Mei Hong yang mengintai di atas tertegun. Sejak tadi dia sudah bengong

menyaksikan pelayan muda ini, tanpa terasa mulutnya mengeluarkan seruan lirih,

menyebut nama Bun Hwi. Benar, pemuda itu memang Bun Hwi yang dikenalnya.

Dan ketika Bun Hwi mengerjai tiga temannya di dalam dan rupanya membius Akok

dan dua temannya itu mendadak Bun Hwi, pemuda yang menyamar ini membentak,

tangan menyambit daun ke atas genteng.

"Yang bersembunyi di atas harap turun....!"

Mei Hong terkejut. Daun yang disambitkan Bun Hwi ini menembus genteng,

amblas dan hampir mengenai hidungnya. Bukan main kagetnya gadis ini. Tapi sadar

bahwa Bun Hwi rupanya sudah mengetahui keberadaannya dan Mei Hong mengelak

serta menangkis daun itu maka gadis ini pun melayang turun dan terisak.

"Bun Hwi ...!"

Bun Hwi, yang menyamar sebagai pelayan itu terkejut. Dari atas genteng

melayang turun seorang gadis, berkelebat dan sudah berdiri di depannya. Dan ketika

mereka berdua berhadapan dan Bun Hwi terbelalak maka pemuda ini berseru dan

langsung menubruk.

"Mei Hong......!"

Entah siapa yang memeluk lebih dulu sukar dikatakan. Mei Hong sendiri

nyatanya menyambut dan menggerakkan lengan. Pertemuan tak disangka-sangka di

negeri asing membuat kegembiraan hati meledak, Mei Hong menubruk dan

membalas cengkeraman kekasihnya itu. Dan ketika Bun Hwi bengong namun sadar

tertawa bergelak tiba-tiba pemuda ini menciumi kekasihnya dengan air mata menitik.

"Aih, ha-ha.... kau, Mei Hong? Ada apa di sini? Kau yang mengintai? Aduh,

setengah mati aku mencarimu, Mei Hong. Tak disangka tak dinyana kalau kau di

Magada!" Bun Hwi memeluk ketat, tertawa dan menciumi kekasihnya itu dan segera

mereka tenggelam dalam kebahagiaan. Mei Hong sendiri tak menyangka bakal

bertemu pemuda itu di situ. Tapi begitu Bun Hwi menghapus air matanya dan205

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

masing-masing sama tersenyum lebar maka Mei Hong menarik diri menegur pemuda

itu.

"Bun Hwi, kau bikin apa di sini? Jadi kau koki bernama A-hwi itu?"

"Hm, dan kau sendiri, bikin apa di sini, Mei Hong? Kau berkeliaran di negeri

orang?"

"Ih, kenapa menanya sebelum menjawab? Kau jawab dulu pertanyaanku, Bun

Hwi. Baru setelah itu kujawab pertanyaanmu!"

"Baiklah, aku menjadi mata-mata di sini, membantu menteri Hu Kang. Dan kau,

bikin apa, Mei Hong? Bagaimana ada di sini pula?"

"Berapa lama kau di sini?" Mei Hong tak menghiraukan pertanyaan. "Sudah

berapa bulan menjadi koki?"

"Eh, kenapa memberondong? Aku baru dua bulan, Mei Hong. Tapi kelabakan

dan bingung!"

"Hm, kalau begitu aku lebih dulu....."

"Kau sudah lama di sini?"

"Ya, setidak-tidaknya lebih lama darimu."

"Berapa lama?"

"Dua tahun jalan!"

"Hah, jadi kalau begitu......"

"Ya, kau sudah menerima suratku, bukan? Bagaimana Hwa-i Kai-pang?" Mei

Hong kembali memotong, cepat. "Aku sengaja meninggalkanmu, Bun Hwi. Agar....

agar kau mencari Kiok Lan!"

Tiba-tiba Mei Hong menangis. Bicara tentang ini mendadak membuat

perasaannya pedih, Bun Hwi terkejut tapi cepat menangkap gadis itu, memeluk. Dan

ketika Mei Hong mengguguk dan tersedu-sedu Bun Hwi mencengkeram pundaknya.

"Mei Hong, ini istana, tempat orang. Jangan menangis di sini!"

Mei Hong terkejut, sadar.

"Kau mau membantuku, bukan? Nah, racik dan satukan bumbu-bumbu itu, Mei

Hong. Aku malam nanti mau membius Hong Beng Lama dan puteranya. Mari, orang
orang ini terkena bius daun Kuntilani dan akar Lidah Naga. Aku hendak menculik

dan melempar Lama sialan itu!"

Mei Hong tergagap. "Kau mau melakukan apa? Kau man mengacau di pesta

Yo-taijin?"

"Ya, malam nanti Hong Beng Lama dijamu, Mei Hong. Lama menawan

pasukan Hu-taijin dan siap menyerang kota raja. Yo-taijin itu licik tapi cerdik. Aku

kehilangan perantara dan sebaiknya kau membantu aku!" Bun Hwi mengambil ini
itu, bergegas dan sibuk mengatur alat masak dan tak lama kemudian dia sudah

merendam daun Kuntilani dan akar Lidah Naga di air mendidih. Uap dari tumbuh-206

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

tumbuhan ini merangsang bau yang lebih harum lagi, Mei Hong mendadak pusing,

terhuyung. Dan ketika gadis itu menguap dan mengantuk pula tiba-tiba Bun Hwi

teringat dan cepat mengeluarkan sebutir obat. "Telan ini, jangan roboh!"

Mei Hong mengangguk. Bun Hwi sendiri tak apa-apa, maklum, pemuda itu

kebal terhadap semua jenis racun. Tubuhnya telah memiliki penawar dan tak ada

racun baik cairan maupun asap dapat merobohkan pemuda itu. Dan ketika Bun Hwi

menyiapkan ini-itu dan sibuk di panci yang besar pemuda ini segera menyelinginya

dengan cerita, bahwa dia akan menculik dan melempar Hong Beng Lama, bahwa

Lama itu terlalu berbahaya dibiarkan bersama Yo-taijin. Ada persekongkolan

diantara mereka dan untuk ini Mei Hong mengangguk, sebagian ceritanya sudah

diketahui. Dan ketika Mei Hong berkata bahwa dialah yang menyambut Lama itu

memasuki negeri Magada maka Bun Hwi tertegun.

"Kau yang menyambut?"

"Ya, atas suruhan Yonaga."

"Heh, kau membantu menteri itu?"

"Aku bekas pembantunya, Bun Hwi. Dulu aku ke sini dan menjadi pengawal!"

Mei Hong ganti menceritakan kisahnya, didengar dan Bun Hwi geleng-geleng kepala.

Dalam kerja cepat diselingi cerita macam-macam tak terasa waktu pun lewat. Bun

Hwi telah menyiapkan segalanya dan air rendaman daun Kuntilani dan akar Lidah

Naga telah siap. Inilah yang akan menjadi kuah dari sop Naga Terbang, masakan

yang akan membuat penikmatnya betul-betul dibuat "terbang", tak sadarkan diri alias

pingsan. Dan ketika setengah jam kemudian lewat dan Bun Hwi teringat tiga

temannya di situ tiba-tiba pemuda ini berkata agar Mei Hong meninggalkan tempat

itu.

"Sekarang kau keluar, aku akan menyadarkan mereka."

"Untuk apa? Aku juga dikenal orang-orang istana, Bua Hwi. Tak apa kalau

mereka melihat aku!"

"Tidak, ini bisa menimbulkan kecurigaan, Mei Hong. Sebaiknya kau pergi

atau..... kau kulempar!" Bun Hwi menggerakkan tangan, tiba-tiba mendorong dan

Mei Hong terpekik melihat tubuhnya terlempar ke atas genteng, menerobos jalan

masuk tadi dan Bua Hwi sudah tertawa menyuruh gadis itu menunggu di situ. Mei

Hong memaki namun Bun Hwi tak perduli. Dan ketika Mei Hong menggerutu dan

melihat Bun Hwi menyadarkan tiga temannya maka Akok dan pembantunya

geragapan melihat mereka tertidur.

"Heh, apa ini? Kenapa tidur?"

"Tak tahulah, mungkin semalam kau begadang, twako. Tapi lihatlah, semuanya

sudah kuatur!" Bun Hwi tertawa, memperlihatkan semua masakannya dan koki

gemuk itu tertegun. Apa yang seharusnya dikerjakan ternyata sudah diselesaikan Bun

Hwi, tentu saja sisa kemarahannya kepada pemuda ini lenyap. Bun Hwi memang

suka menolong meskipun akhir-akhir ini menjengkelkannya karena suka membolos.

Dan ketika pemuda itu tersenyum dan Akok berseri-seri maka koki ini berterima

kasih dan Bun Hwi berkata bahwa dia ingin pergi sebentar.207

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku. Sekarang ijinkan aku keluar dan pergi

sebentar."

"Heh, ke mana lagi? Mencari Kiu-siocia?"

"Ha-ha, aku sudah tak mengenal gadis itu, twako. Ayo jangan meledek dan

biarkan aku pergi!"

"Hei... !" koki ini menggapai, melihat Bun Hwi melompat pergi. "Aku teringat
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sesuatu, A-hwi, tunggu sebentar!"

"Ada apa?" pemuda itu berhenti, melihat orang tertawa-tawa.

"Ada salam," koki itu berkata. "Lie Cu titip salam untukmu, A-hwi. Katanya

sekali-kali kau harus datang ke rumahnya!"

"Ah...!" dan Bun Hwi yang menggerutu dengan muka merah akhirnya memaki

dan meninggalkan koki gemuk itu, mendengar tawa di belakang tapi dengus di atas

genteng. Bun Hwi terkejut karena gurauan si koki gemuk ini bisa membuat Mei Hong

marah, tentu dia bakal ditanya. Dan ketika benar saja dia meninggalkan dapur istana

dan meloncat serta mengajak gadis itu meninggalkan istana maka jauh di luar sana

Mei Hong berhenti, tak mau diajak lari lagi.

"Cukup, di sini saja!" gadis itu berkacak pinggang. "Apa semua kata-kata si

gemuk itu, Bun Hwi? Kau pacaran dan mengganggu gadis-gadis cantik di Magada?"

"Eh-eh, nanti dulu!" Bun Hwi membalik, berhenti. "Jangan kau salah paham,

Mei Hong. Akok itu hanya main-main dan menggoda!"

"Tidak!" gadis itu membentak. "Aku tahu dan mengenal Lie Cu, Bun Hwi. Dia

adalah puteri Lie-taijin dan tinggal di sebelah barat istana!"

"Matik aku!" Bun Hwi membatin, menyeringai, terpaksa mengaku bahwa dia

memang mengenal gadis yang disebut-sebut itu, Apa yang tak dapat disembunyikan

terpaksa dikeluarkan, dia lalu bercerita bahwa di tempat Lie-taijin itulah mula-mula

dia dapat berhubungan dengan istana, pembesar ini adalah pembantu Yo-taijin. Dan

karena Mei Hong sudah tahu dan ternyata mengenal pula Lie-taijin itu karena dia

lebih lama tinggal di situ daripada dirinya akhirnya Bun Hwi menutup bahwa

kekasihnya tak perlu curiga. "Aku benar mengenal puteri Lie-taijin ini, tapi tak ada

hubungan istimewa di antara kami. Dulu aku menyamar sebagai koki di rumahnya,

tapi karena sudah bekerja di istana dan tidak lagi bertemu maka kata-kata Akok

hanyalah godaan dan tidak sungguh-sungguh. Kau tak perlu memasukkannya di

hati."

"Hm, dan Kiu-siocia?" Mei Hong masih bertanya, mengejar. "Siapa gadis ini,

Bun Hwi? mau berterus terang atau menyembunyikannya kepadaku?"

"Wah!" Bun Hwi menggaruk kepalanya. "Kenapa mendesak aku, Mei Hong.

Gadis itu tak kukenal, Akok hanya main-main!"

"Sungguh?"

"Tentu saja sungguh, aku tak bohong!" dan Bun Hwi yang tertawa serta

memeluk kekasihnya lalu berkata, terpaksa berbohong agar pembicaraan tak berlarut
larut, "Mei Hong, sekarang aku perlu bantuanmu. Hu Lan lenyap, hubunganku208

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dengan Hu-taijin putus. Tolong gantikan dia dan cari tahu kenapa dia tak datang

lagi."

"Hu Lan?"

"Ya, puteri Hu-taijin itu, Mei Hong. Dia menjadi penghubungku selama ini,

Tapi aneh, beberapa minggu ini tak muncul lagi dan aku kebingungan melapor berita

pada Hu-taijin!"

Mei Hong mengerutkan kening. Tentu saja dia dan Bun Hwi tak tahu akan

peristiwa di tempat itu, bahwa Kiok Lan datang, dan akhirnya menculik Hu Lan,

membawa pergi gadis itu setelah merobobkan Hu-taijin. Bun Hwi tak tahu bahwa

Kiok Lan sekarang lihai bukan main, bahwa gadis itu telah mempelajari ilmu di Bukit

Pedang dan tentu Bun Hwi terkejut setengah mati kalau mengetahui ini. Dan karena

semuanya itu tak di ketahui lagi dan Bun Hwi cemas serta kebingungan kenapa Hu

Lan tak muncul akhir-akhir ini maka Mei Hong mendengarkan itu dengan kening

berkerut.

"Bagaimana?" Bun Hwi bertanya lagi. "Kau mau membantuku, Mei Hong?"

"Hm," gadis ini mengangguk. "Membantumu tentu saja mau, Bun Hwi. Tapi

apa yang harus kulakukan? Dan, hm...., bagaimana dengan urusan kita sendiri?"

"Mei Hong," Bun Hwi tiba-tiba mencekal lengan gadis itu. "Urusan sendiri telah

tak ada persoalan. Maksudku aku tak mencari Kiok Lan karena aku telah menetapkan

dirimu. Kau yang kupilih dan kau tak boleh meninggalkan aku lagi. Tapi karena kita

menghadapi persoalan lebih penting dan biarlah untuk sejenak kita lupakan urusan

sendiri maka tolong aku untuk menyelesaikan persoalan ini."

Mei Hong tergetar, berkedip.

"Kau tak percaya?" Bun Hwi merapat. "Aku telah menetapkan keputusanku,

Mei Hong. Bahwa aku mencintaimu dan ingia kau menjadi isteriku!"

"Ah," Mei Hong tiba-tiba terisak, teringat Hangga. "Aku belum dapat

menetapkan hatiku, Bun Hwi. Terus terang..... terus terang.... gadis itu berhenti,

mendadak menangis. "Aku akhir-akhir ini bingung!"

"Bingung apa?" Bun Hwi terkejut. "Tentang apa?"

"Sudahlah," Mei Hong tiba-tiba memandang aneh. "Kau benar-benar

mencintaku, Bun Hwi? Kau ingin aku bahagia?"

"Tentu saja! Mana mungkin aku akan membuatmu sengsara, Mei Hong? Kau

aneh dan kekanak-kanakan, lucu!" dan Bun Hwi yang mau mencium tapi dielak gadis

itu mendadak didorong pundaknya dan mendengar pertanyaan mengejutkan.

"Bun Hwi, bagaimana kalau aku bahagia dengan orang lain?"

"Apa?" pemuda ini seolah tersengat listrik tegangan tinggi. "Apa kau bilang,

Mei Hong? Kau mencinta dan dicinta orang lain?"

Mei Hong tiba-tiba tersenyum luar biasa, mengangguk. "Bun Hwi, terus terang

saja kuberi tahu di sini bahwa seseorang mencintaku. Aku ingin bicara jujur. Aku209

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

telah berkenalan dengan seorang pemuda dan dia adalah pemuda hebat. Aku

mengaguminya dan merasa suka, tapi..."

"Jagad Dewa Batara....!" Bun Hwi tiba-tiba terhuyung, memotong, memegangi

kepalanya. "Jadi kau tak menerima cintaku, Mei Hong? Kau sengaja menjauh karena

mendapatkan pemuda lain."

"Nanti dulu," gadis itu terkejut. "Aku belum bicara selengkapnya, Bun Hwi.

Kau dengar dan lihatlah baik-baik."

"Baik, kau ceritakanlah. Aku mengharap kejujuran dan keterbukaan di antara

kita!" Bun Hwi tiba-tiba teringat kitab yang dibaca, petunjuk atau nasihat dari

Brahmadewa si kakek sakti, menahan guncangannya. Dan ketika dengan sekuat

tenaga dia menekan perasaannya yang bergolak dan baru kali itu tiba-tiba dia merasa

cemburu dan terpukul akhirnya Bun Hwi duduk dan terengah di rumput, menggigil.

"Mei Hong, sungguh tak kusangka sedemikian banyak perobahan di antara kita.

Baiklah, coba kau ceritakan siapa pemuda itu dan kenapa sedemikian lama kau

meninggalkan aku!"

Mei Hong tergetar, bimbang. "Kau dapat menahannya?"

"Aku laki-laki, Mei Hong. Kukira aku tahan dan tak apa-apa!"

"Tapi suaramu lain, kau menggigil!"

"Hm, aku sedang menenangkan guncangan hatiku, Mei Hong. Tapi kau

bicaralah dan terus mulai!"

"Baiklah, kau dengarkan baik-baik," dan Mei Hong yang lalu menceritakan

kisahnya sampai di Magada lalu menceritakan semua termasuk hubungannya dengan

pendekar Handewa sekeluarga, bahwa di negeri itu pendekar ini adalah tokoh yang

paling dihormati Urugata dan Yonaga, tentu saja juga semua rakyat karena Handewa

adalah kakak tertua menteri Yo, didengarkan dan Bun Hwi berkerut-kerut. Nama

Handewa hanya selintas saja didengar, maklum, jarang dia memperhatikan pendekar

ini. Tapi begitu Mei Hong selesai bicara dan menyebut tentang keinginan pendekar

itu yang melihat cinta puteranya maka Bun Hwi bangkit berdiri dengan muka merah.

"Baik, jadi beginikah semunnya? Dan kau berkali-kali ditolong pendekar itu,

Mei Hong? Kau tertarik dan suka pada pemuda ini?"

"Masalah suka memang suka, Bun Hwi. Tapi lebih dari itu aku sendiri belum

tahu. Terus terang Hangga adalah pemuda yang baik, Han Li adiknya juga baik

dan....."

"Ya ya, aku mengenal gadis itu. Han Li memang baik dan cantik. Tapi aku

belum mengenal kakaknya!"

"Hm, Han Li juga menceritakan dirimu, Bun Hwi. Dan karena ceritanya itu aku

lalu tertarik dan menuju dapur istana."

"Apa katanya? Apa saja dia bilang?"

"Kau hendak diperkenalkan kepadaku, tapi kakaknya menolak. Kami bertiga

datang bersama untuk menyelidiki Hong Beng Lama itu."210

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Menyelidiki Hong Beng Lama?" Bun Hwi tertegun.

"Ya, meskipun sama-sama saudara tapi Handewa-locianpwe tak menyukai

sepak terjang adiknya, Bun Hwi. Aku dan Han Li serta Hangga disuruh menyelidik

dan mengawasi gerak-gerik menteri Yonaga!"

"Hm, baiklah kita tak bicara ini. Sekarang kembali saja pada persoalan kita

berdua. Bagaimana tanggapanmu tentang Hangga, Mei Hong? Apakah pemuda itu

sudah menyatakan cintanya dan kau terima?"

"Belum......"

"Tapi kau serumah!" Bun Hwi cemburu, meninggi suaranya. "Masa belum?"

"Hm," Mei Hong merah mukanya. "Kau boleh percaya boleh tidak, Bun Hwi.

Tapi aku bicara sebenarnya. Lagi pula, memangnya kenapa kalau aku menerima cinta

pemuda itu? Ingat, kita sama bebas, Bun Hwi. Kau dan aku belum terikat secara

resmi!"

"Mei Hong........!" Bun Hwi terbelalak, terkejut. "Apa katamu ini? Kau, ah.....

kau mau meninggalkan aku?"

"Hm," Mei Hong tiba-tiba tersenyum mengejek. "Baru sekali ini mendengar aku

dicinta orang kau sudah cemburu, Bun Hwi, marah. Bagaimana aku yang berkali-kali

harus khawatir dan cemas kalau kau dicinta gadis lain? Terus terang, aku khawatir

menjadi isterimu. Bun Hwi. Bukan kebahagiaan yang kudapat melainkan

kesengsaraan. Kau seorang pangeran, kau memiliki kesempatan besar untuk mencinta

dan kawin lagi!"

"Mei Hong....!"

"Stop!" gadis itu mengangkat lengan. "Aku bicara berdasar kenyataan, Bun

Hwi. Bahwa akhir-akhir ini aku ragu dan bimbang. Aku menjauhimu karena teringat

kadudukanmu. Agaknya lebih baik aku menikah dengan pemuda biasa dan tidak

dengan seorang pangeran. Sakit dan ngenas aku nanti kalau melihat suami kawin lagi,

mentang-mentang pangeran!"

"Ooh....!" dan Bun Hwi yang terduduk dan kaget memandang gadis ini tiba-tiba

mengigil, gemetar. "Mei Hong, apa semua kata-katamu ini? Sadar dan waraskah kau?

Gilakah aku harus kawin lagi? Tidak, aku bersumpah tak akan menikah kecuali

dengan dirimu, Mei Hong. Bahwa meskipun aku pangeran tapi aku bukan pangeran

mata keranjang!"

"Benar, sekarang aku percaya, Bun Hwi. Tapi omongan orang tak selamanya

tetap. Aku mssih menyangsikan dan takut bayanganku sendiri."

"Itu bayangan kosong, kau ditipu!"

"Siapa berani menjamin? Kau pun tak dapat menjaminku memberi kebahagiaan,

Bun Hwi. Sebaiknya kita lihat semuanya ini dengan pikiran jerih. Aku telah

menetapkan kita tak usah buru-buru, masing-masing masih sama bebas dan belum

terikat. Biarlah aku melihat perasaanku kepada Hangga itu sementara kau pun

kubiarkan melihat perasaanmu kepada Kiok Lan."

"Aku tak ingin mendekati Kiok Lan, aku tak suka...."211

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kau emosi, Bukankah Kiok Lan pernah menjatuhkan hatimu?" Mei Hong

memotong.

"Benar, tapi..... ah, itu dulu, Mei Hong. Dan aku pun juga jatuh cinta padamu!"

"Nah, lihatlah ini. Mana mungkin seorang pria jatuh cinta sekaligus pada dua

wanita? Kau mata keranjang, Bun Hwi. Dan aku terus terang khawatir....."

"Tidak, tidak.......!" Bun Hwi tegas menggeleng. "Aku hanya mencintamu, Mei

Hong. Aku mulai melihat bahwa kau yang cocok untukku, bukan Kiok Lan!"

"Jangan terburu-buru," Mei Hong mengejek. "Betapapun masih kuberi

kesempatan padamu untuk memilih, Bun Hwi. Dan aku, juga akan melihat

perasaanku sesungguhnya."

"Tapi kau mencinta aku!"

"Siapa bilang?"

"Ah, dulu kau sampai bertengkar dengan Kiok Lan, Mei Hong. Kalian sampai

berkelahi dan ingin saling membunuh!"

"Itu dulu," Mei Hong merah mukanya. "Ketika aku masih mentah dan belum

dewasa. Tapi aku sekarang telah matang, Bun Hwi. Dan aku tak mau kita menemui

kesengsaraan di akhir nanti. Pokoknya, aku tak ingin diganggu dan ingin bebas,

sama-sama bebas!"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bun Hwi terhuyung, bangkit berdiri. "Mei Hong...." katanya gemetar. "Kau

sekarang aneh dan luar biasa. Baiklah, kalau kau menetapkan begitu dan entah setan

mana yang membuat pendirianmu begini aneh biarlah kutunggu dan kubuktikan

nanti. Hanya ingin kuberitahu padamu, aku tak akan memilih gadis lain selain

dirimu!"

"Boleh kubuktikan," Mei Hong malah mengejek. "Tapi aku juga ingin

memberitahumu bahwa kau bukan satu-satunya lelaki bagiku, Bun Hwi. Mungkin

saja aku menerima cintamu tapi mungkin juga tidak!"

Bun Hwi menggigil, melihat gadis itu tertawa. Dan ketika dengan perih dan

sakit dia terbelalak marah maka Mei Hong bertanya bagaimana tentang Hu-taijin itu.

"Aku siap membantumu, betapapun Hong Beng Lama adalah musuh bangsa

kita. Nah, katakan apa yang harus kulakukan dan kapan kumulai."

"Tidak jadi," Bun Hwi tiba-tiba berkerot gigi. "Aku tak jadi minta tolong

padamu, Mei Hong. Biar semuanya kulakukan sendiri dan tanpa bantuanmu!"

"Apa?" Mei Hong terkejut. "Kau menolak?"

"Ya, aku berobah pikiran, Mei Hong. Benar katamu bahwa manusia tak

selamanya tetap mempunyai pendirian. Biarlah kau kembali ke tempat kawan
kawanmu itu dan aku bekerja.... wut!" Bun Hwi memutar tubuhnya, berkelebat dan

meninggalkan gadis itu dan segera Mei Hong terpekik. Kepergian Bun Hwi ini jelas

membawa kemarahan pada persoalan tadi, kecemburuannya pada Hangga, putera

sang pendekar Handewa. Dan ketika Mei Hong memanggil namun Bun Hwi tak212

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

menggubris tiba-tiba gadis ini meloncat dan menyambar ke depan, sudah

menghadang dan melayang turun di depan pemuda itu, mengejutkan Bun Hwi.

"Bun Hwi, tunggu, Aku mau bicara.....!"

Bun Hwi tertegun. Dia melihat ilmu meringankan tubuh yang begitu luar biasa

dari gadis ini, kemajuannya yang di luar dugaan. Dan teringat bahwa gadis itu

katanya diambil sebagai murid tak resmi oleh pendekar Handewa tiba-tiba

kecemburuan dan kemarahan Bun Hwi meluap.

"Itu hasil pelajaran yang kau peroleh dari keluarga itu?"

Mei Hong ganti tertegun.

"Heh, itu hasil keberuntunganmu bergaul dengan keluarga itu, Mei Hong? Kau

tidak bisa bicara dan tuli?" Bun Hwi akhirnya membentak, membuat Mei Hong

terkejut dan tiba-tiba gadis itu pun marah. Dan ketika Bun Hwi bersinar-sinar dan

bersikap kasar mendadak gadis ini berkacak pinggang membentak pula.

"Bun Hwi, apa-apaan kau ini? Kenapa kasar dan marah-marah kepadaku? Lihat

sekali kau cemburu kau sudah tak dapat mengontrol dirimu, Bun Hwi. Bayangkan

aku yang berkali-kali harus cemburu dan marah gara-gara Kiok Lan. Huh, kau jangan

mentang-mentang. Kalau kau tak mau bantuanku untuk urusan itu aku pun dapat

bekerja sesuai keinginanku pula. Nah, kita sama-sama bergerak dan lihat siapa yang

berhasil!" Mei Hong memutar tubuh, berkelebat menjauh dan mendamprat Bun Hwi

habis-habisan, Bun Hwi tertegun dan sadar. Dan ketika gadis itu lenyap dan marah
marah di sana tiba-tiba Bun Hwi mengejar dan berseru.

"Mei Hong, tunggu..!"

Mei Hong tak memperdulikan. Gadis ini terlanjur marah dan tersinggung oleh

kekasaran Bun Hwi tadi. Bun Hwi menyesal dan ingin menyatakan maaf. Tapi ketika

Mei Hong mengerahkan ilmu lari cepatnya dan berkelebat jauh di sana tiba-tiba Bun

Hwi mengerahkan kepandaiannya pula dan terkejut, melihat bahwa ilmu lari cepat

gadis itu sekarang memang naik pesat dibandiag beberapa bulan yang lalu. Bun Hwi

penasaran dan memanggil lagi, melesat dan berhasil mendekati. Tapi ketika ia hendak

menyambar dan membentak gadis itu mendadak berkelebat bayangan Han Li yang

muncul tiba-tiba.

"Hei, ada apa, Mei Hong? Kenapa kau lari-lari seperti dikejar-kejar setan?"

Bun Hwi menahan langkah. Otomatis dia berhenti dan mundur, menyelinap,

melihat Mei Hong berhenti pula mengusap keringat. Dan ketika Mei Hong menoleh

ke belakang tapi tak melihat apa-apa di sana mendadak gadis ini, yang ternyata

menangis, menyambar Han Li dan mengajak temannya pergi.

"Tak ada apa-apa. Sudahlah, aku lagi sedih, Han Li. Ayo kita pulang dan

kembali!"

Bun Hwi tak mendengar apa-apa lagi. Mei Hong telah menarik temannya dan

lenyap, tentu tak ingin dia diketahui di situ, bisa curiga gadis cantik itu. Dan ketika

mereka lenyap dan Han Li di sana keheranan tapi tak diberi kesempatan bertanya

maka Bun Hwi kembali ke istana dan dengan masygul membanting tubuh di

kamarnya sendiri, kamar pelayan.213

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

? O ?

Malam itu berbagai pertanyaan mengganggu Bun Hwi. Terus terang, sejak


Pendekar Pulau Neraka 19 Titisan Dewi Pendekar Naga Putih 01 Tiga Iblis Rajawali Merah Karya Batara

Cari Blog Ini