Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 7
pertemuannya dengan Mei Hong tadi bermacam perasaan mengaduk hati. Mula-mula
girang, maklum dia dapat menemukan gadis itu. Tapi ketika pertemuan berobah
menjadi pertengkaran dan aneh serta tidak bisa dimengerti Mei Hong yang ini agak
lain dengan Mei Mong yang dulu-dulu maka Bun Hwi tercabik dan kecewa.
Hangga adalah nama yan g tak gampang dilupakannya lagi seumur hidup. Mei
Hong sekarang diketahui berada di rumah keluarga Handewa itu. Hm, pengaruh
inikah yang membuat kekasihnya bersikap aneh? Dulu Mei Hong mengejar
ngejarnya, mencinta setengah mati. Tapi begitu lama tak jumpa dan ternyata ada di
negeri asing ini mendadak kekasihnya itu berobah pikiran dan ada terkesan dingin.
Setan mana yang membuat gadis itu berobah? Tentu Hangga!
Bun Hwi merah mukanya. Keinginannya untuk bertemu dan menghajar pemuda
itu tiba-tiba timbul. Baru kali ini dia diamuk cemburu begitu hebat. Dan teringat
bahwa Mei Hong memuji-muji dan menyatakan sukanya pada putera Handewa itu
mendadak Bun Hwi mengepal tinju dan menghantam pinggiran dipan.
"Brakk!"
Dipan itu remuk. Bun Hwi terpelanting dan marah lagi, mau menendang dan
melempar isi kamar tapi pintu tiba-tiba diketuk. Akok, koki kepala muncul. Di situ
dengan berseri-seri laki-laki gemuk ini menyatakan bahwa pesta di gedung Yo-taijin
siap, semua masakan harus dikeluarkan dan Bun Hwi diminta tenaganya. Tapi ketika
Akok melihat muka Bun Hwi yang merah dan tampak beringas tiba-tiba koki ini
tertegun.
"Ada apa? Kau marah-marah kepada siapa?"
"Hm, aku lagi diusik kecewa, twako. Sebaiknya aku istirahat sebentar dan
jangan ganggu dulu."
"Wah, kehilangan pacar?"
Mata yang berkilat itu mendadak membuat koki ini terkejut. "Eh, tidak... maaf!"
katanya buru-buru. "Aku main-main, A-hwi. Jangan gusar atau mengamuk. Aku, eh...
ingin kau meramaikan pesta ini!"
"Tentu aku akan meramaikan, twako. Tapi sekarang tinggalkan dulu dan ajak
saja kawan-kawan yang lain."
Akok mengangguk. Koki gemuk ini memutar tubuh, tak berani mengganggu
lagi. Ngeri dia melihat kilatan mata Bun Hwi, yang tiba-tiba mencorong seperti mata
naga! Dan ketika dia menutup pintu kamar dan meninggalkan pemuda itu tiba-tiba
Bun Hwi teringat sesuatu dan meloncat keluar.
"Twako, jangan lupa sop Naga Terbang itu. Turut hidangkan....!"
"Ya, eh...... tentu, A-hwi. Aku tak akan lupa!"
Bun Hwi lega. Dia telah menyiapkan sop istimewa itu untuk menculik Hong
Beng Lama, malam ini akan ada kegemparan dan dia tak tahan lagi. Sepak terjang214
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
dan perbuatan Hong Beng Lama harus dibalas, tak boleh dia berlama-lama lagi. Dan
karena sebulan ini dia tak dihubungi Hu Lan lagi dan Bun Hwi bingung
menyampaikan berita maka pemuda itu menyiapkan rencananya sendiri dan akan
membuat keributan, membius semua tamu di pesta menteri Yonaga dan mengambil
Lama tinggi besar itu. Gemas Bun Hwi terhadap Lama Tibet ini. Dan ketika pintu
ditutup kembali dan Bun Hwi membuka jendela kamarnya maka pemuda ini pun
melesat dan melupakan urusan Mei Hong.
Kedatangan Akok mengingatkannya akan tugas semula. Bun Hwi melihat
keramaian di sebelah timur istana, di gedung Yo-taijin. Dan ketika dia berkelebat dan
mendekati gedung itu maka dilihatnya Hong Beng Lama sudah duduk di ruang
dalam, bersama Hong Lam dan beberapa orang lain yang dikenal Bun Hwi sebagai
saudara-saudara Yo-taijin, yakni antara lain Hong Lok dan menteri Giam, bahkan Yo
Shu Kie juga ada di tengah-tengah situ, duduk berdampingan dengan seorang pemuda
tak dikenal yang membuat Bun Hwi tiba-tiba tertegun. Barangkali itulah Hangga,
pikirnya. Dan ketika darah mulai mendidih dan kembali dia tertarik pada urusannya
dengan Mei Hong mendadak di luar terdengar derap kereta dan turunlah di situ
seorang laki-laki tampan berpakaian gemerlapan.
"Aih, pangeran Ubi kiranya. Mari masuk, pangeran. Selamat datang.....!"
Bun Hwi melihat menteri Yonaga, tuan rumah, menghampiri dan bergegas
menyambut tamunya ini. Dari dalam menyusul pula menteri Hong Lok dan Giam
taijin, juga Yo Shu Kie. Dan ketika semua orang memberi hormat dan Bun Hwi
tercengang maka Ubigata, pangeran atau adik raja, Urugata itu tertawa, membalas
dan segera tawa atau percakapan terdengar di situ. Dari percakapan ini Bun Hwi tahu
bahwa pangeran itu datang atas suruhan sri baginda, dia mengenal pula sekilas
pangeran ini, pangeran yang tak banyak bergerak dalam urusan pemerintahan tapi
tentu saja cukup berpengaruh karena dia adik dari sang raja Urugata. Dan ketika
Yonaga memparsilahkan tamunya masuk dan Bun Hwi terlalu jauh akhirnya pemuda
ini berkelebat dan mendekati ruang pertemuan itu, berhati hati dan menggantol
kakinya di dekat jendela. Perbuatannya ini riskan sekali karena di bawah terdapat
orang-orang lihai. Untung karamaian dan ketawa-tawa di dalam membuat ruangan
cukup berisik, juga suara musik atau tetabuhan lembut yang sengaja didatangkan
untuk menyemarakkan pesta itu, yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai jamuan
atau ucapan selamat atas lolosnya Hong Beng Lama dari maut, terkubur sebulan
penuh. Dan ketika semua gembira dan Bun Hwi memandang dari atas maka Yo-taijin
tiba-tiba bertepuk tangan menyuruh pemain musik berhenti, bangkit berdiri.
"Pangeran Ubi, sebagaimana hamba haturkan dalam undangan kepada sri
baginda malam ini kami semua ingin menyatakan syukur dan kagum atas kesaktian
Hong Beng Lama. Sahabat kita ini betul-betul hebat, tertanam sebulan penuh namun
masih hidup juga. Nah, menyatakan kagum dan selamat kami barangkali tak salah
kalau hamba memulai dulu memberikan ucapan!" Yonaga mengangkat cawannya,
membenturkannya ke cawan Hong Beng Lama dan Lama itu berseri-seri, bangkit dan
menyambut menteri itu. Dan ketika dua cawan saling berbenturan dan Yo-taijin
mengucapkan selamat maka Lama ini membalas dengan tawanya yang bergelak.
"Ha-ha, kau terlalu memuji, taijin. Meskipun pinceng hebat tapi kalau kau tidak
membantuku mana mungkin pinceng berada di sini? Adalah kau yang mengutus adik
adikmu hingga pinceng selamat, taijin. Kalau tidak barangkali pinceng harus terkubur
sepanjang jaman!"215
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Ah, tapi kesaktianmu betapapun mengagumkan kami, Lama. Baru kali ini kami
melihat orang sehebat dirimu!"
"Benar," pangeran Ubi menyambung. "Sri baginda menyatakan kagum dan
pujiannya kepadamu, Hong Beng Lama. Kalau ada kesempatan ingin melihat
sendiri!"
"Ha-ha, untuk apa? Ilmuku tak sehebat Hwee-liong Sin-kang, pangeran. Dan
pinceng tak perlu tekebur dengan sedikit kepandaian ini. Adalah Yo-taijin yang
pinceng kagumi, sebenarnya pinceng ingin melihat tapi sungkan meminta, ha-ha!"
Yo-taijin tersenyum. Dia tak menjawab dan ganti-berganti saudaranya yang lain
mengucapkan selamat pada Lama itu, juga pangeran Ubigata. Dan ketika pemuda di
sebelah menteri Yo Shu Kie menyentuhkan cawannya dan, mengucapkan selamat
pula mendadak Lama ini tertegun mengerutkan alis.
"Siapa saudara muda ini? Kenapa pinceng belum kenal?"
"Aku Yo Kang. Putera ayahku Yonaga."
"Ah, putera Yo-taijin? Ha-ha, bagus sekali, taijin. Barangkali dalam keramaian
ini puteraku Hong Lam bisa berkenalan lebih baik dengan puteramu!" Hong Beng
Lama berseri, mendadak mengerahkan tenaganya pada, cawan yang bersentuhan dan
Yo Kang, pemuda itu terkejut. Dia mau menarik cawannya tapi tak dapat, disedot dan
di tempel Lama itu. Dia tertarik dan otomatis maju. Dan ketika dia melirik ayahnya
dan maklum bahwa Lama ini hendak menguji dirinya maka sang ayah mengangguk
dan berkata, tertawa.
"Yo Kang, Lama ini ingin mengucapkan selamat padamu. Bukankah baru saja
kau kembali dari perantauan? Terima dan cepat beri hormat padanya, anak baik. Tak
pantas berlama-lama menempelkan cawan pada tamu!"
Yo Kang maklum. Ayahnya telah memberi isyarat padanya agar dia menarik
cawannya itu, berarti harus mengerahkan tenaga. Sang Lama menyedot dan dia harus
menarik. Maka begitu mendapat tanda dan maklum Lama ini mengujinya tiba-tiba
Yo Kang mengangkat tangan kiri menepuk tangan kanan Lama itu.
"Locianpwe, maafkan aku yang muda. Terima kasih dan duduklah kembali.....
plak!"
Hong Beng Lama tergetar. Yo Kang menepuk tangannya yang sebenarnya
totokan tingkat tinggi, menghentikan aliran tenaganya di jalan darah su-li-hiat, di
punggung tangan. Dan karena totokan ini memang ampuh dan seketika tenaga
sedotnya lenyap maka Yo Kang dapat menarik lepas cawannya dan Lama itu tertawa
bergelak.
"Ha-ha, cerdik sekali, taijin. Juga lihai, benar-benar lihai!" dan Hong Beng
Lama yang memuji dan kagum duduk kembali akhirnya berkata bahwa keramaian itu
akan lebih semarak kalau diisi dengan perkenalan "lebih akrab", satu kiasan untuk
mengadu kepandaian. Hong Lam itulah yang dituju dan Lama ini ingin mengadu
puteranya dengan Yo Kang, pemuda yang dalam segebrakan itu dilihat lihai dan
cerdik. Dan karena Yonaga maklum dan dia juga ingin melihat kepandaian puteranya
sekarang maka tentu saja menteri itu menyambut dan gembira.216
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Yo Kang, kami ingin kau mengisi keramaian ini dengan Hong-kongcu.
Bagaimana pendapatmu?"
"Boleh, aku gembira, ayah. Tapi bagaimana dengan Hong-kongcu? Aku minta
keringanan hatinya untuk tidak bersikap keras, betapapun aku masih bodoh!"
"Ha-ha, semakin merendah semakin lihai, Yo-kongcu. Tak usah merendah
karena pinceng dapat mengukur kepandaianmu. Hayo, berdiri, Hong Lam. Sambut
dan berkenalanlah dengan pemuda itu!"
Hong Lam bangkit berdiri. Ia sudah mendapat bisikan ayahnya bahwa lawan
yang akan dihadapi cukup lihai. Gebrakan pertama tadi membuat Hong Beng Lama
tahu bahwa putera Yo-taijin ini hebat, tepukannya tadi cukup menggetarkan dan
ayahnya kehilangan tenaga. Hong Beng Lama merasakan totokan panas dan terkejut
serta menduga itulah kira-kira Hwee-liong Sin-kang (Tenaga Naga Api), sejenis
sinkang dahsyat yang kabarnya memang dimiliki keluarga Yo. Dan ketika Hong Lam
berdiri dan menjura di depan semua orang maka pemuda itu berkata pada Yo Kang.
"Saudara Yo, agaknya tak salah kalau dalam pesta ini kita meramaikannya agar
lebih semarak. Tapi untuk tidak sampai kesalahan tangan aku mohon kemurahanmu
dan kita main-main yang ringan saja. Bagaimana kalau kita berpanco?"
"Hm, berpanco terlalu ringan, Hong-kongcu. Sebaiknya kita bertanding tangan
kosong dan masing-masing membawa cawan penuh, siapa tumpah dialah kalah!"
"Aha, bagus!" Hong Beng Lama berseru. "Cocok sekali, Hong Lam. Ayo layani
pemuda itu dan biar kudengar kepandaian kalian!"
Yo-taijin tertawa. Hong Lam yang sungkan minta berpanco, adu otot dan
rupanya tak mau menunjukkan ilmu silat karena takut melukai lawan, maklum,
pemuda itu memiliki andalan Ang-tok-ciang, sebuah pukulan beracun. Menawarkan
itu karena takut kesalahan tangan. Tapi karena tahu kepandaian puteranya dan tentu
saja kukang menarik kalau dua pemuda itu berpanco maka Yo-taijin gembira
menyambut keinginan puteranya, berseru pada Hong Lam.
"Hong-kongcu, kau tak usah khawatir. Puteraku telah mendengar Ang-tok
ciangmu itu, tak perlu takut dan sungkan bermain-main di sini. Benar, kalian menjajal
kepandaian masing-masing dan biar kalah menang ditentukan oleh tumpahnya arak,
di atas kepala!"
Hong Lam terkejut. Yo-taijin dan ayahnya telah sama-sama setuju mereka
bertanding, tidak berpanco melainkan adu kepandaian sebagaimana layaknya orang
berpibu, bertanding secara persahabatan. Dan karena Ang-tok-ciangnya
dikhawatirkan melukai lawan namun lawan menantang dan berseru agar dia tak perlu
khawatir akhirnya pemuda ini mengangguk berseru tertawa. "Baiklah, aku hanya
khawatir kesalahan tangan, taijin. Kalau saudara Yo Kang tak takut dan ingin
mengadu kepandaian tentu saja aku tak mundur dan akan melayani. Tapi maaf,
kepandaian tunggalku terutama Ang-tok-ciang!"
"Ha-ha, juga Perekat Tulang Menyambung Nyawa itu, Hong-kongcu. Tak usah
merendah karena kau cukup lihai. Yo Kang....!" sang menteri menoleh. "Maju layani
Hong-kongcu ini. Ku kira tak perlu kuberi tahu agar kau berhati-hati!"217
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Yo Kang tersenyum. Bun Hwi melihat ketenangan dan sikap yang agak dingin
dari pemuda ini, melangkah maju dan segera keduanya sudah berhadapan. Ruangan
itu cukup luas, masing-masing menjauh dari orang tua. Dan ketika Hong Lam
membungkuk dan menyuruh lawan bersiap maka hampir berbareng Hong Beng Lama
dan Yo-taijin melempar secawan arak penuh kepada puteranya masing-masing.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Hong Lam, terima ....!"
"Yo Kang, tangkap!"
Dua pemuda itu hampir bersamaan pula menerima cawan arak ini. Hong Beng
Lama melemparnya dangan timpukan kuat, sementera Yo-taijin menyentilnya dengan
kuku jari, sama-sama luar biasa. Tapi ketika dua cawan arak itu sama-sama tak ada
yang tumpah dan dua pemuda itu pun menerimanya dengan keadaan yang sama pula
maka semua orang memuji dan secara tidak langsung yang tua-tua
mendemonstrasikan kepandaiannya kepada yang lain.
"Ha-ha, hebat kau, Yo-taijin. Sinkangmu luar biasa!"
"Ah, kau pun hebat, Lama. Tanpa melihat mampu memberikan cawanmu
kepada puteramu!"
Semua orang mengangguk. Memang kelebihan Hong Beng Lama di sini, yakni
karena kebutaan matanya dia mampu melemparkan cawannya dengan tepat, tidak
melenceng dan lurus menyambar puteranya. Tapi karena Yonaga juga memiliki
kelebihan dengan menyentil cawan dan tidak melemparnya seperti Hong Beng Lama
maka dua tokoh tua itu termasuk berimbang dan sama hebat.
"Nah," Hong Lam sudah menghadapi lawannya. "Kita sudah menentukan
syarat-syaratnya, saudara Yo Kang. Mari kita letakkan cawan arak ini dan kita
mulai!"
"Benar," Yo Kang mengangguk, "Dan sebagai tuan rumah aku wajib mengalah,
Hong-kongcu. Maju dan seranglah aku!" pemuda itu pun sudah meletakkan
cawannya di atas kepala, tidak bergoyang dan tidak berkedip dan segera Hong Lam
membentak. Tanpa basa-basi Hong Lam langsung menyerang, menuju leher pemuda
itu. Tapi ketika lawan berkelit dan dia menyerang lagi maka Yo Kang kali ini tidak
menghindar dan menangkis.
"Dukk!"
Hong Lam terkejut. Dia terdorong dan arak di atas kepalanya hampir tumpah,
kaget pemuda ini. Dan ketika Yo-taijin di sana terdengar ketawa dan Hong Lam
merah mukanya maka ia menubruk dan menyerang lagi, ditangkis dan segera ia
terdorong seperti tadi. Hong Lam mencelos karena lawan ternyata memiliki sinkang
yang amat kuat, dia penasaran dan kini mengerahkan Ang-tok-kangnya (Tenaga
Racun Merah), mula-mula tak sepenuh tenaga namun lawan tak apa-apa. Yo Kang tak
terkejut dan lengannya pun yang bersentuhan dengan lengan Hong Lam tak
menunjukkan warna merah, warna yang biasanya menunjukkan lawan terkena racun
dan pasti mengeluh. Dan ketika Yo Kang tersenyum dan menyuruh Hong Lam
melepas semua tenaganya maka Hong Lam menjadi marah dan berani.
"Baik, awas, Yo Kang. Kau kiranya benar-benar lihai dan jaga pukulanku!" dan
Hong Lam yang akhirnya tak melepas pukulan dan Ang-tok-ciang akhirnya bertubi-218
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
tubi menyerang dan merangsek lawannya itu, disambut dengan sikap yang tenang
tapi Hong Lam lama-lama kehilangsn kontrol diri. Tangkisan-tangkisan Yo Kang
justeru membuat pemuda ini kesakitan, tenaga atau hawa yang panas mulai keluar
dari lengan lawannya itu. Dan karena Yo Kang mulai tersenyum mengejek dan ini
membuat Hong Lam marah dan gusar tiba-tiba pemuda ini berkelebatan dan
menampar sambil menendang, pukulannya pun mulai membawa bau amis dan
ruangan itu tiba-tiba menjadi tak enak baunya. Hong Beng Lama terkejut karena
itulah tanda puteranya bersungguh-sungguh, telinganya bergerak-gerak dan kaget
serta tertegunlah dia akan kelihaian Yo Kang. Dan ketika tangkisan demi tangkisan
selalu membuat puteranya terdorong dan mengeluh menggigit bibir akhirnya Lama
ini berseru agar puteranya mengeluarkan Hek-hoat-sut.
"Hong Lam, keluarkan ilmu pukulan baru kita. Pergunakan Hek-hoat-sut....!"
Keadaan tiba-tiba berobah. Hong Lam melengking dan tertawa aneh, mula-mula
melingkar tapi suara tawanya tiba-tiba bergulung-gulung. Yo Kang terkejut karena isi
dadanya tiba-tiba tergetar. Dan ketika ia terbelalak dan mengelak namun sebagian
tenaganya mendadak serasa hilang diguncang ketawa itu tiba-tiba sebuah pukulan
mengenai pundaknya.
"Dess!"
Arak di atas kepala itu otomatis terguling. Yo Kang berteriak keras terlempar,
tidak mengenal pukulan baru itu dan Hong Lam siap menyatakan kemenangan,
tertawa dan menghentikan Hek-hoat-sutnya, sebuah ilmu yang memang bercampur
sihir. Tapi ketika Yo Kang berjungkir balik dan dengan luar biasa serta indah dia
menyambar kembali araknya yang tergelincir dan menaruhnya lagi di atas kepala
maka Hong Lam bengong ketika pemuda itu sudah berdiri tegak dengan arak tetap di
kepala, arak yang sudah membeku dan lekat bersama cawan, persiapan yang kiranya
sudah dilakukan pemuda itu. Dan ketika Hong Lam bengong dan kaget serta kagum
maka Yo Kang berseru keras melakukan silat aneh, meliuk dan mencengkeram dan
tahu-tahu sudah berada di dekatnya, membalas.
"Hong-kongcu, kau hebat. Tapi aku belum kalah.... plak!" dan Hong Lam yang
terpelanting melempar arak ke atas akhirnya diserang dan ganti mendapat totokan
atau patukan, menyambar araknya kembali dan pemuda ini terkesiap karena hampir
dia kalah. Araknya tadi sudah tergelincir dari atas kepala dan siap jatuh, untung cepat
disambar dan dia mengelak serta berlompatan. Dan ketika jurus-jurus cengkeraman
atau tusukan dikeluarkan lawannya itu dan Yo Kang maju mundur dan membungkuk
atau mengibas maka sebuah gerak atau ilmu silat rajawali diperlihatkan.
"Sin-tiauw-kun....!"
"Benar, Sin-tiauw-kun, Hong-kongcu. Dan coba kau keluarkan lagi Hek-hoat
sutmu itu.....!" Yo Kang menyerang, tak memberi kesempatan dan segera lawannya
didesak. Hong Lam teringat dan cepat mengeluarkan Hek-hoat-sutnya lagi, tertawa
mengerahkan tenaga batin. Dan ketika lawan tampak tergetar dan mengendor
serangannya maka Hong Lam berhasil memperbaiki diri dan membentak.
"Yo Kang, awas kepala naga!"
Yo Kang terbelalak. Dari tangan lawan meluncur seekor naga tanpa tubuh,
hanya kepalanya saja. Tapi Yo Kang yang tertawa dan berseru nangkis tiba-tiba balas219
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
membentak, mengeluarkan suara berpengaruh. "Tidak, tak ada kepala naga di sini,
Hong-kongcu. Itu hanya angin kebutanmu. Kembali... plak!" naga ciptaan itu buyar,
lenyap dan Hong Lam terkejut karena justeru dia terpelanting. Kaget dan heran serta
marah pemuda itu, tentu saja penasaran dan kembali mengulang. Tapi ketika kembali
bentakannya disambut suara berpengaruh lawannya dan semua serangannya gagal
maka di sana ayahnya berseru.
"Sin-im-hoat-lek (Ilmu Gaib Suara Sakti)....!" dan mencelat menyambar
puteranya tiba-tiba Lama ini membentak. "Hong Lam, kau kalah. Berhenti, kau harus
tahu diri!" dan melempar puteranya agar duduk kembali. Lama ini tertawa bergelak.
"Yo-kongcu, kau hebat. Betul-betul hebat. Pinceng kagum dan harus mengakui
bahwa kepandaianmu lebih tinggi dari Hong Lam. Aih, arak tumpah pun Hong Lam
tak merasa. Sungguh terlalu!" dan Lama ini yang kagum menepuk-nepuk Yo Kang
lalu menyuruh pemuda itu duduk, berseru pada Yo-taijin, "Taijin, sungguh luar biasa
puteramu ini. Semuda ini sudah memiliki Sin-im-hoat-lek. Ha-ha, apakah seluruh
kepandaianmu telah kau wariskan kepadanya?"
"Ah," Yonaga tertawa merendah. "Yo Kang memang telah mempelajari semua
ilmuku, Lama. Tapi sayang, dia tak begitu pandai dan kurang mahir. Kalau dia kau
anggap memperoleh kemenangan maka itu adalah penilaianmu yang berlebihan saja.
Ingat, puteramu memiliki Perekat Tulang Menyambung Nyawa yang belum
dikeluarkan. Kalau mereka sama bersungguh-sungguh barangkali pertandingan ini
seri."
"Ha-ha, kau pandai merendah, taijin. Tapi betapapun puteramu hebat. Dengan
pemuda semacam ini tentu perjuangan kita lebih berhasil!"
"Ah, terima kasih, Lama. Mudah-mudahan keinginan kita tercapai. Mari, minum
dan nikmati hidangan baru!" Yo-taijin bertepuk tangan, memberi isyarat dan penabuh
musik pun memainkan lagu-lagunya lagi, pelayan muncul dan mulai mengalirlah
makanan dan minuman. Semua diletakkan di meja yang besar. Dan ketika Yo-taijin
mengajak semuanya makan dan minum maka satu demi satu mencicipi hidangan itu,
sedikit tetapi pasti perut pun mulai penuh. Hong Beng Lama memuji-muji Yo Kang
dan tak habis-habisnya dia mengagumi Sin-im-hoat-lek tadi. Di dalam hati
sebenarnya Lama ini kaget melihat ilmu itu, sebuah ihnu yang juga bersumber pada
kekuatan suara, jadi tandingan bagi Hek-hoat-sutnya dan tentu saja Hek-hoat-sut akan
"tawar" bertemu Sin-im-hoat-lek. Itulah sebabnya dia tak memperbolehkan puteranya
melanjutkan pertandingan karena Hong Lam akan sia-sia, daripada malu lebih baik
dihentikan. Lama ini terkejut karena semuda itu Yo Kang telah mewarisi Sin-im
hoat-lek. Dan karena dia mendengar bahwa di samping Sin-im-hoat-lek keluarga Yo
taijin itu masih memiliki ilmu-ilmu lain yang hebat-hebat maka Hong Beng Lama
pun tak mau membiarkan puteranya terhanyut emosi, marah dan makin nekat dan
bisa mengganggu hubungan di antara mereka. Yo-taijin dan saudara-saudaranya
adalah orang-orang yang diharap sekali bantuannya, terutama kalau suhengnya
muncul, Hong Sin Lama yang sakti itu. Yo-taijin telah berjanji padanya untuk
menghadapi suhengnya itu, kalau suhengnya muncul, mengganggu mereka. Dan
ketika pesta dilanjutkan dan makan minum diseling ketawa gembira mendadak
alunan musik berhenti dan para pemain itu menguap, mendadak tertidur, begitu saja.
Dan ketika yang lain heran dan mengerutkan kening tiba-tiba pangeran Ubigata sudah
mendengkur dan meletakkan kepala di atas meja, disusul Hong Beng Lama dan Yo
taijin yang menguap. Entah mengapa mendadak mereka diserang kantuk yang luar220
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
biasa. Dan ketika Hong Beng Lama terkejut dan mengerahkan sinkang bertahan tiba
tiba yang lain sudah tertidur dan pulas di atas meja, termasuk Hoag Lam!
"Aih, apa ini?" Hong Beng Lama bangkit, terkejut dan berseru keras dan dia tak
mendengar suara apa-apa lagi. Yo-taijin yang dipanggil tak menyahut, hanya
dengkurnya yang kian mengeras. Dan ketika Lama itu terhuyung dan kaget serta
menggeram marah tiba-tiba sesosok bayangan berkelebat dan tertawa di situ.
"Hong Beng Lama, ini aku........ wut!" dan sebuah pukulan yang langsung
menghantam Lama itu tiba-tiba ditangkis dan disambut geraman.
"Dess!"
Hong Beng Lama terhuyung, antara terserang kantuk dan terserang pukulan itu.
Dia tergetar dan kaget, terdorong dan tentu saja tak mengenal Bun Hwi. Matanya
buta, tak dapat melihat. Tapi ketika dia seakan mengenal suara pemuda itu dan lawan
tertawa lagi maka Lama ini membentak, berhasil melawan kantuknya.
"Bocah, siapa kau?"
"Ha-ha," Bun Hwi kagum. "Aku adalah aku, Lama. Coba ingat dan terima
kembali sebuah pukulanku.... wut!" Bun Hwi menyerang lagi, menyambar dan
menampar Lama itu dan Hong Beng Lama semakin terkejut karena kini sebuah
pukulan panas menghantam tengkuknya. Cepat Lama ini merendah dan menangkis.
Dan ketika kembali pukulan mereka bertemu dan Hong Beng Lama terdorong maka
Lama ini terkesiap, berseru kaget.
"Hwee-liong Sin-kang! Eh, kau kerabat Yo-taijin? Siapa kau?"
"Ha-ha," Bun Hwi tak menyembunyikan diri lagi. "Aku adalah Bun Hwi, Hong
Beng Lama. Datang untuk meringkusmu!"
"Bun Hwi? Eh, kau pangeran busuk itu?"
"Ya, aku, Lama. Tapi bukan aku yang busuk melainkan kau!"
"Keparat, pinceng tak percaya. Kau memiliki Hwee-liong Sin-kang. Itu milik
keluarga Yo. Kau menipu dan rupanya main-main di sini..... aihh!" dan Hong Beng
Lama yang membentak menyambar maju tiba-tiba mengebutkan ujung jubahnya
menghantam lawan, antara percaya dan tidak bahwa pemuda ini adalah Bun Hwi,
pangeran dari kerajaan Tang itu. Dan ketika Bun Hwi mengelak dan menangkis maka
kembali pukulan mereka bertemu dan Hong Beng Lama tergetar.
"Dukk!"
Ruangan seakan ikut diguncang gempa. Tiga kali mereka mengadu tenaga dan
tiga kali itu pula Hong Beng Lama terdorong mundur, kaget bukan main Lama ini.
Tapi membentak dan maju lagi Lama ini sudah menyerang dan menampar serta
mendorong, mengebut dan menghantam dan segera Bun Hwi berlompatan ke sana ke
mari. Pemuda ini enak saja menghindari pukulan, mendengar lawan menggeram
geram dan Hong Beng Lama semakin kaget dan menyesal. Dia menyesal kenapa dia
buta, tak tahu apakah pemuda itu betul Bun Hwi atau bukan. Dan ketika dia berkali
kali memaki dan minta agar Bun Hwi menunjukkan dirinya sebenarnya akhirnya Bun
Hwi tertawa berkata.221
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Baiklah, inilah aku, Hong Beng Lama. Lihat tangkisan dan ilmu silatku ini......
critt!" dan Bun Hwi yang mengeluarkan sebuah jurusnya dari ilmu silat sakti Wi Tik
Tong Thian tiba-tiba membuat sang Lama tertegun dan terpekik kaget, membentur
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tusukan jari sakti dan segera lama itu percaya. Ini memang Bun Hwi, betul-betul Bun
Hwi. Jurus yang dikeluarkannya itu tak meragukannya lagi. Tapi melihat Bun Hwi
memiliki Hwee-liong Sin-kang dan ilmu itu hanya dimiliki oleh tokoh-tokoh Magada
maka Lama ini tak mengerti dan membentak.
"Bun Hwi, sekarang pinceng percaya. Kau memang bocah siluman itu. Tapi dari
mana kau dapatkan Hwee-liong Sin-kang itu? Bukankah itu milik keluarga Yo
taijin?"
"Ha-ha, tak perlu tahu, Lama. Tapi aku adalah sahabat keluarga itu!"
"Bohong, kau menipu!"
"Siapa menipu? Lihat, aku pun mahir Sin-tiauw-kun, Lama. Lihat dan buktikan
ini!" dan Bun Hwi yang mainkan Sin-tiauw-kun dan menyerang serta membalas
Lama itu tiba-tiba membuat Hong Beng Lama tertegun dan kebingungan, mulailah
kecurigaan menyelinap di hatinya dan ia mulai ragu terhadap Yo-taijin, rekannya.
Dan ketika serangannya dibalas dan Bun Hwi selalu memukul balik semua
pukulannya maka Lama ini menggeram dan mendelik, yang sayangnya hanya
merupakan lubang kosong saja, membuka dan menutup karena Lama itu memang
buta. Dan ketika pukulan dan serangannya bertemu Hwee-liong Sin-kang dan Bun
Hwi menyelingi pula dengan tusukan-tusukan jari sakti Wi Tik Tong Thian maka
Hong Beng Lama terdesak dan untuk pertama kali pucat.
"Ha-ha, kau menyerah, Lama. Roboh dan kuringkus!"
"Keparat, pinceng tak sudi menyerah, bocah. Jangan sombong, kubunuh kau....
des-plak!" dan Hong Beng Lama yang kembali tergetar dan terdorong mundur
akhirnya mengumpat dan mencaci melihat kepandaian Bun Hwi sekarang, terkejut
oleh Hwee-liong Sin-kang dan Sin-tiauw-kun pemuda itu, juga Wi Tik Tong
Thiannya yang belum semua dikeluarkan, terdesak dan mulai kalang-kabut serta
kebingungan. Dan ketika Lama itu coba membalas dan melancarkan pukulan Ang
tok-ciangnya maka Bun Hwi tertawa berkata.
"Hong Beng Lama, racun Ang-tok-ciangmu tak apa-apa bagiku. Buang dan
simpan saja ilmumu itu!"
Lama ini menggereng. Dia memang teringat bahwa Bun Hwi kebal racun,
terhadap segala jenis racun. Tapi menyerang dan menghantamkan kembali kedua
tangannya Lama ini membentak, bertanya, "Bocah she Bun, apa maksudmu
mengacau di sini? Kau yang membuat semua orang terbius dan mengantuk?"
"Ha-ha, benar, Lama curarg. Aku datang dan membius mereka untuk
menangkapmu!"
"Bagaimana kau melakukan itu?"
"Perlukah kuterangkan? Cari sendiri, Lama bau. Kau roboh dan tak usah
bertanya-tanya lagi.... plak-dess!" Bun Hwi menghantam, tepat mengenai pundak
Lama itu dan Hong Beng Lama terpelanting. Untuk pertama kali Lama ini berteriak,222
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
kaget tapi bangun lagi dan menerjang. Dan ketika Bun Hwi mengelak dan kembali
memberinya sebuah pukulan maka kali ini pukulan Bun Hwi mengenai pelipisnya.
"Prakk!"
Lama itu terbanting. Pelipisnya retak, orang biasa tentu tewas dan roboh. Tapi
Hong Beng Lama yang bangkit dan menggeram lagi ternyata tak apa-apa dan
menyerang, membalas dan kembali dua tiga pukulan mengenai tubuhnya, mendarat
dan nnelempar Lama itu tapi sang Lama sakti bangun lagi. Inilah berkat ilmu Perekat
Tulang Menyambung Nyawa. Dan ketika berkali-kali Bun Hwi merobohkan
lawannya itu tapi sang Lama bangkit dan menyerang lagi maka Bun Hwi kewalahan
dan bingung, teringat cara Hu-taijin dan ia pun mulai mengajak Lama itu bertanding
di luar. Bun Hwi mengajak Lama ini berputar-putar dan akhirnya mendekati sebuah
sumur, tempat yang diketahui karena sudah beberapa bulan pemuda itu menyamar di
istana. Dan ketika sebuah pukulan lagi menghantam Lama itu dan tepat Lama ini
terlempar ke lubang sumur maka Bun Hwi terbahak menyambar batu besar kecil
menutupi sumur itu.
"Ha-ha, sekarang kau terkubur, Lama bau. Tenang dan diamlah di situ......
bress!" Bun Hwi tiba-tiba menghentikan tawanya, terlempar dan mencelat dan
seseorang tahu-tahu telah berdiri di belakangnya, menampar pundaknya dan Bun Hwi
kaget sekali. Lengah terhadap keadaan sekitar dengan menganggap semun orang
terbius membuat pemuda ini tak mendengar langkah ringan di belakangnya,
menerima pukulan dan mencelat terlempar. Dan ketika Bun Hwi bergulingan
melompat bangun dan Hong Beng Lama memaki-maki di dalam sumur maka
beberapa bayangan berkelebat dan.... di situ telah berdiri Yo-taijin dan adik-adiknya,
juga Yo Kang dan Hong Lam.
"Dia Bun Hwi, pangeran Tang......!"
Bun Hwi terkejut. Yo-taijin berdiri bersinar-sinar disitu, di sampingnya tenak
dua adiknya yang gagah itu, menteri Giam dan Tan. Dan ketika Hong Lam berseru
menuding Bun Hwi dan Yo-taijin serta yang lain tampak terkejut maka semuanya
bergerak dan..... mengepung pemuda ini.
"A-hwi, kau siapa sebenarnya?"
"Ah, dia Bun Hwi, taijin. Pangeran dari kerajaan Tang!"
"Hm, benarkah? Dan tadi, dari mana kau dapatkan Hwee-liong Sin-kang dan
Sin-tiauw-kun itu? Kau penyamar sekaligus pencuri?"
Bun Hwi terbelalak. Setelah sekarang dia di kurung dan berhadapan dengan Yo
taijin tiba-tiba pemuda ini mendusin bahwa dia terkecoh, tertawa dan memandang
semua lawan-lawannya itu, membuat Yo-taijin dan yang lain tercengang. Betapapun
mereka kagum kepada pemuda ini. Tadi Yo-taijin pura-pura pingsan dan ingin
melihat keadaan, tentu saja tahu bahwa sesuatu yang tak beres terjadi di situ, dengan
dimulainya dengan robohnya pemain musik dan pangeran Ubigata, membesi isyarat
pada dua adiknya dan mereka cepat mengenal racun pembius dalam masakan,
mengerahkan sinkang serta berjaga-jaga melindungi perut mereka, menelan beberapa
obat penawar dan selamatlah mereka, tidak pingsan tapi pura-pura pingsan sementara
Hong Lam dan Yo Kang benar-benar pingsan di sana. Mereka ini benar-benar tak
tahu tapi Yo Kang tak lama kemudian sadar, sinkangnya yang tinggi dan daya223
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
tahannya yang luar biasa membuat pemuda itu siuman sendiri, melihat pertandingan
itu dan ayahnya berbisik, menyuruh dia tak bergerak. Dan ketika pertandingan
berjalan seru dan Yo Kang serta yang lain-lain terbelalak melihat Bun Hwi dapat
mainkan Sin-tiauw-kun dan Hwee-liong Sin-kang yang merupakan ilmu silat
keluarga mereka akhirnya mereka mengikuti dan bergerak keluar, mengikuti jalannya
pertandingan itu karena Bun Hwi menggiring Hong Beng Lama ke sumur,
mempergunakan taktik seperti apa yang pernah dilakukan Hu-taijin terhadap Lama
tinggi besar itu, yang tak dapat mati setiap dipukul mampus. Dan ketika akhirnya Bun
Hwi menjebloskan lawan ke lubang sumur dan siap mengubur Lama itu hidup-hidup
barulah menteri Yonaga bergerak dan menyerang Bun Hwi, membuat pemuda itu
terbanting bergulingan tapi Bun Hwi tak apa-apa, kaget menteri ini, yang sebenarnya
sudah melepas pukulan berat. Dan ketika Bun Hwi kini tertawa dan ganti memandang
mereka maka menteri ini marah dan merah mukanya.
"A-hwi, kau adalah pangeran Tang yang menyelundup?"
"Ha-ha, benar, taijin. Dan maaf, aku bernama Bun Hwi!"
"Hm...!" Yonaga memberi isyarat, menyuruh Yo Kang dan Hong Lam
menolong Hong Beng Lama. "Kau benar-benar berani, pangeran. Kalau begitu kau
kami tangkap atas dasar penyelundupan. Kau memasuki negeri Magada tanpa ijin!"
Bun Hwi tertawa. "Yo-taijin, sebenarnya aku datang bukan untuk mengacau.
Aku ke sini karena berurusan dengan Hong Beng Lama itu, kenapa ditangkap
sementara Lama itu bebas? Tidak, biarkan aku menghukum Lama itu, taijin. Dan
sekarang aku minta ijin menginjak bumi Magada!"
Sang menteri bersinar-sinar. Namun sebelum dia menjawab tiba-tiba Giam Lun,
adiknya, melompat maju. "Suheng, pemuda ini sebaiknya dibekuk dan cepat
diringkus. Dia memiliki ilmu-ilmu keluarga kita. Biarlah aku yang menangkap dan
nnembekuknya!"
"Tunggu.....!" sang menteri mengangkat tangan. "Biar Yo Kang atau Hong
kongcu yang maju, sute. Beri kesempatan pada mereka untuk main-main sebentar!"
Hong Lam terkejut. Disuruh maju dan menghadapi Bun Hwi mendadak dia
gentar, menoleh kiri kanan dan bimbang. Maklum, ayahnya saja tak dapat
mengalahkan pemuda itu, malah terjebak dan masuk ke dalam sumur. Bagaimana dia
berani dan berhadapan? Meskipun dia memiliki ilmu Perekat Tulang Menyambung
Nyawa tapi dalam ilmu silat dia tak akan menang, ini disadari betul dan Hong Lam
pucat. Dia bakal menjadi bulan-bulanan saja dan mendapat malu, meskipun dia tak
perlu takut Bun Hwi dapat membunuhnya. Ilmunya itu akan melindunginya dan
orang-orang di situ juga tak akan tinggal diam. Tapi karena Yo-taijin menyebut
namanya dan ragu serta bimbang pemuda ini maju mundur mendadak Hong Beng
Lama yang sudah diselamatkan dari lubang sumur membentak.
"Taijin, bocah ini serahkan saja pada pinceng. Tadi pinceng diakali tapi belum
kalah. Biar pinceng membalas dan kukeremus bocah ini!"
"Tidak," Yonaga menggeleng. "Kau adalah tamu, Lama. Kalau puteramu
enggan biarlah puteraku yang maju. Yo Kang, tangkap dan hadapi lawanmu itu. Hati
hati, dia benar-benar lihai!"224
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Yo Kang mengangguk. Diam-diam dia tersenyum mengejek melihat liciknya
Hong Lam, pemuda itu dinilai pengecut dan penakut, mencibir dan mengeluarkan
jengekan dingin. Hong Lam merah mukanya karena tersindir, apa boleh buat dia
menelan rasa malunya dengan diam. Dan ketika Yo Kang sudah berhadapin dengan
lawannya dan Bun Hwi dikepung tak mungkin lolos pemuda ini membentak dengan
suara gemas.
"Orang she Bun, kau termasuk pangeran kurang ajar. Ayahku menyuruhku
menangkap, nah, kau menyerahlah atau kita bermain-main sebentar!"
"Ha-ha, siapa menyerah begitu saja? Kau tangkaplah aku kalau bisa, Yo Kang.
Dan coba kulihat permainan silatmu, tadi sudah kulihat pertandinganmu dengan
Hong Lam!"
"Kau sudah lama mengintai?"
"Kira-kira sudah, Yo Kang. Ayo maju dan mulailah!"
Yo Kang membentak. Bun Hwi tertawa mempermainkannya, marah dia. Dan
begitu lawan menutup mulut selesai bicara tiba-tiba pemuda ini sudah berkelebat dan
menampar dengan pukulan cepat, dikelit tapi mengejar dan Bun Hwi kali ini tidak
mengelak. Dan ketika pemuda itu menggerakkan tangannya ke pelipis kanan tiba-tiba
Bun Hwi menangkis.
"Dess!"
JILID X
YO KANG terpental. Kaget dan terpekik pemuda itu, menyerang dan berjungkir
balik di udara, menendang. Tapi ketika Bun Hwi mengelak dan menangkis lagi maka
dua serangan ditolak dan dimentahkan.
"Des-dess!"
Yo Kang dan lain-lain terkejut. Menteri Yonaga membelalakkan mata melihat
dua kali puteranya terpental, Bun Hwi tertawa dan kini mengegos ke kiri kanan
ketika lawannya menerjang kembali. Berturut-turut Yo Kang melancarkan pukulan
cepat, penasaran dia. Tapi ketika Bun Hwi berkelit dan satu dua menangkis
pukulannya tiba-tiba pemuda ini membentak dan mainkan Sin-tiauw-kun, mengisi
tenaga dengan Hwee-liong Sin-kang dan segera Bun Hwi melayaninya dengan ilmu
yang sama. Pemuda itu pun mengelak dengan jurus-jurus Sin-tiauw-kun (Silat
Rajawali), menangkis atau menolak dengan Hwee-liong Sin-kang pula. Dan ketika
berkali-kali Yo Kang terkejut dan terpental mundur maka Yonaga berseru dengan
muka merah.
"Pencuri! Bocah ini benar-benar mencuri ilmu silat kita, keparat!"
Bun Hwi tertawa tak menjawab. Yo Kang di sana sudah menambah
kecepatannya dengan serangan bertubi-tubi, kini mainkan Cap-thouw-kun (Silat
Sepuluh Kepala). Tapi Bun Hwi mengetahui pula ilmu silatnya itu, mengelak dan
membalas dengan cara yang sama. Dan ketika gebrakan-gebrakan berikut membuat225
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Yo Kang tercengang tapi semakin marah tiba-tiba Yo-taijin melempar sebatang
pedang dan berseru pada puteranya.
"Yo Kang, tangkap ini. Lihat apakah lawanmu pandai pula mainkan Pek-liong
Kiam-sut (Silat Pedang Naga Putih)!"
Yo Kang menerima. Dengan cepat ia menangkap pedang pemberian ayahnya
itu, merobah gerakan dan mainkan silat pedang yang tiba-tiba bergulung naik turun,
pedang tak tampak lagi sudah berobah menjadi cahaya putih bekelebatan
menyilaukan mata, hebat dan bertubi-tubi menikam atau menusuk. Tapi ketika Bun
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hwi mengimbanginya pula dan mengerahkan ginkang berkelebat lenyap tiba-tiba
dengan tangan telanjang dan kuku jari pemuda itu menangkis semua serangan lawan,
persis dan tepat mengetahui ke mana pedang bergerak, sebelum tiba. Jadi Yo-taijin
semakin terbelalak karena hal itu menandakan pangeran ini tahu dan mengenal semua
jurus-jurus ilmu pedang itu, kaget menteri ini. Dan ketika Bun Hwi menangkis dan
menyentil pedang hingga selalu tertolak dan gagal di tengah jalan maka benturan
terakhir menunjukkan puteranya kalah lihai.
"Cringg......!"
Kuku jari itu membuat Yo Kang terhuyung. Tadi Yo Kang boleh berbangga
menghadapi Hong Lam dia menang setingkat, ilmu kepandaiannya lebih banyak dan
lebih tinggi dibanding putera Hong Beng Lama itu. Tapi setelah dia berhadapan
dengan Bun Hwi dan semua ilmu silatnya telah diketahui lawan dan Bun Hwi selalu
mamotong atau menangkis serangannya hingga tertolak maka pemuda ini pucat dan
bingung, juga kewalahan.
"Keparat, kau pencuri ilmu, orang she Bun. Kau perampok dan pencuri hina!"
"Ha-ha, jadi bagaimanakah? Kau ingin kurobohkan dengan ilmu lain? Baik, aku
juga memiliki yang lain, Yo Kang. Dan lihat serta jagalah...... crit!" Bun Hwi tiba
tiba mengeluarkan sebuah jurus ilmu saktinya, jurus "Wi". Sinar mencuat dan
menghantam pedang lawan. Dan ketika lawan terpekik dan terdorong mundar maka
Bun Hwi mengeluarkan tusukan jari saktinya kedua, jurus "Tik".
"Crit!"
Yo Kang tak tahan lagi. Sinar putih itu berkelebat lebih cepat, dia mengelak
namun entah bagaimana tahu-tahu pundaknya terkena. Sebelumnya dia sudah tergetar
ketika pedangnya disambar tusukan pertama. Dan ketika pemuda itu terbanting dan
mengaduh bergulingan tiba-tiba Yo Kang tak dapat bergerak lagi karena semua
tubuhnya lumpuh.
"Ah!" Yonaga terkejut, maju melompat. "Kau tak apa-apa, Yo Kang?"
"Aduh, aku..... tubuhku lunglai, ayah. Aku tak apa-apa kecuali lemas!"
Menteri ini menggerakkan jarinya. Dengan tepukan dan usapan dia
membebaskan puteranya, gagal dan baru setelah dia memencet jalan darah di
punggung puteranya dan bergerak. Terkejutlah menteri itu melihat kelihaian Bun
Hwi. Dan ketika Yo Kang terhuyung bangun dan mendelik memandang Bun Hwi
tiba-tiba Hong Lam tertawa membalas ejekan, merasa mendapat kesempatan.226
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Nah, jangan berlagak, Yo Kang. Aku pun tak mau maju karena tak mau
mendapat malu!"
Hong Beng Lama terkejut. "Hong Lam, apa maksud kata-katamu ini?"
"Ha-ha, dia tadi mencibirku, ayah. Menganggap aku pengecut dan takut. Tapi
sekarang ia tahu, tentu tak mengejek aku lagi dan......"
"Diam!" Hong Beng Lama tiba-tiba membentak. "Tutup mulutmu, Hong Lam.
Dan cepat minta maaf pada Yo-kongcu!" dan merah karena terkejut Lama ini
mencengkeram puteranya, malu tapi juga khawatir karena kata-kata Hong Lam itu
bisa membuat berbahaya bagi hubungan mereka. Tapi Yo-taijin dan Yo Kang yang
rupanya lebih memperhatikan Bun Hwi daripada omongan itu sudah menggoyang
lengan.
"Lama, tak usah dihiraukan kata-kata puteramu itu. Anakku memang
memandang rendah, biarlah dia merasakan ini dan biarlah adikku yang maju!" dan
mendorong Yo Kang memandang salah seorang adiknya menteri ini mengibas
lengan. "Giam-sute, dapatkah kau membekuk pangeran ini?"
"Tentu, tadi sudah kuberi tahu, suheng. Tapi puteramu mendahului..... wutt!"
dan Giam Lun atau Giam-taijin yang berkelebat di depan Bun Hwi sudah
menghadapi pemuda itu dan membentak. "Bocah, kau berani menghadapi aku?"
Bun Hwi tertawa. Setelah dia memundurkan Yo Kang dan kini adik atau sute
terbungsu Yo-taijin itu maju tentu saja dia tak usah takut atau gentar, menghadapi
pembesar itu dan Giam-taijin yang agak pendek tampak kekar di depannya. Menteri
atau pembesar ini sudah bersiap-siap. Maka begitu lawan bertanya dan
membentaknya. Bun Hwi pun menjawab enak. "Taijin, kalau kau ingin menangkapku
kenapa aku harus menyerah? Aku siap meaghadapi siapa pun, Tapi satu keinginanku
sebenarnya yakni melenyapkan Hong Beng Lama!"
"Hm, dia tamu kami. Tak dapat kau mengganggunya sebelum berhubungan
dengan kami!"
"Baik, dan mari lihat, taijin. Dapatkah kau menangkap aku atau tidak."
"Kau majulah, kulihat kepandaianmui"
"Aha, bukankah kau yang ingin menangkap? Tidak, kau yang menyerang, taijin,
dan aku yang bertahan. Atau..... wutt!" Bun Hwi terkejut, menghentikan kata-katanya
dan tiba-tiba lawannya itu sudah mencabut sebatang tongkat yang bergerak
menyambarnya. Tongkat ini menderu dan menghantam mukanya, cepat dia berkelit
dan menghindar. Dan ketika menteri itu membentak dan mengejar lagi maka Bun
Hwi merasa ditantang untuk melayani.
"Dess!" tongkat ditangkis, terpental tapi sudah membalik dan tiba-tiba menteri
itu mengeluarkan lengkingan panjang. Tubuh yang berkelebat itu tiba-tiba lenyap
berputaran, dan ketika pukulan demi pukulan menyambar dan menyerang Bun Hwi
tahu-tahu sebuah silat aneh meliak-liuk mengelilingi Bun Hwi, menyerampang dan
menyodok dan kadang-kadang pula membabat. Bun Hwi berlompatan tapi lawan
mengikuti, bayangannya serasa ditempel dan mulailah tongkat itu mendengung. Dan
ketika Bun Hwi terbelalak dan berlompatan tapi tongkat bergerak semakin cepat tiba
tiba untuk pertama kali lengannya terpukul.227
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Dess!"
Bun Hwi tergetar. Lawan mengeluarkan tawa eneh, meliuk dan kini terhuyung
sana-sini, geraknya mirip orang mabok. Dan ketika Bun Hwi terbelalak dan bingung
mengikuti tiba-tiba senjata itu kembali mengenai tubuhnya.
"Dess!"
Bun Hwi terpelanting. Kini dia kaget berseru keras, melihat tongkat sudah
mengejar dan mengelilingi tubuhnya dengan bayangan yang begitu banyak,
sepuluh..... duapuluh..... dan, ah..... akhirnya menjadi seribu. Bun Hwi kelabakan
dihujani serangan demikian banyak, juga cepat. Dan ketika tak lama kemudian
tubuhnya dihajar dan menjadi bulan-bulanan tongkat maka Bun Hwi teringat Kisah
Empat Pendekar dan berseru.
"Koai-tung-jing-liong-sin-hoat (Silat Tongkat Gila Seribu Naga)......!" dan
mengelak serta berlompatan namun gagal mendapat serangan bertubi-tubi akhirnya
Bun Hwi terhuyung dan terdorong ke sana ke mari, terjungkal tapi bangun lagi dan
suara bak-bik-buk mendarat berkali-kali di tubuh pemuda ini. Gerakan tongkat yang
demikian biasa dan membingungkan membuat Bun Hwi tak mampu berbuat banyak,
kacau dan menerima pukulan tapi Bun Hwi tak apa-apa. Lawan terbelalak karena
Bun Hwi tak roboh juga, tongkat selalu mental dan Bun Hwi selalu melompat bangun
kalau terbanting, itulah berkat kekebalan dan sinkangnya, Bun Hwi telah dilindungi
tenaga sakti dan hanya pedih atau sakit sedikit-sedikit saja, tak sampai terluka. Dan
ketika lawan keheranan namun juga penasaran menambah kekuatannya tiba-tiba
menteri itu membentak menghantamkan tongkatnya sekuat tenaga.
"Krakk....!" tongkat malah patah, Bun Hwi terbanting namun melompat bangun,
untuk kesekian kali kembali pemuda ini menunjukkan kekebalannya. Dan ketika
lawan berdiri tertegun dan menghentikan serargan maka Giam-taijin bengong
mendesis geram.
"Bocah, kau tahu ilmuku?"
"Ya," Bun Hwi tertawa. "Itulah peninggalan nenek moyangmu, taijin, Giam
Hok yang lihai tapi jahat. Kau boleh serang aku lagi namun tak mungkin
meagalahkan aku!"
Menteri ini semburat. Dia jadi bingung dan marah melihat keanehan lawannya
ini, dipukul sekeras apa pun tak juga terluka, tulangnya tak patah padahal kalau orang
lain umpamanya tentu sudah roboh sejak tadi. Menteri Giam ini sesungguhnya
melakukan pukulan-pukulan keras, semestinya patah atau hancur tulang pemuda itu.
Tapi melihat pemuda ini sedemikian kuatnya dan entah keanehan apa yang
melindungi pemuda itu dari pukulan-pukulan tongkatnya yang begitu keras maka
Hong Beng Lama tiba-tiba memberi tahu dan membentak.
"Taijin, bocah ini memiliki kekebalan alam. Dia tahan racun dan tahan banting.
Tulang-tulangnya tak dapat patah, apalagi hancur. Kalau ingin menangkap dia harus
dipergunakan cara lain!"
"Ha-ha!" Bun Hwi mengejutkan lawan-lawannya. "Kau bicara terlalu banyak,
Hong Beng Lama. Apakah ini tanda takutmu kepadaku?"228
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Keparat, siapa takut?" namun sebelum Lama itu membentak maju tiba-tiba
Yonaga memberi tanda pada adiknya nomor dua, menteri Hong Lok.
"Ji-sute (adik kedua), maju dan tangkap pangeran ini. Agaknya dia harus
dikerubut!"
"Ah," Hong Lok terkejut. "Giam-sute saja tak cukup, suheng? Bukankah dia
masih mampu?"
"Tidak, percuma mengulang, sute. Bocah ini memiliki kekuatan misterius yang
mencengangkan. Coba kau maju dan tangkap dia dengan gabungan ilmu silat kita,
Giam-sute pergunakan It-yang-ci dan kau mainkan pukulan tangan kosong!"
Giam Lun dan kakaknya tertegun. Memang sebenarnya Giam-taijin ini belum
bisa dikatakan gagal, menteri itu masih memiliki ilmu silat lain dan juga It-yang-ci,
totokan jari tunggal maut yang berbahaya. Namun melihat bahwa lawan mereka ini
luar biasa dan aneh serta kuat akhirnya Giam-taijin itu mengangguk dan berkata pada
kakaknya, menteri Hong Lok, "Baik, mari kita coba, suheng. Aku mainkan It-yang-ci
dan coba kau lakukan pukulan-pukulan tangan kosong!"
"Hm." Hong Lok ayah Hong Siu dipaksa keadaan. "Kalau begitu mari, sute.
Kakak kita menyuruh mengeroyok dan barangkali kita harus membuang malu!"
"Ha-ha," Bun Hwi tiba-tiba tertawa. "Kenapa kau tidak maju sekalian, Yo
taijin? Dan Hong Beng Lama itu juga, begitu pula puteramu dan Hong Lam yang
licik itu. Biar kalian semua bergerak dan menangkap aku. Mari, mari kita main
main!"
Yo-taijin merah mukanya. Dia tak menjawab namun menyuruh dua adiknya
cepat bergerak, diam-diam ada kekagetan pula di hati menteri ini. Apa yang
diperlihatkan Bun Hwi memang luar biasa, pemuda itu tak remuk atau patah
tulangnya dihantam tongkat, padahal dia tahu kekuatan tongkat yang digerakkan
adiknya tadi. Dan ketika dua menteri itu bersiap dan sudah berhadapan dengan Bun
Hwi maka Bun Hwi tersenyum dan kembali tertawa.
"Taijin, kenapa yang lain itu tak bergerak juga? Suruh mereka maju, taijin. Biar
ramai dan seru!"
"Tak perlu sombong!" Giam-taijin membentak. "Gagal pertama bagi kami
bukan berarti gagal untuk berikutnya pula, bocah. Kau hebat tapi kami akan
meringkusmu!"
"Ha-ha, mulailah..." dan baru Bun Hwi bicara sampai di sini mendadak menteri
itu sudah menggerakkan jarinya dan menotok, mengeluarkan suara mencicit dan Bun
Hwi mengelak, diserang lagi namun Hong Lok, ayah Hong Siu bergerak di
belakangnya. Dua tokoh Magada ini tak mau membuang-buang waktu lagi. Dan
karena Bun Hwi juga harus berkelit dari sambaran pukulan Hong Lok dan dua orang
itu kemudian sudah bertubi-tubi menyerangnya dari muka dan belakang tiba-tiba Bun
Hwi tak dapat mengelak totokan It-yang-ci, untuk pertama kali kena.
"Crit!"
Bun Hwi terhuyung. Sang menteri terbelalak karena pemuda itu tidak roboh,
tadi ujung jarinya merasakan sesuatu yang kenyal dan totokan pun mental. Jalan229
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
darah pemuda itu sudah ditutup dan menteri ini penasaran, membentak dan
menyerang lagi. Dan ketika dua totokan It-yang-ci kembali mengenai tubuh pemuda
itu namun membalik maka Giam-taijin kaget berseru keras.
"Dia mempergunakan Pi-ki-hu-hiat (Tutup Hawa Lindungi Jalan Darah)...!"
Bun Hwi tertawa bergelak. Memang dia menutup jalan darahnya tadi,
mempergunakan Pi-ki-hu-hiat, warisan yang diterima di Bukit Pedang. Dan ketika
lawan terkejut dan marah membentaknya maka di sana Hong Beng Lama dan lain
lain terheran-heran dan melongo melihat kelihaian Bun Hwi ini, heran dan kaget tapi
juga marah. Giam-taijin dan suhengnya akhirnya menggeram dan mempercepat
gerakan, kini Bun Hwi dikurung pukulan bertubi-tubi dari dua orang lawannya itu,
Hong Lok pun akhirnya marah melihat semua kepandaian Bun Hwi ini, tadi Hwee
liong Sin-kang dan kini Pi-ki-hu-hiat. Dan karena menganggap pemuda itu mencuri
kepandaian keluarga dan ini jelas sebuah tamparan bagi mereka maka dua orang itu
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tiba-tiba menyerang dan ganti-berganti mendesak Bun Hwi, melepas pukulan dan
totokan dan tendangan atau pun tamparan tak lupa pula dikerjakan. Mereka kaget dan
marah di samping penasaran. Dan karena Bun Hwi menghadapi tokoh-tokoh Magada
yang jempolan maka pemuda ini pun menerima pukulan-pukulan dan terhuyung atau
jatuh bangun di sana, menangkis di muka tapi yang di belakang menghantam,
menangkis yang belakarg tapi yang di muka pun menyerang, begitu bertubi-tubi. Dan
ketika It-yang-ci jelas gagal menghadapi Bun Hwi yang telah melindungi dirinya
dengan Pi-ki-hu-hiat akhirnya Giam Lun atau Giam-taijin ini mengganti-ganti
serangannya, ya It-yang-ci ya pukulan tangan kosong. Bun Hwi sibuk dan kewalahan.
Dan ketika di sana menteri Hong Lok juga menampar dan melepas pukulan-pukulan
berat akhirnya Bun Hwi tunggang-langgang namun selalu melompat bangun, tegar
dan masih dapat menghadapi lawan dengan tiada cacat sedikit apa pun, tak terluka
atau lecet. Lawan kembali membuktikan bahwa Bun Hwi benar-benar kebal dan
ampuh, tulangnya tak dapat dipatahkan atau remuk, meskipun sudah bertubi-tubi
pukulan demi pukulan menghajar pemuda itu, membuatnya terlempar dan mencelat
terguling-guling. Dan ketika dua menteri itu terbelalak dan marah serta penasaran
tiba-tiba Bun Hwi diminta membalas agar mereka pun dapat menunjukkan
kepandaian.
"Ha-ha, mana mungkin membalas? Desakan kalian terlalu hebat, taijin. Terus
terang aku kewalahan dan sibuk!"
"Tapi kau dapat melakukan itu. Kau tampaknya sungkan dan membiarkan diri
diserang. Heh, apakah kau demikian sombong, bocah? Kau kira kami pun tak dapat
menghadapi serangan-seranganmu? Coba ilmumu yang dapat merobohkan
keponakanku tadi, aku pun berani menerima dan menangkis!"
Terpaksa, karena lawan meminta dan Bun Hwi memang agak sungkan
membalas keras dengan keras akhirnya Bun Hwi tertawa melepas sebuah jurus Wi
Tik Tong Thiannya.
"Baiklah. hati-hati, taijin. Aku mulai...... crit!" dan jrus Wi yang menyambar ke
muka lawan tiba-tiba ditangkis dan membuat sang menteri terpental, disambar lagi
jurus kedua dan menenteri ini pun terbanting. Giam-taijin kaget namun melompat
bangun, Bun Hwi mau menyerang lagi tapi Hong Lok sang menteri di belakang
membentaknya dengan tamparan maut, Bun Hwi menghentikan serangannya dan230
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
membalik, terpaksa menerima menteri ini. Dan ketika jurus Wi diulang dan ganti
mengenai lawan maka menteri itu pun terpekik dan tertolak mundur.
"Dess!"
Hong Lok maupun adiknya sama-sama terbelalak. Dua kali Bun Hwi menyerang
mereka, dan dua kali pula mereka terdorong, bahkan Giam Lun terlempar dan
terbanting. Dan ketika Bun Hwi tertawa dan menghadapi mereka lagi akhirnya dua
menteri ini membentak menyerang marah, tak membiarkan Bun Hwi membalas dan
akhirnya Bun Hwi pun didesak. Mereka jelas terkejut oleh dua jurus sakti yang luar
biasa itu, yang tak mereka kenal. Dan karena Bun Hwi kini tak diberi kesempatan
lagi dan cukup sekali itu saja dua menteri ini merasakan dua jurus sakti Bun Hwi
akhirnya Bun Hwi pun kewalahan dan kembali didesak, ditekan dan dihimpit dan
Bun Hwi sibuk. Pukulan dan tamparan berganti-ganti dilancarkan lawan dengan
cepat, Giam-taijin dan suhengnya silih berganti menyerang, memang hebat mereka
itu. Tapi karena Bun Hwi tak dapat dirobohkan karena setiap kali roboh tentu bangkit
dan bangun lagi maka dua menteri ini akhirnya kewalahan dan kebingungan pula
menghadapi pemuda yang kebal dan pandai menyelamatkan diri dari totokan-totokan.
"Keparat, bocah ini siluman!"
"Benar, dia seperti bukan manusia, suheng. Iblis!"
"Bagaimana sebaiknya?"
"Tanya Yo-suheng, sam-heng (kakak ketiga). Barangkali dia tahu atau mungkin
ikut membekuk pemuda ini!"
"Hm," Yonaga tiba-tiba berbisik, mengerahkan suara saktinya yang tak
terdengar Bun Hwi. "Ajak pemuda itu bertempur di dalam sute. Dekati pintu kuning
dan jebak dia di lantai rahasia!"
Hong Lok dan adiknya tiba-tiba berseri. Mereka mendadak teringat sebuah
lantai rahasia di gedung kakaknya, melengking dan sama-sama memberi isyarat. Dan
ketika pertempuran dipercepat dan perlahan tetapi pasti mereka mulai bergerak dan
masuk ke dalam gedung akhirnya Bun Hwi tak sadar dan menghadapi bahaya,
bergeser dan berpindah tempat dan Bun Hwi mendekati pintu kuning. Semua
perobahan ini diikuti Yonaga dan lain-lain, ikut masuk dan berpindah tempat. Dan
ketika suatu saat kembali Bun Hwi terlempar dan bergulingan menerima tamparan
lawan tiba-tiba menteri Yonaga menginjak sebuah alat rahasia dan........ Bun Hwi pun
masuk ke lubang jebakan yang menganga di bawah kakinya.
"Hei....... bless!"
Bun Hwi berteriak terlambat. Lantai yang diinjak amblong, tubuhnya meluncur
dan terus terlempar ke bawah. Bun Hwi berjungkir balik namun gagal. Dan ketika dia
terbanting dan terjatuh di bawah maka lantai di atas menutup kembali dan Bun Hwi
memaki-maki di tempat yang tak terdengar dan akhirnya suaranya pun memantul
balik. Itulah cara yang ditemukan menteri Yonaga untuk merobohkan pemuda ini,
menjebaknya di lubang rahasia. Dan ketika Bun Hwi mengumpat dan marah-marah
di bawah maka di atas Yo-taijin mengajak teman-temannya berkumpul,
membicarakan pemuda itu dan Hong Beng Lama memberikan cerita tentang pemuda
ini, kehebatannya, keistimewaannya. Dan ketika semuanya tertegun dan231
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
mengangguk-angguk maka Yo-taijin memutuskan untuk membunuh Bun Hwi dengan
jalan membiarkan pemuda itu kelaparan dan mati di sumur rahasia itu.
"Tak ada lain jalan. Kita harus membiarkannya di situ tanpa makan minum.
Kalau dia kebal dan anti racun biarlah dia mati dengan jalan kelaparan. Seminggu tak
mampus tentu sebulan. Sebulan pun tak mampus biarlah setahun. Pasti dia tak
tahan!"
Dan begitu semuanya setuju dan Hong Beng Lama menyambut gembira maka
Bun Hwi dibiarkan di bawah sana dengan jalan dibiarkan kelaparan. Satu ancaman
kematian yang akan berjalan perlahan-lahan tapi mengerikan!
*
* *
"Kiok Lan, lepaskan aku. Keparat, lepaskan aku!" Hu Lan berteriak-teriak
ketika hari itu Kiok Lan membawanya ke padang rumput. Hari itu mereka berada di
panas yang terik, berkali kali Hu Lan menangis dan Kiok Lan pun terkekeh. Gadis ini
menanya tentang Bun Hwi, di mana Bun Hwi, dan sedang apa pemuda itu, tak
dijawab dan Hu Lan selalu menangkis tidak tahu. Dan ketika hari itu Kiok Lan
menyeret lawannya dan di panas yang terik Hu Lan dibiarkan tersiksa maka Kiok Lan
berhenti dan akhirnya tertawa berkata.
"Baiklah, kalau kau tak mau mengaku aku akan membiarkanmu dimakan
binatang buas. Hm, tempat ini mengasyikkan, Hu Lan. Kau ingin aku menggiring
seekor harimau dan menyuruhnya menerkammu?"
"Lakukanlah, bunuhlah! Aku tak takut, Kiok Lan. Kau giring seratus harimau ke
mari dan biar aku mampus!"
"Benarkah?"
"Bohongkah? Aku tak takut ancamanmu, Kiok Lan. Bunuh aku dan lakukan
sesukamu!"
Kiok Lan mendesis. Selama beberapa hari ini dia telah menyiksa lawannya,
pernah dua hari dibiarkan kehausan dan Hu Lan pingsan, diberi minum tapi akhirnya
tak mengaku juga. Kiok Lan gemas dan mendongkol. Dan ketika beberapa cara
penyiksaan juga dilakukannya namun lawan tetap keras hati akhirnya Kiok Lan ingin
menakut-nakuti dengan suatu perbuatan berbahaya, mengundang harimau dan
membiarkan gadis itu dikubur sebatas kepala.
"Hi-hik," Kiok Lan akhirnya tertawa, mata bersinar-sinar. "Kau mau kukubur,
Hu Lan? Kau ingin menikmati maut secara perlahan-lahan?"
"Lakukanlah. Aku tahu kekejamanmu, Kiok Lan. Tapi aku tak akan gentar!"
"Wut-plak...!" Kiok Lan menampar, gemas. "Aku akan membuktikan
ancamanku, Hu Lan. Dan coba lihat seberapa keberanianmu!" dan Hu Lan yang
terlempar terbanting roboh akhirnya melihat Kiok Lan menggali lubang, cepat dan
kuat dan tak lama kemudian sebuah lubang sudah terdapat di depan mereka. Kiok
Lan tertawa dan membalik. Dan ketika gadis itu memandang korbannya dan bersiap-232
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
siap melempar maka Kiok Lan bertanya lagi tentang Bun Hwi. "Kau tetap tidak
mengaku tentang Bun Hwi? Kau tutup mulut dan tetap keras kepala?"
"Hm, sekali kubilang tak tahu tetap tak tahu, Kiok Lan. Kau boleh lakukan apa
saja terhadap diriku!"
"Tapi akhir-akhir ini kau selalu barsama Bun Hwi. Kau bohong!"
"Untuk apa bertanya lagi? Kubur dan benamkan tubuhku di situ, Kiok Lan. Aku
akan mati tapi tetap tak memberitahumu!"
"Baiklah, kalau begitu lihat.......!" dan Hu Lan yang dilempar dan diberdirikan di
lubaug itu akhirnya ditimbun dan dikubur, tegak dengan mata menyala-nyala dan
sedikit pun gadis ini tidak memperlihatkan takut, heran dan kagum Kiok Lan. Tapi
karena sikap lawan justeru membuat dia semakin mendongkol dan Hu Lan digaplok
dua kali akhirnya Kiok Lan menutup tubuh gadis itu sebatas leher. "Aku tak
membunuhmu, tapi aku akan menggiring seekor harimau ke mari.....!"
Hu Lan mencaci dan menangis. Kini Kiok Lan berkelebat lenyap, dia terkubur
sebatas leher, kaki dan tangannya tentu saja tak dapat digerakkan. Jangankan kaki
atau tangan, kepala yang tertanam sebatas leher juga sulit digerakkan. Dan ketika
sejam kemudian Hu Lan ditinggal begitu dan dipanggang terik matahari mendadak
dari jauh terdengar gerengan harimau disusul munculnya raja hutan itu, Kiok Lan tak
kelihatan.
"Grr....!" Hu Lan pucat, mendengar aum si raja rimba yang berlari menuju ke
arahnya, menoleh ke belakang tapi tak ada apa-apa di belakang. Hu Lan terbelalak
dan tentu saja berkeringat. Ia tahu bahwa ini pastilah perbuatan Kiok Lan, mungkin
gadis itu bersembunyi dan tertawa dari jauh, menontonnya. Dan karena kemarahan
tiba-tiba berkobar lagi dan harimau berlari kian dekat tiba-tiba Hu Lan membentak
dan berseru dengan tubuh terbenam.
"Kucing siluman, terkamlah aku. Inilah aku!"
Harimau itu mendadak berhenti. Bentakan atau teriakan Hu Lan itu membuat dia
terkejut, cakar meregang dan ia pun menggeram, merunduk dan maju tapi Hu Lan
membentak-bentaknya menyuruhnya mencaplok dan Hu Lan pun melakukan itu
sambil menangis. Aneh, si raja rimba tiba-tiba berhenti, lagi-lagi merendek. Rupanya
dia heran tapi juga curiga melihat sepotong kepala di atas tanah, tidak bergerak
kecuali bola mata atau mulut yang memaki-maki. Hu Lan memang nekat dan siap
dicaplok. Gertakan Kiok Lan justeru disambutnya dengan tantangan tegar, Hu Lan
ingin segera mati dan tidak dicekam ketakutan lagi. Tapi ketika si harimau
menggeram dan memandangnya dengan tubuh mendekam tiba-tiba Hu Lan malah
jengkel dan melotot.
"Hayo, terkamlah aku. Bunuhlah aku!"
Si harimau kaget. Dia tersentak, mengaum dan tiba-tiba berdiri. Dan ketika Hu
Lan melotot dan marah-marah kepadanya mendadak harimau ini melesat, menerkam
kepalanya.
"Wut!"233
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Hu Lan merasa ajal. Dia meramkan mata dan siap dalam keadaan begitu tak
mungkin dia selamat dan lolos. Harimau yang dibentak terkejut dan menerkamnya.
Tapi ketika Hu Lan merasa desir angin melewati kepalanya dan harimau jatuh di
belakang tiba-tiba terdengar suara "buk" dan harimau itu pun mengaum kesakitan,
membalik tapi Kiok Lan tiba-tiba sudah ada di situ, menyambit dan ternyata
menyelamatkan korbannya dengan timpukan ke bokong si raja hutan, tertawa dan
membentak harimau itu. Dan ketika si harimau melihat Kiok Lan dan kaget serta
meraung tinggi tiba-tiba binatang buas ini melompat jauh dan melarikan diri.
"Hi-hik, kau berani, Hu Lan. Kau gagah. Kau pantas menjadi puteri Hu-taijin!"
"Keparat!" Hu Lan memaki. "Apa maksudmu menakut-nakuti aku, Kiok Lan?
Kau kira aku menyerah dan takut?"
"Heh-heh, aku percaya, Hu Lan. Kau benar-benar pemberani. Tapi sekarang kita
bertaruh, kali ini kau pasti ketakutan!" Kiok Lan kagum, ketemu batunya dan untuk
ini dia kalah. Hu Lan benar-benar pemberani dan tegar, tak mempan segala siksaan
yang bagaimana pun. Tapi menjengek mengitari gadis itu tiba-tiba Kiok Lan berkata,
"Hu Lan, sekarang ada satu ujian terakhir bagimu. Kalau kau tak takut maka kau
kubebaskan, aku tak bertanya lagi tentang Bun Hwi. Tapi bagaimana kalau kau
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyerah? Bagaimana kalau kau ketakutan?"
"Jahanam, kau boleh menakut-nakuti aku dengan segala cara, Kiok Lan. Tapi
aku tak mundur dan tak gentar. Kematian pun kusambut gembira!"
"Hm, jangan sombong. Bagaimana kalau sebaliknya? Ayo kita bertaruh, Hu
Lan. Kalau aku menang kau harus memberi tahu tentang Bun Hwi tapi kalau kau
yang menang aku akan membebaskanmu. Kau berani?"
"Apa maksudmu?"
"Aku akan menguji keberanianmu sekali lagi. Ada sesuatu yang akan
kulakukan. Berani kau menerimanya?"
Hu Lan tertawa, berapi-api. "Kiok Lan, kau gadis siluman yang berwatak
curang. Kenapa tidak membunuhku saja dan habis perkara? Untuk apa lagi banyak
bicara?"
"Hm, aku penasaran melihat keberanianmu, Hu Lan. Dan terus terang aku
kagum. Kini aku ingin mengujimu yang terakhir kali, berani kau menerimanya?"
"Kenapa tidak? Seratus kali pun aku sanggup, Kiok Lan. Dan jangan harap aku
menyerah!"
"Jangan sombong, cukup sekali saja, bocah. Dan nyatakan janjimu kalau kau
ketakutan!"
"Aku tak akan ketakutan. Aku akan menghadapi segala perbuatanmu dengan
mata terbuka!"
Kiok Lan tertawa. "Hu Lan, jangan terlampau besar kepala. Kali ini tak
mungkin sanggup, kau menerimanya. Bagaimana kalau kau ketakutan? Bagaimana
kalau kau pucat sebelum terjadi?"
"Apa yang mau kau lakukan?"234
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Ha, kau takut?"
"Tidak!" Hu Lan tiba-tiba mengedikkan kepala, berapi-api dan melotot. "Aku
tak takut menerima semua ancamanmu, Kiok Lan. Dan boleh kita bertaruh. Mari!"
dan Hu Lan yang marah serta gusar memandang lawan lalu membentak menyuruh
Kiok Lan melakukan apa saja.
"Tentu, tapi janji dulu kalau kau kalah, Hu Lan. Katakan padaku bahwa kau
akan memberi tahu di mana Bun Hwi."
"Tak usah banyak cakap, aku berjanji!"
"Baik, kalau begitu lihatlah!" dan Kiok Lan yang tertawa bertepuk tangan tiba
tiba memanggil seseorang dan muncullah di situ dua laki-laki buruk yang
tampangnya kasar, mata jelalatan dan Hu Lan tertegun melihat dua laki-laki itu, tak
mengerti. Tapi ketika orang datang mendekat dan terkekeh mengeluarkan liur maka
Kiok Lan menuding dan berkata. "Inilah calon isterimu. Kalian mau?"
"Ha-ha, tentu. Aduh, cantik, lihiap. Cantik sekali......!" dan dua orang itu yang
tiba-tiba berebutan membungkuk di depan Hu Lan tiba-tiba mengelus dan mengusap
usap kepala gadis ini, saling dorong agar yang lain mengalah dan tertawa-tawa. Bau
mulut yang tidak sedap membuat Hu Lan hampir muntah-muntah, bukan main kaget
dan jijiknya dia. Dan ketika dua orang itu mencoba menciumnya dan Hu Lan
menjerit maka gadis ini berteriak dengan muka pucat.
"Oh, tidak. Jangan! Lempar mereka, Kiok Lan. Suruh mereka menyingkir........!"
"Hi-hik, inilah ujian terakhir bagimu, Hu Lan. Kau bilang bahwa kau tidak
takut, kenapa berteriak-teriak? Aku mengajak mereka untuk mengambilmu sebagai
isteri, mereka perampok di padang rumput ini dan merupakan kakak beradik!"
"Tidak..... oh, jangan...!" dan Hu Lan yang dibelai serta dicium dua laki-laki itu
tiba-tiba menjadi rebutan dan tangan yang usil menggerayangi serta mengusap
kepalanya, berteriak dan meludah tapi dua laki-laki itu semakin gambira. Mereka
menutup mulut Hu Lan dan mau menciumnya. Dan karena Hu Lan tak kuat lagi dan
tentu saja rasa takut hebat mencekam dirinya maka Hu Lan menyerah dan menjerit
histeris, "Kiok Lan, lemparkan mereka. Aku mau memberi tahu di mana Bun Hwi...!"
Kiok Lan tertawa. Entah bagaimana terjadinya tahu-tahu dua lelaki itu
terlempar, mereka terbanting dan roboh menjerit. Dan ketika mereka terkejut dan
terbelalak memandang Kiok Lan maka Kiok Lan menggerakkan tangannya dan.....
Hu Lan pun dicabutnya dari dalam tanah.
"Wut!" Hu Lan terangkat naik, dibedol dan bebas dari hukumannya. Gadis ini
mengeluh dan menangis. Tapi ketika dia melihat dua laki-laki itu dan marah serta
gusar tiba-tiba Hu Lan memekik dan.... menerjang dua laki-laki itu, yang tadi
menciumi dan mau kurang ajar.
"Kalian jahanam keparat, kubunuh kalian.... des-plak!" dua laki-laki itu
terlempar, terbanting dan roboh lagi dan segera Hu Lan menyerang dengan kalap.
Marah dan geram dia menghujani lawan dengan pukulan bertubi-tubi, dua laki-laki
itu terkejut dan menangkis, membentak marah. Namun karena mereka laki-laki kasar
dan tentu saja bukan tandingan Hu Lan maka satu tamparan maut hinggap di kepala
mereka dan dua laki-laki itu pun roboh terjerembab.235
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Prakk!"
Leher mereka tertekuk lunglai. Hu Lan melampiaskan semua kemarahannya
pada lawan yang menjijikkan ini, membunuh keduanya dan menendang mayat
mereka pula. Lalu membalik dan melengking gusar tiba-tiba dia menerjang dan
menyerang Kiok Lan.
"Kau pun kubunuh....!" katanya menggigil, menghantam dan melepas pukulan
maut tapi Kiok Lan tertawa dingin. Dia mengelak dan Hu Lan menyerang lagi,
membalik. Dan karega gadis itu tampak beringas dan akan menyerang nekat maka
Kiok Lan menggerakkan lengan kirinya dan secara perlahan ia menangkis.
"Dukk!" Hu Lan terpental, roboh terguling dan menyerang lagi. Hu Lan tak mau
sudah dan memaki-maki lawannya. Tapi karena Kiok Lan bukan tandingannya dan
tampatan serta tendangan dielak semua maka Kiok Lan berseru agar Hu Lan roboh,
menepati janji, menggerakkan tangannya menotok pundak gadis itu.
"Hu Lan, kau harus menepati janjimu. Robohlah..... tuk!" Hu Lan terpelanting,
tertotok tak bergerak lagi dan gadis ini menangis. Kiok Lan telah merobohkannya
dengan mudah dan ia memaki-maki gadis itu. Dan ketika Kiok Lan tertawa dan
bengis berdiri di sampingnya maka gadis ini mengancam, kening ditarik. "Hu Lan,
aku tak mau main-main lagi. Kalau kau mengingkari janjimu dan tak mau memberi
tahu di mana Bun Hwi maka aku akan membawa sepuluh orang laki-laki ke sini
untuk menghinamu. Nah, katakan kau menurut atau menolak!"
Hu Lan tersedu-sedu. Setelah sekarang Kiok Lan mengancamnya begitu rupa
tentu, saja dia takut. Kekerasan dan ketegaran hatinya lenyap, wanita memang paling
takut ancaman yang satu itu, melebihi dibunuh. Dan ketika Hu Lan mengguguk dan
terpaksa mengangguk maka ia menjawab dengan mata merah, tinju dikepal. "Bun
Hwi di Magada!" dan tidak mau bicara lagi karena bibir sudah dikatup rapat gadis ini
menangis dan menahan sakit hatinya lagi, membuat Kiok Lan tertegun.
"Di Magada?"
Hu Lan tak menjawab.
"Eh, kau tidak bohong, Hu Lan?"
Hu Lan tiba-tiba mengangkat mukanya, berseru gusar. "Kiok Lan, untuk apa aku
dusta? Bukankah kau dapat manbuktikannya nanti? Nah, carilah di sana dan biar Bun
Hwi membunuhmu!"
"Hi-hik!" Kiok Lan tiba-tiba tertawa. "Kalau begitu bagus, Hu Lan. Ayo kita
pergi dan berangkat.....!" Hu Lan disendal, ditarik tubuhnya dan tiba-tiba Kiok Lan
terbang membawa gadis itu. Sekarang Kiok Lan tahu bahwa Bun Hwi di Magada,
dalam perjalanan ia membuat marah lagi tawanannya itu hingga Hu Lan mau sedikit
bercerita untuk memberi tahu bikin apa Bun Hwi di sana, yang ternyata memata
matai kerajaan kecil itu. Dan ketika beberapa hari kemudian Kiok Lan tiba di sana
dan Magada menyambut mereka dengan gelap maka atas petunjuk Hu Lan gadis ini
langsung ke istana.
"Kau selalu bersamaku, kita ke sana!"236
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Hu Lan diam saja. Setelah berhari-hari berdua bersama Kiok Lan bukan rasa
senang yang didapat melainkan justeru rasa tak senang, benci. Diingatnya baik-baik
betapa Kiok Lan tega mencari lelaki untuk memperkosanya, bergidik dan marah dia
kalau teringat itu, yang untungnya tak sampai terjadi. Dan ketika mereka berkelebat
di atas istana dan baru untuk pertama kali itu Hu Lan maupun Kiok Lan berkunjung
ke negeri kecil ini maka Kiok Lan menuju dapur istana, tempat yang katanya
merupakan persembunyian Bun Hwi. Mencari dan menangkap pelayan tapi dia
tertegun. Bun Hwi katanya ditangkap, dijebloskan di sebuah ruang rahasia bawah
tanah. Dan ketika dia terbelalak dan heran mengerutkan kening tiba-tiba berkelebat
sebuah bayangan.
"Hei, kau siapa? Bikin apa?"
Kiok Lan terkejut. Di depannya berdiri seorang gadis cantik yang terheran-heran
memandangnya, tentu saja heran karena Kiok Lan masih menangkap pelayan itu,
ditanya dan belum di lepasnya. Dan ketika Kiok Lan memandang dan tersenyum
lebar tiba-tiba pelayan berteriak pada gadis itu.
"Yo-siocia, mereka ini mencari A-hwi. Tangkap mereka!"
Kiok Lan tertawa. Tiba-tiba dia menendang dan melempar pelayan itu, yang
jatuh terbanting dan tidak bergerak lagi, pingsan. Hu Lan di sebelahnya dengan
tangan diborgol, hal yang lagi-lagi membuat gadis itu heran. Dan ketika Kiok Lan
menendang pelayan dan membalik menghadapinya maka gadis itu bersinar-sinar
bertanya padanya. "Kau siapa? Kau tahu di mana Bun Hwi?"
Gadis ini, yang bukan lain Siu Lan adanya tertegun. Tentu saja dia tak senang
karena pertanyaannya dibalas pertanyaan, marah dan mendengus. Tapi mendengar
orang bertanya tentang Bun Hwi dan dia menjengek maka Siu Lan menjawab dingin.
"Aku Siu Lan, puteri Yo-taijin. Kau siapakah dan mengapa mencari A-hwi? Kawan
atau musuhnya?"
"Hi-hik, aku musuh tapi juga kawannya, Yo-siocia. Kalau begitu kebetulan kau
di sini. Ayo tunjukkan padaku di mana Bun Hwi.......... wut!" Kiok Lan yang maju
menyambar lawan tiba-tiba bergerak dan sudah menangkap lawannya,
mencengkeram pundak dan Siu Lan tentu saja marah. Dia sudah bersiap dan tentu
saja berkelit. Tapi ketika jari itu tetap terjulur maju dan entah bagaimana pundaknya
siap disambar tiba-tiba gadis ini membentak dan menangkis.
"Plak...!" dan... Siu Lan pun terpelanting. Gadis ini kaget berseru keras,
melempar tubuh bergulingan dan Kiok Lan mengejar. Gadis ini tertawa dan memburu
lawannya, Siu Lan terkesiap dan membentak. Dan ketika jari itu kembali sudah dekat
dan Siu Lan kaget setengah mati maka gadis ini mencabut pedangnya dan membacok.
"Cring!"
Pedang itu bertemu kuku jari. Siu Lan mencelos dan berseru tertahan, lawan tak
apa-apa dan pedangnya terpental, kaget gadis itu. Dan ketika dia bergulingan
menjauh namun lawan tetap mengejar maka bertubi-tubi membacokkan pedangnya
itu, tetap terpental dan gadis ini pucat. Dan karena kuku jari itu selalu menyentilnya
dan ke mana pun ia pergi ke situ pula lawan mengejar maka Siu Lan akhirnya
mengeluh dan memanggil pengawal, berteriak bahwa musuh mendatangi istana.
Tempat itu tiba-tiba menjadi ribut dan Kiok Lan gemas. Gadis ini cukup lihai. Tapi237
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
karena dia mempercepat gerakannya dan tentu saja tak mau dikeroyok pengawal yang
kini mulai berdatangan maka Kiok Lan menambah tenaganya dan pedang di tangan
gadis itu pun lepas, mencelat dan sebuah totokan tak dapat di hindari Yo-siocia ini
lagi. Siu Lan mengeluh ketika roboh. Dan ketika lawan menyambarnya sambil
tertawa dan tujuh pengawal berdatangan membentak maka Kiok Lan berjungkir balik
dan melayang di atas kepala mereka, sekalian melepas tendangan ke kepala
pengawal-pengawal itu.
"Minggir... des-des-dess!"
Pengawal berjengkangan. Mereka tentu saja tak dapat menahan Kiok Lan, yang
kini sudah meluncur dan hinggap di atas genteng. Dan ketika pengawal berteriak dan
memburu keluar maka Kiok Lan lenyap berjungkir balik ke atas wuwungan yang
lebih tinggi.
"Yo-siocia diculik..... Yo-siocia diculik....!"
Gegerlah tempat itu. Kiok Lan telah membawa lari korbannya, Hu Lan selama
ini tak jauh darinya dan berlompatanlah gadis itu dari satu gedung ke gedung lain.
Kiok Lan bermaksud keluar dari istana. Tapi karena tempat itu tak dikenal dan baru
pertama ini ia memasuki Magada maka ia malah kesasar di gedung menteri Giam,
yang saat itu kebetulan meloncat keluar mendengar genta tanda bahaya.
"Hei, siapa kau.....!"
Kiok Lan memandang rendah. Bayangan Giam-taijin yang mengejarnya di
samping kiri dikibas, tanpa menoleh dia menampar menteri itu. Tapi ketika dua
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pukulan mereka bertemu dan Kiok Lan terpeleset di depan mendadak gadis ini
terkejut dan lawan pun yang terdorong setindak sudah berjungkir balik dan malah
melewati atas kepalanya.
"Wut!" menteri Giam melepas pukulan ke pundak, sambil berjungkir balik ia
melakukan serangan, jelas ini menunjukkan kepandaiannya yang tinggi dan Kiok Lan
terkejut. Tapi karena tetap memandang rendah dan tidak mengenal menteri itu maka
ia pun menangkis dan melempar Siu Lan ke atas.
"Dess!"
Kiok Lan dan lawan sama-sama berseru kaget. Menteri Giam terpental, Kiok
Lan kembali terpeleset namun ia cepat menyambar tubuh Siu Lan lagi, yang tadi
dilontarnya ke atas. Dan ketika ia terbelalak dan kaget memandang lawan maka dari
bawah berlompatan bayangan-bayangan lain di mana seorang di antaranya diteriaki
Siu Lan sebagai ayahnya.
"Ayah, tolong..."
Kiok Lan terkejut. Hu Lan yang ada di sampingnya masih menjadi tawanan,
berarti dia harus mengawasi gadis itu agar tak melarikan diri. Dan ditambah Siu Lan
yang kini menjadi beban dan berteriak pada seorang laki-laki gagah yang berjungkir
balik di sebelah kanan tiba-tiba Kiok Lan merasa bingung dan marah. Karena itu,
begitu Giam-taijin terpental ke belakang dan Yo Shu Kie, menteri yang diteriaki Siu
Lan itu membentaknya dari kanan tiba-tiba Kiok Lan melesat dan mengelak pukulan
menteri itu.238
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Brakk!"
Ujung genteng sompal, Kiok Lan terbelalak karena lagi-lagi seorang lawan berat
muncul, dia berjungkir balik dan menotok urat gagu gadis itu, kini Siu Lan tak dapat
berteriak lagi dan Kiok Lan menuju wuwungan paling tinggi. Dia dikejar namun
tidak takut, Hu Lan diseret dan tentu saja gadis itu pun memaki-makinya sepanjang
jalan, Kiok Lan tak perduli dan tertawa. Dan ketika dia tiba di wuwungan itu dan
dapat melihat bahwa jalan keluar terayata ada di depan tiba-tiba Kiok Lan
mengerahkan ginkangnya dan...... anjlog ke bawah, dengan dua beban di kiri kanan
tubuhnya.
"Heii.....!"
Kiok Lan tertawa gembira. Dia telah terjun dan tiba di bawah, dengan selamat.
Ilmu meringankan tubuhnya memang luar biasa dan para pengejar bengong. Mereka
itu kagum tapi cepat mengejar lagi dengan seruan keras, Yo Shu Kie dan adiknya
marah membentak gadis itu. Tapi ketika Kiok Lan membalik dan melepas jarum
jarum rahasia mendadak dua menteri itu disambar dan terpaksa barkelit, menunda
pengejarannya dan waktu itu cukup bagi Kiok Lan. Gadis ini tertawa aneh
meneruskan larinya. Dan ketika dia tiba di tembok istana dan langsung melayang
naik melompati tembok yang tinggi itu tiba-tiba tubuhnya lenyap di luar sana, cepat
sekali.
"Kejar....!"
Semua kaget. Kiok Lan telah mengerahkan ginkangnya yang begitu
mentakjubkan, dengan dua orang di tubuhnya tetap saja dia enak bergerak, tak
terganggu. Dan ketika gadis itu berlari cepat dan secara cerdik namun lihai ia
menyelinap dan berkelebatan dengan cara miring ke kiri dan ke kanan akhirnya
bayangannya lenyap dan menghilang entah ke mana. Diumpat caci dan Giam-taijin
serta kakaknya kaget, mereka baru kali itu menghadapi seorang gadis begini hebat,
mencari namun gagal dan akhirnya mereka kembali ke istana. Magada geger oleh
diculiknya Yo Siu Lan. Dan sementara Yo Shu Kie kebingungan dan tentu saja
marah-marah oleh kejadian ini maka jauh di sana, di tempat aman, Kiok Lan telah
menyembunyikan korbannya, mengorek keterangan.
"Jadi kau puteri Yo Shu Kie bukan Yonaga? Ayahmu itu orang nomor berapa di
istana?"
"Keparat, ayahku nomor berapa tak usah kau tanya, gadis siluman. Pokoknya
kembalikan aku atau kau akan dibunuh!"
"Hi-hik, siapa dapat membunuhku? Aku tak takut ayahmu itu atau siapa pun,
Siu Lan. Sekarang sebaiknya kau tinggal di sini dan baik-baik menurut perintahku."
"Apa yang mau kau lakukan?"
"Aku mencari Bun Hwi."
"Dia di gedung pamanku....." Siu Lan tiba-tiba terkejut, menghentikan
omongannya dan rupanya kelepasan bicara, terbelalak dan berhenti memandang Kiok
Lan. Gadis yang dipandang tiba-tiba tersenyum dan tertawa, menjepit lehernya. Dan
karena Kiok Lan telah membebaskan urat gagu lawannya dan penasaran melihat Siu
Lan tak melanjutkan keterangannya tiba-tiba dia bertanya dengan mata penuh harap.239
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Lanjutkan omonganmu, di mana Bun Hwi. Bukankah pamanmu banyak?"
"Aku..... aku tak tahu...." Siu Lan tiba-tiba berbalik. "Kau cari sendiri, gadis
siluman. Aku tak tahu dan tak mau memberi tahu!" gadis ini mendadak marah,
mengedikkan kepala dan Kiok Lan gemas. Keterangan yang hampir didapat
mendadak ditahan di mulut gadis itu, marah dia. Dan ketika dia menjepit leher itu
hingga Siu Lan kesakitan maka dia mengancam kembali.
"Kau bohong. Kenapa hendak menyembunyikan beradanya pemuda itu? Ada
apa?"
"Kau sebenarnya lawan atau kawan? Kalau kau tak memberitahuku jangan
harap aku akan memberitahumu, gadis siluman. Bun Hwi memang di salah satu
gedung pamanku tapi kau cari sendiri!"
"Hm, aku kawan Bun Hwi," Kiok Lan tersenyum. "Kenapa kau tanyakan ini?
Aku datang untuk membebaskannya, tentu saja harus segera menolong."
"Bohong!" Hu Lan tiba-tiba berseru. "Dia musuh Bun Hwi, Siu Lan. Dia datang
untuk membuat perhitungan dengan Bun Hwi!"
"Diam kau!" Kiok Lan terkejut. "Kutampar mulutmu nanti, Hu Lan. Atau,
hm...... kulempar nanti ke tangan seorang laki-laki kasar!"
Hu Lan mendelik. Ancaman yang membuat dia mati kutu itu memaksa dia diam,
Siu Lan terkejut dan heran. Dan ketika Kiok Lan memandangnya lagi dan bertanya
tentang Bun Hwi tiba-tiba dia tak dapat menahan keinginan-tahunya tentang gadis di
sebelahnya ini.
"Siapa dia?"
"Sama seperti dirimu, tawananku."
"Kenapa kau tawan? Ada hubungan apa dengan Bun Hwi?"
"Hm, dia puteri Hu-taijin, Siu Lan. Dan aku menangkapnya karena dia teman
dekat Bun Hwi."
"Hu-taijin? Maksudmu menteri Hu Kang?"
"Ya."
"Ah!" dan Siu Lan yang kaget memandang Hu Lan tiba-tiba berseru. "Aku tak
percaya. Menteri Hu Kang amat lihai dan hebat!"
"Hi-hik, kau percaya atau tidak urusanmu, Siu Lan. Tapi aku menangkapnya
sama seperti dirimu, di depan ayahnya. Menteri Hu Kang yang kau katakan lihai itu
roboh di tanganku!"
"Aku tak percaya, kau bohong!" dan Siu Lan yang terbelalak memandang Hu
Lan bertanya. "Benarkah kata-katanya itu? Apakah benar kau puteri Hu-taijin?"
Hu Lan tak menjawab, mendengus.
"Hi-hik, dia malu, Siu Lan. Malu karena ayahnya kurobohkan dan dia
kutangkap!" Kiok Lan tertawa, mengejek lawannya dan Hu Lan mengeretakkan gigi.
Siu Lan tak bertanya lagi dan gadis ini tiba-tiba terkejut. Dan ketika dia terbelalak240
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
dan heran serta kaget maka Kiok Lan berkata padanya. "Kau tak usah heran. Lihat
dirimu ini, bukankah dengan mudah aku membawamu dan melarikannya ke sini?
Ayahmu atau pamanmu tak membuat aku takut, Siu Lan. Meskipun dikeroyok aku
tak gentar!"
"Kalau begitu kembalilah ke istana," Siu Lan tiba-tiba menantang. "Bukankah
kepandaianmu tinggi dan ingin mencari Bun Hwi? Nah, kuberi tahu padamu, gadis
siluman. Bun Hwi ada di gedung pamanku Yonaga dan coba kulihat beranikah kau
kembali dan berhadapan dengan ayah atau pamanku itu!"
"Aha, kenapa tidak?" Kiok Lan gembira. "Sekarang juga kubuktikan
omonganku, Siu Lan. Aku akan kembali ke istana dan mengobrak-abrik mereka....
wut?" Kiok Lan yang lenyap meninggalkan keduanya tiba-tiba berkelebat dan
menghilang di luar, membuat Siu Lan tertegun tapi gadis itu gembira. Ini berarti
memasuki sarang naga, Kiok Lan akan berhadapan dengan pamannya itu dan juga
ayahnya. Dan ketika dia tertawa dan mengejek Kiok Lan maka gadis ini berseru.
"Gadis siluman, kau akan mampus disana!"
Kiok Lan tertawa di kejauhan. Rupanya seruan itu didengarnya juga, tak
dijawab tapi Hu Lan tiba-tiba menjengek. Dan ketika Siu Lan menoleh padanya dan
tak senang oleh jengekan tadi maka Hu Lan berkata.
"Siu Lan, kau jangan sombong merendahkan musuhmu itu. Ayahmu atau siapa
pun juga tak mungkin berdaya menghadapinya."
"Kenapa tidak? Bukankah dia seorang diri?"
"Hm, ini tak bisa dijadikan ukuran, Siu Lan. Kau bodoh dan kurang pengalaman.
Iblis betina itu betul-betul lihai, tak mungkin ayahmu atau pamanmu menang."
"Kau mengecilkan kehebatan keluargaku. Kau boleh bilang begitu karena
ayahmu roboh, Hu Lan. Tapi keluargaku di Magada tak serendah ayahmu!" Siu Lan
marah, menyemprot gadis itu dan Hu Lan tiba-tiba merah mukanya. Sama-sama
menjadi tawanan mendadak mereka bertengkar, Hu Lan mau membalas tapi
mendadak dia teringat sesuatu. Dan karena Siu Lan dianggapnya bodoh dan kurang
encer maka gadis ini mendengus menangkis geram.
"Beranikah kau bertaruh? Dia akan kembali ke sini dengan selamat, Siu Lan.
Dan ayahmu atau pun pamanmu tak bakal menang."
"Tak mungkin! Ayah dan pamanku adalah orang-orang lihai. Kalau kau
mengajak aku bertaruh tentu saja berani. Gadis itu tak akan datang dengan selamat di
sini!"
"Baiklah, mari kita lihat. Kau tak tahu siapa iblis betina itu dan gampang saja
menyombongkan kepandaian keluargamu. Bagaimana kalau omonganku yang
berbukti? Beranikah kau bertaruh menjadi budak bagi yang menang?"
"Tentu saja berani! Baik, aku menerima tantanganmu, Hu Lan. Aku akan
menjadi budakmu kalau aku kalah!"
"Pasti kalah, kau akan kalah!" dan Hu Lan yang tertawa mengejek
merendahkan lawannya lalu mendapat pelototan dan Siu Lan marah, memaki namun
tak dihiraukan dan Hu Lan menutup mulut. Dia yakin akan kemenangannya, dirinya241
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
dan Siu Lan menjadi tawanan musuh mereka itu. Dengan ini Kiok Lan dapat
memaksa Yo-taijin atau siapa pun untuk mengalah kepada gadis itu, yang menculik
mereka. Dan karena Siu Lan agaknya tak memperhitungkan ini dan lupa pada
keadaannya maka musuh yang mereka ributkan, Kiok Lan, sudah terbang dan
meluncur ke istana.
Tentu saja istana geger. Kedatangan Kiok Lan yang begitu berani namun tidak
membawa tawanannya alias seorang diri sudah membuat pengawal ribut. Kiok Lan
mulai mengenal gedung-gedung di situ dan kembali ke dapur istana. Dari sini ia
melayang turun dan mencari tahu gedung Yonaga, langsung saja, ke pokok sasaran.
Dan ketika diketahuinya bahwa gedung menteri itu hampir bersebelahan dengan
gedung Giam-taijin, yang tadi menyerangnya maka Kiok Lan sudah sampai di
gedung ini.
Tapi Yonaga ternyata tak ada. Seorang pengawal yang ditangkap memberi tahu
bahwa menteri itu sedang berada di gedung Yo Shu Kie, ayah Siu Lan. Di sana
berunding dan bertemu dengan adik-adiknya. Kiok Lan tertawa dan melepas
pengawal ini, yang dibantingnya roboh. Dan ketika dia mendapat tahu gedung itu dan
melompat turun memasuki pintu yang terbuka lebar maka dia membuat terkejut
pengawal yang berjaga di depan, melihat Kiok Lan melayang dan hinggap seperti
burung.
"Hei, dia gadis itu! Pengacau itu....!"
Ributlah pengawal. Mereka berjumlah empat dan langsung menubruk, Kiok Lan
diterjang tapi gadis itu memapak. Dan kerika jarinya bergerak dan sebuah tamparan
menyambut senjata pengawal-pengawal itu maka tombak dan golok patah-patah.
"Panggil Yo-taijin. Beri tahu aku datang..... plak krek!" Kiok Lan dengan mudah
mematahkan tombak atau golok ini, membuang ke samping dan pengawal pun
terpelanting. Mereka didorong dan terpekik berteriak tak keruan. Dan ketika Kiok
Lan meloncat masuk dan dengan tenang ia memasuki gedung itu maka pengawal di
sebelah dalam terkejut dan berteriak pula.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dia gadis itu. Awas, sang penculik!"
Kiok Lan terkekeh. Beberapa pengawal tiba-tiba menubruknya lagi, semua
mengenal dan tentu saja kaget. Tapi ketika Kiok Lan menangkis dan senjata
berpelantingan disusul tubuh mereka maka gedung Yo Shu Kie ini ribut, gempar dan
tak lama kemudian Kiok Lan pun dikepung. Pengawal membentak agar gadis itu
menyerah, sang menteri ada di dalam dan kebetulan sekali dia datang. Tapi Kiok Lan
yang melempar-lempar mereka dan justeru memberi tahu agar sang menteri keluar
sudah membuat gentar dan paniknya semua orang.
"Suruh dia keluar, aku sengaja. datang untuk menemui....!"
Tak ada lain jalan. Pengawal akhirnya masuk dan melapor, terbirit-birit. Di
dalam memang terdapat Yo-taijin itu bersama saudara-saudaranya, tentu saja sudah
mendengar ribut-ribut di luar. Dan ketika mereka masuk dan memberi tahu tiba-tiba
beberapa bayangan berkelebat dan Yo-taijin atau menteri Yo Shu Kie itu sudah
keluar bersama adik-adiknya, juga suhengnya nomor dua, menteri Yonaga!242
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Bocah keparat, kau benar-benar berani mati.....!" dan Yo Shu Kie serta lain-lain
yang tertegun namun sudah mengepung akhirnya terhenyak dan melihat Kiok Lan
tertawa, bertolak pinggang dan Kiok Lan sama sekali tidak takut manghadapi tokoh
tokoh Magada ini. Yo Shu Kie, yang sudah dikenalnya tampak mendelik, mau
menyerang tapi menahan karena tak melihat puterinya di situ. Maklumlah menteri ini
bahwa puterinya di bawah kekuasaan lawan. Dan ketika mereka semua tertegun dan
mau tak mau menjadi kagum juga maka tuan rumah, Yo Shu Kie membentak. "Gadis
siluman, mana puteriku?"
"Hm," Kiok Lan tertawa. "Tak perlu buru-buru, taijin. Bukankah kau Yo Shu
Kie? Mana yang bernama Yonaga?"
"Aku yang bernama Yonaga." menteri yang dimaksud tiba-tiba maju. "Kau
siapakah, gadis pemberani? Dan apa keperluanmu datang kemari?"
"Hm, kau Yonaga?" Kiok Lan menyelidik, bersinar-sinar. "Dan siapa dua yang
lain ini?"
"Mereka adikku Tan-taijin dan Giam-taijin. Nah, katakan apa perlumu dan di
mana keponakanku Siu Lan."
"Hi-hik, aku datang untuk mencari Bun Hwi. Berikan pemuda itu padaku dan
segera aku pergi!"
Yonaga terkejut. "Kau temannya?"
"Tak usah bertanya, taijin. Aku telah mengetahui bahwa Bun Hwi ada di
gedungmu, aku sudah ke sana tapi melihatmu di sini. Nah, berikan dia padaku dan
urusan kita selesai!"
"Keparat!" Yo Shu Kie membentak. "Mana bisa selesai kalau anakku kau culik,
bocah siluman? Serahkan dulu dia kepada kami dan baru setelah itu kita bicara!"
Kiok Lan memutar tubuhnya, tertawa. "Kau tak perlu buru-buru, taijin. Anakmu
selamat dan tak kuapa-apakan. Lebih baik bicara tentang Bun Hwi dulu dan masalah
puterimu dibicarakan belakangan........"
"Wut!" sebuah jari tiba-tiba menotok, Giam Lun atau Giam-taijin yang melihat
kesempatan bagus dengan membaliknya Kiok Lan menghadapi kakaknya tahu-tahu
sudah menyerang, langsung saja mengeluarkan It-yang-ci. Ini pun atas isyarat
kakaknya, Yonaga. Tapi ketika jari itu bergerak dan jalan darah di pundak yang
ditotok mendadak "menggelincir" tiba-tiba menteri Giam berseru kaget karena
totokannya tak berhasil.
"Tuk!"
Kiok Lan terkekeh dan cepat membalik lagi. Dia tentu saja tidak bodoh,
memasang kewaspadaan dan melindungi diri. Dan ketika lawan tertegun dan
terbelalak memandangnya Kiok Lan berseru agar lawan tidak berbuat curang.
"Hei, kau mau apa, Giam-taijin? Kenapa curang dan tak tahu malu menyerang
dari belakang? Awas, sekali lagi begitu aku tak akan menghargai kalian sebagai
tokoh-tokoh Magada!" dan kembali menghadapi Yo Shu Kie atau Yo-taijin gadis ini
bertanya. "Nah, bagaimana, taijin, kau mau memberikan Bun Hwi kepadaku?"243
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Wut!" kini totokan dilakukan oleh menteri Tan, yang kaget dan penasaran
melihat totokan adiknya gagal. Dengan cepat dan tenaga cukup tentu saja menteri ini
mempergunakan kesempatzn itu karena Kiok Lan kini memberikan punggungnya
kepadanya, dua jarinya bergerak dan menotok punggung lawan. Tanpa suara namun
cepat menteri ini sudah menotok jalan darah ya-hu-hiat, sebuah jalan darah yang akan
membuat orang roboh dan lemas, Tapi ketika jarinya menyentuh jalan darah itu dan
tepat sekali memperdengarkan suara "tuk" yang perlahan tiba-tiba sama seperti
adiknya menteri ini pun merasa jalan darah di punggung gadis itu menggelincir,
otomatis gagal.
"I-kiong-hoan-hiat (Ilmu Memindahkan Jalan Darah).....!" sekarang menteri ini
tak dapat menyembunyikan kagetnya, berseru keras dan meloncat mundur dan Kiok
Lan membalik. Gadis itu membuat terkejut dua orang lawannya dengan kelihaiannya
itu, I-kiong-hoan-hiat, ilmu yang hanya dimiliki mereka sendiri, warisan keluarga.
Dan ketika dua orang itu terkejut dan Yo Shu Kie serta Yonaga tersentak oleh seruan
ini maka Hong Lok, menteri terakhir yang menotok Kiok Lan ini membentak. "Gadis
siluman, kau pencuri! Dari mana kau dapatkan ilmu memindahkan jalan darah itu?
Kau belajar dari siapa?"
"Hi-hik," Kiok Lan tertawa. "Dari siapa aku belajar tak perlu kuberitahukan,
Tan-taijin. Tapi dua kali kalian berbuat curang kepadaku cukup. Sekarang aku tak
mau bicara lagi, pembicaraan kita putus karena kalian manusia-manusia curang!"
"Suheng," menteri Tan terbata. "Gadis ini memiliki I-kiong-hoan-hiat. Dia dan
Bun Hwi sama-sama mewarisi ilmu keluarga kita!"
"Hm," Yonaga maju, terkejut. "Kau dapatkan dari mana ilmu kepandaian kami
itu, gadis siluman? Kau dan Bun Hwi sama-sama mencuri warisan orang lain?
Sekarang urusan kita panjang, serahkan dirimu dan juga keponakan kami. Kau tak
boleh pergi!" dan marah serta terkejut memandang gadis ini Yonaga memberi isyarat
dan kepungan pun dirapatkan, mendesak Kiok Lan dan Kiok Lan tertawa. Gadis ini
sama sekali tak takut atau gentar, hal yang membuat lawan-lawannya semakin marah.
Dan ketika empat orang itu siap bergerak dan Kiok Lan mengangkat lengan tiba-tiba
gadis ini berseru nyaring.
"Tahan, aku dapat membunuh Siu Lan kalau kalian mengeroyok. Serahkan Bun
Hwi kepadaku dan kita tukar menukar!"
"Hm, urusan tak segampang tadi, gadis siluman. Kau mencurigakan kami dan
tak semudah itu kau bicara. Kau barada di sarang naga, tak selayaknya kau
memerintah kami karena kamilah yang harus memerintahmu!" dan membentak
menyuruh adiknya maju tiba-tiba Giam-taijin menghantam dan melepas pukulan dari
samping, dikelit tapi Yo Shu Kie menyambut. Kiok Lan tiba-tiba menghadapi dua
orang sekaligus. Dan karena dua yang lain bersiap di muka dan belakang dan apa
boleh buat terpaksa Kiok Lan menangkis maka gadis ini menggerakkan lengan dan
menangkis dua pukulan itu.
"Duk-dukk!"
Dua orang itu terpental. Giam-taijin dan kakaknya terkejut, mereka berseru
keras menyerang lagi. Dan ketika Kiok Lan berkelit dan terpaksa meloncat tinggi ke
atas sambil menggerakkan kedua lengannya kembali maka dua pukulan keras itu
ditangkis.244
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
"Duk-plakk!"
Kiok Lan kali ini terlempar ke atas. Yo-taijin dan adiknya terdorong setindak,
kaget dengan muka berobah. Dua kali mereka bertemu sinkang gadis itu dan dua kali
pula mereka merasa benturan panas. Tak ayal lagi keduanya saling berpandangan dan
terbelalak. Dan ketika ke dua-duanya sama mengangguk dan mengetahui pukulan apa
yang digunakan gadis itu maka hampir berbareng keduanya berteriak marah.
"Hwee-liong Sin-kang (Tenaga Naga Api)......!"
Yonaga dan adiknya tercekat. Mereka merasa benturan keras itu, kaget dan
terbelalak melihat dua adik mereka terdorong, begitu juga hawa panas yang muncul.
Dan ketika dua adiknya itu berseru bahwa pukulan gadis itu adalah Hwee-liong Sin
kang tiba-tiba menteri Yonaga menjadi marah dan gusar.
"Sute, tangkap gadis ini. Bekuk dia!"
Yo Shu Kie dan adiknya mengangguk. Mereka sudah menyerang dan melepas
pukulan lagi, kini dengan marah den tanpa ragu dua menteri itu mengeroyok Kiok
Lan, diejek dan diketawai dan akhirnya Yo Shu Kie minta agar adiknya mundur.
Dialah yang lebih berkepentingan karena puterinyalah yang diculik gadis ini. Tapi
ketika Giam-taijin berseru agar dia mundur saja karena sebagai saudara bungsu dia
harus membantu kakaknya maka dengan muka merah akhirnya terpaksa menteri ini
mundur, membiarkan Kiok Lan diserang adiknya dan segera Giam Lun atau Giam
taijin itu menyerang bertubi-tubi lawannya yang berlompatan ini. Kiok Lan mengelak
dan menangkis. Dan ketika pukulan demi pukulan menggetarkan tempat itu dan
selalu Giam-taijin terdorong oleh Hwee-liong Sin-kang maka menteri ini kaget dan
pucat, tak lama kemudian melihat Kiok Lan mainkan Sin-tiauw-kun, lalu tamparan
tamparan atau pukulan ganas yang kian lama kian cepat. Kiok Lan tertawa dan
terkekeh-kekeh menghadapi lawannya itu, menyuruh yang lain maju dan Yo-taijin
serta yang lain-lain terbelalak, tentu saja marah. Dan ketika adik mereka itu selalu
terdorong oleh Hwee-liong Sin-kang yang dikeluarkan gadis ini akhirnya Yo-taijin
menyuruh adiknya mengeluarkan Toat-beng-mo-kun (Silat Iblis Pencabut Nyawa),
melihat bahwa untuk Sin-tiauw-kun atau lain-lain agaknya Kiok Lan mengenal.
"Pergunakan ilmu silat keluargamu, keluarkan Toat-beng-mo-kun!"
Giam Lun atau menteri Giam ini mengangguk. Dia sudah merobah serangannya,
membungkuk dan berputar. Dan ketika dari bawah ia melakukan dorongan tapi
pukulan ini tiba-tiba berobah menjadi cengkeraman mendadak Kiok Lan terkejut
karena perutnya tiba-tiba sudah disambar.
"Bret!"
Kiok Lan kaget menjauhkan diri. Sang menteri sudah mengejar dengan pukulan
aneh lagi, merunduk dan menghantamnya dari bawah. Tapi ketika ia menangkis dan
merendahkan tubuh membungkuk tiba-tiba serangan ditarik dan tangan kiri menteri
itu menghantam pundaknya dari atas.
"Dess!"
Kiok Lan terkejut. Untuk berikutnya ia mendapat serangan bertubi-tubi yang tak
dikenal, tusukan atau cengkeraman, juga patukan atau tamparan. Sebentar kemudian
ia terdesak karena tak mengenal. Dan ketika pukulan demi pukulan mengenai245
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
tubuhnya tapi Kiok Lan terhuyung dan hanya terdorong ke sana sini saja maka
lawannya kaget mendapat kenyataan gadis ini pun kebal!
"Tiat-po-san (Ilmu Kebal Baju Besi)...!" sang menteri pun berseru, terbelalak
dan mempercepat gerakannya dan segera saudara-saudaranya yang lain terkejut
mendengar itu. Agaknya, seluruh warisan Mira Dewi atau Sheru Deva, nenek
moyang mereka, telah dipelajari gadis ini. Dan ketika sute mereka kembali
menyerang tapi mental bertemu kekebalan yang dipergunakan gadis itu akhirnya
Yonaga dan lain-lain kaget sekali, melihat Kiok Lan tertawa dan Hwee-liong Sin
kang itulah yang di andalkannya untuk menangkis, atau Tiat-po-san untuk menerima
serangan, kalau tak sempat dikelit. Dan ketika Toat-beng-mo-kun sia-sia menyambar
lawan karena setiap pukulan atau tamparan hanya membuat gadis itu terhuyung atau
terdorong saja maka menteri ini marah dan bingung karena untuk totokan pun gadis
itu telah menjaga diri dengan I-kiong-hoan-hiat. Jadi, diserang dengan cara apa pun
tak mungkin lawannya itu roboh. Gadis yang dihadapinya ini ternyata sakti! Dan
ketika menteri itu gusar dan marah serta lain-lain mendadak Yonaga menyuruh Yo
Shu Kie atau Hong Lok maju.
"Bantu Giam-sute. Coba lihat seberapa banyak dia memiliki ilmu-ilmu kita!"
Hong Lok sang menteri yang penasaran maju, mendahului saudaranya. Yo Shu
Kie lagi-lagi harus berdiri di tempatnya menonton. Dan ketika Kiok Lan dikeroyok
dan ganti-berganti dua menteri itu melepas pukulan berbahaya akhirnya, seperti yang
diharap, tiba-tiba Kiok Lan mengeluarkan ilmu lainnya, Soat-im Sian-li-kun, Silat
Dewi Salju yang khas dan memang dikhususkan wanita. Dan begitu ilmu silat ini
dimainkan dan Kiok Lan melindungi diri dari pukulan lawan yang berkelebatan
mengelilinginya maka Yonaga tertegun dan berseru tertahan.
"Soat-im Sian-li-kun! Aih, gadis ini memiliki pula warisan nenek kita Mira
Dewi......!" dan bengong tapi tentu saja melotot menteri itu segera melihat
pertandingan adik-adiknya. Betapa mereka menghantam dan memukul tapi selalu
membalik bertemu Tiat-po-san, ilmu yang juga dimiliki nenek mereka Mira Dewi,
ilmu kebal yang membuat semua pukulan mental tak berguna. Dan ketika Kiok Lan
terkekeh dan membalas dengan pukulan-pukulan dingin atau Soat-im-kang dan
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tangan kanannya masih mengerahkan Hwee-liong Sin-kang atau pukulan Api untuk
menangkis serangan lawannya maka Yonaga terhenyak sementara Yo Shu Kie juga
kaget dan mendelong.
"Keparat, bocah ini benar-benar pencuri. Dia mengambil dan mempelajari
warisan nenek moyang kita!"
"Benar, dan kita kecolongan, Kie-te. Dulu Bun Hwi sekarang gadis ini. Ah, aku
harus maju!" dan Yonaga yang terjun membentak keras tiba-tiba menyuruh dua
adiknya minggir sementara lengannya menghantam ke depan, meminta adiknya
memberi jalan dan tokoh Magada paling disegani ini menyerang Kiok Lan. Kiok Lan
terkejut tapi tentu saja menangkis, tangan kanannya berisi Hwee-liong Sin-kang. Dan
ketika dua pukulan mereka beradu dan Yonaga sama-sama mengerahkan Hwee-liong
Sin-kang ternyata Kiok Lan kalah kuat dan terpental ke belakang.
"Dukk!"
Kiok Lan kalah matang. Yonaga segera mendengus karena sekali gebrakan itu
cukup membuat menteri ini tahu bahwa lawan belum lama mempelajari Hwee-liong246
BATARA Dewi Kelabang Hitam
Kolektor E-Book
Sin-kang, masih di bawah lima tahun, kalah dengan dia yang sudah belasan tahun
menekuni ilmu itu. Dan karena gebrakan ini membuat menteri itu lega dan cepat serta
sigap lagi ia melancarkan pukulannya maka Kiok Lan terpental lagi ketika
menyambut lawan.
"Dukk!" Kiok Lan kaget. Sekarang dia menyeringai dan menahan sakit dari
benturan-benturan itu, maklum bahwa dia kalah matang dan kalah lama. Tapi karena
mareka sama-sama mempergunakan Hwee-liong Sin-kang dan memang hanya
menteri Yonaga ini bersama suhengnya tertua pendekar Handewa yang mewarisi
Pukulan Naga Api maka Kiok Lan bertahan dan berkelit atau menangkis jika
terpaksa, didesak dan harus mengakui bahwa Hwee-liong Sin-kang yang dimiliki
lawannya lebih ampuh dari yang dimilikinya sendiri, maklum, sang menteri memang
lebih mahir dan lebih lama. Dan ketika Kiok Lan mulai terhuyung dan terdesak
bertemu lawan tangguh akhirnya sang menteri membentak agar dia menyerah.
"Hi-hik, aku belum roboh, taijin. Mana mungkin menyerah? Robohkan aku
dulu, baru menyerah!" Kiok Lan menjawab, tentu saja membuast lawan gusar dan
menambah tenaganya, menekan dan mendesak tapi Kiok Lan masih memiliki ilmu
ilmu lain. Dia mengeluarkan Sin-tiauw-kun tapi sang menteri mendengus, tentu saja
Pendekar Naga Putih 04 Partai Rimbah Wiro Sableng 111 Hantu Langit Terjungkir Fear Street Sagas I Amulet Bertuah New
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama