Ceritasilat Novel Online

Dewi Kelabang Hitam 8

Dewi Kelabang Hitam Karya Batara Bagian 8

menindih dan mempergunakan Hwee-liong Sin-kangnya itu. Dalam setiap tamparan

atau tangkisan tak pernah menteri ini lupa mempergunakan Hwee-liong Sin-kang,

memang itulah satu-satunya ilmu paling tinggi dari leluhur mereka. Dan ketika Kiok

Lan coba mengerahkan Tiat-po-san namun masih di tembus pukulan sakti ini maka

Kiok Lan kaget dan pucat.

"Hm, Hwee-liong Sin-kang adalah puncak dari seluruh kepandaian kami. Kau

tak dapat mempergunakan Tiat-po-sanmu menghadapi Hwee-liong Sin-kang!"

Benar saja, Kiok Lan terkejut. Tiat-po-san, ilmu kebal yang diandalkannya itu

agaknya tembus bila menghadapi Hwee-liong Sin-kang. Pukulan Naga Api ini adalah

pukulan sakti yang dulu diciptakan Sheru Deva, tokoh luar biasa dari Thian tok

(India) itu. Dan ketika Kiok Lan terhuyung dan kesakitan ditembus kekebalannya

maka gadis ini semakin pucat akan tetapi juga marah, mendengar lagi seruan

lawannya.

"Bagaimana, kau masih tak menyerah juga, gadis siluman? Kau benar-benar

ingin kurobohkan dan mampus?"

"Mampuskanlah, kalau kau bisa!" dan Kiok Lan yang nekat serta juga marah

tiba-tiba membentak dan mainkan Soat-im Sian-li-kun, gagal dan terpaksa mengelak

sana-sini ketika terdesak, malah keteter dan satu ketika pukulan lawan membuat dia

terbanting. Kiok Lan kaget dan berseru keras. Dan ketika sang menteri mendesak dan

menekannya lagi dengan Hwee-liong Sin-kang tiba-tiba Kiok Lan melengking tinggi

dan..... mengerakkan rambutnya secara bertubi-tubi.

"Plak-plak-plakk!"

Sang menteri tersentak. Hebat dan luar biasa tiba-tiba sepasang rambut di kiri

kanan gadis itu menyambar dan menotoknya, begitu cepat hingga empat lecutan atau

sambaran tak sempat ditangkis, meledak dan mengenai pipinya. Dan ketika menteri

itu terhuyung dan kaget serta panas maka Kiok Lan berkelebatan cepat mainkan

ilmunya yang aneh, sepasang rambut kelabang itu, yang entah apa namanya, menotok

dan menyengat dan tiba-tiba sang menteri terdesak. Kiok Lan tertawa dan ganti247

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mendesak lawannya itu. Tapi karena sang menteri menangkis atau mempergunakan

Hwee-liong Sin-kangnya maka dua orang ini akhirnya bertempur seru dan keadaan

tiba-tiba berimbang!

"Hebat, ilmumu aneh, gadis siluman. Yang ini agaknya benar-benar bukan ilmu

curian!"

"Hi-hik, ini ciptaanku sendiri, Yo-taijin. Silat Kelabang Sakti!" Kiok Lan

gembira, kini dapat memperbaiki diri dan sang menteri sibuk menangkis ke sana ke

mari, Yo-taijin baru mendengar ilmu silat itu, yang dimainkan sepasang rambut di

kitri kanan kepala. Dan ketika Kiok Lan mendesak tapi terpental oleh Hwee-liong

Sin-kang yang dipergunakan lawannya maka mau tak mau ia memuji juga menteri

itu.

"Yo-taijin, kau pun hebat. Hwee-liong Sin-kangmu lebih tinggi dari yang

kumiliki!"

"Hm, kau juga mengagumkan hatiku, gadis siluman. Dan coba tunjukkan lagi

ilmu silatmu yang lain... wut-plak!" Yo-taijin menangkis sebuah totokan rambut,

rambut yang bergerak aneh dari bawah ke atas, seolah berjengit, atau barangkali itu

jurus Kelabang Menyengat, menampar dan menolak lagi dan Kiok Lan penasaran.

Sesungguhnya dia sudah melakukan serangan cepat dengan rambutnya itu, totokan

atau lecutan, bertubi-tubi namun lawan bertahan dengan Hwee-liong Sin-kangnya

yang lihai. Dan ketika pertandingan kembali berjalan sengit dan Kiok Lan

mengerahkan ginkang mempercepat gerakannya akhirnya Yo-taijin pun berseru keras

mengimbangi lawan.

"Plak-plak!"

Yang menonton jadi kagum. Yo Shu Kie dan adik-adiknya bengong, mereka

melihat figur lain yang tak kalah lihai dengan Bun Hwi, pemuda yang sudah mereka

tangkap itu. Dan ketika ledakan dan tamparan kembali bertemu dan masing-masing

tertolak tiba-tiba berkelebat dua bayangan dan Hong Beng Lama serta puteranya

muncul.

"Aih, siapa ini?" Hong Beng Lama berseru, tentu saja tak dapat melihat tapi dia

terkejut oleh angin pukulan yang berseliweran itu. Hong Lam terbelalak di

sampingnya dan tertegun. Tapi begitu pemuda itu mengenal dan melihat Kiok Lan

tiba-tiba Hong Lam berseru.

"Kiok Lan! Aih, berhenti, taijin. Berhenti. Dia bukan lawan tapi kawan!" dan

Hong Lam yang berkelebat serta girang tapi juga kaget lalu berseru pada ayahnya

pula, "Yah, ini Kiok Lan gadis yang membantu kita dulu. Surub Yo-taijin

berhenti......!" dan Hong Lam yang mengejutkan menteri Yo dan lain-lain sudah

disambung seruan ayahnya yang tentu saja kaget tapi juga heran.

"Yo-taijin, berhenti. Gadis ini bukan lawan!" dan membentak pada Kiok Lan

agar berhenti pula Lama itu berseru. "Kiok Lan, berhenti. Yo-taijin bukan musuh!"

dan Hong Beng Lama yang mengebut serta menampar Kiok Lan akhirnya membuat

gadis itu berjungkir balik setelah menangkis pukulan Lama itu.

"Dukk!" Hong Beng Lama terheran-heran, terdorong. Melihat betapa tamparan

atau kebutannya tadi dibuat mental oleh sabetan rambut yang begitu lihai, membuat248

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

lengannya tergetar dan Lama ini kesemutan. Dan ketika dia berkedip-kedip dengan

pelupuk mata kosong sementara Yo-taijin atau menteri Yonaga menghentikan

serangan karena melihat rekannya mengenal gadis itu maka Hong Lam sudah

menjura dan berseri-seri memberi tahu padanya.

"Yo-taijin, nona ini adalah Kiok Lan, orang yang memusuhi Hu-taijin. Dia

adalah kawan bukan lawan. Kita sahabat!"

"Hm, sahabat apa?" Yo Shu Kie tiba-tiba maju. "Dia menculik puteriku, Hong
kongcu. Dia membawa Siu Lan!"

"Eh!" Hong Lam kaget. "Betulkah, Kiok Lan?"

"Hi-hik," Kiok Lan tertawa, mengusap keringatnya dan anak rambut yang

menjuntai, manis sekali. "Kau ada di sini bersama orang-orang ini, Hong Lam? Bikin

apa?"

"Ah, sama seperti kita dulu, Kiok Lan. Bergabung untuk menyerang Hu-taijin.

Dan kau, benarkah menculik Siu Lan?"

"Hong Lam," Hong Beng Lama tiba-tiba mengebut. "Gadis ini harus diberi adat

agar tahu aturan. Kalau benar dia menculik puteri Yo-taijin suruh dia

mengembalikan. Atau, kita bekuk dia dan tangkap untuk diserahkan pada Yo-taijin!"

"Hi-hik," Kiok Lan menjengek. "Kau jangan sombong merendahkan orang lain,

Hong Beng Lama. Kalau itu mudah kau lakukan barang kali Yo-taijin tak perlu turun

tangan sendiri menghadapi aku. Lihat, aku sanggup menolak tamparanmu tadi. Aku

bukan Kiok Lan beberapa tahun yang lalu yang harus takut menghadapimu!"

Hong Beng Lama terkejut, mukanya merah. Tapi Hong Lam yang tentu saja

gembira dan tak mau bermusuhan sudah cepat melerai, diam-diam menaksir gadis ini,

timbul suatu niat busuk, setelah kegagalannya dengan Mie Hong. "Kau tak usah

bicara keras, Kiok Lan. Kita adalah sahabat, setidak-tidaknya kita berdua pernah

memusuhi menteri Hu Kang yang kau benci itu. Nah, kerena kau menculik puteri Yo
taijin dan apa perlumu datang di Magada?"

"Dia mencari Bun Hwi!" Yo-taijin memotong. "Dan untuk itu dia menculik Siu

Lan!"

"Ah, benarkah?" Hong Lam terkejut, tapi tiba-tiba girang. "Bun Hwi memang

ada di sini, Kiok Lan, dan kau dapat membunuhnya kalau suka!" lalu memberi

penjelasan bahwa Kiok Lan memusuhi Bun Hwi karena Bun Hwi adalah sahabat Hu
taijin maka Hong Lam menutup ceritanya dengan kedipan rahasia pada menteri

Yonaga. "Taijin, kita terlibat kesalahpahaman. Gadis ini bukan musuh. Kalau dia

manghendaki Bun Hwi tentu dapat kita berikan asal Siu Lan dibebaskan. Nah..."

Hong Lam menghadapi Kiok Lan kembali. "Kau tentu tak keberatan dengan usulku

ini bukan, Kiok Lan? Yo-taijin dan Magada tidaklah memusuhimu, sebaiknya

serahkan baik-baik tawananmu itu dan kami menyerahkan Bun Hwi!"

JILID XI249

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

KIOK LAN mengerutkan kening. "Aku memang ingin tukar-menukar, tapi Bun

Hwi harus kulihat dulu. Kalau ini tak dapat kalian terima lebih baik kita tak bicara

dan aku tak takut menghadapi kalian!"

"Hm!" Yonaga menjadi marah. "Gadis ini rupanya tak percaya kita, Hong
kongcu. Aku juga tak takut dan akan membekuknya!"

"Nanti dulu," Hong Lam terkejut. "Jangan menyerang, taijin. Betapapun gadis

ini adalah kawan. Sebaiknya kita turuti permintaannya dan boleh dia melihat Bun

Hwi!" lalu membujuk menteri itu agar menahan marah dan bicara baik-baik Hong

Lam menutup. "Taijin, apa yang diminta tidaklah merugikan kita. Lagi pula Bun Hwi

masih tawanan. Kalau Kiok Lan menipu atau memperdayakan kita tidaklah terlambat

bagi kita untuk membekuknya!"

"Baiklah," sang menteri akhirnya mengangguk. "Aku setuju, Hong-kongcu.

Tapi ingat bahwa kau bertanggung jawab atas semuanya ini. Aku pribadi sebenarnya

ingin membekuk dan menangkapnya, tapi karena kau menyatakan sahabat dan

memandang mukamu biarlah permintaannya kuturuti dan mari kita melihat Bun

Hwi."

Hong Lam girang. Sang menteri berhasil di bujuk dan Kiok Lan lega. Diam
diam gadis ini pun mulai tak berani sembrono lagi setelah Yonaga menunjukkan

kepandaiannya. Ternyata, meskipun yang lain-lain hebat namun hanya menteri inilah

yang terhebat. Kiok Lan masih belum tahu tentang Handewa, tokoh yang lebih hebat

lagi. Dan ketika mereka mengayun langkah menuju ke tempat Bun Hwi dan Kiok

Lan barada di tengah rombongan itu didampingi Hong Lam maka tak lama kemudian

mereka tiba di tempat jebakan itu, lantai rahasia di mana Bun Hwi disekap. Yonaga

selalu melirik dan memperhatikan Kiok Lan. Sebenarnya, di dalam hati tentu saja

menteri ini tak mau melepaskan Kiok Lan. Gadis itu telah mempelajari warisan ilmu

silat nenek moyang mereka, sama dengan Bun Hwi. Dan meskipun gadis ini tak

sehebat Bun Hwi yang memiliki kakebalan alam dan tak luka dibacok senjata tajam

atau tak patah dihantam tongkat maka Yo-taijin membuka lantai rahasia itu,

menginjak alat yang ada di sudut ruangan. Dan begitu lantai dibuka maka tampaklah

sumur dalam yang menyimpan Bun Hwi itu. Tapi ketika semua orang melongok ke

dalam dan memanggil Bun Hwi ternyata tempat itu..... kosong.

"Kalian menipu!" Kiok Lan tiba-tiba berkelebat, menjauh. Mengejutkan semua

orang karena Bun Hwi memang tak ada di situ. Bentakan Kiok Lan itu membuat

kejutan ganda. Pertama karena Bun Hwi lenyap sedang kedua karena bentakan gadis

itu sendiri. Yonaga dan adik-adiknya seketika tertegun, mereka terhenyak seakan tak

percaya. Tapi ketika Kiok Lan tertawa dan berkelebat keluar tiba-tiba gadis itu telah

meninggalkan mereka dengan ejekan memerahkan telinga. "Hi-hik, tak perlu kalian

pura-pura, taijin. Bun Hwi tak ada dan benar dugaanku. Kalian menipu, selamat

tinggal dan tak usah kita bicara lagi....wut!" dan Kiok Lan yang keluar meninggalkan

gedung tiba-tiba membuat Yo-taijin dan lain-lain sadar, bergerak marah.

"Tunggu!" Yonaga membentak, berkelebat dan mengejar gadis itu sementara

yang lain juga menyusul. Cepat dan bagai srikatan menyambar mereka tahu-tahu

melayang di atas kepala gadis ini. Dan ketika mereka turun dan Kiok Lan otomatis

berhenti maka Yonaga dan adik-'adiknya mengurung.250

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Kau tak boleh pergi!" bentakan itu disusul muka yang merah padam. "Kau

harus menyerahkan Siu Lan, bocah. Atau kami akan membunuhmu!"

"Hm," Kiok Lan berapi-api, mengedikkan kepala. "Bukankah perjanjian kita

gagal? Bun Hwi tak ada di sini, taijin. Dan kalian menipu aku dengan jebakan rahasia

itu. Agaknya bukan Bun Hwi yang hendak kalian jebloskan di situ melainkan aku.

Nah, aku tak takut dan boleh kalian maju kalau ingin merasakan kelihaianku...... tar
tar!" Kiok Lan meledakkan rambut, menggerakkannya di sisi kepala dan ruangan itu

seolah mendengar ledakan petir. Hong Lam di sana termangu dan tertegun. Pemuda

ini masih menjublak dan bengong, tak tahu bagaimana Bun Hwi tiba-tiba lenyap dari

lubang sumur itu. Tapi melihat Kiok Lan telah dikepung empat tokoh Magada itu

tiba-tiba Hong Lam meloncat, menggigil.

"Taijin, tahan dulu. Jangan menyerang. Bagaimana Bun Hwi tak ada di lubang

sumur itu? Apakah ada yang melepasnya?"

"Diam kau!" menteri Yonaga tiba-tiba marah. "Urusan ini sepenuhnya di

tanganku, kongcu. Lebih baik minggir dan jangan turut campur!"

Hong Lam terkejut. Untuk pertama kali Yo-taijin ini tersikap kasar padanya,

mukanya merah dan Hong Beng Lama di sana tiba-tiba tersinggung. Lama ini maju

terhuyung deagan gigi dikerot, tentu saja ia tak senang mendengar puteranya

dibentak. Dan ketika Hong Lam mundur tak bicara sesuatu tiba-tiba Lama ini

menggeram.
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Yo-taijin, urusan gadis ini maupun Bun Hwi tak seharusnya kemarahanmu kau

timpakan pada puteraku. Kalau Bun Hwi tak ada dan ada yang melepasnya maka

orang itulah yang kau marahi, bukan Hong Lam. Kenapa kasar dan membentak
bentak?"

"Hm," menteri Yonaga tertawa mengejek. "Kau pun tak usah membela

puteramu, Hong Beng Lama. Saat ini aku benar-benar marah. Sebaiknya kalian ayah

dan anak diam di tempat, atau, cara Hu-taijin dapat kami lakukan kepada kalian!"

Hong Beng Lama tersentak. Untuk pertama kalinya pula menteri itu bersikap

kasar padanya, bukan main. Lama ini sampai melotot namun sayang hanya pelupuk

yang kosong itu yang membuka tutup. Dan ketika dia terhenyak dan kaget oleh kata
kata ini maka maklumlah Lama itu bahwa kelemahannya, setidak-tidaknya

"pamungkas" menghadapi ilmunya Perekat Tulang Penyambung Nyawa telah

dimiliki menteri ini, dengan meniru atau mencontoh perbuatan Hu-taijin,

menjebaknya di lubang sumur menguburnya hidup-hidup. Itu memang paling tepat.

Dan karena dia buta dan tentu saja tak mungkin tahu kalau lawan menjebaknya

dengan sebuah lubang jebakan maka Lama ini tiba-tiba pucat dan maklum bahwa Yo
taijin tak takut padanya, meskipun dia memiliki ilmu yang tak dapat membuatnya

mati itu. Bahwa menteri ini sudah mengetahui rahasianya melalui menteri Hu Kang.

Memang kalau dia dijebak dan kemudian dikubur hidup-hidup tak mungkin dia

berkutik. Dan karena Hong Lam juga jelas tak dapat menghadapi menteri itu karena

kalah lihai dan kalah pengalaman akhirnya Lama ini mundur dan menggigil,

berkerot-kerot giginya namun kena gertak. Diam-diam Lama ini menyesali

kebutaannya hingga Yo-taijin berani bicara seperti itu. Kalau saja dia tak buta, begitu

Lama ini membatin. Dan karena Yo-taijin telah menyudutkannya seperti itu dan

untuk pertama kali menteri ini menyatakan tidak takut kepadanya maka Hong Beng251

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Lama menggeram dan untuk pertama kali pula dia dibuat sakit hati, keadaan yang

bisa mengganggu persekutuan mereka. Dan ketika Lama itu diam dan Hong Lam di

sana juga terkejut terbelalak seperti ayahnya maka Yonaga, menteri yang benar-benar

marah karena kehilangan Bun Hwi ini sudah menghadapi Kiok Lan.

"Nah," katanya bengis. "Kau serahkan Siu Lan atau kami akan membunuhmu,

gadis siluman. Sekarang tak ada lagi yang mencegah pertandingan kita dan kau tak

mungkin lolos!"

"Hm," Kiok Lan bersinar-sinar. "Kau dan aku masih seimbang, taijin. Kalau kau

merasa dapat mengalahkan aku cobalah, boleh maju!"

"Aku tentu merobohkanmu, dan tiga adikku itu akan menjaga larimu!"

"Mau mengeroyok? Hi-hik, Siu Lan bisa mati kelaparan, taijin. Sebaiknya pikir

baik-baik dan jangan berbuat curang!"

"Wut!" menteri itu marah, tiba-tiba membentak. "Kita tak usah bicara lagi, gadis

siluman. Kami dapat memaksamu dan lihat siapa yang menang...... plak-dukk!" dan

Kiok Lan yang menangkis dan sudah diserang menteri ini lalu kembali melanjutkan

pertempuran dan bertubi-tubi Yonaga melepas tamparan atau pukulan, berkelebat dan

berseliweran dan akhirnya lenyaplah menteri ini dalam serangan-serangannya yang

cepat Hwee-liong Sin-kang menyambar-nyambar dan kini ledakan serta kilatan api

menyertai pukulan menteri itu. Inilah menunjukkan betapa sungguh-sungguhnya

menteri ini, dia terpukul oleh hilangnya Bun Hwi dan hanya ada satu dugaan di benak

menteri itu, yakni kakaknya Handewa, karena hanya kakaknya itulah dan adik
adiknya yang tahu jalan rahasia di sumur jebakan itu. Dan karena tak mungkin adik
adiknya yang melepas Bun Hwi karena mereka bersekutu maka tuduhan kepada

kakaknyalah itu yang ditujukan menteri ini dan tentu saja tak mungkin baginya harus

memberitahukan itu pada orang lain, Hoag Lam misalnya, atau Hong Beng Lama.

Dan begitu menteri membentak dan menerjang Kiok Lan maka Kiok Lan harus

berlompatan dan mengelak ke sana-sini, dengan cepat.

"Duk-plak!"

Kembali pukulan dan pukulan bertemu. Kiok Lan lagi-lagi terdorong,

menangkis dengan Hwee-liong Sin-kang namun ilmu yang dimiliki menteri Yo lebih

tinggi, terpaksa ia merobah taktik dan cepat melempar tubuh ke belakang ketika sang

menteri mengejar, dihantam dan Kiok Lan menangkis dengan rambutnya. Dan ketika

rambut bertemu dengan lengan menteri Yo maka ledakan seperti petir itu terdengar

lagi.

"Darr!"

Kini Kiok Lan agak girang. Yo-taijin tertahan karena rambut yang lain

menyambar, meledak dan dielak menteri itu dan Kiok Lan dapat mengambil napas.

Desakan dan rangsekan bertubi-tubi dari lawannya membuat Kiok Lan kewalahan

juga. Dan ketika mampu membuat sang menteri mundur sejenak dan dia tertawa tiba
tiba Kiok Lan telah berkelebatan dengan sepasang rambutnya itu, membalas dan

ditangkis dan kembali ledakan atau benturan pukulan itu bertemu. Kiok Lan harus

mengaku bahwa lawannya ini tangguh, menteri Yonaga mempergunakan Hwee-liong

Sin-kangnya dan menangkis, masing-masing terdorong tapi Kiok Lan kalah setindak,

dia selalu terhuyung kalau menteri itu menangkis. Dan ketika dia berkelebatan tapi252

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

lawan menggeram mempergunakan pukulan Apinya yang kian panas mendadak satu

ketika rambut gadis ini terbakar.

"Aihh....!" Kiok Lan melecut dahsyat. Sang menteri mengelak dan ujung

rambutnya menyambar tembok, api padam dan tembok pun bolong. Dan ketika sang

menteri menjengek dan Kiok Lan menyerang tapi kembali menghadapi pukulan Api

maka rambut lagi-lagi menjadi korban.

"Plak-wiirrr....!"

Kiok Lan kalang-kabut. Dia harus memadamkan lagi api yang membakar

rambutnya itu, bergulingan dan menyerang tapi Yo-taijin mengandalkan ilmunya

yang ampuh. Terpaksa Kiok Lan merobah gaya serangannya lagi kali ini kedua

lengan ikut bergerak di samping rambutnya. Dan ketika angin bercuitan dan sebuah

pukulan aneh meluncur dari lengannya menyambar sang menteri maka hampir

berbareng pukulan itu dan rambut mengenai tubuh menteri ini.

"Plak-dess!"

Sang menteri bergoyang. Yo-taijin terkejut karena empat serangan sekaligus

menyambarnya berbareng, dua dari rambut di kiri kanan kepala gadis itu sedang dua

yang lain dari sepasang lengan gadis ini. Kiok Lan berkelebat lagi dan melakukan

serangan ynng sama, kali ini rambut meledak dari bawah sementara lengan dari atas.

Sang menteri menangkis tapi lengan itu melejit. Entah seperti belut siluman

mendadak kedua lengan gadis itu bergerak menusuk matanya, tentu saja menteri ini

kaget dan membentak. Dan ketika dia miringkan kepala dan rambut bertemu

lengannya mendadak tusukan ke mata yang gagal ini mematuk dan secepat kilat

menyambar pundaknya, seperti paruh elang.

"Dukk!"

Menteri itu kesakitan. Untuk pertama kali ia mendapat serangan aneh dari gadis

itu. Kiok Lan melengking dan menyambar-nyambar lagi. Dan ketika patukan atau

"gigitan" menyambar tubuhnya dari segala penjuru tiba-tiba Kiok Lan sudah

menghujani menteri ini dengan pukulan-pukulannya yang luar biasa, cepat dan aneh.

"Duk-plak!"

Menteri Yo mengerahkan sinkang. Sekarang dia silau oleh serangan bertubi-tubi

ini, Hwee-liong Sin-kangnya sejenak mati kutu menghadapi pukulan cepat. Dia tak

sempat menangkis kecuali menerima, itu saja. Tapi Kiok Lan yang juga terbelalak

dan kaget melihat semua serangannya mental bertemu kekebalan sang menteri tiba
tiba menjadi putus asa dan marah, sebenarnya sudah mengeluarkan dua jurus saktinya

Sing Sien, dua yang terdiri dari 36 gerakan itu, jurus-jurus cepat yang orang seperti

Yo-taijin sendiri tak sanggup mengelak karena begitu cepatnya semua gerakan ini.

Tapi ketika sang menteri bertahan dan sinkangnya yang hebat melindungi tubuh

hingga kebal akhirnya membuat Kiok Lan memaki dan gusar.

"Yo-taijin, ayo balaslah aku. Jangan mengandalkan kekebalanmu itu saja!"

"Hm," sang menteri repot. "Gerakanmu terlalu cepat, bocah siluman. Mana bisa

aku membalas? Ini pukulan aneh, kau memiliki ilmu istimewa dan aku mengakui

kehebatannya."253

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Hi-hik, jadi kalau begitu kau tak dapat merobohkan aku?"

"Jangan sombong. Kau selalu tak kuat menerima pukulanku, bocah, sedang aku

tak apa-apa menerima pukulanmu."

"Tapi kau tak dapat melakukannya. Kau harus jujur menyatakan pertandingan

ini berimbang!"

"Tidak, aka masih mencari caranya, bocah. Betapapun aku lebih kuat dan lebih

lihai!" dan sang menteri yang menangkis dan kembali menerima sebuah serangan

tiba-tiba berseru keras tak mau menyatakan seri. Kiok Lan menang cepat tapi dia

menang kuat, sang menteri sedang mencari akal untuk merobohkan lawannya ini,

diam-diam terkejut karena lawan harus diakuinya betul-betul lihai. Dan ketika satu

saat pukulan Kiok Lan mengenai bahunya dan menteri menggelakkan ke dua lengan

tiba-tiba dengan satu bentakan keras menteri itu menangkap dan menyambar lengan

lawan.

"Bret!"

Kiok Lan kena cengkeraman. Bajunya robek dan jari-jari ampuh sang menteri

yang lihai telah tertanam di kulit lengannya, Kiok Lan kaget dan berteriak marah.

Dan ketika sang menteri tertawa, dan membiarkan dua lecutan rambut menghantam

pipinya maka menteri ini menggeram kegirangan.

"Ha-ha, sekarang aku tak melepasmu, bocah. Kau mampus atau roboh!"

Kiok Lan pucat. Sepasang rambutnya yang meledak di pipi sang menteri

dibiarkan begitu saja, menyambar dan meledak lagi namun jari-jari menteri itu

memperkuat cengkeramannya dan Kiok Lan kesakitan. Hwee-liong Sin-kang atau

Tenaga Api dikerahkan menteri itu, panas membakar dan bajunya pun hangus, Kiok

Lan terkejut karena hawa panas itu masih terus menembus ketulangnya. Menteri ini

hendak membunuhnya dengan tenaga panas itu. Kiok Lan meronta dan mengerahkan

Hwee-liong Sin-kangnya bertahan, jelek-jelek dia pun mempunyai Tenaga Api

seperti yang dipunyai lawannya itu. Tapi karena Hwee-liong Sin-kang yang dimiliki

Yo-taijin memang lebih hebat dan lebih matang akhirnya kesepuluh jari Yo-taijin

menancap dan membekas di lengan Kiok Lan, sebentar lagi tentu tembus dan hancur

lengan gadis ini. Tak ada jalan lain kecuali melawan sekuat tenaga dan saat itu Yo
taijin berseri-seri memandangnya, Kiok Lan kaget dan marah bukan main. Dan

karena mata itu memancarkan kegembiraan luar biasa dan Kiok Lan kaget dan

melengking panjang tiba-tiba rambut yang tadi menyambar pipi atau tubuh menteri

ini mendadak sekarang dilecutkan ke mata itu.

"Lepass........!"

Bentakan dan lecutan itu membuat sang menteri kaget. Mata adalah benda

lemah, tak mungkin dia menerima lecutan seperti menerima dengan pipinya tadi. Tapi

karena sang menteri tak mau melepas Kiok Lan dan sambaran ke mata dihindari

menteri ini dengan menundukkan kepala ke bawah tiba-tiba entah setan cerdik dari

mana memberi tahu Kiok Lan mendadak lutut gadis itu diangkat dan secepat kilat

menghantam dagu menteri ini, yang sedang menunduk.

"Dukk!"254

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Terlemparlah menteri itu. Yo-taijin kena di akali dan menteri itu terbanting,

memekik. Memang gerakan lutut ini di luar perhitungannya dan secara tepat dan

cerdik Kiok Lan melakukan serangan itu. Kiok Lan terlepis dan tertawa. Dan karena

Kiok Lan menyadari betapa hebat dan berbahayanya menteri itu tiba-tiba gadis ini

berjungkir balik dan...... melepas jarum-jarum rahasianya.

"Hi-hik, selamat tinggal, Yo-taijin. Betapapun kita seri dan tak ada yang kalah

atau menang...... wut-wutt!" belasan jarum menyambar Yo-taijin dan lain-lain. Kiok

Lan agak gentar dan jerih, bukan menghadapi menteri itu melainkan semata karena

melihat Giam-taijin dan lain-lain mau maju menangkapnya. Dia akan dikeroyok dan

tadi mereka sudah bersiap-siap, Yonaga sendiri terlalu lihai dan beratlah baginya

kalau masih harus menghadapi keroyokan yang lain-lain. Dia berpikir lebih baik

melarikan diri dan menghadang lawan dengan sambitan jarum-jarum rahasianya. Dan

ketika Kiok Lan sudah melakukan itu dan menteri Yonaga berseru marah maka Kiok

Lan sudah berjungkir balik dan lenyap keluar ruangan.

"Berhenti. Keparat, jangan lari.....!"

Kiok Lan terkekeh. Yo-taijin melesat dan mengejarnya. Hebat menteri itu

tubuhnya terbang seperti garuda dan sudah berada di belakangnya Kiok Lan meraup

lagi jarum-jarumnya dan menghujani menteri itu dengan senjaia-senjata rahasianya.

Dan karena sang menteri terpaksa menyampok dan ini memberi kesempatan baginya

untuk lari lagi maka Kiok Lan sudah berkelebat dan melayang melompati tembok
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

istana.

"Hei, tunggu....!"

Kiok Lan tentu saja tak mau menunggu. Dia dikejar dan tertawa, menyambit
nyambitkan lagi jarum rahasianya ke belakang. Giam-taijin dan lain-lain menyusul.

Dan karena gadis itu selalu melempar jarumnya setiap dikejar maka Giam-taijin dan

lain-lain menyumpah, tertunda dan Kiok Lan di sana sudah semakin jauh. Para

pengawal diteriaki agar mencegat gadis itu, seruan yang membuat Kiok Lan

memanjang tawanya, bergerak dan pengawal pun roboh disambarnya. Dan ketika

Kiok Lan di luar istana dan Yo-taijin memaki serta membentaknya tak keruan maka

gadis ini pun mengerahkan ginkangnya dan melesat seperti anak panah.

"Yo-taijin, sampai jumpa lagi. Perhitungan kita belum lunas......!"

Menteri Yonaga dan lain-lain marah bukan kepalang. Mereka mengejar tapi

Kiok Lan melempar granat tangan, bergetarlah tempat itu oleh ledakan kuat. Dan

ketika asap serta debu menghalangi pandangan mata maka Kiok Lan lenyap dan tak

terkejar lagi.

"Keparat, gadis itu licik. Kejar lagi, kita berpencar!"

Namun ke mana mereka mencari Kiok Lan? Gadis ini melarikan diri jauh di luar

Magada, berada di luar tapal batas dan sia-sia saja menteri Yo mencarinya. Dan

ketika gadis itu dan Yo Shu Kie, ayah Siu Lan gelap mukanya maka menteri ini

minta ijin kakaknya untuk meninggalkan Magada, mengejar sendiri.

"Suheng tak usah repot. Biar kucari gadis itu dan kuambil anakku. Sampaikan

pada sri baginda."255

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Yonaga tak dapat berbuat apa-apa. Kemarahan dan kebenciannya bangkit,tiba
tiba dia teringat hilangnya Bun Hwi. Dan karena ini juga perlu diurus dan satu
satunya orang yang layak dituduh hanyalah kakaknya Handewa maka menteri itu

memutar dan langsung terbang ke selatan. Kiok Lan sendiri sudah lenyap entah ke

mana.

? O ?

"Hm, jadi kau menuduhku, sute? Kau menganggap aku yang melepaskan

pemuda itu?"

"Tentu saja. Tak ada orang lain di Magada yang tahu selain kita berlima,

suheng. Aku menuntut jawabanmu dan kembalikan pemuda itu!"

"Dia tak ada di sini, aku tak melepasnya. Kalau kau tak percaya cari dan selidiki

di sini."

Yonaga berapi-api. Hari itu juga dia tiba di tempat kakaknya ini, menegur

namun kakaknya tenang-tenang saja. Merah muka menteri ini. Dan ketika kakaknya

menjawab tak ada dan kakaknya itu menyatakan tak tahu-menahu tentang hilangnya

Bun Hwi maka Yonaga bangkit berdiri dan terbakar.

"Suheng, selama ini aku tak pernah mencampuri urusanmu. Apakah tepat

tindakanmu mencampuri urusanku? Ini berkaitan dengan negara, suheng. Bocah itu

musuh Magada! Dia pangeran kerajaan Tang, merupakan tawanan penting dan tak

boleh hilang. Kalau kau tak menyerahkannya dan bohong menipu aku maka akan

kulaporkan ini pada sri baginda dan kau bisa dianggap membantu musuh!"

Pendekar itu tiba-tiba bangkit berdiri. "Sute," katanya dengan mata bersinar
sinar, keren. "Kalau kau masih menghargaiku sebagai saudara tua baiklah

kubersumpah atas nama kakek kita Sheru Deva bahwa aku tak melepaskan pemuda

itu. Nah, kau boleh percaya boleh tidak. Sekarang terserah kau mau apa!"

Yonaga terkejut. Menteri ini mendengar kakaknya bersumpah atas nama kakek

mereka Sheru Deva, tentu saja ini tak main-main karena itu adalah cikal bakal

mereka. Tanpa Sheru Deva mereka tak akan ada, sumpah itu harus dipercaya dan

mutlak! Dan ketika menteri ini tertegun dan mundur dengan muka pucat tiba-tiba dia

mengeluh dan terhuyung duduk kembali.

"Kalau begitu siapa?"

Pertanyaan itu tak jelas ditujukan ke mana. Menteri Yonaga tertunduk dan letih,

sia-sia dia menuduh suhengnya begitu rupa. Dan sementara menteri ini mengeluh dan

kebingungan maka kakaknya berkata dengan keren.

"Sute, aku tak tahu ke mana lepasnya pemuda itu. Tapi aku telah bersumpah,

aku tak melepasnya dan boleh kau percaya atau tidak. Tapi, kalau kau percaya maka

jangan bicarakan masalah itu di sini dan ingin kunasihatkan padamu agar rencana

menyerang Tiongkok dibatalkan!"

"Hm....!" menteri ini bersinar-sinar, bangkit lagi. "Urusan ini atas perintah sri

baginda, suheng. Kau salah kalau menegur aku!"256

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Benar, tapi yang menyulut pertama kali adalah kau, sute. Kau terjebak ambisi

dan ingin meluaskan Magada!"

"Salahkah itu? Tak kusangkal aku ingin Magada menjadi besar, suheng. Aku

ingin negaraku kuat dan disegani, menguasai negara-negara lain!"

"Tapi ini mencetuskan peperangan, sute. Kau bertanggung jawab atas tetesan

darah yang tertumpah!"

"Hm, tak ada darah yang tak tumpah di bumi ini, suheng. Sejak manusia

dilahirkan darah pun sudah menetes dari rahim seorang ibu! Aku tak setuju

pendapatmu karena menunjukkan kedangkalan. Maaf kalau kukatakan bahwa jalan

pikiranmu itu statis dan tak bakal membuat negara maju!"

Handewa menatap tajam adiknya. Untuk ke sekian kali pula mereka berselisih

pendapat masalah ini. Handewa memang seperti kakek buyutnya, Han Bouw, lemah

hati dan cinta kepada sesama. Dan karena sepak terjang adiknya dinilai keterlaluan

karena menyerang negara besar dapat menimbulkan banyak korban dan jatuhnya jiwa

maka pendekar ini akhirnya marah, tak senang.

"Baiklah, kau boleh lanjutkan.,niatmu, sute. Tapi jangan datang kepadaku kalau

ada apa-apa!"

"Aku sudah memikirkannya matang-matang, suheng. Tak perlu nasihatmu dan

terima kasih. Betapapun, aku masih penasaran akan bocah she Bun itu dan akan

mencari!" menteri ini berkelebat, tidak kalah marah dan hari itu untuk kesekian

kalinya pendekar sakti Handewa dimusuhi adiknya. Baru kali ini dalam sejarah

keturunan mereka keluarga Yo "berani" kepada keluarga Han, dulu Yo Siok Kun saja

selaiu hormat dan patuh kepada Han Bouw, murid tertua Sheru Deva itu (baca : Kisah

Empat Pendekar). Dan ketika Yonaga meninggalkan dirinya dan ada semacam sakit

hati pada diri adiknya itu maka Handewa menarik napas dalam dan duduk

bersamadhi, diam-diam prihatin dan khawatir akan sepak terjang adiknya itu.

Maklum, adiknya mulai bermain-main api. Apalagi setelah persekutuannya dengan

Hong Beng Lama, pendeta Tibet yang sesat itu. Tahu adiknya sengaja

mempergunakan tenaga Lama ini untuk memusuhi Tiongkok, Lama itu hendak

dijadikan tombak paling depan untuk menghadapi kaisar. Dan karena Hong Beng

Lama sendiri membenci kaisar dan menteri Hu Kang karena gara-gara kaisar itulah

dia menjadi buta dan kandas rencananya menaikkan martabat maka pendekar ini

duduk bersamadhi sementara di sana Yo-taijin pulang dengan perasaan bergolak.

Adakah kepuasan diperoleh menteri ini? Tentu saja tidak. Yonaga bingung, di

samping marah. Dia harus percaya pada sumpah kakaknya tapi sekaligus penasaran

mencari siapa yang melepas Bun Hwi. Setankah yang melepas pemuda itu? Tak

mungkin. Menteri ini geram dan sungguh gusar. Dan ketika dia pulang dan kembali

memanggil adik-adiknya maka Giam-taijin dan suhengnya ditanya, gigi dikerot.

"Sute, siapakah di antara kalian yang melepas bocah she Bun itu? Kau ataukah

Tan-sute?"

Dua orang ini melengak, saling pandang.

"Hm, aku sudah menemui Han-suheng, sute. Dan suheng menyatakan tidak

tahu-menahu. Aku penasaran dan kini bertanya pada kalian!"257

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Aku tak tahu." Giam-taijin menggeleng. "Dan gila kalau aku yang melepasnya,

suheng. Berani sumpah aku tak melepas pemuda itu!"

"Aku juga," Hong Lok, ayah Hong Siu bangkit berdiri. "Aku justeru heran

bagaimana pemuda itu lenyap, suheng. Kalau kanda Handewa tak mengaku

barangkali siluman yang melepasnya. Kita harus menyelidiki!"

"Hm, menyelidiki ke mana? Hanya kita berlima yang ada, sute. Kalau semua

tidak mengaku maka barangkali kita semua bohong!"

Yonaga marah-marah. Hong Lok dan adiknya tertegun, mereka juga heran

bagaimana Bun Hwi bisa lenyap, di tempat itu hanya mereka berlima yang tahu

tentang sumur rahasia. Tapi mengerutkan kening dan ragu memandang suhengnya

tiba-tiba Giam-taijin berkata, "Bagaimana kalau Yo-suheng?"

"Hm, Yo Shu Kie?"

"Benar, dia agak lunak, suheng. Barangkali saja......"

"Dia pun sudah bersumpah!" Yonaga menggeleng. "Aku percaya padanya, sute.

Tak mungkin adikku melepasnya!"

"Jadi siapa?"

"Justeru itulah! Aku penasaran dan heran, sute. Tapi, hm.... siapa di situ?"

menteri Yonaga tiba-tiba membalik, menggerakkan jarinya dan totokan jarak jauh

menyambar disusul bentakan. Menteri ini mendengar sebuah gerakan di sebelah

kanannya. Tapi ketika sesosok bayangan berkelebat dan Yo Kang muncul di situ

maka pemuda ini berseru mengelak serangan ayahnya.

"Yah, tahan. Ini aku.... cess!" dan totokan yang amblas menembus dinding

akhirnya membuat sang menteri tertegun dan mengerutkan alisnya, melihat Yo Kang

terburu-buru.

"Ada apa?"

Pemuda itu mengusap keringat. "Ada sesuatu yang mencurigakan, yah. Aku

melihat sesosok bayangan di lembah tempat tinggal uwak Handewa, seperti pemuda

itu!"

"Pemuda siapa?"

"Pangeran Bun itu, A-hwi!"

"Hm, kapan kau lihat?"

"Baru saja, yah, belum satu jam yang lalu!"

"Tapi aku baru dari sana."

"Aku juga. Aku melihat bayangan ayah dan mau memanggil tapi tidak jadi.

Pemuda itu keluar dari lembah dan kulihat serta kukejar!"

"Hm....!" Yonaga terkejut, mata pun berkilat. "Lalu bagaimana, Yo Kang?

Apakah uwakmu Handewa terlihat?"258

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Aku tak tahu, yah. Tapi pemuda itu masuk dan keluar melalui lembah,

Dia........"

"Apakah masuk ke rumah uwakmu?"

"Aku tak tahu. Waktu itu kukejar dan dia keluar lembah. Tapi karena kalah

tinggi maka aku gagal dan entah ke mana pemuda itu."

"Keparat! Apakah Han-suheng dusta? Apakah dia berani main-main

mempergunakan nama kakek buyut? Hm, coba ceritakan padaku bagaimana kau bisa

melihat bayangan itu, Yo Kaug. Dan apakah betul bahwa bayangan itu adalah Bun

Hwi!"

"Aku yakin, yah. Dia Bun Hwi, betul Bun Hwi!" dan Yu Kang yang bercerita

sambil mengusap keringat lalu didengar ayahnya tentang pertemuannya tak diduga
duga itu dengan tawanan mereka. Bahwa Bun Hwi tampak keluar dari lembah di

mana uwaknya Handewa tinggal. Bahwa pemuda itu di kejar tapi sayang

kepandaiannya kalah tinggi. Yo Kang harus mengaku bahwa kepandaian lawannya

itu luar biasa, Bun Hwi teramat lihai dan ilmu meringankan tubuhnya bagai tak

menginjak tanah lagi. Dia tertinggal. Dan karena pemuda itu hilang dan lenyap di luar

lembah maka Yo Kang mengakhiri ceritanya dengan muka terheran-heran, "Aku tak

tahu apa maksudnya ke tempat uwak Handewa itu. Tapi kalau dia sudah masuk ke

sana dan keluar lagi maka pasti ada apa-apa antara pemuda itu dengan Han-supek

(uwak Han)!"

Yonaga mengangguk. "Tentu, ini mencurigakan, Yo Kang. Dan sebaiknya kau

selidiki tempat supekmu itu. Bagaimana pendapat kalian?" menteri ini memandang

dua sutenya.

"Hm, tentu saja mencurigakan, suheng. Tapi sebaiknya jangan buru-buru

menuduh suheng Handewa dulu. Betapapun kita tak menangkap basah."

"Benar, dan sumpah Han-suheng tentu juga harus kita percaya, suheng.

Barangkali memang ada apa-apa yang tidak kita ketahui di sini. Bagaimana kalau aku

ikut menyelidik?" Giam-taijin saudara termuda bertanya.

"Tidak," sang kakak menggeleng. "Kau dan Tan-sute harus menyertai Hong

Beng Lama, sute. Besok Lama itu berangkat dan mulai melakukan serbuan kembali."

"Hm, kami berdua?"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya, kau dan Tan Hong Lok. Anak-anak kalian Hong Siu dan Giam Khing juga

ikut!"

"Baik, dan kami serahkan masalah di sini kepadamu, suheng. Besok kami

berangkat dan menyertai Lama itu menyerbu ke selatan!"

Yonaga mengangguk. Informasi puteranya bahwa Bun Hwi terlihat di tempat

kakaknya membuat menteri ini penasaran, juga curiga. Kecurigaan yang hampir

lenyap mendadak timbul, bangkit lagi. Dan karena besok Hong Beng Lama

melakukan penyerbuan dan dua adikaya diminta mengikuti Lama itu dalam serangan

ke selatan, rencana yang sudah mereka matangkan, maka Yo Kang diminta

mengawasi supeknya sementara Yonaga sendiri sibuk mengawasi istana dan

mengomando dari dalam. Maklum, dialah orang terpenting di Magada dalam259

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

serangan ke Tiongkok ini, mewakili sri baginda dan raja Urugata menyetujui hampir

seluruh sepak terjang menterinya itu. Dan ketika semuanya mendapat tugas dan

masing-masing bergerak mengikuti tugasnya maka urusan Bun Hwi dilupakan

sementara dan diculiknya Siu Lan dikesampingkan menteri ini yang tenggelam dalam

kesibukannya sendiri. Dan begitu semua berangkat dan keesokan harinya Hong Beng

Lama membawa pasukannya yang besar menyerbu selatan maka kejutan dan

kegemparan melanda Tiongkok karena pasukan yang dibawa Lama itu adalah

tawanan perang yang kini dipaksa untuk berbalik haluan!

*

* *

"Serbu mereka, serang.......!"

Aba-aba atau komando Hong Beng Lama ini menggetarkan dinding Tiongkok.

Hari pertama gerakan pasukan besar ini melindas apa saja. Dusun dan perkampungan

yang mereka lewati dijarah, tak ada yang selamat. Dan ketika laki-laki dibunuh

sementara wanita dan anak-anak ditangkap maka pasukan di depan yang terdiri dari

pasukan Tibet bersorak-sorai. Mereka merampas dan merenggut apa saja, benda
benda berharga seperti emas dan permata. Dan ketika "benda" yang lain milik

wanita-wanita muda juga mereka renggut dan rampas maka jerit dan rintih terdengar

di situ. Membuat Hong Lok yang ada di tengah mengerutkan kening, tentu saja tak

setuju kekasaran yang diperlihatkan anak buah Hong Beng Lama itu. Tawanan

perang, pasukan perbatasan yang dulu dikalahkan Hong Beng Lama tentu saja tak

melakukan ini. Mereka menganggap itulah sanak kerabat sendiri, sesama orang Han.

Dan ketika gerakan semakin ke dalam dan penyerbuan besar-besaran ini membuat

kalut yang diterjang dan di serang maka satu peristiwa mengguncangkan menteri

Hong Lok atau Tan-taijin ini.

Beberapa hari yang lewat, menteri ini memprotes Hong Beng Lama. Tak setuju

pada kebiadaban pasukan Tibet yang seakan memberi contoh pada pasukan di

belakang agar meniru, yakni merampok dan memperkosa. Tapi ketika Hong Beng

Lama tersenyum dan mengebutkan jubahnya ternyata Lama ini bertanya.

"Dapatkah kau mencegah mereka? Pinceng pribadi juga tak suka merampok

atau memperkosa, taijin. Tapi kalau anak buah melakukan hal seperti itu pinceng

masih menganggapnya wajar. Mereka butuh kesenangan, perang dan segalanya ini

membuat mereka tegang. Kalau dicegah atau ditekan justeru pinceng merasa tak

baik."

"Tapi itu perbuatan biadab! Masa kau tak melihatnya, Lama?"

"Ha-ha, perang dan segalanya ini memang biadab, taijin. Kalau kau tak suka

sebaiknya pulang dan kembali ke Magada. Pinceng terus terang tak dapat mencegah

mereka, kalau kau sanggup silahkan tapi kalau tidak sebaiknya kita diam."

"Keparat!" Hong Lok menjadi marah. "Ini di luar peraturan perang, Lama.

Orang-orang biasa atau sipil tak seharusnya diganggu!"

"Hm....!" Giam Lun sang adik tiba-tiba muncul. "Ada apa ini, suheng? Kenapa

ribut-ribut?"260

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Hong Beng Lama tertawa bergelak. "Suhengmu tak senang pasukanku

merampok dan mengganggu, Giam-taijin. Barangkali suhengmu tak tahu artinya

perang. Dia lupa, kalau bukan kita yang menggilas maka kitalah yang digilas! Ha-ha,

beginikah tokoh-tokoh Magada?"

Hong Lok gusar. "Hong Beng Lama, jangan kau menghina orang-orang

Magada. Tanpa bantuan kami kau tak jalan!"

"Hm," Hong Beng Lama mengangguk-angguk. "Baiklah, maafkan pinceng,

taijin. Tapi pinceng terus terang tak dapat mencegah pasukan yang bersenang-senang.

Mereka itu bisa mati sewaktu-waktu, karena itu pinceng membiarkan mereka

melakukan apa saja di saat masih bisa!"

Hong Beng Lama lalu meninggalkan rekannya itu. Tan-taijin atau Tan Hong

Lok marah, mengepal tinju dan mau mendamprat Lama itu. Tapi adiknya yang

mendesis dan menahan sudah berkata.

"Suheng, dalam perang segalanya memang bisa terjadi. Sudahlah, kau di

belakang saja biar aku di sini. Kau rupanya tak tahan melihat semua tindak-tanduk

pasukan liar ini, memang perang selamanya kejam."

"Tapi mereka merampok dan memperkosa, sute. Mereka...."

"Sudablah, aku tahu, suheng. Tapi yang dikata Hong Beng Lama juga betul.

Pasukan ini sewaktu-waktu dapat kehilangan nyawanya. Mereka ingin melakukan

apa yang saat ini mereka bisa lakukan. Sudahlah, biar aku yang mencegah dan tak

perlu kau bertengkar dengan Lama itu."

Hong Lok mendongkol. Adiknya menggantikan kedudukannya di situ, dia

mundur dan memimpin di belakang. Dan ketika mereka terus bergerak dan

menyerang memasuki tembok besar maka para orang gagah tiba-tiba menyambut dan

mengangkat senjata terhadap mereka. Kiranya jerit atau rintihan rakyat kecil yang

diganggu pasukan Tibet ini membuat tak tahan orang-orang gagah itu, para patriot

atau orang-orang kang-ouw yang merasa memiliki kepandaian cukup. Dan ketika di

malam hari mereka mulai mendapat serangan gerilya dari orang-orang persilatan

yang segera lenyap begitu dipukul mundur maka pasukan Hong Beng Lama ini agak

terganggu perjalanannya. Di mana-mana mendadak muncul para eng-hiong (orang

gagah) ini, kejadian bermula di tapal batas sebelah timur. Waktu itu Hong Beng

Lama menyuruh pasukannya maju, menghanguskan dua perkampungan miskin di

mana isi dan segala penghuninya dirampok. Dan ketika seorang anak buah Lama ini

mengganggu dan menyeret seorang wanita muda yang berteriak melolong-lolong

mendadak sesosok bayangan berkelebat dan dua muda-mudi muncul di situ.

"Manusia kejam, lepaskan ie-ieku (bibi) dan sepasang pedang yang menusuk

dan membacok laki-laki itu tiba-tiba disusul oleh jerit dari robohnya anak buah Hong

Beng Lama ini, roboh mandi darah dan pasukan Tibet ribut. Sepasang muda-mudi

muncul di situ, menolong wanita muda yang diseret-seret ini. Dan ketika si gadis

menyambar dan melompat pergi maka yang pemuda, gagah dan tampan menghadapi

belasan pasukan Tibet yang membentak dan menyerang mereka.

"Sing-crakk!"261

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Belasan orang itu terpelanting. Si pemuda menggerakkan pedangnya begitu

rupa, sinar berkelebat putuslah semua senjata yang bertemu denganiya. Dan ketika

pemuda itu membentak dan meneruskan gerakannya tiba-tiba sebelas orang yang

menyerang dirinya sudah tergores pedang dan roboh berteriak, disusul kemudian oleh

tendangan atau gerakan kakinya yang kuat. Dan begitu semuanya terkejut oleh

kelihaian pemuda ini maka mereka pun terbanting dan mengaduh dengan kaki atau

tangan patah-patah.

"Aduh, tobat....!"

"Ampun....!"

Pemuda itu membalik. Skarang pasukan yang lain datang membentak,

jumlahnya besar, tak kurang dari seratus orang. Tak mungkin baginya menghadapi

seratus orang itu. Maka berteriak menyuruh adiknya melarikan diri dari situ pemuda

ini pun berkelebat menjauhi lawan.

"Cin-moi, lari. Cepat......!"

Gadis di depan mengangguk. Dia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan

memanggul si wanita muda, yang ternyata bibinya. Dan ketika sang kakak menyusul

dan berdua mereka melarikan diri maka pemuda gagah yang lihai ini

menghamburkan jarum-jarum rahasianya ke belakang, menahan kejaran lawan dan

belasan pasukan Tibet terjungkal. Dua muda-mudi ini sebentar kemudian berhasil

menjauhkan diri, tinggal tikungan di depan di mana mereka segera akan lenyap. Tapi

ketika mereka tiba di sana dan siap menghilang mendadak dua pemuda berkelebat

dan berdirilah di situ Hong Lam serta Giam Khing.

"Dua pengacau liar, berhentilah....!"

Pemuda gagah ini kaget. Dia langsung menghamburkan jarumnya ke depan, ke

arah Giam Khing dan Hoag Lam. Tapi karena dua pemuda ini bukanlah pasukan

Tibet dan mereka tentu saja dapat menyampok runtuh maka si pemuda tertegun dan

terpaksa berhenti, mencabut kembali pedangnya.

"Cin-moi, larilah ke sebelah kanan. Biar mereka ini kuhadapi..... singg!" dan

pedang yang menyambar Giam Khing dan kemudian membacok Hong Lam tiba-tiba

ditangkis dua pemuda itu dengan tangan kosoag.

"Plak!" pedang terpental, si pemuda terkejut dan Giam Khing tiba-tiba tertawa

melompat ke kanan. Gadis yang diteriaki pemuda ini berkelebat ke kanan,

menganggap kakaknya dapat menghadapi dua permuda itu. Tapi ketika Giam Khing

berkelebat dan pedang kakaknya terpental maka gadis ini terkejut ketika tahu-tahu

Giam Khing sudah berada di depannya.

"Ha-ha, serahkan diri, nona manis. Kau dan kakakmu telah melukai orang-orang

kami."

"Wut!" si gadis tiba-tiba menerjang, tanpa banyak cakap menggerakkan

lengannya menghantam Giam Khing. Dia tak tahu dan tak mengenahi pemuda ini,

membentak dan menyerang marah. Tapi ketika Giam Khing mergelak dan menangkis

dari bawah ke atas tiba-tiba gadis ini menjerit karena tubuhnya terpelanting.

"Dukk!"262

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Gadis itu berteriak. Dia kaget oleh tangkisan Giam Khing yang demikian kuat,

wanita muda yang dipanggulnya terlempar, tentu saja wanita itu pun terpekik dan

gadis ini terkejut bukan main. Dan ketika dia bargulingan melompat bangun dan

bibinya merintih kesakitan di sana maka Giam Khing tegak di depannya kembali

dengan mulut tersenyum-senyum.

"Adik manis, jangan melawan. Sebaikaya kau menyerah."

"Menyerah hidungmu!" gadis itu mencabut pedang. "Kami siap mati melawan

orang-orang jahat macammu, pemuda keparat. Dan kau minggirlah atau terima

pedangku..... singg-wutt!" pedang bergerak, dielak dan Giam Khing sudah bertubi
tubi menghadapi serangan yang tiada henti. Gadis itu marah dan menyuruh bibinya

melarikan diri. Wanita muda yang merintih itu menangis, ia kebingungan dan melihat

pasukan di belakang mengejar lagi. Rupanya melihat mereka bertiga tertahan dan

dihadang dua pemuda ini pasukan Tibet itu bersorak, tentu saja mengenal Hong Lam

dan Giam Khing, dua pemimpin muda mereka yang lihai itu. Dan ketika mereka

mendekat dan Giam Khing menangkis atau menolak serangan pedang dengan tangan

kosong maka lawan terperanjat karena pedang selalu terpental dan pemuda itupun

tertawa-tawa, kebal, melindungi diri dengan sinkang.

"Ha-ha, kau tak akan menang, nona. Kalian akan tertangkap dan dihukum!"

"Mampuslah!" si gadis berteriak, penasaran, "Lebih baik kami mati daripada

tertangkap, pemuda siluman. Kau bunuh kami atau minggir... sing-plak!" pedang

kembali tertampar, si gadis berteriak dan di sana pemuda yang menghadapi Hong

Lam juga mengeluh. Kiranya dua pemuda ini terlalu lihai bagi mereka, pemuda itu

pucat dan menyuruh adiknya cepat lari. Tapi karena Giam Khing menghalng dan

gadis itu tentu saja tak dapat lari tiba-tiba gadis ini malah memaki kakaknya

membaiat Giam Khing geli.

"Lari hidungmu, Cun-ko. Pemuda ini kurang ajar tak mau memberi jalan!"

"Kau dapat mempergunakan senjata-senjata rahasiamu. Cepat, jangan tolol!"

Si gadis terkejut. Tiba-tiba dia sadar dan cepat mengeluarkan jarum-jarum

rahasianya, sama seperti sang kakak, menyambit namun Giam Khing meniup runtuh

semua jarum-jarumnya itu. Dan ketika gadis ini terbelalak dan mendengar sorak

pasukan Tibet di balakang tiba-tiba dia mengeluh dan terhuyung ketika Giam Khing

membalas, menampar dan mendesak dan tak lama kemudian dia gemetar. Kakaknya

di sana terpelanting dua kali oleh tangkisan Hong Lam. Ternyata pemuda ini juga

ingin segera merobohkan lawan, Hong Lam tertawa-tawa dan mengejek lawannya.

Dan ketika kakak beradik ini menjadi nekat dan hampir berbareng keduanya berseru

keras menusuk lawan tiba-tiba Hong Lam menyambut dan mencengkeram pedang,
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sama seperti Giam Khing yang juga ingin segera menyelesaikan pertandingan.

"Krek-pletak!"

Dua pedang itu patah. Si pemuda dan si gadis terkejut, mereka berseru tertahan

dan terhuyung. Hong Lam dan Giam Khing berkelebat melakukan totokan. Dan

ketika mereka gagal menghindar dan pundak mereka tersentuh jari yang kuat maka

kakak beradik ini roboh dan hampir berbareng mereka mengeluh kesakitan.

"Bluk!"263

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Dua-duanya terjerembab. Hong Lam dan Giam Khing sama-sama

menyelesaikan pertandingan dalam waktu yang tak jauh berbeda, si gadis memaki
maki sementara si pemuda pucat memandang terbelalak. Dan ketika mereka

mendengar sorak pasukan Tibat yang tiba di situ maka bibi mereka, yang menangis

dan ketakutan tiba-tiba melarikan diri.

"Ha-ha, tangkap dia. Berikan padaku!" Hong Lam menyuruh pasukannya,

menanti dan tak lama kemudian wanita muda itu tertangkap. Dia menjerit dan

meronta-ronta ditubruk beberapa orang. Si gadis memejamkan mata dan si pemuda

memaki. Bibi mereka itu diremas-remas dan di permainkan banyak laki-laki, tak

berdaya akhirnya diserahkan Hong Lam. Pemuda itu membentak menyuruh

pasukannya berhenti. Dan ketika wanita ini roboh dan lumpuh di depan Hong Lam

maka pemuda itu menyuruh agar pemuda yang mengacau diikat.

"Tangkap dia, ikat tubuhnya!"

Pasukan sudah bekerja. Mereka mengikat dan menangkap pemuda itu, lalu

ketika semuanya selesai dan menanti tugas Hong Lam memerintahkan agar pemuda

itu dibawa ke dalam, sebagai tawanan.

"Yang itu?" pemimpin pasukan menuding si gadis dan wanita muda.

"Mereka bagianku, Kok-bi. "Kalian pergilah dan bawa pemuda ini!"

"Baik," dan si pemuda yang diseret dan di bawa pergi lalu meninggalkan Hong

Lam dan Giam Khing yang tersenyum-senyum dengan muka gembira, tak

memperdulikan teriakan atau makian si pemuda yang bertanya mau diapakan adik

dan bibinya itu. Pasukan yang menyeretnya bahkan menampar mulutnya, membuat

pemuda ini mengaduh namun memaki-maki semakin keras. Dan ketika sebatang

tombak memukul tengkuknya dan pemuda itu roboh pingsan maka si gadis menangis

dan memanggil-manggil kakaknya, memaki Hong Lam dan Giam Khing namun dua

pemuda ini tertawa lebar. Entah bagaimana tiba-tiba saja Giam Khing dan Hong Lam

seakan mendapat satu keinginan yang sama, masing-masing sudah memberi isyarat

dan sama-sama mengangguk. Dan ketika Giam Khing menyambar gadis itu

sementara Hong Lam menyambar si wanita muda maka dua pemuda ini berkelebat

dan menghilang di balik tikungan.

"Ha-ha, yang ini lebih baik, Giam Khing. Ayo kita bersenang-senang dan

selamat menikmati!"

"Terima kasih, kau tahu seleraku, Hong Lam. Selamat menikmati dan

bersenang-senang pula! Giam Khing menjawab, menyambar gadis itu sudah

menghilang di tikungan sebelah kanan. Entah apa yang dilakukan tak ada yang tahu.

Tapi ketika rintih dan jerit kemarahan terdengar disusul tangis dan sedu-sedan maka

tak lama kemudian Giam Khing berkelebat keluar sementara Hong Lam juga tertawa
tawa, membetulkan kancing celananya yang kedodoran, berkelebat dari semak

gerumbul di mana si wanita muda yang di bawanya tampak pucat dan mangguguk.

"Pemuda iblis, kau jahanam keparat. Terkutuk!"

"Ha-ha, minta lagi? Diam atau kau kuserahkan pada anak buahku, wanita

cerewet. Sekarang pergilah dan boleh kau bebas!"264

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Wanita itu menggigil. Dia tadi dipermainkan Hong Lam, seluruh tubuhnya

ditelanjangi dan dia dipaksa. Inilah kebiadaban yang dilakukan pemuda itu. Tapi

mendengar Hong Lam mau menyerahkannya pada pasukan liar itu kalau dia memaki
maki akhirnya terpaksa wanita ini diam dan menangis, memunguti pakaiannya dan

mau pergi. Di sana terdengar rintih dan erangan Sui Cin, keponakannya itu, yang

baru saja juga "digarap" Giam Khing. Dan ketika dia hendak pergi dan Sui Cin

muncul dengan tubuh terhuyung mendadak gadis ini menerjang Giam Khing dan

menjadi kalap.

"Giam Khing, kau binatang hina!"

Giam Khing, yang tadi memperkenalkan nama tertawa. Dia tak terkejut oleh

serangan itu, mengelak dan menghindar. Dan ketika matanya bernafsu memandang

korban Hong Lam yang masih setengah telinjang tiba-tiba dia berkata, berseru pada

Hong Lam, "Hong Lam, bagaimana kalau kita tukar-menukar? Aku telah menikmati

yang ini, Hong Lam. Liar tapi mengasyikkan. Cobalah kau tundukkan yang ini dan

biar aku bersenang-senang dengan yang itu!"

"Ha-ha!" Hong Lam tertawa, agak terkejut juga. "Kau belum puas? Ha-ha,

boleh, Giam Khing. Mari serahkan yang itu dan kita bersenang-senang lagi..... wut!"

Hong Lam berkelebat, menampar gadis yang menyerang Giam Khing dan Sui Cin

terpelanting. Tubuhnya letih dan loyo di kerjai Giam Khing. Dia terbelalak dan jadi

ngeri serta takut ketika Hong Lam menyambar, juga tentu saja marah bukan main.

Dan ketika dia meloncat bangun dan mendelik memaki Hong Lam maka pemuda itu

sudah diserangnya tapi Hong Lam enak berkelit ke kanan kiri, memang bukan

tandingan gadis ini dan tak lama kemudian pun ia membalas. Dan ketika tamparan

atau totokan membuat Sui Cin mengeluh akhirnya gadis itu roboh lagi sementara di

sana Giam Khing suda menubruk korbannya Hong Lam.

"Ha-ha, yang ini jinak, Hong Lam. Hati-hati pesanku tadi menghadapi yang

itu!" si wanita muda tak berdaya, terguling dan Giam Khing menggerayanginya

sambil mencium bertubi-tubi. Korban baru membangkitkan gairah baru pada diri

pemuda ini. Dan ketika Hong Lam sana tertawa dan menangkap Sui Cin maka Giam

Khing sudah berkelebat dan menyusup di semak kerimbunan belukar,

mempermainkan wanita itu dan rintih serta ketidakberdayaan kembali di perlihatkan

wanita ini. Giam Khing sama dengan Hong Lam, mereka sama kuat. Tapi ketika

Giam Khing mempermainkan wanita itu dan Hong Lam di sana juga mempermainkan

Sui Cin tiba-tiba terdengar pekik dan bentakan Hong Lam, memaki dan menyumpah
nyumpah dan segera Giam Khing melepaskan hajatnya. Dia terburu-buru dan kaget

juga. Dan ketika dia melempar korbannya dan meloncat keluar maka Hong Lam di

sana mengumpat mencaci maki dan Giam Khing tertegun melihat Sui Cin, korbannya

tadi telah membujur sebagai mayat, mulutnya penuh darah.

"Ah, kau membunuhnya?"

"Tidak, dia bunuh diri, Giam Khing. Menggifit putus lidah sendiri dan aku

gagal!"

Giam Khing terhenyak. Jawaban Hong Lam ini menunjukkan kekecewaannya

yang besar. Kiranya Sui Cin tadi menggigit putus lidah sendiri dan mati bunuh diri,

merasa tak berdaya menghadapi dua pemuda itu dan lebih baik binasa daripada

diperkosa kedua kali. Giam Khing terkejut tapi tertawa. Dan ketika Hong Lam265

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

mengerutkan kening karena Giam Khing lebih untung darinya yang sudah menikmati

dua wanita mendadak sesosok bayangan berkelebat dan Hong Lok, paman Giam

Khing muncul.

"Apa ini? Siapa yang membunuh?"

Giam Khing dan Hong Lam tersentak. Mereka menoleh kaget melihat muka

yang merah dari menteri Magada itu, Giam Khing gentar dan tiba-tiba takut. Tapi

belum dia menjawab tiba-tiba wanita muda yang digagahinya tadi menjerit ke luar.

"Mereka memperkosa kami, taijin. Dua pemuda ini jahat dan busuk!"

Hong Lam dan Giam Khing kaget sekali. Wanita yang tadi tampak lemah tiba
tiba menjadi beringas dan ganas, kematian Sui Cin rupanya membuat wanita ini

nekat, marah. Dan karena Hong Lam kebetulan ada di dekatnya dan pemuda itulah

yang pertama kali menggagahinya tiba-tiba Hong Lam dicakar dan diserang.

"Dess!" Hong Lam menendang, tentu saji marah dan Giam Khing memberi

isyarat padanya. Mata pemuda itu setengah berputar dan Hong Lam tahu, cepat

membentak dan mengejar lawannya yang mencoba bangun. Dan sebelum Tan-taijin

atau ayah Hong Siu itu menduga apa yang akan dilakukan pemuda ini maka Hong

Lam mencekik wanita itu dan membantingnya sekuat tenaga.

"Bress..... !"

Wanita ini pun tak menjerit lagi. Terlalu ampuh jari-jari Hong Lam tadi

mencekik lehernya, tentu saja dia tak dapat bernapas dan saat itu juga tulangnya

patah Hong Lam mempercepat kematiannya dengan bantingan tadi. Dan ketika

wanita itu terkapar dan Hong Lok membentak terkejut maka menteri itu gusar pada

Hong Lam.

"Hong-kongcu, wanita ini bukan musuhmu. Dia orang biasa, kenapa kau

bunuh?"

Hong Lam tertawa, kembali main matadengan Giam Khing. "Kau salah, taijin.

Wanita ini mata-mata, dia kucegat dan lari ke sini lalu memfitnah!"

"Hm," Hong Lok tak gampang percaya. "Kau bohong, kongcu. Kau dan Giam

Khing jeias melakukan apa-apa dengan dua wanita ini!"

"Melakukan apa?"

"Kalian memperkosa, wanita ini tadi bicara begitu!"

"Taijin percaya?" Hong Lam tersenyum. "Itulah fitnah yang ditimpakan kepada

kami, taijin. Karena itu kematianlah yang pantas untuk pemfitnah!"

Hong Lok memutar tubuhnya menghadapi Giam Khing. "Giam Khing,"

bentaknya keren. "Betulkah yang dikatakan Hong-kongcu ini? Kalian tak

mengganggu?"

Giam Khing sudah berhasil menetapkan diri. "Paman percaya atau tidak itulah

terserah dirimu, paman. Tapi yang dikata Hong-kongcu benar. Mereka ini mata-mata,

juga memfitnah......"

"Tapi mereka hampir telanjang! Apakah itu bukan bukti?"266

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Ah," Giam Khing menangkis. "Mereka hampir telanjang karena melawan

kami, paman. Kami mau menangkap tapi mereka mau melarikan diri. Dan karena

kami mengejar dan mencengkerammereka maka pakaian mereka pun sobek dan

terkuak. Itu bukan salah kami!"

Hong Lok tertegun.

"Betul," Hong Lam kini menyambung. "Kami tak dapat disalahkan, taijin. Kalau

mereka mau menyerah baik-baik dan tidak melawan tentu akan begini jadinya."

"Tapi kau sengaja membunuh wanita itu!" sang menteri tiba-tiba memandang

tajam. "Kau hendak membungkam mulutnya, Hong-kongcu. Dan aku terus terang

curiga!"

"Maaf," Hong Lam bersikap tenang. "Aku tak tahan oleh fitnah, taijin. Kalau dia

tak kotor mulutnya tentu aku tak akan membunuhnya. Lihat, kau pun termakan

omongannya. Bukankah fitnah memang keji?" dan, ketika sang menteri tersudut dan

tak dapat menjawab maka Hong Lam menunjuk Giam Khing. "Tanyakan

keponakanmu, taijin. Biar terbukti aku bohong atau tidak!"

Dan karena Giam Khing tentu saja mengangguk dan membuat kebohongan yang

sama akhirnya menteri ini mendengus dan terombang-ambing, antara percaya dan

tidak tapi akhirnya jawaban Giam Khing memulihkan kepercayaannya. Betapapun

selama ini Giam Khing cukup dikenalnya sebagai pemuda baik-baik, tak pernah

kasardan mengganggu wanita. Dan karena menteri ini tak tahu perobahan yang

terjadi setelah Giam Khing mengikuti perang maka menteri itu pun berkelebat dan

akhirnya pergi, meninggalkan pesan bahwa jangan mereka mengganggu anak-anak

dan wanita, orang-orang sipil. Perang memang tak memperbolehkan mereka

mengganagu orang-orang biasa, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun

muda. Dan karena Giam Khing tentu saja mengangguk dan pura-pura patuh pada

omoagan pamannya maka Hong Lam tertawa menepuk-nepuk pundak temannya.

"Giam Khing, kau hebat. Pandai bersandiwara!"

"Ha-ha, kau pun juga, Hong Lam. Kalau bukan kau yang mengajak tentu aku tak

akan begini."

"Tapi kau berasal dari keluarga mata keranjang. Tanpa kuajak pun tentu sudah

berminat. Ha-ha, tak usah menyangkal, Giam Khing. Aku tahu kehidupan kakek

moyangmu. Ayo, kita kembali!" dan Hng Lam yang tertawa menendang mayat

korbannya lalu mengajak Giam Khing kembali, tak perduli muka Giam Khing yang

marah mendengar kata-katanya tadi. Hong Lam terlampau blak-blakan dan

menyinggung, Giam Khing mau marah. Tapi karena temannya itu sudahberkelebat

dan mayat di situ menunjukkan kebejatan mereka maka Giam Khing menutup mulut

dan tak jadi mendamprat Hong Lam, tentang disebut-sebutnya kakek moyangnya itu,

Giam Hok. Laki-laki yang begitu doyan wanita dan amat rakus, bahkan tak segan
segan memperkosa dan menggagahi isteri saudaranya sendiri (baca : Kisah Empat
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pendekar). Dan begitu Giam Khing berkelebat dan menyusul temannya maka serbuan

ke selatan, yang kian jauh dan masuk ke dalam tembok besar akhirnya menggegerkan

kota raja membuat marah orang-orang Han.

Mereka mengenal Hong Beng Lamalah yang melakukan penyerbuan itu. Lama

ini memang berada di depan, bersama puteranya. Dan karena Lama itu memang hebat267

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dan sepak terjangnya tak tertandingi maka serangan Lama ini bersama pasukannya

cukup membuat panik dan gugup semua orang. Dusun dan kota yang dilalui pasukan

ini pasti diterjang, tak ada yang diberi ampun. Dan ketika kota demi kota mulai

berjatuhan dan Hong Beng Lama tak terlawan berkat kesaktiannya yang luar biasa

maka di kota Lok-bi, di mana orang-orang gagah terdesak dan mundur dipukul

pasukan itu akhirnya menghadang di sini.

Waktu itu Hong Beng Lama dan pasukannya beristirahat. Di luar Lok-bi mereka

mendapat perlawanan hebat, bukan dari pasukan kerajaan tapi justeru dari orang
orang gagah. Sepak terang pasukan ini semakin buas dan menjadi-jadi. Perampokan

dan perkosaan merajalela setiap berhasil memasuki kota atau dusun. Kini orang
orang gagah bangkit melawan. Dan ketika Swi Cun, kakak Sui Cin lolos dan berhasil

melarikan diri setelah mendengar kematian adiknya dan meminta bantuan di sana-sini

maka Pek-liong-pang, perguruan di mana pemuda itu belajar silat marah bukan main

mendengar tewasnya Sui Cin. Melihat Swi Cun tersedu-sedu menceritakan kematian

adiknya yang diperkosa. Bahwa pemuda itu mendengar dari sana-sini bahwa Hong

Lam dan Giam Khing, putera menteri Magada mempermainkan dan akhirnya

membunuh adiknya itu. Tentu saja tidak tahu bahwa adiknya mati bunuh diri, toh

sama saja karena hal itu pun gara-gara dua pemuda itu. Dan karena Swi Cun

menyadari betapa dirinya bukan lawan dua orang pemuda itu dan kini minta tolong

guru dan paman gurunya membalas dendam sakit hatinya maka Pek-liong Tojin,

ketua Pek-liong-pang menggeram.

"Kita akan mencari dua pemuda itu. Kita hajar dan bunuh mereka!"

"Tapi mereka dilindungi pasukan, suhu. Dua pemuda itu tak dapat kita cari kalau

tidak mengobrak-abrik pasukannya!"

"Kita akan melakukan ini, tapi tentu saja tidak membabi buta. Aku mendengar

Hong Beng Lama ada di sana, Swi Cun. Jadi kita harus berhati-hati dan memang

tidak boleh ceroboh. Kita hanya mencari dua pemuda ini, dan kalau mereka

tertangkap barangkali Hong Beng Lama akan tunduk."

"Maksud suhu?"

"Sebelum kita bunuh dua pemuda ini kita pergunakan dulu mereka untuk

mengancam Hong Beng Lama, Swi Cun. Serangan pasukan Tibet itu mengancam

negara. Kalau urusan pribadi sejenak dapat ditangguhkan untuk urusan negara

barangkali dua pemuda itu kita bekuk untuk memaksa Hong Beng Lama mundur.

Kaisar dan istana tentu setuju."

"Tapi setelah itu mereka harus dibunuh, suhu. Jiwa Sui Cin tak akan puas kalau

melihat mereka berkeliaran di dunia!"

"Tentu, tenanglah, Swi Cun. Kau ikuti nasihatku dan kita hadang pasukan Tibet

ini."

Pek-liong Tojin lalu meminta bantuan sahabat-sahabatnya. Ketua Pek-liong
pang ini menyadari bahwa menghadapi Hong Beng Lama seorang diri bukankah

perbuatan bijaksana, kakek itu maklum betapa hebatnya Lama ini. Dan ketika

terkumpul belasan sahabatnya dan diambil kesepakatan bahwa Lama itu akan

dihadang di luar Lok-bi dan tentu saja seluruh anggauta Pek-liong-pang juga

diikutsertakan maka terjadilah serbuan para orang gagah ini di luar Lok-bi, mencegat268

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

dan menyerang dan tentu saja waktu mereka pergunakan adalah malam hari.

Menghadapi Hong Beng Lama bersama pasukannya yang besar amatlah berbahaya

jika dilakukan di siang hari, itu bukan perbuatan terpuji. Tapi ketika mereka kena

gempur dan terpukul mundur juga maka Pek-liong Tojin dan sahahat-sahabatnya

mandi keringat dan terpaksa melarikan diri, mundur dan mengatur strategi untuk

memberikan perlawanan baru. Beberapa di antaranya ada yang terluka, tak

mematahkan semangat orang-orang gagah ini dan Pek-liong Tojin menetapkan bahwa

malam kedua mereka akan menyerang lagi. Dan ketika malam yang ditunggu itu tiba

juga dan barisan orang gagah ini bersiap-siap maka Hong Beng Lama dan

pasukannya dibuat sibuk.

"Semua memencar, cari dua pemuda itu. Kalau terdesak dan kalah sebaiknya

mundur?" begitu ketua Pek-liong-pang ini memberi aba-aba, diri sendiri sudah

menyerang dan merobohkan beberapa penjaga. Panah api dilepas dan paniklah

pasukan Hong Beng Lama itu. Dan ketika tenda terbakar dan pekik serta jerit

kesakitan terdengar di malam gelap maka Lama ini muncul bersama puteranya, juga

Giam Khing.

"Siapa orang-orang ini? Dari mana?"

"Entahlah, mereka menyerbu dua kali, Giam Khing. Semacam balas dendam

dan mari kita bekuk seorang di antaranya!" Hong Lam meloncat, menjawab dan

sudah membantu pasukannya yang diobrak-abrik. Orang-orang gagah itu menyerang

dengan cara petak-umpet, lari di sana menyerang di sini, bersembunyi di sini dan

yang lain menyerang di sana. Dan karena jumlah mereka cukup banyak dan mampu

membuat bingung lawannya maka Hong Beng Lama menyuruh puteranya mendekati

keributan sebelah kiri, menggeram dan Lama tinggi besar sudah mendorong dan

membanting siapa yang dekat. Dia tak dapat melihat, jadi anak buahnya sendiri harus

menyingkir begitu Lama ini dekat. Dan karena hanya musuh yang berani menyerang

Lama itu dan Hong Beng Lama menyambut maka Pek-liong Tojin akhirnya

berhadapan dengan Lama Tibet itu, kebetulan dibantu empat sahabatnya yang

berkelebat dari kiri kanan.

"Hong Beng Lama, kau pendeta busuk. Serahkan puteramu dan pemuda

bernama Giam Khing!"

Lama ini sudah diserang. Pek-liong Tojin sendiri kebetulan berhasil menerobos

sampai ke situ, mengayun senjatanya dan Lama ini menangkis. Dan ketika senjata di

tangan ketua Pek-liong-pang itu terpental dan kakek ini terpelanting jatuh maka

empat sahabatnya sudah menyerang dan menubruk Lama tinggi besar itu.

"Siut-sing-brett!"

Baju Lama itu yang menjadi korban. Hong Beng Lama sendiri tak apa-apa,

menerima pukulan dan bacokan senjata tajam namun semuanya itu mental. Orang
orang gagah terkejut karena bukti kehebatan Lama itu tampak di depan mata. Tapi

karena mereka diserang marah dan Lama itu juga buta maka mereka menerjang lagi

dan Pek-liong Tojin mencari-cari Hong Lam dengan matanya.

"Des-dess!"

Orang-orang gagah ini kembali terlempar. Mereka ternyata tak sanggup

merobohkan Lama itu, Hong Beng Lama menggeram dan tiba-tiba menubruk ke269

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

kanan, pendengarannya yang tajam memberi tahu bahwa ada seseorang di sebelah

kanannya yang agak dekat, orang ini tadi menghantamkan senjatanya namun

terpental. Dan ketika Lama itu bergerak dan menggeram sambil menubruk maka

lawan berkelit tapi sial terpeleset jatuh, diterkam dan kawan-kawannya kaget. Mereka

berteriak agar menggulingkan tubuh. Tapi tubrukan si Lama buta yang ternyata cepat

dan sigap tahu-tahu menerkam lawannya ini.

"Krekk!" jerit mengerikan terdengar di situ. Hong Beng Lama, yang gusar dan

mengerahkan kekuatannya pada jari-jari telah mencengkera hancur pundak lawanaya,

Pek-liong Tojin pucat dan berseru keras. Dan ketika ketua Pek-liong-pang itu

menusukkan pedangnya tapi bengkok bertemu Lama itu maka Hong Beng Lama

membalik dan ganti menerkam ketua Pek-liong-pang ini.

"Awas......!"

Pek-liong Tojin melempar tubuh bergulingan. Dia tentu saja ngeri bertemu jari
jari Lama itu, diteriaki dan sudah menjauhkan diri begitu sang Lama menerkam.

Ketua Pek-liong-pang ini selamat dan sudah menyerang lagi lawannya itu, sia-sia dan

tiga temannya yang lain juga terbelalak. Lama itu memiliki kekebalan aneh dan

mereka ternyata bukan tandingannya, bingung dan marahlah semua orang. Dan ketika

mereka itu berputar-putar dan menyerang sambil mengelak maka di lain tempat, agak

jauh dari situ Giam Khing dan Hong Lam mendapat serangan sengit.

Giam Khing menghadapi tujuh laki-laki gagah, tak lama kemudian Hong Siu,

saudaranya muncul. Mereka masih dibantu lagi pasukan Tibet yang tentu saja tak

membiarkan orang-orang ini. Tapi ketika lawan berpetak-umpet dan menghilang

serta menyerbu lagi di lain tempat maka Giam Khing marah dan memaki-maki,

menyuruh Hong Siu mengincar seorang di antaranya dan tak boleh mereka

melepaskan orang itu, seorang laki-laki bermuka gelap, yang agaknya paling beringas

dan benci menyerang Giam Khing. Dan ketika satu saat pemuda ini berhadapan

sendiri dan yang lain sibuk menyerang dan menghilang maka laki-laki itu membentak

apakah dia bernama Giam Khing.

"Benar, aku Giam Khing, Ada apakah dan bagaimana kau mengenal aku? Kau

mau menyerah dan menyebutkan siapa teman-temanmu ini?"

"Keparat, aku Pheng Li Gun, orang she Giam. Tunangan atau orang yang

mencinta Sui Cin!"

"Sui Cin? Siapa dia?"

"Lupakah kau kepadanya? Jahanam, dialah murid Pek-liong-pang, Giam Khing,

gadis yang kau perkosa dan kau bunuh itu. Aku datang untuk membalas

kematiannya!"

"Ah....!" Giam Khing terkejut. "Kau orang Pek-liong-pang? Kau kekasih gadis

yang kupermainkan itu? Ha-ha, betul, orang she Pheng. Sui Cin itu sekarang kuingat

kembali. Aih, manis dia itu, cantik dan menggairahkan. Sayang, sepak terjangnya liar

dan aku harus memaksanya untuk bercinta.... wut!" dan Giam Khing yang

menghentikan kata-katanya mengelak tusukan pedang akhirnya bersinar-sinar dan

menghadapi lawannya ini. Tahu dia sekarang kenapa laki-laki bermuka gelap ini

tampak demikian marah, kiranya tunangan atau kekasih Sui Cin, gadis yang meronta
ronta ketika dipaksa itu. Dan ketika dia melayani dan melihat bahwa pemuda ini pun270

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

tak jauh berbeda dengan Sui Cin atau kakaknya maka Giam Khing menjadi geli dan

mengejek.

"Ha-ha, kepandaianmu rendah, kawan. Kau tak nempil melawanku..... plak!"

dan Giam Khing yang berani menangkis dengan tangan telanjang akhirnya membuat

lawan terpental dan kaget berseru marah, meloncat bangun dan menyerang lagi

namun Giam Khing mengibas. Kepandaian pemuda ini ternyata masih lebih tinggi

dari lawannya itu, Pheng Li Gun kecewa dan mendelik marah. Dan ketika dia

memaki-maki dan menyerang lagi maka Giam Khing mengambil keputusan tak

membunuh lawannya, betapapun khawatir kalau laki-laki itu bicara terlampau

banyak, bisa di dengar pamannya nanti. Tapi belum dia membalas atau menurunkan

pukulan maut mendadak saudaranya, Hong Siu, muncul berkelebat.

"Giam Khing, bicara apa lawanmu ini? Siapa itu Siu Cin yang katanya kau

perkosa?"

"Ah," Giam Khing terkejut. "Orang ini gila, Hong Siu. Jangan dengar

omongannya dan lebih baik dibunuh.... wut!" dan Giam Khing yang melepas satu

pukulan cepat ke arah lawan tiba-tiba membentak dan ingin menyudahi pertempuran,

dikelit tapi kaki Giam Khing bekerja. Orang she Pheng itu terpelanting dan roboh

bergulingan. Dan ketika Giam Khing mengejar dan mau membunuh tiba-tiba

berkelebat dua bayangan yang menolong laki-laki itu.

"Li Gun, lari. Musuh terlalu kuat... dukk!" pukulan Giam Khing ditangkis, dua

sekaligus dan Giam Khing terdorong. Lawan sendiri mencelat dan terlempar pula.

Dan ketika mereka melompat bangun dan melepas jarum-jarum rahasia maka Li Gun,

kekasih Sui Cin itu ditarik dan diajak lari.

"Tinggalkan musuhmu, ingat pesan pan-cu (ketua)!"

"Tidak!" Li Gun meronta. "Biarkan kubunuh jahanam itu, Lai Hwi. Inilah Giam

Khing yang kita cari-cari itu. Bantu dan serang dia....!"

Dua temannya terkejut. "Giam Khing?"

"Ya, inilah pemuda itu. Ayo bantu dan bunuh dia!" dan dua pendatang baru itu

yang menjublak dan tak jadi pergi akhirnya malah membantu Li Gun, menyerang dan

mengeroyok Giam Khing dan keluarlah makian mereka tentang kebejatan Giam

Khing. Hong Siu mau membantu tapi terhenyak, mendengar semua kata-kata lawan

dan ia pucat memandang sandaranya itu. Tapi ketika ia bengong dan kaget di tempat

maka Giam Khing membentaknya agar nnembantu.

Hong Siu, apa kau ini? Tak lekas membungkam dan merobohkan mereka?

Jangan dengar omongannya, Hong Siu. Mereka ini bohong dan pemfitnah!"

"Keparat, siapa memfitnah? Boleh tanya semua orang, pemuda busuk. Dan
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pasukanmu juga tahu kalau kau dan Hong Lam mempermainkan Sui Cin.... trak!" dan

Giam Khing yang geram menangkis sebuah senjata akhirnya marah dan menangkap

senjata itu, meremasnya hancur dan pemiliknya berseru kaget. Giam Khing marah

melihat Hong Siu mendengar saja, rupanya termakan oleh omongan orang-orang ini.

Dan ketika patahan senjata itu diremas hancur dan Giam Khing menghamburkan

kepingan logam ini maka pemilik senjata itu menjerit ketika mukanya kena.

"Augh, keparat!"271

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Laki-laki itu bergulingan. Li Gun dan teman satunya terkejut dan membentak

keras, menyerang dari muka belakang tapi Giam Khing menyambut. Dan ketika dua

tangan pemuda itu bergerak dan mencengkeram serta meremas maka dua batang

pedang juga patah dan hancur diterkam pemuda ini.

"Kalian terlalu banyak bicara, mampuslah!" Giam Khing tak memberi ampun,

langsung menyambit dan Li Gun serta temannya mengelak, gagal dan dua orang itu

menjerit. Patahan senjata menancap di dada mereka. Dan ketika mereka roboh dan

yang bergulingan itu juga masih menjerit memaki-maki maka Giam Khing pun

menutup gerakannya dengan berkelebat dan menampar laki-laki itu.

"Prakk!"

Kepala laki-laki ini pun pecah, Giam Khing mendongkol dan membunuh

semuanya, tiga nyawa melayang tak lama kemudian. Dan ketika pemuda itu

mengusap keringat dan Hong Siu kaget serta sadar tiba-tiba putera menteri Hong Lok

ini meloncat ke depan.

"Giam Khing, kau kejam! Kenapa membunuh mereka?"

Giam Khing terkejut. "Eh, apa maksudmu? Bukankah mereka musuh?"

"Mereka musuh tapi termasuk orang-orang biasa, Giam Khing. Seharusnya kau

menangkap dan merobohkan mereka saja, bukan membunuh. Kedatangan mereka

rupanya ada sangkut pautnya denganmu!"

"Hm, mereka ini tikus-tikus busuk, Hong Siu. Kalau ditangkap dan dirobohkan

saja hanya membuat gatal telinga. Kau rupanya termakan omongan mereka, apakah

aku harus diam saja dan mengampuni orang-orang macam begini? Tidak, mereka

pantas dibunuh, Hong Siu. Sebab kalau tidak dibunuh mereka yang akan membunuh.

Sudahlah, mereka orang-orang liar dan jangan dengarkan fitnah tadi!" dan Giam

Khing yang berkelebat menghindari saudaranya lalu menuju kekeributan yang lain

dan mencari Hong Lam, melihat Hong Lam ada di sana dan segera pemuda ini

menyatu, berbisik memberi tahu Hong Lam bahwa penyerbu adalah orang-orang Pek
liong-pang, ditambah belasan sahabat mereka dan sengaja datang mencari dirinya dan

Hong Lam, masalah Sui Cin. Dan ketika Hong Lam tertegun dan membelalakan mata

maka pemuda ini tertawa dan berseru.

"Heh, biarkan kalau begitu, Giam Khing. Toh kita tak perlu takut menghadapi

mereka. Di sini ada ayahku dan ayahmu, juga pamanmu. Mereka tak dapat membalas

dendam dan justeru akan kita bunuh!"

"Benar, tapi sepak terjangku bisa ketahuan, Hong Lam. Pamanku Hong Lok bisa

marah dan menegur aku."

"Perduli apa? Bukankah ada ayahmu di sana? Tak perlu takut, Giam Khing.

Ayahmu akan membelamu karena ia pun melakukan hal yang sama, ha-ha!"

Giam Khing terkejut. "Apa maksudmu?"

"Ha-ha, maksudku jelas, Giam Khing. Ayahmu itu pun doyan paras cantik dan

tak usah kau khawatir. Dia juga melakukan seperti apa yang kau lakukan,

mempermainkan dan menikmati wanita!"272

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Keparat!" Jangan kau kurang ajar, Hong Lam. Kubunuh dan kurobek mulutmu

nanti!"

"Eh, tidak percaya?" Hong Lam mengelak sebuah serangan. "Kalau begitu

kutunjukkan kepadamu, Giam Khing. Ada simpanan dua orang wanita cantik di

tempat ayahmu.... trang!" dan Hong Lam yang mengakhiri kata-katanya dengan satu

tangkisan kuat akhirnya membuat lawan roboh terjengkang, disusul dan Hong Lam

pun melepas tamparan. Giam Khing di sana terkejut dan tertegun. Dan ketika lawan

Hong Lam itu menjerit dan terkapar dengan leher patah Hong Lam sudah berseru

padanya, "Giam Khing, ayo usir dulu cecunguk-cecunguk ini. Lalu kita ke sana!"

Giam Khing sadar. Tiba-tiba dia tersentak dan marah menyerang seseorang yang

membokong dari belakang, mengibas dan mendorong. Dan ketika orang itu roboh dan

menjerit maka penyerbu, yang rupanya merasa gagal dan kembali terdesak tiba-tiba

mendengar suitan panjang sebagai tanda mundur.

"Mundur, semua mundur.....!"

Para penyerbu terkejut. Itulah suara Pek-liong Tojin, pemimpin gerakan. Kakek

ini kewalahan dan tak dapat menandingi Hong Beng Lama, meskipun mengeroyok

bersama tiga temannya. Dan karena seorang temannya tewas dan Lama itu terlalu

sakti akhirnya ketua Pek-liong-pang ini memutar tubuhnya dan mundur, lenyap

bersuit nyaring dan para pembantunya otomatis mengikuti sikap ketua Pek-liong
pang itu. Di pihak mereka kembali jatuh beberapa korban, meskipun pihak musuh

juga roboh dua kali lipat. Dan ketika semuanya mundur dan pasukan Tibet

kehilangan jejak maka Giam Khing, yang pucat dan berkeringat dingin diajak

sahabatnya ke tempat ayahnya, di tengah-tengah perkemahan dan jauh ke dalam.

"Mari, mari lihat, Giam Khing. Tapi jangan salahkan aku kalau kata-kataku

terbukti!"

Giam Khing menelan ludahnya. Dia sendiri saat itu seolah tak bisa bicara lagi,

berkelebat dan mengikuti Hong Lam. Dan ketika di sana pasukan Tibet

membersihkan bekas-bekas perempuan dan sibuk merawat teman-teman yang luka

maka Giam Khing sudah diajak ke tempat ayahnya dan bersembunyi di balik tirai,

menyelinap cepat di dalam kemah ayahnya yang agak di belakang.

"Lihat, itulah dua wanita cantik yang selama ini masih disekap ayahmu.

Bukankah mereka pucat dan letih? Ayahmu tak kalah ganas denganmu, Giam Khing.

Dan kabarnya besok mereka itu akan dibuang dan ayahmu mencari pengganti yang

baru!"

Giam Khing tertegun. Tiba-tiba dia melihat dua wanita cantik menangis di

tempat tidur, wanita tawanan, yang didapat dari perang dan ayahnya saat itu tak ada.

Menteri Giam membantu dan menghalau penyerbu, Hong Lam berbisik barangkali

ayahnya itu sekalian mencari korban baru, wanita-wanita yang mungkin ada dari

orang-orang gagah itu. Dan ketika Hong Lam berkata bahwa sebaiknya dia melihat

sendiri apa yang akan terjadi selanjutnya dan Hong Lam tak mau menemani maka

pemuda ini menekan pundaknya, sebelum keluar.

"Aku akan mengatur pasukanku, Giam Khing. Kalau berlama-lama di sini tentu

ayahku akan mencari-cari aku. Lebih baik kau sendiri di sini dan lihatlah sepak

terjang ayahmu. Nah, hati-hati dan jangan beri tahu bahwa aku yang273

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

memberitahumu!" lalu tertawa berkelebat keluar Hong Lam meninggalkan Giam

Khing sendirian, antara percaya dan tidak tapi tak lama kemudian sesosok bayangan

masuk. Giam Khing berdetak melihat ayahnya datang, berseri-seri. Dan ketika

ayahnya itu langsung ke tempat tidur dan memeluk dua wanita cantik itu Giam Khing

seakan tak percaya mendengar kata-kata ayahnya sendiri, yang tak tahu dia

bersembunyi di balik tirai.

JILID XII

"A-HWA, dan kau A-liu. Kalian jangan menangis saja. Musuh sudah pergi.

Kalau kalian mau melayani aku baik-baik tentu aku tak akan memaksa seperti

kemarin. Ayo, buka baju kalian dan hentikan tangis ini!" Giam Lun, ayah Giam

Khing mencium dan sudah tertawa di atas pembaringan, membuka baju sendiri dan

dua wanita itu pun tampaknya ketakutan. Begitu menteri ini datang segera tangis

mereka ditahan, bergerak seperti robot dan menerima ciuman Giam-taijin. Tapi

ketika mereka tak membalas dan ayah Giam Khing malah tiba-tiba menampar ini

menampar dan membentak.

"Hayo, layani aku. Atau kalian kubunuh!" dan Giam Khing yang terbelalak dan

semakin terbelalak melihat kebengisan ayahnya tiba-tiba melihat dua wanita itu

membuka pakaiannya, memeluk dan mencium dan segera ayahnya tertawa,

menyambar dan menggulingkan tubuh bersama dua wanita itu. Untuk selanjutnya

Giam Khing menahan napas karena sepak terjang ayahnya sama dengan dirinya, buas

dan ganas. Dan ketika dua wanita itu mengeluh dan berkali-kali mereka merintih

menahan sakit karena menteri Giam itu menggigit-gigit mereka tiba-tiba,

mengejutkan sekali, Giam Khing tertawa bergelak!

Pemuda ini sudah tak mau melihat adegan selanjutnya. Apa yang disaksikan

sudah lebih dari cukup, Giam Khing berkelebat keluar dan tentu saja ayahnya itu

kaget di sana. Dan ketika pemuda ini tertawa dan mengejutkan ayahnya yang sedang

teramuk berahi maka Giam-taijin meloncat dan mengenal suara puteranya itu.

"Giam Khing.....!"

Bayangan menteri ini berkelebat. Bagai iblis melesat di kegelapan malam tiba
tiba sang ayah mengejar sang anak, Giam Khing terkejut ketika tiba-tiba ayahnya itu

meluncur dan melewati kepalanya, cepat bukan main. Dan ketika Giam Khing

berhenti dan otomatis berdiri menahan langkah maka ayahnya, yang kedodoran dan

tampak kelabakan bersungut-sungut menegurnya.

"Anak setan, sejak kapan kau mengintai di sana? Kau mau apa?"

Giam Khing tak menjawab, tertawa ha-ha-he-he.

"Diam! Kau minta kubunuh?"

"Hm...." Giam Khing menyeringai, tiba-tiba menghentikan tawanya. "Kita

sedarah dan sewatak, ayah. Jangan mengancamku seperti itu. Aku hanya ingin tahu

sepak terjangmu, kalau aku sama denganmu harap kau suka melindungiku dari

kemarahan paman Hong Lok."274

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Apa maksudmu?"

"Aku mengganggu Sui Cin, ayah, murid perempuan Pek-liong-pang yang tadi

menyerbu itu. Mereka hendak mencari aku dan Hong Lam, membalas dendam...."

"Aku sudah tahn," sang ayah memotong. Dan kau sembrono hingga ketahuan

pamammu, Giam Khing. Kalau kau tak hati-hati dan kepergok kembali maka kau

bisa susah."

"Bukan aku, tapi kita," si anak tersenyum. "Sekarang aku tak sendirian, ayah.

Ternyata aku mewarisi watakmu, kita sama-sama suka wanita. Kalau kau tak

membantuku tentu saja perbuatanmu ini kulaporkan."

"Hah, kau......?"

"Ha-ha, turunkan tanganmu, ayah. Kau hanya memiliki aku sebagai anak

tunggal. Kalau kau membunuhku tentu lenyaplah keturunan Giam," Giam Khing

tertawa, berseru agar ayahnya menurunkan tangan karena ayahnya itu siap melakukan

tamparan maut. Sang menteri tertegun dan sadar. Dan ketika dia tertawa bergelak dan

mencengkeram puteranya itu tiba-tiba menteri ini berseru.

"Giam Khing, kau siluman! Kau dan aku benar-benar sama. Ha-ha, ini warisan

kakek kita Giam Hok, bocah. Kalau begitu awas dan kita harus berhati-hati. Selama

ini keturunan Han dan Yo tak mencurigai kita, bagitu pula pamanmu Hong Lok itu.

Bagaimana kau mau membuka rahasia ayahmu? Tidak, jangan, bocah. Kau anak

tunggalku dan tentu saja aku tak membunuhmu. Hayo, kau mau menikmati dua

wanita cantik itu?"

"Ayah mau memberi?"

"Kalau kau suka, bocah. Toh mereka hanya alat bersenang-senang bagi kita!"

"Baik," dan Giam Khing yang tertawa dan dicengkeram ayahnya malah

mendapat sesuatu yang tak diduga dan kembali ke tempat ayahaya. Hajat ayahnya

sudah dipuaskan, menteri Giam memberikan dua "boneka" itu pada anaknya. Dan

ketika ayah dan anak sama-sama menyalurkan hasrat berahi dan hanya setan atau

iblis yang tahu betapa bejatnya mereka maka Hong Lok ayah Hong Siu tak manduga

setitik pun terjadinya perobahan besar-besaran ini. Bahwa perang dan kebuasan

perang membangkitkan "penyakit" lama keluarga Giam, melihat bahwa didalam

perang ini Giam Khing dan ayahnya dapat bersenang-senang dan menangkapi

wanita-wanita cantik, mempermainkan dan meletupkan gairah berahi yang tidak

terkontrol, yang selama beberapa generasi ini selalu ditahan dan dipendam-pendam.

Maklum, mereka selalu diawasi keluarga Han dan Yo, juga Tan, yakni kakek-nenek

Tan Hong Lok itu, ayah Hong Siu. Dan karena perang dan keganasan perang

membuka kesempatan bagi Giam Khing dan ayahnya ini untuk melepaskan gairah

yang selama ini selalu ditahan dan dikendalikan maka bangkitlah nafsu binatang itu

dan ayah serta anak membuas. Warisan penyakit dari Giam Hok, cikal bakal mereka

meledak, menjebol benteng pertahanan dan bermula dari "obor" yang dinyalakan

pasukan Tibet, anak buah Hong Beng Lama itu. Yang menangkap dan memperkosa

wanita-wanita, membangkitkan gairah dan akhirnya menjerumuskan ayah dan anak
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ini, yang sebelumnya memang sudah mempunyai "bibit" untuk melakukan itu,

kekejian itu. Dan ketika malam itu Giam Khing malah disuguhi ayahnya menikmati275

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

wanita di tempat ayahnya maka keberingasan dan kenyalangan pemuda ini tak kalah

besar dengan bapaknya sendiri.

Hong Lok sendiri, paman Giam Khing tak menduga itu. Waktu penyerbuan dia

juga keluar, tapi sebentar. Melihat sutenya, Giam Lun, ayah Giam Khing menghadapi

penyerang dan mengusir mereka. Dan karena penyerbu akhirnya melarikan diri dan

adiknya itu tampak kembali seperti biasa maka menteri Magada ini tak menduga

setitik pun bahwa di kamar adiknya, di tenda besar itu tersimpan dua wanita

rampasan untuk di nikmati sutenya ini, bahkan akhirnya ganti diturunkan pada Giam

Khing, ayah dan anak telah mempermainkan wanita cantik sesuka hati. Dan ketika

semuanya itu berlangsung secara diam-diam dan Giam-taijin sendiri tak menyadari

bahwa semuanya itu berkat jebakan dan akal licik Hong Beng Lama maka di sana, di

kemah depan Hong Beng Lama tertawa-tawa bersama puteranya.

"Ha-ha. berhasil, ayah. Sekarang ayah dan anak sama-sama melakukan

perbuatan terkutuk. Mereka dapat kita kuasai dan kelak kita kemudikan untuk

keuntungan kita!"

"Hm, benar. Tapi kita harus berhati-hati, Hong Lam. Betapapun mereka amay

lihai dan sewaktu-waktu bisa marah. Kita jangan sampai memberi tahu bahwa

semuanya itu adalah akal cerdik kita."

"Gila, siapa mau memberi tahu? Biar mereka bergelimang dan melanjutkan

kesenangannya, ayah. Kau menjebak Giam-taijin itu dan aku anaknya. Ha-ha, kita

sama-sama berhasil!"

Hong Beng Lama tertawa berseri. Memang tidak seorang pun menduga bahwa

yang dilakukan pasukan Tibet itu adalah atas suruhan Lama ini, bahwa mereka

diharuskan merampok dan memperkosa wanita. Hong Beng Lama tahu bahwa dari

empat bersaudara di Magada itu, Giam-taijinlah pewaris kebobrokan moral dari

kakek moyangnya. Bahwa Lama ini tahu menurut cerita bahwa Giam Hok, kakek

moyang Giam Lun, itu adalah seorang laki-laki rusak yang doyan paras cantik.

Bahwa setelah Giam Hok itu terbunuh dan keluarga Giam otomatis di bawah

pengawasan dan pengendalian keluarga yang lain, Han, Yo dan Tan, Giam-taijin dan

ayah serta kakek-kakeknya tak melakukan kekejian itu lagi. Mereka takut oleh

kesaktian tiga keluarga besar ini, terutama keluarga Han dan Yo, bahwa keluarga

Giam akhirnya tunduk dan patuh luar dalam. Tapi karena watak tetaplah watak dan

Hong Beng Lama tahu bahwa warisan "bibit" dari Giam Hok hanya luarnya saja yang

anteng tapi di dalamnya tetap bergolak maka Lama ini mencari akal bagaimana

supaya Giam-taijin yang menjadi menteri paling muda di Magada itu bangkit

kejahatannya, melanjutkan lagi kebiasaan kakek moyangnya dulu dan suka

mengganggu wanita lagi. Hal yang tak didengar Lama itu ketika Giam-taijin di

Magada, tentu karena takut pengawasan kakak-kakaknya. Dan karena untuk

membangkitkan ini amatlah mudah karena satu-satunya jalan Giam-taijin itu harus

ditarik keluar dulu dan disuruh menyaksikan perampokan dan pemerkosaan yang

dilakukan pasukan Tibet atas perintah Hong Beng Lama maka benar saja, tak lama

kemudian setelah menyaksikan itu jiwa "bibit rusak" yang mengendap dibawah sadar

menteri Giam itu bangkit dan terangsang, mendidih dan meluap dan diam-diam Hong

Beng Lama memasang jebakan, memberi dua wanita cantik itu dan berhasil. Hong

Lam sendiri disuruhnya mengganggu Giam Khing. Jadi ayah dan anak sama-sama

bekerja, membujuk dan akhirnya seperti diketahui Giam Khing pun disuguhi wanita
wanita tangkapan dan diajak pemuda ini untuk sama-sama menikmati. Giam Khing276

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

yang masih muda dan berdarah panas cepat menyambut, satu demi satu melahap dan

mempermainkan wanita-wanita cantik itu. Dan ketika semuanya berlangsung kian

memanas dan Giam Khing tak dapat mengendalikan dirinya lagi maka generasi muda

keluarga Giam ini kumat penyakitnya dan menjadi kian beringas setelah ayahnya

sendiri melakukan hal yang sama!

Menyedihkan. Itulah yang mulai terjadi pada tokoh termuda Magada ini. Giam

Khing dan ayahnya sama-sama buas. Tekanan dan pengawasan ketat yang kini tiba
tiba longgar dan hampir tak ada membuat ayah dan anak brutal, kian menjadi-jadi

dan serbuan ke selatan itu seolah pesta bagi keturunan Giam Hok ini. Giam Khing

dan ayahnya demikian doyan dan rakus melahap siapa saja, mereka tak perduli

apakah sudah bersuami atau masih gadis. Bahkan, tak segan-segan pula memangsa

yang masih belasan tahun, keji dan tak kenal kasihan lagi. Dan karena nafsu mereka

kian membubung dan hawa nafsu ini membawa mereka pada perbuatan-perbuatan

yang lebih berani lagi akhirnya sepak terjang ayah dan anak melewati takaran dan

suatu hari perbuatan mereka ketahuan Hong Lok, tertangkap basah!

Waktu itu, serbuan sudah memasuki kota Cin-teng. Kota ini adalah kota

keduabelas yang mereka rebut. Serbuan pasukan Hong Beng Lama tak tertahan lagi,

di mana mereka bergerak di situ musuh roboh, kota demi kota menjadi taklukan dan

orang-orang gagah yang menghadapi pasukan ini juga kewalahan. Bukan terhadap

pasukannya melainkan terhadap Hong Beng Lama dan orang-orang sakti yang ada di

situ tentu saja, sepak terjang dua tokoh Magada yang dibantu puteranya. Dan ketika

malam itu pasukan kembali beristirahat dan tiga wanita gagah tertangkap dan dibawa

sebagai tawanan maka Giam Khing, yang membawa seorang di antaranya dan pergi

di kemahnya tertawa-tawa memondong wanita tawanannya ini, seorang wanita muda

yang kehabisan tenaga.

"Ha-ha, sekarang kau tak berdaya, nona. Kini kau harus menakluk dan baik-baik

melayani aku."

"Lepaskan, bunuh aku, jahanam. Lepaskan atau bunuh aku!"

"Eh, mana bisa? Kau manis, nona, aku suka dan jatuh cinta padamu. Ha-ha, kau

cantik, aku tak membunuhmu dan malah ingin menjadikanmu sebagai kekasih

tersayang.... cup!" Giam Khing mencium bibir wanita itu, dielak dan dimaki-maki

dan Giam Khing semakin gembira. Sekarang pemuda ini tak perlu lagi bersembunyi

mencari semak-semak belukar, dia berani melakukan segalanya di tengah-tengah

pasukan Tibet, tak takut atau tak gentar kalau ketahuan oleh pamannya. Maklum,

bukankah ayahnya berjanji dan akap melindunginya? Kalau pamannya datang maka

ayahnya ada di situ, dia tak usah takut dan nafsu yang kian memuncak juga kian

menghilangkan pikiran sehat pemuda ini. Giam Khing tertawa-tawa dan meletakkan

wanita itu di atas tempat tidurnya. Si wanita meronta dan memaki-maki. Dan ketika

Giam Khing melepas bajunya dan wanita itu terbelalak pucat maka satu pertanyaan

lirih diajukan dengan gemetar.

"Kau.... kau mau apa?"

"Ha-ha, bukankah sudah kubilang aku mau bercinta? Kita malam ini bersenang
senang, nona. Kita bercumbu dan kau melayani aku."

"Oh, tidak!" si wanita menjerit. "Aku bukan nona, bangsat. Aku sudah bersuami

dan jangan kau ganggu aku. Suamiku akan mencariku ke sini dan kau akan dibunuh!"277

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Giam Khing tertegun..." Kau sudah bersuami?"

"Ya, dan kau akan dibunuhnya, pemuda keparat. Aku murid Khong-tong dan

suamiku adalah suhengku sendiri!"

"Hm, siapa suamimu itu? Kalian sudah lama menikah?"

"Untuk apa kau tanya? Bebaskan aku, jahanam. Atau kau bunuh aku dan habis

perkara!"

"Tidak," Giam Khing tiba-tiba tersenyum. "Aku akan membebaskanmu setelah

kau menjawab pertanyaanku, non....... eh, nyonya. Dan aku tak akan membunuhmu

kalau kau tidak berteriak-teriak."

Mata yang bersinar-sinar itu tiba-tiba menaruh harapan, masih marah tapi mulai

lunak.

"Ayo, kenapa diam?" Giam Khing membujuk. "Jawab pertanyaanku dan kau

bebas, nyonya. Atau aku akan memaksamu dan kau tak mendapat kesempatan lagi."

"Apa yang ingin kau tanya?" bibir itu akhirnya menggigil berseru. "Kau mau

tahu tentang apa?"

"Sederhana saja, siapa namamu dan suhengmu itu."

"Aku Mi Mi, dan suamiku, eh...... perlukah kau tahu?"

"Tentu, aku ingin mengingat kalian, Mi Mi. Dan barangkali ingin minta maaf

pula pada suamimu itu."

"Hm, suamiku adalah Lui-kian Kok Han Su, murid kepala Khong-tong-pai!"

"Aha, begitukah? Bagus, kalau begitu jelas, Mi Mi. Kau dan suamimu adalah

pemberontak, ha-ha! dan Giam Khing yang tiba-tiba menubruk dan mencium wanita

itu tiba-tiba membuat Mi Mi kaget dan berteriak marah, mengelak namun

dicengkeram dan tiba-tiba wanita ini tak mampu lagi menghindar ketika Giam Khing

menciumnya bertubi-tubi. Giam Khing berkata bahwa dia akan mencari suami wanita

itu, bukan untuk minta maaf melainkan untuk dibunuh. Mi Mi dan suhengnya itu

adalah musuh. Dan ketika Mi Mi sadar bahwa Giam Khing tadi hanya

mempermainkannya saja untuk melampiaskan kesenangannya yang aneh maka

wanita ini menangis dan memaki-maki ketika Giam Khing meremas dan

menggelutinya, membelejeti dan tak lama kemudian Giam Khing telah menikmati

korbannya itu. Dengan kasar dan buas Giam Khing memperkosa wanita ini. Dan

ketika semuanya terjadi dan Mi Mi berteriak serta menangis sejadi-jadinya maka

Hong Lok berkelebat dan muncul di situ.

"Giam Khing, apa yang kau lakukan?"

Giam Khing terkejut. Saat itu dia tak berpakaian sama sekali menggarap

korbannya ini, jerit dan tangis Mi Mi kiranya mendatangkan pamannya itu. Dan

ketika sang paman masuk dan langsung membentaknya marah tiba-tiba Hong Lok

telah melempar sekaligus merenggut keponakannya itu dari atas tubuh Mi Mi,

membanting.

"Brukk....!"278

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

Mi Mi menangis dan hampir gila. Giam Khing telah mengagahinya sedemikian

rupa, terbelalak dan terkejut pula melihat kehadiran menteri Hong Lok. Sang menteri

merah padam dan melempar sebuah selimut ke atas tubuhnya. Dan ketika di sana

Giam Khing terlempar bergulingan dan kaget melihat kedatangan sang paman maka

pemuda ini menyambar pakaiannya dan melompat bangun dan pucat serta tergesa
gesa mengenakan pakaiannya itu.

"Paman, kau..... kau mengganggu kesenanganku?"

"Keparat! menteri ini mendelik, membentak. "Kau anjing tak tahu malu, Giam

Khing. Kiranya benar laporan yang selama ini kudengar. Kau ikut-ikutan pasukan

Tibet dan merampas serta mengganggu wanita...... wut!" dan sang menteri yang

berkelebat dan menyerang keponakannya tiba-tiba menampar dan memukul serta

menghajar keponakannya itu, dikelit tapi kalah cepat dan Giam Khing menjadi bulan
bulanan pukulan pamannya ini. Menteri Hong Lok marah bukan main melihat sepak

terjang keponakaanya ini, perbuatan itu sungguh menampar martabatnya. Dan ketika

Giam Khing terlempar dan jatuh bangun oleh pukulannya maka Giam Khing

berteriak-teriak memanggil ayahnya.

"Ayah, tolong. Paman Hong Lok mengamuk.....!"

Sang menteri menggeram. Hong Lok berkata bahwa tak mungkin ayah pemuda

itu akan menolongnya, tamparan dan pukulan bertubi semakin gencar mendarat di

tubuh pemuda ini. Dankarena Giam Khing melihat pamannya semakin marah dan

tampaknya mau membunuhnya tiba-tiba pemuda ini meloncat bangun dan..... melesat

melarikan diri, keluar dari kemah.

"Paman, kau gila. Kau akan kulaporkan pada ayah!"

"Keparat, kau yang gila, Giam Khing. Justeru aku yang akan melaporkan

tindakanmu pada ayahmu..... plak!"dan sang menteri yang mengejar dan masih

sempat melepas tamparan di pundak akhirnya membuat Giam Khing terpelanting dan

mengaduh memaki-maki pamannya, meloncat dan bangkit lagi dan akhirnya pemuda

itupun meneruskan larinya. Giam Khing tentu saja tak dapat menandingi pamannya.

Dan ketika sang paman mengejar dan dua orang itu berkelebatan ditengah-tengah

kemah pasukan Tibet maka Giam Khing berteriak-teriak menuju tempat ayahnya.

"Ayah, tolong. Paman Hong Lok mengamuk.....!"

Keributan itu mencengangkan banyak orang. Hong Lok hampir menangkap

keponakannya ini ketika sebuah bayangan tiba-tiba berkelebat. Menteri Giam,

adiknya, muncul. Langsung menyambar Giam Khing, dan melempar pemuda itu di

belakang punggungnya, membentak agar dia berhenti. Dan ketika Hong Lok berhenti

dan dua kakak beradik itu saling berhadapan maka Giam Lun menegur suhengnya.

"Suheng, ada apa ribut-ribut ini? Kenapa kau menghajar Giam Khing?"

"Keparat, Giam Khing mengganggu tawanan, sute. Dia memperkosa dan

menggagahi seorang murid Khong-tong!"
Dewi Kelabang Hitam Karya Batara di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hm," menteri itu melirik puteranya, terkejut. "Betul, Giam Khing?"

"Eh, tidak, ayah. Aku hanya main-main!"279

BATARA Dewi Kelabang Hitam

Kolektor E-Book

"Bohong!" sang paman membentak. Kau jangan mungkir, Giam Khing. Kau

memperkosa dan melakukan perbuatan terkutuk. Kau..... jahanam, kau akan

kubunuh!" dan sang menteri yang mau menerjang dan menyambar keponakannya

tiba-tiba dihadang lengan Giam Lun yang memalang di depan dada.

"Suheng, kau agaknya dibakar kemarahan. Biarlah urusan ini kuselesaikan dan

puteraku, kunasihati. Kau kembalilah dan padamkan dulu kemarahanmu ini.

Betapapun, aku adalah ayahnya,"

Mata yang bersinar-sinar itu tertegun. Hong Lok tiba-tiba ingat bahwa Giam

Khing ini adalah putera sutenya, betapapun dia tak berhak kalau sang ayah ada di

situ. Dan karena dia tak tahu sepak terjang sutenya ini dan menganggap Giam Lun

akan menghukum anaknya seperti dia sendiri akan menghukum pemuda itu akhirnya

menteri ini mendesah dan sadar.

"Baiklah, kau boleh hukum anakmu itu, sute. Hukum seberat-beratnya agar

tidak memalukan keluarga Magada!" lalu, berkelebat meninggalkan keduanya

menteri ini meredam kemarahan kembali ke tempatnya sendiri, mendengar wanita

yang dipermainkan Giam Khing itu akhirnya bunuh diri. Murid Khong-tong ini

membenturkan kepalanya di dinding, pecah dan tak dapat menahan malu serta marah

oleh kebiadaban Giam Khing. Darah yang hampir dingin tiba-tiba mendidih lagi di

dada menteri itu. Tapi karena dia telah menyerahkan persoalannya pada sang adik

dan percaya sutenya itu akan menghukum Giam Khing maka menteri ini menekan

kegusarannya dan menunggu selanjutnya.

Tapi, apa yang terjadi? Sang menteri terbelalak. Dua hari ini dia melihat Giam

Khing bebas berkeliaran di tengah pasukan Tibet, sekali memandangnya tapi

kemudian menyingkir. Giam Khing yang diharap mendapat hukuman itu tampaknya

enak-enak saja, heran dan marah menteri itu. Dan ketika hari-hari kemudian dia tetap

melihat pemuda itu berkeliaran dan bebas seperti biasa maka menteri ini mendatangi

adiknya, akhirnya tak tahan juga.

"Sute, apa yang kau lakukan? Kau tak menghukum puteramu?"

"Ah, duduklah. Tenang, suheng, jangan terburu-buru marah dulu dan datang

dengan kepala panas. Mari, kita bicara baik-baik dan beri aku kesempatan

menerangkannya kepadamu," sang adik menyambut, tenang dan bersinar-sinar dan

saat itu masuklah seorang wanita cantik dengan tubuh menggairahkan. Hong Lok

tertegun sekaligus terkejut, dia disambar kerling manis dan wanita itu melempar

senyum yang begitu aduhai, berdetak jantung menteri ini. Dan ketika wanita itu


Anne Of Green Gables Karya Lucy M Mengejutkan Kawan Kawannya Einstein Pendekar Rajawali Sakti 30 Warisan

Cari Blog Ini