Ceritasilat Novel Online

Kwan Kong Kwe Ngo Koan 2

Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih Bagian 2

Lauw Pie batur cerita setelah memberi hormat. "Lauw Pek dan

Kiong Touw segera rebut kemhali kota itu. Ia orang titahkan aku

pergi ke Ho Pak akan berserikat dengan Wan Siauw, sekalian

kunjungi Lauw Hongsiok akan undang padanya ke Lulam buat

ichtiarkan akan pecahkan Co Coh,"

Kwan Kong mendengarkan dengan penuh perhatian ccritanya

Sun Kiam lebih jauh:

"Di antara para panglimanya Wan Siauw di Ho Pak terbit sirik

hati dan saling dendam. Wan Siauw sendiri masih tidak tetap

pikiran. Tiauw Hong masih dipenjara. Couw Soe sudah dipecat,

sementara Siem Pwee dan Kwee Touw berehut pengaruh."https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 45

"Hm, run, kacau benar keadaan di Ho Pak," kata Kwan Kong.

"Begimana dengan Lauw Hongsiok."

"Hongsiok kini berada di Lulam. Ia kwatir Ciangkun karena

tidak ketahuinya, akan susul padanya di Ho Pak. Hongsiok pun

kwatir yang Ciangkun nanti dibikin susah oleh Wan Siauw, bila

Ciangkun pergi ke Ho Pak akan meneari Hongsiok. Maka ia sudah

titah buat cari pada Ciangkun. Untung sekarang kita dapat bertemu,

marilah kita berangkat ke Lulam."

Kwan Kong titah Sun Khiam jumpa pada kedua ensonya pada

siapa Sun Khiam haturkan honnatnya dan ceritakan semua kejadian

pada dirinya Hongsiok sedari mereka berpisahan.

Kedua Hujin kucurkan air-matanya, ketika mereka mendengar:

suami Lauw Pie sudah alami sampai dua kali bahaya akan ditabas

batang lebemja.

Kernudian rombongan itu menuju ke Lulam. Di tengah

perjalanan serombongan tentara berkuda menyusul rombongan itu,

Itulah ada jendral He Houw Sun dengan tigaratus tentara

berkuda. la datang menyusul guoa bikin perhitungan pada Kwan In
tiang, siapa sudah bunuh Chio Kie, neefnya Coa Yang, yang sudah

percayakan keponakan itu pada perlindungannya sang jendral.

Kwan Kong hadapkan He Houw Sun, setelah titah Sun Khiam

jalan lebih dulu melindungi kedua kereta enso-ensonya,

He tidak dapat dibikin sabar oleh Kwan Kong, siapa ia ingin

tangkap hidup akan diserahkan pada Co Sinsiang.

Pertempuran antara He dan Kwan segera terjadi. Tapi

pertandingan sengit ini harus ditunda sampai dua kali dengan

tibanya dua pesuruh dari Co Coh dengan berturut-turut.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 46

Satu pesurnh rnembawa surat perintah pada sesuatu penjaga

kota akan kasi lewat pada Kwan In-tiang dan rombongannya,

sementara lain pesuruh dititah susul pada Kwan Ciangkun akan

sampaikan surat keterangan dari Perdana Menteri bahwa Kwan In
tiang diperbolehkan lewat di kota mana saja.

Rupanya Perdana Menteri Co Coh yang tidak sengaja lalai

dalam memberi dan sampaikan perintah dan surat jalan itu, supaya

Kwan Kong terhalang dalam perjalanan. Sesudah terima laporan:

Kwan Kong telah menerobos keluar kota-kota sesudah membunuh

sang Taijsiu yang telah coba menghalanginya, barulah Co Coh

kirim kedua pesuruh itu. Mereka dipesan akan berpura tidak ketahui

hal gugurnya beberapa panglima penjaga kota di tangan Kwan In
tiang,

Jawaban ini atas pertanyaan He Houw Sun, apa Sinsiang sudah

ketahui tentang binasanya beberapa panglima di tangan Kwan

Kong, membikin He tidak mau mengarti akan sudahi saja

pertempurannya.

Buat ke tiga kalinya dalam tigapuluh jurus He berhantam pada

Kwan. Dan buat ke tiga kalinya pertempnran itu harus dihentikan.

Hal ini terjadi dengan datangnya menyusul satu panglima besar,

ialah Thie Liauw.

"Atas namanya Co Sinsiang, hentikanlnh pertempuranmu,

Kwan dan He Ciangkun !" teriak Thio Liauw. "Aku dapat perintah

demikian dari Sin Siang, siapa sudah berikan surat, kekuasaan

padaku akan melarang sesuatu penjaga kota atau panglima akan

menghalangi perjalanannya Kwan Ciangkun. Sinsiang sudah

ketahui binasanya beberapa penjaga-kota, maka Sinsiang sudah utus

padaku akan sampaikan perintah Sins'ang ini."https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 47

"Tetapi Kwan In-tiang sudah bunuh Chin Kie, neefnya Coa

Yang," kata He Houw Sun. "Coa Yang tentu tidak man me?

ngerti dan bikin sudah. saja."

"Kalau aku ketemu Coa Yang, nanti aku damaikan perkara itu,"

sahut Thio Liauw.

He Houw Sun terpaksa bikin babis permusuhan itu, Ia

tinggalkan tempat itu bersama para tentaranya jong tadi sudah

kurung pada Kwan Kong.

"Sekarang In-tiang ingin pergi kemana?" tanya Thio Liauw.

"Aku dapat kabar saudara-tua Lauw Pie tidak ada Jagi di Ho

Pak," sahut Kwan Kong, dengan sedikit membohong : "Aku niat

pergi keliling akan meneari padanya."

"Kalau Lauw Hongsiok tidak dapat diketemukan, bukan lebih

baik In-tiang kembali saja akan jumpakan Sinsiang ?"

"Mana boleh begitu," sahut Kwan Kong sembari mesem. "Aku

? harap saudara Thio kembali saja seorang diri akan ketemukan

Sinsiang dan sampaikan aku punya terima-kasih dan permohonan

ampun. Na, selamat tinggal, saudara Thio !"?

Kuda Cektouw dikedut lesnya. Seperti terbang kuda itu lari

menyusul pada Sun Khiam yang melindungi' kedua kereta dari Kam

dan Bie Hujin. Kwan Kong tuturkan sembari teruskan perjalanan,

apa yang tadi telah terjadi.

Di tengah perjalanan ada turun hujan lebat dan hari sudah

menjadi sore. Mereka mengbamperi satu rumah yang terletak di

bawah kaki dari satu gunung kecil. Ternyata pengbuni rumah itu

ada seorang tua bernama Kwee Siang, siapa berdua isterinya terima

para tamu itu dengan ramah-tamah, menjamu makan-minum dan

berikan penginapan.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 48

Dalam percakapaa dengan Kwan Kong, tuan rumah nyatakan

hati jengkelnya: ia ada mempunyai hanya satu putera yang sudah

dewasa, Kwee Swee namanya. Ia ini tidak paham ilmu surat dan

tidak pandai ilmu Buge. Ia berampur gaul dengan orang-orang yang

berkelakuan kurang baik.

Di tengah perornongan ini, putera yang dijengkakan itu, pulang.

Dan atas titah sang ayah, ia memberi hormat pada tamu Kwan

Kong, Kemudian ia mengeloyor pula, tidak taruh perhatian pada

sang tamu, tapi amat perhatikan pada kuda Cek Touw.

Pada waktu malam Kwan Kong dibikin mendusin dengan kaget

oleh berjegernya kuda Cek Touw, disusul dengan keributan di

belakang rumah.

Suami-isteri Kwee Siang pun jadi mendusin. mereka semua

menuju ke belakang rumah, di mana ternyata putera Kwe Swee

sudah pingsan, karena ia kena tertendang oleh kuda Cek Touw yang

ia ingin curi itu.

Sementara para pengikutnya Kwan Kong sedang pukuli

kawan-kawannya Kwee Swee yang daumg membantu dalam

pereobaan mencuri kuda itu.

Kwan Kong sudah berada disitu dengan bawa ia punya golok

panjang, karena ia mengira harus turun tangan pula. Ajah dan

ihunya Kwee Swee tidak lantas memburu tulungi puteranya.

Mereka segera berlutut di hadapan Kwan Kong, mereka mohon

diampun atas kesalahan anaknya.

Kwan Koog ingat budinya tuan rumah, siapa sadah jamu dan

beri penginapan pada rombongannya. Ia segera kasi bangun pada

suami-isteri Kwee Siang, dan bikin sudah perkara percobaan

mencuri kuda.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 49

Niatnya pada keesokan harinya akan memberi nasebat pada

Kwee Swee. Kedua orang tua itu segera samparkan mereka punya

putera. mereka tuding dan maki puteranya. Ia ini sudah baugun

kembali dari lantai dan sembari gosok-goeok pantatnya yang

dirasakan sakit, itu mengeloyor, diikuti oleh konco-konconya.

Ketika pada esokan paginya Kwan Kong ingin sampaikan

maksudnya, terayata Kwee Swee pada malam tadi sudah

meninggalkan rumah orang-tuanya, tanpa diketahui kemana

perginya.

Kwan Kong, Sun Khian dan kedua Hujin ambit pamitan dari

kedua suami-isteri Kwee Siang, pada siapa mereka nyatakan mereka

punya terima kasih. Kwan Kong katakan: ia tidak. akan lupakan

budinya tuan dan nyonya-rumah itu.

Kemudian rombongan itu teruskan perjalauan. Mereka sudah

letakan tigapuluh li, ketika dari satu bukit mendadak turun

serombongan kawanan begal berkuda, dikepalai oleh satu pamuda

dalam pakaian perang dan ikatan kepala kain sutera yang berwarna

kuning.

Disebelabnya terlihat. ....... Kwee Swee.

"Aku ini Phui Gwan Siauw, bekas pahlawannya Tiankong

Ciangkun Thio Kak," kepala kampak itu perkenalkan diri.

"Serahkan kuda Cektouw Ma padaku, barulah kau orang boleh

lewat !"

"Ha-ha-ha, penyamun tolol!" Kwan Kong sahut sembari

tertawa. "Kalau benar kau pernah turut pada Thio Kak almarhum

sebagi gerombolan, tentu kau mesti kenal itu tiga saudara Lauw Pie,

Kwan In-tiang dan Thio Hwie."https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 50

"Aku hanya telah dapat dengar, yang salah satu dari ketiga

Ciiangkun itu ada bermuka merah dan berjenggot panjang, Ia ini

disebut Kwan In-tiang .........

Kwan Kong tertawa pula. Ia buka iapunya sarung jenggot,

hingga jenggotnya yang panjang terlibat oleh Phui Gwan Siauw .

"Buka matamu besar-besar dan kenalkah aku ini siapa?!"

Kepala begal jadi pucat. Segera ia berlompat dari kudanya,

gusur turun Kwee Swee dari kudanya. Pada lain saat terlihat kedua

orang itn berlutut di hadapan kuda Cektouw Ma, yang tadi malam

mau dicuri dan kini mau dirampas dari tangannya Kwan Kong.

Kedua orang itu mohon diampunkan.

Phui Gwan Siauw katakan, bahwa Kwee Swee telah anjurkan

padanya akan rampas kuda Cektouw yang bisa lari kencang, seribu

Li dalam duabelas jam, dari tangannya serombongan pelancong

yang akan lewat.

Kwan Kong beri ampun pada mereka.

"Aku pandang pada ajahmu, maka buat kedua kali ini aku

nremberi ampun padamu, Kwee Swee," Kwan Kong beri nasebat:

"Mulai dari ini detik, robahlah kelakuanmu, balik pada orang-tuamu

dan jadilah anak yang turut perintah orang-tua."

Kwee Swee ngelojor pula dengan merasa amat malu. Kwan
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kong berpaling pada Phui Goan Siauw.

"Sedang kau tidak kenal rupaku, mengapa kau tau aku punya

nama ?"

"Tidak jauh dari sini ada satu gunung yang disebut Go Ngu

San. Di situ ada tinggal seorang gagah bernama Ciu Cong. Ia sering

cerita tentang Ciangkun. Tenaganya ada amat besar, ia sanggup

angkat barang yang beratnya seribu kati. Mukanya berjembros danhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 51

wajahnya ada keren sekali. la adalah bekas pahlawannya Thio Po

........ "

Phui Gwan Siauw bttdiam beberapa detik. Matanya ditujukan

ke satu jurusan. Kemudian ia berseru: "Na. itu dia, ia menghampir

ke sini."'

Kwan Kong turut memandang ke jurus yang ditunjuk itu, dari

mana sedang mendatangi satu rombongan pengunggang kuda,

dikepalai oleh seorang pemuda bermuka hitam, memegang satu

tumbak panjang.

Setelah rnelihat pada Kwan Kong, ia jadi terkejut. Tapi segera

dengan girang ia berseru:

"Ha, Kwan Ciangkun ada di sini l"

Tumbak itu sudah dilempar ke muka bumi. Dan penunggang

kuda yang bermuka hitam segera melompat dari kudauja dan

berlutut di badapan Kwan Kong .

"Aku, Ciu Cong datang berjumpa."

Kemudian Ciu Cong dapat ijin akan bangun dari berlututnya. la

tuturkan riwayatnya, pernah turut dengan kawanan Pelangi Kuning

(Uij Kin), pada waktu mana ia pemah melihat wajahnya Kwan

Ciangkun. la nyatakan menyesal, sudah salah jatuhkan diri pada

kaum perusuh, hingga ia hidup sebagi kepala gerombolan.

"Beruntung hari ini aku dapat berjumpa pada Ciangkun, maka

aku mobon Ciangkun tidak menampik akan terima aku sebagai

budak. Dengan suci hati aku akan lakukan apa saja yang Ciangkun

perintah. Sekalipun aku mesti mati dalam penuhkan perintah itu,

aku akan mati dengan mata merarn dan senang hati."

"Habis bagimana dengan kawan-kawanmu ?"https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 52

"Mereka yang suka turut, Ciangkun boleh ajak," jawab Ciu

Cong. "Yang laiunya, aku akan berikan kebebasan."

"Kami semua suka turut pada Kwan Ciangkun," berseru

segenap ka'wanan itu seperti juga keluar dari satu mulut.

Mereka semua tetap berlutut...

Kwan Kong turun dari kudanya dan menghampiri kedua kereta

ensonya, la tanyakan pendapat kedua Hujin soal keturut-sertaan

mereka itu.

"Dari kotaraja Hietouw, Encek sudah berangkat dengan tidak

bawa panglima atau tentara," sahut Kam dan Bie Hujin, menyatakan

mereka punya pikiran yang bersamaan. "Dengan sendirian Encek

sudah sanggup tempuh segala rintangan melewati lima kota. Tempo

hari Eneek sudah tolak permintaan yang sarna dari Liauw Hoa.

Kenapakah sekarang Encek mau terima permintaannya Ciu Cong

dan kawan-kawanuja? Kami berdua kaum wanita tidak begitu

mengarti selak-beluknya keadaan dalam perjalanan, maka kami

serahkan saja Encek timbang dan pikir sendiri."

"Kedua Hiaso punya omongan ada benar sekali," kata Kwan

Kong.

Ia hampiri Ciu Cong .

"Jangan kau kira aku kurang suka padamu, Akan tetapi karena

kedua Hujin tidak setuju, maka aku tidak bisa terima permintaanmu.

Lebih baik kau balik saja ke gunungmu dan suka bersabar sampai

aku dapat ketemu pada kedua saudaraku. Nanti aku suruh panggil

kau orang semua."

"Aku ini ada orang kasar yang tidak tau aturan," kata Ciu Cong

sembari berlutut pula, kini sampai mulut menyium muka bumi.

"Aku sudah tersesat sarnpai jadi kepala penyamun."https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 53

Kwan Kong dengarkan dengan merasa kasihan pada Ciu Cong.

siapa lanjutkan ratapannya ; "Sekarang saja dapat jumpa pada

Ciangkun, ada seumpama orang yang sebegitu lama hidup dalam

tempat gelap, baru melihat terangnya matahari. Kalau Ciangkun

merasa keberatan yang kawan-kawanku tnrut serta, biarlah

Ciangkoeu ambit saja diriku seorang. Mereka boleh turut dan

gabungkan diri pada saudara Phui Gwan Siauw. Aku seorang diri

dengan berjalan kaki suka ikuti Ciangkun, bi'arpun berlaksa li

jauhnya."

Kwan Kong ketemukan pula kedua ensonya akan beritaukan

omongannya Ciu Cong .

"Kalau hanya seorang saja yang turut, tidak jadi apa. Encek

boleh lantas terima permintaan Ciu Cong."

Kwan Kong sampaikan diterimanya perrnintaan itu pada Ciu

Cong; siapa jadi sangat girang dan segera damaikan pada Phui

Gwan Siauw akau serahkan para pengikutnya.

"Aku pun ingin turut pada Kwan Ciangkun," kata Phui,

rupanya rasa mengiri.

"Kalau saudara turut pergi," sahut, Ciu Cong sembari

membujuk, "Tentu orang-orang ini jadi berantakan, Aku rasa lebih

baik saudara berdiam saja dulu di sini, sampai nanti aku panggil

padamu, sebegitu lekas urusan Kwan Ciangkun sudah selesai,"

Phui terpaksa turut keputusan yang diambil itu. Dan dengan

hati sedih ia ambil pamitan dan, haturkan selamat jalan.

Siapa tahu perpisahan ini ada buat selamanya?

Bersama Ciu Cong, rombongan Kwa Kong menuju ke Lulam.

Berjalan beberapa hari mereka tiba di muka suatu kota. Menurut

keterangan yang didapat, kota itu adalah kota Kouw Shia, yang kinihttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 54

diduduki oleh seorang panglima bermuka hitam bernama Thio

Hwie. Ia ini sudah membeli banyak kuda dan mengundang banyak

rakyat untuk masuk tentara, hingga kini sudah terkumpul sebanyak

lima ribu tentara.

Ternyata keterangan dari orang-orang desa itu benar adanya.

Setelah Co Coh kucar-kacirkan pada itu ketiga saudara Lauw Hwie,

Kwan In-tiang dan Thio Hwie diluar kota Cieciu, Thio Hwie telah

melarikan diri ke gunung Boe Tek San.

Pada suatu hari ia menghadap pada pembesar dari kota Kouw

Shia buat pinjam rangsum. Permintaan ini ditolak, hingga Thio

Hwie naik darah. Ia sudah usir pembesar itu dan duduki kotanya.

Kwan Kong jadi girang, bahwa dengan tidak terduga kini ia

akan berjumpa pula dengan saudara muda Thio Hwie. Ia

perintahkan Sun Khiam masuk lebih dulu kedalam kota untuk

menyampaikan pada Thio Hwie bahwa Kwan In-tiong dan kedua

isterinya Lauw Pie sudah tiba didepan pintu kota.

Sun Khiam laksanakan perintah itu. ia tuturkan pada Thio Hwie

riwayatnya Kwan Kong selama ia takluk paca Co Coh, hingga ia

dapat membawa kedua Hujin ke daerahnya Wan Siauw. Mereka

kini menunggu diluar kota supaya Thio Hwie suka menyambutnya.

Tanpa ucapan satu perkataan, Thio Hwie pakai baju perangnya.

Dengan memegang tombak Tung Pe Tiam Kong Mauw, ia cemplak

kudanya dan bawa seribu tentara keluar dari pintu kota.

Melihat saudara mudanya mendatangi, Kwan Kong serahkan

golok panjangnya pada Ciu Cong, ia kedut kudanya menghampiri

Thio Hwie.

Tapi ia jadi amat kaget, ketika dengan mata mendelik dan alis

berdiri, Thio Hwie segera menusuk dengan tombaknya ke arah

Kwan In-tiang.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 55

Kwan Kong berkelit dan bertanya, kenapa sang adik tiba-tiba

menyerangnya?.

Tio Hwie amat marah dan maki Kwan In-tiang sebagai

pengkhianat, sudah takluk kepada musuh besar Co Coh karena

mabuk dengan pangkat dan ganjaran besar.

Kwan Kong memberi keterangan hal sebenarnya, apa yang

ditunjang oleh keterangan dari Kam dan Bie Hujin. Tapi kedua

Hiaso ini dikatakan sudah dibodobkan oleh pengkhianat Kwan In
tiang. Thio Hwie mohon supaya kedua Hiaso suka menunggu buat

masuk le dalam kota, sampai ia dapat arnbil nyawanya pengkhianat

itu.

Sun Khiam menyeletuk, membela Kwan Kong, tapi segera ia

dicap sebagi pendusta yang ingin mengundal.

Kwan Kong katakan, ia selalu berhati tulus, suci dan cinta

persaudaraan To Wan Kiat Cie, apa yang membikin Thio Hwie

makin marah, karena ia anggap Kwan In-tiang permainkan

pengangkatan saudara yang sebidup-semati itu.

"He, In-tiang, kau datang di sini tentu dengan maksud akan

tangkap daku!l" teriak Thio Hwie pula sembari menuding pada

Kwan Kong.

"Kalau aku bermaksud demikian, pasti aku mesti hawa tentara "

"Tutup mulutmu dan buka matamu! Apa itu hukan tentara di

belakangmu? Jagan coba kelabui daku!"

Kwan Kong menoleh daa dapat lihat satu barisan mendatangi

dengan pakai benderanya Co Coh,

"Apa sekarang kau masih mau pungkir ?" teriak Thio Hwie

sembari mendelik dan gerakan tangannya, menusuk dengan

tumbaknya ke arah Kwan Kong.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 56

Saudara-tua itu kelit dan sahuti "Adinda, sabarlah dulu, kau

boleh libot aku akan bunuh pahlawan dari barisan yang mendatangi

itu, supaya kau dapat huktik:an dari sucinya hatiku."

"Baik, aku kasih tempo dengan tiga pukulan tambur. Kalau aku

sudah pokul tambur tiga jurus, aku ingin kau sudah serahkan

kepalanya itu pahlawan di tauganku. Kan boleh lantas siap: satu,

dua, tiga I"

Tambur lantas mulai dipuknl oleh Thio Hwie, Dalam saat itu

juga kuda Cektouw sudah dikedut lesnya, menuju seperti ang:in

ketemukan harisan yang mendatangi.

Temjata kepala laskar itu ada Coa Yang yang amat benci pada

Kwan Kong. Apapula sipanglima muka merah itu sudah huoub

iapunya keponakan Chin Kie.

Kini Kwan Kong sudah berhadapan dengan Coa Yang.

Ia ini menuding musuhnya sebagi pembunuh dari

keponakannya, hingga sekarang ia datang akan tangkap pada Kwan

In-tiang atas titahnya Perdana-menteri Co Coh.

Tanpa ucapkan suatu perkataan, Kwan Kong sudah putar golok

panjang Cengliongto. Dan di bawah bunyiuja tambur dari Thio

Hwie yang terdengar lapat-lapat, dengan sekali sabat golok itu

digerakan menyambar lebernya Coa Yang.

Pada lain saat kepala pahlawan itu sudah menggelinding di
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanah, Laskarnya Coa Yaug jadi ketakutan dan lari kian-kemari.

Teutara yang bawa bendera gemetar seantero badan. Kakinya sudah

menjadi lemas : ia tidak keburu lari.

"Lekas pungut kepala manusia itu!" titah Kwan Kong. "Mari

ikut aku, kau perlu ka-i keterangau tentang Coa Yang dan apa-apa

yang akan ditanyakan padamu!"https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 57

Deegan tangan gemetar tentara itu lempar benderanya Co Coh,

pungut kepalanya Coa Yang yang lebih berharga, menuruti titahnya

Kwan Kong, dan berjalan di mukanya kuda Cektouw.

Kini pukulan tarnbur baru saja selesai satu jurus, dan Kwan In
tiang sudah penuhkan janjinya akan buktikan kesetiaan hatinya

kepada persaudaraan To Wan Kiat Gie.

Kwan Kong pun telah lnkukan apa yang sang Takdir sudah

tetapkan, ialah yang kemudian dalam sejarah Tiongkok, terkenal

dengan sebutan: "Kwan Kong Kwe Ngo Koan -Ciam Liok Ciang".

Dari kotaraja Hietouw sampai ke daerahnya Wan Siauw, ia harus

lewatkan lima kota dan membunuh enam pahlawan nya Perdana

Menteri Co Coh, ialah: Kong Sioe, Hun Hok, Pan Hie, Ong Siet,

Chin Kie dan Coa Yang.

(Mungkinkah keanam pablawan itu ada re-inkarnasinya dari

enam pahlawan pada jaman Couw Pa Ong - Lauw Pang?. Pada

jamau itu enam pahlawan, ialah: Hee Kong, Loe Sin, Yo Hie, Ong

Ie, Yo Doe dan Lie Ma Tong binasa di tangannya Raja Couw Pa

Ong, karena Menteri-penasebat Han Sin telah khianati padanya.

Mungkinkah Kwan In-tiang ada re-inkarnasinya dari Raja Couw Pa

Ong, dan Han Sin telah menyelma pula sebagi Co Coh?).

Tentara yang menenteng kepalanya Chio Kie harus tuturkan ha!

sehenarnya kepada Thio Hwie. Coa Yang jadi amat gusar, ketika ia

dapat kabar, bahwa Kwan Ciangkun telah binasakan iapunya

keponakan Chin Kie.

Ia minta perkenan pada Sinsiang akan pergi ke Ho Pak akan

perangkan Kwan Ciangkun, tapi Perdana Menteri Co Coh tidak

setuju.

Ia ini kirim Coa Yang ke Lulam akan pukul Lauw Pek dan

Kiong Touw. Tidak dikira olehnya, tadi ia telah berpapasan denganhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 58

Kwan Ciangkun, hingga ia harus serahkan nyawanya di tangan

Kwan Kong.

Dan kepalanya Chin Kie kini diperlibatkan kepada Thio Hwie,

siapa tanyakan pada tentara itu hal penghidupannya Kwan In-tiang

di kotaraja Hietouw,

Apa yang dituturkannya, tidak beda dengan keterangan Kwan

In-tiang sendiri tadi yang ditunjang dengan penerangan ringkas dari

Kam dan Bie Hujin. Kedua Hiaso ini diantar masuk ke dalam kota

Kouw Shia oleh Thio Hwie, bersama Kwan In-tiang, Sun Khiam

dan rombongannya.

Tapi baru saja mereka tiba dalam kota, Iantas Thio Hwie terima

laporan, bahwa ada mendatangi beberapa panglima berkuda dengan

beberapa puluh pengikutnya. Thio Hwie segera keluar kota pula

dengan hati masih bercuriga. Ternyata yang mendatangi itu ada Bie

Tiok dan Bie Hong, saudara-saudara dari Bie Hujin. Mereka

disambut dengan ramah-tamah oleh Thio Hwie dan dipersilahkan

masuk ke dalam kota.

Kini ketiga saudara-auderi itu jadi berkumpul pula. Bie Tiok

dan Bie Hong jadi sedih, ingat mereka punya peruntungan sudah

dibikin berpisahan satu pada lain dan terkumpal- kampil oleh

Perdana Menteri Co Coh.

Ia orang tuturkan sedari berpisahan, mereka balik ke kampung

sendiri. Di situ pada mereka disampaikan kabar berita tentang Lauw

Hongsiok, Kwan Ciangkoeo yang sudah menaluk pada Co Coh,

Thio Hwie yang sudah berbasil dapat dudukan kota Kouw Sbia.

Maka mereka telah berangkat pula dari kampung mereka dan ia

orang sama sekali tidak menduga, bahwa di Kouw Shia mereka bisa

berkumpul pula. Kan Yong mereka telah kirim pada Wan Siauwhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 59

akan melindungi Lauw Hongsiok, itu "kepala" yang kini masih

terpisah dengan iapunya "kaki-tangan" dan "baju?celana".

Bie Hujin, diseling dengan keterangaonya Kam Hujin, tuturkan

pengbidupan mereka di Hietouw dan kemelaratan di perjalanao,

dalam perlindungan dan jaminan Jiecek Kwan Jn-tiang,

Thio Hwie kini insjaf, bahwa tadi ia salah telah taroh cemburu

dan sangkaan atas dirinya kanda Kwan In-tiang, pada siapa Thio

Hwie berlutut akan mohon diampunkan.

Kwan Kong kasi bangun saudara-mudanya dan katakan: ia

sebagi musuh besar dari Co Coh pantas dicuriga cemburui karena Ia

sudah pura-pura anggap Co Coh itu sebagi Cukongnya, la berlaku

demikian supaya ia bisa jamin keselamatannya kedua Hiaso, dan

menunggu waktu akan berkumpul kembali.

????????????

VI

Pada esokan harinya Kwan Kong ajak Sun Khiam pergi ke

Lulam. la mohon pada adinda Thio Hwie akan lindungi kedua

Hiaso.

Pepergian ini untuk mencari Lauw Pie, ternyata gagal" karena

Lauw Pek dan Kiong Touw katakan:

"Hongsiok hanya tinggal beberapa hari saja di Lulam,

kemudian ia berapgkat pula ke Hopak akan berdamai pada Wan

Siauw. Hongsiok anggap tentara kami tidak cukup banyak dan

kekurangan pang lima akan menjaga kota Lulam."

Kwan Kong jadi menyesal yang perjalanannya menjadi sia-sia.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 60

"Kwan Ciangkun jangan jadi susah-hati," Sun Khiam

menghibur. "Sekarang kita hanya harus banyak capai, ialah bermula

balik kembali ke Kouw Shia, kemudian menuju ke Hopak. Kita

perlu memberi kabar pada Hongsiok, supaya ia bisa lekas datang

berkumpul pula di Kouw Shia."

Kwan Kong setuju dengan usulnya Sun Khiam, Sekembalinya

di Kouw Sbia, ia ceritakan kegagalannya pada Thio Hwie dan

titahkan adinda itu tetap menjaga kota, selagi ia bersama Sun Khiam

pergi ke Hopak.

Maksudnya Kwan Kong: tidak ajak Thio Hwie, sebab kwatir

siberangasan ini akan bikin onar di Hopak.

"Kanda sudah bunuh dua Panglima Wan Siauw," kata Thio

Hwie, "cara begimana kanda bisa pergi ke Hopak ?"

"Kalau aku sudah tiba di sana, aku nanti melihat gelagat saja.

Sun Khiam tentu ada akal akan jumpakan Twako,"

Sebelum mereka berangkat, Kwan Kong titahkan Ciu Cong

balik ke gunung Co Ngoe San akan jumput Phui Gwan Siauw dan

Iaskarnya, Ciu Cong harus tunggu mereka di jalan raja jang

menerus ke Hopak.

Dengan bawa duapuluh pengikut, Kwan Kong dan Sun Khiam

menuju ke Hopak. Setibanya di dekat perbatasnn dairnhnya Wan

Siauw, Sun Khiam nyatakan pikirannya, supaya Kwan Ciangkun

jangan turut masuk ke Hopak. Biarlah ia sendiri akan lakukan

tugasnya, supaya tidak dicurigai oleh Wan Siauw, sebab Sun Khiam

sering wara-wiri ke Hopak.

Di Iuar kota KieCiu mereka bermalam pada satu keluarga jang

juga ber-she Kwan, ialah seorang tua bernama Kwan Teng, jang ada

mempunyai dua putera yang sudah dewasa, Kwan Teng terima iahttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 61

punya Cinlang dengan ramah-tamah, Pun Sun Khiam dan para

pengikutnya diberi penginapan.

Pada keesokan harinya Sun Khiam seorang diri masuk ke kota

Kie Ciu. Ia biasa keluar masuk kota itu. Maka kini dengan leluasa ia

dapat keternukan dan berbicara pada Lauw Pie.

Socu Khiam katakan: Kwan Ciangkun kini sudah tiba di Hopak

dengan bawa kedua Hujin, la ini kini bermalam pada keluarga

Kwan Teng di muka kota Kiecioc, sementara kedua Hocjin berada

di Kouw Shia, kumpul dengan Thio Hwic, Bie Tiok dan Bie Hong.

Lauw Pie amat girang. Tertambah pula pada waktu ini ia sudah

berkumpul pada Kan Yong.

Ketiga orang ini duduk beromong-omoug sembari berbisik, atur

satu tipu akan kelabui Wan Siauw dalam mereka punya maksud

akan kabur dari Kie Ciu,.

Pada esokan harinya Lauw Pie kunjungi Wan Sinuw .

"Lauw Piauw di Kengciu ada amat berkuasa atas sembilan

kota," kata Lauw Pie. "Ia mempunyai banyak laskar perang dan

ransum cukup, Apa tidak baek kita coba minta bantuan padanya

akan pukul Co Coh ?"

"Aku sudah pernah kirim utusan akan minta buntuau puda

Lauw Piauw, tapi menyesal sampai hari ini ia belum bersedia

mengabulkannya,"

"Lauw Piauw dengan aku ada terhitung familie dekat, masih

satu turunan," Lauw Pie Ianyutkan bujukannya. "Kalau aku sendiri

datang minta pertolongannya, tentu ia tidak bisa tampik. Lauw Pek

dan Kiong Touw di Lulam tidak mempunyai cukup tentara dan

ransum akan gempur Co Coh ........ "https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 62

Memang dari Lulam kita tidak boleh harapkan," sahut Wan

Siauw, "Kalau Hian Tek bisa bujuk poda Lauw Piauw hingga ia

suka berserikat dengan kita, kau beleh segera berangkat ke

Kengcuiu!"

Lauw Pie jadi girang, yang ia dapat dayakan akan loloskan diri

dari Wan Siauw. Kini harus didayakan untuk Sun Khiam, sebab

Kan Yong suduh dapat akal buat diri sendiri.

Jalan itu ternyata terbuka, ketika Wan Siauw berkata:

"Aku dapat kabar: In-tiung sudah berangkut dari Hietouw dan

sedang mendatangi ke Hopak. Apntah itu kabar benar adanya?"

Lauw Pie sedikit kaget. Untung ia dapat tahan tergetarnya sang

hati.

"Aku sendirl belum dapat kabar, topi kalau . "

"Ia datang di Kengciu, aku akan segera suruh bunuh padanya,"

Wan Siauw sambung omongannya Lauw Pie dengan suara keren,

guna membalas binasanya Gan Liang dan Bun Cu yang aku amat

sayang.

Lauw Pio- dupat kendalikan kekwntirannya,

"Bukankah tempo hari Tuanku sendiri sudah bilang hendak

pakai pada In-tiang. Maka aku sudah kirim surat padanya buat

minta ia lekas datang ke Kengciu. Tapi kenapakah sekarang tuanku

jadi berbalik pikiran? Aku harap tuanku tidak salah menimbang.

Gan Liang dan Bun Ciu dulu bisa diumpamakan sebagai dua

menjangan, tapi In-tiang bisa dianggap sebagai satu macan. Kalau

tuanku kehilangaa due ekor menjnngan dan dapat sebagai

penggantinya se-ekor harimau, aku rasa tuanku tidak rugi, malahan
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebih untung!"https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 63

"Ha?ha-ha !" Wan Siauw tertawa, "Aku memang lebih

senang kalau bisa dapatknn Kwan In-tiang. Tadi aku katakan

demikian hanya untuk main-main saja dan bikin kaget pada Hian

Tek.

Sekarang Hian Tek boteh suruh orang susulin lagi supaya In
tiang bisa lebih lekas datang di sini."

"Baik..!" sahut Lauw Pie dengan girang, dapat jalnn buat

loloskan Socn Khiam. "Bnek tunnku suruh saja Sun Khiam papak

pada Kwan In-tiang!"

Wan Siauw masuk dalam akalnya Lauw Pie. Dengan girang ia

titahkan Sun Khiam pergi menyusul Kwan Koug.

Pasti saja Sun Khiam terima dengan girang titahnya Wan

Siauw. Segera ia berangkat keluar pintu kota. Begitu lekas Louw

Pie berlalu, Kan Yong berjumpa pada Wan Siauw.

Dengan berangkatnya Lauw Hian Tek kalau ini, aku duga pasti

ia tidak akan kembali pada Cukong," Kan Yong nyatakan

pikirannya. "Kalau Cukong perkenankan, aku boleh berangkat

bersama-sama, supaya aku bisa menjaga Lauw Pie akan balik ke

mari, dan lagi aku bisa bantu bujuki Lauw Piauw."

"Baik," sahut Wan Siauw, tanpa berpikir panjang. Dapat itu

perkenan, Kan Yong bersiul dengan girang. la hampiri Lauw Pie

dan bikin persiapan buat berangkat.

Kwee Touw dapat kabar tentang hal ini. la buru-buru

menghadap pada Wan Siauw.

"Tempo bari tuanku pernah kirim Lauw Pie membujuk Lauw

Pek, tapi ternyata ia hanya pergi wara-wiri saja. Mungkin ia sedang

hatur satu rencana buat kabur dari sini. Sekarang tuanku kirim pulahttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 64

Lauw Pie keluar daerah, Terang in tidak akan kembali lagi. Apalagi

Kan Yong turut serta buat turut kabur bersama-sama "

"Aeh, kau terlalu curigai orang, kau tidak bisa percaja sesama

manusia," sahut Wan Siauw, "Justru dengan turut sertanya Kan

Yong, ia ini bisa dayakan supaya Lauw Hian Tek kembali ke Kie

Ciu."

Kwee Touw ngeloyor dengan hati jengkel. "Dasar tolol itu si

Wan Sianw," ia menggerendeng. "Bodoh, bodoh benar. la

seumpama lepas sekali gus tiga orong dari kurungan,"

Sebelumnya berangkat. Lauw Pie dan Kan Yong ambil pamitan

dari Wun Siauw. Kemudian mereka cemplak kuda masing-masing

dan keluar dengan hati tentram dari pintu-kota.

Si Sun Khiam yang disuruh jumput Kwan In-tiang, benar-benar

ketemukan orang yang disuruh susul itu, Tetapi bukan buat diajak

berjurnpa pada Wan Siauw, hanya diberi kabar, supaja ia sambut

kedatangannya sang saudara tua yang begitu dikangenin di muka

pintu rumahnya Kwan Teng.

Lauw Pie dan Kan Yong dengan diantar oleh Sun -Khiam, tiba

di depan rumah itu. Pertemuan kedua saudara Lauw Pie dan Kwan

In-tiang amat mengharukan hati: mereka berpelukan dan kucurkan

air-mata, air-mata dari kegirangan !

Kemudian mereka saling tuturkan pengalaman mereka sedari

berpisahan, apa yang sebagiau besar masing-masing sudah

mengetahuinya dari pennturannya Sun Khiam yang telah pegang

peranan sebagi penghubung.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 65

Lauw Pie dan Kan Yong kemudian diperkenalkan pada tuan
rumah Kwan Teng dan ia ini punya dua putera yang sudah dewasa.

Putera pertama Kwan Beng mempelajarl ilmu surat. (Bun),

sementara putera ke dua Kwan Peng ilmu perang (Bu).

Pahtua Kwan Teng amat tertarik pada Kwan In-tiang, pada

siapa ia mohon supaya putera Kwan Peng yang berusia

delapanbelas tahun dapat turut pada Kwan Ciangkun.

Lauw Pie usulkan, supaya Kwan Teng serahkan Kwan Peng

pada In-tiang, dipnnggut sebagi anak.

Hal ini disetuju oleh sang bapak dan diterima oleh bakal bapak
punggut itu.

Kwan Peng soya kui pada bapak angkat Kwan In-tiang dan

memanggil Pekhu pada Lauw Pie.

Karena kwatir Wan Siauw, si otak angin-anginan, akan berbalik

pikiran. dan akan suruh susul dan mungkm tangkap pada mereka,

maka Lauw Pie segera titah bikin persiapan akan berangkat.

Diantar oleh tuan-rumah Kwan Teng lima li jauhnya,

rombongan itu meninggalkan daerahnya Wan Siauw dan atas

usulnya Kwan Kong, mereka menuju ke jurusan Go Ngu San.

Setibanya di tempat di mana telah dibikin perjanjian akan

bertemu, Kwan Kong hanya ketemukan Ciu Cong sedang duduk di

pinggir jalan, sembari membebat luka-lukanya yang terdapat di

tubuhnya.

"Hei, mengapa kau jadi begini? Di mona adanya Phui Gwan

Siauw dan laskarnya ?" tanya Kwan Kong.

Ciu Cong memberi hormat dan berkata; "Ketika aku tiba di

gunung ini atas titah Ciangkun akan jumput Phoci Gwan Siauw dan

sekalian laskarnya, hanya satu laskar berani turun gunung akanhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 66

jumpai padaku. Ia tuturkan: Pada suatu hari di sini teloh Jewat

seorang gagah perwira, yang dipegat jalannya oleh Gwan Siauw.

Dalam pertempuran jang segera terjadi, Gwan Siauw kenn

dibinasakan oleh orang gagah itu yang bersenjata tumbak. Aku jadi

amat marah dan tantangi ia ini akan bertempur. Topi dalam

pertempuran itu aku kena dibikin luka, hingga aku melarikan diri

dan tunggu kedatangan Ciangkun di sini ...... "

"Bagimana romannya orang gagah itu dan siapa namanya ?"

tanya Lauw Pie, pada siapa Ciu Cong diperkenalkan.

"Pemuda itu ada cakap dan amat pandai ilmu perang,

pegangammya satu tumbak. Menyesal aku tidak ketahui namnnya,"

sahut Ciu Cong.

"Mari turut padaku akan tentangi pemuda itu,'' Kwan Kong ajak

Ciu Cong. Ia ini dari kaki gunuug memaki-maki akan tantangi

orang yang telah lukai dirinya, Rupanya Ciu Cong dapat semangat

baru, karena kini disampingnya ada Kwan Kong.

Tidak lama dari utas gunung turun beberapa ratus laskar

berkuda, dikepalai oleh ,seorang muda dengan bersenjata tumbak,

Lauw Pie telah susul Kwan Kong. la dapat libat tegas wajahnya

pemuda gagah itu.

"Hei, Tio Cu Liong! Kau ada di sini?" teriaknya.

Pemuda itu jadi terkejut, Segera ia kedut kudanya akan

mengbampiri Lauw Pie, buang tumbaknya di tanah dan berlutut di

pinggir jalan, diturut oleb sekalian laskarnya,

Lauw Pie dan Kwan Kong sudah berlompat dari kudanya dan

menghampiri Tio Cu Lieng.

"Mengapa kau boleh ada di sini ?" tanya Lauw Pie.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 67

"Sedari aku berpisah dengan Su-kun, aku tetap turut pada Kong

Sun Can. Tupi sayang ia tidak suka dengar nasehat baik, hingga ia

sudah kalah perang dan kemudian membunuh diri dengan bakar diri

sendiri. Beberapa kali Wan Siauw sudah undang padaku akan balik

kembali padanya. Topi kareua Wan Siauw tidak cinta negeri, maka

aku sudah menampik. Niatku pada waktu itu akan cari pada Su-kun,

tapi Cieciu sudah keburu jatuh. Kwan Ciangkun sudah menyerah

pada Co Coh dan Su-kun ada tinggal di tempatnya Wan Siauw,

Buat balik pada Wan Siauw aku tidak segan, maka aku terpaksa

menggelandangan, sampai pada dua hari berselang aku lewat dikaki

gunung Go Ngu San dan aku dipegat oleh Phui Gwan Siauw yang

rnau rampas kudaku. Dalam pertempuran dengan Gwan Siauw, aku

kena binasakan ia ini, Dan laskarnya menaluk menjadi pengikutku,

Tadi ada datang kawannya Phoci yang maki-maki dan serang

padaku, sebelum aku dapat kesempatan akan perkenalkan diri dan

tuturkan itu kejad'an dengan kawannya, Sekarang aku sudah

berjumpa dengan Su-kun, aku merasa amat beruntung dapatkan

Cukong yang aku Idam-idamkan!"

Lauw Pie jadi emat girang. la pun tuturkan semua kejadian

pada dirinya.

"Pada saat pertomo olm bertemu dengan Cu Liong, aku lantas

tertarik dan tidak ingin berpisahan lagi dengan kau." Lauw Pie

sambut penawaran bekerja dari Tio Cu Liong. "Sukur sekarang kita?

bisa bertemu kembali."

"Bertahun-tahun aku sudah pergi keliling negeri akan cari 1

cukong yang cakap buat aku tumpangkan diri, tapi aku belum

dapatkan yang sama seperti Su-kun," kata Cu Liong pula dengan

girang. Sekarang aku sudah bisa mengikuti pada Su-kun, maka

beruntunglah diriku, karena harapanku ini akhirnya terwujud.

Sekalipun aku mati jadi hancur lebur, aku tidak akan menjadi

meoje.al."https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 68

Tio Cu Liong hampiri Ciu Cong dan haturkan maaf, bahwa ia

sudah bikin luka padanya. Kemudian ia titahkan laskarnya naik pula

ke gunung akan rombak atau bumi-hanguskan semua pesanggrahan.

Diantar oleh laskamja Cu Liong, rombongannya Lauw Pie

lanjutkan perjalanan ke kota Kouw Shia.

Thio Hwie sambut kedatangan sang Twako. Air-mata

kegirangan mengucur di kedua pipinya masing-masing, ketika

Lauw Pie tubruk?pelok pada adindanya. Mereka saling tuturkan

pengalaman mereka yang getir sedari Ia orang berpisahan.

Kemudian Lauw Pie ketemukan iapunya kedua isteri, dan

Kembali air-mata kegirangan ditumpahkan. Kini Lauw Pie sudah

kumpul lembali pada ia punya ?kaki-Tangan? dan beraatn pula pada

ia punya ?baju dan celana?.

Dari penuturannya kedua ?baju dan celana? hidup itu, Lauw Pie

dapat bukti yang nyata, begimana setia dan gagah adanya sang

adinda Kwan Kong dalam merawat dan melindungi kedua isterinya

itu.

Kini Lauw Pie berkumpul di kota Kouw Shia dengan sembilan

panglima dan lima ribu tentara. Ketika dapat dengar hal ini, Lauw

Pek dan Kiong Touw di kota Lulam segera kirim batuaan akan

undang Lauw Pie dan sekalian panglima dan tentaranya buat datang

ke Lulam.

Lauw Pie terima undangan itu, dan kota Kouw Shia

ditinggalkan. Lauw Pek dan Kiong Touw terima mereka dengan

ramah-tamah. Ia orang serahkan kota Lulam di tangan Lauw Pie.

Dan tentara mereka dipersatukan.

Sedari waktu itu Lauw Pie, Kwan Kong dan Thio Hwie

berdaya-upaya keras akan memperkuat mereka punya ketentaraan.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 69
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

????????????

VII

Co Coh dan sebagian besar para panglima dan angkatan perang

raksaksa dari kotaraja sedang berada di Cong Ceng akau pukul

hancur pada Wan Siauw, ketika Perdana-menteri rerima warta berita

kilat dari Rietouw.

Sun Hiok mewartakan dari kotaraja, bahwa Hietouw sedang

terancam bahaya akan diserang oleh Lauw Pie dari jurusan Lulam.

Kota ini diserabkan pula atas penjagaau dari Lauw Pek dan Kiong

Touw. Dengan menggunakan keadaan kosong dari kotaraja, Lauw

Pie dengan para panglima dan pasukannya kini berada dalam

perjalanan ke Hietouw.

"Kurang ajar betul itu si Hian Tek," Co Coh menggerutu.

"Atas dayaku ia sudah wara-wiri di Cie Ciu dan dipermainkan

oleh mendiaug Lu Pouw. Kemndian aku sudah berbasil bikin Lauw

Pie menaluk padaku. Tetapi ini pengehianat ada amat boceng lie

berbalik turut gerakan di bawah tanah akan jatuhkan dan binasakan

aku! "

Co Coh bayangkan pula semua kejadian pada waktu Lauw Pie

berdiam di Hietouw dan kemudian singkirkan diri dan balik pula ke

Cie Ciu.

"He-he-he, he-be-he!" tertawa Co Coh. "Aku sudah bikin ia

terkumpal-kampil dari kedua saudara dan kedua isterinya. Ia telah

lari seperti anjing yang kena dipentung dari Cie Ciu, hingga Kwan

In-tiang kembali menaluk padaku. Kini si muka merah sudah

berkumpul kembali padanya, Lauw Pie berbesar hati akan rebut

kotaraja. He-he-he, Lauw Pie, Lauw Pie, aku Co Coh akan pentunghttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 70

pula padamu, hingga kau tidak bisa balik lagi ke Lulam. Aku mau

lihat kemana kau akan lari, anjing Lauw Pie!"

Co Coh segera putar kun peperangan. la tidak lanjutkan ?

maksud akan tindas Wan Siauw di Kie Ciu, hanya balikan pasukan

rakaksa itu ke jurusan Lulam, pegat perjalanannya Lauw Pie, Kwan

Kong dan Thio Hwie.

Mereka bertiga ini sedang pimpin pasukannya, sudah keluar

dari kota Lulam, ketika dalam perjalanan, mereka terima kabar,

bahwa pasukan raksasa dari Co Coh sedang mendatangi.

Lauw Pie bagi tiga angkatan perangnya, Ia sendiri pimpin

pasukan tengah di sehelah selatan, Kwan In-tiang di sebelah

tenggara, sementara Thio Hwie di barat-daya.

Co Coh sendiri dengan beberapa panglimanya maju ketemukan

Lauw Pie, siapu ia tuding:

"Aku sudah pandang dan perentahkan kau sebagi satu tetamu

agung, tidak nyana kau ada seorang yang tidak berbudi, kau sudah

berbalik khianati padaku I"

"Ha-ha-ha !" Lauw Pie tertawakan Perdana Menteri Co Coh.

"Kan boleh bacakan dirimu sendiri, Perdana Menteri! Kau pegang

pangkat yang tertinggi, jadi panglima yang tertinggi pula, kau ingin

dihormati dijunjung oleh ketentaraan, kau ingin didewa-dewakan

oleh rakyat, tetapi apa kau pandang dan indahkan tentara dan

rakyat-mu, ha!"

Co Coh bungkam, terkesima kena didamprat oleh Lauw Pie,

siapa teruskan caciannya: "Kau ciptakan berbagi medan perang buat

binasakan tentara sendiri! Kau bikin rakyat jelata jadi sengsara dan

melarat! Lagi sekali aku ulangi, Katakan dirimu sendiri, Perdana

Menteri. Kau cap lain orang sebagi pengkhianat buat umpatkanhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 71

dirimu sendiri jana rnenjadi satu peng:chianat paling besar di

kolong langit ini !"

Akan buktikan tuduhan hebat ini, Lauw Pie bacakan dengan

suara nyaring itu firman Baginda yang terkenal dengan sebutan ?Ie

Toa Tiaw?.

Co Coh jadi amat gusar. Ia titah Kbouw Tie serang Lauw Pie.

Serangan ini ditangkis oleh Tio Cu Liong jaug berdiri di samping

Lauw Pie.

Tio Cu Liong dan Khouw Tie sedang terlibat dalam

pertempuran hebat, sudah berjalan tigapuluh jurus, ketika dari

kanan dan dari kiri terdengar suara pasukan-pasukan mendatangi

Kwan Kong dan Thio Hwie sudah maju menyerang, hingga di tiga

garis depan terjadi pertempuran hebat.

Pasukannya Co Coh karena sudah berjalan jauh, kekurangan

tenaga bingga tidak tahan perang lama, jadi terpukul mundur dan

dapat kerusakan besar. Melihat pasukan musuh mundur secara

teratur, Lauw Pie keluarkan titah tarik pulang semua pasukannya.

Pada, esokan harinya Lauw Pie keluar tantang perang. Tapi

tantangan ini tidak digubris oleh Co Coh.

Lauw Pie berhari-hari gagal dalam tantangannya. Ia segan akan

titah In-tiang tantangi Co Coh akan berperang, hanya printah Thio

Hwie lakukan itu. Tetapi dari jurus kiri Co Coh pun hanya

keluarkan titah buat berjaga-jaga saja.

Lauw Pie jadi cemburu, apa maksudnya Co Coh?

Mendadak ia dapat berita, bahwa pasukan yang membawa

ransom di sebelah belekang, dipimpin oleh Kiong Touw, sudah

kena dikepung oleh laskarnya Co Coh di bawah pimpinan He Houw

Yan.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 72

Lauw Pie titah Thio Hwie bawa tentaranya menolong pasukan

pembawa ransum itu. Tidak lama kemudian ia dapat berita: Co Coh

sudah berhasil kirim satu pasukan di bawah perintah He Houw Sun

dengan melalui jalan kecil akan pukul kota Lulam,

Segera Lauw Pie titah Kwan In-tiang bawa tentaranya akan

gempur musuh yang ingin merebut sarang mereka.

Kini Lauw Pie ditinggalkan oleh pasukan-pasukau sayap kanan

dan kiri. Ia tidak berani lagi akan tantangi perang, sedang fihak

rnusuh pun tetap mengawasi saja.

Pada beberapa hari kemudian Lauw Pie terima kabar amat

jelek: kota Lulam sudah jatuh di tangan musuh, Untung kedua

isterinya dapat melarikan diri. In-tiang kena dikurung di luar kota

Lulam.

Baru saja diterima kabar ini, lain berita menyusul: Thio Hwie

yang menolong Kiong Touw, pun kena dikepung oleh musuh.

Mendadak di muka tenteugun, musuh datang tantangi perang: Co

Coh kirim Kbouw Tie dengan satu maksud yang masih terbenam

dalam rahasia,

Lauw Pie tidak sambut tantangi itu. Pun fihak musuh tidak

berkeras akan menyerang. Tadinya Lauw Pie berniat akan mundur

teratur, tapi masih kwatir akan diserang dari belakang dalam

penarikan mundurnya.

Kini musuh sudah muncul di depan mata. Kini ia harus

keluarkan akal akan kelabui musuh: ia titah tentaranya makan

sampai kenyang, supaya di waktu malam mereka cukup bertenaga

akan berjalan balik, tinggalkan semua rintengan yang sengaja tidak

diromhak. Maksudnya supaya musuh menduga: mereka masih

berada dalam benteng.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 73

Penarikan mundnr ini berjalan menurut reneana. Musuh pun

tidak datang menyerang, hingga tentaranya Lauw Pie dapat

singkirkan diri: di muka berjalan tentara infanterie, disusnl dengan

tentara berkuda. Lauw Pie dan Tio Cu Liong menjaga barisan

belakang.

Berjalan beberapa paal jauhnya, waktu mereka meliwati satu

gunung kecil, sekonyong-konyong terlihat ribuan api obor dan

terdengarnya orang bersorak-sorak dengan berisik.

"Jangan kasih Lauw Pie lari! Lekas tangkap Lauw Pie!

Sinsiang sedang tunggu di sini!"

Lauw Pie jadi gugup, tapi segera Tio Cu Liong tentramkan

hatinya. Ia ini segera putar tumbaknya akan membuka jalan,

sementara Lauw Pie dengan pegang dua pedang mengikutnya.

Sedang Cu Liong babat-babati laskarnya Co Coh, di bawah

pimpinan le Kim dan Lie Tian, Lauw Pie pecut kudanya, dilarikan

ke jalanan kecil, menjauhkan diri dari medan perang sabil itu.

Sesama waktu itu dari belakang sudah datang mengubar

laskarnya Khouw Tie yang dititah buat gencet larinya pasukannya

Lauw Pie. Hingga kini Tio Cu Liong dan sisa tentaranya jadi

terkepung.

Seperti diubar setan, Lauw Pie larikan kudanya, keluar pula ke

jalanan besar, di mana kembali ia berpapasan dengan kira-kira

seribu tentara berkuda.

Duganya ia bertemu pula pada musuh. Tapi untung baginya:

mereka itu bukannya lawan, hanya kawan sendiri.

Mereka itu adalah Lauw Pek dengan pasukannya, membawa

kedua isterinya Lauw Pie. Sebagian tentara itu ada luka.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 74

Tidak lama kemudian Sun Khian, Kan Yong dan Bie Hong tiba

juga di situ. Mereka itu ceritakan, bahwa ia orang tidak sanggup

menjaga kota Lulam dari kepungan musuh, maka kota itu sudah

ditinggalkan.

"ln-tiang ada di mana ?" tanya Lauw Pie.

"Sekarang baik Ciangkun keluarkan perintah buat kita berlalu

dari sini, jauhkan diri dari musuh sejauh-jauhnya," jawab Lauw Pie,

sengaja tidak mau bilang. bahwa In-tiang sudah kena dikepung.

"Belakangan baru kita usahakan lagi bagimana baiknya.''

Titah ini segera dikeluarkan, tapi baru saja mereka melarikan

diri beberapa pal jauhnya, tiba-tiba di depan jalanan ada

menghadang laskarnya Co Coh, di bawah pimpinan Thio Kap.

"Lauw Pie, lekas serahkan dirimu !" terdengar pemimpin laskar

bertreak.

Lauw Pie titahknn buat balik kembali, Kuda-kuda dikaburkan

seperti diudak setan.

Mendadak dari puncaknya satu gunung turun sekelompak

tentara, yang ternyata ada lasknrnya Co Coh juga: Kho Lam pimpin

tentara berkuda itu. Kini Lauw Pie dan pasukannya jaug kecil jadi

terjepit di antara dua pasukan musuh: di muka dan di belakang

musuh sedang mengejarnya. Hingga jalan buat melarikan diri sudah

tidak ada lagi baginya.

Lauw Pie mendongak ke langit. Sembnri takapkan kedua

tangannya, ia kata: "Okh, Tuhan yang Maha Kuasa! Mengapakah

aku harus terima kesusahan sampai begini heibat? Daripada mati di

tangan musuh atau dihukum mati oleh Co Coh, lebih baik aku

bunuh diri sendiri ..... "https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 75

Ia tarik pedangnya dan siap sedia akan gorok leber sendiri,

ketika Lauw Pek dengan kaget buru-buru rampas pedang itu.

"Ciangkun jangan keburu putus asah! Biarlah aku perang mati
matian buat menolong pada Ciangkun."
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lauw Pie tidak jadi bunuh diri sendiri, sementara Lauw Pek

segera maju menerjang Kho Lam. Berperang baru tiga jurus.

goloknya Kho Lam samber bikin putus lebernya Lauw Pek.

Lauw Pie jadi bingung, tapi segera ia besarkan hati buat maju

berperang.

Mendadak barisan belakang dari Kho Lam jadi kalang kabut

satu pahlawan sedang menerjang masuk ke dalam ketentaraan itu.

Dilihat oleh Lauw Pie: waktu tumbaknya pahlawan itu diangkat ke

atas dan dijatuhkan pula ke bawab, Kho Lam lantas terjungkal dari

kudanya dengan tidak bernyawa lagi.

Pahlawan itu ternyata Tio Cu Lieng adanya!

Jiwanya Lauw Pie dan para pengikutnya jadi ketulungan, Tio

Cu Liong putar terus tombakuja, ambil jiwa-jiwa tentara yang tidak

keburu singkirkan diri.

Kemudian ia terjang ke laskar musuh di sebelah belakang. Kini

laskarnya Thio Kap dapat giliran buat pulang ke akberat di bawah

ujung tumbaknya Tio Cu Liong.

Pun laskarnya Thio Kap jadi berantakan dan melarikan diri,

tinggalkan mereka punya panghma, siapa kini terlibat dalam

pertempuran hebat dengan Tio Cu Liong.

Tigapuluh jurus mereka bertempur dengan sengit, hingga Thio

Kap tidak tahan melawan : ia balikan kudanya dan melarikan diri.

Kemudian ia coba kumpulkan tentaranya yang berantakan akanhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 76

pegat jalannya Lauw Pie di selat-selat gunung yang jalanannya

kecil-sempit,

Tapi mendadak dari lain jurus muncul Kwan Kong, Kwan Peng

dan Ciu Cong: dengan tiga ratus tentara. Mereka segera hajar laskar

musuh yang kini berbalik jadi tergencet.

Thio Kap tidak tahan melawan serangan dari muka dan

belakang. Ia kabur tanpa perdulikan lagi nasib tentaranya. Lauw Pie

persatukan pula para panglima dan tentaranya, Dengan bawa ia

punya kedua isteri, Lauw Pie kemudian kelauar dari sela gunung

dau pilih tempat yaag cocok buat dirikan kubu-kubu.

Ia titah Kwan In-tiang cari Thio Hwie yang telah dapat perintah

akan tuluugi Kioag Touw dengan pasukan pembawa ransum.

Kiong Touw sudah binasa di tangan He Houw Yap, hingga

Thio Hwie tidak keburu menolonginya. Segera in gempur laskarnya

He Houw Yan ini, yang kemudian menarik diri, mundur dengan

teratur

Thio Hwie ubar -terus pada musuh itu yang sedang pasang

jebakan. Sebab dalam mundurnya itu, He Houw Yan memberi

kesempatan pada kawan Gak Cin dan laskarnya akan ubar Thio

Hwie dari belakang, hingga ia ini jadi terkepung.

Tibanya Kwan Kong di tempat itu ternyata amat dibutuhkan

oleh Thio Hwie yang sedang dikuruug itu dan harus bertempur

dengan musuh di muka dan belakang.

Melelihat Thio Hwie dapat balapan tuan yang dimalui, fihaknya

Co Coh, ialah He Rouw Yan dan Gak Cin, tarik masing-masing

punya laskar dan kabur tinggalkan lawan-lawannya, yang kini

mereka tidak ungkulan buat lawan.https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 77

Kwan Kong dan Thio Hwie kembali berkumpul dengan Lauw

Pie. Ia ini titahkan Sun Khiam bawa kedua Hujin jalan di muka,

dikawal oleh para panglima dan sisa tentaranya.

Mereka tiba di tepi sungai Han Kang. Di situ lalu didirikan

kubu-kubu untuk mereka mengaso.

Rakyat dari tempat itu taruh sympati pada Lauw Hong Siok.

Mereka dengan berduyun-duyun datang bawakan arak dan

makanan, disuguhkan pada Lauw Pie.

Di tepi sungai Han Kang, Lauw Pie terpaksa merayakan

perjamuan untuk .......... kekalahan mereka, sudah kehilangan kota

perlindungan Lulam dengan tidak mempunyai kota lagi buat

bersarang!

Ternyata Co Coh kembali berhasil wujudkan maksudnya.

Tengab bermakan-minum Lauw Pie berpidato dengan hati jengkek

ia bayangkan pula kekalahan-kegagalannya, hingga para

panglimanya jadi mesti teturutan bernasib malang. Sedang mereka

semua berkepandaian besar, pantas dapat derajat tinggi dan mulia.

Tapi karena mereka turut pada dirinya (Lauw Pie) yang

berperuntungan jdek, jadi mesti turut menderita banyak kesusahan.

"Kini aku seumpama kata seperti tidak ada tempat lagi buat

berdiri. Aku kwatir nanti bikin kapiran penghidupan kau orang.

Mengapakah kau orang tidak mau meninggalkan saja padaku,

supaya kau orang dapat cari Cukong yang cakap, bisa peroleh

pahala besar dan kemuliaan?"

Semua pendengar jadi terharu. Mereka tutupi muka dan

menangis, lampiaskan hatinya yang sedih.

"Keliru sekali kanda sudah bicara begitu," kata Kwan Kong.

"Kanda jangan keburu putus asa. Ingat saja di jaman dahulu kala

waktu Kaisar Han Ko Couw (Lauw Pang) berebut negeri padahttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 78

Couw Pa Ong (Hang Ie), Lauw Pang sering dikalahkan oleh Hang

Ie. Tapi akhirnya dengan satu kali menang perang saja, menang

dengan gilang-gemilang, ialah menang perang di bawah gunung

Kioe Lie San, Lauw Pang lantas dapat tetapkan seantero negeri, dan

duduk bertachta dengan selamat sebagi Kaisar yaug pertama dari

kerajaan Han. Turun-menurun Han Tiauw berdiri, sampai sekarang

sudah lebih dari empat ratus tahun. Dan kita orang sekarang perangi

Co Coh untuk basmi kaum pengkhianat (kansin) dan

memperteguhkan kerajaan Han. Soal menang atau kalah perang, itu

sudah lumrahnya dalam medan peperangan. Mengapatah kanda jadi

kendor dan lembek hati? Bukantah kita sudah sering terkumpal
kampil, bukan baru ini kali saja ?"

"Omongan Kwan Ciangkun ada benar sekali," Sun Khiam turut

campur bicara, "Soal untung dan lacur ada waktunya. Dari sini ke

Kengciu tidak seberapa jauh. Kengciu ada daerahja Lauw Piauw

alias Lauw Keng Seng. Daerabnya meliputi sembilan residensie. Ia

mempunyai cukup ransom dan cukup tentara. Lauw Piauw masih

terhitung satu turunan dari kaum kerajaan Han. Aku rasa tidak

menjadi halangan, jika Cu-kong pergi minta pertolongan padanya!"

"Aku kuatir ia tidak sudi memberi tempat pada kita," kata

Lauw Pie.

"Baik aku pergi lebih dulu buat dongengin padanya," kata pula

Sun Khiam. "Kalau aku yang bujuki, pasti Lauw Piauw akan keluar

sampai diperbatas daerabnya akan sambut pada Cukong."

Dengan girang Lauw Pie titah Sun Khiam pergi ke Kengciu

sebagi ia punya utusan akan mobon diberi tempat tinggal pada

dirinya berikut segenap panglima dan sisa tentaranya.

Setibanya di Kengciu, Sun Khiam harus adu lidah. Sesudah

jalankan peradatan, tuan-rumah Lauw Piauw menanya:https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 79

"Aku tau kau ada turut pada Hian Tek, ada perlu apakah maka

kau datang padaku ?"

"Lauw Su-kun ada soorang gagah dan bijaksana," sahut Sun

Khiam. "Biarpun tentaranya tidak banyak dan panglimanya hanya

beberapa orang saja, tapi ia berkeras hati akan menolong dan

menunjang pada kaum kerajaan "

Lauw Piauw manggut-manggutkan kepala, suatu tanda

menyatakan benar kata-katanya sang tamu yang teruskan

omongannya:

"Lauw Pek dan Kiong Touw di Lulam sama sekali tidak terikat

pamilie dan bukan sanak atau kadang pada Su-kun, namun dengan

senang hati mereka sudah membela sampai mati. Tuanku dengan

Su-kun Rian Tek masih terhitung turunan dari satu pengkot, kaum

pamili kerajaan Han. Sekarang Lauw Su-kun baru kalah perang. Ia

bermaksud akan menumpang pada Sun Kwan. Tapi aku sudah

mencegah dengan kata begini: "Jangan membelakangi pamilie

sendiri dan jangan minta menumpang pada orang luar yang bukan

sanak atau kadang, kalau Su-kun masih ada pamilie sendiri yang

boleh dibuat senderan" .

Sun Khiam hentikan omongannya sembari melirik pada Lauw

Piauw yang tetap manggut?manggutkan kepala. Rupanya ia sedang

berpikir dalam, mulai mengarti: ke jurusan mana omongan itu akan

ditujukan.

"Lauw Ciangkun di Kongcu tersohor suka menerima

orang-orang gagah yang bijaksana. Banyaknya orang-orang gagah

yang datang pada Ciargkoen seperti mengalirnya sang air, Lauw

Ciangkun tentu lebih suka menerima orang-orang gagah yang masih

terhitung pamilie dari satu pongkot. "https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 80

Sun Khiam hentikan omongannya, terganggu dengan masuknya

seorang panglima, ialah Coa Mo. iparnya Lauw Piauw. Ia dapat

dengar pembicaraan ini dan kandung masuk akan menjadi opposisi,

bila sang Ciehu bertentangan pendirian dengan dirinya.

"Mendengar omonganku tadi," Sun Khiam lanyutkan

bicaranya, "Lauw Su-kun lantas suruh aku datang ke sini lebih dulu

guna menerangkan maksud buat menumpang pada Lauw Ciangkun

dan semua perentabnya Ciangkun, tentu Lauw Su-kun akan turut

dan penuhkan."

"Hiao Tek ada aku punya adinda," sahut Lauw Piauw .

"Memang sudah lama aku ingin bertemu padanya, tapi belum

beruntung bisa bertemu muka. Jika sekarang in sudi datang padaku,

sungguh aku merasa amat sukur, Dengan girang aku akan terima

padanya dan beri tempat tinggal di Kengciu ........ "

"Jangan! Tuanku jangan terima pada Lauw Pie!" teriak Coa

Mo, tidak dapat menahan bergolaknya sang hati, "Aku kira tuanku

masih ingat: bermula Lauw Pie sudah turut pada Lu Pouw,

kemudian ia turut pada Perdana Menteri Co Coh. Lari dari kota raja

Hietouw, ia bersarang pula di Kie-ciu, buat kemudian dibikin

terkumpal-kampil pula, Karena sudah bermusuhan dengan Co

Sisiang, ia menumpang pada Wan Siauw. Juga pada Wan Siauw ia

tidak tetap. Sepak-terjangnya Lauw Pie ini sudah cukup

membuktikan, begaimana adanya watak Lauw Pie!"

Lauw Piauw jadi terperanjat mendengar teriakan dan

omongannya Coa Mo yang kasar. la duduk berpikir, sementara Sun

Khiam pandang dengan kedua mata melotot pada sipembicara, yang

melanjutkan:

"Kala sekarang tuanku terima dan kasih tempat tinggal pada

Lauw Pie di sini, tentu Co Sinsiang jadi gusar pada tuanku, dengan

akibat Kengciu kelibat dalam peperangan. Terlebih baik tuankuhttps://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 81

bunuh saja si Sun Khiam ini dan kirim kepalanya pada Perdana

Menteri Co Coh, yang tentu akan mengindahi pado Tuanku."

"Ako Sun Khiam bukan satu pengecut, Sun Khiam tidak takut
Kwan Kong Kwe Ngo Koan Karya Monsieur Kekasih di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mati!" sahut Seen Khiam dengan gagah. "Su-kun Lauw Hian Tek

adalah seorang seniman yang cinta negeri. Ia tidak dapat disamakan

seperti Co Coh, Wan Siauw atau Lu Pouw. Itu waktu kalau Lauw

Su-kun sudah turut pada mereka, itu hanya lantaran terpaksa.

Karena Lauw Ciangkun di Kengciu ada terikat keluarga satu

pongkot dengan dirinya, maka Lauw Su-kun ingin datang di sini

dan mohou diberi tempat tmggal. Mengapatah kau mesti berdengki

hati dan benci pada Su-kun? Mengapatah kau mengosok pada Lauw

Ciangkun buat jangan terima seorang bijaksana sebagi Lauw Su
kun ?"

Tadi Lauw Piauw dibikin sangsi oleh asutannya Coa Mo. Ia

pikir benar juga omongannya sang ipar itu. Tapi mengingat keadaan

keluarga sendiri, di mana Coa Mo selalu muncul akan menyampur

tangan, Lauw Piauw merasa ia memperlukan orang luar akan diajak

berunding dan satu waktu mungkin perlu tenaganya. Lagi ia sudah

keluarkan janjian akan terima pada Lauw Pie.

Dengan membeliakkan mata, Lauw Piauw membentak Coa

Mo: "Kau jangan banyak bicara lagi! Aku punya keputusan sudah

tetap!"

Coa Mo ngeloyor dengan amat malu dan mendongkol.

"Kali ini aku kalah sebagi oppositie, melawan masuknya Lauw

Pie ke Kengeioe," ia menggerendarg sembari kepal-kepalkan

tangan. "Tetapi tunggu dan liatlah nanti: Coa Mo akan bikin Lauw

Pie kembali terkumpal-kampil, bila aku gaga! serahkan in pada

Perdana Menteri. Co Coh!"https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Yoza Upk

Pdf image : Yoza Upk , Koleksi : Yons. 82

Lauw Piauw titahkan Sun Khiam kembali pada Lauw Pie untuk

memberi kabar haek. Keruudian ia sendiri dengan bawa sedikit

tentara keluar dari Kengeioe akan sambut deugan segala hormat

kedatangannya Lauw Pie di Kengeioe.

Ketika Lauw Pie bertemu Lauw Piauw, ia jalankau peradatan

sebagi tetamu yang menghormati tuan-rumah, apa yang dibalas

dengan hormat meourut peradatan di jamau itu.

Kemudian Lauw Pie ajak Kwan In-tiang dan Thio Hwie

ketemukan Lauw Piauw. Kembali peradatan dijalankan. Barulah

kaum wanita dae lain-lain pahlawan diperkenalkan.

Lauw Piauw silabkan para tamunya masuk ke Kengeioe, di

mana segera dihatur perjamuan untuk para tamu yang dntang

menumpang tinggal itu.

Beberapa gedong disediakan untuk mereka bertempat tinggal.

Tuan-rumah Lauw Piauw kelihatan amat gembira dengan

kedatangannya adinda Lauw Pie, pada siapa ia bermaksud akan

uwarkan rabasia batinya soal kendaan keluarganya, Ketika Perdana

Menteri Co Coh di Lu-lam menerima berita, bahwa Lau Pie sudah

diterima oleh Lauw Piauw di Kengciu, atas adviesnya para

penasehat, ia tidak kirim tentara buat perangi Lauw Piauw.

Pun maksud buat hajar Wan Siauw diurungkan.

Co Coh hanya memberi titah akan pasukan raksaksanya balik

kembali ke kotaraja Hietouw.

TAMAT


Empat Serangkai Rahasia Lorong Spiggy Hardy Boys Komplotan Pemuja Vodoo Pendekar Pulau Neraka Perisai Kulit Naga

Cari Blog Ini