Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra Bagian 1
"Catatan Pendek untuk
Cinta yang Panjang"
BOY CANDRA
"Catatan Pendek untuk
Cinta yang Panjang"
Penulis: Boy Candra
Penyunting: Dian Nitami
Proofreader: Irwan Rauf
Desain Cover: Budi Setiawan
Penata Letak: Didit Sasono
Diterbitkan pertama kali oleh: mediakita
Redaksi:
JI. Haji Montong No. 57 Ciganjur Jagakarsa
Jakarta Selatan 12630
Telp. (Hunting): (021) 7888 3030;
Ext.: 213, 214, dan 216
Faks. (021) 727 0996
E-mail: redaksiQmediakita.com
Website: www.mediakita.com
Twitter: Qmediakita
Pemasaran:
PT TransMedia
JI. Moh. Kahfi II No.12 A
Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp. (Hunting): (021) 7888 1000
Faks. : (021) 7888 2000
E-mail: pemasaranQtransmediapustakaxom
Cetakan Pertama, 2014
Hak cipta dilindungi Undang-undang
Katalog DalamTerbiran (KDT)
Candra, Boy
Catatapan Pendek untuk Cinta yang Panjang/Boy Candra; penyunting, Dian Nitami; ?
cet.1? Jakarta: mediakita, 2014
xii + 212 hlm.;13x19 cm
ISBN 979-794?487-5
1.Non Fiksi |.Judul
||. Dian Nitami
895
ebook by pustaka-indo.blogspot.com
Apabila Anda menemukan kesalahan cetak dan atau kekellruan Informasl pada buku Inl, harap
menghubungi redaksi mediakita. Terima kasih.
Pengantar Perasaan
Bagi saya cinta adalah salah satu kekuatan terbesar
untuk melakukan apa pun. Termasuk dalam menyusun
buku ini. Lebih setahun saya menuliskannya. Naskah
buku terlama yang pernah saya tulis sejauh ini. Karena.
memang saya harus melakukannya dengan momen
momen yang terjadi. Masa-masa jatuh cinta, masa-masa
dijatuhkan, masa-masa bertahan bertahun-tahun, juga
masa-masa kembali bangkit setelah dicampakkan.
Di setiap bagian dalam buku ini, selalu ada satu momen
atau satu orang di dalamnya. Meski tidak semuanya adalah
pengalaman cinta saya. Beberapa saya tulis berdasarkan
pengamatan saya terhadap pengalaman cinta orang
orang di sekitar saya. Juga beberapa saya tulis sebagai
jawaban atas curhatan teman-teman di email. Kesemua
tulisan dalam buku ini adalah perenungan panjang, atas
kesalahan, atas keinginan, atas kelalaian, atas usaha saya
dalam memahami perasaan.
Saya sengaja menulis tulisan di buku ini dengan
pendek-pendek. Yang saya ingat, hampir sebagian besar
hanya empat paragraf, meski ada beberapa yang agak
vii
viii
panjang ?tetapi tidak akan terlalu panjang. Sebab. saya
percaya, untuk urusan cinta dan perasaan orang-orang
tidak suka bertele-tele. Itulah sebabnya, saya menulisnya
pendek. Satu tulisan. satu perenungan akan perasaan.
Di buku ini, kamu akan menemukan bermacam
perasaan. Mungkin itu seolah dirimu sendiri. Mungkin
kau merasa tulisan akan kesedihan, kecewa, mencoba
kuat. atau malah sinis, semuanya memang ditulis apa
adanya. Sesederhana mungkin. Namun, tidak lemah.
Catatan ini adalah catatan yang kuat. ltulah kenapa saya
akhirnya mengambil judul "catatan pendek untuk cinta
yang panjang." Ada harapan yang saya simpan di sini.
Setidaknya untuk perasaan-perasaan yang saya rasakan.
Yang saya renungkan.
Jika kamu membaca buku ini. Saya berharap, berikan
jugalah kepada orang-orang yang kau cintai. Sebab,
beberapa tulisan ini memang isi hati yang kadang tidak
bisa diungkapkan kepada seseorang. Hadiahi dia buku
ini, mungkin bisa menyampaikan apa yang ingin kau
sampaikan. Tidak masalah apakah dia seseorang di
masalalumu, seseorang yang sedang menikmati hari
harimu, atau orang yang kau harapkan jadi masa depanmu.
Sebagian tulisan di buku ini pernah saya update di blog
saya, rasalelaki. Kau boleh membaca dari bagian mana
saja, pilih judul yang kau suka. Atau, tulisan yang sedang
sesuai dengan perasaanmu. Sebab, di buku ini saya
menulis mulai dari momen jatuh cinta, sampai perasaan
yang hanya bisa dikenang.
Selamat merenungi perasaan-perasaan. Selamat jatuh
cinta. Selamat patah hati. Jangan lupa, setelah patah hati.
mulailah bahagia kembali.
Catatan Terima kasih:
Allah SWT yang Maharomantis, terima kasih telah
membuat saya percaya bahwa impian dan kerja keras
memang tak pernah sia-sia.
Kepada ayah ?Mahyunil, lelaki yang selalu saya cintai,
yang mengajarkan banyak hal tentang cinta. Mama yang
saya sayangi, mama Ema. Adik saya, Harina Putri Kesuma.
Terima kasih sudah percaya pada impian-impian saya.]uga
keluarga kecil yang selalu menjadi rumah saya pulang.
Editor saya yang cantik. Dian Nitami. Terima kasih
sudah menjadi editor yang menyenangkan. Juga teman
teman di penerbit mediakita, yang sudah memercayai
buku ini untuk terbit.
Sahabat, dan adik-adik keluarga besar Unit kegiatan
Komunikasi dan Penyiaran Kampus Universitas Negeri
Padang ?UKKPK UNR Terima kasih sudah berbagi banyak
hal, dan menjadi keluarga yang menyenangkan. Juga
sahabat saya Andi Has, dan semua yang selalu membantu
saya. Terima kasih.
Juga kepada orang-orang yang ada di setiap bagian
buku ini, yang membuat saya belajar banyak hal tentang
jatuh cinta, menjaga, patah hati, hingga belajar berjalan
lagi, dan bahagia kembali. Terima kasih untuk pengalaman
berharganya.
Dan kepada kamu, . Pembaca setia
buku-buku saya, juga tulisan di blog dan lainnya. Kalian
adalah salah satu alasan kenapa saya ingin terus menulis.
Semoga buku ini bermakna bagi kalian, seperti halnya
makna buku ini bagi saya. Selamat membaca!
Salam,
.
xi
pustaka-indo.blogspot.com
Huri-hari jatuh &
Menjutuhkun Hati
Perihal Menyatukan
Perasaan
Besar kemungkinan setiap orang pernah berada
pada fase ini. Dilema antara tetap memendam perasaan
atau menyatakan. Ada banyak hal yang menyebabkan
seseorang memilih memendam. Seperti aku misalnya.
aku takut perasaanku tidak berbalas. Meski aku tahu,
kemungkinan terburuk dari mencintai hanyalah tidak
dicintai kembali. Dan, itu sesungguhnya tidak teramat
buruk. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, saat aku
tidak berani menyatakan perasaan. Aku akan dihantui
pertanyaan seumur hidup: apa kau pernah mencintai aku
juga?
Banyak orang akhirnya menyesal. Seperti yang
diceritakan di film-fllm, dan buku-buku. Perasaan yang
terlambat dinyatakan. Padahal sebenarnya kau juga
punya perasaan yang sama. Hanya saja, kau juga tidak
punya keberanian untuk menyatakan. Dan, saat salah
satu dari kau dan aku memberanikan diri menyatakan,
saat itu salah satu dari kita sudah punya pasangan. ltu
menyakitkan, bukan? Andai saja aku berani menyatakan.
tentu hal sesakit itu tidak akan terjadi.
Perasaan yang tumbuh di dada. Bukanlah perasaan
yang salah. Setiap orang berhak dijatuhi cinta. Dan, dari
teori mana pun yang kau pelajari, cinta tak pernah salah.
Perasaan adalah perasaan. Meski saat jatuh dan membuat
patah, cinta terlihat kejam dan menyakitkan. Namun,
harus diingat-ingat lagi, setiap hal yang jatuh selalu punya
masa baik. Semisal, buah yang jatuh, jika tak cepat diam bil
dan dimakan, akan menjadi buah yang busuk. Atau
mungkin akan diambil orang lain.
Begitulah perasaan. Saat dia memilih jatuh di
hatimu. Kau hanya punya pilihan. Mengambilnya dan
menyatakan. Atau, membiarkan waktu membuatnya
hilang atau mungkin diambil orang lain. Sebab itu. aku
tidak ingin terlambat. Aku memilih mengambilnya,
memilih menyatakan perasaan kepadamu. Ah, kupikir
soal perasaan bukan perihal jenis kelamin perempuan
atau laki-laki. Perihal perasaan semuanya sama saja. Laki
laki dan perempuan sama?sama ingin bahagia, bukan?
Aku memilih menyatakan perasaan bukan semata agar
kau membalas perasaanku. Tak lain hanya ingin kau tahu.
aku orang yang jatuh cinta kepadamu. Dan, tidak ingin
menyimpannya sendiri.
Sebab tugas orang menyatakan perasaan hanyalah
menyatakan perasaan. Hanya memberi tahu, bahwa ia
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas.
Perihal terbalas atau tidak, itu urusan lain.
l0/l l/20l4
Mencintaimu Saja
Sudah Bahagia
Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku
paham aku yang memiliki perasaan terlebih dulu
kepadamu. Aku yang diam-diam memerhatikanmu. Yang
tanpa pernah kau sadari (atau mungkin kau sadar tetapi
pura-pura tidak sadar) aku sering mencari perhatianmu.
Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kau melirik aku.
Hanya ingin kau tahu ada orang yang dengan sepenuh hati
sedang ingin kau tatap. Meski sejujurnya, dengan berada
di sampingmu tanpa kau tahu perasaanku pun sudah
bahagia.
Aku hanya ingin menumpangkan rindu di dadamu.
Bukan untuk memaksamu memilikinya. Aku hanya ingin
menumpang harap di pelukmu. Bukan untuk memaksamu
mewujudkannya. Aku hanya ingin mencintaimu, tanpa
pernah memaksamu untuk kembali membalas cinta. Aku
hanya ingin melakukan hal-hal yang tak membuat hatiku
menyesal nanti bila aku tak melakukannya.
Kelak, jika doa-doaku tidak pernah dikabulkan Tuhan
untuk bersamamu, aku tidak akan pernah menyesal telah
memanjatkannya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam
malam-malamku yang ingin. Dalam rindu-rindu yang sepi,
tanpa pernah merasakan peluk yang pasti.
Karena bagiku, mencintaimu saja adalah hal istimewa.
Mencintaimu saja adalah hal yang tidak akan pernah
mampu dibeli dengan apa pun. Oleh apa pun. Karena
hanya aku yang bisa mencintaimu seperti ini. Dengan
mencintaimu saja aku sudah bahagia. Apalagi bila bisa
memiliki dan menyatukan hati denganmu.
24/08/20l4
Karena bagiku,
mencintaimu saja
adalah hal istimewa.
Chatting
Kalau diibaratkan warna. Ini mungkin warna merah
jambu muda. Lembut, lucu, dan bikin bahagia. Begitulah
perasaan saat menikmati obrolan denganmu. Meski
hanya melalui chatting. Namun sungguh, aku bahagia.
Aku menikmati pembicaraan yang sejujurnya terkesan
kaku. Bagaimana tidak, aku harus menenangkan diri
untuk membalas chatmu. Sumpah, ini bikin deg-degan.
Kalau kau pernah menanti momen pengumuman juara
di sebuah lomba. Barangkali ini lebih deg-degan dari itu.
Aku bahkan menulis beberapa pesan, lalu menghapusnya.
berulang-ulang sebelum akhirnya kukirimkan kepadamu.
Momen chatting denganmu sudah lama kunantikan.
Berkali-kali aku online di media sosial. Selalu saja aku
melihat akun media sosialmu. Namun. ternyata untuk
sekadar mengirimimu salam atau halo saja aku tidak
berani. Ah, apa setiap hal yang diikutsertakan hati memang
begini? Aku bahkan lebih grogi daripada saat bertemu
denganmu. Bingung harus mulai dari mana. Padahal kalau
chat dengan teman lainnya, aku malah biasa saja. Santai
sekali malahan. Apakah jatuh hati selalu membuat orang
orang seperti ini? Takut melakukan kesalahan.
Menulis chat untukmu membuatku harus berpikir
lebih. Mencari kalimat yang kupikir tepat. Padahal kalau
dipikir lagi, sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan.
Namun, ya mau bagaimana lagi. Proses jatuh hati memang
agak sulit dimengerti. Orang yang tadinya cerewet bisa
saja tiba?tiba menjadi pendiam. Orang yang tadinya suka
chat panjang-panjang bisa kehilangan kalimat yang ingin
dituliskan. Apa semua orang merasakan hal seperti ini?
Atau hanya aku yang terlalu membawa hati? Yang pasti
bagaimanapun deg-degan chatting denganmu, tetap saja
ini adalah hal yang menyenangkan.
Namun, selalu ada hal yang kadang bikin nyesek. Saat
aku sudah mulai nyaman menulis kalimat demi kalimat.
Mulai mengalirkan kata-kata kepadamu. Tidak begitu deg
degan lagi. Meski tetap saja takut melakukan kesalahan.
Kau malah teringat dengan pekerjaanmu. Dan, satu hal
yang aku paham betul. Sebahagia apa pun aku menikmati
momen chatting denganmu. Pekerjaanmu tetaplah hal
yang nomor satu. Ya, meski itu cukup bikin nyesek.
Setidaknya aku senang, akhirnya bisa chatting denganmu.
Dan, ini saatnya kembali mengumpulkan keberanian.
Sampai tiba momen chatting berikutnya denganmu.
Hingga nanti aku punya keberanian untuk menatap
matamu secara langsung. Jatuh hati mengajarkan aku
bagaimana memberanikan diri. Juga bagaimana menjadi
sabar saat kau tinggalkan sendiri.
26" l/20l4
Sating Diam
Berlama-Zama
Mungkin. ini yang namanya nyaman. Berlama-lama
denganmu. Tak melakukan apa?apa. Selain saling diam
menatap pantai. Atau tiduran menatap langit di taman
belakang kampus. Melihat bintang-bintang berlarian.
Menikmati momen diam yang lama. Kita tidak perlu apa
apa lagi untuk merasakan bahagia.
Berjam-jam tanpa suara, masih bisa membuat kita
ingin berdua. Aku senang menatapmu, yang tiba-tiba
menatapku lama. Di matamu, aku selalu merasa lebih
baik. Aku tak pernah merasa sendiri. Aku selalu punya
teman, bahkan saat aku sudah pulang. Di kepalaku kau
kuajak ke mana-mana. Mendatangi tempat-tempat tak
terduga.
ltulah alasan, kenapa aku selalu ingin bertemu
denganmu. Aku suka mengusap keningmu. Menggodamu.
"lh, jerawatan." Atau sekadar membelai rambutmu, "lh,
kamu ketom bean, ya?!" Kamu cemburut, dan aku tertawa.
Lalu, kita diam untuk waktu yang lama. Menikmati
lamat-lamat kebersamaan. Memandang hal yang ada di
pandangan. Meski sibuk dengan pikiran masing-masing.
Namun, kita tak pernah merasa resah satu sama lain.
Hingga hari ini, kita masih suka melakukan hal yang
sama. Saling menerka-nerka isi kepala. Tanpa pernah
menuntut satu sama lain. Tanpa pernah membahas hal
hal lain. Kita hanya menikmati suasana yang membuat kita
larut. Meski bisa saja kehilangan datang seketika, tetapi
kita tetap percaya. Rasa nyaman ini adalah bahagia. Lalu
kenapa harus takut, kalau akhirnya kita saling jatuh cinta?
l6/l l/20l4
Meski sibuk dengan
pikiran masing-masing.
Namun, kita tidak
pernah merasa resah
satu sama lain.
Di Balik Rencana
Malam ini hujan turun dengan angkuhnya. Sedari
pukul lima sore. Padahal, kita sudah membuat janji
untuk menikmati malam Minggu berdua. Bahkan. untuk
menentukan ke mana kita malam ini, kau dan aku
sempat berdebat. Kau ingin ke toko buku. Sedangkan,
aku ingin mengajakmu datang ke acara malam puisi (aku
sebenarnya telah menyiapkan puisi untuk kubacakan di
depan semua orang ?untuk kamu). Namun akhirnya,
kita sepakat: setelah ke toko buku, barulah kita datang
ke acara malam puisi. Katamu, ke toko bukunya hanya
sebentar, kau hanya ingin membeli buku baru penulis
idolamu.
Kau tahu? Jauh sebelum malam ini, dua minggu yang
lalu. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Juga.
sebenarnya acara malam puisi ini adalah salah satu hal
yang aku tunggu. Dan, semuanya seperti kebetulan,
malam ini kau ulang tahun. Aku pun berpikir, sebuah puisi
untuk menikmati malam berdua denganmu adalah cara
paling syahdu.
Pukul tujuh lewat empat puluh lima menit, malam.
Hujan belum juga reda. Malah semakin lebat. Seperti
enggan menyediakan waktu untuk merasakan hangatnya
malam Minggu. Kita terus berkabar. Berharap hujan
segera berhenti. Agar kita bisa keluar rumah, dan bertemu
di toko buku, lalu berangkat berd ua ke acara malam puisi.
Satu jam kemudian, kau melunak. Katamu, kita tidak
usah ke toko buku. Kita segera ke malam puisi saja.
Lalu, berharap hujan segera reda. Kau terdengar sedikit
mengeluh, kau tidak suka hujan saat ingin berpergian
seperti ini. Aku hanya bisa mengamini doamu, berharap
yang sama. Agar setelah hujan reda kita bisa segera
bertemu.
Dua jam kemudian, hujan tidak juga berhenti. Semua
rencana yang telah kita susun sedemikian rupa batal
begitu saja. Padahal kita sempat berdebat menentukan
ke mana kita akan pergi. Sekarang tidak ada toko buku
dan malam puisi. Tidak juga ada pelukan saat malam
ulang tahunmu. Namun, kita tetap bisa bersama. Berdua
di balik ponsel, di rumah masing-masing. Berharap yang
sama. Meski kita tidak berada pada ruang yang sama, kita
selalu bisa menikmati cinta. Walau tidak sesuai rencana.
Memang benar, terkadang apa yang kita rencanakan
sebaik mungkin pun belum tentu bisa terlaksana dengan
baik. Namun, di balik semua yang gagal ada hal manis yang
tertinggal. Kita selalu ke mana-mana berdua, menikmati
apa saja berdua. Bahkan, setiap ulang tahun kita selalu
merayakannya berdua. Namun, malam ini Tuhan
berkehendak lain, Tuhan hanya ingin kita menikmati
dengan cara yang lain. Menikmati hujan dan belajar
memanjatkan doa berdua tanpa perlu ke mana-mana.
25/l0/20l4
Hal Ini Tuk Terpikirkan
Sebelumnya
Aku tidak pernah berpikir akan menjadi kekasihnya.
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tidak pernah juga berharap akan menjadi seseorang yang
menemaninya makan sebagai sepasang kekasih. Aku dan
dia hanya berteman, sebelumnya. Sebelum akhirnya kami
saling menyadari. Ada hal yang mengikat kami. Perasaan
yang tumbuh melalui proses panjang. Perasaan yang
berawal dari perkenalan biasa. Kemudian kami memilih
berteman. Hingga akhirnya kami sepakat menyebutnya
dengan sahabat. Setelah sekian lama. Tanpa kami sadari.
Hari ini aku dan dia sudah menjadi begini saja.
Tiba-tiba saja aku cemburu saat ada orang lain
menginginkannya. Tiba?tiba saja aku merasa risih saat
ada teman lain yang lebih mesra dengannya. Entah sejak
kapan. Yang aku tahu. perasaan itu mulai mendatangiku
setiap kali ia membagi senyum kepada orang lain. Jika
aku tahu, orang itu juga menaruh perasaan kepadanya.
Perasaan itu semakin tumbuh. Dan, aku semakin tidak
bisa mengendalikannya. Aku tidak bisa memungkirinya.
Hingga pada suatu ketika. Dia juga merasakan hal
yang sama. Dia mengatakan, dia tidak suka kalau aku
terlalu dekat dengan orang lain. Meski tidak mengatakan
cemburu. Namun, ia memperlihatkan kalau dia cemburu.
Aku? tentu merasa senang. Aku mulai berpikir ini adalah
jatuh cinta. Aku mulai berharap kami merasakan perasaan
yang sama.
Dan, cinta memang jatuh di hatiku dan dia. Melalui
proses panjang. Aku dan dia tidak bisa menutupi lagi.
Bahwa kami memang tidak bisa saling memungkiri. Kami
saling jatuh hati. Aku ingin dia lebih dari sekadar sahabat.
Dia pun ingin aku menjadi lebih kuat dari sekadar sahabat.
Kami sepakat, sekarang hubungan kami bertambah.
Sebagai kenalan, teman, sahabat, dan hubungan baru.
Sebagai kekasih.
20/09/20l4
Apa jatuh Cinta Begini
Sebuah Kesalahan?
Sejujurnya aku senang berlama-lama denganmu.
Menikmati setiap detik yang menemani detak jantung
kita. Suaramu, manjamu. dan semua hal yang kau
hadirkan membuatku merasa lebih baik. Seringkali
suasana hati yang sedang tak keruan bisa tiba-tiba tenang
karenamu. Semakin hari kita semakin nyaman. Dan,
rasanya aku semakin terikat kepadamu. Ada rasa butuh
yang membuatku semakin betah denganmu.
Namun, ada sesuatu yang tiba-tiba mendebarkan
dadaku lebih kencang. Ada hal yang tiba-tiba
menggoyahkan segalanya. Kata nyaman tak lagi terasa
seaman dulu. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Aku
bahkan tidak bisa memercayai diriku sendiri. Aku jatuh
hati pada seseorang yang sudah membiarkan hatinya
diikat oleh orang lain.
Apakah perasaan ini salah? Adakah cinta yang tumbuh
atas kesalahan? Atau. memang keadaan yang membuat
semua ini menjadi salah. Lalu, kenapa ada cinta seperti
ini? Pada saat kita bahagia, sementara ada seseorang yang
belum kau selesaikan kisahmu dengannnya. Apa semua
ini benar?benar membuat kita bahagia?
Aku telah mencari jawaban untuk semua pertanyaan
di kepalaku. Namun, aku tak menemukan apa pun
selain kamu. Tidak ada dia, tidak ada siapa pun yang aku
temukan. Lalu, apa ini bisa kita sebut cinta? Pada saat yang
sama kita sudah melukai dia. Apakah ini yang namanya
kebahagiaan? Di saat yang sama kita menghancurkan hati
seseorang.
Pada saat seperti ini, aku sama sekali tidak bisa
memilih. Pergi meninggalkan orang yang kucintai, atau
tetap bertahan dan membiarkan orang yang kucintai
menyakiti. Aku tahu ini bukan pilihan. Namun, jatuh hati
padamu pun bukanlah sebuah keinginan. Atau mungkin
cinta memang datang dengan cara begini. Menguji apakah
kita sanggup bertahan saat salah satu tersakiti.
06/09/20l4
Tak Perlu Tergesu-gesu
Belakangan aku hanya ingin sendiri. Menikmati hari
hari sendiri. Tanpa siapa pun. Tidak ada alasan yang perlu
dijelaskan untuk itu. Aku hanya ingin sendiri. Dan, itu
cukup untuk menjadi alasan yang kuat. Bukankah semua
yang kita jalani berawal dari keinginan? Meski tanpa kita
sadari, meski tidak atas keinginan kita sendiri. Seperti.
kamu harus kuliah di jurusan A, itu ingin orangtuamu.
Walaupun kau tak ingin, kau tetap menjalaninya. Apalagi
yang sudah menjadi keinginan sendiri, tentu tidak butuh
penjelasan. Sebab, apa yang diinginkan diri sendiri
memang tidak semuanya harus dijelaskan kepada orang
lain. Jika itu berkaitan dengan hal yang bisa dilakukan
sendiri. Seperti aku sedang ingin sendiri.
Tidak kupungkiri, sejak berakhir luka denganmu,
rasanya untuk jatuh cinta kembali cukup sulit. Perasaan
yang ada di dadaku semakin rumit. Padahal. aku bukan
orang yang menutup hati kepada orang lain. Sama sekali
tidak. Aku selalu dengan senang hati mengenal orang
baru. Namun, entah kenapa sejak hari ketika kau dan aku
tidak lagi menjadi kita. Aku merasa lebih baik sendiri saja.
Sampai waktu yang tidak pernah bisa kuperkirakan. Aku
hanya menikmati apa yang aku jalani. Merasa bahagia,
meski bukan dengan cara bahagia kebanyakan orang.
Berkekasih.
|8
Namun, beberapa hari belakangan, aku merasa
nyaman dengan seseorang. Entahlah, perasaan nyaman
seperti apa yang aku rasakan. Kami hanya berbalas pesan
singkat. Dan, terkadang butuh waktu yang lama untuk
menerima balasan darinya. Atau, aku kadang juga butuh
waktu yang lama untuk membalas pesan singkatnya.
Bukan karena apa-apa. Aku memang sedang sibuk dengan
pekerjaanku. Menulis buku baru. Hingga saat pesan
masuk ke ponsel. Aku sering kali mengabaikan. Maklum
saja, selama ini hanya operator selular yang iseng. Atau
promo tidak jelas yang mengirimiku pesan singkat. Bukan
ngenes, aku memang lebih suka berteleponan kalau
sedang ada urusan mendesak.
Entahlah, aku juga tidak mengerti. Beberapa kali
menerima pesan singkat darinya. Terasa agak berbeda.
Aku seolah menantikan dia membalas pesanku. Meski
tetap sibuk dengan pekerjaanku. Tidak ada perasaan
menggebu-gebu seperti jatuh cintanya remaja. Semua
berjalan dengan semestinya. Aku senang, dia sekarang
ada di kepalaku lebih sering dari kesepian tanpamu. Aku
senang, jika hari ini aku mulai merasa, aku tidak sedang
ingin sendiri. Setidaknya, aku senang membalas pesan
singkat darinya. Meski sering membalasnya telat. Ya, tak
banyak memang yang bisa kuharapkan, hanya saja, kalau
ini jatuh cinta. Jatuhlah dengan semestinya. Tak perlu
tergesa-gesa.
l9/l l/20l4
Melebihi Teman
Mungkin kau lupa ada perasaan yang tidak bisa
dijadikan bahan gurauan. Kau selalu saja menganggap
apa yang aku lakukan sebagai gurauan. Padahal, aku
butuh kekuatan lebih untuk mengatakan itu. Aku butuh
keberanian menatap matamu saat berbicara hal ini.
Sungguh, mencintai seseorang yang sudah lama dikenal
sebagai teman tidak mudah. Aku harus mencari cara yang
tepat agar apa yang aku katakan tidak dianggap sebagai
ucapan seorang teman. Seperti yang kau lakukan selama
ini. "Ah, kau suka bercanda!" katamu. Padahal untuk
mengatakan aku suka padamu, aku butuh berhari-hari
mengajak diriku sendiri bicara.
Kita melakukan hal-hal lebih. Aku mulai merasakan
perasaan aneh kalau tidak bertemu kamu. Menjadi serba
salah kalau sudah berada di dekatmu. Sementara kamu,
masih bersikap seperti biasa. Seolah tidak ada perasaan
yang berbeda. Apakah selama ini kau tidak pernah merasa
sikapku yang berubah? Atau, kau memang sengaja pura
pura tidak peka dengan apa yang aku tunjukan selama ini.
Jangan-jangan kau memang tidak inginkan perasaanku
tumbuh. Kalau begini, siapa yang harus aku salahkan?
Haruskah kubunuh perasaan ini, kubiarkan mati atau aku
harus menjauhimu?
20
Aku juga tidak pernah meminta perasaan seperti
ini. Tidak pernah berdoa pada Tuhan agar perasaan
ini tumbuh padaku. Dia datang begitu saja. Mengalir
bersama keseharian kita. Tanpa sadar aku mulai berharap
lebih pada kedekatan ini. Aku rindu melihat tawamu yang
gurih. Aku rindu semua hal yang selalu kau bagi padaku.
Bukankah selama ini kita sudah bersama sejak lama.
Lalu, bila akhirnya perasaan itu tumbuh. Seharusnya itu
adalah hal yang wajar saja. Namun, kenapa kau seolah
menghindarinya?
Kalau kau benar?benar tidak berharap yang sama
dengan apa yang aku rasa. Katakan sajalah. Ungkapkan
apa yang kau rasakan. Jangan menjadikan perasaanku
sebagai bahan gurauan. Kau harus tahu. Aku akan belajar
lagi menjadi teman baikmu. Aku akan belajar lagi menjadi
orang yang kau jadikan tempat bercerita. Namun,
mengertilah. Jangan menggantung apa yang aku rasakan.
Jika tidak katakan tidak. Jika iya, jangan selalu te rtawa saat
aku mengutarakan rasa. Sungguh, aku hanya ingin kau
tahu. Cinta bisa jatuh kepada siapa saja, bahkan teman
dekat. Dia yang tidak pernah kau duga akan kau cinta.
24" l/20l4
jangan Menghilang
Tiba-tiba saja kau menghilang. Apa kau kira
dipermainkan rindu itu menyenangkan? Apa yang ada di
kepalamu saat aku mencari dan kau seolah tidak mau tahu.
Apa khawatirku bukan lagi pedulimu? Apa patah hatiku
bukan lagi resahmu? Kita tidak sedang bermain-main.
Namun, kau seolah mempermainkan apa yang kutitipkan
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
padamu. Sesuatu yang kadang tidak sempat terucap
lewat kata, tetapi selalu terselip dalam doa. Sesuatu yang
kadang tidak mampu dinadakan suara, tetapi selalu tidak
bisa dipungkiri mata. Jangan jauh-jauh. Aku manusia yang
jatuh pada butuh ?aku membutuhkanmu.
Ke mana saja kamu? Rinduku memikirkanmu hingga
menyendu. Lihatlah matanya sembab karena sebab
pergimu. Bukan maksud untuk memenjarakan bebasmu.
Namun, memberi kabar di mana pijakmu adalah pelerai
gundahku. Bukan untuk menghalangi langkahmu. Namun,
tahu kalau kau baik-baik saja adalah tenangku. Aku hanya
ingin kamu baik-baik saja. Meski aku tidak selalu bisa
menjagamu di sampingmu. Namun tahukah kamu, dalam
hilangmu ada rindu yang meracau kacau di benakku.
Jangan suka begini. Tiba-tiba hilang tanpa kabar. Seolah
lenyap ditelan bumi. Karena aku bukan orang yang tahu
segala hal. Aku tidak bisa menebak kau ada di mana. Tidak
2|
22
akan tahu kau sedang mengapa. Tidak usah memberikan
detil kamu sedang di mana dan mengapa. Yang aku ingin
tahu, kau sedang baik-baik saja. Bukan menghilang seperti
batu yang jatuh ke lubuk di sungai paling dalam. Kau harus
ingat, aku yang selalu mengingatmu. Kau harus tahu aku
yang selalu ingin tahu kabarmu.
Jangan menghilang lagi. Sebab hilangmu merusak
suasana hati. Jangan pergi tanpa kabar lagi, sebab
pergimu selalu saja meninggalkan sepi. Jika kau tidak
bisa menguatkan aku dengan ada di sampingku. Jangan
lemahkan aku dengan keberadaanmu yang tidak menentu.
Jika kita tidak mampu bertemu setiap waktu. Setidaknya
berusahalah untuktidak membuat terlalu lama menunggu.
Karena jika kita benar saling jatuh cinta. Kita tidak akan
pernah membiarkan hati yang utuh menjadi luka.
25/0l/20l4
Hujan dan Kamu
adalah Rindu
Hujan di kota ini terasa semakin dingin saat kau dan
aku terlalu jauh untuk melepaskan ingin. Memeluk,
mendekap. meyakinkan semuanya masih baik-baik saja.
Ini hanya hujan, bukan duka. Biarlah rindu-rindu yang
jatuh di dada kita merasakan betapa kita bahagia. Meski
peluk tak selalu bisa kita dekap kapan saja. Namun, kau
dan aku akan tetap merasa sama dalam hal menjaga setia.
Hujan adalah puisi Tuhan ?yang dijatuhkan di antara
usaha kita untuk tetap bertahan. Dalam rintik-rintik yang
membasahi jarak. dalam rintih-rintih yang melepaskan
sesak. Di dadaku, kau adalah rindu tanpa ampun. Yang
kujaga dalam hujan-hujan di bawah mata. Ku peluk erat
bersama ingatan dan doa-doa. Tak lain hanya untuk
meyakinkan kita tetap ada.
Kala hujan begini, aku selalu membayangkan ada kamu
di sini. Menemaniku menikmati hujan yang melarutkan
sepi. Lalu kau tersenyum, seolah mengatakan: hujan dan
kamu adalah rindu. Kita akan menikmatinya dalam senja
senja beranjak pulang. Dalam rasa sayang yang tak akan
pernah hilang. Bahkan saat hujan telah berhenti.
l2/08/20l4
23
Ya Ora -orang
ebut inta
Aku ingat tanpa sengaja mataku menatap matamu
sore itu. Semalaman aku berpikir apa aku jatuh cinta
kepadam u? Apa semudah itu hati dijatuhi. Satu pandangan
saja dan dadaku berdetak tak tertata. Dua hari kemudian
kita bertemu lagi, tetapi aku sengaja diam. Bukan karena
tidak merasa rindu. Jika saja aku berani, ingin kupeluk
dan kukecup mesra keningmu. Namun, kita belum punya
ikatan apa?apa. Kita bahkan tidak begitu banyak bertegur
sapa.
Mungkin benar begini; apa yang terasa di hati adalah
hal-hal yang ditatap mata. Dan, ia merekamnya hingga
terserap di dada. Lalu, orang-orang menyebutnya cinta.
Hal yang sama seperti yang aku rasa. Selepas bertemu
denganmu. Semalaman aku menghabiskan waktu berpikir
tentangmu. Mengingat-ingat apa yang terjadi. Lalu
tersenyum membayangkan senyummu. Dan, menyadari
betapa indahnya perasaan saat kita jatuh hati.
Meskisejujurnyaakutakutterlalucepatmenyimpulkan.
Namun, keyakinan seolah sudah terkumpulkan. Yang
datang pada hati ini adalah yang orang sebut dengan
cinta. Yang melekat di benak ini adalah sesuatu yang
orang sebut rindu. Di dadaku kini ia tumbuh merimbun,
25
26
dan semakin menimbun perasaan tak menentu. Dan aku
mulai percaya, bahwa kau yang hadir bukan perasaan
yang biasa. Aku ingin menjaga apa yang kurasa di malam
malam yang sunyi. Meski sendiri akan tetap kunikmati.
Tidak ada yang bisa menerka kapan cinta memilih
jatuh pada seseorang. Namun, bukankah saat ia terasa
kita selalu punya alasan untuk menjaga? Hanya saja tidak
semuanya bisa dikatakan. Meski dikatakan atau tidak,
perasaan suka tetaplah perasaan suka. Saat perasaan itu
jatuh di hatimu. Kau selalu diberi pilihan. Membiarkan
perasaan itu tetap terpendam di hati. Atau menyatakannya
kepada seseorang yang membuatmu jatuh hati.
04/03/2OI4
Aku Tak Pernah
Menduga
Ada yang selalu menyenangkan dalam hidup. Bahwa
hidup selalu memberikan kejutan. Hal-hal yang tak
pernah terpikirkan sebelumnya. Tiba-tiba saja. Tanpa
rencana sesuatu terjadi pada kita. Kau yang awalnya.
aku pikir orang yang tidak menyenangkan ?meski bukan
orang yang membosankan. Intinya, aku dan kau sama
sekali tidak ada apa-apa. Tidak ada hubungan. Bahkan
tidak berteman akrab. Kita hanya dua orang yang saling
mengenal sekadarnya. Bertegur sapa sekenanya saja.
Tidak ada yang berlebihan.
Bahkan. pada beberapa kesempatan sebelumnya.
Kita sama sekali tidak saling memedulikan. Kau sibuk
dengan urusanmu. Aku juga sibuk dengan urusanku.
Meski kita sering bertemu (tanpa sengaja) di tempat yang
sama. Kebetulan saja kita satu kampus. Aku masih ada
urusan di kampus. Aku hanya menikmati hari-hariku yang
menyenangkan. Berteman dan bertemu dengan banyak
orang. Tidak pernah terbayangkan kenapa tiba-tiba bisa
berbicara denganmu. Bisa sedekat itu denganmu.
Kuakui aku adalah orang yang dingin untuk urusan
mendekati orang baru. Entah kenapa sejak beberapa
tahun lalu. Tak ada yang membuatku merasa tertantang.
27
28
Perasaan itu tiba?tiba hilang waktu. Dan, belum lagi pulang
untuk membuat aku kembali merasakan candu. Namun,
denganmu sore ini adalah hal yang beda. Kau memilih
berjalan denganku di bawah gerimis, menuju pulang. Tak
ada yang romantis memang, selain aku yang sedang flu
tetapi lupa kalau bergerimis bisa membuat fluku tambah
parah. Aku tanpa sadar merasa begitu senang berjalan
beriringan denganmu.
Kita berbicara tidak terlalu panjang memang. Sebab,
pulang dari kampus menuju tempat tinggal hanya
ditempuh lima menit. Namun, satu hal yang akhirnya
aku sadari. Selepas kau pergi, ada perasaan yang tiba-tiba
menyelimuti pikiranku. Aku berpikir kau mulai terlihat
menarik. Entahlah, aku juga tidak mengerti ini namanya
apa. Yang aku tahu, menghabiskan waktu berjalan kaki.
Di bawah gerimis menuju pulang. Tidak lebih dari lima
menit adalah hal yang menyenangkan. Terlepas dari apa
pun yang terjadi, aku senang berbagi sore denganmu. Aku
percaya, selalu ada kejutan yang tak pernah kita duga.
Mungkin dengan orang yang tak pernah kita duga pula.
l3/l l/20l4
Obrolan dan CHat
Sederhana Denganmu
Hari ini tidak begitu buruk. Meski aku ketiduran
hampir sepanjang hari. Dan, berjalan kaki beberapa kilo
meter. Karena supir angkutan umum di kota ini pada
demo mogok kerja. Aku harus pergi ke sebuah toko.
membeli sesuatu yang aku butuhkan. Alhasil, aku memilih
menikmati apa saja yang bisa aku lakukan. Selama ini aku
selalu berusaha untuk tidak mengeluh. Dan, hari ini aku
juga tidak akan mengeluh. Karena saat tertimpa hal yang
kurang menyenangkan, jika dibuat mengeluh, hanya
akan menambah beban batin. Karena itu, aku berusaha
menikmatinya saja.
Entah angin apa yang membawamu. Kau datang
beberapa saat ketika aku hendak berangkat. Dan, aku
juga tidak mengerti. Mengapa akhirnya kau memilih ikut
berjalan kaki. Padahal, aku tahu betul. Begitu banyak
perempuan yang tidak akan bersedia berjalan kaki ?jarak
yang cukup jauh- di kota ini. Apalagi perempuan zaman
sekarang. Setidaknya. itulah yang sering terjadi selama ini.
Aku melihat pacar teman-temanku. Yang mengeluh dan
harus membuat kekasihnya mengalah.
Sepanjang jalan kita membahas banyak hal. Obrolan
obrolan ringan. Tentang lelaki dan perempuan. Tentang
29
30
anak lelaki dan anak perempuan. Tentang bagaimana
mencintai seseorang saat kita sudah tumbuh dewasa.
Sam pai kita pada pembahasan, kalau mencintai seseorang,
kau juga harus belajar meluluhkan hati orangtuanya. Ah.
itu bagian terserius yang kita bicarakan hari ini. Di tengah
panas matahari yang jatuh di kota ini.
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hingga akhirnya, kita berhenti di pinggir muara. Dekat
jembatan di sebuah mall besar kota ini. Sungguh, ini
bukan perjalanan sepasang kekasih yang biasa kau baca di
novel romantis. Bukan juga kencan sepasang kekasih yang
menghabiskan kopi puluhan ribu di kafe. Kita hanya duduk
di pinggir muara. Melepas letih. Menatap nelayan yang
tak sempat ikut demo. Melihat orang-orang memancing.
Berbicara banyak hal. Sambil terus menunggu senja.
Sesekali kau tersenyum dan bersorak. Matamu melihat
burung-burung yang terbang menangkap ikan. Hari ini
kota kita tidak seperti biasa. Tidak ada angkutan kota
yang mau memuat penumpang. Namun. kita masih bisa
merasakan bahagia. Meski harus berjalan kaki. Meski
hanya menatap kapal-kapal nelayan tanpa ada pelangi.
20" l/20l4
Untuk Perempuan
di Sabtu Kemarin
Bisakah kau ke mari sebentar. Dekatkanlah telingamu.
Aku ingin bercerita beberapa hal kepadamu: tentang
dirimu, dan kenapa aku masih saja bertahan untuk
memperjuangkan kamu. Untuk bisa menjadi pantas
mendampingimu.
Kau tahu? Bagiku kau adalah perempuan yang
meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku
merasa utuh. Meski terkadang tak jarang hujan pun
meruntuh di dadaku. Saat cinta yang kujaga ternyata tidak
kau rasa. Saat rindu yang kupunya hanya terpendam dan
menua. Saat segala yang aku harapkan memilih lenyap
sebelum bisa kuwujudkan.
Namun, tidak mengapa. Karena memang, bagiku kau
adalah perempuan yang meneduhkan. Walaupun akhir
akhir ini jarang kita bertemu. Kau sibuk dengan duniamu.
dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan
segala senyummu, aku berjuang untuk membuatmu kelak
percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.
Di dadaku masih selalu mengalir rindu: menujumu dan
tak pernah merasa jemu. Karena bagaimana pun kamu,
bagiku, kau perempuan yang meneduhkan.
3 |
32
Mungkin kau bertanya. Kenapa aku masih saja
menunggu, saat diabaikan?
Bagiku mencintaimu adalah pekerjaan yang
menyenangkan. Karena aku percaya saat mencintai, kita
hanya perlu memberi hati, tanpa perlu berharap lebih
dari apa yang kita beri. Aku memberikan hatiku padamu.
Aku tahu, kau belum tentu bersedia membalas hatiku
dengan hatimu. Namun tak mengapa, karena terkadang
begitulah mencintai sesungguhnya.
Kau tahu?
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa
aku tidak mencintai perempuan lain.
l6/09/20l3
Kepada Perempuan
yang Sedang jauh
dari Rumah
Kamu harus percaya. Kamu tidak pernah benar
benar sendiri.
Barangkali, surat ini juga tak akan mampu
menyeka air matamu. Sama seperti suratku
untuk memelukmu saat tubuhmu panas dingin.
Tidak mampu menyembuhkan. Namun, aku ingin
mengatakan kepadamu, bahwa, banyak sekali di
dunia ini yang tak pernah kita inginkan. Namun, itulah
yang diberikan Tuhan kepada kita. Bukankah semua
itu adalah pilihan kita sendiri, meski tidak kita sadari.
Sebab, ketika kita memiliki kesepakatan dengan
Tuhan untuk lahir ke dunia, kita sudah memaketkan
segalanya dengan kelahiran. Keputusan memilih
menetap sementara di dunia. Keputusan apa yang
terjadi saat ini, saat kau membaca surat ini.
Kau tahu? Tanpamu rasanya keramaian dan
kembang api tak pernah benar?benar bisa menjadi
teman bagiku. Tanpamu, kesepian adalah lebaran
sesungguhnya. Hanya doa?doa yang memaksa lahir
di antara getir usaha melepaskan napas. Namun, ada
yang harus kau percaya. Aku tidak pernah benar
33
benar merasa jauh darimu. Kau tak ubah jantung
yang berdetak di setiap detik hidupku. Selalu ada
meski tak selalu teraba.
Sungguh aku hanya ingin berbicara denganmu. Jika
tak sempat dengan tatap mata, ajaklah aku berbicara
dengan ucap doa. Kita sampaikan saja kepada Dia
yang telah menjatuh rasamu di dadaku, kepada Dia
yang memelukan rinduku di lengan-Ienganmu.
Meski kini kesendirian terasa menyakiti. Kelak
akan ada senja dan malam yang akan kita habiskan
bersama. Tak usah disesali, bukankah yang kuatadalah
mereka yang bertahan sampai akhir. Percayalah,
Tuhan tak akan pernah menciptakan awal jika dia tak
pernah ingin menemukan akhir pada kita.
Peluk erat hatimu. Belajarlah memelukku meski
hanya ingatan yang merasuki kepalamu. Meski tak
pernah benar-benar bisa menghangatkan dadamu.
Karena aku selalu belajar mengerti. Bersamamu
adalah belajar tabah menjalani hidup sampai kita
dipertemukan nanti. Agar peluk tak lagi merasa sepi.
Agar dua tangan yang tak lelah menyampaikan doa.
Kelak aku bisa mengusap lembut keningmu dengan
mesra. Di senja seperti ini, saat malam lebaran tak
lagi kita kenal sebagai sepi.
Kadang, kita memang harus percaya doa?doa jauh
lebih kuat dari segalanya.
27/07/20l4
Untuk Perempuanku
yang Sedang Sakit
Aku tahu surat ini tak akan menyembuhkanmu. Aku
paham, rindu yang menumpuk di dadaku juga tidak
mampu memulihkanmu. Namun, pada bait-bait ini aku
ingin memelukmu. Menemani sepanjang panas dingin
tubuhmu. Menjagamu dengan pikiranku: bahwa kamu
adalah satu-satunya perempuan yang ingin kuyakinkan,
untuk mencintaiku.
Tidak usah sesalkan jarak. Tidak usah salahkan waktu.
Karena kita juga tidak seharusnya menolak rindu. Jaraklah
yang mengajarkan kita bagaimana cara menjaga percaya.
Jarak pula yang mengajarkan kita untuk bersabar saat satu
di antara kita tidak sempat memberi kabar. Kelak, juga
jarak yang akan memperpendek diri, ia akan memangkas
waktu hanya untuk melihat kita bertemu.
Pada tubuhmu yang melemah, ada satu hal yang harus
kau ingat: bahwa aku menjaga hatimu di sini kuat-kuat.
Aku adalah hati yang menunggu rinduku pulang. Aku
adalah jalan yang ingin menjadi alasan kau berjalan dan
menikmati hujan. Aku adalah angin yang akan memelukmu
sepanjang kesedihan dan kegembiraanmu.
35
Pada bait terakhir surat ini, aku masih belum percaya
bisa membuatmu sembuh dengan membacanya. Namun,
setidaknya, aku ingin kamu tersenyum: meski lelaki
ini yang tidak bisa memelukmu di sana, tetapi ia di sini
untukmu. Mencintaimu sepanjang hari. Berharap kau
lekas sembuh, berdoa agar senyummu tetap utuh.
l6/07/20l4
Hku adalah angin yang
akan memelukmu
sepanjang kesedihan
dan kegembiraan.
Aku Telah Memilihmu
Aku tahu, banyak di luar sana hati yang mungkin bisa
saja menjadi pilihan lain. Hati yang bersedia menemani
sepiku. Yang bersedia bermalam larut bersamaku. Yang
bersedia berbagi segala yang ia punya padaku. Namun,
aku telah memilihmu. Aku memilihmu atas apa saja
risiko yang akan kuhadapi nanti. Aku memilihmu karena
aku percaya. Rasa tidak pernah salah dalam mengeja.
Meski rasa tidak selalu benar dalam memperhitungkan
luka. Tidak mengapa. Bagiku memilihmu selalu mampu
memulihkan. Kau obat atas segala nyeri di sudut hati.
Walau kadang tidak jarang kau juga sebab rindu memagut
sepl.
Aku memilihmu atas segala perasaan yang tumbuh
di dada. Mengabaikan segala kalimat manusia yang
melemahkanku. Aku memilih buta. Aku memilih tuli.
Aku tidak peduli pada perkataan orang-orang yang
menginginkanku tidak mencintai kamu. Memilihmu adalah
hal yang ingin kukenang sebagai keputusan terbaik. Meski
nanti yang aku dapat tidak selalu hal-hal yang baik. Tidak
mengapa. Memilihmu akan selalu menyenangkan. Meski
juga berisiko menggenangkan air mata.
Bila akhirnya apa yang aku pilih tak juga membuat
pulih. Tidak membuat apa yang aku jalani menjadi lebih
37
38
baik. Tenang saja, aku akan tetap berusaha tersenyum.
Setidaknya aku bahagia, pernah mencintai dan pernah
memilihmu. Meski pilihan itu tidak pernah benar?benar
mampu memulihkanku. Karena aku percaya, di dunia ini
tidak semua hal bisa menjadi indah. Namun, mengikuti
suara hati adalah salah satu cara menjalani hidup paling
indah.
Kadang, yang baik menurut orang lain belum tentu
baik untuk kita. Begitu pun sebaliknya. Hal buruk
menurut orang lain, bisa jadi itulah yang terbaik untuk
kita. Saat orang-orang mengatakan kamu bukan yang
tepat untukku. Aku hanya berusaha tersenyum. Ada hal
yang tidak bisa mereka lihat darimu. Namun, aku mampu
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
melihatnya. Begitulah perasaan sebenarnya, hanya datang
pada orang-orang yang dikehendakinya. Perasaan itu
datang padaku, aku yang tahu. Sebab itu, aku memilihmu.
27/08/20l3
Iru' Hanya Soal Waktu
Tak ada yang tahu kapan hati bisa dengan mudah
menerima orang yang baru saat ia patah begitu sendu oleh
cinta yang ternyata hanya benalu.
Dan, kau hadir dalam getirku. Menghapus segala
pupus asa. Kau manusia yang akhirnya mengertikan aku,
bahwa selalu ada sembuh setelah jatuh, bahwa selalu ada
kuat setelah rehat, bahwa ada kamu setelah dia. Setelah
luka. Setelah khianat.
Hadirmu mengubah apa-apa sajayang kuduga tak akan
pernah ada. Apa-apa saja yang kini ternyata kita sebut
bahagia. Ternyata benar, saat kau dicampakkan akan
ada pemungut hati yang lebih tulus untuk mengajakmu
kembali berdiri. Merentangkan pelukan, mengecupkan
rindu, menghangatkan sendu. Di dadaku kini kau
menjadi pemenuh segala teduh, tak ada lagi gersang yang
mengeringkan. tak ada lagi lembab yang meneteskan.
Jika pun nanti waktu memang tak bisa kita buat abadi,
tetapi percayalah; aku tak pernah lagi ingin jatuh hati
kepada siapa pun selain kamu. Karena apa yang telah
kau pulihkan, sudah sepantasnya kupilih. Kepada kamu
rasa itu tumpah, jika pun nanti akan patah, kamu jugalah
39
segala resah. Maka, biarlah kita tetap menjadi utuh, agar
senyumku selalu tumbuh.
Biarlah dadaku memeluk dadamu. Karena aku yang
jatuh, kini jatuh cinta kepadamu. Karena aku yang patah.
kini resah tanpamu. Jangan berlari jika saja aku membuat
hatimu sepi. Jangan pernah jauh, andai saja aku selalu
membuatmu jenuh. Aku hanya ingin kita belajar pelan
pelan, karena yang lama selalu saja datang sebagai
hama. Dekatlah padaku, sesungguhnya percayamu yang
membuat aku lepas dari masalalu. Ini hanya soal waktu.
25/0l/20l4
Tak Pernah Habis
Padamu cinta tak pernah habis. Meski seringkali dicuci
oleh tangis. Aku memilih bertahan bukan karena takut
kedinginan. Bagiku tetap bersamamu melebihi keinginan.
Aku manusiayang utuh membutuhkanmu. Yang relajatuh
membasuh sendu sedanmu. Tanpa pernah kau minta,
karena cinta selalu ada. Ia kembali pulih dari luka?luka.
menjagamu tanpa pamrih seisi dada.
Tak ada cinta yang sempurna. Aku pun pernah
membuat retak?retak di dadamu. Tanpa kusadari.
tanpa kuingini, jatuh kata?kata yang menyakiti. Namun,
ingin kusampaikan kepadamu, tak pernah berniat aku
menyakiti. Maafkanlah segala salah. Akan kupeluk semua
yang patah. Biarkan kembali rindu lahir dari sebentuk
harapan yang mengalir. Doa-doa mungkin tak akan
berharga, tanpa rasa syukur karena kita masih ada.
Peluklah segala harapan, biar kita tak tersesat menuju
tujuan. Denganmu saja ingin ku menua. Memetik segala
doa-doa di kala senja. Hingga sepasang kita hanya tinggal
nama. Raga akan menghilang, tetapi cinta akan selalu
dikenang.
23/08/20l4
4|
Kalau Sudah
Waktun a Kuminta
Kau ] iSegalanya
Lucu memang. Saat tidak bertemu denganmu. Aku
ingin sekali segera bisa punya waktu berdua denganmu.
Berbicara banyak hal. Aku bahkan sengaja menyiapkan
diri untuk menunggu momen itu. Menyiapkan bahan
pembicaraan yang akan aku utarakan nanti. Namun.
sungguh di luar dugaan saat momen itu datang, semuanya
malah menjadi buyar di kepalaku. Yang tersisa hanya
perasaan grogi. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan
kepadamu. Apalagi melihat senyummu itu. Ampun,
aku benar?benar semakin grogi. Ternyata apa yang aku
siapkan sama sekali tidak berguna.
Namun, aku menikmati perasaan ini. Perasaan yang
kubiarkan mengalir tenang. Aku memang sudah tidak
mau menunjukan perasaan menggebu-gebu, sebab yang
mengebu seringkali lebih cepat berlalu. Biarlah perasaan
ini kunikmati pelan-pelan, semoga dia betah bertahan.
Aku sungguh ingin menikmati semua ini lebih lama
denganmu. Merasakan perasaan yang kadang membuat
pikiranku tidak menentu. Apalagi, ternyata aku tidak
punya kontakmu sama sekali. Aku bahkan tidak punya
43
nomor ponselmu, Pin BB, WA, Line, sama sekali tidak.
Aku hanya bisa berkomunikasi denganmu di facebook.
Namun, itulah yang membuat semua ini menjadi
manis. Justru dengan lebih sedikit berkomunikasi saat
awal rasa suka ini. Membuat rinduku lebih tumbuh.
Aku selalu menunggu momen bertemu denganmu. Juga
momen chatting di facebook. Biarlah semuanya berjalan
dengan tenang. Anggap saja ini usaha melatih sabar.
Sebab, semakin perasaan diumbar seringkali dia semakin
cepat memudar. Aku memilih menikmatinya dengan
sederhana. Berbicara denganmu seperlunya. Sebab.
perasaan suka memang ada kadarnya. Biarlah perasaan
itu tumbuh menjadi perasaan sayang.
Nanti kalau semuanya sudah waktunya. Aku tidak
akan ragu memintamu menjadi segalanya. Sejujurnya
aku ingin berbicara lebih banyak denganmu. Namun, aku
sadar satu hal, aku tidak ingin terlena oleh perasaan yang
menggebu. Aku ingin menikmati ini tahap demi tahap.
Membangunnya menjadi perasaan yang kuat. Jatuh cinta
dengan cara yang tidak berlebihan. Agar apa yang terasa
bisa bertahan dengan semestinya. Pada waktunya. aku
hanya ingin menikmati perasaan yang sama denganmu
saja.
27" l/2OI4
Semoga Nanti Kita
Bertemu Lagi
Ada banyak hal yang terduga dalam hidup ini.
Seperti hari ini. Aku dibangunkan oleh satu panggilan
telepon. Seorang teman mengajakku mengikuti kelas
ujian mata pelajaran olahraganya. Sebenarnya aku tidak
begitu tertarik awalnya. Selain karena aku sudah bukan
mahasiswa lagi. Kegiatan berenang hanya dikhususkan
untuk kelas mereka saja. Namun, dia memintaku ikut.
Katanya, mengantarkan dia saja. sebab ia malas untuk ikut
bersama rom bongannya.
Akhirnya, aku bangun dan segera mandi. Ya sudahlah,
lagian hari ini aku juga tidak kemana?mana. Tidak ada
salahnya, aku membantu teman. Lagi pula, aku bisa
mengetik sesampai di sana. Ada kafe kecil di pinggir
kolam renang. Dan, temanku yang menanggung biaya
sarapan pagi dan secangkir teh hangat di sana nanti.
Aku dan temanku sampai lebih awal. Rombongan
kelasnya belum juga datang. Sempat kesal. Aku memang
tidak suka pada orang yang telat. Lagi pula, kalau begini.
bisa jadi pulangnya juga agak telat. Meski tak ada agenda
ke mana?mana, tetap saja menunggu adalah hal yang
membosankan. Aku termasuk orang yang sama sekali
tidak suka menunggu. Meski pada beberapa hal, aku tetap
45
harus menerima kenyataan aku menunggu. Menunggu
kabar naskah buku baru dari penerbit, misalnya.
Dalam kesalku, ternyata Tuhan memberikan hadiah.
la menghadirkanmu di hadapanku. Aku tak pernah
menduga. Bertemu dengan seorang perempuan di
tempat begini. Tak ada yang kita bicarakan memang.
Selain hanya saling menatap. Lalu menebar senyum. Aku
tahu, itu adalah senyum termanis yang kau punya. Hingga
waktu berlalu, kita masih saja saling mencuri pandang.
Tak ada yang tahu. Hanya aku dan kau. Hingga ujian
kelasmu selesai. Aku bahkan tidak mengenal namamu.
Namun, ada sesuatu yang aku pelajari hari ini. Tuhan
selalu memberikan kejutan pada kita. Pada hal yang tak
begitu kita suka pada awalnya. Sepanjang perjalanan
pulang, dalam hati aku berdoa: semoga ada ujian kelas
olahraga teman lagi.
03" l/2OI4
Perkara Memendam
Perasaan
Setiap momen jatuh cinta kita dihadapkan pada pilihan.
Mengatakan cinta itu dengan segera, atau menikmati
pelan-pelan apa yang terasa. Mengambil risiko diterima
atau ditolak saat menyatakan perasaan. Atau menjalani
rasa rindu yang kadang membuat tak keruan. Memendam
perasaan yang ada di pikiran. Dua?d uanya adalah hal yang
sulit untuk dilakukan. Namun, saat jatuh cinta tidak ada
pilihan lain. Hanya itu. Mau tidak mau harus menjalani
salah satunya. Menyatakan atau memendam.
Saat memutuskan memendam perasaan. Secara sadar
kamu sudah memutuskan apa saja risiko dari semua itu.
Kalau tidak nyesek, ya, nyesek banget. Namun, terlepas
dari perasaan itu. Setiap perasaan sesungguhnya bisa
dinikmati. Perasaan apa saja. Apakah itu patah hati,
jatuh cinta, jatuh cinta diam-diam, juga saat kau memilih
memendam perasaan. Kau selalu bisa menikmatinya.
Meski terkadang lebih banyak perasaan bimbangnya.
Perasaan yang tumbuh di dada manusia adalah
anugerah. Hal yang sama sekali tidak bisa dibuat-buat.
Tidak perlu menyesali apa pun yang terjadi. Jika pun
kau memilih memendam perasaan. Namun, harus kau
ingat. Perasaan yang dipendam seringkali meminta untuk
47
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dikeluarkan. Dan, kau harus paham. Kau sama sekali tidak
seharusnya menyalahkan perasaan yang ada di dadamu.
Kau hanya perlu menenangkannya berkali-kali. Ajaklah
perasaan itu bertenang.
Memendam perasaan sama saja kau mengajak dirimu
sendiri berperang. Sayangnya tidak akan ada yang
menang dan kalah di antara kalian. Jika perasaan yang
kau pendam bisa kau redam. Tetap saja kau akan tetap
sendiri. Jika perasaan yang kau pendam mengalahkanmu,
kau akan menjadi tidak karuan. Merasa tidak seimbang.
Dan, yang lebih parah lagi. kau akan menyadari: kau tetap
saja sendiri. Memendam perasaan bukanlah kesalahan.
Hanya saja kau juga harus pahami. Memendam perasaan
seringkali menimbulkan penyesalan.
29" l/20l4
Hari-hari Bertahan
Bertahun-tahun
Cinta adalah
Kesempatan
Barangkali memang benar begitu. Kita hanyalah luka
luka di masa silam yang tengah mencoba mencari cara
untuk lupa dalam diam. Kau yang pernah memuja dan
memuji rindu, kini tak lebih hanya kenangan yang larut
dan kubiarkan berlalu. Bukan karena cinta dilukai lantas
benci merajai, tetapi karena memang sudah semestinya
yang pergi dilepaskan sepenuh hati. Bagiku. kau hanyalah
kenangan yang tak lagi kuharapkan pulang.
Sudah semestinya kita berkemas. Meninggalkan
taman-taman yang selalu datang saat senja, bersama
kenangan dia memeluk manja. Semua yang indah dulu,
hanyalah kisah yang pernah ada. Hari ini dia sudah tak
bernyawa. Aku tidak ingin menyalahkanmu perihal ini.
Mungkin akulah yang salah kenapa semuanya berakhir
patah. Namun, sudahlah. Jangan kau ungkit lagi rasa-rasa
yang tak mungkin bangkit kembali.
Carilah rindu-rindu yang lain. Jika pun katamu akulah
yang kau butuhkan. Namun, pada nyatanya saat aku selalu
ada, kau selalu merapuhkan. lnginmu yang selalu tinggi,
pintamu yang selalu harus kupenuhi. Kau bahkan lupa
bahwa cinta adalah sepakat, bukan hanya kau saja yang
5l
52
harus kudengar. Belajarlah untuk mengerti mencintai itu
menggunakan hati bukan sekadar bersikeras emosi.
Mungkin ada satu hal yang harus kau ingat; cinta
adalah kesempatan. Mencintai adalah merawat ingatan.
agar tak luka, agar tak lupa. Pada hati kau akan tetap
setia. Belajar mencari kata se-iya. Belajar mengerti bahwa
ingin kita tak selalu sama, dan selalu belajar bagaimana
kita mencari keputusan berdua. Namun, semua itu
sudah kau sia-siakan. Aku diberi kesempatan tetapi kau
seperti orang yang tak butuh aku. Lantas, apakah kini aku
harus memberimu kesempatan lagi? Di saat yang sama
ada seseorang yang sudah membangun rumah di hatiku
setelah kau pergi.
Maaf, aku hanya ingin mencintai dia. Orang yang
paham, bahwa cinta itu berdua.
07/08/20l4
Bukan Sepasang
Kekasih Teta iSeperti
Sepasang ekasih
Kita adalah dua orang rumit. Kita memilih menjalani
hubungan yang sulit. Namun, itu tidak masalah bagiku.
Sedangkan kau juga merasa begitu. Kita tidak memiliki
status yang jelas. Kita hanya ditautkan rasa nyaman.
Aku senang saat kau mampu membuat aku tertawa.
bahkan sampai harus memegangi perutku. Katamu,
kau suka setiap kali aku tersenyum. Ah, kau memang
suka menggoda. Dan, aku selalu rindu caramu saat kita
beberapa hari tidak bertemu.
Pernah suatu kali, aku bertanya kepadamu perihal apa
tujuan kita. Kau menjawab dengan santai. Bahkan seolah
tidak ada masalah sama sekali. "Kita jalani saja. Kalau kita
bahagia, kenapa harus memikirkan hal yang aneh-aneh?"
Aku berusaha menerima teorimu. Aku pikir, benar juga,
kalau kita bahagia kenapa harus memikirkan hal yang lain.
Ucapan teman-temanku sajayang kadang masih terngiang
di telingaku. Namun ya sudahlah, kalau memang kita
saling nyaman. Toh, buat apa mendengarkan orang lain
yang hanya bisa komentar? Yang menjalani, kan, kita.
Aku mengabaikan apa saja pendapat orang lain.
Sudahlah. Memang tak ada gunanya terlalu memusingkan
53
padangan orang lain. Hidup akan terlalu rumit jika hanya
mendengarkan pilihan orang lain untuk hidup kita.
Dan, memang benar kata orang-orang. Terkadang kita
perlu bodo amat untuk beberapa hal. Agar kita tidak
mati muda. Aku memilih menikmati apa saja yang kita
rasakan. Menjalani hari-hari denganmu. Semakin hari kita
semakin dekat. Semakin terasa lebih dari sekadar teman.
Hubungan kita makin dalam. Namun, aku tidak punya
status yang jelas untuk menyimpulkannya.
Namun, semakin hari, semakin aku mencoba
menenangkan pikiranku. Semakin aku mencoba untuk
tidak memedulikan ucapan orang-orang, aku merasa
semakin terombang ambing. Perasaanku kian tumbuh.
Kita melakukan hal-hal yang dilakukan orang berpacaran
pada umumnya. Namun, aku tidak berhak menyebutmu
pacarku. Aku tidak pantas mengakuimu pacarku kepada
orang-orang. Semakin aku mengabaikan pikiran itu. Aku
semakin dihantui oleh pertanyaan: sebenarnya hatiku ini
apa, kenapa seolah aku yang sengaja mem pe rmainkannya?
Perasaan itu terus tumbuh. Pada akhirnya aku semakin
terjebak pada kita yang tak jelas. Pada kita yang hanya
teman, tetapi melebihi teman. Pada kita yang bukan
kekasih, tetapi seperti sepasang kekasih. Hingga akhirnya
aku harus mengakui. Aku tidak bisa lagi begini. Sebab,
setiap dua orang yang sudah nyaman, memang selayaknya
memperjelas apa yang sedang mereka jalani. Agar tidak
ada lagi sesak atas ketidakjelasan ini.
||" l/20l4
Pacaran jarak jauh
Ini tak sesulit yang dibayangkan orang-orang. Meski tak
semudah air yang jatuh dari daun. lalu menyerap ke tanah
dan menyuburkan tumbuhan di sekitarnya. Pacaran jarak
jauh memang tak semudah air yang jatuh, tetapi pacaran
jarak jauh mampu menumbuhkan rindu yang utuh.
Cinta tak hanya soal peluk-memeluk, juga tak hanya
soal kecup-mengecup. Bukan maksud munafik hal
yang begitu. Namun, ada yang lebih luas dari itu, nama
perasaan. Hal yang sama sekali tak akan bisa kamu beli
di toko mana pun. Juga tak akan pernah kau dapatkan
di toko mainan mana pun. Karena perasaan bukan untuk
dimainkan. Dan, begitu pun dalam hal pacaran jarak jauh.
bukan sebuah permainan.
Jika kau sedang menjalani pacaran jarak jauh dan
hanya ingin sekadar beranggapan hanya untuk main
main. Segeralah akhiri. karena kau akan membuat hati
seseorang yang menjalani serius denganmu sebagai sebuah
permainan. Dan, itu sama sekali tidak menyenangkan.
Ada banyak hal yang dipertaruhkan orang-orang
yang sedang menjalani pacaran jarak jauh. Meski tak ada
jaminan atas sebuah kebahagiaan di masa depan. Namun,
inilah proses panjang yang harus dijalani. Bukankah
cinta adalah proses menuju pulang? ?berjalan menuju
55
seseorang yang kelak kau sebut rumah dan menetap di
sana hingga waktu menutup usia.
Percayalah, kamu tidak sendirian menjalani hubungan
seperti ini. Ada banyak orang yang sedang dan telah
melewati masa-masa bagaimana sulitnya bertahan setia,
dan tetap menjaga apa yang mereka sepakati. Pada
saat yang sama begitu banyak orang-orang yang akan
melemahkanmu. Mungkin bagi sebagian orang pacaran
jarak jauh hanyalah cara untuk membuang waktu,
bertahan pada ketidakpastian.
Tak salah memang pandangan seperti itu, tetapi
satu hal yang harus diyakini, nama lain dari cinta adalah
ketidakpastian. Orang yang pacaran bersebelahan rumah
pun belum pasti akan berakhir indah.
Pacaran jarak jauh bukan hanya tentang bagaimana
cara memeluk jarak, tetapi tentang bagaimana kau
memeluk dirimu sendiri. Agar tak ada peluk lain yang
melekati tubuhmu saat seseorang yang kau tunggu jauh
dari sisi. Dan, terus menjadikan diri sebagai orang yang
pantas dipercaya karena kau yakin dia akan menjaga
hatimu di sana.
Ada hal yang harus kau yakini saat menjalani pacaran
jarak jauh. Bahwa ada cinta yang terlalu panjang, yang
sayang jika dikalahkan oleh jarak yang membentang. Jarak
yang tak lebih panjang dari cintamu.
29/07/20l4
56
Kita Baru Memulai
Jika memang tak ada rasa dan tak berniat menyakiti,
kenapa harus pergi?!
Bukankah seharusnya kita biasa saja. Tetap menghirup
udara yang sama. Tetap berjalan di bawah langit yang
sama. Meski tidak lagi saling menggandeng lengan. Meski
tidak lagi saling bercerita soal hati. Namun, kita masih
bisa saling berbagi banyak hal. Kenapa kau memilih untuk
tidak memilihku, misalnya. Kenapa akhirnya kau berniat
menjauh? Kenapa akhirnya kau mengira aku lelaki yang
tak serius?
Mari kita bicarakan baik-baik. Pelan-pelan saja.
Karena aku hanya manusia biasa. Tidak semua hal bisa
kumengerti hanya dengan kode-kode yang kau berikan.
Ada baiknya kita saling membuka pikiran. Bicarakan apa
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
maumu. Agar kau tak pergi dan berlalu begitu saja. Tanpa
kau tahu, pergimu membawa sesuatu yang tertanam
di dadaku. Sesuatu yang belum kupaham apa namanya.
Namun, yang terasa hanya sesak di dada, saat kutahu,
kabarnya kau akan pergi menjauhiku. Pergi meninggalkan
hal yang baru saja ingin kubesarkan. Sesuatu yang tumbuh
di dada dan berniat untuk kujaga.
Tenangkan pikiranmu. Jujur saja, aku tidak bermaksud
merayumu. Apalagi untuk membuatmu merasa terpaksa
57
58
untuk memahamiku. Namun, kita baru saja mulai. Kenapa
kau berniat pergi dan menjauhiku. Kenapa kau malah ingin
meninggalkan apa pun yang baru saja tersemat cli dadaku.
Aku sudah berniat memastikan hati, dan seharusnya kau
tidak membiarkannya mati membusuk setelah kau pergi.
Jika kau berkenan, duduklah sejenak di sampingku.
Beri aku waktu membiasakan diri untuk memenuhi
inginmu. Jangan cepat-cepat pergi, karena aku bukan
penjahat yang akan menyakitimu. Meski bukan manusia
terbaik, tetapi salahkah bila aku bermaksud baik untuk
menyeriusimu. Untuk memahamimu lebih lama lagi. Kita
baru memulai, baru sejenak bersama. Jangan biarkan
kisah ini hanya menjadi kenangan yang akhirnya hanya
menjadi kenangan sia-sia. Sabarkan dadamu, tenangkan
egomu. Jika aku yang salah, katakanlah agar aku berubah.
Kita masih akan tetap bisa baik-baik saja. Aku percaya,
kamu mengerti maksudku.
26/0l/20l4
Kita Harus Percaya
Aku hanya ingin memercayaimu sepenuhnya, karena
menjalani cinta meragu itu memilukan. Aku tidak ingin
kita begitu. Untuk apa kita tetap bersikeras bersama
kalau nyatanya kita masih saling meragukan apa yang
kita rasakan. Sebab itu, aku memilih percaya kepadamu
sepenuhnya, karena hatiku pun sudah memilih menetap
hanya di kamu seutuhnya.
Kita adalah sepasang sayap yang berusaha terbang
tinggi. Mengalahkan angin-angin yang bisa saja
menjauhkan kita kapan pun dari semua yang kita ingin.
Dan, kita harus tetap saling menguatkan untuk melewati
semua itu. Saat kau lemah, akulah yang akan selalu
memapahmu. Saat aku kelelahan, kepercayaanmulah
yang akan selalu menguatkanku. Kita harus tetap percaya.
ada kebahagiaan yang sama-sama kita inginkan. Karena
itu kita akan tetap terbang bersama, menghadapi apa saja
yang akan mengadang kita.
Bukankah kita tahu: bahwa cinta dijatuhkan Tuhan
di dada kita hanya untuk membuat kita saling setia dan
menjaga. Karena itulah percaya sepenuhnya itu memang
selayaknya kita pegang. Agar rindu-rindu tidak hilang.
agar resah-resah tidak membuat kita merasa bimbang.
Agar dua hati yang ada di dadamu dan dadaku tetap
merasa tenang.
59
Apa pun itu akan bisa kita lewati. Saat kita tidak
mengingkari apa yang telah kita sepakati. Mungkin
akan ada batu-batu terjal yang harus kita langkahi.
Namun, tanganku diciptakan untuk menggenggam
tanganmu. Matamu diciptakan untuk melihat betapa
aku mencintaimu, pun sebaliknya. Bahkan saat batu
batu terjal melukai kaki kita, kita harus tetap melangkah.
Karena kita akan selalu percaya: kita diciptakan untuk
selalu bersama. Bukan untuk dikalahkan oleh ragu, tetapi
untuk memperjuangkan apa yang membuat kita merindu.
| l/08/20l4
Kau percaya aku
milikmu, aku percaya
kau untukku.
Cerewet
Ini entah kebetulan atau memang sudah hukum alam.
Apakah orang jatuh cinta memang selalu begini? Sejak
menaruh hati padamu aku lebih sering cerewet. Aku
menjadi orang yang tidak bisa diam. Aku tidak bisa diam
menutupi hatiku, bahwa kamu memang selalu mengusik
dalam kepalaku. Bahwa kamu selalu saja menggetarkan
sebentuk daging di dadaku.
Orang-orang menyebut getar itu adalah rindu.
Namun, aku tidak tahu apa nama pastinya. Yang aku tahu,
saat jauh begini. rasanya lumayan menyiksa. Aku bahkan
lebih cerewet dari biasanya. Di jejaring sosial miliku,
misalnya. Semuanya kutulis tentangmu. Tentang hatiku
yang selalu saja menginginkan kamu. Jika saja bisa, aku
ingin menjadi Jin. Yang bisa dengan memejamkan mata.
seketika berada di sampingmu.
Ah, pasti akan bahagia. Dan aku tahu, salah satu cara
untuk menghilangkan sikapku yang kini lebih cerewet
adalah dengan menatap matamu.
Saat berada di sampingmu, aku seolah kehabisan
kata. Meski, aku selalu berusaha terlihat biasa. Tidak
ingin berlebihan. Namun, tetap saja ada beberapa
gerakan tubuhku yang mengatakan aku bahagia berada di
sampingmu. Mungkin itu yang dikatakan dengan bahasa
6|
cinta. Tanpa perlu bicara, tetapi kau selalu menunjukan
apa yang terasa. Dengan bahasa tubuhmu. ?yang lebih
cerewet dari biasanya.
Mungkin benar. Saat jatuh cinta beberapa orang akan
lebih cerewet kepada pasangannya. Banyak ini-itu yang
acapkali terucap. Aku pun merasa begitu. Aku lebih
cerewet dari biasanya saat jatuh cinta kepadamu. Meski
hanya di jejaring sosial milikku. Ya, mungkin karena aku
hanya jatuh cinta diam-diam kepadamu.
25/l2/20l3
Hku tidak bisa diam
menutupi hatiku,
bahwa kamu memang
selalu mengusik dalam
kepalaku.
Saat Serius Mencintai
Seseorang
Saat serius mencintai seseorang sesungguhnya kau
akan mempertaruhkan satu hal. Berubah dari apa adanya
kamu atau melepaskannya. Karena yang sebenarnya cinta
akan selalu menuntutmu untuk berubah. Saat kau jatuh
cinta pada seseorang. Secara tidak langsung kau harus
mengubah diri sesuai yang ia inginkan. Kau tidak bisa
bersikeras dengan sikapmu yang apa adanya itu, padahal
dia tidak suka.
Jika kau bertanya: bukankah cinta tidak akan
mengubahmu untuk menjadi orang lain? Benar. Cinta
tidak mengubahmu menjadi orang lain. Namun, kamu
yang harus mengubah diri sesuai dengan yang diharapkan
pasanganmu. Tanpa perlu ia memintamu untuk berubah.
Percaya atau tidak. Tidak ada cinta yang benar?benar
bisa menerima kebiasaanmu seratus persen. Selalu ada
beberapa persen yang harus kau ubah, atau tanpa sengaja
telah membuatmu berubah untuknya.
Jatuh cinta adalah perihal bertaruh menjadi diri sendiri
dengan versi baru. Kau memang tidak harus menjadi orang
lain. Kau tetap menjadi dirimu. Namun, yang harus kau
pahami adalah kau harus berubah untuk menyesuaikan
dirimu yang baru dengan cinta yang kau mau. Kalau kau
63
64
be nar?benar cinta padanya, kau akan beru bah tanpa perlu
ia minta.
Begitu juga sebaliknya, kalau orang yang kau cintai
benar?benar cinta padamu. Ia akan berusaha melakukan
apa saja yang membuatmu menjadi nyaman di dekatnya.
Cinta selalu mengubah seseorang. Namun, tidak pernah
memaksa seseorang untuk berubah. Kau tetap bisa
menjadi dirimu sendiri. Tidak perlu menjadi orang lain
memang. Hanya saja kau harus menjadi dirimu yang lebih
baik. Dirimu yang bisa membuat pasanganmu bangga dan
bahagia.
28/l l/20l3.
Kucintai Kau
Sewajamya SamLpai
Aku Benar-benar elah
Mencintaimu adalah perihal menerima risiko. Apa
pun itu. Aku paham betul bagaimana hati bekerja. Cinta
akan selalu tumbuh seiring waktu. Bisa menjadi baik, bisa
juga berbalik dari apa yang pertama terasa. Begitulah
sewajarnya. Dan, aku hanya ingin mencintaimu dengan
wajar. Tidak ada yang ingin kulakukan berlebihan, karena
memang yang berlebihan tidak baik.
Aku ingin merindukanmu sewajarnya. Memberi
perhatian sekadarnya. Namun, satu hal yang selalu aku
lakukan adalah menjaga hatimu seutuhnya. Aku tidak
pernah berniat berpaling darimu. Aku tidak pernah berniat
mengalihkan hatiku pada senyuman yang lain. Meski.
sebagai manusia sewajarnya merasa senang melihat yang
indah. Namun, aku tahu, aku memiliki keindahan yang
sudah terlalu indah untukku. Seutuhnya kamu.
Maaf jika perhatian yang kuberikan sekadarnya
membuatmu merasa tidak cukup. Aku tahu saat kau
mulai jatuh hati kepada yang lain. Aku tahu saat kau mulai
mencari perhatian pada cinta yang lain. Semua yang kau
lakukan selalu aku perhatikan, meski tidak semuanya
65
66
aku katakan padamu. Apa saja yang kau lakukan dengan
duniamu, aku selalu tahu. Maaf, jika aku tidak marah saat
aku tahu kau mulai bermain hati dengan yang lain. Maaf,
jika aku memilih diam daripada bertengkar hanya untuk
memaksamu berbicara tentang dia. Aku sudah tahu
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
segalanya. Dan, memilih pura-pura tidak tahu apa-apa.
Dan suatu hari kau akan tahu, aku manusia yang
masih siap menunggumu pulang dari rasa sakit yang kau
dapatkan. Aku masih siap menyediakan bahuku, hanya
untuk membuatmu kembali pulih. Meski, mungkin saja
kau akan melakukan kesalahan yang sama. Tidak mengapa.
karena aku hanya ingin mencintaimu sewajarnya, meski
kadang aku merasa lukanya tidak wajar untuk kurasakan.
Ya, setidaknya sampai aku benar?benar lelah.
l5/l2/20l3
Tanpa Kenangan
Dengann a Kita Ttdak
Akan emah Ada
Kita tidak akan pernah ada tanpa kenangan. Jika kau
mengharuskan ia habis, habis jualah kita. Bukan bersikeras
mempertahankan kenangan. Hanya saja jika kau ingin
kenangan itu habis, berarti kau juga menghabisi aku.
Tanpa kenangan aku pun hanya abu. Yang harus kau tahu.
kenangan yang mengantarkanku untuk mencintaimu.
Cintailah aku tanpa meminta melupakan masa lalu.
Karena aku juga akan mencintaimu, tanpa pernah peduli
bagaimana masa silammu. Aku tidak peduli bagaimana
dulu kau jatuh cinta. Yang aku peduli kau dan aku ada
untuk terus mengokohkan kita.
Barangkali memang susah kau pahami. Dan, aku
rasa juga tidak perlu menjelaskan tentang dia yang
pernah ada. Bagaimana pun juga, orang yang cemburu
cenderung mengesampingkan logika. Kamu buta. Dan,
selalu mempersoalkan: kenapa masih ada dia?
Yang tidak kau tahu, selain aku pernah mencintainya
terlalu dalam. luka yang ia tinggalkan juga begitu dalam.
Menusuk dan membusuk. Yang kau lupa. saat kau
membahasnya lagi, bukan bahagia yang datang. Namun,
67
68
lukanya kerap pulang. Pahamilah, pelan-pelan mari kita
belajar untuk membiasakan diri berdua. Tanpa perlu
meminta lupa yang pernah ada. Pada waktunya semua
akan menjadi milikmu selamanya.
Aku tidak ingin memastikan apa-apa kepadamu. Jika
kau yakin dadamu adalah rumahku. Tentu kau tidak akan
pernah enggan menyiapkan segalanya. Juga tidak akan
lelah menghujani doa-doa. Namun, jikayang kau percayai
aku memang tidak pernah bisa hidup tanpa dia, kau akan
berlalu begitu saja. Dan, aku juga tidak ingin tinggal di
rumah seseorang yang tidak kuat menjaga pintu hatinya
sendiri.
Satu hal yang harus kau pahami: jika kau saja tidak
yakin aku adalah orang yang bisa menempati hatimu, lalu
masih adakah alasanku untuk terus memperjuangkanmu?
l6/03/20l4
Pada Saat Seperti
Ini, Kau dan Aku
Masih Tetap Cinta
Suatu hari nanti kita akan disibukan oleh urusan
masing-masing. Saat di mana cinta dan setia adalah
taruhan. Akan ada masa ketika jarak tak lagi terasa ringan,
kita akan dihantam oleh rasa yang tak karuan. Kelak,
aku mungkin akan lupa mengabarimu karena sibuk.
atau mungkin kau tidak ingat membalas pesanku karena
banyaknya pekerjaanmu. Pada saat seperti itu kau harus
ingat, bagaimana kita telah melalui waktu yang tidak
singkat. Dan, kau harus kembali percaya. ada hati yang
masih saling mengikat di antara sibuknya dunia kita.
Tidak akan ada yang membuat kita tetap kuat melalui
semuanya. selain terus belajar menjaga dan tetap percaya.
Kita punya tujuan yang sama. Apa pun yang aku lakukan
saat ini adalah untukmu dan kita di masa depan nanti.]uga
yang kamu perjuangkan sepenuh hati adalah hal terbaik
untuk kita berdua kelak.
Tidak usah ragu hanya karena aku tidak mengabarimu.
Namun, jangan kau diamkan kabarku yang terkadang
kabur. Bukankah kita telah sepakat untuk saling
mengingatkan. Bahwa kita sudah punya rencana-rencana
69
70
yang harus kita wujudkan berdua. Apa yang telah kita lalui
bersama memang tidak selayaknya sia-sia. Maka pada
saat seperti itu, saat satu di antara kita seperti orang yang
sudah tidak menentu. saat itulah kita harus meredamkan
ego. Memberi kabar lebih dulu, atau tetap berpikir
semuanya akan baik?baik saja. Karena kita memang
akan baik-baik saja. Aku sudah menetap di hatimu.
kamu sudah menetap di hatiku. Kita hanya sedang sibuk
memperjuangkan impian, yang kelak akan menjadi bagian
dari senyuman kita berdua.
Saat seperti ini memang tidak akan mudah, tetapi
bukan alasan untuk menyerah dan kalah.
02/08/2OI4
Hat-hal yang Mungkin
Men ebalkan
dan etalu Aku
Lakukan Untukmu
Maaf, jika aku terus saja menempatkanmu menjadi
orang paling sibuk di kepalaku. Bahkan aku tak pernah
merasa kau berhenti berjalan barang sejenak di ruang
pikiranku.
Karena itu, aku menjadi manusia yang kadang
berlebihan perihal menanyakan kabarmu. mengingatkan
kau makan, melarangmu begadang, dan hal-hal lainnya.
Iya, mungkin itu adalah hal basi yang membosankan bagi
orang lain. Namun harus kau tahu, aku hanya ingin tetap
waras dengan tidak memendam semua itu di kepalaku
sendiri.
Maafjuga, aku yang mencari cara agar bisa mendengar
suaramu sampai larut malam di hari libur melalui telepon
genggamku. Juga yang membuatmu harus membalas
chatku sepanjang hari. Itu semua kulakukan agar aku
tidak benar?benar menjadi gila. Karena kau terlalu sibuk
di kepalaku. Menuliskan setiap detik namamu.
7l
72
Ya, aku tahu, mungkin suatu hari kau akan bosan dengan
semua tingkahku itu. Mungkin saja kau akan menemukan
orang yang lebih asyik dari aku untuk diajak bicara. Atau
mungkin. dia yang tidak sama sekali membuatmu merasa
resah seperti sikap agresifku. Mungkin juga pada saat itu
kau akan memintaku pergi, berhenti melakukan semua
tingkah anehku, berhenti menjadi orang yang selalu
mencerewetimu ini itu.
Jika itu adalah satu-satunya cara untuk membuatmu
bahagia. Aku bisa saja berhenti menjadi waras dengan
berhenti melakukan semua hal itu kepadamu. Aku bisa
tidak lagi mengingatkanmu makan, tidak melarangmu
begadang, berhenti mendengar suaramu, berhenti
mencari cara untuk mengirim pasan singkat sepanjang
hari kepadamu. Meski, aku tidak akan pernah mungkin
berhenti berharap kau sadar, itu semua kulakukan demi
cinta, meski caraku tidak selalu membuatmu suka.
02/08/20l4
Berdebatnya
Sepasang Kekasih
Barangkali tidak sependapat, tidak memiliki pemikiran
yang sama bukanlah masalah. Kau dan aku hanya perlu
saling belajar menghargai pola pikir kita. Namun, beda
lagi dengan hal yang bisa membuat kita menjadi pecah.
Hubungan yang sudah kita jaga selama ini bisa sirna
seketika. Apa-apa yang kita perjuangkan untuk berdua,
bisa hilang dan berakhir luka. Kalau kau atau aku masih
bersikeras dengan apa yang ada di kepala kita. Saling
mengemukakan ego, bahkan kita bicara tak lagi seperti
sepasang kekasih. Kau kadang hilang kendali. Membabi
buta tanpa arah. Membuat yang sederhana menjadi
rumit. Membesar?besarkan hal-hal kecil, yang seharusnya
bisa diselesaikan dengan mudah.
Aku bukan tidak mau berdebat denganmu. Bukan tidak
mau memecahkan masalah yang kita hadapi. Memang
sudah selayaknya sepasang kekasih mencari solusi dari
apa yang mereka hadapi bersama. Namun, jika kau bicara
seperti orang-orang yang gagal move on dari pemilu, yang
mengerutu tanpa arah, yang mengandalkan ego di kepala,
tak pernah mengikutsertakan isi dada, barangkali, itu yang
jadi masalah. Kita tidak akan pernah menemukan akhir
73
74
dari masalah, kita akan berakhir karena salah kaprah. Kita
akan menjadi keruh.
Aku mencintaimu. Sungguh. Aku mencintai kita. Jika
pun ada yang harus kita selesaikan. Marilah kita dudukkan
masalahnya. Kita kaji lebih dalam. Kita pahami sebagai
bukan hanya diri sendiri. Agar saling mengerti. Harusnya
tak perlu kuajarkan. Kalau saja kau harus banyak
membaca, agar bisa bicara tak sekadar bicara. Harusnya
kau lebih banyak merenung, berpikir, juga menyertakan
perasaan. Karena saat kau emosi, kita sebaiknya diam.
Tidak baik melanjutkan. Selain berdampak buruk pada
hubungan kita. Kau harus tahu. Saat seseorang emosi.
la kerap lupa, bahkan dengan dirinya sendiri. Pahamilah
hati selalu memohonkan doa baik, tetapi emosi sering
memuntahkan doa buruk.
Aku ingin kita belajar sama-sama menjadi dewasa. Aku
senang kau tidak memilih diam. Artinya kau punya prinsip.
Kita bisa membicarakan apa yang kita butuhkan berd ua.
Katamu, kau melakukan ini demi kebaikan hubungan kita.
Namun, kau sebenarnya sedang memenangkan egomu
sendiri.
Kalaulah saja, egomu tak pernah bisa kau redam.
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Barangkali kita memang sudah tak lagi bisa menyatukan
paham. Kalau sudah begitu, apalah artinya kita menyebut
tujuan kita satu.]ika di dalam hatimu, kau hanyaingin, aku
yang membahagiakanmu. Kau tak pernah benar?benar
mencintaiku. Tak ada gunanya kita bedebat, tidak akan
ada solusi untuk masalah kita. Selain membiarkannya
perlahan-lahan membuat kita semakin jauh. Lalu terpisah
karena hati sudah mulai rapuh. Sebab, emosi tanpa hati
tak akan menghasilkan jernih, hanya akan membuat
keruh tambah keruh.
l8/l l/2OI4
Kau dan aku hanya perlu
saling belajar menghargai
pola pikir kita.
Pahamilah, Ini Hanya
Cara Mencintai
Ini bukan tentang aku yang memintamu melupakan
masa lalumu. Bukan juga tentang aku yang ingin kamu
menjauh dari masa lalumu. Namun, ini tentang bagaimana
kamu harus paham: bahwa adakalanya kehidupan kita
yang sekarang tidak perlu lagi mengikutsertakan masa
lalu. Bukan karena cemburu, bukan karena takut dia
merebutmu, tetapi karena memang seharusnya kita
berjalan ke depan. Bergandeng tangan berdua saja. Aku
meninggalkan masa laluku. Dan, kamu juga tak perlu
membawa dia di antara kita. Aku bisa percaya penuh
padamu, mungkin tidak pada dia.
Kau tahu? Masa lalu itu ibarat benalu. Saat kita
memberinya kesempatan untuk ada ?hidup di antara kita.
Pelan-pelan dia akan mengisap kebahagiaan kita. Dia akan
ikut campur dalam apa yang kita jalani. Sengaja atau pun
tidak, begitulah pada kenyataannya. Tak usah lupakan,
hanya saja biasakanlah diri untuk hidup tanpa dia. Karena
sebenarnya orang yang benar?benar melepaskan akan
melepaskan seutuhnya. Dan, orang yang benar?benar
mencintai akan mencintai sepenuhnya.
Biarlah masalalu tetap ada di belakang. Jangan ajak
beriringan dengan kita. Biar dia mencari jalannya sendiri.
Fokuslah pada kita untuk memperjuangkan apa yang kita
77
78
cari. Ini bukan perihal aku membenci masa lalu, bukan
juga perihal menunjukan keegoanku. Hanya menjagamu
dan menjaga aku dari masalah yang mungkin saja bisa
terjadi. Kita akan dihadapkan oleh banyak tantangan.
dan seharusnya itu tantangan yang ada di depan. Bukan
tantangan dari masa lalu yang sengaja kita beri kesempatan
untuk berdampingan dengan kita.
Bukan untuk menutup diri. Hanya saja. Kau dan aku
sudah sepakat untuk menuju masa depan. Tolong pahami:
ini bukan cara memaksakan hati. Juga bukan cara untuk
membatasimu. lni hanyalah usaha untuk membuat kita
menjadi lebih paham. Bahwa yang jadi masalah adalah
banyak hal yang sengaja kita biarkan hidup dengan kita.
Hal yang kita anggap sepele, tetapi bisa merusak seisi
dada.
Biarlah yang sudah tertinggal tetap tinggal. Agar
hatimu dan hatiku tetap tunggal. Agar apa yang kita
impikan bisa kita wujudkan. Agar apa yang kita jalani bisa
kita nikmati. Jangan biarkan hal yang tidak seharusnya
merusak kebahagiaan yang ada. Bukankah kebahagiaan
kita yang harus kita perjuangkan? Jika memang tak ada
tujuan yang beda di antara kita.
2l/08/20l l4
Menyelesaikan
yang Kusut
Di dunia ini ada yang bisa diselesaikan dengan mudah.
ada juga yang butuh proses panjang. Begitu juga untuk
urusan perasaan. Ada hal yang terkadang butuh kepala
dingin, emosi yang stabil, pikiran jernih, agar semua yang
rusak bisa pulih. Agar semua yang tercabik bisa kembali
baik. Agaryang luka masih sanggup kita banggakan sebagai
kita. Se bab itu, dengarkan aku, mari kita tenangkan ke pala
sejenak. Kita redakan ego kita. Apa pun yang diselesaikan
secara terburu-buru, seringkali menyisakan sesal dan pilu.
Kita tidak perlu saling menyalahkan. Juga tidak
usah mencari siapa yang salah. Karena sejatinya, dalam
hubungan asmara, berbeda pendapat adalah hal yang
wajar. Kita harus sadar, semua masalah yang timbul
disebabkan dari kita berdua. Mungkin saja salah satu dari
kita tidak mau mengalah, atau pun salah satu dari kita
terlalu lelah. Sementara masih ada sesak dan pinta tanpa
pertimbangan. Permohonan tanpa pengertian. Dan, kita
terluka oleh ke-tidak-inginan kita untuk sedikit lebih
merendah. untuk selalu memahami. Belajar saling peduli
lagi, seperti saat pertama kali kita saling jatuh hati. Kita
tidak pernah berpikir akan bertengkar dan menanam luka,
kan?
79
Barangkali kita butuh waktu untuk menenangkan diri.
Mari diamkan sejenak dulu. Namun, jangan berlama
lama. Hal yang terlalu lama dipendam juga tidak baik.
Setelah kita rasa kepala sudah tenang, dan emosi tak
lagi memanaskan dada. Kita duduk berdua. Berbicara
dengan nada suara yang menyenangkan lagi. Bergantian
berbicara. Sampaikan dengan baik. Belajar juga saling
mendengarkan tanpa menyela. Dan, yang paling penting,
kita harus melakukannya dengan perasaan, bahwa kita
saling jatuh cinta lagi.
l3/l0/20l4
Kita tidak perlu saling
menyalahkan. Juga tidak
usah mencari siapa yang
salah. Karena sejatinya,
dalam hubungan asmara,
berbeda pendapat adalah
hal yang wajar.
Cukup Secukupnya
Hubungan yang baik adalah hubungan yang dijalani
dengan porsi secukupnya. Seperti makanan. Kalau saja
bahan raciknya dibuat berlebihan. rasanya tidak akan
menjadi enak. Begitu pun hubungan kita. Apa pun yang
diberikan secara berlebihan akan membuat aku bosan,
atau kau yang akan kelelahan.
Aku menyukaimu karena kamu bisa menempatkan
diri. Bisa menyeimbangi. Bukan mengulang hal yang sama
berkali-kali. Kamu tahu? Hal yang sama apabila dilakukan
berkali-kali akan menjadi membosankan. Semisal, kau
ingatkan aku makan; pagi hari, siang hari, malam hari.
Seolah aku tidak akan makan kalau tidak kau ingatkan.
Dan, itu menjadi hal yang membosankan. Aku tahu
maksudmu. Kau ingin menunjukan kepedulianmu padaku.
Namun, kau melakukannya berlebihan. Andai kau lakukan
pada porsinya, itu tetap akan menjadi menyenangkan.
Kau juga harus ingat. Kita punya hidup masing-masing.
Kehidupan yang harus kita perjuangkan melalui pekerjaan.
Kita harus melakukan kegiatan rutin kita. Dan, terkadang
kegiatan itu menambah beban kepala. Harusnya kau
mengerti. Ada saatnya kau membiarkan aku menikmati
hidupku dengan bekerja. Jangan menuntut untukku selalu
ada. Bukankah kita masih tetap bisa berkomunikasi?
8|
Mungkin porsinya tidak sepanjang hari. Aku juga harus
menyelesaikan urusanku.
Kau harus paham. Bahwa impian adalah hal yang
harus dicapai. Jika saat aku mengejar impianku saja kau
mencurigaiku. Dengan terus mengawasiku. Lalu, apakah
hubungan kita masih bisa disebut bahagia? Jika terus
begini, percayalah salah satu di antara kita akan kelelahan.
Semakin hari hubungan kita akan menjadi tumpukan rasa
bosan demi bosan.
Banyak pasangan akhirnya berpisah. Karena salah satu
dari mereka berubah menjadi berlebihan pada saat yang
tidak seharusnya dia lakukan demikian.
l6/09/20l4
Kau harus paham.B'ahwa
impian adalah hal yang
harus dicapai.
Ini Cinta, Bukan
Tati yang Rapuh
Nanti kau juga akan tahu, bahwa hidup bukan sebuah
permainan. Begitu pun hubungan yang kita jalani. Bukan
sebuah permainan. Tak ada yang seharusnya kau tarik
ulur, karena aku bukan layangan yang diikat tali kepadamu.
Tak ada yang harus kau cari, karena cinta bukan anak kecil
yang hilang.
Saat dia memilih pergi. Hampalah hatimu. Tak akan
ada lagi aku. Tak akan ada lagi kita. Juga semua rasa
akan sirna. Sebab itu, hargailah setiap hal yang masih
kita punya. Jika belum sepenuhnya mampu melepaskan,
jangan pura-pura melepaskan. Apa pun bisa diselesaikan.
Kau harus ingat, yang kau buang (meski menurutmu
hanya pura-pura) seringkali tidak bisa pulang. Mungkin
juga tak pernah lagi ingin pulang.
Aku mencintai pemikiranmu. Yang menjadikan kita
menjadi lebih dewasa. Yang menjadikan kita percaya;
masih ada cinta yang sesungguhnya. Yang realistis.
Yang tidak hanya sekadar menye-menye manis. Jika kau
menjadikan hubungan ini sebagai ajang uji-menguji, kau
salah. Tak ada ujian dalam hal mencintai. Kita bukan
guru dan murid di SD. Kita sepasang kekasih yang terus
mencari penyelesaian. Bukan mencari teka-teki, tentang
siapa yang benar se ndirian.
83
Barangkali kau sering mendengar. Ada banyak pasangan
yang putus tiap sebentar (mungkin teman-temanmu) lalu
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mereka jadian lagi. Menjalani hubungan seperti biasa lagi.
Seolah hubungan mereka lentur. Tidak ada komitmen.
Ada masalah sedikit, putus. Emosi sedikit, putus. Lalu
pura-pura merasa bersalah. Meminta untuk kembali
menyambung cinta. Apa kau tidak pernah berpikir? Jika
seutas tali sudah terlalu banyak buhul penghubung (yang
putus disambung-sambung lagi) ia tidak akan pernah
sekuat semula. Ia akan bisa putus kapan saja, dan kau
tidak akan pernah bisa menyambungnya lagi. Dan.
satu hal lagi yang harus kau tahu, aku sama sekali tidak
pernah ingin menjalani hubungan rapuh (hubungan yang
terlalu banyak buhulnya). Karena kita tidak akan sekuat
dulu. Dan, ketika semua itu terus berlanjut kita hanya
menikmati sebuah permainan putus-sambung. Bukan
cinta yang utuh untuk menemukan bagaimana menjadi
dewasa yang sebenarnya. lni tentang bagaimana menjaga
hati, bukan seutas tali yang rapuh.
28/09/20l4
Ya Kau Suka Tetapi
ku Tidak Suka
Dari seratus lelaki yang suka bola, barangkali hanya
sepuluh orang yang tidak menyukainya. Bahkan banyak
perempuan pun juga suka menonton acara bola. Akulah
satu dari sepuluh orang yang tidak suka menonton
bola itu. Entah kenapa, aku sama sekali tidak tertarik
menonton bola. Bahkan, sewaktu di rumahku pun, saat
kakekku menonton bola hingga larut malam. Aku malah
memilih membaca buku. Karena televisi selalu dikuasai
kakek, jika ada acara sepak bola.
Namun, sejak mengenalmu. Aku harus terbiasa
dengan teriakan suara penonton melihat pemain idola
mereka membobol gawang lawan. Aku harus terbiasa
mendengarkan suara orang-orang mengeluh kecewa saat
klub idola mereka gagal menang. Tak jarang, aku hanya
menghabiskan waktu bengong sendiri di antara euforia
yang terjadi. Hanya satu yang membuatku betah berada
di sini, berada di antara orang-orang yang menyukai bola.
Aku hanya betah karena senyummu yang begitu lepas
saat klub kesayanganmu menang.
Tak jarang aku malah sibuk dengan duniaku sendiri.
Berungtunglah. aku membawa laptop ke mana-mana.
85
Saat kau sibuk memerhatikan pemain idolamu menggiring
bola, aku sibuk menulis. Mencoba memfokuskan diri
pada apa yang sedang kukerjakan. Meski sesekali, aku
kaget dengan suara penonton bola yang kadang tak
wajar menurutku. Penonton bola itu suka berlebihan.
Entahlah, mungkin itu hanya penilaianku saja, yang tak
suka menonton sepak bola.
Biar bagaimana pun aku tetap menghargai apa yang
kau sukai. Seperti yang kau lakukan kepadaku. Kau tak
akan melarangku menulis di tengah keramaian penonton
bola itu. Kau sama sekali tidak peduli kalau omongan
orang-orang sehobimu memandangku aneh. Kau tetap
membanggakan aku. Tetap menghargai apa yang aku
lakukan. Mungkin itulah yang membuat kita masih saling
mempertahankan sampai saat ini. Aku memang tidak suka
apa yang kau suka. Namun aku bisa menerima, bahwa
menyukai seseorang, saat memilih mencintainya, berarti
aku harus menghargai apa yang dia suka. Meski aku tidak
harus menyukai hal itu.
09/l l/20l4
Semakin Kau Bahas
Semakin Kuingat
Aku suka momen bertemu denganmu. Tentu, bagiku
bertemu dengan seseorang yang baru menjadi kekasihku,
adalah hal yang menyenangkan. Kita bisa menghabiskan
waktu melepas rindu. Membicarakan apa saja. Sebab.
denganmu semuanya terasa lebih indah. Aku menemukan
kenyamanan. Tak jarang, kita hanya bicara hal-hal
konyol. Bahasan yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Misalnya, membahas kebiasaanmu saat lagi kesal. Kau
suka melakukan hal-hal yang tidak wajar. Contohnya,
bernyanyi sekeras mungkin di kamarmu. Sampai ibumu
marah dan menggedor pintu kamarmu. Lalu, kau akan
diam. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Ya. bernyanyi
dengan suara lantang itu membuatmu senang.
Namun, beberapa waktu belakangan. Bahasan kita
mulai beda. Jujur, kuakui ini kesalahanku. Aku yang
menyebabkan semua ini dimulai. Dua minggu lalu,
aku bertemu dengan seseorang yang pernah kucintai.
Seseorang yang posisinya kini kau gantikan. Mantan
kekasihku. Tadinya, aku pikir, dengan bercerita padamu.
Semuanya tidak akan menjadi masalah. Lagi pula, tujuanku
87
88
membagi cerita itu kepadamu hanya satu, agar kau tidak
salah paham. Agar kau tidak berpikir yang aneh-aneh
tentang aku. Dan, aku hanya ingin kau tahu. Pertemuanku
dengannya hanya kebetulan saja. Kebetulan kami datang
ke acara yang sama, acara kampus.
Aku pikir, setelah aku selesai bercerita semuanya akan
selesai. Aku sama sekali tidak ada sedikitpun memikirkan
hal itu lagi. Aku pikir dengan iya dan senyummu, serta
kalimat "nggak apa-apa, kok". Semuanya benar
benar tidak ada masalah. Ternyata, kau menyimpan
sesuatu di dadamu. Sejak aku bercerita perihal itu, kau
seringkali mengaitkan kejadian. Seolah aku masih punya
hubungan khusus dengan mantan kekasihku. Seolah aku
menyimpan perasaan kepadanya. Kau menuduhku. Dan.
takjarang hal itu membuat kita bertengkar. Kau ingin aku
tidak berhubungan, yang sebenarnya sudah dari lama
kulakukan.
Sungguh, sikapmu belakangan benar?benar tidak
seharusnya. Bahkan, kau lebih kekanak-kanakan.
Kau ingin aku melupakannya. Kau ingin aku tidak ada
hubungan dengannya. Namun, kau selalu mengaitkan
apa pun dengan dia. Kau membuat itu seolah aku tidak
lepas darinya. Dan, membahas dia berkali-kali kepadaku.
Kalau begini, apa yang harus aku lakukan? Padahal niat
awalku hanya ingin terbuka kepadamu. Apa aku harus
berbohong, agar kau percaya aku sudah tidak ada apa
apa. Apakah kebetulan itu harus kusembunyikan juga.
Harusnya kau paham. Semakin sering kau membicarakan
mantan kekasihku. Semakin aku akan teringat olehnya.
Kalau kau benar?benar ingin aku berhenti memikirkan
dia sepenuhnya. Berhenti jugalah mengaitkan apa pun
dengan dirinya.
25" l/20l4
Mengungkit-unqkit
masa lalu, hanya akan
membuang waktu.
90
jangan Terlalu Lemah
Suatu hari saat duduk santai di tempat yang biasa aku
datangi untuk menulis. Aku didatangi seorang perempuan.
Aku menatap ke arahnya, dia masih cantik seperti dulu.
Hanya saja ada sedikit yang berbeda dari dirinya, matanya
terlihat agak sendu. Ada kesedihan yang tak mampu
disamarkan oleh senyumannya yang dipaksakan.
Setelah basa-basi, akhirnya dia lepas kendali juga. "Apa
yang kau lakukan jika kau seorang perempuan tetapi kau
dibohongi kekasihmu berkali-kali?"
Aku berhenti menatap laptopku. Lalu, berusaha
tersenyum, "Aku tidak ingin menjadi perempuan!"
jawabku sekenanya.
"Kenapa?"
"Karena perempuan bukan untuk dibohongi. Jika pun
aku menjadi perempuan, aku tidak akan membiarkan
lelaki membohongiku berkali-kali."
"Lalu, jika kenyataannya kau dibohongi, apa yang akan
kau lakukan?"
"Aku akan pergi meninggalkannya,"
Kami terdiam. Dia menatap mataku.
"Sama seperti kau meninggalkan aku dulu, padahal
dulu aku tidak membohongimu. Kau lebih percaya
kepada dia. Dan, kini kau dibohonginya berkali-kali. Kau
tetap saja bertahan dengannya. Aku tidak mengerti cara
berpikirmu." Aku menggelengkan kepala. Entah kenapa
perasaan dulu yang pernah ada tiba-tiba sesak kembali.
Timbul seperti dendam. Padahal aku sudah berusaha
menganggap dia sebagai teman. Sebagai teman biasa,
tidak lebih.
"Aku datang meminta pendapatmu, bukan menjadi
orang yang harus kau salahkan."
"Aku tidak menyalahkanmu." Aku menurunkan nada
suara, "aku hanya merasa sedih. Kenapa kau masih
saja bertanya apa yang harus kau lakukan kepadaku.
Sedangkan kau tahu, dia sudah membohongimu berkali
kali. Harusnya kau tahu apa yang akan kau pilih!"
Kami diam lagi. Lebih lama.
Dia memang seperti itu, terlalu lemah menjadi
perempuan. Padahal dia tahu, dia sudah dibohongi dari
awal. Namun, aku tidak bisa menyalahkannya. Aku yang
mencintainya. juga tak pernah mampu mengalahkan
perasaanku sendiri. Aku masih berbohong kalau aku tidak
lagi mencintainya.
Ada hal yang tidak dia pahami dari cinta. Dia lupa.
dia tidak bisa mengubah sikap seseorang, tetapi dia bisa
memilih hidup yang lebih baik. Dengan tidak membiarkan
9 |
dirinya tersakiti lagi. Karena memang ada saatnya
kita harus melepaskan seseorang, bukan karena tidak
mencintainya, tetapi demi menjaga hati kita sendiri agar
tidak terluka lagi oleh sikap yang sama ?orang yang sama.
l6/l 0/20l4
Hari-hari Patah
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan Kalah
Obrolan Singkat
di Pinggir Laut
Memiliki sahabat perempuan itu menyenangkan.
meski tidak selalu bisa bikin senang. Sebab, terkadang
perempuan suka melakukan hal tiba-tiba. Saat kau sedang
serius bekerja misalnya, dia datang ke kantormu, atau
ke indekosmu, lalu memintamu menemaninya makan
es krim. Atau, mungkin memintamu menemaninya
membelikan kado untuk kekasihnya. Dan, kau tidak
punya pilihan untuk menolak.
Seperti dia, sahabatku. Kami sudah berteman enam
tahun lebih. Mulai dari awal masuk kuliah sampai dua
tahun setelah tamat. Kalau ditulis mungkin tidak cukup
satu buku setebal tiga ratus halaman. Terlalu banyak
kebersamaan yang tercipta antara kami. Entah berapa
puluh (mungkin ratusan) kali, aku mendengarkan dia
bercerita tentang lelaki yang disukainya. Lelaki yang
menyukainya. Juga yang menjadi kekasihnya. lalu putus.
Sepanjang perjalanan persahabatan kami. Dia pernah
begitucinta kepadaseorang lelaki. Duatahun lebih mereka
bersama, dan hampir dua tahun pula aku mendengar dia
mengeluh. Karena, tiba-tiba dia merasa lelakinya tidak
95
96
semanis awal mereka pacaran. Namun, yang aku heran
dari perempuan adalah: padahal dia tahu dia tersakiti, dia
resah, dia tidak suka dengan sikap lelakinya, tetapi dia
tetap saja bertahan. Entahlah. itu sungguh melelahkan.
Bahkan, aku yang hanya mendengarkan kisahnya ikut
merasa lelah.
Dua tahun lalu mereka putus. Sahabatku tidak bisa
pacaran jarak jauh. Jujur saja aku senang. Setidaknya dia
tidak akan mengeluh lagi. Dan, berharap dia segera dapat
kekasih baru, yang lebih baik tentunya. Namun, aku
pernah berkata kepadanya: kalau kamu mau cari pacar
lagi, carilah yang tidak lagi membuatmu mengeluh terlalu
banyak. Dia mengangguk pertanda sepakat. Sore itu kami
duduk di pantai, dia baru saja pulang dari kantor, dan
memintaku menemuinya. Padahal, aku sedang menulis
naskah buku baruku. Namun, seperti yang aku katakan
sebelumnya, aku tidak punya pilihan untuk menolak.
Kami duduk berdua menghabiskan senja yang gerimis.
Dia menatapku dengan wajahnya yang lelah sehabis
seharian di kantor. Meski terlihat lelah ia tetap saja
cantik. Sahabat perempuanku paling cantik. Aku jenuh
tidak punya pacar begini. Dia mengatakan itu sambil
menghadap laut. Apa aku harus cari pacar lagi. Kalimat
kedua seperti bertanya, tetapi aku tahu dia tidak butuh
jawaban. Namun, aku sedang tidak tertarik pada siapa
pun. Lanjutnya beruntun.
Aku ikut menatap apayang sedang dia tatap. Aku masih
ingat, dulu kau begitu sering mengeluh saat berpacaran.
Katamu dia lelaki paling bisa membuatmu nyaman.
Namun, kenyataannya tidak begitu. Dua tahun lebih kau
habiskan untuk mengeluhkan sikap dia yang tidak kau
sukai. Sekarang saat kau sendiri, kau tidak sebanyak itu
mengeluh. Jangan terburu-buru.
Dia menatapku. Aku masih saja menatap laut.
Barangkali Tuhan sedang tidak ingin kamu jatuh cinta.
Agar kamu bisa mencintai dirimu lebih lama. Ucapku.
Kemudian kami sama?sama diam. Membiarkan diri
tenggelam dalam pikiran masing-masing. Entah kenapa
aku lebih senang melihat dia sendiri seperti ini.
27/l0/20l4
97
Terimalah Risiko Atas
Pilihanmu Sendiri
Saat kau memilih memutuskan sesuatu. Harus kau
pahami. Pastikan dirimu tidak akan menyesal dengan apa
yang telah kau pilih. Karena memang seharusnya yang
memilih menerima risiko apa pun dari pilihannya. Saat kau
pergi, sesungguhnya kau tidak berhak lagi mencampuri
apa saja yang telah kau tinggalkan. Seseorang yang
mungkin saja setengah mati mencoba berdiri kembali.
Seseorang yang berjuang memastikan dirinya masih bisa
bertahan. Sebab, saat kau mematahkan hatinya, harusnya
kau sadar satu hal: kau sudah keterlaluan untuk merusak
kebahagiaannya.
Jika suatu hari kau tidak dapatkan apa yang kau cari,
kau tidak menggenggam apa yang kau ingini, terima saja
nasibmu. Karena memang tidak layak lagi kau mengurusi
seseorang yang (mungkin) sudah bahagia tanpamu.
Cukup nikmati saja keegoisanmu untuk meninggalkan
dia. Jangan pulang untuk kembali merusak apa yang baru
saja ditatanya dengan sisa tenaga.
Saat kau berani pindah, kau juga harus berani
menerima kenyataan lain. Bahwa yang pindah tak selalu
berakhir indah. Tidak jarang itu hanya godaan agar kau
merasakan patah. Agar kau tahu sekuat apakah dirimu
99
|00
saat kenyataan malah berbanding terbalik dengan
inginmu. Belajarlah menerima kekalahan. Tidak semua
hal yang kau impikan bisa kau dapatkan. Apalagi yang
kau kejar dengan mengorbankan perasaan seseorang.
Perasaan yang dulu begitu mencintaimu sepenuh hatinya.
Namun, kau tergoda rayuan belaka.
Jangan menyesal hanya karena pada akhirnya kau
menyadari, orang yang kau sakiti adalah seseorang yang
benar?benar mencintaimu. Ingat saja, kau telah memilih
untuk membuangnya demi bahagia yang hanya sebatas
penglihatan mata.]ika kau sudah memutuskan mengakhiri.
terima saja jika akhirnya kau juga menerima pahitnya
sendiri. Sudah selayaknya hati yang kau tanggalkan benar
benar kau tinggalkan. Biarlah ia bahagia tanpamu. Jangan
berharap dia yang menyembuhkan lukamu. Itu bukan
kewajibannya lagi. Itu adalah pilihanmu sendiri. Jadi,
lapangkanlah dadamu. Tata hidupmu lagi tanpa perlu
merusak hidup siapa pun lagi.
29/l2/20l3
Duka Dua November
Aku tidak pernah tahu kenapa kita dipertemukan.
Kenapa harus denganku kau berbagi kisahmu. Semua
terjadi begitu saja. Meski sebenarnya aku percaya, tak
ada yang benar?benar terjadi begitu saja. Selalu ada yang
merencanakan segala hal. Dia yang Mahaperencana,
segala hal yang ada di dunia ini selalu atas kuasa dan
inginNya. Termasuk kenapa aku dan kamu akhirnya saling
mengenal. Dekat. Lalu, berbagi banyak hal. Bahkan,
mungkin rahasia paling rahasia yang kita punya.
Kau ditinggal kekasihmu menikah. Dan, aku lelaki
yang pernah dibuat begitu patah. Namun, satu hal yang
selalu kita bicarakan. Kita adalah dua orang yang percaya
akan cinta. Kita adalah dua orang yang masih yakin bahwa
bahagia itu tumbuh. Meski berkali-kali seseorang ingin
membunuhnya. Karena menurutmu bahagia adalah
perihal pilihan diri sendiri.
Namun, pagi ini kau mengirimi aku pesan singkat. Hal
yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Hal yang paling
menakutkan. Mungkin aku tidak pernah takut kehilangan
kekasih, meski tetap saja patah hati saat ditinggal pergi.
Namun, ditinggalkan oleh orang yang melahirkanmu,
adalah kehilangan yang paling buruk dalam hidup. Meski
mungkin itu cara terbaik Tuhan untuk tetap memeluk.
IOI
|02
Aku tahu, selama ini kau adalah seseorang yang
begitu kuat. Aku mengenalmu dan percaya, kau memang
dilahirkan untuk menjadi kuat. Bahkan melebihi apa yang
orang lihat padamu. Namun dalam hal ini, sekuat apa
pun seseorang pada akhirnya akan rapuh dan patah juga.
Sebab, tiada duanya cinta selain cinta ibu kepada anaknya.
Pada dasarnya manusia hanya jago terlihat kuat. Dan.
kadang memang harus terlihat kuat. Meski sebenarnya
tidak sekuat itu. Apa pun yang terjadi hari ini, tetaplah
menjadi seseorang yang kukenal tangguh. Meski
dalam hatimu sedang begitu rapuh. Mungkin ini sudah
saatnya untukmu. Jika kau harus menangis, menangislah
seperlunya. Karena air mata sebenarnya tidak lebih kuat
dari doa-doa.
02" l/20l4
Di Tempat Ini Kita
Pernah Saling
Membahagiakan
Aku masih suka datang ke tempat ini. Menikmati setiap
detikyang berjalan pelan. Di antara ingatan yang menyusul
kemudian. Ingatan yang selalu bisa membuyarkan
konsentrasiku: untuk menyadari kau memang tidak lagi
kumiliki.
Suatu waktu, kita pernah menikmati saat yang sama di
tempat ini. Sesederhana senyumanmu, begitu sederhana,
bahagia itu terasa di dadaku. Semuanya berjalan begitu
saja. Aku merasa lengkap meski kita belum sempurna.
Aku merasa senang meski hatimu belum juga kugenggam.
Tak ada yang kusesali dari apa yang telah terjadi. Karena
sesungguhnyayang terciptatidak hanya se kadar kebetulan
belaka. Aku percaya, Tuhan punya kisah lain untuk kita.
Di tempat ini, kita pernah berterima kasih kepada
senja atas segala warna yang melukis di langit. Kita pernah
sama terkagum pada merah marun, dan jutaan warna
yang menari ria di sudut senja. Dia, antara dua hati yang
tidak berani bersuara. Saat itu aku masih memendam
rasa, sedangkan kau masih bertanya-tanya dalam hatimu.
Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang Karya Boy Candra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
|03
|04
Bagiku datang ke tempat ini adalah cara menenangkan
hati. Entah kenapa aku selalu bisa merasa sedikit lega.
Saat bayanganmu masih bisa kulihat. Meski kau tidak lagi
pernah nyata dalam kebersamaan. Hingga akhirnya aku
menyadari satu hal: kadang kita memang perlu datang
ke tempat-tempat yang berarti dalam ingatan. Bukan
untuk mengenang kisah sedih perpisahan. Namun, untuk
kembali kuat setelah menyadari dulu kita pernah saling
Pasukan Mau Tahu Misteri Pondok Terbakar Mata Air Di Bayangan Bukit Karya Sh Matahari Esok Pagi Karya S H Mintardja
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama