Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 12
lari kudanya. Ia kaburkan terus kudanya dengan tujuan masuk ke
dalam tangsi.
Yo Lim yang tidak tahu diri mencoba menghadang mundurnya
kaum pemberontak.
Sial bagi Yo Lim dengan jenderal cilik yang murung wajahnya
karena mengkal menderita kekalahan. Baru kali ini sepanjang
hidupnya menjumpai lawan yang benar-benar ampuh dan lihay
ilmunya, tenaganya melebihi apa yang ia miliki.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
708
Pwe Goan Kheng sengit sekali melihat dirinya dihadang oleh Yo
Lim. Maka tanpa banyak bicara ia mengamuk hebat. Tombak Yo
Lim, sekali sampok patah. Tapak tangan pecah-pecah dan melarikan
diri kalang kabut.
Sementara anak buahnya hampir separo yang diremukkan
kepalanya oleh jenderal cilik yang ngambek ini.
Dengan keadaan kocar-kacir, Yo Lim tidak dapat lagi kembali
bergabung dengan angkatan perang pusat, tetapi justeru kaburkan diri
kembali ke tanah dangkalnya Tengciu.
Lie Goan Pa setelah bertarung dengan Goan Kheng, majukan
kudanya terus untuk mencari lawan yang tidak memakai jambul
kuning.
Kebetulan sekali, dekat tanjakan ia diserbu oleh tiga panglima
yang diharapkan. Mereka adalah Ngo In Tiauw, Ngo Thian Su dan
hiong Khoat Hay.
Dengan menggeam dahsyat, Lie Goan Pa menerjang. Sekali
hantam, senjata-senjata ketiga panglima itu beterbangan bagaikan
daun yang terbang berhamburan ditiup angin kencang.
Karuan ketiga panglima itu terperanjat dan cepat-cepat kaburkan
diri untuk menyelamatkan jiwanya.
Lie Goan Pa mengamuk dan membabat anak buah ketiga
panglima yang melarikan diri dengan sadis dan bengis. Dalam
beberapa saat saja ratusan jiwa telah melayang menjadi mayat
dengan keadaan yang mengerikan.
Melihat keganasan Lie Goan Pa semua menjadi ngeri dan tidak
ada lagi yang berani maju ke medan laga. Semua panglima perang
segea menarik pasukan masing-masing. Seketika suasana medan
perang berubah menjadi sunyi sepi.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
709
Kemana saja, tidak ada panglima perang pasukan musuh yang
berani bertahan. Maka Lie Goan Papun lalu kembali ke tangsinya.
Baginda Swei Yang Tee tatkala mendengar laporan kemenangan di
pihaknya , tidak terkatakan bagaimana suka citanya.
Lie Goan Pa hanya seorang diri sudah berhasil mengobrak-abrik
angkatan perang gabungan dari delapan belas raja pemberontak dan
membunuh ribuan serdadu dan menewaskan lima puluhan anglima
panglima menengah.
Atas kehebatan Goan Pa ini raja pemberontak menjadi ciut
nyalinya dan tidak berani lagi keluar melawan Goan Pa. Para raja
pemberontak dengan menderita kerusakan hebat kembali lagi ke
negerinya masing-masing.
Dengan buyarnya persekutuan penghadang di Su Beng San,
maka perjalanannya pergi ke Yangciu untuk melihat bunga ajaib
Kiong Hoa di kelenteng Kiong Hoa Koan berjalan lagi.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dan kemungkinan
masih adanya sisa-sisa pemberontak yang bersembunyi di perjalanan,
maka Lie Goan Pa dan Lie Si Bin diperintahkan mengepalai lima
laksa serdadu berjalan di muka sebagai pembuka jalan.
Pada keesokan harinya Cin Ong Lie Si Bin dan Tio Ong Lie
Goan Pa lalu berangkat dengan barisannya menuju Yangciu.
Sedangkan rombongan baginda dan permaisuri Siauw Hoey dan para
pembesar menyusul pada hari berikutnya.
Tidak berselang lama Cin Ong dan Tio Ong telah tiba di daerah
Yangciu dengan tidak mendapat rintangan apapun. Bersama
barisannya langsung menuju klenteng Kiong hoa Koan yang kini
telah direnovasi indah dan megah. Kedua pembesar itu disambut oleh
rakyat dan pembesar setempat dengan meriah.
Cin Ong dan Tio Ong lalu memasuki halaman kelenteng Kiong
Hoa Koan untuk melihat bunga ajaib Kiong Hoa.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
710
Bunga itu bbenar-benar ajaib, besar dan warnanya lima macam.
Harumnya sangat wangi. Sampai serdadu yang tinggal di kubu-kubu
dapat menciumnya.
Diatasnya tumbuh delapan belas daun berbentuk seperti perahu
perahu kecil. Sedangkan bagian bawah tumbuh lagi enam puluh
empat daun kecil-kecil, berwarna hijau tua.
Ketika Cin Ong Lie Si Bin mendekati bunga itu, terjadilah suatu
keajaiban yang baru, bunga itu mekar lebih besar dan tangkainya
meliuk-liuk. Semua mata bisa melihat bahwa bunga itu sepert orang
yang memberi hormat dengan memanggut kepala sebanyak dua
puluh empat kali.
Kemudian berhenti dan bunga itu kuncup menjadi mengecil. Lie
Si Bin dan Lie Goan Pa tidak begitu memperhatikan akan keajaiban
yang dialami. Setelah puas melihat bunga itu, kakak beradik itu lalu
masuk kedalam ruang peristirahatan yang telah disediakan untuk
mengaso.
Mengapa nunga Kiong Hoa yang turun dari langit itu
menmanggurkan kepala terhadap Cin Ong Lie Si Bin? Inilah sudah
menjadi kehendak dan takdir Thian bahwa Lie Si Bin ditakdirkan
untuk menjadi Hongtee atau kaisar, maka bunga Kiong Hoa itu
memanggutkan kepala melihat datangnya Cincu atau junjungan yang
asli.
Pada malam harinya, langit berubah menjadi gelap pekat. Guruh
dan halilintar bergemuruh bersahut-sahutan. Dan angin keras bertiup.
Daerah Yangciu yang sore tadi bersih da cuaca terang, menjelang
malam turun hujan begitu lebat. Bahkan hujan yang bercampur
dengan es batu sebesar mangkok. Atap-atap rumah pada pecah dan
beberapa rumah penduduk yang kurang kokoh bangunannya menjadi
roboh karenanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
711
Bunga ajaih Kiong Hota tidak terkecuali. Daun dan bunga itu
rontok berhamburan ditiup angin dan ditimpa hujan es yang besar
besar.
Ketika hujan berhenti dan penjaga kelenteng itu memeriksa,
bukan main kagetnya. Bunga Kiong Hoa sudah lenyap. Tinggal
batangnya saja yang dusah gundul. Tanpa daun selembarpun dan
bunga yang indah itu telah lenyap entah kemana?.
Mungkin teruruk hujan es atau pasir tanah yang berhamburan.
Segea hal ini dilaporkan kepada Cin Ong yang tinggal di kamar
peristirahatan di samping kelenteng. Lie Si Bin dan Lie Goan Pa
melompat bangun dan berlari ke halaman keleneng dimana bunga
ajaib itu tumbuh. Akan tetapi benarlah laporan-laporan itu. tinggal
batangnya ngelancur tanpa daun dan bunga-bungaan.
Lie Si Bin tidak memberikan komentar suatu apapun. Ia
langsung kembali ke kamarnya dan menulis lapran kepada baginda.
Pada keesokan harinya baginda datang bersama rombongan.
Tidak terkirakan betapa kecewa dan getun hati baginda mendengar
dan membaca laporan akan musnahnya bunga ajaib yang ditimpa
hujan es dan ditiup angin kencang.
Masih juga baginda merasa penasaran. Ia membawa permaisuri,
selir-selir dan para pembesar datang melihat sendiri bekas-bekas
bunga Kiong Hoa itu. Tiba di halaman kelenteng yang dapat dilihat
adalah beberapa lembar daun dan pelupuk bunga yang tertimbun
pasir dan tanah. Lusuh, layu dan hilang baunya.
Baginda menarik nafas dalam-dalam dan masuk ke istana Kiong
Hoa Kiong yang dibangun dalam halaman kelenteng itu.
Di dalam perjamuan, baginda mengajukan pertanyaan kepada
sekalian menteri-menterinya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
712
?Sudah jauh, Tim meninggalkan kota raja, untuk menikmati
keindahan bunga Kiong Hoa dan tamasya ke daerah Yangciu ini.
sayang bunga itu telah dimusnahkan oleh hujan dan angin. Untuk
menggirangkan hati permaisuri dan selir-selir Tim, manakah kiranya
ada tempat tamasya lain yang bisa memberikan penghiburan???
Menteri Ie Bun Hoa Kit maju ersembah dan mengusulkan untuk
pergi ke Kim San.
?Baginda yang mulia, Sin mendengar bahwa di Kim San itu
pemandangannya jauh lebih indah daripada Yangciu. Oleh karena itu
untuk Tobo Cilik, tidak ada ruginya apabila kita melanjutkan
tamasya ke daerah Kim San. Entah bagaimana pikiran yang mulia??
?Benarkah bahwa Kim San lebih indah dan menyenangkan
dariada Yang Ciu menteri Hoa kit??
?Begitulah yang mulia, tidak hanya Sin seorang akan teetapi
kepada setiap pembesar dapatlah baginda tanyakan. Kesemuanya
akan membenarkan kata-kata Sin ini!?
Baginda mendengar beberapa menteri membenarkan apa yang
diucapkan Ie Bun Hoa Kit. Makak diputuskanlah bahwa perjalanan
baginda akan diteruskan ke daerah Kwa Ciu pegunungan Kim San.
Menteri Ie Bun Hoa Kit lalu memerintahakan rakyat sepanjang
daerah yang akan dilalui untuk menyambut dengan meriah.
Mengeluarkan atraksi-atraksi yang menarik dan kapal-kapal pesiar
harus dibuat sebanyak-banyaknya.
Tidak terkirakan betapa penderitaan hati rakyat daerah Kwa Ciu.
Mereka membanting tulang memeras keringat untuk menjalankan
perintah Hoa Kit.
Sambutan-sambutan dari luar kelihatannya meriah dan penuh
penghormatan. Tetapi dalam hati sanubari seluruh rakyat daerah KwaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
713
Ciu menggerutu dan antipati pada raja yang lalim, sewenang-wenang
dan Buto.
Baginda girang sekali melihat sambutan yang meriah dari
segenap rakyat Kwaciu. Baginda mengira memang rakyatnya hidup
serba kecukupan dibawah pemerintahannya, ia tidak mengetahui
bagaimana kehidupan dan isi kajiwan rakyatnya yang sesungguhnya.
Setibanya di Kim San, baginda dan keluarga serta stafnya
berdiam di istana Kim San Heng Kiong. Bangunan istana
eristirahatan ini terletak di pegunungan Kim San, sehingga dari
istana peristirahatan tersebut dapat denga bebas melihat
pemandangan alam sekitarnya. Tidak kelirulah apa yang dikatakan
menteri Hoa Kit. Kim San memang lebih indah dan menawan
dibandingkan dengan Yangciu. Oleh karena itu puaslah hati baginda.
Malam harinya sehabis perjamuan, baginda lalu masuk ke
tempat peraduannya untuk tidur. Di dalam tidurnya, baginda telah
bermimpi yang sangat mengerikan. Didalam impian ini baginda
didatangi oleh baginda Swei Bu Tee almarhum (ayahnya sendiri)
Putera pangeran Yo Yong (kakaknya), Soso (kakak ipar) menteri
negara Pho Sia Ngo Kian Ciang (ayah jenderal Lamyang Ngo In
Tiauw) dan menteri-menteri serta panglimanya yang telah tiada
sebab dijatuhi hukuman mati atau sengaja dibunuh oleh baginda
Swei Yang Tee (pangeran Yo Kong).
Para arwah itu datang dengan wajah penuh kemarahan untuk
menagih jiwa.
Salam keadaan bingung dan penuh ketakutan itu, tiba-tiba
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
datanglah seekor anjing mas sehingga para arwah itu buyar
karenanya.
Maginda karena takutnya menjerit-jerit sehingga terbangun dari
tidurnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
714
Beberapa pengawal dipanggilnya untuk memperbesar nyala lilin
dan baginda tidak dapat tidur lagi sampai datangnya sang fajar.
Begitu fajar menyingsing, baginda lalu makan pagi, kemudian
mengumpulkan semua menteri-menterinya untuk bermusyawarah.
Impian semalah yang seram dan menakutkan itu dibeberkan oleh
baginda dengan jelas dan diminta kepada para menteri untuk
memberi tafsirannya.
Menteri Ie Bun Hoa Kit tampil kemuka dan memberikan
tafsirannya.
?Baginda, anjing mas adalah Bintang emas atau Kim Sing (Cee).
Menurut alkisah Bintang mas ini turuhn ke bumi dan menjelma aras
diri Giok Kok Kong Lie Bit. Oleh karena itu, bila baginda telah
kembali ke Kang Touw, baiklah Lie Bit dan seluruh keluarganya kita
tangkap dan habisi jiwa mereka. Dengan demikian bahaya dan
bencana dihari kemudian dapat pagi-pagi kita singkirkan.?
Baginda yang jiwanya memang penuh syakwasangka mendengar
penafsiran ini langsung mempercayai sepenuhnya. Selang dua hari
baginda lalu memutuskan kembali ke kota raja.
Tatkala rombongan baginda tiba di daerah Kang Touw, segenap
rakyat dan pembesar setempat keluar untuk menyambut. Antara lain
Giok Kok Kong Lie Bit dengan stafnya menunggang kuda berdiri
berdiri di dekat pantai.
Waktu rombongan baginda turun dari kapal dan berganti
kendaraan dengan naik kereta, Permaisuri Siauw Hoay paling
menarik perhatian sebab bukan saja pakaian dan perhiasan yang
dikenakan luar biasa indahnya.
Tubuh dan kulit serta wajah sang permaisuri memang luar biasa
cantiknya. Di bumi ini jaranglah ada perempuan yang dapat
menandingi keelokan permaisuri Siauw Hooey.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
715
Giok Kok Kong Lie Bit tatkala melihat permaisuri yang elok ini
bergoncang hatinya. Sungguh elok dan ayu benar permaisuri ini.
Para pembesar melompat turun untuk memberi hormatnya.
Hanya Lie Bit seorang, saking terpesona oleh kecantikan Siauw
Hoey sehingga lupa akan dirinya. Ia duduk di atas pelana kudanya
seperti orang linglung. Hatinya tersentak tatkala kereta-kereta dan
kuda rombongan baginda bergerak meninggalkan pantai. Liie Bit
bergoncang keras jantungnya dan merasa khawatir. ?Celaka, aku
telah berlaku tidak hormat pada baginda, pastilah beliau marah dan
akan mencari-cari untuk menghukumku.?
Tatkala rombonga tiba di istana Kang Touw baginda bersama
permaisuri dan selir-selirnya turun dan masuk istana. Belum lagi
berganti pakaian, sang permaisuri sudah menghadang baginda dan
melaporkan kejadian di pantai tadi.
?Hem, siapakah pembesar yang menunggang kuda memandangi
Honghauw secara kurangajar dan tidak tahu diri itu?? dengan gusar
baginda mengajukan pertanyaan kepada para menteri dan panglima
yang ikut serta dalam tamasya itu.
Seorang hulubalang maju menghadap dan mengatakan bahwa
pembesar yang tak tahu diri itu adalah Giok Kok Kong Lie Bit
orangnya.
Baginda marah sekali, firman segera diturunkan. Memerintahkan
Hee Kok Kong Touw Kian Tek untuk mengepalai pasukan Kim Ie
Wee menangkap Lie Bit dan seluruh keluarganya untuk dijatuhi
hukuman mati.
Sebenarnya menteri Touw Tian Tek dan Giok Kok Kong lie Bit
merupakan sahabat yang akrab dan kental. Akan tetapi karena firman
baginda tak bisa dibantah, maka dengan hati berat perintah itu
dijalankan juga.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
716
Pada keesokan harinya dengan membawa Singci dan mengepalai
pasukan Kim Ie Wee, menteri Touw Kian tek mengurung gedung
sahabatnya itu dan segera menangkap-nangkapi seluruh
penghuninya. Mereka semua dibawa ke tanah lapang untuk
dipenggal batang lehernya.
Dalam perjalanan ke tanah lapang, Lie Bit sempat bertanya
kepada sahabatnya yang kini menangkapnya itu.
?Siautee dan Hongtiang mempunyai hubungan persahabatan
yang mendalam dan selama hidup ini belum pernah melakukan yhal
hal yang menyakitkan hati. Mengapa hengtiang menerima begitu saja
perintah baginda itu? tidakkah ada usaha dari Hengtiang untuk
mengajukan usul, saran-saran ataupun permohonan sehingga
meringankan hukuman siautee??
?Maafkan, firman baginda tak dapat dibantah. Terpaksa aku
jalankan perintah ini. apa yang harus kulakukan? Akan tetapi urusan
sudah terlanjur jadi begini baiklah kita berangkat ke tanah lapang,
sambil berjalan kita cari upaya untuk menolong siautee.?
Mereka tanpa banyak bercakap lagi lalu berjalan perlahan-lahan.
Pada waktu itu ada seorang gagah yang mendengar kejadian
yang tidak adil. Dialah Cu Jan. (orang yang pernah menolong
jenderal Ngo In Tiauw dan merawat puteranya)>
Demi mendengar bahwa Giok Kok Kong Lie Bit ditangkap
bersama sanak familinya hendak dijatuhi hukuman mati di tanah
lapang, ia bersama anak buahnya bergerak kesana dan berunding
dengan Hee Kok Kong Touw Kian Tek.
Bersamaan dengan itu, Kiong Hoa Tay Siu Ong Si Jiong juga
telah menerima surat-surat dari Toan Tat dan Thiat Koan Toojin,
bahwa dari berbagai daerah berhasil mengumpulkan serdadu-serdadu
yang cukup untuk mengadakan pemberontakan guna menggulingkan
pemerintahan yang lalim.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
717
Maka mendengar ditangkapnya Giok Kok Kong Lie Bit yang tak
berdosa, digunakan untuk mengadakan pemberontakan.
Dengan sepuluh laksa serdadu yang dikepalainya, Ong Si Jiong
bergerak menuju ke tanah lapang. Beberapa orang gagah itu lalu
mengambil keputusan bulat menolong jiwa Giok Kok Kong Lie Bit
dan sanak familinya secara terus terang memberontak dan melawan
pemerintah pusat.
Cu Jan segera bertindak. Dengan golok besarnya ia putuskan
rantai-rantai yang mengikat Lie Bit dan sanak familinya. Kemudian
dengan seluruh serdadu keeciang dan keeteng mereka beramai-ramai
meninggalkan Kang Touw.
Penguasa Kang Touw tatkala menerima laporan bahwa beberapa
orang gagah beramai-ramai telah menolong jiwa Lie Bit, kemudian
membawa seluruh anak buahnya meninggalkan kota.
Baginda Swei Yang Tee kaget sekali. Baginda mengumpulkan
para pembesar dan mengadakan sidang daruruat. Kemurkaan baginda
tidak terkirakan demi mendengar meratnya Giok Kok Kong Lie Bit.
Di dalam sidang itu diputuskan, memerintahkan ketiga orang
kuat yaitu, Cin Ong Lie Si Bin, Ca Ciauw dan Tio Ong Lie Goan Pa
untuk mengadakan pengejaran dan membunuh tokoh-tokoh yang
berani memberontak itu.
Akan tetapi usaha pengejaran ini sia-sia, sebab para
pemberontak itu sudah jauh larinya. Terpaksa ketiga orang kuat ini
langsung membawa anak buahnya langsung ke Tay Goan dan
mengirim surat laporan gagalnya usaha pengejaran yang dilakukan.
Kemanakah larinya orang-orang yang memberontak itu?
Touw Kian Tek telah melarikan diri bersama anak buahnya ke
Su Beng Ciu. Daerah sekitar itu diduduki dan mengangkat diri
sebagai raja He Beng Ong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
718
Jim Cong ditunjuk sebagai Kunsu, Lauw Hen sebagai Goanswe.
Sedangkan pendukung-pendukungnya seperti Souw Teng Hong, Coa
Kian Hong, Nio Teng Hong, To Beng Hong dan lain-lain diangkat
sebagai Tay ciangkun. Dilain pihak, Ong Si Jiong tidak menuruti
kemana larinya Touw Kian Tek. Si Jiong bersama seluruh anak
buahnya lari ke Lokyang, sebab disini sudah siap menanti Toan Tat
dan Thiat Koan Tojin.
Di kota Lok Yang inilah arasw persetujuan pendukung
pendukungnya. Ong Si Jiong mengangkat dirinya sebagai raja Lok
Yang Ong. Hoat Sie ditunjuk sebagai Kunsu. Toan Tat sebagai
Goanswe, Ciu Fu dan Ong Lim sebagai Tay Ciangkun sendangkan
Hiat Koan Tojin sebagai penasehat agung.
Beberapa orang gagah yang telah menolong Lie Bit ternyata
tidak satu arah larinya. Mereka berpencar ke berbagai daerah.
Sementara itu Cu Jun bersama anak buahnya lari ke daerah
Cauw Cui. Bersamaan dengan kedatangannya di kota itu, penguasa
setempat yang lalim dan Buto bersama Kho Su telah dapat
dibinasakan oleh bawahannya sendiri.
Para pembesar dan bawahannya sedang mencari orang gagah
yang cakap untuk dijadikan atasan. Kama kedatangan Cu Jan
merupakan hal yang kebetulan sekali.
Cu Jan diangkat sebagai raja Lam Cauw Ong. Para pembesar
daerah tersebut bersikeras mengangkat Cu Jan, karena di malam hari
pada waktu pemuda gagah itu tidur. Seluruh tubuhnya memancarkan
sinar merah bagaikan api menyala. Maka mereka yakin bahwa Cu
Jan bukanlah orang sembarangan dan diangkatlah sebagai raja Lam
Cauw Ong.
Lalu kemana larinya Giok Kok Kong Lie Bit? Ia bersama sanak
famili dan pemgikut-pengikutnya melarikan diri ke daerah Wat Kok
Kong Yo Siok. Ia minta suaka pada bangsawan tinggi itu. MengingatKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
719
Lie Bit adalah sahabat baiknya maka Wat Kok Kong Yo Siok
menerimanya.
Selama tinggal di istananya Wat Kok Kong Lie Bit tidak pernah
melihat bangsawan agung itu dudduk di kursi kebesarannya. Hal ini
sangat mengherankan baginya.
Pada suatu kesempatan memberanikan diri mengajukan
pertanyaan kepada sahabar baiknya ini. mengapa tidak pernah duduk
di kursi kebesarannya?.
Wat Kok Kong berubah air mukanya dan dengan nada kurang
senang menjawab.
?Sudahlah! Hal itu janga kau tanyakan pula! Kursi kebesaran
untuk Wat Kok Kong bila diduduki selalu saja muncul setan-setan
yang bermunculan menggangguku. Oleh karena itu semenjak hari itu
aku tidak mau lagi duduk di kursi kebesaranku itu. entah apa
sebabnya bisa terjadi hal semacam itu, aku tidak tahu!?
?Hari ini baiklah Ciatswe duduk di kursi kebesaran itu. biarlah
Lie it melihat, setan-setan macam apakah yang bermunculan dan
berani mengganggu Ciatswe!?
Yo Siok seperti terkena bius dan hypnotis. Ia mau saja menuruti
kata-kata Lie Bit. Dengan segera ia mengenakan pakaian
kebesarannya dan duduk di kursi kebesarannya.
Pada saat itu bermunculanlah setan-setan yang wajahnya serem
serem menakutkan. Setan-setan itu pating cengingis menggoda dan
menyakiti tubuh Yo Siok.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hal ini membuat Goey Kok Kong Lie Bit sebagai sahabat akrab
marah.
Ia mencabut pedangnya dan mengamuk menyerang setan-setan
pengganggu sahabat baiknya itu. ?Jiaaaattt siaaattt hiaaatt
crasss teell ?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
720
Jeritan ngeri menyayat bergema. Setan-setan seketika lenyap dan
sebagai gantinya tubuh Yo Sioklah yang roboh menggeletak dengan
kepala putus. Darah membanjir memenuhi lantai ruangan istana Wat
Kok Kong.
Lie Bit kaget sekali. ?Heiya mengapa yang terpenggal batang
lehernya justeru sahabatku? Celaka !? ia menangis sedih dan tak
tahu apa yang harus diperbuatnya.
Para pengawal dan ajudan mengetahui peristiwa pembunuhan
itu, berlari ?lari melaporkak kepada putera Wat Kok Kong yaitu Yo
Hian Kan. Siapa segera bertindak, mengepalai pasukannya untuk
membekuk Coey Kok Kong Lie Bit.
Lie Bit disiksa, dirangket dan dihujani pukulan rotan sehingga
tubuhnya tidak utuh, peccah-pecah dan matang biru. Dalam keadaan
luka tak bisa bergerak itu, ia dimasukkan ke dalam kereta pesakitan
dan dikirim ke kota raja supaya baginda sendiri yang menjatuhkan
hukuman mati. Sebab Lie Bit merupakan buronan pemerintah pusat.
Kematian Wat Kek Kong Yo Siok sesungguhnya merupakan hal
yang aneh dan ganjil. Sebenarnyalah Yo Siok adalah penjelmaan dari
Po Thauw Ngo Kui atau lima jin gentayangan. Hari itu adalah ahari
apes atau kenaasannya, sehingga ajal yang sudah sampai itu
menggunakan Lie Bit sebagai perantara untuk memisahkan badan
wadagnya dengan rohnya.
Baiklah kita tinggalkan perjalanan ppasukan anak buah Yo Han
Kian yang mengawal kereta pesakitan dimana Goey Kok Lie Bit
meringkuk didalamnya. Kita menengok kembali perkembangan kisan
di Wa Kang Cee.
Setelah gabungan angkatan perang delapan belas raja-raja
pemberontak diobrak-abrik dan dihancur-leburkan oleh Tie Ong LieKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
721
Goan Pa, semuanya lalu mundur ke daerah masing-masing dan tidak
berani melawan orang kuat nomor wahid di jaman itu.
Di Wa Kang raja bloon Kun SI Mo Ong seperti hari-hari biasa,
setiap pagi harus sudah bangun dan duduk di singgasana untuk
menerima penghormatan segenap pembesar, kemudian mengadakan
sidang dan menerima laporan-laporan penting.
Bila dalam keadaan gawat, sampai larut malam sidang itu belum
bubar. Pekerjaan rutin dan berat ini menjemukan bagi raja Bloon itu.
Maka pada suatu hari ia menanggalkan pakaian raja, topi sepatu
semua dicopoti dan ditinggalkan di atas kursi. Hal ini membuat
segenap pembesar bingung dan terheran-heran. apa maksud dan
artinya tingkah laku baginda yang ganjil ini?
?Cukong, kenapa menanggalkan pakaian kebesaran?? Bertanya
para menteri dan panglima itu dengan bingung.
?Aku sudah cape, menjadi raja tidak enak, terikat dan kurang
bebas. Pergi kemana-mana harus dikawal, sebentar-sebentar berhenti
untuk menerima penghormatan. Tidur kurang, bermain-main dan
berjalan-jalan selalu dikawal dan tak bebas. Banyak urusan sampai
menandatangani surat-surat sampai ribuan lembar, ah, bosan aku
menjadi raja. Maka semua pakaian kebesaranku kutanggalkan. Aku
tidak mau lagi menjadi raja!?
Para pembesar baik siil maupun militer menjadi tercengang
mendengar keputusan raja Bloon ini. hopo tumon, jadi raja kok
bosan?
?Cukong, jangan grasa grusu, pengangkatan cukong adalah
kehendak Thian, mengapa mau dilepaskan secara sembarangan??
?Peduli amat? Pokoknya aku emoh jadi raja. Siapa yang suka
menggantikan, silakan. Ini semua pakaian kebesaran kutaruh diatas
meja!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
722
Para pembesar menjadi Mbohoat (tak berdaya dan mati kutu).
Kunsu Ji Bouw Kong duduk diam dan menghitung-hitung.
?Aih .. tak terduga tiga tahun telah berlalu. Memang sudah
suratan takdir. Kauw Kim hanya kuat menjadi raja selama tiga tahun.
Kini pastilah ada Cincu yang akan menggantikan kedudukannya.? Ji
Bouw Kong lalu menengadah ke langit sambil berdoa.
? ooOoo ?
HOEY KOK KONG LIE BIT
MENGGANTIKAN THIA KAUW KIM
THIA KAUW KIM MENCABUTI
BULU KUDA SAKTI SIANG SU TOUW
?HAAAAHAAA haaa aku girang sekali mendengar kata
kata Ji Toako. Kalian dengar ada Cincu yang mendekati, dengan
demikian dapatlah aku pensiun dan bebas tugas haa haaaa?
Thia Kauw Kim lalu melangkah turun dan mengambil tempat
duduk sebagai pembesar biasa. Ia menatrik guci, mengambil cawan
dan meneggak arak sepuas-puasnya. Sekalian pembesar segera
bertanya kepada Kunsu Ji.
?Kunsu, siapakah kiranya Cincu yang tengah mendatangi itu??
?Cincu telah salah membunuh bangsawan agung. Kini ditangkap
dan dibawa dengan kereta pesakitan akan diserahkan kepada raja
Buto di kota raja. Sekarang rombongan itu sudah tiba di sebelah
timur kota Wa Kang.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
723
Thia Kauw Kim membanting cawannya dan dengan suara keras
berkata.
?Hmm, telah terjadi hal-hal yang tidak adil. Baiklah aku pergi
untuk membebaskan Cincu!?
Tanpa menantikan persetujuan sekalian rekan-rekan Thia Kauw
Kim dambar kampaknya, menuntun keluar kudanya dan pergi ke
jurusan timur.
Ji Bouw Kong lalu memberi komando kepada sekalian panglima
untuk merampas Cincu dan menyerang para serdadu pengawal itu.
Mereka beramai-ramai lalu membawa senjata masing-masing
dan mencemplak kuda perangnya lari ke jurusan timur menyusul si
Bloon.
Barisan pengawal yang mengiringi Hian Kan, mengawal
pesakitan untuk dikirim ke kota raja. Tatkala diserang secara tiba
tiba oleh orang-orang gagah dari Wa Kang menjadi buyar dan kocar
kacir. Tidak satupun serdadu yang dapat mempertahankan jiwanya.
Hian Kian dengan sisa pengawal pribadinya meninggalkan
kereta pesakitan dan lari kembali ke kotanya.
Ji Bouw Kong lalu mempersilakanLie Bit duduk di kursi raja
dan menyerahkan Kim Koan dan Leng Pouw (topi dan pakaian raja).
Akan tetapi Lie Bit bersikeras menolaknya.
?Hamba Lie Bit, kaena telah berdalah melakukan pembunuhan
atas diri Wat Kok Kong Yo Siok maka ditangkap dan dikirimkan ke
kota raja untuk menerima hukuman mati. Liatwe telah menolong dan
menyelamatkan jiwa hamba. Maka hamba rela menjadi prajurit
maupun pelayan. Mana berani begitu serakah menduduki kursi raja??
?Takdir Thian menetapkan, hendaknya Cukong tidak banya
berpikir dan main tolak!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
724
Berkata Kunsu Ji Bouw Kong dan menyerahkan pakaian dan
topi kebesaran itu kepada Goey Ko Kong Lie Bit.
Kata-kata Kunsu Ji Bouw Kong didukung oleh sekalian
pembesar u dan Bun. Maka Lie Bit tidak berani main tolak lagi.
Dengan hati girang penuh rasa bahagia, ia kenakan Kim Koan dan
Leng Pouw. Sekaian pembesar lalu berlutut menjalankan
penghormatan kepada raja junjungan yang baru.
Lie Bit lalu mengubah tahun kerajaan yang baru. Ia memakai
gelar sebagai raja SEE GOEY ONG dan Wa Kang Cee diubahnya
pula menjadi KIM YONG CEE.
Atas kesadaran sendiri, bekas raja Kun Si Mo Ong alias Thia
Kauw Kim yang Bloon lalu membawa kelurganya pindah ke gedung
iasa. Sedangkan istana itu diperuntukkan bagi rajanya yang baru.
Semua yang melihat Thia Kauw Kim boyongan pada tertawa
dan memuji jiwanya yang polos dan berjiwa besar.
Raja yang baru itu lalu menurunkan firman-firman, mengangkat
pejabat-pejabat baru dan mengatur pemerintahan dengan pola baru
pula.
Ji Bouw Kong tetap menduduki kursi Kunsu atau penasehat.
Pendeta Gui Tin ditunjuk sebagai Sinsiang atau perdana menteri. Cin
Siok Poo sebagai Hwe Hauw Ciangkun. Jenderal Khu Soey sebagai
Beng Hauw ciangkun. Ong Pek Tong sebagai Hiong Hauw ciangkun.
Thia Kauw Kim sebagai Ma Hauw ciangkun. Sian Hiong Sin sebagai
Liat Hauw ciangkun, sedangkan panglima-panglima kesemuanya
diangkat sebagai Jit Piauw Pat Beng Cap Ji Kie Ciangkun.
Pesta meriah perjamuan besar-besaran diselenggarakan untuk
menobatkan raja baru dan pengangkatan stafnya. Mereka makan
minum dengan penuh kegembiraan sampai jauh malam.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
725
Lewat dua bulan semenjak Goey Kok Kong Lie Bit berkuasa
sebagai raja menggantikan Kun Si Mo Ong Thia Kauw Kim yang
bloon. Raja baru ini lalu menurunkan firmannya untuk merebut NGO
KOAN.
BERSAMBUNG
Didalam memukul kota Leng Tong, adakah panglima Kim Yong Cee
yang sanggup melawan Siang Su Touw?
Bagaimana ketika Siang Su Touw berhadapan dengan gurunya di
medan laga?
Akan tundukkah Siang Su Touw kepada gurunya yang berdiri di
pihak musuh?
Bagaimanakah akhirnya peperangan di medan perang Leng Tong
Koan itu?
JILID 21
The Bible tell us to love our neighbours and to love our enemies,
probably because they are generally the same people.
(Kitab Injil mengajarkan kepada kita supaya menyitai tetangga dan
musuh-musuh kita, barangkali karena mereka adalah sama-sama
manusianya, sama-sama umat ciptaan Tuhan).
I die endoring God loving my friend not hating my enemies and
detecting supertition.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
726
(Aku mati dalam mengagungkan Tuhan, mencintai kawan-kawanku
dengan tidak membenci musuh-musuhku, dan penuh kebencian pada
segala Takhayul).
(Kata-kata Hikmat)
DARI NGO SAN terus menghantam Kang Touw, selanjutnya
menyerang kota raja, menggulingkan kekuasaan raja Buto Swei
Yang Tee dan mendirikan pemerintah yang baru.
Dalam firman ini, Cin Siok Poo ditunjuk utuk menjabat So Soey
Peng Ma Goanswe. Thia Kauw Kim sebagai Heng Kun Kunsu.
Jenderal Khu Soey dan Hing Sin serta Pwe Goan Kheng diserahi
tugas untuk mengawal ransum dan peralatan senjata.
Sementara kota Kim Yong diserahkan penjagaannya kepada Gui
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thia dan Jiu Kie. Raja yang barupun tetap tinggal di Kim Yong dan
tidak turut maju ke medan peperangan.
Pada keesokan harinya angkatan perang Kim Yong Cee dengan
kekuatan dua puluh laksa serdadu, dikepalai oleh panglima-panglima
perang yang gagah-gagah bergerak menuju ke Kang Touw.
Beberapa hari kemudian angkatan perang Kim Yong Cee ini
telah tiba di perbatasan Leng Tong Koan. Penguasa kota ini adalah
jenderal Siang Su Touw yang lihai dan ampuh karena memiliki
beberapa macam pusaka antara lain, kuda, topi, pakaian perang dan
tombak sakti.
Tatkala sampai di perbatasan Leng Tong Koan ini, tentara
tantara Kim Yong lalu meletuskan meriam sampai ratusan kali.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
727
Setelah menunjukkan keangkerannya, mereka lau mendirikan tangsi
tangsi, tenda-tenda dan kubu pertahanan.
Siang Su Touw dikala menerima laporan bahwa kaum
pemberontak mengirimkan angkatan perangnya hendak menduduki
kotanya, segera mengumpulkan staf-stafnya untuk erundingkan hal
perlawanan terhadap serangan musuh dan menjaga sekelamatan Leng
Tong Koan.
Setelah berunding matang dan tugas-tugas di bagi-bagi, jenderal
ampuh ini mengenakan pakaian perang, menunggang kuda sakti Ho
Loeypa dan menyambar tombak saktinya keluar mengatur barisan
menanti datangnya musuh.
Tidak berselang lama dari barisan Sian Hong kaum pemberontak
telah maju menantang perang. Barisan garis depan dikepalai
komandannya yaitu bekas taja Wa Kang si Bloon Thia Kauw Kim.
Demi jenderal Siang Su Touw melihatnya, menjadi geli dan
tertaw terbahak-bahak.
?Hahaaaa haaa Apakah engkau datang hendak
mengantarkan jiwa? Pikirmu begitu dogol, goblok dan tolol melebihi
binatang rendah, tidak mau menjadi Hongtee malahan maju
berperang sebagai panglima Sianhong, sungguh pekok kau ini! Oleh
karena itu bila kau sudah kenal siapa Siang Su Touw yang ampuh ini,
lekas-lekaslah turun dari kudamu untuk menyerah!?
Wajah Thia Kauw Kim yang semu hijau tua menjadi biru gelap
ketika mendengar ejekan yang melampaui batas ini.
?Aku suka atau tidak menjadi Hongtee itu adalah urusanku.
Sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan engkau, mengapa
engkau usil dan banyak bacot? Kini aku maju ke medan perang
sebagai komandan Sianhong, gila engkau telah mengetahui gelagat,
maka cepat-cepatlah kau turun dari kudamu untuk menakluk!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
728
?Binatang edan dan kurang waras. Omonganmu terlalu besar,
rasakanlah kelihaianku!?
Siang Su Touw keprak kudanya dan mengangkat tombak
saktinya untuk mulai menyerangnya.
?Kau mengatakan aku hanya besar dan tidak mempunyai
kemampuan apa-apa? Marilah kau rasakan kapakku!?
Pertarungan segera berlangsung. Jenderal Siang Su Touw telah
memaklumi bahwa permainan kapak Thia Kauw Kim hanya tiga
jurus paling depan yang lihay dan berbahaya. Selanjutnya permainan
kapaknya itu biasa saja.
Oleh karena itu setelah ia dapat menangkis serangan pertama,
segera ia mencabut bulu kuda saktinya.
Seketika kuda Ho Loey Pa berbenger nyaring dan dari hidung
serta mulutnya mengeluarkan asap hitam beracun.
Kuda Thia Kauw Kim tatkala mendengar ringkik kuda sakti itu
mendeprok dan membuat penunggangnya jatuh terjungkal.
Sebelum Thia Kauw Kim tahu apa yang harus diperbuatnya.
Anak buah Siang Su touw maju meluruh dan meringkus tubuh dan
kaki tangan bekas raja Bloon itu dengan tali-tali yang kuat.
Anak buah Thia Kauw Kim melihat panglimanya dapat ditawan
musuh, mereka lalu lari serabutan mundur kembali ke dalam tangsi.
Goanswe Cin Siok Poo ketika mendengar laporan kekalahan ini
menjadi terkejut. Ia kenakan pakaian perangnya dan bermaksud
untuk menolong saudara angkatnya itu.
Akan tetapi sebelumm keluar dari tangsinya itu telah datang pula
sebuah laporan bahwa ketiga panglima yang mengawal rangsum dan
peralatan senjata telah datang. Cin Siok Poo membatalkan niatnyaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
729
untuk menolong Thia Kauw Kim dan menyambut kedatangan Kunsu
Ji, jenderal Khu Soey dan Pwe Goan Kheng.
Rekan-rekan ini dibawa masuk ke markas dan dijamu. Sambil
makan minum Goanswe Cin Siok Poo menuturkan jalannya
pertempuran dan tertawannya Thia Kauw Kim ke tangan musuh.
?Goanswe jangan khawatir. Ilmu silatnya Siang Su Touw adalah
Lohu yang mengajarkan. Sudah menjadi adat dan peraturan bahwa
selamanya murid harus menghormat kepada dan menghargai
gurunya. Oleh karena itu biarlah esok pagi Lohu yang maju ke
medan perang untuk membujuknya.
Setelah bercakap-cakap beberapa saat lamanya, Cin Siok Poo
lalu mempersilakan rekan-rekan yang baru datang itu untuk
beristirahat.
Pada keesokan harinya jenderal Khu Soey dengan pasukannya
maju ke medan perang. Ketika Siang Su Touw mengetahui siapa
paglima pihak musuh yang manu ke medan perang itu, ia segera
membongkokkan tubuhnya untuk menghormat.
?Maafkan Losuhu, teecu tidak dapat menjalankan penghormatan
sebagaimana layaknya karena mengenakan pakaian perng yang
keras.
Jenderal Khu Soey membalas penghormatan itu dan menjawab
ramah.
?Tak usah hiantit, Lohu ada sedikit perkataan yang hendak
kusampaikan, sukalah hiantit mendengarnya!?
?Silakan, teecu akan senang sekali mendengarkannya!
?Hiantit, ketahuilah bahwa raja yang kau bela itu adalah raja
yang lalim yang Buto dan sewenang-wenang. Ayahnya sendiri
diracunnya. Ibu tiri dan sosonya diperkosa, kakak dan menteri
menteri jujur dan setia dibunuhnya. Oleh karena itu, sebagai laki-lakiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
730
sejati kita harus dapat memilah-milah mana yang benar dan mana
yang salah. Menakluklah kepada kami sehingga kita berjuang di
puhak yang benar. Entah bagaimana pemikiran hiantit??
Siang Su Touw tertawa mendengar bujukan gurunya itu.
?Maafkan Losuhu, pribahasa mengatakan, siapa yang makan
nasi dari majikannya, bagimanapun juga harus tahu diri, kenal budi
dan membela majikannya itu. teecu adalah patriot sejati yang setia
dan gigih membela nusa dan bangsa, oleh karena itu maafkan teecu
tak bisa menerima bujukan orang-orang yang tamak akan kedudukan,
bernyali tikus dan jiwanya mudah menyeleweng. Teecu tetap berdiri
di bawah bendera Sweitiauw.
?Bila demikian, jangan persalahkan Lohu, awas terimalah
senjataku!?
Dengan geam dan marah jenderal Khu Soey menyerang
muridnya sendiri.
Pertarungan antara guru dan murid itu berjalan sangat seru dan
puluhan jurus lewat dengan cepatnya. Karena tipu-tipu, jurus-jurus,
kunci-kunci dari ilmu iru bersamaan sehingga pertarungan itu seperti
guru dan murid yang berlatih Tweta (latihan pernafasan). Satu sama
lain sukar untuk mengalahkan karena pukulan-pukulannya sama.
Siang Su Touw menjadi sengit dan mencabut bulu kudanya.
Brull hiyeeehh beerrrr hieyeehhhh beerrr!
Mulut kuda sakti Ho Loey Pa mengeluarkan asap hitam yang
memabukkan. Mendengar ringkik sahsyat san mengendus asap hitam
yang beracun ini, kuda jenderal Khu Soey mendeprok sehingga
membuat penunggangnya terlempar ke tanah.
Siang Su Touw dengan tega dan kejam mengangkat tombaknya
untuk menusuk gurunya yang mengajar dan mengopeninya bertahun
tahun.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
731
Jiaaattt craatt cuur darah darah menyembur dari dada
yang tertembus ujung tombak maut itu.
?Sebagai panglima perang yang setia membela junjungannya,
terpaksa kubunuh guruku yang berdiri di pihak musuh. dalam hal ini
aku tidak akan pandang bulu. Suhu, terimalah kematianmu!?
Jenderal Khu Soey menekap dadanya dan jiwanya utus dengan
sepasang mata tetap mendelik penuh penasaran memelototi muridnya
yang murtad dan tak kenal budi itu.
Kematian seorang guru yang penuh penasaran atas kesesatan
murid yang diasuhnya. Tiada penasaran yang lebih besar seperti apa
yang dialami dan dirasakan oleh jenderal Khu Soey di jaman
Sweitiauw ini.
Anak buah jenderal Khu Soey kocar kacir dan mundur ke dalam
tangsi. Alangkah terkejutnya Goanswe Cin Siok Poo mendengar
begita kekalahan dan gugurnya jenderal Khu Soey yang
menyedihkan itu. ia cemplak kudanya dan maju ke medan perang.
?Siang Su Touw, aku Cin Siok Poo sengaja maju berhadapan
dan mengadakan perhitungan. Akan tetapi sebelum pertarungan
diantara kita berlangsung, ingin aku menyampaikan sepatah dua
patah kata kepadamu, berseddiakah engkau mendengar??
?Apa yang hendak kau katakan hei Cin Kangtouw, katakanlah!?
Aku Cin Siok Poo adalah seorang laki-laki sejati, selamaanya
berperang satu lawan satu secara jantan, sehingga kalah dan matipun
merasa rela tanpa ada rasa penasaran. Sebaliknya engkau? Ya,
engkau ?
?Aku bagaimana lekas katakan!? Sian Su Touw merah padam
mukanya dan dengan nada sengit bertanya.
?Engkau laki-laki Tembre, selalu mengandalkan tombak pusaka,
kuda sakti dan lain-lain. Sehingga didalam peperangan bila terdesakKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
732
lalu mencabut bulu kuda untuk menjatuhkan lawanmu secara licik.
Sekarang engkau berhadapan dengan Cin Siok Poo satu laki-laki
sejati. Beranikah engkau bertempur dengan jujur dan tidak
mengandalkan pusaka-pusakamu??
?Kata-katamu memang beralasan! Baiklah aku suka melayani.
Mengapa aku takut? Aku juga punya kepandaian untuk
menangkapmu wahai Cin Kantouw!?
Sehabis mengucapkan kata-katanya ini jenderal Siang Su Touw
lalu meloncat turun dari kudanya dan menambatkan tali les kudanya
ke sebatang pohon. Begitu juga tombak saktinya ditambatkan ke
tanah. Hanya dengan piannya dia maju menantang Cin Siok Poo.
Siok Poo girang, diplomasi telah termakan oleh panglima kosen
yang memiliki banyak senjata pusaka itu. bila berperang dalam
keadaan semacam ini, mudahlah untuk mengalahkannya. Ia segera
siapkan Siangkiannya dan menyambuti Siang Sutouw.
Didalam pertarungan ini Siok Poo sengaja mengalah dan
mundur terus. sebaliknya Siang Su Touw tidak menaruh
syakwasangka kalau dirinya akandijebak. Ia mengundak terus
dengan penuh nafsu.
Setelah jauh dari kuda pusakanya, Cin Siok Poo memberi isyarat
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kepada Kunsu Ji Bouw Kong. Siapa segera memerintahkan Ong Pek
Tong secara diam-diam mencuri tombak, kuda dan pusaka
pusakanya Siang Su touw.
Ong Pek Tong dengan cekatan melepas tali les dan mencemplak
kuda Ho Loey Po. Sekali cambuk kuda sakti itu kabur dibawa masuk
ke dalam tangsi angkatan perang Kim Yong Cee.
Setelah Cin Siok Poo mengetahui tipu muslihatnya telah
berhasil, segera mengubah taktiknya mendesak Siang Su Touw dan
ketika dekat dengan kudanya sendiri, ia meloncat ke punggung kuda
tunggangannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
733
?Siang Su Touw, telah lama kita bertanding denganjalankaki.
Sekarang marilah kita lanjutkan pertarungan ini di atas kuda!?
Siang su Touw menyatakan baik. akan tetapi dia menoleh kian
kemari tidak juga menemukan kudanya.
?Kemana kudaku dan pusaka-pusakaku? Apakah kawan
kawanmu yang telah mencurinya? Cin Siok Poo dengan tertawa
mengakui tuduhan itu.
?Benar, kuda dan pusaka-pusakamu telah dibawa masuk
kedalam tangsiku oleh saudaraku.?
Siang Su Touw juga tertawa gelak-gelak.
?Hahaaaa haaa , dasar kawanan perampok, dalam peperangan
juga main curi dan rampas. Kembalikan kuda dan pusaka-pusakaku
lekas!?
?Asalkan engkau mau membebaskan saudaraku Thia Kauw Kim
yang kau tangkap. Aku suka menukarkan kuda dan pusaka
pusakamu. Bagaimana??
Siang Su Touw mati kutu, terpaksa ia menerima penukaran
antara kuda dan pusakanya dengan tawanan penting Thia Kauw Kim.
?Akan tetapi saya minta pertukaran ini dilakukan di medan
perang sehingga tidak ada yang main curang.
?Baik, segeralah bawa kemari saudaraku itu. akupun akan
memerintahkan orang-orangku untuk membawa kuda dan barang
pusaka-pusakamu.?
Siang Su Touw telah menyetujui persyaratan pertukaran tawanan
perang dengan kuda dan barang-barang pusaka.
Pertukaran itu berjalan dengan lancar dan tidak ada yang
melanggar perjanjian. Thia Kauw Kim dengan pakaian perang, kudaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
734
dan kapaknya lalu kembali ke kesatuan Cin Siok Poo. Sementara
kuda dan pusaka-pusaka Saing Su Touw diserahkan kembali.
Karena cuaca sudah mulai gelap, maka peperangan tak dapat
dilanjutkan, masing-masing menarik pasukan dan kembali ke
tangsinya.
Cin Siok Poo memerintahkan anak buahnya untuk membawa
serta jenazah jenderal Khu Soey untuk dikebumikan secara layak.
Pada malam hari itu, Cin Siok Poo mengumpulkan stafnya untuk
mengadakan perundingan.
?Dalam menghadapi Siang Su Touw, yang kita khawatirkan
adalah kudanya. Oleh karena itu sedapat mungkin kita harus
menjebaknya pula untuk mencuri kudanya yang sakti itu. tanpa kuda,
siapapun sanggup menghadapinya.?
?Goanswe, lalu bagaimana kita dapat menjebaknya pula?
Bukankah ia pernah sekali terjebak, oleh karena itu ia akan berlaku
amat hati-hati dan sukar kita jebak pula.
?Jangan khawatir, aku telah mendapatkan ilham untuk
menjebaknya. Siang Su Touw, dia orangnya keras dan sangat lurus.
Oleh karena itu akan mudah sekali kita akali.?
Cin Siok Poo lalu mengundang Ong Pek Tong supaya duduk
dekat dengannya. Kepada Pek Tong, Siok Poo membisikkan sesuatu
ke telinganya.
Entah apa yang dibisikkan, tengah malam Ong Pek Tong keluar
dari tangsi dengan membawa satu regu serdadu. Ia berjalan ke arah
tenggara dan di dekat sebatang pohon besar memerintahkan anak
buahnya bekerja lembur, menggali lobang yang cukup untuk
seseorang menyembunyikan diri.
Dua tiga jam lobang itu telah selwsai digali. Ong Pek Tong lalu
masuk ke dalamnya dan minta anak buahnya menutup dengan kulitKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
735
kayu, diatasnya ditutup pula dengan pasir dan rumput-rumput.
Kemudian memerintahkan anak buahnya kembali ke tangsi. Ia
sendiri tinggal dalam lobang itu untuk menantikan peperangan esok
hari.
Pada keesokan harinya Cin Siok Poo mengepalai pasukan dan
maju ke medan laga untuk menantang perang. Siang Su Touw juga
mengepalai pasukannya keluar menyambut.
?Haa, pertarungan kemarin masih belum ada keputusannya siapa
diantara kita yang menang, maka marilah kita lanjutkan pula!?
Cin Siok Poo tanpa banyak cakap lalu mengangkat kiannya dan
mulai menyerang. Berlangsunglan pertarungan antara dua panglima
yang sangar seru. Akan tetapi Cin Siok Poo sengaja mundur terus.
dan mundurnya menuju jurusan tenggara.
Setelah dekat dengan pohon besar yang terpisah dengan tangsi
kira-kira sepuluh Li. Cin Siok Poo lalu meloncat turun dari kudanya
dan mengajukan tantangan.
?Siang Ciangkun, kalau engkau memang laki-laki sejati, marilah
kita selesaikan perhitungan ini dengan jujur, tanpa mengandalkan
kepada pusaka dan kuda sakti. Maka bila engkau berani, turunlan!?
?Cin Kangto, jangan engkau main tipu muslihat. Kemarin aku
telah kau akali, sekarang akan kau permainkan pula hah??
?Mengapa Siang ciangku khawatir? Lihatlah kita berada
disebuah padang yang terpisah puluhan Li dari tangsi-tangsi kita.
Sekelilingnya tidak ada seorang serdadupun. Mengapa ciangkun
takut kalau aku menjalankan siasat dan mengakali ciangkun??
Siang Su Touw melihat sekeliling. Memang benar keadannya
sunyi sepi, tidak tampak seorang prajuritpun, maka ia terima
tantangan Cin Siok Poo. Ia segera meloncat turun dari kudanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
736
Tombaknya ditancapkan ke tanah dan kudanya diikat pada batang
pohon berdaun rindang itu.
?Nah, sekarang aku telah turun dari kuda saktiku, Cin Kangto,
mari kita adu jiwa!?
Cin Siok Poo juga segera meloncat turun dari kudanya dan
menyambut tantangan jenderal kosen itu. jalannya pertarungan itu
seperti juga anak-anak yang main bercanda. Cin Siok Poo mundur
terus menjauhi kuda Siang Su Touw. Begitu suara beradunya senjata
semakin menjauh, Ong Pek Tong yang bersembunyi di lubang tanah
segera membuka tutupnya dan keluar mencuri kuda serta tombak
pusaka jenderal kosen itu.
Melihat saudaranya telah berhasil mencuri pusaka dan kuda
musuhnya, Cin Siok Poo lalu lari kepada kudanya dan dicemplaknya.
?Siang ciangkun, mari kita lanjutkan pertarungan ini di atas
kuda!?
Siang Su Touw melihat sekeliling. Akan tetapi kuda dan
pusakanya sudah lenyap entah kemana perginya. Hatinya menjadi
kecut dan penasaran.
?:Kemana kuda dan pusakaku? Kawan-kawanmu yang
mencurinya hah??
Cin Siok Poo tertawa terbahak-bahak, tanpa menjawab segera
memutar kudanya larikan ke tangsinya. Siang Su Touw memaki
maki kalang kabut, kemudian dengan berjalan kaki kembali ke
tangsinya sendiri.
Setibanya di tangsi Cin Siok Poo langsung lari ke belakang
untuk melihat kuda sakti Ho Loey Pa. Sekian lama Siok Poo
memperhatikan kuda ajaib itu, hatinya merasa sangat girang.
Ia memerintahkan agar kuda itu dibawa ke istal dan di kandang
tersendiri, diberikan makanan dan minuman yang terpilih. MalamKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
737
hari Siok Poo mengadakan pesta untuk kemenangan yang cukup
memuaskan ini.
Tengah malam si Bloon Thia Kauw Kim diliputi rasa keheranan
tentang si kuda ajaib itu. melihat teman-temannya masih berpesta
pora, diam-diam si Bloon pergi ke istal kuda untuk melihat kuda
ajaib itu. dari kepala, perut, kaki dan buntut diperhatikan dan diteliti
sampai secermat-cermatnya. ?Heran, kuda ini darimana asal-usulnya.
Nenek moyang kuda ini apakah ada di dunia ini??
Kuda itu lalu dituntun keluar. setiap kandang yang ada kudanya
pasti mendepok dan terkencing-kencing. Tidak ada satu kudapun
yang bisa berdiri tegak bila didekati oleh kuda Ho Loey Pa yang
dituntun si Bloon itu.
?Eh kuda ini lihay sekali, apa sih yang membuat ia ditakuti?
Katanya kalau dicaput bulu di lehernya ini ia akan meringkik dahsyat
dan kuda-kuda yang mendengarnya akan jatuh mendeprok dan
terkencing-kencing tak berani berdiri. Hem, bulunya ini yang sakti
barangkali.?
Thia kauw Kim mengusap-usap bulu itu dan tiba-tiba dicabut
sebuah. ?Brull ? Seketika kuda Ho Loey Pa berbenger dahsyat.
?Heyeeehhh beerrr heyeeehhh beerrr !?
Ribuan kuda bergedobrakan jatuh bergulingan dan terkencing
kencing, tidak ada yang berani mendongakkan kepalanya.
Melihat kejadian ini Thia Kauw Kim tertawa terpingkal-pingkal.
?Heiya ajaib, lucu dan menyenangkan. Baru kali ini seumurku,
aku melihat kuda yang demikian anehnya!?
?Malam ini bulan bersinar terang, baiklan kan kubawa untuk
berjalan-jalan. Melihat-lihat pemandangan alam dibawah sinar bulan
purnama.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
738
Thia kauw Kim lalu mencemplak kuda sakti itu dan
dicambuknya.
?Hayo jalan! Hiaaakkk hiiirrr jiaakk jiiaakk !? akan
tetapi kuda sakti itu tidak mau berjalan. Hanya mengkal-mengkal,
menyepak dan tak mau menurut perintah si Bloon. Karuan saja hal
ini membuat sengitnya si Bloon.
?Kenapa engkau tak mau menurut perintahku? Apakah engkau
menghina aku yang berwajah buruk? Hayo jawab!?
Kuda itu digabloki punggungnya sampai timbul suara blak bluk.
Akan tetapi mana kuda bisa menjawab, tetap mengkal menyepak
nyepak dan tak mau jalan.
?Kurang ajar, kucabuti habis bulu-bulu lehermu, baru tahu rasa
engkau heh! Hayo jalan kita bermain-main sebentar, melihat-lihat
keindahan alam dibawah terangnya sinar bulan, hayo jalan!
Masih juga kuda Ho Loey Pa itu tak mau menurut.
Thia Kauw Kim murka sekali dan habislah kesabarannya.
Dengan sengit ia mencabuti bulu-bulu di leher kuda sakti brull
brull brull !
Kuda sakti itu berjingkrak-jingkrak hebat sehingga tubuh Thia
Kauw Kim terlempar jatuh ke tanah. Kemudian dengan berbenger
panjang kuda itu merat lari kencang kembali ke Leng Tong Koan
pulang pada tuannya.
Para serdadu penjaga tangsi dapat mengenaliitulah kuda
Goanswenya. Lalu ditangkap dan dituntun masuk dan diserahkan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kepada jenderal Siang Su Touw.
Melihat kudanya kembali, Siang su Touw girang sekali. Akan
tetapi ketika diperiksa, bulu lehernya brindil habis guris, ia agak
sedih.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
739
?Bangsat-bangsat pemberontak itu telah mencabuti bulu-bulu
kuda saktiku. Biarlah mengingat ini adalah kuda pusaka, bawalah ke
istal dan rawatlah baik-baik!?
Semenjak saat itu kuda Ho Loey Pa jarang memperdengarkan
ringkikan yang hebat. Ketika Cin Siok Poo berperang dan
menghancurkan Tang Kie, kuda itu berbenger lagi satu kali.
Kemudian di Yangciu dalam perebutan gelar Cong Goan, kuda
itu berbenger lagi satu kali dan yang terakhir tatkala peperangan
berhadapan dengan jenderal hitam legam buta huruf Oe Ti Kiong di
daerah Bi Lan Ciu, kuda itu memperdengarkan ringkikan saktinya,
untuk selanjutnya tidak pernah berbenger lagi sampai mati.
Kembali kepada si Bloon, setelah terbanting, ia merasa
punggung dan tulang-tulangnya sakit. Ia merangkak dan merayap
bangun. kemudian setelah mengetahui kuda sakti itu telah
menghilang, ia menjadi ketakutan. Secara diam-diam masuk ke
kamarnya dan mengeos tidur.
Pada keesokan harinya, panglima Cin Siok Poo membuka
sidang. Tiba-tiba seorang penjaga istal melaporkan bahwa kuda sakti
itu telah hilang.
Mendengar laporan ini Cin Siok Poo marah sekali. Ia kumpulkan
semua perwira dan serdadu untuk dimintai keterangan. Pada akhirnya
dapat diketahui bahwa yang semalam pergi ke istal kuda adalah Thia
Kauw Kim.
?Mana sekarang, suruh Thia Kauw Kim keluar untuk
mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu!?
Beberapa perwira lalu menggedor kamar Thia Kauw Kim untuk
dihadapkan pada Goanswe.
Mendengar pengakuan Thia Kauw Kim, bukan main
mengkalnya Cin Siok Poo. Tanpa sadar didorong oleh kemurkaanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
740
dan emosi, ia telah memerintahkan para algojo untuk menyeet Thia
kauw Kim ke tanah lapang dan dijatuhi hukuman mati.
Bantahan dari si Bloon dalam cerita ini kita jadikan peringatan.
Waktu para algojo meringkkusnya dan hendak dibawa keluar. si
Bloon dengan lantang berkata.
?Cin Toako, telah lupakah engkau dengan hubungan diantara
kita? Masakan Cin Toako memandang sekor kuda lebih tinggi dari
aku seoang sahabat dan panglima perang pula? Adakah begitu
pandangan toako memandang hewan lenih tinggi dari manusia??
Cin Siok Poo tersentak dan sadar. Ia lalu mengubah
keputusannya.
?Baiklah, kuampuni jiwamu. Kelak engkau harus menebus
kesalahanmu ini dengan jasa-jasa!
Thia Kauw Kim dibebaskan kembali dan tidak jadi dihukum mati.
? ooOoo ?
BAB XXXVIII
PWE GOAN KHENG GUGUR DALAM
KEADAAN YANG MENGERIKAN
SELAGI Goanswe Cin Siok Poo masih dalam keadaan uring
uringan. Masuklah seorang keeciang memberikan laporan bahwa
jenderal Siang SU Touw telah menanti di medan perang untuk
melanjutkan pertarungan kemarin.
CinSiok Poo lalu menyambar tombaknya dan memimpin anak
buahnya keluar menyambut. Tatkala Siang Su Touw berhadapanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
741
dengan Cin Siok Poo, ia tak dapat menahan kemurkaannya. Dengan
menunjuk-nunjuk dengan jarinya ia memaki-maki.
?Kalian memang kawanan bangsat keparat, telah dua kali
mengakali dan mencuri pusaka serta kuda saktiku. Bahkan kali ini
kuda saktiku itu telah kalian cabuti bulu-bulu lehernya sehingga tidak
dapat meringkik pula. Oleh karena itu hari ini aku bikin
perhitungan!?
Sehabis puas melintarkan caci-maki Siang Su Touw lalu angkat
tombaknya menyerang. Cin Siok Poo pun angkat tomabknya dan
kedua panglima itu salig rangsek seru sekali.
Dala hal buge dan kekuatan memang Siok Poo berada
dibawahnya Siang Su Touw. Oleh karena itu, tatkala Su Touw
melancarkan serangan dengan penuh kemarahan, Siok Poo jadi
terdesak dan tak dapat balas menyerang. Dalam keadaan gawat itu ia
putar kudanya dan melarikan diri ke jurusan utara.
Kira-kira tujuh Li jauhnya, tiba-tiba di depan menghadang
sungai dan pegunungan. Air sungai itu sangat deras, walaupun ada
juga jembatan batu namun sudah banyak berlobang dan rusak-rusak.
Cin Siok Poo menoleh ke belakang, Siang Su Touw sudah dekat
sekali. Oleh karena itu ia menjadi gugup dan panik. Pikir Siok Poo
menghandal kan tenaga kudanya untuk melompati sungai itu. maka
dicambuklan kuda Oey Oiauwnya sambil membisikkan ke telinga
kuda itu.
?Hayolah, tolonglah tuanmu seperti yang sudah-sudah, kerahkan
tenagamu dan lompatkanlah aku menyeberangi sungai ini! Jiaaakk
wusss !?
Cin Siok Poo tidak memikirkan bahwa kudanya sudah seharian
bertarung tanpa ada waktu untuk mengaso. Oleh karena itu
tenaganya sudah jauh berkurang. Maka lompatan kali ini tidak
memenuhi harapan, kurang setengah meter dari tepian sebelah sana,Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
742
kuda itu telah terperosot jauh ke bawah. Padahal bawah sungai itu
sangat curam dan berbatu-batu. ?Bruuukk !?
Tak ampun lagi kuda Cin Siok Po pecah kepala dan perutnya
menumbuk batu-batu yang terjal. Masih untung bagi Cin Siok Poo,
dengan tombaknya ia menusuk tebing dan berteriak keras lompat ke
seberang. Walaupun usahanya berhasil, akan tetapi tombak pusaka
leluhurnya Nauw Thao Kim Jo telah patah menjadi dua potong. Cin
Siok Poo hendak bangun dan lari pula.
Akan tetapi Siang Su Touw telah melewati jembatan batu dan
tiba lebih cepat, sehingga tidak ada kesempatan bagi Siok Poo untuk
melarikan diri. Terpaksa Siok Poo mencabut Siangkiannya dan
melawan.
Siang Su Touw tidak menyangka kalau Siok Poo dengan
Siangkiannya bisa mengadakan perlawanan demikian hebatnya.
Beberapa kali nyaris kaki kuda atau kepala kudanya terkena
hantaman Siangkian yang hebat itu.
Cin Siok Poo yang pernah menjabat komandan kepolisian
Shoatang dengan sendirinya ilm loncatannya cukup matang. Maka
walaupun dengan jalan kaki, ia dapat secara gesit lompat ke kanan
dan ke kiri untuk melancrkan seangan-serangan yang gencar.
Siang Su Touw menjadi terdesak dan keripuhan. ?Heiya, tak
kusangka ia demikian gesitnya. Baik aku melawannya dengan jalan
kaki pula. Kalau sampai kudaku terluka, sayang!?
Siang Su Touw lalu melompat turun dan menancapkan tombak
dan membiarkan kudanya mengaso. Ia mencabut Piannya dan
melanjutkan pertarungannya dengan Siok Poo.
?Dengan berjalan kaki, akupun sanggup untuk membekukmu,
bangsat!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
743
Siok Poo sambil bertarung mencari akal untuk dapat meloloskan
diri. Suatu ketika dapatlah ia suatu ilham untuk menipu Siang Su
Touw. Setelah menangkis keras, Cin Siok Poo bergulingan
mendekati kuda Siang Su Touw. Tatkala usuhnya mau mengejarnya,
ia berseru.
?Hayo kawan-kawan, lekas keluar dan bekuk bangsat keparat
ini!?
Siang Su Touw kaget dan menghentikan pengejarannya, ia
memandang sekeliling. Kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya
oleh Siok Poo. Ia segera cemplak kuda Lo Hoeypa itu, mencabut
tombak Siang Su Touw dan kaburkan diri melalui jembatan batu.
?Praakk praakk praakk!?
?Hei, Cin Kangto, kembalikan kuda dan tombakku!?
Siok Poo menoleh dan mengangkat tangannya.
?Siang ciangkun, lain waktu aku membalas budi kebaikanmu ini.
selamat tinggal dan kamsia atas kuda dan tombak yang kau berikan
padaku!?
?Bangsat, dasar perampok, asal perang main akal dan mencuri
kuda dan pusaka. Awas bila aku dapat membekukmu. Tubuhmu akan
kucincang menjadi bakso!?
Cin Siok Poo tertawa terbahak-bahak dan keprak kudanya lalu
kabur kembali ke dalam tangsinya.
Diliputi rasa mangkel, dongkol dan kemarahan, jenderal Siang
Su Touw pulang dengan jalan kaki. Menjelang sore barulah ia tiba di
tandsinya. Saking murkanya ia terus menulis surat ke Ang Nie Koan,
memanggil jenderal Sin Bun Lee untuk membantu.
Siapakah jenderal Sin Bun Lee ini? dia adalah orang kuat nomor
sebelas di jaman Sweitiauw. Jenderal Sin Bun Lee tinggi tubuhnya
satu tombak lebih dua kaki. (kira-kira 183 Cm). ia mahirKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
744
menggunakan senjata Thiat Hongso yang beratnya lebih dari dua
ratus kati. Ahli berperang dan merupakan orang kuat nomor sebelas.
Begitu menerima surat panggilan dari Siang Su Touw, ia segera
bersiap membawa pasukannya berangkat ke Leng Tong Koan.
Kedatangannya disambut oleh Siang Su Touw dengan penuh
hormat. Su Touw lalu menceritakan jalannya peperangan selama
beberapa hari ini.
?Su ciangkun jangan khawatir. Besok biarlah saya yang maju
menghadapi bangsat-bangsat pemberontak itu!?
Mereka berunding sampai larut malam, mencari upaya dan akal
untuk mendapatkan kemenangan.
Keesokan harinya dengan kekuatan lima laksa serdadu Sin Bun
Lee maju ke garis depan untuk menantang perang.
Dari pihak Kim Yong Cee, Kunsu Ji tatkala mengetahui siapa
yang maju menantang perang, segera memerintahkan untuk bersikap
defensif.
?Goanswe sedang sakit, oleh karena itu panglima-panglima yang
berada disini tidak akan ada yang mampu melawn Sin Ban Lee. Baik
kita jangan keluar perang dan berjaga-jaga saja di benteng ini dengan
waspada.
Sin Bun Lee berkaok-kaok menantang perang mencaci-maki dari
pagi sampai petang, namun dari pihak Kim Yong Cee tidak ada
reaksi apapun.
Dengan kesal dan hati mendongkol, ia bawa kembali
pasukannya ke tangsi. Selama tiga hari Sin Bun Lee mengalami hal
ini.
Pada hari ke empat kebetulan Pwe Goan Kheng dengan kereta
ransumnya telah datang. Dari kejauhan melihat ada angkatan perangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
745
musuh yang berbaris siap menantang perang. Panglimmanya
mengacung-acungkan senjatanya sambil melontarkan caci maki yang
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kotor, Pwe Goan Kheng menjadi marah. Ia serahkan tugas
pengawalan kereta-kereta ransum kepada bawahannya. Kemudian
dengan membolang-balingkan gembolannya ia menghampiri Sin Bun
Lee.
Sama sekali Sin Bun Lee tidak memperhatikan datangnya bocah
cilik dengan kuda katebya itu. ia berhenti mencaci-maki musuh dan
menoleh ke arah bocah cilik ketika disemprotnya dengan keras.
?Bangsat rendah darimanakah yang telah berani main kurangajar
di sini? Lihatlah tuan kecilmu datang untuk encabut nyawa
anjingmu!?
Sin Bun Lee melihat yang memakinya bocah cilik yang
menunggang kuda kate, merasa geli lalu tertawa terbahak-bahak.
?Hahaaa haa, kau siapa bocah? Apakah kau datang untuk
mengantarkan nyawmu??
?Dengarlah biar terang dan buka goblokmu biar jelas, aku adalah
panglima perang dari kerajaan See Gui. Namaku Tian Poo ciangkun
Pwe Goan Kheng. Siapa engkau bangsat bertubuh tinggi besar
seperti raksasa??
?Hah? Kiranya engkau ini bocah yang bernama Pwe Goan
Kheng? Kenalkan aku Ang Nio Koan Cong Peng yang bernama Sin
Bun Lee. Bila engkau tahu gelagat, lekaslah turun dari kuda katemu
dan menakluklah pada kami!?
Sin Bun Lee lalu angkat senjata lalu menghantam kepala Pwe
Goan Kheng. Akan tetapi jenderal cilik ini tidak tinggal diam dan
dengan tenaga penuh menangkis serangan lawn itu. ?Traangg!?
Thiat Hongso patah menjadi dua dan terlepas jatuh dari tangan
Sin Bun Lee. Jenderal tinggi besar ini tapak tangannya pecah-pecahKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
746
dan mengeluarkan banyak darah. Dengan kaget ia cepat-cepat putar
kudanya dan melarikan diri.
?Sepanjang hidupku, baru kali ini aku menemui lawan yang
benar-benar luar biasa lihaynya.?
Pwe Goan Kheng tidak mau melepaskan begitu saja. Ia obrak
abrik anak buah Sin Bun lee dan mengundak erus.
Tentara-tentara Siang Su Touw melihat panglima yang datang
membantu itu dapat dikalahkan musuh dan dikejar-kejar muduh,
segea menurunkan jembatan gantung untuk memberi kesempatan
Sin Bun Lee masuk.
Sebelum kudanya memasuki pintu gerbang benteng. Pwe Goan
Kheng keburu datang dan mengayunkan gembolannya saling susul.
?Braakk..!?
Kuda Sin Bun Lee terhabtam remuk binasa. Sedangkan Sin Bun
Lee sendiri masih mujur, ia terpental jatuh ke dalam parit yang
melingkari benteng Leng Tong Koan.
Pwe Goan Kheng tak dapat maju lebih jauh, sebab dari dalam
benteng melesat ribuan batang anak panah bagaikan hujan lebat yang
menyeangnya. Dengan terpaksa ia putar gembolannya sambil
mundur kemnali ke kesatuannya.
Pwe Goan Kheng lalu memimpin kembali kereta-kereta ransum
memasuki tangsi kesatuannya.
Kunsu Ji dan staf menyambut kedatangan Pwe Goan Kheng
dengan gembira. Dan tatkala Pwe Goan Kheng menceritakan
bagaimana ia telah berhasil melukai Sin Bun Lee dan mengobrak
abrik anak buahnya. Semua bangkit mengucapkan terima kasih dan
syukur kepada Goan Kheng.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
747
Sin Bun Lee luka-luka cukup parah. Selama delapan hari ia
merawat lukaplukanya dan selama itu medan perang sepi karena
kedua belah pihak tidak mengadakan tantangan.
Selewatnya delapan hari luka-luka Sin Bun Lee sudah sehat
betul. Malam harinya ia berunding dengan Siang Su Touw untuk
mencari daya upaya supaya berhasil mendapatkan kemenangan
dalam peperangan melawan pemberontak.
Siang Su Touw dengan tersenyum mengatakan telah
menemukan akal untuk mengalahkan musuh.
?Siang ciangkun, dengan cara apakah kita dapat mengundurkan
barisan pemberontak??
?Satu-satunya orang kuat yang berada di medan perang ini
adalah Thian Po Ciangkun Pwe Goan Kheng, sebab ia adalah
penjelman dari Sun Thian Touw Tay Po Pat Pi Locia (Nacha the
Great). Oleh sebab itu dia harus kita singkirkan terlebih dahulu. Bila
dia sudah mati, mudahlah kita menghantam angkatan perang
pemberontak itu.?
?Ya, kata-kata ciangkun memang beralasan, akan tetapi dengan
cara bagimana kita dapat menyingkirkan orang kuat itu??
?Dengan kekuatan tangan tentu saja tidak akan dapat, maka kita
pergunakan DINAMIT. Malam ini, kita kirimkan beberapa regu
serdadu untuk menanam dinamit-dinamit dan kita beri tanda. Besok
ciangkun boleh menantang perang dan bila yang maju adalah Pwe
Goan Kheng, pancinglah ke dalam lembah, kemudian ciangkun cepat
tinggalkan dia sehingga kita dapat meledakkan dinamit-dinamit itu.
dengan dinamit, bagaimanapun kuat dan lihay Goan Kheng, dia akan
hancur berkeping-keping terhantam dinamit-dinamit itu.
Sin Bun Lee girang sekali mendengar taktik yang bakal
menguntungkan pihaknya itu. Begitulah pada keesokanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
748
harinyajenderal Sin Bun Lee keluar bersama pasukannya menantang
perang.
Mendengar tantangan ini Pwe Goan Kheng panas hatinya. Ia
membaw anak buahnya keluar menyambut.
Kunsu Ji Bouw Kong terkejut tatkala melihat Goan Kheng
keluar hendak berperang, segera mengejarnya sampai di sekat pintu
gerbang dan mencegahnya.
?Pwe ciangkun jangan keluar perang, hari ini adalah hari naas
yang bakal membawa kerugian besar dipihak kita, maka harap
batalkan niat ciangkun itu!?
?Kunsu kembali mengeluarkan kata-kata yang mengaco! Apa
yang kita takutkan terhadap orang semacam Sin Bun Lee dan Siang
Su Touw? Bila hari ini aku Pwe Goan Kheng tidak dapat
membunuhnya, jangan sebut aku sebagai Hohan!?
Tanpa dapat ditahan lagi, Pwe Goan Kheng keprak kuda katenya
dan memberi komando anak buahnya untuk mengikutinya maju ke
medan perang.
Kunsu Ji Bouw Kong menengadahkan mukanya ke langit dan
mengeluh.
?Ah, inilah takdir. Orang sering bilang, Bo Su Cay Jin Siang Su
Cay Thian (manusia hanya bisa berupaya akan tetapi penentuan di
tangan Tuhan) kepergian Pwe ciangkun kali ini tidak akan kembali
lagi! Siapapun tidak dapat mencegah dan menghalang-halanginya!?
Para panglima ketika mendengar kata-kata Kunsu ini menjadi
terperanjat.
?Kunsu, bila demikian, marilah kita kerahkan apa yang kita
miliki untuk membantu Pwe ciangkun!?
Ji Bouw Kong menggeleng-gelengkan kepala.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
749
?Akan menambah banyaknya kematian saja. Baiklah kita
menunggu bagaimana peristiwa yang saat ini segera terjadi. Setelah
itu barulah kita beramai-ramai keluar untuk memukul musuh.
Mereka segera bersiap-siap untuk keluar berperang secara
terbuka dan besar-besaran.
Sementara itu Pwe Goan Kheng telah berada di garis depan dan
menantang Sin Bun Lee. Tanpa banyak komentar kedua panglima
perang itu langsung berhantam dan Sin Bun Lee selalu mundur
teratur menuju ke lembah dimana tertanam banyak sekali dinamit
dinamit untuk membunuh Pwe Goan Kheng.
Setelah tiba di lembah kanan kiri tebing-tebing dari batu karang.
Tiba-tiba jenderal Sin Bun Lee lenyap menyusup ke salah sebuah
goa. Disaat Pwe Goan Kheng kebingungan mencari kian kemari
itulah secara beruntun dinamit-dinamit itu diledakkan oleh musuh
dengan beruntun. Suaa menggelegar bergemuruh ratusan dinamit
diledakkan dan tidak ampun lagi tubuh Sun Thian Touw Tay Po Pat
Pie Lo Cha Pwe Goan Kheng hancur menjadi sewalang-walang.
Mana ada tubuh manusia yang kuat melawan hantaman dinamit.
Sungguh ngenes dan menyedihkan sekali kematiannya. Tubuhnya
hancur berkeping-keping, tidak ada potongan yang sbesar tepurpun,
hancur momrot tidak karuan.
Pada waktu itu jenderal cilik Pwe Goan Kheng baru mencapai
usia lima belas tahun, sungguh kematiannya patut disayangkan,
karena masih terlalu muda.
Anak buah Pwe Goan Kheng kocar-kacir dan mundur secara
serabutan. Melihat orang yang ditakuti telah mati, jenderal Su Bun
Lie lalu keluar dan memberi komando anak buahnya dan memukul
barisan pemberontak segara hebat. Pertempuran berlangsung sangar
seru.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
750
Dari pihak Kim Yong Cee, hampir semua panglima perang
untuk menuntut balas kematian Pwe Goan Kheng. Peperangan yang
benar-benar seru ini berlangsung sampai malam hari.
Tambur dan kecer pepeangan ditabuh gencar dan seru sekali
sampai berkumandang jauh. suara ringkik kuda, beradunya senjata
serta jeritan-jeritan serdadu yang terlanggar senjata melengking jauh
sampai puluhan li jauhnya.
Panglima Cin Siok Poo yang sedang berbaring di tempat
tidurnya karena sakit yang dideritanya semenjak peperangannya
dengan Siang Su Touw di dekat jembatan batu.
Sayup-sayup telinganya mendengar gemuruhnya tambur
peperangan serta gadduhnya ringkikan kuda, teriakan-teriakan,
jeritan-jeritan dan beraduya alat-alat senjata Siok Poo membuka
matanya dan menanya kepada pembantu setianya yaitu bapak Cin
An.
?Bukankah saat ini waktu tengah malam bapak??
?Ya, goanswe, saat ini tengah malam.?
?Mengapa tambur peperangan berbunyi demikian serunya??
?Ya, goanswee, karena para ciangkun keluar berperang untuk
menuntut bela atas kematian seorang panglima gagah perkasa.?
Cin Siok Poo bercekat hatinya, ia berusaha mengerahkan tenaga
dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan untuk bangun.
?Siapa yang gugur di medan perang??
?Thian Pwe ciangkun Pwe Goan Kheng.?
?Hah? Siapa yang gugur? Katakan sekali lagi yang keras!?
?Thian Po Ciangkun Pwe Goan Kheng yang gugur.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
751
Demi mendengar jawaban ini, Cin Siok Poo menjerit hebat dan
jatuh pingsan.
Bapak Cin An gugup sekali. Cepat-cepat memberikan
pertolongan. Beberapa saat kemudian Cin Siok Poo sadar kembali.
Wajahnya merah padam dan kemarahannya melampui ukuran.
Dengan mata mendelik dia memaki pembantunya.
?Kau kepala anjing! Aku akan membunuhmu. Seorang panglima
besarku telah gugur di medan perang, kenapa engkau tidak lekas
memberitahu padaku??
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Cin Siok Poo menekap mukanya dan menangis menggerung
gerung. Betapa sayangnya ia terhadap panglima Pwe Goan Kheng
yang kosen dan gagah perkasa itu.
?Bapak Cin An, benarkah kata-katamu? Kenapa bisa mati?
Dimana matinya? Siapa yang membunuhnya, katakan lekas!?
?Pwe ciangkun mati kerena di dinamit, tubuhnya hancur sampai
berkeping-keping. Insiden mengerikan ini terjadi di lembah
pegunungan Kheng Soey San, yang berhadapan saat itu adalah Ang
Ni Kong congpeng Sin Bun Lee.
?Ha, aku harus maju ke medan perang dan membunuh Sin Bun
Lee ini! cepatlah ambilkan pakaian peang dan senjataku itu!?
?Toaya sedang sakit, mana bisa maju ke medan perang??
?Jangan banyak bacot, cepat laksanakan perintahku! Ambilkan
pakaian perng itu!?
?Toaya sedang sakit, apa gunanya pakaian perang??
?Persetan, lekas ambilkan kemari, atau engkau sudah bosan
hidup??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
752
Bapak Cin An tidak berani membantah pula, tidak berdaya
menghadapi tuannya yang naik darah. Cepat-cepat pakaian pernag
dan senjata Siok Poo dibawa ke hadapannya.
?Cepat bantu kenakan pakaian perang itu!?
Sehabis mengenakan pakaian perang, Siok Poo mencoba turun
dari pembaringannya. Akan tetapi baru saja kakinya menginjah
tanah. Sudah tak tahan lagi. Terhuyung-huyung dan roboh. Cin An
buru-buru berjongkok dan membantu tuannya bangun.
?Toaya, urusan ini bukan perkara main-main, toaya sedang
menderi ta sakit keras, maka sebaiknya beristirahat dan tidur saja.
Soal menuntut balas tunggulah bila keadaan toaya sudah sehat betul.
Toh tidak akan terlambat!?
Cin Siok Poo mendelik dan memaki pula.
?Bangsat! Masih juga kau berani ngaco belo di hadapanku?
Lekas siapkan kudaku, pakaikan pelana dan gendewa serta panahku
jangan kau lupakan!?
Kembali bapak Cin An tidak berdaya dan melaksanakan perintah
majikannya yang kalap. Tidak berselang lama, kuda sakti Ho Loey
Pa, Tombak dan sepasang Kian serta busur dan anak panah sudah
siap semuanya.
Cin Siok Poo merayap dan dan berusaha menaiki kudanya, akan
tetapi satu kaki dinaikkan dan berusaha menaiki pancatan kaki yang
lain gentayaran mau roboh. Berulang kali Siok Poo mencoba, akan
tetapi selalu gagal.
?Kenapa engkau tidak lekas membantui aku hah? Mengapa
berdiri ngacur seperti patung? Lekas bantui aku menaiki kuda
perangku ini!?
Cin an terkejut, dari tadi pikirannya melamun menbayangkan
bagaimana tuannya dalam keadaan sakit keras akan maju berperang?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
753
Oleh karena itu berdiri menjublek dan tak tahu apa yang harus
diperbuatnya.
Demi mendengar bentakan ini, Cin An kaget dan buru-buru
mendukung tubuh Siok Poo dan dinaikkan ke atas pelana kudanya.
Dengan memeluk sepasang kiannya Cin Siok Poo keprak
kudanya dan segera membedal keluar dari tangsinya. Begitu keluar
dari tangsi, matanya menjadi silau, ribuan obor bercelorotan
menerangi medan peperangan.
Dengan tegas ia dapat melihat panglimanya yang berada di
medan perang, seru menggerubuti Sin Bun Lee. Kelihatan Sin Bun
Lee dengan gagah menghantam saudara-saudara Cin Siok Poo. Hal
ini membuat panglima yang sakit itu gusar dan kalap.
?Sekalian saudara-saudaraku, jangan lepaskan bangsat itu! aku
Cin Siok Poo datang membantu kalian!?
Karena teriakannya yang keras itu, keringat mengucur deras dan
badannya terasa ringan, kepalanya tidak puyeng lagi, boleh dibilang
sebagian besar penyakitnya menjadi sembuh.
Saudara-saudara Cin Siok Poo dikala mendengar suara
Goanswenya menjadi terperanjat. Bukankah Goanswenya menderita
sakit yang berat dan berbaring di kamar tidurnya? Kenapa kini secara
tiba-tiba muncul di medan perang? Saudara-sudar Siok Poo pada
mengundurkan kudanya untuk menengok panglimanya.
Hal ini membuat pengurungan Sin Bun Lee longgar, dan
panglima perang musuh yang kosen itu dapat melihat dengan tegas
kedatangan Cin Siok Poo. Dengan menggeram keras lalu
menganggat senjatanya untuk membacok Con Siok Poo.
Cin Siok Poo pun mengangkat sepasang Siangkiannya dan
menghantam segara beruntun. ?Jiaaattt !?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
754
Pada saat itu tiba-tiba dari angkasa turun awan gelap dan angin
besar yang gemuruh. Hanya jenderal Sin Bun Lee yang bisa melihat
dan merasakan. Seakan diantara gumpalan awan hitam itu muncul
Pwe Goan Kheng yang dengan dahsyat memukulnya. Sin Bun Lee
amat terkejut. Ia cepat-cepat membatalkan bacokannya atas diri Siok
Poo, sebaliknya mengangkat goloknya untuk menangkis serangan
Goan Kheng.
Tidak ampun lagi, sepasang kian Cin Siok Poo secara beruntun
menghantam kepala dan dadanya. ?Praak praakk haiyooohh
bruukk.?
Tubuh Sin Bun Lee roboh dengan kepala hancur dan dada
remuk. Roh Pwe Goan Kheng telah membantu Siok Poo secara tidak
langsung. Dengan matinya Sin Bun Lee. Pasukannya menjadi buyar
cerai berai.
Tubuh jenderal Sin Bun Lee dicacah-cacah sehingga hancur
lebur. Inilah pembalasan dari saudara-saudara Goan Kheng karena
kematian Goan Kheng hancur lebur karena ledakan dinamit. Kini
tubuh Sin Bun Lee pun dihancurkan sampai sewalang-walang.
Hutang nyaw bayar nyawa, hutang pati saur pati.
Jenderal Siang Su Touw mendengar peperangan yang hebat
sampai jauh malam dan lagi rekannya dikerubuti puluhan panglima
musuh menjadi tidak tega dan ikut keluar dengan maksud untuk
memberikan bantuan.
Akan tetapi kedatangannya benar-benar naas baginya. Ternyata
Sin Bun Lee telah gugur dan mayatnya dicacah-cacah sampai hancur
lebur. Ia menjadi kecele dan seperti halnya rekannya terkurung rapat
oleh panglima-panglima Kim Yong Cee.
Melihat lawannya ini, Cin Siok Poo menegurnya. ?Siang
ciangkun, engkau sudah terkepung dan kotamu telah diduduki oleh
tentara-tentara kami. bila tidak percaya, lihatlah!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
755
Memang benar, sebab Kunsu Ji menggunakan kesempaan disaat
kota kosong tanpa kepala pasukan perang. Ia memimpin pasukan
cadangan dan merebut kota tersebut. Setelah Siang Su Touw melihat
dengan matanya sendiri bahwa Leng Tong Koan jatuh ke tangan
musuh, segera mencabut pedangnya dan berhara-kiri.
?Sudahlah, karena sebagai panglima perang aku tak dapat
melindungi kota dan membela negara, maka apa artinya
mempertahankan hidup??
Siang Su Touw menebas batang lehernya sendiri dan gugurlah
dia. Seluruh anak buahnya lalu menyerah dan menakluk kepada
angkatan perang KimYong Cee.
Kota Leng Tong Koan diduduki dan rakyat ditertibkan. Setelah
beristirahat satu hari satu melam, hari berikutnya kota An Nie Koan
diserbu. Dalam penyerbuan ke kota tersebut, karena para serdadu dan
perwira mengetahui bahwa panglimanya telah gugur, mereka
menakluk dan menyerah tanpa syarat.
Tiga hari angkatan perng Kim Yong Cee mengaso di Ang Ni
Koan. Hari berikutnya memukul kota Leng Yang Koan. Dalam
mengepalai angkatan perang ini, Siok Poo memakai pakaian perang
bekas kepunyaan Siang Su Touw. Kuda juga lungsuran, demikian
juga tombaknya.
Di kota Leng Yang Koan ini panglima perangnya terkenal kebal
akan segala senjata. Paribasan ora tendas tapak paluning pande.
Ia bernama Sun Thian Yu. Bila berhadapan dengan muduh di
medan perang, Sun Thian Yu selalu mempersilakan lawannya
membacok sampai tiga kali dan bila bacokan itu tidak mempan
barulah ia membalasnya.
Biasanya lawan tercengang karena musuhnya tidak mempan
senjata tajam. Seban Sun Thian Yu pada saat lawan turun tangan,
mulutnya tak henti-hentinya membaca mantera dan jampe-jampe.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
756
Karena kekebalannya tersebut ia mendapat julukan sebagai THIAT
PIE CIANGKUN.
Waktu angkatan perang Kim Yong Cee tiba di perbatasan kota
tersebut lalu berhenti dan mendirikan kubu-kubu, tenda dan tangsi.
Pada keesikan harinya Goanswe Cin Siok Poo memerintahkan
jenderal Thia Kauw Kim sebagai komandan Sianhong untuk maju
menantang perang.
Kedua panglima dari kedua belah pihak saling berhadapan dan
memperkenalkan diri masing-masing. Sun Thian Yu dengan tenang
bercokol di atas kudanya mengajukan tantangannya.
?Aku tidak hendak berperang denganmu. Marilah kita saling
serang masing-masing sebanyak tiga kali. Aku akan diam di
punggung kudaku dan kau boleh menyeang tiga kali. Bila dalam tiga
kali seranganmu tidak melukaiku, barulah aku berganti
menyerangmu tiga kali, setuju??
Thia Kauw Kim yang Bloon dengan senang hati menerima
tantangan itu. sambil tertawa haha hihi ia menyatakan suka sebagai
penyerang terlebih dahulu.
?Hahaaa aku setuju sekali peperangan yang ganjil ini. nah
bersiap-siaplah, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu.
Apakah kau sudah siap??
Sun Thian Yu melihat musuh mengangkat kapaknya segera
mengadakan konsentrasi dan membaca jampe-jampe serta mantera
mantera. ?Holohumo Sak Jim Kakak Kok Dodhoi Den Sing Sing Sot
..?
?Jiaattt blaakk jiaattt blakk hiaaatt blaakk !?
Tiga kali beruntun si Bloon itu mengayunkan kapaknya dan
telak mengenai pundak dana dan kepala Sun Thian Yu. Akan tetapi
sungguh menakjubkan. Panglima kota Leng Yan Koan itu membalKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
757
dan tidak tedas tapak paluning pande asapan gurindo. Tetap menteles
dan tidak terluka.
Melihat kesaktian lawan ini tanpa menunggu musuh
membalasnya, si Bloon sudah putar kudanya dan dikeprak kaburkan
diri. Sun Thian Yu tertawa gelak-gelak melihat tingkah lawannya
yang lucu itu.
Thia Kauw Kim membawa anak buahnya lari sipat kuping,
ngacir bagaikan anjing yang dibonggol batu. Setibanya didalam
tangsi, keajaiban itu segera dilaporkan kepada Goanswe Cin Siok
Poo.
?Tidak mengherankan bahwa didalam dunia ini terdapat hal
mistik yang ajaib. Akan tetapi itu semua pasti ada kelemahannya.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Biarlah aku sendiri yang menghadapinya!?
Cin Siok Poo lalu mengenakan pakaian perangnya dan keluar
menghadapi Thiat Pie Ciangkun atau jenderal kosen yang tidak tedas
tapak paluning pande asapan gurendo.
Setelah berhadapan, seperti halnya pada waktu berhadapan
dengan si Bloon, Sun Thian yu mengajukan syarat-syarat disalam
pertarungan. Siok Poo menerima baik tantangan bersyarat itu. ia lalu
siapkan tombak panjangnya dan menantikan saat yang tepat.
Phiat Pie ciangkun Sun Thian yu memusaatkan konsentrasinya
dan mulutnya menderimil membaca mantera-mantera dan jampe
jampe. Sekian lama jenderal Cin Siok Poo tidak mau menyerang
hanya menantikan saat kelemahan musuh.
Sun Thian Ya yang sudah sekian lama membaca rapalannya dan
musuh tidak juga segera turun tangan menjadi hean, ia berhenti
membaca manteranya dan menegur dengan keheranan.
?Cin Ciangkun, kenapa engkau tidak juga menyeangku? Akan
menunggu kapan lagi? Akan tunggu apa lagi??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
758
Justeru disaat Sun Thian Yu berhenti merapal mantera dan
mengajukan pertanyaan kepada Siok Poo. Panglima Wa Kang ini
cepat bagaikan kilat mengangkat tombaknya dan menusuk uluhati
jenderal kosen itu. ?Jiaatt crott curr !?
Tidak ampun lagi Sun Thian Yu yang terkanal ora tedas tapak
paluning pande, jeblos juga tertombak dadanya. Ia bisa mempan
sebab kelemahannya sudah diketahui oleh Cin Siok Poo. Dia
menggunakan kesempatan di saat ia tidak membaca manteranya
langsung diseangnya.
Tidak sampai tiga kali, cukup sekali serangan Thiat Pie ciangkun
roboh dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dengan
gugurnya Sun Thian Yu, kota Leng Yang Koan jatuh lagi ke tangan
angkatan perang Kim Yong Cee.
Setelah beristirahat di Kota Leng Yang Koan satu hari, pada hari
berikutnya angkatan perang Kim Yong Cee ini melakukan
ekspansinya memukul kota Hong Touw Kang.
Pada waktu angkatan perang Kim Yong Cee ini bergerak kekota
yang hendak direbutnya, di tengah perjalanan barisan ini menjumpai
sebuah keajaiban. Di tengah-tengah jalan yang hendak dilalui berdiri
seekor anjing sebesar anak kerbau, warnanya putih mletak laksana
salju dan memandang barisan yang bergeak itu dengan mata yang
mencorong.
Cia Eng Teng yang menunggang kuda paling depan, demi
melihat kenanehan ini, segera keprak kudanya untuk mengusirnya.
Akan tetapi anjing putih itu melonjak menggoda, sehingga hal ini
membuat panas hati Cia Eng Teng. Anjing putih itu dengan
cemetinya itu lalu dikejar dan hendak dicambuknya.
Tatkala masuk di tengah pegunungan, anjing itu secara tiba-tiba
lenyap dan sebagai gantinya, di tengah tikungan bercokol seorang
Toojin yang duduk bersila di atas sebuah btu pegunungan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
759
Setelah Cia Eng Teng tegaskan, ternyata Toojin itu adalah
pamannya sendiri yang bernama Cia Hong. Menurut alkisah,
bertapanya Cia Hong sudah mencapai taraf yang sangat tinggi,
sehingga derajatnya sama dengan para Arhat dan para Dewa. Eng
Teng segera meloncat dari kusanya dan berlutut.
?Siok Hu berada di sini, terimalah hornmat siautit. Melihat
keangkeran dan ketenteraman batin Siok Hu, kiranya siautit suka
bersama Siok Hu untuk tetap tinggal di tempat yang suci ini guna
meningkatkan pelajaran batin.?
?Belum saatnya engkau turut serta seperti jalan hidup yang
kutempuh. Masih ada tugas kewajibhan di dalam hidupmu yang
harus kau selesaikan. Kelak bila waktunya sampai, aku akan
memanggilmu!?
Cia Eng Teng mengucapkan terima kasih dan berlutut
menyembah.
?Eng Teng keponakanku, aku mempunyai sebuah busur pusaka
yang bernama SONG KIONG dan seratus anak panah sakti yang
bernama THO CIAN. Terimalah pusaka-pusaka ini, untuk membantu
kawan-kawan seperjuanganmu!?
Dalam merebut kota Hong Touw Kang, kalian akan menemui
musuh yang lihay dan sakti karena memiliki ilmu gaib. Lawanlah
ilmu gaib itu sesuai dengan petunjukku, maka mereka akan dapat kau
kalahkan!?
Cin Hong lalu membisikkan beberapa pesan dan wejangan ke
telinga keponakannya. Kemudian berbareng dengan berkesiurnya
angin keras, tubuh Cia Hong telah lenyap naik ke awan.
? ooOoo ?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
760
BAB XXXIX
LO SENG RELA MENINGGALKAN KELUARGANYA
DEMI PERJUANGAN REKANNYA
SETELAH mendapatkan busur dan anak panah pusaka dati
pamannya Cia Eng Teng lalu keprak kudanya menyusul barisan
rekan-rekannya. Kepada rekan-rekannya ia ceritakan perjumpaan
dengan sang paman dan pusaka-pusaka pemberian pamannya itu.
Mereka melanjutkan perjalanan tanpa mengenal lelah. Dan pada
suatu hari mereka telah tiba di perbatasan kota Hong Touw Koan
BERSAMBUNG
Dapatkah Cin Siok Poo mengalahkan si tangan ajaib itu?
Dimanakah letak kelemahan dari ilmu-ilmu gaib itu?
Bagaimana selanjutnya bergeraknya angkata perang Kim Yong?
Dapatkah merebut kota raja dan menggulingkan Swei Yang Tee?
Ataukah sebaliknya, angkatan perang Kim Yong Ce yang hancur
lebur?
Bacalah Jilid ke Dua puluh dua.
SEGERA TERBIT !Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
761
JILID 22
MERIAM-MERIAM diledakkan sebagai pertanda bahwa
angkatan perang Kim Yong Cee telah datang dan menantang perang.
Pada keesokan harinya komandan Sianhong si Bloon Thia Kauw
Kim maju mengepalai pasukannya menantang perang.
Panglima yang menjaga kota tersebut adalah panglima yang
bergelar SI TANGAN GAIB Tong Hong Hauw Sin Pek namanya.
ketika mendengar akan akan datangnya angkatan peang musuh,
segera memimpin anak buahnya keluar menyambut.
Thia Kauw Kim agak kaget melihat wajah mushnya. Mukanya
merah seperti darah, jenggotnya juga merah seperti api. Matanya
besar bersinar seperti obor, suaranya keras bagaikan geambreng jatuh
dari loteng sap tujuh. Senjatanya sama dengan senjata si Bloon yaitu
kapak mesar bergagang panjang.
Setelah saling berhadapan dan memperkenalkan diri, keduanya
lalu mengangkat senjata dan saling serang. Di dalam pertarungan ini
ternyata Tong Hong Hong kewalahan menghadapi si Bloon, ia putar
kudanya dan melarikan diri.
Thia Kauw Kim tidak mau melepaskan. Sambil melontarkan
caci-maki ia mengejar sengan penuh nafsu.
Tatkala jaraknya tinggal du tiga langkah, tiba-tiba Tong Hong
Hong menepuk punggungnya, dan dari punggung itu segera muncul
sebuah tangan yang besar dan panjang. Itulah tangan gaib. Dengan
gerakan kilat tangan itu menjambret Thia Kauw Kim sehingga dia
tidak berdaya jatuh ke dalam kempitan Tong Hong Hong.
Anak buah Thia Kauw Kim lari serabutan karena panglimanya
tertawan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
762
Cin Siok Poo menerima laporan ini sedikit terperanjat. ?Hm,
lagi-lagi aku harus memperhatikan dengan cermat kelihayan musuh,
ini pasti menggunakan ilmu gaib.?
Siok Poo lalu maju mengepalai pasukannya menantang Tong
Hong Hong. Panglima kota Hong Touw Koan muncul dan
berhadapan langsung dengan Goanswe dari angkatan perang Kim
Yong Cee. Melihat muka, jenggot dan mata lawan serba merah, Siok
Poo sedikit bercekat hatinya.
Mereka saling memperkenalkan diri, kemudian mengangkat
senjata untuk bertempur. Dalam hal buge Tong Hong-hong memang
tidak seberapa kepandaiannya.
Dengan si Bloon saja tidak lebih lima jurus sudah ngacir lari.
Apalagi melawan Cin Siok Poo, belum tiga jurus sudah kerengosan
dan lari sipat kuping.
Cin Siok Poo keprak kudanya lagi mengejar dengan penuh
nafsu. Setelah jaraknya agak dekat, kembali Tong Hong Hong
menggunakan ilmu gaibnya. Ia menepuk punggungnya itu dan segea
terulur keluar tangan besar yang hendak menerkam tubuh Cin Siok
Poo.
Dalam peperangan yang kedua kali ini Cia Eng Teng selalu
memperhatikan dengan mata jeli. Demi melihat tangan gaib yang
terulur dari punggung musuh, Eng Teng lalu merentangkan busurnya
dan memanahnya. ?Seerr seerr craattt Auww
hoaaaduuuhh brunk!? Sin Pek Tong Hong menjerit dan
roboh dari punggung kudanya.
Apakah sebetulnya tangan gaib itu? tangan gaib itu adalah Roh
atau Sukma Tong Hong Hong sendiri yang karena bertapanya sangat
tekun maka dapatlah dipergunakan sebagai senjata gaib untuk
mengalahkan lawan dalam berperang.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
763
Sebelum Tong Hong Hong meloncat bangun, Cin Siok Poo
dengan gesit menumbak dengan telak dada tangan gaib itu. ?Ctaakk
auww !?
Darah menyembur deras, Tong Hong Hong menggelepar dan
rohnya terbang kelangit sap tujuh.
Dengan gugurnya Tong Hong Hong, kota Hong Touw Koan
dengan sendirinya mudah sekali digempur. Seluruh anak buah Tong
Hong Hong menyerah tanpa syarat. Jatuhlah kota tersebut ke tangan
angkatan perang Kim Yong Cee.
Si Bloon yang meringkuk di dalam kamar tahanan segera
dibebaskan dan pesta besar-besaran diselenggarakan.
Pada hari berikutnya, angkatan perang Kim Yong Cee ini
melanjutkan aksinya menyerbu ke kota Tong Nia koan. Panglima
yang menjaga kota tersebut berpangkat Tay Goanswe (panglima
besar). Pangkat itu diperoleh karena kegagahannya serta keahliannya
dalam bidang kemiliteran.
Tay Goanswe tersebut bernama Yo Gi Sin. Ia mempunyai lima
orang putera yang kesemuanya gagah-gagah dan pandai ilmu perang.
Masing-masing bernama Yo Liong (naga), Yo Houw (harimau), Yo
Pa (macan tutul), Yo Him (beruang) dan Yo Piu (macan kumbang).
Ketika Yo Gi Sin mendengar bahwa angkatan perang Kim Yong
Cee yang dikepalai oleh Goanswe Cin Siok Poo hendak memukul
kotanya, ia lalu mengumpulkan para staf dan putera-puteranya untuk
berunding.
?Yang menjadi goanswe mengepalai angkatan perang Kim Yong
Cee ini adalah Cin Siok Poo yang gagah dan terkenal pandai ilmu
perang. Buktinya beberapa kota dengan mudah didudukinya dan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
puluhan panglima-panglima Sweitiauw yang terkenal lihay-lihay
gugur ditangannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
764
Melihat kenyataan ini, kita jangan melawannya dengan kekerasa atau
kekuatan, akan tetapi haruslah dilawan dengan tipu daya. Oleh
karena itu kalian kukumpulkan untuk berunding.?
?Goanswe, tipu daya yang bagaimanakah yang hendak kita
pergunakan untuk melawan angkatan peang Kim Yong Cee yang
kuat itu?? salah seorang panglima bawahan mengajukan pertanyaan.
?Kita harus membuat Tangkie untuk menjebak mereka
menghancurkan setiap kesatuan mereka yang masuk ke barisan kita.?
?Bagaimana pengaturannya? Mohon goanswe memberikan
petunjuk-petunjuk!?
?Di dekat perbatasan, kita harus membangun panggung Tangkie
namanya dan harus dijaga oleh kesatuan tempur yang berkekuatan
dua puluh laaksa serdadu. Di atas panggung itu kita kibarkan panji
kejayaan Sweitiauw dan dibawahnya pula oleh dua puluh empat
pemanah ulung untuk mempertahankan panji, panggung dan Tangkie
tersebut.
Panglima yang mempertahankan tetap berdirinya panji dan jangan
sampai direbut ke tangan musuh haruslah panglima yang gagah dan
kuat. Untuk hal ini kuserahkan kepada Tong Hok Pek ciangkun
(adiknya Tong Hong Hong, si Tangan Gaib yang telah gugur).
Tong ciangkun, kau kupercayakan untuk menjaga panji besar karena
aku percaya akan kelihayan dan kemampuanmu!?
Jenderal Tong Hok Pek berlutut menerima tugas berat yang
diletakkan diatas pundaknya. Lebih lanjut panglima besar she Yo itu
berkata.
?Barisan yang kurencanakan ini di dalam ilmu perang disebut
Tang Ki Tin. Diluarnya kita lengkapi juga dengan kesatuan-kesatuan
tempur yang berpencar namanya Pat Ban Kin So Tin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
765
Dalam lapangan yang kelihatannya dari luar kosong dan luang, kita
gali lobang-lobang, jerat-jerat untuk menjebak kaki-kaki kuda
musuh. Dengan tipu daya ini, semua panglima See Goey termasuk
Goanswenya yang gagah perkasa Cin Siok Poo, tidak nanti dapat
memukul pecah barisan ini. Bahkan mereka akan maju satu roboh
satu maju seribu akan roboh serimu. Inilah kehebatan barisan Tang
Ki Tin dan Pat Bian Kim So Tin.
Apakah cuwei sekalian sudah jelas dan dapat memberi komando
kepada kesatuan masing-masing untuk mengaturnya?
Para staf panglima itu mohon dilulang sekali lagi gambaran
perencanaan itu. kemudian sidang dibubarkan dan masing-masing
segea menjalankan tugasnya.
Pada hari berikutnya di medan perang depan benteng kota Tong
Nia Koan telah berdiri panggung berpanji besar yang dijaga kuat
oleh angkatan perang kerajaan yang angker sekali.
Untuk mengepalai barisan Tang Ki Tin dan Pat Bian Kim So Tin
ini dipanggillan Yansan Lo Gee (ayahnya Lo Seng) untuk menjadi
pucuk pimpinannya. Maka sebuah surat panglima segera ditulis dan
seorang perwira bertugas sebagai kurir mengirimkan surat itu kepada
jenderal Lo Gee di Yan San.
Beberapa hari kemudian utusan jenderal Yo Gi Sin telah sampai
di Yu Ciu dan menyampaikan surat undangan itu ke tangan jenderal
Lo Gee.
Selesai membaca surat dari Yo Gi Sin, Lo Gee lalu
memerintahkan utusan itu kembali terlebih dahulu.
?Kau boleh kembali ke Tong Nia Koan, dan sampaikan pesan
Punswe kepada panglima di Yan San ini aku sebagai panglima
terikat akan tugas dan tanggung jawab untuk melindungi kotaku.
Oleh karena itu tidak berani sembarangan melepaskannya. Khawatir
para pemberontak membokong dari belakang dan mendudukiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
766
daerahku ini. Sampaikan kepada panglima. Punswe akan mengutus
puteraku yaitu Lo Seng. Aku sudah mewariskan semua ilmuku, jadi
pasti dia dapat memegang pucuk pimpinan barisan Tang Ki Tin.
Perwira yang menjadi utusan memberi hormat dan minta diri.
Sepeninggal kurir dari Tong Nia Koan, jenderal Lo Gee duduk
bertopang dagu. Ia marah dan berduka memikirkan peristiwa yang
dihadapinya itu, sebab keponakannya yang kini menjabat sebagai
panglima besar angkatan perang pemberontak. Dan bila ia maju ke
medan perang, berarti harus berhadapan dengan keponakannya
sendiri.
?Mengapa dalam hidupku bisa menjumpai hal semacam ini?
sungguh tak kuduga kalau Cin Kiong mempunyai jiwa pemberontak?
Hmm, empat kota penting telah direbutnya dan kini hendak memukul
Tong Nia Koan dan aku diundang untuk memimpin barisan Tang Ki
Tin.
Bagaimana aku harus bertindak? Lebih memberatkan tugas dan
kewajiban demi nusa dan bangsa ataukah lebit berat sanak famili?
Heiya !? jenderal Lo Gee susah sekali, pikirnya kusut dan hatinya
diliputi gundah gulana yang tiada terbatas.
Setelah lama merenaungkan dan menimbang-nimbang, jalan mana
yang akan ditempuh, akhirnya bulatlah keputusan jenderal Lo Gee. Ia
akan mengirimkan puteranya untuk membantu pemerintah. Maka
diundanglah Lo Seng anak satu-satunya itu.
?Anakku, kau boleh berangkat ke Tong Nia Koan untuk mewakili
ayah mengepalai barisan Tang Ki Tin. Dalam peperangan ini engkau
akanberhadapan dengan Piaokomu sendiri. Maka ayah berpesan
jangan memandang sebagai sanak saudara, akan tetapi pandanglah
kakak misanmu itu sebagai pentolan pemberontak.
Dus, kau harus bertindak tegas, yang kau lawan bukanlah saudaramu,
tetapi musuhmu. Inilah jiwa yang harus dimiliki oleh setiap prajuritKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
767
sehingga dapat memegang laku Tiong (setia) dan mengabsikan diri
kepada negara secara lurus.
Lo Seng menyatakan sanggup dan berjanji akan mematuhi
pesan-pesan sang ayah.
?Ayah jangan khawatir, anak adalah jenderal Sweitiauw
sedangkan piaoko panglimanya kaum pemberontak. Dalam hal ini
tidak nanti anak selempang san memberatkan famili daripada
kepentingan negara.
Jenderal LoGee merasa lega dan girang sekali mendengar janji
puteranya.
?Anakku, bila kau dapat berlaku seperti ini, ayah merasa bangga
dan mantap. Nah siapkan barang-barangmu dan segeralah berangkat
ke Tong Nia Koan!?
Lo Seng memberi hormat kepada ayahnya dan bertindak masuk
ke dalam untuk membenahi pakaian, senjata dan keperluan
keperluan selama berada di medan perang. Dan secara diam-diam Lo
Seng memberitahukan prihal keberangkatannya ini kepada ibunya.
Lo Hujin kaget tatkala pelayan memberitahukan prihal
keberangkatan puteranya ke medan perang melawan Cin Kiong. Ia
tingggalkan dapur dan berlari menuju kamar puteranya.
?Anakku, engkau akan berangkat hari ini?? bertanya Lo Hujin
sambil berlinang air mata.
Lo Seng memandang ibunya dan mengangguk pelan.
?Kau jangan dengar kata-kata ayahmu, akan tetapi pandanglah
muka ibumu. Di dalam dunia ini, ibu tinggal mempunya sanak yaitu
piaokomu. Keturunan pamanmu yang sudah gugur di medan perang.
Oleh karena itu jangan kau lawan kakak misanmu, sebaliknya
malahan engkau harus membantu memecahkan barisan Tang Ki Tin
yang diatur oleh Yo Gi Sin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
768
?Ibu, anak mengerti hati ibu yang sedalamnya. Akan tetapi
sesungguhnya kedudukan anak serba sulit. Kalau anak membantu
Piauheng, bagaimana bila orang-orang mengetahui dan melaporkan
kepada Thia-thia (ayah). Jiwa anak akan sukar terlindungi, ayah pasti
akan bertindak atas undang-undang negara dan menghukum mati
anak.?
?Kau dapat bertikdak bijaksana anakku. Bicara terang-terangan
membantu Yo Gi Sin, akan tetapi secara diam-diam dan secara
tersembunyi membantu Piaohengmu, maka tak usahlah kau pulang
ke Yansan lagi. Bergabunglah dengan Piaohengmu untuk mendirikan
pemerintahan baru yang benar dan adil.
Lo Seng berjanji di hadapan ibunya.
Sang ibu girang sekali, dengan bercucuran air mata melepaskan
kepergian puteranya.
Lo Seng hanya dikawal dua puluh keeciang segera bergerak
menuju ke Tong Nia Koan.
Tatkala jaraknya sudah dekat dengan tempat yang dituju, Lo
Seng menjadi berfikir. ?Kalau aku langsung meuju ke Tong Nia
Koan akan sukar mengadakan kontak dengan Piaoheng dan memberi
tahu hal ini.?
Lo Seng lalu mengubah arah dan terlebih dahulu menuju ke
taangsi angkatan perang pemberontak.
Dalam pada itu, Goanswe Cin Siok Poo sedang berfikir keras,
bagaimana memecahkan barisan yang angker Tang Ki Tin ini!?
Cin Siok Poo bermaksud menugaskan Cu Ciang untuk
mengepalaipasukan Sianhong memukul barisan itu. akan tetapi tidak
berani secara gegabah mengambil keputusan. Maka diundanglan Ji
Bouw Kong untuk diajak musyawarah dan merundingkan bagaimana
baiknya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
769
?Barisan Tang Ki Tin tidak mungkin dapat dipecahkan oleh
panglima-panglima yang berada disini. Tunggulah seseorang telah
mendatangi dan dialah yang sanggup memecahkan barisan itu.?
Tengah Kunsu Ji Bouw Kong bercakap-cakap dan belum selesai,
telah masuk seorang perwira yang memberikan laporan bahwa Lo
kongcu dari Yuciu daerah Yansan datang hendak menjumpai
Goanswe Cin Siok Poo.
Menerima laporan ini, bukan main gembiranya Ji Bouw Kong,
dengan berseri-seri ia berkata.
?Orang yang kusebutkan telah datang, mari kita keluar
menyambutnya!?
Mereka beramai-ramai keluar menyambut Lo Seng. Pemuda
gagah ganteng dari Yansan lalu dibawa masuk dan dijamu dengan
penuh kehormatan.
Dalam makan minum ini Lo Seng lalu bertanya kepada panglima
perang Kim Tong Cee. ?Apakah cuwei ciangkun pernah bertempur
dengan Yo Gi Sin??
?Belum, selama Yo Gi sin membangun barisan Tang Ki Tin dan
dilurnya dilengkapi dan diperkut dengan pasukan Pat Bian Kim So
Tin, kami belum berani menyerangnya. Kini kami merasa sangat
gembira Kongcu telah datang. Pastilah dapat memberikan petunjuk
petunjuk yang berharga.
?Siautee semenjak kecil telah dididik ilmu perang. Oleh karena
itu tisak ada barisan yang tidak Siautee ketahui. Akan tetapi dalam
saat sekarang ini kedudukan Siautee sangat membingungkan. Thia
thia telah menugaskan siautee untuk membantu Yo Gi Sin untuk
menghancurkan angkatan perang Kim Yong Ce. Thia-thia
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mempersalahkan piaoko, kenapa tidak mengeluarkan tenaga
membantu pemerintah, sebaliknya membantu See Gui merebut kota
kota kerajaan .??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
770
Mendengar kata-kata adik misannya ini Cin Siok Poo menghela
nafas.
?Bila adi condong kepada kerajaan yang lalim dan buto, habislah
sudah. Angkatan perang See Gui tak dapat kupertahankan lagi.?
Lo Seng menarik cawan araknya dan diteguknya. Kemudian
menatap kepada semua panglima dan berkata denganbeat.
?Dalam hal ini Piaoko jangan kuatir! Ibu telah berpesan kepada
adik. Secara terang pura-pura membantu Yo Gi Sin, akan tetapi
secara sembunyi-sembunyi membantu piaoko. Asalkan barisan Tang
Ki Sin dapat dihancurkan, tidak ada sangkutan siautee dengan Yo Gi
Sin, dia akan kubunuh!
Mendengar kata-kata terakhir ini, semua menjadi cerah
wajahnya dan menyambut dengan suka cita. Para panglima Kim
Yong Cee bengkit dan memberi salut kepada Yo Seng.
?Mengapa begitu menaruh hormat kapada Siautee? Pioko dan
ciangkun, untuk mempersingkat waktu, saya harus lekas-lekas pergi
ke tangsi Tong Nia Koan. Percayalah bahwa apa yang telah saya
janjikan akan saya tepati!?
Kembali semua orang-orang gagah Wa Kang Cee mengucap
terima kasih dan mengantar Lo Seng sampai di luar puntu tangsi.
Lo Seng dengan kedua puluh keetengnya lalu menuju ke Tong
Nia Koan. Ketika panglima Yo Gi Sin mendengar bahwa Kongcu
dari Yansan telah datang, segera membawa staf dan pasukan
kehormatan keluar untuk menyambutnya.
Lo Seng disobyo-sobyo dan diadakan pesta meriah untuk
menjamunya.
Kembali kita menengok di tangsi angkatan perang Kim Yong
Cee. Dalam perjamuan Sian Hiong Sin mendengarkan semuaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
771
percakapan dengan tutup mulut. Akan tetapi dalam hatinya bergolak
panas bagaikan kawah gunung berapi yang hendak meledak.
?Hmm, masakah tidak ada seorang panglima pun diantara kita
yang tidak mampu menghancurkan barisan Tang Ki Tin? Aku akan
mencobanya. Sian Hiong Sin akan coba-coba mengadu kekuatan dan
membuktikan betapa kuatnya barisan Yang Ki Tin yang disohorkan
itu.
Lo Seng begitu jumawa, semenjak kecil sudah dididik ilmu perang
dan hanya dia saja katanya yang mengetahui kelemahan dan cara
bagaimana untuk memukul Tang Ki Tin itu. bocah itu kelewat
sombong. lihatlah, aku akan membuktikan kelihaianku!?
Dewi Ular 63 Dendam Dukun Jalang Dewa Arak 18 Kelelawar Beracun The Hunger Games Karya Suzanne Collins
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama