Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 14
amat ketakutan. Ia serakhan Yangciu kepada adiknya yaitu Ie Bun Su
Kit.
Kemudian dengan membawa pusaka-pusaka keraton Sweitiauw
dan membawa Siauw Houw dan Kiong Go (selir-selirnya yang ayu)
melarikan diri ke Selatan.
Sementara itu Ie Bun Seng Touw dengan sepuluh laksa
serdadunya bergerak melewati kota Tongkoan. Apa celaka! Disini ia
berpapasan dengan angkatan perang Tay Goan dibawah pimpinan
Kim Ie Niauw Lie Goan Pa.
Ie Bun Seng Touw telah mengetahui bagaimana kuat dan
lihaynya bocah mrongos itu. maka dengan segera ia beri komando
pasukannya untuk bergerak memutar. Ie Bun Seng Touw sendiri
dengan cepat keprak kudanya mencoba untuk menghindar.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
836
Lie Goan Pa ketika mengetahui ada angkatan perang
berkekuatan besar dengan komandannya adalah putera Ie Bun Hoa
Kit sendiri, ia segera pacu kudanya untuk mengejar.
?Hei Ie Bun Seng Touw, kau tidak boleh memakai gelar Bu Tek
Ciangkun. Akulah Lie Goan Pa sebagai Thian He Tee It Bu Tek Tay
Ciangkun (panglima perang nomor satu dan tak terkalahkan diatas
dunia ini).
Ie Bun Seng Touw mendengar seruan Lie Goan Pa semakin
dekat. Putuslah harapannya, dengan mengeluh ia berkata. ?Habislah
sudah riwayatku.?
Ie Bun Seng Touw melihat di depan adalah daerah terjal
pegunungan dan tebing-tebing yang curam. Tidak mungkin lagi
untuk dapat meloloskan diri, maka dengan kretek gigi ia hentikan
kudanya dan berpaling menghadapi lie goan pa.
?Hahaaa setelah tidak ada jalan barulah kau berani
menghadapiku bukan? Kunyuk! Berlututlah kau dihadapan
siauyamu! Nanti kuberi ampun!?
Ie Bun Seng Touw adalah seorang gagah dan manusia kuat
nomor dua. Tidak tahan ia menerima hinaan yang begitu pedas,
bentaknya.
?Binatang cilik bercongor mrongos, hari ini aku Ie Bun Seng
Touw akan adu jiwa denganmu!?
?Sudah kau pikir masak-masak dan tidak akan menyesal??
?Tutup bacotmu yang mrongos dan bau busuk itu! Ie Bun Seng
Touw lalu angkat Lui Kim Tong nya menyerang Lie Goan Pa.
Sebetulnya Lie Goan Pa lalu teringat akan pesan suhunya yaitu
Ciyang Cinjin. ?Muridku, bila engkau bertemu dengan lawan yang
bersenjatakan Lui Kim Tong, janganlah kau lukai dia! Lebih-lebih
jangan kau bunuh. Akubatnya engkau akan berumur pendek.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
837
Oleh karena itu pada waktu pertarungan di istana Cin Yang
Kiong, Lie Goan Pa hanya melempar-lemparkan tubuh Ie Bun Seng
Tow kemudian dilepaskan begitu saja.
Namun kali ini ia menjadi kalap dan lupa diri tatkala dipukul
kepalanya secara hebat. Dengan lupa akan pesan suhunya Goan Pa
menangkis dengan gembolannya. ?Tranggg ..!?
Gembolan dan Lui Kim Tong beradu, menimbulkan suara
dansyat bagaikan gema tubrukan truk gandengan dengan kecepatan
penuh.
Lui Kim Tong patah tangkainya dan hancur bola besinya.
Telapak tangan Ie Bun Seng Touw pecah-pecah dan mengucurkan
darah segar, tubuhnya berjengit dan nyaris roboh dari kudanya.
Tanpa bersenjata lagi, apa yang dijadikan pelindung dirinya? Maka
Ie Bun Seng Touw segera putar kudanya bermaksud hendak
melarikan diri. Akan tetapi Lie Goan Pa bergerak lebih gesit,
tangannya diulurkan dan menangkap tubuh Ie Bun Seng Touw.
?Celaka! Habislah sudah riwayatku!? mengeluh Seng Touw.
Tubuh tinggi besar bagaikan raksasa itu di tangannya Goan Pa
seperti benda tanpa bobot. Dilempar-lemparkan, diputar-putarkan
untuk kemudian dengan geraman keras, dari selangkangan sampai
kepala direntangkan sehingga tubuh Seng Touw terbelah menjadi
dua bagian. ?Byaaakk cuuuurrr !?
Darah muncrat menyemprot kemana-mana. Sungguh kematian
Seng Touw dangan tragis seperti juga halnya To Lo Cee Ngo Thian
Su di kota Thian Long Koan.
Anak buah Ie Bun Seng Touw tidak berdaya dan banyak menjadi
mayat. Lie Goan Pa seorang diri mengamuk bagaikan Nogo Prakoso,
kemana saja gembolan sampai hancur luluhlah serdadu musuh.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
838
Dalam sekeap lapangan pertempuran berubah menjadi lapangan
pembantaian massal. Darah membanjir sebatas gegares kaki orang
yang berdiri.
Mayat-mayat serdadu-serdadu yang mati sungsang sumbel
malang melintang bersusun tak karuan setinggi gunung anakan.
Arwah Ie Bun Seng Touw tetap penasaran dan mengancam
untuk menuntut balas. Kelak pada suatu hari, Lie Goan Pa akan
menerima kematiannya dengan Lue (gledek), yang mana arwah dari
Ie Bun Seng Touw membonceng dalam gembolan yang dilempar
oleh Goan Pa sendiri ke udara dan telak menimpa kepalanya
sehingga hancur mumur.
Dalam pada itu, angkatan perang gabungan karena tanpa
mengenal lelah dan mengadakan pengejaran siang malam, akhirnya
dapat menyusul larinya Ie Bun Hoa Kit.
Melihat gelagat buruk, Ie Bun Hoa Kit meninggalkan pusaka
pusaka kraton Sweitiauw, dan hanya diiringi beberapa hulubalang, ia
terus melarikan diri memasuki daerah pegunungan Kimcisan.
Permaisuri Siauw Hoey dapat ditawan oleh Touw Kian Tek,
sedangkan pusaka-pusaka keraton ditemukan oleh See Gui Ong Lie
Bit.
Kita ikuti terus kemana larinya Ie Bun Hoa Kit tatkala keluar
dari daerah pegunungan, di depan nampak obor bercelerotan. Setelah
diselidiki, ternyata mereka adalah angkatan perang Taygoan yang
dikepalai oleh Tio Ong Lie Goan Pa. bukan main terkejutnya Ie Bun
Hoa Kit.
?Celaka! Habislah sudah riwayatku ..!?
Ie Bun Hoa Kit memutar arah dan mencoba untuk mencari jalan
lain. Akan tetapi di jurusan lain ia telah berpapasan dengan TouwKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
839
Kian Tek. Tidak ampun lagi Hoa Kit dikurung dan dibunuh oleh
Touw Kian Tek.
Baru saja Ie Bun Hoa Kit dapat dibinasakan dan seluruh anak
buahnya dan seluruh anak buahnya digiring sebagai tawanan, tiba
tiba datanglah angkatan perang Taygoan dengan Goanswenya yang
termasyur Tio Ong Lie Goan Pa.
Goan Pa merintangi angkatan perang gabungan itu kembali ke
Yangciu. Dengan suara yang menggeledek ia minta supaya pusaka
kerajaan Sweitiauw diserahkan kepadanya.
?Siapakah yang membawa pusaka kerajaan Sweitiauw harap
segera menyerahkan kepadaku! Bila tidak ada yang mau mengaku
dan membantah perintahku, awas kalian akan merasakan sendiri
akibatnya!?
Semua orang-orang gagah itu mengetahui bagaimana hebatnya
bocah mrongos bergenggaman ribuan kati itu. mereka saling pandang
dan tak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Si Bloon Thia Kauw Kim sebagai Panglima tertinggi angkatan
perang gabungan yang belum mengenal bagaimana hebatnya Lie
Goan Pa maju ke depan dan memberi komando bawahannya.
?Kita bergabung dan memiiki panglima-panglima gagah ribuan
orang, mengapa harus takut dengan seorang bocah mrongos? Hayo
maju, gerakkan senjata kalian untuk merejam bocah busuk ini!?
Thia Kauw Kim dengan kapak panjangnya langsung maju
menerjang. Lie Goan Pa menggeram keras bagaikan harimau luka.
Sekali tangkis, kapak si Bloon itu mencelat terpental entah jatuh
dimana.
Melihat Tay Goanswenya bertarung dengan Lie Goan Pa, para
orang gagah mau tidak mau harus pula turun tangan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
840
Lo Seng sekali maju menusukkan tombak pusakanya. ?Trangg
!? tombaknya patah menjadi dua. Telapak tangannya pecah-pecah
dan dengan menahan sakit ia putar kudanya untuk melarikan diri.
Tidak seorangpun diantara sekian banyak panglima angkatan
perang gabungan itu yang mampu mendesak Lie Goan Pa. semuanya
dibikin remuk senjatanya dan terluka parah.
Dalam sekejap ribuan serdadu roboh binasa dengan kepala
remuk dada ambek, perut pendeng, tangan patah dan lain sebagainya.
Melihat gelagat buruk ini, See Cui Ong Lie Bit segera maju dan
berteriak-teriak.
?Ciangkun, hentikan amukanmu! Inilah pusaka kerajaan
Sweitiauw kuserahkan padamu!?
Sungguh kasihan angkatan perang gabungan dari delapan belas
raja muda itu. dalam sekejap telah dihancurkan hanya oleh seorang
perkasa yatu Lie Goan Pa. karena tidak tega melihat kehancuran ini
maka Lie Bit maju menyerahkan pusaka kerajaan Sweitiauw yang
dicari-cari Lie Goan Pa.
Dengan menyerahkan pusaka keraton itu barulah Lie Goan Pa
menghentikan amukannya.
?Pusaka-pusaka ini kuterima dan kalian semua raja pemberontak
harus menulis surat pernyataan menakluk kepada ayahku! Surat
pernyataan itu setelah kalian tulis dan diberi tanda tangan segeralah
berikan kepadaku dengan jalan berlutut. Siapa yang berani main gila
dan menentang perintahku ini akan kubelah tubuhnya menjadi dua
seperti halnya Ie Bun Seng Touw dan Tolo Cee Ngo Thian Sik. Nah,
lekaslah tulis surat pernyataan itu dan siapa yang telah selesai
segeralah serahkan kepadaku, lekas!?
Para raja-raja muda itu mati kutu, mereka semua mematuhi
perintah bocah mrongos yang kelihayannya tanpa bandingan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
841
Diantara sekian banyak raja-raja, ada seorang yang keras kepala
yaitu Lauw Ciu Ong Ci Goan Beng.
Melihat ada yang berani menentang dan tak mau mengindahkan
perintahnya, marahlah Lie Goan Pa. dengan geraman sadis ia jembret
tubuh Ci Goan Beng dan dibesetnya sehingga tubuh raja muda itu
terbelah menjadi dua bagian. Darah muncrat dan mancur
menyemprot kemana-mana. Pemandangan ini sungguh sangat
mengerikan. Sudah ada tiga orang yang kematiannya seperti ini.
Lie Goan Pa begitu sengit dan turun tangan karena Lauw Ciu
Ong Ci Gian Beng dengan tegas mengatakan.
?Engkau seorang putera raja, akupun puteranya raja. Mengapa
harus berlutut seperti menghadap kaisar??
Dengan sengit Lie Goan Pa menggeram dan menjawab.
?Tutup bacotmu untuk selama-lamanya!?
Begitulah tangannya diulurkan untuk menangkap sepasang kaki
Ci Goan Beng dan dibesetnya. ?Regedekk byaakkk !?
Menyaksikan kesadisan Lie Goan Pa yang omongannya bukan
main gertak, akan tetapi sungguh-sungguh, semua raja-raja muda
menjadi kuncup nyalinya dan segera pada menjatuhkan diri berlutut
sambil menyerahkan surat pernyataan menakluk.
Ketika giliran sampai kepada raja muda Touw Kian tek yang
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
masih pernah Boku (paman dari saudara ibu) maka raja muda ini
sambil ketakutan mengajukan pertanyaan.
?Cocuku Lie Goan Pa, aku adalah Bokumu (pamanmu) sendiri,
apakah Bokupun juga kau suruh berlutut??
?Ya, harus mengapa tidak? Kalau paman menjadi menterinya
kerajan Tong Liauw yang didirikan ayah tak perlu berlutut. Akan
tetapi sekarang Boku berkedudukan sebagai Hoan Ong (rajaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
842
pemberontak) sudah seharusnya berlutut dihadapanku. Kalau tidak
mau menurut, Ci Goan Benglah contohnya!?
Para raja muda dan orang-orang gagah merasa takur dan jerih
dengan bocah mrongos yang lihay itu. mereka takk ada lagi yang
berani membantah. Hijau kata Goan Pa, semua akan menurut hijau.
Setelah semua surat pernyataan takluk diserahkan dan benda
benda pusaka, cap kerajaan, pakaian Hongtee dan lain-lain berada di
tangan Goan Pa. tanpa pamit dan berkata apa-apa Lie Goan Pa lalu
menggerakkan angkatan perangnya meninggalkan para raja muda itu
untuk kembali ke Tiangan.
Tay Goanswe Thia Kauw Kim memeriksa keadaan angkatan
perangnya. Bukan main gusar dan sakit hatinya. Seratus delapan
puluh ribu serdadu yang tersisa tinggal separuhnya lebih sedikit.
Belum termasuk kerusakan-kerusakan kereta perang, alat-alat
senjata, kuda, bahan ransum dan lain sebagainya. Dengan marahnya
Thia Kauw Kim menyumpahi Lie Goan Pa.
?Bocah edan, kejam dan tekebur. Perbuatanmu sungguh sangat
keterlaluan. Aku pujikan semoga engkau mampus salam erjalanan
pulangmu. Engkau bocah keparat, gila dan amat kejam!?
Para raja muda itu lalu bersidang dan memutuskan bubarnya
perserikatan. Masing-masing raja muda membawa sisa pasukannya
kembali kedaerahnya masing-masing.
Thia Kauw Kim sepanjang jalan masih juga tak henti-hentinya
menyumpah-nyumpah.
?Bila engkau bocah edan sudah menemui ajalmu. Aku akan
menggerakkan angkatan perangku untuk menyerbu Tiangan dan
menuntut balas!?
Begitulah para raja muda itu dengan perasaan sengit dan amat
menderita, kembali ke kotanya masing-masing.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
843
Sementara itu See Gi Ong Lie Bit sepanjang perjalanan pulang,
selalu menarik nafas panjang dan melamun. Yang dikenangkan
adalah kecantikan permaisuri Swei Yang Tee yaitu Siauw Hoey yang
kini jatuh ke tangannya He Beng Ong Touw Kian Tek.
Lie Bit lalu mengatakan kepada para hulubalang bahwa ia suka
menukarkan pusaka Cincu Liat Hwee Kie kepada Touw Kian Tek,
asalkan siapa mau menerahkan bekas permaisuri raja Swei Yang
Tee.
Mendengar ini, Thia Kauw Kim memajukan dirinya.
?Siauwciang sanggup untuk mengurus perkara ini!?
Lie bit girang sekali dan menyerahkan pusaka itu kepada Thia
Kauw Kim. Si Bloon lalu mencemplak kudanya menyusul
rombongan raja muda He Beng Ong Touw Kian Tek.
Karena Touw Kian Tek berjalan secara berombongan, sehingga
tidak begitu cepat jalannya. Sedangkan Thia Kauw Kim dengan kuda
istimewanya dipacu sekencang-kencangnya, tidak heran dalam waktu
singkat ia telah dapat menyusulnya.
Segera Thia Kauw Kim menghadap Touw Kian Tek dan
membicarakan hal penukaran ini. apa ranggapan raja muda He Beng
Ong Touw Kian Tek? Dengan girang ia menerima pusaka Cincu Liat
Hwe Kie dan menyerahkan permaisuri Siang Hoey ke tangan Thia
Kauw Kim. Katanya,
?Perempuan ini tak ada gunanya untukku, setelah See Gui Ong
menyerahkan pusaka Cincu Liathwe Ki, maka bawalah perempuan
ini!?
Cincu Liathwe Kie adalah panji pusaka perserikatan dari para
raja muda. Dan siapa yang membawa pusaka ini, dialah raja dari
segala raja muda itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
844
Waktu Lie Bit mendengar berhasilnya si Bloon menukarkan
perempuan cantik itu, bukan main bahagianya. Ia lalu
memerintahkan Siauw Hoey duduk sekereta dengannya dan pulang
ke Kim Yong.
Sementara itu manusia terkuat Lie Goan Pa bersama pasukannya
telah tiba di Taygoan. Oleh Ca Ciauw (kakak iparnya) rombongan ini
disambut dengan penuh kegembiraan.
Di Taygoan diselenggarakan pesta meriah untuk kemenangan
yang diperoleh sang adik.
Pada hari berikutnya dengan diantar kakak iparnya, Lie Goan Pa
dan pasukannya melanjutkan perjalanannya ke ibu kota.
Tatkala barisan ini berada dipertengahan jalan, tiba-tiba langit
berubah gelap dan mendung selewengan. Anginpun bertiup keras
menderu-deru, menghambat perjalanan Goan Pa dan pasukannya.
Beberapa saat kemudian turunlah hujan yang cukup deras.
Waktu itu rombongan ini berada di padang yang cukup luas.
Pepohonan yang tumbuh hanya setinggi perut manusia. Oleh karena
itu, mereka yang berada di atas kuda, terang menjadi yang paling
tinggi.
Kontak perhubungan arus positif dan negatif justeru akan
tersalur pada benda-benda yang tertinggi. Sesaat kilat berceleret dan
menggelegarlah Halilintar yang dahsyat menggoncangkan bumi
persada di atas Lie Goan Pa.
Menurut alkisah arwah dari Ie Bun Seng Touw membonceng
gledek itu untuk menuntut balas kematiannya. Iangat senjata yang
dipergunakan Seng Touw adalah Lue Kim Tong atau Gledek.
?Deerrr glegeeerr deerrr glegeerrr !?
Lie Goan Pa kaget dan telinganya terasa tuli karena getaran dan
dentuman yang begitu dahsyat. Murkalah Goan Pa. ia mengacungkanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
845
gembolannya yangbobotnya masing-masing tidak kurang dari tiga
ratus kati ke arah langit.
?Hei, Thian! Mengapa engkau kurangajar sekali? Membunyikan
Gledek persis di atas kepalaku. Apakah engkau hendak
mempermainkan aku Lie Goan Pa? hayo jawab dan jangan
bersembunyi terus! Laki-laki sejati berani berbuat berani
bertanggung jawab dan tidak main sembunyi-sembunyian. Keluarlah
Thian untuk memjawab pertanyaanku!?
?Deerrr deerrr glegeeerr glegeerrr deerrr !?
Bukan jawaban kata-kata, akan tetapi kembali gledek
menggeleger di samping Lie Goan Pa. kuda tunggangannya sampai
beringkrak-jingkrak mengangkat kaki depannya dan meringkik
ringkik ketakutan.
Bertambah kemurkaan Lie Goan Pa. ia acungkan gembolannya
dan memaki-maki.
?Gila. Langit telah gila, kurangajar sekali, berani
mempermainkan aku dan membunyikan gledek diatas kepalaku serta
kanan kiriku. Apakah kau kira Lie Goan Pa takut? Tuhan benar
benar engkau kurangajar. Akan kulihat bagaimana nanti gledekmu
akan kuhancurkan dengan gembolanku. Awas!?
Sehabis berkata demikian, Lie Goan Pa lalu melemparkan
sepasang gembolannya saling susul ke atas udara. ?Wuuss siuutt
siuutt !?
?Hahaaaa hahaaa jangan sembunyi kau! Aku tahu kau
berada di balik awan hitam yang tebal. Sambutlah gembolanku kalau
berani! Penakut, pengecut, kau banci. Tuhan sungguh kau
kurangajar!?
Lie Goan Pa seperti koyo dudu karepe dewe. Mendongak ke
langot, tertawa gelak-gelak dan mengejek Tuhan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
846
Justeru pada saat itulah gembolen yang dilemparkan telah
meluncur turun dengan laju yang cepat saling susul menimpa muka
dan kepalanya. ?Prukk !?
Tidak sempat lagi menjerit, Lie Goan Pa roboh dengan kepala
hancur berantakan. Darah, otak dan tulang-tulang kepalanya mumur
bercampur menjadi satu.
Sang kakak ipar Ca Ciauw melihat kematian adik iparnya yang
diandalkan sebagai jago dari angkatan erang Taygoan ini menjadi
amat sedih dan menangis menggerung-gerung.
Jenazah Goan Pa lalu dikukup dan dibungkus dengan kain utih.
Dengan diliputi rasa duka rombongan itu melanjutkan perjalanannya
ke Tiangan.
Manusia terkuat, orang gagah nomor wahid yang bergelar Thian
Tee It Bu Tek Tay Ciangkun telah mati.
Pada suatu hari, sampailah rombongan Ca Ciauw di istana Tiang
An. Pakaian-pakaian perng, pusaka keraton dan senjata Coan Pa lalu
diserahkan kepada baginda Tong Kho Cauw sambil memangis.
Tong Kho Cauw Lie Hian kaget sekali menerima barang-barang
ini. ia lalu menanyakan bagaimana halnya dari puteranya yang
tergagah itu.
Dengan tetap menangis Ca Ciauw menceritakan hal kematian
Lie Gian Pa.
Mendengar keterangan ini Tong Kho Cauw Lie Hian menjerit
dan jatuh pingsan.
Para pembesar sibuk memberikan pertolongannya, tatkala dapat
disadarkan, Tong Kho Cauw menangis lagi keras-keras dan jatuh
pingsan pula.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
847
Tong Kho Cauw benar-benar shok kejiwaannya. Putera yang
diagul-agulkan sebagai banteng kuat yang akan menjaga
pemerintahannya telah mangkat. Siapa lagi yang dapat diandalkan?
Sehari semalam baginda terus menangis, sadar dan pingsan lagi.
Menangis sambil mukanya pucat dan tubuh lunglai.
Pada hari berikutnya, barulah pikirannya agak tenang. Ia
mengadakan upacara persembahyangan segara kenegaraan. Jasad Lie
Gian Pa diperabukan.
Segenap pembesar Bun Bu Koan Wan dan seluruh penduduk
ikut berkabung atas mangkatnya panglima perang terkuat dijamannya
Sweitiauw ini.
Berita kematian Tie Ong Lie Goan Pa dalam sekejap telah tersiar
sampai kemana-mana. Delapan belas raja-raja uda merasa sangat
girang. Sebab dengan matinya tokoh yang satu ini, mereka tak ada
lagi yang ditakuti.
Raja muda kota Lok Yang Ong, Ong Si Jiong (bekas pemikat
burung), demi mendengar berita kematian itu sampai ke telinganya,
dengan gembira ia berkata.
?Haa kalau bocah itu sudah mampus, aku akan dapat
mewujudkan penuntutuan balas!?
Ong Si Jiong lalu menghimpun stafnya untuk menggerakkan
angkatan perang kerajaan Lokyang yang berkekuatan lima puluh
laksa serdadu bergerak menuju Tiang an.
Kota pertama yang hendak dilewati adalah Lauw Kou Koan.
Panglima kota tersebut adalah jenderal Thio Hong. Ketika melihat
datangnya angkatan perang Lok Yang, segera menyampaikan surat
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ke kota raja.
Tong Kho Cauw dan para stafnya sudah menduga, begitu kabar
kematian Tie Ong Goan Pa tersiar, pastilah raja-raja mudaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
848
pemberontak itu berani unjuk gigi dan peperangan tak mungkin
dihindarkan lagi.
Maka begitu menerima laporan dari Lauw Kou Koan, baginda
segera membuka sidang untuk mengatur perlawanan.
Putera kedua, yaitu Cin Ong Lie Si Bin maju bersembah dan
menyatakan kedanggupannya untuk menghadapi serbuan musuh dari
Lokyang. Tong Kho Cauw memandang puteranya, maklum akan
kecerdasan dan buge puteranya itu, baginda memanggutkan kepala
memberikan persetujuannya.
Firman diturunkan. Lie SI Bin didampingi oleh jenderal Ma Sam
poo dan In Kay San. Dengan membaw serdadu berkekuatan sepuluh
laksa serdadu berangkat menuju kota Louw Kou Koan.
Jenderal Thio Hong girang sekali dengan datangnya bala
bantuan dari pusat. Lie Si Bin dan kedua panglima dibaw masuk ke
dalam Swebu dan diadakan perjamuan untuk menyambut kedatangan
mereka.
Pada keesokan harinya Lie Si Bin bersama dua panglimanya
memimpin barisannya keluar untuk menyambut tantangan perang
musuh. Di medan perang Ong Si Jiong dan para panglimanya telah
berbaris rapi untuk mengadakan pertempuran secara besar-besaran.
Waktu Lie Si Bin berhadapan dengan Ong Si Jiong, segera
menegurnya.
?Bukankah kita pernah bersekutu dan yang kita musuhi adalah
raja Buto Swei Yang Tee? Mengapa engkau sekarang menggerakkan
tentaramu hendak merebut wilayah ayahku??
?Budak Tong jangan cerewet!? membentak Ong Si Jiong keras.
?Waktu di daerah pegunungan Ci Kim San, kami gabungan dari
angkatan perang raja-raja muda telah dilabrak dan dihancurkan oleh
adikmu Lie Goan Pa. delapan belas raja-raja muda telah dihina olehKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
849
adikmu sedemikian rupa. Disuruh membuat surat pernyataan takluk
dan mempersembahkannya dengan berlutut.
Aku kita Tongtiauw akan tegak jaya dengan adanya bocah edan
itu, tak tahunya bocah itu diganjar umur pendek. Maka aku
menggerakkan angkatan perangku untuk menuntut balas.
Penghinaan yang begitu kelewat batas, rudaknya angkatan
perangku dan kerugian yang kuderita kini kutuntut balas semua itu.
semua budak Tong akan kubasmi sampai tumpes tapis habis dari
permukaan bumi ini!?
Jenderal In Kay San yang berdiri di samping Cin Ong tidak
tahan mendengar kata-katanya yang begitu tajam dan memanaskan
hati. dia segera angkat senjata untuk menyerang.
Dari pihak Ong SI Jiong tampillah panglimanya yang bernama
Thia hing maju menyambuti. Terjadilah pertarungan yang seru dan
hebat sampai ratusan jurus.
Melihat bahwa pertarungan itu tak mudah diketahui pihak mana
yang bakal menang. Cin Ong Lie Si Bin segera angkat golok Teng
Tong To nya untuk maju membantu. Begitu juga jenderal Ma Sam
Poo dengan golok besarnya maju menerjang barisan Ong Si Jiong.
Perang terbuka secara besar-besaran berlangsung dari pagi
sampai malam tiba. Lama-lama tentara Ong Si Jiong terdesak dan tak
dapat bertahan. Si Jiong lalu putar kudanya dan memberi komando
pasukannya untuk mundur.
Cin Ong Li Sie Bin kumpulkan kesatuannya dan terus
mengadakan pengejaran sampai ke kota Lok Yang, yaitu pusat
pemerintahan Ong Si Jiong. Ong Si Jiong dan pasukannya begitu
memasuki kota, segera menutup pintu benteng dan tak berani
membuka pula.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
850
Cin Ong Lie Si Bin lalu mendirikan kubu-kubu untuk
mengurung kota Lok Yang. Pada waktu malam cuaca sangat sejuk,
langit bersih dan bulan bersinar penuh.
Melihat panorama yang menarik ini, hati Lie Si Bin sebagai anak
muda menjadi iseng dan tak tahan tinggal di dalam kubunya. Ia
mengajak jenderal Ma Sam Poo dan In Kay San untuk pergi berjalan
jalan. Ketiga tokoh Tong Tiauw itu lalu menuntun kudanya keluar
tangsi dan menuju ke daerah pegunungan.
Tengah ketiga tokoh itu menikmati malam indah dibawah sinar
bulan purnama, tiba-tiba di sebuah perbukitan muncul seekor burung
bangau putih (Pek Hoo). Baginda sangat tertarik, merentangkan
busurnya dan dibidiklah burung bagau itu.
?Seerr seerr craatt!?
Bidikan Cin Ong tepat, anak panah yang dilepaskan itu
meluncur tepat mengenai kepala bangau itu. Tetapi herannya bangau
itu tidak mati, tapi lari dengan pelan.
Cin Ong dengan menenteng busurnya turun dari kudanya untuk
mengejar. Demikian juga kedua jenderal itu mengikuti dari belakang
sambil menuntun kuda junjungannya.
Setelah kejar-kejaran terobos sana terobos sini, belum juga dapat
menangkap burung itu. cin Ong menjadi sengit dan mencemplak
kudanya. Burung itu dikejar dengan menunggang kuda.
Heran, burung itupun dapat lari dengan cepat sehingga Cin Ong
Lie Si Bin keprak kencang kudanya untuk dapat mencandaknya.
Entah sudah berapa Li jauhnya tanpa disadari oleh Cin Ong,
tahu-tahu burung itu lenyap enrah kemana. Baru sekarang Cin Ong
sadar akan dirinya. Ia menoleh dan memandang ke sekeliling.
Namun dua jenderal yang setia mengawalnya tidak kelihatanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
851
bayangannya. Hati Cin Ong menjadi cemas dan gugup. Ia putar balik
kudanya untuk mengikuti jejak semula.
Bukannya jejaknya diketemukan, sebaliknya ia tersesat semakin
jauh. tiba-tiba dihadapannya kelihatan benteng sebuah kota. Serdadu
serdadu kelihatan mondar-mandir di atas benteng, siap siaga
meronda. Cin Ong merandek dan berfikir. Kota manakah ini? tidak
lain kota berbenteng kokoh itu adalah Kim Yong Cee.
Malam itu, panglima yang bertugas untuk mengepalai perondaan
adalah jenderal Cin Siok Poo dan jenderal Bloon Thia Kauw Kim.
Kedua perwira bintang mas itu tatkala mendengar ada
penunggang kuda yang mondar-mandir di daerah pegunungan,
mengira pastilah mata-mata musuh yang sedang mengadakan
pengintaian. Mereka berusaha keluar dari kota dan mendatangi Cin
Ong yang masih saja bertengger di atas kudanya dalam keadaan
bingung.
Waktu dua orang panglima itu semakin dekat, Cin Ong tetap
mengawasi dengan tak tahu yang harus diperberbuatnya. Pikiran Cin
Ong malahan mengira yang mendatangi adalah dua jenderalnya
sendiri. Tak tahunya ketika mereka sudah dekat bukan main
terkejutnya. Ternyata panglima-panglimanya Kim Yong Cee.
Mau lari sudah tidak mungkin, terpaksa dengan hati ditabahkan
Cin Ong menanti apa yang bakal terjadi. Ketika Thia Kauw Kim
mengetahui siapa penunggang kuda itu, bukan main murkanya.
?Kau datang tengah malam mondar-mandir di wilayah kami
pastilah memata-matai negeri kami. turutlah untuk pasrahkan diri!?
Siok Poo pun ikut membuka suara untuk menanya siapakah
penunggang kuda itu.
?Siapakah tuan, tengah malam buta rata berkeliaran di negeri
orang??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
852
?Bukan, bukan, ongheng sekalian telah dalah sangka. Saya
bukan seorang mata-mata. saya adalah putera kedua dari raja Tong
Tiauw yang bernama Cin Ong Li SI Bin. Numpang tanya, siapakah
Ongheng berdua? Dan negeri ini apa namanya??
?Haaa kiranya budak Tongtiauw, bagus sekali kedatanganmu.
Justeru aku siang malam berpikir keras untuk penuntutan balas, kini
kau datang hendak mengantarkan jiwa. Makanlah kampakku!?
Thia Kauw Kim lalu keprak kudanya dan mengayunkan
kapaknya menyerang Lie Si Bin.
Dengan gugup Lie Si Bin mengangkat golok Teng Tong To
untuk menangkis. ?Traang trangg wuuss siuutt siuutt
traangg wuutt siuutt trangg !?
?Tahan dulu, tahaaan! Ong heng dengan kho tidak mempunyai
permusuhan apa-apa, kenapa turun tangan kejam menyerang terus
menerus??
?Budak Tongtiauw, tutup bacotmu! Ketahuilah bahwa aku ini
adalah Tay Goanswe dari angkatan perang serikat yang bernama
Thia Kauw Kim. Beberapa hari yang lalu kami delapan belas raja
raja telah dikocar-kacirkan oleh adikmu yang bernama Lie Goan Pa.
Beberapa juga serdadu kami telah binasa. Benda-benda pusaka
semuanya dimintanya. Bahkan kami delapan belas raja-raja muda
harus menyatakan menakluk dengan menulis surat pernyataan dan
dipersembahkan kepada bocah edan itu dengan berlutut. Penghinaan
itu sungguh melampaui batas.
Aku dengan bocah edan itu pendek umurnya karena Gekthian
(menentang Tuhan), maka kini engkau sebagai kakaknya kebetulan
datang kemari. bisalah aku lampiaskan penasaranku dan membunuh
jiwa anjingmu!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
853
Lie Si Bin terkejut demi mengetahui siapa yang tengah
dihadapinya itu. ia bertahan terus dan mencari kesempatan untuk
meloloskan diri. Dengan satu lawan satu saja tidak mungkin menang,
apalagi kalau sampai dikerubuti? Maka begitu ada kesempatan, Lie
Si Bin putar kudanya dan melarikan diri.
?Mau lari kemana engkau hei budak Tongtiauw? Tinggalkan
nyawa anjingmu kepada tuan besarmu ini!?
Thia Kauw Kim dengan murka dan penuh nafsu mengejar terus.
Selama itu Cin Siok Poo mengawasi pertarungan dengan penuh
keheranan. Mata Cin Siok Poo jelas dapat melihat bahwa disekeliling
tubuh Lie Si Bin mengeluarkan uap merah terang sekali. Di atas
kepalanya bertengger seekor Naga Mas (Kimliong).
Oleh pemandangan ini, maka sedari semula Cin Siok Poo tidak
mau turun tangan. Ia membatin, ?Orang ini pastilah CIN BING
THIAN CU atau junjungan yang asli di jaman sekarang. Dialah bakal
bertahta sebagai Hongtee.?
Oleh karena itu tatkala Thia Kauw Kim mengejar, Cin Siok Poo
pun ikut mengejar dengan maksud melindungi Lie Si Bin dari tangan
saudaranya yang Bloon itu.
Kejar-kejaran berlangsung terus sampai cuaca samar-samar
menjadi terang. Lie SI Bin memasuki celah-celah pegunungan dan
tiba-tiba terdengar keluhannya. ?Celaka !?
Sebab lorong yang dilaluinya itu ternyata jalanan Buntu. Untuk
putar kembali tidak mungkin. Kedua panglima Kimyong sudah
nampak didekatnya. Lie Si Bin lalu membelokkan kudanya dan
masuk ke halaman kelenteng.
Merek papan kelenteng itu terbaca LO KUN TONG. Lie Si Bin
melepaskan kudanya begitu saja dan melompat turun untuk
selanjutnya lari dan bersembunyi di kolong meja Kongpoo.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
854
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thia Kauw Kim dan Cin Siok Poo datang tidak lama kemudian.
Kedua panglima Kim Yong Cee itu melompat turun, menambatkan
kuda mereka di pagar kelenteng dan melangkah masuk.
Benar saja mereka temukan Cin Ong Lie Si Bin tengah
mendekam di kolong meja.
?Keluar budak Tong. Kau tak dapat lari lagi, jangan ngumpet,
aku sudah tau kau bersembunyi di kolong meja, hayo keluar!?
Lie Si Bin tidak berdaya, terpaksa ia pasrah ngallah dan merayap
keluar. Thia Kauw Kim lalu meringkusnya. Ia diseret keluar dan
hendak dibacok mati. Akan tetapi Cin Siok Poo buru-buru
menghalanginya.
?Thia hengtee, orang ini adalah tawanan penting, kita tidak
boleh sembarangan turun tangan. Harus melapor dulu dan mendenar
apa yang diputuskannya!?
Thia Kauw Kim kerot gigi, akan tetapi ia menurut kata-kata Cin
Siok Poo. Memang selamanya Kauw Kim selalu patuh kepada
saudara angkatnya ini. bila orang lain yang menasehatinya, jangan
harap ia mau gampang-gampang menurutinya.
Begitulah, tubuh Lie Si Bin lalu diikat erat-erat dan dinaikkan di
atas kudanya. Dibawa ke kota KimYong Cee.
Sementara itu In Kay San dan Ma Sam Poo begitu terpisah
dengan atasannya menjadi cemas dan bingung. Mereka tidak berani
pulang dan mencari terus jejak tuannya. Suatu ketika dia melihat tiga
ekor kuda yang mendatangi. Kedua jenderal itu lalu turun untuk
menghadang.
Ternyata mereka adalah Thia Kauw Kim dan Cin Siok Poo yang
sedang membawa tawanannya yang tidak lain adalah tuannya sendiri.
Sam Poo san In Kay San keprak turun kudanya untuk
menghadang dan mencoba merampas kembali tuannya. Akan tetapiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
855
dalam pertempuran itu mana dapat mereka melawan si Bloon yang
jurus-jurus kapaknya lain daripada yang lain.
Dan lagi dari kota Kim Yong Cee nampak keluar angkatan
perangnya yang siap hendak mengurungnya. Oleh karena itu cepat
cepat Sam Poo dan Ie Kay San putar kuda mereka untuk kaburkan
diri. Kedua jenderal itu kembali ke tangsinya dan segera membawa
pasukan kembali ke kota raja untuk melaporkan peristiwa itu kepada
baginda Tong Kho Cauw.
Sementara itu Cin Siok Poo dan Thia Kauw Kim setelah kedua
lawannya melarikan diri, bersama-sama para serdadu yang baru
datang memasuki kota dan menghadapkan tawanan itu kepada
cukongnya.
Melihat tawanan itu adalah kakak dari Tio Ong Lie Goan Pa,
seketika meluaplah amarah See Gui Ong Lie Bit.
?Kho semenjak menggerakkan angkatan perang dan berperang
kemanapun belum pernah mengalami kekalahan dan penghinaan.
Akan tetapi ketika di Cikimsan, bukan hanya Kho, juga delapan
belas raja-raja muda telah diobrak-abrik dan dihina yang melampaui
batas oleh adikmu Lie Goan Pa, sakit hati ini begitu mendalam.
Semula aku selalu murung dan amat berduka memikirkan entah
kapan dapat membalas sakit hati ini? syukurlah Tuhan tidak
mengijinkan adikmu yang Gekthian itu berumur panjang. Kini
setelah engkau mendengar kata-kataku, maka janganlah menyesal
atas keputusan yang kuambil!?
Lie Bit berpaling kepada para algojonya dan menitahkan mereka
menyeret keluar Lie Si Bin dan memenggal batang lehernya.
Kunsu Ji Bouw Kong cepat-cepat mencegah pelaksanaan
hukuman mati atas diri Cin Ong. Ia telah mengetahui bahwa Cin Ong
sesungguhnya adalah Cin Bing Thiancu di jaman ini. maka dicarilah
segala alasan dan daya untuk menyelamatkan Cin Ong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
856
?Memberitahukan kepada cukong, bahwa Lie SI Bin dengan
cukong sesungguhnya tidak ada segala sakit hati sebagaimana yang
cukong katakan tadi. Adiknya itu adalah pribadi adiknya, akan tetapi
Cin Ong belum pernah menanam rasa sakit hati.
Oleh karena itu seyogyanyalah Cin Ong kita tahan dalam penjara.
Kelak bila ada alasan yang lebih kuat, terserah cukong menghukum
mati padanya.
Dan kalau cukong mau merenungkan serta berpikir tidak terdorong
emosi dan rasa sentimen, bahkan cukong pernah berhutang budi yang
begitu besar kepada Cin Ong ini.?
See Gui Ong Lie Bit melengak, cepat ia menanya kepada
kunsunya itu. ?Cin Ong pernah melepas budi kepada Kho. Budi
apakah itu??
?Cobalah Cukong renungkan dan ingat-ingat budi ini tidakkah
disadari oleh Cukong??
Ji Bouw Kong membenarkan letak duduknya dan menatap tajam
perubahan air muka Cukongnya yang sekian lama tak berkata-kata
memikir dan mengingat-ingat pelepasan budi dari Cin Ong.
?Kho tidak teringat, kapan dan dimanakah budi itu pernah
kuterima, cobalah kunsu menuturkan!?
?Dahulu ketika cukong pernah melakukan dosa kesalahan
membunuh atas diri Wat Kok Kong Yo Siok dan Yongtee, Cukong
lalu dikejar-kejar dan melarikan diri. Yongtee memerintahkan Lie
Goan Pa dan Cin Ong Lie Si Bin untuk menangkap. Kalau Cin Ong
Lie Si Bin sungguh-sungguh mau menangkap, pastilah cukong akan
tertangkap.
Oleh karena itu, pelepasan budi ini masakan cukong tak mau
mengakuinya? Dan kalau cukong bersikeras menjatuhkan hukumanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
857
mati atas diri Cin Ong saat sekarang ini, tidakkah cukong takut
ditertawakan oleh orang-orang gagah sedunia??
Lie Bit terdesak dan tidak dapat berbuat lain kecuali menuruti
kunsunya Ji Bouw kong.
?Hemm baiklah sementara penjarakan dia! Kelak jika lewat
satu tahun aku akan menjatuhkan hukuman mati padanya tanpa ada
kompromi lagi!?
Algojo-algojo lalu diperintahkan menggiring Cin Ong dan
dijebloskan ke dalam penjara Kim Yong Cee. Kembali kita
mengikuti perjalanan jenderal Ma Sam Poo. Setibanya di kota raja, ia
segera menghadap baginda Tong Kho Cauw Lie Hian dan
melaporkan tertawannya Cin Ong Lie Si Bin oleh panglima
panglima perang negeri Kim Yong Cee.
Tong Kho Couw dikala mendengar berita ini amat sedih dan
menangis terus menerus. Cin Ong adalah putera tersayang, ia berbudi
luhur, bijaksana dan berbakti kepada orang tua.
Para pembesar Bun Bu juga merasa sedih dan mengucurkan air
mata, sebab pangeran yang satu ini ramah, bijaksana dan hatinya
baik. Di kalangan istana hampir semua orang ikut merasa sedih dan
berprihatin. Hanya In Ong Lie Kian Seng dan Cee Ong Lie Goan Kit
yang bergirang hati. sebab bila Cin Ong mati, merekalah diantara
berdua yang berhak mewarisi tahta ayahnya dan kelak menjadi
Hongtee.
Dalam suasana penuh keperihatinan ini, tiba-tiba seorang
hulubalang datang menghadap dan memberikan laporan bahwa Sam
Goan Lie Ceng hendak menghadap baginda.
Tong Kong Cauw menjadi girang, sebab dengan datangnya
orang sakti ini, mungkin akan dapat menolong menyelamatkan jiwa
puteranya. Baginda lalu menitahkan para keeciang menyambut Lie
Ceng dan langsung membawanya menghadap.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
858
Sebagaimana para pembaca telah memaklumi, Lie Ceng adalah
seorang sakti yang weruh sakdurunge winarah (mengerti akan
sesuatu yang bakal terjadi). Dulu, dialah yang begitu melihat Siok
Poo di pesta uleng tahunnya Yo Siok, meramalkan bahwa bila tidak
cepat-cepat meninggalkan kota raja akan terjadi malapetaka hebat.
Siok Poo karena seji terhadap kawan-kawan, nekat dan akhirnya
terjadilah insiden terbunuhnya Ie Bun Kongcu. Mereka dikejar-kejar
sebagai penjahat besar buronan negara.
Lie Seng masuk ke ruangan istana dan menjalankan Samkui
Samkhao (berlutut dan memanggutkan kepala tiga kali) kepada
baginda.
?Semoga baginda panjang umur dan pemerintahan baginda bakal
kekal selama-lamanya! Banswe, banswe, banswe.?
?Kemana saja Kheng selama ini? tidak pernah muncul dan tidak
ada kabar beritanya??
?Hamba pergi ke luar daerah, ke lain pulau untuk menyambangi
para sahabat untuk merundingkan ilmu batin. Mendengar Cin Ong
tertawan orang-orang Kim Yong Cee dan baginda sangat bersedih,
maka hamba sengaja datang untuk menghibur. Didalam waktu
seratus hari, Cin Ong pasti sudah dapat tertolong dan pulang kembali
dengan selamat.?
Tong Kho Cauw dan para pembesar demi mendengar kata-kata
orang pandai ini menjadi girang.
?Daya upaya apakah yang Kheng hendak jalankan untuk
menyelamatkan puteraku?? bertanya Tong Kho Cauw dengan nafsu.
?Saat ini Sin harus pegang teguh rahasia ini. kelak bila Cin Ing
sudah kembali, paduka akan mengetahui daya apakah yang sin
pergunakan.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
859
Tong Kong Cauw tidak berani mendesak pula dan mengajak
orang pandai itu bersama-sama berjamu. Sehabis perjamuan Lie
Ceng lalu minta diri. Ia berangkat meninggalkan keraton diantar oleh
baginda dan para pembesar. Lie Ceng sekeluarnya dari kota raja
Tiangan terus menuju ke kota Co Ciu.
Pada suatu hari di kota Co Ciu ini, raja Song Gi Ong Beng Hay
Kong sedang membuka persidangan dengan para stafnya. Tiba-tiba
seorang hulubalang menghadap dan memberikan laporan bahwa di
luar ada seorang tamu, seorang Toojin dan mengaku bernama Sam
Goan Lie Ceng. Apakah kiranya baginda suka menerimanya??
Beng Hay Kong sudah lama mendengar bahwa Sam Goan Lie
Ceng adalah seorang pendeta sakti manderaguna dan weruh
sakdurunge winarah. Dengan girang baginda memerintahkan
hulubalang itu membawa sang toojin datang menghadap.
Siang dan malam kota Kim Tek Koan dikepung rapat-rapat.
Tidak ada kesempatan bagi orang-orang yang berada di dalam kota
itu untuk mengadakan kontak hubungan dengan dunia luar. Paribasan
kinepung wakul binoyo mangap.
Pada suatu malam Beng Hay Kong duduk dengan para stafnya
membicarakan situasi pengepungan kota Kim Tek Koan yang sampai
saat ini sudah berlangsung empat hari. Dalam perundingan ini
kembali Sam Goan Lie Ceng angkat bicara.
?Baginda, untuk memukul pecah kota Kim Tek Koan akan
mudah sekali. Tidak sampai sepuluh hari Kin Tek Koan akan jatuh
ke tangan kita. Hanya untuk hal ini, pinto memerlukan pergi sebentar
ke gunung Tay Hengsan guna meminjam jimat kepada suhengku.
Beng Hay Kong tentu saja sangat kegirangan dan segera
menyetujuinya.
?Bagus sekali, lekaslah pergi dan harap cepat kembali!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
860
Lie Ceng memberi hormat dan menyatakan baik. Akan tetapi hal
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang dilakukan ini sesungguhnya adalah tipu muslihat untuk
menghancurkan para pemberontak itu. diadu dombakan sehingga
pemerintahan dinasti Tong lah yang ia bela dapat berdiri tegak jaya.
Oleh karena itu Sam Goan Lie Ceng pergi meninggalkan barisan
Beng Hay Kong untuk tidak kembali lagi. Lie Ceng lalu masuk dan
menjura menjalankan penghormatan sebagaimana mestinya. Dengan
penuh keriangan Beng Hay Koan lalu menyapa.
?Siansing datang kemari pastilah akan membawa kemajuan
negeri kami, entah ada petunjuk apa yang hendak siansing berikan?
Dengan penuh kegembitaan kami menanti!?
?Pinto adalah seorang pertapa yang pernah menerima pelajaran
gaib. Akan halnya ilmu perbintangan, jalannya nasib, memanggil
angin dan menurunkan hujan. Mengetahui sesuatu yang hendak
terjadi, dan setelah tahu diri baginda adalah penjelmaan dari Ci Wi
Sing (Bintang Kutub Utara), sadarlah pinto bahwa baginda
sesungguhnya adalah Cin Bing Thiancu jaman ini. Oleh karena itu
Pinto menganjurkan hendaknya baginda bertindak cepat dan jangan
berlambat-lambat. Pertama-tama, gerakkan pasukan menuju Kim
Yong Cee, kemudian Tiangan dan mempersatukan seluruh wilayah
negeri Tengah yang kini terpecah belah menjadi beberapa puluh
negeri. Kalau Tay Ong tidak segera bertindak, bintang rejeki Tay
Ong akan berlalu meninggalkan diri Tay Ong dan akan celakalah
hidup Tay Ong.
Mendengar petunjuk Lie Ceng ini Beng Hay Kong girang sekali.
?Setelah mendengarkan apa yang siansing katakan, Kho akan
menurut. Akan tetapi kapankan Kho boleh menggerakkan angkatan
perang itu??
Sekarang juga saatnya. Pinto akan membantu melindungi
angkatan perang Tay Ong memukul kota Kim Tek Koan, kemudianKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
861
menduduki Kim Yong Cee untuk dijadikan pangkalan memukul
daerah-daerah lain dan mempersatukan seluruh wilayah negeri
Tengah yang terpecah belah itu.?
Baginda Beng Hay Koan lalu memutuskan menyetujui saran Lie
Ceng. Firman diturunkan, para panglima diperintahkan bergerak
memukul kota Kim Tek Koan dengan kekuatan sepuluh laksa
serdadu.
Penjaga kota Kim Tek Koan adalah Kee Jun Fu dan Liu CU Sin.
Mengetahui ada angkatan perang dari CoCiu yang hendak memasuki
kotanya. Pada keesokan harinya di medan perang musuh telah
berbaris rapi dan mengajukan tantangannya. Jun Fu dan Cu Sin
memimpin pasukannya keluar benteng untuk mengadakan
perlawanan.
Di dalam peperangan yang berlangsung, tiba-tiba pertapa sakti
Sam Goan Lie Ceng melolos pedangnya dan ditudingkan ke langit
sambil membaca mantera. Mulutnya berkomat-kamit tidak henti
hentinya.
Dan kejadian itu sungguh menakjubkan. Tiba-tiba langit berubah
menjadi gelap, angin besar bertiup bergemuruh. Batu-batu kecil dan
pasir beterbangan menyapu ke arah serdadu-serdadu Kim Yong Cee.
karuan saja pasukan Kim Yong dibawah komando Kee Jun Fu dan
Liu Cu Sin menjadi kocar-kacir terhantam pasir dan krikil-krikil
tajam.
Mereka lari berserabutan sambil berteriak-teriak kesakitan
masuk ke dalam kota. Seorang kurir segera diutus pergi ke Kim
Yong untuk meminta bala bantuan.
Sementara itu raja Cociu Ong Beng Hay Kong girang sekali
menyaksikan kesaktian pembantunya. Ia segera perintahkan
pasukannya mengurung ketat kota Kim Tek Koan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
862
Sementara itu Sie Gui Ong Lie Bit tatkala mendengar angkatan
perng Beng Hay Kong dari Cociu menggerakkan angkatan
perangnya menyatroni daerahnya. Ia kepalai angkatan perangnya
sendiri bergerak ke Kim Tek Koan untuk menyelamatkan kota
penting itu.
Pengepungan kota Kim Tek Koan dalam waktu singkat telah
dapat dibuyarkan. Panglima perang Beng Hay Koan yaitu jenderal
Siang Gie (seorang yang pernah memberikan pertolongan dan
menyelamatkan jiwa Siok Poo), mana sanggup menghadapi Lo Seng
si orang kuat nomor tujuh dijamannya Sweitiauw.
Beberapa jurus saja Siang Gie sudah keteter dan putar kudanya
untuk melarikan diri. Ngo Hauw ciangkun atau lima jenderal
harimau dari pasukan Kim Yong memimpin anak buahnya
mengobrak-abrik dan membunuh-bunuhi serdadu Cociu. Dalam
sekejap pemandangan medan perang menjadi sebuah telaga darah.
Mayat mertumpukan bersusun tindih bagaikan gunung anakan.
Menyadari akan keadaan pihaknya, Beng Hay Kong cepat-cepat
menarik mundur pasukannya. Dengan menderita kekalahan besar dan
kerugian yang tak terhitung, ia kembali ke negerinya yaitu Cociu.
Sementara itu, karena memperoleh kemenangan yang gilang
gemilang. See Gui Ong Lie Bit menjadi amat girang dan kaul. Ia
mengeluarkan firman untuk membebaskan semua orang tahanan,
pajak-pajak diperingan dan pesta kemenangan besar-besaran
diselenggarakan.
Surat-surat amnesti dikirimkan ke Kimyong, yang mana diterima
oleh menteri negara Gui Tin dan Kunsu Ji Bouw Kong. Setelah
dipelajari, maka keesokan harinya perintah itu dilaksanakan. Para
orang hukuman dikeluarkan dari rumah-rumah tahanan. Mereka
bersorak-sorak bernyanyi penuh kegirangan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
863
Belum sampai semua orang hukuman itu dikeluarkan, dari Kim
Tek Koan datang pula firman itu terdapat perintah tambahan bahwa
orang hukuman di penjara selatan yang bernama Cin Ong Lie Si Bin
tidak boleh dilepaskan!.
Kunsu Ji Bouw Kong dan menteri Gui Tin segera berunding
empat mata dengan datangnya firman susulan itu.
?Cin Ong Lie Si Bin sesungguhnya adalah Cinbeng Thiancu.
Kelak kita semua akan mengabdi kepadanya. Maka kita harus
berdaya upaya untuk membebaskannya. Resiko apapun yang kita
hadapi haruskah kita berani memikulnya. Bagaimana pendapat
Guiheng??
Menteri Gui Tin pun segera menyetujuinya gagasan Ji Bouw
Kong. ?Saya juga sudah muak akan keganasan dan kesewenang
wenangan See Gui Ong, oleh karena itu baiklah kita lekas
bertindak!?
Kedua negarawan Kimyong itu bersepakat untuk menolong jiwa
Cin Ong Lie Si Bin.
? ooOoo ?
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya
Scan/foto image : Awie Dermawan
Distribusi & arsip : Yon Setiyono
BAB XLVI
JI BOUW KONG DAN GUI TIN DIUSIR
DARI KIM YONG CEE KARENA
BERANI MELEPASKAN LIE SI BIN
JI BOUW KONG dan Gui Tin lalu menambahkan dalam surat
firman susulan itu dengan kata-kata CIN ONG LIE SI BIN TIDAK
TERKECUALI.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
864
Setelah diteliti, direnungkan dan diperiksa secara seksama.
Kedua negarawan itu lalu menuntun keluar kuda Siauw Yo Ma,
membawa golok pusaka Teng Tong To menuju ke rumah penjara.
Para sipir bui dengan hormat mempersilakan kedua tokoh negara
itu masuk. Gui Tin dan Ji Bouw Kong menemui Cin Ong dan
menuturkan segala maksudnya.
?Saya harus mengaturkan banyak terima kasih atas pertolongan
ini. budi mana tidak nanti Kho lupakan sepanjang kehidupan di bumi
ini!?
?Mengapa paduka mengucapkan kata-kata yang demikian?
Sesungguhnya yang mulia adalah Cinheng Thiancu, tidak lama lagi
sin berdua akan datang pada paduka untuk menakluk. Oleh karena itu
tidak perlu paduka mengucapkan terima kasih! Sin berduaberharap
segeralah paduka meninggalkan Kim Yong, kami khawatir Lie Bit
keburu datang. Nanti bisa celaka.?
Sekali lagi Lie Si Bin mengucapkan terima kasih dan
mencemplak kuda meninggalkan Kim Yong Cee. Apa yang
diperhitungkan Ji Bouw Kong tidak meleset dari kenyataan. Tidak
herselang lama Lie Bit dengan stafnya datang ke Kim Yang karena
hendak memeriksa ulang perkara Cin Ong Lie Si Bin sebagai
seorang tawnan penting.
Gui Tin dan Ji Bouw Kong dimintai keterangan akan
pelaksanaan pembebasan para orang tahanan. Dan ketika mendengar
bahwa tawanan penting ikut juga dibebaskan, meluaplah amarah See
Gui Ong Lie Bit.
?Kurangajar, kalian telah berani mengubah bunyi firmanku.
Seharusnya kalian harus dipenggal batang leher kalian. Akan tetapi
mengingat jasa-jasa kalian cukup besar, maka hukuman itu kuganti
dengan pengusiran. Kho tidak lagi dapat memakai orang-orangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
865
semacam kau, bersiap-siaplah membawa untuk barang-barangmu dan
pergilah!?
Ji Bouw Kong tertawa dingin dan tanpa menyembah lagi terus
berlalu. Demikian juga menteri Gi Tin cepat-cepat berjalan
meninggalkan istana Kim Yong.
Ketika hendak keluar dari pintu gerbang, Ji Bouw Kong sempat
melampiaskan kemendongkolanna dengan menulis sanjak yang
pedas si dinding pintu gerbang. Bunyi sanjak itu sebagai berikut :
Kho Yang Tosu Ji Bouw Kong.
Pernah mengabdikan diri kepada Kim Yong See Gui Ong.
Suatu hari telah melepaskan orang bijak
Dari tahanan negeri Kim Yong terjadi perubahan besar
Gudang-gudang ransum dubuka tapi kosong
Para orang gagah yang menghambakan diri
Mereka kecewa dan bubaran
Mereka tahu siapa Lie Bit
Maka berduyun-duyun mengabdi pada Tong
Orang gagah Hiongsin akan menjadi huma di Lokyang
Sebatang anak panah menembus dada
Dan gugurlah Ong Pek Tong.
Buah kepalanya digantungkan di pintu gerbang
Sebagai lambang untuk pertemuan kembali
Orang-orang gagah dengan penuh keharuan.
Selesai menulis sanjak dan ditempelkan di dinding pintu
gerbang, Ji Bouw Kong bersama Gui Tin lalu pergi meninggalkan
negeri itu.
BERSAMBUNGKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
866
Mengapa Lie Bit berubah sikap dan berkalu sewenang-wenang?
Apakah ini suatu pertanda akan runtuhnya negeri Kim Yong?
Kemanahak larinya Ji Bouw Kong dan Gui Tin?
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Bersediakah Lo Seng dan Cin Siok Poo menjalankan perintah Lie
Bit dan menangkap saudara sendiri?
Bagaimana sikap Lie Bit tatkala Lo Seng dan Siok Poo kembali
dengan tangan kosong?
Apa yang diputuskan terhadap dua orang panglima perangnya yang
terang-terangan tidak mematuhi perintahnya itu?
JILID 25
WAKTU kedua negarawan itu masih di situ, para perwira yang
menjaga pintu tidak berani menegur. Akan tetapi sesudah kedua
tokoh itu pergi, barulah tulisan itu dilaporkan kepada See Gui Ong.
Lie Bit murka sekali. Segera memberikan Singci kepada Cin
Siok Poo dan Lo Seng untuk menangkap Ji Bouw Kong dan Gui Tin
untuk dijatuhi hukuman mati.
Cin Siok Poo dan Lo Seng sedih. Mereka yang disuruhnya
menangkap itu adalah saudara-saudara angkatnya. Oleh karena itu
berdua lalu memutuskan untuk tidak mematuhi perintah itu.
Mereka berdua sengaja tidak mengejar, akan tetapi bermain di
daerah pegunungan sampai dekat sore baru pulang ke istana denganKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
867
laporan bahwa pengejarannya gagal karena salah arah yang dituju.
See Gui Lie Bit tidak bisa mudah diakali begitu saja.
Meluaplah amarah Lie Bit, dengan menggebrak meja
memerintahkan para algojo untuk menyeret Lo Seng dan Cin Siok
Poo dan menjatuhi hukuman mati.
Para orang-orang gagah saudara-saudara angkat Lo Seng dan
Siok Poo pada kaget. Mereka beramai-ramai menuntut permohonan
ampun. Terutama si Bloon Thia Kauw Kim dengan suaranya yang
keren menentang keputusan yang sewenang-wenang itu.
?Cu Kong tak bisa bertindak sewenang-senang dan semaunya
sendiri. Ingat, takhta yang cukong duduki ini dari siapa? Jangan
begitu boveng dan salah sedikit main bunuh! Ingatlah cukong dapat
menjadi raja ini kan jasa-jasanya semua saudara kita!?
Semakin meluap amarah Lie Bit mendengar jengekan Thia
Kauw Kim. Dengan muka merah padam tubuh gemetar ia
memakinya.
?Bangsat! Sungguh kurangajar dan berani membantah! Algojo,
seret sekalian muka hijau ini dan sekalian penggal batang lehernya!?
Kini para panglima peperangan pada berlutut dan memohonkan
ampun kepada ketiga atasan mereka itu.
?Harap baginda mengingat jasa-jasa mereka. Kalau tidak ada
samwe ciangkun, apa jadinya negeri kita ini??
Karena didesak oleh sekalian panglimanya, terpaksa Lie Bit
menarik keputusannya, akan tetapi tetap tidak mau memakai tenaga
ketiga panglima itu.
?Karena desakan dari sekian banyak Hohan, Ciangkun dan
Taysu, aku tarik keputusanku dan kalian terluput dari hukuman mati.
Akan tetapi aku tak bisa lagi memakai kalian sebab kaian berlakuKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
868
kurang ajar, tidak mematuhi perintah-perintahku. Maka ambillah
semua barang-barang kalian dan tinggalkan negeri ini!?
Ketiga panglima itu dengan terpaksa mengucap terima kasih,
kemudian cepat-cepat mengundurkan diri. Mereka kembali ke
kediaman masing-masing untuk berbenah dan pergi meninggalkan
Kim Yong Cee.
Pada waktu itu, ibu Cin Siok Poo dan ibu Thia Kauw Kim telah
menutup mata. Yang masih hidup tinggal ibu Lo Seng. Ketiga
saudara angkat itu lalu berunding, kemana mereka hendak pergi.
?Orang itu sungguh menggelikan, boceng dan tak tahu diri. Dia
bisa menjadi raja karena kedudukan itu aku yang memberikannya.
Cin Toako dan LO Hengte masih ingat bukan? Aku sudah jemu
menjadi raja, maka Kunsu Ji mendudukkan dia mebagai
penggantinya.
Sekarang justeru dia berlaku sewenang-wenang dan mengusir kita
yang mendirikan negeri ini dan memberikan ula kedudukan raja
padanya.
Hahaa ini namanya TULUNG MENTUNG. Dia kita tolong, kita
yang dipentung. Sialan!?
?Nasi sudah menjadi bubur, dibicarakanpun sudah tidak ada
gunanya!? menyanggah Cin Siok Poo atas ocehan si Bloon.
?Cin toako dan Lo Hengte, sekarang baiklah kita pergi
mengembara saja. Kelak jika ada kesempatan, dapat pula
menyumbangkan tenaga untuk nusa dan bangsa. Dalam hal ini
malahan kita mendapat pelajaran, sehingga kelak kita dapat memilih
junjungan yang adil, arif dan bijaksana!?
?Ya, omonganmu beralasan dan aku setuju!? menjawab Siok
Poo cepat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
869
?Akupun setuju, marilah kita ajak ibuku sekalian pergi
mengembara!?
Lo Seng pun menyatakan isi hatinya. Begitulah mereka siap
siap, menyewa sebuah kereta untuk ibunya Lo Seng. Dengan
menunggang kuda ketiga bekas panglima perang Kim Yong Cee itu
mengiringi kereta Lo Hujin dan memulai pengembaraannya.
Pada waktu orang-orang gagah yang mengabdi kepada Lie Bit,
melihat cukongnya semakin jahat, semakin sewenang-wenang, tidak
adil dan sedikit kesalahan saja main bunuh, mereka dengan hati
kecewa satu demi satu meninggalkan Kim Yong Cee.
Yang tetap menghambakan diri kepada Lie Bit hanyalah Ong
Pek Tong (si ahli panah) Thio Kong Kin, Liu CU Sin dan Kee Jun
Fu. Yang lain-lain secara diam-diam meninggalkan negeri itu begitu
saja.
Bubarnya orang-orang gagah di Kim Yong dapat diketahui oleh
Lokyang Ong Ong Si Jiong (bekas si pemikat burung yang kini
menjadi raja di Lok Yang). Si Jiong gembira sekali mengetahui
kelemahan Kim Yong. Dia segera berunding dengan stafnya,
menyusun angkatan perangnya untuk memukul Kim Yong Cee.
Pada waktu itu keadaan negeri Kim Yong Cee dalam suasana
paceklik. Padi-padi yang ditanam banyak yang tidak berbuah karena
muncul bermacam-macam hama. Ada hama mentek, walang sangit,
tikus sawah, babi hutan dan hama wereng.
Dengan adanya wabah-wabah yang mengganggu tanaman ini,
akibatnya paceklik dan kehidupan rakyat amat sengsara.
Lie Bit ingin menarik kembali simpati dari rakyat, maka
diperintahkannya untuk membuka gudang-gudang ransum dan
membagi-bagikan beras kepada rakyat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
870
Perintah ini segera dilakukan oleh pembesar-pembesar yang
menerima Singci. Akan tetapi tidak terkira betapa terkejut para
pembesar yang menjalankan tugas ini, sebab tatkala gudang-gudang
ransum itu dibuka apa yang terjadi?
Tidak terdapat lagi sebutir beraspun. Gudang-gudang negara itu
telah kosong melompong. Gudang bagian Utara, Selatan, Timur dan
Barat semuanya kedapatan telah kosong. Tidak terdapat sebutir
beraspun.
Keadaan ini segera dilaporkan kepada raja See Gui Ong Lie Bit
yang mana membuat baginda marah dan menuduh para pembesar
yang menjalankan tugas itu mengadakan sabotase dan menjatuhkan
hukuman mati.
Kemanakah sesungguhnya larinya beras-beras di pergudangan
negara itu?
Inilah kejadian gaib yang sungguh terjadi di jamannya
Sweitiauw. Roh halus dari orang-orang yang telah terbunuh telah
menjelma menjadi tikus-tikus terbang atau Hwe Ci.
Tikus-tikus terbang ini mengangkuti beras-beras dari negeri Kim
Yong dan disimpan di tempat-tempat yang tersembunyi. Kelak beras
ini akan diketemukan oleh jenderal Uti Kiong waktu memimpin
pasukan menyerang Kengciu.
Juga akan diketemukan oleh jenderal Cin Siok Poo waktu
tentaranya terkurung di Bok Yang Shia. Masih juga ransum ini akan
diketemukan oleh Tong Tay Cong Lie Si Bin waktu menggerakkan
angkatan perangnya ke Timur, yaitu menyerang Kang Tong Wat
Hauw Shia. Semua peristiwa ini akan dapat kita ikuti lebih terperinci
kelak.
Lie Bit seharian marah-marah dan main bunuh. Siapa saja yang
dianggap bersalah kontan dijatuhi hukuman mati. Ribut dan keruhlah
suasana di negeri Kimyong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
871
Pada waktu sore hari sekitar jam setengah empat. Tiba-tiba
terdengar meriam berdentuman menggelagar menggoncangkan tanah
negeri Kimyong dimana-mana. Menurut para serdadu yang menjaga
di menara benteng, itulah angkatan perang Lokyang yang datang
dengan kekuatan besar mulai mengadakan serbuan ke Kimyong.
Li Bit menyadari bahwa angkatan perangnya lemah. Semangat
dari para prajurit tidak ada. Maka bagaimana dapat menghadapi
angkatan perang Lokyang yang jauh lebih kuat dan berjumlah besar?
Li Bit lalu mengadakan sidang darurat. Dalam sidang diputuskan
untuk mengadakan muhibah. Meninggalkan Kimyong dan menakluk
kepada negara lain. Kelak bila ada kesempatan dan dapat menyusun
kekuatan kembali, barulah bergerak merebut seluruh wilayah dan
mendirikan pula kerajaan baru.
?Usul ini Kho suka menerimanya. Akan tetapi ke negeri
manakah kita akan menakluk?? bertanya See Gui Ong Li Bit.
?Negeri-negeri lain sama kedudukannya sama seperti kita juga,
yaitu negeri kecil yang tak dapat memberikan perlindungan karena
kedudukannya sama. Oleh karena itu baiklah kita menakluk negeri
Tong!?
?Kho mempunyai permusuhan dengan Cin Ong Lie Si Bin,
kalau kita menakluk ke negeri Tong apakah mereka mau
menerimanya?? bertanya Lie Bit dengan hati penuh kesangsian.
?Cukong jangan khawatir! Tong Ong Lie Hian adalah seorang
yang bijaksana dan welas asih. Kita pasti akan diterimanya dan tidak
nanti cukong mengalami kesusahan di sana!?
See Gui Ong Lie Bit belum mau menjawab, hatinya penuh
diliputi keragu-raguan. Akan tetapi tiba-tiba terdengar teriakan
teriakan kalut. Suara orang yang berlari-larian sambil menjerit-jerit.
Mereka mengatakan bahwa pitu gerbang sebelah timur telah bobolKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
872
dan angkatan perang Ong Si Jiong memasuki kota. Lie Bit kaget
sekali dan semakin panik.
Ong Pek Tong lalu mempersiapkan kuda dan memperingatkan
cukongnya menaiki kuda itu.
?Cukong lekas naik kuda dan mari kita cepat-cepat
meninggalkan Kim Yong ini!?
Begitulah negeri Kim Yong yang dulu terkenal dengan nama Wa
Kang, kini telah jatuk ke tangannya Ong Si Jiong.
Sementara itu Lie Bit dikawal oleh Ong Pek Tong, Thio Kong
Kin, Lie Cu Gin dan Kee Ju Fu pergi ke negeri Tong untuk
menakluk. Tiba di negeri itu mereka turun dari kuda masing-masing.
Mengikat dirinya sendiri dan melapor kepada perwira penjaga bahwa
mereka adalah negarawan-negarawan negeri Kim Yong yang datang
menakluk kepada Tong Kho Cauw.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menerima laporan ini, Tong Kho Cauw Lie Hian berkata kepada
putera keduanya.
?Tim akan menjatuhi hukuman Kim Yong Lie Bit yang sekarang
datang menakluk setelah dikalahkan oleh Lokyang Ong Ong Si
Jiong, hukuman mati Tim jatuhkan untuk menebus dendaman, entah
bagaimana pertimbangan Sin??
Cin Ong Lie Si Bin menyanggah kehendak sang ayah dengan
mengatakan bahwa menghukum mati orang di dalam kesusahan
bukanlah tindakan yang bijaksana.
Menambahkan pula Cin Ong Lie Si Bin yang penuh welas asih
itu.
?Apalagi Hiong harus ingat bahwa menjatuhi hukuman mati
bagi orang yang telah menakluk, akan melunturkan pengharapan
rakyat banyak. Kita akan dicap sebagai pembesar berpemerintahanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
873
tangan besi. Dengan memberikan ampun padanya, rakyat akan
bersimpati dan tak nanti ditertawakan orang-orang gagah sedunia.?
Mendengar pendapat puteranya yang bijaksana dan welas asih
ini Lie Hian merasa girang sekali. Ia lalu perintahkan para penakluk
itu datang menghadap.
Lie Bit dan beberapa pengikut setianya itu masuk dan berlutut di
hadapan Tong Kho Cauw.
Lie Hian bangkit dan dengan tangannya sendiri melepas tali
yang mengikat tubuh dan kaki tangan para penakluk itu.
?Dosa dan kesalahan kalian Tim ampuni, bangunlah!?
Perjamuan lalu diselenggarakan, yang mana Tong Kho Cauw
yang adil dan bijaksana memberikan pangkat kepada para penakluk
itu.
See Gui Ong Lie Bit diberi gelar sebagai Heng Kok Kong dan
dinikahkan dengan puteri dari Hauw Yang Ong Lie Jin Kong.
Dengan pengikatan tali kekeluargaan ini, mencegah timbulnya rasa
dendam dan bencana pemberontakan dikemudian hari.
Thio Kong Kin, Kee Jun dan Lie Cu Sin diangkat menjadi Tong
Wi Ciangkun. Hanya Ong Pek Tong yang menolak dengan pangkat
tinggi yang diberikan kepadanya. Ia hanya mau menjabat sebagai
pegawai pribadi bekas raja See Gui Ong itu yaitu pangkat rendah
Bouwciang saja.
Sementara itu Ong Si Jiong setelah menang perang,
memasrahkan Kim Yong kepada orang kepercayaannya, lalu
bersama sebagaian angkatan perangnya pulang ke Lok Yang.
Sebagaimana pembaca masih ingat bahwa Ong Si Jiong
mempunyai seorang adik perempuan yang sudah beranjak dewasa.
Maka setelah negerinya tenang, ia ingin mencarikan adiknya itu
seorang suami.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
874
Di lapangan kerajaan Lok Yang lalu didirikan sebuah panggung
untuk pelemparan Sukiu (bola perjodohan). Bola yang akan
dilemparkan adiknya nanti akan jatuh kepada siapa, maka orang
itulah yang akan diangkat sebagai Huma.
Sayembara pelemparan bola Sakiu ini tersiar sampai kemana
mana, sehingga pada hari dimana pelemparan itu akan diadakan,
segenap lapisan penduduk berjubel-jubel memenuhi lapangan istana
untuk mengadu nasib.
Bola Sakiu itu lalu dilemparkan ke tengah udara oleh adik Lok
Yang Ong Ong Si Jiong. Heran sekali, mula-mula bola itu
melambung dan melayang-layang di udara tanpa mau jatuh, seakan
bola itu ada yang mengemudikannya.
Dan setelah lama melayang-layang dengan dikejar-kejar oleh
beribu-ribu penduduk sambil menjerit-jerit riuh sekali.
Segara tiba-tiba bola Sukiu itu menjatuhi seorang tinggi besar
bermuka hijau dan berjanggut merah yang kebetulan sedang lewat.
Orang gagah itu kaget, akan tetapi cepat-cepat menangkap bola
itu dan dipegangnya erat-erat. Ia menyadari bahwa yang kejatuhan
bola itu akan dapat diangkat sebagai Huma.
Maka bola itu dipertahankan mati-matian. ?Aku dapat! Aku
yang dapat! Jangan main rebut! Hayo minggir dan beri aku jalan!?
Siapa orang gagah tinggi bermuka hijau dan berjenggot merah
itu? tidak lain adalah salah seorang dari persaudaraan orang-orang
gagah di Shoatang yang bernama Sian Hiong Sin.
Beberapa Keeciang lalu berlari-lari mengawal dan melindungi
Sian Hiong Sin untuk dibawa menghadap baginda Lok Yang Ong Si
Jiong.
Orang bilang, Jodoh, Kematian, Kelahiran adalah di tangan
Tuhan. Sian Hiong Sin yang merasa kecewa dengan tindakan Lie BitKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
875
yang sewenang-wenang dan sedikit-sedikit main bunuh lalu
meninggalkan Kim Yong dan memulai pengembaraannya.
Sungguh sangat kebetulan, disaat ia berjalan melewati Lok
Yang, disana sedang diadakan pelemparan bola Sukiu. Memang
sudah jodohnya, bola itu jatuh ke dadanya sehingga ia dibawa
menghadap Lok Yang Ong.
Raja Lok Yang Ong dan adiknya merasa girang karena yang
mendapatkan Sukiu adalah salah seorang gagah dari persaudaraan
Wa Kang. Maka pesta pernikahan lalu diselenggarakan dengan
merisah dan besar-besaran.
Demikianlah semenjak itu Sian Hiong Sin hidup di kota Lok
Yang sebagai Huma dari raja muda Lok Yang Ong Ong Si Jiong.
Beberapa pekan kemudian di Lok Yang lewat pula pengembara
pengembara dari Kim Yong. Mereka adalah Cin Siok Poo, si Bloon
Thia Kauw Kim, Lo Seng dan ibunya. Mendengar bahwa Sian Hiong
Sin telah menjadi Huma raja muda Lok Yang Ong Ong Si Jiong,
mereka menghadap.
Oleh Sian Hiong Sin, mereka diperkenalkan dengan kakak
iparnya, dan raja Lok Yang Ong meminta mereka tinggal di Lok
Yang dengan perumahan bagus dan jaminan hidup yang serba cukup.
Hal ini dilakukan oleh Si Jiong karena khawatir nantinya mereka
pergi ke negeri Tong dan menakluk kepada Tong Kho Cauw.
Sementara di SANSE (Sanseu) terbetik timbulnya suatu
pemberontakan. Tong Kho Cauw mengadakan sidang dan
memutuskan untuk mengirimkan angkatan perang ke sana guna
menumpas pemberontakan yang timbul di sana.
Mendengar kabar ini, bekas raja muda See Gui Ong Lie Bit
girang sekali. Ia akan mempergunakan kesempatan baik ini untuk
menyusun kekuatan baru dan membangun kembali kekuasaannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
876
Oleh karena itu ia bergegas menghadap Tong Kho Cauw dan
menyanggupkan dirinya untuk bisa mengepalai angkatan perang
Tong Tiauw menghancurkan pemberontak di Sansee itu.
Tong Kho Cauw yang tidak menaruh syakwasangka akan diri
Lie Bit meluluskan permohonan itu. singci diturunkan dan
mengangkat Lie Bit sebagai panglima Sianhong yang mengepalai
sepuluh laksa serdadu untuk memukul kaum pemberontak di Sansee.
Pengangkatan ini karuan saja menggirangkan hati Lie Bit. Boleh
dibilang inilah apa yang sering disebut pucuk dicita ulam tiba.
Dengan mengepalai angkatan perang ia dapat menyelewengkan tugas
itu.
Anak buahnya akan dijadikan modal kekuatannya untuk mulai
lagi memukul daerah-daerah lain dan mendirikan lagi kerajaan yang
diidamkannya. Selesai sidang, ia bergegas lagi kembali ke istananya.
Niat itu diceritakan pula kepada Kiongcu (isterinya, puteri dari raja
muda Lie Jin Kie).
Kiongcu terperanjat mendengar niat suaminya itu. dengan emosi
Kiongcu kontan memakinya.
?Suamiku, kau ini sesungguhnya manusia yang berjiwa
binatang! Pamanku dengan baik budi menolong dan memberikan
kedudukan baik padamu. Akan tetapi engkau bukannya ingat akan
budi itu, sebaliknya hendak berontak dan berkhianat. Benar-benar
engkau ini bangsat yang harus dimusnahkan dari muka bumi.
Semakin lama engkau diberi hidup akan menjadi Leletehing Jagat
(kotoran dunia) saja!?
Lie Bit murka sekali dicaci maki oleh isterinya demikian pedas.
Ia menjadi kalap dan mencabut pedangnya, membunuh isterinya
sendiri.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
877
Melihat isterinya telah terbunuh, terkapar di lantai dengan
berlumuran darah, Lie Bit gugup dan panik, ia sangat kebingungan.
Ia berteriak-teriak memanggil Ong Pek Tong.
Demi melihat apa yang telah terjadi, Ong Pek Tong terperanjat
sekali.
?Celaka! Cukong apa yang perlu dirundingkan lagi. Nasi telah
menjadi bubur. Marilah kita cepat-cepat tinggalkan tempat ini untuk
menyelamatkan diri!?
Ong Pek Tong mempersiapkan dua ekor kuda, melalui pintu
belakang mereka kaburkan diri.
Budak-budaknya Kiongcu pada waktu Lie Bit dan Pek Tong
masih berada di istana tidak berani buka mulut. Kini setelah
pembunuh itu pergi barulah mereka berlari-lari datang ke keraton
melaporkan peristiwa pembunuhan itu kepada baginda Tong Kho
Cauw.
Lie Hian kaget setengah mati.
?Celaka! Sungguh tak terduga, Kho dulu sudah berniat
menjatuhi hukuman mati padanya, akan tetapi Sinji menganjurkan
untuk menolongnya. Sekarang apa jadinya??
Cin Ong Lie Si Bin murka sekali, apalagi yang terbunuh adalah
adik sepupunya. Maka ia menyatakan bersedia untuk membekuk
sampai dapat manusia berjiwa binatang itu.
?Hu Ong, Sinji akan menangkapnya dan memenggal batok
kepalanya. Bila kepala pengkhianat itu belum dapat kita pancangkan
sebagai hiasan di muka pintu gerbang, hati Sinji tidak akan merasa
tenteram!?
Tong Kho Cauw memanggutkan kepala sebagai persetujuan.
Maka Cin Ong lalu mengepalai pasukan Kim Ie Wee mengadakan
pengejaran.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
878
Kejar0kejaran berlangsung dengan sengit. Kita-kira Li
dihadapan Lie Bit dan Ong Pek Tong terbentang sungai yang lebar
dan airnya deras. Sungai itu tidak ada jembatannya. Maka
terdengarlah keluhan dari Lie Bit. ?Celaka! Habislah sudah!?
?Cu Kong jangan gugup dan mudah berputus as, Sin akan
mencoba melawannya!?
?Habislah sudah, engkau seorang diri mana sanggup menghadapi
tentara Tong Tiauw yang berjumlah begitu banyak??
Ong Pek Tong tidak menyahut, ia lintangkan senjatanya dan
membentak para pengejarnya.
?Wahai tentara-tentara Tong Tiauw, kalian jangan mengadakan
pengejaran terus. Tidakkah kalian tahu Ong Pek Tong ada di sini?!?
Ong Pek Tong memang cukup disegani namanya. Ia terkenal
dengan julukan Jun Li Jiu atau si Tangan Sakti karena panah
panahnya tidak pernah meleset dari sasaran.
Mendengar seruan peringatan dari Pek Tong, Cin Ong Lie Si Bin
memberi isyarat pasukan panah untuk mendahului turun tangan.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Apabila tidak didapat kata rujuk dengan si tangan sakti. Cin Ong lalu
keprak maju kudanya dan menegur lantang.
?Pek Tongheng, engkau telah membela orang yang salah. Oleh
karena itu aku Lie Si Bin sengaja datang kemari untuk menyadarkan
Pek Tongheng. Janganlah mencampuri urusan ini. lebih baik Pek
Tongheng kembali ke negeri kami dan bekerja pada ayahku! Kami
akan bersyukur dan sangat berterima kasih.?
Ong Pek Tong tertawa bergelak-gelak mendengar bujukan Lie Si
Bin.
?Maafkan Ciansweya, aku Ong Pek Tong selalu mengenal apa
yang disebut Tiong atau kesetiaan. Oleh karena itu, sampai
dimanapun dan dalam keadaan apapun tidak nanti aku tinggalkanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
879
Cukong yang lama. Apalagi disaat-saat kesengsaraan dan
menghadapi bahaya. Lebih baik cianswe undurkan tentara-tentara ini
sebelum terlanjur, kalau nanti terjadi korban-korban jiwa, janganlah
sesalkan Sin.?
Melihat perundingan tak mungkin didapatkan kerujukan, maka
Cin Ong berseru sebagai aba-aba. Pasukan panah segera merentang
busur-busurnya dan menghujani anak panah pada diri Ong Pek Tong.
?Seerr seer siutt siuut trang tring tang ting
tang trang !?
Ong Pek Tong memutar senjatanya sedemikian rupa sehingga
anak-anak panah itu terpental berhamburan ke tanah.
Komandan pasukan Kim Ie Wee melihat keampuhan Ong Pek
Tong lalu mencari siasat lain. Ia melihat bahwa Lie Bit dalam
keadaan bingung dan tidak ada kesiap-siagaan untuk menangkis
serangan lawan.
Maka diincarla Lie Bit dan dipanahlah pahanya. ?Seeerr
craatt Aaauuuwww!? Bekas raja Se Gui Ong itu menjerit
kesakitan dan hampir terjungkal dari kudanya.
Jeritan ini telah mengagetkan Ong Pek Tong, sehingga yang
selalu menonjolkan segi kesetiaan tanpa kebijaksanaan itu menoleh
dan mengendorkan perlawanannya. Kesempatan ini tidak disia
siakan oleh Lie Si Bin.
Hujan panah begitu gencar dan tubuh Ong Pek Tong menjadi
sarang bulan-bulanan anak-anak panah yang berjumlah ratusan.
?Craat seerr craatt seerr craatt !? tubuhnya menjadi
sarang panah. Hanya terdengar keluhan panjang, kemudian tubuh itu
roboh ke tanah tak bernyawa.
Melihat panglima perkasa yang melindungi dirinya telah gugur,
maka saking paniknya Lie Bit jatuh terbanting ke tanah. Tentara-Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
880
tentara Tong meluruknya untuk diringkus. Dan Cin Ong Lie Si Bin
dengan tangannya sendiri memenggal batang leher manusia berjiwa
binatang itu.
Mayat Ong Pek Tong dikebumikan dengan hormat di tempat
yang baik. Akan tetapi mayat Lie Bit dilemparkan ke tengah sungai.
Sedangkan buah kepalanya digantungkan di muka pintu gerbang kota
raja Tiang An.
Lewat beberapa hari, kebetulan sekali Ji Bouw Kong dan Gui
Tin berjalan di depan pintu gerbang Ngo Moy. Melihat ada buah
kepala yang digantungkan.
Kedua negarawan dari Kim Yong ini turun dari kudanya dan
membaca tulisan yang tetera di kain yang berkeleweran di tambang
penggantungan itu.
Tatkala mengetahui buah kepala siapa yang dipajang itu,
berlututlah kedua negarawan itu sambil menangis keras-keras.
Mereka walaupun mengetahui akan kekejaman dan kejahatan bekas
junjungannya, tetapi melihat kematiannya yang mengenaskan, kedua
negarawan itu bersedih juga.
Kelakuan dua orang yang berjongkok di bawah buah kepala Lie
Bit dan menangis keras-keras dapat didengar dan dilihat oleh
perwira-perwira Tong yang berjaga di menara benteng. Kejadian itu
segera ia laporkan kepada baginda Tong Kho Ciauw.
Lie Hian terkejut menerima laporan ini. dianggapnya pengikut
pengikut setia dari Lie Bit yang bakal membuat onar. Maka ia
memerintahkan Cin Ong Lie Si Bin untuk mengepalai seregu
pasukan Kim Ie We menangkap dua orang yang menangisi buah
kepala Lie Bit.
Cin Ong Lie Si Bin segera bertindak, mengepalai seregu pasukan
bayangkara membuka pitu benteng dan mengurung dua orang asing
itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
881
Akan tetapi tatkala mengetahui siapa kedua orang itu,
bercekatlah hati Cin Ong.
Tidak lain mereka adalah orang-orang yang pernah melepas budi
dan menyelamatkan jiwanya. Oleh karena itu, Cin Ong segera
meloncat turun dari kudanya dan menghampiri kedua Injin (tuan
penolong) itu.
?Bangunlah bapak Ji dan Gui! Mengapa kalian tangisi orang
yang berjiwa binatang ini??
Ji Bouw Kong dan Gui Tin menuturkan isi hatinya. Mendengar
betapa besar jiwa kedua orang itu, Lie Si Bin gembira sekali dan
membawa mereka menghadap sang ayah.
Ji Bouw Kong dan Gui Tin masuk ke balairung dan berlutut di
hadapan baginda Tong Kho Cauw.
?Hu Ong, bapak Ji Bouw Kong dan Gui Tin adalah orang-orang
yang menyelamatkan jiwa Sinji di Kam Yong. Memang benar
mereka adalah pengikut-pengikut Lie Bit, akan tetapi apa yang
mereka lakukan menunjukkan kehalusan serta kebesaran jiwanya.
Mohon kedua bapak ini dibebaskan dari hukuman dan pakailah
kedua bapak yang berhati mulia ini!?
Tong Kho Cauw dengan gembira meluluskan permohonan
puteranya. Kedua negarawan itu dibebaskan dan dibujuk untuk
menakluk.
Ji Bouw Kong dan Gui Tin bersedia menakluk kepada Tong
Tiauw dengan syarat supaya buah kepala Lie Bit diturunkan dan
dikuburkan baik-baik. Hal ini diluluskan pula oleh baginda Tong
Kho Cauw.
Kemudian perjamuan diadakan, yang mana Tong Kho telah
mengangkat Ji Bouw Kong sebagai Kunsu, sedangkan Gui TinKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
882
sebagai menteri Sie Ma. Keduanya diberi tugas utuk mengumpulkan
rekan-rekannya, yaitu para orang gagah dari Kim Yong.
Para orang gagah yang berasal dari Kim Yong demi mengetahui
Ji Bouw Kong dan Gui Tin bekerja pada negeri Tong, mereka
berduyun-duyun datang ke Tongtiauw.
Dengan demikian negeri Tong semakin kuat dan jaya.
? ooOoo ?
BAB XLV
RIWAYAT UTI KIONG SI ORANG
GAGAH YANG HITAM LEGAM
DIKISAHKAN di sebuah tempat yang bernama San Hauw
Sokcu, dusun Ma Ie Koa, hiduplah seorang gagah keker kuat yang
bernama U TI KIONG ALIAS KHENG TEK.
Tubuhnya tinggi besar kira-kira satu tombak, pinggangnya besar
kekar, mukanya hitam legam bagaikan pantat kuali. Bermata bulat
besar, dilengkapi dengan bulu alis dan bulu mata yang hitam lebat,
memelihara cambang bauk kasar bagaikan sikat ikuk.
Uti Kiong telah berumah tangga, isterinya bernama Bwe Sie,
iparnya bernama Bwe Kok Liong dan Bwe Kok Hauw. Kedua
saudara ipar ini bekerja sebagai polisi kota Ma Ie Koa. Sedangkan
Uti Kiong sendiri bekerja sebagai tukang pande pesi di pinggiran
kota.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
883
Bila pekerjaannya sepi, maka pergilah ia ke ladang untuk
bertani. Demikianlah kehidupan itu dilewatkan dengan tenteram dan
damai.
Pada suatu hari Uti Kiong berjalan-jalan di daerah bergunung Po
Ke San namanya. Tengah ia berjalan mondar-mansir menikmati
keindahan alam, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari sebuah benda
yang meledak. Ternyata ada sebuah batu gunung yang amat besar
telah bengkah terbelah menjadi dua bagian.
Uti Kiong kaget dan sedikit takut. Namun keinginan hatinya tak
tertahankan. Ia mendekati juga bongkahan batu itu dan melihatnya.
Apakah isi dari batu yang bongkah itu?
Setelah didekati dan diteliti, ternyata di dalamnya terdapat dua
buah besi THIAT YO.
?Heran, ada dua batang besi Thiat Yo, baiklah kubawa pulang
besi ini untuk kuolah dan dijadikan barang yang berguna.
Uti Kiong lalu memunggut dua batang besi dalam bongkah itu
dan dibawa pulang. Sedang ia berjalan menuju ke dusunya, tiba-tiba
ada seorang tua yang mengenakan jubah pertapaan menegurnya.
?Uti Kiong, tunggulah sebentar, ada beberapa patah kata yang
hendak Pinto sampaikan kepadamu!?
Uti Kiong tertegun dan menatap dengan tajam. ?Heran sekali,
belum pernah Siansing bertemu dan berkenalan denganku, kenapa
tahu namaku??
Pertapa sakti itu tertawa gelak-gelak. ?Hahaaa jangankan
baru namamu, segala sesuatu yang belum terjadi dan bakal terjadi di
atas dunia ini aku bisa mengetahuinya.?
Uti Kiong terheran-heran, ia segera membogkokkan badan
memberi hormat dengan ngajeni sekali.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
884
?Siapakah nama Siansing yang mulia dan bertempat tinggal di
mana??
?Pinto she Lie bernama Thay Pek.?
?Lie Thay Pek??
?Ya, dan tinggal mensucikan diri di gua yang sunyi di
pegunungan Po Ke San ini. Jikalau kau tidak keberatan dan
berhalangan,sukalah mampir ke gua pertapaanku sebentar!?
?Dengan senang hati saya suka ikut!? berkata Uti Kiong.
Pertapa suci itu tertawa dan membalikkan tubuh menaiki jalanan
yang menuju ke gua pertapaannya. Sedangkan Uti Kiong dengan
masih membawa dua potong besi Thiat Yo itu mengikuti dari
belakang denga gembira.
Setelah tiba di dalam goa, pertapa Lie Thay Pek mempersilakan
Uti Kiong masuk dan mengambil tempat duduk.
Uti Kiong kembali membongkokkan badan memberi hormat
sebagaimana layaknya seorang tetapu. Barulah melangkah dan
mengambil tempat duduk yang terbuat dari batu-batu pegunungan.
?Siansing, ada urusan apa yang hendak dibicarakan dengan
teecu??
?Melihat wajah dan tubuhmu yang keren, pinto jadi suka.
Dipertapaanku ini pinto menyimpan seperangkat pakaian perang,
sebuah tombak yang akan aku serahkan kepada ciangkun. Dan yang
ciangkun bawa itu adalah Pek Thiat Yo dan Ang Thiat yo. Yang Pek
atau putih boleh ciangkun bawa pulang, sedangkan yang Ang atau
merah sebaiknya tinggalkan di sini, kelak akan ada gunanya.
Lie Thay Pek lalu memerintahkan cantriknya membawa keluar
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pakaian perang dan tombak pusaka itu. sedangkan cantrik yang lain
keluar menyuguhkan teh hangat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
885
Waktu benda-benda usaka itu dibawa keluar, Uti Kiong
memandangi dengan penuh rasa takjub. Tombak dan pakaian perang
itu terbuat dari besi Yang Thiat. Ukiran-ukirannya indah dan bagus
sekali. Hanya topi perangnya agak ganjil. Diatasnya terdapat hiasan
sepasang burung Hong dengan mata tertutup, seakan-akan sedang
tidur nyenyak.
Karena tidak dapat menahan rasa keheranannya, Uti Kiong
memberanikan diri untuk bertanya.
?Siansing, mengapa burung Hong yang terhias dalam topi
perang ini meram matanya? Andaikata melek akan menambah
keindahannya?
?Topi perng ini kelak akan ada orang yang memanahnya. Bila
anak panah itu mengenainya dan mata burung Hong itu terluka,
itulah junjungan asli yang harus ciangkun setia mengabdikan diri.?
Uti Kiong memangut-manggutkan kepalanya. Kemudian ia
terima benda-benda pusaka itu dan menyerahkan sepotong Ang Thiat
Yo kepada pertapa sakti yang weruh sakdurunge winarah itu.
Berkata pula pertapa sakti itu memberi keterangan-keterangan
kepada Uti Kiong prihal besi yang ditemukan dalam belahan batu
gunung.
?Besi kambing putih atau Pek Thiat Yo itu sangat lihay.
Didalamnya akan dapatkan sepasang Sin Pian (pian yang ada isinya,
jadi termasuk besi aji). Engkau tidak akan dapat membuka besi
kambing putih ini, kecuali bila kau siram terlebih dahulu dengan
darah JIN GI.?
Kembali Uti Kong memanggut-manggutkan kepala tanda
mengerti. Lebih lanjut pertapa sakti Liw Thay Pek mengatakan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
886
?Kelak engkau akan menjadi Goanswe dan berkedudukan tinggi
sebagai raja muda. Kesemuanya adalah berkat sepasang Sianpian ini.
maka jangan kau lupakan, ingat-ingat senantiasa pesanku ini.
Kalau Pian terpelihara baik, orangnya akan jaya. Sebaliknya bila tak
terurus, orangnya akan sengsara, jadi sinkronis eren, menurutkan
bagaimana sikap dan perawatanmu. Bahkan bila Pian ini patah, tak
dapat ditolak lagi, ciangkun akan putus jiwanya!?
Uti Kiong mengucapkan terima kasih atas petunjuk-petunjuk dan
pemberian benda-benda pusaka itu. cukup lama ia berada di dalam
gua pertamaan Lie Thay Pek. Sampai menjelang sore barulah minta
diri pulang ke dusunnya.
Setibanya di rumah, benda-benda pusaka dan batu ajaib itu
diletakkan di almari. Kepada isterinya ia ceritakan dari awal sampai
akhir kisah penemuan batu ajaib dan perjumpaannya dengan pertapa
sakti Lie Thay Pek di pegunungan Po Ke San.
Sang isteri gembira sekali mendengar kisah yang misterius dan
mempunyai pengharapan bagus di hari kelak itu. Malam harinya Uti
Kiong sudah tidak sabar lagi untuk menanti sampai hari esok. Ia
perintahkan isterinya untuk menyalakan arang di sebuah anglo. Batu
Thian Yo Thiat Yo putih itu dibakar. Dengan penuh kekuatan Uti
Kiong mengipasi anglo itu untuk membakar pecah batu kambing
putih dari pegunungan Po Ke San.
Sampai habis arang sekeranjang, batu besi kambing putih itu
tidak ada tanda-tanda akan pecah. Sampai Uti Kong ketiduran di
dekat anglo itu.
Keesokan harinya masih juga ia penasaran, ditambah lagi arang
dan dikipasi sampai unggunnya mbulat-mbulat nyundul langit. Tetap
juga bedi Thiat Yo itu tidak ungket-ungket.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
887
Sudah dua hari tiga malam batu besi itu dibakar, namun juga
tidak menteles. Kejengkelan dan keheranan Uti Kiong tidak
terkirakan.
Pada suatu hari dusun Kim I Koan ini telah datang seorang
pegawai negara penagih pajak. Nama petugas itu adalah JIN GI.
Sudah menjadi watak dan perangainya, petugas ini bersikap keras,
kejam dan terlalu menekan.
Suatu saat, tibalah giiran rumah Uti Kiong yang didatangi.
Petugas itu datang-datang sudah main caci maki, membentak-bentak
dan menekan begitu keras san sewengna-wenang.
Uti Kiong dalam kemendongkolannya teringat akan pesan si
pertapa sakti. Bahwa bila akan memecahkan batu besi Thiat Yo itu
haruslah terlebih dahulu menyiramnya terlebih dahulu dengan darah
JIN GI.
?Heiya petugas yang sewenang-wenang ini bernama JIN GI,
apa benar harus mebyiram dengan darahnya? Kalau begitu, aiklan
akan kupancing petugas yang kejam dan sewenang-wenang ini ke
tempat yang sepi. Nanti akan kubunuh dan kuambil darahnya.?
Uti Kiong memancing Jin Gi ke tempat belakang. Ia bawa ke
kebunnya yang sunyi sepi, kemudian dibunuhnya.
Darah dari batang leher Jin Gi ditampung di sebuah waskom,
kemudian mayatnya dikubur di kebun itu juga.
Besi Thiat Yo disiram dengan darahnya Jin Gi dan dibakar lagi.
Apa yang terjadi selanjutnya? Sungguh menakjubkan. Besi Thiat Yo
itu meledak menimbulkan suara seperti granat mangkak yang
meledak. ?Doorr doorr doorr!?
Dar pecahan potongan batu Thiat Yo itulah keluar sepasang Pian
seperti apa yang diceritakan oleh pendeta sakti Lie Thay Pek.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
888
Kedua batang Tok Ciat Pian ini adalah laki dan perempuan,
masing-masing memiliki bobot, yang laki-laki 81 kati, sedangkan
yang perempuan 80 kati.
Melihat dari hasil apa yang dikerjakan ini, bukan main
gembiranya Uti Kiong. Tok Ciat Pian ditimang-timang dan disimpan
di dalam lemari.
Berita hilangnya seorang pejabat penagih pajak dianggap
Kegong atau masa bodoh oleh Uti Kiong. Ia pura-pura tidak tahu dan
tak menghiraukan berita yang menggemparkan di dusunnya itu.
Beberapa hari kemudian, di rumah Uti Kiong telah dikunjungi
oleh saudara-saudara iparnya yaitu Bwe Kok Liong dan Bwe Kok
Hauw. Mereka datang untuk menengok cicinya (kakak
perempuannya). Mereka beromong-omong sambil makan-minum
dalam suasana kegembiraan.
Suatu saat percakapan beralih ke hal perjuangan, berkatalah Uti
Kiong kepada kedua saudara iparnya itu.
?Saya dapat mendengar bahwa Teng Yang Ong Lauw Bu Ciu
telah memerintahkan ia punya Goanswe yang bernama Song Kim
Kong di kota Ma Ie Koan untuk mencari panglima-panglima gagah
perkasa yang nantinya akan diangkat sebagai panglima Sian Hong
dalam angkatan perangnya. Kebetulan Jiwe Loku (kedua saudara
ipar) datang kemari, maka Giheng bermaksud menitipkannya. Saat
ini isteriku sedang mengandung, sehingga dengan adanya Jiwe Loku
lapanglah hatiku.
?Niatmu memang bagus dan sudah semestinya dalam kehidupan
kita gigih berjuang untuk mencari peningkatan. Hanya apakah nanti
nama anak yang dilahirkan oleh isterimu?!
?Sungguh kata-kata Jiwe Loku amat sempurna, giheng akan
meninggalkan sebatang Ci Hong Pian untuk bukti kelak bila kitaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
889
bertemu, sebab kepergianku ini tak dapat ditentukan, entah kapan
dapat kembali lagi.
Bila anakkua nanti lahir laki-laki, berikanlah nama UTI POLIM, dan
serahkan Ci Hiong Pian ini kepadanya. Sebaliknya bila yang lahir
anak perempuan, terserahlah, biar isteri Giheng yang memberi
nama.?
Setelah didapat kata sepakat, yang mana isteri Uti Kiong sendiri
juga ikut mendorong akan kepergian suaminya untuk mencari
peningkatan taraf hidup. Mereka saling berpesan dan berpisahan
dengan mengucurkan air mata.
Uti Kiong mengenakan pakaian perang pemberian Lie Thay Pek,
tombak dan ruyung Sin Pian ia gendong di punggungnya. Dengan
berkuda ia pergi menuju ke kota Ma Ie Koan.
Berhari-hari perjalanan dilakukan dengan tidak menemukan aral
dan rintangan, sehingga pada suatu hati Uti Kiong telah tiba di kota
Ma Ie Koan dengan tak kurang suatu apa. Ia mencari penginapan
untuk bermalam. Dan keesokan harinya memasukkan surat lamatan
ke markas besar Kota Ma Ie Koan.
Jenderal Song Kim Kong membaca surat lamaran itu merasa
tertarik. Uti Kiong dipanggil menghadap.
Melihat potongan tubuh dan wajah yang keren itu, jenderal Song
Kim Kiong menjadi kagum dan bersimpati. Uti Kiong lalu dibawa ke
lapangan Yan Bu Thia. Disini Uti Kiong diminta untuk
mendemonstrasikan kepandaian dalam hal memanah, naik kuda,
main senjata dan tangan kosong.
Ternyata buge Uti Kiong sangat tinggi. Selesai berolah senjata ia
diuji dengan pengetahuan ilmu peperangan, taktik strategi dan
berbagai macam siasat-siasat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
890
Kesemuanya dapat dijawab oleh Uti Kiong dengan cepat dan
tepat. Oleh karena itu langsung dibawa ke istana untuk dihadapkan
kepada raja Lauw Bu Ciu Hek Beng Ong.
Uti Kiong berlutut menyembah kepada cukongnya. Yang mana
Hek Beng Ong merasa senang dan mengagumi akan kegagahan dan
keangkeran wajah Uti Kiong.
Belum lagi percakapan berlangsung, tiba-tiba ada beberapa
hulubalang yang berlarian dengan wajah gugup. Mereka memberikan
laporan bahwa di kolam KIM LIONG TIE telah muncul satu siluman
meminta disediakan Tonglam dan Tongli (pelayan laki-laki
danperempuan) untuk dijadikan santapan.
Bila permintaan tidak dipenuhi, siluman itu mengeluarkan
ancaman untuk mengacau keraton dan membunuh siapa saja yang
berani menghalang-halanginya.
Uti Kiong yang berlutut di lantai, demi mendengar cerita akan
munculnya siluman itu menjadi tertawa.
?Baginda, jangalah dituruti permintaan gila dari siluman itu. sin
akan menangkap siluman itu dan membekuknya untuk dihadapkan
kepada baginda!?
Baginda Lauw Bu Ciu girang sekali, permohonan Uti Kiong
diluluskan.
?Ciangkun boleh pergi, dan sertakan beberapa keeciang untuk
penunjuk jalan! Pesan Tim harap berhati-hati menjaga diri.?
Uti Kiong mengucapkan terima kasih, memberi hormat dan
mengikuti beberapa perwira menuju kolam Kim Liong Tie.
Tiba di kolam Kim Liong itu, secara mendadak terbit angin
keras yang bergemuruh. Air kolam bergelombang dahsyat seperti
juga samudera pasang. Dan di tengah umbul air yang menggulung-Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
891
gulung itu melompat keluar satu siluman yang mukanya seream.
Dengan geraman yang keras siluman itu menubruk Uti Kiong.
Uti Kiong gesit sekali mengeoas sehingga tubrukan itu lewat.
Kemudian dengan jambakan ia jembret rambut siluman yang riapDendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
riapan. ?Breettt!?
Tinju Uti Kiong yang besar menghujani kepala siluman itu.
?Bluukk bluukk !?
Siluman itu tidak berdaya, dan terjadilah keajaiban. Ia
berjingkrak dan berubahlan dirinya menjadi seekor kuda hitam
mulus. Tingginya selapan kaki. Panjang dari kepala sampai ekor
sembilan kaki, empat kakinya ramping, tetapi kokoh kuat. Orang
orang menyebutnya kuda Auw Tui Ma.
Kuda berasal dari siluman di kolam Kimliong Tie ini lalu
dituntun dihadapkan kepada baginda.
?Memberitahukan Tay Ong, siluman itu telah dapat Sin bekuk
dan menghajarnya, kini telah berubah menjadi seekor kuda Auw Tui
Ma yang jinak.?
Lauw Bu Ciu girang sekali, baginda menitahkan hulubalang
untuk memasang pelana, sepatu kuda dan tali les. Kemudian
menghadiahkan kuda hitam mulus itu kepada Uti Kiong.
Bukan alang kepalang kegirangan hati Uti Kiong. Ia berlutut dan
tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. Dalam pertemuan hari
itu juga Uti Kiong telah diangkat sebagai komandan Sianhong,
sedangkan penggantinya adalah jenderal Song Kin Kong.
Singci diturunkan, memerintahkan panglima dan sianhongnya
dengan mengepalai angkatan perang yang berkekuatan sepuluh laksa
serdadu menyerang kerajaan Tong Tiauw.
Kota pertama-tama yang hendak dipukul adalah Thian Koan.
Panglima yang menjaga kota tersebut adalah jenderal Siu Ciang Ong,Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
892
siapa segera mengirimkan laporan ke kota raja dan meminta bala
bantuan. Baginda Tong Kho Cauw segera membuka sidang dengan
adanya laporan tersebut.
?Lauw Bu Ciu telah menggerakkan angkatan perangnya untuk
memerangi kita. Kota Thian Koan dalam bahaya, tidak tahu siapakah
diantara liatwe ciangkun yang hendak berangkat menumpasnya??
Sebelum para menteri angkat bicara, sebelum para panglima
menyatakan kesediaannya, In Ong Lie Kian Sing dan Cee Ong Lie
Goan Kit yang berhati jeules dan tidak menyukai saudaranya sendiri
yang selalu berhasil dalam membela negeri dan menanam banyak
jasa, segera maju berlutut.
?Hu Ong, Sinji berdua bersedia mengepalai angkatan perang
untuk mengusir kaum pemberontak itu.?
Tong Kho Cauw merasa girang, baginda mempunyai ingatan
juga kira-kira saja kedua puteranya ini juga cukup mampu dan dapat
menunjukkan jasa-jasanya dalam membela negeri. Maka
permohonan mereka dikabulkan.
?Kululuskan permohonan Sinji. Berangkatlah ke Gan Bu Koan
dan kepalai sepuluh laksa serdadu untuk melawan kaum
pemberontak!?
In Ong dan Cee Ong berlutut, kemudian mengundurkan diri
untuk mempersiapkan pasukannya.
Sementara itu, pasukan Lauw Bu Ciu yang dikepalai jenderal Uti
Kiong telah tiba di kota Gan Bu Koan. Lebih dahulu datang sebelum
bala bantuan dari kota raja tiba.
Oleh karena itu, dengan terpaksa Siu Ciang Ong Thiat Hoat
mengepalai pasukan keluar menyambut. Waktu kedua pasukan itu
saling berhadapan, jenderal Uti Kiong tanpa banyak bicara, langsung
melancarkan serangan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
893
Bagi Siu Ciang Ong Thiat Hoat sungguh tak terduga, karena
kenyataannya musuh demikian lihai. Tidak sempat baginya untuk
membela diri. Belum sampai tiga jurus kepalanya telah remuk
terhantam Sin Pian atau ruyung maut pengejar nyawa dari jenderal
bermuka hitam legam itu. jatuhlah kota Gan Bu Koan.
Pada hari berikutnya Uti Kiong melanjutkan serbuannya ke kota
PIAN TAY KOAN.
Jenderal Kin Jit Hauw yang menjaga kota tersebut kaget sekali.
Ia tidak menduga musuh akan datang ke kotanya sedemikian cepat.
Ini berarti kota Gan Bu Koan sudah jatuh dan rekannya yang berjaga
di sana telah melayang jiwanya.
Tidak sempat berpikir panjang, segera mengepalai pasukannya
keluar untuk mempertahankan kotanya. Di dalam pertarungan kali ini
Kim Jit Hauw hanya dapat bertahan lima jurus, yang keenam telah
membuat nyawanya melayang karena hantaman ruyung Sin ian yang
cepat dan tepat.
Kota kedua wilayah kerajaan Tong telah jatuh pula ke tangan
angkatan perang Lauw Bociu. Hanya mengaso beberapa jam di kota
yang baru saja dapat direbutnya itu. dan jenderal perkasa ini tidak
mau berhenti. Ia gerakkan pula angkatan perangnya untuk memukul
kota berikutnya yaitu Pek Pie Koan.
Pada waktu itu In Ong dan Cee Ong telah tiba di kota tersebut.
Mendengar laporan jatuhnya kota-kota wilayah negeri Tong, sangat
terkejut kedua pangeran itu. hanya dalam waktu setengah hari dua
buah kota dapat diduduki musuh. macam apakah panglima perang
yang kosen dan gagah perkasa itu?
In Ong Lie Kian Seng dan Cee Ong Lie Goan Kit lalu naik ke
atas menara melongok ke bawah melihat bagaimana supa si panglima
yang sangat lihay itu. Di bawah terlihat seorang panglima tinggi
besar. Sepasang matanya bulat bundar mencorong seperti mataKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
894
harimau. Jenggotnya lebat kasar bagaikan sikat ijuk, bercokol di atas
kudanya yang hitam mulus angker sekali.
Mirip dengan gambarnya Giam Loo Ong atau malaikat
penunggu pintu akherat. Kedua pangeran itu menggeleng-gelengkan
kepala dan jerih. Pantaslah ia gagah sekali! Lalu dipanggilnya
seorang ahli gambar dalam kota itu untuk melukis wajah jenderal Uti
Kiong.
Uti Kiong mengacung-acungkan ruyung pengejar nyawanya atau
Sin Pian, menantang perang. Suaranya bergemuruh bagaikan guntur
musim kemarau.
Kedua pangeran yaitu In Ong Lie Kian Seng dan Cee Ong Lie
Goan Kit, setelah tukang gambar selesai melukis panglima perang
musuh, lalu keluar mengepalai angkatan perangnya menyambut
tantangan perang Uti Kiong.
Di dalam peperangan di medan perang Pek Pi Koan ini tidak
kurang dari sepuluh panglima Tong touw dapat dikalahkan. In Ong
dan Cee Ong lari kaburkan diri, sedangkan angkatan perangnya
diobrak-abrik sehingga kocar-kacir tidak karuan.
Kota Pek Pie Koan jatuh pula ke tangan angkatan perang Lauw
Biciu. Kedua pangeran itu sempat lolos karena jenderal Uti Kiong
yang telah mengejarnya telah dipanggil oleh panglima Song Kim
Kong. Andaikata tidak ada panglima ini, jangan harap kedua
pangeran itu dapat menyelamatkan dirinya.
Hari berikutnya Uti Kiong terus mengepalai pasukannya
menduduki puluhan buah pesanggerahan dan menghancurkan
pasukan-pasukan Tongtiauw yang mencoba merintanginya.
Selanjutnya ia menerima perintah tidak langsung memukul kota raja
Tiangan, tetapi menghantam kota penting Tay Goan. Kota asal-usul
kelahiran Tong Kho Cauw Lie Hian.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
895
Pada suatu hari, sampailah kedua pangeran dengan sisa
pasukannya di kota raja. Baginda Tong Kho Cauw sangat terkejut
mendengar berita kekalahan besar ini. segera kedua pangeran itu
diperintahkan menghadap.
Wajah baginda merah padam penuh kemurkaan dengan
kekalahan yang tak tanggung-tanggung ini. kedua pangeran dengan
perasaan takut maju berlutut dan menyampaikan laporannya.
?Hu Ong, panglima Lauw Buciu sangat tangguh dan kuat sekali.
Didalam satu hari stu malam telah menduduki tiga buah kota,
merebut delapan buah pesanggerahan, membunuh lebih dari sepuluh
panglima Tong dan mengobrak-abrik puluhan laksa serdadu. Sinji
tidak berdaya. Gambar panglima perng itu telah Sinji lukiskan, inilah
gambar itu.?
Baginda memerintahkan gambar jenderal Uti Kiong dipasangkan
di dinding balairung. Segenap pembesar Bun dan Bu Koan Wan
dikumpulkan untuk menyaksikan gambar angker itu dan
merundingkan daya upaya untuk menghadapinya.
Para pembesar sipil dan militer dikala melihat gambarnya Uti
Kiong, semuanya terperanjat dan kagum sekali. Ini mirip dengan
wajah Giam Loo Ong dari akherat. Memberi komentar para
pembesar itu, pantas lihay dan kuat sekali.
?Panglima perang musuh ini sangat tangguh dan lihay, beberapa
puluh ciangkun negeri kita dengan mudah dapat dibinasakan. Adakah
Ciongkheng sekalian mempunyai daya atau akal untuk
menghadapinya?? bertanya baginda kepada segenap stafnya.
Kunsu Ji Bouw Kong maju menyembah dan mengatakan bahwa
tidak ada lain orang yang dapat menundukkan panglima angker ini
kecuali Cin Ong Lie Si Bin sendiri.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
896
Cin Ong terkejut dan menatap Ji Bouw Kong dengan sorot mata
tajam. Sementara itu kedua saudaranya mengawasinya dengan sorot
mata jeules, dengan benci penuh permusuhan.
Baginda Tong Kho Cauw memutuskan putera keduanya ini
diangkat sebagai komandan Sianhong untuk mengepalai angkatan
perang Tongtiauw melawan Uti Kiong dan menyelamatkan kota Tay
Goan.
Ji Bouw Kong dipersilakan memberikan petunjuk-petunjuk
kepada putera keduanya itu sebelum berangkat ke medan perang. Lie
Si Bin dan Ji Bouw Kong berlutut mekudian mengundurkan diri.
?Kho mendengar bahwa Kimyong mempunyai lima panglima
harimau atau Ngo Hauw Toaciang yang gagah-gagah dan lihay-lihay.
Satu diantaranya telah gugur yaitu Ong Pek Tong. Yang kedua Sian
Hiong Sin telah menjadi Huma raja Lokyang Ong Ong Si Jiong. Jadi
kedua panglima harimau ini tak dapat dibicarakan pula. Akan tetapi
masih ada tiga panglima harimau yang sampai sekarang tak tahu
dimana. Mereka adalah Cin Siok Poo, Thia Kauw Kim dan Lo Seng.
Apakah kiranya Kunsu dapat memberikan keterangan? Dengan
mengetahui tempat-tempat mereka, Kho dapat meminta bantuan
tenaganya, maka tolonglah Kunsu memberikan keterangannya!?
?Cu Kong tak usah khawatir!? menjawab Ji Bouw Kong kalem.
?Sin telah melihat perjalanan bintang-bintang dari panglima
panglima yang Cu Kong hendak cari. Terang mereka berempat
berada di Lok Yang.
Sinar ketiga bintang nampak terang, akan tetapi bintang
Pekhausin atau bintang macan putih kelihatan guram. Pastilah salah
satu dari keempat jenderal harimau itu sedang sakit. Sin bersedia
untuk melakukan perjalanan ke Lokyang guna memanggil mereka.
Apakah kiranya Cukong menyetujui?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
897
Cin Ong Lie Si Bin mendengar kesediaan Kunsu Ji, ia menjadi
amat girang. Persetujuan segera diberikan. Sementara ia juga
bersiap-siap mengatur pasukannya berangkat untuk melindungi kota
Tay Goan.
Untuk memudahkan dalam perjalanan dan dapat memasuki kota
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lok Yang. Ji Bouw Kong menyamar sebagai Toojin. Sama sekali
diluar perhitungan kalau ia bakal mengalami kesulitan di Lokyang.
Seban Thiat Koan Toojin yang juga lihay dan weruh sakdurunge
winarah telah mengetahui akan apa yang bakal terjadi. Siapa
memberitahu kepada junjungannya untuk berlaku hati-hati dan
melarang pendeta-pendeta memasuki kota Lokyang.
?Baginda, saat ini Tongtiauw sedang menderita kekalahan dalam
berperang melawan Lauw Buciu. Sebab panglima Lauw Buciu yang
bernama Uti Kiong sangat lihay dan kuat sekali. Telah berpuluh
puluh panglima Tongtiauw dibinasakan. Angkatan perng Tongtiauw
diobrak-abrik dikocar-kacirkan.
Dengan kekalahan-kekalahan ini, Tongtiauw tidak berani lagi
mengirimkan angkatan perangnya menghadapi musuh. kini mengutus
Ji Bouw Kong yang menyamar sebagai seorang Toojin datang
kemari hendak menarik Cin Siok Poo, Thia Kauw Kim dan Lo Seng.
Oleh karena itu, turunkan Singci untuk melarang toosu, pendeta dan
kaum rokhaniawan apapun untuk memasuki Lokyang.
Ong Si Jiong geram sekali mendengar keterngan ini.
?Mana ada peraturan yang demikian gila? Dikala dunia aman
mereka kita beri makan dan tempat tinggal dengan baik. Disaat
negeri kalut, akan diambil dan ditarik begitu saja? Orang Tongtiauw
sungguh keterlaluan cara bekerjamu itu!?
Ong Si Jiong lalu memerintahkan para penjaga pintu di empat
bagian menjaga ketat pos-posnya. Jangan sampai bisa kemasukan
pendeta yang datang dari luar daerah.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
898
Pada suatu hari Ji Bouw Kong yang menyamar sebagai seorang
pendeta telah tiba di kota Lokyang. Sambil memukul Bokhie
(lonceng logam yang sering dibawa oleh para pendeta) berjalan antri
menuruti para penduduk hendak memasuki kota Lokyang. Akan
tetapi tiba di depan pintu, segera saja para keeciang menghadang dan
membentak keras.
?Apakan Toojin sudah buta? Di dinding ini dipasang
pengumuman dengan huruf-huruf besar, melarang pendeta dari luar
daerah memasuki kota Lokyang. Kenapa Toojin berlagak pilon??
Ji Bouw Kong mengangkat mukanya dan benarlah di dinding
pitu gerbang telah dipasang papan larangan dengan huruf-huruf
besar.
PENDETA DARI LUAR DAERAH DILARANG
UNTUK MEMASUKI KOTA LOKYANG.
Lima Sekawan 20 Di Pulau Seram Kisah Si Rase Terbang Soat San Hui Hauw The Broker Karya John Grisham
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama