Ceritasilat Novel Online

Dendam Membara 17

Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 17

merasa keder dan takut, tidak ada nafsu berperang. Jiwanya menjadi

shok dan terbang semangatnya. Oleh karena itu ia bersama Hu Tay

Yong menarik mundur pasukannya masuk ke dalam kora dengan

menderita kekalahan yang cukup parah.

? ooOoo ?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1029

BAB LIII

UTI KIONG MENDAPAT

JODOH DI MEDAN PERANG

RAJA Lok Yang Ong tatkala menerima laporan kekalahan

berturut-turut merasa sedih sekali. Dengan duduk bertopang dagu ia

tidak memberi komentar sepatah katapun.

Di saat Lok Yang Ong berhati resah dan penuh kecemasan itu,

menghadap pula seorang hulubalang yang menyampaikan laporan

bahwa raja Cociu Beng Hay Kong telah datang bersama para

panglima dan angkatan perangnya.

Berita ini agak merubah kegundahan-gulanaan hati Ong Si

Jiong. Siapa bergegas bangkit dan mengajak Huma Sian Hiong Sin

dan Touw Kian Tek keluar menyambut.

Mereka bertemu di muka pintu gerbang dan saling memberi

hormat.

?Siautee telah melibatkan Ongheng, sehingga Ongheng bercape

lelah dari jarak yang begitu jauh datang kemari.? Menegur Ong SI

Jiong dengan hati gembira dan hati ramai.

?Justeru saya minta maaf karena terlambat datang. Sudah berapa

kali terjadi pertempuran dengan budak Tong itu??

Ong Si Jing dengan jelas dan terperinci menuturkan hasil

pertempuran dan kekalahan-kekalahan yang dideritanya.

?Hmm, kalau begitu biarlah besok Kho menggantikan maju ke

medan perang dan menangkap budak Tong itu!?

Mereka saling bergandengan tangan memasuki istana dan

berjamu dengan penuh kegembiraan. Pada keesokan harinya Ong SiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1030

Jiong, Touw Kian Tek dan Beng Hay Kong membuka sidang perang.

Ong Si Jiong sebagai ketua dalam peperangan ini segera membuka

sidang.

?Hari ini negeri kami mendapat bantuan dari Beng Ongheng di

Bengciu dan perjuangan untuk menghancurkan angkatan perang

Tong akan bertambahlah tenaga pembantu yang dapat kita andalkan.

Kho langsung berbicara pada pokok persoalan yang penting,

siapakah diantata Liatwe ciangkun yang akan maju berperang pada

hari ini??

Seorang panglima perempuan segera mengajukan diri. ?Tay

Ong, biarlah Ie Sin keluar berperang untuk membekuk panglima
panglima budak Tong itu!?

Ong Si Jiong telah mengenal siapa adanya isteri kedua dari Beng

Hay Kong yang ahli peperangan dan bugenya tinggi, maka dengan

girang menyetujui.

Hek Hujin setelah memberi hormat lalu menenteng sepasang

goloknya keluar ke medan perang mengikuti kesatuan tempur yang

berjumlah besar.

Pihak Tongtiauw tatkala menerima laporan bahwa musuh

menantang perang dan kali ini kepala pasukan perangnya adalah

seorang wanita, segera membuka sidang perang dan memilih

panglima perang yang tepat.

Belum lagi sidang dimulai si Bloon Thia Kauw Kim sudah

mengajukan dirinya.

?Kalau yang mengepalai adalah seorang panglima perempuan,

biarlah siauwsiang yang maju menangkapnya. Cin Ong dengan

tertawa menyetujui ermohonan itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1031

Thia Kauw Kim lalu menyambar kapaknya, memberi hormat

dan mengundurkan diri. Kunsu Ji membuntuti dari belakang dan

memberikan peringatan.

?Berhadapan dengan panglima perang wanita, engkau harus

berlaku hati-hati sekali!?

Thia Kauw Kim tertawa lebar sekali dan melangkah dengan

penuh semangat.

?Terima kasih Kunsu, aku toh sudah tua bangka. Apakan tak

dapat membawa diri? Hahaa haaa !?

Thia Kauw Kim lalu menunggang kudanya dan mengepalai

pasukan tempur keluar menghadapi musuh.

Benar saja di medan perang ia dapatkan seorang panglima

perang wanita. Kulitnya hitam legam, matanya galak dan senjatanya

adalah sepasang golok mengkilap. Thia Kauw Kim keprak maju

kudanya dan menegur panglima wanita itu dengan ejekannya.

?Hei, apakah kau datang ke Lok Yang ini untuk mencari bapak

mertua??

Mendengar musuhnya mengejek dengan muka buruk yang

menjemukan, meluaplah amarah Hek Hujin.

?Saya dapat mendengar panglima-panglima perangnya

Tongtiauw gagah-gagah dan sopan santun karena rata-rata

berpendidikan tinggi, tidak tahunya kali ini nyonya besar telah

bertemu dengan setan jelek yang bermulut kotor. Awas, terimalah

golokku untuk sarapanmu!?

Dengan berakhirnya kata-kata itu Hek Hujin maju melancarkan

serangan dengan dahsyat. Thia Kauw Kim tidak tinggal diam. Ia

angkat kapaknya dan melawan dengan mengeluarkan jurus-jurus

pelajaran kapak maut dari Malaikat. Sambil bertempur, tetap saja si

Bloon ini tertaw sendiri gelak-gelak.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1032

?Hahaaa haaa aku senang sekali engkau menemaniku

bermain pagi ini. dengan latihan sedemikian ini tadinya badanku

merasa dingin kini menjadi hangat hahaaa !?

Hek Hujin measa sebal dan merah mukanya diejek keterlaluan

oleh si Bloon. ?Hm lama-lama aku cape juga, biarlah kujalankan

tipu muslihat untuk menghajarnya.?

Lewat lagi puluhan jurus Hek Hujin berteriak nyaring, memutar

kudanya dan melarikan diri. Thia Kauw Kim mengejar dengan penuh

nafsu sambil nyerocos tak henti-hentinya.

?Kemana engkau hendak pergi nyonya? Kan kita belum puas

bermain-main, kenapa engkau buru-buru mau meninggalkan aku??

Hek Hujin tidak menghirauan ejekan itu namun berlari sambil

memasang mata.

Ketika lawan sudah datang dekat, dengan tiba-tiba ia hentikan

kudanya dan secara beruntun menghantamkan Liu Kim Tongnya.

?Serr ser trang weess siuutt plak haduuhh !?

Bola besi pertama dapat ditangkis, akan tetapi serangan yang

kedua dapat mengenai lengan kanannya. Rasanya tulang tangannya

remuk dan bukan main sakitnya. Thia Kauw Kim menjerit hebat dan

melarikan diri dengan kesakitan.

Thia Kauw Kim langsung menghadap kunsu Ji dan melaporkan

kekalahannya.

?Sudah kukatakan, berhadapan dengan panglima perempuan

haruslah waspada dan berhati-hati. sekarang baru mau mempercayai

kata-kataku bukan??

Si Bloon hanya menundukkan kepala. Ia minta tabib dalam

angkatan perang meramukan obat dan mengobati luka-luka di tangan

kanannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1033

?Siapakah diantara Liaute ciangkun yang bersedia maji ke

medan perang untuk menghadapi panglima erang perempuan

musuh??

?Biarlah siauciang yang maju membekuknya!? jenderal Uti

Kiong menyambar ruyung dan tombaknya mengajukan diri.

?Baik, berhati-hatilah Uti Ciangkun supaya tidak mengalami sial

seperti Thia ciangkun!?

Uti Kiong memberi hormat dan keluar untuk mengatur

pasukannya. Tidak berselang lama Uti Kiong telah maju ke medan

perang dengan pasukannya. Di medan perang ia mendapatkan

seorang panglima perang yang kulitnya sama dengan dirinya, hitam

legam seperti pantat kuali.

Tidak terasa pula Uti Kiong jadi geli dan tertawa terbahak
bahak.

?Niocu, engkau adalah seorang perempuan, tidak patut berada

dalam medan peperangan. Didalam peperangan mana seorang

perempuan jauh lebih faham dari seorang laki-laki? Oleh karena itu

lebih baik engkau menakluk saja kepada Tongke dan menikah

dengan aku Uti Kiong. Kita sama jenderalnya dan kulitnya sama

hitamnya hahaaaa haaa Bukankah ini yang disebut Tumbu

oleh kekep (tumbu dengan tutupnya)? Saya tanggung menikah

denganku engkau pasti puas hahaa haaa !?

Hek Hujin merah padam mukanya menahan kemarahan yang

sangat. Dengan keras ia memaki.

?Saya dengar panglima-panglima perang Tongtiauw adalah laki
laki gagah perkasa dan jiwanya luhur. Semua katanya laki-laki sejati!

Akan tetapi dua kali aku bertemu, ternyata kata-kata itu bohong.

Ternyata panglima-panglima Tongtiauw adalah laki-laki rendah,

mulutnya kotor dan baunya seperti Peceren (air comberan). Majulah

biar kirobek mulutmu yang kotor itu dengan mata golokku ini!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1034

Hek Hujin mengakhiri kata-katanya dengan melancarkan

serangan sengit. Uti Kiong mengangkat tongkatnya untuk menangkis

dan mulutnya masih saja tertawa gelak-gelak. ?Hahaa haaa

sayang dong calon suami kok mau dirobek mulutnya. Nanti kalau

mau mencium bagaimana? Kan tidak bisa. Hahaaa !?

Mendengar kata-kata Uti Kiong ini semakin meluaplah amarah

Hek Hujin. Ia menyerang dengan kalap. Bertarung baru lima jurus,

Hek Hujin merasakan tangan kanannya sakit. Panglima hitam legam

ini tenaganya amat kuat dan bugenya amaat tinggi.

Oleh karena itu ia segera mengasah orak dan hendak

menjalankan siasatnya pula. Lewat lagi lima jurus ia segera putar

kudanya dan melarikan diri.

?Niocu, kau mau merat kemana? Bukankah tadi sudah kuberikan

nasehat, menakluklah kepada Tongkee dan nanti kita kawin.

Cukongku pasti menyetujui!?

Hek Hujin tidak menghiraukan ejekan itu. ia pacu kencang
kencang kudanya. Uti Kiong sambil mengejek tak henti-hentinya

mengadakan pengejaran dengan bernafsu.

Ketika jarak antara yang dikejar dan pengejarnya sudah semakin

dekat, secara tiba-tiba Hek Hujin menarik tali les kudanya dan

bersamaan dengan berhentinya si kuda ia membalikkan tubuh dan

menghantamkan Liu Kim Tongnya saling susul. ?Sreett sreett

!?

Andaikan bukan Uti Kiong mungkin akan mengalami kecelakan

sebagaimana yang dialami oleh si Bloon Kauw Kim. Untung yang

diserang Uti Kiong. Ia berkelit sebat dan serangan berikutnya

ditangkis dengan tombaknya dengan kuat. ?Trangg srett

wuuuukk !?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1035

Dan sunguh kebetulan rantai Liu Kim Tong dari Hek Hujin

tersangkut dibawah ujung tombak, bagian ujung dan tangkai yang
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ada losnya.

Hek Hujin terkejut dan membetot dengan sekuat tenaga, namun

mana daat ia melawan kekuatan tenaga Uti Kiong yang besar?

Melihat lawannya tidak berdaya melepaskan senjatanya yang

terkait ujung tpmbaknya. Uti Kiong bertambah keras tertawanya.

?Hahaaaa haaa !?

Dan sekali hentak tubuh Hek Hujin mellayang di udara. Dengan

kecepatan yang menakjubkan gerakan kilat tangan Uti Kiong

diulurkan dan menangkap tubuh Hek Hujin. Tubuh panglima

perempuan itu dikempitnya dan dibawa pulang ke tangsi.

Anak buah Hek Hujin lari berserabutan demi melihat

panglimanya tertawan musuh. uti Kiong langsung menghadap kunsu

Ji dan melaporkan kemenangannya.

?Dimanakah sekarang panglima perempuan yang lihai itu??

?Ia berada di luar tangsi, silakan kunsu menengok dan

memberikan putusan. Hukuman apa yang hendak diambil??

Kunsu Ji diikuti Thia Kauw Kim, Uti Kiong dan pembesar
pembesar lain keluar memeriksa panglima musuh yang tertawan.

Demi melihat panglima musuh yang pernah melukai lengan

kanannya si Bloon muntap amarahnya. ?Mau menjatuhi hukuman

musuh kenapa ayal-ayalan? Biarlah aku bertindak sebagai algojo

untuk memenggal batang lehernya!?

?Tahan! Aku tidak mau memakaimu sebagai algojo, akan tetapi

kau akan kuberi tuga sebagai Mak Comlang. Hadapilah panglima

perempuan itu dan bujuklah untuk kita nikahkan dengan Uti Kiong

yang sebatang kara. Kalau kau berhasil akan kucatat juga sebagai

jasa yang besar!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono

1036

Thia Kauw Kim girang mendengar janji ini. ?Hahaaaa sangat

menggirangkan. Tugasnya hanya menjadi comlang dan membujuk.

Kalau berhasil, sama juga dengan jasa besar. Apakah ini tidak

menggirangkan??

Segera pula ia menyanggupi untuk melaksanakan tuga itu

sampai berhasil.

?Thia Ong heng bertindak selaku comlang. Biarlah Kho sebagai

saksinya!? Cin Ong dengan gembira mendukung juga rencana

mengawinkan Uti Kiong dengan Hek Hujin yang tidak hanya sama

lihaynya, tetapi sama juga warna kulitnya. Inilah perjodohan

setimpal, hitam dengan hitam.

Thia Kauw Kim lalu memerintahkan para keeciang untuk

memikul kerangkeng besi yang mana didalamnya meringkuk

panglima musuh Hek Hujin. tawanan itu langsung di bawa ke tenda

jenderal Uti Kiong.

Tiba di tenda tersebut Thia Kauw Kim segera melangkah dan

berkaok-kaok minta disediakan arak.

?Hitam, lekas keluar dan sediakan arak!

Uti Kiong mendengarkan suara si bloon segera melompat keluar.

Thia ciangkun, entah angin dari mana yang meniupmu datang ke

tempat ini??

?Lekaslah sediakan arak. Kundu memberi tugas aku untuk

menjadi comlang dan menjodohkan engkau dengan panglima

perempuan musuh yang tertawan. Cukong mendengar ini tertawa

gembira dan menyatakan diri suka menjadi saksinya. Maka hayolah

sediakan makanan dan arak!?

?Terima kasih sekali atas perhatian dan kebaikan cukong, juga

Thia ongheng atas kecintaan atas diri siautee. Akan tetapi hendaknya

ongheng tanyakan dulu apakah sekiranya panglima perempuanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1037

musuh itu bersedia menikah dengan siautee? Belum ditanyakan

sudah dirayakan, kalau nanti ia menolak kan membuat malu siautee!?

?Beralasan juga kata-katamu. Baiklah aku keluar menemuinya

dan meminta jawaban yang tegas apakah dia mau atau tidak!?

Thia Kauw Kim tidak jadi menenggak araknya. Ia bangkit dan

keluar menjumpai tawanan perang yang masih meringkuk dalam

tahanan besi. Tiba di luar ia lalu perintahkan para keeciang untuk

membuka kunci yang menutup pintu kerangkeng.

?Bukalah pintunya dan lepaskan semua rantai-rantai yang

mengikat kaki dan tubuhnya!?

Setelah panglima perempuan musuh itu dibebaskan, Thia Kauw

Kim lalu mendekatinya.

?kau tahu peraturan militer yang berlaku di sini? Semua tawanan

yang tertangkap akan segera dijatuhi hukuman mati. Akan tetapi kali

ini Kunsu yang luhur budinya telah membebaskan engkau dengan

syarat sukalah engkau mengurus Uti Ciangkun yang sebatang kara

dan bidupnya menderita! Aku bertugas sebagai mak comlang dan

cukongku bertindak sebagai saksi.?

Belum habis kata-kata si Bloon, Hek Hujin sudah ulurkan

tangannya menggapok mulutnya. ? werr plakk !? ia marah

sekali mendengar orang sudah bersuami disuruh melayani laki-laki

lain, maka diayunkan tangannya sekuat-kuatnya menggaplok mulut

si Bloon.

Karena tidak berjaga-jaga dan tidak menduga sama sekali maka

gamparan itu mengenai mulut Thia kauw Kim sehingga ludahnya

muncrat dan sedikit mengeluarkan darah, sekatika menjadi bengap

dan mencoco (mrongos).

Bukan main murkanya si Bloon ditampok sampai menyol

mulutnya. Dengan sengit ia memaki.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1038

?Bangsat hina dina, orang jadi comlang kenapa ditampar? Ingin

aku turun tangan membalasmu, akan tetapi khawatir nanti

menurunkan derajat calon pengantin, bangsat keparat!?

?Sebabnya mulutmu terlalu kotor dan nyerocos menjemukan!

Kau tahu nonamu ini orang apa? sehitam dan seburuk saya toh isteri

dari cukongku yang tersayang. Sekarang nasibku malang dan dapat

kalian tawan. Mau bunuh, hayo bunuhlah! Mengapa ngoceh dengan

kata-kata kotor yang menjijikkan??

Hek Hujin lalu melihat sekeliling. Di dalam kemah ia temukan

sebilah golok besar yang terselip di tiang kemah. Maka ia lari kesana

dan mencabut golok itu untuk membunuh diri.

Thia Kauw Kim berkaok-kaok meneriaki para keeciang untuk

membekuk dan mengikatnya kembali.

Mendengar ribut-ribut ini, Uti Kiong berlari keluar dan melihat

kejadian di luar kemah.

?Thia Ongheng, kalau dia tak suka, lepaskan saja. kenapa harus

dipaksa? Pernikahan secara paksa tak akan membawa bahagia!?

?Kentut!? menjawab si Bloon dengan sengit. ?Selama menjadi

comlang toh aku harus berhasil menjalankan tugas ini. Hei Uti

Ongheng. Aku pernah dengar kau dulu hidup sebagai tukang pandai

besi. Dalam pekerjaanmu kan ada semboyan ?Betapapun kerasnya

baja atau besi, akan terus dipanasi untuk dapat ditempa dan

dilunakkan?? Mengapa menghadapi perempuan kau cepat berputus

asa? Hayolah lunakkan dia, masakan dia lebih keras dari baja??

Mendengar kata-kata Thia Kauw Kim ini, menjadi girang dan

bersemangat Uti Kiong. Ia bertindak menghampiri Hek Hujin dan

memondong masuk ke dalam kamarnya.

Hek Hujin tentu saja menjadi merah mukanya dan berontak.

Kaki dan tangannya proncil-proncil kekanan dan kekiri, menjambakKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1039

can mencakar Uti Kiong, namun mana sanggup melepaskan diri?

Kekuatan Uti Kiong luar biasa, sebanding dengan kekuatan dua

puluh kuli-kuli angkat junjung yang kekar-kekar.

Menyaksikan pertunjukan yang gila-gilaan ini, si Bloon sambil

mengelus-elus monyongnya yang bengap ter .

HALAMAN 57 ? 60 HILANG

.. mintalah maaf !?

Terpaksa Hek Hujin maju menghampiri Thia Kauw Kim dan

memberi hormat serta mengangsurkan secawan arak.

?Thia ciangkun, maafkanlah kekeliruanku tadi!?

Thia Kauw Kim mengangkat mukanya dan menatap kedua

penganten itu dengan mulut berkomat-kamit. Akhirnya ia berkata

dengan nyaring.

BERSAMBUNG

Tundukkah Hek Hujin kepada jenderal Uti Kiong?

Dengan ditundukkannya Hek Hujin, siapa pula yang akan maju ke

medan perang?

Akan selihay Hek Hujinkah isteri-isteri Beng Hay Kong yang lain?

Dapatkah panglima-panglima Tengtiauw mwngalahkannya?

Siapa pulakah panglima tangguh yang muncul di medan perang dan

melukai puluhan panglima Tongtiauw?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1040

JILID 30

?MASIH ingat pertemuan kita dalam medan perang? Bukankah

aku bertanya, apakah engkau datang ke medan perang ini untuk

mencari mertua? Tetapi engkau memang aseran, suka marah dan

main maki. Kalau katanya mulutku kotor, sekarang bagaimana

buktinya??

Hek Hujin tak dapat berkata-kata lagi. Ia mengangsurkan cawan

arak kepada Thia Kauw Kim dan mundur lagi dengan menutupi

mukanya.

?Jangan malu0malu, sekarang, yang lalu biarlah berlalu, mari

kita makan minum dengan hati girang. Bukankah hari ini hari

kebahagiaan kalian berdua??

Uti Kiong dan isterinya yang baru ini lalu ambil tempat duduk

dan melanjutkan makan minum sambil bercanda.

Beberapa saat kemudian Thia Kauw Kim lalu bangkit karena

sudah agak sinting. Ia diantar para keeciang kembali ke tendanya.

Sementara itu Hek Hujin melangsungkan percakapan dengan

jenderal Uti Kiong mengenai peperangan dengan asyik.

?Ciangkun, aku adalah isteri kedua dari raja Beng Hay Koan.

Yang pertama adalah Ma Say Hui. Ia pandai dalam ilmu perang serta

mempunyai senjata ampuh berupa dua puluh empat pisau terbang.

Ciangkun bila berhadapan dengan Ma Say Hui harus berlaku hati
hati. Isteri yang ketiga adalah Pek Hujin, hubungannya dengan saya

baik sekali. Oleh karena itu besok mungkin dia akan maju menantang

perang. Harap ciangkun maju dan menangkapnya. Nanti saya

membujuknya agar dapat bersama-sama saya merawat dan melayani

ciangkun.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1041

Uti Kiong girang sekali mendengar kata-kata isterinya yang

ternyata juga cinta kepadanya. Selesai bercakap-cakap, suami isteri

itu lalu menghadap Cin Ong dan Kunsu Ji untuk mengucapkan

terima kasih atas perjodohan ini.

Cin Ong segera mengadakan perjamuan utuk memeriahkan

kedua mempelai yang hati itu diresmikan dengan upacara dan pesta

yang sederhana.

Pada keesokan harinya, di medan perang benar-benar telah

muncul seorang panglima perempuan. Kali ini panglima perempuan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu berwajah ayu mulus. Itulah Pek Hujin. Cin Ong melirik kepada

jenderal Uti Kiong dan memberikan titahnya.

?Uti ciangkun, kau boleh keluar pula untuk menangkap

panglima musuh yang datang menantang perang itu. bila kau

berhasil, panglima perempuan itu boleh kau ambil sebagai hadiah

untukmu!?

Uti Kiong girang sekali. Kata-kata isterinya ternyata benar. Ia

memberi hormat dan segera keluar mempersiapkan pasukannya

untuk maju ke medan perang.

Uti Kiong di medan perang mendapatkan seorang panglima

perang perempuan yang wajah serta kulitnya lebih cantik dari Hek

Sie.

Semenjak tertangkapnya saudaranya, Pek Hujin menjadi tidak

tenteram. Hubungannya dua saudara itu demikian eratnya. Walaupun

warna kulit mereka berbeda jauh sekali bagaikan aspal dan tepung

beras.

Oleh karena kekhawatirannya itu ia majukan diri untuk maju ke

medan perang guna menyelidiki saudaranya. Di tangsi musuh tidak

ia daatkan buah kepala saudaranya, pikirannya agak tenteram.

Pastilah saudaranya iru belum dipancung kepalanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1042

Ketika dari pihak musuh muncul seorang anglima perang

berkulit hitam legam bagaikan pantat kuali, ia segera membentak

keras.

?Bangsat hitam! Lekaslah bebaskan saudraku atau juwamu akan

kuambil bila kau ayal-ayalan!?

?Jangan terlalu kasar! Heksi telah menikah dengan aku kemarin.

Oleh karena itu menaklukkan ke negeri Tong, sehingga engkaupun

dapat membantu saudaramu dan menikah dengan aku pula!?

Mendengar kata-kata Uti Kiong ini murkalah Pek Hujin. Ia

angkat tombaknya dan menyerang dengan sengit. Tidak lebih dari

sepuluh jurus, Pek Hujin telah dapat tertawn oleh Uti Kiong.

Ia langsung dibawa menghadap pada Cin Ong. Siapa dengan

riang gembira menyerahkan tawanan itu kepada Uti Kiong sebagai

hadiah. Uti Kiong menghaturkan terima kasih dan memondong Pek

Hujin dibaw ke dalam tendanya.

Seperti halnya Hek Hujin, mula-mula Pek Hujin berontak dan

menyumpah-nyumpahi Uti Kiong. Dikatakan sebagai laki-laki kasar,

rendah, biadab dan berjiwa binatang. Akan tetapi setelah

dipertemukan dengan saudaranya dan dibujuk, akhirnya Peksi rela

juga meninggalkan Beng Hay Kong dan menjadi isterinya jenderal

Uti Kiong.

Kemudian di tangsi angkatan perang Tongtiauw diadakan

perjamuan untuk perkawinan jenderal Uti Kiong dengan isteri

keduanya yaitu Pek SI.

Sementara itu, raja Beng Hay Kong sangat marah dan gegetun

sekali dengan tertawannya dua isterinya. Di dalam tendanya ia

marah-marah dan membanting-banting kaki. Toa Hujin (isteri

pertama) Ma Say Hui segera datang menghibur.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1043

?Cukong tidak usah terlalu memikirkan kedua moy-moy. Besok

biarlah Ie maju ke medan perang untuk merebut mereka kembali dan

membasmi panglima-panglima Tongtiauw itu!?

?Gicu, engkau harus berhati-hati! mereka banyak akal dan

siasatnya. Jangan sampai engkau terjebak seperti Heksi dan Peksi.?

?Jangan khawatir, saya mengerti semua itu.?

Begitulah pada keesokan harinya Ma Say Hui dengan membawa

golok andalannya Siu Loan To dan senjata wasiatnya Ji Cap SI Hui

To maju ke medan perang.

Ketika Cin Ong menerima laporan bahwa di medan perang

kembali muncul seorang panglima perang perempuan untuk

menantang perang, menjadi terheran-heran.

?Kenapa panglima perang perempuan mereka demikian

banyaknya? Aneh, tertawan satu muncul satu, tertawan lagi muncul

lagi seperti tak habis-habisnya ? Siapakah diantara Liatwe

ciangkun yang hendak maju menangkapnya??

?Cukong, biarlah hari ini sin yang maju utuk menangkapnya.

Seperti juga halnya Uti Ongheng, bila sih berhasil, harap dihadiahkan

untuk sin!?

Si Bloon rindik koyo asu digitik mengajukan dirinya. Ia iri juga

akan apa yang dicapai Uti Kiong.

Kunsu Ji dengan tertawa memutuskan. ?Hadiah akan jatuh

kepada siapapun yang berhasil menangkap panglima perang yang

lihay itu.?

?Bagus, sin akan maju terlebih dahulu!?

Dengan membawa kapak bergagang panjang Thia Kauw Kim

maju ke medan perang. Di medan perng si Bloon mendapati seorang

panglima perang yang wajah dan potongan tubuhnya lebih menarikKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1044

dan cantik dari kedua panglima yang menjadi isterinya Uti Kiong.

Karuan saja hatinya menjadi mongkok dan gembiranya bukan alang

kepalang.

?Niocu, berapakah usiamu sekarang? Bersediakah engkau

menikah dengan aku? hari ini aku berhadapan dan langsung

mengajukan lamaran. Harap kau tidak menolaknya!?

Mendengar ocehan si Bloon ini bukan main mendidihnya darah

Ma Say Hui. Ia pelototkan sepasang matanya dan dengan menggigit

bibir membentak.

?Apakah kau ini yang bernama si setan jelek Uti Kiong??

?Tidak salah, akulah Uti Kiong, panglima besar Tongtiauw yang

namanya menggetarkan jagat. Maka dari itu sukalah kau menerima

lamaranku dan menikah dengan aku!?

Dengan sengit Ma Say Hui mengangkat golok Sin Loan To dan

menyerang hebat. Thia Kauw Kim tidak berani memandang enteng,

ternyata buge lawn tinggi sekali. Oleh karena itu tidak ada

kesempatan untuk bercanda. Ia memusatkan perhatian sungguh
sungguh untuk menangkis dan menghindari serangan yang begitu

hebat.

Lewat puluhan jurus, tiba-tiba Ma Say Hui putar kudanya dan

secapat kilat buka senjata wasiatnya yang berupa seperti bumbung

(bumbung bambu). Begitu bumbung itu dibuka tutupnya, melesatlah

puluhan pisau terbang yang mencicit-cicit meluncur bagaikan sputnik

mengarah ke sekujur tubuh Thia Kauw Kim.

Si Bloon tertegun dengan pandngan terkesima melihat pisau
pisau terbang yang berkeredepan itu. tahu-tahu crat crat crat !

Bahu, pundak, lengan dan punggungnya tertancap Hui to. Dengan

menjerit kaget dan kesakitan si Bloon roboh dari kudanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1045

Anak buah jenderal Ma Say hui meluruk dan meringkus Thia

Kauw Kim dibawa masuk ke dalam tangsi.

Sementara itu anak buah jenderal Thia Kauw Kim menarik diri

dan melaporkan kekalahan itu pada Cin Ong.

? ooOoo ?

BAB LIV

MA SAY HUI DIBAWA PLEH

GURUNYA UNTUK BERTAPA

PADA waktu menerima laporan bahwa Ma Say Hui pulang

dengan membawa kemenangan. Gembiralah para raja-raja itu.

mereka duduk di ruang istana menantikan Ma Say Hui yang akan

menghadapkan seorang panglima perang musuh yang tertawan.

Ma Say Hui memberi hormat lalu mengambil tempat duduk

disebelah kanan Beng Hay Kong.

?Hari ini Ie pulang dengan membawa kemenangan, tok bahkan

dapat menangkap panglima musuh yang sangat kita takuti yaitu si

setan jelek Uti Kiong.?

Ma Say Hui lalu memerintahkan para keeciang menghadapkan

tawanan perang itu untuk menerima hukuman apa yang hendak

dijatuhkan atas dirinya.

Tidak berselang lama para keeciang sudah masuk kembali

sambil mendorong seorang panglima perang Tongtiauw yang tinggi

besar dan mukanya hijau dan seram sekali. Tidak heranlah Ma Say

Hui menjulukinya si setan jelek.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1046

Thia Kauw Kim tetap berdiri tegak dan tidak takut dengan

ancaman-ancaman apapun. Ia tidak mau berlutut untuk memberi

hormat kepada Beng Hay Kong maupun Ong Si Jiong. Pikirnya,

justeru kaliab yang harus berlutut dan memberi sembah kepadaku.

Bukankah ini pernah Cuhauwmu (raja perserikatan).

Pembaca pasti masih ingat bahwa dalam perserikatan raja-raja,

Thia Kauw Kim pernah menduduki raja utama. Sedangkan tujuh

belas raja-raja lainnya sebagai raja serikatnya. Oleh karena itu,

berhadapan dengan Beng Hay Kong dan Ong Si Jiong sama sekali ia

tak mau berlutut memberi hormat.

Beng Hay Kong yang belum pernah bertemu muka dengan Thia

Kauw Kim mengira bahwa yang berdiri dihadapannya itu adalah Uti

Kiong.

?Uti Kiong!? membentak raja Cociu Ong Beng Hay Kong. ?Kho

pernah mendengar bahwa di dalam satu hari engkau telah dapat

menduduki tiga buah kota dan di dalam satu malam merebut delapan

pos pesanggerahan. Namamu menggetarkan sehingga banyak

panglima-panglima Kho yang ketakutan. Akan tetapi hari ini

malanglah sasibmu, kau telah dapat kho tawan dan segera akan

menjalani hukuman pancung kepala hahaaa haaa !?

?Beng Hay Kong! Apakah matamu telah menjadi buta??

Pertanyaan yang tiba-tiba dan sangat berani ini membuat Beng Hay

Kong melengak dan kelabakan.

?Setan buruk! Jangan banyak bacot! Engkaulah yang telah

menawan dan mempermainkan isteriku. Hari ini jangan harap dapat

mempertahankan nyawamu!?

?Hahaaa haaa benar-benar Beng Hay Kong telah buta

matanya. si hitam Uti Kiong yang mempermainkan kedua isterinya,

aku tukang cari kayu dan penjual garam gelap dituduh sebagai orangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1047

yang meniduri kedua isterimu haaa haa. Di dunia ini apakah

ada aturan macam begini??

Sebelum Beng Hay Kong membuka mulut pula, Sian Hiong Sin

telah tampil ke muka dan memberikan penjelasan.?Ia memang bukan

si hitam buas Uti Kiong, tetapi Thia Tie Ciat alias Kauw Kim.?

Beng Hay Kong cepat berpaling kepada isterinya dan

menegurnya. ?Hujin, kenapa engkau menangkap tanpa menegasi

lehih jauh? yang kau bekuk ini bukanlah si hitam buas, tetapi Thia

Kauw Kim.?

Agak kelincutan juga Ma Say Hui. Ia telah kena diakali Thia

Kauw Kim yang berani mengatakan dirinya sebagai Uti Kiong.

Kemendongkolannya bukan main.

?Seret dia dan jebloskan dalam bui. Tunggu besok aku bekuk si

hitam dan pancung kepalanya bersama-sama!?

Para keeciang segera menjalankan perintah atasannya. Thia

Kauw Kim digusur keluar dan dijebloskan ke dalam bui.

Setelah bercakap-cakap sejenak, Ma Say Hui yang masih

terbakar rasa marah dan mendongkol itu segera minta ijin untuk
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keluar menantang musuh.

Pihak Tongtiauw ketika mendengar laporan tertangkapnya Thia

Kauw Kim dan kembalinya tantangan dari panglima perempuan yang

lihay itu. Cin Ong menjadi amat khawatir. Akan tetapi Kunsu Ji

dengan tenang menghibur.

?Di dalam perhitungan sin, tidak sampai tiga hari Thia Kauw

Kim akan dapat kembali dengan tidak kurang suatu apa. Harap

cukong tidak berkecil hati!?

?Lalu siapakah diantara panglima-panglima kita yang dapat

melawn panglima musuh yang lihay itu kunsu??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1048

?Tidak ada lain panglima yang sanggup melawannya, kecuali

Pek Hauw ciangkun Lo Seng.?

Baginda lalu memanggil Lo Seng. Kundu Ji melihat Lo Seng

datang, ia segera memberikan titahnya.

?Panglima perempuan yang datang menantang perang itu

mempunyai senjata wasiat berupa Ji Cap Si Hui To. Aku percaya

dengan kegagahanmu, asalkan kau mendesaknya terus dan tidak

memberi kesempatan untuk membuka bumbungnya, maka mudah

mengalahkannya!?

Lo Seng memberi hormat dan keluar mengepalai pasukannya

menyambut kedatangan musuh.

Ma Say Hui ketika berhadapan dengan Lo Seng yang tegap,

masih muda dan ganteng wajahnya, agak berdebar-debar hatinya.

?Hm .. seorang laki-laki muda yang ganteng dan simpatik

sekali. Betapa bahagianya bila aku dapat tidur semalam saja dengan

dia. Sejuta kali lebih sedap daripada menjadi permaisurinya Beng

Hay Kong !?

Karena mempunyai pikiran yang demikian, Ma Say Hui

menegur dengan ramah dan wajahnya dipulas semanis-manisnya.

?Siauciang (panggilan muda), berapakah umurmu sekarang?

Apakah engkau sudah berumah tangga??

Lo Seng melengak dan wajahnya berubah menjadi merah

padam. Segera ia menjawab.

?Apa maksudmu menanyakan hal itu di medan peperangan??

?Aku melihat usiamu masih terlalu muda, pastilah berlum

berpengalaman dalam siasat dan taktik-taktik di medan perang. Akan

sayang bila semuda ini engkau mendapatkan luka sehingga cacat

seumur hidup. Kan nanti mengurangi kegantenganmu. Oleh karenaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1049

itu aku ada niatan untuk mengangkat saudara denganmu.

Bagaimana? Kita bersama-sama angkat saudara dan bersama-sama

mengabdi kepada cukongku. Nanti kita akan menemukan

kebahagiaan yang tiada taranya. Pokoknya asal kau setuju!?

Mendengar kata-kata Ma Say Hui ini, meluaplah amarah Lo

Seng.

?Perempuan rendah, hina dina! Walaupun tubuhmu elok,

parasmu cantik, akan tetapi aku Lo Seng bukanlah laki-laki hidung

belang yang kemaruk dengan tubuh menggiurkan!?

Ma Say Hui segera angkat goloknya untuk menangkis.

Terjadilah pertarungan yang seru. Ma Say Hay tidak menyangka

kalau panglima muda itu justeru merupakan orang gagah di jaman ini

yang tak ada bandingannya. Oleh karena itu ia keteter dan tidak ada

kesempatan untuk membuka bumbungnya.

Lewat lagi beberapa jurus ia terjatuh dari kudanya dan ditangkap

anak buah Lo Seng.

Ma Say Hui dibawa menghadap Kunsu, siapa memenuhi

janjinya untuk menghadiahkan panglima perempuan itu kepada siapa

saja yang dapat membekuknya.

Akan tetapi dengan rendah hati Lo Seng menolaknya. Dengan

demikian maka tawanan itu untuk sementara waktu dipenjarakan

menanti perkembangan lebih lanjut.

Anak buah Ma Say ui yang lari setelah atasannya tertawan,

segera melaporkan kekalahannya itu kepada cukong mereka. Beng

Hay Kong terkejut dan wajahnya berubah pucat.

?Habiskah kini segala-galanya! Apa yang dapat kulakukan

lagi??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1050

Ong Si Jing datang menghibur, dikatakannya selama hayat

dikandung badan, usaha masih dapat dijalankan dan harapan belum

hapus.

?Ma Say Hui adalah orang penting, bukan saja bugenya tinggi,

tetapi ia merupakan penasehat perang yang cukup lihay. Bagaimana

kita dapat membebaskannya kembali??

Ong Si Jiong segera teringat akan tawanan perang yang

dipenjarakan di belakang. Ia lalu menghibur Beng Hay Kong.

?Ongheng, kita tukarkan tawanan kita dengan Ma Nio nio,

pastilah mereka suka menerimanya. Thia Kauw Kim adalah saudara

angkat panglima-panglima besar Tongtiauw. Penukaran ini akan

mendapat sambutan hangat!?

Beng Hay Koan lalu berpaling pada paglima-panglima yang

hadir di ruangan itu.

?Siapakah diantara Liatwe ciangkun yang bersedia

mengantarkan Thia Kauw Kim ke tangsi angkatan perang Tongtiauw

dan membicarakan penukaran dengan Ma Nio nio??

Sian Hiong Sin majukan dirinya. ?Biarlah sin yang berangkat

untuk membicarakan penukaran tawanan perang ini.

?Bagus, Huma kau harus berhati-hati. jangan sampai kena

diakali!?

?Sin cukup mengerti, terima kasih atas peringatan Ongheng!?

Sian Hing Sin memberi hormat, kemudian pergi ke rumah

penjara untuk memberitahu kepada Thia Kauw Kim. Saat itu Thia

Kauw Kim sedang makan minum di dalam kamar penjara.

Sedikitpun tidak kelihatan susah dan khawatir.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1051

Melihat keeadaan ini Sian Hiong Sin heran juga. ?Hmm

seperti orang tidak waras, di dalam penjara seperti juga di rumahnya

sendiri. Orang buruk ini benar-benar Kukoy (aneh).

Melihat Hiong Sin mendatangi. Thia Kauw Kim tertawa dan

menyapanya. ?Tumben kau mengunjungiku di penjara ini Sianjiko,

apa kabar??

?Saudara Thia, aku sengaja datang untuk membebaskan engkau

dan mengantarmu pulang.?

?Eh, kok aneh sekali? Kalau mau membebaskan aku, kenapa

tidak kemarin-kemarin Sianjiko? Dalam hal ini pasti ada sebabnya.

Hayo katakan, bila tidak, jangan harap aku mau keluar dari

kerangkeng besi ini!?

Sian Hiong Sin kewalahan menghadapi orang setengah sinting

ini. terpaksa ia terangkan akan duduknya persoalan yang sebenarnya.

?Hemm kalau aku mau ditukarkan dengan Ma Say Hui itu

gampang. Akan tetapi sebelum aku berangkat pulang ke tangsi

cukongku, tolonglah kau sediakan arak wangi dan makanan yang

enak-enak. Sudah beberapa hari makannya nasi kasar dan laiknya

ikan asin serta sayur Loncom melulu.?

?Jangan khawatir saudara Thia, permintaanmu akan segera

kusediakan.?

Sian Hing Sin lalu memerintahkan para keeciangnya

menyediakan arak wangi Liang Kak Ciu, DAGING BABI

PANGGANG, nasi putih dan buah-buahan.

Bukan main gembiranya Thia Kauw Kim. Memang hobinya

makan minum serba enak, terutama DAGING BABAI PANGGANG

yang lezatnya bukan main tiada bandingannya, apalagi ditemani

dengan arak wangi. Maka demi permintaanya itu dipenuhi maka

girangnya seperti orang menang lotre tembus KOP.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1052

Thia Kauw Kim keluar dari pintu sel dan duduk menghadapi

arak dan hidangan yang lezat. Tanpa sungkan-sungkan dan seperti

orang yang tidak merasakan baru keluar dari bui, ia makan munum

dengan rakus.

Setelah semua makanan dan arak disikat habis terutama BABI

PANGGANG nya habis tak bersisa. Barulah ia bangkit dan minta

diri.

?Sianjiko, kau sudah kenal akan watak dan kejiwaanku bukan?

?Maksudmu bagaimana saudara Thia??

?Tidak usah kau mengantar aku pulang ke tangsiku. Biarlah aku

pulang sendirian.?

Sian Hiong Sin gelagapan, bagaimanapun juga kalau Ma Sau

Hui tidak dibebaskan adalah tanggung jawabnya. Maka buru-buru ia

bareng bangkit dan memegangi lengan si Bloon.

?Aku harus turut bersamamu sehingga bisa berunding prihal

pertukaran tawanan perang.?

?Ah, Sianjiko. Aku akan menderita malu besar bila pulang ke

tangsi saja harus diantarkan. Toh aku laki-laki masakan engkau tak

mempercayaiku??

?Bukan begitu saudara Thia, harap kau tidak menafsirkan secara

kelitu.?

Thia Kauw Kim tertawa gelak-gelak melihat sikap Sian Hiong

Sin yang nampaknya ketakutan ditinggal pergi.

?Baiklah aku mengucapkan sumpahku dihadapanmu. Bila

sampai aku tidak mengusulkan dan mendesak cukongku untum

membebaskan Ma Say Hui. Aku Thia Kauw Kim akan diganjar usia

pendek dan mati secara tidak wajar!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1053

Sian Hiong Sin tidak berdaya, dengan tertawa rawan dia

membebaskan Thia Kauw Kim.

?Baiklah saudara Thia, selamat jalan. Hanya harapanku jangak

kau lupakan janjimu!?

?Seorang laki-laki sekali menjanjikan tak akan menjilat pula!

Thia Kauw Kim lalu berkiongciu. Kemudian minta kuda dan

kapaknya. Selanjutnya ia keluar dari kota Lok Yang dan pulang ke

tangsinya.

Sepanjang jalan menuju ke tangsinya, Thia Kauw Kim berpikir.

?Ma Say Hui pernah membuat malu diriku. Oleh karena itu akupun

akan membalas sakit hati ini sebelum ia dibebaskan. Hmm, akan

kutuangkan darah anjing dalam bumbung wasiatnya. Aku sering

mendengar wasiat-wasiat yang berasal dari kekuaran gaib itu akan

musnah kemujijatannya apabila terkena DARAH ANJING atau

darah BABI dengan demikian dapatlah sakit hatiku terbalas, boleh

dibilang IMPASLAH!?

Menjelang sore, Thia Kauw Kim telah mencapai pintu gerbang

tangsi muka. Kedatangannya disambut dengan penuh kegembiraan.

Siapa segera menghadap Cin Ong dan melaporkan akan hal

pembebasan dirinya.

Sambil berlitit si Bloon menuturkan pengalamannya.

?Selama sin tertawn, mereka memperlakukan sin dengan baik

sekali. Makan, minum dan pelayanannya begitu menggembirakan,

seakan-akan berada dalam hotel mewah saja. Oleh karena itu kini sin

telah dibebaskan, harap cukong juga membebaskan Ma Say Hi. Bila

tidak sungguh sin merasa malu!?

Cin Ong menoleh kepada Kunsu dan memberikan komentar.

?Ma Say Hui adalah tawanan penting, siapa sangat tangguh
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena memiliki senjata wasiat berupa sua puluh empat pisauKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1054

terbang. Kalau Ma Say Hui dilepas, bukankah merupakan ancaman

bagi kita? Siapakah kelak yang dapat menghadapi dan

menangkapnya??

Cukong, hal ini tidak sukar! Sin telah menemukan jalan untuk

memusnahkan kemujijatan wasiat gaib itu. sin akan memotong

anjing dan babi. Darah hewan-hewan ini kita tuangkan ke dalam

bumbung wasiat Ma Say Hui. Dengan demikian, pisau-pisau terbang

itu tidak akan berkhasiat lagi. Ma Say Hui tanpa pisau terbang, apa

yang ditakutkan lagi tentang dirinya??

?Apa yang kau katakan ini memang beralasan sekali. Baiklah

pertukaran ini kita penuhi!?

Cin Ong lalu memerintahkan para keeciang membebaskan Ma

Say Hui dan sebelum dibebaskan, diminta menghadap dahulu.

Disinilah Thia Kauw Kim membalas ejekan-ejekan, caci maki

dan menuangkan darah anjing dan babi ke dalam bumbung wasiat

Ma Say Hui. Dengan menderita malu dan kemusnahan wasiatnya Ma

Say Hui pulang ke Lokyang.

Ketika berhadapan dengan suaminya dan Lok Yang Ong, Ma

Say Hui dengan bercucuran air mata menceritakan apa yang telah

dialami di tangan musuh. beng Hay Kong murka sekali mendengar

penuturan isteri pertamanya.

?Kelak bila si jelek tertangkap lagi, jangan ada kompromi
kompromi. Penggal kepalanya dan cincang tubuhnya seperti bakso.

Ini saya minta dengan sangat untuk membalas sakit hati isteriku yang

diperhina sedemikian rupa.?

Dalam percakapan itu, Ong Si Jiong, Huma Sian Hiong Sin

hanya berdiam diri saja. Mereka merasa tidak enak atas terjadinya

peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati ini. beberapa saat

kemudian Ma Say Hui berkata.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1055

?Cukong, Ie telah menemukan jalan. Ijinkanlah Ie pergi ke

gunung untuk bertapa lagi. Di dalam sepuluh hari Ie sudah akan

dapat menemukan pula senjata wasiat baru. Dengan berhasilnya

menemukan senjata wasiat yang baru, niscaya ie dapat menuntut

balas!?

Setelah mendapatkan persetujuan, Ma Sau Hui lalu

mempersiapkan bekal-bekal. Kemudian saling memberi hormat

dengan para pembesar dan berangkat ke gunung Heng Hong San.

Setelah menempuh perjalanan tiga empat hari sampailah Ma Say

Hui di daerah pegunungan Heng Hoa San yang berhutan lebat dan

keadaannya sunyi tenang. Tempat ini sesuai untuk orang-orang

bertapa. Ia lalu mendaki goa untuk bertapa.

Tengah Ma Say Hui mendaki setindak demi setindak, tiba-tiba

terdengarlah dari sebuah tempat suara seseorang yang menegurnya.

?Ma Say Hui engkau hanya mengenal untuk bertapa dan

mendapatkan senjata baru guna membunuh orang. Engkau sama

sekali tidak tahu akan hal yang lain.

Ketahuilah bahwa Cin Ong Lie Si Bin adalah Cin Beng Thiancu,

dialah yang telah ditakdirkan Thian untuk merajai seluruh wilayah

negeri tengah. Melawan kepadanya berarti menentang Firman Thian

dan engkau akan menemui kebinasaanmu yang sia-sia.

Beng Hay Kong hanyalah bintang Kui Seng yang ditugaskan

oleh Thian untuk mengacaukan dinasti Sweitiauw.

Kini telah muncul Cin Beng Thiancu, Beng Hay Kong Ong Si

Jiong, Touw Kian Tek dan yang lain-lain itu tidak lama lagi akan

menemui ajalnya. Oleh karena itu ikutlah aku untuk bertapa dan

mensucikan diri. Dengan demikian kita akan memperkuat unsur
unsur yang baik dalam menjalankan titah hidup di alam maya ini!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1056

Ma Say Hui mengenal itulah suara gurunya yaitu Cia Hong

(pamannya Cia Eng Teng, salah seorang dari persaudaraan orang

gagah di Shoatang).

Ma Say Hui cepat-cepat menjatuhkan dirinya dan menerima

ajakan gurunya. ?Suhu, teecu bersedia mengikuti jejak suhu!?

Cia Hiong lalu menampakkan diri, dengan riang gembira ia

sambut muridnya. Guru dan murid itu lalu sama-sama mendaki ke

puncak dan meneruskan tapanya untuk mencapai kesempurnaan

batin.

Kelak Ma Say Hui berhasil sehingga ia menjadi seorang sakti

mandra guna yang tiada taranya. Ia akan turun pula ke tengah-tengah

kehidupan dan pergolakan masyarakat untuk membela perjuangan

yang adil dan benar.

? ooOoo ?

BAB LV

ONG SI JIONG MEMANGGIL PANGLIMA

UNDANGAN DARI NEGERI JEPANG

SELAMA menantikan kembalinya Ma Say Hui, kota Lok Yang

memasang gencatan senjata atau Sian Cian Pay. Oleh karena itu hari
hari berjalan dengan tenang, medan perang sepi karena tak ada

benterokan-benterokan senjata yang menumpahkan darah.

Beng Hay Kong setiap hari tidak lupa menghitung-hitung hari

keberangkatan isterinya. Ketika sepuluh hari tepat dan isterinya

belum juga kelihatan pulang, tidak terkirakan gugup dan cemas hati

baginda Beng Hay Kong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1057

Ditunggunya juga sampai sepekan dan tetap juga isterinya tak

kunjung datang, teramat dukalah hatinya. Ia berunding dengan

stafnya dan mengambil keputusan untuk sementara pulang ke Cociu

sambil mencari jejak dan kabar berita tentang isteri pertamanya itu.

Maksud itu diutarakan kepada Ong SI Jiong. Raja Lok Yang

menjadi sedih, berat hatinya untuk melepas serikat yang cukup dapat

memperkuat posisinya untuk menyelamatkan kerajaannya.

Ong Si Jiong menahan Beng Hay Kong dan diajaknya

mengadakan perundingan dengan penasehat Thiak Koan Tojin.

Suasana sidang tidak kelihatan bergairah dan tak ada

kegembiraan sama sekali. Semuanya berwajah sayu, murung dan

asam. Ong SI Jiong memecahkan keheningan yang mencekam itu

dengan bertanya.

?Kunsu, Kho bersama sekalian Ongheng, selama pertempuran

menghadapi angkatan perang Tongtiauw,, malahan dua isteri

Ongheng telah tertawan dan Honghauw Ma Say Hui pergi dengan

tidak ada kabar beritanya. Dapatkah kunsu mencari daya upaya untuk

mengusir tentara-tentara budak Tong itu, dan berikthiar sehingga

berhasil merebut kembali kedua Hujin yang tertawan??

?Cukong dan Ongheng sekalian hendaknya tidak terlalu cemas

dan berkecil hati. Sin masih dapat mencarikan daya upaya untuk

melawan angkatan perang Tongtiauw.

Di dalam pengembaraan, sin pernah berkenalan dan akhirnya

mengangkat saudara dengan seorang gagah yaitu putera keempat dari

baginda maharaja negeri Poikok. Ia bernama GO Hie, tubuhnya

tinggi tegap, kekuatannya luar biasa dan bugenyapun cukup tinggi.

Disamping itu Go Hie masih mempunyai kekebalan yang sangat

ampuh. Kini GO Hie berada di negeri Matahari Terbit (Dai Nippon /

Jepang) karena diangkat sebagai Huma raja negeri itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1058

Sin telah mengetahui sifat-sifatnya. Oleh karena itu, cukong boleh

tulis surat mengundangnya, sertakan juga bahwa sin berada di sini.

Bingkiskan hadiah-hadiah permata dan barang-barang antik keluaran

negeri kita, pastilah ia mau datang untuk membantu.

Bila Go Hie dapat kita undang, sin yakin panglima-panglima

Tongtiauw, tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya!?

Ong Si Jiong gembira sekali mendengar keterangan

penasehatnya. Ia lalu menulis sepucuk surat undangan dan

membingkiskan barang-barang mahal. Minta Kunsu Thiat Koan

Tojin sendiri yang berangkat ke Jepang mengundang panglima gagah

erkasa itu.

Selama menantikan datangnya panglima undangan, Ong Si Jiong

meminta Beng Hay Kong suka tinggal lebih lama lagi. Ia khawatir

dengan ditariknya angkatan perang Ciocu akan lemah sekali

posisinya.

Beng Hay Kong menyadari apa yang dikhawatirkan rekannya

itu, maka dengan terpaksa suka menanti beberapa bulan lagi. Thiat

Koan Tojin memberi hormat dan berangkat menjalankan tugasnya.

Beng Hay Kong dengan Lok Yang Ong masih melangsungkan

percakapan dengan suasana penuh keperihatinan.

Seorang Hulubalang menghadap dan memberikan laporan bahwa

angkatan perang dari Siangcu yang dikepalai sendiri oleh Pek Gi

Ong Kho Tam Seng dan angkatan perang Cauwciu yang dikepalai

Cauw Wat Ong Cu Jan telah datang.

Beng Hay Koan dan Ong Si Jiong seketika tumbuh

semangatnya. Mereka bangkit dan keluar untuk menyambut.

Kedatangan angkatan perang dari kedua wilayah itu merupakan air

hujan yang akan menyuburkan tanaman yang sudah hampir mati.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1059

Kedua raja dan para panglimanya disambut dengan penuh

hormat dan kegembiraan. Mereka dibawa masuk ke dalam istana dan

diadakan perjamuan yang meriah.

Di dalam perjamuan itu, Lok Yang Ong Ong Si Jiong selaku

tuan rumah mengawali pembicaraan dengan berbasa-basi

sebagaimana umumnya. Ia menghaturkan terima kasih atas perhatian

kedua raja yang baru datang itu. dengan tak mengenal jarak jauh,

telah datang ke Lok Yang untuk memberikan bantuannya.

?Liatwe Ongheng, negeri kami kecil dan lemah. Telah beberapa

kali mengadakan peperangan, namun selalu saja dapat dipukul

hancur oleh tentara-tentara budak Tong. Kedatangan Ongheng akan

membawa suasana lain. Mudah-mudahan ada daya sehingga dapat

mengusir mereka. Korman sudah semakin banyak dan ransum sudah

semakin menipis. Bila tidak segera dapat mendobrak kepungan itu,

sungguh mengkhawatirkan sekali. Mungkin negeri siautee yang kecil

dan lemah ini tak akan dapat dipertahankan lagi!?

Mendengar kata-kata sedih dari Ong Si Jiong, Kho Tam Seng

segera menyahut.

?Ongheng jangan terlalu bersedih! Besok biarlah dari pihak

siautee yang maju menghadapi tentara-tentara budak Tong itu!?

Kho Tam Seng lalu menoleh kepada panglimanya dan

memberikan peintahnya.

?Besok kau boleh maju ke medan peang dan membunuh

panglima-panglima budak Tong itu!?

Panglima yang ditunjuk itu adalah Kay Si Hiong, siapa segera

berlutut menerima perintah cukongnya itu. Setelah memberikan

putusan para raja-raja itu melanjutkan berjamu. Mereka makan

minum sambil bercakap-cakap dan setelah cukup malam barulah

masing-masing lalu masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1060

Pada keesokan harinya Kay SI Hiong dengan membawa kantong

wasiatnya meju ke medan perang. Kay Si Hiong adalah seorang

Thaoto (calon pendeta kaum Thaois). Kepalana gundul, mengenakan

jubah kasar dan tubuhnya tinggi tegap. Sebagai calon pendeta

biasanya adalah berjalan kaki. Oleh karena itu ia keluar
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berperangpun dengan berjalan kaki. Baginya naik kuda adalah tidak

biasa.

Setelah berada di medan perang Kay Si Hiong itu lalu berseru

dan menantang perang.

?Tentara-tentara Tongtiauw, suruhlah panglima kalian keluar

untuk menghadapi Kay Si Hiong! Aku telah datang dan telah siap

untuk bertarung.

Tentara-tentara yang melihat datangnya musuh, segera

melaporkan kepada kunsu Ji. Mendengar laporan dan gambaran akan

panglima perang musuh yang kini berada di medan perang, Kunsu Ji

Bouw Kong mengerutkan alisnya dan mengeluh.

?Celaka, dia telah datang! Siapa yang sanggup menghadapinya??

Para panglima Tongtiauw ikut kaget dan merasa terheran-heran.

mengapa kunsu demikian khawatir dan wajahnya berubah demikian

panik?

Mereka segera bertanya, mengapa kunsunya begitu jerih dan takut.

?Disalam setiap peperangan besar maupun kecil, kunsu selalu

menghadapinya dengan tenang dan riang gembir. Mengapa sekarang

ada seorang pendeta maju menantang perang, kunsu begitu

ketakutan??

?Haiya liatwe ciangkun belum mengetahui. Aku telah

menghitung-hitung kalau dalam medan peperangan, muncul seorang

panglima pendeta, itu berbahaya sekali. Dia pastilah Kay Si Hiong.

Bukan saja ilmu silatnya cukup tinggi, akan tetapi ia memiliki tiga

puluh dua biji catur terbang yang sangat ampuh. Dia pasti datangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1061

bersama angkatan perangnya Kho Tam Seng. Hm lima naga telah

berkumpul di Lokyang, peperangn kali ini akan seru sekali dan

memakan banyak korban dan banjir darah, tidak terkecuali pihak

kitapun akan menderita korban yang tidak sedikit.?

Jenderal Cin Siok Poo yang mendengarkan kata-kata kunsu Ji

menjadi mendidih darahnya.

?Kunsu, Kay Si Hiong toh bukannya manusia luar biasa yang

berkepala tiga dan berkaki tangan enam? Kay Si Hiong hanyalah

seorang Hweshio yang sama seperti kita, doyan minum dan doyan

makan nasi. Perlu apa kita begitu jerih dan ketakutan? Biarlah

boatciang keluar mengangkapnya!?

?Cin ciangkun kau harus berlaku hati-hati, terutama jagalah Hui

Phoanya (catur terbangnya)!?

?Terima kasih atas peringatan kunsu, akan kulihat sampai

dimana kelihayannya!?

Cin Siok Poo segera menyambar tombak dan sepasang Kiannya.

Ia mengepalai pasukan keluar menghadapi tantangan perang musuh.

Begitu berada di medan perang dan berhadap-hadapan dengan

musuh, tanpa banyak bicara lagi Cin Siok Poo segera angkat

tombaknya menyerang.

Kay Si Hiongpun angkat tongkat pendetanya (Hweshio Tho)

untuk menangkis. Pertarungan seru segera terjadi. Puluhan jurus

berlalu dengan cepat dan keadaan mereka sama kuatnya.

Suatu ketika pendeta itu membuka kantong wasiatnya dan

melesatlah mencicit-cicit sebuah biji catur. ?Suiit siuuut plak.

Tahu-tahu punggung Cin Siok Poo telah tertancap dan biji catur itu

mengeram didalamnya. Dengan menjerit kesakitan Cin Siok Poo

putar kudanya untuk melarikan diri.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1062

Kay S Hiong melihat lawan terluka Hui Phoanya cepat

mengejar. Ia tidak mau melepas begitu saja.

Para panglima Tongtiauw tatkala melihat Cin Siok Poo dalam

bahaya, mereka beramai-ramai keluar mengeroyok Kay Si Hiong.

Pertarungan berkobar dengan lebih seru dan hebat.

Akan tetapi pertarungan itu tidak berjalan terlalu lama. Sebab

Kay Si Hiog kembali membuka kantong wasiatnya dan melesatlah

mencicit-cicit puluhan Hui Phoa. ? crep crep plak plak

haiyoouh !?

Puluhan panglima Tongtiauw tertancap Hui Phoa. Mereka

dengan rasa sakit yang sangat pada putar kudanya dan lari masuk ke

dalam tangsi.

Dalam sekejap medan peperangan berubah menjadi sunyi sepi.

Tidak ada yang berani keluar menghadapi tantangan perang Kay Si

Hiong.

Para panglima yang terluka terkena buah catur terbang itu

berjumlah dua puluh tujuh orang. Tidak terkirakan betapa sedihnya

Cin Ong dan Kunsu Ji Bouw Kong. Mereka sepanjang malam tak

makan dan tidur, hanya merintih-rintih sesambatan memilukan

sekali.

Hal ini memang tidak mengherankan, biji catur itu mengandung

racun yang keras dan amat jahat. Didalam tujuh hari tujuh malam si

penderita tak dapat makan minum, mereka akan merintih-rintih dan

di hari ketujuh jika tidak mendapatkan pertolongan akan menemui

ajalnya yang mengerikan.

Dengan penuh kesedihan dan keperihatinan, kunsu Ji

memerintahkan para keeciang berjaga lebih ketat dan didepan pintu

tangsi dipasang papan gencatan senjata (Bian Cian Pay).Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1063

Dua hari berturut-turut tantangan perang Kay Si Hiong tidak

mendapatkan sambutan. Oleh karena itu ia selalu pulang dengan

tangan kosong.

Ong SI Jiong, Beng Hay Kong, Kho Tam Seng, CU Jan dan

Touw Kian Tek atau lima raja-raja menjadi girang sekali. Mereka

memastikan bahwa empat atau lima hari lagi semua panglima
panglima Tongtiauw yang terluka kena biji catur itu pasti akan mati.

Bila mereka sudah tidak mempunyai panglima lagi, akan mudah

sekali dihancurkan. Kelima raja itu eserta stafnya makan minum

dengan girang. Suatu ketika Sian Hiong Sin memberikan usulnya.

?Sudah tiga hari tidak ada peperangan, dengan terlukanya para

panglima, pastilah mereka kurang penjagaannya. Oleh karena itu bila

tengah malam kita adakan serbuan serentak, pastilah angkatan perng

mereka dapat kita hancurkan!?

Para raja itu dengan bersemangat mendukung gagasan Sian

Hiong Sin.

?Memang bealasan, baiklah mari kita atur dan adakan serbuan

mendadak!?

Mereka lalu mempersiapkan pasukan dan mengadakan pula

pembagian tugas serta pengarahan-pengarahan, lalu bergerak

memulai penyerbuannya.

Dalam pada itu Cin Ong bersama Ji Bouw Kong sedang terlibat

dalam pembicaraan serius. Mereka dengan penuh keprihatinan

mencari daya upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Tengah kedua tokoh negeri Tong ini berunding, menghadaplah

seorang pelapor mewartakan bahwa di luar tangsi ada seseorang yang

memperkenalkan diri sebagai SAM GOAN LIE CENG mohon

menghada kepada baginda.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1064

Demi mendengar laporan ini, berjingkraklah kunsu Ji, wajahnya

seketika berubah menjadi cerah.

?Kalau Lie Yoksu datang, kesulitan apapun akan dapat kita

pecahkan. Cukong, bintang penolong telah datang. Marilah kita

sambut!?

Cin Ong, Kunsu Ji dan panglima-panglima yang belum terluka

serta para pembesar keluar menyambut. Mereka saling memberi

hormat dan Lie Ceng dibawa masuk.

Dalam perjamuan yang diselenggarakan untuk kedatangan orang

pandai ini, Cin Ong yang sudah tidak tahan membendung perasaan

dukanya segera bertanya.

?Adakah Lie Yoksu datang kemari untuk memberikan bantuan?

?Betul cukong, dalam pengembaraan Pinto telahdapat

mendengar bahwa di medan perang telah muncul seorang Thaoto

yang bernama Kay Si Hiong. Ia telah berani mempergunakan tiga

puluh dua buah catur wasiatnya untuk melukai panglima-panglima

cukong. Oleh karena itu pinto bergegas datang untuk memberikan

pengobatan, sebab bila lewat tujuh hari, semua yang terluka itu akan

menemui ajalnya.?

Tengah Lie Ceng dan Cin Ong serta stafnya bercakap-cakap, di

belakang tangsi terdengar rintihan-rintihan yang menyayatkan hati.

Percakapan mereka menjadi terganggu oleh suara yang

memilukan itu. cin Ong lalu dengan sedih menerangkan bahwa itulah

panglima-panglima yang terluka karena terkena biji Hui Phoa.

Lie Ceng lalu mengeluarkan beberapa bungkus obat-obatan dari

dalam piaohoknya.

?Masaklah dengan air secukupnya, kemudian tunggu agak

dingin baru diminumkan!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1065

Obat itu segera dibawa ke dapur dan dimasak dengan waskom

besar. Setelah mendidih diturunkan dan dikipas-kipasi. Menunggu

sampai keadaan manget-manget (hangat) lalu diminumkan kepada

panglima-panglima yang terluka kena biji Hui Phoa itu.

Sungguh luar biasa khasiat obat dari Li Ceng ini. kalau obat ini

di jaman sekarang masih dapat kita temukan, akan jauh lebih manjur

dari jamu-jamu yang ada sekarang ini, semua akan kalah

kemanjurannya.

Mereka setelah minum jamu itu rasa sakitnya seketika hilang

dan dapat bergerak seperti tidak pernah terjadi apa-apa atas dirinya.

Tak dapat dibayangkan lagi betapa bahagia dan suka cita hati

mereka. Segera berduyun-duyun mereka keluar untuk menemui Lie

Ceng dan menghaturkan rasa terima kasihnya.

Atas kesadaran, kunsu Ji lalu menyerahkan cap kebesaran dan

pedang kekuasaan otoritet sebagai Kunsu dan Panglima perang

kepada Lie Ceng.

Demi kejayaan negeri Tongtiauw dan perjuangan yang benar Lie

Ceng menerima pengangkatan itu dengan senang. Dengan

didampingi kunsu Ji dan para staf, Lie Ceng sebagai Panglima

angkatan perang segera membuka sidangnya.

?Pada waktu pinto berjalan menuju kemari, telah dapat melihat

bahwa dalam kota Lokyang membumbung tinggi hawa pembunuhan.

Pastilah mereka tengah malam ini hendak mengadakan serangan

besar-besaran.

Oleh karena itu marilah kita bersia sedia untuk menangkis

serangan-serangan itu. serbuan mereka malam ini justeru merupakan

keuntungan besar bagi kita, sebab mereka mengira para panglima

perang kita dalam keadaan luka parah. Maka marilah kita atur posisi

penghadangan untuk menghancurkan mereka!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1066

Jenderal Cin Siok Poo diperintahkan mengepalai seribu serdadu

menghadang di daerah Gi Ko Wan. Jenderal Lo Seng dengan seribu

serdadu mencegat di bagian Timur Laut. Jenderal Uti Kiong dengan

seribu serdadu mencegat di Barat Laut.

Kedua isteri jendera Uti Kiong yaitu Pek Hujin dan Hek

Hujinpun menerima tugas dengan membawa seribu serdadu masing
masing mencegat dijalanan selatan dan barat kota.

Jenderal In Kay San, Ma Sam Poo, Su Tay Nay dan lain
lainnyapun mendapat perintah yang sama. Mereka berpencar menuju
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pos masing-masing.

?Kalian boleh segera berangakat menuju ke pos pos yang telah

kutunjuk. Harap diperhatikan, sekali-kali jangan bertindak sebelum

mendengar aba-aba dari pusat. Manakala kalian mendengar

dentuman meriam dari pusat tangsi ini, itulah komando untuk kalian

boleh serentak segera turun tangan dan bersama-sama menerjang dan

menghancurkan angkatan perang musuh!.

Barang siapa melanggar perintah ini, akan kami jatuhi hukuman

mati. Oleh karena itu indahkanlah perintah ini, demi suksesnya

penghancuran kekuatan musuh!?

Para panglima, komandan kesatuan tempur dan para prajurit

menyatakan kesiapan dan akan mematuhi perintah atasan. Kemudian

masing-masing bergerak menjalankan tugasnya.

Lie Ceng selanjutnya memberi perintah kepada Thia Kauw Kim

untuk mencari RUMPUT KHO TONG CO.

?Dari sini menuju ke Barat kira-kira sepuluh Li, engkau akan

menjumpai daerah pegunungan yang banyak tumbuh pohon
pohonan. Nah carilah rumput Kho Tong Co, esok pagi rumput itu

sudah harus tersedia di tangsi ini!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1067

Thia Kauw Kim menerima tugas itu dengan hati mendongkol.

?Hmm, semua panglima perang ditugaskan ke medan perang untuk

menambah jasa, kenapa justeru hanya aku seorang saja yang

disisihkan? Seorang panglima perang ditugaskan menjadi tukang

rumput? Sialan!?

Dengan hati mengkal Thia Kauw Kim menuju ke tendanya. Ia

mengajak seorang keeciangnya. Dengan membawa tambang pikulan,

keranjang dan sabit pergi ke tempat yang ditunjukkan.

Sementara itu Lok Yang Ong dan raja-raja serikat telah bulat

keputusannya. Bahwa tengah malam ini mereka akan mengadakan

serbuan besar-besaran untuk menghancurkan angkatan perang

Tongtiauw. Jam tiga larut malam mereka ambil sebagai waktu

penyerbuannya.

Serbuan besar-besaran ini dilakukan dengan tidak memakai

penerangan. Jadi lentera, obor dan lampu-lampu lainnya sengaja

tidak digunakan dengan tujuan tidak terlihat pengintai musuh.

Kuda-kuda dicambuk dengan perlahan dan hati-hati sekali.

Demikian juga para serdadu berjalan kaki. Mereka berjalan dengan

mata dipentang lebar-lebar untuk dapat mengetahui jalanan.

Tidak berselang lama mereka telah sampai di tangsi angkatan

perang Tongtiauw. Komando serbu segera dikumandangkan.

Segenap serdadu dari angkatan perang gabungan itu mendobrak

pintu tangsi dan menyeberang masuk. Sama sekali tidak ada

perlawanan. Tidak terkirakan betapa terkejutnya mereka.

?Celaka! Kita telah kena terjebak ! munduuuurr !?

?Liatwe Ongheng celaka! Kita telah masuk ke dalam jebakan

budak Tong itu! kekalahan hari ini akan meruntuhkan nama kita!?

Ong Si Jiong mengeluarkan keluhannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1068

?Jangan mengeluh begitu, marilah kita berusaha untuk keluar

dari kepungan ini!?

Belum habis kata-kata Kho Tam Sing, terdengarlah dentuman

meriam dari empat penjuru angin. Gelegar meriam-meriam itu

bergemuruh menggoncang bumi.

?Heiya, marilah kita segera keluar dan meloloskan diri!?

Kelima raja-raja itu memutar kudanya dan bersama-sama

mencari jalan keluar. sementara pendeta Kay Si Hiong yang lihay

melindungi dari belakang. Ketika mendekati jalan di bagian Barat

Daya bertemu mereka dengan Cin Siok Poo. Pertarungan tak dapat

dielakkan lagi, berlangsung dengan seru dan hebat.

Kelima raja-raja itu dak dapat melepaskan diri dari rangsekan

Cin Siok Poo yang hebat. Hal ini membuat Kay Si Hiong gugup dan

kelabakan setengah mati. Ia ingin melepaskan Hui Phoanya, akan

tetapi di tengah malam buta ia khawatir biji-biji catur mautnya akan

salah arah dan melukai pihak sendiri. Didalam keadaan serba

bingung muncul Sian Hiong Sin.

Melihat yang merintangi jalan cukong dan rekan-rekannya

adalah Cin Siok Poo (Cin Siok Poo banyak berhutang budi kepada

Hiong Sin) meluaplah amarah Sian Hiong Sin, dengan suara

bagaikan guntur ia memaki.

?Bangsat muka kuning! Kaulah manusia di muka bumi ini yang

benar boceng dan tak kenal budi kebaikan orang. Kini aku datang

untuk mencabut nyawamu!?

Segera ia angkat senjatanya membacok Cin Siok Poo. ?Traanggg

!? Sekali tangkis tubuh Sian Hiong Sin gemetar karena tenaga Cin

Siok Poo memang besar dan tangguh. Namun Cin Siok Poo

mengingat akan budi kebaikan Hiong Sin maka tidak mau melawan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1069

?Sianjiko, budimu terhadap siautee cukup besar, mana berani

siautee melawanmu?? Segera Siok Poo putar kudanya dan membawa

anak buahnya menyingkir.

Sengan minggatnya Siok Poo, ada jalan untuk kelima raja-raja

dan pasukannya meloloskan diri. Dengan menderita kerusakan dan

jatuh korban yang tak terbilang, lima raja itu keluar dari kepungan.

Sementara itu para panglima Tongtiauw setelah berhasil

melaksanakan tugas dengan baik, mereka lalu kembali masuk ke

dalam tangsi dan melaporkan jasa-jasanya.

Oleh Kunsu Lie Ceng, jasa-jasa itu lalu dicatat dalam buku

besar. Kelak bila peperangan selesai dan telah kembali ke kota raja,

mereka berhak menerima pangkat-pangkat sesuai dengan banyaknya

jasa yang ditanam.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Thia Kauw Kim telah

kembali dari pegunungan dan membawa sepikul rumput menghadap

kepada kunsu.

Melihat bahwa rumput yang dibawa oleh Thia Kauw Kim adalah

rumput biasa, meluaplah Kunsu Li Ceng. Dengan keras ia

membentak si Bloon.

?Bukan rumput biasa semacam ini yang kuperintahkan kau bawa

kemari, tetapi rumput KHO TONG CO. Lekaslah pergi pula ke

gunung Kho Tong San untuk memotongnya dan bawa kemari!?

Thia Kauw Kim mendongkol sekali, ia coba membela diri.

?Kunsu, sin telah pergi memotong rumput di pegunungan Kho

Tong San. mengapa dipersalahkan pula??

?Jangan mencoba pentang bacot dan main adu lidah di sini. Bila

kau tidak berangkat, kupenggal batang lehermu. Rumput ini sangat

perlu untuk keselamatan angkatan perang kita, tahu!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1070

Thia Kauw Kim tidak berani membantah lagi, dengan

menggerundel dalam hati ia berangkat pula ke Kho Tong San. tiba di

daerah pegunungan itu dipilihlah rumput-rumput yang subur.

Batangnya gemuk-gemuk dan tingginya sebatas perut manusia. Pikir

si Bloon, pastilah rumput-rumput ini yang disebut Kho Teng Co,

maka ia potong rumput itu sebanyak-banyaknya dan segera dibawa

pulang ke tangsi.

Waktu ditunjukkan kehadapan kunsu, kembali membuat kunsu

marah-marah.

?Binatang yang tak berguna! Sebetulnya engkau ini layak

dijatuhi hukuman mati, sudah dua kali melanggar perintah

kemiliteran. Akan tetapi mengingat jasa-jasamu banyak juga lepaslah

engkau dari hukuman pancung. Sebagai gantinya, engkau harus

memenggal kepala Kay SI Hiong dalam waktu tiga hari. Bila kali ini

engkau gagal juga, jangan harap bisa lolos dari kematian!?

Thia Kauw Kim tak berdaya. Dengan hati mendongkol ia

memberi hormat dan ngeloyor keluar.

?Celaka, tugasku malah lebih berat. Panglima-panglima yang

lihai saja tak sanggup menghadapi Kay Si Hiong. Masakan aku yang

diberi tugas yang sengaja dicari-cari untuk mencelakakan diriku.

Aih, sungguh apes sial nasibku!?

Thia Kauw Kim keluar dan melihat di medan perang berdiri

seorang pendeta yang berteriak-teriak menantang perang. Bukannya

menghampiri, sebaliknya putar kudanya ke jurusan lain dan

melarikan diri.

?Hm, mana dapat aku melawannya? Kalau sampai terkena biji

caturnya yang lihay, matilah aku. lebih baik cabut dulu, ini paling

sip!?

Sementara itu Kunsu Lie Ceng lalu memerintahkan pada

jenderal Uti Kiong untuk menggantikan tugas Thia Kauw KimKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1071

mencari rumput Kho Tong Co di pegunungan Kho Tong San.

Jenderal Uti Kiong memberi hormat dan menjalankan tugas itu

dengan patuh.

Waktu Uti Kiong berjalan melewati sebuah kampung di sekitar

pegunungan Kho Tong San, tiba-tiba telinganya dapat menangkap

suara seorang perempuan yang memberi perintah kepada suaminya

untuk membuang rumput atas tubuhnya

?Kho Tong, lekaslah buang rumput yang berada di bawah

badanku ini, rasanya sudah terlalu panas. Buanglah dan carikan yang

baru dan masih basah sehingga sejuk badanku!?

?Baiklah isteriku, sabarlah sedikit akan kupotongkan rumput

yang baru!?

Jenderal Uti Kiong merandek dan menantikan munculnya bapak

Kho Tong yang akan membuangrumput itu.

Tidak berselang lama dari arah rumah bambu itu muncul seorang

pegunungan yang membopong tumpukan rumput. Uti Kiong cepat

menghampiri dan menegur.

?Lauwhia (saudara), apakah engkau bernama Kho Tong??

Penduduk pegunungan itu menoleh dan membenarkan teguran

itu. ?Benar, saya yang rendah bernama Kho Tong. Ciangkun

mencariku ada urusan apakah??

Mendengar pengakuan ini Uti Kiong girang sekali. ?apa yang

kau bawa itu dan hendak kau apakan??

?Isteriku sedang melahirkan. Karena kehidupan rumah tangga

kami yang serba kekurangan, sehingga hanya dapat dengan rumput
rumput pegunungan sebagai kasurnya. Rumput-rumput ini telah

kering dan gatal, maka akan diganti dengan yang baru!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1072

?Hahaa hahaa sungguh kebetulan sekali, Bapak Kho Tong,

berikan rumput-rumput itu kepadaku. Dalam angkatan perangku

sangat membutuhkan rumput-rumput ini untuk tumbal, haa haaa.?

?Bagaimana aku berani memberikan kepadamu ciangkun?

Rumput-rumput ini bau karena ada noda darah waktu isteriku

melahirkan anak!?

?Justeru rumput-rumput inilah yang diperintahkan untuk dicari

oleh Kunsu. Marilah biar kubawa pulang ke tangsi. Lauwhia terima

kasih sekali atas budimu ini!?

Jenderal Uti Kiong lalu merebut rumput-rumput itu lalu

dimasikkan ke dalam keranjang. Ia perintahkan keeciangnya

memikul pulang. Bapak Kho Tong hanya berdiri menjuplak

terlolong-lolong penuh keheranan.

Tatkala Uti Kiong menghadap dan membawa pula rumput dari

Kho Tong, Kunsu Lie Ceng girang sekali.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?Bagus, bagus, rumput inilah yang kumaksudkan! Semua

panglima dan pasukan panah dikumpulkan. Mereka diperintahkan

untuk mengikat ujung panahnya dengan rumput-rumput Kho Tong.

?Ketahuilah bahwa Hui Phoa dari Kay SI Hiong akan hancur

berkeping-keping manakala terpanah dengan panah yang terikat

rumput-rumput Kho Tong Co. Oleh karena itu bersiap-siaplah!

Ujung-ujung panah kalian ikatlah dengan rumput ini dan didalam

peperangan nanti begitu kalian melihat biji-biji catur Kay Si Hiong

dilepaskan, panahlah biji-biji catur itu dengan cepat. Pasti biji-biji

catur itu akan pecah dan hancur beantakan!?

Semua panglima dan prajurit melaksanakan perintah itu. setelah

semuanya siap, kunsu Lie Ceng lalu memerintahkan panglima Cin

Siok Poo untuk keluar menantang perang.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1073

?Tantanglah Kau Si Hiong, bintangnya telah suram dan tidak

lama lagi ia akan menemui ajalnya!?

Cin Siok Poo memberi hormat dan mengepalai pasukannya.

Ketika anak buah Kay Si Hiong memberikan laporan bahwa di

medan perang telah muncul seorang panglima perang bermuka

kuning. Bukan main marahnya.

?Hmm bangsat muka kuning itu semalam telah mencegat

perjalanan cukong, kini ia muncul kembali hendak mengantarkan

jiwa. Hayolah kita keluar untuk menangkapnya!?

Kay SI Hiong membawa kantong wasiat dan tongkatnya keluar

menyambut tantangan dari Cin Siok Poo. Melihat Cin Siok Poo

segera ia pentang bacotnya untuk memaki.

?Bangsat muka kuning, kau datang mencari mampus, hah??

?Bukan aku yang mencari mampus. Kaulah yang akan

mampus!?

Meluaplah amarah Kay SI Hiong, kata-katanya dibolak-balik

begitu rupa. Ia angkat tongkatnya dan menyerang dengan jurus

Hweshio Thui yang lihay. Sambaran angin menderu-deru, sodokan,

kemplangan, sapuan cukup berbahaya dan dengan saluran tenaga

yang kuat.

Namun Cin Siok Poo dengan tangguh melawan serangan
serangan itu dengan sepasang kiannya. Pertarungan sangat seru dan

dalam sekejap puluhan jurus telah berlalu.

Beberapa saat kamudian Kay Si Hiong melarikan kudanya dan

kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya. Ia membuka tutup

kantong wasiatnya dan melesatlah puluhan biji catur. ?Siauutt

ciciitt cicitt !? Hui Phoa itu berkeredep mencicit-cicit mencari

sasaran.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1074

Kunsu Lie Ceng di tangsi demi melihat biji-biji catur

beterbangan, segera memerintahkan jenderal Lo Seng merentangkan

gendewa diikuti oleh panglima-panglima lain membidik biji-biji

catur dengan panah yang ujung-ujung nya telah diikat dengan rumput

Kho Tong. ?Seeerr seerr seerr craat seerr craat

pyurr !?

Biji-biji Hui Phoa meledak hancur menjadi berkeping-keping.

Khasiat Hui Phoa hancur dengan panah yang ada rumput bernoda

darah orang bersalin.

Melihat biji caturnya musnah, mengeluhlah Kay SI Hiong.

?Celaka ! Musnahlah jerih payahku selama puluhan tahun! Tak

ada lagi senjata yang kuandalkan!?

Ia angkat tombaknya dan mengamuk mencari jalan keluar. masih

mujur ia dapat mendobrak kepungan dan melarikan diri. Akan tetapi

karena malu akan kekalahan yang diderita, Kay Si Hiong melarikan

diri ke jurusan lain.

BERSAMBUNG

Siapakah yang dapat menemukan rumput Kho Tong CO itu?

Benarkah rumput-rumput itu akan dapat melawan biji-biji catur Kay

Si Hiong?

Bagaimana setelah biji-biji caturnya hancur? Masihkah ia berani

maju perang?

Siapa yang berhasil membunuh Si Hiong?

Bacalah Jilid ke Tiga Puluh Satu

S e g e r a T e r b i t !Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1075

JILID 31

Seorang pemimpin yang berpikiran terang akan berusaha

memajukan penghasilan rakyatnya. Agar mereka keatas dapat

cukup dalam mengabdi kepata orang-orang tuanya dan

kebawah cukup untuk memelihara isteri dan anak-anaknya.

Sehingga di dalam musim yang baik, seluruh keluarganya

berkelimpahan dan didalam musim yang kurang baik

(paceklik) terhindar dari kematian..

Dan akhirnya dipimpinlah mereka untuk berperilaku yang

baik. dengan demikian rakyat mudah diberi mimbingan.

(Bingcu I A : 7)

Sesungguhnya Cinta Kasih itu ialah anugerah Thian yang

sangat mulia dan rumah sentosa bagi manusia.

(Bingcu II A : 7)

? ooOoo ?

BAB LVI

SIAN HIONG SIN TERTAWAN

ANGKATAN PERANG TONGTIAUW

JENDERAL Cin Siok Poo melihat musuh telah kalah dan

melarikan diri, ia segera menarik pasukannya untuk kembali keKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1076

dalam tangsi. Ia berpendapat bahwa musuh yang telah kalah dan

melarikan diri tak perlu dikejar.

Sementara itu Hay Si Hiong dalam perjalanannya ke jurusan

utara, sambil berjalan bekerjalah otaknya. ?Aku adalah seorang

Agamawan, calon pendeta yang mengikuti jalan Thian. Berpuluh

tahun aku bertapa di pegunungan Thian Thao San sehingga

mendapatkan senjata gaib Hui Phoa. Berhadapan dengan panglima

Tongtiauw, senjataku yang begitu ampuh dapat dimusnahkan. Berarti

mereka mendapat dukungan dari Thian hmm akan sia-sialah

perlawananku. Lebih baik aku pulang kembali ke Thian Thao San

saja.?

Kay Si Hiong lalu mempercepat jalannya. Tak ada muka baginya

untuk kembali ke dalam kota dan menemui cukongnya.

Sehari semalam Kay Si Hiong berjalan kaki dengan menderita

luka oleh hantaman Kian Cin Siok Poo di punggungnya. Karena

luka-luka inilah banyak mengganggu kesehatan sehingga ia lambat

jalannya.

Pada hari kedua ia berjalan setengah terhuyung-huyung karena

luka di punggungnya semakin nyeri. Sampai sering kali ia terbatuk
batuk memuntahkan darah segar. ?Hm, pukulan itu cukup keras

sehingga aku terluka dalam. Kalau tidak cepat-cepat bertemu suhu,

celakalah jiwaku!?

Tengah ia berjalan bersusah payah dilihatnya dimuka ada sebuah

Kelenteng Tho Tee Bio (Hok Tek Ceng Sin atau Kelenteng yang

memuja Malaikat Tanah / Baurekso bumi).

?Hm, letih sekali dan sesak nafasku, baiklah aku mengaso di kuil

itu dan tidur sejenak. Kalau sudah puluh tenagaku dapatlah

kuteruskan perjalananku!?

Kay Si Hiong lalu naik ke tanjakan dan memasuki Kelenteng

Tho Tee Bio. Tiba-tiba di dalam tanpa memeriksa terlebih dahuluKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1077

akan keadaannya, ia langsung merebahkan diri di atas meja. ?Bruukk

blanngg !?

Suara tubuh berat di meja dan jatuhnya tongkat ratusan kati

membuat gaduh seperti terjadi gempa bumi. Hal ini telah

mengejutkan Thia Kauw Kim yang kebetulan bersembunyi di kuil itu

karena menerima tugas berat yang tak mungkin dijalankan yaitu

memenggal batang leher Kay Si Hiong yang sakti.

Apakah ini memang sudah diperhitungkan oleh Kunsu Li Ceng

ataukah suatu kebetulan?

Si Bloon yang ngumpet di kolong meja Kong Poo dan tengah

tidur pulas menjadi kaget dengan suara gaduh bagaikan gempa bumi

itu. ia bangun dan mengucek-ngucek matanya. ?Hm, benda apakah

yang jatuh itu? kelihatannya amat berat sehingga menimbulkan suara

gaduh dan tanah bergoncang? Pada waktu aku masuk ke dalam kuil

tadi toh cuaca baik dan langit bersih tiada mendung. Kenapa ini ada

suara yang bergemuruh??

Thia Kauw Kim bangun dan berjalan ke luar. Ia menengadahkan

mukanya memandang langit yang tetap biru bersih.

?Heran, suara apakah yang bergemuruh dan menggetarkan bumi

ini?? Ia masuk kembali ke dalam ruangan untuk memeriksa.

Bukan main gembiranya Thia Kauw Kim tatkala ada seonggok

kain kuning dan setelah ditegasi adalah jubah seorang pendeta.

Pendeta itu bukan lain adalah Kay Si Hiong. ?Crass hoayaahh

haduuhh !? mati aku! hoayoohh !?

Kay SI Hiong yang tengah tidur pulas karena dua malam satu

hari berjalan terus tidak mendengar tindakan kaki yang mendatangi

serta maut yang mengancam jiwanya. Tahu-tahu kakinya sakit dan ia

bangun dengan menjerit kesakitan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1078

Tatkala ditegasi siapa yang telah membacoknya, semakin

hancurlah perasaannya.

?Thia Kauw Kim, bunuhlah sekalian aku! jangan kau bikin cacat

hidupku dan menderita sengsara sehebat ini. bunuhlah!?

Thia Kauw Kim menggeleng-gelengkan kepala. ?Aku akan

membawamu menghadap cukong dan kunsu sebagai bukti. Nanti

hukuman apa yang hendak dijatuhkan atas dirimu, terserah beliau
beliau!?

Kay Si Hiong menangis menggerung-gerung. Ia menyesal bahwa

dirinya akan tamat riwayatnya hanya sampai di sini.

Thia Kauw Kim meminjam tambang dan pikulan kepada

penduduk yang tinggal di dekat kuil itu. kemudian mengikat tubuh

Kay Si Hiong dan dipikul dibawa pulang ke tangsinya.

?Hmm, inilah takdir Thian, tepat tiga hari aku dapat membekuk

Kay Si Hiong. Bila tidak, nyawakulah yang akan melayang.

Cin Ong dan Kunsu girang sekali melihat kedatangan Thia

Kauw Kim yang telah berhasil dengan baik menjalankan tugasnya.

Jasa-jasanya dicatat dalam buku besar.

Kunsu Lie Ceng memutuskan menjatuhi hukuman mati atas diri

Say Si Hiong. Thia Kauw Kim ditugaskan sebagai algojo untuk

merampungkan hukuman itu.

Berita tertangkapnya Kay Si Hiong dan telah dijatuhi hukuman

mati oleh tentara-tentara Tongtiauw telah sampai ke telinga raja-raja

di dalam kota Lok Yang. Mereka menangis sedih sekali. Tiada lagi

yang dapat diandalkan untuk melawan panglima-panglima

Tongtiauw.

Tengah dalam suasana duka itu, datanglah seorang penyuluh

yang memberikan laporan bahwa panglima undangan dari negeri

Jepang telah datang.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1079

Sekalian raja-raja itu lalu bangkit dan keluar untuk menyambut.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mereka mendapatkan seorang pangeran yang tingginya satu tombak

lebih empat kaki. Mengenakan pakaian perang berlapis emas dari

wmas murni. Bersenjatakan gada besar bergagang panjang. Matanya

tajam dan mulutnya lancip seperti paruh burung. Pada kedua

telinganya mengenakan anting-anting besar.

Karena Huma negeri jepang ini tidak bisa berbahasa Mandarin,

maka ia membawa serta dua orang juru bahasa yang dahulunya

berasal dari negeri Tengah juga kota Shoatang dusun Shoatang.

Kedua juru bahasa itu bernama Ong Kiu Liong dan Ong Kiu Hauw.

Kedua juru bahasa ini waktu dulu pernah dipersalahkan karena

terlibat masalah perampokan. Mereka akan dijatuhi hukuman mati,

namun beruntung waktu itu ada pembesar yang adil dan bijaksana

yang sudah menolongnya sehingga mereka dapat terluput dari

hukuman itu. penolong itu adalah komandan polisi kota Shoatang

Cin Kong.

Kini mereka senang sekali dijadikan juru bahasa dan dapat

menginjakkan lagi di negeri leluhurnya. Mereka bertujuan untuk

mencari penolongnya dan membalas budi yang besar itu.

Huma dari negeri Jepang itu lalu diajak masuk ke dalam istana

dan disambut dengan perjamuan yang hangat.

Ong Si Jiong sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih atas

bantuan dari sang Huma. Jarak yang begitu jauh serta cape lelah

yang dirasakan selama dalam perjalanan merupakan budi besar yang

sukar untuk membalasnya.

Ong Kiu Liong lalu menterjemahkan basa-basi itu ke dalam

bahasa jepang, hal mana membuat Gochi gembira sekali. Dia

menjawab dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh sekalian raja
raja itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1080

Baru setelah sang penerjemah mengalihkan ke dalam bahasa

Mandarin, sekalian raja-raja itu dapat mengetahuinya. Tidak lain

Gochi mengucap terima kasih atas sambutan yang demikian hangat,

pujian-pujian mana terlalu berlebih-lebihan sehingga ia tidak berani

menerimanya.

Selanjutnya Lok Yang Ong menanyakan mengapa Kunsu Thiat

Koan Tojin tidak turut serta bersama-sama pulang ke negeri Tengah.

Huma Cochi memberikan keterangan bahwa beliau masih pergi

lagi ke lain negeri untuk berdaya upaya mendatangkan bala bantuan

tentara-tentara pinjaman.

Mendengar jawaban ini, Lok Yang Ong gembira sekali. Ia

mengira kunsu Thiat Koan Tojin benar-benar akan mendatangkan

bala bantuan yang besar.

Sesungguhnya Thiat Koan Tojin yang tehu apa yang bakal

terjadi, setelah berada di Jepang dan menghitung-hitung cukongnya

bakal binasa sebab yang dilawan adalah Cin Beng Thian Ciu, maka

ia lalu angkat kaki seribu. Kembali ke pertapaannya untuk

mensucikan diri.

Dalam perjalanan itu kedua juru bahasa itu kelihatan berbisik
bisik satu sama lain. Mereka membicarakan bahwa tuan penolongnya

menjadi orang kepercayaan Cin Ong, padahal Gechi sangat lihay dan

mapuh, pastilah tuan penolongnya tak akan dapat melawannya.

Mereka bersepakat untuk berusaha membantu tuan penolongnya.

Bisik-bisik ini tidak didengar oleh siapapun juga, sebab

perjamuan itu sangat gaduh dan ribut sekali. Semua ngobrol-ngobrol

dan makan minum dengan penuh kegembiraan.

Sampai tengah malam perjamuan meriah itu baru ditutup.

Masing-masing lalu masuk ke kamar tidur untuk beristirahat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1081

Pada keesokan harinya, sehabis makan pagi raja-raja itu minta

Huma Gechi untuk maju ke medan perang.

Dari penerjemah ia menerima perintah itu. Gochi tertawa sambil

mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia sambar gadanya dan keluar ke

medan peperangan diikuti sepuluh ribu tentaranya.

Ong Kiu Liong dan Ong Kiu Hauw tetap mendampingi Huna

Gochi utuk menterjemahkan percakapan berlainan bahasa itu.

Kepada orang-orang Tongtiauw ia terjemahkan bahasa Jepang

kedalam bahasa Mandarin, sedangkan untuk Huma Gochi ia

terjemahkan percakapan bahasa Mandari kedalam bahasa Jepang.

Bercokol di atas kuda sakti Pek Liong Ma. Gochi berkaok-kaok

menantang perang.

Para penuluh angkatan perang Tongtiauw segera melaporkan

tantangan itu kepada Kunsu Lie Ceng.

?Siapakah diantara Liatwe ciangkun yang akan keluar

menyambut tantangan perang musuh??

?Biarlah siauciang yang maju menghadapinya!?

?Baiklah, jangan gegabah! dia adalah panglima undangan yang

datang dari negeri Jepang, berhati-hatilah Thia ciangkun!?

Si Bloon mengucapkan terima kasih. Setelah memberi hormat ia

lantas menyambar kapaknya dan keluar untuk menyambut tantangan

musuh.

Melihat panglima musuh yang lain sekali, Thia Kauw Kim agak

heran juga, karena kata-kata panglima itu sama sekali tidak

dimengertinya. Thia Kauw Kim menjadi marah, jengkel dan merasa

diperhina. Ia membalas dengan caci maki yang kelawat batas.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1082

Sebaliknya Huma Gochi juga tak mengerti apa yang dikatakan

lawannya. Ia minta kepada penerjemahnya untuk mengartikan kata
katanya itu.

Demi mengetahui apa yang dikatakan oleh lawan. Bukan main

murkanya . Gochi mengayunkan gadanya dan menyerang dahsyat.

?Trangg hanya sekali pulul Thia Kauw Kim berjengit dan

telapak tangannya pecah-pecah dan mengucurkan banyak darah.

Kedua lengannya kesemutan dan terbanglah semangatnya. ?Celaka,

dia lihay sekali!? Cepat-cepat ia putar kudanya dan kembali ke dalam

tangsi.

Thia Kauw Kim langsung menghadap kunsu Lie Ceng dan

melaporkan kekalahannya serta kehebatan musuh.

?Siapakah diantara liatwe yang rasanya mempunyai kepandaian

untuk melawan musuh??

Jenderal Cin Siok Poo memanjukan dirinya. ?Boatciang akan

mencoba untuk melawan musuh!?

?Bagus, berhati-hatilah Cin Ciangkun! Musuh datang dari negeri

jepang, bukan saja tenaganya dangat kuat, bugenyapun cukup

tangguh!?

?Terima kasih atas peringatan dari kunsu!? Cin Siok Poo

memberi hormat dan keluar mengepalai pasukannya untuk maju ke

medan perang menghadapi musuh.

Waktu mendekati lawannya, Cin Siok Poo melihat kedua

pendamping seakan-akan pernah melihatnya, akan tetapi telah lupa

entah dimana?.

Sebaliknya kedua pendamping itu karena sudah lama tidak

bertemu telah lupa sama sekali. Kedua panglima itu saling

berhadapan dan mulai bertanya jawab.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1083

?Apa katanya? Bertanya Cin Siok Poo kepada pendamping. Ia

telah maklum bahwa panglima ini adalah panglima undangan yang

datang dari negeri asing.

Ong Kiu Liong menterjamahkan ke dalam bahasa Mandarin.

?Ciangkun, ia menanyakan siapa nama Ciangkun??

?Oh begitu? Terjemahkan, namaku Cin Kiong alias Cin Siok

Poo. Panglima perang dari angkatan perang Tongtiauw.?

?Jadi ciangkun adalah Injin (tuan penolong) kami? sungguh

takdir Tuhan telah menetapkan. Dahulu di Shoatang kami telah

menerima pertolongan ciangkun sehingga jiwa kami lolos dari

kematian.

Lama kami dua bersaudara mencari-cari, kapankah kamii dua

bersaudara dapat bertemu dengan Injin dan membalas budi itu.

Injin, Huma dari negeri Jepang ini sangat kuat dan ampuh sekali.

Oleh karena itu kami bertekad hendak mengelabuhi dan membantu

Injin.?

Cin Siok Poo girang sekali mendengar kata-kata penerjemah itu.

Gochi tidak mengerti apa yang mereka percakapkan. Oleh karena itu

merasa jengkel karena percakapan itu tidak ada habis-habisnya. Ia

lalu bertanya.

?Ong Kiu Liong, apakah yang kau percakapkan??

Kiu Liong memberi kode kepada Siok Poo. ?Injin, kami akan

menipunya. Bilamana dia menoleh, cepatlah turun tangan untuk

membunuhnya. Sia amat kuat, bila tidak dengan jalan demikian,

mana mungkin Injin dapat mengalahkannya.

Cin Siok Poo bersiap-siap dengan tombaknya, ia

menganggukkan kepala. Kembali Gochi tidak sabar dan menanya

dengan marah.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1084

?Apa sih yang kalian percakapkan? Kenapa tidak ada sudah
sudahnya??

Ong Kiu Liong dengan keras menjawab. ?Panglima Tongtiauw

ini mendengar berita bahwa Liu Kiu Kok Ong telah menutup mata.

(Liu Kiu Kok Kong adalah ayah mertua Gochi). Maka sebaiknya

ciangkun pulang!?

Gochi kaget setengah mati mendengar jawaban itu. ia lupa diri

dan tidak ingat kalu kini berada di medan perang dan sedang

menghadapi panglima musuh yang siap mengayunkan senjatanya. Ia

menoleh kepada Ong Kiu Liong untuk menegaskan keterangan itu.

?Apa yang kau katakan? Benarkah Gokhu (ayah mertua)

meninggal dunia??

Disaat itulah Cin Siok Poo dengan gerakan cepat menusukkan

tombaknya dan persis menembus ulu hati Gochi. ?Craatt hoayaah

!?

Darah menyembur bagaikan pancuran, tubuh yang tinggi besar

itu roboh dengan menimbulkan suara yang keras. Disinilah dan

hanya dengan sekali tombak, jiwa Huma Gochi telah melayang.

Ong Kiu Liong dan Ong Kiu Hauw segera meloncat turun dari

kuda mereka, memberi hormat kepada CinSiok Poo dan menyatakan

menakluk kepada Tongtiauw.

Anak buah yang dibawanya, melihat panglimanya gugur dan dua

penerjemah menyeberang kepada musuh. Mereka pada berlarian

masuk ke dalam kota dan melaporkan peristiwa itu kepada lima raja
raja.

Tidak terkirakan betapa terkejut dan dukanya para raja-raja itu.

sampai tidak sepatah katapun dapat meluncur keluar dari

tenggorokannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1085

Sementara itu Cin Siok Poo membawa dua penakluk itu dan

membawa pasukannya kembali ke tangsi.

Dalam perjalanannya pulang, Cin Siok Poo menanyakan dimana

mereka pernah bertemu? Kenapa kedua ssaudara itu menyebutnya

Injin?

Kedua penerjemah itu lalu mengulang kembali kisah hidupnya

tatkala terlibat persoalan peampokan sampai dijatuhi hukuman mati.

Untung ada Cin Siok Poo yang telah membela dan menolongnya

sehingga terluput dari hukuman mati.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?Oh kiranya begitu, sudah lupa sama sekali aku akan peristiwa

itu. pertemuan saat ini benar-benar merupakan rejeki bagiku. Kalau

tidak ada cuwei Ongheng, mana dapat saya mebunuh Huma negeri

Jepang itu ??

?Ciangkun, kami sendiri tidak menduga akan terjadinya

pertemuan ini, semuanya sudah disuratkan dalam takdir, kita

hanyalah sebagai titah hidup saja.?

Setibanya di tangsi, jenderal Cin Siok Poo lalu membawa dua

bersaudara Ong itu menghadap pada Cin Ong.

Kemenangan ini sangat menggembirakan. Kedua Ong

bersaudara diterima dengan tangan terbuka penaklukannya. Mereka

diberikan kedudukan sebagai perwira menengah dalam ketentaraan.

Dalam sidang kelanjutan, Kunsu Lie Ceng memberikan tugas

kembali kepada jenderal Cin Siok Poo. Diberinya sebuah Kimlong

(surat perintah rahasia). Ia diharuskan segera berangkat ke daerah

pegunungan Hong To San.

?Bawalah anak buah ciangkun ke daerah pegunungan Hong To

San! jalankan tugasmu sesuai dengan apa yang tertulis dalam

Kimlong ini!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1086

Cin Siok Poo memberi hormat dan segera berangkat ke posnya.

Kunsu Lie Ceng memanggil pula Thia Kauw Kim dan memberi

tugas padanya.

?Thia ciangkun, pergilah ke pegunungan Ang Tho San. bila kau

bertemu dengan seorang yang bertubuh tinggi besar, mukanya

bopeng dan memelihara jenggot panjang tak teratur. Di punggungnya

menggendong paohok dan sebilah golok. Tidak usah kau banyak

bertanya-tanya. Penggal batang lehernya dan bawalah kemari!?

Thia Kauw Kim memberi hormat dan berlalu.

Semeentara itu, lima raja-raja diliputi rasa sedih yang tiada

taranya, mereka tak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Dalam

suasana kedukaan seperti itu tampillah Sian Hiong Sin dan

menyatakan niatnya untuk memanggil kawan-kawannya yang

berkepandaian tinggi. Bila kawan-kawannya ini bisa diundang

datang mungkin dapat menghalau angkatan perang Tongtiauw.

?Ciongwe Ongya, jangan terlalu bersedih, sin masih mempunyai

kawan yang berkepandaian cukup tinggi. Mereka tinggal di

pegunungan Ang Tho San. kawan-kawan sin itu merupakan tiga

sekawan, namanya Hauw Kun Tat, Sie Ban Tiat dan Sie Ban Cun.

Asal ketiga kawan sin itu bersedia datang, pastilah dapat mengusir

angkatan perang budak-budakk Tong itu! kini sin akan menulis surat

untuk memanggil mereka!?

Lima raja-raja itu agak terhibur haatinya mendengar niat Sian

Hiong Sin.

?Baiklah, segera kau kerjakan niatmu itu Huma!?

Sian Hiong Sin lalu menulis sepucuk surat. Kemudian

memerintahkan orang kepercayaannya yaitu Sian An untuk

berangkat ke Ang Tho San untuk menyampaikan suratnya kepada

Hauw Kun Tat bersaudara.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1087

Sian An adalah seorang tinggi besar, bermuka bopeng,

memelihara jenggot panjang tak teratur. Memang orang inilah yang

dimaksud oleh Kunsu Lie Ceng untuk dibunuh. Padahal si Bloon

telah lama mengenalnya dan merupakan kenalan baik pula. Oleh

karena itu tatkala si Bloon duduk beristirahat di bawah sebatang

pohon di daerah Ang Tho San lewatlah Sian An.

?Celaka, orang ini adalah kenalan baik, bagaimana aku tega

membunuhnya?

Thia Kauw Kim lalu memanggil Sian An, diajaknya duduk dan

makan minum bersama. Didalam makan minum itulah ia terangkan

bahwa ia mendapat tugas dari kunsu Lie Ceng untuk memenggal

batang lehernya.

Sian An kaget setengah mati. Berhadapan dengan Thia Kauw

Kim, mana dapat meloloskan diri? Oleh karena itu ia cabut golok di

punggungnya dan membunuh diri.

Thia Kauw Kim menarik nafas sedih sekali. Ia bungkus buah

kepala Sian an dan pulang menghadap kunsu untuk melaporkan hasil

tugasnya.

Oleh kunsu, buah kepala Sian an lalu dipancang dengan sebatang

bambu dan dipasang di depan pintu tangsi.

Hal ini segera diketahui oleh petugas mata-mata tentara serikat

dan dilaporkan kepada lima raja raja.

Mengeluhlah lima raja-raja itu dan habislah sekarang! Apa lagi

yang dapat diandalkan?.

Semua panglima perangnya telah gugur. Panglima-panglima

undangan juga sudah pada binasa. Tinggal menanti keruntuhannya

saja.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1088

Menyaksikan suasana yang pahit getir dan penuh kedukaan ini,

Sian Hiong Sin menjadi muntap amarahnya. Dengan hati pedih ia

pulang ke gedungnya.

Ong Kiong Cu (adik perempuan raja Lok Yang Ong Ong Si

Jiong yang dinikahkan dengan Sian Hiong Sin) ketika melihat

suaminya pulang menjadi girang sekali.

?Suamiku, sudah berbulan-bulan engkau selalu berperang, tak

ada waktu sesaatpun untuk pulang ke rumah menengok Ie. Kini

engkau datang ke rumah, apa barangkali angkatan perang budak

Tong telah dapat dihancurkan??

Sian Hiong Sin menghempaskan tubuhnya ke sebuah kursi dan

mengucurkan air mata.

Hal ini membuat isterinya menjadi terharu dan maklum sudah

dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ia duduk di dekat suaminya dan

turut menangis.

?Isteriku, justeru kepulanganku hari ini adalah ingin berpamit

padamu!?

?Mau kemana engkau suamiku? Apakah akan mencari bala

bantuan keluar negeri lagi??

Sian Hiong Sin menggeleng-gelengkan kepala. ?Tidak ada

bantuan lagi baik darimanapun yang dapat kita harapkan!?

Dengan suara berat dan serak-serak, Sian Hiong Sin menuturkan

kegagalan usahanya yang terakhir. Terbunuhnya Sian An dan

menakluknya Hauw Kun Tat tiga sekawan yang dipanggil oleh Cin

Siok Poo.

?Kiongcu isteriku yang tercinta, angkatan perang Tongtiauw

sangat kuat. Dibawah pimpinan Cin Ong Lie Si Bin selalu menang

dalam setiap peperngan. Panglima-panglima kita dan juga panglima
panglima undangan semua dapat mereka bunuh. Kini di Lok YangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1089

hanya tinggal lima raja-raja tanpa panglima perang yang dapat

melindungi.

Hari-hari mendatang tinggal menunggu saat kehancuran saja.

oleh karena itu, khawatir tidak ada kesempatan untuk menyampaikan

selamat berpisah denganmu, maka hari ini kuperlukan pulang untuk

pamitan.

Kiongcu semakin menjadi tangisnya, menggukguk keras dengan

perasaan hancur luluh. Ibarat nyanyian Tetty Kadi ?Hancur hatiku

mengenang dikau, berkeping-keping jadinya!?

?Suamiku, jadi engkau pulang ke rumah kali ini adalah untuk

yang penghabisan? Apakah sudah tidak ada lagi harapan untuk

menang dalam peperangan??

?Tidak ada lagi harapan isteriku yang terkasih. Hanya satu

permintaanku, jagalah kesucian dan kesetiaanmu. Aku akan

menunggumu di pintu akherat!?

?Jangan khawatir suamiku, budimu terhadap kakak baginda tiada

taranya, mana aku tega berbuat serong??

Sian Hiong Sin tertawa mendengar kata-kata janji setia dari

isterinya.

?Lapanglah hatiku isteriku, aku dapat pergi ke medan perang

dengan hati lapang setelah mendengarkan janji setiamu!? Sian Hiong

Sin lalu mengangsurkan sebilah pedang pusaka kepada isterinya.

?Bila aku tertangkap dan dibunuh oleh musuh, kemudian kota

Lok Yang tak dapat dipertahankan lagi, kau akhirilah hidupmu

dengan pedang pusaka ini. kau akhirilah hidupmu dengan setia di

pintu akherat.

Ong Kiongcu menerima pedang dari tangan suaminya.

Tangisnya semakin keras sehingga tak dapat menjawab sepatahKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1090

katapun. Sian Hiong Sin lalu bangkit dan mencium pipi dan kening

isterinya.

?Selamat tinggal isteriku yang tercinta. Jangan kau lupakan janji

setiamu. Aku akan selalu setia menantimu di pintu akherat.? Sian

Hiong Sin lalu melangkahkan kakinya keluar.

Ong Kiongcu bangkit dan lari memeluk suaminya. ?Cepat sekali

engkau mau meninggalkan Ie suamiku. Mengapa tidak cukup satu

jam engkau sudah harus meninggalkan diriku??

?Takdir sudah menentukan! Aku harus maju ke medan perang.

Disini tiada panglima lagi yang akan maju ke medan perang.?

?Oh, suamiku. Tegakah engkau akan meninggalkan diriku begitu

saja??

Sian Hiong Sin hancur luluh perasaannya, namun dikuatkan

hatinya. Didoronglah isterinya sehingga terpelanting dan menjerit

keraskemudian pingsan.

Dayang-dayang keraton sibuk memberikan pertolongan pada

tuan puterinya yang kelenger itu.

Sian Hiong Sin menyambar senjatanya dan tanpa berpamit

kepada raja-raja serta kakak iparnya terus saja keluar pintu

mencemplak kudanya dan menerjang ke tangsi musuh.

Para pemantau segera memberi laporan kepada Cin Ong dan

Kunsu. Bahwa Sian Hiong Sin seorang diri menerjang barisan

Tongtiauw.

?Dia adalah orang gagah yang kusayang tentara-tentaraku.

Berusahalah menangkapnya hidup-hidup dan jangan lukai dia!?

Para prajurit menerima baik perintah itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1091

Bersamaan dengan ini, Kunsu Lie Ceng memberi hormat kepada

baginda dan menyerahkan kembali Cap kebesaran serta pedang

kekuasaan otoritetnya.

?Kunsu, Nio Ong (Lima Raja-raja) belum bubar, dan kini Sian

Hiong Sin datang mengamuk. Keamanan belum pulih seratus persen,

kenapa kau sudah hendak pergi??

?Tidak lama lagi Ngo Ong akan binasa, Sian Hiong Sin tidak

membahayakan. Percayalah kini Pinto hendak pergi ke Pak Hay (laut

Utara). Harap cukong dan sekalian ciangkun berlapang hati!?

Sebelum berangkat, Lie Ceng memberi beberpa butir Yo Wan

kepada jenderal Uti Kiong.

Dengan hati berat terpaksa Lie Ceng dilepas.

Kembali kita ikuti kiprahnya Sian Hiong Sin. Karena tentara
tentara mendapat perintah tidak diperkenankan melukai Sian Hiong

Sin maka leluasalah dia.

Tangsi Timur diobrak-abrik. Tentara-tentara yang berjaga-jaga

disana tidak berani bertempur secara sungguh-sungguh sebab
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

khawatir nanti melukainya. Dengan demikian, banyaklah yang

menjadi korban.

Setelah tangsi Timur dirusak, Sian hiong Sin mengamuk ke

tangsi Utara.

?Panglima Tongtiauw, kemana kalian? Aku Sian Hiong Sin

datang, mengapa lakian mengumptkan diri? Budak Tong, keluarlah

untuk menerima kematian!?

Tidak ada jawaban sama sekali. Hal ini membuat Hiong Sin

murka. Ia menerjang tangsi Utara sehingga morat-marit dan banyak

menelan korban.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1092

Setelah tangsi utara dirusakkan, ia menju tangsi Barat. Disinipun

rudak berat dan banyak jatuh korban. Dari tangsi Barat ia teruskan ke

tangsi Selatan.

Setelah empat sektir tangsi angkatan perang Tingtiauw

dirusakkan, akhirnya menerjang ke senteralnya (tengah-tengah atau

pusat).

Melihat bahaya yang mengancam ini, Ji Bouw Kong yang

pangkatnya kembali menduduki kepala staf angkatan perang

merangkap penasehat (Kunsu) segera bertindak.

?Cukong, bila Sin Hiong Sin menerjang kemari, kita terancam

bahaya. Oleh karena itu kita tangkap dia hidup-hidup baru kemudian

membujuknya pula!?

Cin Ong menerima saran ini dirasa memang benar.

Ji Bouw Kong melihat dua deretan panglima yang berdiri di

kanan kiri Cin Ong, kebanyakan adalah saudara-saudara Kiat Pay di

Shoatang Kee Liu Tian.

Oleh karena itu perintah itu tidak diberikan kepada mereka.

Sebab mereka yang masih terikat persaudaraan, tidak nanti akan

secara sungguh-sungguh. Rasa sungkan-sungkan, persaudaraan dan

budi kebaikan akan tebal pengaruhnya.

Satu-satunya panglima perang yang bisa melaksanakan tugas ini

tak lain dan tak bukan adalah si Hitam buas Uti Kiong.

Sia pa sama sekali tak terikat persaudaraan hutang budi dan

persaudaraan-persaudaraan lain, maka perintah dijatuhkan atas

pundaknya.

?Uti ciangkun, tugas ini jatuh pada diri ciangkun lawanlah dia

dan tangkap dia hidup-hidup!

Uti Kiong menerima baik tugas itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1093

?Jangan lukai dia, aku sayang akan kegagahannya!?

Uti Kiong mengiakan dan setelah memberi hormat lalu bangkit

menjalankan tugasnya.

Melihat yang muncul adalah jenderal hitam, bercekatlah hati

Sian Hiong Sin. Celaka, tamat sudah riwayatku!?

Ia lalu angkat senjata menyerang. Uti kiong angkat pula

ruyungnya menangkis. Hanya dalam pertahanan puluhan jurus,

selanjutnya SianHiong Sin dapat dijambret pakaiannya dan dibanting

ke tanah. Ia lalu diseret dan bersama-sama Uti Kiong menghadap Cin

Ong.

Melihat Sian Hiong Sin telah tertangkap hidup-hidup dan tak

kurang suatu apa. hati Cin Ong gembira sekali.

Ia bangkit dari kursinya dan dengan tangan sendiri melepas tali
tali yang mengikat tubuh dan kaki tangan Sian Hiong Sin.

?Sin Jiko selamat bertemu, mari silakan duduk dan pasang

omong!?

Sian Hiong Sin bukannya menyambut sikap hormat dan manis

budi dari Cin Ong itu dengan baik, sebaliknya memakinya.

?Budak Tong bangsat benar-benar kau! Jangan coba

membujukku. Disaat hidup aku tak dapat membunuhmu, nanti bila

aku mati rohku akan menggerek nyawamu!?

?Sian Jiko, sabarlah, mari silakan duduk!?

Dan Cin Ong menuturkan peristiwa salah bunuh di Leng Tong

Koan. Atas nama orang tuanya ia mohon maaf.

? ooOoo ?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

1094

BAB VII

ROH SIAN HIONG SIN TERBANG KE

NEGERI KOREA DAN MENITIS ATAS

DIRINYA JENDERAL KHAY SOUW BUN.

?SIANGONGHENG, peristiwa di Ca Si Kang itu sesungguhnya

tidak disengaja oleh Hui Ong. Karena mengira bahwa kakak

Ongheng sebagai kawanan begal, maka dipanahlah.

Sian Ongheng, bukankah engkau juga pernah mengejar aku di Gi

Ko Wan dan hendak membunuhku? Bila kita mempertimbangkan

dengan bijaksana, persoalan kita sesungguhnya sudah seimbang.

Marilah kita kita sudahi perasaan dendam itu dan di sini Kho

akan menjura sekali lagi mohon maaf!?

Sian Hiong Sin bukannya menerima permohonan maaf itu,

sebaliknya semakin mendidih bergolak darahnya. Matanya dappat

melihat pedang yang tergantung di pinggang Cin Ong, segera

direbutnya dan menebas batang leher Cin Ong.

Panglima-panglima yang berdiri di kanan kiri Cin Ong sangat

terkejut. Mereka berbareng mengangkat senjata dan menangkis

tebasan Sian Hiong Sin. ?Trangg trangg trangg !?

Beberapa kali ayunan pedang Sian Hiong Sin selalu saja dapat

ditangkis. Bukan main meluap amarahnya.

?Budak Tong, kau menyuruh aku menakluk kepadamu?


The Kite Runner Karya Khaled Hosseini Goosebumps Misteri Anjing Hantu Mustika Lidah Naga 7

Cari Blog Ini