Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 20
sebagai Taycu Taypo.
Pada hari kedelapan setelah pesta meriah secara besar-besaran
itu selesai, maka menteri pembangunan turun tangan untuk
mengonterol para pekerja yang mulai membangun Wisma Angkatan
Perang Kie Lin Kek.
Oleh karena itu dalam waktu yang relatif singkat gedung Wisma
Angkatan Perang telah selesai di bangun. Pada hari peresmiannya,
baginda sendiri hadir dan membuka selubung batu giok dimana
tertulis ukiran-ukiran buah kalam Cin Ong yang berbunyi :
Dengan sepasang kian
mendirikan ahala Tong.
Dengan sebatang Pian
memperkokoh kejayaan keluarga Lie.
Pada waktu pembukaan Wisma Angkatan Perang itu tidak hanya
para pembesar, akan tetapi juga segenap rakyat ibu kota berduyun-Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1226
duyun datang ikut menyaksikan. Tidak satupun yang tidak memuji
keindahan Wisma Angkatan Perang ini.
Para panglima dan pembesar yang berjasa semuanya
mengenakan pakaian kebesaran yang gemerlapan dengan mutiara.
Mas dan tanda-tanda jasa.
Pada waktu pesta peresmian dibukanya gedung Wisma
Angkatan Perang KIE LIN KEK itu, In Ong can Cee Ong dua
pangeran bajingan juda hadir. Duduk di deretan terdepan dan makan
dengan angkuh.
Para panglima dan pembesar tidak ambil peduli dan membiarkan
mereka dengan sikapnya yang konyol itu. tidak demikian dengan si
Bloon, setiap menyumpit makanan ia melirik kepada dua pangeran
bajingan itu. semakin lama hatinya semakin muak dan tak dapat
mengendalikan kesabarannya.
?Bajingan-bajingan ini apa sih jasanya? Selalu saja kalah perang,
merugikan negara, mengorbankan banyak jiwa dan bwaya. Bahkan
jahat sekali, fitnah-fitnahnya hampir saja menelan kita semua. Hm,
saudara Lo Seng, Lauw Bun Ceng, semua mati dari fitnah busuknya.
Sekarang masih juga bisa petantang-petenteng kemaki sekali. Baik
aku permainkan mereka.?
Thia Kauw Kim bangkit dan mengibas-ngibaskan pakaian
kebesarannya. Waktu itu baginda sudah mengundurkan diri dan
kembali ke iatana.
Si Bloon berjalan mondar-mandir dihadapan kedua pangeran,
sambil sesekali batuk dan bersin yang sengaja ditujukan kepada
kedua pangeran bangsat itu.
Puncaknya setelah ia ditegur mereka, malahan mendelik,
bertolak pinggang dam mencaci-maki.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1227
?Apa maumu datang kemari heh? Apakah tidak lebih bail pulang
atau mengeloni selir-selirmu! Baginda menghargai kita panglima
panglima yang telah berjasa, dengan hadiah gedung insah Kie Lin
Kek. Lalu apa jasamu? Korbankan banyak jiwa, biaya, fithan,
mesum, huh tidak malu, masih juga pasang tampang di sini!?
Cin Siok Poo cepat-cepat bangkit dan membentak si Bloon.
?Saudara Thia, diam! Tutup mulutmu, mengapa di hari baik ini
mencari ribut? Maaf In Ong dan Cee Ong, mungkin dia telah
mabuk.?
Akan tetapi kedua pangeran itu bangkit, dikawal para
keeciangnya bergegas meninggalkan gedung Wisma Angkatan
Perang dengan perasaan dendam.
Tiba di istananya kedua pangeran itu lalu berunding. ?Mereka
terlal jumawa dan menyebalkan. Baiklah kita ambil kas negara dan
membangun gedung yang sama indahnya untuk menyaingi Kie Lin
Kek. Gedung itu nanti kita beri nama SENG SIAN KEK (untuk
menikmati alam kedewaan/ Kahyangan)?
?Bagus, kita tunjukkan bahwa kitapun bukan orang-orang
tempe!? mendukung Cee Ong.
Maka dengan beaya berlipat ganda, para pekerja melembur
bangunnan itu siang dan malam. Di dalam waktu singkat berdirilah
gedung indah di muka Lie Lin Kek, namanya Seng Sian Kek.
Setiap hari kedua pangeran dan pengawal-pengawal serta
keeciangnya makan minum, mabuk-mabukan dan melihat tari-tarian,
opera dan musik.
Dengan adanya saingan ini gedung Kie Lia Kek menjadi kalah
ramai. Para pelancong dan rakyat banyak yang menonton di gedung
San Sian Kek.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1228
Para panglima dan pembesar sesungguhnya tak ambil peduli
dengan urusan kecil itu. Tidak demikian dengan si Bloon. Ia menjadi
sengit dan mencari akal untuk merebut pasaran.
Dengan sedikit beaya yang ia ambil dari saku sendiri. Disuruhlah
beberapa serdadu Tobang untuk memasak Bakmi, Pangsit dan
Bakpao.
Di depan gedung Kie Lin Kek ditulisi pengumuman. Siapapun
yang datang akan diberi secara Cuma-Cuma dua bungkus Bakmi,
dua buah Pangsit dan dua buah Bakpao.
Kontan saja penduduk yang berkerumun di gedung San Sian kek
menjadi bubaran. Mereka bergeromol antri untuk mendapatkan
bagian gratis itu.
Seketika gedung Seng Sian Kek sunyi sepi. Hal mana membuat
kedua pangeran itu menyumpah-nyumpah. Mereka juga membuat
pengumuman, setiap pendatang akan dibagikan secara Cuma-Cuma
dua bungkus Mi, empat buah Pangsit dan Bakpao.
Keesokan harinya Kie Lian Kek menjadi sepi dan Seng Siankek
menjadi ramai. Si Bloon tidak tinggal diam, ia lipat gandakan,
delapan bungkus Mi, sepuluh Pangsit dan Bakpao.
Begitulah, persaingan berjalan sangat unik dan seru sekali. Dari
sepuluh mengingkat lima belas, dua puluh dan akhirnya In Ong dan
Cee Ong mengambil banyak sekali uang negara. Mereka
ditambahkan satu Cee uang perak.
Uang si Bloon terkuras habis dan kalah dalam bersaing. Namun
rakyat menjadi malas bekerja. Setiap pagi mereka antri untuk
mendapatkan makanan dan uang Cuma-Cuma.
Si Bloon tidak tinggal diam, ia mencari Uti Kiong. Kebetulan
hari itu si buas sedang minum arak sampai setengah mabok.
Kesempatan itulah digunakan sebaik-baiknya oleh si Bloon.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1229
?Lohek, Bansweya menghadiahkan engkau sebatang Kongpian,
gunanya untuk apa??
?apa kau tak mendengar waktu kongpianitu dihadiahkan
kepadaku? untuk menghukum siapa saja yang salah dan melanggar
hukum serta undang-undang negara.?
?Bagus, sekarang In Ong dan Cee Ong mengambnil banyak
sekali uang negara, dihamburkan kepada rakyat, sehingga mereka
malas bekerja dan setiap hari antri untuk mengemis uang dan
makanan di Seng Sian Kek. Mengapa tak kau hukum mereka??
?Apa sangkut pautnya dengan undang-undang Hukum Negara?
Itu toh uang jatah kedua pangeran itu sendiri??
?Sungguh kau tak berguna. Dulu difitnah dan hampir melayang
jiwamu. Masih juga engkau bisa tahan sabar??
Uti Kiong polos tetapi memeng bodoh. Mendengar demikian,
meluaplah marahnya.
?Hm, baik aku mencarinya dan memukulnya sampai mampus.?
Melihat Uti Kiong murka dan larikan kudanya ke gedung Seng
Sian Kek, si Bloon menjadi teratapan. ?Celaka, kalau sampai
kejadian kedua pangeran itu dibunuhnya. Kemudian baginda
mengusut dan si Hitam mengatakan aku yang menyuruhnya , akan
ludeslah riwayatku.
Ia lalu mendahului Uti Kiong datang ke gedung itu dan berkaok
kaok.
?In Ong dan Cee Ong, lekas lari! Si Hitam membawa Kongpian
hendak menghukum kalian. Tidakkah engkau sadari engkau banyak
menghambur-hamburkan uang negara, membangun gedung tanpa
seijin baginda dan mengajar rakyat malas. Dosa kalian cukup untuk
mendapatkan hukuman mati dari si hitam, maka bila kalian ingin
selamat larilah!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1230
In Ong dan Cee Ong yang tengah mabuk-mabukan menjadi
terperanjat. Dari Loteng mereka dapat melihat si Hitam sedang
mendatangi. Seakan semangatnya terbang. ?Celaka, mari kita lari!?
Dengan para keeciangnya membobol pintu belakang dan lari
pulang ke istananya. Sekujur badan, kaki dan tangannya dingin
karena takutnya.
Thia Kauw Kim menyusul naik dan memberi saran. Semua
barang, dan sisa uang yang bertumpuk ini bagikankepada rakyat
untuk terakhir kali. Kemudian gedung yang tak berguna ini
musnahkan dengan api. Dengan demikian rakyat tak akan bermalas
malasan lagi. Pun engkau dapatlah melampiaskan sakit hatimu!?
Uti Kiong yang tolol san Buta Huruf menurut saja. semua
barang, makanan dan sisa uang dibagi-bagikan kepada rakyat.
Kemudian meminta bantuan mereka pula untuk menyirami gedung
itu dengan minyak gas dan disulutlah. ?Buull !?
Dalam sekejap gedung megah dan indah yang menjadi saingan
Wisma Angkatan Perang itu musnah dimakan api.
Mendengar berita ini In Ong menangis saking jengkel dan penuh
kemarahan.
?Cin Ong dengan mengandalkan panglimanya yang banyak
selalu menghina dan menghancurkan kesenangan hidup kita. Samtee,
hayolah menghadap Hu Ong dan melaporkan hal ini!?
Goat Kit mencegah tindakankakaknya dengan memperingatkan
bahwa pembangunan Seng Sin Kek itu tanpa sepengetahuan
ayahanda baginda. Membagi-bagikan uang dan makanan itupun telah
menguras banyak kas negara. Bila baginda mendengar pasti kitapun
dijatuhi hukuman berat!?
?Lalu apa yang harus kita perbuat? Adakah akal untuk membalas
sakit hati ini??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1231
Gian Kin yang memang licin dan punya sejuta akal itu lalu
membisikkan ke telinga kakaknya. Seketika wajah In Ong cerah dan
manggut-manggut.
?Asal taktik ini berhasil, kita akan hidup tenteram dan berkuasa
mutlak.?
Pada suatu pagi hari dalam balairung, nampaklah kedua
pangeran berhati busuk itu menghadap ayahanda baginda. Setelah
maju bersembah, kedua pangeran itu memberi saran kepada Kho
Cauw.
?Hu Ong, kita berada di tengah-tengah musim Hee (panas).
Hawa sangat panas dan gerah sekali. Menghadapi udara buruk ini,
sinji mendapat ilham untuk membuat minuman dingin untuk
menghilangkan rasa gerah dan haus para pembesar dan panglima
yang telah berjasa. Bukankah sengan demikian mereka akan lebih
menghargai Hu Ong!?
?Ah sinji berdua, kali ini usulmu sangat bagus. aturlah dan suruh
kepala pengatur hidangan negara untuk membuat buah dingin itu!?
In Ong dan Cee Ong bergembira sekali. Pucuk dicita ulam tiba.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Asal saja muslihatnya ini berhasil. Semua panglima Cin Ong akan
mangsur-mangsur isi perutnya dan mati dalam waktu tak lama.
Sekembalinya di istana sendiri, seggera ia perintahkan
hulubalangnya untuk memanggil Kepala Tukang Masak yaitu Tay
GoanEng Kay Su. Dan segera datang menghadap dan kedua
pangeran itu mengutarakan maksudnya.
Seketika wajah Eng Kay Su menjadi pucat pasi dan tubuhnya
mengigil ketakutan.
?Hamba tidak berani untuk meracuni Cin Ong dan panglima
panglimanya. Sungguh mati hamba tak berani melakukan!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1232
Tetapi dengan bujuk rayu dan iming-iming yang menyundul
langit, akhirnya kepala Tay Gwan itu menurut.
?Aku adalah Thaycu (putera mahkota). Bila kelak menggantikan
Hu Ong, engkau akan kuangkat menjadi raja muda Peng Hu Ong.?
Tak terkirakan suka-cita kepala tukang masak istana ini, dari
kepala tukang masak menjadi raja muda, beapa kali naik
tingkatannya?
Dengan hadish uang ratusan ribu tail, kain sutera, perhiasan dan
mutiara-mutiara, ia pulang ke Taygoan dengan gembira.
Secara rahasia ia memasak minuman segar dinin, yang mana
didalamnya telah dicampur racun yang amat berbisa.
Kesokan harinya, buah dan minuman segar dining itu dibawa ke
gedung Wisma Angkatan Perang. Pengumuman lalu diumumkan.
Bunyi firman baginda antara lain sebagai berikut :
"Dalam musim kemarau panjang ini Kho merasakan dalam
keraton amat panas dan gerah. Lebih-lebih para ciangkun yang
tinggal di Thian Cek Hu.
Dengan minum dan makan buah-buahan ini, badan kita akan
segar dan rasa haus akan hilang. Hayo kawan-kawan,
persediaan cukup banyak, jangan sungkan-sungkan!"
Cin Ong dan Cin Siok Poo hanya makan beberapa buah dan
minum secangkir. Ji Bouw Kong sama sekali tidak makan dan tidak
minum. Yang rakus adalah si BloonThia Kauw Kim dan si Hitam Uti
Kiong.
Tidak heran sehabis makan minum, belum lewat setengah jam,
kedua panglima itu lari terbirit-birit masuk ke kamar kecil dan
terberak-berak mangsur.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1233
Dalam sekali mereka berak-beak sampai puluhan kali, kepala
pusing, badan dan kaki dingin, keadaannya parah sekali.
Kunsu Ji Bouw Kong segea menemui Cin Ong dan menyarankan
supaya Cin Ong mengeluarkan komando untuk melarang para
panglima makan dan minum apa yang disajikan di Kie Lin Kek itu.
?Sudah jelas dalam buah-buahan dan minuman ini dicampur
racun. Oleh karena itu, untuk mencegah korban jiwa, segeralah
keluarkan perintah larangan ini!?
Cin Ong yang berbaring dengan tubuh lemas dan kepala pusing
itu segea mengeluarkan Singcinya.
Sementara itu In Ong dan Cee Ong yang mendengar bahwa Cin
Ong dan para panglimanya murus-murus, sakit perut dan menceret
menjadi amat girang.
?Hahaaa mereka sudah dekat dengan ajalnya, hahaaa !?
Sementara itu baginda Kho Cauw merasa amat sedih dan
berprihatin tatkala putera kedua dan ketiga puluh tujuh panglimanya
pada jatuh sakit dan tak dapat menjalankan tugasnya.
Tay Gwan Eng Kaysu dipanggil menghadap dan diperiksa.
Namun kepala tukang masak yang sudah disuap In Ong tetap
bungkam dan tidak mau memberikan pengakuan.
Karena tidak dapat diajukan bukti-bukti, maka terpaksa Eng
Kaysu dibebaskan.
Keadaan Cin Ong dan panglima-panglimanya menyedihkan
sekali. Setiap saat berak dan badannya susut cepat sekali. Cin ong
yang menyadari akan kejahatan kedua saudaranya tak banyak cakap
hanya sering terdengar helaan nafas mewujudkan betapa besar rasa
kecewanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1234
Untunglah di saat yang gawat kritis itu Sam Goan Lie Ceng
datang. Ia lalu mengeluarkan pil-pil dan semua yang terkena disuruh
menelan pil mujarab itu.
Dalam waktu cepat, reaksi pil punah dan berak-berak menjadi
mampet. Tidak terkirakan betapa suka-citanya Cin Ong dan
panglima-panglimanya. Mereka tetap diam tak mengusut perkara itu
lebih jauh.
Akan tetapi Uti Kiong dan Thia Kauw Kim yang menderita amat
hebat sangat penasaran. Mereka menunggui sampai kesehatan dan
kekuatannya pulih kembali. Lalu mereka pergi ke gedung Tay Lek Si
(Kementerian Kehakiman) untuk mengajukan tuntutan.
Menteri Kehakiman menyambut kedua jenderal berangasan itu
dengan penuh hormat. Mereka berdua dipersilakan duduk.
?Ada urusan apa jiwi ciangkun datang ke Tay Lek Sihu ini??
?Kami akan menggunakantempat ini untuk mengusut suatu
perkara usaha percobaan pembunuhan yang amat kejam.?
?Hah, siapa yang ciangkun ajukan sebagai terdakwa??
?Perintahkan anak buahmu untuk menangkap Tay Goan Eng
Kaysu, lekas!?
Tay Lie Si tidak berani membantah. Kedua jenderal ini adalah
bekas-bekas kepala rampok pikirnya, membantah akan berbahaya.
Maka utusan segera diperintahkan untuk memanggil Eng Kaysu.
Si perutusanpun bingung. Kenapa Loya tidak membawakan
surat perintah, bagaimana aku dapat memanggil seorang menteri
keraton?
Timbullah akalnya, yakni mencari karcis nama Loya
(majikannya) dan dibelakangnya ditambahkan tulisan :
?MENGUNDANG TAY GWANKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1235
UNTUK MINUM ARAK BERSAMA?
Tatkala Eng Kaysu mendapatkan karcis nama dari Tay Leksi itu,
ia segera mengenakan pakaian kebesarannya dan berangkat menuju
ke gedung Kementerian Kehakiman.
Tay Leksi ketakutan sekali, urusan ini belum jelas duduk
perkaranya, baik aku sembunyi didalam.
Waktu tiba di gedung kehakiman, Eng Kaysu tidak menjumpai
Tay Leksi. Ia measa heran. ?Hm, apakah sedang menjamu tamu
tamunya di dalam? Baik aku langsung masuk saja!?
Tatkala tiba di ruang tengah, tidak terkirakan kagetnya. Di situ
nongkrong dua jenderal yang amat ditakuti yaitu Uti Kiong dan Thia
Kauw Kim. Terpaksa ia membongkokkan badan dan memberi
hormat.
?Kau ini pembesar anjing, mengapa tidak lekas berlutut dan
memberikan pengakuan atas kejahatan yang kau lakukan??
Thia Kauw Kim membentak sengit, kemudian memerintahkan
anak buahnya untuk melucuti pakaian kebesaran Eng Kay Su. Hal
mana karuan saja ia tentang.
?Aku adalah menteri negara, mengapa ciangkun hendak
memperlakukan sewenang-wenang atas diriku??
?Apakah kau kira aku ini bukan menteri kerajaan hah? Mengapa
kau meracuni dan mau membunuh mati aku dan kawan-kawanku
semua??
Eng Kaysu bercekat setengah mati, namun ia tetap tidak mau
mengakui.
Uti Kiong habis kesabatannya. Ia perintahkan anak buahnya
untuk merangket dan mengompres dengan alat-alat penyiksa yang
hebat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1236
Mengeluhlah Eng Kaysu. ?Celaka, tamatlah riwayatku.
Berhadapan dengan jenderal-jenderal bekas rampok apa yang dapat
diharapkan? Mengaku, mati, tidak mengaku juga mati. Habislah
segala-galanya!?
Gara-gara In Ong dan Cee Ong yang kelewat jahat itulah aku
menjadi terkena akibatnya. ?Baiklah aku mengaku biar berkurang
penyiksaan aas diriku.?
Dengan tubuh bermandi darah Eng Kaysu menyatakan suka
mengaku. Uti Kiong dan Thia Kauw Kim lalu memanggil keluar Tay
Liksi untuk menulis pengakuan Eng Kaysu. Kemudian
memerintahkan melengkapi dengan tanda tangan dan cap jempol.
Setelah dibacakan sekali lagi barulah surat pengakuan itu dibawanya.
?Penjarakan dia, besik kami akan menghadap baginda untuk
lebih lanjut!?
Kedua jenderal buta huruf itu berlalu dengan hati senang.
Pada keesokan harinya dalam sidang harian, menghadaplah Uti
Kiong dan Thia Kauw Kim mempersembahkan surat pengakuan Eng
Kaysu. Tidak terkirakan kemarahan baginda. ?Lagi-lagi binatang itu
mau main gila, sungguh jahat hatinya!?
Baginda lalu memerintahkan hulubalang membawa Singcinya
dan memanggil menghadap In Ong dan Cee Ong juga Tay Giwan
Eng Kaysu.
Mendengar rahasianya terbongkar, bukan main rasa takut yang
menjangkiti hati kedua pangeran bajingan itu. namun firman tak
dapat ditolak. Dengan hati berat dan apa boleh buat mereka datang
menghadap.
Baginda dengan murka membentak kedua puteranya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1237
?Binatang! Tindakanmu semakin melampaui batas. Apa dosa
saudaramu dan panglima-panglimanya? Mengapa kau hendak bunuh
semua? Supaya negeri ini runtuh hah??
Goan Kit yang licik segera membela diri. ?Hu Ong, pemeriksaan
harus sungguh-sungguh. Cobalah sinji menanya pada Eng Kaysu!?
In Ong lalu bangkit menghampiri Eng Kaysu yang berlutut
gemetar.
Melihat kedua pangeran bajingan itu mendekatinya, ia bersuara
pelan dan amat memilukan. ?Ciansweya, karena kalian sehingga sin
amat menderita!?
In Ong lalu mencabut pedangnya. Tanpa banyak cakap lalu
ditebaslah batang leher menteri kepala dapur istana itu.
Baginda semakin meluap murkanya melihat tindakan kedua
puteranya itu, namun bagaimanapun mereka juga anak, sehingga
baginda menjadi amat berduka dan kemudian membubarkan sidang
harian itu.
Sekembalinya ke kamar peraduannya, baginda menitikkan air
mata menyaksikan kekejaman anak-anaknya itu. ?Entah apa yang
akan didapatkan kelak? Mereka amat jahat!?
Karena pikiran berat yang membebani kejiwaannya inilah,
akhirnya baginda jatuh sakit dan tak keluar-keluar dari kamar
peraduannya.
Mendengar Kho Cauw jatuh sakit, bukannya bersedih dan
prihatin. Akan tetapi kedua pangeran bajingan itu malah girang
sekali. Mereka akan menggunakan kesempatan disaat Kho Cauw
absen inilah hendak membakar gedung Wisma Angkatan Perang dan
mengadakan Kudeta (merebut kekuasaan dengan kekerasan).
Berkata Goan Kit kepada kakaknya. ?Menggunakan kesempatan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
di saat Hu Ong sakit keras, kita pegang pimpinan Tang Ki Ong SieKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1238
We Peng (Pasukan pribadi pelindung kaisar), dengan alasan menjaga
keselamatan istana. Kemudian kita perintahkan secara rahasia
membakar gedung angkatan peang Kie Lin Kek. Dengan demikian,
matilah semua panglima-panglima yang selalu menghalang-halangi
langkah dan membuat hidup kit tak tenteram!?
In Ong menuruti apa yang disarankan Goan Kit. Kedua pangeran
itu segera mengambil-alih kekuasaan komandan Tangkiong Sie Wi
Peng, kemudian membuat Singci palsu, memerintahkan anak buah
kesatuan itu untuk membakar gedung Wisma Angkatan Perang.
Kunsu Ji yang selalu waspada menghitung-hitung jalannya
perbintangan. Dapatkah diketahui akan jalannya marabahaya serta
saatnya Cin Ong naik tahta singgasana. Semua panglima
dikumpulkan dan diberi penjelasan akan apa yang bakal terjadi.
Para panglima lalu mengenakan pakaian kebesaran, berlutut di
badapan Cin Ong dan mendesak supaya mau menggantikan Hu Ong.
Akan tetapi Cin Ong dengan tegas menolaknya.
?Sudah ditetapkan saudara tua yang berhak mewarisi tahta
kerajaan, jangan mengaburkan persoalan dan mengeruhkan suasana.?
Kunsu Ji dan para panglima menjadi tak berdaya. Bahkan yang
paling mencemaskan, CinOng tidak mempercayai kalau malam nanti
kedua saudaranya itu akan memerintahkan pasukan Tang Kiong
secara rahasia membakar musnah gedung Wisma Angkatan Perang.
Ia tetap tenang-tenang tinggal di wisma itu. para jenderal menjadi
kesal dan tidak berdaya. Si Bloon dengan penasaran berkat.
?Biarlah aku pergi membacok mati kedua pangean bajingan itu.
bila mereka mati, mau tidak mau pasti cukong bersedia naik tahta!?
Kunsu Ji buru-buru mencegah dan membisikkan ke telinga si
Bloon. Mereka semua diberikan pengaraha-pengarahan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1239
?Asalkan nanti kalian nertindak menurut petunjukku, tak nanti
kita mengalami kegagalan!?
Begitulah tatkala malam tiba, para jenderal dan anak buahnya
telah lebih dahulu menjaga pos-pos penting. Gedung Wisma
Angkatan Perang dijaga sedemikian ketat, diibaratkan airpun tak
mungkin merembes masuk.
Sebelum tentara-tentara Tang Kiong Si We Pang datang, pintu
Kie Lim Kek dijebol. Cin Ong dipaksa keluar dan dinaikkan kuda
dibawa ke pintu HHIAN BU MUI.
Tatkala Gian Kit yang datang mengepalai kesatuan Si We Peng
datang, tidak mengetahui kalau disekelililingnya sudah disteril.
Begitu mereka menyalakan api, maka para jenderal keluar dan
membentak keras.
Goan Kit kaget setengah mati. Ia mencoba melarikan diri namun
dihadang oleh Thia Kauw Kim, dan tanpa banyak bicara dengan
kapaknya mebacok Goan Kit hingga binasa.
Waktu In Ong mendengar huru-hara, tahulah bahwa usahanya
kembali gagal, terbukti dengan perubahan yang semrawut itu. ia
membawa Singci palsu, mencoba hendak menenangkan suasana dan
menjebak panglima-panglima Cin Ong. Namun apes baginya ia
bertemu dengan Cin Siok Poo yang membentak keras.
?Binatang! Jangan coba mempermainkan kami dengan firman
kentut anjingmu itu!?
Melihat gelagat buruk In Ong melarikan diri. Cin Siok Poo
merentangkan busur dan memanahnya, tepat mengenai punggung
sehingga tembus.
Disaat tubuhnya roboh, datanglah Uti Kiong. Dengan
Kongpiannya menghantam remuk kepala In Ong itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
1240
Tematlah sudak kedua pangeran berjiwa rendah yang beberapa
kali hendak membunuh saudaranya sendiri. Siapa benar, menang.
Siapa salah, binasa!
Tentara Si We merentangkan buusur-busurnya dan hendak
menghujani panah para panglima, Cin Ong dan Kunsu Ji. Cin Ong
dengan lantang menghentikan tentara-tentara SiWe Peng. Mereka
pada berlutut dan kembali ke pos masing-masing.
Dengan menitikkan air mata Cin Ong menitahkan serdadu
serdadu untuk mengumpulkan jasad saudara-saudaranya dan
dikuburkan di tempapt yang layak.
Waktu baginda Tong Kho Cauw mendengar berita tewasnya
kedua puteranya itu, bercucuranlah air mata baginda. Semenjak itu ia
tak mau lagi memegang urusan pemerintahan. Mengundurkan diri
karena kecewanya.
Terpaksa Cin Ong naik tahta dan meneruskan jalannya
pemerintahan. Waktu itu jatuh pada tahun 627 Masehi. Cin Ong naik
tahta dengan memakai gelar TONG THAY CONG LIE SI BIN.
Ssemenjak itu Dinasti Tongtiauw betambah maju dan termasyur
berkat kecakapan Cin Ong dalam memimpin negeri dan rakyatnya.
Isterinya Tiang Sun Si diangkat menjadi Honghauw (permaisuri).
Ayahnya baginda diangkat sebagai TAY SIANG HONG, semua
panglima gajinya dinaikkan tiga kali lipat. Negeri Tongtiauw
tenteram, kuat dan disegani negeri-negeri tetangga.
TAMAT
Backgound, diambil dari :
https://www.facebook.com/niputuyunita.anjaswari?epa=SEARCH_BOX
Goosebumps Jeritan Kucing Setan Pendekar Kembar 3 Goa Mulut Naga Pendekar Naga Geni 7 Bara Api Di Laut
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama