Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 7
kerumunan orang banyak dan mendekati rumah makan itu.
?Hohan (oang gagah) jangan marah-marah dan merusak barang
barang, ada urusan bisalah kita bicarakan baik-baik. Berhentilah!?
Thia Kauw Kim menoleh dan menatap tajam lelaki yang berani
menegurnya itu. Laki-laki itu tingginya satu tombak lebih. Wajahnya
bulat bagaikan rembulan, sinar matanya bening bagaikan bintang.
Kepalanya memakai angkin sutera merah, pakaiannya bersih dan
ringkas. Memelihara jenggot pendek dan rapi. Sekali melihat, orang
akan dapat mengetahui bahwa ia adalah orang gagah yang mengerti
ilmu silat.
Thia Kauw Kim mau mendengar, ia tersenyum menganggukkan
kepala dan mengambil tempat duduk.
?Kalau bukannya Jinheng (saudara yang budiman) yang
mencegah, tidak nanti aku mau menurut. Menurutkan nafsuku, ingin
rasanya kemplang mamus kedua laki-bini pemilik warung yang lebar
bacotnya itu.?
?Hengtiang, sesungguhnya ada urusan apakah sampai terjadi
ribut-ribut tidak karuan ini??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
385
Ditanya demikian muka Thia Kauw Kim menjadi ungu, ia
jengah dan benar-benar merasa malu. Dialah yang bersalah, makan
tidak bisa bayar, malahan mengamuk, menghajar pemilik rumah
makan dan merusakkan barang-barang, lucu dan berbalik, seharusnya
dia lah yang diukul karena gegares dan tidak mau bayar alias mau
ngemplang.
Setelah didesak lagi berung kali, barulah dengan suara lirih ia
menceritakan jalannya peristiwa yang sebenarnya.
?Oooh, kalau begitu Hengtiang yang bersalah dalam hal ini.?
Thia Kauw Kim mencoba membela diri. ?Saya bukannya mau
ngemplang lho, Jinheng, dengan jelas kukatakan, saya akan keliling
dulu, kalau sudah ada beberapa yang laku, barulah aku mampir
kemari lagi untuk melunasinya. Akan tetapi, mereka menarik bajuku
hingga robek dan berteriak-teriak menyamakan aku maling saja biar
di layat orang dan dikeroyok. Biadab!
?Aih, sudahlah, sudahlah, ini kan hanya urusan kecil mengapa
dibuat ribut tidak karuan.?
Orang tinggi besar itu menyamperi pelayan yang ngumpet di
dekat angli, disuruhnya pelayan itu menolong majikannya. Kemudian
membawa majikannya daang untuk meminta maaf kepada Thia
Kauw Kim.
Selanjutnya ia keluarkan uang enam tahil untuk membayar uang
makan dan barang-barang yang rusak dihancurkan oleh Kauw Kim.
Thia Kauw Kim merasa terheran-heran, bukan sanak bukankadang
kok demikian baik hati. tidak henti-hentinya ia menghaturkan terima
kasih. Kamsia kamsia!
?Saya minta Hengtiang mampir ke rumahku, ada sedikit
omongan yang akan kubicarakan.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
386
?Jinheng telah menolong saya, maka dengan senang hati saya
suka datang kesana. Cuma urusan apakah yang hendak dibicarakan
itu??
?Hemm, nanti saja setelah berada di rumahku.?
?Akan tetapi, saya masih berjualan keranjang-keranjang, tompo
tampah dan cikrak. Ini harus kujual habis terlebih dahulu, sebab
kalau pulang kerumah tidak membawa uang, apa kata ibuku nanti??
?Justeru urusan yang akan kubicarakan ini menyangkut soal
Khangthauw (pekerjaan), maka barang-barang itu bolehlah
ditinggalkan disini, biar dipakai pemilik warung ini.?
?Ah, enakan betul, sudah diberi enam tahil kan sudah turah,
kenapa harus ditambah pula tenggok, tompo tumpah dan lain-lain
yang jumlahnya kalau laku lebih dari tiga tahil. Barang-barang itu
tetap dipikul Kauw Kim dan mengikuti orang mengikuti orang tinggi
besar itu ke rumahnya.
Setelah elewati perkampungan, orang tinggi besar itu membawa
Kauw Kom menyeberangi sungai, menrobos hutan dan mendaki
sebuah pegunungan. Semakin lama semakin sepi keadaannya. Hal ini
membuat Kauw Kim menjadi bingung.
?Jinheng, rumahmu kenapa jauh benar dan tempatnya sngat
terpencil??
?Ya, sebab rumahku terlalu besar dan banyak sekali pembantu
pembantunya. Kalau tidak mencari di tanah yang luas, tidak bisa
muat. Di kota rumah-rumah terlalu rapat, mana bisa aku bertempat
tinggal di kota??
?Hem benar juga kata Jinheng.?
Sepanjang jalan Kauw Kim melihat ke kanan ke kiri, tumbuhan
yang beraneka ragam membuat ia senang. Kicau burung dan
tonggeret seakan nyanyian, sehingga sering kali ia kelihatanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
387
tersenyum sendiri. Sebaliknya pemikiran orang tinggi besar itu lain
lagi. Ia meras girang mendapatkan orang baru yang bisa diandalkan
tenaganya.
Orang seperti raksasa, tinggi besar, tulangnya kokoh dan kuat
dan wajahnya serem. Surup untuk dijadikan Tauwbak atau kepala
kelompok kaum begal. Hanya orang kasar ini terlalu jujur dan polos,
maka hanya dengan cara halus dan mengelabuinya, baru bisa ia
diajak bekerja. Begitulah apa yang terpikir oleh orang tinggi besar itu
selama dalam perjalanan pulang.
Tidak berselang lama, mereka sudah sampai di sebuah rumah
yang amat besar, berhalaman luas dan disambut oleh puluhan
pembantu.
?Wah, Jinheng benar-benar orang kaya raya, pembantu sampai
sekian banyaknya.?
Kembali macan kampungan ini terheran-heran. berpuluh-puluh
orang datang menyambut dan memberi hormat secara adat. Orang
tinggi besar itu tidak menyambut hanya tersenyum saja.
Ia memerintahkan para pembantunya untuk mengatur meja besar
dan diselenggarakan meja perjamuan untuk menyambut kedatangan
kenalan baru.
Kauw Kim memang kuat sekali makannya, apalagi barusan ia
mengamuk hebat dan berjalan jarak jauh. maka apa yang tadi
dimakan di rumah makan sudah menjadi ampas. Kini dalam
perjamuan ini, tidak malu-malu lagi bergoyang mulut dan menari
lidah, hidangan-hidangan yang enak-enak disikatnya, arak beberapa
puluh cawan telah ditenggaknya sehingga matanya merah san
nafasnya ngos-ngosan.
Setelah perjamuan diundurkan, orang tinggi besar itu
mempersilakan Thia Kauw Kim membasuh diri dan diberikan
seperangkat pakaian baru, sepatu dan ikat kepala dari sutera merah.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
388
Mereka duduk di ruang tengah dan berlangsunglah percakapan
dengan serius.
?Hengtiang tinggal dimana? Siapakah She dan nama hengtiang
yang mulia? Kini tinggal dengan siapa??
?Saya she Thia, bernama Tie Kiat, ada dua alias pemberian
ibuku, yaitu Thia It Long dan Thia Kauw Kim. Orang-orang di
kampungku memberi julukan Thia Lo Hauw, si macan tua katanya
hah haa Saya tinggal di Shoatang kota See Tiam (bagian barat)
di perkampungan Pan Kiu Tiam, sekarang hanya tinggal ibuku yang
sudah tua.?
Kemudian dia berbalik menanya, siapakah nama Jinheng yang
mulia? Dan apakah sebenarnya usaha Jinheng??
?Siautee She Yoe, bernama CU Tat alias Yoe Tong. Berasal dari
daerah Siauw Hoasan ini usahaku adalah berdagang mas, intan
perhiasan dan barang-barang berharga lainnya. Maaf apakah Jinheng
sudah berkeluarga dan berapa puteranya??
?Hahaa haa semua perempuan di kampungku takut
melihat wajahku, bagaimana saya dapat menikah? Sampai sekarang
ini saya masih bujangan.?
?Oh, begitu kembali soal Khangthan. Semenjak dunia kacau
keadaannya, leluhurku lalu menghentikan usahanya itu. kebetulan
tadi siautee berjalan-jalan ke pasar Pan Kiu Tiam dan melihat
Hengtiang menjadi tumbuh kembali semangat untuk meneruskan
kembali usaha leluhurku. Tenaga hengtiang sangat kuperlukan untuk
pengawalan perdagangan ini. kami percaya, dengan adanya
Hengtiang, tidak akan ada lagi orang-orang yang berani
menghadang, merampok ataupun mempersulit usaha kami. entah
bagaimana pikiran hengtiang??
?Jinheng, kau ini bagaimana? Saya kan orang melarat ngempet,
diajak kongsi berdagang mas, intan berlian, mana modalku? JinhengKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
389
sendiri tahu, pekerjaanku adalah berjualan tenggok, sengek, tompo
dan segala alat-alat rumah tangga yang terbuat dari bambu, sampai
makan di warng saja saya tak bisa bayar, mana bisa diajak kongsi
berjualan perhiasan?
?Hengtiang jangan salah mengerti, bukannya siautee menyuruh
hengtiang keluar modal. Hanya menjadi kepala pengawal barang
barang dagangan. Oleh karena itu tenaga hengtiang yang
kupercayai.?
?Oh, kalau begitu saya setuju. Sekarangpun Jinheng boleh beri
order untuk kujalankan pekerjaan itu.?
?Tidak sekarang, tunggulah hari baik, barulah usaha kita
jalankan.?
?Hemm ada peruntungannya juga ya? jadi pengiriman
barang-barang itu tidak setiap hari??
?Tidak, tunggu kalau ada angin besar, hujan deras, barulah kita
bekerja.?
?Apa itu angin besar, hujan badai dan segala omongan tetek
bengek itu? Aku tidak mengerti sama sekali istilah dagang itu.?
?Nanti bila hengtiang tinggal di sini agak lama, pastilah akan
mengetahui istilah-istilah itu.?
Setelah bercakap-cakap lagi beberapa saat lamanya Yu Cun Tat
meminta supaya ibu Thia Kauw Kim sibawa pindah sekalian ke Bu
Lam Cung ini. saran ini sangat menggirangkan Thia Kauw Kim.
Begitulah sore hari itu Thia Kauw Kim baru kelihatan pulang. Ia
diantar oleh dua orang Keteng Yu Cun Tat yang membawa barang
barang bingkisan untuk ibunya Thia Kauw Kim.
Keranjang, tompo, cikrak dan lain-lain, ditinggalkan di dusun Bu
Lam Cung. Ibu Thia Kauw Kim meras heran melihat puteranyaKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
390
pulang dengan tidak membawa barang dagangan sebijipun apakah
semuanya laku?
?Wah, laris benar barang-barang buatanku itu ? pikir ibu yang
tua ini.
Keheranannya bertambah-tambah tatkala melihat pakaian, ikat
kepala dan sepatu yang dikenakan puteranya. Semuanya serba baru
dan terbuat dari bahan-bahan yang mahal. Di belakang puteranya
masih ada dua orang yang bersikap yang demikian hormat
memberikan bungkusan-bungkusan kepadanya.
?It Long, apa artinya semua ini? Ibu sungguh tidak mengerti.?
Thia Kauw Kim lalu menceritakan pertemuannya dengan
saudagar mas, intan yang kaya raya di dusuh Bu Lam Cung.
?Bu, sekarang kita tidak perlu cape-cape memotong , nyisiki dan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menganyam untuk buat tetek bengek. Anak sudah diberikan
pekerjaan sebagai kepala pengawal barang-barang dagngan. Bahkan
kenalanku yang baik hati itu menganjurkan ibu untuk pindah ke
dusun itu, dengan demikian, mudah mudahan, mudahlah anak untuk
mengawasi dan merawat ibu.
?Lo Thay-thay. Toaya menghantarkan sekadar bingkisan yang
tidak berarti, harap Thay-thay suka menerima!?
Kedua keteng itu dengan hormat mengangsurkan bungkusan
bungkusan pemberian dari majikannya.
Tatkala di buka, isinya buah-buahan, daging panggang, pakaian
baru untuk wanita dan uang mas dan perak. Tidak terkatakan betapa
girangnya ibu yang sudah tua ini, is sampai menitikkan air mata
kebahagiaan. Dangan riang gembira ia menghaturkan terima kasih
dan berjanji suka pindah kedusun Bu Lam Cung.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
391
?Sampaikan kepada majikanmu, ibu menghaturkan terima kasih
atas barang-barang kirimannya, juga ibu bersedia mengiktiti anak
ibu pindah ke Bu Lam Cung.
?Baik, baik, thay-thay, pesan ini akan kami sampaikan kepada
Toaya.? Kedua keteng itu lalu memberi hormat dan minta diri.
?Kedua Lauheng, sampaikan besok pagi kami ibu dan anak akan
berangkat boyongan kesana.?
?Baik, Thia Tayya, baik, pesan ini akan kami sampaikan kepada
Toaya.?
Sepeninggal kedua Keteng itu, ibu dan anak lalu pesta, makan
minum dengun penuh suka cita. Malamnya mereka ibu dan anak
berbenah, menyiapkan segala sesuatunya. Barang-barang yang patut
di bawa di bungkus baik, sedangkan yang sudab terlalu amok (tua)
ditinggalkan. Perabot-perabot rumah tangga di berikan kcpada para
te tangga yang mau memakainya.
Sampai jauh mal'am ibu dan anak itu sibuk bekerja dan tatkala
kentongan berbunyi empat kali. mereka baru bisa membaringkan
tubuh untuk tidur.
Pada keesokan harinya, Thia thay-thay dan anaknya
mengunjungi rumah-rumah para tetangga nya untuk pamitan. Kira
kira jam delapan, dari Bu Lam Cung telah mengirim beberapa
Keteng, mereka membawa seekor kuda dan tandu untuk ibunya.
Dengan di kawal oleh kurang lehih dua belas Keteng ibu dan
anak itu hoyongan pindah kedusun Bu Lam Cung. Tiba di tempat
mereka di bawa masuk keruangan tengah dan perjamuan di adakun
untuk menyambut hari baik itu.
Ibu Thia Kauw Kim diberikan sebuah kamar n bersih dan segala
keperluan hidupnya dijamin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
392
Sore harinya Yu Cun Tat ber dengan Thia Kauw Kin. Ia
menanyakan, apakah Kauw Kim paham ilmu tilat? Senjata apakah
yang biasa dipergunakan?
?Bekerja sebagai kepala pengwal barang-barang dagangan, ilmu
silat pegang peranan penting. Hengciang biasa memakai apa??
Sedikitpun saya tidak mengenal buge, belum pernah berguru,
baik Kuntauw kera, anjing, bangau. macan atau apapun. Untuk main
senjata, karena aku sering pergi kehutan atau naik kepegunungan
menebang kayu, maka kapak satusatunya jenis senjata yang sering
kupakai.?
Yu Can Tat agak terlongong-longong. Jonggrongnya boleh,
wajahnya serem, tenaganya kuat tetapi sayang tidak rnengerti ilmu
silat.
?Bila demikian sukakah Hengtiang kuajarkan beberapa jurus
limu menggunakan kapak??
?Ya, boleh juga, cuma otot-ototku masih kaku harap Jinheng
tidak jemu-jemu mengajarkan dan tidak mencela kebodohanku!?
Yu Can Tat tertawa, ia lalu memhawa Thia Kauw Kim pergi
keruang Lian Bu Thia (ruangan berlatih silat). Sepasang kapak
diberikan padanya dan Cun Tat mulal mengajarkan jurus-jurus ilmu
kapak.
Sampai jam delapan malam, sekujur tubuh sudah lepek mandi
keringai, akan tetapi hasilnya nol besar otak Thia Kauw Kim sangat
bebal. Tumpul dan goblok sekali, jurus kedua ingat yang pertama
lupa. Yang pertama di ulang, yang kedia ketiga dan selanjtnya lupa
lagi. Di ulang dan di ulang tetap tidak bisa memahaminya. Yu Cun
Tat sampai mengkal dan kesal sekali.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
393
?Hari telah malam, marilah kit mengaso. Sehabis mandi, nanti
kita makan malam bersama dan selanjutnya mengaso. Besok pagi
pagi kita ulangi latihan ini.?
Malam itu Thia Kauw Kim sangat sedih dan fikirannya kalut. Ia
berduka karena kebebalan otaknya sehingga membuat sobat baru
yang baik hati itu menjadi kesal hatinya aih kenapa aku ini
tumpul sekali otakku?
Ilmu kapak yanng diajarkan sampai ratusan kali, toh tetap tidak
bisa mengingatnya haiya Jinheng Yu Cun Tat mengharapkan
aku bisa ilmu silat sehingga dalam pengawalan barang-barang
dagangan itu terjamin keselamatannya.
Kalau aku tak mengenal ilmu silat, ada perampok yang
membegal, apa yang kuandalkan? Haiya kenapa ilmu kapak tu
panjang sekali dan jurus-jurusnya sangat sukar?
Karena memikirkan hal ini, Thia Kauw Kim amat sedih dan
tidak segera dapat memejamkan matanya. permainan kapak Pat Koan
Soan Hoa Hu, entah berapa puluh tahun aku bisa meyakinkannya?
Aih orang hidup memang tidak gampang
Saking keselnya dan otaknya lelah melamun terus tidak
menentu, akhirnya matanya layap-layap dan bertiuplah angin malam
dengan membawa bebauan yang harum mewangi.
Bagaikan terbius, Thia Kauw Kim menjadi terjatuh dibangku
panjang dan tidur pulas gerr grook gerr grook gerr
grook
Dalam keadaan setengah tertidur setengah terjaga itulah muncul
seorang tua tinggi besar, jubahnya kuning keemasan, jenggotnya
panjang sampai didada, putih mengkilap seperti perak. Orang itu
memegang sebuah kapak bergagang panjang, ia menghampiri Thia
Kauw Kim dan membangunkannya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
394
?Seng Seng Khoa, bangunlah! Malam ini udara baik, marilah
kuajarkan ilmu kapak kepadamu! Bukankah hatimu risau, tidak dapat
melatih ilmu yang diajarkan oleh kawnmu tadi sore. Nah, kini
kuajarkan enam puluh empat jurus ilmu kapak, kelak dengan
kepandaianmu ini engkau akan dapat melindungi junjunganmu murni
danhidup bahagia sampai dihari tua. Engkau akan menikmati hidup
sebagai kaisar, jenderal perang dan raja muda hayo bangunlah!?
Thia Kauw Kim berjingkrak dan segera bangun memberi hormat
kepada orang tua yang mendekatinya itu.
?Bukalah mata, awasi benar-benar, catatlah dalam otak dan
ikutilah gerakan-gerakan Lak Cap Si Tho permainan ilmu kapakku
ini!?
Orang itu lalu bergerak perlahan memainkan ilmu kapaknya.
Thia Kauw Kim berdiri dan mengikuti jurus demi jurus
dibelakangnya.
Cara mengajar orang tua ini demikian telaten, mudah diikuti dan
mempunyai methode yang lain daripada Yu Cun Tat, cara
mengajarnya simple dan gampang diturut. Setelah diulang dan
diulang lagi beberapa kali. Selesailah ke enam puluh empat
permainan ilmu kapak itu.
?Tauw Seng Khoa, sudah dapat kau pahami bukan? Nah, ingat
ingatlah baik-baik, aku akan pergi!?
Thia Kauw Kim berlutut dan menghaturka terima kasih. Ia
girang sekali karena sudah dapat menguasai enam puluh empat jurus
ilmu kapak yang lihai.
Sepeninggal orang tua aneh itu Thia Kauw Kim terjatuh dari
bangku panjangnya, kepalanya terkantuk kaki kursi sehingga ia
menjerit kesakitan dan terjaga dari tidurnya. Ia meraba-raba
kepalanya, berjelilatan melihat sekeliling dan menjadi terheran
heran.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
395
?Aih mimpikah aku? atau benar-benar ada orang tua aneh
yang datang mengajarkan ilmu silat kepadaku? Didekatnya memang
masih ada tertinggal kapak panjang. Hah? Kejadian ini sungguh gaib,
kenapa ada sebuah kapak panjang dan asa-rasanya pelajaran itu
masih jelas terpeta dalam otakku. Supaya tidak lupa, baiklah aku
berlatih.
Thia Kauw Kim lallu menaiki bangku panjang sebagai kudanya,
dan mulailah ia memainkan kembali jurus ilmu kapaknya.
Doglek doglek kruak doglek doglek hiaatt
haiyaaahh wut wutt wess jiaatt siuutt siuutt
wess doglek doglek
Kursi panjang itu digoyang-goyangkan seperti orang naik kuda
dan kapak panjangnya dimainkan menurut jurus-jurus ajaran orang
tua aneh tadi.
Waktu itu hari masih belum terang, kira-kira masih jam setengah
empat dini hari. Suara yang berisik dan gaduh itu telah membuat Yu
Cun Tat terperanjat dan segera lari mendatangi kamar Thia Kauw
Kim.
Apakah ada orang jahat atau musuh Hengtiang yang datang
hendak menuntut balas? Keadaan masih gelap buta sudah ribut
berhantam tidak karuan. Yu Cun Tat mengira Thia Kauw Kim yang
banyak musuh itu telah didatangi orang-orang yang sengaja mau
menuntut balas. Ia mendekat kamar Kauw Kim dan mengintip apa
yang tengah terjadi dalam kamar itu?
Saat itu Thia Kauw Kim dengan penuh semangat memainkan
jurus-jurus kapaknya yang disebut Lak Cap Si Pouw. Melihat
hebatnya ilmu kapak itu Yu Cun Tat menjadi kagum.
Angin sambaran dari kapak itu menderu-deru sekali dengan
kondisi dan tenaga yang kuat dari Thia Kauw Kim, maka jurus
jurusnya kelihatan sempurna dan hebat sekali.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
396
?Hem Thia Hengtiang ini adatnya memang Kukoy (aneh) tadi
sore kuajarkan ilmu kapak, katanya sukar dan tidak bisa
mengingatnya. Sekarang secara sembunyi-sembunyi ia memainkan
jurus-jurus yang lihay!
Haiya, sikapnya ini kukoy dan membuat pusing kepala. Baiklah aku
menghentikannya sehingga tidak membuat kaget para liolo dan
taubak yang lagi tidur.?
Yu Cun Tat lalu mendorong pintu kamar dan menegurnya.
?Sungguh bagus dan indah sekali permainan kapak Hengtiang,
sukalah latihan ini diteruskan nanti setelah fajar!?
Waktu itu Thia Kauw Kim menjalankan jurus-jurusnya sambil
memeramkan matanya, sebab mengingat-ingat pelajaran yang
didapatkan dalam impian. Dengan teguran Yu Cin Tat secara tiba
tiba. Ia menjadi kaget dan begitu membuka matanya segala sisanya
dari pelajarn itu telah hilang dari ingatan.
Bukaan main menyesalnya, enam puluh empat jurus hanya bisa
diingat dan dijalankan sebanyak tiga puluh enam jurus. Dengan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghela nafas panjang, ia menghampiri Yu Cun Tat dan memberi
hormat.
?Hengtiang mempunyai ilmu kapak yang demikian bagusnya,
kenapa sore tadi mengatakan tidak bisa? Kau pandai menyimpan
ilmu kepandaian sehiingga siaute terkelabuhi.?
Thia Kauw Kim tertawa dan menjawab seenaknya. ?Tadi sore
sengaja aku mendustai engkau Jinheng. Sebagai tukang pukul atau
Ngohauw kalau tidak bisa satu dua jurus ilmu silat kan akan menjadi
tertawaan oang??
?Oh, kiranya begitu, sungguh Hengtiang pandai menyimpan
ilmu dan mengelabuhi orang. Siautee minta nanti setelah makan pagi
memainkan lagi ilmu kapak itu sampai jurus-jurus terakhir.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
397
?Bila Jinheng hendak melihat ilmu kapakku, tolonglah nanti
sediakan seeokr kuda untuk kunaiki!?
?Jangan khawatir, siautee ada memelihara banyak sekali kuda
kuda tunggangan. Nanti silakan Hengtiang memilihnya sendiri!?
Thia Kauw Kim menjadi girang. Ia membasuh keringatnya dan
pergi ke sumur untuk mandi.
Setelah sarapan pagi dan mengaso beberapa saat lamanya,
mereka lalu pergi ke lapangan Lian Bu Thia untuk beamai-ramai
menyaksikan permainan kapak Thia Kauw Kim.
?Jinheng, mana kuda yang kau janjikan itu?? Thia Kauw Kim
menagih janji setelah tiba di tenah lapang tempat berlatih silat.
?Oh iya, hampir aku lupa!? Yu Cun Tat lalu memerintahkan
seorang Keteng menuntun keluar seekor kuda Co Liuma.
Tatkala kuda itu dituntun keluar dan mendekati Thia Kauw Kim,
seperti juga bertemu dengan majikannya. Ia mengangkat kaki depan
menggadruk-gadrukkan kakinya ke rumput, kepalanya diusap
usapkan ke badan Kauw Kim dan ekornya bergoyang-goyang
kekanan dan kekiri.
Thia Kauw Kim meneliti kuda itu yang ternyata sejenis kuda
Liongkie (kuda naga) yang larinya pesat dan kuat. Tidak gentar air
dan lautan api. Jadi kuda ini adalah kuda perang yang langka sekali
didapatkan.
Dari kepala sampai ekor panjangnya kir-kira satu tombal.
Keempat kakinya hitam mulus bagaikan bak (tita cina) sedangkan
bulunya cokelat tua dan ada belang-belang putih dan kuning sedikit.
Tatkala Kauw Kim memegang tali les nya dan menekan
punggungnya, kuda itu berbenger sangat nyaring, seakan memberi
salam pada calon majikannya. Hal ini sangat menggirangkan hatiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
398
Thia Kauw Kim. Ia lalu naik ke atas punggung kuda itu dan memberi
hormat kepada hadirin.
Lalu mendemonstrasikan ilmu kapaknya hanya tida puluh enam
jurus, akan tetapi hanya tiga puluh enam jurus, akan tetapi jurus
jurusnya indah dan menimbulkan suara angin yang bemuruh. Semua
yang menonton bersorak-sorai memujinya.
Selesai memainkan permainan kapaknya Thia Kauw Kim minta
ijin Yu Cun Tat untuk bermain-main turun gunung bersama kudanya.
?Jinheng, mumpung belum ada pekerjaan yang harus
kukerjakan, maka aku ingin main-main untuk menguji kekuatan
kudau ini.?
?Silakan, akan tetapi jangan jauh-jauh Hengtiang, nanti tersesat
jalan dan tak bisa pulang!?
Thia Kauw Kim tertawa gelak-gelak mendengarkan peringatan
ini, ia berpikir .. Ah Jinheng menganggap aku seperti anak kecil,
jauh sedikit lalu lupa jalan dan tak bisa pulang, asam kecut!?
Setelah memberi hormat dan salam kepada para keteng dan
taubak, ia lalu keprak kudanya menuruni gunung. Ketika tiba di
tanah datar, kuda Liongkie itu berbenger dan lari sangat kencang.
Thia Kauw Kim hanya dapat mendengarkan deru angin. Pepohonan
wan alam sekeliling sangat cepat lewatnya, seakan film yang cepat
mutarnya.
Dalam beberapa saat ia sudah lari puluhan Li heiya kuda ini
memang jempol dan sukar dicari, tenaganya kuat, larinya cepat dan
badannya gagah. Kalau dia ini orang, barangkali secakap adik angkat
ku Tay Peng Long entah dimana dia sekarang??
Tengah mengendari kudanya sambil melamun, tiba-tiba
dihadapannya muncul seekor kelinci putih yang menubruk depan
kuda. Karuan saja kuda Liongkie menjadi kaget dan berbenger keras.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
399
Ia mengangkat kaki depannya sampai-sampai membuat tubuh Kauw
Kim terpelanting karenanya.
?Sialan, kelinci itu cari mampus!? Thia Kauw Kim menguasai
tali lesnya dan mengejar kelinci itu. ?Hayo, hakk herr hayo
kejar dan injak dia sampai mencedel.
Kuda dan kelinci saling berkejar-kejaran, pemandangan ini
sungguh lucu dan aneh. Sikelinci lari berloncatan bagaikan anak
panah terlepas dari busurnya. Sebaliknya kuda Liongkie terbang
bagaikan angin tornado.
Kelinci itu terus lari mendaki gunung dan akhirnya lenyap
masuk ke dalam sebuah goa yang terdapat di pegunungan itu. Thia
Kauw Kim penasaran gila, ia ngumpet dalam gua. Dikiranya aku
tidak dapat menangkapnya? ?Busyet, kalau berhasil kutangkap akan
kuinjak-injak sampai rata dengan tanah!?
Thia Kauw Kim lalu meloncat turun, kudanya ditambatkan pada
sebatang pohon yang dekat dengan gua itu. ia lalu memasuki lubang
gua yang gelap. Oleh karena itu, Kauw Kim masuk sambil
merangkak dan meraba-raba.
Entah berapa dalamnya, tiba-tiba tangannya merasakan meraba
sebuah bungkusan besar dan berat. Ingatan terhadap kelinci menjadi
hilang. Dengan penuh ingin tahu ia merangkak mundur keluar dan
membuka bungkusan itu di tempat terang.
Apakah isi bungkusan yang ditemukan dalam goa itu? tidak lain
adalah sebuah topi panglima, seperangkat pakaian perang dan sepatu
bertaji.
Semua barang-barang penemuan itu bersinar mengeredep
kekuning-kuningan, mungkin sekali dilapisi dengan emas. Thia
Kauw Kim lalu mengenakan topi, sepatu dan pakaian. Ia sudah lupa
kepada kelinci yang nakal. Dengan penuh kegirangan ia cemplak
kudanya dan dilarikan ke dusun Bu Lam Cung.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
400
? ooOoo ?
BAB XXIII
THIA KAUW KIM MERAMPOK BARANG
BARANG KIRIMAN PAMAN RAJA
Dengan mengenakan pakaian perang penemuan dalam goa, Thia
Kauw Kim langsung pulang ke Bu Lam Cung dan masuk ke ruang
tengah. Ia menemui Yu Cun Tat dan menceritakan apa yang telah
dialaminya.
Yu Cun Tat girang sekali mendengar kisah ajaib itu.
?Hengtiang, kebetulan sekali engkau menemukan pakaian
perang, justeru besok kita akan mulai pekerjaan itu. berangkat
mengirimkan barang-barang perhiasan keluar kota.
Kauw Kim lalu diajak ke ruang makan dan diajak makan
bersama.
Dalam bercakap-cakap itu Yu Cun Tat mengusulkan untuk
mengangkat saudara. Dengan demikian, pembagian keuntungan
dalam usaha perdagangan ini gampang diatur.
?Alasan Jinheng memang tepat, haiklan usul itu saya terima!?
Yu Cun Tat girang sekali. Ia perintahkan bawahannya untuk
mengatur meja sembahyang, sesajian, lilin, dupa dan masakan
masakan sebagai pelengkap.
Mereka berdua lalu berkui, memanjatkan doa kehadapan Thian
supaya persumpahan Kiay Pay Hiat Tee (angkat saudara) itu
mendapat ridho, rakhmat dan kasih Nya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
401
BERSAMBUNG
Mengapa Thia Kauw Kim merampok barang-barang upeti dari
paman kaisar?
Tahukah Thia dan Yu, dua saudara angkat itu bahwa barang-barang
yang dibegal itu milik raja muda Yo Lim?
Bagaimana tindakan Yo Lim dengan hilangnya barang-barang yang
jumlahnya meliputi tiga ribuan tail emas itu?
Tertangkapkah Yu Cun Tat dan Kauw Kim?
Bagaimana kisah penangkapan itu?
JILID 12
? Apabila seseorang telah meninggal, patuslah sama sekali segala
amalnya, kecuali tiga perkara.
? Kebajikan yang di tinggalkan berjalan terus.
? Pengetahuan yang tetap memberikan manfaat bagi umum.
? Anak soleh yang selalu mendoakannya kepada Tuhan.
? Harga kebaikan manusia ialah menurut apa yg telah di
kerjakannya.
SELESAI upacara persumpahan, Yu Cun Tat minta ibu Thia
Kauw Kim keluar. Di hadapan ibu Thia Kauw Kim, Yu Cun Tat
berlutut dan memanggil ibu angkat (Gakbo).Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
402
Cun Tat juga memanggil ketuar istrinya untuk memberi hormat
kepada Gakbo. Kemudian minta Thia Kauw Kim yang lebih muda
dua tahun memberi hormat kepada istrinya dan di suruhnya
memanggil SOSO (kakak ipar).
Setelah saling memberi hormat di lanjutkan pesta perjamuan,
anak buah Yu Cun Tat yang mengisi atraksi parjamuan itu dengan
menyuguhkau tari-tarian, lawak, nyanyi, dan musik Pat Im. Sampai
larut malam mereka berpesta pota, mabuk-mabukan sepuas-puasnya.
Pada keesokan harinya Thia Kauw Kim sehabis mandi langsung
menemui Yu Cun Tat dan menanyaktan kapan berangkatnya
pengiriman barang-barang dagangan itu.
?Giheng, kalau keburu siang jalannya akan mengalarni
kesukaran karena teriknya matahari. Maka mumpung masih pagi,
apakah tidak berangkat sekarang saja??
Yu Cun Tat tersenyum, saudara angkatnya ini memang benar
benar dogol dan polos sekali.
?Gitee, sekarang ini keadaan Jaman kalut dan di mana-mana
banyak penghadang dan perampok. Padahal barang-barang kiriman
kali ini sebanyak enam kereta berisi emas, intan dan perhiasan
perhiasan yang harganya tidak ternilai. Oleh karena itu kalau
berangkat pagi hari akan menarik perhatian dan mungkin bisa di
ketahui oleh kaum Liok-lim karena itu aku telah mengambil
keputusan pemberangkatan itu tunggu nanti bila cuaca telah menjadi
gelap.?
?Oh, jadi berangkatnya malam hari??
?Benar, suipaya tidak tercium jejaknya oleh para rampok dan
begal dan kiriman barang-barang berharga itu selamat sampai di
tempat tujuan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
403
Thia Kauw Kim terpaksa kembali lagi ke kamarnya dan
mengambil kampaknya untuk bestial silat. Waktu berlalu terus dan
matahari rnerambat semakin condong kebalik gunung, Pemandangun
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
alam semesta mulai samar dan repelt.
Belum sampai Thia Kau Kim mangingatkan akan hal
pemberangkatan, dari bawah gunung naik dua orang Keteng yang
memberi laporan.
?Toaya, angin besar bertiup, mohon instruksi-instruksi dari
toaya.?
Cun Tat seketika wajahnya berubuh menjadi cerah dan dengan
suka cita menoleh kepada adik angkutnya.
?Gite, kita mulai berangkat melalui jalan belakang. Hayolah
cepat kenakan pakaiau perang?u dun bawalah kampakmu juga!?
?Giheng, mengambil barang-barang dagangan mengapa harus
memakai pakaian perang Apakah hal ini tidak lucu??
?Gite, dalam pengawalan kita tidak bisa menhindari hadangan
para perampok clan begal. Kita pass bentrok dengan pertarungan dan
pertempuran senjata, oleh karena itu sudah seharusnya kita menjaga
diri dengan memakai Cianka..
?Hahaaahaaa .. hahaa .. orang berdagang mengawal mas
intan seperti juga panglima yang berangkat kemedan perang.
Para keteng dan taubak saling pandang mendengar kata-kata
Thia Kauw Kim yang nyeloneh itu. Cun Tat sendiri agak
mendongkol, akan tetepi dipikir lebih jauh, saudara angkatnya ini
memang kukoy (aneh ) ia menjadi tersenyum geli.
Setelah semuanya siap, mereka lalu menunggang kuda dan
mengawal enam buah kereta yang ditutup dengan kain hitam
bergerak menuruui gunung melalui jalan belakang. Rombongan ini
berjalan sampai kentongan di pukul satu kali.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
404
Mereka telah tiba di sebuah hutan yang sangat lebat namanya
Tiang Yap Lim. Dari kejauhan kelihatan obor dan lentera
bercelolotan.
Dan dari empat penjuru bermunculan orang yang berpakaian
serba ringkas, muka ditutup kain hitam dan ditangan mereka
memegang berbagai macam alat senjata. Orang-orang itu datang
berbondong-bondong dan begitu tiba di hadapan Yu Cun Tat, segera
menjatuhkan diri dan menyebut.
?Twa Siauw Liauwto datang menyambut Tay Ong!?
Thia Kauw Kim yang berjalan di dekat Yu Cun Tat segera
mengayunkan kampaknya dan berseru
?Celaka, perampok-perampok telah datang jiaatt jiaaatt
hiaatt.
Treug trang Yu Con Tat dengun sebat mengangkat
kampaknya pula dan menangkis kainpak Thia Kauw Kim.
?Gite (adik angkat), tahan!?
Thia Know Kim menjadi terheran-heran, ia menatap Yu Cun
Tat, kemudian beralih menyapu ke semua laki-laki berpakaian
ringkas yang jumlahnya ribuan dengan penuh tanda tanya. Apa
artinya semua ini?
Yu Cun Tat lalu menggapai Thia Know Kim dan diajak ke
tempat yang sepi. Disin ilah secara terus terangKhanghao apa yang
sesungguhnya dikerjakan Yu Cun Tat diterangkan secara blak
blakan.
?Harap Gite memaklumi, yang datang puluhan ribu banyaknya
itu adalah anak buahku dan bukannya orng-orang yang akan
merampok kita. Pekerjaanku yang sesungguhnya demikianlah. Suatu
usaha tak bermodal, memindahkan harta kekayaan baea bangsawan,Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
405
hartawan yang berkelabihan ke tangan kita, kemudian kita bagi
bagikan kepada yang membutuhkan dan dipakai bersama.?
?Oh, jadi kiranya Giheng ini adalah rajanya perampok? Giheng
mengangkat saudara dengan aku ini untuk dijadikan kawan
merampok, celaka! Ibuku selalu menasehati dan pesan wanti-wanti
supaya aku bekerja yang benar, mencari penghasilan yang halal dan
berusaha yang tidak melanggar undang-undang negara. Dengan
merampok begini, apakah bukannya melanggar nasehat ibuku?
Heiya, aku merasa berkeberatan dan tidak mau Giheng!?
Yu Cun Tat judek (dibuat pusing) oleh sikap adik angkatnya ini.
ia berusaha untuk membujuk dan mendesak supaya mau bekerja
membantu usahanya sekali ini saja.
?Gite, barangkali engkau belum tahu benar undang-undang
neragara? Bagi orang yang hidupnya kepepet dan melakukan suatu
kejahatan, mencuri, merampok dan sebagainya tidak akan dihukum.
Kalau berulang kali dan dijadikan pekaryan?
?Nanti dulu, siautet tanya pekaryan itu maksudnya yang
bagaimana??
?Artinya pekaryang itu dijadikan pekerjaan sehari-hari sebagai
sumber mata pencaharian. Jadi ia mengerjakan khusus pekerjaan
kejahatan-kejahatan itu untuk kehidupannya.?
?Oh, jadi kalau hanya sekali ini bukannya pakaryan? Karena kita
terpaksa dan mau mencari modal untuk kelak berusaha secara baik??
?Betul, jadi kalau kali ini rampokan kita itu hasilnya banyak dan
bisa untuk hidup puluhan tahun, kita tidak akan melakukan lagi. Kita
bisa pindah ke lain tempat dan membuka toko kek, membuka
restoran, dagang cita, obat-obatan dan lain sebagainya secara halal.
Hati Thia Know Kim menjadi girang mendengar keterangan ini.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
406
?Kalau begitu adik setuju. Biarlah kita merampok untuk satu kali
ini saja, nah Giheng, akau akan kau tugaskan di bagian mana??
?Nanti dulu, kita tunggu laporan dari mata-mata yang telah
tersebar di delapan penjuru angin. nah bila laporan telah lengkap dan
bisa dipastikan, barulah kita adakan pembagian tugas untuk
menyergap iring-iringan kereta hartawan, saudagar atau orang-orang
berpangkat yang membawa upeti-upeti dan uang.?
?Baiklah, pokoknya aku hanya mau ikut bekerja satu kali ini
saja. sungguh poatang (penasaran) kalau ketahuan ibuku.?
Yu Cun tata menepuk-nepuk pundak adik angkatnya dan
membawanya kembali ke rombongan anak buahnya. Setelah para
bawahan itu memberi hormat dan laporan-laporan didrngarkan, Cun
Tat lalu ajak Kauw Kim naik ke sebuah gunung. Disana ternyata
terdapat sebuah pesanggrahan. Cun Tat duduk di kursi kebesaran, di
sisinya Kauw Kim dan para Taubak. Selang beberapa saat, mata
mata memberikan laporan lengkap.
?Gite, dari arah barat mendatangi iring-iringan kereta pembesar
yang membawa upeti berjumlah ribuan tail emas. Kalau usaha kali
ini berhasil, bisalah kita hidup nganggur sampai puluhan tahun
lamanya. Sekarang kita adakan pembagian tugas. Gite, kau akan
MENCARI TENDA atau MELIHAT ANGIN?
Thia Kaow Kim sama sekali tidak mengerti istilah-istilah kaum
rampok itu, apa atrti mencari tenda atau melihat angin tak
diketahuinya sama sekali. Pikirnya kalau melihat angin itu tidak turut
turun tangan, tinggal nongkrong membantu mengawasi, nantinya
kalau berhasil mendapat bagian. Maka dengan spontan ia menjawab.
?Biarlah adik melihat angin saja!?
Yu Cun Tat girang sekali, ia menepuk-nepuk pundak Thia Kaow
Kim sambil memuji tak henti-hentinya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
407
?Gite sungguh gagah berani dan berambekan besar. Sekali
bergabung dengan kita tidak tanggung-tanggung memilih tugas yang
terberat.?
Thia Kaow Kim kaget setengah mati tatkala dipuji demikian.
?Apa maksudmu Giheng? Melihat angin itu sebenarnya tugas
yang bagaimana? Aku belum mengerti.?
Yu Cun Tat menjadi tertawa geli mendengar kata-kata adik
angkatnya yang jenaka itu.
?Kiranya Gite belum mengenal kata-kata istilah yang
dipergunakan kaum Lioklim. Baik kaum rimba hijua besar maupun
kecil mengenal bahasa-bahasa istilah yang dipakai golongan sendiri.
Demikian juga kelompok kita ini.
Kalau melihat iring-iringan saudagar lewat, mata-mata akan
memberikan laporan dengan istilah ADA ANGIN, kalau
pelancongan dikatakan ANGIN KECIL, dan kalau mengalami
kesukaran dan yang dirampok mengadakan perlawanan dikatakan
ANGIN KENCANG.
Mencari Tenda adalah menunggu di gunung jaga di
pesanggrahan, jadi tidak ikut turun tangan. Sedangkan Gite
mengatakan AKAN MELIHAT ANGIN ini berarti Gite akan
mengepalai turun tangan.
?Hah? Jadi aku malahan yang akan mengepalai gerombolan kita
ini untuk menyergap dan mermpas barang-barang itu??
?Tidak salah, oleh karena itu Gite membutuhkan berapa anak
buah untuk membantu??
Thia Kaow Kim garuk-garuk kepala .. sialan, kukira melihat
angin itu hanya mengawasi saja tidak turut bertempur, tidak tahunya
malahan harus mengepalai penyergapan. Ini kalau dalam angkatanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
408
peang yang disebut Komandan mandala atau Panglima Sianhong.
Celaka!?
?Giheng, biarlah aku ditemani seorang Liolo saja sebagai
penunjuk jalanku!?
?Hanya seorang saja? Aoakah Gite sudah yakin kalau usaha ini
bakal tidak mengalami kesulitan??
?Cukup, satu saja. dengan demikian, mereka tidak akan curiga
dan nanti kalau sudah pengawal-pengawalnya kuhajar, barulah
Giheng dan para anak buah datang beramai-ramai untuk mengangkut
kereta-kereta itu naik ke gunung.
?Wah, Gite sungguh jantan dan gagah berani. Seorang diri akan
melakukan penyergapan. Baru kali ini sepanjang kehidupanku
sebagai kepala rampok melihat orang yang begitu berani seperti Gite
ini ck ck ck!
?Giheng, siapakah yang kau tunjuk untuk menemaniku?
Sekarang juga aku akan turun gunung.?
Yu Cun Tat lalu menunjuk kepad seorang Tauwbak. Kemudian
menyuguhkan tiga cawan arak kepada Kauw Kim, secawan kepada
Tauwbak dengan ucapan.
?Selamat berjuang, semoga berhasil!? (ternyata perampok juga
berdoa sebelum beraksi, ya? Ha ha ha, apakah Tuhan mengabulkan ya
doa-doa penjahat?)
Sehabis minum, Thia Kaow Kim lalu minta tauwbak itu
mengantarkan turun gunung dan menunjukkan pos-pos mana yang
biasanya dibuat tempat untuk menghadang saudagar-saudagar yang
lewat.
Tauwbak itu lalu membawa Thia Kaow Kim ke kaki gunung
bagian barat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
409
?Disinilah Tia Tayya, biasa Tayong mengadakan pencegatan dan
penyergapan saudagar-saudagar yang hendak lewat. Lihatlah
tempatnya yang strategis, dari depan sukar dilihat dan jalan untuk
melarikan diri sangat mudah.
Thia Kaow Kim memeriksa keadan sekeliling dan menyahuti
keterangan penynjuk jalannya dengan hee hee saja.
Dari subuh hingga matahari berada di tengah-tengah, kitra-kira
jam dua belas siang, belum juga kelihatan iring-iringan kereta
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
saudagar seperti apa yang dilaporkan oleh mata-matanya Yu Cun
Tat.
Gigitan semut, kadang-kadang ular lewat dan teriknya matahari,
membuat tauwbak itu kesal dan menganjurkan Thia Kaow Kim
untuk kembali minta aplosan (ganti).
?Thia tayya, barangkali iring-iringan itu tiba di kaki gunung ini
tengah malam atau esok hari, baiklah kita kembali dulu dan minta
aplusan dengan Tay Ong!?
?Ah, kenapa semangatmu begitu melempem seperti tempe
gembus wayu? Kerja harus sukses dan ada hasilnya, pulang dengan
tangan kosong sungguh memalukan. Apalagi aku baru kali ini
bertugas, kalau sampai tidak membawa hasil, mau taruh dimana
mukaku ini??
Si tauwbak menjadi bungkam seribu bahasa ditatap Thia Kaow
Kim yang wajahnya bengis dan seram menakutkan itu. Walaupun
panasnya menyengat gundul., punggung,kaki pegal-pegal, digigit
semut, dijakari ulat-ulat dan lalat menjijikkan, tauwbak itu
tidakberani sambat dan cemuit lagi. Ia berdiri di balik semak-semak
mandi keringat, ternggorokan kering dan mata tak berkedip
memandang ke depan. Dalam hati ia sangat berharap munculnya
kereta pedagang yang dilaporkan mata-mata itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
410
Menjelang sore, dimana matahari sudah doyong ke barat dan
pemandangan alam sekitar mulai redup dan samar-samar, tiba-tiba
dari arah depan kelihatan bendera-bendera berkibar dan berkloget
kloget semakin besar.
Si tauwbak bersorak dalam hati, itulah kereta-kereta pedagang
yang lewat. Bendera-bendera itu semakin nyata dan tulisan
tulisannya pun sudah dapat dibaca.
Dan tatkala tatkala membaca tulisan panjiitu, seketika si
teuwbak menjadi pucat pasi dan tubuhnya bergetar.
?Thia Tayya, mari kita pulang!?
?Hah? Pulang? Kau ini disuruh menemani sebagai penunjuk
jalan, sekarang iring-iringan kereta itu sudah dekat, kenapa mau
pulang??
?Kereta-kereta itu tidak dapat dirampas. Lihatlah bunyi tulisan
dalambendeera itu!?
?Apa bunyinya? Coba bacakan!?
?Bingkisan Upeti dari RAJA MUDA KO SAN ONG UNTUK
BAGINDA SWEI YANG TEE!
Barang-barang itu jangan diganggu, berbahaya, kepunyaan Ko San
Ong dan dikirim ke kota raja dipersembahkan kepada baginda. Kalau
sampai kita menggangu, wah akibatnya akan besar sekali. Kita
semua bisa ditumpas tapis habis sampai ke akar-akarnya!?
?Kentut busuk! Aku tidak kenal segala Ko San Ong Hong Koan
tetak bengek, pokoknya dia punya uang banyak kita rampas. Segala
akibat tidak peduli, aku adalah manusia mereka juga manusia,
mereka makan nasi akupun juga makan nasi, apa yang ditakutkan??
Celaka, taubak ini menjadi belingsatan dan tak berani bergerak.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
411
?Kalau kau takut, ngumpetlah, biar aku sendiri yang
mkenghadangnya!?
Thia Kaow Kim lalu meloncat keluar dari persembunyiannya.
Dengan menyilangkan kampak panjangnya ia menghentikan iring
iringan itu.
?STOP! Berhenti!, siapapun yang melewati jalan di sini harus
tinggalkan uang untuk sewa jalan. Bila tidak mengindahkan
peringatan ini, janganlah sesalkan nanti akibatnya!?
Para pengawal ketera menghentikankeretanya dan beberapa
diantara mereka lari menemui putera angkat raja muda Ko San Ong
Yo Lim yang mengepalai expedisi pengiriman barang-barang upeti
ke kota raja itu.
?Di depan ada kepala begal menghadang dan minta uang jajan!?
?Mereka tidak melek matanya, barang-barang siapa yang hendak
diganggunya ini??
Putera angkat Yo Lim lalu keprak maju kudanya menghadapi
Thia Kaow Kim, dengan sengit ia memakinya.
?Bangsat buta matamu, kau datang darimanakah sehingga tidak
mengindahkan barang-barang kiriman milik Tengciu Ko San Ong?
Sungguh serep nyawamu dan besar sekali nyalimu hah? Dalam
negeri yang aman, disiang bolong melakukan perampokan milik
paman raja!?
Thia Kaow Kim tidak banyak bicara, ia mengetahui kepala
pengawal iring-iringan majukan kudanya, langsung mengangkat
kampak dan membacok.
Sambil bertempur ia ingat-ingat ilmu kampak yang tiga puluh
enam jurusnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
412
Lo Hong jadi bingung menghadapi ilmu kampak yang kocak dan
ruwet itu. suatu ketika tombaknya bentrok dengan kampak Kauw
Kim sehingga patah. Bukan main terkejutnya Lo Hong. Cepat-cepat
ia balikkan kudanya dan kaburkan diri.
Sie Liang keprak maju kudanya untuk menghadang Kauw Kim
yang mengejar Toakonya. Akan tetapi sekali menangkis bacokan
Kauw Kim, senjatanya terlepas, tapak-tapak tangannya pecah dan
darah mengucur deras. Dengan menjerit kesakitan Sie Liang pun
cepat-cepat putar kudanya dan kaburkandiri.
Anak buah kedua putera angkat raja muda Ko San Ong Yo Lim
menjadi kalut. Mereka tidak dapat menahan amukan Thia Kaow Kim
yang sadis itu.
Tidak terbilang anak buah kedua Taypo itu yang jatuh binasa
dengan keadaas yang mengerikan. Ada yang belah kepalanya, belah
dadanya, sigar pundaknya, kutung lengannya dan lain sebagainya.
Rata-rata mereka parah lukanya dan menyedihkan.
Thia Kaow Kim tidak membiarkan pasukan pengawal upeti itu
lari demikian saja. ia berteriak-teriak membolang-balingkan
kampaknya dan mengadakan pengejaran. Para serdadu yang masih
bernyawa bubar pasar, lari tunggang langgang bagaikan tawon
digebah galah sarangnya.
Sementara itu kedua Taypo (anak angkat) raja muda Yo Lim
menjadi sangat penasaaran. Lo Hong menghentikan kudanya dan
membalikkan mukanya untuk membantah Thia Kaow Kim.
?Kepala Begal! Barang dan uang sudah berada di tanganmu,
kenapa masih mengejar-ngejar kami? apa maksudmu??
?Kalian berdua kepala anjing geladak jangan memandang remeh
dan menganggap aku begal-begal tengik tidak bernama. Dengarlah
dengan jelas, bukalah goblokmu! Aku adalah Thia Lo Hauw Thia
Kauw Kim dan Gihengku yang berada di atas gunung namanya YuKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
413
Cun tat. Kelak bila kalian ada nyali akan mengambil kembali barang
barangmu datanglah kemari dan cari kami! sekarang minggatlah.
Toayamu suka mengampuni jiwa anjingmu Fui !?
Setelah meludah Thia Kaow Kim membalikkan kudanya dan
kembali ke tempat kereta-kereta upeti. Ia suruh penunjuk jalan
melaporkan kepada Yu Cun Tat dan dalam sekejap kereta-kereta
yang berisi uang sejumlah enam belas laksa tahil mas itu telah
diangkut naik ke puncak gunung.
Yu Cun Tat mengadakan pesta besar-besaran atas hasil yang luar
biasa ini.
? ooOoo ?
Sementara itu kedua Taypo yaitu Lo Hong dan Sie Liang karena
jarak pada waktu Thia Kaow Kim menyebutkan dirinya cukup jauh,
ditambah mereka dalam keadaan panik dan selalu siap-siap hendak
lari, mereka telah salah mendengarkan.
Mereka melaporkan kepada Ko San Ong Yo Lim bahwa yang
merampok barang-barang upeti itu adalah dua raja begal bernama Yu
Kim tan Tan Tat.
Siapakah Ko San Ong Yu Lim itu? dia adalah adiknya
almarmum kaisar Swei Bun Tee, jadi dengan raja yang baru ini
(Swei Yang Tee Yo Kong), dia adalah pamannya. Karena
kegagahannya Yolim telah diberi pangkat tinggi dengan gelar
sebagai Cin Siu Teng Ciu Ceng Hay Tay Goanswe Ko San Ong Yo
Lim.
Masa mudanya nama panggilannya adalah Hong Sin, ia pandai
mempergunakan tombak panjang dan tenaganya luar biasa kuatnya.
Tidak heran di dalam jamannya Sweitiauw ini Yo Lim ini adalah
orang kuat yang ke delapan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
414
Karena di kota raja, keponakannya mengangkat diri menjadi
Kaisar baru Yo Lim lalu memilih diantara dua belas putera
angkatnya (Cap Ji Taypo) untuk mengawal bingkisan itu untuk
dipersembahkan kepada Swei Yang Tee.
Sebagaimana pembaca ketahui, yang mengepalai adalah Twa
Taypo (anak angkat terbesar) dan Ji Taypo Sie Liang (anak angkat
yang kedua).
Nasib kedua Taypo ini sial, setibanya di hutan Tang Yap Lim
telah dibegal oleh Thia Kaow Kim sehingga barang-barang upeti itu
berpindah tangan.
Seperti hari-hari biasa, Ko San Ong Yo Lim, setiap hari selalu
membuka sidang permusyawaratan untuk mendengarkan laporan
laporan, menyelesaikan urusan-urusaan penting, berkonsultasi
dengan putera-puteranya serta staf-stafnya untuk memajukan
daerahnya dan membantu perintah pusat. Mendengar datangnya Lo
Hong dan Sie Liang, bukan main kagetnya Ko San Ong.
?Kenapa cepat benar kembalinya? Apakah barang-barang itu
hilang dirampok di tengah jalan? Coba suruh menghadap mereka
itu!?
Para ajudan dan ponggawa segera membawa Taypo yang
gemetar ketakutan. Keduanya berlutut dihadapan ayah angkatnya.
?Ho Ong, celaka, barang-barang upeti telah dirampok di hutan
Tiang Yam Lim.?
?Hah? Lalu apakah kalian tidak melindungi dan menghalau
perampok-perampok itu? algojo, seret keluar dan penggal batang
lehernya. Aku tidak suka dengan putera-putera angkat yang
menyeleweng dan tidak benar-benar menjalankan perintahku.?
Lo Hong dan Sie Liang meratap, mereka mohon ampun dan
beelas kasihan ayah angkatnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
415
?Ho Ong, kepala rampok itu sangat lihay dan takabur sekali.
Mereka berani menyebutkan dirinya dan menantang. Bila Ho Ong
akan mengambil upeti itu disilakan datang mencarinya.?
Wajah Yo Lim jadi hijau bagaikan daun dadap waru tua itu
seketika semburat hitam sekali. Ia menghantam meja rapat sehingga
terbelah dar blam blotak grobyak
?Hemm kurangajar, ibadah sambar delap, sungguh terlalu
memandang rendah aku Ko San Yo Lim. Siapakah nama kepala
kepala begal itu? dimana terjadinya peampokan??
?Lo Hong dengan jelas nama-nama dan tempat dimana
terjadinya perampokan.
?Hemm .. baiklah, jiwa kalian kuampuni, kelak harus lebih
berhati-hati dalam menjalankan tugas!?
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
LoHong dan Sie Liang menghaturkan terima kasih, setelah
memberikan hormat, mereka lalu mengundurkan diri. Sebelum
mereka keluar, Ko San Ong memanggilnya lagi dan memerintahkan
kepada algojo untuk memberikan hadiah masing-masing empat puluh
sabetan rotan sebagai peringatan.
Kemudian Ko San Ong Yo Lim lalu menulis surt kepada para
penguasa dan pembesar baik Bu maupun Bu si Shoatang,
memberikan perintah didalam wktu seratus hari sudah harus dapat
menyerahkan baik hidup maupun mati kedua raja begal yang
bernama YU KIM dan TAN TAT itu.
Bila para penguasa dan pembesar di daerah iktu tidak dapat
menyerahkan dalam waktu yang ditentukan. Ko San Ong Yo Lim
tidak segan-segan akan memecat jabatan mereka dan menjatuhi
hukuman buang untuk seumur hidupnya.
Ceelam Tihu atau gebernur kota Ceelam, ibu kota propinsi
Shoatang adalah Cian Thian Su. Demi membaca surat perintah dariKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
416
Ko San Ong yang telah dikenal baik akan sifat dan wataknya. Ia
tidak berani gegabah, segera memanggilkomandan Polisi kota yaitu
Ci Yu Tek dan surat perintah itu diteruskan kepadanya.
Teekoan Ci Yu Tek juga maklum kalau Ko San Ong itu galak,
disiplin dan tidak bisa dibut mainan. Ia segera memanggil komandan
polisi kota yaitu Hoan Hauw (temannya Cin Siok Poo) dan wkilnya
yaitu Liang Beng untuk menghadap.
?Kalian berdua kuserahi tugas yang cukup berat, untuk
membekuk dua kepala rampok yang mengganas di daerah kita,
namanya Yu Kim dan Tan Tat. Heiya entah darimana datangnya
bangsat tak tahu diri ini. mereka menggunakan daerah kita untuk
operasinya, pada bulan enam tanggal dua puluh dua, barang-barang
upeti Ko San Ong sejumlah enam belas laksa tahil perak emas telah
dirampas di sebuah hutan yang namanya Tiang Yap Lim.
KoSan Ong memberikan waktu selama seratus hari, hila kita
gagal, maka semua penajab baik Bu maupun Bun di daerah Shoatang
akan dipecat dan dihukum buang untuk seumur hidupnya.
Pribahasa mengatakan :
Bila atasan tidak bersikap keras dan bersikap disiplin maka
bawahannya bisa bersikap ayal-ayalan. Kini Ko San Ong
memberikan waktu seratus hari, aku sebagai Tiekoan memberi waktu
kepada kalian satu bulan. Bila kalian berhasil akan kunaikkan
pangkatmu. Bila gagal terpaksa aku bertindak disiplin. Setiap tiga
hari kalian harus datang ke kantorku untuk memberikan laporan. Nah
kuucapkan selamat bertugas, semoga sukses!?
Hoan Hauw, Liang Beng kedua Kapten polisi kota itu segera
kembali ke seksinya, mengumpulkan seluruh anak buahnya dan
memberikan instruksi-instruksi secara bersebar. Mereka menjalankan
operasi besar-besaran.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
417
Akan tetapi setelah berjalan sebulan lamanya, operasi itu sia-sia.
Kedua nama rja begal itu sangat asing dan jejak0jejaknya sukar
diikuti. Dengan demikian Hoan Hauw dan Liang Beng menghadap
Tiekoan untuk menerima hukuman rangket.
Masing-masing dihukum empat puluh sabetan rotan. Bukan
main sedihnya kedua komandan polisi kota tersebut. Selama tiga hari
tiga malam mereka berbaring di atas ranjang dengan badan sakit dan
banyak mengeluarkan darah.
Belum lagi sembuh luka-luka di badannya, surat perintah dari
Teekoan sudah datang lagi. Hoan Hauw walaupun sakit, tidak berani
menelantarkan tugas tersebut. Ia mendatangi rumah rekannya Liang
Beng untuk berunding.
?Kalau bulan depan kita tidak berhasil lagi, bisa tulang-tulang
kita remuk dan Toksiang (remuk jero alias luka dalam). Kita harus
berdaya upaya dan berusaha sungguh-sungguh, Hoan Toako, kita
tidak bisa mandah saja dibuat gebug-gebugan Heiya sungguh
malang melintang nasib kita ini.
?Liangtee, saya kira perampok-perampok ini datang dari luar
daerah. Perampok jalanan yang sengaja membuat penguasa dan
pembesar-pembesar Shoatang celaka. Masakan ada perampok yang
begitu goblok yang menyebutkan nama dirinya? Yu Kim, Tan Tat
inilah nama-nama palsu untuk mengelabui orang yang dirampok.
Heiya, apa daya kita??
Kedua kapten polisi itu kota duduk terpekur dan lama tidak
bercakap-cakap. Mereka telah kehabisan bahan apa yang hendak
dikatakan pula? Masing-masing duduk menundukkan kepala dan
pikirannya melayang kemana-mana.
Tiba-tiba Hoan haue berjingkrak seperti orang menemukan mas
segentong besarnya. Dengan wajah terang ia berkata kepada
rekannya itu.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
418
?Liangte, minggu depan bila kita dijatuhi hukuman rangket oleh
Teekoan jangan berdiri. Terus mendeprok dan minta supaya supaya
hukuman rangket untuk minggu-minggu mendatang dijatuhkan
sekali, kita mati di kantor Teekoan.?
?Lo kok aneh? Apa maksud Hoanheng membiarkan kita
digebugi sampai mati??
?Ini adalah suatu taktik untuk memancing dan menarik perhatian
Tiekoan. Dengan memberikan diri kita dirangket, Tiekoan pasti
terheran-heran dan menanya apa sebab musababnya.?
Nah, pada saat itulah kita lalu kita mengusulkan untuk dibantu
oleh Kie Pay Choa Cin Loako. Dengan bantuannya pastilah
peampok-perampok itu dapat kita bekuk.?
?Ah Hoan heng ini moksi-moksi (ada-ada saja). bukankan Cin
Toako sekarang ini menjadi Kie Pay Khoa di kantor Ciat Touw, cara
bagaimana dia mau keluar dari markas ketentaraan dan membantu
pekerjaan polisi??
?Jangan khawatir, asalkan kit bertindak menurutkan rencana
kita pastilah usaha itu berhasil dan berjalan baik.?
Begitulah kedua kapten polisi itu telah bersepakat untuk
menghadapi hukuman rangket pada minggu mendatang.
Selama itu, mereka dan anak buahnya juga bersebar menyelidiki
ke berbagai tempat, ya tempat pelacuran, perjudian, opera, wayang
orang, ketoprak dan warung-warung arak. Namun kedua raja begal
yang dicari itu tidak ada jejaknya.
Waktu untuk melapor telah tiba, kedua kapten polisi kota Lie
Shin menghadap kepada Tiekoan dan menyerahkan diri untuk
digebugin lagi. Tatkala empat puluh cambukan sudah selesai, dengan
suara rawan karena menahan sakit. Hoan Hauw dan Liang BengKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
419
mohon kepada Tie Koan supaya hukuman untuk minggu-minggu
mendatang dirangkap (didobel sekali).
Benar saja perhitungan Hoan Hauw itu. Tie Koan menjadi
terheran-heran dan memanggil mereka menghadap untuk dimintai
penjelasan.
?Mengapa kalian minta hukuman di minggu mendatang didobel
pada hari ini? apa sebab? Bukankah tugas itu belum kalian jalankan?
Siapa tahu hari Senin, Selasa atau Rabu penjahat itu terbekuk??
?Tayjin (yang mulia), kepala-kepala perampok itu tidak ada
bayangan dan sukar dicari jejeknya. Oleh karena itu hamba
menyerah dan rela dijatuhi hukuman rangket sampai mati.?
?Hemm jadi menurut pemikiranmu, perampok-perampok itu
pasti tak akan dapat ditangkap? Bertanya Tiekoan Ci Yu Tek dengan
memanggut-manggutkan kepala.
?Tayjin pasti tidak mengetahui akan hal yang sesungguhnya.?
Kapten Hoan Hauw mengangkat kepalanya dan berkata dengan
menahan sakit.
?Kedua kepala perampok itu pastilah datang dari daerah lain
untuk mengacau dan beroperasi di wilayah kita. Setelah berhasil
merampok ribuan tahil mereka dengan sendirinya kabur ke luar
daeerah untuk menikmati hasil rampokannya itu. oleh karena itu,
walaupun hamba setiap hari beroperasi ke setiappelosok daerah
Shoatang ini, tetap tidak akan berhasil.
?Hmm .. dua bulan sudah berlalu, jangka waktu yang
diberikan Ko San Ong Yo Lim seratus hari, jadi kalau sebulan lebih
kita tidak berhasil menyerahkan dua keparat begal itu, seluruh
penguasa san pembesar Bun Bu Koan Wan di daerah Shoatang ini
akan menerima vonisnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
420
Kita semua akan dipecat dan dijatuhi hukuman buang untuk
seumur hidup . Heiya, apa daya kita untuk mengatasi kesulitan
semacam ini ..??
?Tayjin, bila Tayjin suka meminta bantuan pada Cin Toako,
pastilah kesukaran ini dapat dipecahkan. Cin toako sering pergi-pergi
ke luar daerah. Kenalannya banyak dan dari segala lapisan beliau
disegani dan bersahabat baik.
Oleh karena itu, bila Tayjin dapat mengundangnya, hamba yakin
seratus persen, penjahat-penjahat itu akan dapat kita tangkap dan
diserahkan kepada yang mulia Ko San Ong Yo Lim.?
Cie Tiekoan lama berdiam diri, sekian saat it duduk dikursinya
mengasah otak.
?Cin Siok Poo adalah Kie Pay Koannya Ciat Touw Kho Loya,
bagaimana ia bisa diminta bantuannya untuk membantu kepolisian
menangkap penjahat? Dalam kemiliteran, peperangan, subversi ia
mempunyai tugas wewenang, akan tetapi dalam hal kejahatan. Bukan
urusannya heiya benar-benar membuat kepalaku panas.
Cie Tiekoan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
?Dalam hal ini, Tayjin harus mau mencapaikan diri menemui
Toaloya, pasti beliau suka meluluskan. Bukankah urusan ini
menyangkut semua pembesar di daerah Shoatang?
Bila dalam waktu seratus hari tidak dapat menyerahkan kedua kepala
begal Yu Lim dan Tan Tat, tidak peduli pembesar Bun Bu Koan Wan
akan dipecat dan dijatuhi hukuman buang seumur hidup. Toaloya
akan tergarak hati dan pasti mau membantu.?
?Benar, kata-katamu ini memang beeralasan, baikan Poukwan
pergi menemui Toaloya. Tunggulah kalian di kantorku di sini!?
Cie Tiekoan lalu memerintahkan pengawal-pengawalnya
mempersiapkan kereta. Ia diiringi beberapa ajudan berangkat keKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
421
markas besar Tiat Tauw Mui. Pada hari itu jenderal Tong Pek Hauw
sedang bersidang di kantornya menyeledaikan urusan harian. Tiba
tiba seorang Tiong Kun Khoa menghadap memberikan laporan
bahwa Cie Tiekoan berkunjung untuk suatu urusan yang cukup
penting.
?Baiklah, suruh segera menghadap!?
Tiekoan Ci Yu Tek menghadap sambil berlutut.
?Bangunlah dan silakan mengambil tempat duduk! Ada urusan
apakah sehingga Tiekoan datang sendiri kemari??
Cie Yu Tek tetap berlutut dan dengan menghormat menjawab,
?Dihadapan Toa Loya yang mulia, masa Pit Cie berani berlaku
kurang sopan??
?Bangunlah! Dan silakan ambil tempat duduk, sehingga
memudahkan percakapan kita!?
Atas desakan Jenderal besar ini barulah Tiekoan berani bangkit
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan mengambil tempat duduk yang letaknya berhadapan dengan
jenderal Tong Pek Hauw.
?Kuikoan datang sendiri kesini entah ada urusan penting yang
bagaimanakah?
Cie Yu Tek membenarkan letak duduknya dan dengan suara
takut-takut memberikan penjelasan yang sedetail-detailnya.
?Mengingat urusan ini sangat penting dan menyangkut
kehidupan semua pembesar di Shoatang, maka mohon dengan sangat
sudilah kiranya Toaloya mengulurkan tangan untuk membantunya.
Cie Kiong yang saat ini menjabat Kie Pay koa Loya, dahulu
pernah menjabat sebagai komandan polisi kota. Pengalamannya
cukup banyak, ia gagah dan kenalannya meliputi segala lapisan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
422
Dengan bantuan Cin Kiong, pastilah perampok-perampok itu dapat
dibekuk.
Mendengar keterangan ini, jenderal Tong Pek Hauw merah
padam mukanya dan dengan sengit meninju meja dorr
?Kau ini pembesar anjing! Masakan Punhoan punya Kie Pay
akan kau seret untuk dijadikan opasmu? Dimanakah ada perturan
semacam ini? Adakaah ini perintah dari pusat bahwa seorang perwira
kemiliteran bisa dipindahkan menjadi opas??
Tiekoan Cie Yu Tek cepat-cepat menjatuhkan diri dan berlutut.
?Mengapa Toaya mesti marah-marah? Bila Loya tidak suka
melepas Cin Kiong membantu urusan kepolisian, tak apalah. Hanya
sungguh Pitci sesalkan, dari kalangan apapun pasti akan dipanggil ke
Nialam untuk menerima hukuman dari Ongya. Oleh karena itu
sebelum terlanjur, hendaklah Loya memikirkan masak-masak. Bukan
saja kedudukan Pitci yang lebih rendah, semua yang berpangkat
lebih tinggi pun akan terkena efeknya. Inilah surat perintah dari
Ongya itu!?
Jenderal Teng PekHauw menyambuti surat perintah dari Ko San
Ong. Demi membaca sendiri bunyi kalimat dalam surat itu, seketika
wajahnya menjadi sayu dan redup.
?Celaka, ultimatum ini bukan main-main, semua sudah
mengetahui bagaimana sifat dan watak Ko San Ong yang keas,
disiplin dan serius. Mengapa aku menyayangkan seorang Kie Pay,
toh urusan ini menyangkut keselamatan seluruh pembesar Bun dan
Bu Koan Wan di Shoatang ini? Hemm, seratus hari. Sekarang sudah
berjalan dua bulan lebih, kalau tidak cepat ditanggulangi bisa
berabe!?
Tong Pek Hauw mengangsurkan kembali surat perintah Ko San
Ong kepada Tiekoan Cie yu Tek. Kemudian memerintahkan
ajudannya untuk memanggil Cin Kiong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
423
?Cinkiong, kau kupinjamkan pada Tiekoan untuk membantu
menangkap perampok.?
Cin Siok Poo menerima perintah atasannya itu dengan berlutut.
Kemudian Tong Pek Hauw berpaling kepada Cie Yu Tek dan
berkata.
?Cin Kiong sudah kululuskan untuk membantu usaha Kuikoan,
terserah perintah-perintah apa dan batas waktu yang akan Kuikoan
tetapkan. Nah, bawalah Cin Kiong dan saya ucapkan selamat
berjuang dan semoga cepat berhasil!?
Setelah tiba di kantor kepolisian Cie Yu Tek lalu membuat surat
perintah dan mengangkat Cin Siok Poo sebagai komandan operasi.
Ditetapkan jangka waktunya, dalam lima belas hari alias
setengah bulan, penjahat-penjahat itu sudah harus diserahkan ke
kantor kepolisian. Karena perintah ini secara tidak langsung juga dari
atasannya, maka Cin Siok Poo menerima dengan hati lapang.
Setelah membawa surat perintah, perlengkapan dan beaya, Siok
Poo memberi hormat, pergi berjalan melihat-lihat keadaan kota.
Diluar pintu kantoran ia telah disambut oleh kawan-kawan lama
yaitu Hoan Hauw dan Lian Beng.
Melihat senyum dan tawa dari bekas teman sejawat itu, tahulah
sudah bahwa merekalah yang telah mengusulkan dan menarik
dirinya ikut serta dalam kasus perampokan barang-barang upeti milik
Ko San Ong Yu Lim di hutan Tiang Yap Lim. Cin Siok Poo segera
menegurnya.
?Sahabat-sahabatku yang baik, kalian sendiri tidak berhasil
menangkap penjahat-penjahat itu, bagaimana menyeet diriku ikut
serta? Apa bedanya? Barangkali akupun tidak akan berhasil.?
Hoan Hauw dan Lian Beng memberi hormat dan mengaku,
merekalah yang telah mengusulkan kepada Tiekoan. Mereka yakinKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
424
dan percaya pada pengalaman dan kepandaian Siok Poo pastilah
penjahat-penjahat itu segera dapat ditangkap.
Cin Siok Poo tak dapat berbuat apa-apa. Mereka berjalan
bersama sambil berunding. Cin Siok Poo lalu mamberikan saran
saran dan pengarahan.
?Kalian bersama seluruh anak buahmu, tetaplah mengadakan
operasi di dalam kota. Aku seorang diri akan mencoba menyelidiki
ke luar daerah. Waktu yang ditetapkan hanya setengah bulan, maka
kita harus dapat bekerjasama.?
Hoan Hauw dan Liang Beng menerima baik perintah itu. mereka
lalu masuk ke sebuah warung untuk makan minum sambil
melanjutkan perundingan.
Sehabis berunding, ketiga sahabat itu laluberpisah. Masing
masing pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, Cin Siok Poo lalu
menuturkan kepada ibu dan isterinya akan tugas baru yang
dibebankan kepadanya.
?Ah, lagi-lagi engkau keluar kota anakku, ibu sangat khawtir
bila engkau berada di lain daerah.?
?Ibu, tugas ini mau tidak mau harus ananda jalankan, sebab
menyangkut kepentingan semua pembesar di Shoatang ini.
Disamping itu Ko San Ong Yo Lim, bukannya dia yang menewaskan
jiwa ayah? Menggunakan kesempatan ini, ananda akan mencari
kesempatan untuk menuntut balas!?
Terlebih khawatir lagi hati ibu Cin Siok Poo mendengar tekad
puteranya itu.
?Jangan gegabah engkau Peng Long! Ia adalah orang yang
berkuasa saat ini, mempunyai angkatan perang, sua belas putera
angkat yang gagah-gagah dan kepandaiannya sukar dicari bandingan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
425
?Ibu, anak telah memperhitungkan masak-masak. Dengan
kekuatan tidak dapat ananda lakukan, dengan siasat dan taktik,
pastilah niat itu terkabul. Apalagi ananda selalu berdoa dan
memohon kepada Thian dan arwah ayahanda untuk membantu
terwujudnya cita-cita ananda ini. lapangkan hari ibu, usaha ini akan
berhasil baik.?
Tidak berdaya lagi sang ibu meleas kepergian puteranya dengan
restu dan doa. Begitulah pada keesokan harinya, Cin Siok Poo
menaiki kuda Oey Piauwnya, busur dan panah menggendol di
pinggang. Siangkauwnya ia selipkan di perut kuda dekat pelana da ia
berangkat melaksanakan tugasnya.
Sepanjang jalan Cin Siok Poo berpikir. Tiang Yap Lim adalah
daerahnya Yu Cun Tat. Akan tetapi sudah lama ia cuci tangan dan
tidak melakukan pembegalan-pemegalan lagi.
Perampasa upeti Ko San Ong ini kemungkinan bedar adalah
ulahnya Ong Pek Tong Lie Jie Kwie dan Cee Kok Wan. Hm
mereka menyebut nama palsu untuk membingungkan para alat
negara yang hendak mencarinya. Baiklah aku pergi ke Siauw Hoasan
untuk meminta keterangan dari mereka!
Cin Siok Poo lalu memacu kudanya menuju pegunungan Siauw
Hoa San. Kedatangan Cin Siok Poo mendapat sambutan yang hangat
dan meriah dari begal-begal Siauw Hoa San. Ia dibaw ke
pasanggrahan. Cie Cie Thia dan pesta perjamuan diadakan.
?Tidak ad angin dan hujan, tahu-tahu Cin Toako sudah datang
secara mendadak, sungguh sangat menggirangkan. Baru saja kami
memutuskan hendak pergi ke Ji Han Cung menyamerin Cian jiko
bersama-sama pegi ke Shoatang memberi ucapar selamat panjang
umur kepada Shejitnya Cin Lopekbo. Ada urusan apa Cin Toako
mendadak sontak berkunjung kemari??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
426
?Prihal hari ulang tahun ibuku, baiklan kita kesampingkan dulu.
Kedatanganku kemari karena ada urusan yang sangat pentong.
Ketiga serangkai raja begal Siauw Hoan San menjadi terkejut
dan hampir berbareng mereka mengajukan pertanyaan.
?Cin Toako, urusan apakah itu??
Cin Siok Poo dengan serius menjelaskan duduknya persoalan
itu.
?Entah siapa bernyali begitu besar, berani melakukan perampasan
barang-barang upeti miliknya Ko San Ong Yo Lim. Permpokan itu
terjadi di hutan Tiang Yap Lim, pada bulan enam tanggal dua puluh
dua. Dua belas kereta yang berisi uang perak dan emas sejumlah
enam belas laksa telah dirampok habis. Bahkan Tayong-tayong
ituberani mengaku sebagai Yu Kim dan Tan Tat.
Sekarang ini Ko San Ong Yo Lim telah memerintahkan pembesar
dan penguasa wilayah Shoatang untuk menangkap dan menyerahkan
kedua raja begal itu dalam waktu seratus hari. Bilamana waktu yang
telah ditetapkan itu tidak membawa hasil, ancamannya seluruh
pembesar Bun dan Bu Koan Wan akan dipecat dan dijatuhi hukuman
buang seumur hidup.
Aku ditugaskan untuk mengurus perkara itu khawatir Hengtee
sekalian yang melakukan perampokan itu, maka pagi-pagi datang
kemari untuk meminta keterangan.?
Ketiga raja begal gunung Siauw Hoa San menggeleng-gelengkan
kepala dan menyangkal persangkaan Cin Siok Poo.
?Kami selalu melakukan pekerjaan kami di wilayah sendiri,
kenapa harus meluruk ke daerah orang lain. Bukankah hal ini akan
mempersulit membawa barang-barang rampasan saja?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
427
Cin toako, sesungguhnya pada akhir-akhir ini kami mengaso dan
tidak melakukan perampokan. Tiang Yap Lim adalah wilayah Yu
Cun Tat, pasti dialah yang melakukan perampokan itu.
Dan dalam pekerjaannya ini dia dibantu oleh kawan barunya yang
polos. Seperti halnya panglima perang yang maju ke medan perang,
berani memperkenalkan nama dan asal-usulnya. Cin Toako,
percayalah ini pasti perbuatan Yu Cun Tat dan kawan barunya.
Apakah Cin Toako sudah menyelidiki kesana?
Lie Ji Kwi dan Gie Kok Wan membenarkan keterangan Ong Pek
Tong. ?Tidak salah lagi, pastilah Yu Cun Tat yang melakukan
perampokan ini. mungkin pengawal-pengawal itu salah dengar,
sehingga yang mereka ingat tinggal nama Tan Tat dan Yu Lim.
Cobalah Cin Toako menyelidikinya kesana!?
Cin Siok Poo mengucapkan terima kasih dan minta diri untuk
berangkat ke Bu Lam Cung. Usaha ketiga sahabat untuk menahannya
sia-sia saja. Niat Cin Siok Poo sudah tak dapat dilunakkan lagi. Sore
hari itu juga ia turun gunung, menemplak kudanya dan membedal
pergi ke Bu Lam Cung.
Sementara itu, Yu Cun Tat, pagi-pagi sudah siap sedia akan
segala kemungkinan yang bakal terjadi. Ia tidak seperti Thia Kauw
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kom yang polos dan dogol. Segala sesuatu dipikir, diolah masak
masak dan dikerjakan.
Setelah melihat bahwa kereta-kereta itu milik Ko San Ong Yo
Lim. Yu Cun Tat lalu memerintahkan anak buahnya untuk membuat
stempel besi. Uang emas dan perak dicor kembali dan di cap dan
tanggal. Capnya lain dan tanggal 21. Dengan tanda ini, bilamana ada
alat-alat negara yang memeriksa mereka, tidak akan menemukan
buktinya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
428
Disamping itu, Yu Cun Tat memanggil banyak sekali Hweshio
dan Ni Kouw (pendeta wnita) untuk mengatur meja sembahyangan
dan membaca Liamkeng (surat doa).
Di depan pesanggrahan dipancangkan panji putih dengan tulisan
huruf-huruf besat.
YU CUN TAT MENYEMBAHYANGI ORANG TUANYA YANG
TELAH TUTUP USIA DARI TANGGAL 21 BULAN ENAM
SELAMA 48 HARI.
Cin Siok Poo jadi termangu-mangu di depan dusun Bu Lam
Cung. Kalau Yu Cun Tat menyembahyangi orang tuanya sejak
tanggal 21. Tidak ada waktu baginya untuk melakukan perampokan.
Pasti bukan dia yang melakukan. ?Hmm .. di gedungnya
banyak sekali Hweshio dan Nikow sembahyangan, ini pastilah
sungguh-sungguh dan bukan main-main.?
Tidak ada gunanya aku mencari keterangan padanya! Cin Siok
Poo membalikkan kudanya, ia tidak jadi memasuki dusun Bu Lam
Cung tetapi langsung pergi ke Lam Ciu.
? ooOoo ?
BAB XXIV
CIN SIOK POO DIANGKAT SEBAGAI
PUTERA ANGKAT KE TIGABELAS
OLEH YO LIM ATAU CAP SHA TAYPO.
TATKALA tiba di kota Tengciu, hari telah petang. Cin Siok Poo
memasuki kota dan mencari rumah penginapan untuk bermalam. KoKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
429
San Ong Yo Lim semenjak kehilangan uang bingkisnan yang
jumlahnya sangat besar, disamping memerintahkan penguasa di
Shoatang, juga menyebarkan beratus-ratus anak buahnya, untuk
menyelidiki dan mencari jejak penjahat-penjahat yang bernyali besar
itu.
Kedatangan Cin Siok Poo pada waktu petang ke dalam kota,
telah menarik perhatian dan menimbuklan curiga dari mata-mata Ko
San Ong. Mereka menguntit dan mengawasi segala gerak gerik
pendatang baru di kota Tengciu ini.
Keadaan Cin Siok Poo, memang mudah untuk menarik
perhatian, sebab dandanannya cukup eksentrik. Menggendong bueur,
mencangklong tabung penuh anak panah, dipinggangnya bergantung
sepasang kian berlapis emas.
Tubuhnya tinggi tegap, wajahnya bening kekuning-kuningan,
berjenggot panjang dan terpelihara rapi. Jalannya seperti Tay Ong
(raja begal) anteng, tegap dan angker sekali.
Para mata-mata Ko San Ong saling meberi kode dan tersebar
mengurung rumah penginapan yang dimasuki Cin Siok Poo.
?Pelayan, masih adakah kamar kosong untuk satu orang??
?Ya, tuan mencari yang kelas satu, du dua atau kelas kambing??
?Yang kelas satu, sekalian bawa kudaku dan beri komboran ya!
nih lima hun untuk persen!
Pelayan dengan tertawa gembira menyambuti persenan dan
ngeloyor pergi.
Sementara itu Cin Siok Poo memanggil koki dan mengajukan
beberapa pertanyaan. ?Apakah disini ada tempat yang tenang dan
sunyi untuk minum arak??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
430
Lauwpan atau pemilik rumah penginapan merangkap pengurus
rumah makan segera menunjuk diatas loteng.
?Di atas tuan, tempatnya tenang dan sunyi. Silakan tuan naik ke
atas loteng.?
Cin Siok Poo dengan gagah menaiki tangga loteng. Kemudian ia
memesan arak satu botol, makan mi kuah dan daging panggang.
Si pelayan yang keluar menuntun kuda Siok Poo untuk di bawa
ke kandang. Setibanya di luar, pelayan itu dikerumuni mata-mata Ko
San Ong Yo Lim. Ia diberi persen pula dan disuruh memancing
tetamu yang mencurigakan itu.
?Dandanan dan keadan tamu itu sangat kukoy, jangan-jangan ia
adalah kepala begal yang telah merampas upeti Ongya di Tiang Yap
Lim. Oleh karena itu, kau harus membantu memancing, nanti kalau
sudah terbukti, kita sergap, serahkan kepada Ongya. Dengan
demikian kita akan mendapat hadiah dan kenaikan pangkat. Kau
jangan khawatir! Nih, terimalah satu tahil!?
Pelayan itu gembira sekali, sekali tepuk dua lalat, disini dapat di
sana juga dapat. Ia berjanji suka membantu para mata-mata Yo Lim
itu. pelayan itu lalu memasukkan kuda tamunya ke dalam istal,
memberikan komboran dan bergegas keluar menemui Lauwpannya,
untuk menjelaskan apa yang dicurigai oleh mata-mata Ongya.
?Hemm, kalau begitu, baiklah aku sendiri yang akan menyajikan
arak dan makanan ini kepadanya, sambil mengajak bercakap-cakap
dan memancing bicara padanya. Nanti kalau sudah terbukti bahwa
dia adalah raja begal yang melakukan perampokan barang upeti
Ongya, kau beri kode kepada mata-mata Ongya.
?Baiklah Lauwpan, baik!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
431
Majikan rumah penginapan dan rumah makan segera membawa
penampan dan barang-barang yang dipesan si tamu di antar ke atas
loteng.
?Tuan, inilah pesanan tuan!?
Majikan rumah makan duduk di samping Siok Poo dan
mengajak bercakap-cakap.
Cin Siok Poo kedatangannya ke Tengciu ini adalah untuk dapat
melihat bagaimana wajah dan potongan tubuh musuh besarnya itu. ia
sengaja akan berpura-pura sebagai raja perampok yang dicari-cari.
Dengan demikian ia bisa ditangkap dan dihadapkan kepada
pembunuh ayahnya itu. Maka pada suatu ketika, sengaja Siok Poo
menanyakan akan halnya perampokan.
?Loheng, bagaimana penjagaan kota Tengciu ini? semenjak
terjadinya perampokan barang-barang upeti Ongya di hutan Tiang
Yap Lim oapakah operasi dijalankan secara keras dan ketat??
Majikan rumah makan berjingkrak, ? eh ? jangan jangan tamu
ini, memang penjahat yang dicari-cari itu. heiya, kedatangannya
ibarat burung masuk ke dalam sangkar, kalau berhasil
membekuknya, entah hadiah apa yang bakal diterimanya? Dengan
terbuka sekali majikan rumah makan menemani berkongkauw.
?Penjagaan di kota Tengcu ini sangat keras, maklum di kota
inilah Ongya tinggal.?
?Hah? Cin Siok Poo pura-pura kaget dan bangkit dari kursinya.
Ia mengawasi keadaan sekeliling persis seperti orang yang ketakutan.
?Loheng, bila demikian, cepatlah sediakan nasi goreng satu
porsi, aku tidak jadi bermalam, selesainya makan aku akan segera
berangkat!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
432
Heiya, inilah saatnya untuk mencari untung. Penjahat sudah
masuk perangkap, tinggal bersuit memberi isyarat, hadiah bakal
dikirim kemari, ha haa ha haaa?
Majikan rumah makan dengan tertawa girang menyatakan baik,
baik dan seger menuruni tangga loteng. Setibanya di bawah, majikan
rumah makan yang gemuk itu, segera lari keluar menemui mata-mata
ongya itu.
?Tidak salah lagi, dialah kepala penjahat yang kalian cari-cari.
Segala gerak-gerik, omongan dan sikapnya, telah membuktikan
dengan jelas. Begitu aku mengatakan bahwa operasi dan penjagaan
di kota ini amat keras, ia sangat ketakutan dan hendak angkat kaki.
Maka lekaslah kalian bertindak dan tangkap dia!?
Salah satu mata-mata menberikan saran kepada yang lain.
?Kita berjumlah hanya beberapa puluh orang, padahal raja begal
itu kelihatannya sangat gagah dan berbadan tinggi. Toa Taypo dan Ji
Taypo saja bersama ribuan pengawalnya kena dilabrak. Oleh karena
itu, baiklah kalian tetap mengawasi, aku akan melaporkan kepada
Ongya.?
?Bagus sekali, usul ini memang beralasan. Dengan melaporkan
hal ini kepada Ongya, pastilah akan dikerahkan kekuatan yang
cukup, untuk membekuk kepala rampok ini, maka lekaslah engkau
Loheng engkau pergi melapor!?
Ko San Ong dikala mendengar laporan ini, bukan main suka
citanya.
?Hemm, raja begal ini sungguh besar sekali nyalinya, ia berni
memasuki kota Tengciu dan malang melintang seenaknya sendiri.
Sungguh memandang sebelah mata kepadaku.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
433
Yo Lim lalu memerintahkan ratusan panglimanya, disertai
ribuan serdadu lengkap dengan persenjataan datang untuk ke pusat
kota untuk menangkap Cin Siok Poo.
Pera panglima dan serdadu itu bergerak cepat. Mereka berangkat
hendak membekuk seorang penjahat seperti juga berangkat ke medan
perang. Dalam waktu singkat, rumah makan milik Tam Siauwji telah
dikepung rapat. Ibarat air saja sudah tak dapat merembes keluar.
Cin Siok Poo yang sengaja memasang siasat enak-enak minum
di atas loteng. Tiba-tiba seruan yang diarahkan kepadanya mulai
bersahut-sahutan.
?Hei, kepala rampok, turunlah! Rumah makan ini sudah kami
kurung rapat-rapat. Menyerahlah supaya tubuhmu tetap utuh!?
Cin Siok Poo meletakan uang perak di atas meja, sebagai
pembaayaran makanan dan minuman yang ia santap. Kemudian
dengan melintangkan sepasang kiannya, ia menuruni tangga loteng.
Tiba di luar, benar saja, beribu-ribu lengkap dengan persenjataan
mengepung dirinya.
?Saudara-saudara, hari ini adalah aku sendiri yang datang masuk
perangkap, maka tidak usah kau turun tangan. Aku sendiri akan
menghadap kepada Lo Tay Ong!?
Komandan penangkapan itu segera menyahut. ?Kami hanya
melakukan perintah, bila kausuka datang sendiri menghadap Ongya,
sukurlah, mari kami iringi!?
Dengan langkah-langkah gagah dan sikap tenang, Cin Siok Poo
lalu berjalan dikawal oleh ratusan panglima dan ribuan serdadu.
Setibanya di istana Onghu, Cin Siok Poo disuruh berhenti menunggu,
sedangkan komandan operasi itu masuk untuk melapor kepada Ko
San Ong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
434
?Tangkap kepala penjahat itu dan seret masuk!? memerintahYo
Lim dengan gusar!.
Para pengawal bersiap-siap menjalankan perintah, mereka
membawa kecrek, tantai dan papan untuk menjepit batang leher.
Akan tetapi ketika dekat dengan Cin Siok Poo, mereka dibentak
sehingga tak berani bertindak lebih lanjut.
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
?Sudah kukatakan, jangan sembarangan turun tangan. Aku
sendiri bisa masuk untuk menghadap Toaloya!?
Cin Siok Poo meletakkan sepasang kiannya didepan pintu dan
melangkah masuk. Ko San Ong Yo Lim memperhatikan dari tempat
duduknya. Ia merasa kagum dan memuji kegagahan Cin Siok Poo.
Kepala rampok ini sungguh gagah sekali.
Sesampainya di hadapan Yo Lim, Cin Siok Poo segera menekuk
kakinya berlutut. ?Toa Ongya yang mulia, komandan Polisi dari
Shoatang, Ceelamhu, kota Lie Shiakoan datang menghadap dan
memberikan hormatnya.
Ko San Ong Yo Lim melengak mengamati sekian lamanya.
Kemudian dengan murka ia membentak-bentak dan memaki-maki
seluruh anak buahnya yang salah tangkap itu.
?Kalian semua pembesar anjing! Buta mata hah? Seorang
komandan polosi Shoatang Ceelamhu, kota Lie Shie kau tangkap dan
tuduh sebagai kepala rampok, dimana buktinya??
Karuan saja semua pembesar yang tadi turun tangan menggigil
dengan wajah pucar penuh ketakutan.
?Ongya, sewaktu berada di rumah makan, dia sendiri mengaku
sebagai kepala rampok.?
?Tutup bacotmu, masih berani pentang mulut dihadapan Kho??
Semuanya menundukkan kepala dan bungkam seribu bahasa.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
435
Pada saat itu Toa Thapo Lo Hong maju berlutut dan
membenarkan pengakuan Siok Poo.
?Ongya, penjahat yang merampas upeti di hutan Tiang Yap Lim
bermuka hijau lumut menyeramkan, tubuhnya tinggi jangkung dan
senjatanya adalah kampak panjang. Bapak ini sangat tampan dan
gagah, tidak mirip sebagai kepala rampok.?
?Hem, kalian sungguh harus dihukum rangket, sembarangan
menangkap orang hah??
Kembali komandan operasi penangkapan membela diri dan
menerangkan bahwa Siok Poo sendirilah yang telah mengaku
sebagai kepala rampok itu.
?Cin Kiong! Apa sebabnya engkau mengaku sebagai kepala
rampok??
Dengan tenang dan tetap berlutut Cin Siok Poo menjawab.
?Hamba karena sangat ingin bertemu muka dengan Toaloya dan
tidak mempunyai alasan, sengaja mengaku sebagai kepala rampok,
supaya dicurigai ditangkap dan dihadapkan kepada Toaloya.?
Mendengar alasan yang diberikan Cin Siok Poo ini raja muda
Ko San Ong Yo Lim merasa bangga dan gembira sekali.
?Hem jadi hanya ingin mengetahui wajahku, engkau sampai
mengaku sebagai kepala perampok, sungguh aneh, hahaaa .. ha
haaa..?
Setelah tertawa gelak-gelak, raja muda Ko San Ong lalu
menatap tajam kepada Cin Siok Poo. Walaupun dalam keadaan
berlutut tetapiYo Lim dapat mengetahui bahwa perawakan Cin Siok
Poo gagah, kekar dan tingginya kurang lebih delapan kaki. Ia lalu
mengajukan beberapa pertanyan.
?Cin Kiong! Berapakah usiamu sekarang? Apakah kedua orang
tuamu masih hidup?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
436
?Tahun ini Siauwjin (hamba yang rengah) masuk umur dua
puluh enam tahun. Dan tatkala akan menjawab ama orang tuanya,
segera ia teringat akan musuh besarnya, pembunuh ayahnya yang
kelak harus dibalas, maka Cin Siok Poo lalu menjawab tidak
sebenarnya.
?Ayah hamba bernama Cin Lek, akan tetapi ia sudah lama
menutup mata. Kini hanya hidup bersama ibu yang sudah lanjut usia
dan seorang isteri dari keluarga Thio Sie namanya.?
Ayah Cin Siok Poo sebenarnya bernama Cin Ie, sengaja Cin Sok
Poo tidak mengaku terus terang supaya rahasia dirinya tetap tidak
diketahui oleh musuh bedarnya itu.
?Kau menjabat sebagai kepala polisi, polisi kota Ceelamhu,
pastilah mempunyai kepandaian yang cukup tinggi, melihat wajah
dan pewkanmu gagah, Kho sangat bersimpati.
Dalam pertemuan ini Kho ingin pula melihat kepandaianmu itu,
senjata apakah yang sering kau gunakan??
?Hamba biasa menggunakan sepasang kian.?
?Bagus, punggawa! Ambilkan senjata Cin Kiong, serahkan
kepadanya. Hari ini Kho akan melihat pertunjukan demonstrasi silat
yang akan dimainkan Cin kiong. Kalian boleh menyingkirkan meja
kursi dan menonton dipinggiran!?
Seorang panglima cepat-cepat menjalankan perintah Yo Lim.
Sepasang kian yang diletakkan didekat pintu dipangul dan
diangsurkan kepada Siok Poo.
?Cin Kiong, hayolah kau pertunjukkan permainan silatmu!?
Dihadapan Toaloya sesungguhnya hamba tidak berani berlaku
kurngajar, akan tetapi karena Loya yang memerintah, maka maafkan
hamba akan kiakun (bermain silat). Cuma supaya lebih serasi danKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
437
cocok, hamba minta disediakan sepoerangkat pakaian perang, apakah
Loya tidak berkeberatan??
Yo Lim kembali tertawa gelak-gelak mendengar permintaan Cin
Siok Poo yang aneh itu. ?Ambilkan pakaian perang yang
digantungkan di kamar bukuku, berikan kepada Cin Kiong!?
Seorang panglima lalu mengambilkan pakaian perang dan
diangsurkan kepada Cin Siok Poo. Waktu Siok Poo menerima dan
mengamat-amati pakaian perang itu, Ko San Ong Yolim memberikan
keterangan.
?Pakaian perang ini bukan milikku sendiri. Belasan tahun yang
lalu ketika Kho menerima firman baginda untuk mengepalai
angkatan peang memadamkan pemberontakan di daerah Ceelam,
Kho telah bertarung mati-matian dengan seorang panglima perang
pemberontak. Akan tetapi akhirnya bangsat itu dapat Kho tombak
mati. Karena sayang melihat pakaian perangnya yang bagus dan
dibuat dari bahan mas merah, maka Kho lalu mencopotnya dan
membawa pulang. Disamping seperangkat pakaian perang, Kho juga
memunggut tombak panjangnya yang disebut Hauw Thao Kim Cio
atau tombak kepala harimau.
Cin Kiong, karena pakaian perang ini bukan milikku, sukalah kau
menerima sebagai hadiah dari Kho??
Mendengar kisah ini, bukan main berdukanya hati Cin Siok Poo.
Inilah pakaian perang ayahnya, akan tetapi seberapa bisa ia
menguatkan hati dan menahan perasaannya. Dengan dipaksakan ia
mengucapkan terima kasih kepada Yo Lim.
?Nah pakailah baju perang ini dan pertunjukkanlah permainan
silatmu!?
Cin Siok Poo memberi hormat dan bangkit untuk mengenakan
pakaian perang dari mas merah itu. begitu pakaian perang ituKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
438
menempel di tubuhnya, bukan main keren dan gagahnya. Persis
seperti jenderal besar yang agung.
Dalam hati Yo Lim merasa kagum dan tak henti-hentinya menuji
kegagahan komandan polisi Ceelamhu ini.
BERSAMBUNG
Mengapa Cin Siok Poo sengaja mengaku sebagai kepala perampok?
Mengapa Yo Lim tidak bisa mengetahui kalau Cin Siok Poo adalah
puteranya jenderal Cin Ie yang dibunuhnya di Ceelamhu?
Kenapa Siok Poo menolak diangkat menjadi putera angkat Yo Lim?
Dapatkah sakit hati itu dibalasnya?
JILID 13
? TANGAN yang murni akhirnya akan lebih berhasil daripada tangan
yang kuat.
? TINGGALLAH tenang dan kau akan dapat menguasai segala orang.
? JATUH-JATUH tak apa. Bangkitlah supaya tidak terinjak orang
yang kuat.
? RINGKAS dan tegas lebih baik daripada berbelit-belit!
(Kiriman Dhyana)Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
439
SELESAI berpakaian Cin Siok Poo lalu memberi horrnat sekali
lagi, baru jiajiu, dan mulai menjalankan permainan Siangkiannya.
Mula-mula bayangan Siok Poo masih dapat dilihat, akan tetapi
lambat laun semakin cepat, berputarnya siangkian itu bagaikan
kitiran, sehingga yang tampak hanya gulungan-gulungan sinar mas
dan gemuruhnya angin yang ditimbulkan dari gegaman itu.
Kurang lebih setengah jam permainan itu dihentikan. Dengan
wajab tenang seperti orang yang tidak mengeluarkan tenaga berat.
Siok Poo berlutut di badapan Yo Lirn.
?Toa Loya, enam pulub jurus ilmu Siangkian telah hamba
jalankan.?
?Hmm, bagus, bagus Kbo sangat kagum melihat permainan
Siangkianmu. Disamping Siangkian, engkau dapat mernainkan jenis
senjata apa lagi??
?Tadi Toaloya menyebut-nyebut tombak panjang, hambapun
dapat memainkan Tombak itu.?
Yo Lim bertepuk tangan kegirangan, ia perintahkan seorang
panglima untuk mengambilkan tombak Hauw Thao Kim Co dan di
serahkan kepada Cin Siok Poo. Tatkala menyamburi tombak panjang
itu yang di gagangnya terdapat ukiran yang berbunyi BU WI
CIANGKUN CIN IE Haspir saja air mata kepedihannya sukar di
kendalikan.
Ia kuatkan perasaannya untuk mengelabubi musuh
bebuyutannya yang bercokol di kursi kebesarannya.
?Inilah senjata ayahku juga, hmm, suatu hari pasti aku Cin Siok
Poo akan menuntut balas atas kematian ayahku.?
Ia genggam erat-erat gagang tombak itu, memberi hormat dan
bangkit untuk Kiakun (memainkan ilmu silat tombak)Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
440
Baru menjalankan delapan belas jurus, Ko San Ong Yo Lim
telah menghentikan dan mengajukan pertanyaan.
?Cin Kiong hentikan dulu permainan tombakmu, Kho ingin
sedikit bertanya.?
Cin Siok Poo lalu menghentikan permaioan tombaknya dan
menanti pertanyaan apa yang akan di ajukan raja muda keren itu.
?Aku kenal betul, permainan tornbak ini adalah Lo Kee Cio
yang sangat tertnasyur. Cara bagaimana angkau dapat mernainkan
ilmu tombak keluar Lo??
?Oh, kiranyu Toaloya heran hamba mamainkan ilmu tombak
keluarga Lo? Tatkala hamba bertugas mengirimkan surat ke Lauwciu
pernah berbuat salah, di tuduh sebagai rampok dan salah membunuh
seorang pemilik warung di rurnah penginapan Tot Kak Lim. Oleh
kesalahan mi, hamba lalu di jatuhi hukurnan buang ke Yan San untuk
di jadikan tentara paksaan di sebuah kesatuau Goan Swee Lo Gee.
Di Ya San inilah hamba sering melihat Goan Swwe Lo Gee
memainkan ilmu tombaknya, hamba lalu mencuri lihat dan
meyakinkan secara diam-diam.?
?Sungguh otakmu cerdas dan bakatmu luar biasa. Dapatkah
engkau menjalankan keseluruhannya yang berjumlah enam puluh
empat itu??
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
?Dapat, akan tetapi mungin banyak terdapat kekurangan
kekurangan, maka mohon Toaloya memberikan petunjuk-petunjuk!?
?Hahaa hahaa mana aku bisa memainkan tombak keluarga
Lo?
Aku hanya mendengar jumlah jurus-jurusnya sebanyak enam puluh
empat. Aku sendiri mengagumi ilmu tombak itu. nah teruskanlah!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
441
Cin Siok Poo memberi hormat meneruskan permainan ilmu
tombaknya, tigapuluh enam jurus dengan teknik yang indah dan
mengagumkan, kemudian dilanjutkan dengan jurus-jurus berikutnya
yang cepat, gesit dan ganas.
Enam puluh empat jurus, tidak satupun yang ketinggalan,
semuanya dijalankan dengan sempurna.
Ko San Ong Yo Lim kagum sekali, ara panglima juga terpesona
menyaksikan ilmu tombak yang dimainkan Siok Poo itu.
?Bagus, bagus sekali. Cin kiong, untuk kegembiraanku, tombak
Hauw Thao Cio inipun kuhadiahkan untukmu!?
Bukan main girangnya hati Cin Siok Poo telah dapat mewarisi
pakaian perang dan tombak senjata leluhurnya. Dengan penuh
gembita ia berlutut menghaturkan terima kasih.
?Cin Kiong, Kho tahun ini masuk usia enam puluh than.
Sungguh Kho sayangkan, bahwa perkawinan tidak dikaruniai
seorang puterapun, walaupun Kho sudah mengangkat dua belas anak
angkat yang dijuluki Cap Ji Taypo, akan tetapi kesemuanya tidak ada
yang bisa menandingi kegagahanmu. Oleh karena itu, sukakah
engkau kuangkat sebagai putera angkat yang ke tiga belas atau Cap
Sha Taypo?
Cin Siok Poo terperanjat, sungguh tak terduga pernyataan raja
muda Ko San Ong ini? bukankah dia musuh besar yang telah
membunuh ayahnya?
Sakit hati ini pasti akan dibalas, kalau sekarang ia diangkat
sebagai putera angkatnya lalu bagaimana? Bukankah ganjil? Putera
angkat membunuh ayah angkatnya sendiri, seperti dalam sejarah
Samkok (kisah tiga negara) Lu Poo membunuh ayah angkatnya yaitu
Tang gwan dan Tang Toh.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
442
Oleh pemikiran ini maka Cin Siok Poo dengan halus
menolaknya.
?Toaloya, hamba yang rendah dan hina dina ini mana surup
diangkat sebagai putera Ongya? Oleh karena itu hamba berkeberatn.?
Ko San Ong Yo Lim terbelalak matanya dan seketika meluap
amarahnya. Meja yang berada di hadapannya yang tebalnya sepuluh
senti dihantamnya sehingga terbelah menjadi dua Blang !
?Bangsat, engkau memandang hina dina padaku, hah? Dengan
mengangkat engkau sebagi putera angkatku akan mauk golongan
kaum ningrat, mengapa engkau menolaknya? Apa alasanmu?
Con Siok Poo terkejut, betapa kuatnya raja yang sudah lanjut
usia ini. pantaslah ayahku kalah kuat dan dapat dibunuhnya, apa
akalku untuk menolak pengangkatan ini?
Setelah berdiam diri beberapa saat lamanya. Cin Siok Poo lalu
menjawab.
?Toaya, tadi hambapun sudah menerangkan bahwa di rumah
tinggal bersma ibu yang dusah lanjut usia dan seorang isteri. Sebagai
anak yang taat akan sikap bakti, segala perkara tidak berani
meninggalkan oang tua. Oleh karena itu hamba mohon waktu untuk
pulang dan membicarakan hal ini kepada ibu.
Dalam waktu satu bulan hamba akan kembali untuk menyampaikan
keputusan itu.?
?Hal ini adalah Ongya punya laku bakti, Kho mana berani tidak
meluluskan, alasan ini memang benar, aku suka meluluskan.?
Bukan main girangnya hati Cin Siok Poo dapat menjinakkan
macan tua yang menakutkan ini.
?Ongji, dalam waktu satu bulan engkau sudah harus kembali
hidup berkumpul bersamaku disini. sekarang walaupun peresmianKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
443
dan penyumpahan pengangkatan engkau sebagai Cap Sha Taypo
belum dijalankan, tetapi aku sudah menganggapmu sebagai anak
angkatku yang ke tiga belas.?
Cin Siok Poo tidak berani membantah, ia berlutut menjalankan
tata peradatan berkui tiga kali dan memanggutkan kepala delapan
kali atau Samkui Pek Khauw.
Ko San Ong lalu memperkenalkan dengan dua belas Taypo dan
panglima-panglima yang berada di istaba Onghu.
Perkenalan selanjutnya dengan pesta perjamuan yang meriah.
Justeru dalam kesempatan ramah-tamah itulah Cin Siok Poo
menggunakan kesempatan memperlunak ultimatum Yo Lim kepada
pembesar-pembesar di Shoatang.
?Onghu (ayah angkat). Sinji ada sedikit persoalah yang hendak
dibicarakan, sudilah kiranya Houng meluluskannya?
?Ada omongan apakah, silakan mengatakannya, kenapa ragu
rgu??
?Prihal kehilangan barang-barang upeti Huong yang dirampok di
hutan Tiang Yap Lim, sudilah kiranya Huong memperlunak dan
memperpanjang batas waktu, sebab perampok-perampok ini lihai
sekali, maka jika tidak segara perlahan-lahan menyelidiki dan
mencarinya, tidak nanti berhasil.
Yo Lim tertawa gelak-gelak mendengar permohonan anak
angkatnya itu.
?Memandang muka Ongji, permohonan ini kululuskan. Biarlah
pembesar-pembesar Shoatang agak lega hatinya melaksanakan
perintahku ini. Haa haaa, semula aku sudah ambil ketetapan,
sampai habisnya batas waktu, para pembesar anjing itu akan kuhajar
dan kupecat semuanya. Kini Ongji yang memohonkan, tak apalah.
Biar kuperlonggar sedikit waktunya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
444
Cin Siok Poo menjatuhkan diri untuk menghaturkan terima
kasih.
Ko San Ong Yo Lim lalu memerintahkan sekretarisnya untuk
membuat surat perintah baru itu. setelah ditanda tangani lalu
diserahkan kepada Cin Siok Poo.
?Sekalian surat itu kutitipkan padamu!?
Cin Siok Poo menyambuti surat baru itu dan mohon diri. Yo
Lim memerintahkan kedua belas puteranya dan ratusan panglima
mengantarkan Cin Siok Poo sampai di perbatasan kota.
Demikianlah kini Cin Siok Poo kini telah menjadi putera
ningrat, anak angkat seorang raja muda yang berkuasa dan
pengaruhnya besar.
Selama di Ceelamhu, hal pengangkatan ini tidak pernah
diceritakan kepada kenalan, rekan-rekan sampaipun kepada ibu dan
isterinya sendiri. Merupakan rahasia pribadi Cin Siok Poo yang tak
akan dpecahkan kepada siapapun kecuali yang telah mengetahuinya.
Waktu berjalan terus dan tidak terasa sebulan telah lewat.
Di Tengciu Ko San Ong Yo Lim menjadi sibuk dan merasa
sengit, sebab menurut batas waktu, putera angkatnya yang
ketigabelas itu sudah harus pulang, boyong ke tempat Tengciu.
Kenapa sampai batas waktu yang dijanjikan belum juga datang?
Yo Lim lalu memerintahkan Cap Ji Taypo Sie Liang untuk pergi
ke Lie Shia Koan menyelidiki keadaan Siok Poo.
Apakah yang terjadi atas diri Cin Siok Poo sesungguhnya di
Ceelamhu?
Ia sengaja tidak menyampaikan surat perintah baru itu kepada
atasannya. Dengan demikian tatkala batas waktu untuk menangkap
dua kepala rampok belum juga berhasil.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
445
Oleh Teekoan Yu Tek ia dijatuhi hukuman rngket sehingga
terluka parah dan jatuh sakit di rumahnya, dengan demikian tidak
dapat memenuhi janjinya kepada Yo Lim untuk boyong ke istana
raja muda itu dalam jangka waktu sebulan seperti telah dijanjikan.
Putera angkat ke dua belas (Cap Ji Taypo) Sie Liang lalu
kembali ke Tengciang dan melaporkan akan halnya diri Cin Kiong
itu kepada Ko San Ong Yo Lim. Yang mana dengan menggeram
penuh kemarahan Yo Lim akan bertindak menolong putea angkatnya
yang ketiga belas itu.
? ooOoo ?
Sampai disini, baiklah kita tinggalkan sejenak akan halnya Yo
Lim, dan marilah kita kembali kepada rekan-rekan Siok Poo yang
memenuhi undangan datang ke Shoatang, Ceelamhu. Lie Sia Koan
untuk menghadiri peringatan hari ulang tahun ibu Cin Siok Poo.
Di Gunung Siauw Hoa San, Ong Pek Tong pada suatu hari telah
berdandan rapi, menggendong piauwhoknya dan berpamit kepada
Kok Wan dan Ji Kwi.
?Pad bulan ini tanggal dua puluh tiga, ibu Cin Toako akan
merayakan hari ulang tahunnya yang ke enam puluh tujuh (Shejit),
aku akan pergi ke Ji Hiancung untuk memberi kabar pada Sian Jiko
dan dari Lauwciuhu bersama-sama langsung ke Shoatang.
Kedua Hengte lebih baik juga bersiap-siap dan berangkat
langsung ke Shoatang, nanti kita bertemu disana.
Kedua rekan itu menyatakan baik. Maka Ong Pek Tong lalu
menuruni gunung dan beangkat seorang diri ke dusun Ji Hiancung di
daerh Lau Ciuhu.
Pada suatu hari, sampailah Ong Pek Tong di dusun Ji Hiancung.
Kedatangannya disambut dengan penuh kegembiraan oleh Hiongsin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
446
?Ah, Ongheng, sudah sekian lama kita tidak saling bertemu.
Entah angin darimanakah yang telah meniup Ongheng datang
kemari? Hahaa haa mari, mari silakan masuk, silakan masuk!?
Kedua sahabat lama itu saling memberi hormat dan Hongsin
membawnya ke ruang tengah.
?Sianjiko Kauwgee Ji Sha atau bulan sembilan tanggal dua
puluh tiga adalah hari Shejitnya ibu Cin Toako yang ke enampuluh
tujuh, maka sebagai sahabat-sahabat kita harus datang untuk
memberi ucapan selamat.
?Oh, hari shejitnya Cin Toako? Kenapa tidak pagi-pagi Ongheng
memberitahukan hal ini kepadaku?
Ong Pek Tong menerangkan, karena beberapa hari yang lalu
pergi ke kota raja untuk melihat Hoateng di malaman Cap Go Mek,
terjadi huru-hara sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan
matinya putera bungsu menteri Ie Bun Sut yang dihantam
siangkiannya Siok Poo sehingga pecah kepalanya.
Kini setelah lewat dua tiga bulan, barulah berani memunculkan
diri lagi.?
?Hemm .. telah terjadi peristiwa yang hebat, aku di Jihiancung
tidak mendengar berita-berita itu heran, apakah pemerintah tidak
memasang pelakat-pelakat pengumuman untuk menangkap
pembunuh anak menteri itu??
?Mengapa tidak? Justeru karena hal itulah, kami yang terlibat
lalu menyembunyikan diri dan tidak beani muncul-muncul. Sianjiko,
untuk memberi ucapan selamat kepada ibu Cin Toako, maka kami
bersepakat untuk pergi bersama-sama ke Shoatang. Harap Sianjiko
bersiap0siap untuk berangkat dengan siautee kesana.
?Ini sudah seharusnya, aku akan memerintahkan para keeteng
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk memberitahu kepada semua rekan-rekan di kalangan KangouwKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
447
dan Lioklim. Barang siapa tidak mengindahkan undangan ini, aku
sebagai Pangcu (ketua) dari kaum rimba hijau dan rimba persilatan
akan menjatuhi hukuman-hukuman berat.?
Begitulah Siang Hiong Sin yang diangkat oleh kaum Lioklim
sebagai Datuknya, telah memutuskan supaya semua kaum Lioklim
menghadiri hari Shejitnya ibu Cin Siok Poo si Shoatang dan
berkumpul sebelum tanggal dua puluh tiga bulan sembilan.
? ooOoo ?
Mari kita menengok ke kisah yang lain. Di derah Kiciu, Ya San.
Pada suatu hari Cinsie Hujin, yaitu panglima besar Lo Gee berkata
kepada sang suami.
?Siangkong, Iesin ada sedikit persoalan yang hendak Iesin
bicarakan, sukakah Siangkong mendengarkannya??
?Soal apakah itu Hujin? Silakan mengatakannya. Lohu dengan
senang hati akan mendengarkannya!?
?Pada tanggal dua puluh tiga bulan sembilan atau Kauw Gwee Ji
Sa adalah hari ulang tahun Keso (kakak perempuan)
Yang ke enam puluh. Iesin pagi-pagi telah mempersiapkan Kado
untuk bingkisan kepada Keso yang bermaksud untuk menyuruh Loji
untuk mengahantar ke Shoatang, apakah kiranya tidak
berkeberatan??
?Sebagai family sudah seharusnya kita mengirimkan bingkisan
dan menyampaikan ucapan selamat. Baiklah, besok suruh Siauji
untuk berangkat ke Shoatang.?
Mendengar pesetujuan suaminya ini, tidak terkatakan betapa
gembiranya hati Lohujin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
448
Kabar hari ulang tahunnya iu Cin Siok Poo telah didengar pula
oleh tujuh orang gagah di Yan San, mereka itu adalah Thio Kong
Kin, Soe Tay Nay, Pek Hian Tong, Uti Lam, Uti Pak, Lam Yan Peng
dan Pek Yan To. Mereka bertujuh berlutut dihadapan panglima Lo
Gee untuk diperkenankan pergi mengantar Lo Seng ke Shoatang,
sebab mmereka juga merupakan sahabat-sahabat kental dari Cin Siok
Poo. Jadi kalau tidak hadir dalam pesta ulang tahun ibunya, akan
merasa kurang pantas dan tidak enak.
Jenderal Lo Gee meluluskan permohonan ketujuh orang gagah
itu. dengan demikian, dari Yan San yang beangkat sebanyak delapan
orang.
? ooOoo ?
BAB XXIV
PERTEMPURAN ORANG-ORANG
GAGAH DI SHOATANG CEELAMHU
SEBANYAK TIGA PULUH SEMBILAN
PENDEKAR MENGANGKAT SUMPAH
SEBAGAI SAUDARA SHIDUP SEMATI.
Marilah kita tunda dahulu perjalanan Lo Seng dan tujuh jenderal
yang berangkat ke Shoatng dan menengok ke daerah aygoan propinsi
San See.
Sekembalinya dari kota raja, Ca Ciauw (menantu Tongkong Lie
Hian) menyelesaikan pembangunan Klenteng Sin Hok Sie dengan
cepat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
449
Para pekerja diharuskan lembur dan kenaikan uang honor,
sehingga dalam waktu yang singkat bangunan-bangunan itu telah
rampung dikerjakan.
Ca Ciauw lalu tergesa-gesa pulang ke Taygoan dan melaporkan
selesainya tugas yang diletakkan di pundaknya, sekalian mohon
perkenan untuk berangkat ke Shoatang menghadiri peringatan hari
ulang tahun ibu Cin Siok Poo yang genap berusia enam puluh tahun.
?Kabar ini sungguh sangat menggirangkan hatiku, tahun yang
Dewa Arak 20 Pelarian Istana Hantu Pendekar Cambuk Naga 12 Seruling Pendekar Rajawali Sakti 133 Tengkorak
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama