Ceritasilat Novel Online

Dendam Membara 9

Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana Bagian 9

kepalanya ke atas. Andai dia dapat berkata-kata, mungkin yang

dikatakan itu adalah ?Celaka majikanku, kakiku terbenam dan tak

dapat kuangkat, tolonglah!?

Bukan main gugup, cemas dan kepanikan hati Cin Siok Poo,

seketika keringat dingin mengucur deras membasahi seluruh

badannya.

?Heiya, habislah sudah riwayat hidupku, celaka!? Siok Poo

hanya bisa mengeluh dalam hati.

Jenderal Say Kwan Gui Bun Tong melihat musuhnya tak dapat

bergerak, bukan main girangnya. ?Haaa . Bangsat, nasibmu berada

di tanganku haaa haaa awas lihatlah tali laso yang akan

menjerat batang lehermu ini.

Gui Bun Tong memutar-mutarkan tali panjang, persis seperti

seorang Cowboy yang akan menangkap seekor kuda liar atao[un

hendan menjerat seorang Indian ? wuuk ? wuuk ? wuuk ?

Akan tetapi sebelum tambang panjang yang ujungnya itu

berkolong itu dilemparkan. Tibba-tiba terdengar suara busur

menjepret dan aungan panjang dari desing sebatang anak panah.

Bersamaan dengan seseorang yang bercokol di punggung kuda di

kejauhan.

?Aku akan memanah tangan kananmu, lihatlah ? seer ? seer ?

crat!?

Gui Bun Tong kaget dan menjerit tertahan. Tangan kanannya

telah tertancap sebatang anak panah. Darah mengucur deras dan

sakitnya bukan kepalang. Seketika tambang yang diputar menjadi

lemah dan nglumpuk jatuh ke tanah.

?Masihkan engkau tidak mau pergi hei? Lihatlah aku akan

memanah lengan kirimu.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

516

Dengan lenyapnya suara itu, kembali terdengar busur menjepret

dan desing anak panah ? sing ? sing ? siuutt ? seerr ? craattt,

?Haiyyooouu lengan kiri jenderal Gui Bun Tong tertancap

tepat. ia berjengit kesakitan dan darah mengucur deras si kedua

lengannya.

Belum habis rasa kejut dan sakit yang dirasakan, orang

dikejauhan itu sudah berseru lagi.

?Lihatlah, aku akan memanah topi perangmu itu!?

Sing ? siuutt ? sing ?seerr ? craattt ? weess ? bluuk.

Topi perang Gui Bun Tong terpanah mental dan jatuh ke tanah.

Ikat rambutnya ikut terpanah putus sehingga rambutnya tergerai dan

awut-awutan dipermainkan angin.

?Masihkah engkau tidak mau pergi dari sini? Awas aku akan

memanah jantungmu!?

?Heiya ? celaka ! Gui Bun Tong kaget dan takut setengah

mati, orang itu bukan main-main bicaranya. Apa yang dikatakan

selalu tepat mana yang hendak di panahnya, begitu kata-kata itu

terhenti, panahnya akan meluncur dan tepat mengenai apa yang

dikatakan.

Maka mendengar hendak di panah jantungnya ia gugup sekali,

cepat-cepat memutar kudanya dan melarikan diri dengan menahan

rasa sakit dan penasaran.

?Hahaaa hahaaaa kukira engkau keras kepala. Tiga batang

panah kulepaskan, engkau masih bercokol di atas punggung kudamu

dan menjublak di sini. Kini belurn kulepaskan panahku yang

keempat untuk menembusi jantungmu, engkau sudah berubah hati

dan menurut perintahku hahaaa?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

517

Pemanah ulung yang menyelamatkan Cin Siok Poo itu adalah

Ong Pek Tong. Ia mendapatkan perintah dari Ji Bouw Kong untuk

menantikan Cin Sok Poo di seberang sungai Ciok Li Ong Ho ini.

sungguh perhitungan Ji Bouw Kong tepat sekali dan tidak meleset

seujung rambutpun. Boleh dikatakan dialah Khong Bing nya di

jaman Tongtiauw.

Cin Siok Poo sendiri tatkala melihat siapa yang memanah

jenderal Gui Bun Tong itu menjadi girang sekali.

?Hiatee, kebetulan sekali engkau berada di sini, bila tidak,

mungkin jiwaku sukar diselamatkan.?

?Cin Toako, bukannya kebetulan, akan tetapi Jiko telah

memerintahkan Siautee menunggu di sini. Sudah sejak tiga hari yang

lalu saya sembunyi di semak-semak itu menunggumu lewat.

Ternyata perhitungan Jiko tepat sekali.?

Ong Pek Tong lalu mengulurkan tambang dan menarik kuda

bersama Siok Poo ke tepian. Mereka setelah duduk mengaso

sebentar, makan roti kering, minum arak dan bercakap-cakap

sebentar lalu meneruskan perjalanannya.

Pada suatu hari, kedua saudara angkat itu telah sampai di

perbatasan kota Kim Tee Koan. Siok Poo dan Pek Tong terkejut dan

segera menghentikan kudanya masing-masing dan mengadaakan

penyelidikan. Mereka dapat menangkap suara riuh dan gemuruhnya

suatu pertempuran yang tengah berlangsung hebat.

Pasukan siapakah yang sedang terlibat dalam pertempuran yang

seru itu?

Kedua pendekar itu lalu naik ke sebuah dataran tinggi dan

mengawasi ke arah terjadinya pertempuran yang seru itu. mereka

dapat melihat saudara-saudaranya mengadakan penyerbuan ke kota

Kim Tee Koan. Mereka dapat mengenali dari alat senjata, kuda

tunggangan dan panji-panji yang dipergunakan pihaknya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

518

Tidak salah, memang yang bertempur seru itu adalah angkatan

perang yang dikerahkan oleh Ji Bouw Kong.

Di pegunungan Siauw Khoa San, mereka telah dapat

mengumpulkan serdadu yang berjumlah laksaan jiwa. Maka Ji Bouw

Kong lalu memberikan instruksi untuk merebut kota Kim Tee Koan

sebagai pagkalan untuk bergerak lebih lanjut.

Akan tetapi kota Kim Tee Koan tidak mudah diduduki sebab

panglima perang yang menjaga di kota itu yaitu jenderal Hoa Kong

Gie adalah orang kuat, berkepandaian tinggi dan pandai mengatur

siasat peperangan.

Oleh karena itu, selama seminggu kota Kim Tee Koan belum

berhasil dipukul jatuh oleh kaum pemberontak.

Pada waktu Siok Poo dan Pek Tong berada di tanjakan itu,

justeru di medan peperangan sedang berlangsung perang tanding

yang amat seru. Thia Kauw Kim dengan kampaknya berhadapan

dengan jenderal Hoa Kong Gie yang bersenjatakan siangkiannya.

Didalam pertarungan itu, Kauw Kim tidak dapat berbuat banyak.

Hanya dalam beberapa jurus, pundaknya telah terhajar telak oleh

Kian jenderal Kong Gie.

Dengan menahan rasa sakit, Thia Kauw Kim memutar kudanya

dan lari tinggal gelanggang colong playu. Hoa Kong Gie memaki
maki dan mengadakan pengejaran dengan penuh nafsu.

?Bangsat pemberontak muka buruk, mau lari kemana engkau

he? Tinggalkan dulu kepalamu di sini!?

Melihat keadaan kakak angkatnya yang kewalahan, Cin Siok

Poo lalu keprak kudanya membedal turun dan menerjang di tengah
tengah ? hiaak ? trang ? traang ? siuut ? wuuss ? traanngg.

Tepat pada saat Thia Kauw Kim akan tercandak dan Hoa Kong

Gie mengayunkan Siangkoannya, Cin Siok Poo menerjang ditengah-Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

519

tengah dan menangikis pukulan-pukulan yang dahsyat itu.

bernterokan senjata itu menimbulkan percikan sinar api yang terang.

Jenderal Hoa Kong Gie melihat Cin Siok Poo mengenakan topi

berlapis emas dan ada hiasan sepasang naga yang berebut mutiara

atau Ji Liong Jio Cu, mengira lawan ini adalah rajanya kaum

pemberontak. Maka melancarkan serangan-serangan yang dahsyat.

Akan tetapi Cin Siok Poo pun sudah cukup melepas lelah, semangat

dan tenaganya sudah kembali seperti semula. Ia dapat mengimbangi

dan mengadakan perlawanan yang seru. Empat puluhan jurus lebih

telah berlalu, namun kedua orang yang bertarung itu masih belum

dapat diketahui siapa yang akan unggul dan siapa yang bakal kalah.

Sama-sama ulet, lihay dan kuat.

Menyadari bahwa lawannya bukan orang yang lemah, maka Cin

Siok Poo lalu menggunakan siasatnya, ilmu simpanan dari keluarga

Cin akan dikeluarkan untuk merebut kemenangan ini. ia simpan

tombaknya, memutar kuda dan melarikan diri. Siok Poo akan

mengeluarkan ilmunya Lok Be Kin Gan tatau Siat Siu Kian yang

termasyur dari keluarga Cin.

Hoa Kong Gie tidak menyadari kalau musuh sedang

menggunakan Punsunya. Ia pacu kudanya dan mengadakan

pengejaran dengan penuh nafsu.

?Bangsat pentolan pemberontak, ke ujung duniapun tuan

besarmu tidak akan melepaskanmu!?

Siok Poo melarikan kudanya kira-kira dua Li. Tiba-tiba ia

melorot ke bawah perut kuda sambil menjerit keras ayouwww

celaka!?

Hoa Kong Gie mengira musuh tak dapat menguasai

keseimbangan tubuhnya dan hendak jatuh. Ia keprak dekatkan

kudanya dan mengayunkan sepasang Kiannya yang berat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya

Scan/foto image : Awie Dermawan

Distribusi & arsip : Yon Setiyono

520

Akan tetapi Cin Siok Poo begerak lebih cepat. Sambil

menggelantung di bawah perut kuda ia melolos sepasang Kiannya

dan putar tubuhnya dengan gesit, bercokol kembali di punggung

kuda melalui samping perut kiri dan menghantam kepala Hong Gie

dengan dahsyat. ?Prakk .. haiyooo ..?

Batok kepala jenderal Hoa Kong Gie bersama topi perangnya

yang terbuat dari baja murni pecah. Otak dan darah berlelehan

mengerikan sekali. Tubuh tinggi besar itu roboh dengan

menimbulkan suara bergedebugan yang keras bagaikan pohon besar

yang tumbang disapu angin topan.

Dengan gugurnya panglima perang kota Kim Tee Koan, para

anak buahnya tidak berdaya, mereka dibabat habis, dipukul remuk

redam. Begitulah kota Kim Tee Koan jatuh ke tangan pemberontak.

? ooOoo ?

WA KANG CEE DIDUDUKI KAUM PEMBERONTAK

ANGKATAN PERANG PEMERINTAH KALANG KABUT

SELAMA tiga hari persatuan orang-orang gagah beristirahat di

kota Kim Tee Koan. Atas hasil yang diperoleh ini, mereka

mengadakan pesta kemenangan yang meriah selama tiga hari tiga

malam berturut-turut.

Ji Bouw Kong lalu memperhitungkan bahwa kekuatan yang

dimiliki sanggup untuk memukul kota yang lebih besar sebagai batu

loncatan yaitu WA KANG CEE yang terkenal. Kota ini dijaga oleh

jenderal Ma tiga bersaudara. Ma Sam Poo, Ma Yu Ciu dan Ma Cong.

Kim Tee Koan lalu dipercayakan penjagaannya kepada Kee Jun

Fu dan Liu Cin. Disini ditinggalkan seerdadu yang berkekuatanKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

521

seribu banyaknya untuk melindungi kota tersebut. Selanjutnya dihari

keempat, para orang gagah semuanya keluar kota. Mereka

memimpin pasukan masing-masing untuk memukul kota WA
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG.

Setelah berjalan berhari-hari, pada suatu hari mereka sampai di

perbatasan kota Wa Kang. Ji Bouw Kong lalu memerintahkan

angkatan perangnya berhenti dan mendirikan kubu-kubu serta tangsi

sebagai pertahanan.

Keesokan harinya sesudah makan pagi, Ji Bouw Kong

mengumpulkan adik-adik angkatnya dan menanyakan siapakah

diantara mereka yang bersedia maju terlebih dahulu untuk memukul

Wa Kang Cee.

?Hati ini kita sudah sampai diambang pintu kota penting WA

KANG. Seperti halnya kota Kim Tee Koan, kitapun harus berhasil

menduduki kota tersebut. Tidak tahu saudara siapakah yang bersedia

maju terlebih dahulu untuk memulai peperangan hari ini??

Thia Kauw Kim yang berjiwa berangasan dan paling suka

berkelahi, sudah gatal tangannya. Sejak semula ia sudah mengusap
usap gagang kapaknya di dalam sidang ini. maka demi mendengar

pertanyaan yang diajukan Toakonya, ia segera bangkit dan

mengacungkan kepalanya.

?Ji Toako, seahkan kepada siautee untuk memukul kota Wa

Kang Cee!?

Ji Bouw Kong tersenym dan memangut-manggutkan kepalanya.

?Baiklah, kesediaan siautee kululuskan. Pimpinlah pasukanmu

dan majulah ke benteng Wa Kang untuk menantang perang.?

?Siap!, siautee akan melaksanakan tugas ini sebaik-baiknya!?

Thia Kauw Kim memberi hormat dan mengundurkan diri. Ia

mengumpulkan para komandan tempur dalam kesatuannya danKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

522

membawa maju ke medan laga.dari menara benteng kota Wa Kang,

serdadu-serdadu pengintai segera menghadap jenderal besar Ma Sam

Poo untuk memberikan laporan datangnya angkatan perang kaum

pemberontak yang hendak memukul Wa Kang.

Jendeal Ma Sam Poo lalu memanggil kedua adiknya untuk

mengadakan perundingan.

?Kim Tee Koan dalam seminggu dapat dipukul jatuh, ini

memberikan suatu bukti bahwa kekuatan kaum pemberontak tak

dapat dipandang enteng. Hari ini mereka telah datang dan bereda

didepan mata kita dan mengajukan tantangan perang. Siapakah

diantara cuwe sekalian yang akan keluar menghadapi musuh??

Adik kedua jenderal Ma Sam Poo bangkit dan mengajukan diri.

?Toako, ijinkan Siautee manju menghadapi musuh!?

?Berhati-hatilah, pentolan-pentolan pemberontak itu terkanal

lihay-lihay dan kuat-kuat. Oleh karena itu hadapilah dengan

sungguh-sungguh dan jangan sekali-kali memandang enteng

mereka!?

?Terima kasih atas peringatan Toako, siautee mohon diri untuk

mempersiapkan kesatuan tempur untuk menghalau musuh.?

?Silakan, sekali lagi hadapi mereka dengan sungguh-sungguh

dan jangan pandang dengan sebelah mata!?

Jenderal Ma Cong lalu mengenakan pakaian perangnya dan

mengumpulkan komandan-komandan tempur di kesatuannya untuk

dipimpinnya keluar menghadapi musuh.

Tatkala berhadapan dengan Thia Kauw Kim, jenderal Ma Cong

measa ewah karena rupa Thia Kauw Kim sangat buruk dan serem,

maka ia melupakan peringatan Toakonya. Dengan nada terlalu

menghina ia mengejek Kauw Kim.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

523

?He, setan bermuka jelek menakutkan, engkau siapa??

Bukan main murkanya Thia Kauw Kim dikatakan bermuka

jelek. Dengan sengit ia membentak.

?Bangsat, anjing buduk, belumkah engkau mendengar si penjual

garam gelap dari Shoatang yang paling doyan berkelahi? Akulah

Thia Kauw Kim yang berani merampas upetinya Ko San Ong Yo

Lim di Tiang Yap Lim. Sebaliknya engkau siapa anjing geladak??

?Hahaa haa jangan marah-marah, rupamu memang buruk,

totol-totol hitam, lebih buruk dari pantat kuali. Cobalah tanyakan

pada serdadu-serdadu yang ada disini, pasti akan mengatakan hal

yang sama.

Kau menanyakan siapa aku? akulah jenderal Ma Cong. Jitee

(adik kedua) dari Tay Sut Tiauw Ceng In Goanswee Ma Sam Poo

yang mengepalai angkatan perang di Wa Kang ini.

?Tidak peduli engkau Kuda bangsa apapun makanlah kampakku

ini!?

(Ma bisa juga berarti kuda. Sengaja Thia Kauw Kim menekankan

kata Ma sebagai kuda untuk membalas mengejek lawannya)

Jiaatt ? hiiakk ? weess ? siiuut ? traanngg ? crass.

Ayunan kampak Kauw kim begitu dahsyat sehingga tangkisan

Ma Cong sia-sia. Goloknya patah menjadi dua dan mata kapak itu

terus meluncur membelah kepalanya. Tidak sempat mengeluarkan

jeritan sepatahpun, jenderal Ma Cong roboh dari kudanya tanpa ingat

lagi untuk menghembuskan nafas yang penghabisan.

Angkatan perang tanpa panglima bagaikan barisan bebek tanpa

pengembalanya, bubar pasar, tercerai berai dan mudah sekali diukul

oleh tentara-tentara pemberontak.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

524

Beberapa yang berhasil lari mundur dan memasuki benteng

segera memberikan laporan kepada jenderal Ma Sam Poo.

?Celaka, adik keduaku telah gugur, siapakah diantara cuwe

ciangkun yang akan mencegah jatuhnya kota Wa Kang ini??

?Toako, ijinkan Samtee maju untuk mempertahankan kota Wa

Kang dan membalaskan sakit hati keluarga Ma.?

Adik ketiga jendeal Ma Sam Poo yang bernama Ma Yu Ciu

bangkit mengajukan diri. Ma Sam Poo menghela nafas dan hanya

dapat menganggukkan kepala, sebab tak ad panglima lain yang

berani memajukan diri.

Ma Yu Ciu lalu mengenakan pakaian perangnya, mengepalai

kesatuan tempurnya dan keluar menghadapi musuh di medan laga.

?Setan berwajah buruk, aku datang untuk membalaskan

kematian kakakku. Majulah untuk makan golokku ini!?

?Hahaaa haaa belum kenal dengan Shoatang Tam Yu ya?

bukan aku yang makan golokmu tetapi engkau harus makan

kampakku ini, terimalah!?

Jiaatt ? hiiakk ? weess ? siiuut ? traanngg ? crass ? bruukk!

Seperti juga kakaknya, Ma Yu Ciu patah goloknya dan mata

kapak itu meluncur terus membelah pundak sampai ke dada. Dengan

bermandi darah, jenderal Ma Yu Ciu roboh dan nyawanya melayang

menyusul arwah kakaknya ke langit saptujuh.

Kali ini tentara-tentara pemerintah itu amat ketakutan. Dua kali

mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa ngerinya

kematian panglima-panglimanya. Meka tanpa ada keberanian untuk

berperang mereka lari tinggal gelanggang colong playu dengan

membuang senjata-senjata, topi, tameng dan pakaian perangnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

525

Tatkala jenderal Ma Sam Poo mendengar susulan berita duka

yang kedua kalinya ini, melelehlah air matanya.

?Heiya, dua adikku telah gugur. Ini adalah gara-garanya raja

yang lalim, Buto dan sewenang-wenang. Dimana-mana timbul

pemberontakan. Keadaan negara kacau balau dan kehidupan rakyat

amat sengsara. Bila tidak mengubah pendirian dan tetap tunduk

kepada raja lalim ini, akan musnahlah keluarga Ma.

Ma Sam Poo lalu mengumpulkan semua stafnya dan

mengadakan perundingan.

?Kekuatan musuh amat kuat, maka bawalah semua keluarga

ciangkun sekalian untuk meninggalkan kota ini.?

Begitulah para panglima lalu bersiap-siap dengan semua

keluarga masing-masing untuk mengungsi. Sedangkan jenderal Ma

Sam Poo dengan semua kesatuannya, keluar untuk menghadapi

musuh.

?Yang manakah pentolan pemberontak yang menamakan diri

Shoatang Thia Ya ya??

Thia Kauw Kim mengangkat kapaknya dan menjawab. ?Akulah

Shoatang Thia Ya ya. kau batu tahu??

?Majulah untuk menempurku! Akulah Tay Sut Tiauw Ceng In

Goanswe Ma Sam Po. Kedua adikku telah kau bunuh, maka aku akan

mencoba untuk melawanmu. Bila aku kalah, Kota Wa Kang akan

kutinggalkan.

?Apakah engkau juga ingin merasakan mata kapakku?

Majulah!?

Thia Kauw Kim lalu memainkan jurus-jurus kapaknya dan

melancarkan serangan-serangan yang gencar.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

526

Puluhan jurus telah lewat dan Ma Sam Poo sadar bahwa dirinya

tidak mungkin dapat mengalahkan musuhnya yang wajahnya seperti

setan menakutkan itu. ia menangkis sebuah bacokan dan memujinya.

?Sungguh hebat permainan kapakmu!?

Ia lalu memutar kudanya dan melarikan diri. Waktu itu Ji Bouw

Kong dan adik-adik angkatnya juga berada di medan perang. Melihat

musuh melarikan diri dan dikejar-kejar oleh Thia Kauw Kim, mereka

juga turut mengadakan pengejaran. Akan tetapi kuda jenderal Ma

Sam Poo merupakan kuda Liongkie. Larinya cepat dan tak dapat

disusul oleh kawnan orang-orang gagah itu.

Melihat cuaca sudah mulai remang-remang. Ji Bouw Kong lalu

menyerukan kepada adik-adiknya untuk menarik mundur semua

pasukannya dan memasuki kota Wa Kang Cee yang sudah jatuh ke

tangan mereka.

Pos pos penting diduduki dan markas-markas diatur. Kemudian

orang gagah itu bersebar ke seluruh kota untuk memberi penerangan

dan menertibkan serta menenteramkan kehidupan rakyat.

Setelah segala sesuatunya berjalan lancar, Ji Bouw Kong lalu

menyelenggarakan pesta yang meriah. Tengah perjamuan yang

menggirangkan itu berlangsung, tiba-tiba terdengar suara ledakan

yang sangat dahsyat. ?Gleger ? buumm ? duunngg ? glegeerrr.?

Gedung-gedung bergoncang keras, tanah bergoyang-goyang dan

beberapa atap genteng melorot pecah berantakan.

Orang-orang gagah menjadi tertegun dan menyelidik. Suara

apakah yang dahsyat bagaikan gempa tektonik yang sangat dahsyat

itu?

Beberapa serdadu lalu diperintahkan untuk bersebar ke segala

penjuru, guna menyelidiki dimana suara ledakan itu terjadi.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

527

Tidak berselang lama, beberapa serdadu yang disebar itu telah

pulang kembali. Mereka memberikan laporan bahwa di tengah

lapang tempat berlatih angkatan perang kesatuan tempur kota Wa

Kang Cee telah terjadi suatu gempa yang sahsyat.

Di tengah-tengan lanah Lian Bu Thia itu kini terdapat sebuah

lobang yang amat dalam, sehingga sejauh mata memandang hanya

kegelapan saja yang terlihat. Dasar dari lobang itu sama sekali tidak

tertembus oleh mata.

?Lobang itu harus kita selidiki. Siapa tahu ada apa-apa yang

disembunyikan oleh pemerintah pusat di bawah tanah ini.

Salah satu dari kita harus pergi memasuki lobang ini dan

mengadakan penyelidikan. Entah harta karun ataupun alat-alat
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rahasia kemiliteran. Pokoknya kita harus mengadakan pemeriksaan

secermat-cermatnya.

?Toako, kita berjumlah tiga puluh tujuh orang, lalu siapa yang

akan toako tugaskan??

Sian Hiong Sin mengajukan pertanyaan pada Ji Bouw Kong,

sebab jumlah mereka tiga puluh tujuh orang, lalu siapa yang harus

pergi?

?Aku akan membuat undian, tiga puluh enam tanpa tulisan,

sedangkan yang segulung akan kutulisi dengan huruf GI (Ji) yang

artinya harus pergi.

?Akuuur ? setuju ? beralasan sekali ? adil ? ?

Saudara-saudara angkat itu bersahut-sahutan mendukung apa

yang direncanakan oleh Ji Bouw Kong.

Ji Bouw Kong lalu membuat gulungan-gulungan kertas undian.

Yang tiga puluh enam dikosongkan, sedangkan yang satu ditulisi

dengan huruf Gi atau Ji (pergi).Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

528

Ji Bouw Kong lalu mengocok-ngocok gulungan-gulungan kertas

kecil sebagai undian. Sedangkan tiga puluh enam saudara aangkatnya

merubung dengan tegang dan memusatkan mata untuk menentukan

pilihannya. Rata-rata mereka segan untuk menerima tugas itu, sebab

lobang itu amat dalam dan gelap sekali. Entah berapa dalamnya dan

apa isinya masih merupakan teka-teki yang misteri.

Setelah Ji Bpuw Kong selesai mengopyok gulungan-gulungan

kertas itu, lalu disebarkan di atas meja dan mempersilakan saudara
saudaranya untuk memilih masing-masing sebuah.

Satu-pesatu dengan tangan gemetar dan hati tegang memunggut

sebuah gulungan. Celaka adalah nasibnya Thia Kauw Kim. Justeru

semua gulungan yang dibuka kosong, hanya dia sendiri yang terdapat

huruf GI atau Ji.

Semua saudara-saudara angkat itu bersorak kegirangan,

sebaliknya Thia Kauw Kim berduka sekali. Ia memegang gulungak

kertas itu dan memprotes.

?Toako, karena aku buta huruf, sengaja kau permainkan diriku.

Mana aku tahu bunyi tulisan ini dan artinya??

Semua secara beramai-ramai memberikan penjelasn.

?Tidak mungkin Ji Toako menipu engkau, lihatlah semua kertas
kertas itu kosong dan hanya kepunyaanmu yang berisi. Andaikata

engkau memunggut yang kosong ini pastilah yang mendapatkan

punyamu itu lain saudara. Pilihan ini berdasarkan undian yang fair

dan adil. Jangan kau sesalkan Ji Toako!?

Thia Kauw Kim memeriksa gulungan kertas kepunyaan saudara
saudaranya dan ternyata memang benar. Kesemuanya itu tanpa

tulisan. Oleh karena itu ia lalu merangkul Yu Cun Tat dan dengan

berlinang air mata ia berkata.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

529

?Yu Toako, ini kesemuanya adalah gara-garamu. Andaikata aku

tetap hidup di Shoatang sebagai penjual cikrak, tampah dan tompo

tidak nanti aku mengalami nasib yang demikian hebatnya.

Karena bujukanmu, sehingga aku berani merampok barang-barang

upeti milik raja muda Yo Lim, memberontak, membunuh dan

sekarang harus turun ke lobang tanah yang belum tahu beapa

dalamnya dan apa isinya.

Kalau aku mati, tolonglah engkau tengok dan peliharalah ibuku.

Anaknya hanya aku satu-satunya, maka bila aku mati, tidak ada lagi

yang akan merawatnya.

Semua yang mendengar kata-kata Thia Kauw Kim ini tertawa

dan terharu. Ji Bouw Kong lalu memberikan hiburan.

?Saya tanggung di dalam tanah itu tidak ada hal-hal yang

membahayakan keselamatan jiwa, bahkan ada kemungkinan

kebahagiaan yang bakal kau dapatkan.?

?Ji Toako, setidaknya aku akan menjadisetan beku kedinginan.

Bukankah lobang itu amat dalam dan di bawah dingin sekali??

?Percayalah jiwa Thia Hiatee akan mendapat perlindungan dari

Thian.?

Ji Bouw Kong lalu memerintahkan mencari keranjang besar dan

rotan untuk Thia Kauw Kim duduk. Tambang-tambang yang kuar

lalu disambung. Dan setiap sambungan diberi sebuah lonceng untuk

mengadakan kontak. Setelah persiapan teratur baik. Thia Kauw Kim

lalu dikerek turun. ?Leer ? leer ? wees ? weess ? leer ?leer.?

Dengan kapak tergenggam erat di tangan, Thia Kauw Kim

duduk di tengah-tengah keranjang rotan yang terus dikerek ke

bawah. Keranjang itu meluncur cepat ke bawah dan diperkirakan

dalamnya lobang tanah itu kira-kira enam puluhan tombak.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

530

Tidak berselang lama, keranjang itu telah membentur dasar

tanah. Lonceng-lonceng yang diikatkan pada tambang yang

bersambung berbunyi keras. ?Tiing ? tinng ? taang ? tiing ?teng ?

tongg.?

?Haaa dia sudah sampai di dasar lobang ini.?

Saudara-saudara yang berada di atas bersorak kegirangan demi

uluran tambang terhenti dan lonceng-lonceng berklenengan nyaring.

Sementara itu, Thia Kauw Kim menyambar batang kapaknya

dan merayap keluar dari tempat duduknya. Dengan merangkak dan

meraba-raba ia mencari jalan untuk menyelidiki keadaan dalam

lobang itu.

Suatu ketika matanya dapat melihat sebuah sinar terang yang

berkilauan. ?Itu pastilah sinar mata dari siluman penghuni lobang

tanah ini. apa boleh buat, bagaimanapun aku harus menempurnya!?

Dengan menguatkan hatinya ia maju mendekati sinar yang

berkilauan itu. Setelah datang dekat dengan kekuatan penuh Thia

Kauw Kim mengangkat kapaknya dan membacok benda yang

memancarkan sinar berkilauan itu. ?Hhiaaatt jiaatt mampus lu!

Brakk pyaah blaanngg.?

Benda keras terbelah dan suara gemuruh bergema. Benda

mengkilap itu ternyata kunci gembok dari sebuah pintu batu. Karena

bacokan kapak Thia Kauw Kim maka pintu batu itu bergerit dan

terbuka lebar.

Diluar pintu batu itu pandangannya bagaikan dunia lain. Ada

langit biru bersih, dibawah padang luas yang penuh dengan

tetumbuhan yang beraneka ragam. Di tengah-tengahnya sebuah

sungai yang airnya putih laksana perak berkeloget-keloget mengalir

tenang. Antara kedua tepi terdapat sebuah jembatan yang bercat

merah dan penuh dengan ukir-ukiran yang menakjubkan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

531

Thia Kauw Kim lalu memberanikan diri melangkah maju terus

dan melewati jembatan indah itu. Diseberang jembatan ia

mendapatkan sebuah istana yang dinding-dindingnya terbuat dari

batu pualam. Istana itu bersinar terang bagaikan matahari disiang

hari layaknya.

Thia Kauw Kim maju terus dan melangkah masuk. Di dalam

ruangan istana terdapat sebuah meja dari batu pualam pula dan di

atasnyu terletak sebuah topi Tong Thian Ek dari emas murni.

Seperangkat pakaian Hongtee namanya Hang Hong Liong Po.

sebuah angkin atau ikat pinggang yang terbuat dari batu giok

berwarna biru muda sepasang sepatu dari emas marah.

Thia Kauw Kim sangat tertarik melihat benda berkilauan itu, ia

lepas semua pakaiannya, sepatunya dan juga topinya. Barang-barang

yang di ketemukan itu lalu di pakainya.

Di ujung sebelah belakang meja batu pualam itu masih terdapat

sebuah peti. Didalamnya berisi Kui Hian Kui dan selernbar kertas

yang digulung. Semua benda-benda itu diambil Thia Kauw Kim.

Ia menyambar kapaknya dan kembali kekeranjang rotan

langsung menarik-narik tambangnya, memberi tanda dengan

saudara-saudaranya yang menunggu di atasnya. ?Kelonengg

keloneng klonenngg?

Mendengar bunyi kelenengan ini semua saudara-saudara angkat

menjadi sangat kegirangan.

?Hahaa selamat selamat. Thia Kauw Kim masih bidup dan

tidak dimakan siluman.?

Mereka beramai-ramai dengan penuh semangat, lalu menarik

tambang itu. Tatkala tiba di atas, semua saudara menjadi terheran

heran. Keadaan Thia Kauw Kim berubah sama sekali. Pakaian, topi

dan sepatu berkilauan berlapis ems murni. Semua melongo dan

memandanginya dengan penuh keheranan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

532

Belum sampai ada sepatah katapun yang keluar dari saudara
saudara angkat, maupun Thia Kauw Kim sendiri, tiba tiba kembali

terdengar letusan dahsyat dan bergeraknya tanah lapang itu. semua

kaget dan berlari-larian meninggalkan lobang misterius itu. ?Duungg

bumm gleger bummm dungg gleger.? Dan lobang

yang misterius itu tertutup kembali.

Waktu keadaan sudah tenang kembali, mereka beramai-ramai

kembali melibat keadaan lobang tanah yang kini sudab tertutup rapat

seperti sedia-kala.

Melihat hal ini Thia Kauw Kim meleletkan lidahnya dan

menggeleng-gelengkan kepala.

?Untung aku sudah berada di luar, terlambat sedikit saja jiwa

ragaku akan terkubur hidup dalam tanah berlobang ini ck - ck ? ck.

Semua memandang Kauw Kim tanpa komentar, namun mereka

membenarkan apa yang diucapkan oleh saudara angkatnya yang

berwajab serem itu.

Setelah suasana mulai tenang, barulah Ji Bow Kong mengajukan

pertanyaan kepada Thia Kauw Kim. Dengan tingkah yang jenaka

Thia Kauw Kim menuturkan pengalaman selama berada di lobang

tanah yang sangat dalam dan misterius itu. Mereka yang

mendengarkan semuanya merasa girang dan bangga.

Kotak yang tertutup itu lalu diserahkan beserta kuncinya pada Ji

Bouw Kong. Mereka bersama-sama menyaksikan tatkala tutup kotak

batu kumala itu dibuka. Isinya adalah selembar surat wasiat. Dengan

serta merta Jie Bouw Kong lalu membaca bunyi wasiat itu.

Yang lemah musnah, yang Jaya hidup sentosa generasi demi

generasi, yang satu datang yang lain pergi.

Di empat penjuru dunia bertahta banyak raja-raja akan tetapi negeri

Tengah hanya dapat aman di perintah oleh dua kepala negara yang

bermarga Cin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

533

Di sebelah belakang surat wasiat itu terdapat pula tulisan-tulisan

yang berbunyi :

Dalam pembrontakan saat ini Thia Kauw Kim di gariskan oleh

Thian untuk menjadi raja selama tiga tahun. Ia bergelar KUN SI MO

ONG. Selama ini keadaan negeri tetap keruh, kalut dan di mana
mana timbul pembrontakan dan peperangan-peperangan.

Semua dapat membaca dan merenungkan bunyi surat itu. Hanya

Thia Kauw Kim seorang buta huruf alias BH tetap duduk dan tenang
tenang sja. Beberapa saat kemudian saudara-saudara itu mengajukan

pertanyaan kepada Toakooya,

?Ji Toako, apakah makna dan artinya bunyi surat wasiat yang di

muka itu??

Ji Bouw Kong hanya tersenyurn dan tidak segera memberikan

jawaban. Setelah di desak berulang kali oleh saudara-saudara
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

angkatnya, barulah ia be kata.

?Inilah rahasia Langit, kita tidak boleh melancangi dan

mendahui kehendak Tuhan. Kelak kalian akan bisa melihat sendiri

peristiwa-peristiwa apa yang akan terjadi!

Untuk saat ini marilah kita menerima apa yang telah rnenjadi

ketentuan Thian, meagangkat si Ceroboh ini menjadi junjungan kita.

Thia hiatee, engkau akan kami angkat sesuai dengan bunyi dalam

surat wasiat ini menjadi raja.?

Thia Kauw Kim kaget dan memandang kepada saudara
saudaranya satu persatu. Ia tidak rnengerti apakah Ji Bouw Kong ini

bercanda atau ngomong yang sesungguhnya?

Saudara-saudara angkat sejumlah tiga puluh enam itu

menganggukkan kepala.

?Memang begitulah bunyi surat wasiat itu. Engkan harus

menjadi raja junjungan kami!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

534

?Ha haa.. Apakah ini main-main? Gila aku yang tidak tahu Upo

bengkong, buta huruf dan tak memiki pengetahuan dan kepandaian

apa-apa, mengapa harus duduk sebagai Hongtee??

?Jangan kelabakan seperti ayam yang mau disemblih! Ini sudah

digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Engkau harus duduk sebagai raja

Kun Si Mo Ong. Kita tinggal menanti hari baik untuk menobatkan

engkau sebagai Hongtee.?

Atas penegasan Ji Bouw kong ini Thia Kauw Kim tertawa gelak
gelak.

?Hahaaa haa aneh bin mbahe ajaib, bukannya saudara
saudara yang diangkat sebagai Bongtee, tetapi kenapa justeru aku

yang bodoh dan bermuka buruk? Hahaaa haaa aneh sekali,

sungguh mengherankan keputusan Thian itu, haha ...?

Tatkala akan diangkat sebagai raja, Thia Kauw Kim tertawa

gelak-gelak tak henti-hentinya. Kelak iapun meninggal dunia dengan

tertawa panjang yang tak berkesudahan pula. Setelah cukup lama ia

tertawa itu, ia lalu berkata kepada Ji Bouw Kong dengan serius.

?Ji Toako, karena aku orang bodoh dan tak mengenal surat,

maka aku masih menginginkan bukti dari apa yang tetera dalam surat

wasiat yang kutemukan di lobang tanah itu!?

?Bukti apa lagi Thia hiatee? Apakah engkau tidak mempercayai

kami dan menentang kehendak Thian??

?Bukan, bukan, sekali-kali bukan demikian. Tak ada maksud

dalam hatiku untuk tidak mempercayai Khekthian. Aku hanya ingin

suatu bukti yang dapat kurasakan, kulihat dengan mata kepala

sendiri.?

?Dengan cara apakah engkau akan melihat bukti-bukti ini??

?Aku akan menyandarkan panji kebesaran persatuan kita di

tembok ini. saya harap semua saudara-saudara berlutut dan memberiKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

535

hormat. Apabila nanti ada yang memberi hormat dan tiang bendera

persatuan ini tegak berdiri, dialah yang benar-benar ditunjuk oleh

Thian untuk menjadi Hongtee. Bagaimana, apakah semua saudara
saudara akur??

Ji Bouw Kong mengedipngedipkan mata kepada saudara
saudaranya. Mereka serempak lalu menyatakan setuju.

?Ya, akuurr akuur banget setuju ?

Panji kebesaran persaudaraan orang-orang gagah itu lalu

disenderkan ke dinding tembok. Sementara itu meja sembahyangan

lengkap dengan sesajian lalu diatur. Setelah lilin besar dinyalakan

dan masing-masing berkui sambil menaikkan dupa, satu persatu maju

berlutut. Akan tetapi selama itu panji tiangnya itu tidak bergeming,

tetap menyender di dinding tembok.

Akan tetapi tatkala tiba giliran Thia Kauw Kim, tiba-tiba saja

seperti ada pengaruh mistik, seakan Kauw Kim mempunyai daya

hipnotis yang hebat. Tiang panji kebesaran itu bergerak dan tegak

lurus.

Ia sendiri merasa heran dan melongo, sungguh kejadian yang

ajaib. Ji Bouw Kong dan saudara-saudara semua serta seluruh

perwira, bintara, panglima dan prajurit lalu berlutut memberi hormat

kepada raja yang bermuka buruk dan serem ini.

?Banswe baanswee banswee baginda yang baru,

selamat panjang umur, berusia lama dalam pemerintahan sampai

berpuluh ribu tahun!?

?Hahaaa memang sesungguhnya aneh sekali, terpaksa aku

harus menerima untuk menjadi raja.?

Thia Kauw Kim yang bloon dan dogol itu harus menyerah, mau

diangkat menjadi raja dengan gelar Kun Si Mo Ong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

536

Pada hari yang telah dipilih sebagai hari baik, Ji Bouw Kong

menyelenggarakan sidang yang pertama. Sebelumnya markas besar

Swehu kota Wa Kang Cee telah diubah bentuk bangunannya menjadi

istana kerajaan.

Di hari baik itulah Thia Kauw Kim dinobatkan sebagai raja Kun

Si Mo Ong. Segenap pembesar Bun Bu Koan Wan berlutut memberi

penghormatan.

Raja baru ini waktu dilantik tidak sepatah katapun sebagai pidato

kenegaraan yang diucapkan. Ia hanya berdiri, membongkokkan

badan membalas penghormatan, kemudian duduk di kursi kebesaran.

Ji Bouw kong maju berlutut dan menanyakan tahun apakah

sebagai tahun kerajaan yang lazim dipakai oleh kaisar-kaisar yang

bertakhta. Thia Kauw Kim bingung, tahun apakah yang hendak

dipakainya. Ia mengucurkan keringat dan merasa kaku.

?Hm tahun Khu Tiang, Kun Si Mo Ong saja. Ya, baiklah

pakai tahun itu!?

Semua merasa geli, akan tetapi tidak berani tertawa, sebab

sekarang Thia Kauw Kim adalah Hongtee junjungannya.?Cu Kong,

sekarang berilah gelar-gelar, pangkat-pangkat dan kedudukan bagi

staf dan pembesar-pembesar di kalangan Bun dan Bu (sipil dan

kemiliteran).

?Hah? Ya, ya sampai aku lupa. Baiklah hari ini, aku raja Kun Si

Mo Ong akan memutuskan firmak-firman untuk pangkat dan

kedudukan para pembesar yang membantu kerajaan kita ini.

Toako Ji Bouw Kong kuangakat sebagai menteri besar dengan gelar

dan pangkat Co Sinsiang Hukok Kunsu, kedudukannya merangkap

sebagai penasehatku.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

537

Hiantee Cin Siok Poo, saya angkat sebagai panglima besar, Tay

Goanswe. Sian Jiko sebagai komandan bagian Logistik. Yu Toako

sebagai pengawas ransum.?

Semua saudara-saudaranya telah diberi kedudukan dan pangkat

sebagai ciangkun-ciangkun (panglima kesatuan tempur).

Selesai menganugerahi pangkat-pangkat, Ji Bouw Kong yang

telah mempersiapkan segala sesuatunya, langsung melanjutkan acara

itu dengan perjamuan yang meriah.

Mereka makan minum sambil menyaksikan atraksi-atraksi, tari
tarian, demonstrasi silat, lagu-lagu rakyat dan derah, sulapan dan lain

sebagainya. Pesta berdirinya kerajaan baru baru itu berlangsung

sampai pagi hari.

Belum lagi seminggu semenjak Thia Kauw Kim menjadi raja,

mata-mata yang bertugas mengawasi di perbatasan datang

memberikan laporan bahwa dari Shoatang telah datang angkatan

yang berkekuatan sepuluh laksa serdadu dibawah pimpinan jenderal

Tong Pek Hauw hendak memukul Wa Kang Cee.

Mendengar laporan ini, raja Kun Si Mo Ong terkejut. Sampai

berjingkrak dari kursi kebesarannya.

?Toa Ongya, jenderal Tong Pek Hauw kini berkemah di bagian

Timur.?

?Celaka, celaka! Apa yang harus kita perbuat? Angkatan perang

kita kalah banyak jumlahnya, mana mungkin dapat melawan??

Raja Kun Si Mo Ong yang Bloon itu garuk-garuk kepala dan

sebentar-sebentar mengepal atau meremas-remas jari-jemarinya.

Tingkahnya sangat lucu dan menggelikan.

Mata-mata yang lain majubersembah dan memberikan laporan

yang tidak jauh intinya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

538

?Baginda, Kolonel Siang Su Touw dari kota Lengtong dengan

angkatan perang yang berkekuatan sepuluh laksa serdadu di bagian

selatan kota Wa Kang Cee yang kita duduki ini.

?Heiya, heiya .. lebih paral keadaanya, dari dua jurusan kita

akan dihantam, bagaimana melawannya??

Mata-mata yang lain pula maju bersemba dan memberikan

laporannya. ?Toa Ongya, Kolonel dari kota Ang Nikoan, Sin Bu Lee

juga telah datang dengan angkatan perangnya yang berkekuatan lima

laksa serdadu membayhok di bagian Utara Wa Kang Cee.

?Waduh, waduh, runyam betul ini keadaannya!?

Dan mata-mata terakhir yang pulang dari menjalankan tugas

juga maju bersembah memberikan laporannya.

?Dari jurusan Timur, telah datang angkatan perang yang

berkekuatan sepuluh laksa, dikepalai oleh raja muda Ko San Ong Yo

lim, berkemah di bagian Timur Wa Kang Cee.bahkan angkatan erang

ini maju sangat dekat dengan kedudukan kita di sini, kira-kira sejarak

seratus Li.

Kun Si Mo Ong Thia Kauw Kim kaget, sampai melonjak

bangkit dari kursi kebesarannya. ?Wayaa, kalau Yo Lim ikut datang,

keadaan kita akan lebih celaka lagi!

Hey, cuwe hiantee sekalian, baiknya kita bubarkan saja kerajaan ini.

aku tidak lagi jadi raja dan kita pulang ke kampung halaman masing
masing, menikmati hidup seperti semula sebagai rakyat biasa. Jadi

pembesar ini itu, jadi panglima, bikin pusing kepala saja.?

Semua saudara-saudaranya yang mendengar ocehan dungu ini

menjadi tertawa geli. Masakan kerajaan seperti permainan saja.

Gerakan untuk menumbangkan pemerintahan lalim akan dibubarkan

begitu saja, goblok betul raja bloon Kun Si Mo Ong ini, belumKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

539

berunding, bermusyawarah mencari daya upaya sudah bingung dan

mau meninggalka kesukaran yang dibadapi.

Ji Bouw Kong lalu maju dan memberikan nasehatnya.

?Cukong, kata-kata hikmah semenjak jaman purba mengatakan:

Banjir yang meluap harus dibendung, hujan yang mentiriskan

harus disumbat dan bila ada angkatan perang musuh yang hendak

memukul haruslah kita bersiap-siap untuk menghadapinya. Mengapa

cukong belum-belum sudah kebingungan tidak karuan?

Marikal kita rapat mencari jalan keluar untuk menghadapi datangnya

angkatan perang musuh dari empat jurusan ini! jangan gugup dan

mematikan daya pikir kita sendiri!?

Ji Bouw Kong mengumpulkan adik-adiknya dan panglima
panglima perang, juga mengikutkan pembesar-pembesar sipil untuk

diajak musyawarah bersama.

Di dalam sidang ini diambil keputusan-keputusan untuk

menghadapi tentara-tentara kerajaan pusat yang datang hendak

memukul dari empat penjuru pintu benteng. Berkatalah Kunsu Ji

Bouw Kong dalam sidang darurat hari itu.

?Adik-adikku dan sekaliam pembesar Bun dan Bu, dalam

menghadapi empat kesatuan angkatan perang pusat yang berkekuatan
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

jauh lebih besar ini, kita tidakusah gentar dan takut!

Saya telah mengenal kajiwan dari para panglimanya. Oleh karena itu,

dengan mudah kita akan dapat menghalaunya.

Pertama-tama, kita keluar dari pintu selatan dan melawan Siang Su

Touw. Kalau Siang Su Touw dapat kita undurkan, Sin Bun Lee,

tanpa menggunakan kekerasan, hanya dengan ketajaman lidahku ia

akan mundur dengan sendirinya.

Jenderal Tong Pek Hauw, tidak perlu kita khawatirkan. Hanya Yo

Lim saja nanti kita mencari daya dan akal untuk menghadapinya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

540

Mendengar kata-kata Ji Bouw Kong ini, raja Kun SI Mo Ong

berbalik menjadi berani.

?Kalau sudah terang kita dapat melawan mereka dan bisa

menang, perlu apa kita takut?

Sediakan kuda perangku, kapak besarku! Mari kita keluar perang

mengusir musuh!?

Semua yang mendengar kata-katanya yang Bloon ini kembali

tertawa geli. Tadi mendengar setiap laporan begitu takut dan terburu
buru hendak lari dan membubarkan kerajaan yang sudah didirikan

ini. tetapi sekarang berubah berani dan bersemangat. Sebagai raja, ia

akan keluar sendiri memimpin peperangan, Hopo Tumon?

Ji Bouw Kong tidak mencegah kemauan Cukongnya. Ia

perintahkan semua panglima bersiap-siap memimpin kesatuan

masing-masing. Kemudian mengiringi rajanya yang Bloon keluar

untuk memukul angkatan perang musuh yang bertahan di pintu

bagian Selatan.

? ooOoo ?

BAB XXIX

KO SAN ONG YO LIM

DIADU DENGAN LO SENG

KOLONEL Siang Su Touw adalah orang kuat yang kesepuluh di

jaman Swweitiauw. Pada waktu di Lamyang ia gagal mengkap Ngo

In Tiauw, maka kini tanpa menerima Singci atau surat perintah untuk

mengerahkan angkatan peangnya hendak merebut kota Wa Kang

yang jatuh ke tangan pemberontak untuk menebus kesalahan
kesalahan yang lalu untuk mencari pahala.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

541

Siang Su Tauw disamping berilmu tinggi juga mempunyai

pusaka-pusaka yang ampuh, antara lain topi wasiat yang bernama Ma

Beng Pun.

Di atas topi ini ada sebuah mutiara atau mustika yang di sebut

Ya Bang Cu, Bisa dipergunakan dalam peperangan di tengah malam,

mustika ini akan dapat memancarkan cahaya yang terang benderang

sampaipun serangga kecill yang melata di tanah dan semak-semak

dapat terlihat jelas.

Pusaka yang kedua adalah pakaian perangnya ini terbuat dari

mas merah, di tengah-tengahnya terdapat tujuh buah sisik ikan ajaib.

Di dalam peperangan dan dalam keadaan bahaya. sisik ini akan

berdiri dan melindungi pemiliknya dari serangan-serangan senjata

musuh.

Pusaka yang ketiga adalah senjata yaitu tombak panjang yang di

sebut Tek Louw Jio. Ujung tombak itu terdapat sebuah lobang.

Manakala di dalam medan peperangan dan sulit mendapatkan air

minum. Ujung tombak itu dapat memancarkan air yang tiada habis
habisnya, `rasanya manis dan sejuk bagaikan air embun.

Pusaka yang keempat adalah kuda tunggangannya, bulu-bulu

kuda itu mirip harirnau, sedaugkan ekornya bagaikun ekor Singa.

Dikuduknya tumbuh sebuah daging putih dan terdapat delapan buah

bulu yang mengkitap.

Apabila bulu kudut itu di cabutnya, maka kuda ajaib itu akan

mertingkik dahsyat, membuat kuda siapapun yang mendengarnya

akan senggigil dab mendeprik tak mau lari. Di mulut kuda ajaib itu

masih juga mengeluarkan asap hitam yang melemaskan. Sehingga

siapa saja yang menyedotnya akan lemas dan jatuh dari kudanya.

Pembaca pasti masih ingat bagaimana jenderal Ngo Hun Tiauw,

Macannya kota Lamyang nyaris terjungkal dari kudanya karena

berbadapan dengan Siang Su Touw ini. Tatkala raja Kun Si Mo OngKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

542

Thia Kauw Kim berhadapan dengan Siang Su Touw, siapa rnenegur

seperti juga kawan lama.

?Hallo Siang Su Touw, apa kabar? di antara kita tidak ada

ganjelan ganjelan apa apa? Mengapa kau tanpa hujan tanpa angin

menggerakkau angkatan perangmu bendak memukul kotaku??

Mendidih darah Siang Su Touw di tegur secara demikian.

Baginya kata-kata ini sangat menghina, seperti juga mempermainkan

dirinya. Maka dengan muka merah membara dan suara bengis ia

menjawab.

?Bangsat Thia Tie Ciat! Memang dian tara kita tidak ada

ganjalan apa-apa, tetapi engkau merampok barang-barang upeti Ko

San Ong Yo Lim. Brontak di Shoatang dan kini revolusi untuk

kudeta, menduduki Wa Kang dan kota-kota lain dibawah kekuasaan

Hongtee. Maka sebagai panglima pusat sudah dengan sendirinya aku

harus menggerakkan tentaraku untuk membunuhmu hey

pemberontak!?

?Hahaaa haa jenderal Siang Su Touw, kau hanya mengetahui

satu segi, sedangkan lainnya tidak mengerti. Dengarkan, raja yang

sekarang ini adalah raja dogol yang miring otaknya. Ibu tirinya

diperkosa, kakak iparnya juga dikeloni. Ayahnya sendiri dibunuh,

kakaknya dibunuh, menteri-menteri jujur dan panglima-panglima

jujur dibasmi. Oleh karena itu, aku mengumpulkan orang-orang

gagah untuk menumbangkan kekuasaannya dan mendirikan sebuah

pemerintahan yang adil dan bijaksana. Turutlah padaku, nanti

kuanugerahi pangkat yang surup!?

?Bangsat keparat, apa kuasamu dan berapa besar pengaruhmu?

Hey penjual garam yang rudin??

Siang Su Touw lalu keprak kudanya dan menyerang dengan

tombak panjangnya. Akan tetapi disamping Thia Kauw Kim ada Cin

Siok Poo. Siapa segera mengangkat Siangkiannya dan menyampokKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

543

tusukan itu. trang siuuuttt traaangg wuuss siuutt

traangg.

Berlangsunglah pertarungan yang seru dan dahsyat sekali. Ji

Bouw Kong yang berdiri di belakang merasa sangat khawatir kalau

Siang Su Touw berkesempatan mencabut bulu kuda ajaibnya. Oleh

karena itu, ia perintahkan adik-adik angkatnya untuk maju

mengeroyok. Dengandemikian Siang Su Touw menjadi sangat rapuh

dan tidak mempunyai kesempatan untuk mencabut bulu kudanya. Ia

dikerubuti oleh orang-orang gagah yanag berjumlah puluhan itu.

?Ha, baru kali ini aku menjumpai pertarungan yang demikian

hebatnya, gila dikerubut puluhan orang gagah, bagaimana aku dapat

bergerak dengan bebas? Untuk mencabut bulu kudaku tak ada

waktunya .. heiya, celaka!?

Ji Bouw Kong lalu tampil ke depan dan berseru nyaring.

?Siang cciangkun, bukannya maksud kami untuk berbuat curang.

Pengeroyokan ini kami sengaja lakukan agar engkau tidak ada

kesempatan untuk mencabut bulu kuda ajaibmu. Sebab kalau sampai

hal itu ciangkun lakukan, yang rugi di pihak kami!

Dengarkan Siang Ciangkun, kau mengerahkan tentaramu kemari

ini sesungguhnya telah melakukan kesalahan-kesalahan besar!?

?Hah? Kesalahan apakah yang punswe lakukan? Bukankah

sudah menjadi keharusan sebagai seorang panglima perang

memadamkan pemberontakan yang terjadi, apa dosaku??

?Ciangkun menerima firman dari Baginda Swei Yang Tee atau

perintah dari Ko San Ong Yo Lim??

?Dari Baginda tidak menerima, dari raja muda Yolim pun tidak

mendapatkan.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

544

?Sungguh kesalahan ciangkun berlipat kali, hukuman yang bakal

Ciangkun terima tidak akan luput dari hukuman mati ditumpas

sampai secindil abang dari seluruh keluarga ciangkun. Percayalah!?

Siang Su Touw bercekat hatinya dan segera mengajukan

pertanyaan.

?Mengapa Punswe dapat dijatuhi hukuman mati sampai

merember kepada seluruh keluarga punswe??

?Masih ingatkah takala ciangkun gagal menangkap Ngo In

Tiauw di Lauwyang? Panglima besar Han Kun Hauw akan

memenggal batang leher ciangkun. Untung hal itu dibatalkan, karena

Han Kun Hauw memang lunak dan berhati welas asih. Akan tetapi

kali ini panglima besarnya adalah Ko San Ong Yo Lim yang kejam

dan tak pandang bulu. Maka jika ciangkun gagal merebut Wa kang

pastilah ciangkun akan dihukum pancung kepala. Lebih lanjut

ciangkun menggeakkan angkatan perang kemari ini adalah liar dan

atas kehendak sendiri, tanpa perintah dari siapapun yang berwenang.

Ini dalam kemiliteran beaat sekali hukumannya. Melanggar disiplin

dan tata tertib kemiliteran. Yang ketiga, ciangkun meninggalkan

tugas yang dibebankan di pundak ciangkun. Lengtong ciangkun

tinggalkan, padahal jaman ada dalam keadaan kalut. Kalau sampai

ada pemberontakan di Lengtong dan daerah itu dikuasainya,

bagaimana tanggung jawab cuangkun??

Mendengar keterangan ini terkejutlah hati Kolonel Siang Su

Touw. Ia tahu betul bagaimana perangai dan watak dari Yo Lim,

hatinya bercekat dan jantungnya memukul keras. Ia memberi

hornmat dan mengucapkan terima kasih kepada Ji Bouw Kong.

?Tuan, saya mengucapkan terima kasih atas nasehatmu yang

baik.?

Ia mundur dan menarik tentara-tentaranya untuk meninggalkan

medan peperangan. Tatkala melewati pintu bagian Barat, ia sempatKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

545

menjumpai rekannya yaitu Kolonel Sin Bun Lee dan memberikan

peringatan sesuai dengan apa yang dikatakan Ji Bouw Kong. Sin Bun

Lee pun terkejut dan takut.

Bersama-sama Siang Su Touw mereka menarik mundur

tentaranya dan kembali ke kotanya masing-masing. Thia kauw Kim

atau raja Kun Si Mo Ong melihat musuh dapat diundurkan demikian

gampang, tanpa peperangan sudah dapat digusah, ia tertawa gelak
gelak sampai perutnya keras.

Ia mengikuti kota diikuti oleh saudara-saudara dan angkatan

perangnya. Kini yang dihadapinya tinggal jenderal Tong Pek Hauw

dan Ko San Ong Yo Lim saja.

Tatkala jenderal Tong Pek Hauw mendengar dua rekannya

malam-malam meninggalkan medan perang menjadi terheran-heran.

Ada masalah apakah yang membuat mereka mundur tanpa

berperang. Kemudian tatkala anak buahnya memberi laporan bahwa

raja muda Ko San Ong Yo Lim membangun kubu-kubu pertahanan

di bagian Timur kira-kira jarak seratus Li dari Wa kang. Jenderal

Tong Pek Hauw lalu mencemplak kudanya untuk mengunjungi raja

muda yang galak itu.

Tatkala Yo Lim melihat Tong Pek Hauw yang berlutut

dihadapannya, kemurkaannya meluap tanpa takaran. Dengan jari

telunjuknya ia menuding dan memakinya.

?Pembesar anjing keparat! Di Shoatang aku menitipkan dua
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pemberontak, kenapa engkau tidak dapat mengurusnya dan membuat

mereka kabur? Dengan angkatan perang yang berkekuatan sepuluh

laksa, mengapa tidak dapat menumpas kaum pemberontak?

Bagaimana tanggung jawabmu? Dan sudah sepantasnya engkau

dijatuhi hukuman mati. Algojo, seret orang ini keluar san penggal

batang lehernya!?

?Tunggu dulu, yang mulia tidak dapat membunuh Sim.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

546

?Mengapa tidak dapat membunuhmu? Apa alasan dan

dasarmu??

?Sim kewalahan menghadapi tiga puluh pemberontak itu wajar,

tetapi kenapa yang mulia tidak dapat menangkap hanya seorang

pemberontak saja, yaitu Cin Kiong? Padahal pemberontak itu sudah

berada ditangan yang mulia dan ikut ke kota raja. Sungguh

mengherankan bukan??

?Pembesar anjing, keparat engkau, berani memutar lidah di

hadapan Kho! Baiklah, kini kuampuni jiwamu, akan tetapi

kuperintahkan engkau untuk membekuk pemberontak Cin Kiong.

Bila gagal, jangan harap engkau dapat luput dari hukuman mati!?

BERSAMBUNG

Mengapa raja muda Yo Lim hendak membunuh jenderal Tong Pek

Hauw?

Dapatkah Tong Pek Hauw mengalahkan dan menangkap Siok Poo?

Apa yang di katakan Siok Poo di medan perang tatkala berhadapan

dengan bekas atasannya itu?

Mengapa Tong Pek Hauw menarik mundur angkatan perangnva dan

menuruti kata-kata Cin Siok Poo?

Bagaimana tatkala Yo Lim mendengar hal ini?

Siapakah yang mampu menaklukkan singa tua yang gagah perkasa

itu?

JILID 16Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

547

? TANGAN yang murni akhirnya akan lebih berhasil daripada

tangan yang kuat.

? TINGGALLAH tenang dan kau akan dapat menguasai segala

orang.

? JATUH-JATUH tak apa. Bangkitlah supaya tidak terinjak

orang yang kuat.

? RINGKAS dan tegas lebih baik daripada berbelit-belit!

(Kiriman Dhyana)

JENDERAL Tok Pek Hauw tidak berdaya, terpaksa

mengundurkan diri dan menerima tugas berat yang dtbebankan di

atas pundaknya itu. Ia cepat kembali ke tangsinya dan mengepalai

angkatan perangnya menantang perang.

Thia Kauw Kim memutuskan Cin Siok Poo untuk keluar

menghadapi bekas atasannya itu. Siok Poo lalu membawa barisannya

keluar menghadapi Tong Pek Hauw.

?Ciangkun maafkan, karena siauwciang mengenakan pakaian

perang sehingga tidak leluasa memberikan hormat secara wajar.?

?Cin Kiong, selama engkau bekerja di bawah kuasaku, aku

selalu memperlakukan engkau dengan baik. Kini Ko San Ong Yo

Lim memerintahkan aku untuk menangkapmu, karena engkau secara

terang-terangan rnendukung gerakan kaum pemberontak. Oleh

karena itu bile engkau masih mangingat budi kebaikan, segeralah

serahkan dirimu untuk kuhadapkan kepada Ko San Ong.?

?Harap ciangkun mendengarkan kata-kata siauwciang. Bila saya

menentang perintah ciangkun, pastilah Yo Lim akan marah danKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

548

mempersalahkan ciangkun. Sebaliknya bila siauciang menuruti

kehendak ciangkun, saudara-saudaraku dan angkatan perangnya

tidak nanti akan tinggal diam dan bakal rnenyusahkan ciangkun.

Oleh karena itu cobalah renungkan kata-kata siauciang ini!!

Raja yang sekarang ini adalah raja yang Buto lalim dun

sewenang-wenang. Ibu tirinya di perkosa, ayah sendiri, kakak dan

soso di bunuhnya. Oleh karena itu tidak ada faedahnya kita sebagai

orang-orang gagah tunduk dan setia mengabdi kepadanya. Pantaslah

orang-orang gagah menggerakkan kekuatan bersenjata untuk brontak

dan mengangkat diri sebagai Cuhauw atau raja muda raja muda.

Ciangkun sendiri mengapa tidak menggunakan kesempatan yang

baik ini untuk mendirikan negeri dan mengangkat diri sebagai raja.

Siapa tahu bin tang peruntungaa ciangkun bagus dan dapat

menguusai seluruh negeri Tengah??

Hati jenderal Tong Pet Hauw tergerak mendenggar kata-kata Cin

Siok Poo itu, di rasakan bagaikan orang yang baru mendusin atau

sadar dari ketiduran yang melelapkan.

?Cia Kiong kata-katamu memang beralasan, aku memang ada

niat untuk berbuat demikian. Akan tetapi di belakangku ada Ko San

Ong Yo Lim, dia pasti tidak akan tinggal diam atas perubahan haluan

ini!?

?Ciangkun, itu sudah semestinya. Akan tetapi kami akan

membantu ciangkun apabila Yo Lim hendak mengadakan

pengejaran. Seluruh saudara siauwciang dan angkatan perangnya

yang terpusat di WaKang Cee ini akan menghadang Yo Lim.

Percayalah, kami akan menghadapi Yo Lim!?

?Bila demikian Punswe suka rnendengar kata-katamu. Aku akan

menarik mundur pasukanku dan rnendirikan negeri sendiri di

Shoatang. Kelak bila aku menemui kesukaran harap kau segera

datang menoloagku.?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

549

?Jangan khawatir ciangkun. Siauciang pasti akan menepati janji

dan membalas budi kebaikan ciangkun!?

Bekas atasan dan anak buah itu saling memberi hormat dan

berpisahan. Tanpa peperangan dan pertumpahan darah kembali

lawan dapat di undurkan dengan kehalusan kata-kata atau diplomasi.

Kini deggal satu-satunya yang ada yaitu raja muda Yo Lim atau

Singa tua dari Tengiu.

Panji-panji kebesaran Tong Pek Hauw di robek-robek dandiganti

dengan memakai merek yang baru yaitu Raja Cee Lam Ong. Ia

mendirikan kerajaan sendiri di Shoatang.

Tatkala mata-mata mengetabui peristiwa ini segera menghadap

raja muda Yo Lim untuk memberikan laporan.

?Tong Pek Hauw telah bersekutu dengan kaum pembrontak dan

mengangkat diri sebagai raja Cee Lam Ong. Yang mulia apa yang

harus kita lakukan??

Bulu-bulu cambang berdiri, matanya beringas dan kemarahan

meluap sampai di luar ukuran.

?Hm bangsat Tong Pek, benar-benar dia pembesar anjing!

Keparat sudah boson hidup kiranya dia.?

Yo Lim lalu mengenakan pakaian perangnya menyambar

tombak panjang, membawa kedua belas putera angkat (Cap Ie

taypoo) dan seluruh panglima perangnya untuk mengadakan

pengejaran.

Akan tetapi di tengah jalan mereka telah di hadang dengan Thia

Kauw Kim dan saudara-saudaranya bersama dengan angkatan

perangnya. Loloslah jenderal Tong Pek, sehingga semakin meluaplah

amarah Yo Lim.

Kemarahn itu kini ditumpahkan penub atau tumplet blek kepada

pendekar-pendekar Wa Krang, Tatkala Yo Lim bersama kedua belasKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

550

putera angkat dan segenap panglima perangnya berbalik hendak

mernukul orang-orang gagah dari Wakang. Ji Bauw Kong mengatur

siasat jelungan (Kucing-kucingan).

Ketika datang agak dekat, orang-orang gagah dari Wa Kang itu

cepat-cepat menarit mundur barisannya dan masuk kedalum kota.

Pintu benteng di tutup rapat-rapat.

Berarti tidak ada gunanya Yo Lim kembali, Orang-orang gagah

dari Wa Kang tidak berani memunkan diri. Moreau hanya berjaga di

pintu-pintu benteng dan menara tembok benteng. Karea tidak ada

pertempuran, maka Yo Lim murka sekali. Ia kemball memerintahtan

anak-anak angkat dan panglima-panglimanya untuk mengejar lagi

Tong Pek Hauw.

Baru saja bergerak kira-kira sepulub Li. Kembali Cin Siok Poo

dan pasukannya keloar membuntuti dan memaki-maki dari belakang.

Yo Lim merah telinganya, ia membalikkan kudanya dan mernbalas

dengan caci maki yang mengguntur.

?Bangsat Cin Kangto, sengaja engkau mempermainkan uku ya?

Yo Lim kembali membalikkan kudanya dan memutuskan untuk

menumpas pembroutak-pemberontak Wa Kang terlebih dahulu.

Dengan demikian berhasillah Siasat Ji Bouw Kong dengan taktik

Kucing-kucingan untuk menolong jenderal Tong Pek Hauw.

Selarnatlah Tong Pek Hauw tiba kembali di Shoatang, ia terhindar

dari kejaran Yo Lim.

Yo Lim lalu mengatur barisannya membentuk sebuah barisan

yang panjang dan berkepala mirip ular raksasa. Para orang-orang

gagab yang memperhatikan gerak-gerik barisan Yo Lim dari menara

benteng, tidak satupun yang bisa mengetahui barisan apakah itu.

Mereka lalu mengajukan pertanyaan kepada Kunsu Ji Bouw Kong,

?Barisan apakah itu Toako??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

551

?Itulah barisan yg di sebut IT CU TIANG COA TIN atau

Barisan seekor ular panjang.?

?Bagaimana kita dapat mengalahkan barisan ular itu kunsu??

Salab seorang panglima mengajukan pula pertanyaan kepada Kunsu

Ji Bouw Kong.

?Kalian harus mengenal terlebih dahulu wataknya ular. Yang

berbahaya bagi seekor ular adalah kepala dan ekornya. Bila kita

memukul bagian kepala, ekornya akan melentik dan membantu

memuku.; Sebalitnya bila kita bantai ekornya, kepalanya akan

menoleh dan membantu mencaplok. Oleb karena itu kita barus

menyerang secara barbareng, kepala dan ekor sekaligus kita bantam.

Untuk ini kita membutuhkan seorang kosen yang dapat melawan Yo

Lim.

Dalam barisan ini ia pegang komando di bagian kepala, oleh

karena itu siapakah yang dapat kita andalkan? Tidak lain adalab LO

SENG seorang! Semua yang mendengar kata-kata Ji Bouw Kong

menjadi bingung dan saling pandang.

Cin Siok Poo seorang yang segera maju menyanggahnya.

?Pandangan Ji Toako menurut siauwtee kali ini kurang benar.

Kbotio di Yan San menjalankan tugasnya dengan keras dan disiplin,

Bila Khotio Lo Gee mendengar kita di sini mengadakan

pembrontakan, tidak nanti beliau berdiam diri mengantapkan saja.

Pasti akan mengerahkan tentaranya untuk mempersalahkan dan

menangkap-nangkapi kita. Oleh karena itu, mana mungkin kita minta

bantuan tenaga Piotee untuk melawan Yo Lim??

Ji Bouw Kong tertawa mendengar bantahan Cin Siok Poo yang

sangat mengichawatirkan akan gagalnya usaha untut mengundang

adik sepupunya. Sebab ia tahu betul bahwa pamannya itu sangat, di

siplin dan taat kepada pemerintah.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

552

?Cin hiatee jangan terlalu berkecil hati, aku telah

memperbitungkan masak-masak. Asal saja ada seorang di antara kita
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang berani pergi ke Yan San, pastilah urusan ini bares.

Lang Piote dapat datang tanpa diketahui oleh orang tuauya.

Percayalah babwa perbitunganku akan tepat!:

?Ji toako, andaikata Kothio dapat kita ke labubi dan Yo Lim pun

belum pernah mailbag Piaotee. Akan tetapi ilmu tombak dari

keluarga Lo mana bisa di sangkal? Kalau sampai rabasia ini bocor

bukankah berbahaya? akan menyengsarakan keluarga Lo yang tak

tabu apa-apa??

?Hiantee, tak akan terjadi hal hal yang menyulitkan,

percayalah!?

Sambil rnemantapkan Ji Bouw Kong kembali tertawa wajar.

Leblh lanjut katanya. Nama Lo Seng telah kita hapuskan dalam surat

surnpah yang kutinggalkan di Shoatang. Oleh karena itu tidak nanti

bakal terjadi malapetaka bagi keluarga Lo. Terus terang,

perhitunganku tidak akan meleset, dan hiantee jangan mendesak

untuk saya membuka rabasia Langit. Tidak berani aku

mendahuluinya!?

Saudara-saudara angkat itu tidak berani lagi membantah. Mereka

diam dan menanolcan tindakan lebih lanjut yang akan di atur oleh

Bouw Kong.

?Marilah kita bersama-sama menghadap cukong dan

memberitahukan rencana kita ini!?

Semua lalu berbangkit dan masuk keruang dalam untuk

rnenghadap Thia Kauw Kim atau raja Kim Si Mo Ong yang bloon

dan dogol.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

553

Tatkala raja dogol itu melihat saudara-saudarnya datang, segera

bertanya. ?Di dalam peperangan melawan Yo Lim apakah Ciongwe

ongheng dapat mengalahkannya??

?Bleum dapat, bahkan kini Yo Lim telah menyuuun sebuah

barisan angker yang di sebut IT CU TIANG COA TIN.?

?Hah? Barisan ular panjang. Apakah Kunsu dapat memecahkan

barisan itu??

?Barisan ular harus di pukul ekor dan kepala sekaligus. Oleh

karena itu kami akan mengundang Yan San Lo Semg untuk

menghadapi Yo Lim dan kita sekalian memukul bagian ekornya,

dengan demikian barisan It Cu Tiang Coa Tin itu pasti dapat kita

pecahkan.?

?Bagus, bagus, kalau adik Lo Sang mau datang sungguh

menggembirakan. Bahkan aku akan meimberikan anugerah kepada

Yan San Lo Gee sesuai dengan kedudukan di Yan San sebagai

panglima Can Hian Pau.

Semua yang mendengar ocehan rajanya yang dogol itu menjadi

mesem-mesem geli, akan tetapi karena Thia Kauw Kim sekarang

adalah junjungannya, maka mereka hanya mesem dan tidak berani

tertawa.

?Tulikan firman Tim dan bacakan supaya aku dapat mendengar

dan mengetahui bunyi suara firman itu!?

Ji Bouw Kong lalu mempersiapkan Bak (tempat tinta) dan Pit

(alat tulis) dan tintanya. Setelah surat perintah itu ditulis lalu

dibacakan dihadapan rajanya.

Thia Kauw Kim gembira sekali mendengar bunyi surat itu, lalu

ia memberikan capnya dan bertanya pula.

?Siapa yang harus berangkat membawa surat ini??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

554

?Satu-saatunya orang yang dapat menerobos kepungan musuh

adalah Ong Hiantee. Maka hendaknya cukong memerintahkannya!?

Thia Kauw Kim lalu memanggil Ong Pek Tong dan memberikan

mandat sebagai kurir untuk meneyampaikan surat itu ke Yan San.

Setelah memberi hormat, Ong Pek Tong dengan gagah

mengundurkan diri untuk menjalankan tugasnya. Di ambang pintu

keluar, Ji Bouw Kong mengejar Ong Pek Tong dan membisikkan

sesuatu ke telinganya.

Kelihatan Ong Pek Tong mendengarkan dengan serius sambil

memanggut-manggutkan kepala. Kemudian seorang perwira

menghadap dan melaporkan bahwa kuda, panah dan tombak Hong

Thian Hoa Khek sudah siap.

?Baiklah, kau boleh pergi Ong hiantee. Berhati-hatilah dan

jangan kau lupakan pesan-pesanku!?

?Beres, siautee mana berani melanggar perintah Toako.?

Ong Pek Tong lalu melangkah keluar menyambuti tali les kuda

dan dikepraknya keluar dari kota. Tatkala mata-mata angkatn perang

Yo Lim dapat melihat munculnya seorang penunggang kuda yang

keluar dari kota Wa Kang, segera menghadap Ko San Ong Yo Lim

dan melaporkannya.

?Pastilah seorang perutusan yang dikirim keluar kota untuk

meminta bala bantuan. Puteraku ke tujuh Yo To Goan, bawalah

pasukanmu dan bekuk kurir kaum pemberontak itu!?

Jit Tay poo Yo To Goan memberi hormat dan mengundurkan

diri. Tiba di tanah lapang Yo To Goan lalu mengatur pasukannya dan

dibawanya untuk menghadang kurir yang hendak menerobos barisan

ayah angkatnya.

Ketika Yo To Goan berhadapan dengan Ong Pek Tong, segea

membentaknya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

555

?Panglima pemberontak, siapakah namamu??

?Ciangkun, aku bukan mau pergi berperang. Akan tetapi mau

pergi keluar mengundang jago!

?Kemanahak engkau hendak pergi dan jago siapakah yang

hendak kau undang?

?Ciangkun mungkin belum mengetahui sebab-sebabnya

sehingga kami berani memberontak ini??

Yo To Goan menjadi sangat tertarik oleh lagu pembicaraan Ong

Pek Tong. Kemarahannya sirna dan di medan peang itu ia

menghadapi musuh seperti juga kawan lama. Alat-alat senjata di

turunkan dan mereka bercaka-cakap dengan asyik.

?Ya aku memang belum tahu sebab-musababnya terjadinya

pemberontakan yang dilakukan oleh kawanan itu, cobalah ceritakan,

aku ingin juga mendengarnya!?

?Dalang dari otak pemberontakan ini adalah tidak lain orang

yang hendak kami undang ini. dia bernama CIN SIOK GIN, masih

pernah adik dengan Cin Siok Poo.

?Hah? Cin Siok Poo alias Cin Kiong yang kau maksud??

?Tidak salah lagi! Cin Siok Poo yang Bugenya cukup tinggi

sehingga Tayong sangat mengaguminya dan pernah mengangkat

sebagai Cap Sha Taypoo.?

?Hem .. jadi dia masih mempunyai seorang adik??

?Justeru adiknya ini lebih lihay dan nyawanya rangkap.?

?Nyawa serep? Masak ada orang yang nyawanya dobel??

?Mungkin ciangkun belum mau percaya kalau belum melihat

buktinya. Oleh karena itu saya diutus oleh junjunganku oleh

memanggilnya. Ia bernama Cin Siok Gin dan tinggal di kota

Shoatang.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

556

Dulu kita takut memberontak, apalagi mengetahui betapa lihay dan

kuatnya angkatan perang Tay Ong. Akan tetapi Siok Gin

mengatakan, ?Jangan takut, kalau nanti anjing tua itu datang, nanti

aku akan mencongkel kedua biji matanya dengan daun layu. Bola
bola mata anjing tua itu akan kuikat dan kugantungkan untuk pelita.

Mengapa takut? Hayo berontak!

Dari desakan dan anjuran itulah kamu berani angkat senjata dan

memberontak. Ciangkun sudah mendengarkan dengan jelas, maka

bila takut dan jerih kepada Cin Siok Gin, tangkaplah aku dan

bunuhlah! Akan tetapi kalau berani, sampaikanlah pada Tay Ong!?

Yo Tong Goanmenggeram sadis, ia pegang erat tombaknya dan

membentak. ?Selama hidup aku belum pernah melihat ada orang

yang rangkap nyawanya. Kau kira kita takut dengan segala macam

Cin Siok Gin? Pergilah dan undang dia, aku ingin

membuktikannya!?

Bukan main girangnya Ong Pek Tong, siasat Ji Bouw Kong dan

perhitungannya memang luar biasa jitunya. Ia lalu keprak kudanya

dan berhasil dengan aman menerobos kepungan musuh yang ketat.

? ooOoo ?

BAB XXX

PERTARUNGAN LO SENG

DAN YO LIM YANG SERU

SETELAH melepaskan Ong Pek Tong, putera angkat nomor

tujuh dari raja muda Yo Lim itu lalu membawa pasukannya kembali

masuk ke dalam tangsi dan menghadap ayahnya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

557

Melihat putera angkatnya yang mukanya merah padam dan

nampak jelas kedongkolan hati. Ko San Ong Yo Lim segara

menegurnya.

?Ongji, kau kenapa? Adakah dipermainkan oleh bangsat

pemberontak itu??

?Bukan hanya mereka benar-benar keparat, anjing pemberontak

itu benar-benar menyakitkan hati sehingga membuat anak gusar dan

hampir meledak dadanya mendengar apa yang dikatakan.?

?Apa yang mereka katakan Ong ji? Hayo berceritalah!?

Yo To Goan lalu menuturkan apa yang diucapkan oleh Ong Pek

Tong dengan lengkap, tidak sepatah katapun yang dilewatkan. Demi

mendengar kata-kata ini, kumis, jenggot dan bulu kuduk raja muda

Yo Lim berdiri tegak. Matanya memancarkan sinar merah panas,

tubuhnya bergemetar dan terdengar jelas kretek giginya yang

berkerot-kerot.

?Hm, benar-benar bangsat keparat mereka itu. engkau benar

Ongji telah membiarkannya pergi. Akupun ingin melihat rupa si Cin

Siok Gin itu! Huh selamanya belum pernah aku mendapat

pengkhinaan semacam itu.

Bukan aku yang bakal dicongkel matanya, anjing Siok Gin nanti

yang akan kucongkel biji matanya dan kujadikan pelita di tendaku,

bangsat keparat!

Biarlah anjing kurus itu pergi mamanggilhya, aku ingin melihat apa

yang mereka dapat lakukan terhadapku!?

Baiklah kita tinggalkan raja muda Yo Lim yang terbakar hatinya

dan marah-marah, menyumpah-nyumpah dan menghajar meja,

marilah kita mengikuti kepergian dari Ong Pek Tong.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

558

Setelah berhasil menerobos kepungan angkatan perang

Sweituaw, ia pacu kudanya kencang-kencang. Setelah beberapa hari,

sampailah mereka di daerah Ya San.

Waktu makan malam, Ong Pek Tong memanggil seorang

pelayan dan mencari keterangan-keterangan dalam memudahkan

usahanya untuk menjumpai Lo Seng.

?Apakah Lo Kongcu tinggal di istana Sweihu ataukah di gedung

lain??

?Kebetulan sekali saat ini Kongcu tidak berada di istana Sweihu.

Oleh Loya telah ditugaskan untuk mengepalai angkatan perang

menumpas pemberontakan di perbatasan Ya San bagian Timur.

Kabarnya Kongcu telah berhasil memadamkan pemberontakan itu

dan besok sudah kembali bersama angkatan perangnya. Tuan datang
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dari mana? Apakah sahabat baik kongcu??

?Saya kenal baik dengan Kongcu, oleh karena itu datang ke Ya

San ini untuk menengoknya. Saya dari Shoatang!?

?Oh, apakah masih sanak familinya Loya? Siautee mendengar

Kongcu mempunyai saudara misan di sana, apakah barangkali tuan

sendiri??

?Bukan, saudara Piolo Kongcu adalah kawanku yang bernama

Cin Siok Poo.?

?Ya, ya, betul, betul. Dahulu katanya tuan Cin Siok Poo itu

pernah tinggal di sini dan membantu Loya.?

Mereka lalu makan minum sambil beromong-omong. Ong Pek

Tong mengajak pelayan itu menemaninya makan dan minum.

Hati Pek Tong amat gembira sebab usahanya untuk menemui Lo

Seng ada titik terangnya yang bakal melancarkan perjuangannya

dalam mempertahankan kota Wa Kang dan memukul hancur

angkatan perang Yo Lim yang kuat.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

559

Sampai jauh malam Ong Pek Tong duduk di loteng rumah

penginapan menikmati suasana Ya San diwaktu malam. Tatkala

kentongan dipukul dua kali, barulah ia bangkit dan masuk kamarnya

untuk tidur.

Malam itu, karena hatinya puas dan gembira mendapat

keterangan yang menggirangkan, maka Ong Pek Tong tidur dengan

nyenyek sekali.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi sudah bangun pagi, mandi dan

berganti pakaian yang bersih. Turun ke bawah untuk memersan

makanan pagi sambil melihat-lihat orang yang berlalu lalang di jalan

raya.

Setelah sarapan pagi, Ong Pek Tong lalu mengunci pintu

kamarnya dan pergi berjalan-jalan. Sepanjang jalan ia menangkap

pembicaraan para penduduk yang mengabarkan bahwa Kongcu telah

menang perang dan berhasil dengan gemilang menumpas kaum

pemberontak di perbatasan, menurut laporan dari kurir yang datang

tadi pagi.

Kongcu bersama angkatan perangnya akan memasuki kota nanti

kira-kira jam tiga sore. Gembira sekali hati Ong Pek Tong

mendengar berita yang menggembirakan itu.

Ia mondar-mandir putar kayun melihat-lihat seluruh kota.

Mendekati sore, ia bergegas kembali ke hotelnya dan nongkrong

diatas Loteng untuk menghadang kembalinya Lo Seng bersama

angkatan perangnya.

Belum terlalu lama ia duduk, telinganya telah menangkap suara

terompet, tambur dan kecer yang bergemuruh.

Orang-orang yang berlalu-lalang, berserabutan minggir ke

tepian. Terdengar peringatan dari petugas keamanan kota yang

menyerukan dihentikannya lalu lintas dan supaya semua yang berada

di tengah jalan segera ke tepi.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

560

?Minggir, minggir hayo ke tepi ke tepi angkatan perang

dari perbatasan yang dikepalai oleh Lo Kongcu, telah pulang dengan

membawa kemenangan. Berbarislah di sepanjang tepi jalan untuk

menyambut dan memberikan penghormatan kepada Kongcu.

Minggir!?

Ong Pek Tong girang sekali, ia memanjat ke pagar yang lebih

tinggi, sehingga mudah dilihat dari bawah, bilamana ia nanti melihat

Lo Seng.

Semakin lama semakin terdengar jelas jejak kaki dan tapak

kuda. Dan tidak berselang lama. Barisan yang angker, lewat di jalan

raya.

Dibawah panji kebesaran, nampaklah Lo Seng yang

mengenakan seragam-seragam angkatan perang, memegang

tombaknya dan bercokol dipunggung kuda dengan gagah.

Rakyat yang berada di kanan kiri jalan segera berlutut dan

mengucapkan selamat datang, selamat atas kemenangan yang

gemilang.

Melihat Lo Seng, hati Ong Pek Tong tak tertahan lagi. Ia

memasukkan jari tangannya ke mulut dan bersuit panjang.

?Suuuiiitt suuuiiitt suuuiiitt suuuiiitt suuuiiitt ?

Lo Seng mengangkat kepala dan dapat melihat siapa yang

bergelantungan di pagar loteng, ia terperanjat dan bercekat hatinya.

Eh, gila, berani benar saudara-saudara angkatku ini. di Shoatang

telah memberontak, kini datang kemari entah ada keperluan apa??

Untuk menghindari para staff dan pengawal-pengawalnya, maka

ia perintahkan para keecang dan pasukannya berjalan masuk ke

markas besar terlebih dahulu. Sedangkan ia berpura-pura

membetulkan tali sepatu berhenti di depan rumah makan.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

561

Ong Pek Tong mengetahui adik angkatnya dapat melihatnya

menunggu di depan rumah makan. Segera ia berlari turun. Sedua

saudara angkat itu lalu saling mendekatai dan memberi hormat.

Segera Lo Seng menegur saudara angkatnya itu.

?Kalian telah memberontak di Shoatang, kini datang ke Ya San

ada keperluan apa?

Ong Pek Tong tersenyum ditegur oleh adik angkatnya. Dengan

kalem ia menjawab.

Lo Hiantee pasti tidak akan lupa ikrar dan sumpah pada waktu

kita mengangkat saudara di Shoatang di rumah makan saudara Liu

Cin dan Kee Jun Fu. Senang sama dikenyam, susah sama dirasakan.

Bahkan mohon kepada Thian, matipun bisa bersama-sama.

?Ya, ya, saya ingat. Saya mana berani melupakan.

?Bagus, oleh karena itu, kawan-kawan telah memberontak

karena tidak puas dengan raja yang kejam, lalim buto dan sewenang
wenang. Saat ini kami di Wa Kang mengalami ancaman bahaya

karena terkepung angkatan perang yang dikepalai Yo Lim. Ia

menyusun barisan yang disebut Tiang Coa Tin. Tidak ada lain kawan

kecuali Lo Hiante yang dapat melawannya.?

?Apakah Lo Pek Bo berada di Wa Kang??

?Semua keluarga dari kawan-kawan yang tergabung dalam

persumpahan persaudaaraan berada di sana.?

?Hem kalau begitu, bila Wa Kang dapat dihancurkan Yo

Lim, semua kawn-kawan dan keluarganya akan menderita hebat.

Baiklah, aku suka pergi membantumu. Akan tetapi kepergianku

harus tidak sepengetahuan ayahku yang keras dan disiplin.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

562

Oleh karena itu, Ong Heng baik menunggu di sini. Aku akan

berunding dengan ibuku. Bila ibu meluluskan nanti aku memberi

kabar pada Ong Heng dan kita sama-sama berangkat ke Wa Kang.?

Akan tetapi berjanjilah Lo Hiantee, bagaimanapun juga engkau

engkau harus datang ke Wakang untuk membantu kita!?

?Saya berjanji!?

?Bagus, dan sebelumnya atas nama saudara-saudaraku disini aku

menghaturkan terima kasih.

Ong Pek Tong merangkapkan tangan dan memberi kiongchiu

kepada Lo Seng.

?Kenapa Ongheng pakai hormat-hormatan segala? Bukankan

aku pernah muda? Nah, nah aku kembali dulu menghadap ayah di

Sweihu. Selamat tinggal.?

Lo Seng lalu mencamplak kudanya dan mengejar rombongannya

memasuki markas besar Yan San.

Jenderal besar Lo Gee menjamu puteranya dan segenap anak

buahnya yang telah pulang dengan membawa kemenangan. Pesta

besar-besaran diadakan di markas besar Sweihu.

Beberapa saat kemudian Lo Seng memberi hormat kepada

ayahnya dan menyatakan ingin pulang terlebih dahulu karena rindu

kepada sang ibu.

Sang ayah tidak menahan puteranya. Ia tahu betapa kasih sayang

antara anak dan ibunya itu.

Menggunakan kesempatan, dimana ayahnya belum pulang Lo

Seng lalu membicarakan prihal permintaan tolong dari saudara
saudara angkatnya yang terkurung oleh pasukan Yo Lim di Wa KangKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

563

?Ibu, kabar yang hendak kusampaikan ini sungguh lucu dan

menggelikan sekali.? Mengawali Lo Seng dengan diplomasinya yang

lihay.

?Loji, hal apakah yang kau anggap berita lucu itu?? bertanya

sang in menatap puteranya dan mendekatkan kursinya.

?Siok Poo piauwheng telah mengangkat Thiat Tie Chiat si

penjual garam gelap di Shoatang itu sebagai raja dan merebut kota

Wa kang sebagi negerinya. Apakah ini tidak lucu??

Ibunda Lo Seng terkejut dan beberapa saat lamanya tidak bisa

berkata-kata.

?Anakku, ini bukan cerita yang lucu tetapi serius. Piakomu telah

terlibat dalam gerakan orang-orang gagah yang berrevolusi hendak

menumbangkan pemerintahan yang buto dan lalim. Lalu berita apa

lagi yang kau dapatkan anakku??

?Sekarang kota Wa Kang dikepung oleh angkatan perang Ko

San Ong Yo Lim. Mereka tidak ada yang bisa mengalahkannya,

maka mengutus Ong Pek Tong untuk meminta bantuan anak.

Bagaimana pendapat ibu??

?Apakah utusan itu betul-betul datang dari Wa Kang??

?Benar ibu, anak kenal betul Ong Pek Tong. Dan inilah surat

yang ditulis Ji Toako yang mewakili Thia Kauw Kim.?

Lo Hujin lalu menyambuti surat dari tangan puteranya dai

dibacanya dengan pelan-pelan.

Selesai membaca surat itu, Lo Hujin melipat kembali dan

mengucurkan air mata. hal ini membuat Lo Seng tidak mengerti.

Apakah sang ibu berkhawtir akan permohonannya untuk membantu

kawan-kawan yang tengah mengalami kesulitan di Wa Kang,

ataukah hal lain yang sebaliknya?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

564

?Mengapa ibu berduka sekali? Setelah membaca surat ini??

?Loji anakku, Yo Lim adalah orang yang membunuh Bukomu

(paman). Permusuhan itu sangat dalam dan sampai saat ini belum

terbalas. Ibumu hanya tinggal satu-satunya saudara, yaitu bibimu

yang saat ini berada di Wa Kang. Kalau sampai Yo Lim memukul

kota itu dan membunuh bibi dan piaukomu, habislah sudah keluarga

Cin. Oleh karena itu Loji, kao pergilah membantu piaukomu dan

hancurkan angkatan perang Yo Lim!?

Lo Seng girang sekali mendapat dukungan ibunya.

?Kepergianmu ini harus tidak sepengetahuan ayahmu. Oleh

karena itu, surat ini baik kita musnahkan!?

Surat dari Wa Kang itu lalu dibakar, kemudian ibu dan anak itu

melanjutkan perundingannya. Mereka telah menemukan akal yakni

akan mendustai ayahnya demi kebaikan orang banyak.

Maka tatkala jenderal Lo Kong datang, Nynya Lo menangis

sedih sekali. Hal ini membuat jenderal gagah perkasa ini menjadi

terheran-heran.

?Hujin, mengapa engkau berduka sekali dan tawang tangis??

?Suamiku, waktu saya mengandung pernah mengucapkan Kaul,

bahwa jika anak kita yang kulahirkan itu laki-laki akan mengadakan

kaulan di gunung Bu Tong San. oleh karena kesibukan kita, sehingga
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

janji itu terlupakan.

Semalam aku telah bermimpi didatangi oleh Baurekso dayang

penunggu gunung Bu Tong San, beliau beringas san marah-marah.

Mengucapkan ancamannya bahwa bila kita tidak menepati janji dan

membayar kaul, maka Loji akan mengalami kecelakaan.

Suamiku, apakah tidak sedih memikirkan keselamatan putera kita

satu-satunya ini??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

565

Dan Lohujin menekap mukanya menangis terus. sandiwara yang

sempurna ini termakan oleh jenderal Lo Kong.

?Hujin, mengapa terlalu berduka, kalau kita segera mengirim

orang ke Bu Tong San dan mengatur sembahyangan bayar kaul, pasti

dayang penunggu gunung itu akan lega dan tidak marah-marah lagi.

?Suamiku, justeru dalam impian semalam dayang baurekso

mengingatkan kalau tidak Loji sendiri yang datang

menyembahyanagi kaul, beliau tidakmau menerimanya!?

Jenderal Lo Kong berdiam diri sejanak lamanya. Akan tetapi

betapa keras dan disiplinnya dia, keselamatan jiwa putera satu
satunya yang paling dipikirkan. Oleh karena itu dengan terpaksa dan

berat hati meluluskan, Lo Seng boleh sembahyang ke gunung Bu

Tong San.

?Kalau memang ini yang diminta oleh dayang gunung itu, kita

juga tidak beani membantahnya. Hujin, lain kali janganlah Hujin

melepas lagi mengucapkan Kaulan. Nanti kalau kita tidak dapat

melaksanakan bisa merugikan kehidupan keluarga kita.

Jenderal Lo Kong lalu memanggil pembantu kepercayaannya

yaitu Lo An, kepada siapa ditugaskan untuk menemani puteranya

pergi bersembahyang ke Bu Tong San besok pagi-pagi. Tidak

terkirakan betapa bahagianya ibu dan anak itu. ayahnya telah dapat

dikelabuhinya.

Tatkala sang ayah pergi ke ruang makan untuk bersantap, Lo

Seng lalu membisikkan sesuatu ketelinga bapak Lo an. Segera keluar

dari pintu belakang dan pergi ke hotel untuk menyampaikan pesan

kongcunya kepada Ong Pek Tong.

Pada keesokan harinya, cuaca belum terang betul Lo Seng telah

menuntun keluar kudanya. Ia mengenakan pakaian perang dan tidak

lupa tombak panjang pusaka keluarga Lo. Dengan diiringi bapak LoKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

566

an ia pacu kudanya pergi menemui Ong Pek Tong yang menunggu di

sebuah hutan.

Mereka bertiga lalu keprak kudanya kencang-kencang menuju

ke Wa Kang Cee. Setelah berjalan beberapa hari, sampailah mereka

bertiga di Wa Kang. Lo Seng dapat melihat kota itu dikurung rapat

oleh tentara Yo Lim. Setelah memperhatikan bagian mana yang agak

lemah pertahanannya, ia lalu berkata kepada bapak Lo An dan Ong

Pek Tong.

?Aku akan menerjang pasukan di pojok sebelah kanan, Ongheng

dan bapak Lo An dapat mempergunakan kesempatan kalut itu masuk

ke dalam kota dan menyampaikan kabar kedatanganku.?

??Baik, hayo kita mulai!?

Lo Seng lalu angkat tombaknya dan mengamuk hebat. Kemana

ujung tombak itu sampai, pasti terdengar jeritan ngeri dan robohnya

para serdadu.

Lo Seng mengamuk hebat bagaikan banteng ketaton. Batang

tombak dan gagang bongkotpun ikut bekerja, menyodok,

mengemplang dan melabrak tentara-tentara Sweitiauw sehingga

kocar-kacir. Tiba di tengah-tengah barisan. Lo seng dengan suaranya

yang mengguntur berseru.

?Tentara-tentara Sweitiauw mundur dan berikan jalan. Orang

yang akan mencongkel biji matanya Ko San Ong sudah datang.

Katakan bahwa Cin Siok Gin sudah datang. Suruh Tayong kalau

mempunyai nyali, keluar melawanku!?

Tentara Sweitiaue terkejut dan berlari serabutan. Mereka terkejut

sekali tatkala mendengar pahlawan bergenggaman tombak panjang

itu memperkenalkan dirinya.

?Celaka, orang yang hendak mencongkel keluar biji mata

Tayong sudah datang, hayo kita lari selamatkan diri!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

567

Mereka mundur dan lari serabutan menyelamatkan pos masing
masing. Dengan demikian, Lo An dan Ong Pek Tong dengan leluasa

menerobos kepungan dan masuk ke dalam kota.

Waktu Ko San Ong mendengar laporan ini, darahnya bergolak

hebat. Ia kenakan pakaian perang membawa kedua belas putera

angkatnya dan segenap panglima perangnya keluar untuk melihat

orang yang besar mulut itu.

Yo To Goan, putera ketujuhyang melepas Ong Pek Tong pergi,

mendidih darahnya ketika melihat pemuda gagah perkasa yang

mengamuk hebat membunuh-bunuhi tentaranya bagaikan membabat

rumput saja. ia menggeram hebat dan maju melancarkan serangan.

Akan tetapi Jit Lo Taypo itu bukanlah tandingan Lo Seng.

Dalam beberapa jurus saja tubuhnya telah dapat dibetot oleh Lo

Seng. Sepasang kaki dibentangkan dan dibeset dari pantat kodok

sampai kepala. Tubuh Yo To Goan terbelah menjadi dua bagian.

Darah bagaikan semprotan air yang deras muncrat kemana-mana.

Pemandangan ini sungguh sangat mengerikan. Sehingga

beberapa serdadu yang tak tahan roboh pingsan dan tak sadarkandiri.

Kesebelas putera-putera angkat raja muda Yo Lim menyaksikan

salah seorang saudaranya mati secara mengenaskan, meluapkah

amarah mereka. Kesebelas putera-putera angkat itu berseru histeris

dan maju berbareng mengeroyok Lo Seng.

Sungguh Lo Seng ini gagah perkasa dan kuat sekali.

Menghadapi keroyokan dan hujan panah, sedikitpun ia tidak gentar

dan jerih. Tombaknya bagaikan Cokro Manggilingan (cakra yang

berputar) berputar seser dan aesekali melancarkan serangan dengan

hebat.

Dalam sekejap, delapan putera-putera angkat Ko San Ong Yo

Lim telah dapat dibinasakan. Ada yang ditombak dadanya,Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

568

dikemplang remuk kepalanya, disodok melesak remuk tulang

rusuknya dan lain sebagainya.

Sementara itu Ji Bouw Kong dan saudara-saudaranya yang

berada di menara tembok benteng, tatkala melihat kekacaubalauan

barisan musuh dan debu yang mengepul. Tahulah mereka bahwa

jago undangan telah datang. Mereka bersorak kegirangan dan

mempesiapkan angkatan perangnya untuk keluar membantu Lo

Seng.

Kembali kita mengikuti krodanya Lo Seng di medan perang.

Tatkala Yo Lim melihat putera-putera angkatnya mati bagaikan

ayam-ayam yang disembelih, berkelonjatan dan terkapar malang

melintang menjadi mayat, ia murka sekali. Menggeram dahsyat dan

mengangkat golok besarnya terjun ke gelanggang pertempuran.

Beberapa kali serangan jitu dapat ditangkis oleh. Yo Lim

menjadi penasaran dan beberapa saat setelah memperhatikan benar
benar permainan tombak lawannya. Sesaaat terheran-heran ia lalu

menegurnya.

?Hei bangsat Cin Siok Gin, mengapa engkau mempergunakan

ilmu tombak keluarga Lo? Ini adalah Lo Kee Cio Hoat, dari mana

kau dapatkan??

?Hahaa haa matamu sungguh awas singa tua, memang

benar ilmu tombak yang kumainkan ini adalah Lo Kee Cie Hoat.

apakah engkau merasa heran??

?Apakah engkau bukannya engkau memalsu aku? jangan-jangan

engkau keturunan jenderal besar Cian Pian Haow Lo Gee dari Yan

San! mengakulah!!

?Hahaa haa benar-benar singa tua telah linglung! Kalau

kakakku Cin Siok Poo dapat memainkan ilmu tombak keluarga Lo,

kenapa aku sebagai adiknya tidak dapat??Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

569

?Hem, bangsat, benar juga kata-katamu! Majulah dan jangan

banyak pentang bacot lagi!?

Dengan tertawa panjang Lo Seng lalu putar tombak panjangnya

dan menyerang dengan gencar. Ratusan jurus sudah berlalu, namun

jago tua ini memang kuat.

Sementara itu saudara-saudara angkat mulai keluar dari dalam

kota dan turut terjun ke tengah gelanggang, suasana bertambah kalut

dan pihak Yo Lim semakin terdesak.

Beberapa saudara angkat lalu maju ke dalam pertarungan dan

membantu Lo Seng. Satu lawan satu saja belum ada tanda-tanda

siapa bakal menang. Kini dikerubuti sekian jago-jago gagah. Karuan

saja Yo Lim menjadi tersedak dan kepepet.

Disalam keripuhannya itu, sebuah tusukan dari Lo Seng telah

mengenai paha kirinya. Hampir saja Yo Lim terjatuh dari punggung

kudanya. Ia menjerit kesakitan dan segera putar kudanya kaburkan

diri.

Serdadu-derdadu Sweitiauw melihat panglimanya dapat

dipecundangi, mereka kuncup nyalinya. Banyak diantara mereka

yang membuang senjata dan menyerah. Lo Seng terus mengundak

dengan penuh nafsu. Yo Lim, mengapa engkau lari? Takutkah

engkau dengan Cin Siok Gin? Bila aku dapat membekukmu, benar
benar akan mencongkel kedua biji matamu dan kugantungkan

ditendaku sebagai pelita.

Yo Lim tidak mempeddulikan ejekan-ejekan itu. ia kaburkan

kudanya sampai puluhan Li.

Setelah angkatan perang Yo Lim dapat diobrak-abrik. Puaslah

hati Lo Seng. Dengan hati lapang ia putar kembali kudanya untuk

menemui saudara-saudara angkatnya. Tatkala bertemu dengan Cin

Siok Poo. Lo Seng merangkul mesra dan mengatakan bahwa ia

segera minta diri untuk kembali ke Ya San.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

570

?Mengapa Piautee begitu tergesa-gesa? Apakah tidak masuk

dahulu ke dalam kota untuk bertemu dengan ibu dan saudara-saudara

lainnya??

?Terima kasih Piaoko, lainkesempatan pasti aku penuhi

undangan itu. akan tetapi kali ini benar-benar aku tak berani lama
lama berada di Wa kang.

Lo Seng lalu menceritakan bahwa kepergiannya kemari ini

adalah tanpa sepengetahuan ayahnya. Ia telah membuat siasat untuk

mengelabuhi ayah, sehingga berhasil datang ke Wa Kang untuk

membantu saudara-saudaranya.

Oleh karena itu tidak berani berlama-lama, khawatir

perbuatannya itu bocor dan dapat diketahui tidak saja oleh ayahnya.

Juga oleh alat-alat pemerintah.

Cin Siok Poo dan kawan-kawan lain dapat menerima kata-kata

Lo Seng, maka dengan berat hati mereka saling memberi hormat dan

berpisahan.

?Sampaikan salamku kepada Engkim (bibi) bahwa aku tak dapat

menjenguk beliau. Sampaikan salam hormat dan permohonan maaf!?

?Baiklah Piotee, terima kasih atas bantuanmu sehingga kami

terhindar dari bencana, baik-baik di jalan. Selamat jalan dan sampai

bertemu kelak! Sampaikan juga salam hormatku pada Ie Ie (bibi)!?

Lo Seng mengangkat tangan dan bersama bapak Lo An yang
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

telah siap meninggalkan Wa Kang dan berangkat kembali ke Yan

San.

Cin Siok Poo lalu memeriksa tentara yang menakluk. Mereka

berjumlah cukup besar, kurang lebih dua laksa. Kemudian kereta
kereta perang, senjata, ransum dan lain sebagainya. Semua barang
barang itu dibawa masuk ke dalam kota.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

571

Waktu menghadap pada Thia kauw Kim dan melaporkan hasil

peperangan, bahwa kemenangan itu atas bantuan dari Lo Seng dari

Yan San. thia Kauw Kim gembira sekali, ia berjingkrak-jingkrak

bertepuk tangan kegirangan.

?Hemm, begitu, bukankah waktu Ong Hiantee pergi ke Yan San,

aku menyerahkan firman untuk memanggil jenderal Lo Gee dan

menganugerahkan pangkat yang sama? Kenapa beliau tidak mau

datanga??

?Waktu itu siautee bertemu dengan Lojite di tengah jalan,

sehingga tidak sempat menyampaikan surat firman itu kepada

beliau.?

?Oh, begitu, begitu, sudahlah. Mari kita adakan pesta untuk

menyambut kemenangan yang gilang gemilang ini.?

Para pelayan, tukang masak dan serdadu-serdadu bagian Tobang

lalu bekerja keras. Mereka masak-masak dan mengatur meja kursi

untuk pesta kemenangan yang meriah.

Pada keesokan harinya, Thia kauw Kim dianjurkan oleh Ji Bouw

Kong untuk memberi tugas kepada Ong Pek Tong dan Cin Siok Poo.

Masing-masing diperintahkan untuk memukul kota Kin Ciu merebut

Kheng Yang Ciong dan kota Liu Ciu merebut Liong Hong Ku.

Cin Siok Poo dan Ong Pek Tong menerima baik tugas itu.

mereka membawa pasukan masing-masing dan berangkat ke kota

tersebut.

? ooOoo ?

Sementara itu raja muda Yo Lim dengan menahan sakit, terus

kaburkan kudanya sampai ratusan Li. Setelah pengejar-pengejar

tidak lagi kelihatan, barulah berani menghentikan kudanya dan turun

mengaso.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

572

Tidak terkirakan betapa sedih dan berdukanya hati Yo Lim.

Kedua belas putera angkatnya tinggal empat orang saja. sepuluh

laksa serdadunya kini tinggal enam laksa. Memikirkan kekalahan

yang hebat ini, dadanya terasa sesak dan tanpa terasa berlinanglah air

matanya.

Ia mengambil keputusan untuk menyusun kembali barisannya

dan kembali memukul Wa Kang. Akan tetapi sebelum niatnya itu

dijalankan, dari kota raja telah datang utusan baginda yang

menyerahkan firman.

Firman baginda Swei Yang Tee memerintahkan Yo Lim

bersama angkatan perangnya segera kembali ke Tengciu, karena kota

tersebut diserang oleh bajak-bajak laut yang dikepalai dedengkotnya

yaitu Lauw Liu Hong.

Yo Lim terperanjat, kalau sampai Tengciu jatuh akan habislah

segala modalnya. Oleh karena itu ia membatalkan niatnya untuk

memukul Wa Kang dan segera menarik angkatan perangnya pulang

ke Tengciu. Kepada perutusan baginda, Yo Lim menitipkan surat.

Mengusulkan kepada Baginda untuk mengangkat Say Koan Ya

Gui Bun Tong sebagai panglima perang yang bertugas merebut Wa

Kang dan menghancurkan barisan pemberontak itu.

Begitulah pasa keesokan harinya perutusan itu kembali ke kota

raja, sedangkan raja muda Yo Lim bersama empat putera angkat dan

sisa pasukannya bergerak kilat ke Tengciu.

Lauw Liu Hong tatakala mendengar bahwa Ko San Ong bersama

angkatan perangnya telah pulang, segera memberi komando kepada

anak buahnya untuk meninggalkan Tengciu dan kembali ke pesisir

laut timur.

Yo Lim bersama pasukannya tiba kembali di Tengciu segera

mengatur pos-pos pertahanan, menertibkan penduduk dan setelah

ditunggu beberapa hari, beberapa minggu, tidak muncul perampokKolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

573

bajak laut. Ia berniat untuk menggerakkan angkatan perangnya untuk

memukul Wa kang lagi.

Begitulah pada keesokan harinya Yo Lim menggerakkan

angkatan perangnya meninggalkan Tengciu dan hendak menuju ke

Wa Kang.

Belum beberapa Li jauhnya, seorang mata-mata menyusul dan

memberikan laporan bahwa bajak-bajak laut itu muncul mendekati

lagi kota Tengciu. Yo Lim terkejut, ia membatalkan untuk pergi ke

Wa Kang dan kembali lagi menjaga kotanya.

Hal ini terjadi berulang-ulang, sehingga pada akhirnya tidak

berani lagi meninggalkan kotanya. Gangguan-gangguan bajak laut

ini adalah taktik siasat yang sudah direncanakan dan diatur baik-baik

oleh Ji Bouw Kong. Dengan demikian Yo Lim tidak berdaya,

bagaikan tikus yang ditakut-takuti kucing.

Kalau kucing tak ada, tikus itu berani keluar dan hendak

mencaplok makanan di atas meja. Akan tetapi baru ia munduk
munduk setapak demi setapak melangkah, kucing itu keluar lagi,

sehingga si tikus mengkeret dan tidak berani berkutik.

Sementara itu, baginda Swei Yang Tee ketika menerima surat

dari Yo Lim, segera memberikan mandat dan firman kepada Say

Koan Ya Gui BunTong yang berjaga di kota Tongkoan.

Gui Bun Tong yang menerima mandat dan firman, segera

mempersiapkan angkatan perangnya berkekuatan sepuluh laksa

serdadu menuju Wa Kang. Kira-kira jarak lima puluh Li dari kota

Wa Kang, jenderal Gui Bun Tong menghentikan laskarnya dan

membangun kubu-kubu pertahanan.

Ketika mata-mata memberikan laporan, Kunsu Ji Bouw Kong

tidak memerintahkan panglima-panglimanya untuk melancarkan

serangan dan menghancurkan kubu-kubu musuh. Akan tetapi

menginstruksikan Cee Kok Wan, Lie Ki Kwi, Kim Kak, Tong Hoan,Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

574

Nio Su Touw, Teng Thian Keng dengan serbu serdadu keluar dari

pintu bagian Timur dan menghadang di jalan-jalan penting yang

bakal dilalui tentara-tentara musuh itu.

Tatkala itu Cin Siok Poo telah berhasil memukul Liuciu dan

membawa jenderal Liong Kong Ku. ketika mendekat

Wa Kang dan dapat melihat angkatan perang berjumlah besar sedang

membangun kubu-kubu pertahanan, ia yakin bahwa ini adalah tentara

pusat yang dikirim untuk menggempur Wa Kang.

Maka ia lalu menghentikan pasukannya dan dengan seorang diri

menerjang serdadu-serdadu yang sibuk bekerja itu. Dalam sekejap

beberapa ratus jiwa telah melayang terkemplang Siang Kiannya yang

berat.

?Pasukan dari manakah? Dan siapa kepala perangmu? Hayo

bubarkan dan beri aku jalan.?

Jenderal Gui Bun Tong ketika melihat ada seorang panglima

musuh yang mengamuk mengobrak-abrik kubu-kubunya segera

mengenakan pakaian perang, menyambar golok besarnya dan

mencemplak kudanya untuk menyambut.

?Hahaa hahaaa kukira siapa yang datang? Kiranya kau!

Cin Siok Poo terperanjat, tidak ia duga kalau kepala perang yang

berada di sini ini adalah Say Koan Ya Gui Bun Tong, orang kuat

nomor sepuluh yang ilmunya berada diatasnya. Celaka, terpaksa ia

coba mempertahankan diri mencoba bersikap tenang dan mencoba

melawan sekuat tenaga bila nanti terjadi pertarungan.

?Bangsat keparat, di Tongkoan engkau telah mengelabuhi

dengan menunjukkan firman palsu sehingga aku dicaci maki oleh Ko

San Ong. Kini, jangan harap engkau bisa lolos dari tanganku. Awas,

lihat golokku!?

?Siut traangg siautt eess jiaat ?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

575

Gui Bun Tong tidak banyak berkata-kata, langsung

mengayunkan golok besarnya dan melancarkan serangan bertubi-tubi

penuh tenaga.

Cin Siok Poo menangkis, menghindar dan balas menyeang.

Akan tetapi memang ia bukan tandingannya, maka setelah lewat

puluhan jurus mulai terdesak dan keteter.

Sebaliknya Gui Bun Tong semakin ganas, bernafsu dan

serangan-serangannya maut. Karena merasa tidak bakalan menang,

Cin Siok Poo cepat-cepat balikkan kudanya kaburkan diri.

?Hahaaa haa sampai ke ujung dunia langit tidak nanti aku

lepaskan!

Cin Siok Poo dengan nafas tersengal-sengal terus keprak

kudanya dan kabur bagaikan angin tornado. Kuda kuning saktinya

lari pesat dan membuat Gui Bun Tong semakin tertinggal jauh.

Akan tetapi Say Koan Ya ini mengkal sekali hatinya panas

karena dipermainkan Cin Siok Poo, maka ia tidak mau melepaskan.

Terus mengundak dengan penuh nafsu.

Kejar mengejar berlangsung terus dan sepanjang Gui Bun Tong

berkaok-kaok mencaci maki Siok Poo.

?Anjing geladank, mau lari kemana engkau hah? Sampai ke

lobang semut, tidak nanti tuan besarmu melepaskanmu! Bangsar

keparat, apakah kau tidak mau menyerah??

Siok Poo tidak pernah menoleh dan membalas caci maki itu. ia

pacu terus kuda Oey Piauw Ma nya dengan tenang.

Justeru Ong Pek Tong si pemanah sakti telah kembali dari Kim

Ciu setelah berhasil memukul kota itu dan membawa Kheng Yang

Ciong. Melihat saudara angkatnya dikerja-kejar seperti tikus dengan

kucing. Ia lalu keprak kudanya sambil pentangkan gendewanya.Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

576

Ketika dua orang yang berkejar-kejaran itu agak dekat.

Berserulah Ong Pek Tong.

?Hey Gui Bun Tong, masih ingatkah dulu waktu kita bertemu di

sungai Ciok Liong Hoo? Aku akanmemanah jantungmu jika kau

tidak melepaskan saudaraku. Sekarang aku melihat kau mengejar
ngejar saudaraku, maka awas tenggorokanmu akan kupanah sing

siuuttt cratt beyuuhh bruuukk ?

Gui Bun Tong terperanjat, ia hanya sempat menoleh dan untuk

memutar balik kudanya tidak keburu. Anak panah yang dilepas itu

laksana kilat, tahu-tahu mendesing tan tepat menembus

tenggorokannya.

Dengan jeritan panjang yang menyayatkan jenderal Say Koan

Ka Gui Bun Tong roboh dari kudanya dan berkelenjot-kelenjot.

Mengetahui lawan tangguhnya sudah roboh, CinSiok Poo

memutar balik kudanya melompat turun dengan gesit sekalian

menebas batang leher kepalanya.

?Ongheng, untung ada kau, bila tidak ?

?Siok Pooheng, ini sudah diatur oleh Ji Toako, sehingga seakan
akan kejadian ini sangat kebetulan, sungguh lihai perhitungannya.?

Mereka lalu bergabung melanjutkan perjalanannya menuju kota.

Sementara itu, sepuluh laksa serdadu anak buah Gui Bun Tong,

ketika melihat panglimanya gugur, mereka bergerak cepat

mengundurkan diri.

Akan tetapi tatkala sampai di sebuah semak-semak dekat
Dendam Membara Cap Pek Loo Hoan Ong Karya Dhiyana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perbukitan. Terdengarlah bentakan-bentakan keras. Dan dari kanan

kiri muncul serdadu-serdadu lengkap dengan busur dan anak panah

yang diacung-acungkan ke arah mereka.

?Menyerahlah!, bila tidak kami akan menyapu bersih kalian!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

577

Sepuluh laksan serdadu kerajaan takut dan membuang senjata

masing-masing. Semuanya berlutut dan menakluk kepada barisan

pemberontak.

Kawanan yang menghadang itu tidak lain adalahCee Kok Wan,

Lie Ji kwie, Nio Su Touw, Teng Thian Keng dan anak buahnya yang

mendapatkan tugas dari Kunsu Ji Bouw Kong, untuk menghadang

bilamana tentara-tentara kerajaan itu hendak lari mundur.

Semua perhitungannya tepat dan jitu seratus prosen. Kali ini

kemenangan yang diperolehnya sungguh luar biasa. Sepuluh laksa

serdadu, ribuan kereta perang, ribuan kereta ransun, ribuan kereta

peralatan senjata, obat-obatan, pakaian perang dan macam-macam.

Raja Bloon Kun Si Mo Ong melihat buak kepala Gui Bun Tong,

banyaknya serdadu-serdadu yang menakluk, sejumlah besar barang
barang beslahan (rampasan) bukan main gembiranya. Berloncat
loncatan diatas kursi kebesarannya seperti anak kecil yang akan

diberi permen karet.

Semua yang melihat tingkah laku ini merada geli tetapi tidak

berani melhirkan dengan tawa. Mereka maklum bahwa yang bloon

dan kocak itu adalah junjungannya. Pesta kemenangan selama tiga

hari tiga malam diadakan. Mereka makan-minum, bersenang-senang

dan hadiah-hadiah diberikan kepada serdadu yang berpangkat rendah

sampai kepada yang berpangkat tinggi.

Dipihak lain, ketika baginda Swei Yang Tee menerima laporan

hancurnya angkatan perang yang dikepalai oleh jenderal Gui Bun

Tong sedih sekali. Baginda mengumpulkan stafnya dan bersidang.

?Sungguh tidak kukira bahwa barisan pemberontak ini sangat

kuat. Shoatang berhasil menjadi sekutunya. Wa Kang menjadi pusat

pergerakannya, paman kewalahan dan kembali ke Tengciu. Dan kini

Gui Ciangkun telah gugur, sepuluh laksa anak buahnya menakluk!?Kolektor E-book https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/

578

Pada saat itu, Kekhu Yo Siok bertugas di Lee Yang untuk

menjaga kota tersebut. Maka dari itu,seluruh kekuatan angkatan

perang terletak di tangan Ie Bun Hoa Kit, putera sulung menteri

negara Ie Bun Sut.

Menteri Ie Bun Hoa Kit lalu memberikan saran kepada baginda

untuk mengangkat Peng Pouw Siang Sie atau menteri pertahanan

sebagai Toa Goanswe dan mengepalai angkatan perang menumpas

kaum pemberontak. Adapun yang menjabat menteri pertahanan pada

dewasa itu adalah jenderal Khu Soey.

Jenderaj khu Soey yang bergelar raja muda Tiang Beng Ong,

memang jenderal yang ulung, kepandaiannya tinggi dan ilmunya

serta pengalamannya cukup lansang sehingga dapat menduduki

jabatan yang tinggi itu. kini hanya dialah yang dipercayakan bakal

dapat memukul pecah kota Wa Kang dan menumpas gerombolan

pemberontak. Ia dipanggil untuk menghadap pada baginda.

?Khu Ciangkun, hanya engkaulah yang kupercayai mempunyai


Pendekar Mabuk 091 Tantangan Anak Haram Interpretation Of Murder Karya Jed Pendekar Rajawali Sakti 133 Tengkorak

Cari Blog Ini