Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP Bagian 1
TEROR ELANG HITAM
Karya : STEVANUS, S.P.
Jilid 01
HONG-HOA-LAU atau Loteng Bunga
Merah adalah sebuah tempat mewah untuk
rakyat kota Lok-yang dan sekitarnya. Itu
adalah "surga dunia" untuk orang-orang yang
berkantong tebal, tapi untuk si kantong tipis,
boleh menelan air liur di luar pintu saja. Jenis
jenis makanan yang dihidangkan tidak ada
yang tidak istimewa, dengan pelayanan
istimewa pula oleh sepasukan bidadari
berbedak tebal dan bergincu tebal pula.
Semuanya membuat kaum lelaki betah
berkongkow di situ, sementara isteri isteri
mereka di rumah gelisah sambil menyiapkan
palang pintu atau gagang sapu, dan untuk
serangan jarak jauh sudah tersedia bakiak atau
jambangan kembang.
Hong-hoa-lau menyediakan makanan
lezat, musik yang merdu, gadis-gadis cantik
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 5
Rewriter & Pdf Maker : OZ
lengkap dengan kamar-kamar di bagian
belakang untuk melampiaskan hasrat
kelelakiannya. Yang setiap hari keluar masuk
Hong-hoa-lau tentunya orang-orang berperut
gendut dan berpakaian bagus, atau orang
orang bertopi bulu burung merak (hoa-leng)
alias orang-orang berpangkat, dengan menaiki
tandu-tandu atau kereta-kereta gemerlapan.
Orang berpakaian sederhana jangan harap bisa
masuk, baru sampai ke pintu saja sudah akan
disuguhi bogem mentah dan mendapat
benjolan besar di jidatnya. Para penjaga pintu
hong-hoa-lau galak lebih dari macan terhadap
orang-orang berpakaian sederhana, tetapi
jinak melebihi kelinci kebiri menghadapi tuan
tuan besar. Mereka memang dilatih begitu.
Hari itu, cuaca di atas kota Lok-yang
begitu cerah dan hangat. Matahari bersinar
tidak terlalu panas tapi juga tidak mendung.
Maka tandu-tandu indah dan kereta-kereta
nampak datang pergi di Hong-hoa-lau, itulah
saat yang tepat untuk menghibur diri.
Dari ujung jalan besar yang membujur
di depan Hong-hua-lau, muncullah sebuah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 6
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tandu yang amat indah bertirai tipis warna
biru, sewarna dengan warna langit yang cerah.
Pemikul-pemikul tandu adalah dua lelaki kekar
berbaju pendek, beberapa orang yang
berpakaian seperti bujang dari keluarga
hartawan juga ikut mengiringi tandu. Ada yang
membawakan kipas, ada yang menenteng
sekotak alat-alat tulis. Rupanya si penumpang
tandu ingin menunjukkan kepada umum bahwa
dirinya bukan saja kaya raya, tetapi juga
terpelajar. Jangan sampai ada yang tidak tahu.
Penduduk Lok-yang yang berpapasan
dengan tandu itu tidak asing lagi akan siapa
yang datang. Tentu anggota keluarga Liu dari
Liu-keh-chung (perkampungan keluarga Liu)
yang terletak di perbukitan indah di luar kota
Lok-yang itu. Sebuah keluarga yang
kekayaannya konon nomor satu di Lok-yang,
malah ada yang bilang nomor satu di seluruh
propinsi Ho-Lam. Pemilik tanah pertanian yang
luas sekali, beberapa buah usaha dagang yang
mengalirkan uang ke kantong mereka. Bukan
itu saja, keluarga Liu juga keluarga persilatan
yang disegani dengan Liu keh-to-hoat (ilmu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 7
Rewriter & Pdf Maker : OZ
golok keluarga Liu) yang terdiri dari tiga ratus
dua puluh empat jurus, juga punya hubungan
kekerabatan dengan beberapa tokoh persilatan
bernama besar. Kedermawanan keluarga Liu
juga terkenal, sehingga penduduk Lok-yang
menghormati mereka.
Kepala keluarga Liu adalah Liu Hok-tong
yang lebih dikenal dengan julukan Liu Lo-hou
(Liu si Macan Tua) Ia punya dua anak laki-laki
dan seorang anak perempuan yang kawin
dengan ketua perguruan Ki-lian-pay, ditambah
beberapa cucu-cucu yang sudah remaja,
tampan-tampan dan cantik-cantik.
Semua orang di Lok-yang juga tahu
bahwa tandu bertirai biru langit itu biasanya
dinaiki salah seorang cucu Liu Hok-tong yang
bernama Liu Jing-yang.
Setelah tandu tiba di depan Hong-hua
lau, tirainya segera disingkapkan dari luar oleh
salah seorang pengiring dengan sikap hormat,
lalu Liu Jing-yang melangkah keluar dari tandu.
Ia seorang anak muda yang tampan, usianya
dua puluh tahun, mengenakan pakaian yang
indah gemerlapan yang membuat diri perawan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 8
Rewriter & Pdf Maker : OZ
perawan ingusan sampai janda-janda setengah
tua yang merasa "masih ada harapan" melotot
semua karena kagum. Setiap malam, entah
berapa banyak perempuan di Lok-yang yang
mengimpikan Liu Jing-yang dalam tidur
mereka, dan senyuman si tampan itu sudah
menimbulkan berjuta-juta jerawat di Lok-yang.
Liu Jing-yang melangkah masuk Hong
hua-lou dengan dagu agak terangkat, angkuh,
sambil menggoyang-goyang perlahan kipas
bulunya yang mahal dan didatangkan khusus
dari Hang-ciu itu. Majikan Hong-hua-lau sendiri
telah menyambut keluar dengan sikap sangat
hormat kepada cucu tertua pemimpin Liu-keh
chung ini.
Namun kemudian Liu Jing-yang
menghentikan langkahnya di pintu, sudut
matanya sekilas melihat dua orang yang
sedang berjalan lewat di depan Hong-hua-lau,
lalu sepasang alis Liu Jing-yang berkerut
menandakan hatinya tidak senang. Sikap
angkuhnya yang mirip para pangeran itupun
pudar untuk sesaat, digantikan sikap jengkel
yang agak tak terkendali. Semua orang ikut
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 9
Rewriter & Pdf Maker : OZ
menoleh ke arah pandangan Liu Jing-yang,
untuk melihat siapakah yang menimbulkan
rasa tidak senang si pangeran tampan?
Ternyata hanyalah sepasang orang
muda yang lewat di depan Hong hua-lau,
berjalan berdampingan yang mengesankan
mereka sepasang kekasih. Sepasang orang
muda yang sama sekali tidak istimewa.
Pakaian yang menempel di tubuh sepasang
orang muda itu kalau di rumah Liu Jing-yang
barangkali sudah dijadikan lap.
Liu Jing-yang berdiri termangu dan
menggeram dalam hatinya, "Setan alas! Jadi
inikah yang menyebabkan Kim-hoa tidak
tergerak sedikitpun ketika aku menunjukkan
perhatianku kepadanya? K?ranya ia sudah
punya kekasih yang bertampang seperti
gelandangan kelaparan ini....!"
Ketika sepasang "gelandangan
kelaparan" itu lewat di depan Hong-hua-lau
dan melihat Liu Jing-yang masih berdiri di
depan pintu, kedua orang itupun membungkuk
dengan hormatnya ke arah si tuan muda yang
terkenal itu. Keduanya cukup tahu diri bahwa
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 10
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sebagai rakyat kecil harus bersikap hormat
kepada anggota keluarga terpandang, supaya
tidak mendapat kesulitan di kemudian hari.
Maklumlah orang-orang terpandang sering
punya penyakit aneh, gemar mencari perkara
sekedar untuk menunjukkan kekuasaan
mereka, menunjukkan bahwa mereka bisa
merubah hitam menjadi putih dan putih
menjadi hitam. Apalagi sepasang orang muda
itu melihat alis Liu Jing-yang yang berkerut
dan sikap yang dingin.
"Selamat siang, Kongcu" kata pemuda
dan gadis'itu berbarengan sambi menghormat.
Dibalas dengan anggukan kecil yang hampir
tak terlihat, tapi itu lebih dari cukup.
Penghormatan sepasang orang muda itu
polos tanpa maksud menjilat. Gadis itu juga
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tidak menjadi genit dan salah tingkah seperti
gadis-gadis lainnya apabila sedang berada
dihadapan Li Jing-yang. Tapi inilah yang
membuat Liu Jing-yang geram, sebab
sebenarnya ia senang melihat orang menjilat
jilat kepadanya, atau perempuan-perempuan
memuja-muja kepadanya sampai tergila-gila
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 11
Rewriter & Pdf Maker : OZ
dan kalau perlu sampai bunuh diri. Tapi gadis
sederhana itu tidak bersikap seperti yang
diharapkannya.
Liu Jing-yang tahu siapa gadis itu.
Hanya anak seorang pekerja Liu-keh-chung
yang bertugas memelihara kuda, namun sikap
gadis yang wajar itu telah menampar
kebanggaan Liu Jing-yang yang mabuk sanjung
puji. Ia tampan, kaya, keluarganya
berpengaruh dan bersahabat dengan orang
orang berpangkat, terpelajar, berilmu tinggi,
masih kurang apa lagi? Kenapa gadis ini
"hanya" memberi hormat, menyapa dengan
singkat, dan kemudian berlalu begitu saja?
Padahal gadis-gadis lain akan berusaha
mengulur-ul?r waktu untuk berbicara
dengannya, apapun yang dibicarakannya.
Salah seorang pengiring Liu J?ng-yang
yang bertubuh kekar dan bermuka kasar, kini
merasa mendapat kesempatan untuk mencari
muka terhadap majikan mudanya itu. Sambil
mengepal-ngepalkan tinju, ia bertanya,
"Bagaimana ini, Siauya? Apakah gelandangan
cilik itu perlu diberi hajaran keras agar tahu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 12
Rewriter & Pdf Maker : OZ
diri? Ia telah berani menggandeng gadis yang
dikehendaki Siauya di hadapan mata Siauya,
sehingga membuat Siauya....."
Omongannya yang menyerocos it
terputus oleh bentakan Liu Jing-yang, "Tutup
mulutmu, A-piao, siapa bilang aku mengincar
gadis kampungan itu? Aku sebagai anggota
keluarga Liu, kenapa harus menggunakan
kekerasan untuk merebut perempuan tak
berharga itu? Apalagi bersaing dengan si
gelandangan kelaparan...."
A-piao kini cuma cengar-cengir sambil
menggaruk-garuk perutnya. Ia tidak kecewa
dengan dampratan tuan kecilnya itu, sebagai
bawahan yang sudah berpengalaman menjilat
dan mencari muka selama bertahun-tahun, ia
tahu persis akan isi hati tuan mudanya itu.
Tuan mudanya itu pasti masih merasa
penasaran dalam urusan gadis itu, tapi
perasaan itu dipendamnya dalam-dalam
supaya tidak kehilangan muka.
Sahut A-piao sambil tetap cengar
cengir, "Ya. ..ya...aku memang salah bicara
dan mulutku pantas dihajar"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 13
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sebenarnya Liu Jing-yang memang
bukan cuma penasaran, tapi juga terluka
kebanggaannya, dan berubah menjadi benih
dendam. Sebelum peristiwa ini, ia hanya
pernah mengalami sanjungan, pujian,
kekaguman, penghormatan...
Biarpun masakan-masakan Hong-hua
lau yang dihidangkan di hadapannya adalah
masakan-masakan istimewa yang mengepul
harum, namun Liu Jing-yang hanya menikmati
sedikit-sedlklt, seleranya menurun tajam.
Kejengkelan dan kemarahan memang bukan
lauk-pauk yang baik untuk dibawa ke meja
makan.
Yang untung kemudian adalah
pengemis-pengemis yang bergerombol di luar
pintu, sebab sisa-sisa makanan yang masih
cukup banyak itu kemudian diberikan kepada
mereka.
Liu Jing-yang kemudian naik kembali ke
tandunya, dan berlalu dari Hong-hua-lau.
Ketika rombongan itu sudah berada di
luar kota dan menuju ke arah perkampungan
keluarga Liu yang terhampar di perbukitan, A
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 14
Rewriter & Pdf Maker : OZ
piao masih berusaha untuk mencari muka ,
"Siauya, apakah kita akan langsung kembali ke
Liu-keh-chung?"
Liu Jing-yang dari balik tandu bertanya,
"Bagaimana maksudmu, A-piao?"
A-piao tertawa. "Biarpun kepalaku
ditimpa delapan belas geledek, aku tidak
percaya kalau Yo Kim-hoa tidak tertarik kepada
Siauya yang begini tampan. Mungkin tadi ia
hanya takut menunjukkan rasa tertariknya
sebab ada teman laki-lakinya si gelandangan
cilik itu...."
Sejenak dari dalam tandu tidak ada
jawaban, sampai akhirnya terdengar suara Liu
Jing-yang, "Baiklah , kita mampir ke rumah Yo
Kim-hoa. Mudah-mudahan ia sudah ada di
rumahnya"
Keruan kedua pemikul tandu
menggerutu dalam hati, sebab berarti mereka
harus jalan memutar dan jaraknya menjadi
dua kali lebih jauh. Mereka bersumpah dalam
hati akan menuntut ganti rugi kepada A-piao
yang mengusulkan hal itu.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 15
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sedangkan A-piao berseri gembira. Ia
berharap di rumah si gadis Yo Kim-hoa nanti
akan ditemuinya si "gelandangan cilik" tadi,
supaya ia dapat menunjukkan "kesetiaan"nya
kepada majikan mudanya. Kalau ia berhasil
memuaskan hati majikan mudanya, maka
kantongnya akan bertambah isinya dua atau
tiga tahil, bahkan pernah lima tahil.
Tapi seorang pengiring Liu Jing-yang
lainnya yang bernama A-beng berkata,
"Siauya, apakah kita akan menyusahkan orang
miskin yang sehati-harinya saja sudah hidup
dalam kesusahan?"
Liu Jing-yang belum menyahut, A-piao
sudah menyahut lebih dulu, "Apa-apaan
ucapanmu itu, A-beng? Tidakkah kau punya
keinginan sedikit saja untuk membalas budi
kebaikan keluarga Liu yang sudah bertahun
tahun menghidupi kita? Sikap gelandangan cilik
dan Yo Kim-hoa di depan Hong-hua-lau tadi
telah menyinggung kehormatan Siauya, dan
mereka harus mendapat sedikit peringatan,
tidak peduli orang susah atau bukan"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 16
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sahut A-beng, "Aku pikir mereka tidak
melakukan sesuatupun yang menyinggung
Siauya. Bukankah tadi mereka juga memberi
hormat dan menyapa dengan tulus? Mana yang
kau anggap kurang hormat atau menyinggung
Siauya?"
"A-beng, kau benar-benar tolol
sehingga tidak memahami apa yang
terkandung di hati Siauya, kau..."
"Sudah! Jangan bertengkar di pinggir
telingaku!" dari dalam tandu Liu Jing-yang
membentak.
Kedua pengiring itu sama-sama
bungkam, tapi mata mereka masih sempat
saling melotot menyatakan kemarahan
masing-masing.
A-piao merasa bahwa bagaimanapun
juga majikan mudanya akan tetap berpihak
kepadanya, sebab selama ini dialah yang selalu
berhasil menyenangkan hati sang majikan
muda, tidak peduli dengan cara yang
merugikan orang lain. A-Piao bersumpah dalam
hati bahwa suatu saat A-beng harus
dilenyapkannya. Mungkin untuk itu dia akan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 17
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mendapat hadiah pula dari majikan mudanya,
sebab A-piao tahu bahwa Liu Jing-yang juga
tidak suka kepada A-beng yang terlalu sering
"berkhotbah" tentang keadilan dan kebenaran.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sedangkan, meskipun A-beng sejak
kecil tak pernah menerima pendidikan yang
memadai, namun masih dimilikinya hati nurani
yang utuh, dan suara hatinya itulah yang
setiap kali dengan berani diwujudkan dalam
tindakannya. Sikap yang tidak disukai orang
orang macam A-piao. A-beng tahu bahwa
pendapatnya selalu dianggap angin lalu saja
oleh majikan mudanya, tapi ia bangga kepada
dirinya sendiri yang berani menyatakan
sikapnya sendiri. Ia merasa lebih berharga dari
A-piao, biarpun lebih sering menerima caci
maki atau pemotongan gaji, sementara A-piao
sangat sering menerima pujian atau hadiah
dari majikan mudanya.
Penghuni rumah berdinding tanah liat
yang terletak di luar kota Lok-yang itu merasa
di luar dugaan ketika tandu indah Liu Jing-yang
berhenti di halaman rumah mereka. Kedua
orang tua Yo Kim-hoa dan Yo Kim-hoa sendiri
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 18
Rewriter & Pdf Maker : OZ
yang sudah sampai di rumah, tergopoh-gopoh
menyambut kedatangan tuan muda dari
keluarga Liu itu. Ayah Yo Kim-hoa yang
bekerja sebagai perawat kuda di Liu-keh
chung, dengan terbungkuk-bungkuk
mempersilahkan Liu Jing-yang masuk dan
duduk dalam rumahnya. Tapi Liu Jing-yang
lebih suka berada dalam tandunya yang empuk
dan lembut, daripada masuk ke gubuk yang
sumpek itu.
"Aku hanya akan berbicara sebentar
dengan Yo Kim-hoa" sahut Liu Jing-yang dari
balik tirai tandunya. "Suruhlah Yo Kim-hoa
maju mendekat, kau dan isterimu jangan coba
coba menguping pembicaraan kami."
Ayah Yo Kim-hoa mengangguk-angguk
dengan hati berbunga.
Pikirnya, kalau seorang anak muda dan
seorang gadis ingin berbicara tanpa ingin
didengarkan orang lain, biasanya tentu mereka
akan membicarakan tentang hubungan cinta.
Diam-diam lelaki setengah tua itu membatin,
apakah ia dan isterinya akan kejatuhan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 19
Rewriter & Pdf Maker : OZ
keberuntungan sebesar itu, menjadi besan
keluarga Liu yang kaya raya dan berpengaruh?
Ketika itu Yo Kim-hoa telah berjalan
mendekati tandu dengan sikap yang hormat
tetapi tenang, kepribadiannya tidak larut
menghadapi Liu Jing-yang yang tampan, mata
hatinya tidak silau oleh harta benda yang
membukit yang dimiliki Liu Jing-yang.
Tanya Yo Kim-hoa dengan sopan, "Ada
urusan apakah Siauya mendatangi gubukku?
Apakah Siauya memerlukan tenaga kasarku?"
Kembali Liu Jing-yang merasa kecewa
melihat sikap Yo Kim-hoa yang nampak tak
terguncang sedikitpun oleh kunjungannya yang
di luar dugaan itu. Padahal gadis-gadis lain
mungkin bisa menjadi pingsan seketika karena
senangnya kalau mengalami hal yang sama.
Namun Liu Jing-yang menyembunyikan
kecewaannya, dan ia mulai memasang senyum
pemikatnya yang biasanya tidak pernah gagal
itu. Katanya merayu, "Tidak, Kim-hoa, mana
bisa aku menyuruh bekerja kasar kepada gadis
secantik kau?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 20
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Hanya pipi Yo Kim-hoa memerah
sedikit, tapi suaranya tetap terdengar tenang
ketika menjawab, "Terima kasih atas
penghargaan Siauya, namun aku sama sekali
tak sesuai dengan pujian itu. Aku orang bodoh
dan otakku tumpul, aku hanya punya tenaga
kasar untuk mencari sesuap nasi."
Liu Jing-yang mulai menggerutu dalam
hatinya, "Gadis ini benar-benar berhati batu.
Ribuan gadis jungkir balik kegirangan kalau
mendapat sepatah kata teguran saja
daripadaku, tetapi gadis ini tenang-tenang saja
nampaknya. Harus berbuat bagaimanakah aku
supaya ia mengakui kelebihanku?"
Perlahan-lahan Liu Jing-yang
mengeluarkan seuntai kalung mutiara dari
kantong baju dalamnya, lalu diulurkan ke luar
tandu sambil berkata, "Kim-hoa, aku datang
bukan untuk menyuruhmu mengerjakan apa
apa, hanya ingin memberikan hadiah kecil ini
kepadamu."
Sekilas Yo Kim-hoa melirikkan matanya
ke arah kalung itu jantungnya berdenyut.
Itulah untaian mutiara yang sangat mahal.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 21
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 22
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Cukup asal ia mengulurkan tangannya untuk
meraih benda itu, maka akan berubahlah
hidupnya, keluarganya akan terangkat dari
lembah kemiskinan. Ayahnya tidak usah lagi
membungkuk-bungkuk menyabit rumput untuk
kuda-kuda keluarga Liu. Ia dan ibunya tidak
usah lagi bekerja sampai larut malam untuk
membuat kuwe-kuwe yang keesokan harinya
dijajakan keliling kota Lok-yang dengan
keuntungan yang tidak seberapa. Bahkan,
siapa tahu nasib baik akan menyergapnya
sehingga ia menjadi Liu Hujin (nyonya Liu)
yang hidup berkelimpahan?
Ya, ia tinggal mengulurkan tangannya
dan sebuah pintu gerbang emas permata akan
terbuka untuknya. Tapi tangan itu tetap belum
terulur juga, sebab harga sebuah kehidupan
toh tidak tergantung hanya oleh pakaian yang
bagus, makanan yang enak, rumah yang
megah, penghormatan orang-orang dan hal-hal
yang tertangkap panca-indera lainnya.
Kehidupan bisa diangkat menjadi lebih
berharga daripada sekedar memburu benda
benda duniawi.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 23
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Kini dalam pandangan Yo kim-hoa, kalung
mutiara itu tidak lagi sebuah perhiasan yang
indah, tetapi belenggu besi yang akan
merampas kebebasannya. Kebebasan untuk
menikmati segala sesuatu hasil keringatnya
sendiri, kebebasan untuk menikmati setiap
detik hidupnya di atas jalannya sendiri.
Dengan suara agak bergetar dan kepala
tertunduk, Yo Kim-hoa menyahut, "Aku merasa
sangat beruntung dengan perhatian Siauya
kepadaku, tetapi aku tidak pantas menerima
benda sebagus itu."
Hampir tak percaya Liu Jing-yang
mendengar jawaban itu. Apakah jawaban itu
keluar dari mulut seorang gadis yang otaknya
waras?
"Siapa bilang kau tidak pantas memakai
kalung ini? Kau akan semakin cantik. Dan
kelak kalau aku berkenan bermurah hati
kepadamu, aku akan menghadiahkan pula
pakaian-pakaian sutera tenunan Soh-ciu
untukmu, gelang-gelang permata, cincin-cincin
berlian, dan kecantikanmu akan membuat iri
gadis-gadis di seluruh Lok-yang..."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 24
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Terima kasih, Siauya, tapi ak tidak
ingin menjadi gadis tercantik segala, cukup
asal hidup tenteram..."
"Terimalah, " desak Liu Jing-yang yang
belum juga menarik tangannya. Suaranya
belum sampai membentak seperti kalau ia
membentak-bentak pelayan-pelayannya di
rumahnya, tapi dalam ucapannya sudah
terdengar nada memaksa. Nada perintah dari
si tuan besar kepada si orang kecil.
Namun sikap memaksa itu terbentur
batu karang yang tidak goyah seujung rambut
pun. "Maaf, Siauya, aku tidak dapat
menerima..."
Hati Liu Jing-yang semakin panas.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kenapa tidak bisa menerima ini? Jangan
bodoh. Teman laki-lakimu yang berjalan
bersamamu di kota Lok-yang tadi, biarpun
bekerja membanting tulang sepuluh tahun
lamanya, belum tentu bisa membelikan kalung
seperti ini. Aku tahu ia Cuma seorang buruh
kasar di Lok-yang.
Selama ini Yo Kim-hoa cuma
menundukkan kepala, menjawab dengan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 25
Rewriter & Pdf Maker : OZ
lemah lembut dan mempertahankan sopan
santunnya. Tetapi begitu mendengar ucapan
yang terakhir itu, tiba-tiba ia mengangkat
wajahnya dengan mata menyala. Liu Jing-yang
terkejut melihat perubahan sikap itu, dan ia
harus dengan susah-payah menekan
kegugupannya.
Suara Yo Kim-hoa terdengar tajam,
"Jangan mengejek buruh kasar itu, Siauya. Ada
sesuatu yang dimilikinya tetapi tidak dimiliki
oleh Siauya."
A-piao segera berteriak membela tuan
mudanya, "Kurang ajar! Kau berani
membandingkan Siauya dengan gembel cilik
itu!"
Kedua tangan A-piao hampir saja
nencengkeram rambut gadis itu untuk
dibanting, namun ia menghentikan
tindakannya setelah melihat isyarat mencegah
dari tuan mudanya.
Liu Jing-yang kemudian berkata dengan
congkaknya, "Kim-hoa, kau seharusnya sadar
bahwa batu permata tidak bisa dibandingkan
dengan batu kali. Apa yang tidak kumiliki di
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 26
Rewriter & Pdf Maker : OZ
dunia ini? Tanah yang luas, emas yang
bertumpuk, kehormatan, kekuasaan,
kepandaian silat dan surat...apakah jembel
cilik itu punya semuanya itu?"
"Mana bisa Ui Toako mempunyai?
Mencari sesuap nasi saja Ui Toako harus
membanting tulang..."
"Lalu apa yang kau andalkan dari lelaki
gembel yang tidak punya apa-apa itu?"
Wajah Yo Kim-hoa telah merah
membara karena kekasihnya dihina terus oleh
Liu Jing-yang. Kemarahannya bangkit dan
keberaniannya timbul. "Siauya bilang ia tidak
punya apa-apa? Setidaknya ia punya nyali
untuk menantang kerasnya kehidupan dengan
berdiri di atas kakinya sendiri, memeras
keringatnya sendiri. Ia jauh lebih terhormat
dari orang-orang yang hanya menghamburkan
kekayaan orang tuanya untuk jual lagak,
menghina dan merendahkan orang lain!"
Wajah Liu Jing-yang berganti-ganti
warna antara pucat dan merah padam.
Meskipun ucapan Yo Kim-hoa itu sedikitpun
tidak menyinggung namanya, tapi ia tahu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 27
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bahwa dirinyalah yang sedang dimaki. Seumur
hidupnya, belum pernah Liu Jing-yang
mengalami hal itu, bahkan ayah ibunya,
kakeknya, pamannya, hanya pernah
memanjakannya dan belum pernah
menegurnya. Dengan marah ia merenggut
kalung itu dengan kedua tangannya, sehingga
butir-butir mutiaranya berantakan di tanah.
Tirai tandunya ditutupkan kembali dan ia
memerintahkan penggotong-penggotong
tandunya, "Pulang!"
Rombongan itu segera berangkat pergi.
A-piao sempat melotot kepada Yo Kim-hoa
sambil menggeram, "Perempuan tak tahu
diuntung! Hati-hatilah! Kau akan segera
menerima akibat dari kecongkakanmu itu!
bukan hanya dirimu, tapi keluargamu dan juga
keluarga si jembel cilik itu!"
Yo Kim-hoa terkejut mendengar
ancaman itu. Ia sadar bahwa keluarga Liu
dengan kekayaannya yang berlimpah sanggup
berbuat apapun, bahkan bisa "membeli
keadilan" untuk membenarkan tindakan
mereka yang bagaimana pun. Timbul setitik
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 28
Rewriter & Pdf Maker : OZ
penyesalan di hati gadis itu, bahwa ia telah
membuat Liu Jing-yang tersinggung, namun
semuanya sudah terlanjur terjadi dan tak bisa
ditarik kembali. Dengan perasaan kacau ia
menatap tandu bertirai biru itu bergerak
semakin menjauh. Bibit sakit hati sudah
ditebarkan dan jatuh di tanah yang subur.
"Aku harus segera memberi tahu Ui
Toako akan peristiwa ini, kalau perlu Ui Toako
dan keluarganya dapat menyingkir sementara
waktu dari wilayah ini, menghindari tindakan
balas dendam dari orang-orang Liu-keh
chung," demikian gadis itu memutuskan di
dalam hati.
Sementara itu, kedua orang tua Yo Kim
hoa hanya melihat percakapan itu dari jauh
dan tidak mendengar apa yang dipercakapkan.
Namun mereka dengan bangga telah
menunjukkan kepada tetangga-tetangga
mereka bahwa sang tuan muda telah
mengunjungi anak perempuan mereka.
Yo Kim-hoa sendiri tidak sampai hati
menceritakan ancaman dari pihak Liu-keh
chung itu kepada kedua orang tuanya, sebab ia
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 29
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kuatir akan membuat kedua orang tuanya
ketakutan.
Dalam tekanan perasaannya, Gadis itu
akhirnya hanya bisa lari kepada kekasihnya
yang bernama Ui Kiong. keluarga kekasihnya
itu hidup sama susahnya dengan keluarga Yo
Kim-hoa, dan pekerjaan Ui Kiong hanyalah
buruh kasar di kota Lok-yang.
"Jadi...jadi Liu Jing-yang telah
mengucapkan itu?" tanya Ui Kiong sambil
mengepal-ngepalkan tinjunya setelah
mendengar penuturan kekasihnya itu. Menuruti
dorongan darah mudanya yang panas, ia ingin
menerjang ke Liu-keh-chung untuk
menunjukkan pembelaan kepada kekasihnya.
Namun untunglah masih ada sedikit pikiran
warasnya bahwa tindakan gegabah semacam
itu hanya akan memancing tindakan keras dari
pihak Liu-keh-chung, dan berarti mempersulit
pihaknya sendiri.
Kalau keluarga Liu marah, biasanya yang kena
getahnya bukan cuma orang-orang yang
bersangkutan, tapi juga orang yang tidak tahu
apa-apa dan tidak bersalah sama sekali.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 30
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Maklumlah, kalau menggebrak sedikit orang
tentu kurang nampak kekuasaannya, sedang
kalau bisa menimbulkan banyak korban tentu
semakin hebat dan ditakuti.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang,
Toako?" tanya Yo Kim-hoa.
Ui Kiong tidak menjawab karena merasa
otaknya benar-benar buntu. Benar-benar tak
diduga bahwa hubungannya deng?n Yo Kim
hoa membuahkan permusuhan dengan Liu
keh-chung. Apakah dua keluarga akan minggat
bersama saja? Tapi kedua orang tuanya
maupun kedua orang tua Yo Kim-hoa sudah
tua, dan tidak akan kuat melakukan perjalanan
yang jauh dan berat. Minggat berdua saja
bersama Yo Kim-hoa? Lebih tidak mungkin
lagi, sebab itu berarti meninggalkan orang tua
mereka akan menjadi sasaran pelampiasan
kemarahan orang-orang Liu-keh-chung.
"Aku belum menemukan jalan keluar
yang baik," akhirnya Ui Kiong menjawab
sambil memegangi erat-erat kepalanya dengan
kedua tangannya, seolah takut copot dari
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 31
Rewriter & Pdf Maker : OZ
lehernya. "Aku benar-benar menghadapi jalan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
buntu..."
"Sebenarnya jalan keluar itu sudah
ada..." Potong Yo Kim-hoa tiba-tiba dan
pipinya menjadi merah, mukanya pun
tertunduk tersipu-sipu.
Melihat sikap gadis itu, Ui Kiong dapat
segera menebak apa yang dimaksudkan
dengan "jalan keluar" oleh kekasihnya itu.
Sambil menarik napas dia berkata, "Kita segera
menikah, begitukah. Tapi tabungan uangku
dan tabungan uangmu kalau digabungkan
belum cukup untuk membiayai sebuah upacara
pernikahan, apalagi untuk kelangsungan hidup
seterusnya. Apalagi kalau kau melahirkan
anak, apakah bayi kita itu akan terus-terusan
sakit karena tiada makanan yang baik, dan
menggigil kedinginan karena kekurangan
pakaian? Kau paham kesulitan ini bukan?"
Yo Kim-hoa menunduk, jalan inipun
ternyata terbentur kenyataan pahit. Ia bergidik
kalau teringat ucapan A-piao kemarin. Ia dan
kekasihnya sudah siap berkorban nyawa demi
cinta mereka, seperti legenda-legenda kuno
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 32
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tentang sepasang kekasih yang mati bersama.
Tapi kalau orang-orang tua mereka juga
tertimpa kemarahan Liu Jing-yang?
Sepasang kekasih itu sama-sama
membisu dalam kebingungan, sampai
terdengar Ui Kiong berkata, "Pulanglah dulu, A
hoa, aku yakin akhirnya akan kita temukan
juga jalan keluarnya. Dalam beberapa hari ini,
sikap kita hanyalah harus sedikit hati-hati
terhadap Liu Jing-yang dan tukang-tukang
pukulnya."
Hanya sampai situlah pembicaraan
mereka.
Tetapi beberapa hari kemudian, A-piao
yang suka mencari muka terhadap Liu Jing
yang itu telah mulai turun tangan untuk
melaksanakan gertakannya.
Pada suatu sore, ketika Ui Kiong pulang
dari kota Lok-yang dengan bersimbah peluh
dan debu karena habis bekerja berat, ia jumpai
di rumahnya banyak tetangga-tetangga
berkerumun. Dari dalam terdengar suara
tangisan ibunya. Ui Kiong terkejut melihat itu.
ia segera melompat ke dalam rumah sehingga
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 33
Rewriter & Pdf Maker : OZ
beberapa orang yang berdiri di pintu hampir
roboh karena terlanggar badannya yang kekar.
Begitu ada di dalam rumah, dilihatnya
ayahnya duduk di kursi dengan wajah pucat,
kepalanya dibalut menutupi salah satu
kupingnya, dan kain pembalut itu berbercak
merah oleh darah.
"Kenapa dengan ayah?" tanya Ui Kiong.
Ibunya tak bisa menjawab karena
masih menangis, sementara ayahnya hanya
bisa merintih-rintih dengan sinar mata yang
masih memancarkan ketakutan dan kengerian.
Salah seorang tetangganya lah yang bercerita,
"Ketika kami berjalan pulang dari hutan setelah
mencari kayu bakar tadi, seorang lelaki tegap
yang mukanya tertutup kedok telah mencegat
kami di luar hutan. Dengan kejam ia
merobohkan ayahmu lalu mengiris sebelah
kupingnya dengan sebuah pisau belati. Kami
berempat berusaha melawan untuk membela
ayahmu, tapi orang itu pandai bersilat, kami
berempat dikalahkannya dengan babak belur."
Ui Kiong memang melihat sebuah
benjolan di jidat tetangganya yang bercerita,
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 34
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sedang tetangganya yang lain nampak ada
yang bengkak bibirnya.
"Keparat! Mereka benar-benar
sewenang-wenang!" seru Ui Kiong dengan
tubuh menggigil karena marah. "Apakah orang
itu tidak mengatakan namanya atau
mengatakan siapa yang menyuruhnya?"
"Tidak," jawab orang yang jidatnya
benjol. "Ia hanya bilang, kalau peringatan
pertama tidak dihiraukan, maka akan ada
peringatan berikutnya yang lebih keras..."
"Bangsat! Itu pasti orang suruhannya
Liu Jing-yang. Aku harus ke Liu-keh-chung
untuk menuntut keadilan bagi ayahku!"
Ia lalu menyambar sebatang kayu
runcing yang tersandar di sudut dinding, kayu
yang biasa dipakai melubangi tanah di ladang
untuk ditaburi benih. Kini kayu itu akan
dijadikannya senjata dan dibawanya ke Liu
keh-chung. Namun beberapa tetangga
menghadang di pintu, beberapa orang lagi
memegangi tangannya sambil membujuk
bujuk agar sabar.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 35
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Seorang lelaki yang sudaha berusia
setengah abad namun tubuhnya masih kekar
karena ia bekas seorang pemburu di masa
mudanya, berkata kepada Ui Kiong, "Jangan
terburu nafsu dan kehilangan akal, A-Kiong.
Mengamuk di Liu-keh-chung adalah perbuatan
yang sangat tolol. Seperti membenturkan
kepala kita sendiri ke tembok batu. Kepala
sendiri luka, temboknya tidak apa-apa."
Tapi Ui Kiong meronta-ronta dan
berteriak-teriak, "Aku tidak takut! Aku tidak
takut! Apakah karena kekayaan keluarganya
lalu Liu Jing-yang boleh berbuat seenaknya
seperti ini? Di mana hukum?! Di mana
keadilan?!"
"Hukum tentu saja ada, tapi berdiri di
pihak Liu-keh-chung," sahut seorang tetangga
dengan suara pahit. Orang itu juga pernah
mengalami hal tidak enak dari Liu-keh-chung
tanpa dapat berbuat apa-apa.
Sementara para tetangga berusaha
meredakan amarah amarah Ui Kiong. Mereka
dapat memahami bagaimana perasaan Ui
Kiong, seperti seekor semut yang terinjak kaki
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 36
Rewriter & Pdf Maker : OZ
raksasa. Memang betul kata pepatah bahwa
semut pun menggigit kalau diinjak, tapi apa
artinya gigitan seekor semut kecil pada kaki
sang raksasa? Si semut akan tetap terinjak
lumat, sang raksasa akan tetap melampiaskan
angkara murkanya tanpa terpengaruh oleh
gigitan sang semut.
"Kenapa kita semua bersikap takut
kepada mereka, mengalah meskipun kepala
kita diinjak?" tanya Ui Kiong tajam kepada
orang-orang di ruangan itu. "Jumlah kita lebih
banyak dari jumlah tukang pukul keluarga Liu
yang sombong-sombong itu. paman Song, di
mana kegagahanmu sebagai pemburu dulu?
Bukankah paman pernah bercerita kepadaku
bahwa paman dalam waktu semalam berhasil
membunuh dua ekor harimau hanya dengan
bersenjata lembingmu?"
Bekas pemburu yang dipanggil paman
Song itu menarik napas dan menyahut,
"Harimau-harimau keluarga Liu adalah jenis
yang tak bisa dihadapi sekedar dengan lembing
atau otot saja, A-Kiong. Harimau di hutan
punya kekuatan tapi tidak punya otak.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 37
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Sedangkan Liu-keh-chung punya segala
galanya, bahkan kaum kuku garuda (tentara
Kekaisaran) juga bersahabat baik dengan
mereka, dan kalau perlu bisa digerakkan
menggempur kita..."
Mendengar itu, tak terasa Ui Kiong
menarik napas dengan sedih. Ia benar-benar
menghadapi "Tembok Besar" yang kokoh luar
biasa. Lalu upaya apa yang masih bisa
diperbuatnya?
Akhirnya ia berkata, "Aku akan
melaporkan kejadian ini kepada Hakim di Lok
yang. Perbuatan mereka tidak boleh dibiarkan
demikian saja!"
Tetangga-tetangga tahu menghadap
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hakim itupun akan sia-sia saja, tetapi Ui Kiong
rupanya sudah tak tercegah lagi. anak muda
itu melangkah setengah berlari menuju ke kota
Lok-yang, biarpun matahari sudah hampir
terbenam dan pintu kota sebentar lagi akan
ditutup.
Begitu tiba di Lok-yang, Ui Kiong
langsung menuju ke gedung pengadilan dan
memukul sekeras-kerasnya tambur yang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 38
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tersedia di halaman gedung itu. Tambur
pengaduan itu memang disediakan untuk
orang-orang yang hendak mengadukan
perkaranya.
Suara tambur yang bising telah
memaksa sidang dibuka sore itu juga,
meskipun wajah sang hakim nampak
bersungut kesal karena sore itu sebenarnya ia
sedang bersantai di kebun bunga. Dengan
setengah mengantuk ia mendengarkan Ui
Kiong mengucapkan pengaduannya. Ia kurang
bersemangat menghadapi perkara itu, sebab
dengan menilik pakaian Ui Kiong saja dia
sudah tahu bahwa inilah perkara gurem yang
tidak bakalan mendatangkan uang ke
kantongnya. Si pengadu bukanlah jenis kakap,
jadi buat apa susah-payah mendengarkan
perkaranya? Imbalannya paling-paling hanya
ucapan terima kasih...
Setelah Ui Kiong selesai mengadu,
hakim itu bertanya, "Apakah kau punya bukti
yang jelas bahwa yang memotong telinga
ayahmu itu adalah suruhannya keluarga Liu?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 39
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Menurut beberapa tetangga yang
bersama dengan ayah hamba ketika peristiwa
itu terjadi, bahkan juga telah berusaha
menolong ayah hamba, orang yang kejam itu
mengucapkan ancaman yang membuat hamba
menduga keras dia orang suruhan Liu Jing
yang..."
"Bagaimana ancaman itu?"
"Katanya, kalau peringatan pertama
tidak dihiraukan, maka akan ada peringatan
berikutnya yang lebih keras lagi. Ancaman itu
hanya bisa diucapkan oleh Liu Jing-yang atau
tukang-tukang kepruknya yang hendak
merebut calon isteri hamba..."
"Itu dugaanmu saja bukan?"
Memang hanya dugaan hamba sendiri,
paduka, tetapi cukup beralasan, sebab..."
Hakim itu tiba-tiba menggebrak meja
sambil berseru, "Kurang ajar! Jadi kau begitu
bising menabuh tambur itu hanya untuk
memaksa kami mendengarkan dugaan
dugaanmu sendiri yang tanpa bukti-bukti kuat
itu?! kau patut dirangket untuk
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 40
Rewriter & Pdf Maker : OZ
kekurangajaranmu mengganggu ketenangan
gedung pengadilan ini!"
Maka Ui Kiong mendapat lima puluh kali
gebukan dengan papan tekpai di punggungnya,
sehingga punggungnya berhias jalur-jalur
merah biru. Ia dianggap sembarangan
menuduh kepada keluarga Liu yang merupakan
warga terhormat kota Lok-yang, yang sudah
banyak menyumbang untuk kepentingan
masyarakat. Untuk itu, pantas digebuk.
Maka Ui Kiong meninggalkan gedung
yang konon menjadi benteng keadilan itu
dengan punggung nyeri dan langkah
terhuyung-huyung. Kini ia mendapat bukti
bahwa memusuhi keluarga Liu tidak ada
bedanya mencari penyakit belaka. Bahkan
hakim kota Lok-yang yang diangkat oleh
pemerintah kekaisaran itu juga tidak berani
menyalahkan keluarga Liu.
Bagi hakim itu secara pribadi, keluarga
Liu sudah terlalu banyak memberinya hadiah,
dan hakim itu tidak mau bertindak bodoh
untuk menyumpal sendiri mata-air rejekinya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 41
Rewriter & Pdf Maker : OZ
itu. "Keadilan" toh bisa disesuaikan dengan
keadaan, pikirnya.
Ui Kiong tiba kembali di rumahnya
ketika hari sudah gelap. Sebagian lagi malah
menyalahkan Ui Kiong kenapa begitu bodoh
menemui hakim yang sudah jelas memihak
Liu-keh-chung?
Keesokan harinya, Yo Kim-hoa datang
mengunjungi kekasihnya. Ia sudah mendengar
dari orang sekampung tentang ayah Ui Kiong
yang dipotong kupingnya, sementara Ui Kiong
sendiri mendapat 50 gebukan karena berani
"menuduh keluarga terhormat". Kecemasan Yo
Kim-hoa membesar ketika melihat apa yang
menimpa ayah Ui Kiong. Pihak Liu-keh-chung
sudah mulai melaksanakan ancamannya, siapa
korban berikutnya?
Duduk di atas tumpukan kayu bakar
dan ikatan-ikatan jerami di samping rumah Ui
Kiong, Yo Kim-hoa mengusap-usapkan obat
luka ke punggung kekasihnya dengan mulut
membungkam, namun dalam hati terasa pahit
sekali. Bahtera cinta yang mereka layarkan
telah terbentur badai yang dahsyat. Akankah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 42
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bahtera cinta itu karam? Benarkah dongeng
dongeng kuno tentang kekuatan cinta yang
konon sanggup meruntuhkan penghalang
apapun?
Di saat sepasang kekasih itu duduk
membisu dengan pikiran ruwt, tiba-tiba pagar
halaman yang terbuat dari anyaman kayu-kayu
itu dibuka dari luar. Kedua kekaksih itu
menoleh serempak untuk melihat siapa yang
datang, dan alangkah terkejutnya mereka
melihat kedatangan seorang pegawai Liu-keh
chung yang bertubuh tegap dan bermata
tajam. Namun sikap A-beng, pendatang ini,
kelihatan ragu-ragu dan tidak garang seperti
umumnya tukang-tukang pukul Liu-keh-chung
lainnya.
Melihat siapa yang datang, darah Ui
Kiong langsung mendidih. Lupa akan
punggungnya yang babak-belur, ia menyambar
sepotong kayu bakar sebesar dan sepanjang
lengan, sambil berteriak marah, "Bagus, anjing
keluarga Liu, kau datang untuk mengantar
nyawamu! Dengan mengandalkan majikanmu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 43
Rewriter & Pdf Maker : OZ
yang busuk itu, kau masih belum puas
menginjak-injak kepala kami?!"
Lalu dengan beringas ia
menghantamkan kayu itu ke arah kepala A
beng. Ui Kiong sama sekali tidak kenal jurus
jurus silat, tapi sebagai pekerja kasar ia punya
tubuh yang kuat dan tenaga yang besar,
apalagi didorong oleh kemarahan dan
kebencian. Maka serangan kayunya itu
sungguh berbahaya, bisa meretakkan
tengkorak kepala A-beng seketika.
A-beng sedikit banyak mendapat latihan
silat juga di Liu-keh-chung sebagai bekal untuk
tugasnya sebagai tukang kepruk. Menghadapi
serangan Ui Kiong itu dia bergerak dengan
tangkas, tubuhnya berkelit miring, kedua
tangannya berbareng merampas kayu di
tangan Ui Kiong, lalu kakinya menyapu ke
depan sehingga tubuh Ui Kiong terkapar roboh.
Melihat kekasihnya roboh, Yo Kim-hoa
lupa akan kelemahannya sendiri sebagai
perempuan, segera melompat dan bersikap
melindungi di depan tubuh Ui Kiong.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 44
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 45
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Kalau perlu menggunakan tubuhnya sendiri
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi perisai menghadapi serangan
selanjutnya.
Tapi A-beng tidak menghantamkan
pentung yang sudah dirampasnya itu, malah
membuangnya ke tanah. Katanya,
"Kedatanganku tidak bermaksud jahat, Ui
Toako."
Ui Kiong bangkit sempoyongan dengan
dibantu Yo Kim-hoa, matanya masih tetap
memancarkan kemarahan dan kebencian
kepada A-beng. Geramnya, "Tidak bermaksud
jahat?! Memotong kuping ayahku itu kau
anggap amal ibadah yang mulia?!"
Wajah A-beng murung mendengar itu.
"Akupun sudah mendengar peristiwa itu, dan
sangat aku sesalkan..."
"Tidak usah berpura-pura! Kau tentu
datang untuk membawa peringatan berikutnya
bukan?! Tapi sebelum kau sentuh tubuh
ayahku, kau harus melangkahi mayatku lebih
dulu!
Lalu Ui Kiong telah meraih kayu lainnya
yang lebih panjang dan lebih besar.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 46
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Jangan salah sangka. Aku justru
datang memberi peringatan dengan maksud
baik, tidak dengan cara kasar seperti teman
temanku. Pemotongan kuping itu bukan
tindakan yang terakhir, masih ada tindakan
tindakan lain yang akan...hee tunggu dulu!"
A-beng harus melompat mundur untuk
menghindari kayu Ui Kiong yang hampir
mengenai pelipisnya dengan keras.
Setelah menghindar, A-beng sempat
melanjutkan kata-katanya, "...aku cuma ingin
kalian menutup peluang sebelum pihak Liu
keh-chung bertindak lebih biadab lagi.
menutup peluang agar Siauya Liu Jing-yang
tidak bisa lagi merebut A-hoa dari sisimu!"
Mendengar kalimat terakhir itu hati Ui
Kiong agak tertarik dan serangan kalapnya pun
berhenti. "Apa-apaan ucapanmu itu, bangsat!"
"Kalian harus segera menikah," sahut
A-beng tanpa memperdulikan makian Ui Kiong.
"Kalau A-hoa sudah menjadi isterimu, Siauya
Liu Jing-yang tidak akan berusaha merebutnya
lagi. bagaimanapun penasarannya dia, dia
akan tahu menjaga nama baik keluarganya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 47
Rewriter & Pdf Maker : OZ
untuk tidak merampas perempuan yang sudah
bersuami..."
Ui Kiong termangu-mangu mendengar
usul itu, sekilas ia menoleh ke arah Yo Kim-hoa
yang menundukkan kepalanya. Usul itu sama
persis dengan usul yang pernah diajukan Yo
Kim-hoa kepada kekasihnya, Ui Kiong tidak
malu-malu berterus terang bahwa biayanya
kurang, tetapi kepada A-beng yang berada di
pihak Liu-keh-chung, apakah ia akan
menjawab demikian juga? Bagaimanapun Ui
Kiong tetap malu mengutarakan tentang
kantongnya yang kosong...
"Kalau kalian sudah saling mencintai,
dan orang tua kedua belah pihak juga sudah
tidak menentang, masih menunggu apa lagi?"
tanya A-beng.
Ui Kiong ragu-ragu sejenak, lalu
menjawab dingin, "Kau adalah budak keluarga
kaya raya, mana pernah merasakan
penderitaan orang-orang miskin seperti kami?
Untuk mencari sesuap nasi saja harus
membanting tulang sehari penuh. Jangan
jangan berpura-pura baik hati."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 48
Rewriter & Pdf Maker : OZ
A-beng menarik napas, "Ui Toako,
apakah budak-budak keluarga Liu itu bukan
manusia? Apakah mereka semua terdiri dari
serigala-serigala buas yang tidak punya hati
nurani? Apakah kau anggap semuanya seperti
A-piao si penjilat pantat majikan itu?!"
Mendengar kata-kata itu, juga melihat
sikap A-beng yang cukup bersungguh
sungguh, perlahan-lahan reda juga kemarahan
Ui Kiong, meskipun masih ada juga sisa
kecurigaannya. Ia memang sering mendengar
bahwa banyak tukang-tukang pukul Liu-keh
chung yang suka main kekerasan kepada kaum
lemah, namun memang belum pernah satu kali
pun nama A-beng disebut-sebut tersangkut
dalam tindak-tindak kekerasan itu. yang sering
terdengar adalah nama A-pao dan beberapa
nama garang lainnya, yang gemar mengasah
tinjunya untuk dibenturkan ke wajah orang
orang yang tak mampu melawan.
Bahkan A-beng kemudian
mengeluarkan sekantong uang dan
meletakkannya di atas tumpukan kayu bakar.
Katanya, "Uang tabungan dari gajiku ini tidak
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 49
Rewriter & Pdf Maker : OZ
banyak jumlahnya, tetapi aku menyerahkannya
dengan tulus kepada Toako untuk membantu
biaya perkawinan kalian. Aku akan merasa lega
sekali kalau kalian segera menikah dan bebas
dari incaran Siauya Liu Jing-yang."
Ui Kiong tergagap, "Kau...kau..."
"Jangan curiga terhadap maksud
baikku, Toako. Mudah-mudahan kalian selamat
dan bahagia dalam lindungan langit."
Sehabis menhucapkan itu, A-beng
segera melangkah pergi. Tapi sebelum sampai
ke pintu pagar, Ui Kiong telah memburunya
dan memegang pundaknya sambil berkata,
"Aku tadi salah menilaimu, A-beng. Maafkan
kekasaranku tadi..."
"Tidak apa-apa, Ui Toako. Meskipun aku
sering merasa sedih, tapi aku sudah biasa
kalau orang memandangku dengan perasaan
takut, jijik dan benci. Aku sering merasa
terasing dari sesamaku, padahal akupun
manusia biasa yang ingin punya kawan. Tapi
kini aku merasa lega bahwa Toako tidak
memperlakukan aku sebagai musuh."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 50
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"A-beng, kalau merasa tertekan di Liu
keh-chung, kenapa tidak kau tinggalkan saja
perkampungan itu dan mencari pekerjaan yang
lain? Lebih enak makan nasi kasar berlauk
garam tetapi merupakan hasil kerja sendiri,
daripada makan makanan yang mirip masakan
istana tetapi dengan hati yang tertekan..."
Sahut A-beng, "Hutangku kepada
Chungcu (kepala perkampungan) bukan
sekedar hutang semangkuk nasi dan selembar
pakaian, tetapi hutang nyawa. Aku
diselamatkan oleh Chungcu dari kematian yang
disebabkan kelaparan dan kedinginan,
pantaskah kalau aku bersikap tidak kenal budi
dengan meninggalan Liu-keh-chung?"
"Tetapi kau adalah seorang yang terlalu
lemah lembut untuk terus berada di tengah
serigala-serigala itu, A-beng. Tidakkah masa
depanmu yang masih panjang akan kau
korbankan percuma dengan terus menjadi
budak keluarga Liu? Bahkan kadang-kadang
kau akan menjalankan perintah yang
berlawanan dengan suara hatimu?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 51
Rewriter & Pdf Maker : OZ
A-beng menggelengkan kepala sambil
menarik napas, "Aku tidak bisa berbuat lain
kecuali seperti sekarang ini, Ui Toako. Aku
berharap suatu saat akan berbuat sesuatu
yang cukup berarti terhadap Liu-keh-chung
untuk membalas hutang budi ini. Setelah itu,
kalau aku masih hidup, aku akan bebas
meninggalkan Liu-keh-chung untuk
menentukan langkah-langkahku sendiri."
Keduanya pun kemudian berpisahan. Ui
Kiong menatap tubuh A-beng yang melangkah
semakin jauh, sambil bergumam sendirian, "Ia
seperti sebutir mutiara yang bercampur di
antara kotoran babi...!
Dalam beberapa hari, berita akan
berlangsungnya perkawinan Ui Kiong dengan
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yo Kim-hoa sudah tersebar luas. Persiapan
persiapan dilakukan dengan agak tergesa-gesa
dan juga sederhana.
Dan berita itu sampai juga ke kuping
Liu Jing-yang.
Betapa panasnya hati Liu Jing-yang
karena merasa seolah-olah "kekuasaan"nya
ditantang. Sekarang soalnya sudah berganti,
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 52
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bukan lagi ia menginginkan gadis itu atau
tidak, melainkan soal apakah ia akan
kehilangan muka atau tidak? Kalau perkawinan
itu berlangsung, Liu Jing-yang akan kehilangan
muka karena merasa "dikalahkan". Ia adalah
seorang anak muda yang dengan daya tariknya
sanggup memikat seribu gadis sekaligus, tapi
seorang gadis melarat telah berani menolaknya
dan bahkan menjatuhkan pilihan kepada
seorang pemuda lain yang bekerja sebagai
kuli. Juga sudah berani tidak menghiraukan
ancamannya, dan bagi Liu Jing-yang, inilah
"dosa tak berampun". Berkobarlah rasa benci
bercampur sakit hati dalam dirinya, dan untuk
melampiaskannya dia merasa tidak perlu takut
melakukan tindakan apa saja. Kekayaannya
adalah perisainya yang ampuh.
Tapi rencana balas dendam itu haruslah
disusun rapi agar tidak mempengaruhi
pandangan hormat masyarakat terhadap
"nama harum" keluarga Liu.
Ketika ia menguraikan rencananya
tersebut kepada orang kepercayaannya, A
piao, maka berseri-serilah wajah A-piao.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 53
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"A-piao, kita harus dapat meyakinkan
dia bahwa sia-sialah menentang kehendak kita.
Sebisa-bisanya jangan menggunakan
kekerasan, cukup dengan ancaman-ancaman
saja. Paham?"
"Sangat paham, Siauya."
"Aku tidak keberatan Yo Kim-hoa kawin
dengan si jembel Ui Kiong itu, tapi ia harus
lebih dulu menyerahkan kehormatannya
kepadaku, supaya ia sadar bahwa aku sanggup
mendapatkan apa saja yang aku inginkan. Ui
Kiong kelak juga tidak akan dapat
membanggakan diri kepadaku, sebab ia hanya
akan menerima sisa bekas yang aku pakai. Ha
ha-ha..."
A-piao ikut menyeringai, "Hebat sekali,
Siauya. Biarlah pasangan tidak tahu diri itu
menyadari kekerdilan mereka, dan mereka
harus menyesal karena sudah berani
mengabaikan kita. Tapi Siauya, setelah Siauya
berhasil dengan gadis itu, apakah
boleh...boleh..."
"Kau inginkan uang lagi sebagai upah
tambahan?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 54
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Seringai A-piao semakin lebar,
"Maksudku bukan uang, sebab Siauya sudah
memberiku cukup banyak. Tapi aku juga ingin
hadis itu, maksudku setelah Siauya..."
Liu Jing-yang tertawa dengan kerasnya.
Selamanya ia memang tidak tega menolak
permintaan anak buahnya yang paling setia
itu. begitu pula kali ini, "Boleh saja. Itu malah
lebih bagus, supaya kelak Ui Kiong dan Yo
Kim-hoa merasa semakin rendah diri di
hadapan kita. Akan terbukti bahwa kita bisa
merendahkan mereka serendah-rendahnya,
memaksa mereka menelan kepahitan sepahit
pahitnya, tapi mereka tidak akan berdaya
sebab mereka terlalu kecil buat kita."
"Siauya benar-benar hebat! Siksaan
semacam itu lebih hebat daripada kalau
menggunakan cambuk. Kita tidak menyiksa
tubuh mereka, melainkan perasaan mereka.
Seumur hidup!"
Liu Jing-yang cuma tersenyum dan
mendengarkan A-piao berceloteh terus, "Kita
juga harus berkata kepada mereka bahwa
mereka tidak boleh bunuh diri, harus tetap
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 55
Rewriter & Pdf Maker : OZ
hidup. Kalau bunuh diri maka kita ancam untuk
menyiksa orang tua mereka."
"Kenapa tidak boleh bunuh diri?"
"Sebab kalau mereka mati, enak betul,
mereka tidak akan merasakan siksaan
perasaan itu bukan?"
Liu Jing-yang tertawa semakin keras
mendengar usul anak buahnya yang "amat
cerdas" itu. "Bagus sekali! Laksanakanlah!"
Maka A-piao dengan mengajak dua
orang temannya yang berwatak sama
dengannya, segera pergi melaksanakan
kehendak tuan mudanya itu. Mereka sudah
tahu arah mana yang setiap sore dilalui Yo
Kim-hoa apabila gadis itu pulang dari Lok-yang
menjual makanannya. A-piao serta kedua
temannya menanti di sebuah tempat yang sepi
untuk mencegat korbannya.
Tak lama kemudian, sesuai dengan
perhitungan mereka, maka Yo Kim-hoa lewat
di tempat itu. Gadis itu terkejut sekali ketika A
piao dan kedua temannya tahu-tahu sudah
menghadang di depannya.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 56
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Kalian mau apa?" tanya gadis itu
dengan cemas. "Kalau kalian hendak berbuat
jahat, aku akan berteriak dan orang orang dari
sekitar sini akan keluar untuk menangkap
kalian!"
Tapi A-piao tidak mempan gertakan itu.
"Silahkan berteriak, mungkin benar bahwa
kami bertiga tidak bisa menghadapi orang
sekampung dan kami harus lari
menyelamatkan diri. Tapi pada lain
kesempatan, ayah atau ibumu akan kehilangan
telinga, atau kehilangan mata, dan bahkan
kehilangan kepala..."
"Kalian benar-benar binatang berkedok
manusia!" teriak Yo Kim-hoa dengan muka
pucat dan bibir gemetar. "Banyak orang
menghormati Liu-keh-chung sebagai keluarga
pendekar terhormat yang gemar berbuat
kebajikan, tapi begini busukkah sebenarnya
kelakuan kalian? Nama Liu-keh-chung akan
diludahi orang kalau seluruh rakyat Lok-yang
tahu kebiadaban-kebiadaban yang selama ini
berhasil kalian sembunyikan dengan baik!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 57
Rewriter & Pdf Maker : OZ
A-piao dengan acuh tak acuh
mendengarkan caci-maki itu sambil membolak
balikkan pisau belatinya yang memantulkan
cahaya matahari sore, sehingga bayangan
pisau itu bergoyang-goyang di wajahnya. Lalu
menyahut dingin, "Kau boleh berteriak-teriak
di tempat-tempat ramai di Lok-yang untuk
membeberkan perbuatan kami. Tapi tidak akan
ada yang mempercayaimu, malah kau akan
dianggap orang gila karena menentang arus
pendapat umum. Sementara tindakanmu itu
sama saja dengan mencelakakan keluargamu
sendiri..."
"Binatang! Binatang!" jerit Yo Kim-hoa
sambil melemparkan keranjang kuwehnya ke
muka A-piao dan kedua temannya. Tapi
dengan gampang dihindari oleh ketiga lelaki
bertubuh kekar itu bahkan mereka
mentertawakannya sambil mengeluarkan kata
kata yang kotor.
Yo Kim-hoa kemudian berdiri dengan
tubuh gemetar. Campuran antara kemarahan,
kebencian, dan ketakutan bercampur aduk
dalam hatinya. Di balik kedok keharuman
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 58
Rewriter & Pdf Maker : OZ
nama dan keramah-tamahan keluarga Liu,
ternyata mereka juga sanggup melakukan hal
yang begitu menakutkan. Agaknya hal itu
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
merupakan salah satu penopang Liu-keh-chung
sehingga tetap perkasa hingga detik itu, bukan
sekedar mengandalkan kekayaan dan
keramah-tamahan, tetapi juga kerasnya tinju
dan tajamnya senjata untuk memaksakan
kehendak. Hanya saja, kekejaman itu berhasil
diselubungi dengan baik, sehingga hanya
keramah-tamahannya saja yang tampak.
Yo Kim-hoa merasa tubuhnya bagaikan
dilolosi tulangnya, dan menjatuhkan diri duduk
di tanah sambil menangis dengan putus asa.
Kehormatannya sebagai perempuan terancam,
keselamatan kedua orang tuanya juga
terancam, namun ia hanya bisa memilih
menghindari salah satu, bukan kedua-duanya.
Kini terasa betapa keji cengkeraman Liu Jing
yang atas nasibnya.
"Jangan ganggu orang tuaku..."
akhirnya Yo Kim-hoa berkata di sela-sela
tangisnya.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 59
Rewriter & Pdf Maker : OZ
A-piao tertawa puas tanpa tenggang
rasa sedikitpun akan kesusahan gadis itu.
"Tentu saja kedua orang tuamu tidak akan
terganggu seujung rambutpun, asal kau
menuruti kehendak kami. Tapi kalau kau tidak
menurut, hem, ayah Ui Kiong yang kehilangan
satu kuping itu hanyalah sebuah contoh
permulaan yang tidak seberapa...he-he-he..."
Tangis Yo Kim-hoa semakin menyentak.
Namun gadis yang sejak kecil dibesarkan
dalam kesusahan dan keprihatinan itu tidak
sampai kehilangan kendali diri. Dengan tabah
ia akhirnya menetapkan sebuah pilihan dalam
hati. Biarlah dirinya ditelan gelombang hitam
yang dahsyat itu, namun keselamatn yah dan
ibunya harus diutamakan, supaya ia disebut
anak yang berbakti.
Perlahan-lahan tangisnya mereda, ia
menjadi semakin tenang karena
kepasrahannya dan tekadnya. "Apa yang kalian
kehendaki?"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 60
Rewriter & Pdf Maker : OZ
A-piao menelan air liurnya dan tidak
bertele-tele dalam menjawab, "Siauya
menghendaki dirimu..."
Biarpun Yo Kim-hoa sudah bertekad
menempuh cobaan berat itu, namun
perasaannya sebagai gadis masih tergoncang
juga mendengar perkataan yang keluar dari
mulut A-piao. Ia masih mencoba membela diri,
"Tapi beberapa hari lagi aku akan menikah,
bagaimana aku harus menerangkan kepada
suamiku kalau aku sudah...sudah..."
"Itu urusanmu. Tapi pikirkan
keselamatan ayah ibumu."
Hampir tangis gadis itu meledak lagi,
namun ia tahu percuma saja mengeringkan air
mata di hadapan manusia-manusia berwatak
serigala itu. dengan susah payah, akhirnya
diucapkannya kata-kata yang sangat
menyakitkan perasaannya sendiri, "Antarkan
aku kepada Liu Jing-yang si serigala rakus
itu...!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 61
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Kau gadis yang pintar," A-piao tertawa.
Mereka lalu berjalan beriringan menuju
ke tempat di mana Liu Jing-yang sudah
menunggu. Yo Kim-hoa tidak lagi meronta
menghindari nasib buruknya, ia tahu pasti itu
sia-sia, ancaman serigala-serigala berwajah
manusia itu tentu bukan omong kosong belaka.
Maka berjalanlah ia dengan gontai ke kandang
serigala-serigala itu, tidak perlu lagi diseret
seret, meskipun setiap langkahnya membuat
hatinya pecah.
Di sebuah pondok kayu yang letaknya
tidak jauh dari Liu-keh-chung, Liu Jing-yang
sudah menunggu korbannya. Suara tertawanya
meringkik seperti iblis yang mencium bau
mayat, ketika ia menyambut A-piao yang
membawa Yo Kim-hoa ke hadapannya.
"Tampaknya kau tidak mengeluarkan
banyak tenaga untuk membawanya kemari, A
piao," katanya kepada tukang pukulnya.
Sahut A-piao, "Benar, Siauya, tidak
lebih dari sepuluh kalimat yang kugunakan
untuk membujuknya. Mula-mula ia pura-pura
menolak, tetapi akhirnya menurut juga.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 62
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Siapakah perempuan di Lok-yang dan
sekitarnya ini yang tidak mendambakan untuk
bermain cinta barang semalam dengan Siauya
yang begini tampan?"
**OZ**
Bersambung ke jilid 02
Pojok Dukuh, 12-09-2018; 23:50 WIB
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 63
Rewriter & Pdf Maker : OZ
TEROR ELANG HITAM
Karya : STEVANUS, S. P.
Jilid 02
YO KIM-HOA menundukkan kepala dan
menahan rasa muaknya yang hampir
membuatnya pingsan.
"Kalian tunggu di luar dan jangan
mengintip!" perintah Liu Jing-yang kemudian
kepada A-piao dan dua temannya.
Liu Jing-yang menutup pintu dan
memalangnya dari dalam. Katanya kepada Yo
Kim-hoa, "Aku tahu kau sangat membenci hal
ini, namun kebencianmu tak akan bisa
mencegah aku untuk menguasaimu
sepenuhnya malam ini. Di dalam lingkaran
beberapa puluh li di sekitar Liu-keh-chung,
yang berlaku sebagai hukum adalah kemauan
keluarga Liu kami, tidak akan ada yang bisa
lolos dari tangan kami. Ha-ha-ha..."
Yo Kim-hoa tetap berdiri seperti patung.
Alangkah pedihnya, namun ia tetap sadar
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 64
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bahwa ia tidak bisa melawan. Ia ingat
keselamatan orang tuanya.
Liu Jing-yang berjalan hilir-mudik di
kamar itu sambil tersenyum-senyum sendiri
menikmati kemenangannya. Lalu ia
memerintah dengan penuh kuasa, "Buka
semua pakaianmu dan terlentanglah di
pembaringan itu."
Yo Kim-hoa tidak membantah, seperti
seorang pesakitan yang mengulurkan leher ke
bawah golok algojo, ia patuh melakukan semua
perintah Liu Jing-yang. Darah Liu Jing-yang
mengalir sepuluh kali lebih cepat ketika melihat
keindahan nyaris sempurna yang terbentang di
depan matanya, di bawah cahaya lilin merah
yang remang-remang. Dengan tergesa-gesa ia
pun mencopoti pakaiannya dan mulai dengan
kegilaannya.
Gadis korbannya terbaring pasrah, sakit di
hatinya melebihi sakit di tubuhnya. Ia
memejamkan mata dan menahan tangisnya
selama Liu Jin-yang menggelepar seperti
binatang buas di atas badannya, merobek
robek dan menghancurkan mahkotanya.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 65
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Liu Jing-yang memuaskan dirinya
berkali-kali, setelah itu dengan tubuh yang
lemas bermandikan keringat, ia tinggalkan
korbannya begitu saja di gubuk itu. Lalu
bergantian A-piao dan kedua temannya
mendapat giliran berpesta-pora dengan tubuh
Yo Kim-hoa tanpa belas kasihan sedikitpun.
Hanya untuk kenikmatan beberapa saat,
orang-orang itu tidak segan-segan
menghancurkan masa depan yang panjang dari
seorang gadis yang tidak bersalah apa-apa
kepada mereka. Pikir mereka, toh Yo Kim-hoa
cuma anak seorang perawat kuda di Liu-keh
chung, seorang yang tidak punya kekuasaan
apa-apa dan tak perlu ditakuti.
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menjelang fajar, Yo Kim-hoa
meninggalkan neraka itu dengan tubuh dan
hati yang remuk, dirinya sekarang hanyalah
segumpal sampah yang tak berharga lagi.
ketika ia lewat sebuah pohon, hatinya sempat
tergoda juga, barangkali pohon itu dan ikat
pinggangnya akan bisa membantunya bebas
dari kehinaan itu. tetapi ia tak berani
melakukannya karena teringat ancaman A-piao
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 66
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sebelum melepaskan tadi. Ia harus hidup terus
untuk menanggung aib itu, kalau ingin kedua
orang tuanya tetap selamat. Itulah pembalasan
dendam Liu Jing-yang yang tidak tanggung
tanggung. Hukumannya yang jauh lebih berat
dari maut bagi seorang gadis yang sangat
menjujung mahkota kewanitaannya. Mahkota
yang akan dipersembahkan kepada satu
satunya lelaki yang dikasihinya, kini sudah
dirampas daripadanya. Dan ia tidak boleh mati,
harus tetap hidup untuk menanggung
kenistaan itu.
Tapi Yo Kim-hoa menyembunyikan
musibah yang menimpa dirinya itu dari
siapapun. Hari-hari berikutnya terus
dijalaninya dengan tabah, kecuali sikapnya
yang tidak segembira hari-hari sebelumnya.
Sementara orang-orang yang dikasihinya
semakin gembira menyambut hari
perkawinannya yang semakin dekat. Yo Kim
hoa tidak sampai hati merusakkan suasana
bahagia itu dengan cerita sedihnya.
Hari perkawinan tiba.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 67
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Upacara perkawinan berlangsung
dengan sederhana namun kelihatannya akan
cukup lancar. Mempelai lelaki engan jubah
merahnya diarak ke rumah mempelai
perempuan, dengan menaiki tandu bikinan
tetangga-tetangganya sendiri yang agak kasar,
dipikul berganti-ganti oleh teman-teman Ui
Kiong sendiri. Didahului rombongan pembawa
tetabuhan dan petasan renteng yang meriah.
Di rumah mempelai perempuanlah akan
berlangsung upacara sembahyang menghormat
langit dan bumi, menyuguhkan teh kepada
orang tua dari kedua pihak, dan keharusan
keharusan adat lainnya.
Tengah upacara berlangsung dalam
suasana meriah dan gembira, tiba-tiba salah
seorang tetangga bergegas masuk ke tempat
upacara. Katanya kepada kedua mempelai,
"Kalian sungguh beruntung! Kalian mendapat
kehormatan besar! Siauya Liu Jing-yang dari
Liu-keh-chung berkenan hadir dalam
pernikahan kalian ini, cepat sambut tamu
terhormat itu!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 68
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Beberapa orang yang masih ingat akan
peristiwa pemotongan kuping ayah Ui Kiong
mengerutkan alis mendengar kedatangan Liu
Jing-yang. Tapi tamu yang sudah di depan
pintu tentu tidak sopan kalau disuruh pergi
lagi.
Sedang bagi orang yang memandang
keluarga Liu dari sudut kehormatan dan
kekayaannya saja, kedatangan sang tuan
muda itu membuat mereka iri kepada keluarga
sepasang mempelai. Siapa menduga bahwa Liu
Jing-yang yang tampan, kaya, terpelajar tinggi
dan "terhormat? itu sudi mengunjungi pesta
seorang pekerja kasar rendahan seperti Ui
Kiong?
Gadis-gadis yang ada di ruangan
upacara itu pun menjadi salah tingkah ketika
mendengar kabar kedatangan Liu Jing-yang.
Ada yang merapikan rambutnya, merapikan
bajunya, atau merubah gaya duduknya yang
disangkanya akan dapat menarik perhatian Liu
Jing-yang.
Beberapa tamu berbisik.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 69
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Keluarga Liu benar-benar tidak
sombong, terhadap sebuah keluarga miskin
pun mereka tidak memandang rendah dan
menyempatkan menghadiri perkawinannya."
"Ya. Orang-orang baik seperti keluarga
Liu harus didoakan supaya diberkati oleh
langit, diberikan umur panjang dan
kemakmuran yang lebih melimpah lagi, agar
menjadi berkah bagi umat manusia."
"Benar, memang harus begitu. Eh, lihat,
kenapa mempelai laki-laki kelihatan tidak suka
mendengar kedatangan Siauya Liu Jing-yang?
Mukanya malah cemberut, padahal itulah
kebanggaan besar baginya..."
"Barangkali mempelai laki-laki itu takut
istrinya kabur dari sisinya setelah melihat
bagaimana tampannya Siauya..."
Keduanya tertawa tertahan.
Di tengah-tengah berbagai sikap dalam
ruangan itu, Liu Jing-yang telah melangkah
masuk dengan gaya yang mempesona, seperti
biasanya. Pengiring-pengiringnya, termasuk A
piao, semuanya juga berpakaian rapi dengan
jubah panjang, tidak lagi dengan pakaian
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 70
Rewriter & Pdf Maker : OZ
ringkas dan lengan baju yang digulung seperti
biasanya. Penampilan mereka pantas untuk
menghadiri sebuah pesta perkawinan.
Ketika tatapan mata Liu Jing-yang
menyambar wajah Yo Kim-hoa sambil
melemparkan senyumnya, cepat-cepat Yo Kim
hoa menundukkan kepalanya dengan hati
bergolak. Senyum sang tuan muda itu bagi
gadis lain boleh jadi sangat mempesona, tetapi
bagi Yo Kim-hoa yang sudah mengalami
kebuasan luar biasa di balik senyum itu,
senyum itu sama mengerikannya dengan
seringai iblis dari kerak neraka yang
memamerkan taring-taringnya.
Saat itu Liu Jing-yang sudah siap
melaksanakan langkah terakhir dari rencana
balas dendamnya yang kejam luar biasa,
langkah terakhir yang akan membuatnya puas
dengan "kemenangan mutlak" yang bakal
diraihnya.
Ia melangkah maju mendekati kedua
mempelai, memberi hormat dan berkata, "Aku
mengucapkan selamat berbahagia kepada
kalian berdua. Mudah-mudahan saudara Ui
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 71
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bisa menyayangi isterinya, bagaimanapun
keadaannya, tanpa merasa kecewa setelah
melewati malam pengantin nanti..."
Jantung Yo Kim-hoa rasanya berhenti
berdenyut mendengar ucapan itu, bagaimana
kalau Liu Jing-yang menyebut-nyebut aib yang
sudah melekat di tubuhnya sejak malam
neraka itu? bukan hanya ia dan Ui Kiong yang
akan kehilangan muka, tetapi ayah dan ibunya
yang berjantung lemah itu apakah akan kuat
kalau mendengar berita buruk itu? Apalagi di
hadapan sekian banyak tamu-tamu?
Ui Kiong sendiri sebenarnya sudah
mendidih darahnya ketika melihat muka Liu
Jing-yang. Ia ingat kepada ayahnya yang
kupingnya tinggal satu, dan punggungnya yang
masih nyeri akibat 50 kali gebukan papan tek
pay di gedung pengadilan kota Lok-yang.
Tapi tidak selayaknya terjadi adu jotos
dalam pesta pernikahan. Maka dengan
memaksa diri untuk berwajah ramah, ia
membalas homat dan menjawab dengan
dingin, "Terima kasih, Kongcu, di dunia ini
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 72
Rewriter & Pdf Maker : OZ
sungguh sulit menemukan orang yang hatinya
mulia Kongcu..."
Liu Jing-yang tertawa, lalu katanya
sambil mendekatkan kepala dan dengan suara
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perlahan, hanya terdengar oleh kedua
mempelai, "Syukurlah kalau kau tahu kebaikan
hatiku, Ui Kiong. Aku bahkan sudah membantu
lebih jauh, agar kau di malam pengantinmu
tidak mengalami kegagalan, mari kubisikkan
sesuatu kepadamu..."
Liu Jing-yang berbisik-bisik di telinga Ui
Kiong, sementara tubuh Yo Kim-hoa sudah
membeku seperti patung. Alangkah kejam dan
dahsyatnya balas dendam yang dilakukan Liu
Jing-yang kepadanya, peristiwa di pondok kayu
itu ternyata bukan pukulan terakhir. Dilihatnya
wajah suaminya menjadi merah padam dan
pucat berganti-ganti selama mendengar
bisikan Liu Jing-yang itu.
Semua yang ada di ruangan upacara
pernikahan itu tiba-tiba dikejutkan teriakan
kalap Ui Kiong, "Bangsat she Liu, kau sangat
keji!" teriaknya bersamaan dengan tinjunya
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 73
Rewriter & Pdf Maker : OZ
yang dilayangkan dengan deras ke wajah Liu
Jing-yang.
Tapi Liu Jing-yang dengan gampang
melompat mundur dan memiringkan tubuhnya
sehingga jotosan Ui Kiong hanya membelah
angin. Kemudian A-piao melompat maju untuk
menghadang di depan tuan mudanya.
Ui Kiong memang mata gelap dan lupa
bahwa ia tengah berada dalam pesta
perkawinan. Disambarnya sebuah bangku
panjang dan diterjangnya Liu Jing-yang sambil
berteriak-teriak kalap. Beberapa orang lelaki
berusaha memegangi Ui Kiong dan
mengeluarkan kata-kata bujukan supaya
tenang. Meskipun Ui Kiong kemudian meronta
ronta dan berteriak-teriak, tetapi ia tidak bisa
melepaskan diri dari pegangan banyak orang.
Liu Jing-yang dan rombongannya pun
kemudian melangkah pergi. Liu Jing-yang
sempat melemparkan senyum ejekannya
kepada Yo Kim-hoa, sambil berdesis perlahan,
"Rasakan pembalasanku, perempuan tak tahu
diri."
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 74
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Wajah Yo Kim-hoa pucat seperti mayat, tetapi
matanya merah menakutkan sehingga Liu Jing
yang tidak berani menentang pandangan
matanya.
Desis mempelai perempuan itu dengan
penuh kebencian, "Aku bersumpah, kalau
sebagai manusia aku tidak bisa membalasmu,
maka sebagai arwah aku akan terus
memburumu!"
Liu Jing-yang yang biasa angkuh itupun
tergetar hatinya mendengar ancaman
mengerikan itu. tapi ia berusaha untuk
melangkah dengan sikap yang tetap anggun.
Dalam hati kecilnya ia sebenarnya merasa
tindakannya itu keterlaluan tapi sudah
terlanjur, terpaksa biarkan saja orang lain
menjadi korban asal dirinya sendiri tidak
kehilangan muka.
Sepeninggal rombongan Liu Jing-yang,
Yo Kim-hoa kehilangan semua kekuatan tubuh
dan jiwanya. Tiba-tiba ia roboh pingsan,
membuat repot perempuan-perempuan yang
segera menggotongnya ke dalam kamar.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 75
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Pesta menjadi berantakan, tamu-tamu
yang tidak tahu apa-apa menjadi ikut
kebingungan pula. Mereka segera
menerangkan peristiwa itu menurut selera
masing-masing. Tapi dari puluhan "karangan"
yang beredar dari mulut ke mulut, tak satupun
yang berani menjelek-jelekkan Liu Jing-yang
atau Liu-keh-chung. Semua kesalahan
ditimpakan ke pihak kedua mempelai dan
keluarganya, mana mungkin keluarga Liu yang
terhormat itu melakukan kesalahan? Bukankah
mereka dermawan?
Malam pengantin yang bahagia dimana
sepasang kekasih seharusnya saling
menyerahkan diri sepenuhnya untuk menjadi
milik pasangannya, awal dari suatu kehidupan
yang diharapkan bahagia selamanya, telah
berubah menjadi malam neraka. Di kamar
pengantin tidak terdengar suara cumbu-rayu
sepasang kekasih, melainkan suara caci-maki
Ui Kiong diselingi suara barang-barang yang
pecah dibanting. Sementara Yo Kim-hoa cuma
bisa menangis dan menangis terus, dan
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 76
Rewriter & Pdf Maker : OZ
beberapa kali hampir kehilangan kesadaran
karena tekanan batin yang luar biasa.
Terdengar suara Ui Kiong, "Sungguh
dulu mataku buta karena memujamu seperti
memuja dewi yang suci bersih dari kahyangan.
Ternyata kau cuma perempuan murahan,
begitu gampang menyerahkan diri dijadikan
pelampiasan nafsu Liu Jing-yang dan anjing
anjing peliharaannya. Kau juga
menyembunyikan kejadian itu, itu tanda
ketidak-jujuranmu! Aku tidak akan marah
seandainya kau diperkosa karena tak mampu
melawan, tapi menurut Liu Jing-yang, kau
berjalan dengan sukarela dan tak perlu diseret
seret menuju ke tempat permainan gila itu!
kau tentunya ikut menikmati permainan kotor
itu juga, begitukah, pelacur?!"
"Ui Kiong!" Yo Kim-hoa menjerit dengan
napas yang terasa sesak. "Jangan sekeji itu
menuduhku. Mereka benar-benar telah
mengancam ayah dan ibuku. Kau pikir aku
yang lemah ini punya jalan lain kecuali
menuruti kehendak mereka?!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 77
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 78
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Kalau Ui Kiong sedang dalam keadaan tenang,
tentu penjelasan Yo Kim-hoa itu bisa
diterimanya meskipun dengan sedih. Tapi saat
itu hati Ui Kiong tengah membara oleh rasa
marah dan malu.
Masih terbayang wajah Liu Jing-yang
yang membayangkan ejekannya, membuat
harga dirinya sebagai laki-laki terluka. Dirinya
sekarang hanyalah seorang lelaki dungu dalam
pandangan Liu Jing-yang. Laki-laki tak berdaya
yang hanya menerima barang bekas dari
musuhnya.
Memang begitulah "aturan main"nya.
Lelaki berbuat semaunya sebelum menikah dan
tidak ada yang menuntutnya, tetapi menuntut
keperawanan dari pihak isterinya. Kalau itu
tidak didapatinya, maka mereka pun
mengamuk. Apa boleh buat, peraturan dibuat
oleh kaum lelaki dan tentu saja
menguntungkan kaum lelaki.
Sia-sia saja ratap tangis dan penjelasan
Yo Kim-hoa kepada suaminya, kemarahan Ui
Kiong tidak mereda malah semakin hebat.
Setelah membanting mangkuk, menendang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 79
Rewriter & Pdf Maker : OZ
meja dan kursi, bahkan menolak tubuh
isterinya dengan sikap jijik, Ui Kiong keluar
dari kamar pengantin. Malam itu ia lebih suka
tidur di atas tumpukan jerami di belakang
rumah, berdekatan dengan beberapa ekor
binatang ternak di kandang.
Tapi pagi harinya, Ui Kiong dikejutkan
oleh suara tangisan ayah dan ibu Yo Kim-hoa
yang nyaring. Buru-buru Ui Kiong melompat
bangun dan berlari ke arah suara tangisan di
kamar pengantin itu. lalu Ui Kiong sendiri pun
ikut menangis penuh penyesalan ketika melihat
apa yang terjadi di situ. Tubuh Yo Kim-hoa
tergantung kaku di belandar kamar pengantin,
lehernya terjerat oleh ikat pinggangnya sendiri,
matanya terbuka lebar dan lidahnya terjulur, di
bawah kakinya ada sebuah kursi yang sudah
roboh. Lenyaplah kecantikan gadis itu,
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
digantikan keseraman. Ketika tubuhnya
diturunkan, tubuh itu sudah kaku dan dingin.
Lilin merah lamang kebahagiaan belum
lagi habis nyalanya pagi itu, dan tangis
perkabungan sudah menggantikannya. Kain
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 80
Rewriter & Pdf Maker : OZ
merah di ambang pintu segera diturunkan dan
digantikan kain belacu putih.
Sejak itu, Ui Kiong hidup seperti orang
linglung. Kadang-kadang ia duduk melamun
lama sekali, lalu tertawa-tawa sendirian, atau
menangis meraung-raung tanpa sebab. Hampir
tiap malam ia berteriak-teriak ketakutan,
katanya ia didatangi dan diajak pergi oleh
kekasihnya, meskipun orang-orang lain tak
melihat apapun. Akhirnya penderitaannya
berakhir ketika orang-orang kampung
menemukan tubuhnya tergantung di sebuah
pohon di ladang.
Ia menggunakan seutas tali untuk
menyusul kekasihnya. Tubuhnya dikuburkan
berdampingan dengan kuburan Yo Kim-hoa
yang mulai ditumbuhi rumput-rumput pendek.
Habis sudah kisah cinta mereka. Yang
pria adalah seorang pekerja yang ulet, tidak
banyak rewel dan disenangi teman-temannya,
biarpun cuma seorang pekerja kasar yang
berpenghasilan rendah. Gadisnya adalah
seorang penjual makanan yang dikenal
keramah-tamahannya di seluruh kota Lok
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 81
Rewriter & Pdf Maker : OZ
yang. Tapi pasangan itu harus lenyap, mereka
punya "dosa besar" menyinggung harga diri
seorang tuan muda yang "terhormat" dari Liu
keh-chung.
Ketika Liu Jing-yang mendengar berita
kematian mereka, tak urung hatinya tergetar
juga. Namun ia masih juga membenarkan
dirinya sendiri. "Itu bukan salahku. Toh aku
tidak menyuruh mereka menjerat leher
mereka, aku hanya ingin memberi hajaran
setimpal kepada mereka. Ini betul-betul bukan
salahku..."
A-piao si tukang kepruk yang garang,
kini wajahnya agak pucat dan tergagap-gagap
ketika bicara, "Siauya, kabarnya...kabarnya
ketika mayat gadis itu hendak dimasukkan ke
dalam peti mati, matanya terus terbuka. Tidak
ada yang bisa menutupkan mata itu, kendati
pelupuk matanya sudah dioles dengan arak
hangat..."
"Apa hubungannya antara mata mayat
yang tidak tertutup dengan kita?"
"Siauya, orang mati yang matanya
terus terbuka, itu tandanya ia mati penasaran.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 82
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Arwahnya tidak akan segera buyar dan akan
terus berkeliaran, aku kuatir...aku
kuatir...hah!!"
A-piao berteriak dengan pucat, ia
terkejut sekali ketika mendengar jendela
ruangan itu berkelotak terhembus angin
malam. Liu Jing-yang dan beberapa hamba
setia lainnya ikut tersentak kaget.
"Bangsat!" bentak Liu Jing-yang dengan
marah setelah rasa kagetnya sendiri hilang.
"Kau mengagetkan saja! Badanmu begitu
besar tetapi nyalimu begitu kecil. Kau kira aku
percaya segala omongan tahyul tentang arwah
yang bergentayangan membalas dendam?"
"Maaf, Siauya," kata A-Piao dengan
tersipu-sipu. Tapi matanya masih berkali-kali
melirik ke jendela. Ia membayangkan dari
jendela itu akan terjulur sepotong tangan
perempuan yang pucat dan membusuk,
melayang ke arah lehernya, dan tak terasa A
piao mengerutkan lehernya.
Liu Jing-yang sendiri sebenarnya agak
kecut hatinya. Tapi ia pura-pura tetap tertawa
tawa, meskipun tertawanya agak sumbang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 83
Rewriter & Pdf Maker : OZ
karena dipaksakan. Andaikata ia benar tidak
percaya tahyul, paling tidak suara hati
nuraninya sendiri akan terus menghantui dan
menuduhnya. Hati nurani adalah hakim terbaik
dalam diri semua orang, tapi banyak orang
lebih suka "memecat" hakim ini dari
kedudukannya, atau membungkamnya sama
sekali.
Setelah menelan ludahnya sendiri, A
piao berkata lagi, "Mudah-mudahan Siauya
benar. Tapi sebaiknya kita sedia payung
sebelum hujan..."
"Bagaimana?"
"Hwesio di klenteng Po-te-si itu
kabarnya bisa membuat jimat pengusir hantu
gentayangan..."
"Ah, nyalimu betul-betul nyali tikus,"
sahut Liu Jing-yang sambil pura-pura tertawa
tidak takut. "Tapi aku kasihan kepadamu,
daripada hatimu tidak tenteram, baiklah besok
kita temui hwesio di kuil Po-te-si itu..."
Peristiwa matinya Ui Kiong dan Yo Kim
hoa itu tidak banyak mempengaruhi pendapat
umum yang sudah terlanjurmenghormati
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 84
Rewriter & Pdf Maker : OZ
keluarga Liu itu. Kendati bagaimanapun
penasarannya sanak keluarga para korban,
namun mereka tidak berdaya berbuat apa-apa.
Mereka cuma orang-orang kecil, tak ada yang
sudi mendengarkan suara mereka.
Apalagi, tidak lama setelah peristiwa
itu, pihak Liu-keh-chung kembali memamerkan
kedermawanannya. Membagi-bagikan beras
dan pakaian kepada ribuan orang miskin di
Lok-yang, menyumbang pembangunan sebuah
kelenteng besar di tengah kota Lok-yang,
membantu biaya pembangunan sebuah
jembatan batu yang ambruk kena banjir. Itu
membuat nama keluarga Liu semakin harum
dan semakin dipuja-puja.
Entah karena kedermawanan
keluarganya, entah pula karena keampuhan
jimat penangkal hantu yang tak pernah lepas
dari tubuhnya, maka Liu Jing-yang belum
pernah sekalipun mendapat gangguan hantu
dari manapun juga. Ia tetap saja menjadi
pujaan kaum wanita di Lok-yang, dan kaum
lelakinya membungkuk hormat apabila tandu
bertirai biru itu lewat di jalan raya. Beberapa
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 85
Rewriter & Pdf Maker : OZ
orang tua menyayangkan bahwa pemuda
setampan, sepintar dan sekaya itu belum juga
ketemu jodohnya. Entah keluarga mana yang
kelak kejatuhan rejeki menjadi besan Liu-keh
chung?
**OZ**
BAGIAN DUA
PERKAMPUNGAN keluarga Liu yang
terletak di lereng bukit yang sejuk menghijau
dengan pepohonan itu, sedang berada dalam
suasana sibuk. Beberapa hari lagi,
perkampungan itu akan merayakan hari ulang
tahun ke 65 dari si kepala marga, Liu Hok-tong
alias Liu Lo-hu, Liu si macan tua.
Hari ulang tahun itu akan dirayakan
secara besar-besaran, hari itu bukan saja akan
menjadi hari besar buat anak-cucu keluarga
Liu sendiri, tetapi juga untuk rakyat Lok-yang.
Pada kesempatan itu, Liu Hok-tong akan
melakukan suatu upacara yang di kalangan
persilatan lazim disebut "mencuci tangan di
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 86
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mangkok emas," artinya mengundurkan diri
dari kegiatan dunia persilatan, sekaligus juga
menyerahkan pimpinan perkampungan
keluarga itu kepada anak tertuanya, Liu Goan.
Bagi rakyat Lok-yang, akan ada
sedekah besar-besaran untuk kaum miskin,
pesta kembang api, pertunjukan wayang potehi
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dengan dalang yang datang khusus dari Pak
khia, dan macam-macam acara hiburan yang
serba raksasa.
Orang-orang yang sudah mendapat
undangan untuk menghadiri perayaan itu juga
bukan orang-orang sembarangan, melainkan
juga "raksasa-raksasa" pula. Ada raksasa
keuangan yang kekayaannya menggunung,
raksasa dunia persilatan yang namanya
menggetarkan, atau raksasa-raksasa
pemegang kekuasaan alias orang-orang
pemerintahan yang berpangkat tinggi dan
punya hubungan baik dengan Liu-keh-chung.
Singkatnya, perayaan itu benar-benar akan
mengangkat nama Liu-keh-chung setinggi
tingginya, membuat pamor secemerlang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 87
Rewriter & Pdf Maker : OZ
cemerlangnya untuk diwariskan kepada anak
cucu.
Liu Hok-tong hampir 65 tahun usianya,
tapi ia bukan seorang kakek yang loyo
meskipun rambutnya sudah putih semua.
Pundaknya tetap keras seperti besi, lengannya
masih kuat menggerakkan goloknya yang berat
untuk memainkan tigaratus duapuluh empat
jurus Liu-keh-to-hoat (ilmu golok keluarga Liu)
sampai habis. Perutnya agak gendut karena
hidup makmur dalam beberapa tahun terakhir
itu. tetapi perut besar itu tidak kedodoran
dengan lemak, melainkan keras seperti batu.
Gelarnya sebagai si Macan Tua bukan sekedar
untuk menakut-nakuti tukang copet di pasar,
melainkan benar-benar sesuai dengan
kenyataannya.
Dalam waktu beberapa hari menjelang
perayaan, orang-orang yang keluar masuk Liu
keh-chung telah meningkat jumlahnya. Ada
gerobak-gerobak atau pikulan-pikulan yang
mengangkut bahan makanan yang tak
terhitung jumlahnya, tukang-tukang masak
yang terkenal sudah diundang datang dan siap
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 88
Rewriter & Pdf Maker : OZ
memamerkan suguhan istimewa kebanggaan
masing-masing. Segerobak penuh gulungan
kain didorong masuk ke perkampungan,
bersama puluhan tukang jahit dari kota Lok
yang. Pada hari perayaan nanti, ratusan
pegawai Liu-keh-cung, lelaki atau perempuan
akan memakai pakaian seragam baru yang
indah. Dapat dibayangkan bahwa suasana
pesta nanti tidak akan kalah hebanya dengan
pesta-pesta di rumah para bangsawan di Pak
khia, ibukota kekaisaran. Berapapun biaya
yang harus dikeluarkan, Liu Hok-tong tidak
peduli, tetapi perayaan ulang tahunnya harus
dapat mengangkat pamornya tinggi-tinggi.
Namun mendadak suatu peristiwa telah
mengganggu suasana gembira di
perkampungan keluarga itu.
Pada suatu siang, dua orang lelaki yang
berpakaian seperti kuli memikul sebuah peti
mati dan berjalan mendekati pintu gerbang
Liu-keh-chung. Wajah kedua pemikul peti mati
itu kelihatan ragu-ragu, begitu pula langkah
kaki mereka, namun toh mereka terus
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 89
Rewriter & Pdf Maker : OZ
melangkah sehingga tiba di depan pintu
gerbang perkampungan keluarga itu.
Di situ ada beberapa pegawai Liu-keh
chung yang sedang bekerja. Ada yang sedang
mengecat daun pintu gerbang serta papan
nama Liu-keh-chung agar mengkilat kembali,
mengapur tembok, memotong rumput, atau
membersihkan sepasang ciok-say (singa batu)
yang mengapit pintu gerbang dengan
gagahnya. Ketika pegawai-pegawai itu melihat
orang memikul peti mati ke depan pintu
gerbang, maka mereka pun mengerutkan alis.
Untuk orang yang percaya segala macam
isyarat dan firasat, kedatangan sebuah peti
mati di depan pintu rumah itu sungguh bukan
suatu alamat baik. Apalagi dalam suasana
ulang tahun Liu Loya, semua orang mendoakan
panjang umur, masa sekarang malah ada
kiriman peti mati?
"He, apakah kalian tidak salah alamat?"
beberapa pegawai Liu-keh-chung telah
meninggalkan pekerjaannya masing-masing,
dan mengerumuni kedua pemikul peti mati
yang gemetar ketakutan itu.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 90
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Maaf tuan-tuan, kami hanya
menjalankan perintah untuk mengirimkan
kemari..."
"Omong kosong!" bentak seorang
pegawai Liu-keh-chung yang bertubuh kekar.
Ia punya kegemaran yang sama dengan A
piao, yaitu menjotos orang-orang tak berdaya.
Begitu pula kali ini tinjunya sudah dikepalkan
dan tinggal mengirim ke sasaran saja.
Bentaknya, "Seluruh perkampungan
kami dalam keadaan sehat, bakal panjang
umur semuanya. Peti mati ini dipakai oleh
nenekmu saja, sana, bawa pulang!"
Kedua pemikul itu sampai berjongkok
karena takutnya. Salah seorang dari mereka
bicara dengan suara gemetar,
"Ampun...ampun...tuan-tuan, kami hanya
menjalankan perintah..."
"Biarpun hanya menjalankan perintah,
juga harus membuka mata lebar-lebar supaya
tidak nyasar ke alamat yang salah! Kau tidak
tahu bahwa tempat ini adalah Liu-keh-chung?!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 91
Rewriter & Pdf Maker : OZ
"Ampun, tuan, perintah itu memang
menuruh kami mengantarkan barang ini ke
Liu-keh-chung. Kami tak kuasa menolak..."
"Kurang ajar! Siapa yang menyuruh
kalian?!"
"Kami...benar-benar tidak tahu. Tapi
mereka mengancam akan menumpas keluarga
kami kalau tidak mentaati perintah..."
Ribut-ribut di depan pintu gerbang itu
telah memancing lebih banyak orang untuk
mengerumuni kedua pemikul peti dan
bawaannya itu.
Beberapa pegawai semakin gencar
mencaci-maki, malah ada yang sudah siap-siap
memukul pula, sehingga kedua pemikul peti
mati itu nampak semakin ketakutan.
Entah siapa yang melaporkan ke dalam,
dari dalam muncul pula anak tertua Liu Hok
tong, Liu Goan yang beberapa hari lagi menjadi
Chungcu menggantikan ayahnya. Agaknya Liu
Goan ingin ikut menyelesaikan ribut-ribut itu
pula. Ia diikuti oleh dua anak laki-lakinya yang
tampan-tampan, Liu Jing-yang dan Liu Jing
kiam.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 92
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Liu Goan adalah seorang lelaki berusia
42 tahun, bertubuh pendek gemuk dan berkulit
putih seperti bayi sehat, mukanya juga berseri
seri sehingga ia dijuluki Siau-bin-hou (Harimau
Muka Tertawa). Di balik tampangnya yang
tidak menakutkan itu, Liu Goan terkenal
dengan ilmu pukulannya yang hebat. Pernah
utusan dari sebuah desa datang ke Liu-keh
chung untuk minta bantuan, karena desanya
diganggu sepasang harimau besar yang keluar
dari hutan. Satu regu prajurit yang
didatangkan dari Lok-yang tidak sanggup
menangkap sepasang harimau yang buas itu,
malah beberapa prajurit luka-luka. Namun Liu
Goan seorang diri masuk ke hutan tanpa
senjata. Keesokan harinya, Liu Goan keluar
dari hutan sambil menyeret bangkai sepasang
harimau itu. liu Goan sendiri hanya luka-luka
kecil di punggung dan betisnya, sejak itu
bertambah gentarlah orang terhadap keluarga
Liu.
Ketika Liu Goan dan kedua anaknya tiba
di pintu gerbang, pegawai-pegawai yang
berkerumun itu segera menyibak. Pegawai
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 93
Rewriter & Pdf Maker : OZ
bertubuh kekar tadi tanpa disuruh telah
menceritakan kedatangan peti mati itu, tak
lupa menceritakan keberanian dirinya sendiri
ketika memarahi kedua pembawa peti mati itu,
demi membela majikannya.
Sementara itu, biarpun kelihatan takut
sekali, kedua pembawa peti mati itu tak juga
beranjak pergi.
"Betulkah kalian tidak tahu siapa yang
menyuruh kalian?" tanya Liu Goan kepada
kedua tukang pikul itu setelah mendengar
keterangan pegawainya. Dijawab dengan
anggukan kepala berbareng oleh kedua
pemikul itu.
"Bohong! Mereka pasti hanya berpura
pura tidak tahu untuk menghindari tanggung
jawab. Liu Toaya, lebih baik mereka ditangkap
dan diserahkan kepada petugas keamanan di
Lok-yang supaya diperiksa!"
"Jangan! Jangan!" kedua tukang pukul
itu meratap ketakutan.
Kata Liu Goan kepada pegawai
pegawainya, "Agaknya mereka memang benar
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 94
Rewriter & Pdf Maker : OZ
benar tidak bertanggung jawab untuk ini.
Jangan ganggu mereka."
Beberapa pegawai Liu-keh-chung
segera berebutan berseru untuk menjilat, "Liu
Toaya memang sangat bijaksana dan pemurah.
He, kalian berdua, cepatlah pergi!"
Mendapat pujian dari pegawai
pegawainya, Liu Goan semakin menunjukkan
kebijaksanaannya lagi, "Dan berikan masing
masing satu tahil kepada mereka..."
Kedua pemikul peti mati itu terbungkuk
bungkuk mengucapkan terima kasih, setelah
menerima masing-masing satu tahil maka
mereka pun meninggalkan tempat itu.
"Bagaimana dengan benda keparat ini,
Liu Toaya?" tanya seorang pegawai sambil
menunjuk peti mati itu.
"Gotong ke belakang dan jadikan kayu
bakar!" perintah Liu Goan.
Dua orang pegawai bertubuh kuat
segera maju untuk mengangkat peti mati itu,
namun salah seorang dari mereka tiba-tiba
berseru kaget, "Liu Toaya, coba lihat! Di atas
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 95
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 96
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tutup peti mati ini agaknya ada guratan
guratan yang merupakan tulisan!"
Liu Goan, Liu Jing-yang dan Liu Jing
kiam serempak maju merubung peti mati itu
dan membaca guratan-guratan halus itu.
"Kepada Toako Liu Hok-tong yang terhormat, semoga
Toako tidak lama lagi dengan nyaman akan tidur dalam
peti ini. Untuk Toako, sengaja kami pilihkan yang paling
baik buatannya, terbuat dari bahan yang terbaik pula."
Dari saudara-saudara yang malang.
Di bawah surat itu tidak ada nama
pengirimnya, hanya ada gambar kasar yang
agaknya merupakan lambang tertentu. Ada
gambar seekor elang yang tengah membuka
sayapnya, dan di bawah gambar elang itu ada
lukisan sebatang golok ku-gi-to (golok bergigi
seperti gergaji) berdampingan dengan gambar
sebatang kampak bertangkai pendek yang
bersilangan dengan sebatang pisau belati.
Wajah Liu Goan merah padam ketika
membaca tulisan yang amat menghina
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 97
Rewriter & Pdf Maker : OZ
ayahnya itu. tiba-tiba ia berteriak keras dan
menghantamkan tinjunya ke tutup peti mati
itu. luar biasa akibat pukulannya. Tutup peti
mati yang terbuat dari kayu merah Lam-yang
yang keras dan ulet itu, dan tebalnya hampir
sejengkal, ketika tertimpa tinju Liu Goan
segera pecah berantakan menjadi beberapa
keping.
"Cepat kejar kedua orang tadi dan seret
kembali ke sini!" perintah Liu Goan geram.
Tukang-tukang pukul Liu-keh-chung
yang bertubuh tegap-tegap itu segera lari
berhamburan ke arah menghilangnya kedua
tukang pikul tadi. Karena latihan yang teratur,
mereka dapat berlari dengan keras. Kedua
pemikul tadi berjalan dengan langkah
terbungkuk-bungkuk dan perginya pun belum
lama, tapi aneh bin ajaib, bayangan tubuh
kedua pemikul peti tadi tak diketemukan!
Bahkan kemudian kuda-kuda yang
segar dikeluarkan dari istalnya untuk
membantu mengejar orang-orang tadi. Yang
mereka dapatkan hanya debu dan
kemendongkolan campur kemarahan.
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 98
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Pengiriman peti mati itu
membayangkan bahwa Liu-keh-chung yang
dipuja-puja seperti sarang malaikat itu telah
mendapat tantangan. Tapi kebanyakan orang
masih percaya bahwa menantang Liu-keh
chung sama saja dengan mencari penyakit.
Legenda tentang ketangguhan dan kehebatan
orang-rang keluarga Liu sudah terlanjur
mengakar dalam hati rakyat Lok-yang.
Tapi rakyat Lok-yang, bahkan angota
anggota keluarga Liu sendiri tidak tahu bahwa
hati Liu Hok-tong sangat terguncang ketika
diberitahu Liu Goan tentang lambang-lambang
di atas tutup peti mati itu. Berpuluh tahun
kegentaran tak pernah singgah di hati si Macan
tua, tapi sekarang hatinya tergoncang, hanya
saja ia tetap berusaha menyembunyikan
goncangan hatinya itu dari pandangan orang
lain. Ia masih tetap ingin menjaga
kegagahannya sebagai si Macan Tua.
Sementara itu, kedua pemikul peti mati
yang dikejar-kejar itu sudah berada cukup jauh
dari perkampungan. Mereka tidak lagi berjalan
terbungkuk-bungkuk, melainkan melangkah
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 99
Rewriter & Pdf Maker : OZ
secepat terbang dan dengan tubuh yang tegap.
Mereka melangkah di perbukitan sekitar
perkampungan, dan agaknya langkah kuda pun
tidak bisa menandingi ketangkasan kaki
mereka.
Salah seorang dari mereka bertubuh
ramping dan berwajah tampan meskipun
usianya sudah setengah abad lebih. Ia berkata
kepada temannya, "Ji-ko (kakak ke dua), tadi
sudah kau lihat sendiri betapa hebatnya
keadaan perkampungan tadi? Luas, besar,
terhormat, dan entah berapa banyak kekayaan
yang tersimpan di dalamnya?"
Yang dipanggil "kakak ke dua" itu
berusia 6 atau 7 tahun lebih tua dari
temannya, badannya agak pendek namun
kekar penuh otot, gerak geriknya gesit luar
biasa meskipun tiga perempat dari rambutnya
sudah berwarna kelabu. Matanya
memancarkan cahaya yang menggidikkan hati,
membayangkan betapa besar sakit hati yang
tersimpan dalam batinnya.
Mata si pendek kekar itu semakin
menyala ketika mendengar ucapan teman
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 100
Rewriter & Pdf Maker : OZ
seperjalanannya itu. Sahutnya, "Ya, biarpun
baru kita lihat luarnya tetapi aku sudah bisa
membayangkan bagaimana mewahnya bagian
dalamnya. Berpuluh tahun bajingan itu tinggal
dalam rumah yang besar dan hangat, makan
kenyang dan berpakaian bagus, dihormati
sebagai dermawan, sedangkan kita? Hidup
seperti gelandangan, bahkan seperti binatang.
Siang hari terpanggang cahaya matahari
padang pasir bedebah itu, malam hari kita
Teror Elang Hitam Karya Stevanus SP di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menggigil kedinginan dan mengais-ngais
makanan untuk melanjutkan hidup. Padahal
masing-masing kita punya hak sepertiga dari
harta karun itu...!"
"Ya. Tapi kini saat pembalasan sudah
hampir tiba untuk si pengkhianat itu. kita
bukan saja akan mengambil bagian kita, tapi
juga menumpas keturunannya tanpa sisa,"
geram si wajah tampan. "Liu Hok-tong sendiri
jangan dibunuh, cukup dirampas saja segala
miliknya, biar dia mengalami bagaimana
sengsaranya sebagai gelandangan yang
kelaparan dan kedinginan, hidup sebatang kara
tanpa keluarga!"
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 101
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Percakapan kedua "pemikul peti" itu
saling menyalakan kemarahan di hati masing
masing. Mereka membicarakan Liu Hok-tong
dengan nada yang sengit sekali.
"Kau benar, sam-te (adik ke tiga),
penderitaan apapun yang pernah kita alami
gara-gara penghianatannya, haruslah dialami
olehnya pula. Aku bahkan ingin ia lebih
menderita dari kita. Kita jatuhkan dia dari
tahtanya bukan sekedar menjadi pengemis
saja, tetapi juga pengemis yang cacad, kita
patahkan kedua kakinya dan kita lepaskan di
tengah-tengah kota Lok-yang. Tentu menderita
sekali perasaannya kalau dari Tuan Besar Liu ia
berubah menjadi seorang yang paling hina. Ha
ha-ha...!"
"Tapi semua tindakan kita harus dengan
persetujuan Po-cu (majikan benteng), jangan
sampai keluar dari garis rencana yang sudah
ditetapkan oleh Po-cu, " kata si muka tampan.
"Kalau aku tdak ingat pesan Po-cu, tadi aku
sudah melompat masuk ke perkampungan
untuk mencari dan merobek-robek tubuh Liu
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 102
Rewriter & Pdf Maker : OZ
Hok-tong. Tapi aku selalu teringat pesan Po
cu."
Si pendek kekar mengangguk-angguk.
"Benar, kita tidak boleh menyimpang dari
rencana Po-cu. Beliau yang menghutangkan
nyawa kepada kita, bahkan mengajari kita
beberapa jurus lihai sehingga kita menjadi
seperti sekarang ini."
"Tapi aku hampir tidak tega (sabaran?)
melihat lagak tengik anak cucu bajngan
tadi...!"
Setelah berkata demikian, si muka
tampan itu membentuk ibu jari, telunjuk dan
jari tengahnya menjadi seperti kuku elang,
sementara jari manis dan jari kelingkingnya
tertekuk rapi. Diayunkannya tangan itu
menyambar sebatang pohon di pinggir jalan.
Akibatnya di kulit pohon itu muncullah tiga
jalur guratan disertai serbuk kayu yang
berhamburan. Dalamnya masing-masing
guratan hampir setengah jari. Itulah Tay-lek
eng-jiau-kang (tenaga kuku elang bertenaga
raksasa) yang mengerikan, kalau mengenai
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 103
Rewriter & Pdf Maker : OZ
tubuh manusia akan sanggup meremukkan
tulang.
Kalangan persilatan di wilayah utara sudah
paham kehebatan jenis ilmu itu, tetapi tidak
banyak hitungannya yang bisa mencapai
tingkatan sehebat itu.
"Ilmumu meningkat pesat dalam
beberapa bulan terakhir ini, sam-te, aku yakin
si bangsat she Liu itu tidak akan bisa
menandingimu sekarang."
"Tapi kita tidak boleh memandangnya
enteng. Kabarnya dia dijuluki Liu lo-hou,
tetntunya selama ini juga melatih ilmu silatnya
dengan sungguh-sungguh."
Si pendekar kekar tertawa menghina,
"Tentu saja dia latihan dan ilmunya meningkat,
tetapi sampai seberapa tajam meningkatnya?
Ia latihan di tengah kelimpahan dan
kemakmuran, sebaliknya kita latihan di tengah
alam gurun pasir yang keras dan penuh
keprihatinan, kita akan lebih sanggup
bertarung keras dibandingkan dia!"
Tengah mereka bercakap-cakap sambil
berjalan semakin lambat, tiba-tiba tanah yang
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 104
Rewriter & Pdf Maker : OZ
mereka pijak serasa bergetar, dari depan
terdengar derap rombongan berkuda disertai
debu yang mengepul tinggi. Dari kejauhan
belum bisa diperkirakan berapa banyak jumlah
penunggang-penunggang kuda itu, tapi jelas
tidak sedikit jumlahnya.
"Bagaimana, Ji-ko?"
Wajah sang kakak ke dua nampak
menegang, kemudian ia cepat mengambil
keputusan. "Kita tidak tahu siapa yang datang
itu, yapi lebih baik jangan menampakkan diri
lebih dulu. Kalau mereka itu kawanan kuku
garuda (tentara kekaisaran) maka kita akan
mendapat kesulitan karena kita ini orang-orang
buronan."
Hampir bersamaan, kedua orang itu pun
mengayunkan tubuh dan melayang ke atas
pohon-pohon rimbun di tepi jalan. Sekejap
kemudian tubuh mereka telah tak kelihatan
karena tertutup dedaunan yang rimbun.
Keduanya memang lolos dari penjara dengan
cara membobol, karena itu tidak
mengherankan kalau mereka enggan bertemu
dengan tentara kekaisaran. Prajurit-prajurit
Teror Elang Hitam ? Stevanus, S.P.
Pustaka: Koh Awie Dermawan
Kolektor E-Book 105
Rewriter & Pdf Maker : OZ
biasa tidak mereka takuti, tapi mereka pun
maklum bahwa di kalangan tentara kekaisaran
ada banyak jago-jago berilmu tinggi.
Namun setelah dekat, terlihatlah bahwa
rombongan berkuda itu bukannya rombongan
tentara kekaisaran. Mereka adalah 20 orang
lelaki yang semuanya berpakaian ringkas dan
menyandang pedang di punggung masing
masing. Mereka juga membawa bendera kecil
berwarna biru yang disulam gambar pedang
berwarna putih.
"Mereka orang-orang Pek-kiam-pay
(Perguruan Pedang Putih), pecahan dari Heng
san-pay," bisik si kakak ke dua ke telinga si
adik ke tiga yang menongkrong di dahan
sebelahnya, di belakang rimbunnya
pepohonan.
Si adik ke tiga mengangguk. "Aku tahu.
Orang tua yang berkuda paling depan dan
berjubah biru itu tentu Ko Jun-lim, ketuanya,
yang berjuluk Pek-hong-kiam (Pedang Pelangi
Putih)."
"Benar. Ia adalah besan si bangsat Liu
Hok-tong. Anak perempuan Ko Jun-lim yang
Carry Me Down Karya Mj Hyland Lembah Patah Hati Lembah Beracun Karya Playboy Dari Nanking Karya Batara
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama