Dunia Anna Karya Jostein Gaarder Bagian 3
Manusia adalah makhluk individualistik, memikirkan diri sendiri, dan suka bermain-main. Setiap usaha untuk menyelamatkan manusia dan bumi yang kita tinggali ini, haruslah memperhatikan sifat tersebut. Mari, saya tunjukkan sebuah contoh berikut ini.
Mari, kita asumsikan bahwa anda suka pada harimau dan ingin berbuat sesuatu untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan. Lalu, anda bisa pergi ke kota dan bertanya kepada orang-orang yang anda temui berapa banyak di antara mereka yang bersedia ikut membayar supaya habitat harimau dapat diselamatkan. anda mungkin sambil membawa sebuah kotak amal dan mengumpulkan uang untuk Dana Harimau, atau anda menyelenggarakan bazar, pasar malam, atau sebuah lotere besarbesaran. Karena kita sedang berurusan dengan manusia di sini, maka yang paling tepat ialah lotere atau pasar malam.
Hampir semua orang bersedia memberi satu krone untuk harimau, tanpa pikir panjang, ada yang bersedia memberi sepuluh kroner, kira-kira seharga yang biasa dibayarkan untuk sebatang cokelat atau kue brownies. Beberapa orang bersedia membayar seratus kroner untuk dana harimau, dan sebagian kecil mau merelakan seribu atau sepuluh ribu kroner, setidaknya bila hal ini didengungkan di korankoran. Kita juga tidak bisa menutup kemungkinan adanya satu dua orang investor kelas kakap penyuka harimau yang oleh sebab-sebab personal tertentu, seperti keinginan untuk menampilkan diri, bersedia mendonasikan satu juta dolar atau euro untuk usaha penyelamatan harimau. Karya-karya seni, kan, biasa terjual dengan harga segitu, yaitu hal-hal yang merupakan hiburan mata selagi ia ada, tapi bukan sesuatu yang hidup, yang tidak akan bisa bereproduksi, dan yang tidak akan pernah berkembang. Cepat atau lambat seorang duda atau janda tua akan mewariskan seluruh kekayaannya demi kelestarian harimau, mungkin karena kakek sang duda atau janda dahulunya adalah seorang letnan inggris di india, dan sayangnya harus terlibat dalam penangkapan delapan ekor harimau, dan misalnya lagi, satu dari harimau-harimau itu kulitnya sekarang terhampar di lantai di depan perapian di perpustakaan keluarga di rumah mereka di Birmingham.
Kita bisa mendapatkan dukungan-dukungan semacam ini dari seluruh penjuru dunia, uangnya bisa dikirimkan ke akun yang sudah ditentukan, sebutlah akun harimau misalnya, dan taruhlah ada beberapa juta orang yang secara berkala mengirimkan sejumlah uang ke akun tersebut, misalnya sekali dalam sebulan, karena tentu saja bisa untuk menjadi
semacam bapak asuh harimau dan dengan cara ini beberapa miliar euro atau yuan bisa segera terkumpul untuk sebuah program besar-besaran untuk menjamin kelestarian habitat harimau. Pada tahap pertama, kita harus berinvestasi untuk menghentikan penangkapan dan perburuan ilegal, baik terhadap harimau itu sendiri atau mangsa mereka, dalam skenario terburuk kita bisa mengerahkan sepasukan penjaga hutan untuk melaksanakan tindakan urgen ini. Di pasar-pasar ilegal saat ini selembar kulit harimau bisa diperdagangkan seharga setengah juta kroner, dan harga itu terus meningkat seiring semakin menyusutnya populasi harimau di alam bebas. Harga itu juga terus meningkat seiring diperketatnya hukum atas kejahatan fauna semacam ini. Hukumannya tetap harus ditingkatkan. namun, program pengerahan pasukan penjaga hutan ini hanyalah langkah pertama, kemudian harus dibuat semacam koridor yang solid di setiap populasi harimau untuk mencegah perkawinan sedarah, dan kemudian harus disediakan binatang mangsa untuk kelangsungan hidup harimau, seperti babi hutan, rusa, dan antilop. ini berarti bahwa kita harus menyediakan juga habitat vegetatif yang penting untuk kelangsungan hidup binatang pemakan tumbuhan itu. Melestarikan harimau berarti sebuah rangkaian panjang pelestarian spesies tumbuhan dan hewan. Dengan demikian, harimau di sini hanyalah sebuah simbol untuk sesuatu yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri, dan bila harimau punah, itu adalah tanda alam sedang mengalami kerusakan.
" Oke," kata Anna. " Baiklah. Tapi, kenapa harimau? Ke napa bukan beruang kutub?" " Rasanya aku menjawab pertanyaan itu di kalimat selanjutnya," jelas Jonas.
Anna melanjutkan membaca:
Kenapa kita harus fokus pada suatu spesies tertentu? Kenapa bukan burung hantu atau rubah kutub? Kenapa bukan katak atau salamander? Lalu, bagaimana dengan seluruh spesies lain yang juga terancam? Jawabannya bahwa setiap spesies itu juga harus mendapatkan akunnya sendiri-sendiri. Selain dana pelestarian harimau harus ada seribu dana pelestarian lainnya. Maka, jadilah tepat 1.001 dana untuk pelestarian flora dan fauna, itu hanya sekadar angka yang enak diucapkan. Cukup besar untuk mencakup banyak hal. alih-alih memberikan sumbangan untuk kelestarian harimau, kita bisa memberikan sumbangan untuk sebuah dana yang lain, misalnya dana pelestarian singa atau dana pelestarian salamander yang juga berdasarkan alasan-alasan yang sangat personal, dengan kata lain alasan yang bersifat mental dan emosional. intinya ialah kebebasan memilih dan segala hal yang berkaitan dengan pilihan itu. Banyak laporan yang memperkirakan sebanyak satu juta spesies
terancam oleh adanya perubahan iklim. Tapi, hal itu tidaklah bisa dijadikan alasan yang tepat untuk menjalankan sejuta dana pelestarian itu. Kita mungkin perlu menyiapkan dana tersendiri untuk setiap spesies burung besar dan mamalia. namun, mungkin cukuplah dengan sebuah dana saja yang mencakup seluruh jenis kutu daun yang terancam punah. itu akan cukup untuk mewadahi ketertarikan dan kemurahan hati orang-orang yang dengan alasanalasan pribadi, seperti pengalaman masa kecil memiliki minat tertentu atas kutu daun. namun, untuk menyelamatkan kutu daun, tentunya kita harus menyelamatkan daunnya juga, dan mungkin itu artinya kita menyelamatkan kelinci dan rusa juga, dan pada gilirannya menyelamatkan kucing hutan (lynx) juga. Karena semua unsur alam itu saling tergantung satu sama lain. Keanekaragaman hayati sangat dipengaruhi oleh punahnya berbagai habitat sama besarnya dengan punahnya suatu spesies tertentu. Spesies yang telah kehilangan habitat alamiahnya dan bertahan hidup di kebun binatang hanyalah sekadar terhindar dari kepunahan total.
" Aku nggak ngerti deh, kok, kamu sempat-sempatnya mengetik semua ini."
Anna melirik Jonas, yang masih berdiri membelakanginya dan mengamati lembah lewat sebuah teropong tua. Dia tidak bisa melihat raut muka Jonas.
" Bagaimana menurutmu?" tanya Jonas. " Boleh juga. aku penasaran. Tapi, rasanya aku menyukainya." " Teruskan!"
Pertanyaan saya, sistem seperti apa yang bisa terus berkelanjutan untuk menciptakan partisipasi masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman hayati? apalagi, seperti yang sudah saya sebutkan kebebasan memilih adalah sebuah faktor penting. Mari kita lihat sebuah contoh:
Bayangkan seandainya orang dapat memilih pos mana dalam anggaran negara untuk menyalurkan pembayaran pajaknya alih-alih sekadar diwajibkan membayar 30 atau 40 persen pajak, yang terasa seperti sebuah denda masyarakat, karena kita tidak bisa memengaruhi penggunaan uang itu. Belum tentu akan terjadi kekacauan bila orang-orang bisa menyalurkan pajaknya untuk hal-hal tertentu, karena pasti akan ada yang memilih untuk menyalurkan seluruh pajaknya untuk kepentingan pertahanan, sebagian lagi untuk sekolah-sekolah, penelitian, pelestarian lingkungan, bantuan negara berkembang atau fasilitas angkutan umum, dan sebagian lain akan memilih museum, pendidikan anak usia dini, rumah sakit, opera, atau sistem perawatan orangtua. namun, keseluruhan hasil akhirnya akan tetap seperti sekarang. Bedanya ialah kepuasan dari para
wajib pajak. Sistem semacam ini akan menjaga kecenderungan manusia untuk halhal yang berbau pengaruh individu, kompetisi dan permainan.
Lalu, kita bisa melakukan hal yang sama dalam pelestarian lingkungan. Seandainya para politisi tibatiba menetapkan pajak lingkungan tersendiri, pasti banyak yang akan memprotesnya, dengan mempertanyakan apa yang dimaksud dengan lingkungan, dan kebijakan politik lingkungan apa yang terbaik dan terpenting? Jika alih-alih ditetapkan sejenis pajak yang lebih spesifik untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, yang seluas ruang lingkup berbagai tumbuhan dan hewan di alam, mungkin sebagian orang akan setuju, tapi tetap akan ada yang memprotes, misalnya spesies-spesies apa yang lebih penting untuk dilestarikan? Saya tidak menyukai serigala kata para peternak domba atau penggembala rusa kutub misalnya, dan orang kota yang biasa nongkrong di kafe pasti akan keberatan membayar pajak untuk sekelompok elang pemburu atau burung hantu salju, spesies yang memang tidak akan pernah bersentuhan dengan kehidupan para pengunjung kafe itu. namun, seandainya setiap wajib pajak dapat memilih satu sampai delapan spesies untuk menyalurkan pajak lingkungannya, maka masuklah unsur pendapat pribadi dan sukarela dalam hal ini. Jadi, orang akan bisa berpendapat, dan merasa dirinya penting.
Anna berkomentar:
" Tapi, kita juga akan membuat 1.001 macam dana pelestarian yang bisa diikuti oleh seluruh penduduk dunia, kan? Suatu hari orang bisa memasukkan satu-dua kroner untuk dana pelestarian beruang, dan pada hari lain mungkin dia jatuh hati pada rajawali emas, burung hantu, atau elang. Dan setidaknya setahun sekali, misalnya saat hari natal, orang bisa menyisihkan satu-dua kroner untuk spesies yang terancam, seperti salamander atau katak?"
" Atau sebaliknya, untuk salamander dan katak seminggu sekali serta rajawali emas dan elang untuk Natal dan tahun baru. Mana, sih yang duluan, elang atau katak?" " Katak," kata Jonas.
" Elang, kan perlu sesuatu untuk dimakan?" " Dan sebelum katak?" " Serangga atau arthropoda & dan cacing tanah. aku pernah melihat seekor katak menyantap seekor cacing tanah bulat-bulat." " Dan sebelum itu?" " Tumbuhan & jamur & dan organisme bersel satu."
" Tapi Jonas, ini nggak oke. nggak mungkin kamu mengetik semua ini hari ini. aku nggak percaya. atau dengan kata lain, aku tidak percaya padamu!" " Gimana kalau terus aja bacanya?" Dan Anna membaca lagi:
Namun, saya mendengar sebuah keberatan. apakah orang-orang akan benar-benar peduli dengan alam? Bukankah kita telah membuat dunia ini seperti sebuah taman hiburan besar? ada begitu banyak atraksi menarik untuk dipilih yang melenakan kita untuk bisa bersama-sama melaksanakan tugas kemanusiaan yang besar semacam ini. Kita hidup bersama dalam sebuah planet, tapi tidak semua dapat berpikir dalam ruang lingkup seluruh planet. ada terlalu banyak kebebasan di dunia ini, terlalu banyak hak bagi setiap individu, terlalu banyak daya beli bagi si kaya, terlalu banyak drum minyak dan mesin jet untuk dipakai oleh orang-orang paling kaya, dan terlalu sedikit tanggung jawab atas sumber daya alam. ada beribu aspek kehidupan yang menyita perhatian orang sebelum mereka sempat memikirkan hal yang aneh seperti kepentingan lingkungan dan planet ini. Lihatlah apa yang ditulis di koran-koran dan majalah tentang olahraga dan perjudian, restoran dan anggur, mobil dan kapal cruise, telepon seluler dan komputer, berkebun dan interior, masak dan olahraga, obatobatan dan penyakit, kesehatan dan kecanduan, seks dan gaya hidup .& Di luar segala pembicaraan tentang gosip dan skandal itu. Setiap hari selalu ada saja seorang bintang televisi atau film yang kalau tidak menikah, ya bercerai, yang kalau tidak kecanduan obat, ya sedang menjalani rehab atas kecanduannya. inilah yang dibicarakan orang kebanyakan. Di seputar inilah orang-orang berkumpul. itulah yang mereka inginkan. Kita telah menjauhkan diri kita dari alam tempat kita hidup dan mengabaikan seluruh eksistensi. Sudah sebegitu jauh hingga kebanyakan orang lebih bisa menyebutkan nama-nama pemain sepak bola dan bintang film ketimbang menyebutkan jenis-jenis burung.
Ke mana arah semua ini? Saya berpendapat bahwa dengan cara manusiawi seperti itulah kita mungkin dapat menyelamatkan 1.001 spesies flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Melalui kecenderungan manusiawi semacam itu, maksud saya. Sangat penting untuk mempertimbangkan hal-hal semacam itu. Kita cuma perlu menggeser sebagian dari fokus orang-orang pada hasil pertandingan olahraga, gosip selebriti, dan apa yang dibilang " seni" dan " budaya" ke masalah dunia, ke lingkungan hidup, dan sejumlah spesies flora dan fauna yang saat ini terancam kerusakan. Jadi, mereka bisa terus bercakap-cakap seperti sediakala, tapi sekarang bisa sedikit berbincang tentang burung murre, burung puffin, dan badak juga tidak hanya tentang arsenal atau Tottenham. Bisa dibuat juga semacam permainan taruhan untuk spesiesspesies terancam, tentu tidak ada kendala untuk hal semacam ini: Apa akan ada penarikan lotere untuk burung puffin tanggal 31 Juli ini? Tidak, tapi
saya menjual lotere gesek untuk burung hantu salju. Atau, kalau kamu tidak terlalu berminat pada burung, saya juga ada lotere untuk lynx, penarikan lotere lynx tahun ini akan dilakukan besok, dan hasil penarikannya bisa dilihat di Internet mulai besok malam. Saya bisa membayangkan percakapan semacam itu. Saya bisa mendengarkan percakapan hangat semacam itu yang akhirnya berpihak pada lingkungan: Tidak, hari ini aku yang traktir, aku baru saja menang sedikit dari lotere kurakura .&
Anna ternganga. Tapi, Jonas masih terus membelakangi nya. " Jonas & Jonas!"
Lalu, Jonas membalikkan badannya. " Gila kamu!" kata Anna. " ini bagus sekali, lho. Tap i Jonas, kamu rasanya perlu ke psikolog, deh. atau, kita bisa pergi ke Oslo lagi. Kamu bisa konsultasi panjang dengan Benjamin. Begitu dia mendapatkan Ester kembali dari Afrika!" Jonas nyengir, dan Anna meneruskan membaca:
Satu persyaratan untuk semua itu ialah adanya sebuah katalog yang dilengkapi dengan akun untuk setiap spesies flora dan fauna yang terancam kepunahan, sebuah daftar yang dapat diakses dengan mudah di internet. untuk setiap keluarga spesies terancam itu dapat diselenggarakan lotere menarik dengan lingkup dunia, misalnya untuk seluruh keluarga spesies kucing, burung hantu atau beruang, atau pertaruhan yang lebih besar dengan penarikan setiap dua tahun sekali untuk semua ordo binatang, seperti binatang pemangsa, unggas, dan binatang berkuku belah. Penarikan-penarikan lotere yang besar bertingkat nasional tentu saja disiarkan lewat televisi, di mana para seniman negeri ini berebut untuk mempertunjukkan gaun-gaun barunya dan setelan-setelan gayanya, dan penarikan yang bersifat global akan disiarkan ke seluruh penduduk dunia lewat TVshow terkenal. Kadang-kadang bisa juga diselenggarakan lotere tingkat terbatas, misalnya tentang berapa ekor hewan yang masih hidup untuk sebuah spesies yang terancam, karena harus terus dicatat berapa banyak individu yang masih ada di alam.
Namun, saya bertanya kembali: apakah ada alasan untuk percaya bahwa penduduk dunia mau ikut serta dalam permainan besar semacam ini untuk kepentingan flora dan fauna dunia? Jawaban saya ialah bila kita bisa menghabiskan istirahat makan siang atau pada malam hari untuk membicarakan kemungkinan sebelas anggota sebuah regu dalam dua kali 45 menit dapat memasukkan bola ke gawang lawan beberapa kali atau sebaliknya, maka bukan tidak mungkin dalam kondisi tertentu orang bisa
peduli untuk tahu berapa banyak lagi singa yang masih hidup di dunia ini, atau berapa banyak simpanse. Terlebih bila orang bisa mengharapkan hadiah uang untuk itu, atau mungkin menuai sedikit ketenaran walaupun sejenak. Bayangkan apa yang orang bisa pelajari tentang alam dari berbagai sorotan terhadap permainan-permainan ini baik di komunitas lokal maupun di masyarakat yang lebih luas dan termasuk di kampung global. Sebagian kecil akan meraih hadiah besar, dan beberapa orang mungkin untuk beberapa saat bisa menjadi selebriti kaya: Dia itu hebat sekali. Dia berhasil menang di seluruh kategori binatang, baik itu moluska, artropoda, maupun vertebrata. Sekarang, dia tibatiba muncul dengan mobil listrik dan apartemen dua tingkat di Homansbyen. Kenapa tidak? Jutawan fauna berani tampil beda dari jutawan lainnya.
" Oh tidak, Jonas. Rasanya kamu sudah berlebihan, deh. Ini mulai terasa seperti sebuah blog atau artikel koran sekolah." " Kamu belum baca semuanya." " ini pasti bukan sesuatu yang kamu tulis hari ini, deh. Apa kamu mengambilnya dari internet?" Jonas tersenyum. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menjawab pertanyaan itu, dan Anna melanjutkan membaca:
Mungkin bisa terkesan bahwa saya beraliansi dengan setan. namun, saya sebenarnya hanya ingin beraliansi dengan sifat dasar manusia. Menurut saya bila apa yang telah diperbincangkan tadi bisa mendapatkan sebuah muatan baru, maka biarkanlah bentuknya tetap seperti semula. Kita tidak berlebihan bila menyebut bahwa orang-orang dewasa kadang kala mengingatkan kita pada bangsa kera atau anak-anak kecil. Faktanya ialah kita berasal dari keduanya. Jadi, kita harus melestarikan kompetisi karena manusia suka bersaing: Berapa ekor harimau lagi yang masih ada di bumi? Dan di mana mereka tinggal? Ayo, jawab dengan tepat kalau tidak, maka mereka akan punah .& Baiklah, baiklah. Dan apa yang harus disiapkan agar populasi tersebut dapat bertahan hidup? Ayo, pikirkan baikbaik karena kalian hanya punya satu kesempatan .& Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi habitat harimau, maksud kamu keduanya baik jenis harimau bengali atau siberia, dan apa yang tidak boleh kita lakukan .& Lalu, kalian akan memasukkan problematika harimau ini ke dalam konteks global. Buatlah sebuah laporan kondisi singkat tentang populasi jenis kucing di dunia, familia Felidae. Lalu terakhir, jelaskan apa yang telah terjadi di luar sana selama setengah tahun terakhir. Dalam hal ini, tiaptiap tim harus memberikan jawaban yang benarbenar akurat & .
Bayangkan betapa menyenangkannya bila suatu hari orang-orang
berkerumun membaca sebuah berita utama di kolom-kolom gosip koran? Seorang desainer interior mendukung penyelamatan 114 jenis vertebrata yang terancam .& Seorang guru bahasa Inggris adalah seorang penyayang jenis katak dan salamander .& Bapak Dosen Hjort mewariskan seluruh hartanya untuk dana penyelamatan hewan berkuku belah & . Seorang petani di Vinstra menjual sebuah pertanian tua dan menghibahkan seluruh hasil penjualannya untuk singa .& Seorang penerima pensiun minimum tetap memberikan bantuan mingguannya bagi penyelamatan rubah Arktik .... Siapa yang telah melakukan terbanyak untuk habitat burung pada tahun yang lalu? Kemeriahan sebelum siaran TV cerita rakyat Gullfuglen di hari Minggu .&
Dan orang tentu berharap untuk mendapatkan sesuatu. Mereka senang mendapatkan sesuatu yang konkret yang bisa dipajang di dinding atau di atas rak perapian. Barang siapa telah memberikan seribu kroner untuk habitat rusa kutub akan mendapatkan sebuah dasi kupu-kupu atau ikat pinggang dengan warna tertentu, dan kalau orang telah membayar lewat dari lima ribu kroner, dia bisa mendapatkan dasi kupu-kupu atau ikat pinggang dengan warna lain. Kemudian percakapan dan pujian bisa berlanjut, ini hal yang bagus, sifat dasar manusia yang sehat dan normal bisa tersalurkan. atau, orang bisa duduk di rumah sambil saling meng-google satu sama lain: Tahukah Anda bahwa dia punya sabuk hitam untuk rusa kutub? Hal ini bisa jadi bahan percakapan saat makan siang di hari natal. ini bagus, bagus sekali. Saya mulai mencintai manusia lagi!
" Tapi, mana mungkin mengetik semua ini sebelum kamu naik ski. Rasanya kamu tadi cuma sepuluh atau lima belas menit lebih lambat dari yang aku kira. Bukan sepuluh jam! Setelah beberapa minggu bekerja untuk mendirikan sebuah kelompok pencinta lingkungan, kok kamu tidak menulis sedikit pun tentang perubahan iklim, sih." " Baca aja terus, anna!"
Lagi-lagi saya mendengar sebuah keluhan. apa yang harus kita lakukan dengan perubahan iklim? Bukankah pemanasan global telah menjadi salah satu ancaman paling serius atas jutaan jenis flora dan fauna? itu memang benar, dan oleh karena itu kita harus menetapkan bahwa tiga puluh lima persen dari seluruh uang yang disumbangkan ke 1.001 dana itu akan disalurkan ke pembuatan kincir angin, energi matahari, penelitian sumber energi alternatif, seperti energi fusi dan yang terutama ialah usaha untuk mengurangi pelepasan gas-gas rumah kaca paling sedikit semacam pajak pertambahan nilai untuk segala permainan tadi. Mungkin bisa dilakukan sesederhana ini. Mengurangi pelepasan gas rumah kaca tidak lagi menjadi
masalah, tapi telah menjadi bagian dari olahraga rakyat.
Menurut pandangan saya, dalam jangka panjang tidaklah berguna kalau kita terus mengusik rasa bersalah tiap-tiap individu karena dia mengemban sepersemiliar bagian dari kewajiban untuk masa depan Bumi. Bagaimana orang bisa menyikapi ini? Bagaimana hidup dengan sepersemiliar bagian dari kewajiban terhadap seluruh planet? Kalau kita memasukkan unsur sifat dasar manusia, mereka tidaklah bisa digerakkan dengan cara itu. amatilah segala minat dan kegemaran yang berkaitan dengan flora dan fauna yang telah berkembang, maksud saya ketertarikan pada hal-hal seperti anggrek, lebah, kupu-kupu sampai burung parkit, finch dan kakaktua, mawar, redcurrant dan rhododendron, kucing dan anjing, ular dan iguana, tikus dan curut. namun, saat orang memilih untuk menyisihkan sedikit uang untuk dana bunga mawar atau dana burung kakaktua, maka dia telah berpartisipasi dalam usaha besar untuk memperlambat pemanasan global.
Pada akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anna nyrud atas segala inspirasinya yang membuat saya dalam empat belas menit di depan komputer bisa mengubah sedikit-sedikit tugas sekolah tentang keanekaragaman hayati yang saya presentasikan di depan kelas hari Kamis minggu lalu. Judul tugas ini adalah " Bagaimana mendorong keikutsertaan masyarakat dalam melestarikan keanekaragaman hayati."
Jonas Heimly, Lo 11.12.2012
Anna menyerah. " aku mengerti .& ini presentasi yang bagus. Bagus sekali, malah. Tapi, siapa yang akan melaksanakan ini?"
Jonas tidak menjawab.
" Apa kata gurumu? Sudah keluar nilainya?"
" Guruku bilang presentasiku lucu, bahasanya bagus dan dibawakan dengan baik di depan kelas. aku dapat nilai 9, dan Bu Guru bilang satu-satunya alasan kenapa dia tidak memberi nilai 10 sekarang ialah mungkin ini agak di awangawang untuk bisa terlaksana. idenya segar, menurut Bu Guru, tapi agak kurang membumi ."
" Itu juga yang aku pikirkan." Mereka duduk tanpa berkata sepatah kata pun beberapa detik. Tiba-tiba mata Jonas berkilat-kilat:
" Tunggu sebentar .& Lupakan segala katalog, akun, dan segala cara mengirimkan uang. Rasanya aku menemukan
mekanisme yang bagus!"
" Mekanisme, Jonas? apa maksudmu?" " Maksudku, tentang permainan itu." " Ya?"
" Aku bisa membayangkan mesin-mesin otomat hijau yang dipasang di tempat-tempat orang biasa berkumpul, juga di seluruh penjuru dunia, di bandara-bandara, di pojok-pojok jalan, dan stasiun-stasiun metro. Jadi, orang bisa menggesekkan kartu saja di mesin-mesin otomat ini. Kita bisa memasukkan kode spesies yang mau kita bantu yaitu berupa angka dari 0001 sampai 1.001 kemudian video film berkualitas tentang spesies tersebut ditampilkan di layar kecilnya. Jadi, sistemnya semacam TV berbayar. Kita hanya bisa menyaksikan cuplikan alam yang ingin kita lindungi, sambil ikut serta dalam berbagai jenis permainan taruhan. Di satu sisi ada bermiliar-miliar manusia dan di sisi lain ada jutaan jenis flora dan fauna, bukan tidak mungkin untuk menciptakan sedikit permainan yang berhubungan dengan pelestarian flora dan fauna. ini bisa disebut gamification .& " Anna mendesah.
" Itu, kan sudah kamu bicarakan tadi."
" Bukan! ini ide yang baru muncul di kepalaku sekarang." anna mendesah lagi.
" Itulah yang terjadi dalam mimpiku."
Pandangannya jadi seperti kosong dan jauh. Dalam beberapa detik, Anna hanya duduk dan pandangannya seakan menembus ke belakang Jonas.
" Anna? & anna!"
Anna memusatkan pandangan pada mata Jonas lagi, dan berkata:
" Aku tidak bisa menahannya, Jonas." []
Pondok Akhir Pekan yang Cantik
ova telah mengecat kukunya dengan warna merah dan sekarang sedang berjalan menuju hutan birch. Terasa agak janggal memakai cat kuku sebelum berangkat ke hutan. Dia, toh tidak akan bertemu siapasiapa. Lagi pula siapa tahu dia harus menggunakan tangannya. Nova berjalan mendaki ke hutan datar dan hampir sampai di rumah pertanian tua. Pada zaman dahulu, orang-orang membiarkan kambingkambing dan sapi-sapi berkeliaran di sini sejak pertengahan musim panas sampai bulan September. Di bawah gudang ada kandang babi, dan ayam-ayam bebas berkeliaran di halaman. Domba-domba hidup bebas sepanjang musim panas dan berkeliaran di sekitar gunung di tempat yang sekarang telah menjadi hutan. Cara pengelolaan pertanian semacam itu bukan hanya sudah tidak musim lagi. Itu juga sudah ketinggalan zaman. Namun, rumah pertanian itu tetap berdiri di belakang pagar batu yang telah ditumbuhi tanaman, seperti sebuah penyambutan kecil kepada dunia. Sebagian dari gedung-gedungnya tetap dipelihara dan digunakan sebagai pondok akhir pekan yang cantik, dan para keluarga membiarkan halamannya ditumbuhi semaksemak dan pohon.
Nova berlari kecil di antara batang-batang putih itu, meloncati sebuah parit yang mengalir dan bersukacita atas rahasia-rahasia yang mungkin hanya dia seorang yang tahu. Dia mendengar suara bergesek di semaksemak dan mendapati seekor rusa. Rusa itu pasti masih anak-anak. Dalam sedetik rusa itu berdiri diam dan memandangnya. Sesaat kemudian binatang itu meloncat menghilang.
Dia berjalan menaiki tanjakan terakhir menuju rumah pertanian tua itu. Nova mau segera masuk, tapi ketika sudah
dekat, dilihatnya lewat jendela kotakkotak kecil itu sudah ada orang di sana. Orang yang dilihatnya itu adalah nenek buyutnya, Anna. Tidak ada keraguan bahwa itu Anna. Dia sudah melihat begitu banyak gambar dan video tentang Olla saat masih berusia belasan tahun. Nova melihat ada seorang anak laki-laki juga di dalam, yang usianya juga masih belasan tahun.
Nova menyelinap dengan cepat. Dia tidak ingin mengganggu mereka yang masih remaja pada masa ini.[]
Cincin Aladin
onas menggamit tangan Anna dan mulai mengeluselus cincin merah itu. Dia berkata: " Ceritakan padaku tentang cincin ini." " Cerita di mimpiku? atau, cerita petualangan Aladin?"
" Maksudku dalam kenyataan."
Anna bercerita bahwa cincin itu telah menjadi milik keluarganya lebih dari seratus tahun. nenek buyut Anna bernama Sigrid, dan dia mendapatkan cincin itu dari Tante Sunniva, kakak perempuannya yang telah pindah ke Amerika dan bertunangan dengan seorang pedagang karpet persia. ini adalah cerita sedih, sangat menyedihkan, karena hanya beberapa minggu setelah mereka bertunangan dan Sunniva menerima cincin cantik itu sebagai tanda pertunangan mereka, Esmail Ebrahimi, nama lelaki Persia tunangannya, terjatuh ke dalam banjir Mississippi dari sebuah kapal uap, dan sejak saat itu tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Jatuh ke dalam banjir, ya, atau didorong dari atas kapal, seperti yang juga diklaim kemudian, karena di atas kapal uap itu sang pedagang karpet membawa sejumlah besar karpet persia, setidaknya sebuah piring panekuk cantik, dan semua itu lenyap begitu saja. Tante Sunniva tidak tahan lagi tinggal di Amerika dan pada tahun berikutnya pulang kembali ke negeri asal. Satu-satunya yang dia bawa ialah cincin ajaib ini. Serta kesedihan, sebuah kesedihan yang begitu dalam, karena Tante Sunniva benarbenar jatuh cinta pada lelaki Persia yang gagah itu. Tapi, cincin itu cukup nyata. Begitu mistis cincin itu dan tidak ada sesuatu yang bisa menyamainya karena ia berasal dari aladin, yang diceritakan dalam legenda Seribu Satu Malam. Setidaknya itu yang dikatakan Tante Sunniva. Sikap ini
dipegangnya teguh sampai beliau meninggal karena tuberkulosis. Tetap melajang dan dibebani kesedihan akibat tidak meninggalkan keturunan di dunia ini, karena itu dia juga menjadi kesayangan keluarga lebih dari yang lain. Berkali-kali diulang-ulangnya pernyataan keinginan untuk menjadi berarti bagi mereka yang akan hidup di dunia sesudah kepergiannya. Hasil yang tampak dari keinginan ini ialah Tante Sunniva sempat menenun dan menyulam untuk seluruh keluarganya, dan neneknya Anna adalah salah seorang dari mereka. Dialah yang mewarisi bantalbantal yang berhiaskan motif legenda. Dan tentu saja cincin itu, benda paling berharga. Benda yang terus hidup sepeninggal Tante Sunniva. Benda yang tidak akan pernah hancur. Benda yang terus berpindah dari satu jari ke jari lain dari generasi ke generasi, dan sekarang di jari anna-lah cincin merah itu tersematkan.
Jonas mengangkat tangan Anna dan mengamati batu rubi itu lebih dekat. Dia berkata:
" Cincin ini sungguh-sungguh cantik & dan aku bisa merasakan betapa tuanya, datang dari sebuah zaman lain." Dia kembali memandang anna:
" Tapi, kamu tidak sungguh-sungguh menganggap ini berasal dari legenda aladin, kan? Dia itu yang punya lampu wasiat, kan?"
Anna mengangguk dan terus bercerita:
" Sunniva baru berumur tiga puluh tiga tahun sewaktu meninggal karena tuberkulosis, dan cincin ini satu-satunya bukti nyata kalau cintanya benar-benar pernah ada, dan kekasihnya itu pastilah benar-benar mencintainya. Orang tidak begitu saja memberikan sebuah cincin berharga kepada sekadar kenalan wanita. Sebenarnya aku tidak terlalu memercayai keajaiban itu. ini pastilah sebuah cincin pertunangan, meskipun Esmail meyakinkan bahwa umur cincin ini sudah lebih dari seribu tahun."
Jonas memandang Anna lagi:
" Mungkin dia juga memercayai hal itu. Dan Tante ini, kan juga termasuk yang percaya hal-hal semacam itu, kan?" Anna menggeleng mantap:
" Lima puluh tahun yang lalu, cincin ini diperiksa oleh seorang perajin perhiasan norwegia, yang ahli tentang perhiasan oriental, dan dia berkesimpulan bahwa cincin ini setidaknya berusia ratusan tahun. Dia berkata bahwa cincin ini antik dan memperkirakan bahwa seharusnya ini menjadi bagian dari museum sejarah nasional di Teheran. Dia juga begitu yakin bahwa batu rubi ini yang warnanya seperti darah merpati pastilah berasal dari Burma."
" Nah, dari Burma, kan. Dan bukan dari sebuah dongeng." Anna terus saja bercerita, dan dia senang sekali melihat bagaimana Jonas terhanyut dalam ceritanya.
" Esmail berasal dari keluarga yang kaya akan tradisi yang menyukai berbagai dongeng yang berasal dari ratusan tahun sebelumnya. Dan delapan ratus tahun yang lalu, hiduplah seorang yang bernama aladin di Persia, nama itu berarti " imam tertinggi" , dan dia mendapatkan nama itu, konon kata orang, karena berkat menjalankan ritual harian dan memelihara keimanannya kepada Yang Mahakuasa, berhasil mengalahkan seorang penyihir jahat yang mau membunuhnya. Semua itu terjadi karena aladin mau mempersunting seorang gadis jelita. Dia berhasil mendapatkan cincin bertuah dari penyihir itu, dan dengan mengenakan cincin itu di jarinya, aladin menjadi kebal dari segala bentuk sihir jahat yang dikenakan oleh penyihir itu." Jonas berdeham.
" Dan aladin ini adalah aladin yang kita kenal dari dongeng itu?" Anna mengangguk dahulu, tapi kemudian menggelengkan kepalanya.
" Tak mesti begitu," jawabnya. " Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang bernama Per Gynt di Gudbrandsdalen. Tapi, apakah dia orang yang sama dengan Peer yang kita dengar dalam drama karya ibsen? Bukan! Dan bila sekarang
aku memiliki sebuah cincin yang berasal dari seseorang yang bernama aladin yang hidup di Persia pada abad kedua belas, menurutku itu cukup bisa dipercaya. Kita juga bisa mencatat sesuatu yang lain, sesuatu yang Mama selalu ingatkan. Dia, kan selalu berkepala dingin."
" Ayolah," pinta Jonas. " aku, kan juga bisa berkepala dingin."
Anna memandang mata Jonas.
" Bukan mustahil bahwa cincin ini benar-benar berasal dari seseorang yang bernama aladin. Tapi, tentu saja kemudian bisa diartikan bahwa aladin ini dinamai seperti tokoh yang ada dalam dongeng itu. Kan, tidak ada yang bisa memastikan berapa umur dongeng tersebut."
" Aku bisa percaya itu," kata Jonas. " Rasanya aku setuju dengan Mamamu. Kami, kan sering bertemu dan mengobrol sesekali di tempat ini. Dialah yang selalu mewakili akal sehat di keluargamu."
" Benar sekali," jawab Anna. Kemudian, dia mengulangi dengan keras dan tegas, setengah mengancam: " Benar sekali! Tapi ada lagi, Sunniva pulang dari Amerika dan bercerita tentang cincin ini, sesuatu yang dia sendiri percaya sampai akhir hayatnya. untuk memahami ini, kita perlu melihat kembali ke dalam dongeng Seribu Satu Malam itu."
Jonas melirik jam, dan Anna mengerti sebabnya. Dua jam lagi tempat ini akan menjadi gelap. Tapi, dia meneruskan:
" Dua kali hidup aladin terselamatkan dengan bantuan cincin ini. Di kali pertama, dia terjebak di dalam sebuah gua, lalu dia menepukkan kedua telapak tangan dan berdoa kepada Yang Mahakuasa. Lalu, keluarlah jin dari dalam cincin untuk pertama kalinya dan membebaskan aladin. Di kali kedua, saat seluruh istananya beserta istri dan para pelayannya dipindahkan dari Cina ke afrika. Saat itu, aladin berdiri di pinggir sungai dan mengatupkan kedua tangannya untuk berdoa terakhir kalinya sebelum dia dalam kesedihannya akan menceburkan diri. namun, saat itu juga
tanpa sengaja menggosok cincin tersebut, dan jin cincin itu muncul untuk kedua kalinya, siap memenuhi segala keinginan aladin agar dipertemukan kembali dengan putri kesayangannya. Jin cincin tidak memiliki kekuatan untuk mengubah apa yang telah terjadi dan memindahkan kembali seluruh istana beserta putri dan para pelayan dari afrika, hanya jin lampu wasiat yang bisa melakukan itu, dan lampu wasiat tersebut terbawa ke afrika, tapi jin cincin bisa memenuhi keinginan aladin dengan cara membawanya ke istananya itu."
" Iya, aku ingat cerita itu," kata Jonas.
" Tante Sunniva selalu bilang bahwa cincin ini pernah diberikan kekuatan untuk memenuhi tiga permintaan, yaitu pada saat cincin itu sedang ditempa, dan hanya dua dari tiga kesempatan itu yang sudah digunakan. Dia meninggal bersama keyakinan bahwa barang siapa mengenakan cincin ini, dalam suatu keadaan darurat dapat terpenuhi satu permintaannya, apa pun itu, tapi hanya ada satu kesempatan. Sunniva sendiri tidak pernah berhasil menemukan sebuah permintaan yang begitu ingin diwujudkannya dengan menggunakan kesempatan terakhir dari cincin tersebut, tidak juga pada saat kematian menjelang. Menurutnya lebih baik kesempatan ini diwariskan saja sampai suatu saat ada permintaan yang begitu penting dan berarti sehingga cincin itu bisa menjadi penolong bagi dunia."
Jonas bangkit dari duduknya dan mulai berjalan mondarmandir di lantai kayu itu. Sampai akhirnya dia menunjuk kepada Anna dengan telunjuk yang kaku, lalu berkata: " Dan kesempatan ini diwariskan kepadamu?" Anna menatap Jonas dan mengangguk. Lalu dia menyerah, tetapi dengan sikap penuh kemenangan:
" Tapi, aku sudah menggunakannya, Jonassen. Kesempatan itu sudah habis. Karena aku telah menggunakan kesempatan terakhir itu. atau tepatnya tidak
sekarang, tapi tujuh puluh tahun lagi saat semuanya telah menjadi rusak di planet kita ini hingga tidak ada lagi kehidupan di hutan-hutan tropis dan rawa-rawa, juga di padang rumput dan savana. Permintaanku yang sesungguhnya ialah supaya dunia ini mendapatkan kesempatan kedua. Permintaan itu ternyata juga sesuatu yang berada di luar kemampuan sang jin cincin. Lalu, alihalih aku meminta dikembalikan ke masa lalu saat dunia masih memiliki kesempatan. Dan dalam sekejap, kembalilah aku ke sini. Lalu, aku bertemu kamu. Dan sekarang kita di sini, Jonas. Kita tidak bisa mendapatkan sebuah kebetulan lebih dari ini. Sejak saat ini, kita harus benar-benar melakukan semuanya sebaik-baiknya. Karena tidak ada lagi keajaiban dari cincin aladin ini, aku cukup yakin tentang itu." Jonas menggelengkan kepala, lalu berkata:
" Aku tidak tahu mana yang harus aku percayai." Anna berkata:
" Itu tidak terlalu penting." " Apa maksudmu?"
" Yang paling penting ialah kamu percaya."
Anna melemparkan pandang ke luar lewat jendela kecil itu. Sekilas dia melihat seorang anak perempuan seumur dia yang berjalan melintas di halaman perkebunan di luar. Anna tidak sempat melihat jelas wajah anak perempuan itu, tapi ada suatu hal yang terasa begitu dikenalnya dari bayangan yang baru saja melintas itu.
Dia melompat dan berlari ke pintu keluar, membuka pintu lebar-lebar dan berteriak:
" Halo?!"
Jonas pergi ke pintu dan penasaran siapa yang diteriakinya. " Itu tadi si Nova," kata Anna sambil menutup pintu lagi. " Dia berjalan melintas. Kamu tidak lihat?" " Tidak, sama sekali."
" Dia itu yang ada dalam mimpiku. Dia adalah aku pada saat aku dalam keadaan tidur."
Jonas menggamit bahu Anna erat-erat.
" Maksudmu kamu melihat cicitmu sendiri berjalan melintas tadi?"
" Tapi, Anna .& " " Ya?"
" Menurutmu kamu bisa merekam apa yang baru saja kamu lihat dengan ponselmu?"
Anna berpikir sejenak. Lalu, dia berkata: " Mungkin tidak. Tapi, bukan itu poinnya." " Bukan itu?" " Poinnya ialah aku melihat dia." []
Pengadilan Iklim
usim panas, dan Nova mengenakan sebuah gaun musim panas berwarna merah. Dia dipanggil sebagai saksi di Pengadilan Iklim Internasional di Den Haag. Ini pertama kalinya dia pergi ke luar negeri. Dia menggandeng tangan anak laki-lakiArab yang sekarang sudah menjadi pria dewasa saat berjalan menyusuri kota. Mereka kini telah menjadi semacam kekasih, atau mungkin mereka sedang berpura-pura saja demikian. Pria itu mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih, tampak seperti seorang pejabat pemerintahan. Dia juga telah dipanggil sebagai saksi di pengadilan iklim ini, dan mungkin itulah sebabnya dia mengenakan setelan yang bagus itu. Kalau mereka berkeliling kota seperti itu, pastilah disangka seperti sepasang pengantin baru, tapi tentu saja semua itu hanya sandiwara, atau sebuah permainan. Di sela-sela gedung tinggi mereka harus menyeberangi sebuah pelataran luas tempat puluhan unta punuk satu sedang berbaris. Dahulu mungkin tempat ini adalah pelataran parkir untuk mobil. Masih ada beberapa kendaraan roda empat yang menyusuri kota, dan sebagian kendaraan itu ada yang sedang parkir di sini, tapi jumlahnya tidak banyak. Untaunta itu diikat ke pohon, dan kendaraan roda empat yang diparkir terhubung ke stasiun isi ulangnya.
Bertahun-tahun yang lalu, Norwegia dihukum oleh Pengadilan Iklim Internasional agar membayarkan 97 persen dari dana minyak nasionalnya demi pemberantasan kemiskinan dan berbagai usaha penyelamatan lingkungan seperti pembangunan tanggul dan bendungan. Emirat tempat lelakiArab itu berasal juga mendapatkan hukuman yang sama. Harus ada yang bertanggung jawab atas segala
akibat buruk yang dialami bumi dan kemanusiaan setelah seluruh pembakaran minyak, batu bara, dan gas. Biar bagaimanapun, pemanfaatan instan dari bahan bakar fosil bumi ialah sebuah perampasan sumber daya global, dan Norwegia mendapatkan hukuman yang berat karena perusahaan minyak negaranya telah bertanggung jawab atas polusi dari penambangan minyak. Dalam pembelaannya, perusahaan tersebut menyatakan seandainya mereka tidak melakukan itu, maka akan ada pihak lain yang akan melakukannya dengan cara yang lebih kotor. Sekarang, pernyataan tersebut telah menjadi buah bibir di seluruh dunia: Seandainya kita tidak melakukannya, maka akan ada pihak lain yang melakukannya dengan cara yang lebih kotor. Di Den Haag telah banyak para penjahat perang yang melakukan pembelaan diri dengan cara serupa.
Mereka berdua berjalan menaiki tangga gedung besar pengadilan di mana mereka akan bersaksi di hadapan Pengadilan Iklim Internasional. Semua mata tertuju kepada mereka berdua. Anak-anak kecil melemparkan helai-helai mawar putih kepada mereka, seperti layaknya pengantin baru, setidaknya begitu perkiraan anak-anak kecil, mereka begitu manis.
Di depan ruang peradilan, mereka diwawancara oleh sebuah saluran televisi. Mereka ditanyai tentang hal yang akan mereka sampaikan sebagai kesaksian. Nova menghadap kamera dan berkata:
" Kami masih muda. Kami akan bersaksi bahwa krisis iklim bukanlah sebuah konflik antarbangsa. Hanya ada satu atmosfer, dan dari luar angkasa tidak dapat dibedakan batasbatas negara. Yang saling berhadapan dalam konflik ini ialah generasigenerasi, dan kami sebagai generasi muda saat ini adalah korban dari semua bencana iklim."
Nova merasakan remasan tangan kekasihnya. Mungkin itu artinya dia setuju atau mungkin dia merasa Nova pandai memilih kata atau hanya karena mereka sedang
terlibat dalam suatu hal besar dan penting bersama-sama. Lelaki itu menghadap kamera dan berkata:
" Kami datang mewakili negara minyak kami masingmasing, dan kedua negara ini telah tiba-tiba menjadi sangat kaya. Namun, dari Emirat tempat saya berasal, kami harus mengungsi dari kekeringan yang menggigit dan panas yang membakar. Saat ini, kami tidak punya negara lagi. Semuanya telah menjadi gurun pasir, dan negara kami tak lagi bisa ditinggali."
Nova memandangnya dan tersenyum. Lalu dia menghadap kamera lagi, dan menambahkan:
" Anak muda ini adalah satu dari berjuta pengungsi iklim di dunia, dan sekarang dia datang untuk tinggal di negara saya." []
Sarung Tangan
ereka mulai berbenah di pondok itu. Anna menutup ventilasi oven, dan Jonas mengeringkan meja dapur. Dia bertanya apakah dia boleh ikut ke rumah Keluarga nyrud dan menginap. atau, apakah anakArab itu masih menghuni kamar bantal?
Anna tertawa. Lalu, dia berubah serius. Dia menggamit kedua tangan Jonas dan memandangnya:
" Sayangnya ini bukan saat yang tepat, Jonas. ada sesuatu yang harus aku kerjakan sebelum terlalu larut & sesuatu yang harus aku tulis dan kirim. aku ada tenggat waktu yang berhubungan dengan ulang tahunku .& ini sesuatu yang harus aku selesaikan sebelum aku berumur enam belas tahun .& "
Anna memasukkan seluruh cetakan dan kliping koran itu kembali ke dalam dua kantong plastik dan memasukkannya ke dalam kantong jaketnya, dan Jonas melipat kembali naskah presentasi tugasnya. Dia berkata:
" Ah, seandainya saja aku punya jawaban yang lebih baik tentang bagaimana cara menyelamatkan 1.001 jenis flora dan fauna. Rasanya aku ingin merobek-robek saja naskah presentasi tugas ini."
" Menurutku itu bagus, Jonas."
Jonas memegang pundak Anna dan menatap matanya lekat-lekat:
" Aku senang kamu tidak memutuskan aku."
" Sebenarnya itu tidak bakal terjadi. aku ingin selalu bersamamu."
Mereka berdiri di tanah pertanian, dan sesampainya di Danau Breavatnet mereka mengucapkan selamat berpisah
karena harus menempuh jalannya masing-masing, Jonas ke arah barat daya, dan Anna ke tenggara, Jonas bertanya kepada siapa Anna akan menulis surat. apakah untuk seseorang yang Jonas kenal?
Namun, Anna merahasiakannya dan menjawab bahwa suratnya itu untuk orang yang suatu saat nanti mung-kin akan Jonas kenal. Jonas harus menunggu beberapa saat lagi.
Tiba-tiba ada sesuatu yang menarik perhatian Jonas. Dia memperhatikan sepasang sarung tangan Anna yang berwarna merah dan berkata:
" Waktu aku datang tadi, sarung tanganmu warnanya biru."
Anna mengangguk penuh arti.
" Di mana sarung tangan merah itu sekarang?" anna menjunjung sarung tangan itu: " Di sini .& "
Jonas hanya bisa menggelengkan kepala, tapi Anna melepas sarung tangannya dan menunjukkan bagaimana dia bisa memutarbalikkan dan menggunakan kedua sisinya. Di satu sisi sepasang sarung tangan itu berwarna biru, dan di sisi lain berwarna merah.
Jonas merangkul Anna dan berkata:
" Hati-hati berjalan di perbukitan, ya! Dan jangan mencari si anak perempuan itu tadi. Kamu tidak boleh pergi dariku, Anna. Kamu tidak boleh menyerah dan terserap ke sisi dunia lain. Berjanjilah padaku. Kamu tidak boleh jadi begitu & jauh." []
Kebun Binatang
ereka berdiri di dalam trem yang penuh sesak menuju keluar dari kota besar itu. Cuaca panas. Mereka berdua mengenakan celana jins biru, dan kaus berwarna terang. Anak muda itu tidak bisa lagi dikenali sebagai pendatang dari negaraArab dari pakaiannya. Mereka turun dari trem di depan pintu masuk sebuah taman besar. Di atas gerbang lebar itu tertulis besar-besar dengan tinta merah: The International Zoological Park. Masuk ke tempat itu gratis. Kebun binatang internasional di Den Haag itu dianggap sebagai milik bersama seluruh umat manusia dan masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO. Begitu sampai di dalam, mereka melihat sekawanan hewan di antara semak-semak dan pepohonan di sebuah padang rumput yang luas dan tetumbuhan savana lainnya. Kawanan binatang buas seperti singa dan harimau berkeliaran bersama dengan kawanan antilop dan rusa, binatang pemakan serangga dan hewan pengerat, kera dan marsupial. Mereka begitu jinak tampaknya, tapi Nova tahu bahwa mereka bukanlah hewan-hewan normal. Mereka adalah hologram, versi paling mutakhir
di dunia, dan hewan-hewan itu bukanlah terdiri dari darah dan daging, melainkan dari sinar-sinar laser.
Binatang-binatang di taman itu tampak begitu nyata baik dalam warna, bentuk, dan gerakannya. Di depan mereka tiba-tiba melompat seekor kanguru besar, seekor panther hitam memburu di sepanjang taman dalam kecepatan tinggi, dan di angkasa merpati-merpati dan burung-burung pemburu terbang beriringan. Namun, mereka bukan binatang hidup. Mereka semua virtual. Karena itulah mereka tidak berbahaya bagi manusia maupun antarsesama
mereka. Karena itu jugalah mereka semua tidak bersuara. Mereka tidak membutuhkan perawatan intensif, dan tidak perlu juga diberi makan atau dimandikan untuk menghilangkan kutu dan parasit lainnya, dan mereka juga tidak akan melarikan diri.
Anak muda itu merangkul pundak Nova. Berjalanjalan di taman besar itu seperti menjelajahi sebuah dunia dari masa lalu, hampir mirip seperti kembali ke kebun surgawi.
Bukanlah sebuah kebetulan, pemerintah dunia memilih Den Haag saat mereka memutuskan untuk mendirikan kebun binatang internasional itu. Kebun itu terletak di kota yang sama dengan Pengadilan Iklim Internasional agar dapat menjadi saksi atas rusaknya habitat-habitat di bumi. Model bergerak dari seluruh binatang di taman itu telah punah dari muka bumi bersamaan dengan musnahnya seluruh habitat dan ekosistem yang dahulu mereka tinggali. Tetumbuhan di tempat itu juga virtual. Seluruh semaksemak, pepohonan dan tanaman hias itu juga telah punah. Hanya rerumputan tempat mereka melangkah itulah yang sungguhan.Suatukali saatNovaharus menunduk untuk mengikat tali sepatunya, dia melihat seekor kutu daun kecil berwarna merah. Mungkin kutu itu sungguhan, walaupun tidak mudah untuk memastikannya.
Seekor serigala yang menjengkelkan bolak-balik melintas di depan mereka, dan anak mudaArab itu selalu mendorongnya ke samping dengan kakinya. Tapi anjing hutan yang melintas di dekatnya itu tidaklah terbuat dari sesuatu yang bisa dipegang. Mereka hanyalah rekaan belaka.
Dia berhenti dan membiarkan serigala itu berkeliaran melintasinya. Dia membelai rambut Nova dan bertanya:
" Apakah taman ini dibuat untuk kegembiraan manusia? Ataukah ini hanya sebuah kenangan pahit?"
Nova merangkul kekasihnya, menepuknya di dada dan memandangnya. Dia berkata:
" Ini adalah pengingat yang pahit tapi perlu tentang
pemusnahan besar-besaran berbagai spesies yang tidak pernah boleh terlupakan oleh kita, manusia." []
Identitas
ari mulai gelap. Anna masih berjalan di atas ski turun melalui pepohonan birch dan melewati pelataran parkir. Dari sana dia terus menuruni jalan pegunungan, yang belum ditaburi garam atau kerikil.
Tiba-tiba dia melihat jejak anak perempuan yang sama dilihatnya di perkebunan di atas tadi. anak perempuan itu melompat ke samping jalan dan menyelinap ke dalam hutan. Di tangannya ada sebuah gadget yang memancarkan sinar kebiruan. Kali ini Anna dapat melihat sekelebatan wajah anak perempuan itu. anak perempuan itu sedikit mirip anna sendiri .&
Anna teringat bahwa dia tidak pernah melihat wajahnya sendiri kala bermimpi sebagai anak perempuan itu. Dia sama sekali tidak pernah berdiri di depan cermin. Sesuatu yang terlewatkan!
Anna berbelok dan perlahan-lahan kembali ke tempat anak perempuan itu menyeberangi jalan. Dia memasuki daerah terbuka di hutan birch dan mendapati jejak-jejak yang dalam di salju. namun, anak perempuan yang dicarinya itu seakan lenyap ditelan bumi. Sekarang sudah semakin gelap, tapi belum sepenuhnya. Bulan memang tidak diperkirakan akan muncul malam ini, tapi bintang-bintang terus bermunculan di angkasa.
anna pernah membaca bahwa bintang terdekat dari matahari kita letaknya sejauh 4,3 tahun cahaya. nama bintang itu alfa Centauri. namun, terbang dengan kecepatan seperti sebuah jumbo jet ke bintang tetangga terdekat dari matahari akan memakan waktu lima juta tahun! Anna juga teringat pada sebuah artikel yang pernah
dibacanya yang tersimpan di salah satu kotak merahnya. Tentang mengambil langkah nyata dan keberanian untuk menjadi lebih besar daripada diri sendiri. artikel itu dibawanya di dalam kantong plastik, tapi sekarang sudah terlalu gelap untuk membaca, dan dia tidak membawa senter. Anna lalu teringat pada cicitnya yang pernah berada di lokasi yang sama sambil membaca terminal portabelnya, dan sekarang Anna melepas sarung tangan dan mengambil ponsel barunya dari kantong jaket. Dia ingat beberapa kalimat dan meng-google-nya untuk menemukan kembali artikel tersebut di internet. Dia mengetikkan: " Sejauh manakah cakrawala etika kita?" Tidak sampai sedetik, artikel tersebut telah terpampang di layar. Anna membaca dalam hati:
Sejauh manakah cakrawala etika kita? ujung-ujungnya permasalahan ini kembali kepada pertanyaan tentang identitas. apakah manusia itu? Dan siapakah aku? Jika aku hanya diriku badan yang sedang duduk dan menulis ini maka aku adalah sekadar suatu ciptaan tanpa harapan. Dalam pengertian yang luas. namun, aku memiliki sebuah identitas yang lebih mendalam ketimbang sekadar badanku dan masa hidupku yang singkat di bumi ini. aku adalah bagian dari aku juga mengambil bagian dalam sesuatu yang lebih besar dan lebih berkuasa ketimbang diriku sendiri.
Jika aku dapat memilih antara mati saat ini, tapi dengan jaminan bahwa umat manusia akan terus lestari ribuan tahun ke depan, atau hidup dalam kondisi sehat sampai umurku seratus tahun, lalu seluruh kemanusiaan ikut mati bersamaku maka aku tidak akan ragu-ragu dengan pilihanku. aku pasti akan memilih mati saat ini juga dan tidak sebagai korban, melainkan karena sebagian dari apa yang aku anggap sebagai " aku" mewakili keseluruhan umat manusia. Dan aku takut kehilangan bagian dari diriku ini. Hanya sekadar pikiran bahwa itu dapat terjadi, sudah membuatku ketakutan setengah mati. aku lebih khawatir akan umat manusia yang akan musnah dalam waktu seratus atau seribu tahun ketimbang badanku sendiri yang akan hancur terurai hal ini, toh, sudah pasti akan terjadi pada suatu hari.
Lagi pula dalam hal ini aku berpikir sebagai wakil dari keseluruhan planet tempat hidupku. itu semua menjadi aku. aku peduli dengan nasib planet ini karena aku takut kehilangan bagian inti terdalam dari jati diriku.
Tidak tercantum siapa yang telah menulis naskah ini, dan Anna terdiam dan menduga-duga siapa kiranya orang itu. apakah dia seorang wanita, atau mungkin saja dia seorang laki-laki? Lalu, dia tak dapat menahan tawa. naskah itu sendiri berbicara tentang menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih berkuasa daripada diri sendiri.
Mungkin itu sebabnya naskah ini tidak ditandatangani![]
Planet
ova duduk di dalam sebuah pesawat ruang angkasa bersama dengan pemudaArab kekasihnya. Mereka telah memenangi hadiah tingkat internasional atas prestasi pengabdian terhadap bumi, dan hadiahnya berupa perjalanan mengelilingi Bumi sebanyak dua belas kali dalam sebuah pesawat ruang angkasa mini. Mereka hanya berdua di kabin mungil tersebut. Mereka tidak perlu memikirkan masalah teknis. Semuanya dikendalikan dan dikontrol oleh komputer, dan mereka tinggal duduk santai dan menikmati perjalanan. Mereka memandang ke arah Planet Bumi. Keduanya ingat akan gambar-gambar yang mereka lihat tentang bola bumi yang berwarna biru kehijauan yang diambil dari pesawat ulang-alik Apollo sekitar seratus tahun lalu. Menurut mereka, kini Bumi sudah hampir tidak dapat dikenali lagi. Yang tampak jelas dari luar angkasa ialah Bumi yang sebagian besar tertutup awan mendung, dan ini memang sejalan dengan apa yang dirasakan di permukaan Bumi. Bola dunia yang seratus tahun lalu tampak seperti sebuah kelereng pualam berbintik-bintik, sekarang lebih tampak seperti gumpalan wol tak berwarna.
Meskipun diliputi awan seperti itu, pengalaman berada di luar angkasa tetaplah spektakuler, dan mereka samarsamar masih bisa menangkap bintik-bintik hijau, cokelat, dan biru di sela-sela gumpalan awan. Itu Afrika, dan itu India, Cina, dan Jepang .&
Hal yang paling mengesankan buat Nova ialah keheningannya. Satu-satunya suara yang didengarnya ialah bunyi napas kawan seperjalanannya. Dia bahkan merasa bisa mendengar detak jantung kawannya itu. Atau, itu detak jantungnya sendiri?
Pemuda itu berkali-kali memandangnya dan tersenyum. " Kamu cantik sekali," katanya, membuat Nova tersipusipu. Nova melihat Bumi sebagai sesuatu yang telah membentuknya dan berharap untuk dapat membalas pujian tersebut dengan jawaban bahwa dia berasal dari sebuah planet yang juga cantik. Planet yang dahulunya pernah begitu cantik.
Tidak ada seorang pun di bumi yang dapat melihat mereka sekarang. Dunia sungguh-sungguh menjadi milik mereka berdua. Perjalanan ini benar-benar membuat mereka jauh. Menurut Nova perjalanan berdua di dalam sebuah pesawat ruang angkasa mini, adalah cara yang indah untuk menghabiskan hari bersama orang yang dicintai.
Di atas sini, sehari semalam hanya berlangsung selama beberapa jam. Dan, mereka telah mendapat jatah dua belas kali matahari terbit dan terbenam. Di balik gumpalan awan itu, langit selalu biru.[]
Surat Elektronik
nna telah makan malam bersama papa dan pamit untuk tidur. Satu-satunya hal yang papa bicarakan tadi ialah Anna tidak boleh lagi mengenakan cincin mereka itu saat di luar bermain ski. Bayangkan kalau cincin itu hilang di tengah salju!
Papa kaget sekali saat mengetahui Anna memakai cincin warisan itu sambil bermain ski di gunung. Papa khawatir mengingat saat main ski kadang-kadang kita melepaskan sarung tangan untuk membetulkan sepatu atau perlengkapan ski, atau untuk membuka kantong, misalnya untuk membaca SMS. apalagi papa dan mama sudah berkata bahwa cincin itu agak terlalu besar ukurannya buat anna, dan oleh karena itulah mereka menunggu sampai Anna berusia genap enam belas tahun, sebelum memberikan cincin itu.
Sekarang, Anna duduk menghadap komputer di kamar loteng birunya. Dia telah selesai menuliskan surat untuk cicitnya nanti dan mengunggahnya ke blog kelompok pencinta lingkungan. Saat menulis tadi, dia terus saja menuangkan apa yang telah tertulis dalam surat yang ditemukan Nova di internet, tapi lebih banyak lagi yang berasal dari dirinya sendiri. Dia membaca sekali lagi semua yang sudah ditulisnya:
Nova sayang, aku tidak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini. Tapi, kau tentu tahu. Kau tahu bagaimana kesudahan perusakan iklim, seberapa menurunnya kondisi alam dan mungkin tahu secara terperinci jenis-jenis hewan dan tumbuhan apa saja yang telah punah.
Rasanya sulit untuk menuliskan surat ini untukmu. Tidaklah mudah menuliskan surat untuk seseorang yang akan hidup di bumi ini beberapa generasi sesudahku, dan tidak menjadi lebih mudah ketika aku menuliskannya untuk cicitku sendiri. Tapi, aku akan berusaha sejujur dan
setulus mungkin.
Saat ini, aku hidup di salah satu pojok dunia yang paling kaya, sayangnya hanya ada satu hal yang dianggap penting. Kita menyebutnya sebagai konsumsi, atau memandangnya sebagai pemanfaatan. Di berbagai peradaban lain hal itu lebih sering disebut sebagai kebutuhan pokok. Ketika kita alih-alih menyebutnya dengan kata konsumsi atau pemanfaatan, itu mungkin karena kita tidak menyadari bahwa semua itu ada batasnya. Cangkir tidak pernah penuh. Satu kata yang hampir-hampir tidak dipergunakan lagi ialah sebuah kata yang pendek, yaitu cukup. Kita sebaliknya menyandingkan diri kita dengan sebuah kata lain, yang juga pendek. Kita berkata lagi.
Sebagaimana konsekuensi yang pastinya kamu lebih banyak tahu daripada aku, es di Greenland dan Lautan arktik menyusut, dan perburuan sumber cadangan minyak dan gas yang baru dimulai. Para politisi berkata bahwa kita harus terus mencari minyak sampai tetesan terakhir karena dunia membutuhkan energi lagi. Dunia membutuhkan lebih banyak minyak dan gas untuk mengentaskan orang-orang dari kemiskinan, kata mereka. Tapi, mereka bohong. Mereka tahu bahwa mereka tidak didorong oleh kepentingan orang miskin. Mereka tentu saja sadar bahwa pembakaran minyak dan batu bara yang dilakukan si kaya hanya akan memperparah kondisi si miskin. Perusahaan-perusahaan minyak itu dan negara-negara kaya penghasil minyaklah yang memerlukan keuntungan lebih banyak. Terus lagi, lagi. Tidak ada niatan politis untuk tidak menyentuh cadangan minyak dan gas yang baru. Sayangnya, pada saat yang sama, kami juga memperturutkan kehendak bersama yang serupa. Kami adalah generasi egois. Kami adalah generasi brutal. Sedikit sekali kesadaran bahwa generasi-generasi sesudah kita juga akan memerlukan sebagian dari energi ini. Satu kata lagi yang jarang kami gunakan, yaitu kata berhemat. Tapi, kata dan ungkapan seperti " ramah lingkungan" , " netral karbon" dan bla, bla, bla, terus digunakan di koran-koran dan dokumen-dokumen publik. Kita telah menciptakan sebuah bahasa, lebih tepatnya basa-basi, yang semakin tidak berhubungan dengan realitas fisik.
Tidak adakah lagi seberkas optimisme dan ketegasan di dalam labirin ini? Mungkin, mungkin juga tidak. aku hanya bisa menyodorkan pertanyaan, dan aku tahu bagimu jawabannya sangatlah jelas.
Yang sedang aku sampaikan saat ini hanyalah sekadar kontribusi kecil, tetapi aku tidak melihat ada pilihan yang lebih baik demi tujuan menggerakkan masyarakat untuk melestarikan sumber daya alam planet ini untuk masa depan. Coba bayangkan hal berikut:
Di semua tempat orang-orang biasa berkumpul di hutan dan gunung, di alun-alun dan pojok-pojok jalan, stasiun metro dan bandara dipasang sebuah mesin otomat hijau. Di mesin itu, orang bisa menggunakan sebuah kartu berbayar untuk bisa melihat berbagai video pendek tentang alam
Dunia Anna Karya Jostein Gaarder di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bebas dan hutan belantara di bumi. Mungkin sejenis flora atau fauna tertentu yang ingin dipelajari lebih dalam, atau dapat juga sebuah ekosistem atau habitat beribu spesies. intinya, orang dapat menyaksikan cuplikan alam sesuai dengan apa yang ingin dilestarikannya. Seluruh uang yang masuk lewat mesin-mesin ini yang bisa dipasang dalam jumlah berjuta-juta di seluruh penjuru dunia akan dipergunakan untuk menyelamatkan alam. Pada saat yang sama, para pengguna mesin dapat ikut serta dalam berbagai permainan dan kompetisi yang mengasikkan.
Mungkin dengan sesuatu yang seaneh mesin permainan otomat generasi ini, yang saat ini dapat menjadi harapan dunia. Berat rasanya untuk mengakui hal ini.
Tapi, kita tidak akan mendapatkan hasil apa-apa apabila kita mengingkari sifat dasar manusia dan daya penggerak masyarakat.
Ada begitu banyak hal tentang masa depan yang aku tidak tahu. Yang aku tahu adalah bahwa aku akan ikut serta untuk memberikan bentuknya. Dan mungkin, dengan cara ini, aku telah memulai dengan sebuah langkah kecil.
Segala harapan terbaik kucurahkan untukmu dan dunia tempat kamu bertumbuh dan akan terus menjalani hidup.
Salam sayang, nenek buyutmu Anna (Nyrud).
Waktu telah lewat tengah malam, dan ini sudah masuk hari ulang tahunnya. Hari ini tanggal 12.12.12. Anna sebenarnya agak kecewa karena tidak terjadi sesuatu yang istimewa saat jarum jam melewati tengah malam. Tidak ada dua mobil yang saling menabrak di pom bensin di bawah sana, tidak ada yang jatuh dari rak buku, atau setidaknya ada yang runtuh dari langit-langit.
Beberapa saat kemudian, dia mendapatkan sebuah SMS dari Benjamin:
Kabarku baikbaik saja. Dibebaskan oleh tentara Kenya beberapa menit yang lalu. Ester dalam kondisi baik, baru saja menelepon. Terima kasih atas dukungan moralnya! Salam, Benjamin. NB. Dia diperlakukan dengan baik, bisa dudukduduk di luar dan tidak pernah diborgol baik tangan maupun kakinya. Bermain dadu dengan para penculiknya. Aku tadi jogging seperti saranmu. B.
Anna mengambil napas panjang penuh kelegaan dan air
matanya tergenang di sudut mata. Tapi, Benjamin tidak akan dibiarkannya begitu saja. Anna meneleponnya, dan saat menjawab telepon, Benjamin berkata:
" Ini kamu, kan, Anna?"
" Aku cukup yakin bahwa Ester akan dibebaskan begitu memasuki tanggal 12 Desember."
" Kok, bisa?"
" Dunia ini berjalan melingkar, dan kita telah melewati ambang sebuah era baru."
" Tapi, kenapa?"
" Rasanya kamu pasti tidak akan betah mendengarkan kalau aku ceritakan semuanya. Tapi, hari ini aku berulang tahun keenam belas."
" Selamat ulang tahun!" " Terima kasih."
" Senang sekali kamu menelepon, anna, tapi setelah ini mungkin sebaiknya kamu tunggu sebentar, ya sebelum mengontak lagi."
" Baiklah, aku cuma mau bilang sesuatu, dan juga ada sebuah pertanyaan untukmu."
" Sebutkanlah! Tapi, kita tidak bisa berpanjang-panjang sekarang ini."
" Aku sudah menceritakan bahwa aku terus-menerus bermimpi menjadi cicitku sendiri & . Sekarang, aku malah telah melihatnya dalam keadaan terjaga. apakah kamu masih bisa menjamin bahwa aku tidak sakit?"
" Ya, kamu tidak sakit, Anna. Dan lagi .& " " Ya?"
" Mungkin kamu malah lebih sehat dari kebanyakan orang. Mungkin perlu ada lebih banyak orang yang seperti kamu." " Maksudnya?"
" Kita perlu lebih pandai untuk membayangkan para penerus kita, lebih pandai untuk menghayati kehadiran mereka yang akan mewarisi Bumi ini sepeninggal kita." " Wah, kalimat yang bagus sekali!"
" Ada hal lain yang ingin kamu tanyakan?"
" Ya .& Kenapa kamu memakai anting-anting bintang di telinga?"
Benjamin tertawa:
" Aku mendapatkannya dari istriku lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, hanya beberapa hari setelah Ester lahir." " Bravo!"
" Ester artinya bintang . Dan bukan sembarang bin-tang yang dimaksudkan oleh nama kuno itu, melainkan Bintang Pagi atau Venus."
" Waduh, aku merasa konyol sekarang!" " Kenapa, sih?"
" Karena aku tidak bisa menebaknya. Tapi bagus, kok." " Selamat malam, Anna."
" Selamat malam, Benjamin." " Eh, tunggu sebentar, anna!" " Ya?"
" Maukah kamu membebaskan aku dari sumpah kerahasiaan dokter-pasien?"
" Aku tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi. Tapi, kenapa?"
" Aku ingin bercerita tentangmu kepada Ester. Kamu mengingatkan aku kepada Ester saat dia masih seumurmu. Kalian berdua sama-sama punya keberanian besar, dan juga semangat yang sama."
" Keren. Salam buat dia kalau begitu!"
" Tapi, secara prinsip aku, kan tidak boleh membicarakan pasienku."
" Nggaklah, karena sekarang aku sudah membebaskanmu dari sumpah kerahasiaan itu. Bagus sekali kalau salamku disampaikan, dan silakan saja ceritakan segala yang pernah kita bicarakan. Lagi pula, kamu, kan tidak pernah melakukan terapi apa-apa padaku. Kamu begitu teguh mengatakan bahwa aku tidak butuh terapi, jadi aku tidak termasuk dalam kategori pasien -mu."
" Kamu benar juga."
" Kamu adalah seorang teman, Benjamin. That s all." Anna tertawa.
" Baiklah kalau begitu. Selamat malam, Anna." " Selamat malam!"
Anna bersiap-siap mengakhiri hari dan pergi tidur. Rasanya sudah begitu lama dia tidak membaringkan diri di atas kasurnya itu.
Mungkin juga karena dia ingin segera terlibat dalam sebuah bagian penting seperti yang ada dalam mimpi pada malam sebelumnya.[]
Cacat Logika
ari masih pagi, dan hujan turun lebat sekali. Nova duduk di atas kasur di kamar merah dan membaca di terminal genggamnya. Dia merasa sedang sendirian, tapi ternyata ada Olla yang berdiri di depan jendela sempit dan memandang jauh ke arah lembah. Nova berdeham dengan harapan Olla juga jadi tahu bahwa dia tidak sendirian di ruangan ini. Orang tua itu berbalik ke arahnya dan berkata lirih: " Iya, anakku?" Nova membacakan keras-keras surat elektronik yang baru saja ditemukannya itu: Nova sayang, aku tidak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini. Tapi, kau tentu tahu .& Tubuh Olla bergetar. Dia melambaikan tangan kirinya hingga cincin merah itu tampak tinggi di udara. Dia berlaku seperti sedang menunjukkan kekuatan dan berkata: " Kamu akhirnya menemukan juga apa yang telah aku tulis untukmu." " Tapi, bagaimana dengan mesin-mesin otomat hijau itu? Apakah jadi dipasang?"
Olla memandangnya intens dan menjawab dengan tajam: " Pass! Aku memilih pass, Nova, karena apa pun jawabanku atas pertanyaan itu, maka akan terjadilah sebuah kecacatan logika."
" Apa akan terjadi kecacatan logika juga kalau aku bertanya siapa nama Kakek buyutku?" Orang tua itu menggerakkan kepala menggoda, dengan jenaka.
" Kamu tidak ingat?" tanyanya. " Beberapa tahun lalu kamu masih sering duduk di pangkuannya. Tapi, anak lakilaki yang kamu pikirkan itu bernama Jonas dan asalnya dari Lo."
" Jonas .& "
" Apa aku belum cerita tentang bagaimana kami dulu sering bertemu di rumah pertanian di atas gunung? Dia
biasa datang naik ski dari Lo, dan aku naik dari Nyrud. Waktu kita hanya menyebutnya dengan
gunung . Kita ketemuan di gunung yuk, begitu." " Ya, benar. Dan sekarang hanya ada hutan belukar di sana." Nenek buyut memandangnya lekat-lekat dan mendudukkannya:
" Pass! Lagi-lagi terjadi kecacatan logika. Karena sekarang dunia telah mendapatkan kesempatan kedua."
Olla melambaikan tangan kirinya lagi sehingga batu rubi yang terasah halus itu tampak berkelip-kelip.[]
Kakek Buyut
nna berbaring lama dan terus mendengarkan bagaimana tembok luar yang beku berderak-derak. Begitu tertidur, dia bermimpi tentang seekor burung berwarna merah yang mematuk-matuk di tepian jendela dan seperti hendak masuk. Mimpi itu terasa begitu hidup, dan patukan burung itu terasa begitu intens, sampaisampai dia terbangun kembali. Dia menghidupkan lampu di atas kasur, meraih ponsel barunya dan melihat kalau dia mendapat sebuah SMS. Mungkin itulah yang membuatnya terbangun. atau, cuma bunyi es yang berderakderak di tembok?
Pesan itu dari Jonas:
Kamu masih bangun? Dia menjawab:
Ya. Pesanmu membuatku terbangun . Selamat ulang tahun! Terima kasih, Jonas . Aku sudah membacanya. Membaca? Aku nggak ngerti maksudmu. Yang tadi mau kamu tulis. Kamu, kan mengunggahnya di blog.
Ya, ampun! Aku tidak terpikir kalau orang bisa membacanya sebelum tujuh puluh tahun lagi. Bisa telepon?
Tak lama telepon berdering. Jonas berkata, " Kamu sudah tahu tentang kabar baik dari afrika?"
" Sudah dong, makasih. aku sudah ngobrol dengan Benjamin tadi. Dia tentu saja gembira sekali & . Kamu tahu kenapa dia memakai anting-anting bintang di telinganya?"
" Jangan pernah takut pada kekuatan kegelapan, bintangbintang akan menerangimu & ?"
" Bukan, kamu mengada-ada deh, Jonas." " Bilang, dong kenapa!"
" Bintang itu hadiah dari istrinya beberapa hari setelah
kelahiran Ester. Dan Ester artinya bintang .& "
Jonas mulai menghujani Anna dengan ucapan selamat ulang tahun dan memuji-muji surat yang Anna unggah ke internet. Dia senang sekali khususnya pada apa yang Anna tulis tentang mesin otomat hijau. Dia berdeham. Lalu berkata:
" Aku mencatat apa yang kamu tulis di bagian penutup: ada begitu banyak hal tentang masa depan yang aku tidak tahu. Yang aku tahu bahwa aku akan ikut serta untuk memberikan bentuknya. Dan mungkin dengan cara ini aku telah memulai dengan sebuah langkah kecil ...." " Iya, aku menuliskan itu untuk cicitku nanti." Jonas berdeham lagi:
" Mungkin aku bisa menawarkan diri untuk menjadi kakek buyut anak itu."
Anna tertawa. Anna tertawa begitu keras sampaisampai dia khawatir akan membangunkan papa yang tidur di lantai di bawahnya. Dia berbisik di telepon:
" Okelah kalau begitu, Jonas!"
Sekarang Jonas-lah yang tertawa. Dia tergelak terbahakbahak.
" Kamu gila," katanya.
" Ada banyak orang yang gila, kok." Jonas berkata:
" Mungkin kita bisa mulai dengan menjadi dewasa bersama-sama. Rasanya sih, tidak perlu terburu-buru untuk menjadi nenek dan kakek buyut."
Anna tertawa lagi:
" Lagi pula aku mau berbuat lebih banyak selain daripada sekadar melahirkan anak ke dunia ini. Musim panas kali ini aku mau bersepeda ke Bergen. Kamu mau ikut?"
" Dengan senang hati, dengan syarat kamu mau ikut aku berkelana naik kereta api ke Roma."
" Serius?" tanya Anna tak percaya. " Sumpah mati!"
" Nah, begitu dong. Kita mulai dari sekarang. Kita bisa nggak, ya berangkat lewat Belanda?"
" Pastilah, orang-orang Belanda, kan juga suka pergi ke Roma. Kamu ingin melihat amsterdam, Anna?"
" Iya dong, tapi sekarang ini yang ada dalam pikiranku ialah Den Haag."
" Den Haag? Kamu ada kencan dengan seorang penjahat perang, ya?"
" Nggak, tapi mungkin suatu saat nanti akan didirikan sebuah pengadilan iklim internasional di Den Haag. aku ingin satu hari bersamamu di kota itu. ada sesuatu yang ingin aku ketahui. Mungkin sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu. Sebuah lahan luas, mungkin sebuah taman, atau mungkin seluruh kecamatan ...."
" Nah, sekarang aku jadi penasaran."
" Tapi, kamu berjanji, kan untuk memberikan planet ini sebuah kesempatan baru? itulah yang paling penting. Dan kita akan mengajak orang-orang untuk ikut serta." " Tentu saja."
" Kamu percaya itu, Jonas? aku ingin agar kita percaya pada apa yang kita usahakan."
" Ya .& "
" Apa kamu optimis? atau, pesimis?"
" Aku tidak tahu. Mungkin dua-duanya. Kamu sendiri bagaimana?" tanya Jonas balik.
" Kalau aku, sih optimis, Jonas. Dan tahu nggak kenapa? Menurutku menjadi pesimis itu amoral."
" Amoral?"
" Pesimisme itu cuma kata lain dari kemalasan. aku bisa saja khawatir, tapi itu hal yang berbeda, orang pesimistis itu pada dasarnya sudah menyerah."
" Boleh juga pendapatmu."
" Lagi pula selalu ada harapan. Dan pada praktiknya bisa saja terjadi pertentangan. Kamu mau ikut serta, Jonas? Pergi ke luar sana dan bertempur?"
" Rasanya, sih aku bakal menurut saja kamu suruh macam-macam."
" Kalau begitu aku akan mengujimu." " Kok, gitu, sih!"
" Mari kita mulai membaca bersama?" " Membaca?"
" Maksudku membaca karya Hamsun dan Dostoyevsky dan lain-lain. Karya-karya klasik seperti Shakespeare dan Homer. Dan dongeng-dongeng seperti Seribu Satu Malam .... Dan mitos-mitos, kita bisa mulai dengan mitologi Yunani dan norrne. aku ingin membaca tentang Yggdrasil dan ragnarok. aku ingin membaca tentang Kassandra, yang cenayang dan bisa melihat masa depan, serta tidak ada orang yang percaya padanya .& "
" Maksudmu kita duduk dan saling membaca keraskeras begitu? itu, kan .& "
" Bukan, bukan," tukas Anna. " Tapi, kita membaca buku yang sama berbarengan. Jadi, kita bisa hidup di dunia lain itu bersama-sama. Kita keluar-masuk dunia fantasi yang sama. Dengan begitu, kita nanti bisa memiliki kumpulan kenalan virtual yang luas. Jadi, kita bisa jalan-jalan ke gunung sambil membawa serombongan teman-teman yang tak terlihat."
" Ok. Jadilah."
" Kita mulai besok, ya. aku akan membeli dua eksemplar Mysterier karangan Hamsun. Kemarin, aku lihat ada di toko buku, dan jatuh hati pada judul itu. Sekarang, kan ulang tahunku, jadi pasti aku akan dapat uang dari Papa. Kamu belum baca, kan?"
" Belum. Tapi, kamu tidak pernah berhenti mengejutkan aku."
" Baguslah." " Mungkin .& "
" Menurutku hidup di masa sekarang ini benar-benar membuat orang jadi gila, benar-benar hampir keluar dari
wilayah yang masuk akal. Sesungguhnya berumur enam belas tahun itu lebih dari sekadar lima belas tahun ditambah 364 hari. ada begitu banyak keinginan yang muncul. Tahu nggak apa yang akan aku lakukan besok sebelum berangkat sekolah?"
" Nggak. Kan, kamu yang cenayang."
" Aku ingin mencari tahu berapa banyak jenis kutu daun yang ada."
" Kamu gila."
" Tapi, kan kamu yang memberiku ide itu." " Ha? aku?"
" Kamu menulisnya di tugas presentasimu itu. Kamu bilang akan menciptakan semacam dana untuk seluruh spesies kutu daun yang terancam punah. itu membuatku bertanya-tanya ada berapa sebenarnya spesies itu."
" Oh, aku sudah lupa aja. Sekarang, gimana kalau kita mencoba tidur sedikit."
" Ah, jangan membosankan seperti itu, Jonas. Waktu kamu kirim SMS tadi, aku sudah tertidur beberapa detik, dan sekarang aku benar-benar sudah terjaga."
" Sejak hari ini mungkin kamu tidak akan pernah tidur lagi. Besok pagi kamu pasti dibangunkan pagi-pagi, tuh. Papamu akan masuk sambil membawa roti bola dan soda, kan?" " Roti isi dan teh, Jonas. aku, kan bukan anak kecil lagi." " Oke deh, kalau begitu selamat malam!"
" Tahu nggak apa yang akan aku lakukan kalau aku tidak bisa tidur?"
" Menghitung domba?"
" Bukan, tapi tidak jauh dari itu, deh. aku akan menghitung kutu daun. aku akan menutup mata sambil menghitung kutu-kutu hiperaktif yang berwarna merah darah itu. Besok, aku akan kasih tahu berapa kutu yang sempat kuhitung sebelum tenggelam di alam mimpi."
" Kalau begitu aku juga begitu, deh. Jadi, kita bisa membandingkan besok siapa yang lebih lama tertidurnya.
Selamat malam, Anna. Sampai besok!" " Selamat malam." []
Di Sebuah Desa
ari sudah malam dan gelap sekali, tapi udara terasa gerah. Dia duduk di atas bukit kecil di tepian sebuah desa bersama tiga orang laki-laki yang seumurannya. Diterangi cahaya kebiruan dari sebuah lampu gas, dilihatnya mereka semua dilengkapi dengan sebuah senjata otomatis. Lampu gas itu tergantung di bubungan di sebuah gudang yang sudah bobrok. Di depan gudang, teronggok dua buah karung berisi jagung, dan di kantong itu tertulis: World Food Programme. Dari rerimbunan semak di sekelilingnya, dia mendengar derik jangkrik. Dari arah desa, dia mendengar juga para wanita yang sedang mengobrol dan tertawa, seekor kambing yang mengembik, dan suara bayi menangis. Tangisan bayi itu segera berakhir, dia menduga pastilah bayi itu sedang disusui. Dia tidak takut. Namun, dia tersadar di mana dan siapa dia, bahwa dia adalah Ester, dan perjalanan hidup telah membawanya menjadi seorang tawanan di sebuah gurun di daerah perbatasan antara Somalia dan Kenya. Di depan lampu gas, berkelebatan beberapa ekor kelelawar. Dia memandang para penyanderanya. Mereka mengangguk, dan dia meraih beberapa dadu dari tikar yang berwarna merah kecokelatan itu dan melemparnya. Dadudadu itu bergulir dan berhenti tergeletak menunjukkan angka enam seluruhnya. Dia tersenyum lebar melihat begitu banyak angka enam. Para lelaki bersenjata otomatis itu juga ikut tersenyum lebar.
" You are a winner!" sela salah seorang dari mereka. Dengan nada yang lebih getir, seorang lagi berkata: " White people from the North are always winners." Di hadapan mereka, ada sebuah botol berisi limun berwarna merah dan empat buah gelas. Salah seorang laki
laki itu menuangkan limun ke seluruh gelas.
Dia memandang ke langit. Tidak ada bulan dan langit menunjukkan percikan cahaya bintang yang begitu memesona yang pernah dilihatnya. Sungguh tidak masuk akal, pikirnya, bahwa ada begitu banyak peperangan dan permusuhan di bawah pemandangan alam semesta seperti ini. Dia merasa malu atas nama umat manusia.
Derik jangkrik yang semakin keras, dan suara-suara dari desa sebelah hanya menambah kedamaian malam. Ada sesuatu yang memancarkan rasa aman dari suarasuara di kegelapan ini.
Namun, tiba-tiba ada sesuatu bergerak di rerimbunan semak, dan kedamaian itu tersentak oleh suara tembakan dan perintah-perintah marah dalam bahasa yang tidak dikenalnya. Salah seorang penyanderanya sempat menembakkan senjata otomatisnya, tetapi beberapa saat kemudian semuanya tergeletak di tanah dan memohon pengampunan. Ester juga, dia berlaku seperti bagian dari mereka, tergeletak di tanah dan memohon ampun. Dari arah desa terdengar jeritan ngeri dari para wanita yang tadi bercengkerama dan tertawa, dan bayi-bayi mulai menangis lagi.
Para penyandera itu diborgol dan digiring ke sebuah mobil jip hijau yang tiba-tiba saja muncul di situ, dan Ester disalami oleh seorang prajurit berpakaian hijau yang berseru dengan bahasa Inggris yang fasih:
" Best wishes from your father Benjamin!" []
Ester
nna tertidur beberapa jam saja, tapi saat terbangun, dia merasa seperti telah pergi selama beberapa bulan. Lagilagi dia telah berada di sebuah tempat lain di dunia ini. Sebelum telepon berdering, atau mungkin pada saat bersamaan, dia sempat mengingat bahwa dia menjadi Ester dan dia sedang ditawan di kawasan tanduk afrika.
Dia yakin yang menelepon itu pasti Jonas, karenanya Anna langsung menyapa:
" Hai, hai!"
Tapi, yang didengarnya ialah suara perempuan: " Ini Anna?"
" Ini Ester Antonsen. aku menelepon dari nairobi." Anna tersentak. " Waduh, aku bingung sekali. Baru saja aku terbangun dari mimpi, dan di dalam mimpi itu aku menjadi anda .& ada apa ya, kok, anda menelepon?"
" Selamat ulang tahun, anna! untuk itulah aku menelepon. Kamu sudah enam belas tahun sekarang."
" Terima kasih."
" Papa sudah bercerita tentang kamu. Dia yang menganjurkan agar aku meneleponmu dan mengucapkan selamat ulang tahun. Kamu adalah pemberi semangat baginya saat aku hilang. aku mengucapkan beribu terima kasih untuk itu!"
Anna senang sekali bisa menjadi pemberi semangat buat Benjamin. Dia berkata:
" Aku sudah membebaskan dia dari sumpah kerahasiaan dan menitip salam untuk anda. aku mengagumi jiwa-jiwa pemberani yang berjuang di luar sana dan membantu kaum miskin."
Sebelum dia sempat berkata lebih banyak, Ester bertanya:
" Benarkah kamu tadi bermimpi menjadi aku?" " Benar sekali. aku sering bermimpi menjadi orang lain. itu adalah salah satu sebab aku jadi kenal dengan Papa anda. aku pernah bermimpi menjadi seekor gajah. Sungguh suatu pengalaman yang aneh & menjadi seekor gajah. Tapi malam ini, aku bermimpi menjadi anda. Bagaimana perlakuan para penyandera itu kepada anda?"
" Sebenarnya cukup baik. aku memohon untuk diizinkan tidur di luar di bawah hamparan langit. Mereka membolehkan, dan secara bergiliran mengawasiku. Kita malah duduk-duduk bersama sambil bermain dadu sepanjang malam."
" Dan anda menang. Benar, kan? You were the winner!" " Kok, kamu bisa tahu?"
" Nggak .& "
" Anna, bagaimana kamu bisa tahu itu?"
" apa anda tahu apa yang terjadi dengan para penyandera itu? Mereka, kan punya istri dan anak .& " " Para penyandera itu diserahkan kepada pemerintah Somalia."
" Begitu ...."
" Aku akan menyatakan bahwa aku mendapatkan perlakuan yang baik. Tapi ini bukan cerita novel, Anna. aku sangat takut. Kita tidak bisa menerima kenyataan para relawan ditangkap sebagai sandera. Kita bisa mencoba memahami para teroris, tapi tidak boleh memaafkan teror. Orang-orang itu mungkin akan dipenjara beberapa tahun sebelum bisa pulang kembali."
" Oke .& aku berpikir-pikir lagi tentang punya istri dan anak tadi."
" Apa maksudmu?" tanya Ester.
" Aku pernah melihat foto anda di sebuah koran internet. Lalu, aku menelepon Benjamin. itu mungkin karena aku mengenali anda dari sebuah foto yang ada di meja tulisnya."
" Tapi, itu foto Mamaku, dan foto itu diambil berta huntahun yang lalu."
" Aku tahu itu. Jadi, kalian berdua pastilah begitu mirip .
Hening sesaat dari ujung sana. Ester berkata: " Aku sering dibilang seperti fotokopi Mama. Tapi, Mama meninggal saat aku masih kecil anna, dan sejak saat itu Benjamin hanya memilikiku. Dan kemudian juga Lukas, anakku. Saat aku disandera, Benjamin begitu khawatir akan kehilanganku juga, dan mungkin lebih khawatir Lukas terpaksa tumbuh dewasa tanpa seorang ibu."
" aku mengerti. Dia begitu tertekan waktu itu .& Berapa umur Lukas?" " Delapan tahun. Dia sayang kakeknya, dan kakeknya juga begitu."
" Aku juga mengalaminya! Bagiku, Papa anda sudah menjadi seorang sahabat. anda bisa menebak sebabnya?" " Tidak, tapi saya jadi penasaran."
" Dia memahami permasalahan iklim, dan dia juga peduli. Tapi, itu cuma salah satu sebabnya. Sebab lainnya ialah dia melayani percakapan serius tentang permasalahan itu dengan seorang anak perempuan seumurku."
" Sewaktu aku berumur enam belas tahun, aku juga begitu dengan Papa. Waktu itu, dia tidak terlalu sabar mendengarkan. akulah yang membuatnya begitu." " Oh, ya? Jadi, anaknyalah yang sudah mendidik papanya? " Tidak juga sih, dia mengajariku memancing. Dia mengajariku tentang burung. Dia yang mengajariku membuat peluit daun, perahu kulit kayu, dan karangan bunga."
" Wah, dia memang ayah yang baik, ya."
" Tapi, akulah yang mendaftarkan diri di Alam dan Generasi Muda, lalu pulang dan mengajari Papa tentang masalah iklim. Sejak itu, aku terus meng-update masalah itu."
" Keren! Jadi, bagaimana perkembangannya menurut
anda?"
" Gunung-gunung es di bumi mencair, dan kondisi es di musim panas di Lautan arktik tahun ini telah mencapai titik minimum yang mengkhawatirkan. Tahun ini, kita telah mengalami bulan September terpanas sepanjang masa, dan di Amerika saja telah dicatat ribuan rekor buruk baru. Banyak gejala pemanasan global yang telah muncul jauh sebelum kita mengantisipasinya, begitu juga bila kita membandingkan dengan berbagai skenario paling pesimistis dari para peneliti iklim. Jutaan orang sudah menjadi korban dari konsekuensi yang telah kita peringatkan beberapa tahun lalu. Kita mengalami berbagai bencana alam yang lebih sering dan lebih menghancurkan seperti banjir, gelombang panas, dan kebakaran hutan, serta orang-orang terpaksa mengungsi."
" Aku tahu .& "
" Tapi, dunia belum berhasil menyetujui pengurangan emisi karbon. Negara-negara penghasil minyak tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh cadangan minyaknya! negara-negara kaya tidak bersedia menghentikan sebagian dari privilesenya. Dan semakin lama kita menunggu sebelum bertindak, maka solusinya akan semakin mahal."
" Berbagai bencana itu saja sudah mulai memakan banyak biaya, kan?"
" Tentu saja. Belum lama berlalu sejak pertama kali dinyatakan bahwa kita adalah generasi pertama yang memengaruhi iklim di bumi, dan pada saat yang sama generasi terakhir yang tidak mau menerima keharusan membayar harganya. Tapi, pernyataan itu sudah tidak lagi memadai. aku melihat dengan mata kepala sendiri dan mengalami sendiri bencana iklim. aku pernah mengalami bencana kekeringan, dan aku pernah memeluk seorang anak yang sedang sekarat .& Sungguh menyakitkan, Anna. Karena bukanlah alam yang membunuh. Tetapi kita, manusia."
" Nanti setelah tamat sekolah dan kuliah, mungkin aku juga ingin terjun ke lapangan."
" Kamu bisa ikut aku nanti. Tapi, sebelumnya aku ingin bertemu kamu."
" Aku tidak menjamin kalau aku menyenangkan seperti yang dikesankan Benjamin. Tapi yang pasti, aku tidak menggigit."
" Aku pulang ke norwegia minggu depan. apa kamu sering main ke Oslo?"
" Mungkin. Tapi .& " " Ya?"
" Aku punya pacar, namanya Jonas .& "
" Aku tahu. aku juga sudah mendengar tentang dia." " Wah, ini sudah kelewatan."
" Siapa?"
" Benjamin. Mestinya dia masih tetap di bawah sumpah kerahasiaannya."
" Tidak masalah, Anna. Tapi, apa yang mau kamu bilang tadi?"
" Kami telah mendirikan sebuah grup pencinta lingkungan di sekolah, atas dorongan dari Benjamin tentu saja. Jika anda bersedia datang dari Oslo dan bercerita tentang pengalaman anda di afrika, mungkin separuh sekolah akan datang dan mendengarkan. Kita pasti diizinkan memakai aula, kalau tidak, kita serbu saja. anda bisa bercerita tentang korban-korban pemanasan global terbaru. Mungkin anda punya gambar-gambar atau cerita-cerita tentang itu." " Dengan senang hati, Anna."
" Acaranya mesti diadakan di malam hari. anda bisa menginap di tempat kami. anda pasti tidak bisa membayangkan menu apa yang akan diramu Papa. Mama tidak terlalu jago memasak, tapi jago membuat makanan penutup."
Dunia Anna Karya Jostein Gaarder di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" Wah, kedengarannya seru!"
" Kami juga punya sebuah ruang tidur tamu dengan
sebuah sofa besar dan 17 bantal yang berbeda .& " " 17 bantal?"
" & dan masing-masing bantal ada bordiran gambar adegan dongeng. Salah satunya gambar yang bagus tentang aladin di dalam gua bawah tanah tempat dia menemukan lampu wasiat. Banyak orang yang tidak ingat bahwa aladin juga punya sebuah cincin ajaib, dan cincin inilah yang mendapat tempat istimewa dalam gambar bordiran itu, dan cincin itulah yang ada hubungannya dengan apa yang terjadi hari ini, aku bisa menceritakannya nanti saat kita bertemu. ngomongngomong, apa anda pernah mengendarai unta punuk satu?"
" Berkali-kali, Anna."
" Aku hanya pernah satu kali. Benjamin menyarankan untuk bergaul dengan orang-orang arab, dan aku sudah memulainya akhir-akhir ini."
" Di mana?"
" Di sini, di dalam kepala .& Wah, aku mulai mendengar Papa sibuk di dapur bawah, mungkin sebentar Papa lagi naik kemari. Dia datang membawa teh dan kue, serta akan membangunkanku. aku akan cerita lebih banyak nanti waktu kita bertemu. aku sudah tidak sabar! Tapi sekarang, aku mau pura-pura tidur dulu, ya."
" Iya, kamu harus ikuti rutinitasnya, ya."
" Atau, aku tinggal bilang kalau Ester Antonsen barusan telepon dan mengucapkan selamat ulang tahun? Bolehkah?"
" Tentu saja. Kamu, kan tidak terikat sumpah kerahasiaan denganku."
" Kalau begitu, selamat beraktivitas!"
" Kamu juga, anna! Hari ini hari ulang tahunmu, kan!"
Tamat
Pendekar Pulau Neraka 19 Titisan Dewi Pendekar Bayangan Sukma 24 Sepasang Pedang Kilat Membasmi Iblis Karya Kho
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama