Ceritasilat Novel Online

Yang Hilang 10

Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn Bagian 10

B: Ini sangat menarik. Sepertinya ada begitu banyak kebetulan yang

aneh dalam kasus ini. Contohnya, bahwa Desi kebetulan membuang

dompet itu tepat di Hannibal, tempat yang menjadi tujuan petun?

jukmu untuk Nick?dan kami kemudian percaya bahwa Nick mem?

buang dompet itu di sana. Atau bagaimana kau memutuskan untuk

menyembunyikan hadiah di tempat yang sama Nick menyembunyi?

kan barang-barang yang dia beli dengan kartu kredit rahasianya.

A: Benarkah? Aku harus memberitahumu, tidak ada satu pun yang

terdengar seperti kebetulan untukku. Kedengarannya segerombol

polisi yang percaya suamiku bersalah, dan sekarang karena aku

hidup dan dia jelas tidak bersalah, mereka kelihatan seperti orang

sangat tolol, dan mereka berusaha keras untuk menyelamatkan

pantat mereka. Bukannya menerima tanggung jawab atas fakta

bahwa, jika kasus ini dibiarkan di tangan kalian yang amat tidak

kompeten, Nick akan masuk ke daftar terpidana mati dan aku akan

terikat di tempat tidur, diperkosa setiap hari dari sekarang hingga

aku tewas.

B: Maafkan aku, ini?

A: Aku menyelamatkan diriku, yang kemudian menyelamatkan Nick,

yang kemudian menyelamatkan pantat keparat kalian.

B: Itu poin yang sangat baik, Amy. Maafkan aku, kami begitu.... Kami

menghabiskan begitu banyak waktu untuk kasus ini, kami ingin

mengetahui semua detail yang kami lewatkan sehingga tidak akan

mengulangi kesalahan kami. Tapi kau benar sekali, kami melewat?

kan gambaran besarnya, yaitu: Kau seorang pahlawan. Kau jelas

seorang pahlawan.

A: Terima kasih. Aku menghargai kau berkata begitu.

Nick Dunne

Malam Kembalinya

Aku kembali ke kantor polisi untuk menjemput istriku dan disam?

but wartawan seperti seorang bintang rock?presiden yang menang

telak?orang pertama yang berjalan di bulan jadi satu. Aku harus

menahan diri untuk tidak mengangkat kedua tangan terpaut di

atas kepalaku dengan gaya kemenangan universal. Aku mengerti,

pikirku, kita semua berpura-pura menjadi teman sekarang.

Aku memasuki lokasi yang terasa seperti pesta hari libur yang

berubah kacau?beberapa botol sampanye di satu meja, dikelilingi

cangkir-cangkir kertas kecil. Tepukan di punggung dan sorakan

untuk semua polisi, kemudian lebih banyak sorakan untukku, se?

olah-olah orang-orang ini bukan pendakwaku sehari sebelumnya.

Tapi aku harus ikut berpura-pura. Menghadirkan punggungku un?

tuk ditepuk. Oh ya, kita semua kawan sekarang.

Yang paling penting sekarang adalah Amy aman. Aku sudah me?

latih kalimat itu berulang kali. Aku harus kelihatan seperti suami

yang lega, penyayang, hingga aku tahu ke arah mana kondisi ber?

gerak. Hingga aku yakin polisi sudah membabat semua kebohongan

jaring laba-laba Amy yang lengket. Hingga dia ditahan?aku me?

mikirkan sejauh itu, hingga dia ditahan, kemudian aku bisa me?

rasakan otakku mengembang dan mengempis secara bersamaan?

zoom serebral Hitchcock versiku sendiri?dan aku berpikir: Istriku

membunuh seseorang.

"Menusuknya," kata si polisi muda yang ditugaskan menjadi

penghubung keluarga. (Aku berharap tidak akan pernah harus

dihubungkan lagi, dengan siapa pun, untuk alasan apa pun.) Dia

bocah yang mengoceh kepada Go soal kudanya dan otot bahu koyak

dan alergi kacang. "Mengirisnya tepat di pembuluh nadi di leher.

Luka seperti itu, dia mati kehabisan darah dalam, sekitar, enam

puluh detik."

Enam puluh detik adalah waktu yang lama untuk tahu kau

sekarat. Aku bisa membayangkan Desi menekan tangannya di

lehernya, rasa darahnya sendiri muncrat di antara jari-jarinya se?

iring setiap denyut nadi, dan Desi merasa lebih takut dan denyut

nadinya hanya bertambah lebih cepat... kemudian melambat, dan

Desi tahu melambat adalah lebih buruk. Dan selama itu Amy berdiri

tidak tersentuh, mengawasi Desi dengan ekspresi menyalahkan,

jijik dari seorang murid biologi di SMA yang dihadapkan pada janin

babi yang meneteskan darah. Pisau bedahnya masih ada dalam

genggamannya.

"Mengirisnya dengan pisau daging besar," kata si bocah itu. "Pria

itu biasa duduk di sebelah wanita itu di tempat tidur, mengiriskan

daging untuknya dan menyuapinya." Bocah itu terdengar lebih jijik

akan hal ini daripada peristiwa penusukan itu. "Satu hari pisau itu

jatuh dari piring, pria itu tidak pernah menyadari?"

"Bagaimana Amy menggunakan pisau itu kalau dia selalu diikat?"

tanyaku.

Si bocah terlihat seolah-olah aku baru saja menceritakan lelucon

soal ibunya. "Aku tidak tahu, Mr. Dunne, aku yakin mereka men?

dapatkan detail ceritanya sekarang. Poinnya adalah istrimu se?

karang aman."

Hore. Bocah ini mencuri kalimatku.

Aku melihat Rand dan Marybeth lewat ambang pintu ruangan

di mana kami melakukan konferensi pers pertama kami enam

minggu lalu. Mereka saling sandar, seperti biasa, Rand mencium

puncak kepala Marybeth, Marybeth balas mencium, dan aku me?

rasakan kemarahan kuat sehingga nyaris melemparkan stapler ke

arah mereka. Kalian berdua bajingan pemuja dan pengagum, men?

ciptakan makhluk di ujung lorong itu dan melepaskannya ke dunia.

Nah, bahagianya, monster itu sempurna! Dan apakah mereka di?

hukum? Tidak, tidak ada satu orang pun yang maju untuk memper?

tanyakan sifat mereka; mereka hanya mengalami curahan cinta

dan dukungan, dan Amy akan dikembalikan kepada mereka dan

semua orang akan lebih menyayanginya.

Istriku sosiopat yang tidak bisa dipuaskan sebelumnya. Akan

jadi apa dia sekarang?

Melangkahlah dengan hati-hati, Nick, melangkahlah dengan sa?

ngat hati-hati.

Rand menyadari tatapanku dan memberiku tanda untuk ber?

gabung dengan mereka. Dia menjabat tanganku untuk beberapa

reporter eksklusif yang diberi izin masuk. Marybeth bertahan: aku

masih pria yang mengkhianati putrinya. Dia mengangguk singkat

dan berbalik.

Rand mencondongkan badan ke dekatku sehingga aku bisa men?

cium aroma permen karet spearmint-nya. "Begini, Nick, kami sangat

lega mendapatkan Amy kembali. Kami berutang maaf kepadamu

juga. Kami akan membiarkan Amy memutuskan bagaimana pe?

rasaannya soal pernikahan kalian, tapi aku setidaknya ingin me?

minta maaf atas segala hal yang terjadi. Kau harus paham?"

"Aku paham," kataku. "Aku paham semuanya."

Sebelum Rand bisa meminta maaf atau berbicara lebih lanjut,

Tanner dan Betsy tiba bersamaan, kelihatan seperti model majalah

Vogue?celana panjang rapi dan kemeja berwarna batu mulia dan

jam tangan dan cincin emas berkilau?dan Tanner miring ke arah

telingaku dan berbisik, Biarkan aku melihat kita ada di mana,

kemudian Go bergegas masuk, dengan mata waspada dan bertanyatanya: Apa maksudnya ini? Apa yang terjadi pada Desi? Amy muncul

begitu saja di depan pintumu? Apa maksudnya ini? Apakah kau

baik-baik saja? Apa yang terjadi selanjutnya?

Itu pertemuan yang aneh?rasa yang ada: bukan benar-benar

seperti reuni, bukan ruang tunggu rumah sakit, merayakan tapi

cemas, seperti semacam permainan yang kaumainkan di rumah,

ketika tidak ada yang punya semua peraturannya. Sementara, dua

reporter yang diizinkan pasangan Elliott ke dalam lingkaran dalam

terus melontarkan pertanyaan kepadaku: Sehebat apa rasanya

mendapatkan Amy kembali pulang? Sebahagia apa perasaanmu

sekarang? Selega apa kau, Nick, bahwa Amy sudah kembali?

Aku sangat lega dan amat bahagia, aku berkata, mengarang

pernyataan basiku sendiri, ketika pintu membuka dan Jacqueline

Collings masuk, bibirnya seperti luka merah yang rapat, wajah

berbedaknya tergaris air mata.

"Di mana dia?" katanya kepadaku. "Jalang kecil pembohong itu,

di mana dia? Dia membunuh putraku. Putraku." Dia mulai menangis

ketika reporter mengambil beberapa foto.

Bagaimana perasaan Anda bahwa putra Anda dituduh menculik

dan memerkosa? tanya satu reporter dengan suara kaku.

"Bagaimana perasaanku?" bentak Jacqueline. "Kau serius? Apa?

kah orang benar-benar menjawab pertanyaan semacam itu? Gadis

mengerikan, tidak berjiwa itu memanipulasi putraku seumur hidup?

nya?tulis ini?dia memanipulasi dan berbohong dan akhirnya

membunuh Desi, dan sekarang, bahkan sesudah dia tewas, gadis

itu masih memanfaatkannya?"

"Ms. Collings, kami orangtua Amy," Marybeth memulai. Dia

berusaha menyentuh bahu Jacqueline dan wanita itu menggerak?

kan bahu menyingkirkan sentuhan itu. "Aku menyesal atas ke?

pedihanmu."

"Tapi bukan kehilanganku." Jacqueline lebih tinggi satu kepala

dibandingkan Marybeth: wanita itu memandang marah kepada

Marybeth. "Tapi bukan kehilanganku," ulangnya.

"Aku menyesal soal... semuanya," kata Marybeth, kemudian Rand

ada di sebelahnya, satu kepala lebih tinggi dibandingkan Jacqueline.

"Apa yang akan kaulakukan soal putrimu?" tanya Jacqueline. Dia

berpaling ke arah polisi penghubung muda kita, yang berusaha

mempertahankan posisinya. "Apa tindakan yang diambil soal Amy?

Karena dia berbohong ketika berkata putraku menculiknya. Dia

berbohong. Dia membunuh Desi, Amy membunuh Desi dalam tidur?

nya, dan sepertinya tidak ada yang menganggap ini serius."

"Semua ini diperhatikan dengan amat sangat serius, Ma?am,"

kata si bocah.

"Bisakah saya mendapat pernyataan, Ms. Collings?" tanya si

reporter.

"Aku baru saja memberimu kutipanku. Amy Elliott Dunne mem?

bunuh putraku. Itu bukan pembelaan diri. Gadis itu membunuhnya."

"Apakah Anda punya buktinya?"

Tentu saja dia tidak punya.

Berita si reporter akan membuat kronologi kelelahan "khas

suami"-ku (wajah lelahnya menceritakan terlalu banyak malam

menjadi korban rasa takut) dan kelegaan pasangan Elliott (kedua

orangtua berpelukan ketika menunggu anak mereka satu-satunya

untuk secara resmi dikembalikan kepada mereka). Berita itu akan

membahas ketidakbecusan polisi (ini kasus yang bias, penuh jalan

buntu dan belokan yang salah, dengan kepolisian keras kepala ber?

fokus pada orang yang salah). Artikel ini akan meminggirkan

Jacqueline Collings dalam satu kalimat: Sesudah pertemuan cang?

gung dengan orangtua Elliott, Jacqueline Collings yang marah di?

antar keluar dari ruangan, menyatakan putranya tidak bersalah.

Jacqueline memang diantar keluar dari ruangan dan masuk ke

ruangan lain, di mana pernyataannya akan direkam dan dia akan

dibiarkan tetap di luar untuk cerita yang lebih baik: Peristiwa Hebat

Kembalinya Amazing Amy.

Ketika Amy dikembalikan kepada kami, semuanya dimulai lagi.

Foto dan air mata, pelukan dan tawa, semuanya untuk orang asing

yang ingin melihat dan ingin tahu: Seperti apa rasanya? Amy, seperti

apa rasanya melarikan diri dari penawanmu dan kembali ke suami?

mu? Nick, apa rasanya mendapatkan istrimu kembali, mendapatkan
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebebasanmu kembali, secara bersamaan?

Aku tidak banyak berkata-kata. Aku sedang memikirkan per?

tanyaan-pertanyaanku sendiri, pertanyaan yang sama yang ku?

pikirkan bertahun-tahun, refrein mengerikan pernikahan kami:

Apa yang kaupikirkan, Amy? Bagaimana perasaanmu? Siapa kau?

Apa yang sudah kita lakukan kepada satu sama lain? Apa yang akan

kita lakukan?

Amy bersikap murah hati, berhati besar untuk pulang ke ranjang

pernikahan kami dengan suami tukang selingkuhnya. Semua orang

setuju. Media mengikuti kami seolah-olah kami dalam prosesi

pernikahan bangsawan, kami berdua melesat melalui jalanan

Carthage berlampu neon, dengan restoran cepat saji berserakan

ke McMansion tepi sungai milik kami. Betapa pengasihnya Amy,

betapa pemberaninya. Putri di buku dongeng. Dan aku, tentu saja,

si suami bungkuk penjilat yang akan menunduk dan mengais-ngais

sepanjang sisa hidupku. Hingga Amy ditahan. Kalau dia sampai

ditahan.

Bahwa dia dibebaskan pun sudah mencemaskan. Lebih daripada

sekadar mencemaskan, tetapi kelewat mengejutkan. Aku melihat

mereka berbaris keluar dari ruang konferensi di mana mereka

menanyai Amy selama empat jam kemudian membebaskannya:

dua agen FBI dengan rambut sangat pendek dan wajah kosong;

Gilpin, kelihatan seperti dia sudah menelan makan malam daging

steak terhebat sepanjang hidupnya; dan Boney, satu-satunya de?

ngan bibir tipis, rapat, dan kerutan di dahi berbentuk V. Dia me?

lirikku ketika berjalan melewatiku, menaikkan sebelah alis, dan

pergi.

Kemudian, terlalu cepat, Amy dan aku kembali di rumah kami,

sendirian di ruang duduk, Bleecker memperhatikan kami dengan

mata berkilau. Di luar tirai kami, cahaya kamera TV tetap menyala,

membanjiri ruang duduk kami dengan pendar oranye terang yang

aneh. Kami kelihatan seperti dalam cahaya lilin, romantis. Amy

sungguh terlihat cantik. Aku membencinya. Aku takut padanya.

"Kita tidak bisa tidur di rumah yang sama?" aku memulai.

"Aku ingin tinggal di sini denganmu." Dia meraih tanganku. "Aku

ingin bersama suamiku. Aku ingin memberimu kesempatan untuk

menjadi suami yang kauinginkan. Aku memaafkanmu."

"Kau memaafkanku? Amy, kenapa kau kembali? Karena yang

kukatakan dalam wawancara-wawancara itu? Video-video?"

"Bukankah itu yang kauinginkan?" katanya. "Bukankah itu tujuan

video-video itu? Mereka sempurna?mereka mengingatkanku akan

apa yang dulu kita miliki, betapa istimewanya itu."

"Yang kukatakan, aku hanya mengatakan apa yang ingin kau?

dengar."

"Aku tahu?kau mengenalku sebaik itu!" kata Amy. Dia berseriseri. Bleecker mulai berjalan mengitari kaki Amy membentuk angka

8. Amy mengangkat kucing itu dan mengelusnya. Dengkuran

Bleecker memekakkan telinga. "Pikirkan, Nick, kita saling kenal.

Lebih baik daripada siapa pun di dunia sekarang."

Memang benar, aku juga merasakan hal yang sama, dalam se?

bulan terakhir, ketika aku tidak mendoakan Amy celaka. Perasaan

itu akan muncul dalam diriku pada momen-momen yang aneh?di

tengah malam, ketika buang air kecil, atau pagi hari ketika me?

nuangkan sereal ke mangkuk?aku akan mendeteksi sedikit rasa

kagum, dan lebih dari itu, rasa senang terhadap istriku, tepat di

pusatku, tepat di perutku. Untuk tahu persis apa yang aku ingin

dengar di dalam surat-surat itu, untuk merayu diriku kembali

padanya, bahkan menebak semua langkahku yang salah... wanita

itu mengenalku luar-dalam. Lebih baik daripada siapa pun di dunia

ini, dia mengenalku. Selama ini aku berpikir kami asing satu sama

lain, padahal ternyata kami saling mengenal secara instingtif, di

dalam tulang kami, di dalam darah kami.

Itu semacam romantis. Romantis yang membawa bencana.

"Kita tidak bisa serta-merta memulai dari yang sebelumnya,

Amy."

"Tidak, tidak dari sebelumnya," katanya. "Dari kita sekarang.

Dari kau yang mencintaiku dan kau tidak akan pernah berbuat

salah lagi."

"Kau gila, kau benar-benar gila kalau kaupikir aku akan tetap

tinggal. Kau membunuh seseorang," kataku. Aku berbalik me?

munggunginya, kemudian aku membayangkan dia dengan pisau di

tangannya dan mulutnya merapat ketika aku tidak mematuhinya.

Aku kembali berbalik. Ya, istriku harus selalu dihadapi.

"Untuk melarikan diri darinya."

"Kau membunuh Desi agar kau punya cerita baru, jadi kau bisa

kembali dan menjadi Amy tersayang dan tidak harus bertanggung

jawab atas yang kaulakukan. Tidakkah kau paham, Amy, ironinya?

Itu yang selalu kaubenci dariku?bahwa aku tidak pernah ber?

hadapan dengan konsekuensi tindakanku, bukan? Yah, pantatku

sudah jelas berhadapan dengan konsekuensi. Jadi bagaimana de?

nganmu? Kau membunuh seseorang, pria yang kuduga mencintaimu

dan sedang membantumu, dan sekarang kau ingin aku masuk ke

perannya dan mencintaimu dan membantumu, dan... aku tidak bisa.

Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak akan melakukannya."

"Nick, kurasa kau mendapatkan informasi yang salah," katanya.

"Aku tidak terkejut mengingat semua gosip yang beredar. Tapi kita

harus melupakan semua itu. Jika kita akan bergerak maju. Dan kita

akan bergerak maju. Seluruh Amerika ingin kita maju. Ini cerita

yang dibutuhkan dunia sekarang. Kita. Desi penjahatnya. Tidak ada

yang ingin dua penjahat. Mereka ingin menyukaimu, Nick. Satusatunya cara kau bisa dicintai lagi adalah dengan tetap bersamaku.

Itu satu-satunya cara."

"Ceritakan kepadaku apa yang terjadi, Amy. Apakah Desi selama

ini membantumu?"

Dia meradang mendengar itu: Dia tidak membutuhkan per?

tolongan dari seorang pria, walaupun dia jelas membutuhkannya.

"Tentu saja tidak!" bentaknya.

"Ceritakan kepadaku. Apa ruginya, ceritakan semuanya kepada?

ku, karena kau dan aku tidak akan bisa maju dengan cerita bo?

hongan ini. Aku akan melawanmu di setiap langkah. Aku tahu kau

sudah memikirkan semua hal. Aku tidak berusaha untuk meng?

gagalkanmu?aku lelah berusaha mengalahkan pikiranmu, aku

tidak punya keahlian itu. Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi.

Aku selangkah saja sebelum hukuman mati, Amy. Kau kembali dan

menyelamatkanku, dan aku berterima kasih untuk itu?kau dengar

aku? Aku berterima kasih, jadi jangan bilang aku tidak mengata?

kannya nanti. Aku berterima kasih. Tapi aku harus tahu. Kau tahu

aku harus tahu."

"Lepaskan pakaianmu," katanya.

Dia ingin memastikan aku tidak memakai penyadap. Aku menang?

galkan pakaianku di depannya, melepaskan semua benda, kemu?

dian dia mengamatiku, menelusurkan satu tangan di sepanjang

dagu dan dada, turun ke punggungku. Dia menangkup bokongku

dan menyelipkan tangannya di antara kedua kakiku, menangkup

buah zakarku dan mencengkeram penisku yang gontai, memegang?

nya sejenak untuk melihat kalau ada sesuatu yang terjadi. Tidak

ada apa pun.

"Kau bersih," katanya. Itu diniatkan sebagai lelucon, kelakar,

rujukan film yang akan kami tertawakan. Ketika aku tidak me?

ngatakan apa pun, dia melangkah mundur dan berkata, "Aku dulu

selalu suka melihatmu telanjang. Itu membuatku senang."

"Tidak ada yang membuatmu senang. Bisakah aku memakai

bajuku lagi?"

"Tidak. Aku tidak mau cemas soal penyadap tersembunyi di

pergelangan kemeja atau kerah. Kita juga harus ke kamar mandi

dan menyalakan air. Seandainya kau menyadap rumah ini."

"Kau menonton terlalu banyak film," kataku.

"Ha! Tidak pernah terpikir aku akan mendengarmu mengatakan

itu."

Kami berdiri di bak berendam dan menyalakan pancuran. Air

memancar ke punggung telanjangku dan membasahi bagian depan

blus Amy hingga dia melepaskannya. Dia melepaskan semua pa?

kaiannya, striptis yang ceria, dan menyampirkan pakaiannya di

pintu pancuran dengan seringai yang sama, sikap bermain-main

yang dia miliki ketika kami pertama bertemu?aku mau melakukan

apa pun!?dan dia berpaling kepadaku, dan aku menunggunya

mengayun-ayunkan rambut di sekitar bahu seperti yang dia laku?

kan dulu ketika dia merayuku, tapi rambutnya terlalu pendek.

"Sekarang kita seimbang," katanya. "Sepertinya tidak sopan

menjadi satu-satunya orang yang berpakaian."

"Kurasa kita sudah melewati batas etika, Amy."

Tatap matanya, jangan sentuh dia, jangan biarkan dia menyentuh?

Dia bergerak ke arahku, menaruh tangannya di dadaku, mem?

biarkan air mengalir di antara payudaranya. Dia menjilat tetes air

dari bibir atasnya dan tersenyum. Amy membenci percikan air

pancuran. Dia tidak suka wajahnya basah, tidak suka rasanya ketika

butir-butir air menghunjam tubuhnya. Aku tahu ini karena aku

menikah dengannya, dan aku sudah menyentuhnya dan menganggu?

nya berkali-kali di pancuran, selalu ditolak. (Aku tahu itu sepertinya

seksi, Nick, tapi sebenarnya tidak, itu sesuatu yang hanya dilakukan

di film-film.) Sekarang dia berpura-pura tepat sebaliknya, seolaholah dia lupa aku mengenalnya. Aku mundur.

"Ceritakan semuanya kepadaku, Amy. Tapi pertama-tama: Apa?

kah pernah ada bayi?"

Bayi itu adalah kebohongan. Itu bagian paling memilukan untukku.

Istriku seorang pembunuh menakutkan, menjijikkan, tetapi bayi

itu menjadi kebohongan nyaris tidak tertahankan. Bayi itu bohong,

rasa takut pada darah itu bohong?selama setahun terakhir, istriku

sebagian besar adalah kebohongan.

"Bagaimana caramu menjebak Desi?" tanyaku.

"Aku menemukan benang kasur di pojok ruang bawah tanahnya.

Aku menggunakan pisau steak untuk memotongnya jadi empat

bagian?"

"Dia membiarkanmu menyimpan pisau?"

"Kami teman. Kau lupa."

Dia benar. Aku memikirkan cerita yang dia berikan kepada polisi:

bahwa Desi sudah menahan Amy. Aku memang lupa. Amy pen?

dongeng yang baik.

"Setiap kali Desi tidak ada, aku akan mengikat tali itu sekuat

mungkin di sekeliling pergelangan kaki dan tanganku agar mem?

buat bekas-bekas ini."

Dia menunjukkan garis mengerikan di pergelangan tangannya,

seperti gelang.

"Aku mengambil botol anggur dan menganiaya diriku sendiri

dengan benda itu setiap hari, jadi bagian dalam vaginaku terlihat...

sesuai. Sesuai dengan korban perkosaan. Kemudian hari ini aku

membiarkannya berhubungan seks denganku jadi aku mendapatkan

air maninya, dan aku memasukkan beberapa obat tidur ke dalam

martininya."

"Dia membiarkanmu menyimpan obat tidur?"

Amy menghela napas: Aku tidak memperhatikan.

"Benar, kalian teman."

"Kemudian aku?" Amy membuat gerakan mengiris leher Desi.

"Semudah itu, ya?"
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau hanya harus memutuskan untuk melakukannya, kemudian

melakukannya," katanya. "Disiplin. Lanjutkan. Seperti semuanya.

Kau tidak pernah paham itu."

Aku bisa merasakan suasana hatinya berubah dingin. Aku tidak

cukup menghargainya.

"Ceritakan lebih banyak kepadaku," kataku. "Ceritakan bagai?

mana kau melakukannya."

Sejam kemudian, air sudah dingin, dan Amy menyudahi diskusi

kami.

"Kau harus akui, ini cukup brilian," katanya.

Aku menatapnya.

"Maksudku, kau harus mengaguminya sedikit," ujarnya.

"Berapa lama Desi mati kehabisan darah?"

"Sekarang waktunya tidur," katanya. "Tapi kita bisa mengobrol

lebih banyak besok kalau kau mau. Sekarang kita harus tidur. Ber?

sama. Aku rasa ini penting. Untuk penyelesaian. Sebenarnya, ke?

balikan dari penyelesaian."

"Amy, aku akan tetap tinggal malam ini karena aku tidak mau

harus berurusan dengan semua pernyataan jika aku tidak tinggal.

Tapi aku akan tidur di lantai bawah."

Dia memiringkan kepala ke satu sisi, mengamatiku.

"Nick, aku masih bisa melakukan hal-hal yang sangat buruk ke?

padamu, ingat itu."

"Ha! Lebih buruk daripada yang sudah kaulakukan?"

Dia kelihatan terkejut. "Oh, tentu saja."

"Aku ragu, Amy."

Aku mulai berjalan keluar pintu.

"Percobaan pembunuhan," katanya.

Aku berhenti.

"Itu rencana awalku: Aku akan jadi istri malang, sakit dengan

serangan penyakit berulang kali, tiba-tiba dan intens, kemudian

ternyata semua koktail yang dibuatkan suaminya untuknya...."

"Seperti di buku harian."

"Tapi aku memutuskan percobaan pembunuhan tidak cukup

baik untukmu. Harus lebih besar daripada itu. Tetap saja, aku tidak

bisa mengenyahkan ide meracuni itu dari kepalaku. Aku suka me?

mikirkan kau berencana melakukan pembunuhan. Berusaha meng?

ambil jalan pengecut dulu. Jadi aku melakukannya."

"Kau berharap aku percaya itu?"

"Semua muntahan itu, begitu mengejutkan. Seorang istri polos

ketakutan mungkin menyimpan sedikit muntahan itu, untuk ber?

jaga-jaga. Kau tidak bisa menyalahkan dia, bersikap sedikit

paranoid." Amy tersenyum puas. "Selalu punya rencana cadangan

dari rencana cadangan."

"Kau benar-benar meracuni dirimu sendiri."

"Nick, yang benar saja, kau terkejut? Aku membunuh diriku."

"Aku butuh minum," kataku. Aku pergi sebelum dia bisa bicara.

Aku menuangkan Scotch dan duduk di sofa ruang duduk. Di

balik tirai, lampu strobo dari kamera menerangi halaman. Segera

malam akan berlalu. Aku menyadari pagi hari terasa muram, me?

ngetahui itu akan datang lagi dan lagi.

Tanner menjawab pada deringan pertama.

"Dia membunuhnya," kataku. "Dia membunuh Desi karena dia

pada dasarnya... pria itu membuat Amy sebal, Desi memanfaatkan

kekuasaannya, dan Amy menyadari dia bisa membunuh pria itu,

dan itu caranya kembali ke kehidupan lamanya, dan dia bisa me?

nyalahkan Desi atas semuanya. Amy membunuhnya, Tanner, dia

memberitahuku. Dia mengaku."

"Kurasa kau tidak bisa... merekam semua ini entah bagaimana?

Ponsel atau sesuatu?"

"Kami telanjang dengan air pancuran menyala dan dia mem?

bisikkan semuanya."

"Aku bahkan tidak ingin bertanya," katanya. "Kalian dua orang

paling sinting yang pernah kutemui padahal aku spesialis orangorang sinting."

"Apa yang terjadi dengan polisi?"

Tanner menghela napas. "Amy memastikan semuanya terjaga.

Ceritanya tidak bisa dipercaya, tapi tidak lebih parah daripada

cerita kita. Amy pada dasarnya mengeksploitasi aturan paling bisa

diandalkan seorang sosiopat."

"Apa itu?"

"Semakin besar kebohongannya, semakin orang akan percaya."

"Ayolah, Tanner, pasti ada sesuatu."

Aku berjalan ke tangga untuk memastikan Amy tidak ada di

dekat situ. Kami berbisik-bisik, tapi tetap saja. Aku harus berhatihati sekarang.

"Sekarang ini kita harus mengalah, Nick. Amy membuatmu ke?

lihatan cukup buruk: Semua yang ada di buku harian itu benar,

katanya. Semua barang yang ada di gudang itu milikmu. Kau mem?

beli semua benda itu dengan kartu kredit itu dan kau terlalu malu

untuk mengakuinya. Dia cuma gadis kaya kecil yang terlindungi,

apa yang dia tahu soal membuat kartu kredit rahasia dengan nama

suaminya? Dan ya Tuhan, DVD porno itu!"

"Dia memberitahuku tidak pernah ada bayi, dia memalsukannya

dengan air seni Noelle Hawthorne."

"Kenapa kau tidak bilang?Itu bagus! Kita akan menggunakan

Noelle Hawthorne."

"Noelle tidak tahu."

Aku mendengar desah panjang di ujung sambungan. Tanner

bahkan tidak repot-repot bertanya bagaimana caranya. "Kita akan

terus berpikir, kita akan terus mencari," katanya. "Pasti ada yang

lolos."

"Aku tidak bisa tinggal di rumah ini dengan makhluk itu. Dia

mengancamku dengan?"

"Percobaan pembunuhan... cairan antibeku. Yah, aku mendengar

itu ada dalam ceritanya."

"Mereka tidak bisa menahanku atas dasar itu, bukan? Dia bilang

dia masih punya sisa muntahannya. Bukti. Tapi bisakah mereka

sungguh-sungguh?"

"Jangan memaksanya terlalu jauh, oke, Nick?" katanya. "Semen?

tara ini, bersikap baiklah. Aku tidak suka mengatakannya, aku tidak

suka, tapi itu nasihat hukum terbaik untukmu sekarang: Bersikap

baiklah."

"Bersikap baik? Itu nasihatmu? Tim impian pengacara tunggalku:

Bersikap baik? Keparat kau."

Aku menutup telepon dengan penuh amarah.

Aku akan membunuhnya, pikirku. Aku akan membunuh jalang

itu.

Aku menceburkan diri ke lamunan kelam yang aku lakoni selama

beberapa tahun terakhir ketika Amy membuatku merasa sangat

rendah diri: Aku mengkhayal memukulnya dengan palu, meng?

hantam kepalanya hingga dia berhenti bicara, akhirnya, berhenti

mengucapkan kata-kata yang dia rasukkan kepadaku: biasa saja,

membosankan, dangkal, tidak mengejutkan, tidak memuaskan,

tidak mengesankan. Tidak, pada dasarnya. Di bayanganku, aku

menghantamnya dengan palu hingga dia seperti mainan rusak,

menggumamkan tidak, tidak, tidak hingga dia menggerutu dan

berhenti. Kemudian itu tidak cukup, jadi aku mengembalikan dia

ke kesempurnaan dan mulai membunuhnya lagi: Aku merapatkan

jari-jariku di lehernya?dia selalu mendambakan keintiman?

kemudian aku meremas dan meremas, denyut jantungnya?

"Nick?"

Aku berbalik dan Amy berdiri di anak tangga terbawah dalam

gaun tidurnya, kepalanya miring ke satu sisi.

"Bersikap baiklah, Nick."

Amy Elliott Dunne

Malam Kembalinya

Nick berbalik, dan ketika melihatku berdiri di sini, dia kelihatan

takut. Itu berguna. Karena aku tidak akan melepaskannya. Dia

mungkin berpikir dia berbohong ketika mengatakan semua hal

baik itu untuk memancingku pulang. Tapi aku tahu bukan seperti

itu. Aku tahu Nick tidak bisa berbohong seperti itu. Aku tahu ke?

tika dia mengucapkan kata-kata itu, dia menyadari kebenarannya.

Ting! Karena kau tidak bisa mencintai sedalam cinta kami dan

tidak membiarkan cinta itu menginvasi sumsung tulangmu. Cinta

semacam cinta kami bisa masuk ke kondisi remisi, tetapi selalu

menunggu untuk kembali. Seperti kanker paling manis di dunia.

Kau tidak percaya? Kalau begitu bagaimana dengan ini? Nick

memang berbohong. Dia tidak bersungguh-sungguh akan satu hal

keparat pun yang dia katakan. Yah, kalau begitu, persetan dengan?

nya, dia juga berperan dengan baik, karena aku menginginkannya,

persis seperti itu. Pria yang selalu pura-pura dia perankan?para

wanita menyukai pria itu. Aku mencintai pria itu. Itu pria yang

kuinginkan sebagai suamiku. Itu pria yang kudambakan. Itu pria

yang layak aku dapatkan.

Jadi Nick bisa memilih mencintaiku seperti dulu, atau aku akan

membuatnya menunduk dan membuatnya menjadi pria yang aku

nikahi. Aku muak berurusan dengan omong kosongnya.

"Bersikap baiklah," kataku.

Dia kelihatan seperti seorang anak, anak yang berang. Dia me?

ngepalkan tinjunya.

"Tidak, Amy."

"Aku bisa menghancurkanmu, Nick."

"Kau sudah melakukannya, Amy." Aku melihat amarah melintasi

dirinya, getaran di tubuh. "Kenapa, demi Tuhan, kau bahkan ingin

bersamaku? Aku membosankan, biasa saja, tidak menarik, tidak

menginspirasi. Aku tidak sepadan. Kau menghabiskan beberapa

tahun terakhir mengatakan ini kepadaku."

"Hanya karena kau berhenti mencoba," kataku. "Kau begitu sem?

purna denganku. Kau begitu sempurna ketika kita memulai, kemu?

dian kau berhenti berusaha. Kenapa kau melakukan itu?"

"Aku berhenti mencintaimu."

"Kenapa?"

"Kau berhenti mencintaiku. Kita ini seperti pita M?bius beracun,

Amy. Kita bukan diri kita yang asli ketika kita jatuh cinta, dan ketika

kita menjadi diri sendiri?kejutan!?kita beracun. Kita saling me?

lengkapi dengan cara paling buruk dan mengerikan. Kau tidak

benar-benar mencintaiku, Amy. Kau bahkan tidak menyukaiku.

Ceraikan aku. Ceraikan aku dan ayo berusaha menjadi bahagia."

"Aku tidak akan menceraikanmu, Nick. Tidak akan. Dan aku ber?

sumpah kepadamu, kalau kau mencoba pergi, aku akan men?

dedikasikan hidupku untuk membuat hidupmu seburuk yang bisa

kulakukan. Dan kau tahu aku bisa membuatnya jadi mengerikan."

Dia mulai berjalan mondar-mandir seperti beruang yang di?

kurung. "Pikirkan ini, Amy, seberapa buruk kita untuk satu sama

lain: manusia paling menuntut di dunia terjebak dengan satu sama

lain. Aku akan menceraikanmu kalau kau tidak mau."

"Benarkah?"

"Aku akan menceraikanmu. Tapi kau sebaiknya menceraikanku.

Karena aku tahu apa yang kaupikirkan sekarang, Amy. Kaupikir itu

bukan cerita yang bagus: Amazing Amy akhirnya membunuh pen?

culik pemerkosanya yang gila dan pulang ke rumah menuju... per?

ceraian yang membosankan. Kau berpikir itu tidak megah."
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Itu memang tidak megah.

"Tapi bayangkan seperti ini: Ceritamu itu bukan cerita senti?

mental dan tulus dari seseorang yang selamat. Film televisi tahun

1992. Bukan seperti itu. Kau wanita yang tangguh, bersemangat,

dan independen, Amy. Kau membunuh penculikmu kemudian kau

terus menyelesaikan masalahmu: Kau menyingkirkan suami tolol

tukang selingkuhmu itu. Para wanita akan bersorai-sorai untukmu.

Kau bukan gadis kecil yang penakut. Kau wanita tangguh, yang

tidak mengalah pada siapa pun. Pikirkan itu. Kau tahu aku benar:

Masa memaafkan sudah selesai. Itu ketinggalan zaman. Pikirkan

semua wanita?istri politisi, aktris?semua wanita di muka publik

yang pernah diselingkuhi, mereka tidak bertahan dengan para

pengkhianat itu sekarang. Bukan setialah dengan suamimu lagi,

sekarang ceraikan si keparat."

Aku merasakan gelombang kebencian kepada Nick, karena dia

masih berusaha menggeliat keluar dari pernikahan kami sekalipun

aku sudah memberitahunya?tiga kali sekarang?dia tidak bisa.

Dia pikir dia masih memiliki kekuatan.

"Dan kalau aku tidak menceraikanmu, kau akan menceraikanku?"

tanyaku.

"Aku tidak mau menikah dengan wanita sepertimu. Aku ingin

menikah dengan orang normal."

Bajingan busuk.

"Aku mengerti. Kau ingin kembali ke dirimu yang payah, lemah,

dan pecundang? Kau ingin pergi begitu saja? Tidak! Kau tidak bisa

menjadi pria Amerika umumnya yang membosankan dengan gadis

tetangga membosankan. Kau sudah mencobanya?ingat, Sayang?

Bahkan jika ingin, kau tidak bisa melakukannya sekarang. Kau akan

dikenal sebagai bajingan tukang merayu yang meninggalkan istri?

nya yang sudah diculik dan diperkosa. Kaupikir wanita baik-baik

akan menyentuhmu? Kau hanya akan mendapatkan?"

"Psikopat? Jalang psikopat sinting?" Dia menunjuk ke arahku,

menusuk-nusuk udara.

"Jangan sebut aku itu."

"Jalang psikopat?"

Akan sangat mudah untuknya mengabaikanku dengan cara

begitu. Nick suka itu, mampu menyingkirkanku dengan begitu

mudahnya.

"Semua yang kulakukan, aku lakukan karena ada alasannya,

Nick," kataku. "Semua yang kulakukan membutuhkan rencana dan

presisi dan disiplin."

"Kau jalang dangkal, egois, manipulatif, disiplin, psikopat?"

"Kau seorang pria," kataku. "Kau seorang pria biasa saja, malas,

membosankan, pengecut, takut pada wanita. Tanpaku, kau akan

menjadi tetap seperti itu, ad nauseam?amat sangat memuakkan.

Tapi aku menjadikanmu sesuatu. Kau adalah pria terbaik selama

kau bersama denganku. Dan kau tahu itu. Satu-satunya masa kau

pernah menyukai dirimu sendiri adalah ketika kau berpura-pura

menjadi seseorang yang mungkin aku sukai. Tanpaku? Kau hanya

jadi ayahmu."

"Jangan katakan itu, Amy." Dia mengepalkan tinjunya.

"Kaupikir dia tidak terluka oleh seorang wanita juga, seperti

kau?" kataku dengan suara paling menggurui, seolah-olah aku se?

dang bicara pada anak anjing. "Kaupikir dia tidak percaya dia layak

mendapatkan lebih daripada yang dia dapatkan, seperti kau? Kau

benar-benar berpikir ibumu adalah pilihan pertamanya? Kenapa

kaupikir dia begitu membencimu?"

Dia berjalan ke arahku. "Tutup mulutmu, Amy."

"Pikirkan, Nick, kau tahu aku benar: Bahkan kalau menemukan

gadis baik, biasa saja, kau akan memikirkan aku setiap hari. Kata?

kan padaku kau tidak akan melakukannya."

"Aku tidak akan."

"Seberapa cepat kau melupakan Able Andie mungil itu setelah

kaupikir aku mencintaimu lagi?" kataku dengan suara anak-malangku. Aku bahkan mencibirkan bibir bawahku. "Satu surat cinta,

Manis? Apakah satu surat berhasil? Dua? Dua surat di mana aku

bersumpah aku mencintaimu dan aku ingin kau kembali, dan ku?

pikir kau hebat selama ini?apakah itu berhasil untukmu? Kau

CERDAS, kau HANGAT, kau BRILIAN. Kau begitu payah. Kaupikir

kau akan pernah bisa menjadi normal lagi? Kau akan menemukan

gadis yang baik dan kau masih akan memikirkanku, dan kau akan

sepenuhnya merasa tidak puas, terperangkap dalam kehidupanmu

yang membosankan dan normal dengan istrimu yang tidak isti?

mewa dan dua anakmu yang biasa saja. Kau akan memikirkanku

kemudian kau akan melihat ke arah istrimu, dan kau akan berpikir:

Jalang bodoh."

"Tutup mulutmu, Amy. Aku bersungguh-sungguh."

"Persis seperti ayahmu. Kami semua jalang pada akhirnya, ya

kan, Nick? Jalang bodoh, jalang psikopat."

Dia menyambar lenganku dan mengguncangkan tubuhku keraskeras.

"Aku jalang yang membuatmu lebih baik, Nick."

Dia berhenti bicara saat itu. Dia menggunakan seluruh energinya

untuk menahan kedua tangan tetap di dekat tubuhnya. Matanya

basah karena air mata. Dia gemetar.

"Aku jalang yang membuatmu jadi laki-laki."

Kemudian kedua tangannya ada di leherku.

Nick Dunne

Malam Kembalinya

Denyut nadinya akhirnya berdenyut di bawah jemariku, seperti

lamunanku. Aku menekan lebih kuat dan menyeret Amy ke lantai.

Dia mengeluarkan suara tersedak basah dan mencakar-cakar per?

gelangan tanganku. Kami berdua berlutut, bertatapan seperti se?

dang berdoa bersama selama sepuluh detik.

Kau jalang sinting keparat.

Satu tetes air mata jatuh dari daguku dan menghantam lantai.

Kau jalang pembunuh, pengacau pikiran, keji, sinting.

Mata biru terang Amy melotot ke arahku, tidak berkedip.

Kemudian pikiran teraneh dari semua pikiran aneh terhuyunghuyung ke depan dari bagian belakang otakku dan membutakanku:

Jika aku membunuh Amy, akan jadi siapakah aku?

Aku melihat kilasan putih terang. Aku menjatuhkan istriku se?

olah-olah dia besi yang terbakar.

Amy duduk terjerembap di lantai, terengah-engah, terbatukbatuk. Ketika napasnya kembali, dia bernapas tersengal-sengal,

dengan decit aneh, yang nyaris erotis di akhir.

Akan jadi siapakah aku? Pertanyaan itu tidak bermaksud me?

nuduh. Bukan berarti jawabannya akan menjadi suara yang alim:

Kau akan jadi seorang pembunuh, Nick. Kau akan menjadi seburuk

Amy. Kau akan menjadi yang dituduhkan semua orang. Bukan itu.

Pertanyaan itu sangat menakutkan secara mental dan harfiah: Aku

akan jadi siapa tanpa ada Amy untuk aku respons? Karena dia

benar: Sebagai seorang pria, aku bersikap paling menakjubkan

ketika mencintainya?dan aku menjadi orang paling payah ketika

membencinya. Aku mengenal Amy baru tujuh tahun, tapi tidak bisa

kembali ke kehidupan tanpa dirinya. Karena dia benar: Aku tidak

bisa kembali ke kehidupan yang biasa. Aku sudah tahu itu sebelum

dia mengatakan apa pun. Aku sudah membayangkan diriku dengan

wanita biasa?gadis sebelah rumah yang manis dan normal?dan

aku sudah membayangkan menceritakan kisah Amy kepada wanita

biasa ini, usaha yang Amy lakukan?untuk menghukumku dan

kembali padaku. Aku sudah membayangkan gadis manis dan dang?

kal ini mengatakan sesuatu yang tidak menarik seperti Oh, ti?

daaaak, oh ya Tuhan, dan aku sudah tahu sebagian diriku akan

menatap gadis ini dan berpikir: Kau tidak pernah membunuh

untukku. Kau tidak pernah menjebakku. Kau bahkan tidak akan tahu

cara untuk memulai apa yang dilakukan Amy. Kau tidak akan pernah

peduli sebesar itu. Anak mama manja dalam diriku tidak akan bisa

menemukan kedamaian dalam wanita normal ini, dan dengan se?

gera dia tidak akan sekadar normal, dia akan berada di bawah

standar, kemudian suara ayahku?jalang bodoh?akan bangkit dan

mengendalikanku mulai dari sana.

Amy benar sekali.

Jadi mungkin tidak ada akhir yang baik untukku.

Amy beracun, tapi aku tidak bisa membayangkan dunia tanpa

dia sama sekali. Aku akan jadi siapa ketika Amy tidak ada? Tidak

ada pilihan yang menarik lagi untukku. Tapi dia harus ditundukkan.

Amy di dalam penjara, itu akhir yang bagus untuknya. Disimpan

dalam kotak di mana dia tidak bisa membuatku menderita tapi

aku bisa mengunjunginya dari masa ke masa. Atau setidaknya

membayangkannya. Denyut nadi, denyut nadiku, tertinggal di luar

sana entah di mana.

Harus aku yang menaruhnya di sana. Itu tanggung jawabku.

Persis seperti Amy yang berbangga hati karena membuatku men?

jadi versi yang terbaik, aku harus bertanggung jawab karena mem?

buat kegilaan mekar dalam diri Amy. Ada sejuta pria yang akan

mencintai, menghormati, dan mematuhi Amy dan menganggap diri

mereka beruntung. Pria percaya diri, yakin, sejati tidak akan me?

maksa Amy berpura-pura menjadi apa pun selain dirinya yang

sempurna, kaku, menuntut, brilian, kreatif, mengagumkan, tamak,

megalomania.

Pria yang mampu patuh setia terhadap istrinya.

Pria yang mampu membuat Amy tetap waras.

Kisah Amy bisa ditulis dalam sejuta cara yang berbeda, tapi dia

bertemu denganku, dan hal buruk terjadi. Jadi ini tanggung jawabku

untuk menghentikannya.

Tidak membunuhnya, tapi menghentikannya.

Menaruhnya di dalam salah satu kotaknya.

Amy Elliott Dunne

Lima hari sesudah kembali

Aku tahu, aku tahu betul sekarang, bahwa aku harus lebih berhatihati soal Nick. Dia tidak sejinak dulu. Sesuatu di dalam dirinya

terasa berpijar; ada sakelar yang dinyalakan. Aku suka itu. Tapi

aku harus berjaga-jaga.

Aku membutuhkan satu tindakan berjaga-jaga yang spektakuler.

Akan butuh waktu untuk persiapan, tindakan ini. Tapi aku sudah

pernah melakukannya, perencanaannya. Sementara waktu, kami

bisa berusaha membangun ulang. Dimulai dengan sampul mukanya.

Kami akan memiliki pernikahan yang bahagia sekalipun itu mem?

bunuh Nick.

"Kau harus mencoba mencintaiku lagi," kataku kepadanya. Pagi

hari sesudah dia nyaris membunuhku. Hari itu kebetulan adalah

ulang tahun Nick yang ke-35, tapi dia tidak menyebut soal itu.

Suamiku sudah mendapat cukup banyak hadiah dariku.

"Aku memaafkanmu atas kejadian semalam," kataku. "Kita ber?

dua sangat tertekan. Tapi sekarang kau harus mencoba lagi."

"Aku tahu."

"Keadaan akan jadi berbeda," kataku.

"Aku tahu," katanya.

Dia tidak benar-benar tahu. Tapi dia akan tahu.

Orangtuaku berkunjung setiap hari. Rand dan Marybeth dan

Nick melimpahiku dengan perhatian. Bantal. Semua orang ingin

menawariku bantal: Kami semua bekerja keras di bawah psikosis

massal bahwa pemerkosaan dan keguguran membuatku selamanya

menderita rasa sakit dan rapuh. Aku memiliki kasus tulang rapuh

permanen?aku harus dipegang dengan hati-hati kalau tidak aku
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rusak. Jadi aku menyandarkan kaki di bangku ottoman yang ter?

kenal itu dan aku berjalan dengan hati-hati, di lantai dapur tempat

aku berdarah. Kami harus merawatku baik-baik.

Tapi aku merasakan ketegangan yang aneh memperhatikan Nick

dengan orang lain selain diriku. Dia sepertinya selalu nyaris bicara

tanpa berpikir?seolah-olah paru-parunya penuh dengan kata-kata

soal diriku, kata-kata yang mengutuk.

Aku butuh Nick, aku sadar itu. Sebenarnya aku membutuh?

kankannya untuk mendukung ceritaku. Untuk menghentikan tu?

duhan dan penyangkalan Nick dan mengaku itu semua ulah dirinya:

kartu kredit, barang-barang di gudang, kenaikan asuransi. Kalau

tidak aku akan membawa aroma ketidakpastian selamanya. Hanya

ada beberapa bagian yang tidak menyakinkan tentangku dan itu

adalah faktor manusia. Polisi, FBI, mereka memeriksa ceritaku.

Boney, aku tahu, akan dengan senang hati menahanku. Tapi mereka

pernah mengacaukan segalanya begitu buruk?mereka kelihatan

seperti orang bodoh?sehingga mereka tidak bisa menyentuhku

kecuali mereka punya bukti. Dan mereka tidak punya bukti. Mereka

punya Nick, yang bersumpah tidak melakukan hal-hal yang me?

nurut sumpahku dia lakukan, dan itu tidak banyak, tapi itu terlalu

banyak untukku.

Aku bahkan sudah menyiapkan seandainya teman Ozark-ku Jeff

dan Greta muncul, mengendus-endus mencari ketenaran atau uang.

Aku sudah memberitahu polisi: Desi tidak langsung menyetir ke

rumahnya. Dia menutup mataku dan mulutku dan membiusku se?

lama beberapa hari?sepertinya beberapa hari?di suatu kamar,

mungkin kamar motel? Mungkin apartemen? Aku tidak yakin,

semuanya begitu kabur. Aku sangat takut, kau tahu, dan obat tidur

itu. Kalau Jeff dan Greta menunjukkan wajah tirus muram mereka

dan entah bagaimana berhasil meyakinkan polisi untuk mengirim

tim teknisi ke Hide-A-Way, dan salah satu sidik jariku atau rambut?

ku ditemukan, itu dengan mudah menjawab satu teka-teki. Selebih?

nya mereka berbohong.

Jadi Nick adalah satu-satunya masalah, dan segera aku akan

mengembalikan dia ke sisiku. Aku cerdas, aku tidak meninggalkan

bukti lain. Polisi mungkin tidak sepenuhnya percaya padaku, tapi

mereka tidak akan melakukan apa pun. Aku tahu dari nada pe?

marah dalam suara Boney?dia akan hidup dalam kekesalan per?

manen mulai dari sekarang, dan semakin kesal dirinya, semakin

orang akan mengabaikannya. Boney punya cara bicara penggemar

cerita konspirasi yang sok benar dan membuat orang lain memutar

bola mata. Seharusnya dia membungkus kepalanya dengan kertas

timah.

Ya, penyelidikan sudah memudar. Tetapi untuk Amazing Amy, justru

kebalikannya. Penerbit orangtuaku menyampaikan permohonan

penuh rasa malu untuk buku Amazing Amy selanjutnya, dan mereka

sepakat dengan terpaksa membayar buku itu dengan mahal. Sekali

lagi mereka menumpang pada psikeku, mendapatkan uang untuk

diri mereka sendiri. Mereka meninggalkan Carthage pagi ini, me?

reka bilang penting untuk Nick dan aku (tata bahasa yang tepat)

mendapatkan waktu berdua saja dan menyembuhkan diri. Tapi

aku tahu kebenarannya. Mereka ingin mulai bekerja. Mereka mem?

beritahuku mereka berusaha untuk "menemukan nada yang benar."

Nada yang berkata: Putri kami diculik dan berulang kali diperkosa

oleh monster yang harus dia tusuk lehernya... tapi ini jelas bukan

cara dapat uang cepat.

Aku tidak peduli soal membangun ulang kerajaan menyedihkan

mereka, karena setiap hari aku mendapat telepon untuk mencerita?

kan kisahku. Kisahku: punyaku, punyaku, punyaku. Aku hanya harus

memilih kesepakatan yang paling bagus dan mulai menulis. Aku

hanya harus membuat Nick berada di jalur yang sama sehingga

kami berdua setuju bagaimana cerita ini akan berakhir. Dengan

bahagia.

Aku tahu Nick belum jatuh cinta padaku, tapi dia akan melaku?

kannya. Aku yakin itu. Berpura-puralah hingga kau bisa, bukankah

itu ungkapannya? Untuk sekarang dia bertingkah seperti Nick yang

lama dan aku bertingkah seperti Amy yang lama. Kembali ketika

kami bahagia. Ketika kami tidak mengenal satu sama lain sebaik

sekarang. Kemarin aku berdiri di beranda belakang dan menyaksi?

kan matahari terbit dari balik sungai, pagi Agustus yang anehnya

sejuk, dan ketika aku berbalik, Nick sedang mengamatiku dari jen?

dela dapur, dan dia mengangkat gelas kopi dengan pertanyaan:

Kau mau? Aku mengangguk dan segera dia berdiri di sebelahku,

udara beraroma rumput dan kami minum kopi bersama dan mem?

perhatikan air sungai, dan itu terasa normal dan menyenangkan.

Dia belum mau tidur denganku. Dia tidur di kamar tamu lantai

bawah dengan pintu terkunci. Tapi satu hari aku akan membuatnya

lelah, aku akan menangkapnya tidak waspada, dan dia akan ke?

hilangan energi untuk pertempuran di malam hari, dan dia akan

tidur bersamaku. Di tengah malam, aku akan berbalik untuk meng?

hadapinya dan menekankan tubuhku padanya. Aku akan memeluk?

nya seperti tanaman sulur yang merambat naik dan melilit hingga

aku sudah menginvasi setiap bagian dirinya dan membuatnya jadi

milikku.

Nick Dunne

Tiga Puluh Hari Sesudah Kembali

Amy berpikir dia memegang kendali, tapi dia sangat salah. Atau:

Dia akan sangat salah.

Boney dan Go dan aku bekerja sama. Polisi, FBI, tidak ada yang

menunjukkan ketertarikan lagi. Tapi kemarin Boney tiba-tiba me?

nelepon. Dia tidak mengenalkan dirinya ketika aku menjawab

telepon, hanya membuka percakapan seperti kawan lama: Kutraktir

minum kopi? Aku menjemput Go dan kami menemui Boney di

Pancake House. Dia sudah duduk di salah satu meja ketika kami

tiba, dan dia berdiri dan tersenyum lemah. Dia sudah dihajar habishabisan di media. Kami bergerak canggung antara akan memeluk

atau berjabat tangan. Boney memilih memberi anggukan.

Hal pertama yang dia katakan kepadaku segera setelah kami

mendapatkan makanan kami: "Aku punya satu putri. Tiga belas

tahun. Mia. Dari Mia Hamm. Dia lahir pada hari kita memenangkan

Piala Dunia. Jadi, itu putriku."

Aku mengangkat sebelah alis: Menarik sekali. Ceritakan lebih

banyak.

"Kau bertanya pada hari itu, dan aku tidak... aku bersikap kasar.

Aku sudah yakin kau tidak bersalah, kemudian... semua hal me?

ngatakan kau bersalah, jadi aku kesal. Bahwa aku bisa dibodohi

seperti itu. Jadi aku bahkan tidak mau mengatakan nama putriku

di sekitarmu." Dia menuangkan kopi untuk kami dari termos.

"Jadi, namanya Mia," katanya.

"Yah, terima kasih," kataku.

"Tidak, maksudku.... Sial." Dia mengembuskan napas ke atas,

embusan udara kuat yang menerbangkan poninya. "Maksudku: Aku

tahu Amy menjebakmu. Aku tahu dia membunuh Desi Collings.

Aku tahu. Aku hanya tidak bisa membuktikannya."

"Apa yang dilakukan orang lain ketika kau sedang menyelidiki

kasus ini?" tanya Go.

"Tidak ada kasus. Mereka sudah berpindah. Gilpin benar-benar

keluar. Aku pada dasarnya mendapat perintah dari atasan: Tutup

kasus sialan ini. Tutup kasusnya. Kami kelihatan seperti raksasa

tolol udik kampungan di media nasional. Aku tidak bisa melakukan

apa pun kecuali aku mendapatkan sesuatu darimu, Nick. Kau punya

apa pun?"

Aku mengangkat bahu. "Aku punya semua yang kaupunya. Dia

mengaku kepadaku, tapi?"

"Dia mengaku?" kata Boney. "Yah, astaga, Nick, kita akan pasang

penyadap."

"Tidak akan berhasil. Tidak akan berhasil. Dia memikirkan

semuanya. Maksudku, dia tahu persis prosedur polisi. Dia belajar,

Rhonda."

Boney menuangkan sirup berwarna biru terang di atas wafelnya.

Aku menancapkan ujung garpuku ke kuning telur yang bulat dan

memutar-mutar garpu, mengacak-ngacak telur itu.

"Rasanya bikin gila ketika kau memanggilku Rhonda."

"Amy belajar, Ms. Detektif Boney."

Boney mengembuskan napas ke atas lagi, menerbangkan poni?

nya lagi. Menggigit panekuknya. "Aku pun tidak bisa mendapatkan

penyadap sekarang ini."

"Ayolah, pasti ada sesuatu, kalian ini," bentak Go. "Nick, kenapa

juga kau tetap tinggal di rumah itu kalau kau tidak mendapatkan

apa pun?"

"Butuh waktu, Go. Aku harus membuat Amy memercayaiku lagi.

Kalau dia mulai bicara padaku dengan santai, ketika kami berdua

tidak telanjang bulat?"

Boney menggosok matanya dan bicara kepada Go: "Apakah aku

bahkan ingin tahu?"

"Mereka selalu bicara telanjang di pancuran dengan air menyala,"

kata Go. "Tidak bisakah kau menyadap pancurannya di suatu

tempat?"

"Dia berbisik di telingaku, selain menyalakan airnya," kataku.

"Amy memang belajar," kata Boney. "Dia sungguh melakukannya.

Aku memeriksa mobil yang dia bawa kembali, Jaguar Desi. Aku

meminta mereka memeriksa bagasinya, di mana Amy bersumpah

Desi mengurungnya ketika pria itu menculiknya. Aku pikir tidak

akan ada apa pun di sana?kami akan menangkapnya berbohong.

Amy berguling-guling di bagasi, Nick. Baunya terdeteksi oleh

anjing-anjing kami. Dan kami menemukan tiga rambut pirang pan?

jang. Rambut pirang panjang. Rambutnya sebelum dia memotongnya.

Bagaimana dia melakukan itu?"

"Berpikir ke depan. Aku yakin dia punya sekantong rambut se?

hingga kalau perlu meninggalkan beberapa rambut di suatu tempat

untuk memberatkanku, dia bisa melakukannya."

"Ya Tuhan, bisakah kau membayangkan dia menjadi ibumu? Kau

tidak akan pernah bisa berbohong. Dia akan ada tiga langkah di

depanmu, selalu."

"Boney, bisakah kau membayangkan dia menjadi istrimu?"

"Dia akan melakukan kesalahan," katanya. "Pada satu titik, dia

akan me?lakukannya."

"Tidak akan," kataku. "Tidak bisakah aku bersaksi melawan?

nya?"

"Kau tidak punya kredibilitas," kata Boney. "Satu-satunya kre?

dibilitasmu datang dari Amy. Dia sendiri yang merehabilitasimu.

Dan seorang diri dia bisa membatalkan itu. Kalau dia keluar dengan

cerita cairan antibeku itu...."

"Aku harus menemukan muntahan itu," kataku. "Kalau aku me?

nyingkirkan muntahannya dan kita mengekspos lebih banyak ke?

bohongannya...."

"Kita harus memeriksa buku hariannya," kata Go. "Tujuh tahun

catatan? Pasti ada ketidaksesuaian."

"Kami meminta Rand dan Marybeth untuk memeriksanya, me?

lihat apakah ada yang aneh bagi mereka," kata Boney. "Kau bisa

menebak bagaimana akhirnya. Aku pikir Marybeth akan mencakar

mataku keluar."
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagaimana dengan Jacqueline Collings, atau Tommy O?Hara,

atau Hilary Handy?" kata Go. "Mereka semua mengenal Amy yang

asli. Pasti ada sesuatu di situ."

Boney menggeleng. "Percayalah padaku, itu tidak cukup. Mereka

semua lebih tidak dapat dipercaya dibandingkan Amy. Ini murni

opini publik, tapi sekarang itu yang dilihat kepolisian: opini publik."

Dia benar. Jacqueline Collings muncul di beberapa acara TV ka?

bel, berkeras atas ketidakbersalahaan putranya. Wanita itu selalu

memulai dengan tegar, tetapi kasih sayang ibu memengaruhinya:

Jacqueline dengan cepat terlihat seperti wanita berduka yang putus

asa ingin memercayai yang terbaik dari putranya, dan semakin

pembawa acara mengasihaninya, semakin Jacqueline membentak

dan menghardik, dan semakin tidak simpatik penampilannya. Dia

disingkirkan dengan cepat. Tommy O?Hara dan Hilary Handy me?

neleponku, marah karena Amy tetap tidak dihukum, bertekad untuk

menceritakan kisah mereka, tapi tidak ada yang ingin mendengar

dari dua orang sinting yang dulu adalah sesuatu. Bersabarlah, aku

memberitahu mereka, kami sedang berusaha. Hilary dan Tommy

dan Jacqueline dan Boney dan Go dan aku, kami akan mendapatkan

momen kami. Aku memberitahu diriku untuk memercayai itu.

"Bagaimana kalau setidaknya kita meminta Andie?" tanyaku.

"Minta dia bersaksi bahwa di semua tempat Amy menyembunyikan

petunjuk adalah tempat kami, kau tahu kan, berhubungan seks?

Andie dapat dipercaya; orang-orang menyukainya."

Andie sudah kembali ke dirinya yang ceria sesudah Amy kembali.

Aku tahu itu hanya dari foto tabloid sesekali. Dari situ, aku tahu

dia berkencan dengan seorang pria seumuran dengannya, manis,

berantakan, dengan earbuds selamanya menggantung di leher. Me?

reka kelihatan menyenangkan bersama, muda dan sehat. Pers

menyukai mereka. Judul berita terbaik: Cinta Menemukan Andie

Hardy!, plesetan dari film Mickey Rooney tahun 1938 yang hanya

akan dipahami oleh sekitar dua puluh orang. Aku mengirimkan

SMS kepadanya: Aku minta maaf. Untuk segalanya. Aku tidak men?

dapatkan balasan. Bagus untuk Andie. Aku berniat minta maaf

dengan tulus.

"Kebetulan." Boney mengangkat bahu. "Maksudku, kebetulan

yang aneh, tapi... tidak cukup mengesankan untuk diteruskan. Tidak

dalam iklim ini. Kau harus membuat istrimu mengatakan sesuatu

yang berguna, Nick. Kaulah satu-satunya kesempatan kita di sini."

Go membanting gelas kopinya. "Aku tidak percaya kita mem?

bicarakan ini," katanya. "Nick, aku tidak mau kau tinggal di rumah

itu lagi. Kau bukan polisi yang menyamar, kau tahu kan. Ini bukan

tugasmu. Kau tinggal dengan seorang pembunuh. Pergilah. Maafkan

aku, tapi siapa peduli Amy membunuh Desi? Aku tidak mau dia

membunuhmu. Maksudku, suatu hari kau membuat roti panggang

kejunya gosong, dan hal selanjutnya yang terjadi, teleponku ber?

dering dan kau sudah jatuh dari atap atau sesuatu mengerikan

seperti itu. Pergi."

"Aku tidak bisa. Belum. Dia tidak akan pernah benar-benar me?

lepaskanku. Dia terlalu menyukai permainannya."

"Kalau begitu berhentilah bermain."

Aku tidak bisa. Aku sudah semakin mahir. Aku akan berada di

dekatnya hingga aku bisa menjatuhkannya. Aku satu-satunya yang

tersisa yang bisa melakukan itu. Suatu hari nanti dia akan membuat

kesalahan dan memberitahuku sesuatu yang bisa kugunakan. Se?

minggu yang lalu aku pindah ke kamar tidur kami. Kami tidak

berhubungan seks, kami nyaris tidak bersentuhan, tapi kami suami

dan istri di ranjang pernikahan, yang membuat Amy senang untuk

sementara ini. Aku membelai rambutnya. Aku menggamit sejumput

di antara jari dan ibu jariku, dan aku menariknya hingga ke ujung

dan menyentakkannya perlahan, seperti membunyikan bel, dan

kami berdua menyukai itu. Dan itu masalah.

Kami berpura-pura saling mencintai dan kami melakukan hal-hal

yang kami lakukan ketika kami saling mencintai, dan kadangkadang rasanya nyaris seperti cinta, karena kami menempatkan

diri kami pada laju yang tepat dengan begitu sempurna. Meng?

hidupkan kembali otot ingatan romansa awal. Ketika aku lupa?

kadang-kadang aku bisa lupa siapa istriku?aku sebenarnya suka

bercengkerama dengannya. Atau dia yang sedang Amy perankan.

Faktanya adalah istriku seorang pembunuh yang terkadang sangat

menyenangkan. Bolehkah aku memberikan satu contoh? Satu ma?

lam aku mengirimkan lobster seperti waktu dulu dan dia berpurapura mengejarku dengan membawa lobster, dan aku pura-pura

bersembunyi, kemudian kami berdua pada saat yang bersamaan

membuat lelucon Annie Hall, dan itu begitu sempurna, sesuai de?

ngan yang seharusnya, sehingga aku harus meninggalkan ruangan

itu selama sedetik. Jantungku berdetak di telingaku. Aku harus

mengulangi mantraku: Amy membunuh seseorang dan dia akan

membunuhmu kalau kau tidak amat sangat berhati-hati. Istriku, si

pembunuh yang sangat menyenangkan, cantik, akan melukaiku

jika aku membuatnya tidak senang. Aku menyadari diriku sangat

gugup di rumahku sendiri: Aku akan membuat roti lapis, berdiri

di dapur pada tengah hari, menjilat selai kacang dari pisau, dan

aku akan berbalik dan menemukan Amy ada di ruangan yang sama

denganku?kaki kucing kecil tanpa suara itu?dan aku akan geme?

tar. Aku, Nick Dunne, pria yang dulu melupakan begitu banyak

detail, sekarang adalah pria yang mengulang percakapan untuk

memastikan aku tidak menghina, untuk memastikan aku tidak

pernah melukai perasaannya. Aku menuliskan semua hal soal hariharinya, kesukaan dan ketidaksukaannya, seandainya dia bertanya

kepadaku. Aku suami yang baik karena aku sangat takut dia akan

membunuhku.

Kami tidak pernah bicara soal paranoiaku karena kami berpurapura jatuh cinta dan aku berpura-pura tidak takut kepadanya. Tapi

dia membuat komentar sekilas soal itu: Kau tahu, Nick, kau bisa

tidur di tempat tidur denganku, dan benar-benar tidur. Semua akan

baik-baik saja. Aku berjanji. Apa yang terjadi pada Desi adalah

insiden terpisah. Pejamkan matamu dan tidur.

Tapi aku tahu aku tidak akan pernah tidur lagi. Aku tidak bisa

memejamkan mataku ketika ada di sebelahnya. Seperti tidur de?

ngan seekor laba-laba.

Amy Elliott Dunne

Delapan Minggu Sesudah Kembali

Tidak ada yang menahanku. Polisi sudah berhenti bertanya. Aku

merasa aman. Aku akan merasa lebih aman segera.

Aku merasa sebaik ini: Kemarin aku turun untuk sarapan dan

stoples yang menyimpan muntahanku duduk di konter dapur, ko?

song. Nick?si pemulung?sudah membuang sedikit keuntunganku.

Aku mengedip sekali kemudian aku membuang stoples itu.

Sekarang nyaris tidak ada artinya.

Hal-hal baik sedang terjadi.

Aku mendapatkan kontrak buku: Aku secara resmi memegang

kendali cerita kami. Rasanya simbolis dan menyenangkan. Bukan?

kah itu inti setiap pernikahan? Hanya permainan panjang berisi

kata-si-suami, kata-si-istri? Yah, si istri bicara, dan dunia akan

mendengarkan, dan Nick harus tersenyum dan setuju. Aku akan

menuliskan dia seperti yang aku inginkan: romantis dan bijaksana

dan amat sangat menyesal?soal kartu kredit dan belanjanya dan

gudang. Jika aku tidak bisa membuatnya mengatakan itu keraskeras, dia akan mengatakannya dalam bukuku. Kemudian dia akan

ikut tur denganku dan tersenyum dan tersenyum.

Aku memberi judul buku sesederhana: Amazing. Menimbulkan

ketakjuban atau kejutan yang hebat; mencengangkan. Itu merang?

kum ceritaku, kupikir.

Nick Dunne

Sembilan Minggu Sesudah Kembali

Aku menemukan muntahannya. Amy menyembunyikannya di

bagian belakang pembeku kulkas dalam sebuah stoples, di dalam

kotak berisi kubis kecil. Kotak ini terselimuti bunga es; pasti sudah

ada di dalam situ selama berbulan-bulan. Aku tahu ini lelucon de?

ngan dirinya sendiri: Nick tidak mau makan sayur, Nick tidak pernah

membersihkan kulkas, Nick tidak akan terpikir mencari ke sini.

Tapi Nick melakukannya.

Nick tahu cara membersihkan kulkas, ternyata, dan Nick bahkan

tahu caranya mencairkan: Aku menuangkan semua muntahan itu

ke saluran pembuangan dan aku meninggalkan stoplesnya di konter

agar Amy tahu.

Dia membuang stoples itu ke tempat sampah. Dia tidak pernah

mengatakan apa pun soal itu.

Ada yang salah. Aku tidak tahu apa, tapi sesuatu sangat salah.

Hidupku mulai terasa seperti epilog. Tanner mendapatkan kasus

baru: penyanyi dari Nashville yang mengetahui istrinya berseling?

kuh dan mayatnya ditemukan keesokan harinya di tempat sampah

Hardee?s di dekat rumah mereka, palu berlumuran sidik jari si

suami ada di sebelah mayat itu. Tanner menggunakan aku sebagai

pembelaan. Aku tahu ini kelihatannya buruk, tapi keadaan juga

buruk untuk Nick Dunne, dan kau tahu bagaimana akhir dari pe?

ristiwa itu. Aku nyaris bisa merasakan Tanner mengedip kepadaku

lewat lensa kamera. Dia kadang-kadang mengirimkan sms: Kau

OK? Atau: Apa pun?

Tidak, tak ada.

Boney dan Go dan aku diam-diam berkumpul di Pancake House,

di mana kami mengayak pasir kotor dari kisah Amy, berusaha me?

nemukan sesuatu yang bisa kami gunakan. Kami memilah-milah

buku harian itu, perburuan anakronisme yang rumit. Perburuan

itu berakhir dengan meributkan hal kecil yang terkesan putus asa

seperti: "Dia membuat komentar soal Darfur, apakah itu dibahas

pada 2010?" (Ya, kami menemukan kliping berita tahun 2006 de?

ngan bahasan bersama George Clooney.) Atau yang terburuk yang

kulakukan: "Amy membuat lelucon di catatan Juli 2008 soal mem?

bunuh gelandangan, tetapi kurasa lelucon gelandangan mati belum

populer hingga 2009." Yang dijawab oleh Boney dengan: "Tolong

ambilkan sirupnya, orang aneh."

Orang-orang menyingkir, melanjutkan hidup mereka. Boney

tetap tinggal. Go tetap tinggal.

Kemudian sesuatu terjadi. Ayahku akhirnya meninggal. Pada malam

hari, dalam tidurnya. Seorang wanita menyuapkan makanan ter?

akhirnya ke mulutnya, seorang wanita menempatkan dia di tempat

tidurnya untuk tidur terakhir, seorang wanita membersihkannya

sesudah dia meninggal, dan seorang wanita meneleponku untuk

mengabarkan berita ini.

"Dia pria yang baik," kata wanita itu, datar dengan empati yang

wajib disuarakan.

"Tidak, dia bukan pria baik," kataku dan dia tertawa seolah-olah

dia belum tertawa selama sebulan.

Kupikir aku akan merasa lebih baik sesudah pria itu menghilang

dari dunia ini, tetapi aku sebenarnya merasakan relung kosong

menakutkan membuka di dadaku. Aku sudah menghabiskan se?

umur hidupku membandingkan diriku dengan ayahku dan sekarang

dia sudah tidak ada, dan hanya tersisa Amy untuk dilawan. Sesudah

pemakaman sederhana, berdebu, dan sepi, aku tidak pulang ber?

sama Go, aku pulang dengan Amy, dan aku mendekapnya. Ya, benar,

aku pulang ke rumah dengan istriku.

Aku harus keluar dari rumah ini, pikirku. Aku harus menyudahi

hubungan dengan Amy sekarang dan selamanya. Membakar kami

berdua sehingga aku tidak bisa kembali lagi.
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku akan jadi siapa tanpa dirimu?

Aku harus mencari tahu. Aku harus menceritakan kisahku sen?

diri. Semua ini begitu jelas.

Keesokan paginya, ketika Amy di ruang kerjanya mengetik, men?

ceritakan kepada dunia kisah Amazing-nya, aku membawa laptopku ke lantai bawah dan menatap layar putih berpendar itu.

Aku memulai halaman pembuka bukuku sendiri.

Aku adalah pengecut pengkhianat, lemah, dan takut pada wanita,

dan aku adalah pahlawan dalam ceritamu. Karena wanita yang

kuselingkuhi?istriku, Amy Elliott Dunne?adalah seorang sosiopat

dan pembunuh.

Ya, aku akan membaca cerita seperti itu.

Amy Elliott Dunne

Sepuluh Minggu Sesudah Kembali

Nick masih berpura-pura denganku, kami berpura-pura kami ba?

hagia dan tidak berbeban dan jatuh cinta. Tetapi aku mendengar

dia mengetik larut malam di komputer. Menulis. Menulis cerita

versinya, aku tahu. Aku tahu, aku bisa menebak dari kata-kata yang

keluar dengan murka, bunyi papan ketik berdetak dan berdetik

seperti sejuta serangga. Aku berusaha menyelusup ke komputernya

ketika dia tidur (walaupun sekarang dia tidur seperti aku, tidak

tenang dan gelisah, dan aku tidur seperti dia). Tapi Nick sudah

belajar, bahwa dia bukan lagi Nicky tersayang, aman dari kesa?

lahan?dia tidak lagi menggunakan tanggal ulang tahunnya atau

ibunya atau Bleecker untuk kata kuncinya. Aku tidak bisa masuk.

Tetap saja, aku mendengar dia mengetik, dengan cepat dan tanpa

jeda, dan aku bisa membayangkan dia membungkuk di atas papan

ketik, bahunya naik, lidahnya terjepit di antara gigi-giginya, dan

aku tahu aku benar sudah melindungi diriku sendiri, mengambil

tindakan pencegahan.

Karena Nick tidak sedang menulis kisah cinta.

Nick Dunne

Dua Puluh Minggu Sesudah Kembali

Aku tidak pindah dari rumah. Aku ingin semua ini menjadi kejutan

untuk istriku, yang tidak pernah terkejut. Aku ingin memberinya

manuskrip itu ketika aku keluar dari rumah untuk mendapatkan

kontrak buku. Biarkan dia merasakan kengerian mengetahui dunia

akan memiringkan dirinya dan menumpahkan semua kotorannya

ke seluruh tubuhmu, dan kau tidak akan bisa melakukan apa pun

soal itu. Tidak, Amy mungkin tidak akan pernah masuk penjara,

dan akan selalu menjadi kata-kataku melawan kata-katanya, tapi

argumenku meyakinkan. Tulisan ini memiliki getaran emosional,

kalau pun bukan getaran hukum.

Jadi biarkan semua orang berpihak. Tim Nick, Tim Amy. Ubah

ini menjadi seperti permainan: Jual T-shirt keparat.

Kakiku lemas ketika aku memberitahu Amy: Aku tidak lagi menjadi

bagian ceritanya.

Aku menunjukkan manuskrip itu kepadanya, memamerkan

judulnya yang mencolok: Jalang Psikopat. Lelucon antar kami. Kami

berdua suka lelucon antarkami. Aku menunggu Amy mencakar

pipiku, merobek-robek bajuku, menggigitku.

"Oh! Pemilihan waktu yang sempurna," katanya dengan ceria

dan memberiku seringai lebar. "Bisakah aku menunjukkan sesuatu

kepadamu?"

Aku membuatnya melakukannya sekali lagi di depanku. Pipis di

alat tes, aku berjongkok di sebelahnya di lantai kamar mandi,

mengawasi air seni keluar dari Amy dan membasahi alat tes itu

dan mengubahnya menjadi biru positif hamil.

Kemudian aku menggiringnya ke mobil dan menyetir ke praktik

dokter dan aku memperhatikan darah keluar dari tubuh Amy?ka?

rena dia tidak benar-benar takut akan darah?dan kami menunggu

dua jam untuk hasil tesnya.

Amy hamil.

"Itu jelas bukan anakku," kataku.

"Oh, ini memang anakmu." Dia balas tersenyum. Dia berusaha

menyelusup ke pelukanku. "Selamat, Dad."

"Amy?" aku memulai, karena tentu saja itu tidak benar, aku

belum menyentuh istriku sejak dia kembali. Kemudian aku me?

lihatnya: kotak tisu, kursi malas berlapis vinil, TV dan bacaan

porno, dan air maniku di pendingin rumah sakit di suatu tempat.

Aku sudah meninggalkan surat pemberitahuan soal persediaan air

maniku yang akan dibuang di meja, usaha menyedihkan untuk

membuat Amy merasa bersalah, kemudian surat itu menghilang,

karena istriku sudah bertindak, seperti biasa, dan tindakan itu

bukan untuk menyingkirkan benda itu tapi menyimpannya. Untuk

berjaga-jaga.

Aku merasakan gelembung rasa senang berukuran raksasa?aku

tidak bisa menahannya?kemudian kebahagiaanku dibungkus de?

ngan teror sekuat logam.

"Aku akan harus melakukan beberapa hal demi keamananku,

Nick," kata Amy. "Cuma karena, aku harus bilang, nyaris tidak

mungkin untuk memercayaimu. Sebagai awalnya, kau harus meng?

hapus bukumu, jelas. Dan untuk menyelesaikan masalah itu, kita

akan membutuhkan pernyataan tersumpah, dan kau harus bersum?

pah kaulah yang membeli barang-barang di gudang dan menyem?

bunyikan semua barang itu di gudang, dan bahwa kau dulu berpikir

aku menjebakmu, tapi sekarang kau mencintaiku dan aku men?

cintaimu dan semuanya baik-baik saja."

"Bagaimana kalau aku menolak?"

Amy menaruh tangannya pada perut kecilnya yang membuncit

dan mengerutkan dahi. "Kurasa itu akan jadi buruk sekali."

Kami menghabiskan bertahun-tahun bergulat memperebutkan

kendali pernikahan kami, kisah cinta kami, kisah hidup kami. Aku

sudah sepenuhnya, akhirnya dikalahkan dalam permainan ini. Aku

menciptakan manuskrip dan Amy menciptakan kehidupan.

Aku bisa berusaha mendapatkan hak asuh, tapi aku tahu aku

akan kalah. Amy akan menikmati pertempuran itu?hanya Tuhan

tahu apa yang sudah dia siapkan. Pada saat dia selesai, aku bahkan

tidak akan menjadi ayah setiap akhir pekan; aku akan berinteraksi

dengan anakku di ruangan aneh dengan penjaga di dekat kami

menyesap kopi, mengawasiku. Atau bahkan bukan itu. Aku tiba-tiba

bisa melihat tuduhannya?pelecehan atau penganiayaan?dan aku

tidak akan pernah melihat bayiku, dan aku tahu anakku disem?

bunyikan jauh dariku, Ibu berbisik, membisikkan kebohongan ke

dalam telinga merah jambu mungil itu.

"Bayinya laki-laki, omong-omong," katanya.

Aku ternyata seorang yang terpenjara. Amy mendapatkanku

selamanya, atau selama yang dia inginkan, karena aku harus me?

nyelamatkan putraku, berusaha untuk melepaskan semua kail, kait,

kawat berduri, membatalkan semua yang Amy lakukan. Aku benarbenar akan memberikan nyawaku untuk anakku dan melakukannya

dengan senang hati. Aku akan membesarkan putraku untuk men?

jadi orang baik.

Aku menghapus ceritaku.

Boney menjawab pada deringan pertama.

"Pancake House? Dua puluh menit?" katanya.

"Tidak."

Aku memberitahu Rhonda Boney bahwa aku akan menjadi se?

orang ayah sehingga aku tidak lagi bisa membantu dalam penye?

lidikan apa pun?bahwa aku, malahan, akan menarik kembali

pernyataan yang kubuat berkaitan dengan keyakinanku yang salah

bahwa istriku sudah menjebakku, dan aku juga siap mengakui

peranku dalam kartu kredit itu.

Jeda lama di sambungan telepon. "Hmph," katanya. "Hmph."

Aku bisa membayangkan Boney menyugari rambut lepeknya,

menggigiti bagian dalam pipinya.

"Jaga dirimu, oke, Nick?" katanya akhirnya. "Jaga si kecil juga."

Kemudian dia tertawa. "Amy aku tidak peduli."

Aku pergi ke rumah Go untuk langsung memberitahunya. Aku

berusaha membingkainya sebagai berita bagus. Seorang bayi, kau

tidak bisa semarah itu soal bayi. Kau bisa membenci situasinya,

tapi kau tidak bisa membenci seorang anak.

Aku pikir Go akan memukulku. Dia berdiri begitu dekat aku bisa

merasakan napasnya. Dia menusukku dengan jari telunjuknya.

"Kau hanya ingin alasan untuk tetap tinggal," bisiknya. "Kalian

berdua, kalian saling mencandu. Kau akan menjadi keluarga nuklir,

secara harfiah, kau tahu itu? Kalian akan meledak. Kalian akan

meledak, keparat. Kau benar-benar berpikir kau bisa melakukan

ini selama, apa, delapan belas tahun ke depan? Kau tidak berpikir

dia akan membunuhmu?"

"Tidak selama aku menjadi pria yang dia nikahi. Aku tidak

seperti itu selama beberapa lama, tapi aku bisa."

"Kau tidak berpikir kau akan membunuh Amy? Kau mau berubah

jadi Dad?"

"Tidakkah kaulihat, Go? Ini jaminanku untuk tidak berubah jadi

Dad. Aku harus menjadi suami dan ayah terbaik di dunia."

Dan tangis Go meledak?kali pertama aku melihatnya menangis

sejak dia masih kanak-kanak. Dia duduk di lantai, langsung me?

rosot, seolah-olah kakinya tidak lagi berfungsi. Aku duduk di se?

belahnya dan menyandarkan kepalaku ke kepalanya. Dia akhirnya

menelan isakan terakhirnya dan menatapku. "Ingat ketika aku bi?

lang, Nick, aku bilang aku akan tetap menyayangimu jika? Aku akan

menyayangimu tidak peduli apa pun yang muncul sesudah jika

itu?"

"Ya."

"Yah, aku masih menyayangimu. Tapi ini menghancurkan hatiku."

Dia terisak begitu pedih, isakan seorang anak kecil. "Semestinya

keadaan tidak berakhir seperti ini."

"Ini puntiran cerita yang aneh," kataku, berusaha membuatnya

terdengar ringan.

"Dia tidak akan berusaha memisahkan kita, kan?"

"Tidak," kataku. "Ingat, dia berpura-pura menjadi seseorang yang

lebih baik juga."

Ya, aku akhirnya menjadi setara untuk Amy. Pada satu pagi aku

bangun di sebelahnya dan aku mengamati bagian belakang kepala?

nya. Aku berusaha membaca pikirannya. Sekali itu aku tidak merasa

aku sedang menatap matahari. Aku naik ke tingkat kegilaan istriku.

Karena aku bisa merasakan dia mengubahku lagi: Aku bocah hijau,

kemudian menjadi seorang pria, baik dan buruk. Sekarang akhirnya

aku menjadi pahlawannya. Aku orang yang dijagokan dalam kisah

peperangan tanpa akhir dalam pernikahan kami. Itu cerita yang

bisa kujalani. Persetan, pada titik ini, aku tidak bisa membayangkan

ceritaku tanpa Amy. Dia adalah tokoh antagonis abadiku.

Kami berdua adalah klimaks menakutkan yang panjang.

Amy Elliott Dunne

Sepuluh Bulan, Dua Minggu,

Enam Hari Sesudah Kembali

Aku diberitahu cinta seharusnya tidak bersyarat. Itu peraturannya,

semua orang bilang begitu. Tapi kalau cinta tidak memiliki sem?

padan, batasan, syarat, kenapa seseorang harus berusaha

melakukan hal yang benar? Kalau aku tahu aku dicintai apa pun

yang terjadi, di mana tantangannya? Aku seharusnya mencintai

Nick terlepas dari kekurangannya. Dan Nick semestinya men?
Yang Hilang Gone Girl Karya Gillian Flynn di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cintaiku terlepas dari keanehanku. Tetapi jelas, tidak ada satu pun

dari kami yang melakukannya. Ini membuatku berpikir semua

orang sangat salah, bahwa cinta seharusnya memiliki banyak syarat.

Cinta seharusnya menuntut kedua orang untuk menjadi yang ter?

baik setiap saat. Cinta tanpa syarat adalah cinta yang tidak disiplin,

dan seperti yang kita semua sudah lihat, cinta yang tidak disiplin

adalah bencana.

Kau bisa membaca lebih banyak ideku soal cinta dalam Amazing.

Segera terbit!

Tetapi pertama-tama: menjadi ibu. Tanggal persalinanku itu

besok. Besok kebetulan adalah ulang tahun pernikahan kami. Tahun

keenam. Besi. Aku berpikir untuk memberi Nick borgol yang bagus,

tapi dia mungkin belum menganggap itu lucu. Aneh kalau dipikirpikir: Setahun yang lalu hari ini, aku membongkar suamiku. Se?

karang aku nyaris selesai menyusun ulang dirinya.

Nick menghabiskan waktu luangnya beberapa bulan terakhir ini

mengolesi perutku dengan pelembab dari minyak cokelat dan

keluar membeli acar dan memijat kakiku, dan semua hal baik yang

seharusnya dilakukan calon ayah. Memperhatikanku. Dia belajar

untuk mencintaiku tanpa syarat, dalam semua persyaratanku. Ku?

rasa kami akhirnya menuju jalan kebahagiaan. Aku akhirnya me?

mahami semuanya.

Kami berada di pengujung jalan menjadi keluarga nuklir terbaik,

paling cerah di dunia.

Kami hanya harus mempertahankannya. Nick belum menyem?

purnakannya. Pagi ini dia mengelus rambutku dan bertanya apa

lagi yang bisa dia lakukan untukku, dan aku berkata: "Astaga, Nick,

kenapa kau begitu baik padaku?"

Dia seharusnya berkata: Kau layak mendapatkannya. Aku men?

cintaimu.

Tapi dia berkata, "Karena aku merasa kasihan padamu."

"Kenapa?"

"Karena setiap pagi kau harus bangun dan menjadi dirimu."

Aku benar-benar berharap dia tidak mengatakan itu. Aku terus

memikirkannya. Aku tidak bisa berhenti.

Aku tidak punya hal lain untuk ditambahkan. Aku hanya ingin me?

mastikan aku yang bicara terakhir. Kurasa aku layak mendapatkan

itu.

Ucapan Terima Kasih

Aku harus memulai dengan Stephanie Kip Rostan, dengan nasihat

cerdasnya, pendapatnya yang baik, dan humor menyenangkan yang

sudah menemaniku melalui tiga buku sekarang. Dia juga menye?

nangkan untuk sekadar menongkrong bersama. Terima kasih untuk

petunjuk bagus selama bertahun-tahun ini. Banyak terima kasih

juga untuk Jim Levine dan Daniel Greenberg dan semua orang di

Levine Greeberg Literary Agency.

Editorku, Lindsay Sagnette, adalah impian: Terima kasih sudah

meminjamkan telinga ahlimu, sudah mengizinkan kekeraskepalaanku

hingga batas yang tepat, menantangku menjadi lebih baik, dan

menyemangatiku pada tahap terakhir?kalau bukan karena dirimu,

aku akan selamanya berada di "82,6 persen selesai".

Banyak terima kasih kepada penerbit Crown, Molly Stern untuk

umpan balik, dukungan, komentar bijak, dan energi tanpa akhirnya.

Terima kasih juga untuk Annsley Rosner, Christine Kopprasch,

Linda Kaplan, Rachel Meier, Jay Sones, Karin Schulze, Cindy Berman,

Jill Flaxman, dan E. Beth Thomas. Terima kasih selalu untuk Kirsty

Dunseath dan geng di Orion.

Untuk begitu banyak pertanyaan soal kepolisian dan prosedur

hukum, aku meminta bantuan beberapa pakar yang begitu murah

hati. Terima kasih kepada pamanku, Hon. Robert M. Schieber, dan

kepada Lt. Emmet B. Helrich yang selalu mengizinkanku menanya?

kan ide-ideku kepada mereka. Terima kasih banyak kali ini kepada

pengacara pembela Molly Hastings di Kansas City, yang menjelaskan

tugasnya dengan keluwesan dan keyakinan yang kuat. Dan rasa

terima kasih tanpa akhir kepada Det. Craig Enloe di Kepolisian

Overland Park yang sudah menjawab 42.000 surelku (perkiraan

yang direndahkan) selama dua tahun terakhir dengan kesabaran,

rasa humor yang menyenangkan, dan jumlah informasi yang sesuai.

Kesalahan apa pun adalah milikku.

Terima kasih, untuk banyak dan beragam alasan, kepada: Trish

dan Chris Bauer, Katy Caldwell, Jessica dan Ryan Cox, Sarah dan

Alex Eckert, Wade Elliott, Ryan Enright, Mike dan Paula Hawthorne,

Mike Hillgamyer, Sean Kelly, Sally Kim, Sarah Knight, Yocunda

Lopez, Kameren dan Sean Miller, Adam Nevens, Josh Noel, Jess dan

Jack O?Donnell, Lauren "Pesta Bohongan Kami Keren" Oliver, Brian

"Map App" Raftery, Javier Ramirez, Kevin Robinett, Julie Sabo, gg

Sakey, Joe Samson, Katie Sigelman, Matt Stearns, Susan dan Errol

Stone, Deborah Stone, Tessa dan Gary Todd, Jenny Williams, Josh

Wolk, Bill dan Kelly Ye, Chicago?s Inner Town Pub (rumah di pagi

hari Natal), dan Courtney Maguire yang tak bisa tenggelam.

Untuk keluarga Missouri-ku yang menakjubkan?keluarga

Schieber, Welsh, Flynn, dan cabang-cabangnya. Terima kasih untuk

semua cinta, dukungan, tawa, acar gulung, dan bourbon slush... pada

dasarnya karena membuat Missouri, seperti yang akan dikatakan

Nick, "tempat yang magis."

Aku menerima beberapa umpan balik yang sangat membantu

dari beberapa pembaca yang juga adalah teman baik. Marcus Sakey

memberiku nasihat kritis soal Nick di awal ketika minum bir dan

makan masakan Thailand. David MacLean dan Emily Stone (sayang?

ku!) cukup berbaik hati membaca Gone Girl dalam bulan-bulan

sebelum pernikahan mereka. Sepertinya ini tidak merugikan kalian

sama sekali dan bukunya menjadi jauh lebih baik, jadi terima kasih.

Tidak ada yang akan menghentikan kalian untuk pergi ke Caymans!

Scott Brown: Terima kasih untuk semua perjalanan menulis

selama tahun-tahun Gone Girl, terutama ke Ozarks. Aku lega kita

tidak menenggelamkan perahu kayuh itu. Terima kasih untuk hasil

bacamu yang sangat bermanfaat dan untuk selalu masuk dan mem?

bantuku mengartikulasi apa yang ingin kukatakan. Kau Monster

yang baik dan teman yang menakjubkan.

Terima kasih untuk saudaraku, Travis Flynn, karena selalu ada

untuk menjawab pertanyaan soal bagaimana benda-benda ber?

fungsi. Banyak cinta untuk Ruth Flynn, Brandon Flynn, dan Holly

Bailey.

Untuk mertua dan iparku, Cathy dan Jim Nolan, Jennifer Nolan,

Megan, Pablo, dan Xavy Marroquin?dan semua keluarga Nolan

dan Samson: Aku sangat sadar betapa beruntungnya aku sudah

menikah ke dalam keluargamu. Terima kasih untuk semuanya.

Cathy, kita selalu tahu kau punya hati yang teramat besar, tapi se?

tahun terakhir ini kau membuktikkannya dengan begitu banyak

cara.

Untuk kedua orangtuaku, Matt dan Judith Flynn. Penuh se?

mangat, bijaksana, lucu, baik hati, kreatif, suportif, dan masih amat

saling mencintai sesudah lebih dari empat puluh tahun. Aku, selalu,

mengagumi kalian berdua. Terima kasih karena sudah begitu baik

terhadapku dan selalu menyempatkan waktu mengganggu orang

asing untuk membeli bukuku. Dan terima kasih karena sudah

begitu penuh cinta dengan Flynn?aku menjadi orangtua yang le?

bih baik hanya dengan memperhatikan kalian.

Terakhir, para lelakiku.

Roy: Kucing yang baik.

Flynn: Bocah tersayang, aku mencintaimu! Dan kalau kau

membaca ini sebelum 2024, kau masih terlalu kecil. Taruh buku

ini dan ambil Frumble!

Brett: Suami! Ayah anakku! Pasangan dansa, pembuat roti pang?

gang keju darurat. Jenis orang yang tahu cara memilih anggur. Jenis

orang yang kelihatan menawan dalam tuksedo. Juga tuksedo zombi.

Pria dengan tawa membahana dan siulan kencang. Pria yang punya

jawabannya. Pria yang membuat anakku tertawa hingga dia jatuh.

Pria yang membuatku tertawa hingga aku jatuh. Pria yang mem?

biarkanku menanyakan semua pertanyaan menyerang, tidak sopan,

dan mengganggu soal menjadi lelaki. Pria yang membaca dan

membaca ulang dan membaca ulang kemudian membaca ulang,

dan bukan hanya memberikan nasihat, tetapi memberiku bourbon

app. Kaulah orangnya, Sayang. Terima kasih sudah menikahiku.

Dua kata, selalu.

Tamat




Dewa Linglung 8 Pertarungan Dua Naga Siluman Ular Putih 05 Istana Ular Emas Raja Naga 03 Misteri Menara Berkabut

Cari Blog Ini