Ceritasilat Novel Online

Pembunuh Misterius 4

Pembunuh Misterius Karya Tjan ID Bagian 4



Suasana menjadi diliputi oleh ketenangan, setiap saat dapat terjadi suatu pertempuran yang dasyat. Sang Sam Tong dengan cepat berjalan mendatang ujarnya.

"Kalian berdua janganlah turun tangan ada perkataan lebih baik diucapkan dengan baik2"

Tubuhnya segera berdiri melintang diantara dua orang itu.

Terhadap senjata rahasia beracun yang telah menggetarkan dunia kangouw dari ke luarga Tang itu, Yen Hong Kang bagaimapun juga harus mengalah tiga bagian, apalagi didalam ruangan kuil itu sangat sempit sekali, dan sukar untuk dibuat menghindar sedang untuk balas melancarkan seranganpun takut sampai terkena orang lain.

Dalam hati Tang Thong pun terhadap Yen Hong Kang juga menaruh beberapa bagian perasaan yang jeri, ilmu pukulan dari Yen Chia Bun telah menggetarkan dunia kangouw, didalam Bu lim yang demikian bahayanya Yen Hong Kang dapat merupakan seorang ciangbunjin dari suatu partai, sudah tentu mempunyai ilmu sakti yang sukar dijejaki.

Kedua orang itu sekalipun setiap orang tak ada yang mau mengalah, sehingga mengakibatkan suasana untuk sesaat menjadi tegang, padahal didalam hati masing2 semuanya tidak mempunyai pegangan untuk mengalahkan pihak musuh, begitu Sang Sam Thong turun kedalam kalangan untuk menjadi pemisah, merekapun meminjam kesempatan ini untuk mundur ke belakang.

Sian Gwat Tootiang merangkap tangannya kedepan dada, sambil dengan keren ujarnya.

"Saudara2 yang berada didalam ruangan ini apabila bukannya menduduki tempat sebagai seorang ciangbunjin, jugalah merupakan orang yang mempunyai kedudukan tinggi didalam dunia kangouw, pinto harap dapat bersabar sedikit dan janganlah sampai terjadi bentrokan2 yang membuat kedua belah pihak menjadi tak enak, kalian sekarang bersemedilah untuk menenangkan pikiran masing2 sebentar lagi pinto akan mengumumkan suatu urusan yang sangat mengejutkan sekali, sehingga pada saat itu kalian sudah tenang semuanya dan tak sampai terjadi apa2 lagi."

Diantara para jago itu, terhadap Sian Tooriang yang disebut sebagai salah satu dari dua jago pedang didalam dunia kangouw, boleh dikata menaruh rasa hormatnya dan dapat dikatakan pula beberapa bagian menaruh rasa takut kepadanya, nampak kini dia berbicara dengan sangat serius sekali, dalam hati segera sadar bahwa urusan tidaklah kecil, segera pula mereka duduk bersemedi diatas tanah untuk menenangkan pikirannya.130 Hanya Yap Siang Ie seorang yang bersandar disuatu balok kayu didepan pintu dan mendongakkan kepalanya memandang awan gelap yang menyelimuti udara dengan terpesona.

Gadis yang kehilangan ayahnya ini agaknya mempunyai perhitungan yang masak didalam hatinya, pula mempunyai semangat yang kukuh sekali, dia mempunyai kedukaan yang amat sangat, tetapi diapun mempunyai daya yang sangat menggiurkan, menghadapi segala urusan dengan tabah, sikap serta gerak geriknya inilah yang membuat orang sukar sekali mengetahui sifat2nya yang sesungguhnya.

Didalam kuil yang dikelilingi olah kuburan serta pohon cemara itu, untuk sementara berubah kembali menjadi tenang dan sunyi, hanyalah suara hujan serta angin yang bertiup serta berjatuhan ditengah tempat yang sunyi itu memecahkan suasana tersebut.

Para jago setelah menenangkan pikirannya, semangatnjapun makin bertambah segar, sinar mata dari setiap orang menjadi makin bertambah tajam sedang wajahnyapun diliputi oleh suasana yang tegang, menanti Sian Gwat Tootiang membuka mulut.

Sian Gwat Tootiang tetap duduk menutup sepasang matanya, agaknya dia belum selesai menjalankan pernapasannya.

Tetapi para jago telah dapat melihat kalau jago pedang yang sangat terkenal ini sejak tadi telah selesai menjalankan pernapasannya, dan kini sedang mengambil suatu putusan mengenai urusan yang besar, cukup dilihat dari wajah serta sikapnya yang terus berubah dapat melihat bahwa didalam hatinya sedang terjadi suatu golakan yang hebat.

Yen Hong Kang dengan perlahan berbatuk dengan nada yang rendah tanyanya kepada Sang Sam Tong .

"Sang heng, sebenarnya terjadi urusan apakah ? ? jika menurut pikiranku, Sang-heng tentunya mengetahui". Sang Sam Tong dengan sangat susah, sahutnya.

"Tentang hal ini, tentang hal ini---". Agaknya dia tidak mempunyai daya untuk tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Yen Hong Kang itu, setelab mengucapkan tentang hal ini setengah harian, tetap tak dapat melanjutkan perkataannya. Mendadak Sian Gwat Tootiang mementangkan sepasang matanya, dua buah sinar tajam memancar keluar dari sepasang matanya yang ditujukan pada wajah Yen Hong Kang, ujarnya.

"Yen heng apakah pasti ingin mengetahuinya ? ?". Yen Hong Kang tertawa tawar, sahutnya.

"Tidak salah, caybe memangnya ingin mengetahui hal ini dengan cepat". Sian Gwat Tootiang dengan perlahan-lahan bangkit berdiri dan melayangkan sinar matanya pada awan gelap diluar kuil, dngan perlahan ujarnya .131

"Hal ini merupakan suatu berita yang menggetarkan hati setiap orang, tetapi Pinto tidak akan percaya kalau benar2 terjadi urusan seperti ini". Dia berbicara tanpa kepala dan tanpa ekor, tetapi hal ini membuktikan kalau itu adalah suatu urusan yang menggetarkan hati setiap orang, dengan kedudukan Sian Gwat Tootiang didalam Bu lim, tidak mungkin akan dengan demikian mudah memperlihatkan perubahan sikapnya, para jago namak hal ini menjadi melongo, entah bagaimana seharusnya berbuat. Terdengar Sian Gwat Tootiang menghela napas dengan sangat berat, lanjutnya. Diatas mayat dari Tionggoan Shu Cincoe Pinto telah menemukan---- ". Mendadak dia menutup mulutnya tak meneruskan perkataannya, dengan langkan yang lebar berjalan keluar dari pintu kuil itu. Yen Hong Kang mengerutkan alisnya, dengan nada yang keras teriaknya .

"Tootiang, telah menemukan urusan apa. yang mencurigakan---". Terdengar Sian Gwat Tootiang dengan nada yang keras teriaknya .

"Siapa---? ? ? ". Terdengar suara angin dan hujan yang tetap turun, tetapi mana ada suara balasan. Mendadak Yen Hong Kang menutulkan kakinya keatas tanah, sedang tubuhnya bagai-kan panah yang terlepas dari busur meluncur keatas dengan cepatnya, begitu kakinya menutul, mendadak tubuhnya telah melayang naik keatas kuil itu. Dengan nada yang rendah puji Than Siauw Thian.

"Seorang ciangbunjin dari suatu partai kepandaiannya sungguh tidak jelek?"

Ujar Sang Sam Tong.

"Loohu sungguh telah menjadi tua, telinga dan matapun telah kehilangan dayanya". Yap Siang Ie dengan perlahan menoleh memandang kearah Sian Gwat sambil ujarnya.

"Loocianpwee, boanpwee mengapa sedikitpun tidak mendengar suara'' Sian Gwat Tootiang tanpa terasa tersenyum ujarnya.

"Pinto percaya bahwa mata dan telingaku ini belum pernah salah, dan kehilangan dayanya"

Tang Thong sambil memandang hujan yang tuzun dengan derasnya diluar, ujarnya seorang diri.

"Kepergian Yen Hong Kang kali ini, aku kira tak akan kembali lagi"

To Lam Kiang dengan dingin mendengus, makinya.

"Omong kosong"132 Tang Thong membalikkan tubuhnya memandang sekejab kearab To Lam Kiang beserta puteranya, dengan dingin ujarnya.

"Pada saat seorang yang mendekati kematiannya, tak dapat dihindarkan lagi wajahnya akan menjadi cerah untuk sesaat --"

To Lam Kiang mendadak bangkit berdiri, tanyanya.

"Kau memaki siapa??"

Dengan langkah yang lebar dia menerjang datang kearah Tang Thong. Wajah Tang Thong pun berubah menjadi hijau membesi, sedang nafsu membunuhnyapun timbul meliputi seluruh wajahnya ujarnya.

"Apabila kau punya nyali, kita boleh coba2 diluar". To Lam Kiang dengan keras membentak.

"Loohu apa kau kira akan menjadi takut"

Tubuhnya meloncat dan melayang turun diluar halaman.

Baru saja Sian Gwat Tootiang hendak memberi nasehat untuk mencegah terjadinya pertempuran itu mendadak terasa di dalam dadanya menjadi tak enak dan sesak sekali napasnya, agaknya mendadak hendak bertempur mati2an bazu dapat menghilangkan napas yang menyumbat dadanya itu.

Sang Sam Thong yang merupakan orang kawakan didalam dunia kangouw, selamanya paling gemar untuk meringankan kesusahan dari orang lain, tetapi pada saat ini pun tetap berdiri ditempat semula tak bergerak sedikitpun, sepasang matanya ditujukan keluar kuil, dan sikapnyapun bagaikan sedang melihat pertempuran yang sangat menarik hatinya.

Si Pukulan sakti, Lu Ping serta Than Siauw Thianpun bangkit berdiri dan dengan langkah yang lebar berjalan kedepan kuil itu.

Yap Siang Ie yang bersandar didepan pintu, pada saat dua orang itu saling memaki, wajahnya tetap dingin, memandang sekejap pada dua orang itupun tidak, tetapi nampak Sian Gwat Tootiang serta Sang Sam Tong pun tidak bangkit menasehatkan mereka, dia baru sadar kalau keadaan telah sangat tegang, dengan cemas ujarnya kepada Sian Gwat Tootiang "Loocianpwee apa kita akan melihat mereka bergebrak mati2an ---- ?".

Sian Gwat Tootiang tertawa tawar, sahutnya .

"Biar mereka bertempur sejenakpun tidak akan ada salahnya". Mendadak Yap Siang le berkata lagi .

"Mana ini boleh terjadi, asalkan begitu bergebrak, achirnya akan terjadi banjir darah ditempat ini ""

Ujar Sian Gwat tootiang.

"Perkataan dari hiantit-li tidaklah salah, apabila mulai bergebrak pastilah akan di-achiri dengan banjir -----". Pada saat dua orang itu berbicara, To Lam Kiang dengan Tang133 Thong telah berdiri disudut bersiap hendak turun tangan, kedua belah pihak agaknya sedang mengatur pernapasannya dan bersiap turut tangan dengan sekuat tenaga. Sinar mata dari Yap Siang Ie dengan perlahan berputar, nampak para jago semuanya berdiri tegak tak bergerak sedikitpun, semuanya bagaikan sedang menonton suatu pertunjukan yang sangat menarik, dan tak mempunyai semangat untuk memisahkan petempuran yang akan terjadi ini, tanpa terasa dalam hatinya terasa menjadi cemas, dengan langkah yang lebar dia berjalan ketengah kalangan, dengan nada yang keras bentaknya "Tahan !". Tang Thong serta To Lam Kiang bersamaan mementangkan matanya, sinar matanya berpindah keatas wajah Yap Siang le sambil ujarnya .

"Mau berbuat apa ??? ". Yap Siang Ie berjalan sampai ditengah dua orang itu, dengan nada yang dingin ujarnya .

"Kalian mengapa akan berkelahi?"

Bentak Tang Thong.

"Cepat kau pergi dari sini, jangan sampai senjata rahasia yang aku lancarkan melukai dirimu"

Sahut Yap Siang Ie dengan tenang! "Aku tak takut---"

Dia menghela napas panjang2, dengan sedih ujarnya.

"Kalian semua adalah karena ingin menbantu menyelidiki sebab2 kematian dari ayahku baru datang kemari, tidak berdua siapa pun yang akan menderita luka ataupun sampai binasa, dalam hatiku selalu akan merasa tidak tenteram"



Jilid 5 Pada saat ini, hujan tetap dicurahkan dengan derasnya, orang2 yang berdiri diluar halaman itu, baju yang baru saja mengering, sekali lagi menjadi basah kuyup. Mendadak terdengar Yen Hong Kang de ngan nada yang keras teriaknya.

"Nona Yap cepat kembali"

Yap Siang Ie menoleh memandang sekejap kearah Tang Thong serta To Lam Kiang, ujarnya kemudian.

"Kalian berdua tak mempunyai dendam atau pun takut hati, hanya dikarenakan satu dua patah kata saja segera akan bergebrak mati2an, apakah tidak terlalu memandang rendah nyawa dirinya!"

Selesai berbicara, dia balikkan tubuhnya berjalan menuju kedalam ruangan, dengan tajam mengawasi Yen Hong Kang, sambil tanyanya,134

"Kau sedang memanggil diriku?"

Yen Hong Kang tersenyum, sahutnya.

"Nona tak perlu untuk menasehati diri mereka, orang2 itu sekarang atau nanti tetap tak dapat menghindarkan diri dari suatu pertempuran mati2an! Dengan nada yang heran tanya Yap Siang Te.

"Mengapa demikian?"

Dengan nada yang serius sahut Yen Hong Kang.

"Karena dirimu!"

Yap Siang Ie berseru tertahan tanyanya.

"Karena aku ? ?". Sahut Yen Hong Kang dengan tenang "Tidak salah, karena kau ----"

Sinar matanya dengan perlahan menyapu keadaan sekelilingnya sekejab, kemudian lanjutnya.

"Apa maksud tujuan dari Sian Gwat Tootiang, Cayhe tidak mengetahuinya, Sang-heng jadi orang sangat budiman sekali, dan selamanya tidak gemar akan paras elok, selain dua orang ini, orang2 lainnya yang ikut datang kemari boleh dikata tak seorangpun yang tidak karena nona seorang". Tanya Yap Siang Ie kurang percaya.

"Karena aku ? ?", Ujar Yen Hong Kang lagi .

"Nona apa sudah lupa ? pada saat masih diatas puncak ratusan kaki kau telah mengumumkan akan memperistrikan dirinya kepada orang yang dapat berhasil membunuh pembunuh ayahmu-- --". Ujar Yap Siang Ie pula .

"Ucapanku itu adalah benar2, tidak perduli orang itu macam bagaimanapun, buta maupun tuli, pun tidak perduli usianya telah bagaimana tingginyapun, aku tetap akan mentaati sumpah yang telah aku ucapkan". Yen Hong Kang tertawa, sahutnya "Penyakitnya justru terletak ditempat ini, apabila nona Yap telah memutuskan didalam sumpahmu, bahwa ada batas usianya, Cayhe beserta Than heng Lu-heng sekalian yang telah mempunyai usia yang tinggi tidak akan berani mengikuti didalam perebutan yang terjadi ini". Tanya Yap Siang Ie kemudian.

"Kalian datang kemari ini apakah dikarenakan aku seorang?"

Yen Hong Kang tersenyum, sahutnya kemudian.

"Orang2 itu akan bertempur mati2an karena dirimu juga"

Ujar Yap Siang le.

"Hal ini sungguh diluar dugaanku semula, juga bukanlah kehendak dariku"

Sahut Yen Hong Kang.135

"Urusan yang diluar dari dugaan memangnya sangat banyak sekali, oleh karena itu, Cayhe menasebatkan kepada nona dari pada harus mengajukkan dirinya didalam segala urusan, lebih baiklah berdiam diri didalam untuk melihat perubahan yang terjadi diluar, tidak perduli pertempuran mati2an ini berlangsung bagaimanapun hebatnya, juga tak akan sampai mengenai diri nona bukan"

Ujar Yap Siang Ie.

"Aku tak mau melibat kalian mengalirkan darah dikarenakan aku seorang saja"

Sahut Yen Hong Kang.

"Urusan telah mencapai pada taraf seperti hal ini, nona baik tak usah ikut mencampuri urusan ini "

Mendadak terdengar suara bentakan yang nyaring, memutuskan ucapan dari Yen Hong Kang yang belum diucapkan selesai.

Ketika dia menoleh memandang, nampak To Lam Kiang dengan Tang Thong telah mulai bergebrak, diantara hujan yang turun demikian derasnya itu, dua orang itu saling melancarkan serangan dan tendangan kilat, pertempuran tersebut berlangsung dengan sengitnya.

Tenaga dalam yang dimiliki oleh To Lam Kiang sudah mencapai pada taraf yang sempurna, serangan pukulan yang di lancarkan sangat ganas dan hebat sekali, tak henti2nya terdengar suara santar dari angin pukulannya yang bercampur diantara suara hujan yang demikian derasnya serta angin yang bertiup demikian santarnya tersebut.

Sedang sebaliknya Tang Thong dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya yang mempunyai keanehan serta kesaktiannya didalam perubahan gerak, setiap kali berhasil menghindarkan dirinya dari tenaga pukulan sakti yang dilancarkan oleh orang tua itu dengan ganasnya.

Yap Siang Ie melirikkan matanya sekejap kearah Sian Gwat Tootiang serta Sang Sam Tong, nampak dua orang itu dengan terpesona sedang memandang pertemporan sengit yang terjadi antara Tang Thong serta To Lam Kiang tersebut, sedang pada wajahnya menampilkan rasa yang sangat girang sekali, agaknya sangat mengharapkan kedua orang itu cepat2 menentukan siapa yang hidup dan siapa yang mati.

Suatu ingatan yang sangat menakutkan berkelebat didalam benaknya, mendadak dia mempunyai perasaan bahwa sejak orang2 itu meninggalkan perkampungan keluarga Lam Kong, setiap orang telah berubah menjadi demikian ganasnya, sampaipun orang yang telah mengikuti ajaran agama dan tidak memikirkan urusan keduniawian, dan selalu ramah tamah, Sian Gwat Tootiang, dengan Sang Sam Tong yang selalu memikirkan jalan keluar dari kesulitan2 yang terjadi didalam dunia kangouw pun semuanya bukan lagi merupakan Sian Gwat Tootiang serta Sang Sam Tong sebelum memasuki perkampungan keluarga Lam Kong, agaknya diantara kedua orang itu pun telah terjadi suara perubahan yang136 sangat besar sekali, dan telah berubah menjadi demikian dingin serta demikian ganasnya.

Ditengah pertempuran yang berlangsung dengan sengitnya itu, mendadak terdengar suatu suara bentakan gusar, disertai dengan suatu dengusan berat bergema mendatang, wajaH para jago segera menoleh memandang, tampak tubuh Tang Thong bersempoyongan tak henti2nya, sedang tubuhnya ber turut2 mundur lima enam tindak jauhnya kebelakang.
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Si pukulan sakti, Lu Ping menolehkan kepalanya memandang kearah Than Siauw Thian, sambil ujarnya.

"Than heng, pukulan ini apabila aku yang melancarkannya, pastilah akan memukul tubuh bangsat kecil itu keatas tanah"

Mendadak Than Siauw Thian dengan dingin mendengus, ujarnya.

"Aku kira tidak mungkin akan terjadi keluarga Tang didaerah Shu Cho sekalipun mengandalkan senjata rahasia berbisa untuk menggetarkan dunia kangouw, tetapi kepandaian didalam ilmu pukulan, juga tidak mungkin dengan mudah dapat dikalahkan oleh orang lain"

Dengan gusar ujar Si pukulan sakti, Lu Ping.

"Kalau begitu sebutan Si pukulan saktiku ini, adalah orang memanggil dengan seenak hati mereka saja?"

Sahut Than Siauw Thian tidak mau kalah! "Banyak orang didalam dunia kangouw hanya mempunyai nama2 yang kosong belaka tidak sesuai dengan yang sebenarnya"

Si Pukulan sakti Lu Ping dengan nada yang keras bentaknya "Than-heng apabila tidak percaya, boleh coba2 ilmu pukulanku yang sakti ini ". Than Siauw Thian pun menyahut dengan nada yang nyaring .

"Tangan dan kaki tak mempunyai mata, apabila telah terjadi suatu pertempuran yang sengit, tidak akan luput salah satu menderita luka ataupun hinasa, Lu heng apabila tidak takut akan kematian, tidak usahlah sungkan2 untuk mencoba coba pula". Yap Siang Ie yang mendengar perkataan tersebut menjadi tertegun, diam2 hatinnya .

"Bagaimana orang2 ini semuanya menjadi seperti gila saja, agaknya didalam dada setiap orang itu diliputi oleh suatu hawa yang memaksa mereka harus menjadi gusar, dan tak dapat tidak harus terjadi suatu pertempuran yang benar2 dahsyat, bahkan sampai mengadu nyawa dan melihat darah bercetieran diatas tanah----". Terdengar Tang Thong dengan keras membentak .

"Orang budiman tak akan melakukan pekerjaan gelap, aku akan menggunakan senjata rahasiaku yang beracun!"

Kemudian terdengar suara bentakan yang sangat nyaring, yang disusul oleh suara bentakan To Lam Kiang belum saja selesai diucapkan keluar tubuhnya telah terjatuh keatas tanah diantara hujan yang masih137 turun dengan derasnya itu.

Terdengar suara keras yang memanggil ayah menggetarkan setiap telinga, sebuah bayangan manusia dengan secepat kilat berkelebat disisi beberapa orang itu, dan dengan cepatnya menubruk kearah Tang Thong yang sedang berdiri tegak itu.

Sinar mata dari Yap Siang Te berkelebat, dan tampak seorang lelaki yang baru berusia tujuh delapan belas tahun, ternyata adalah orang muda yang datang bersama dengan To Lam Kiang itu.

Ditengah hujan yang turun dengan derasnya itu, samar2 dapat terlihat wajah Tang Thong yang diliputi oleh napsu pembunuhnya, sepasang matanya berubah menjadi merah, nampak orang muda itu dengan cepatnya menubruk kearahnya dia mendongakan kepalanya tertawa ter bahak2 ujarnya.

"Orang she- Tang memangnya telah membuka pantangan untuk membunuh, membunuah satu orang dengan membunuh sepuluh orang apakah bedanya". Tangannya disambitkan lagi, segera terlihat tiga buah sinar keperak-perakan berkelebat dan meluncur dengan secepat kilat menyambut datangnya orang muda itu. Pemuda itu adalah satu2nya putra To Lam Kiang yang paling disayang dan mendapatkan seluruh kecintaan dari To Lam Kiang sendiri, bukan saja seluruh kepandaian yang dimilikinya itu sekuat tenaga diturunkan kepadanya, bahkan masih menyuruh dia mengikuti dua orang kawannya untuk belajar silat, usianya sekalipun masih sangat nauda, tetapi telah mendapatkan kepandaian silat jauh melebih tiga orang yang mewariskan ilmunya kepadanya itu, kini nampak tiga buah sinar keperak perakan melayang dengan cepatnya menyambut kedatangannya, segera dia mengerahkan seluruh tenaga dalamnya, dan melayang ditengah udara dengan cepatnya, ternyata ketiga buah sinar keperak-perakan tersebut dengan mudah telah berhasil dihindarkan. Yap Siang Ie yang nampak keadaan dihadapannya telah menjadi demikian kalutnya itu, tampak Than Siauw Thian dengan si pukulan sakti, Lu Ping telah saling berhadapan mempersiapkan diri, dan setiap saat dapat terjadi suatu pertempuran yang sengit, sedang Tang Thong dengan To Lam Kiang beserta putranya, telah menaruh rasa dendam sakit hati sedalam lautan, dan bersumpah tak akan hidup bersama. Suara bentakan To Lam Kiang tadi belum saja diucapkan selesai, tubuhnya telah rubuh keatas tanah, hal ini membuktikan kalau dia telah terkena senjata rahasia beracun yang dilancarkan oleh Tang Thong, mati hidupnya sukar sekali untuk diamal, pemuda itu sekalipun mempunyai niat yang sangat keras untuk membalaskan sakit hati ayahnya itu, tetapi jika dilihat keadaannya saat ini, lebih banyak bahayanya dari pada keuntungan, sedang Yen Hong Kang melototkan sepasang matanya memperhatikan kearah Tan Thong, dan pada saat To Lam Kiang bergebrak tadi, pada wajahnya menampilkan138 suatu senyuman yang licik, agaknya didalam hatinya dia telah mempunyai suatu rencana yang sangat masak--- Suatu hal yang membuat Yap Siang Ie tidak paham ialah Sian Gwat Tootiang serta Sang Sam Tong. Seorang adalah angkatan tua dari suatu partai yang besar dan mempunyai hati yang sangat ramah tamah, sedang yang seorang lagi adalah angkatan tua yang telah lama berkelana didalam dunia kangouw dan berpikir panjang, tetapi kedua orang itu dengan waktu sebelum memasuki perkampungan keluarga Lam Kong jauh berbeda sekali, bukan saja tidak mau mengajukan diri untuk memisah hal tersebut, bahkan sebaliknya mempunyai perasaan yang sangat girang melihat suatu peristiwa iang menggerikan akan terjadi, dan berdiri disamping menonton. Pek Thiat Seng, Song Boen Koang, serta Ban Cong tiga orang malah berkumpul menjadi satu, dan dengan suara yang sangat rendah sedang berunding, entah mereka sedang merundingkan suatu urusan besar apakah, terhadap pertempuran sengit yang terjadi diluar kuil itu bagaikan tak pernah mendengarnya. Yap Siang Ie berdiri bersandar didekat pintu beberapa saat, mendadak merasakan beberapa orang itu agaknya semuanya mempunyai sikap seperti seorang yang tidak beres ingatannya, didalam hati setiap orang semuanya diliputi oleh suatu sifat yang kejam dan penuh rasa dendam dan sakit hati. bukan saja orang2 yang berdiri disamping menonton pertempuran yang sedang berlangsung itu, sinar mata serta perubahan pada wajahnya kelihatan menampilkan suatu perasaan yang bergolak dan sangat gembira. Tang Thong dengan orang muda itu kini telah mulai bertempur dengan sengitnya, sedang bentrokan yang terjadi antara Than Siauw Thian dengan Lu Ping, mendadak berubah menjadi agak lunak, kemungkinan sekali karena harus membagi perhatiannya yang terhisap oleh pertempuran yang terjadi dengan sengitnya ditengah kalangan itu. Yap Siang Ie dengan perlahan menghela napas, ujarnya seorang diri "Orang2 ini sejak meninggalkan perkampungan keluarga Lam Kong, didalam sikap serta sifatnya agaknya telah terjadi suatu perubahan yang sangat besar sekali, dan telah berubah menjadi sangat dingin, dan kejam, ditengah ini pastilah mempunyai sebab2nya--- Pada saat dia termenung itu, mendadak terlihat Tang Thong terjatuh keatas tanah dan kemudian mengundurkan diri sejauh satu kaki lebih kebelakang. Yap Siang Ie telah mengetahui bahwa dia telah tak sabar lagi untuk bergebrak lebih lama, dan bersiap sedia untuk menggunakan senjata rahasia untuk mencapai kemenangan, senjata rahasia dari keluarga Tang didaerah Shu Cho bukan saja mengandung racun yang sangat ganas sekali, bahkan macamnyapun sangat banyak dan sangat berbahaya139 sekali, pemuda itu pasti sukar untuk meloloskan diri dari tangan jahat Tang Thong, dia harus berusaha untuk mencegah peristiwa yang mengerikan ini sampai terjadi---. Hatinya menjadi tergerak, segera dia berjalan keluar, dengan nada yang keras teriaknya.

"Tahan, jangan bertempur lagi"

Pada tangan Tang Thong telah bertambah dengan sebuah sarung tangan yang terbuat dari kulit menjangan, dan mencekal satu genggaman pasir memutus nyawa yang bersiap siap hendak dilancarkan keluar, men- dengar suara bentakan dari Yap Siap Ie ini benar2 dia segera menghentikan gerakannya.

Orang muda ini menoleh memandang ke arah Yap Siang Ie, wajahnya penuh dengan perasaan bimbang dan berduka yang bercampur menjadi satu.

Yap Siang Ie dengan langkah yang cepat berjalan diantara dua orang itu, dengan nada yang tinggi ujarnya .

"Kalian hanyalah dikarenakan beberapa kata yang membangkitkan rasa gusar ternyata segera timbul suatu pertempuran yang mengakibatkan terbunuhnya nyawa beberapa orang--". Pemuda itu tiba2 berkedip, dari matanya menetes turun dua titik air mata ujarnya.

"Nona tidak mengijinkan cayhe untuk turun tangan membalas dendam, ayahku bukan dengan demikian menghantarkan nyawa dengan sia2 belaka---"

Dengan dingin ujar Tang Thong "Hal itu salahnya dia sendiri mengapa belajar silat tidak giat"

Dengan cemas ujar Yap Siang Ie.

"Kalian jangan beribut lagi"

Dengan langkah yang perlahan dia berjalan kedepan Tang Thong, sambil lanjutnya "Engkau menggunakan senjata rahasia apa sehingga melukai dirinya?"

Sahut Tang Thong.

"Senjata keluarga dari keluarga Tang kami sembilan belas macam seluruhnya dan telah direndam oleh racun yang sangat lihay"

Dengan keras sahut Yap Siang Ie.

"Aku sudah tahu, aku tanya padamu dia masih dapat tertolong tidak?"

Tang Thong termenung sejenak, kemudian baru sahutnya.

"Tentang hal ini, apabila menggunakan obat penawar dari keluarga Tang kami, sudah pasti dapat tertolong kembali nyawanya"

Tanya Yap Siang Ie kemudian.

"Engkau membawa tidak obat penawar itu?"

Sahut Tang Thong dengan tenang.140

"Obat penawar sekalipun ada, tetapi aku tidak mempunyai maksud untuk memberikan pertolongan kepadanya."

Yap Siang Ie menghela napas, ujarnya.

"Engkau telah melukai orang lain, kini tak mau memberikan pertolongannya apa engkau akan melihat dan binasa dihadapanmu?"

Dengan dingin sahut Tang Thong.

"Didalam suatu pertempuran yang sengit apabila tidak binasa pastilah akan menderita luka, dan selamanya pastilah akan terjadi akan hal ini--"

Dia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya.

"Apabila yang menderita luka bukan orang lain, dan sebaliknya cayhe, bagaimana dengan sikap nona?"

Sahut Yap Siang Ie.

"Tidak perduli siapapun yang menderita luka aku tak akan tahu untuk dengan duduk melihat orang itu menderita"

Ditengah hujan yang masih turun dengan hebatnya itu nampak sepasang mata Tang Thong berubah menjadi merah membara dadanyapun selalu naik turun tak henti2nya, dan berdiam diri tak berkata2, hal ini membuktikan kalau dia dengan sekuat tenaga sedang menahan bergolaknya perasaan didalam hatinya.

Mendadak terdengar suara bentakan yang nyaring bergema mendatang ujarnya.

"Kalau tidak percaya kau bolehlah men-coba2 ilmu pukulan Loohu ini bagaimana?"

Diikuti dengan suara angin pukulan yang dasyat menyambar, saking hebatnya membuat atap kuil itu bergetar dan jatuh runtuh keatas tanah.

Ketika dia menoleh memandang, nampak Si pukulan sakti, Lu Ping telah memulai bergebrak dengan Than Siauw Tbian, tenaga dalam dari dua orang itu telah mencapai pada taraf kesempurnaan, kepandaian silatnyapun semuanya berjalan dalam satu jurusan yang sama, diantara saling serang menyerang itu, kehebatannya sangat besar sekali, pada saat melancarkan pukulan maupun tendangan selalu diikuti dengan angin kencang yang hebat.

Terdengar Yen Hong Kang dengan dingin ujarnya.

"Kalian berdua apabila hendak bergebrak, lebih baik pergi ketengah halaman itu saja, didalam ruangan ini sangat sempit sekali, waktu bergebrak bukan saja akan tidak leluasa, bahkan sangat membahayakan sekali dengan keselamatanku, tidak perduli siapapun diantara kulian berdua apabila salah melancarkan serangan hingga mengenai orang lain, kedudukannya pastilah bertambah dengan seorang lawan tangguh"

Than Siauw Thian dengan si Pukulan sakti, Lu Ping ternyata benar2 mengikuti perkataan tersebut dan bergeser keluar halaman, sambil bergeser mereka tetap serang menyerang tak henti2nya, tak seorangpun141 yang mau memberikan kelonggaran sedikitpun kepada pihak lawannya.

Yen Hong Kang dengan per lahan2 menolehkan kepalanya, dan memandang sekejap kearah Sang Sam Tong, panggilnya.

"Sang heng--"

Sang Sam Thong pada saat itu sedang memusatkan seluruh perhatiannya yang ditujukan pada pertempuran yang sedang berlangsung dengan sengitnya antara Than Siauw Thian dengan si Pukulan Lu Ping, sama sekali dia tidak mendengar dengan suara bentakak dari Yen Hong Kang bahkan sampaipun kulit matanya pun tidak bergerak sedikitpun juga.

Yen Hong Kang merasakan suatu hawa segar yang entah datangnya darimana meliputi seluruh dadanya, tak dapat ditahan terus menerus lagi bahkan berusaha untuk mencari kesempatan untuk bergebrak dengan nada yang keras makinya.

"Sang heng apakah telingamu telah menjadi tuli?"

Sang Sam Tong yang biasanya selalu menyunggingkan senyuman pada waktu berbicara, kini agaknya juga timbul rasa gusarnya didalam hati yang sukar sekali untuk dikendalikan, tongkat bambunya diketukan keatas tanah dengan kerasnya, dengan gusar bentaknya.

"Engkau memaki siapa?"

Yen Hong Kang tertawa licik, sahut nya.

"Sudah tentu memaki dirimu, kenapa?"

Sang Sam Tong mendadak mendatarkan tongkat bambunya dan menyapu kearah depan Yen Hong Kang pun tidak pernah menyangka kalau Sang Sam Tong yang biasa nya selalu ramah tamah dan selalu bersenyum itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun mendadak telah melancarkan serangannya, hampir2 saja rubuhnya tersapu oleh tongkat bambu Sang Sam Tong ini dan mengenai jalan darah terpenting ditubuhnya.

Yap Siang Ie nampak keadaan dihadapannya ini makin lama makin menjadi bertambah kalut, hatinya menjadi sangat cemas sekali, tanpa terasa dengan keras teriaknya.

"Kalian segera menghentikan gerakan kalian semua, sudah terdengar belum?"

Tang Tbong dengan perlahan berbatuk, sahutnya.

"Baiklah! aku akan melihat keadaan lukanya baru berkata lagi"

Dengan langkah yang lebar dia berjalan kesisi tubuh To Lam Kiang. Pemuda itu nampak Tang Tong berjalan kesisi tubuh To Lam Kiang, hatinya menjadi merasa sangat kaget, teriaknya .

"Jangan melukai ayahku". Tubuhnya dengan cepat menubruk maju kedepan. Yap Siang Ie melintangkan tubuhnya menahan jalan majunya pemuda itu, lanjutnya.

"Dia tidaklah akan melukai ayahmu, dia ingin menolong ayahmu---142

". Terdengar Yen Hong Kang dengan nada yang nyaring bentaknya .

"Cepat menghindar kesamping". Kiranya Sang Sam Tong dengan Yen Hong Kang sedang bergebrak dengan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya, kepandaian dari dua orang itu tidaklah rendah, sekali ini dengan mengerahkan seluruh tenaganya bergebrak, kekuatan dan akibatnya sangat membuat hati orang terkejut. Tongkat bambu ditangan Sang Sam Tong mempunyai perubahan aneh yang sangat banyak sekali, sebentar menutul kesamping sebentar menyambar kearah pinggang, waktu melancarkan serangan dilakukan dengan sangat cepat sekali, jika di bandingkan dengan sifatnya yang ramah tamah serta selalu tersenyum itu sangat berbeda sekali. Yen Hong Kang tetap dengan menggunakan sepasang telapak tangannya menyambut setiap serangan yang ditujukan kearahnya, ilmu pukulan dari perguruan Yen Chia Bun telah menggetarkan seluruh dunia kangouw, sudah tentu tidaklah dapat dipandang rendah, tampak sepasang telapak tangannya berturut-turut melancarkan sarangan tak henti2nya, angin pukulan yang disertai dengan tenaga yang hebat terus mendesak kepihak lawannya, dan mempunyai perubahan yang sangat lihay, ternyata seluruh serangan yang dilancarkan oleh Sang Sam Tong dengan menggunakan tongkat bambunya dapat dipunahkan dengan mudah. Pada saat itu, Si pukulan sakti Lu Ping yang bergebrak melawan Than Siauw Thian telah mencapai pada puncak penentuan, ilmu pukulan dari kedua orang itu semuanya sama2 mengutamakan tenaga yang keras, sedang kepandaian yang dimilikinyapun seimbang, pada saat serang menyerang itu kadang2 dapat terlihat keadaan yang dengan keras saling menerima pukulan pihak lawannya. Pemuda itu begitu dihalangi oleh tubuh Yap Siang Ie, benar2 dia menghentikan langkahnya, sepasang matanya memancarkan sinar yang tajam memandang kearah tubuh Tang Thong, dia takut Tang Tong mendadak turun tangan jahat dan membunuh mati ayahnya. Suara sambaran angin pukulan yang memekik telinga itu tetap terdengar, sedang Yen Hong Kang dengan Sang Sam Tongpun telah mulai saling serang menyerang. Yap Siang Ie sekalipun merupakan seorang yang sangat cerdas sekali, tetapi bagaimanapun juga dia tetap merupakan seorang gadis yang sangat jarang sekali berkelana didalam dunia kangouw, selama hidupnya, belum pernah dia mempunyai pengalaman didalam melihat pertempuran yang demikian campur aduk tak karuan ini, dalam hatinya diapun memikirkan bahwa orang2 ini semuanya datang ketempat itu karena ingin membantu dirinya menyelidiki sebab2 kematian dari ayahnya serta siapakah sebenarnya pembunuh ayahnya itupun pertempuran yang terjadi saat ini dan saling berebut separuhnya juga143 disebabkan karena dirinya, tanpa sengaja dia telah memancing saling bunuh membunuh diantara para jago, sehingga di dalam hatinya terasa sangat bimbang dan berduka, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk menampil dirinya didepan untuk mencegah saling bunuh membunuh yang terjadi ini. Tetapi ketika dia melibat Sang Sam Tong bergebrak mati2an melawaa Yen Hong Kang, didalam hatinya dia menduga bahwa terjadi lagi perubahan yang besar, diam2 pikirnya .

"Diantara orang2 ini, sebenarnya Sang Sam Tong dengan Sian Gwat Tootiang dua orang tak akan tertarik oleh kecantikan diriku, apalagi Sang Sam Tong didalam dunia kangouw merupakan seorang yang sangat gemar menolong kesulitan orang lain, tidak perduli orang2 dari golongan Pek to mau pun Hek-to, semuanya menaruh rasa mengalah kepadanya, mendadak dia dapat turun tangan dan bergebrak melawan Yen Hong Kang, aungguh merupakan suatu peristiwa yang sukar untuk dapat diduga----". Mendadak terdengar suara Tang Tong yang berkumandang dari belakang tubuhnya, ujarnya.

"Dia telah terkena dua buah senjata rahasia Tui Hun Pek Kut Tin, yang satu mengenai jalan darah terpenting, apabila tidak binasa paling sedikit juga harus menghilangkan bahu ini"

Yap Siang Ie dengan perlahan membalikkan tubuhnya, sinar Matanya memancarkan perasaan yang putus asa, ujarnya.

"Apa kau telah memberikan dia obat penawar untuk racun tersebut ?"

Tang Thong tertawa dingin, ujarnya.

"Orang2 pada saat ini, ada siapa yang tidak mengetahui kalau senjata rahasia berbisa dari keluarga Tang kami begitu bertemu dengan darah segera bekerja racun tersebut, apabila aku tidak memberikan padanya obat penawar. aku kira dia tak akan hidup lebih lama lagi daripada satu jam"

Terdengar orang muda yang berdiri di samping Yap Siang Ie itu dengan nada yang amat gusar bentaknya.

"Ayahku apabila terjadi sesuatu hal, aku To Siauw Kiang pasti akan membalas sakit hati ayahku ini"

Dengan dingin ujar Tang Tong.

"Akhir dari ayahmu, kau telah melihatnya sendiri dengan mata kepalamu, aku tidak akan percaya, apakah kau jauh lebih lihay dari ayahmu"

To Siauw Kiang memandang To Lam Kiang yang berbaring ditengah hujan yang masih turun dengan derasnya itu, mendadak dia lari menerjang kedepan dan membopong ayahnya masuk kedalam ruangan kuil.

Tang Tong mendadak maju selangkah kedepan, tangannya144 menyambar mencekam pergelangan kanan Yap Siang le, dengan nada yang rendah ujarnya.

"Jika dilihat keadaan sekarang ini, sangat kalut sekaii suasananya, kau seorang gadis yang masih suci apakah masih dapat mengurusi urusan ditempat seperti ini kita cepat pergi dari sini"

Yap Siang Ie mengerutkan sepasang alisnya teriaknya.

"Lepaskan aku -----"

Ketika dia menoleh memandang nampak sepasang mata Tang Thong telah berubah menjadi merah membara, diantara sinar matanya itu terlihat mengandung suatu sinar yang sangat aneh sekali.

Sinar aneh itu bagaikan dua buah kilat yang sangat tajam sekali menusuk kedalam hatinya, didalam pikiran seorang gadis yang baru saja menginjak kedewasaannya, membuat dia telah merasakan didalam hati Tang Thong kini sedang bergolak suatu perasaan yang hebat, dan menginginkan tubuhnya yang indah itu, tanpa terasa dia menjerit tajam, dengan sekuat tenaga mencoba melepaskan cekalan tangan Tang Thong itu.

Suara jeritan tajam ini sangat tinggi sekali, diantara suara angin dan hujan yang masih turun itu tetap membuat telinga setiap orang menjadi agak sakit.

Ban Cong mendadak meloncat bangun dan menerjang keluar dari ruangan kuil itu, sepasang matanya memandang tajam kearah Tang Thong, dengan gusar bentaknya.
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau akan berbuat apa?"

Tan Thong agaknya dikarenakan suara jeritan yang sangat tajam itu telah menjadi terkejut dan sadar dari napsu birahinya yang sedang memuncak dengan hebatnya itu dengan perlahan dia berbatuk, dengan tawar sahutnya.

"Tak ada apa2!"

Dengan langkah yang perlahan dia mengundurkan diri kedalam ruangan kuil dan menonton pertempuran yang sedang ber langsung dengan hebatnya ditengah halaman itu.

Selamanya Yap Siang Ie belum pernah melihati sinar mata yang demikian itu, pada saat perasaannya sungguh2 teriakan, terlibat olehnya bahwa sinar mata dari Tang Thong tadi itu agaknya hendak memeluk dan menelan dirinya bulat2.

Sekilas sinar kilat menyambar, dan membelah bumi diikuti dengan suara petir yang menyambar dengan keras memekikkan telinga, angin dan hujan makin turun dengan hebatnya dengan bantuan dari kilat yang terus menyambar, menambah suasana yang seram dan mengerikan serta pemandangan yang mendirikan bulu roma.

Se konyong2 terdengar suara dengusan yang berat, Si pukulan sakti Lu Ping serta Tban Siauw Thian bersama sama terjatuh keatas tanah.

Kiranya kepandaian yang dimiliki dua orang itu seimbang, setelah145 bergebrak beberapa jurus lamanya tetap tak dapat menentukan siapa yang menang dan siapa yang mengalami kekalahan, ketika itulah Lu Ping melancarkan serangan hebat dan dengan tepat mengenai dada kiri dari Than Siauw Thian, sedang Than Siauw Thian sambil menahan rasa sakitnya balas melancarkan serangan dan dengan tepat mengenai bahu Lu Ping, sehingga dengan demikian dua orang itu sama2 menderita luka yang parah dan ber sama2 terjatuh keatas tanah.

Sian Gwat Tootiang sambil memejamkan sepasang matanya duduk didepan pintu dan memusatkan seluruh perhatiannya untuk mengatur pernapasan, terhadap pertempuran sengit yang terjadi didepan matanya bagaikan tak merasanya sedikitpun.

******** BAGIAN KE SEMBILAN Yap Siang Ie dengan perlahan menghela napas, seorang diri ujarnya.

"Bagaimana terjadinya hal ini ?"

Dia menolehkan wajahnya memandang, nampak Ban Cong dengan termangu mangu berdiri disampingnya, dan melototkan sepasang matanya, sedang pada dadanya naik turun tak henti2nya, agaknya didalam hatinyapun dia merasakan suatu getaran yang sangat hebat sekali, dalam hatinya dia merasa sangat heran, dengan langkah yang per lahan dia berjalan kearahnya, dan ujarnya.

"Suheng, bagaimana dengan kau --- "

Mendadak dia merasakan bahwa sepasang mata Ban Cong itu memancarkan suatu sinar mata yang sangat aneh sekali, dan mirip sekali dengan Tang Thong tadi, segera hatinya menjadi sangat terperanjat tanpa terasa dia mundur lima langkah ke belakang.

Terdengar Ban Cong dengan berat ber batuk2, sambil tertawa panggilnya.

"Sumoay, sumoay ---- "

Dengan langkah yang lebar dia berjalan mendekat. Yap Siang le dengan nada yang keras membentak.

"Cepat hentikan langkahmu untuk maju, kau sedang gilakah?"

Mereka sejak kecil dibesarkan bersama Yap Siang.

la terhadap suhengnya ini sangat mengenal sekali akan sifat2nya, selamanya bukan saja dia selalu menghormatinya, bahkan terhadapnya sangat menyayangi sekali, entah bagaimana jadinya, kini ternyata telah berubah menjadi demikian, hal ini bukan saja membuat dia sangat terkejut dan takut,146 bahkan didalam hatinya bertambah lagi dengan satu lapis kecurigaannya.

Ban Cong yang dibentak sedemikian rupa oleh sumoaynya, pikirannya agaknya jauh menjadi lebih sadar lagi, segera dia menghentikan langkah kakinya dan menutup sepasang matanya.

Tampak pada dadanya tak henti2nya bergerak naik turun, agaknya sedang mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan suatu penderitaan yang sangat hebat.

Ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, tampak Sang Sam Tong dengan Yen Hong Kang dua orang jago berkepandaian tinggi dari Bu lim sedang bergebrak sampai titik yang menentukan.

Tongkat bambu dari Sang Sam Tong sebentar diulurkan, ditutulkan, menuapu, memotong, memukul dan macam2 lagi gerakan yang sangat lihay, satu tongkat bambunya sebentar digunakan sebagai golok, pedang, tombak, toya dan berubah terus menerus.

Perubahan dari sepasang pukulan dari Yen Hong Kang, menggunakan kedudukan bertahan terus melawan musuh, tidak perduli Sang Sam Tong mengadakan penyerangan bagaikan hebatnyapun, dia selalu tidak menjadi gugup, tempat disekitar tubuhnya ditutup dengan sangat rapatnya, dimana tangannya menusuk, memaksa Sang Sam Tong mau tak mau harus mengubah jurus penyerang nya.

Keadaan dari pertempuran ini sudah dapat dilihat dengan sangat jelas sekali, jika dipandang dari luar tongkat bambu ditangan Sang Sam Tong sekalipun selalu melancarkan serangan memaksa dan menerjang kepihak musub memaksa Yen Hong Kang harus selalu melindungi dirinya tak sempat melakukan pembalasan sedikitpun, tetapi keadaan sesungguhnya, Yen Hong Kang yang memegang peranan didalam pertempuran ini, asalkan orang yang memiliki ilmu silat yang tinggi sekali pandang saja telah dapat melihatnya, tak sampai ratusan jurus lagi, Sang Sam Tong apabila dapat lolos dari pukulan sakti dari tangan Yen Hong Kang sudahlah cukup sangat untung sekali.

Mungkin dengan turunnya hujan yang demikian derasnya itu, membantu orang untuk cepat menjadi sadar kembali, Than Siauw Thian dengan Si Pukulan sakti Lu Ping pun bersamaan waktunya menjadi sadar kembali.

Than Siauw Thian mengibaskan air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya, sambil menarik napas panjang2, dia membalikkan tangannya mencabut keluar pedang yang terselip dipunggungnya, dengan nada yang sangat dingin bentaknya .

"Orang she Lu, cepat cabut keluar senjatamu, kita ini hari harus bertempur hingga salah satu diantara kita binasa"

Lu Ping mengobat abitkan sepasang telapaknya ujarnya.

"Orang she Lu bergebrak dengan orang lain, selamanya tak mungkin akan menggunakan senjata tajam"

Than Siauw Thian menyabetkan goloknya, sambil ujarnya.147

"Engkau sendiri yang cari mati janganlah menyalahkan aku kalau berlaku kejam"

Diantara hujan yang turun dengan derasnya itu terlihat berkelebatnya sinar golok yang sangat menyilaukan mata.

Sian Gwat Tootiang yang menutup matanya sambil duduk bersila, mendadak mementangkan sepasang matanya, dengan suara nyaring yang bagaikan guntur dengan keras bentaknya.

"Semua berhenti bergebrak"

Diantara suara bentakannya itu tubuhnya melompat dan melayang keluar sedang tangannya mencabut keluar pedang panjangnya, pedangnya bergerak bagaikan kuda terbang yang sedang melayang, meluncur dengan hebatnya ketengah gelanggang dimana terjadi pertempuran sengit antara Sang Sam Tong dengan Yen Hong Kang, pedangnya berputar membuat lingkaran pedang dan berubah menjadi suatu sinar pedang yang sangat dingin, dengan paksa dia memisahkan kedua orang itu.

Yen Hong Kang pada saat itu telah berada diatas angin dan bersiap hendak melancarkan serangan balas menyerang mendadak nampak Sian Gwat Tootiang campur tangan, dengan paksa memisahkan diri mereka berdua, tanpa terasa menjadi sangat gusar, sambil tertawa dingin bentaknya.

"Totiang mempunyai maksud apa, apakah hendak menyerang aku seorang dengan mengerubut"

Sian Gwat Tootiang mendongakkan kepalayia keatas sambil tertawa panjang, ujarnya.

"Yen ciangbunjin apakah tidak merasa terlalu berat? pinto percaya pedang panjang ditangan pinto ini tidak dibawah ilmu pukulan dari Yen Chio Bun--"

Dengan perilahan dia menghela napas, lanjutnya.

"Tetapi pinto tidak mempunyai niat untuk bergebrak melawan Yen cianbunjin?"

Sinar matanya menyapu sekejab kearah Yen Hong Kang dan Sang Sam Tong kemudian ujarnya lagi .

"Kalian berdua haruslah berpikir dengan kepala dingin dan tenang, dengan kedudukan dari kalian berdua yang telah mempunyai nama besar didalam Bu lim, bagaimana tidak dapat menahan dua tiga patah kata yang mengakibatkan bentrokan, apalagi Sang Loocianpwee merupakan seorang angkatan tua didalam Bu-lim dan mempunyai nama besar, mana dapat karena satu dua patah kata berebutan saja, telah bergebrak melawan Yen ciangbunjin----". Yen Hong Kang menjadi tertegun, ujarnya .

"Hal ini memang sedikit merasa sangat heran sekali". Setelah melewati suatu pertempuran yang demikian dahsyatnya itu148 perasaan yang sesak didalam hatinya, serta api amarahnya yang tiba2 menerjang didalam hatinyapun telah jauh berkurang. Sian Gwat Tootiang menghadap kelangit memandang hujan yang terus turun dengan hebatnya itu yang mana mengakibatkan wajahnya menjadi basah kuyup, kemudian lanjutnaja lagi.

"Tidak dapat dirahasiakan lagi kepada kalian, pinto tadipun merasakan hawa napsu yang mendadak menyerang tubuh, dan ingin sekali mencabut keluar pedangnya untuk bergebrak mati2an melawan orang lain, sehingga melihat darah segar mengalir keluar baru dapat menghilangkan hawa napsu yang mengekang didalam hati itu, tetapi untung aku segera mengetahuinya dan bersemedi mengatur pernapasan, dengan demikian perasaan yang bergolak didalam hati menjadi tenang kembali, dengan kejadian ini, aku kira kalianpun mempunyai perasaan yang sama dengan apa yang dialami oleh pinto". Sang Sam Tong dengan berat berbatuk, kemudian sahutnya .

"Tidak salah, tidak salah, loohupun mempunyai perasaan demikian". Sinar mata dari Sian Gwat Tootiang dengan perlahan menyapu sekejab kewajah Than Siauw Thian serta si pukulan sakti Lu Ping, ujarnya .

"Mereka berduapun aku kira sama seperti dengan kita''. Yen Hong Kang mendadak melayangkan tangannya melancarkan serangan, suatu angin pukulan yang santar menerjang ketengah antara Lu Ping dengan Than Siauw Thian, air hujan yang terkena angin pukulan yang membuat kedua orang itu segera menghentikan pertempurannya, dan menoleh memandang ke arah Yen Hong Kang, ber sama sama ujarnya.

"Yen heng apakah artinya?"

Yen Hong Kang tertawa serak, sahut nya.

"Kalian berdua lebih baik untuk sementara jangan bergebrak terlebih dahulu, apabila sungguh2 ingin meneruskan pertempuran ini, nanti mulai lagi juga belumlah sampai terlambat"

Sian Gwat Tootiang melanjutkan perkataannya.

"Kalian silahkan masuk kedalam ruangan kuil itu, pinto ada urusan yang hendak disampaikan"

Para jago mengikuti perkataannya berjalan masuk kedalam ruangan kuil, seluruh sinar matanya ditujukan keatas tubuh Sian Gwat Tootiang, dan berdiam diri tak ber kata2, diam2 mereka mengatur pernapasannya masing2.

Sian Gwat memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung, sambil menghela napas ujarnya.

"Pinto sejak memasuki pintu keagamaan sekalipun belum dapat menghindarkan diri dari napsu untuk mencari nama, tetapi selama sepuluh tahun mendatang ini, selamanya belum pernah merasakan149 bergolaknya napsu didalam hati, kiranya kalianpun tentunya mempunyai perasaan yang sama seperti apa yang dialami oleh pinto."

Than Siauw Thian menghela napas panjang2, ujarnya.

"Ucapan dari tootiang sangat tepat sekali, cayhe dengan Lu heng selamanya tak mempunyai dendam sakit hati apapun, dan sedikitpun tak mempunyai perasaan untuk bergebrak entah bagaimana tanpa terasa telah dapat bergebrak, agaknya didalam hatiku mempunyai suatu hawa sesak yang menerjang didalam hatiku, apabila tidak bergebrak dengan orang lain, rasanya tak tahan untuk menderita perasaan itu terus menerus"

Si Pukulan Sakti, Lu Ping pun mengangkat bicara, ujarnya.

"Aku pun mempunyai perasaan yang demikian, didalam hati tak henti2nya aku memperingatkan diriku sendiri untuk tidak sampai bergebrak dengan Than heng, tetapi hawa sesak didalam hati sukar sekali untuk ditahan, tak kusadari ternyata tetap saja telah bergebrak melawan Than heng. Sian Gwat Tootiang menganggukan kepalanya ujarnya.

"Inilah sebab2nya mengapa pinto menasehatkan kalian untuk sementara berhenti dari saling serang menyerang, jika menurut keadaan yang sebenarnya diantara kita sekalian tak ada yang penting untuk harus saling mengadu jiwa, tetapi begitu kalian turun tangan tidak satupun yang tidak mengeluarkan jurus serta ilmu2 sakti andalannya, dan ingin sekali didalam satu jurus membuat lawannya binasa, peristiwa yang demikian anehnya ini sungguh membuat orang sukar sekali untuk memahaminya"

Sang Sam Thong mendadak mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah sambil ujarnya.

"Loohu masih mempunyai satu perasaan yang sangat malu sekali untuk diucapkan keluar, aku kira kalian akan mentertawai saja"

Sekalipun apa yang hendak diucapkan itu belum dikatakan keluar, tetapi para jago agaknya semua mempunyai perasaan yang sama setiap orang wajahnya berubah menjadi merah padam, tanpa terasa seluruh sinar matanya beralih kewajah Yap Siang Ie.

Ujar Yen Hong Kang.

"Urusan telah demikian mendesaknya, Sang heng lebih baik diucapkan keluar saja"

Sinar mata dari Sang Sam Thong menyapu sekejab kearah Yap Siang Ie yang sedang bersandar didepan pintu ujarnya.

"Nona lebih baik menyingkirlah sejenak"

Setelah melewat suatu pertempuran yang sangat sengit itu, rasa sesak didalam hatinya pun agaknya telah jauh berkurang, sedang pikirannya pun menjadi makin sadar kembali.

Yap Siang Ie mendadak merasa bahwa sinar mata dari semua orang disanapun mirip sekali dengan Tang Thong, asalkan sinar matanya150 bertemu dengan sinar matatanya, perasaannya segera timbul beberapa bagian seperti seseorang yang sangat membutuhkan sesuatu, bagaikan setiap orang itu terhadap dirinya telah mengandung hati yang tidak beres.

Dia menoleh memandang sekejab kearah Sang Sam Tong, dan menggerakkan kakinya berjalan kesamping menghindarkan diri dari pandangan sinar mata para jago itu, tetapi dia tidak pergi terlalu jauh, dengan diam2 dia mencuri mendengar.

Terdengar Sang Sam Tong menghela napas panjang2, ujarnya .

"Loohu bukan saja mempunyai perasaan yang sesak sekali didalam hati seperti apa yang dialami oleh saudara sekalian, bahkan". Dia tetap sukar sekali untuk melanju-kan perkataan selanjutnya. Mendadak Than Siauw Thian melanjutkan perkataannya.

"Bukankah timbul suatu perasaan napsu birahi yang sangat hebat ??". Sang Sam Tong menganggukkan kepalanya, sahutnya.

"Tidak salah, loohu selama hidupnya tidak pernah mendekati kaum wanita, tidak perduli melihat gadis yang bagaimana cantiknyapun, selamanya bagaikan tidak pernah melihat akan hal itu, dan kini usiaku telah demikian tingginya, sedang rambutnyapun telah seluruhnya, sungguh tak disangka ternyata". Sian Gwat Tootiang dengan nada yang sangat serius ujarnya .

"Pinto pun juga mempunyai perasaan yang sama, inilah napsu yang bergolak didalam hatinya dimana kita tak kuasa untuk menahan hawa tersebut sehingga mengakibatkan kita saling bunuh membunuh, rencana yang paling baik saat ini adalah lebih baik sejak kini berusaha menjauhkan nona Yap dari tempat ini, entah bagaimana maksud dan pendapat dari saudara sekalian ? ". Ujar Sang Sam Tong .

"Tidak salah, setelah dia meninggalkan tempat ini, mungkin dapat menghilangkan suasana saling bunuh membunuh ditempat ini". Ujar Yen Hong Kang mendadak .

"Cayhe mempunyai suatu hal yang masih tidak jelas, harap Tootiang mau memberikan pendapatnya ! ". Sahut Sian Gwat .

"Aku kira pinto tidak mempunyai daya untuk memberikan penjelasan tentang apa yang Yen ciangbunjin kurang mengerti itu"

Ujar Yen Hong Kang .

"Tootiang terlalu sungkan2----". Dia berhenti sejenak, kemudian nya lagi .

"Penyakit ini ditimbulkan dari perkampungan keluarga Lam Kong, hal ini tak dapat diragukan lagi, tetapi aku yang tidak paham adalah mereka mempunyai tujuan apa ??? apabila dikata orang2 dari keluarga Lam Kong itu mempunyai niat untuk mencelakai diri kita, dapat secara151 diam2 turun tangan jahat, dan meracuni diri kita semua sehingga binasa -----"

Tiba2 didalam ulu hatinya terasa suatu hawa panas yang sangat hebat sekali menerjang keatas, seluruh urat nadinya berkembang menjadi bertambah besar, sedang jantungnyapun makin berdebar makin menjadi hebat, seluruh urat serta tulangnya mengeluarkan suara yang nyaring, ingatan untuk berbuat seorang timbul didalam hatinya dan menerjang terus keatas, sehingga sukar untuk ditahan lagi.

Sian Gwat Tooriang nampak sepasang mata dari Yen Hong Kang berubah menjadi merah padam, sedang sinar matanya selalu ditujukan kebelakang ruangan itu, bagaikan seekor ajak yang sedang kelaparan sedang mencari mangsanya.

Anehnya, sikap serta perasaan seperti itu mempunyai kekuatan yang sangat besar sekali untuk menukar keorang lain, didalam sekejab mata saja para jago didalam r-angan itu telah merasakan sangat sukar sekali untuk menahan dirinya, makin memikirkan untuk memedamkan perasaan yang bergolak itu, napsu birahinya makin bertambah hebat dan sukar untuk dikendalikan lebih lama lagi.

Sekalipun Sian Gwat Tootiang yang mempunyai latihan kebatinan yang sempurna, agaknya juga terkena sekali perasaan yang bergolak dengaa hebatnya itu, seluruh wajahnya berubah menjadi merah membara, dan makin lama makin berubah menjadi sungguh2 merah padam.

Angin dan hujan makin lama turun makin kecil, tetapi didalam ruangan kuil itu, sebaliknya diliputi oleh suatu suasana yang sangat tegang sekaii, semua orang yang berada didalam ruangan itu agaknya sedang menggunakan seluruh tenaganya untuk berusaha melindungi dirinya, sepasang mata dari orang2 itupun telah berubah menjadi merah membara.

Yap Siang Ie yang bersembunyi dibelakang ruangan kuil itu dan sedang mencuri mendengar perkataan yang sedang diucapkan oleh para jago, mendengar ketika mereka berbicara hingga ditengah mendadak terputus, dan lama sekali tak terdengar lagi suara sedikitpun, dalam hatinya terasa menjadi sangat heran, tak tertahan lagi dia mengajukan kepalanya malihat kedalam ruangan itu.

Yen Hong Kang begitu nampak orang yang mengintip kedalam ruangan itu adalah seorang gadis yang cantik, mendadak dia membetak dengan nyaring dan menerjang keluar ruangan.

Dalam hati Yap Siang Ie terasa menjadi bergetar, dengan cepat dia mengundurkan dirinya kesamping.
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gerakan Yen Hong Kang itu sangat cepat sekali, begitu dia melompat keluar, dan melihat Yap Siang Ie menghindar kesamping, tubuhnya segera menubruk kearahnya, tangannya menyambar dan mencekal ketubuhnya.152 Yap Siang Ie dengan nyaring menjerit, bentaknya .

"Kau akan berbuat apa ? ? ". Tubuhnya segera miring kesamping untuk menghindar dari sambaran ini, sedang tangannya membalik melancarkan serangan. Wajah dari Yen Hong Kang kini makin bertambah merah, sinar matanya bagaikan sorotan api yang membara, dengan kencang dia menggigit giginya hingga mengeluarkan suara nyaring, agaknya dengan paksa dia bertahan terhadap suatu kesakitan yang amat sangat, wajahnya sangat menyeramkan sekali, sikap serta gerak geriknya buas bagaikan orang yang kemasukan roh jahat, nampak Yap Siang Ie melancarkan serangan ketubuhnya, dia tidak menghindar, bahkan balikkan tangannya mencekal kearahnya. Mendadak terlihat bayangan manusia berkelebat, tubuh Sian Gwat Tootiang bagaikan kilat cepatnya telah menubruk datang. Terhadap orang berkepandaian tinggi dari Bu- tong Pay ini, Yap Siang Ie mempunyai kepercayaan yang sangat tebal sekali, dia percaya bahwa orang semacam ini, termasuk Sian Gwat Tootiang inilah yang dapat melindungi dirinya, dan satu2nya orang pula yang mau melindungi akan keselamatan dirinnya, oleh sebab itu, begitu dia mengetahui bahwa yang datang adalah Sian Gwat Tootiang, dia tidak lagi lari menghindar. Terasa pergelangan tangannya menjadi kencang, jalan darah ditangan kirinya telah dicekal dengan sangat kencang. Yen Hong Kang dengan sangat cepat sekali menerjang datang, tangannya melayang menerjang kearah Sian Gwat Tocriang. Sian Gwat mengangkat telapak tangannya menyapu kearah depan, terdengar suara bentrokan yang nyaring, sepasang telapak tangan itu saling terbentur satu sama lainnya, sedang tubuh kedua orang itupun tergetar sehingga masing2 mundur dua langkah kebelakang, hal ini terlihat bahwa bentrokan yang baru saja terjadi ini, kedua orang itu telah mengerahkan tenaganya sampai tujuh bagian. Yen Hong Kang dengan keras membentak, sekali lagi dia menerjang datang, sepasang telapak tangannya berturut-turut melancarkan serangan gencar, setiap pukulannya bagaikan membelah gunung dasyatnya, kekuatannya itu sungguh membuat orang menjadi sangat terkejut. Tangan kiri Sian Gwat Tootiang tetap mencekal pergelangan tangan Yap Siang Ie dengan kencangnya dan tidak melepaskan, sedang tangan kanannya menahan setiap serangan yang dilancarkan oleh Yen Hong Kang dengan gencar itu. Jago Pedang yang telah menggetarkan seluruh Bu lim ini, nama besarnya bukanlah nama kosong belaka, bukan saja ilmu pedangnya dapat melebih seluruh jago dari Bu- lim, sekalipun ilmu dengan menggunakan telapak tangannyapun cukup menggetarkan hati setiap orang, tampak dia menotok telapak tangannya untuk memutuskan urat153 pada telapak tersebut memaksa Yen Hong Kang harus mengubah seluruh jurus serangannya yang ganas dan menarik kembali serangannya. Hati Yap Siang le menjadi makin mantap, ketika dia memperhatikan sekejab kesekeliling tempat itu, tampak semua orang yang sedang memperhatikan jalannya pertempuran ini, wajahnya semuanya berubah menjadi merah padam, sedang sinar matanya menampilkan perasaan yang sangat haus sekali, dan dengan tajam memperhatikan tubuhnya, bagaikan ingin menelan dirinya bulat . Semua orang itu, termasuk suheng seperguruannya serta Tang Thong juga memandang kearah dirinya dengan sinar mata yang demikian itu. Dia sebenarnya adalah seorang yang sangat cerdas sekali, begitu memandang keadaan seperti itu, segera dia mengetahui bahwa suasananya tidak beres, orang2 yang berada ditempat itu semuanya merupakan orang2 yang mempunyai nama besar didalam dunia kangouw, dan selamanya tidak gemar akan pipi licin, dan tak mungkin akan berubah menjadi seperti orang gila semacam ini, apalagi waktu perjalanan menuju ke tempat ini, orang2 itu semuanya biasa saja, sekalipun setiap orang itu mempunyai niat untuk mendapatkan dirinya, tetapi selamanya disimpan didalam hatinya, selain Tang Thong, orang lain tak ada lagi yang berbuat seperti dia itu, tetapi entah bagaimana kini semuanya telah berubah menjadi demikian menakutkan dan mengincar tubuhnya. ? ? ? Hatinya menjadi tergerak, terpikir oleh nya bahwa dirinya kini telah berada pada suatu sudut yang berbahaya sekali, orang2 itu agaknya semuanya telah kehilangan pikiran jernihnya, perbuatan merekapun sudah sukar sekali untuk diperhitungkan lagi, dan untuk mengatasi keadaan semacam ini haruslah menggunakan tangan yang keras baru dapat menguasainya kembali, apabila dirinya akan meloloskan diri, dengan ke kuatan yang dimiliki sekarang ini tak mungkin akan dapat meloloskan dirinya dengan selamat. Pada saat dia berpikir itu, mendadak terdengar beberapa kali suara bentakan yang nyaring, Than Siauw Thian, Si pukulan, sakti, Lu Ping serta Tang Thong ber sama2 menerjang datang. Beberapa orang ini ber-sama2 melancarkan serangannya kearah Sian Gwat Tootiang , kini telah berubah menjadi incaran dari orang2 itu. Sekalipun kepadaian yang dimilki oleh Sian Gwat Tootiang jauh melebihi orang lain, tetepi diapun sukar sekali untuk menahan serangan serta kerubutan dari beberapa orang jago berkepadaian tinggi ini, makin lama diapun mulai tak tahan untuk tetap bertahan dari setiap serangan itu. Keadaan yang demikian mendesaknya itu membuat dia mau tak mau untuk sementara harus melepaskan cekalan pada pergelangan tangan kiri Yap Siang Ie, dan mulai menggerakkan sepasang telapak154 tangannya untuk menahan dan memunahkan serangan2 yang dilancarkan dari sekeliling tuhuhnya itu. Didalam pertempuran yang terjadi demikian sengitnya itu, mendadak Lu Ping mengerahkan seluruh tenaganya melancarkan satu kali serangan. dan menerjang kedepan dada dari Sian Gwat Tootiang, dia yang mempunyai nama sebagai si Pukulan sakti, serangan pukulan yang dilancarkan ini, mungkin telah menggunakan seluruh tenaga yang dilatihkannya selama hidupnia, dapat dibayangkan bagaimana hebatnya serangan tersebut. Sian Gwat mengangkat tangan kanannya, dengan menggunakan jurus "Pit Boen Tui Gwat"

Atau menutup pintu mendorong bulan menyambut datangnya serangan hebat dari Lu Ping ini.

Terdengar suara benturan yang sangat dasyat, pukulan serta serangan telapak terbentur satu sama lainnya, memaksa Lu Ping tergetar mundur saru langkah kebelakang.

Tetapi Yen Hong Kang dengan menggunakan kesempatan ini melancarkan serangan hebatnya, tangan kirinya dengan menggunakan jurus "Peng Ho Kay Tong"

Atau sungai beku membelah kesamping melancarkan pukulan gencarnya, memaksa Sian Gwat untuk dengan cepat mengundurkan dirinya dua tindak kebelakang, sedang tangan kanannya dengan menggunakan jurus "Sin Liong Jut Yun"

Atau naga sakit menebus mega mencengkeram kebahu kanan dari Yap Siang le dengan sekuat tenaga ditariknya kebelakang dan berhasil mencekal Yap Siang Ie.

Haruslah diketahui bahwa sejak kecil.

Yap Siang Ie telah mendapat ajaran langsung dari ayahnya didalam ilmu silat, sebenarnya dia dapat menghindarkan diri dari satu jurus Jien Na Shu Hoat yang dilancarkan oleh Yen Hong Kang ini, tetapi nona yang sangat cerdik serta mempunyai nyali yang sangat besar ini.

sejak tadi telah mempunyai daya untuk menghadapi musuhnya, oleh karena itu dia sedikitpun tidak menghindarkan diri dan sengaja membiarkan dirinya dicekal oleh pihak lawan.

Inilah suatu pertempuran yang sangat aneh sekali, tujuan dari seluruh orang yang sedang bertempur dengan hebat itu agaknya adalah dikarenakan Yap Siang Ie seorang, begitu Yen Hong Kang berhasil menarik Yap Sing Ie kearahnya, para jago yang sedang mengerubuti Sian Gwat Tootiang ini mendadak berhenti bergerak dan semua sinar matanya beralih keatas tubuh Yen Hong Kang dan memandangnya dengan tajam.

Hal ini adalah suatu suasana yang penuh diliputi oleh perasaan dengki, iri serta napsu birahi yang tak terkendalikan, Sian Gwat Tootiang dan Yen Hong Kang agaknya telah menjadi sedikit lebih sadar lagi, sedang warna merah bara yang meliputi wajahnyapun jauh lebih baikan dan hampir lenyap.

Pertempuran yang sengit itu untuk sementara menjadi berhenti lagi.Tetapi ke siap siagaan tetap tak menjadi kendor, suatu hujan badai155 yang kencangpun menjadi terang untuk sesaat.

Yen Hong Kang memandang sekejab kesepasang mata dari Yap Siang Ie, dengan perlahan lahan dia melepaskan jarinya, sambil ujarnya .

"Bagaimana ini sebenarnya ?? nona apakah sampai terluka ? ? ". Yap Siang Ie menggelenfkan kepalanya, sahutnya.

"Masih baikkan !". Sinar matanya berputar, nampak wajah merah membara dari para jago lainnyapun makin lama makin berrkurang, agaknya setelah mengalami suatu pertempuran yang demikian sengitnya itu, pikiran dari orang2 itu menjadi makin sadar dan terang kembali. Yen Hong Kang menoleh memandang sekejap kearah Sang Sam Tong, ujarnya kemudian .

"Sang heng, orang2 ini semuanya mencurahkan seluruh sinar matanya keatas tubuhku, entah mereka itu mempunyai maksud tujuan apa". Sang Sam Tong mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, sambil sahutnya .

"Tentang hal ini, loohu sendiri juga tidak begitu jelas". Ujar Yen Hong Kong lagi . Setelah mengalami pertempuran yang demikian sengitnya ini, rasa sesak yang mengganggu didalam dadaku inipun agaknya telah jauh lebih berkurang". Sian Gwat Toptiang mendadak mencabut keluar pedang panjangnya dan disabetken ketengah udara membuat suatu lingkaran pedang yang memencarkan sinar ke perak2kan, kemudian ujarnya .

"Penyakit ini tentunya timbul dari perkampungan keluarga Lam Kong, kita semuanya telah terkena suatu racun yang sangat berbisa sekali, hanya untuk sesaat sukar sekali untuk menduga merka telah menggunakan racun macam apakah---". Mendadak berkumandang datang suatu tindakan kaki yang cepat yang disertai dengan terbenturnya tongkat diatas tanah, dan memutuskan ucapan dari Sian Gwat Tootiang yang belum selesai diucapkan keluar itu. Sinar mata dari para jago segera menengok kearah suara itu, nampak seorang nenek tua berambut putih yang pada tangannya memegang sebuah tongkat bambu dengan tindakan yang sangat perlahan berjalan memasuki kuil itu. dibelakang tubuhnya, mengikuti dua orang gadis berbaju hijau yang usianya baru dua puluhan, pada tangan setiap gadis itu membawa sebuah kotak bulat yang tertutup sangat rapat. Sang Sam Tong setelah memandang terpesona kearah nenek tua itu untuk beberapa saat lamanya, mendadak telah berteriak dengan nyaring .

"Majikan keluarga Lam Kong ---".156 Gerakan serta gerak gerik dari si nenek tua berambut putih itu sekalipun kelihatannya sangat perlahan sekali, padahal sebenarnya sangat cepat sekali, ucapan dari Sang Sam Tong baru saja selesai diucapkan keluar, nenek tua berambut putih itu telah berdiri dihadapan para jago, tongkat bambunya diketukan keatas tanah, dengan nada yang dingin ujarnya .

"Tidak salah, memang benar adanya, Majikan perempuan dari keluarga Lam Kong !". Pada saat ini, hujan deras telah berhenti, sedang mega gelap belum lagi buyar. angin musim gugur bertiup dengan kencangnya membuat sekitar tanah pekuburan serta pepohonan cemara tak henti2nya mengeluarkan suara gemersik. Sinenek tua berambut putih itu seluruh tubuhnya memakai pakaian berwarna hitam gelap, wajahnya sangat pucat sekali tak nampak sedikit darahpun, tetapi dua orang gadis berbaju hijau yang mengikuti dibelakang tubuhnya itu, sebaliknya sangat cantik sekali dan menggiurkan, wajahnya putih bersih bagaikan bunga, rambutnya digulung menjadi satu sedang kulitnya putih bersih bagaikan salju, sungguh seorang gadis yang sangat cantik sekali. Hati para jago yang baru saja tenang dari suatu pergolakan yang hebat, segera timbul lagi suatu perasaan yang tidak tenang dan membaranya napsu birahi begitu nampak gadis cantik yang sangat menggiurkan itu, napsu birahi itu makin lama makin menghebat dan menerjang terus keatas, tanpa terasa wajahnya makin lama berubah menjadi merah padam, sedang sepasang matanyapun memandang tak berkedip kearah gadis cantik itu. Wajah dari sinenek tua itu sekalipun kelihatan baru saja sembuh dari suatu penyakit yang berat, tetapi dua buah sinar matanya sangat tajam itu bagaikan dua buah kilat yang menyambar dan menembus kedalam hati setiap orang. Diantara orang2 yang demikian banyaknya itu iman dari Sian Gwat Tootiang lah yang paling tebal, sambil mengerahkan hawa murninya untuk menahan hawa napsu yang makin menghebat itu, dengan dingin dia membentak .

"Lam Kong Hujien----". Terasa suatu hawa yang sangat panas dari dalam tubuhnya menerjang keatas, dengan cepat dia menutup sepasang matanya dan tak mengucapkan kata2 lagi.

"Lam Kong Hujien mendongakkan kepalanya memandang keangkasa yang penuh diliputi oleh awan gelap, dan tertawa ter-kekeh- kekeh, ujarnya .

"Tidak lebih hanya selama sepuluh tahun saja, tetapi telah membinasakan empat keturunan dari anak cucu keluarga Lam Kong dendam sakit hati ini bagaimanapun harus dibalas----".157 Terdengar suara bentakan nyaring, dan memutuskan ucapan sinenek tua berambut putih yang belum selesai diucapkan itu. Diikuti oleh suara yang nyaring agaknya suara dari robeknya baju, Sian Gwat Tootiang yang memejamkan matanya, tak tertahan lagi membuka matanya untuk memandang, tampak Tang Thong telah berhasil mencekal seorang gadis cantik berbaju hijau itu, dan kini telah membuat baju yang dipakai gadis itu terobek separuh. Gadis cantik itu tidak memberikan perlawanan sedikitpun juga, malah sebaliknya tertawa ringan, sedang wajahnya makin menggiurkan. Lam Kong Hujien mendadak mengangkat tongkat bambu ditangannya dan dengan perlahan menotok kearah Tang Thong, sambil tertawa kejam dengan dingin ujarnya.

"Orang muda, kau sungguh bernafsu sekali"

Tongkat bambu yang ditotokan keluar itu dilakukan dengan sangat perlahan sekali, tetapi bagaikan ratusan ribu buah tongkat bambu yang ber sama2 melancarkan totokan, membuat orang sulit untuk menghindarkan diri dari totokan tersebut.

Tang Thong miringkan tubuhnya menghindar totokan yang ditujukan kedepan dadanya, tetapi iga kirinya tetap terkena oleh totokan yang dilancarkan dengan menggunakan tongkat bambu itu, tak tertahan lagi dia terdesak mundur sebanyak tiga langkah kebelakang.

Pada saat ini, sinar mata dari para jago seluruhnya telah berubah menjadi merah darah, dengan tajam memandang ke atas tubuh yang menggiurkan dari kedua orang gadis berbaju hijau itu, bagaikan srigala yang beberapa hari tidak mendapatkan mangsanya, dan mengeluarkan air liur nya terus meneres.

Tak seorangpun yang memperdulikan luka yang diderita oleh Tang Thong itu, bahkan sampai mati hidupnyapun tak ada orang yang melihatnya, bagaikan dengan mereka itu tak ada sedikitpun hubungan.

Lam Kong Hujien memandang sekejab kearah dua orang gadis berbaju hijau itu sambil tertawa ujarnya.

"Sudah cukup, kita memasuki ruangan kuil itu saja.". Tongkat bambunya dirintangkan didepan sambil melindungi kedua orang gadis berbaju hijau itu, dengan langkah yang lebar dia menerjang masuk kedalam ruangan kecil itu. Para jago bagaikan terkena besi semberani saja, tanpa terasa merekapun mengikuti dari belakangnya masuk kedalam ruangan itu. Sian Gwat Tootiang diantara orang2 itu, tenaga dalamnya paling kuat dan paling sempurna, bahkan sejak kecil mengikuti ajaran agama sehingga telah melepaskan hidup keduniawian, sehingga daya tahan terhadap tubuhnyapun jika dibandingkan dengan orang lain jauh lebih kuat, sekalipun napsu birahi yang demikian hebatnya menyerang didalam tubuhnya, dan sangat menderita sekali, tetapi pikirannya masih tetap sadar dan terang seperti biasa, dalam hati diam2 batinnya .158

"Majikan dari keluarga Lam Kong ini mendadak dapat munculkan dirinya ditempat ini, urusan tersebut pastilah tidak sembarangan, aku selama hidupnya sampai saat ini belum pernah memikirkan akan paras elok sekalipun gadis itu sangat cantik sekali, tetapi entah bagaimana jadinya kini ternyata sukar sekali untuk menahan rasa birahinya begitu memandang pada seorang gadis, dan sulit untuk melepaskan diri, keluarga Lam Kong ini dengan membawa sakit mengejar datang kemari, tidak mungkin tanpa sebab apapun, hal ini membuktikan kalau dia sejak dahulu telah merencanakannya, kelihatannya kali ini jauh lebih berbahaya dari pada untung, lebih baik melarikan diri terlebih dahulu". Sekalipun didalam hatinya dia memikirkan hal ini dengan sangat jelas sekali, tetapi sepasang kakinya bagaikan tak mau mendengar perintahnya lagi, tanpa terasa diapun menggerakkan kakinya berjalan kedalam ruangan kuil itu. Si nenek tua berambut putih itu berdiri ditengah ruangan dengan sinar matanya yang tajam menyapu sekejab kearah para jago, wajahnya berubah menjadi membesi dengan dingin ujarnya "Keluarga Lam Kong dengan orang2 dari golongan Pek-to maupun Hek to didalam dunia kangouw selamanya tak mempunyai dendam sakit ilkti apapun, tetapi didalam sepuluh tahun int telah membuat empat keturunan dari keluarga Lam Kong kami mengalami bencana bahkan satu persatu mengalami kematiannya dan tak ada kabar beritanya sedikitpun, sampai tulang belulangnya tak dapat ditemukan kembali, sehingga sekarang tinggal janda2 dari lima keturunan, dan tak ada orang lagi yang datang membunuh kami, sepuluh tahun kemudian seluruh keluarga Lam Kong sudah tentu akan lenyap dari dalam Bu lim, kekejaman yang dilakukan ini selama ribuan tahun ini didalam Bu-lim jarang sekall terjadi ". Pada saat ini, wajah dari para jago itu telah berubah menjadi merah membara, sepasang matanya dengan tajam memandang keatas tubuh kedua gadis berbaju hijau itu, agaknya terhadap perkataan yang diucapkan oleh nenek tua berambut putih itu sedikitpun tak mendengarnya. Terdengar nenek tua berambut putih itu dengan keras tertawa terkekeh kekeh, sambil menoleh memandang sekejab kearah dua orang gadis berbaju hijau itu, ujarnya .

"Waktunya telah tiba, apabila menyuruh mereka menderita seperti hal ini terus menerus, aku kira mereka satu persatu akan berubah menjadi seorang gila, kalian cepat turun tangan."

Dua orang gadis berbaju hijjau itu saling berpandangan dan tersenyum, mendadak membuat gerakan yang sukar untuk di tahan bila memandang akan hal itu.

Hawa napsu biarahi dari para jago pada saat itu telah mencapai pada puncaknya, bagaimana dapat menahan pancingan yang demikian159 menggiurkan itu, urat nadi dari setiap orang itu makin berkembang, sedang hatinyapun bagaikan dibakar, tak dapat ditahan lagi bersama sama mereka menubruk kearah dua orang gadis berbaju hijau itu.

Tampak dua orang gadis berbaju hijau itu menggerakkan tubuhnya menghindar bagaikan kupu2 yang sedang terbang diantara bunga dan berkelebat dengan cepatnya diantara berebutan para jago itu, tubuhnya sangat lincah dan gesit sekali, hal ini membuktikan kalau didalam tubyhnya mereka telah memiliki tenaga dalam yang sempurna.

Sifat serta pikiran dari para jago itu telah hilang lenyap, sambil menubruk kearah dua orang gadis berbaju hijau itu, mereka saling melancarkan serangan kearah pihak lawannya, kau menerjang aku satu kali dan dibalas pula dengan satu kali serangan hebat, membuat suasana menjadi sangat kalut sekali, didalam sekejap mata saja para jago itu telah serang menyerang dan tak ada yang mau mengalah.

Ditengah suasana yang kacau serta tak keruan ini orang2 yang memiliki kepandaian tinggi sudah tentu jauh lebih baikan dan lebih untung dari pada orang lainnya,sedang orang2 yang memiliki kepandaian yang tak begitu tinggi, sejak tadi telah terluka oleh pukulan2 yang dilancarkan pihak lawan, seluruh tubuhnya penuh dengan darah segar yang mengalir keluar.

Yang aneh adalah suatu tenaga yang sangat aneh telah melindungi tenaga mereka hingga tak habis2 digunakan, sekalipun tubuhnya telah menderita luka yang sangat parah, tetapi tetap tak mau melepaskan dengan begitu saja.

Sian Gwat Tootiang pada saat semula mulai bergebrak, masih dapat dengan mengerahkan tenaga dalamnya yang dilatihnya beserta tebalnya iman untuk mengekang hawa nafsu yang menyerang dirinya itu, tetapi setelah lewat beberapa saat lagi, makin lama dia makin tak kuat untuk menahan akan nafsu yang makin menyerang dengan hebatnya itu, tanpa terasa lagi diapun terjerumus didalam pertempuran yang sangat kacau itu.

Pertempuran kacau itu berlangsung beberapa saat lagi, per tama2 Than Siauw Thian tak kuat untuk bertahan lebih lama lagi, dadanya terkena sambaran pukulan yang dilancarkan oleh Yen Hong Kang, darah segar segera menyembur keluar dari mukanya, sedang tubuhnya jatuh keatas tanah.

Kemudian diikuti dengan tubuhnya Song Boen Koang, Pek Thiat Seng serta Ban Cong keatas tanah, orang2 yang masih tetap tertahan didalam pertempuran yang kacau itu tinggal Sian Gwat Tootiang Sang Sam Thong, Yen Gong Kang serta Lu Ping yang inempunyai kepandaian jauh lebih tinggi diantara orang2 itu, mereka pun tetap bergebrak tak henti2nya.

Si nenek tua berambut putih itu dengan perlahan mengerutkan alisnya dengan nada yang rendah ujarnya,160

"Kepandaian dari empat orang ini tidaklah rendah apabila membiarkan mereka ber tempur terus2an, aku kira harus melewati beberapa saat lagi -----"

Dua orang gadis berbaju hijau yang cantik itu ber sama2 membentak nyaring, tangannya yang halus putih itu mulai bergerak menerjang kearah para jago.

Orang2 ini sekalipun didalam hatinya di buat menjadi tak sadar pikirannya, tetapi tidaklah sampai dibuat menjadi tak tahu apa2 lagi, begitu nampak dua orang gadis berbaju hijau itu melancarkan serangan kearah mereka, segera mengangkat tangannya untuk memunahkan serangan tersebat.

Tetapi beberapa orang itu setelah mengalami pertempuran kacau yang sangat sengit itu, bagaimanapun tenaganya jauh lebih berkurang, sedang jurus strangan yang dilancarkan dua orang gadis berbaju hijau itupun sangat aneh sekali dan sukar untuk dirabah setelah bertempur beberapa waktu kemudian, semuanya berhasil ditotok jalan darahnya oleh kedua orang gadis berbaju hijau itu akan rubuh keatas tanah.

Si nenek tua berambut putih itu tersenyum, dengan nada yang rendah ujarnya kepada kedua gadis berbaju hijau itu.

"Angkut mereka kedalam ruangan kuil itu!". Dua orang gadis berbaju hijau itu menyahut, dan mengangkat semua jago yang rubuh diatas tanah itu kedalam ruangan kuil itu. Pada saat itu, hanyalah Yap Siang Ie yang tidak mengikuti kancah pertempuran yang demikian kacaunya itu dia tetap dengan tenang berdiri disamping memandang pertempuran yang terjadi dengan sengitnya itu, agaknya dia telah dibuat menjadi sangat terkejut sehingga lupa untuk melarikan diri. Terdengar si nenek tua berambut putih itu dengan dingin ujarnya .

"Lepaskan kain hitam yang menutupi wajahmu itu ". Yap Siang Ie memandang sekejab kearah nenek tua berambut putih itu, tetapi tetap berdiri disana dengan tenangnya, bergerak sedikitpun tidak. Si nenek tua berambut putih itu mengerutkan alisnya ujarnya.

"Engkau mendengar tidak, apakah kau menyuruh aku turun tangan sendiri?"

Sepasang mata dari Yap Siang Ie menampilkan sinar matanya yang agak terperanjat dengan per lahan2 dia melepaskan kain hitam yang membungkus wajahnya itu.

Si nenek tua berambut putih itu mengalihkan pandangannya keatas wajah Yap Siang Ie dan memandangnya dengan tajam, ujarnya .

"Sungguh seorang nona yang sangat cantik". Yap Siang le hanya merasakan sinar tajam yang dipancarkan keluar dari sepasang mata si nenek tua berambut putih itu mengandung suatu napsu untuk membunuh, dalam hati diam2 merasa sangat terkejut,161 pikirnya .

"Orang ini bukan saja mempunyai tenaga dalam yang sangat mengejutkan hati orang, bahkan didalam dadanya penuh diliputi o!eh perasaan dendam dan sakit hatipun sifatnya sangat kejam sekali". Sekalipun dia merupakan seorang gadis yang jarang sekali berkelana didalam dunia kangouw, tetapi pikirannya sangat panjang, dan sangat cerdik sekali, dalam hati dia tahu para jago mendadak dapat berubah menjadi hampir mendekati seperti orang2 gila ini pastilah didalamnya mempunyai sebab2 yang lain, ditengah pertempuran yang terjadi demikian kalutnya itu mendadak Majikan dari Keluarga Lam Kong dapat tiba ditempat itu, kiranya sudah pasti sejak sebelumnya telah disusun suatu rencana yang masak, dan rahasia itu segera akan terbuka, oleh sebab itu, dia tidaklah meminjam kesempatan itu untuk melarikan dirinya. Si nenek tua berambut putih itu setelah memandang sejenak kearah Yap Stang Ie dengan menggunakan sinar matanya yang aneh itu, mendadak dia tertawa ujarnya .

"Anak, kau sungguh baik sekali. Suara ucapannya mendadak berubah menjadi sangat ramah sekali, sekalipun wajah nya masih tetap dingin bagaikan es. Diam2 pikir Yap Siang Ie .

"Dibawah keadaan yang demikian bahayanya ini, aku haruslah berpura pura menjadi seorang yang sama sekali tak mengetahui adanya orang2 jahat didalam dunia ini, terhadap segala sesuatu tak mengetahuinya dan merasa bingung, dengan berbuat demikian mungkin akan menghilangkan rasa was2 di dalam hatinya terhadapku, kemudian barulah mencari kesempatan untuk melarikan diri". Segera dengan pura2 seorang yang bodoh, tanyanya .

"Tempat mana dariku yang yang baik ??". Si nenek tua berambut putih itu tertawa tawar, sahutnya.

"Kau tidak terkena racun yang ganas". Tidak menanti Yap Siang Ie untuk berbicara lagi, segera dia memerintahkan kepada dua orang gadis berbaju hijau itu, ujarnya.

"Totok jalan darahnya, kemudian dengan menggunakan buah Seng Sin Tong membiarkan mereka menjadi sadar kembali". Dua orang gadis berbaju hijau itu ber sama sama menyahut, dengan mengikuti perintahnya menjalankan tugasnya, pertama-tama mereka menotok jalan darah dari para jago kemudian barulah membuka kotak berbentuk buiat itu. Didalam kotak yang berbentuk bulat itu terlihat penuh berisikan suatu cairan yang bewarna hijau tua, bau harum memancar keluar membuat ruangan itu menjadi sangat harum sekali. Dua orang gadis berbaju hijau itu berwarna hijau tua, bau harum memancar keluar membuat ruangan itu menjadi sangat harum sekali.162 Dua orang gadis berbaju hijau itu berpisah masing2 melakukan pekerjaannya, sambil memaksa membuka mulut para jago, kemudian masing2 dimasuki cairan yang disebut sebagai kuah Seng Sin Tong itu. Si nenek tua berambut putih itu dengan perlahan mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, dengan dingin ujarnya kepada Yap Siang Ie .

"Anak, kau apa ingin melihat urusan ini hingga sangat jelas ?? ". Yap Siang Ie yang dipecahkan rahasianya oleh ucapan yang baru saja dikatakan oleh Si nenek tua berambut putih itu, tanpa terasa hatinya menjadi berdebar debar, diam2 pikirnya .

"Majikan dari keluarga Lam Kong ini, sungguh sangat cerdik, licik serta sangat lihay ------"

Terdengar si Nenek tua berambut putih itu mendongakkan kepalanya sambil tertawa dingin, ujarnya .

"Pada saat ini selamanya tak seorang hiduppun yang akan mengetahui rahasia dari keluarga Lam Kong kami, anak -----! kau kalau ingin melihat dengan jelas boleh2 saja, tetapi setelah kau mengetahui dengan jelas, janganlah mengharapkan kau dapat hidup didunia ini lebih lama lagi ". Yap Siang Ie diam2 mengerutkan alisnya terasa olehnya bahwa setiap kata yang di ucapkan olehnya bagaikan sebilah pedang yang sangat tajam menusuk kedalam hatinya, bahkan ucapannya sangat tegas dan ketus, membuat orang sukar untuk memberikan jawabannya. Kuah Seng Sing Tong ternyata benar2 mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa sekali, para jago setelah meneguk cairan tersebut tak lama, segera telah dapat sadar kan dirinya. Sinar mata si nenek tua berambut putih itu dengan tajam menyapu keatas wajah para jago, dengan dingin ujarnya kemudian.

"Keluarga Lam Kong, dengan orang yang mempunyai nama besar dan terkenal didalam dunia kangouw, semuanya mempunyai dendam sakit hati setinggi langit, kedukaan serta sakit hati kami janda2 dari lima turunan, haruslah menggunakan darah segar dari ratusan bahkan sampai ribuan orang2 dari Bu lim baru dapat untuk men cuci sakit hati ini dan menebusnya.--"

Dia berhenti sejenak kemudian baru ujarnya lagi.

"Tetapi aku tidak menginginkan kalian binasa dengan tak mengetahui apa yang telah terjadi dengan kalian ini, pada saat sebelum kalian menemui kematiannya, akan kuberikan kepada kalian beberapa jalan untuk pilih sendiri---"

Dia mendongakkan kepalanya tertawa tertawa terkekeh2, kemudian lanjutnya lagi.

"Tetapi, kalian janganlah ber gembira terlebih dahulu, haruslah kalian mengetahui semua jalan itu harus diikuti oleh suatu kesakitan serta kengerian yang tak terhingga"163 ********* BAGIAN KE SEPULUH Diantara para jago itu tenaga dalam yang dimiliki oleh Sian Gwat Tootiang adalah yang paling tinggi dan sempurna, sehingga diapun sadar paling dahulu, dengan dingin dia mendengus, sahutnya.

"Dengan akal busuk menyerang orang, tak dapat disebut sebagai seorang pendekar"

Tadi setelah mengalami suatu pertempuran yang sangat sengit itu hawa napsu birahi yang mencekam didalam hatinya, kini telah jauh berkurang dan boleh dikata hampir lenyap sama sekali. Si nenek tua berambut putih itu tertawa tawar ujarnya.

"Cara untuk membunuh mati putera serta cucu empat turunan dari Keluarga Lam Kong, mana yang tidak menggunakan akal busuk, dan rencana yang sangat licin"

Pada saat ini, pikiran dari Sang Sam Thong pun dengan per lahan2 sadar kembali, lanjutnya.

"Didalam kalangan ini belum tentu semuanya merupakan orang2 yang membunuh mati putera serta cucu sebanyak empat turunan dari Keluarga Lam Kong, dengan perbuatanmu ini, bukankah sedlkitpun tidak menampilkan semangat seorang Eng-hiong"

Si nenek tua berambut putih itu tertawa, ujarnya.

"Aku tak mempunyai waktu untuk beribut tentang urusan ini, aku hanya akan menunjukkan jalan keluar bagi kalian semuanya"

Dengan perlahan dia mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, kemudian lanjutnya lagi.

"Perkataan ini harusah diucapkan dari permulaan, pada saat kalian memasuki perkampungan keluarga Lam Kong, dan menghabiskan teh wangi yang disuguhkan itu, sejak sebelumnya aku telah menaruh racun yang jahat didalam teh tersebut"

Hati Yap Siang le menjadi bergerak, teringat kembali pemandangan pada saat itu memang pernah pada waktu itu ada seorang pelayan berbaju hijau yang datang menyuguhkan teh kepadanya, tetapi telah ditolak sehingga tak sampai diminumnya, apabila pada waktu itu dia ikut meneguk, pemandangan pada saat ini entah bagaimana, terasa telinga serta wajahnya menjadi panas sedang dadanya pun berdebar2 tak berani dia meneruskan untuk berpikir lagi.

Terdengar si nenek tua berambut putih itu meneruskan ucapannya.

"Cara ini mungkin kelihatannya sangat bodoh sekali, tetapi aku pikir kalian untuk pertama kali memasuki perkampungan keluarga Lam Kong, tak mungkin akan dapat menduga kalau didalam itu aku dapat menaruh racun. Sang Sam Thong dengan perlahan menghela napas, ujarnya.

"Memang sangat sukar untuk menduga akan hal itu"164 Si nenek tua berambut putih itu tertawa ter bahak2 ujarnya lagi.

"Aku sebenarnya ingin membuat kalian menjadi jatuh pingsan didalam perkampungan keluarga Lam Kong, tapi kemudian mengetahui bahwa diantara orang2 yang melakukan perjalanan ber sama2 dengan kalian itu masih terdapat seorang gadis aku segera mengubah rencana tersebut. racun yang terdapat didalam teh itu merupakan suatu racun yang sangat ganas sekali apabila telah mulai bekerja, tidak perduli siapapun yang telah meneguk racun ini, segera didalam hatinya akan timbul suatu hawa napsu birahi yang tak terkendalikan?"

Dengan dingin dia melirik sekejab kearah Yap Siang Ie, kemudian lanjutnya lagi.

"Aku akan membuat kalian karena berebut gadis kecil ini sehingga terjadi suatu pertempuran yang saling bunuh membunuh ---- Sian Gwat Tootiang dengan dingin mendengus, ujarnya.

"Rencana ini memangnya sangat kejam sekali"

Si nenek tua berambut putih itu tertawa tawar, ujarnya.

"Sekarang, kalian boleh memilih satu jalan diantara dua jalan mati dan hidup ini"

Ujar Sang Sam Thong.

"Kau cepat katakanlah!"
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Majikan dari keluarga Lam Kong itu mendadak mengangkat tangannya membereskan rambutnya yang terurai sambil ujarnya .

"Aku akan berbicara mengenai jalan kehidupan---- Tiba2 dia berhenti tak meneruskan, Pembicaraannya agaknya sedang memikirkan suatu urusan, beberapa saat kemudian baru lanjutnya lagi.

"Orang2 pada saat ini selain kami dari keluarga Lam Kong mungkin tak seorangpun yang mengetahui bahwa didalam tubuh seseorang mempunyai empat jalan darah yang sangat aneh sekali, jalan darah ini tidak termasuk didalam urat2 yang biasanya terdapat dan kita ketahui itu, tetapi sebaliknya mempunyai kegunaan yang sangar luar biasa dan tak mungkin pernah terpikirkan----"

Dengan sangat terkejut tanya Sian Gwat Tootiang .

"Ada urusan seperti ini ? ? ". Sahut si nenek tua berambut putih itu.

"Engkau tak percaya, mengapa tidak memilih jalan ini untuk mencobanya ? ? ?". Dia mendongakkan kepalanya menghembuskan napasnya panjang2, ujarnya lagi.

"Asalkan setelah tertotok jalan darah ini, seseorang akan melupakan seluruh pikiran serta ingatannya tetapi kepandaian silatnya malah sebaliknya mendapatkan tujuan yang sangat pesat sekali, ada beberapa orang yang melatih sesuatu kepandaian menemui kesulitan didalam latihannya, tetapi apabila jalan darah itu telah ditotok dan pergi165 melatih ilmu tersebut, malah sebaliknya akan sangat mudah sekali dan dengan cepat akan melatih ilmu tersebut". Para jago yang mendengar perkataan itu menjadi melongo dan saling bertukar pandangan, sepatah katapun tak diucapkan keluar. Si nenek tua berambut putih itu tertawa terkekeh kekeh, ujarnya lagi dengan keras.

"Apabila kalian memilih jalan kehidupan, aku akan menotok empat buah jalan darah rahasia yang terdapat didalam tubuh kalian. pada saat itu, kalian selamanya tak akan mengerti tentang kedukaan, kebimbangan serta hal2 yang membingungkan pikiran kalian, sejak hari itu kalian akan menjadi orang yang paling tenang, dan menjadi orang yang tak mengerti akan kedukaan yang timbul di dalam dunia ini, tujuan hanya satu yaitu dengan rajin melatih ilmu silat, dan berlatih hingga mencapai kesempurnaan, bila sudah sampai waktu itu, sekali lagi terjun kedalam dunia kangouw tak mungkin ada orang yang dapat mengalahkan kalian? ?", Dia makin berbicara makin menjadi sangat girang sekali, tanpa terasa lagi dia terrawa terbahak bahak, suaranya melengking makin membuat seluruh ruangan kuil itu bergetar tak henti2nya. Sian Gwat Tootiang sambil mengerahkan tenaganya mencoba membebaskan diri dari jalan darahnya yang tertotok, dengan dingin tanyanya Apa hanya demikian saja ??? ". Si nenek tua berambut putih itu tertawa, ujarnya "Apabila hanya urusan yang sangat menguntungkan itu, sekalipun aku juga akau dengan sendirinya menotok keempat jalan darah rahasia ini, dan pergi melatih ilmu silat hingga mencapai pada taraf kesempurnaan, keempat jalan darah rahasia itu apabila telah tertotok, seseorang segera akan mulai merasakan ingatannya menjadi lenyap, sekalipun orang tua dengan anak2nya juga tak akan mengenal satu sama lainnya, selama hidupnya akan menjadi budak dari keluarga Lam Kong kami "

Sepasang mata Sian Gwar Tootiang melotot keluar, sinar matanya yang sangat tajam dipancarkan keluar memandang tubuh nenek itu berambut putih itu, ujarnya .

"Kalau memilih jalan kematian lalu bagaimana ?? ". Si nenek tua berambut putih itu tersenyum, ujarnya kemudian.

"Tenaga dalam telah mencapai kesempurnaan, dan merupakan seorang jago berkepandaian tinggi yang pernah aku temui selama hidupku"

Sian Gwat yang secara diam2 mencoba membuka jalan darahnya yang tertotok, merasakan bahwa cara untuk menotok jalan darah yang digunakan itu sangat aneh sekali ternyata tak berhasil dia untuk membebaskannya, terpaksa ia menghentikan usahanya, sambil dengan166 dingin tanyanya.

"Aku tanya padamu, bagaimana dengan jalan kematian ?? ". Si nenek tua berambut putih itu mendadak tertawa terkekeh kekeh, sahutnya .

"Jalan kematian ini sangat mudah sekali, aku akan membebaskan jalan darah yang tertotok pada tubuhmu terlebih dahulu, kemudian barulah memberikan padamu racun yang mampu bekerja dengan sangat lambat sekali, racun ini didalam tujuh hari tidak akan bekerja ----"

Sahut Yen Hong Kang "Tujuh hari kemudian racun ini mulai bekerja dan menemui kematian, itulah tidak mengapa, cayhe mau memilih jalan kematian saja Majikan dari keluarga Lam Kong itu mendadak tertawa dingin tak henti2nya, ujarnya "Kalau memangnya demikian mudahnya.

aku kira kalian tak ada seorangpun yang akan memilih jalan kehidupan, aku menyuruh kalian menelan obat racun ini, kemudian pada seluruh tubuhnya akan dipolesi selapis madu dan kemudian diletakkan diatas gunung yang sunyi, membiarkan semut, burung serta tawon2 mengurubuti tubuh kalian sedang racun yang telah kalian minum itu sekalipun didalam tujuh hari tidak akan bekerja.

tetapi seluruh tubuhnya akan merasakan linu yang tak terhingga tak mempunyai tenaga untuk bergerak----"

Ujar Sian Gwat Tootiang dengan dingin.

"Rencana ini sungguh sangat kejam sekali ! ", Si nenek tua berambut putih itu tertawa dingin, ujarnya .

"Oleh sebab itu aku percaya bahwa kalian tak mungkin akan memilih jalan kematian tersebut, didalam waktu tujuh hari lamanya, tidaklah dapat disebut sangat cepat sekali, seorang hidup yang seluruh tubuhnya dipolesi madu dan dibuang diatas lembah gunung yang sangat sunyi dan masih liar seluruh tubuhnya merasakan penderitaan digigit oieh semut dan nyamuk, penderitaan seperti ini tidaklah enak sekali untuk dirasakan, jangan dikata kalian, sekalipun orang2 yang hidup didunia pada saat ini juga tak seorangpun yang berani menjalankan penderitaan yang demikian hebatnya itu"

Sian Gwat berdiam diri tak menjawab, dengan perlahan lahan dia menundukkan kepalanya hal ini membuktikan bahwa hatinya telah tergetar oleh ucapan yang baru saja dikatakan oleh nenek tua berambut putih itu..

Terdengar majikan dari keluarga Lam Koag itu tertawa dingin tak henti2nya ujarnya lagi .

"Aku sekalipun mempunyai dendam sakit hati yang harus aku balas, tetapi terhadap bawahanku sebaliknya akan memelihara dengan sangat baiknya, asalkan kalian mau memasuki keluarga kami ini, keluarga Lam Kong tak mungkin akan membuat kalian menderita rugi, empat jalan darah rahasia ditubuh kalian setelah ditotok sekalipun kalian hilang167 ingatannya, sehingga tak mengetahui apa2 lagi, tetapi bagi kalian juga ada kebaikannya, kalian sejak ini hari, dapatlah melupakan segala macam kemurungan serta kedukaan, bahkan dapat dengan se-enaknya merasakan kebahagian hidup didalam dunia.

Jilid 6 Dia berbicara terus tak henti2aja, tetapi semangat serta wajahnya tetap tak berubah, sambil mendongakkan kepalanya, pada bibirnya terlihat tersungging suatu senyuman yang sangat girang, lanjutnya .

"Hal itu dapar dikatakan kehidupan dilain dunia, telah tak mempunyai ingatan, tak mengetahui kemurungan serta kedukaan, semua orang yang ada didalam dunia ini semuanya telah tak ada hubungannya sama sekali dengan kalian, didalam kehidupan yang semacam ini, kalian hanya teringat akan tiga hal saja, setelah lapar meminta makan, kemudian mencari kegembiraan dengan membunuh orang dan mencari wanita -----"

Para jago setelah mendengar sampai di sini, tanpa terasa keringat dingin mengucur keluar membasahi bajunya. Yap Siang le mendadak mengangkat bicara, panggilnya .

"Loocianpwee ---! Si nenek tua berambut putih itu segera menoleh memandang, ujarnya .

"Ada urusan apa ?? gunakanlah kesempatan pada waktu aku gembira ini untuk bertanya, dan kau boleh membesarkan nyalimu untuk bertanya !"

Tanya Yap Siang Ie .

"Tionggoan Shu Cincoe apakah dibunuh mati juga oleh Loocianpwee ?". Majikan dari keluarga Lam itu menganggukkan kepalanya sambil tertawa, sahutnya "Pertanjaan yang sangat bagus Tionggoan Shu Cincoe sampai saat ini masih hidup semuanya, tetapi mereka telah melupakan urusan yang telah lalu, sekalipun kau puteri kesayangan dari Yap Tiang Cing tetapi mereka juga tak akan mengenal dirimu lagi". Dengan gemas ujar Sian Gwat Tootiang, Orang2 dari Bu-lim membinasakan empat keturunan dari Keluarga Lam Kong kalian sehingga menjadi janda semuanya, kini kalian akan menuntut balas dari dendam tersebut, hal ini memangnya suatu urusan yang harus dilaksanakan, tetapi semuanya ini dapat terjadi tentunya ada orang yang berbuatnya, kaupun harus mengadakan penyelidikan untuk mengetahui siapa2kah yang ikut didalam keributan sehingga membinasakan empat keturunan dari Keluarga Lam Kong kalian, dibunuh satu persatu juga boleh, mau dikumpulkan dan dihabiskan bersama-sama168 juga boleh jadi, tetapi pembalasan dendam secara membabi buta ini dimana menganggap seluruh orang didalam dunia Kangouw sebagai musuh2 yang harus dibasmi, hal ini bukankah terlalu kejam". Dia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya lagi.

"Apalagi dengan Tionggoan Shu Cincoe ini, setiap orangnya sangat tawar terhadap nama kosong dan kedudukan, mereka selamanya tak pernah ikut didalam perebutan serta bunuh membunuh yang terjadi didalam dunia kangouw, selamanya tak mau mengurusi urusan Bu lim, selain setiap tahun keempat orang itu mengadakan pertemuan, setiap harinya hidup mengasingkan diri dari pergaulan, dan mempunyai nama yang sangat baik, kalian mengapa menurunkan tangan jahat terlebih dahulu pada ke empat orang itu, entah dengan tujuan apa ???". Si nenek tua berambut putih itu mendadak tertawa besar, ujarnya .

"Oleh karena namanya yang sangat terkenal itulah, orang2 didalam dunia kangow semuanya mengetahui nama besar dari Tionggoan Shu Cincoe. Tidak pernah ikut campur didalam urusan Bu-lim inilah sebabnya mengapa aku pertama kali mencari diri mereka. Coba pikirlah apabila empat orang yang tidak pernah mengikuti segala persoalan yang terjadi didalam dunia kangow dan mempunyai nama yang sangat terkenal, men dadak dibunuh mati oleh orang atau hilang lenyap tanpa bekas, didalam Bu lim pastilah mengakibatkan kegemparan yang maha hebat, aku mempunyai pendapat bahwa sejak kini entah masih ada beberapa banyak orang lagi yang akan datang kedalam perkampungan keluarga Lam Kong ini, sedang kalianpun merupakan rombongan pertama yang menghantarkan dirinya, kedalam perkampungan keluraga Lam Kong ini, aku pun selanjutnya akan menjalankan rencana seperti yang kalian alami itu, membiarkan mereka merasakan hebatnya racun yang bekerja !". Ujar Sian Gwaat Tootiang.

"Sungguh suatu rencana yang sangat kejam sekali----". Si nenek tua berambut putih itu tertawa tawar, lanjutnya.

"Orang2 yang mengantarkan dirinya itu belum tentu semuanya merupakan orang2 yang aku butuhkan semuanya, asalkan orang2 yang termasuk didalam pilihanku, aku akan menotok empat jalan darah rahasianya, kemudian menggunakan tenaga mereka, orang orang yang tidak termasuk didalam pilihan, terpaksa mereka harus meminum racun yang hebat itu kemudian dilemparkan ketengah hutan yang sunyi, biar mereka merasakan penderitaan di gigit oleh semut dan ulat2 lainnya, kira rencana yang telah aku atur ini mungkin terus menerus akan mendapatkan ratusan orang jago2 dari Bu-lim". Mendadak Yap Siang Ie ikut berbicara, ujarnya.

"Ayahku kalau memang masih hidup di dalam dunia ini, empat buah mayat yang terdapat diatas puncak itu lalu datangnya dari mana ??". Sahut Si nenek tua berambut putih itu.

"Kalian nanti akan kehilangan semua ingatanmu dan tak akan169 mengingatnya kembali aku kira membiarkan kalian untuk mengetabui urusan yang lebih banyakpun tak mengapa, empat yang terdapat dipuncak itu adalah aku yang mencari orang2 yang mempunyai wajah mirip dengan Tionggoan Shu Cincoe kemudian kuracuni hingga binasa dan dikirim untuk diletakan diatas puncak ratusan kaki itu------". Ujar Yap Siang Ie lagi.

"Aku tidak percaya kalau diatas dunia ini sungguh2 terdapat orang yang mempunyai wajah yang mirip dengan Tionggoan Shu Cian coe, hingga anak mereka sendiripun tak dapat untuk membedakan sungguh palsunya". Majikan keluarga Lam Kong tertawa, ujarnya .

"Budak kecil, kau sungguh sangat teliti sekali, tetapi dibawah tanganku tak ada urusan yang sukar, asalkan mereka agak mirip saja, dan dengan teliti melihat perbedaannya , aku segera dapat turun tangan untuk membuat mereka sangat mirip sekali dengan orang yang aku maksudkan"

Yap Siang Ie menjadi termangu mangu, ujarnya .

"Kau masih dapat mengubah wajah seseorang ??". Sahut majikan dari keluarga Lam Kong.

"Tidak salah, tidak saja untuk mengubah wajah seseorang, sekalipun untuk mencukil keluar mata untuk menyambung bahu dan menggantikan kaki hal itu semuanya merupakan suatu cara yang sangat mudah sekali, tak lebih hanyalah merupakan urusan yang sangat biasa serta sederhana". Tanya Sian G wat Tootiang .

"Engkau tentanya telah membaca banyak buku2 tentang obat2an--- -". Sahut Si nenek tua berambut putih itu .

"Bukan saja buku tentang obat2an, sekalipun buku2 mengenai perbintangan sekalipun, aku juga tak satupun yang belum pernah dibaca, cukup hanya untuk urusan pembalasan dendam sakit hati atas kematian yang dialami anak cucu keluarga Lam Kong, aku telah membuang waktu selama tiga tahun lamanya untuk memikirkannya". Yen Hong Kang yang lama tidak membuka mulut itu, mendadak berkata lagi .

"Jika demikian jalan kematian maupun jalan kehidupan seluruhnya sangat kejam dan mengerikan sekali". Si nenek tua berambut putih itu mendadak balikkan tangannya mencekal pergelangan tangan kanannya Yap Siang Ie sambil ujarnya .

"Apakah kau akan pergi melihat lihat ayahmu ? ?". Yap Siang Ie menganggukkan kepalanya, sahutnya .

"Kau legakanlah hatimu, aku tak mungkin akan melarikan diri". Dengan dingin ujar si nenek tua berambut putih itu .

"Kaupun telah mendengar rahasia dari keluarga Lam Kong170 sedemikian banyaknya, aku tak dapat mengampuni dirimu pula ! ". Ujar Yap Siang Ie .

"Pada saat sebelum aku bertemu dengan ayahku, sekalipun kau melepaskan aku belum tentu aku mau pergi". Si nenek tua berambut putih itu mengangkat tangannya menunjuk dan menotok jalan darah dari Yap Siang Ie, kemudian melepaskan tangannya dan nnengetukan tongkat bambunya keatas tanah, ujarnya.

"Ayahmu hidupnya terlalu baik sekali". Sehabis berkata dengan langkah yang perlahan berjalan kehadapan Sian Gwat Too tiang. Sian Gwat sekalipun didalam hatinya hendak melawan, tetapi jalan darahnya telah tertotok, sukar sekali baginya untuk bergerak, kini nampak nenek tua berambut putih itu berjalan mendekat ketubuhnya. tanpa terasa dia menjadi menghela napas, ujarnya .

"Dengan diam2 menggunakan rencana busuk mencelakai orang, sungguh membuat pinto mengalami kekalahan dengan tidak puas""

Ujar Si nenek tua berambut putih itu .

"Kau tak perlu menghela napas atas kepandaian yang kau miliki, dan tak ada tempat untuk berduka, kehidupanmu mulai saat ini adalah mencari kesenangan dengan membunuh setiap orang". Tangannya segera digerakkan menotok jalan darah pingsan ditubuh Sian Gwat Tootiang. Terdengar suara tongkat bambu yang berdetak mengenai tanah, sedang tubuhnya tak henti2nya bergerak, pada saat tangannya digerakkan, jalan darah dari para jago telah ditotok seluruhnya, hanya tinggal Sang Sam Tong seorang yang tidak sampai tertotok jalan darahnya. Sang Sam Tong nampak para jago satu persatu ditotok rebah keatas tanah, dalam hatinya merasa sangat berduka sekali, dengan nada yang rendah ujarnya.


Misteri Kain Kafan Jesus Brotherhood Of Joko Sableng 26 Titisan Pamungkas Wiro Sableng 084 Wasiat Dewa

Cari Blog Ini