Ceritasilat Novel Online

Pembunuh Misterius 8

Pembunuh Misterius Karya Tjan ID Bagian 8



Dengan gusar bentak Tang Loo thay.

"Tutup mulutmu!"

Dengan nada yang dingin bagaikan es ujar Lam Kong Hujien lagi.

"Bukankah kau tidak menginginkan diberi arak kehormatan, dan sebaliknya minta arak hukuman --"

Tang Loo thay mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah memutuskan perkataan dari Lam Kong Hujien yang belum selesai diucapkan itu, ujarnya.

"Aku hanya menanyakan satu urusan kepadamu, bagaimana kau dapat mengetahui kalau aku berada ditempat ini". Sahut Lam Kong Hujien.

"Senjata rahasia beracun dari keluarga Tang didaerah Shu Cho, begitu bertemu dengan darah segera binasa, hanyalah senjata rahasia itu yang dapat membunuh sekaligus empat lelaki raksasa penjaga pintu gua itu dengan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun juga". Tang Loo thay dengan dingin mendengus, sahutnya.

"Kiranya demikian adanya, aku mengira kau benar2 dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada hari2 yang mendatang?"

Dua buah sinar mata yang tajam dari Lam Kong Hujien dengan sangat cepat beralih keatas tangan kiri Tang Loo-thay, sambil ujarnya.298

"Ditanganmu kau menggenggam senjata rahasia beracun, apakah bersiap untuk digunakan membokong orang diwaktu tak bersiap??". Sahut Tang Loo-thay.

"Apabila aku melancarkan serangan dengan menggunakan senjata rahasia beracun ini tanpa memberitahukan dahulu kepadamu, aku kira sejak tadi kau telah sukar untuk meloloskan diri dari kematian". Lam Kong Hujien dengan dingin tertawa panjang, ujarnya.

"Senjata rahasia beracun dari keluarga Tang didaerah Shu Cho sekalipun telah menjagoi diseluruh Dunia kangouw, dengan kehebatan racunnya dimana bertemu dengan darah segera binasa, bahkan macamnyapun sangat banyak sekali tidak berkurang dari berpuluh-puluh macam banyaknya, cara melancarkannya sangat ganas sekali, selama ratusan tahun ini didalam telah bermunculan orang2 aneh yang memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi sekali, tetapi didalam hal senjata rahasia selamanya belum pernah dapat melebihi kelihayan dari keluarga Tang didaerah Shu Cho, hal ini membuktikan kalau keluarga Tang didalam hal senjata rahasia memangnya merupakan keluarga tunggal dan bukanlah nama kosong belaka, engkau sebagai seorang ciangbunjin dari keluarga Tang, aku kira didalam hal senjata rahasia pastilah sangat mahir sekali dan telah mencapai pada taraf kesempurnaan-----". Suaranya mendadak berubah menjadi sangat dingin dan kaku, lanjutnya.

"Tetapi senjata rahasia keluarga Tang kalian apabila digunakan untuk menghadapi aku, hm-- --sayang tak akan memperlihatkan hasilnya yang dapat membuat kau puas". Tang Loo thay dengan dingin mendengus, ujarnya.

"Kau ingin mencoba???'". Ujar Lam Kong Hujien.

"Perkataan dariku itu kau mau percaya atau tidak terserah kepadamu sendiri, ditanganmu kini terdapat senjata rahasia, mengapa tidak mencoba2----". Dia berhenti sejenak kemudian ujarnya lagi.

"Tetapi, kau haruslah memikirkan dengan tenang akan satu hal, apabila senjata rahasiamu itu tidak berhasil melukai diriku, kau haruslah mau menerima perintahku tadi untuk memasukkan dirimu kedalam salah satu Chiet Cap Jie Sha tersebut". *********299 ** BAGIAN KETUJUH BELAS ** Diam2 pikir Tang Loo thay.

"Ditanganku kini menggenggam seraup senjata rahasia beracun, dan jumlahnya tidak lebih dari empat lima puluhan, didalam jarak yang demikian kalau tidak sampai mengenai pada sasarannya, bahkan jarumku ini lembut bagaikan bulu sapi, sekalipun kau memiliki tenaga dalam yang sangat sempurna juga sukar untuk menghindarkan diri dari serangan senjata rahasia sebanyak itu". Kedua orang itu sama2 memiliki hati yang sangat teliti sekali, empat mata bertemu sedang pada bibirnyapun tersungging suatu senyuman yang sangat dingin sekali. Tang Loo thay mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, ujarnya lagi.

"Apabila aku terlepas tangan sehingga melukai diri Hujien, senjata rahasia beracun dari keluarga Tang kami begitu bertemu dengan darah segera binasa, aku kira Hujien belum sampai mengucpapkan sepatah katapun segera akan putus napas dan binasa, pada saat itu, aku ingin bertemu muka dengan putraku saja. aku kira beberapa menantumu itu juga sukar untuk mengambil keputusan, sehingga aku harap Hujien pada saat sebelum mencoba terlebib dahulu menghantarkan aku untuk bertemu muka dengan putraku itu". Lam Kong Hujien tertawa dingin, ujarnya.

"Kau masih belum memberikan jawabannya atas pertanyaan yang aku ajukan tadi, apabila kau menyanggupi untuk masuk ke dalam salah satu dari Chiet Cap Jie Sha itu, aku segera akan melepaskan diri putramu"' Tanya Tang Loo thay.

"Bagaimana apabila kau terluka ditanganku ??". Sahut Lam Kong Hujien.

"Hal ini menyalahkan kepandaian silat yang aku miliki tidak sempurna, matipun sudah sewajarnya". Ujar Tang Loo thay.

"Baiklah, kita putuskan dengan perkataan yang diucapkan masing2". Lam Kong Hujien megulapkan tangannya, ujarnya.

"Shu Giok, kau carilah Tang Thong ke mari, minumkan terlebih dahulu Kuah Seng Sin Tong kemudian urut jalan darah kehidupannya biar mereka ibu dan anak bercakap cakap beberapa saat". Chang Shu Giok menyahut,setelah mencari pada salah satu peti mati dia membuka tutupnya dan menarik keluar Tang Thong dari dalam peti mati tersebut. Tang Loo thay diam2 memperhatikan keadaan sekitar tempat tempat itu, tampak peti mati itu berada pada bagian kesembilan, dari kiri300 dan menghitung kearah kanan, diam2 diingatnya baik2 didalam hatinya. Dibawah sorotan sinar lentera, kelihatan sangat jelas sekali tampak orang yang baru saja ditarik keluar dari dalam peti mati itu sepasang matanya tertutup rapat, wajahnya pucat pasi, tak salah lagi kiranya adalah putra kesayangannya, Tang Thong, tanpa terasa hatinya menjadi tergetar, seluruh tubuhnya menjadi gemetar, tetapi bagaimanapun juga dia merupakan seorang dunia kangouw kawakan yang telah mempunyai pengalaman yang sangat luas sekali, dengan paksa dia menenangkan hatinya yang sedang tergoncang dengan hebat itu, sejenak kemudian perasaannya telah balik menjadi tenang kembali. Chang Shu Giok dengan perlahan-lahan meletakkan tubuh Tang Thong diatas tanah, kemudian mengurut tujuh delapan tempat jalan darahnya, mendadak kakinya melancarkan tendangan dengan tepat mengenai iga kanan dari tubuh Tang Thong, yang terkena tendangan itu segera melayang dan jatuh tepat dihadapan Tang Loo-thay. Mata dari Tang Loo-thay sangat tajam sekali, tidak menanti tubuh Tang Thong jatuh keatas tanah, tongkat bambunya mendadak mencukil, dan mencolek tubuh Tang Thong keatas, dengan kepala diatas dan kaki dibawah tubuh Tang Thong itu berdiri tegak diatas tanah. Tang Thong yang baru saja ditarik ke luar dari dalam peti itu, bagaikan orang yang telah mati saja, seluruh tubuhnya sangat kaku sekali, dan berdiri tegak bagaikan patung, bergerak sedikitpun tidak tetapi didalam beberapa saat itulah, Thang Thong telah mendapatkan. kembali nyawanya, hanya pikiran serta ingatannya masih belum sadar seluruhnya setelah memandang sekejab kearah Tang Loo thay, wajahnya menampilkan perasaan yang bimbang dan bingung sekali. Kecintaan antara ibu dengan anak sangat mendalam sekali, Tang Loo thay sekalipun merupakan seorang jago kawakan yang telah kenyang makan asam garam, tetapi melihat sikap dari putranya yang seperti orang bodoh itu tanpa terasa hatinya menjadi sangat sedih sekali, dia menghela napas panjang, ujarnya kemudian.

"Anak Thong, coba kau lihatlah dengan cermat, apakah masih mengingat kepada ibumu?"

Lam Kong Hujien tertawa dingin, ujarnya.

"Pada saat sebelum minum kuah Seng Sin Tong, orang2 yang masih hidup didunia tak seorangpun yang dia kenal lagi"

Sepasang mata Tang Loo thay memancarkan sinar yang berapi2 yang menyembur keluar ---dan memandang tajam kearah Lam Kong Hujien, ujarnya kemudian.

"Perjanjian yang kita tetapkan tadi, mengatakan kau hendak menyadarkan kembali ingatannya, mengapa kini tidak menepati janjinya". Ujar Lam Kong Hujien.

"Engkau mengapa demikian cemasnya? perkataan yang telan aku301 ucapkan selamanya selalu akan ditepati------". Dia berhenti sejenak kemudian lanjutnya lagi.

"Cepat membawa kemari kuah Seng Sin Tong!". Tampak salah satu dari dua orang wanita berbaju putih yang berdiri disamping pintu batu itu merogoh kedalam sakunya mengambil keluar sebuah botol kecil yang terbuat dari batu porselin, dan diserahkan kepada salah seorang pelayan berbaju hijau yang berdiri disisinya itu.

Jilid 10 Lam Kong Hujien mendadak agaknya teringat akan suatu urusan yang sangat penting sekali, sepasang matanya beralih keatas wajah Tang Loo- thay, tanyanya.

"Orang yang memasuki kedalam keluarga Lam Kong kami ini aku kita bukan kau seorang saja, pastilah masih ada teman2 lainnya"

Mengapa tidak sekalian dipersilahkan menampakkan dirinya??.?". Tang Loo-thay termenung berpikir keras, ujarnya kemudian.

"Tidak perduli orang yang mendatangi kedalam keluarga Lam Kong ini beberapa banyaknya, semuanya bolehlah dihitungkan dalam hutangku ini, dan bolehkah kau minta ganti rugi dengan keluarga Tang kami". Dengan tingkat serta kedudukannya dia tidak ingin untuk berbicara bohong, tetapi diapun tidak ingin untuk memberitahukan kalau didalam penjara Pembingung nyawa ini masih terdapat orang lain yang menyembunyikan dirinya, oleh sebab itu terpaksa dia berkata demikian. Padahal, selain Pauw Fang seorang, sekalipun Tang Loo thay mengetahui kalau di dalam penjara pembingung nyawa ini masih terdapat orang lain lagi, tetapi siapakah sebenarnya mereka itu, dia juga tidak mengetahuinya sama sekali, apabila dipikir kembali diapun sukar sekaii untuk mengatakan siapakah sebenarnya yang ikut mendatangi ke tempat tersebut, dan bila hal ini sampai terjadi, bukankah akan merusak nama serta kedudukannya didalam dunia kangoow. Lam Kong Hujien mendongakkan wajahnya dengah dingin melengking tertawa besar, ujarnya.

"Itu sangat bagus sekali, aku harap orang2 yang datang pada saat ini didalam keluarga Lam Kong ini seluruhnya merupakan jago2 berkepandaian tinggi didalam dunia kangouw serta jago2 yang telah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi sekali didalam Bu lim, sehingga dapat menghindarkan aku untuk lebih membuang banyak tenaga lagi". Pada saat dia berbicara itu, dengan samar-samar dia telah memberikan peringatan, asalkan jago2 Bulim yang mempunyai nama yang sangat terkenal dan mempunyai kedudukan yang tinggi didalam dunia kangouw, seluruhnya telah merupakan musuh2 buyutan dari302 orang2 keluarga Lam Kong mereka. Pada saat itu, pelayan berbaju hijau yang pada tangannya membawa botol kecil dari porselen itu telah berjalan sampai di sisi tubuh Lam Kong Hujien. Tang Loo-thay yang mengharapkan putra nya dapat menjadi sadar dengan cepat, terpaksa dia menahan rasa gusarnya yang membakar didalam hatinya, sepatah katapun tak diucapkan keluar. Sinar mata dari Lam Kong Hujien menyapu sekejab kearah botol kecil dari batu porselen yang dipegang ditangan pelayan berbaju hijau dengan nada yang rendah ujarnya.

"Shu Giok, minumkan kuah Seng Sin Tong didalam botol kecil dari batu perselen ini kepadanya". Chang Shu Giok menyahut, sambil mengambil botol kecil dari batu porselen yang berada ditangan pelayan berbaju hijau itu, dengan langkah yang sangat perlahan sekali dia berjalan kearah Tang Thong. Sepasang mata Tang Loo thay yang bagaikan kilat itu dengan dingin dialihkan keatas tubuh Chang Shu Giok, bagaikan sedang mengawasi segala gerak geriknya. Suasana yang sunyi senyap itu diliputi oleh suatu suasana yang sangat tegang sekali. Pergelangan tangan Chang Shu Giok itu sedikit dibalik, lima jarinya yang runcing kecil itu mencengkram keatas bahu Tang Thong, gerakannya sangat hafal sekali, ujung jarinya yang sedang mencengkram pada bahu Tang Thong itu terlihat dengan cepat sakali mencekal pada jalan darah bahaya pada bahu Tang Thong itu, tidak perduli orang yang memiliki kepandaian silat yang bagaimanapun tingginya, asalkan jalan darah penting pada bahu tersebut sampai dicengkram, tenaga untuk melawannya segera akan hilang lenyap tanpa bekas. Tang Loo thay mengerutkan alisnya, ujarnya.

"Dengan menggunakan cara yang demikian kkejamnya untuk memaksa orang meneguk obat, aku baru untuk pertama kali menemuinya-----"

Ujar Lam Kong Hujien.

"Sekalipun putramu itu menjadi sadar. kembali sehingga ingatannya menjadi sadar kembali, tetapi kepandaian silatnya tidak sampai menjadi lenyap pula, pada saat pikirannya belum menjadi sadar benar2, pada waktu melancarkan serangan, kelihayannya jauh akan lebih hebat lagi, pada saat dan keadaan seperti itu, sekalipun ibu atau putranya sendiri dia juga belum dapat mengenalnya dengan baik, apabila tidak dicengkeram jalan darah "Cian Cing Hiat"

Nya dan memaksa dia untuk meneguk kuah Seng Sin Toag ini, aku kira pada saat dia melancarkan serangan hebatnya, sehingga memukul terbang botol303 porselen tersebut. bukankah akan sayang sekali akan obat mujarab tersebut"

Tampak tangan kanan Chang Shu Giok digerakkan dan memasukkan seluruh cairan yang terdapat dalam botol porselen itu kedalam mulut Tang Thong.

Tang Loo thay menguatirkan keselamatan dari putranya, dia tidak ada kesempatan lagi untuk merebut dengan Lam Kong Hujien, sepasang matanya memancarkan sinar yang sangat tajam memandang keatas wajah Tang Thong.

Tampak Tang Thong dengan perlahan lahan menutupkan sepasang matanya, agaknya sekali lagi dia jatuh tak sadarkan dirinya.

Tang Loo-thay mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, dengan keras bentaknya.

"Engkau masih tidak melepaskan jalan darah Cian Caag Hiat dibahunya, sebenarnya mempunyai tujuan apakah??". Chang Shu Giok dengan perlahan mengerutkan alisnya, ujarnya.

"Tempat ini tempat mana, dan saat ini saat apakah, Loo-thay lebih baik tahu aturan sedikit, apabila sampai mengakibatkan aku menjadi gusar, sekali aku lancarkan serangan menmatahkan jantungnya, kau mau berbuat apa lagi???". Tang Loo thay yang mendengar perkataan tersebut menjadi tertegun, dan diam tak mengucapkan sepatah katapun juga, keselamatan dari putra kesayangannya kini berada dicengkraman orang lain, sekalipun kegusaran didalam hatinya telah mencapai puncaknya, tetapi diapun tak berani berkutik dengan sembarang. Tampak wajah dari Tang Thong yang pucat pasi bagaikan mayat itu, per lahan2 berubah menjadi merah dadu, dan mendadak berubah menjadi merah membara, setelah menghela napas panjang2, dia menjadi sadar kembali. Tang Loo thay tak sanggup untuk menahan lebib lama lagi goncangan didalam hatinya, dengan nada yang heran bentaknya.

"Anak Khong, coba kau pentangkanlah matamu untuk melihat siapa yang datang kemari ini??". Sambil mengucapkan kata2 itu dia menarik saputangan berwarna hijau yang mengikat diatas kepalanya. Tang Thong dengan per lahan2 memetangkan sepasang matanya, setelah memandang dengan bingung beberapa waktu, mendadak teriaknya dengan keras.

"Ibu------!"

Tetapi jalan darah penting "Cian Cing Hiat"

Nya masih tetap dicengkeram oleh lima jari Chang Shu Giok dengan kencang, pada mulutnya sekalipun dapat berbicara, tetapi tubuhnya sedikitpun tak berhasil melepaskan dirinya. Dengan sangat gusar sekali bentak Tang Loo?thay.304

"Orangnya tetah menjadi sadar kembali, mengapa kau masih mencengkeram jalan darahnya??". Sahut Chang Shu Giok dengan dingin.

"Telah lama aku mendengar nama besar dari Tang Loo thay didaerah Shu Cho, hanya tidak mengetahui berita yang tersebar itu benar atau hanya berita kosong belaka, sebentar kemudian aku masih mengharapkan beberapa jurus pelajaran dari dirimu". Dengan perlahan lahan dia melepaskan jalan darah "Cian Cing Hiat"

Pada bahu Tang Thoug, dan mengundurkan dirinya ke belakang.

Tang Thong dengan diam2 menggerakkan hawa murninya untuk melancarkan jalannya darah didalam tubuhnya, kemudian menerjang datang kearah Tang Loo thay.

Lam Kong Hujien tertawa dingin, ujar "Memberikan waktu seperminum teh lamanya kepada kalian ibu beranak untuk mengucapkan beberapa kata kasih sayang, setelah lewat waktunya, kalian ibu dan anak segera akan terpisah pada suatu dunia yang sangat berbeda sekali antara yang satu dengan yang lain, disana tak terdapat kerisau tak terdapat cinta kasih, ibu dan anak bagaikan orang yang tak mengenal, Hey?tempat itu sungguh merupakan suatu tempat yang tak terdapat kemurungan serta kedudukan, sungguh merupakan suatu dunia yang sangat indah sekali.

Tang Loo thay dengan dingin mendengus, ujarnya.

"Aku kira belum tentu, senjata rahasia beracun dari keluarga Tang kami kemungkinan sekali akan membuat janda2 dari beberapa keturunan ini akan berkumpul lagi didunia akhirat". Sinar matanya beralih keatas tubuh Tang Thong, kemudian ujarnya lagi.

"Anak, kau beriatirahatlah, ada ibumu di tempat ini, mungkin tak akan ada orang lain lagi yang berani mengganggu dirimu---". Tang Thong terasa didalam hatinya penuh dengan kata2 yang akan diucapkan keluar, tetapi untuk sesaat dia tidak mengetahui harus bagaimana baiknya untuk mengatakan keluar, terpaksa panggilnya.

"Ibu---". Kemudian dia menutup mulutnya lagi tak mengucapkan sepatah katapun juga, Ujar Tang Loo-thay.

"Kau janganlah takut, ceritakanlah dengan cermat kisah yang kau alami kepada ibumu". Tang Thong termenung sejenak, kemudian ujarnya.

"Anak menerima perintah melakukan perjalanan menuju kearah Timur----"

Lam Kong Hujien tertawa dingin, dan memotong perkataaan dari Tang Thong yang belum selesai diucapkan itu, ujarnya.

"Jian berbicara secara detnikian, bukankah malah akan305 menghilangkan waktu yang berguna bagi percakapan antara kalian anak dan ibu dalam urusan sebenarnya, maksudku adalah lebih baik kalian ibu dan anak membicarakan urusan selanjutnya dari kalian!". Tang Loo-thay menolehkan wajahnya memandang, tampak wajah dari Lam Kong Hujien pada saat itu tetah diliputi oleh hawa hitam yang sangat tebal sekali, agaknya dia telah mengerahkan seluruh tenaga dalamnya keluar tubuh, seluruh tubuhnya dari atas kebawah bagaikan telah dikelilingi oleh suatu hawa hitam, tanpa terasa hatinya menjadi tergerak, diam2 ujarnya.

"Hawa hitam itu agaknya seluruhnya dipancarkan keluar dari dalam tubuhnya, hal ini pastilah merupakan suatu tenaga dalam yang sangat aneh sekali, apabila menanti beberapa saat lagi sehingga seluruh tubuh yang dikelilingi oleh hawa hitam itu makin bertambah banyak, lebih baik sejak sekarang juga mulai turun tangan, kemungkinan masih mendapatkan sedikit kesempatan untuk mencari kemenangan dari dirinya--". Hatinya menjadi bergerak, dengan nada yang rendah ujarnya kepada Tang Thong.

"Anak, kau dengan kencang ikutilah di belakang tubuhku, menanti setelah ibumu menghantam roboh musuh tangguh itu, kita segera meninggalkan tempat ini dan berbicara lagi". Lam Kong Hujien mendadak tertawa besar, suaranya tinggi melengking menyakitkan telinga, suara pantulan dari dinding setempat itu penuh dengan suara tertawa besar yang tinggi melengking tersebut. Tang Loo thay diam2 mengerahkan hawa murninya, dengan keras bentaknya.

"Coba terimalah satu kali serangan tongkatku ini". Tongkat bambunya diulurkan menotok kearah depan. Sepasang alis Lam Kong Hujien dikerutkan, dengan sangat ringan sekali dia melayang menghindari serangan tersebut dan berdiri sejauh beberapa kaki jauhnya dari tempat semula, dengan dingin ujarnya.

"Apabila kau sukar sekali untuk menahan serangan sebanyak sepuluh jurus dariku, lebih baik gunakanlah senjata rahasia beracun dari keluarga Tang kalian yang telah menggetarkan dunia kangouw itu!". Ujar Tang Loo thay.

"Aku tidak percaya kalau terdapat urusan seperti itu". Tongkat bambunya digetarkan kemudian disabetkan dengan mendatar. Ujar Lam Kong Hujien.

"Kalau kau rak percaya bolehlah coba2". Tongkar bambunya melancarkan satu kali serangan menyambut datangnya serangan. Kedua orang itu sama-sama menggunakan senjatanya dengan tongkat bambu, sekali bergebrak segera terdengar angin tajam yang306 menyambar memenuhi ruangan itu, Tang Loo-thay terasa pergelangan tangan kanannya menjadi kaku, sedang tongkat bambu ditangannyapun hanpir2 terlepas dari tangannya, tanpa terasa hatinya menjadi sangat terperanjat, diam2 batinnya.

"Tenaga dalam yang dimiliki orang ini sungguh sangat tinggi sekali, dan selama hidupku belum pernah menjumpai seperti hal ini -------". Pada saat dia termenung itu, Lam Kong Hujien telah menggerakkan tongkat bambunya balas melancarkan serangan, dengan menggunakan jurus "Thay San Yah Tiog"

Atau gunung Thaysan ambruk menyabet dengan hebatnya.

Jurus ini merupakan suatu jurus yang sangat biasa sekali, tetapi ketika dilancarkan ditangan Lam Kong Hujien kebebatannya ternyata sangat diluar dugaan, goyangan dari tongkat bambu itu segera memancar ber pulub2 bayangan bambu sekaligus, bagaikan secara diam2 telah mengadakan perubahan yang sangat banyak sekali.

Tang Loo thay sering kali mengadakan pertempuran hebat sehingga pengalaman di dalam menghadapi musuh telah sangat luas sekali, didalam hati pikirnya, apabila dia menghindar dari serangan tongkat ini, segera dia akan kehilangan kedudukan yang bagus, dan dengan cepat mungkin jatuh di bawah angin, terpaksa dengan mengeraskan kepalanya dia mengangkat tongkat bambu nya untuk memunahkan serangan tersebut.

Dua buah tongkat bambu itu sekali lagi terbentur satu sama lainnya, tangan Tang Loo thay terasa menjadi tergetar dengan hebatnya, dua buah tongkat itu segera nempel menjadi satu, setelah bertahan beberapa saat kemudian, agaknya Tang Loo thay telah tidak kuat untuk bertahan lebih lama lagi, tongkat bambu ditangannya yang dilintangkan kedepan itu dengan per lahan2 tertekan kebawah makin lama makin rendah.

Pada saat itu, seluruh ingatan dari Tang Thong telah menjadi sadar benar2, nampak tenaga dalam dari ibunya tidak kuat untuk menahan serangan serta tekanan dari tenaga dalam pihak lawan yang demikian sempurnanya itu, sehingga tongkat bambu ditangannya dengan perlahan2 tertekan turun kebawah, dalam hatinya menjadi sangat ribut sekali, tetapi diapun tidak mengetahui harus bagaimana turun tangan untuk memberikan pertolongannya, saking cemasnya keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya.

Tang Loo thay agaknya telah sadar kalau dirinya tak mempunyai daya lagi untuk memunahkan serangan dari pihak lawan, tongkat bambunya mendadak ditekan kebawah dengan menggunakan kesempatan ini tongkat bambunya digeserkan keatas tongkat pihak lawanya dengan cepat mengundurkan dirinya dua langkah kebelakang.

Dengan dingin ujar Lam Kong Hujien.

"Nama besar dari Tang Loo-thay dari daerah Shu Cho sungguh tak307 bohong". Tongkat bambunya disabetkan kedepan dan menyapu kearah kiri kemudian balik menerjang kekanan, didalam sekejab mata telah melancarkan serangan gencar sebanyak lima jurus lebih. Kelima jurus itu seluruhnya dilakukan dengan sangat cepat bagaikan kilat, didalam satu kali napas saja seluruhnya telah dilancarkan keluar, bagaikan dilancarkan secara berbareng, Tang Loo thay segera terdesak dan berturut turut mundur kebelakang sebanyak beberapa tindak,sambil menghindar dan dengan seluruh tenaganya memunahkan barulah dia berhasii dengan selamat menghindarkan dirinya dari lima serangan gencar yang sangat hebat itu. Lam Kong Hujien menarik kembali tongkat bambunya, dengan dingin ujarnya.

"Apabila kau tidak mau menggunakan senjata rahasiamu, aku kira kau untuk selamanya tak akan ada lagi kesempatan untuk menggunakannya". Setelah bergebrak beberapa jurus, ketinggian hati dari Tang Loo- thay telah lenyap, dia tahu bahwa apa yang diucapkan olehnya itu tidaklah berbohong, segera dia tidak memaksa lagi, dengan nada yang sangat serius ujarnya.

"Berhati hatilah". Pergelangan tangan kirinya disambitkan, terlihat sekumpulan jarum yang halus bagaikan bulu itu dengan disertai oleh sinar yang keperak perakan telah memancar keluar dan menyerang daerah sekitar dua kaki lebih. Pada jarak yang tidak sampai lima kaki saja itu, sekalipun orang yang memiliki ke pandaian ilmu meringankan tubuh yang bagaimana sempurnanyapun juga sukar sekali untuk menghindarkan dirinya, Tang Loo-thay yang melihat akan hal ini dalam hatinya menjadi agak tegang, diam2 pikirnya.

"Sekalipun kau kepandaian silat yang bagaimana tingginyapun, juga akan sukar sekali untuk menghindarkan diri dari serangan jarum beracun yang aku lancarkan sekaligus ini". Tetapi siapa tahu urusan ternyata terjadi jau diluar dugaan Tang Loo thay sendiri, jarum2 beracun yang kecilnya bagaikan bulu itu tampak sebagian besar telah menempel pada tubuh Lam Kong Hujien, tetapi ternyata dia sedikit bergerakpun tidak. Senjata rahasia dari keluarga Tang macamnya sangat banyak sekali, tetapi seluruhnya telah direndam satu persatu didalam ramuan racun yang sangat dahsyat, selain obat penawar racun yang dibuat oleh keluarga Tang sendiri, didalam dunia ini tak ada obat penawar lainnya, ada beberapa macam senjata rahasia yang beracun sangat hebat begitu bertemu dengan darah segera akan mengalami kematian, orang2 yang telah terkena senjata rahasia tersebut didalam ratusan tindak kemudian308 segera akan mengalami kematiannya, sedang apabila menelan pil penawarnya sedikit terlambatpun juga tak mungkin akan dapat tertolong lagi, oleh karena ini selama ratusan tahun ini orang2 yang menggunakan senjata rahasia tak seorangpun yang dapat menandingi kehebatan dari keluarga Tang, jarum beracun yang sangat halus ini merupakan salah satu dari tiga macam dari senjata rahasia tak bersuara yang mengandung racun yang paling dahslat, selama hidupnya Tang Loo thay jarang sekali menggunakan benda tersebut, kini musuh tangguh berada didepan mata terpaksa melanggar kebiasaan dia menggunakan senjata tersebut, tetapi siapa nyana ternyata seluruh senjata tersebut bagaikan batu kerikil yang tenggelam didalam samudra, seluruhnya tak terdapat gerak gerik sedikitpun juga. Terdengar Lam Kong Hujien tertawa terkekeh kekeh, ujarnya.

"Aku akan membiarkan kau melihat kehebatan tersebut". Tubuhnya digetarkan, jarum beracun yang sangat halus itu segera berceceran jatuh keatas tanah dari dalak bajunya. Dalam hati Tang Loo thay merasa tergetar, diam2 pikirnya.

"Waktu aku melancarkan senjata rahasia ini telah menggunakan tenaga yang sangat besar sekali, sekalipun dia memiliki hawa khiekang yang melindungi tubuhnya juga sulit untuk menahan seluruh senjata rahasia beracun yang sangat halus itu, nenek tua itu ternyata tidak sampai terluka oleh senjata rahasia ini". Ketika dia memandang dengan cermat, tampak baju yang dipakai olehnya itu seluruhnya telah melembung menjadi besar. sedang senjata rahasia yang dilancarkan olehnya itu seluruhnya telah menempel diatas bajunya yang melembung itu. Sikap serta gerak gerik dari Lam Kong Hujien mendadak berubah menjadi lunak dan ramah, sambil tersenyum ujarnya.

"Aku mengingat akan kedudukan serta tingkatanmu, sehingga tidak ingin dengan menggunakan kekerasan untuk mendesak dirimu, sehingga tadi aku bertaruh dengan dirimu, kini aku teiah memperlihatkan ilmuku kepadamu untuk menambah pengalaman, sehingga kau dapat mengaku kalau dengan hati yang puas, dan dengan sendirinya memasuki keluarga Lam Kong kami, sekarang kau seharusnya telah menjadi paham bukan, jangan dikata kau, sekalipun jago2 berkepandaian tinggi didalam dunia kangouw pada saat ini, orang yang dapat melawan diriku, aku kira sukar sekali untuk mencari orang nya---.----"

Dia berhenti sejenak, suaranya mendadak berubah menjadi sangat keren, ujarnya.

"Waktu yang ditetapkan telah berlalu kaupun harus melaksanakan seperti apa yang telah kau ucapkan tadi------"

Dia menoleh memandang kearah wanita berbaju putih itu sekejab kemudian lanjutnya.

"Shu Giok bawa kemari obat pemabuk hati".309 Dengan cemas ujar Tang Loo thay.

"Tahan-----". Lam Kong Hujien dengan sangat gusar membentak.

"Bagaimana? apakah kau telah menyesal? haruslah kau ketahui bahwa aku dengan melihat pada kita sama2 sebagai wanita barulah mengingkari kebiasaan untuk meladeni dirimu, kalau tidak aku akan menyuruh kau untuk merasakan pendritaan ditotok urat nadinya ----"

Ujar Tang Loo-thay.
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Senjata rahasia dari keluarga Tang mempunyai berpuluh puluh macam banyaknya, tadi yang aku gunakan juga tak lebih baru semacam saja, bagaimana dapat dihitung". Lam Kong Hujien tertawa dingin, ujar nya.

"Aku sebenarnya masih ingin mempelajari dan melihat keluarga Tang kalian itu sebenarnya mempunyai berapa macam senjata rahasia beracun yang diandalkan, hanya sayang aku tidak memiliki waktu yang demikian banyaknya untuk mengurusi hal tersebut, kau kalau memangnya mempunyai keinginan untuk mengingkari perjanjian itu, aku terpaksa harus menggunakan tangan keji untuk membereskan dirimu". Pada saat ini Tang Loo-thay bukan saja telah tidak berani menaruh rasa memandang rendah pada pihak musuh, bahkan didalam hatinya dia memahami dengan jelas bahwa pertempuran sengit ini kesempatan untuk merebut kemenangan dari dirinya sangatlah tipis sekali, jika dilihat keadaan didepan matanya, terpaksa hanya berusaha untuk menghantar putra kesayangannya keluar dari tempat yang bahaya ini, serta mengharapkan kawan2 sejalan yang bersembunyi didalam ruangan batu itu mau turun tangan memberikan bantuannya. Tetapi dua buah urusan ini sukar sekali untuk dilaksanakan, satu2nya jalan bagi dirinya ialah menerima tawarannya masuk menjadi anggota dari Chiet Cap Jie Sha itu seperti syarat yang ditetapkan untuk membebaskan putranya, atau jalan lainnya ialah membocorkan rahasia bahwa didalam ruangan itu masih terdapat orang lain yang bersembunyi didalamnya membuat orang dari keluarga Lam Kong itu mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencari. tetapi jika dia berbuat demikian kedudukan, nama serta tingkatannya didalam dunia kangouw akan menjadi cemar---. Untuk sesaat dia entah harus mengucapkan kata2 apa, setelah termenung berpikir keras beberapa saat lamanya juga masih belum mendapatkan cara yang baik untuk berbicara. Lam Kong Hujien agaknya telah tidak sabar untuk menanti lebih lama lagi, dia tertawa dingin, ujarnya.

"Didalam dunia kangouw kau juga dapat dihitung sebagai seorang Ciangbunjin dari suatu perguruan, aku telah sangat menghormati sekali terhadap dirimu, kalau kau memangnya tak mau menyadari kedudukannya sendiri, janganlah menyalahkan kalau aku kurang hormat310 lagi. Tongkat bambunya diangkat dan menotok kearah dadanya, sambil memberi perintah kepada wanita berbaju putih itu.

"Shu Giok, cepat kau tangkap kembali Tang Thong itu". Tang Loo they melintangkan kakinya dua langkah kesamping, dan menghindarkan dirinya dari serangan, sedang tongkat bambu ditangannya dengan secepat kilat menyapu kearah Chang Shu Giok. Chang Shu Giok tertawa dingin, tangannya dikebutkan, dari dalam bajunya mendadak melayang keluar sebuah saputangan putih yang menerjang keatas tongkat bambu ditangan Tong Loo-thay. Tang Loo?thay tidak pernah menyangka kalau serangan yang dilancarkan oleh Chang Shu Giok itu dapat sedemikian cepatnya, ternyata tidak dibawah ilmu silat Lam Kong Hujien sendiri, pergelangan tangannya segera ditekuk menarik kembali tongkat bambunya, tetapi telah terlambat satu tindak, sapu tangan panjang itu telah melibat diatas tongkat bambunya. Tangan kanan Chang Shu Giok segera di tarik kebelakang, tongkat bambu dari Tang Loo?thaypun miring kesamping, Chang Shu Giok dengan meminjam kesempatan ini maju dua langkah kedepan, sedang tangan kirinya mencengkeram kearah Tang Thong. Tana Loo?thay segera balikan tubuhnya akan menolong, tetapi tongkat bambu dari Lam Kong Hujien mendadak dari kejauhan menotok datang dengan hebatnya. Keadaan yang sangat mendesak itu terpaksa membuat dia mau tak mau harus menolong dirinya terlebih dahulu, tangan kirinya segera melancarkan jurus "Fui San Kong Hay"

Atau mendorong gunung mengisi lautan dan mengerahkan seluruh tenaga dalam yang dimilikinya memukul dengan kerasnya keatas tongkat bambu yang menyerang dirinya itu.

Sebagai seorang cingbunjin dari suatu perguruan tenaga dalam yang sudah tentu sangat tinggi sekali, dan melebihi orang iain, Tang Loo?thay yang telah mempunyai nama selama ber puluh2 tahun lamanya didalam dunia kangouw dan menggetarkan seluruh Bu?lim, sudah tentu ilmu kepandaiannya sangat tinggi sekaii, serangannya yang dilancarkan dengan menggunakan seluruh tenaga dalamnya itu kekuatannya melebihi ribuan kati, tongkat bambu ditangan Lam Kong Hujien yang terkena gempuran yang demikian hebatnya segera tergetar dan miring sejauh satu kali lebih.

Tang Loo thay dengan meminjam kesempatan ini merogoh kedalam kantong senjata rahasianya, tangan kirinya diayunkan, segera terlihat sinar keemas emasan beterbangan memenuhi seluruh angkasa.

dan secara berpisah mengancam kearah Chang Shu Giok serta Lam Kong Hujien.

Lam Kong Hujien yang memiliki kepandaian silat yang sangat aneh serta lihai itu sedikitpun tidak menjadi repot dengan senjata rahasia311 beracun yang disebarkan oleh jago dari keluarga Tang yang telah menggetarkan dunia kangouw ini, tetapi sebaliknya Chang Shu Giok menjadi repot tak karuan dan terdesak mundur beberapa kaki jauhnya dari tempat semula oleh sambaran sinar keemas emasan yang menerjang kearahnya itu, segera dia melancarkan suatu pukulan yang dahsyat memukul jatuh jarum2 emas yang menyerang kearahnya.

Didalam sekejab mata itu saja, Tang Loo thay telah berhasil menarik kembali tongkat bambunya, dan berturut turut melancarkan tiga jurus ilmu silat yang sangat aneh sekali mengancam tiga buah jalan darah penting ditubuh Lam Kong Hujien.

Lam Kong Hujien tercawa dingin, ujar "Sungguh bagus serangan ini, aku akan membuat kau kalah dengan hati yang puas".

Tongkat bambunya digetarkan dan balas melancarkan serangan.

Tenaga dalam yang dimiliki sangat tinggi sekali.

gerakan tongkat bambunyapun sangat aneh sekali, sekalipun jurus2 serangan yang sangat biasa dan sederhana apabila dilancarkan ditangannya, kehebatannya sungguh membuat orang menjadi sangat terkejut sekali, tidak sampai lima jurus, telah berhasil mendesak Tang Loo thay didalam bayangan tongkat yang menyambar disekeliling tubuhnya, dan tinggal menunggu dia sekali lagi melancarkan serangan untuk merubuhkan dirinya.

Pada saat itu, Chang Shu Giok pun telah bergebrak dengan Tang Thong, tenaga dalam yang dimiliki Chang Shu Giok telah menjadi kesempurnaan, perubahan jurus2nyapun sangat aneh sekali, Tang Thong sebenarnya telah sangat berat sekali untuk mermberikan perlawanannya, apalagi dia sadarkan dirinya belum lama, sehingga tenaga didalam tubuhnya belum pulih seluruhnya, baru saja bergebrak sebanyak tiga jurus, dia mulai merasakan tidak tahan lagi.

Didalam pertempuran yang amat sengit itu, mendadak Chang Shu Giok melancarkan serangan totokan yang sangat gencar, Tang Thong tak sanggup untuk memunahkan serangan tersebut, dengan cepat jalan darah "Cian Ching Hiat"nya tertotok, dan segera rubuh keatas tanah.

Seorang pelayan kecil berbaju hijau dengan tergesa gesa lari mendatang, dan menyeret pergi tubuh Tang Thong.

Tang Loo thay nampak putra kesayangannya telah ditawan oleh orang, didalam hatinya merasa sangat chawatir sekali, tetapi dia sendiripun pada saat itu terkurung rapat2 oleh bayangan tongkat yang dilancarkan oleh Lam Kong Hudien, dan terkurung di tengah tengah kalangan, jangan dikata turun tangan untuk memberikan pertolongan kepada putra kesayangannya, sekalipun untuk menjaga keselamatan dirinya saja telah merasa sangat sulit sekali.

Saking sedihnya pikirannya menjadi ber cabang, sedang gerakan tungkat bambunyapun menjadi perlahan, dan berhasil terkena pukulan yang dilancarkan oleh Lam Kong Hujien dengan merendah.312 Mendadak Tang Luo thay mengayunkan tangan kirinya, dengan gerakan yang sangat cepat sekali menerima serangan telapak yang dilancarkan oleh Lam Kong Hujien itu.

Lam Kong Hujien tertawa dingin, diam2 dia mengerahkan hawa murninya, sedang tenaga pada telapak tangannyapun ditambah dengan dua bagian.

Pada saat kedua telapak tangan itu hampir bersentuhan satu sama lainnya, mendadak Lam Kong Hujien dengan cepat menarik kembali telapak tangannya dan mengundurkan dirinya kebelakang.

Ketajaman dari sinar matanya melampaui orang lain, pada saat tetapak tangan kedua orang itu hampir saja bersentuhan satu sama lainnya, mendadak dia melihat bahwa pada telapak tangan Tang Loo-thay itu memancarkan sinar yang sangat dingin sekali, sehingga dengan rasa yang sangat terkejut menarik kembali telapak tangannya.

Kiranya ketika Tang Loo?thay melibat keadaan situasi hari ini telah sukar sekali untuk meninggalkan ruangan batu itu dengan hidup2, terpaksa dia mencari suatu kesempatan yang baik untuk melukai satu dua orang sehingga dapat menarik kembali uang pangkalnya, dengan diam2 dia mengambil keluar dua buah jarum perak yang telah di rendam didalam racun yang sangat ganas dan dicekal ditangan kirinya menantikan ke sempatan yang baik.

Tetapi Lam Kong hujien memiliki ketajaman mata yang sangat mengejutkan hati orang, dan dapat meneliti sesuatu dengan sangat cermat sekali, membuat rencana yang telah disusun dengan sangat masak itu menjadi gagal, dengan cepat dia menarik kembali telapak tangannya dan melintangkan tongkat bambunya kedepan kemudian menyapu ketubuh musuh.

Didalam hati Tang Loo thay mengetahui bahwa dirinya sangat sukar sekali untuk melawan Lam Kong Hujien yang memiliki tenaga dalam yang telah mencapai pada taraf kesempurnaan, tadi pada waktu bergebrak sebanyak dua jurus dengan Chang Shu Glok pun dia telah merasa bahwa bukan saja nenek tua itu memiliki kepandaian silat yang tinggi, sehingga dirinya sukar untuk memberikan perlawanan, sekalipun wanita cantik yang memakai baju berwarna putih inipun semuanya memiliki kepandaisn silat yang sangat tinggi, apabila harus bergebrak dengan mereka juga belum tentu mempunyai pegangan untuk mencapai kemenangan, oleh karena itu segera dia mengambil sesuatu keputusan didalam hatinya, diam2 pikirnya.

"Kalau memangnya tidak mempunyai kesempatan untuk didunia ini lebih lama lagi, mengapa tidak dengan sekuat tenaga mengobrak abrik tempat ini terlebih dahulu, kelihatannya orang2 yang berada didalam peti mati didatam ruangan batu ini semuanya merupakan orang2 yang masih hidup dan disimpan didalam ruangan dingin, mengapa aku tidak membuka tutup dari peti2 mati ini??---".313 Pada saat hatinya menjadi berputar, mendadak terdengar beberapa kali suara suitan yang nyaring sekali berkumandang datang dari sudut ruangan batu itu. Beberapa lentera yang tergantung didalam ruangan itu segera dipadamkan, dalam sekejab mata saja, ruangan tersebut kembali menjadi gelap gulita tak nampak apa2 lagi. Tang Loo thay dengan menggunakan seluruh tenaga yang dimiliki memunahkan serangan tongkat bambu yang disapukan secara mendatar oleh Lam Kong Hujien, sedang tubuhnya meloncat dan berkelebat menuju kebelakang peti mati yang dijajarkan itu. Terdengar Lam Kong Hujien dengan sangat dingin sekali terkekeh kekeh, suara itu memantul didalam ruangan batu itu dan memekikkan telinga, sungguh sangat mengerikan. Tang Loo thay dengan meminjam kesempatan ini mengambil segenggam senjata rahasia dan dilancarkan dengan sangat hebat kearah Lam Kong Hujien serta Chang Shu Giok. Putra kesayangannya ditawan, didalam hatinya dia merasakan sangat sedih sekali, sejak tadi dia telah memunyai niat untuk mengadu jiwa dengan mereka, dengan meminjam saat lentera itu menjadi padam sehingga suasana didalam ruangan itu menjadi gelap gulita, dia mengayunkan tangannya melancarkan senjata rahasia yang sangat halus dan beracun, pada saat dilancarkan keluar tak mengeluarkan suara sedikitpun juga, bahkan kata2 peringatanpun tidak di ucapkan keluar, agaknya ia memang mempunyai niat untuk melukai orang2 dari keluarga Lam Kong itu dibawah senjata rahasianya. Tetapi siapa tahu nenek tua berambut putih ternyata mempunyai ilmu yang sungguh diluar dugaan, didalam ruangan batu yang gelap gulita itu mendadak terdengar suara tertawa kalap yang menggetarkan hati setiap orang, kemudian diikuti dengan secara tak mengeluarkan suara sedikitpun mengerahkan hawa murninya, senjata rahasia yang dilancarkan oleh Tang Loo thay itu seluruhnya telah berhasil digetarkan hingga tersebar keseluruh penjuru dari ruangan tersebut. Pengerahan hawa murni itu sekalipun dilakukan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun itupun juga, tetapi Tang Loo thay telah merasakan kehebatan dari tenaga dalam tersebut, terhadap kesempurnaan yang dicapai oleh Lam Kong Hujien didalam tenaga dalamnya itu dia merasa sangat terkejut bercampur memujinya. Orang2 dari Keluarga Lam Kong sekalipun seluruhnya terdiri dari kaum wanita saja tetapi setiap orang ternyata mempunyai hati yang sangat tenang sekali, keempat buah lentera ber sama2 menjadi padam seluruhnya, hal ini membuktikan kalau orang yang memadamkan lentera itu memiliki kepandaian yang sangat tinggi, didalam sekejap mata dapat sekaligus memadamkan empat buah lentera, hal ini mungkin dilakukan oleh seorang saja, tetapi orang2 dari keluarga Lam Kong ternyata314 sedikitpun tidak menjadi terperanjat bahkan berteriak kagetpun tidak, agaknya dari pihak mereka sedikitpun tidak nampak gerak gerik yang sangat bingung dan kalut, hanya terdengar suara aneh dari Lam Kong Hujien yang berkumandang tak henti2nya didalam ruangan batu tersebut. Suara tertawa aneh itu mendadak menjadi berhenti, ruangan batu yang penuh dengan peti2 mati itu kembali berubah menjadi sangat sunyi sekali. Tang Loo-thay dengan perlahan2 menggeserkan tubuhnya berjalan mendekati Pauw Fang, dengan mengerahkan ilmu menyampaikan suara ujarnya.

"Orang yang bersembunyi didalam kegelapan kini telah turun tangan, hanya tidak tahu orang yang datang itu siapakah". Pauw Fang dengan perlahan menggoyangkan tangannya, sepatah katapun tak diucapkan keluar. Kiranya dia menguatirkan tenaga dalam yang dimilikinya tidak terlalu tinggi, sehingga di dalam ruangan baru yang sangat sunyi senyap ini sampai mengeluarkan suara, hal itu bukankah hanya memberitahukan kepada musuh tempat persembunyian dirinya, oleh karena itu dia tak berani membuka mulut secara sembarangan. Dia dengan mata kepalanya sendiri telah melihat keadaan pada waktu Tang Loo thay bergebrak dengan orang2 dari keluarga Lam Kong, tenaga daian dari Lam Kong Hujin sudah tentu dirinya tak mungkin dapat melawannya, asalkan dirinya memperlihatkan tempat persembunyiannya, nyawanya sendiri sukar sekali untuk dipertahankan lagi. Kesunyian yang amat sangat ini berlangsung selama seperminum teh lamanya, didalam ruangan batu itu mendadak muncul suatu sinar api yang memecahkan kegelapan yang mencengkam ruangan tersebut. Ketika Tang Loo thay mengalihkan pandangan matanya, tampak Lam Kong Hujien dan Chang Shu Giok telah mengundurkan dirinya kedepan pintu ruangan batu tersebut, hal ini memperlihatkan bahwa orang-orang dari keluarga Lam Kong itu telah mermpunyai niat untuk meningalkan ruangan tersebut. Ternyata tidak salah lagi, Lam Kong Hujien mengangkat tongkat bambu ditangannya dengan dingin dan keren ujarnya.

"Kalian kalau memangnya tidak mempunyai niat untuk bertemu muka dengan diriku akupun tidak ingin untuk main paksa, pintu besi yang menutup ruangan batu itu ini sangat tebal sekali, kecuali diantara kalian ada orang yang membawa pedang pusaka yang dapat memotong emas dan batu dengan mudah, apabila kalian ingin menembuskan pintu besi yang menutupi ruangan ini tanpa benda yang sangat tajam, tak dapat diragu2kan lagi kalian sedang bermimpi disiang hari, orang2 yang tersimpan didalam peti2 mati didalam ruangan batu ini, seluruhnya merupakan orang2 yang mempunyai nama kedudukan yang sangat tinggi didalam dunia kangouw, mereka telah terkena totokan empat tempat315 jalan darah yang aneh dengan menggunakan ilrmu tunggal yang telah lama hilang dari dunia kangouw, dan sejak lama telah melupakan segala sesuatu sekalipun dirinya ataupun suhu dan orang tuanya sendiripun mereka telah tak mengenal seluruhnya, kecuali kalau meneguk cairan "Seng Sin Tong"

Dari keluarga Lam Kong kami sehingga untuk sementara dapat mengingat kembali ingatannya, didalam dunia ini tak ada obat lain lagi yang dapat menolongnya, orang2 itu telah menghilangkan tenaga yang sangat besar dari keluargaku untuk mengundangnya datang kemari, kemungkinan sekali diantara orang2 yang demikian banyaknya itu terdapat suheng, Sute, murid atau putra putri kalian? -- ?".

Dia tertawa dingin dengan sangat seram sekali, kemudian lanjutnya lagi.

"Tetapi orang2 itu seluruhnya telah menjadi anak buah dari keluarga Lam Kong kami, atau kecuali sebelum mereka digunakan olehku seluruhnya, kalian dengan cepat membunuh mati seluruh orang yang berbaring didalam peti2 mati didalam ruangan batu ini". Tang Loo-thay dengan diam2 memperhatikan keadaan disekitar tempat itu, tetapi tetap tak terdengar suara sahutan. Kiranya, Tang Loo thay ingin dengan cepat menemui orang yang menyembunyikan dirinya didalam ruangan batu itu, apabila merupakan jago berkepandaian tinggi di dalam dunia kangouw, dapatlah diajak untuk bekerja sama melawan musuh sehingga dapat menolong nyawa dari putra kesayangannya. Sepasang mata dari Lam Kong Hujien dengan tajam menyapa sekejap kearah seluruh ruangan itu. tampak tak seorangpun yang munculkan dirinya, segera dia mengangkat tangannya memberi tanda, ujarnya.

"Perkataan yang hendak aku ucapkan telah selesai, aku akan mengundurkan diri terlebih dahulu". Dengan langkah yang lebar dia berjalan kearah luar. Tampak sinar api berkelebat kemudian lenyap dari pandangan, orang2 dari keluarga Lam Kong ternyata benar2 mengundurkan diri seluruhnya dari ruangan batu itu dua buah pintu besi yang sangat berat itu dengan perlahan-lahan menutup kembali. Ruangan batu itu kembali lagi menjadi sangat gelap sekali, sebuah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali berkelebat keluar dari belakang peti2 mati yang sangat banyak itu, dan melompat kesisi pintu besi dari ruangan tersebut. Tang Loo thay sekalipun tak dapat melihat dengan jelas bentuk serta wajah dari orang itu didalam ruangan yang demikian gelapnya itu, tetapi bayangan manusia yang berkelebat itu dia dapat melihatnya dengan jelas. Tampak orang itu menempelkan telinganya keatas pintu besi tersebut dan mendengarnya beberapa lama kemudian baru ujar nya.316

"Telah pergi jauh!". Dari belakang deretan peti2 mati yang sangat banyak itu mendadak muncul pula dua orang, dan ber-sama2 menggerakkan langkahnya berjalan kearah pintu dari ruangan batu itu. Tang Loo thay dengan cepat melompat keluar dari tempat persembunyiannya, sambil merangkap tangannya, ujarnya.

"Untung tadi mendapatkan pertolongan yang diberikan oleh saudara sekalian, sehingga aku dapat terhindar dari kesukaran, aku disini mengucapkan terima kasih terlebih dahulu". Setelah mengalami pertempuran yang sengit tadi, sifat2 yang angkuh dari biasanya kini telah hilang lenyap tanpa bekas lagi. Ketiga orang itu semuanya memakai kain hitam untuk menutupi kepalanya, dua orang diantaranya memakai baju kasar yang sangat singsat, sedangkan yang satunya lagi memakai baju hweesio berwarna putih keabu abuan. Tampak orang yang memakai baju hweesio berwarna putih itu merangkap tangannya sambil sahutnya.

"Nama dari Li sicu telah terkenal diseluruh dunia kangouw, pinceng telah lama mendengarnya!". Diam2 Tang Loo thay membatin.

"Kiranya tak salah lagi adalah seorang hweesio, entah bagaimana dapat berjalan ber sama2 dengan dua orang yang memakai pakaian rakyat biasa ini??"

Dia menghela napas panjang2, ujarnya "Sungguh menyesal sekali, apabila bukannya thaysu turun tangan memberikan bantuannya, aku sejak tadi mungkin telah mengalami kematiannya ------". Dia berhenti sejenak, kemudian ujarnya lagi.

"Entah sebutan dari Thaysu apakah aku dapat mengetahuinya?". Hweesio itu termeung sejenak, kemudian dengan nada yang rendah sahutnya.

"Pinceng Pek Jien". Tang Loo thay menjadi sangat terkejut sekali, ujarnya. Kiranya adalah ciangbunjien dari Siauw lim Pay, harap memaafkan aku telah berbuat dosa kepada thaysu"

Pek Jien Thaysu dengan perlahan lahan menbuka kain hitam yang menutupi wajahnya, ujarnya.

"Li sicu tak usahlah terlalu sungkan2". Sepasang sinar mata dari Tang Loo thay berputar dan memandang dengan tajam ke arah dua orang lelaki yang memakai pakaian kasar itu, didalam hati diam2 dia merasa tak enak, entah mengapa ciangbunjin dari Siauw lim Pay ini dapat berjalan ber sama-sama dengan dua orang lelaki yang memakai pakaian rakyat biasa ini. Terdengar dari sisi sebuah peti mati ber kumandang datang suara317 tertawa yang sangat ringan sekall, ujarnya.

"Thaysu selamat bertemu kembali!". Pek Jien Thaysu merangkap tangannya sambil membungkukkan tubuhnya, tanyanya.

"Apakah Sian Ceng Too heng??". Seorang yang memakai pakaian toosu dengan langkah yang sangat perlahan sekali berjalan keluar, ujarnya.

"Memang pinto adanya, sungguh tak disangka thaysupun ternyata dengan berangkat sendiri menuju kedalam perkampungan keluarga Lam Kong ini". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Kemunculan dari Too heng membuat pinceng merasa diluar dugaan sama sekali". ********* ** BAGIAN KEDELAPAN BELAS ** Tang Loo?thay sungguh tidak pernah menyangka kalau didalam ruangan batu yang demikian menyeramkan itu ternyata berturut turut dapat muncul ciangbunjin dari Siauw-lim serta Butong dua buah partai besar pada saat itu! untuk sesaat, membuat dia menjadi bingung apa yang harus diucapkan keluar. Sian Ceng Tootiang merangkap tangannya didepan dadanya, sambil tertawa ujarnya kepada Tang Loo thay.

"Jien Bu Sim dengan diam2 memberikan nasehat kepada Loo thay dan dengan diam2 pula membuat pinto menjadi timbul semangatnya, sehingga membuat pinto mau tak mau harus melakukan perjalanan berangkat keperkampungan keluarga Lam Kong ini". Pek Jien Thaysu yang mendengar akan hal itu menjadi tertegun tanyanya .

"Jien Bu Sim ?". Ujar Sian Ceng Tootiang.

"Seorang pemuda berbaju hijau yang sangat dingin sekali sikapnya, tetapi mempunyai semangat yang menyala-nyala didalam membela keadilan memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi sekali, dan tak menentu arah tujuannya, gerakannya bagaikan burung bangau liar, dia setiap waktu mungkin akan dapat berkunjung, tetapi apabila hendak pergi mencari dia. keadaan itu jauh lebih sukar daripada untuk menuju kelangit". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Pincengpun dikarenakan dia yang memberikan semangat sehingga berangkat kemari"318 Ujar Sian Ceng Tootiang pula .

"Kita telah menemui suatu peristiwa aneh dan sangat berbahaya sekali bagi keselamatan dunia kangouw, dapatlah dihitung bahwa perjalanan kita kali ini tidak sia2 belaka". Pek Jien Thaysu dengan perlahan-lahan menganggukkan kepalanya, sahutnya . Keluarga Lam Kong berturut-turut selama lima turunan seluruhnya telah menemui kematiannya dengan sangat misterius sekali, pinceng masih mengherankan mengapa tidak mendengar gerakan dari mereka untuk melakukan pembalasan dendam atas kematian tersebut, tetapi sungguh tak kusangka kalau gerakan untuk pembalasan dendam dari mereka itu sejak berpuluh puluh tahun yang lalu telah dipersiapkan dengan sangat cermat sekali, bahkan sangat kejam dan mengerikan sekali, dan merupakan suatu peristiwa yang sebelumnya belum pernah aku menjumpainya--- --". Sinar matanya berputar dan menyapu sekejap kearah peti2 mati yang dijajarkan dengan sangat rapi didalam ruangan batu itu, kemudian lanjutnya lagi.

"Didalam peti2 mati ini, entah telah berisikan orang2 macam apa saja??". Ujar Sian Ceng Tootiang.

"Peristiwa yang sangat semua kecil, tak dapat terlalu memandang ringan kepada pihak musuh, dan peti2 mati ini kita harus membukanya untuk melihat apakah sebenarnya isinya". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Untuk melihatnya memang kita harus melihat, hanya didalam ruangan yang sangat gelap gulita seperti benteng hantu ini, sekalipun kita telah membuka seluruh peri2 mati itu juga tak berdaya untuk melihatnya dengan jelas wajah2 dari mereka2 itu, dan tak dapat pula untuk mengenal siapa sebenarnya mereka2 itu-- --". Pauw Fang yang sejak tadi berdiri terus disamping itu, mendadak memotong percakapan itu, ujarnya.

"Membutuhkan sinar apikah, hal itu sangar mudah sekali". Tangan kirinya mengambil keluar kurek api sedang tangan kanannya mengambil keluar sebuah sapu tangan putih yang dilipat dengan sangat baik untuk dibuat menjadi sebuah sumbuh lampu, kemudian dengan sangat cepat disulutnya sumbu tersebut. Ruangan batu yang gelap gulita itu segera terlihat sinar api yang berkelebat menerangi ruangan tersebut. Sian Ceng Toatiang menoleh memandang sekejab kearah Pauw Fang, kemudian ujarnya "Kita menyuiut obor ini, bukankah malah akan mengejutkan orang2 dari kelurga Lam Kong saja". Pek Jien Thaysu menghela napas, ujar nya.319

"Jika diliaat dari keadaan serta situasi dihadapan mata kita semua, aku kira tak dapat terhindar lagi akan terjadi suatu pertempuran yang sangat sengit". Ujar Sian Ceng Tootiang pula.

"Ketika pinto tadi menyembunyikan diri untuk melihat, kehebatan dari kepandaian silat yang dimiliki oleh Lam Kong Hujien itu sungguh sangat diluar dugaan, sekalipun beberapa wanita berbaju putih itupun, aku kira seluruhnya kepandaian silat yang sangat tinggi, apabila kita harus bergebrak satu lawan satu pinto merasa bahwa kita bukanlah merupakan lawan mereka?". Mendadak terdengar Pauw Fang dengan dingin mendengus, terlihat dia dengan sangat hebat melancarkan serangan. Ketika semua orang menolehkan kepalanya memandang, tampak seorang lelaki berpakaian hitam mendadak meloncat keluar dan berdiri diatas tanah,serangan hebat yang dilancarkan oleh Pauw Fang itu sekalipun dengan cepat mengenai tubuh dari orang lelaki berbaju bitam itu, tetapi ternyata orang itu bagaikan tak pernah melihat dan merasanya sama sekali. Kiranya, pada saat Lam Kong Hujien mengundurkan diri dari ruangan batu itu, sekalian membawa pergi tubuh Tang Thong, sedang orang lelaki berbaju hitam itu sebaliknya diseret keluar dan ditinggalkan begitu saja. Orang berbaju hitam itu sebenarnya setengah duduk setengah berbaring terlentang diatas tanah, kini mendadak dia meloncat bangun dan berdiri tegak. Pauw Fang yang telah bertahun tahun lamanya berkelana didalam dunia kangouw, di dalam hatinya sejak tadi telah bercuriga terhadap Tang Loo thay yang meninggalkan orang berbaju hitam ini pastilah mempunyai kegunaan yang lain, oleh karena itu dia selalu dengan diam2 dan sangat berhati hati sekali memperhatikan segala gerak geriknya, ketika dia nampak dia meloncat bangun dan berdiri tegak, segera dia dengan hebat melancarkan serangan kearahnya. Tampak orang berbaju hitam itu menggerakkan seluruh tangan dan kakinya, sedang sepasang sinar matanya dengan tajam memperhatikan beberapa orang itu, dengan langkah yang sangat perlahan berjalan mendatang. Dibawa sorotan sinar obor yang remeng2 tampak wajahnya sangat pucat pasi, sedikitpun tak nampak darahnya, sepasang matanya bulat melotot keluar, rambutnya yang panjang terurai tak karuan, sikap serta gerak geriknya sungguh sangat menakutkan sekali. Jarak antara Sian Ceng Tootiong dengan orang berbaju hitam itu paling dekat, dan pertama tama pula dia yang diarah, tampak orang berbaju hitam itu berjalan tepat menuju kehadapannya. Sian Kong Tootiang mendadak menggeserkan langkah kakinya dua320 langkah kedepan dan menghalang dihadapan tubuh Sian Ceng Tootiang, sambil membalikkan tangannya mencabut keluar pedang panjang yang tersoren pada punggungnya, terlihat suara sinar keperak perakan berkelebat diangkasa, dengan nada yang gusar bentaknya.

"Senjata tajam tak bermata, apabila kau tidak menghentikan langkah kakimu lagi, janganlah menyalahkan kalau pedang panjang ditangan pinto ini tak mengenal ampun lagi!". Orang berbaju hitam itu bagaikan telah mengerti apa yang diucapkan oleh Sian Koang Tootang itu, mendadak dia menghentikan langkah kakinya. Sian Ceng Tootiang mendadak dengan nada yang rendah ujarnya "Sure cepat kau mengundurkan diri, biarlah siauw-heng mencoba bagaimana dengan tenaga dalam serta kepandaian silat yang mereka miliki?". Sahut Sian Koang Tootiang .

"Suheng, urusan yang demikian bahayanya, mana dapat sembarangan menempuh bahaya, biarlah siauw te mencoba swkali tenaga pukulannya!". Sian Ceng Tootiang tertawa ujarnya.

"Kita semuanya telah berhenti ditempat yang keadaannya demikian bahayanya, mana musuh dapat berbicara menempuh bahaya atau tidak". Tubuhnya dimiringkan, dan merebut berdiri dihadapan Sian Koang Too-tiang, tangannya diangkat dan mencengkram kepergelangan kanan dari lelaki berbaju hitam itu. Gerakan dari orang berbaju hitam itu sangat lambat sekali, pergelangan tangan kanannya dengan perlahan ditarik mundur kebelakang, agaknya bersiap hendak menghindarkan diri dari cengkeraman lima jari Sian Ceng Tootiang itu. Tetapi gerakan dari Sian Ceng Tootiang bagaimana cepatnya, dan mana dapat memberikan kesempatan baginya untuk menghindarkan diri, pada saat lima jarinya diputar, dia telah berhasil dengan tepat menyengkeram pergelangan tangan kanannya. Jari dan pergelangan segera bertemu, tiba2 Sian Ceng Tootiang merasa bahwa kulit dari orang itu samar2 membawa bawa yang sangat dingin sekali, tanpa terasa dia menjadi tertegun. Didalam sekejab mata itu pula, gerakan dari orang berbaju hitam itu mendadak berubah menjadi sangat gesit sekali, tangan kirinya diayunkan menepuk kearah dadanya. Kepandaian silat yang dimiliki Sian Ceng Tootiang adalah bagaimana tingginya, apalagi dia telah merebut posisi terlebih dahulu, tetapi dia memangnya mempunyai niat untuk mencoba orang2 yang telah diberi obat2an oleh orang2 keluarga Lam Kong kemudian disimpan didalam peti mati yang terletak didalam ruangan batu yang sangat dingin ini, kepandaian silat serta tenaga dalamnya mempunyai keanehan ,apa321 dan dimanakah terletaknya keanehan tersebut, dia tidaknya mengambil kesempatan ini untuk mencelakakan musuh, kaki kirinya mendadak bergeser kesamping, tiba2 dengan putaran yang sangat lebar dia berhasil menghindarkan diri dari serangan yang dilancarkan oleh lelaki berbaju hitam itu, bersamaan pula dia melepaskan pergelangan tangan kanan dari lelaki berbaju hitam itu, dan melayang mundur kebelakang sejauh empat lima tindak. orang berbaju hitam itu setelah terbentur satu kali dengan jari tangan Sian Ceng Tootiang, gerakannya yang sangat lambat itu mendadak berubah menjadi berkobar2, sepasang tangannya digerakkan dan dengan ganas menubruk kearah Sian Tieng Tootiang. Sian Ceng Tootiang memangnya mempunyai niat untuk mencoba kepandaian silat dari pihak lawan, oleh karena itu dia tidak mau mengerahkan seluruh tenaganya untuk balas melancarkan serangan, hanya dengan gerakannya yang sangat lincah itu menghindar kesamping, dan dengan seenaknya melancarkan satu kali serangan mengancam belakang punggung dari lelaki berbaju hitam itu. Sepasang tangan lelaki berbaju hitam itu diputar sedemikian rupa"

Dengan keras memudahkan serangan telapak tangan yang dilancarkan oleh Sian Ceng Tootiang.

Sian Ceng Tootiang dengan diam2 mengerahkan satu bagian lagi, dan dilancarkan keluar.

Telapak dan tangan kedua orang itu segera terbentur satu sama lainnya, sepasang alis Sian Ceng Tootiang mendadak dikerutkan, diam2 pikirnya.

"Tenaga dalam orang ini sungguh tidak lemah". Ujung bajunya segera dikebutkan, terlihat ujung bajunya berkibar dan menyingkir kesamping. Orang lelaki berbaju hitam itu mendadak berteriak-teriak dengan suara yang sangat aneh, sapasang tangannya bersama sama ditarik kembali, tubuhnya maju kedepan sedang sepasang tangannya sekali lagi diulurkan kedepan melancarkan serangan, gerakannya mirip sekali dengan gerakan seekor kera, ternyata orang itu telah mengerahkan ilmu Tong Pit Sin Cian yang terdiri dari tiga puluh dua jurus. Sian Ceng Tootiang mempunyai hati untuk melihat sekalian asal usulnya, dia hanya menggunakan gerakan tubuhnya yang gesit menghindarkan diri dari serangan tersebut, jubahnya berkibar dan menghindarkan diri dari tengah serangan yang dilancarkan orang berbaju hitam itu, dan tidak membalas serangan lagi. Pek Jien Thaysu sekalian yang melihat pertempuran itu, tampak bahwa gerakan serangan yang dilancarkan orsng berbaju hitam itu ternyata tidak lemah, babkan makin menyerang makin bertambah cepat, sedang kehebatan setiap pukulan dan serangan yang dilancarkan makin lama makin gencar, didalam sekejab mata saja dia telah melancarkan322 tiga empat puluh jurus banyaknya. Sian Ceng Tootiang sambil menghindarkan diri dari serangan yang mengancam dirinya, sambil tertawa ujarnya.

"Ilmu Tong Pit Sin Cian orang itu telah mencapai kesempurnaan delapan bagian saja, apabila bukannya karena plkirannya telah dikuasai oleh obat yang diminumkan oleh orang2 keluarga Lam Kong kepada ini perubahan dari setiap gerakan serangannya akan jauh lebih hebat dan lebih lihay, kemungkinan sekali orang ini adalah anak murid dari Hoo Sian atau Si dewa kera, Ku It Hoa digunung Tiang Pek San, diluar perbatasan". Pada saat dia berbicara sambil tertawa itu, diam2 dia mengerahkan tenaga dalamnya balas melancarkan serangan sebanyak dua kali, terlihat orang berbaju hitam itu segera terdesak mundur sebanyak dua langkah kebelakang. Mendadak terdengar suara yang sangat gemerisik sekali, dua buah pintu dari ruangan batu itu mendadak terpentang dan membuka dengan sendirinya. Lam Kong Hujien yang rambutnya telah berubah menjadi memutih seluruhnya itu dengan mencekal tongkat bambunya berdiri tegak didepan pintu ruangan tersebut. Dua orang wanita cantik yang memakai baju berwarna putih berdiri disebelah kanan dan kiri dibelaknng tubuhnya. Telapak tangan kiri dari Sian Ceng Tootiang mendadak membacok dengan sangat keras sekali, tangan kanannya dengan jurus "Hoa Liong Tian Cing"

Atau menggambar naga menotok mata, terlihat jari tengah dan jari telunjuknya dikerasnya menotok jalan darah "Cian Ching Hiat"

Dipundak kiri dari lelaki berbaju hitam itu Gerakannya dilakukan dengan kecepatan yang luar biasa, lelaki berbaju hitam itu baru saja menghindarkan diri dari totokan yang dilancarkan secepat kilat itu, jalan darah "Cian Ching Hiat"

Dipundak kirinya segera tertotok serta rubuh keatas tanah. Terhadap hidup matinya orang berbaju hitam itu agaknya Lam Kong Hujien sedikitpun tidak mengambil perduli, dia tertawa dingin, pujinya.

"Gerakan yang sangat bagus sekali!". Tang Loo thay memasukkan tangannya kedalam sakunya, dan mengambil keluar lima buah senjata rahasia "Tui Hun Pek Kut Ting"

Atau jarum tulang putih pengejar nyawa, dan bersiap untuk dilancarkan keluar. Sian Ceng Tootiang setelah menotok tubuh lelaki berbaju hitam itu, sikap serta wajahnya masih tetap tenang sekali, sambil memutarkan tubuhnya ujarnya.

"Ucapan yang bagus sekali, harap Hujien jangan mentertawakan". Sinar mata dari Lam Kong Hujien yang dingin dan tajam itu menyapu kesekeliling tempat itu, dengan tawar ujarnya.

"Kalian terdapat pendeta dan toosu, laki perempuan menjadi satu, aku kira kalian seluruhnya pastilah jago2 berkepandaian tinggi didalam323 dunia kangouw yang mempunyai nama tidak rendah, ternyata berani memasuki perkampungan keluarga Lam Kong kami, mengapa tidak mau dengan wajah yang asli untuk menemui aku, apakah dapat dikata kalian masih takut deagan beberapa orang wanita dari keluarga kami?". Sian Ceng Tooriang termenung sejenak dan berpikir keras, sejenak kemudian dia menarik kain hitam yang mengerubungi wajahnya, sambil ujarnya.

"Pinto adalah Sian Ceng dari Bu tong Sam Yuan Koan!". Sahut Lam Kong Hujien.

"Selamat datang, selamat datang, kiranya adalah ciangbunjin dari Bu tong Pay!". Sambil tertawa ujar Ceng Tootiang.

"Hujien terlalu memuji--- --". Lam Kong Hujien tidak menanti dia melanjutkan perkataan yang belum selesai diurcapkan itu, sinar matanya berputar dan memandang Pek Jien Thaysu yang memakai jubah hweesio itu, lanjutnya.

"Saudara memakai jubah seorang hwee sio, aku kira pastilah merupakan seorang hweesio yang berilmu tinggi dari kuil Siauw lim Sie". Pek Jien Thaysu menarik kain hitam yang menutupi wajahnya sambil sahutnya.

"Omintobud, pinceng adalah Pek Jien". Lam Kong Hujien menjadi tertegun, sejenak kemudian dia tertawa ter babak2, ujarnya.

"Bagus sekali! Bu tong, Siauw lim, ciangbunjin dari kedua partai yang mempunyai nama yang sangat terkenal sekali didalam dunia kangouw pada saat ini, ternyata seluruhnya telah datang kedalam perkampungan keluarga Lam Kong kami, sungguh membuat kami sangat bangga sekali dan pula merupakan suatu urusan yang belum pernah kami alami". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Li Sicu-----". Sinar mata dari Lam Kong Hujien telah berpindah keatas tubuh Pek Thay serta Pek Siang Thaysu, ujarnya.324

"Kalian berdua sungguh tak dapat dilihat wajah aslinya. tetapi aku kira kalian pastilah merupakan orang2 yang mempunyai asal usul yang sangat terkenal sekali". Pek Thay Thaysu sering berkelana didalam dunia kangouw, sehingga pengalaman yang didapatkanpun sangat luas sekali, sambil melepaskan kain hitam yang menutupi wajah mereka, sambil tertawa ujarnya.

"Sekalipun kami berhadapan muka dengan kalian dengan wajah kami yang asli aku kira kaupun tidak akan dapat mengenal diri cayhe". Lam Kong Hujien mengerahkan sinar matanya yang tajam untuk memandang, ternyata benar dia sama sekali tak mengenalnya, tetapi dia jadi orang sangat dingin sekali, sambil tertawa dingin, ujarnya.

"Kalian ternyata dapat berjalan bersama sama dengan ciangbunjin dari Butong serta Siauw lim Pay, kedudukan serta tingkatannya didalam dunia kangouw, aku kira juga tidak berselisih jauh". Pek Jien Thaysu merangkap tangannya didepan dada sambil ujarnya.

"Li sicu, cayhe mempunyai beberapa perkataan yang sesuai untuk dibicarakan, dan ingin mendapatkan penyesalan dari li sicu!". Ujar Lam Kong Hujien.

"Apakah kau ingin bertanya kepadaku, siapa2 saja yang diletakkan didalam peti mati kemudian disimpan didalam penjara pembingung nyawa yang sangat dingin ini, benarkah?". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Mengenai urusan ini, aku memang akan menanyakannya, tetapi yang pinceng hendak tanyakah terlebih dahulu bukanlah mengenai urusan ini!"

Ujar Lam Kong Hujien.

"Thaysu silahkan untuk berbicara". Ujar Pek Jien Thaysu lagi .

"Tionggoan Shu Cincoe apakah terluka ditangan Hujien!". Dengan dingin sahut Lam Kong Hujien .

"Tionggoan Shu Cincoe kah? dia berada didalam peti mati yang berjajar-jajar di tempat ini". Tanya Sian Ceng Tootiang pula .

"Pinto mempunyai seorang sute, yang bernama Sian Gwat entah sekarang berada dimana?". Lam Kong Hujien tertawa menyeramkan, sahutnya.

"Semuanya berada didalam penjara Pembingung nyawa ini".
Pembunuh Misterius Karya Tjan ID di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Orang2 itu entah telah mempunyai dendam sakit apakah dengan orang2 dari keluarga Lam Kong kalian? dan ternyata telah ditawan seluruhnya oleh Hujien yang kemudian disimpan didalam peti mati dan diletakkan didalam ruangan yang demikian dinginnya". Sahut Lam Kong Hujien.325

"Anak2 kecil dari beberapa turunan dari keluarga Lam Kong kami, seluruhnya telah tewas dan hilang tanpa bekas, kalian berdua mengapa sama sekali tidak ambil perduli". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Menurut apa yang pinceng ketahui Tionggoan Shu Cinco selamanya tidak pernah berhubungan dengan orang2 dari Bu lim, dan tidak mungkin mereka akan ikut pula didalam peristiwa balas membalas yang terjadi didalam Bu lim!". Lam Kong Hujien mendongakkan kepalanya tertawa terbahak babak, ujarnya.

"Aku tidak mempunyai kegembiraan untuk berebut mulut dengan thaysu sekalian?"

Berkata sampai dilini dia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya lagi.

"Kalian dapat memasuki jauh sampai penjara pembingung nyawa dari keluarga Lam Kong kami ini, dan mengetahui rahasia yang terdapat didalam tempat ini, tentang hal ini mau tak mau membuat hatiku merasa sangat tidak puas, waktu datang masih terdapat jalan, tetapi untuk keluar dari tempat ini aku kira akan sangat sukar sekali untuk menemukan jalan keluar lagi, ini hari kalian janganlah mengharapkan dapat meninggalkan tempat ini dengan selamat------"

Dia menolehkan kepalanya dan berkata terhadap wanita berbaju Putih yang berdiri disisi kirinya, ujarnya.

"Shu Giok, tutup pintu besi tersebut". Chang Shu Giok menyahut, dengan sangat cepat sekali dia menekan pada suatu tombol disudut dinding tersebut, dua buah pintu besi yang sangat besar itu mendadak dengan sendirinya menutup kembali. Sian Ceng Tootiang tersenyum, ujarnya.

"Hujien tak usah menjadi gugup kami sekalian ternyata berani datang kemari sudah tentu telah sejak tadi tidak memikirkan mati hidupnya lagi, tetapi pada saat sebelum bergebrak pinto ingin bertemu muka satu kali dengan suteku, entah Hujien apakah dapat menyetujuinya??". Lam Kong Hujien menyahut dengan sangat dingin sekali.

"Apabila aku tidak menyetujuinya". Wajah dari Sian Ceng Tootiang berubah hebat, sahutnya.

"Pinto sudah tentu tak dapat memaksanya". Lam Kong Hujien perlahan lahan menurunkan tongkat bambunya, dan duduk bersila diatas tanah, sambil merogoh kedalam sakunya mengambil sebuah suling yang terbuat dari tembaga dan panjang tujuh- delapan coen, ujarnya.

"Siaw lim, Bu tong merupakan dua buah partai yang paling besar didalam dunia kangouw, kepandaian silat yang dimilikipun tentunya telah mencapai pada taraf kesempurnaan, tetapi aku percaya bahwa kalian326 berdua belum pernah melihat rahasia yang terdapat didalam keluarga Lam Kong kami, ini hari aku masih ingin kalian berdua untuk pertama kalinya melihat kehebatannya". Dengan nada yang rendah ujar Sian Koang Tootiang.

"Nenek tua siluman seluruh tubuhnya diliputi oleh hawa yang sangat sesat, entah dia mau membuat permainan gila apalagi, menolong suheng paling penting, janganlah mengulur waktu lebih lama lagi dengan mereka itu, untuk menghindarkan diri dari akal busuk yang sedang mereka rencanakan!". Tang Loo-thay mendadak dengan nada yang sangat tinggi melengking membentak.

"Kau membawa putraku ketempat mana?"

Sahut Lam Kong Hujien.

"Janganlah beribut terlebih dahulu, putramu masih hidup didalam dunia ini dengan sehat walafiat". Sian Ceng Tootiang menoleh memandang sekejab kearah Pek Jien Thaysu, ujarnya.

"Lam Kong Hujien jadi orang sangat bahaya sekali dan sangat kejam, akal busuknya banyak, kita semua tak dapat terkena pancingannya, menurut pendapat pinto, lebih baik kita turun tangan terlebib dahulu untuk menguasai mereka barulah berbicara lagi!". Sahut Pek Jien Thaysu "Perkaraan yang diucapkan oleh Too-heng beralasan juga". Sian Ceng Tootiang membalikkan tangannya mencabut keluar pedang panjangnya yang disorenken dipunggungnya itu, baru saja akan turun tangan menyambut kedatangan musuh, Sian Koang Tootiang mendadak merebut maju kedepan sambil membentak dengan nada yang sangat nyaring, dia menyabetkan pedangnya menerjang kedepan. Terlihat bayangan putih berkelebat Chang Shu Giok ternyata telah maju kedepan menyambut kedatangan serangan tersebut, wajahnya yang cantik jelita itu terlihat sangat dingin kaku, sepatah katapun tak diucapkan keluar, sedang wajahnyapun tidak memperlihatkan perubahan sedikitpun dan menghalangi jalan maju dari Sian Koang Tootiang. Pedang ditangan Sian Kong Tootiang disabetkan kedepan, sambil ujarnya.

"Silahkan mengeluarkan senjata". Dia menjaga kedudukan serta tingkatan dirinya sendiri, dan tidak ingin bergebrak dengan menggunakan sebilah pedang melawan seorang wanita yang melawannya dengan menggunakan tangan kosong. Tangan kanan Chang Shu Giok merogoh kedalam sakunya, dan mengambil keluar sebuah sabuk berwarna merah yang digetarkan, segera terlihat sabuk tersebut berubah menjadi sepanjang delapan sembilan kaki dengan mendatar menyapu keluar. Sekalipun hanya merupakan suatu sabuk saja, tetapi begitu dicekal327 ditangan Chang Shu Giok, sebaliknya berubah bagaikan sebuah toja yang dibuat dari baja, dengan tegak mengeras menyapu datang dan disertai suara angin sambaran yang sangat hebat. Sian Koang Tootiang merasa sangat terkejut sekali, diam2 pikirnya .

"Tidak dapat diiihat ternyata wanita ini mempunyai tenaga dalam yang demikian sempurnanya, tidaklah dapat dipandang ringan". Pedang panjangnya digetarkan, dengan menggunakan jurus "Tui Cuang Wang Gwat"

Atau mendorong jendela memandang bulan, dengan mendatar menyabet ke arah tubuh musuh.

Bagaimanapun juga sabuk berwarna merah itu tetap merupakan suaru benda yang sangat lemas sekali, begitu terbentur dengan pedang panjang ditangan Sian Koang Tootiang, segera dia menjadi bengkok, terlihat bayangan merah berkelebat, dan menyambar kearah lehernya.

Dalam hati Sian Koang Tootiang terasa menjadi tergetar, diam2 pikirnya.

"Celaka,-------". Segera dia merendahkan tubuhnya, dan menghindarkan diri dari serangan tersebut, sedang pergelangan tangan kanannya mengerahkan tenaga dalam, pikirnya hendak memutuskan sabuk berwarna merah itu. Tetapi siapa tahu Chang Shu Giok dengan meminjam kesempatan itu mendesak maju kedepan, sambil melayangkan tendangan santar mengancam dadanya, lima jari yang halus dari tangan kirinya bersamaan waktunya mencengkram kearah bahunya. Pedang panjang dari Sian Koang Tootiang melilit menjadi satu dengan sabuk merah itu, untuk sesaat dia tak berhasil untuk menariknya kembali, kini nampak tangan dan kaki dari pihak lawannya bersamaan waktunya menerjang kearahnya, terpaksa dia menarik hawa murninya dengan menempelkan tubuhnya keatas tanah dengan cepat dia mundurkan dirinya kebelakang. Untung baginya perubahan gerakan tubuhnya dilakukan sangat cepat sekali, sehingga dengan sangat berbahaya sekali berhasil menghindarkan diri dari serangan yang sangat bahaya itu, sedang pedang panjang ditangannyapun hampir2 terlepas dari cekalannya. Pada saat dua orang itu saling bergebrak didalam satu jurus, bahaya yang mengancam dirinya ternyata demikian hebatnya. Dihadapan ciangbunjin dari Siauw pay serta Tang Loo thay, Sian Koang Tootiang berhasil didesak mundur oleh pihak lawan, didalam hatinya dia merasa sangat berduka sekali, tetapi tenaga dalam yang dimiliki telah mencapai pada taraf kesempurnaan, sedang imannyapun sangat tebal sekalipun kegusarannya telah memuncak, tetapi tetap berusaha sekuat tenaga untuk te tap menjaga ketenangan pada wajahnya, sehingga membuat hatinya tidak menjadi kacau, diam dia mengatur pernapasannya satu kali dan sekali lagi dengan mencekal328 pedangnya maju kedepan. Pek Siang serta Pek Thay Thaysu yang sedang dengan berdiri disamping menonton jalannya pertempuran itu, nampak keadaan dimana Sian Koang Tootiang dikalahkan oleh wanita berbaju putih tersebut, didalam hatinya diam2 segera meningkatkan kewaspadaannya. Pek Thay Thaysu mendadak mengerahkan iimu menyampaikan suaranya, dengan nada yang rendah ujarnya kepada Pek Siang Thay su.

"Ciangbun suheng memerintahkan kau tinggal dan berjaga dimuka lorong tersebut, kau ternyata ikut pula masuk kedalam ruangan ini, pertempuran yang diadakan ini hari, tidak perduli kita dapat memenangkan siluman tua itu, aku kira juga sangat sukar untuk keluar dari lorong itu". Pek Siang Thaysu pun mengerahkan ilmu menyampaikan suaranya, sahutnya.

"Diluar dari lorong tersebut, masih ada orang berkepandaian tinggi lainnya yang menjaga disana, hal yang jltas dari persoalan tersebut, aku telah melaporkan dengan cermat kepada Ciangbun suheng, tak usahlah kau sampai menjadi kuatir". Tanya Pek Thay Thaysu.

"Siapakah orang itu???". Sahut Pek Siang Thaysu singkat.

"Tidak dikenal". Ujar Pek Thay Thaysu pula.

"Kalau begitu mengapa kau demikian berlega hatinya masuk kedalam ruangan ini"

Sahut Pek Siang Thaysu.

"Aku masuk kedalam ruangan ini adalah karena terdesak olehnya, dia bilang bahwa apabila kita bertiga bergabung diri untuk melawan pihak musuh, kekuatannya akan bertambah hebat satu kali lipat, kekurangan satu orang kekuatannyapun akan jauh kurang------". Mendadak terdengar suara aneh yang memekikkan telinga sehingga membuat telinga setiap orang yang hadir ditempat itu menjadi sakit berkumandang datang dengan nyaringnya. Orang2 itu segera menolehkan kepalanya memandang, tampak Lam Kong Hujien telah mengangkat suling yang pendek itu dan mulai meniupnya, suara aneh yang mirip dengan auman srigala dan jeritan setan itu berkumandang dari suling pendek yang sedang ditiup tersebut. Pada saat ini, Sian Koang Tootiang telah berjalan mendesak kearah Chang Shu Giok, jarak diantara kedua belah pihakpun telah tak lebih dari tiga tindak saja. Chang Shu Giok didalam satu kali serangan saja telah berhasil mendesak mundur Sian Koang Tootiang, sebenarnya dia dapat mengambil kesempatan tersebut untuk mengejar lebih lanjut dan memenangkan pertempuran itu, tetapi dia sebaliknya malah berdiri tegak329 ditempat semula tanpa bergerak sedikitpun juga, Sian Koang Tootiang sekali lagi sambil mencekal pedangnya maju kearahnya, dia bagaikan tak pernah melihat akan hal tersebut, bagaikan dia telah merasa bahwa kemenangan pasti akan didapatkan olehnya, sehingga dia menampilkan sikapnya yang sangat tenang tersebut. Sian Koang Tootiang menggoyangkan pedang panjang yang dicekal ditangannya itu, terlihat berkelebat dua buah sinar pedang yang menyilaukan mata, dengan dingin bentaknya.

"Kepandaian yang dimiliki Hujien, pinto sangat memuji sekali, dan kini mohon pengajaran barang sutu dua jurus lagi". Dia yang mempunyai asal usul dari suatu perguruan yang mempunyai nama yang terkenalpun jarang sekali barkelana didalam dunia kangouw, didalam hatinya masih sangat jujur sekali, dan tak mengenal akan akal licik dari dunia kangouw, sekalipun dia telah mendapatkan hinaan, tetapi tetap tak mau menghilangkan derajat serta kedudukannya. Chang Shu Giok tertawa dingin ujarnya.

"Aku kira kau bukanlah merupakan lawanku". Wajah dari Sian Koang Tootiang berubah hebat, ujarnya.

"Hujien harap ber hati2". Pedang panjangnya disertai dengan sambaran yang sangat santar menabas ketubuh pihak musuh. Tubuh dari Chang Shu Giok yang lemah itu ber turut2 mengundurkan diri kebelakang sebanyak beberapa tindak, dan mengundurkan diri dari serangan yang mengancam dirinya, tetapi dia tetap tidak turun tangan membalas serangan tersebut. Sian Koang Tootiang merasa sangat heran sekali, diam2 pikirnya.

"Orang ini tak mau balas melancarkan serangan balasan, entah mempunyai maksud tujuan apa??". Didalam sekejap mata saja, mendadak terdengar suara gempuran yang sangat hebat sekali berkumandang datang. Ketika dia menolehkan kepalanya memandang, tampak sebuah tutup peti mati mendadak melayang keatas, sedang orang berbaju bitam yang berbaring didalam peti mati itupun mendadak bangkit berdiri. Suara itu setiap kali berbunyi, berturut turut tak henti2nya sepuluhan buah tutup dari peti mati tersebut melayang keangkasa dari setiap peti mati itu, bangkit seorangg berbaju hitam dengan gagahnya. Suara suling tembaga yang bagaikan teriakan setan dan jeritan hantu serta bagaikan auman srigala lapar itu makin lama makin bertambah nyaring sehingga menyakitkan telinga berpuluh puluh lelaki berbaju hitam itu dengan cepat bersama sama menggerakkan lakinya turun dari dalam peti mati itu. Hal ini merupakan suatu perubahan yang sangat mengejutkan sekali, agaknya suara nada yang menyakitkan telinga itu mempunyai330 kekuatan yang sangat gaib sekali sehingga dapat menguasai mayat2 hidup yang tersimpan didalam ruangan batu yang sangat dingin ini. Sekalipun Pek Jien Thaysu yang mempunyai iman sangat tebal juga merasakan dalam hatinya menjadi berdebar debar, sambil merangkap tangannya didepan dada, diam2 dia berdoa menurut ajaran Buddha. Dua orang Hweesio dari angkatan "Pek"

Didalam Siauw lim Pay yang mempunyai kepandaian silat yang tinggipun, agaknya juga merasakan sangat terkejut sekali oleh perubahan yang terjadi didepan matanya itu, hatinya terasa menjadi agak tidak tenteram.

Sian Ceng Tootiang dengan perlahan membentak.

"Sian Koang Sute cepat mengundurkan dirinya kemari". Bersamaan waktunya dia mencabut keluar pedangpanjangnya yang disorenkan dipunggungnya itu. Sian Koang Tootiang menyahut dan mengundurkan diri kesamping tubuh Sian Cieng Tootiang. Tang Loo thay dengan perlahan lahan mengangkat senjata rahasianya yang dicekal tangan kirinya, sedang dari matanya memancarkan sinar yang sangat tajam menyapu kearah lelaki berbaju hitam yang berdiri disekeliling tubuhnya, asalkan orang2 berbaju hitam disekelilingnya itu mempunyai gerakan sedikitpun, senjata rahasia beracun yang sangat ganas itu segera akan dilancarkan keluar mengancam orang2 itu. Terdengar suara suling tembaga yang mengeluarkan suara aneh itu berbunyi terus tak henti2nya, sedang mati peti mati yang terdapat didalam ruangan batu itupun berturut-turut terbuka tutupnya, setiap tutup peti mati itu melayang keatas. seorarg lelaki berbaju hitam bangkit berdiri pula dan berjalan turun dari peti matinya. Tak sampai beberapa waktu kemudian, tutup peti mati yang terdapat didalam ruangan batu itu sebagian besar telah terbuka, empat lima puluh orang berbaju hitam dengan rapat mengepung beberapa orang yang berada ditengah kepungan itu. Pikiran dari Sian Ceng Tootiang sangat teliti sekali, sekalipun dalam hatinya terasa agak tergetar oleh keadaan yang berubah dengan hebat itu tetapi matanya tetap dengan teliti memandang keadaan disekitar tempat tersebut, tampak didalam berpuluh puluh peti mati itu masih banyak yang terlihat tutup dari tepi mati itu bergebrak beberapa kali, tetapi tetap tak sampai terbuka, agaknya orang yang berbaring didalam peti mati itu tak mempunyai tenaga untuk mendorong membuka tutup dari peti mati tersebut. Mendadak suara suling tembaga, itu berhenti berbunyi, sedang ruangan batu itupun berubah menjadi sangat sunyi sekali. Sekonyong konyong terdengar Sian Koang Tootiang berteriak .

"Bukankah itu adalah Sian Gwat Suheng?".331 Sinar mata dari Sian Ceng Tootiang segera berputar, ternyata tidak salah lagi tampak Sian Gwat Tootiang seluruh tubuhnya memakai baju berwarna hitam, dan bercampur diantara orang2 berbaju hitam lainnya. Sian Koang Tootiang agaknya tidak dapat menahan perasaan yang bergolak didalam hatinya, dengan keras dia membentak, sedang tubuhnya menubruk maju kearah Sian Gwat Tootiang. Sian Ceng Tootiang dengan cepat menyambar dan mencengkeram pergelangan kiri dari Sian Koang Tootiang, sambil dengan nada yang rendah ujarnya.

"Pikirannya telah dikuasai oleh orang2 dari keluarga Lam Kong itu, mana masih dapat mengingat kau adalah sutenya??". Kematian yang dialami suhunya pada tiga puluh tahun yang lalu, segera teringat kembali didalam benaknya, tanpa terasa hatinya menjadi meringkik. Terdengar Lam Kong Hujien tertawa terkekeh kekeh, dengan tingginya, sahutnya.

"Tidak salah, pikiran dari orang2 ini seluruhnya telah dapat aku kuasai, jangan dikata kalian subeng te, sekalipun orang tua atau putranya sendiri sekalipun dia juga tak akan mengenalnya kembali". Suara ucapannya sekalipun berputar, tetapi arti dari setiap perkataan yang diucapkan itu ketika masuk kedalam telinganya, terasa mempunyai suatu perasaan yang sangat menakutkan dan menyeramkan. Pek Jien Thaysu dengan perlahan memuji nama Buddha, ujarnya.

"Hal ini sungguh merupakan pembunuhan masal yang belum pernah terjadi didalam Bu lim". Lam Kong Hujien mengetukkan tongkat bambunya keatas tanah, dengan perlahan lahan dia berjalan kedepan beberapa langkah, ujarnya.

"Diantara orang2 ini, bukan saja terdapat Sian Ceng Tootiang dari Butong Pay, masih ada Tionggoan Shu Cincoe serta ciangbunjin dari perguruan Yen Chia Bun didarah Chie Cho, Yen Hong Kang". Ketika sinar mata dari Pek Jien Thay su berputar ternyata tidak salah lagi menemukan Tionggoan Shu Cincoe juga bercampur diantara orang2 yang berbaju hitam itu, hanyalah pada saat ini mereka telah tidak memiliki sikap serta tindak tanduk yang gagah perkasa seperti waktu itu, sinar mata dari setiap orang yang berada disana sangat sayu sekali, sedang perasaannyapun kelihatan sangat bimbang dan bingung, bagaikan seorang yang telah meninggal beberapa hari lamanya, dan baru saja ditarik keluar dari dalam peti mati. Lam Kong Hujien nampak para jago dihadapannya seluruhnya telah digetarkan hatinya oleh perubahan yang terjadi dihadapan mereka, dia tertawa aneh dengan sangat seram sekali, ujarnya.

"Kalian seluruhnya merupakan jago2 yang mempunyai nama besar didalam Bu-lim, tetapi terhadap perubahan yang terjadi di hadapan mata merasakan sedikit menjadi bingung dan bimbang tak karun, sehingga332 pjkirannyapun menjadi kalut, aku melakukan pekerjaan selamanya selalu sangat cepat sekali, kalian nantipun aku kira juga sukar sekali untuk menghindarkan diri seperti mereka itu juga, oleh karena itu mulai saat ini sebelum pikiran kalian menjadi lenyap tak usahlah ragu2 untuk menanyakan segala urusan yang menurut anggapan kalian kurang paham". Wajahnya mendadak berubah sangat hebat sekali, dan berubah menjadi dingin menakutkan sekali, membuat para jago yang melihat akan hal itu menjadi sangat bingung, mereka hanya merasa bahwa makin lama bergaul dengan Lam Kong Hujien, makin tidak paham pula terhadap segala gerak geriknya. Sinar mata Sian Ceng Tootiang berkelebat memandang kesekitar tempat itu, tampak orang2 berbaju hitam yang baru saja meloncat turun dari dalam peti mati itu, dengan sangat tenang sekali berdiri tak bergerak sedikitpun juga disekitar tempat itu, kelihatannya sebelum mendapatkan perintah dari suara suling tembaga itu. orang2 itu pastilah tidak akan turun tangan untuk mulai bergebrak menubruk kearah mereka, segera dengan perlahan dia berbatuk batuk, ujarnya.

"Pinto mempunyai beberapa soal yang sukar sekali untuk dipecahkan, harap Hujien mau memberikan penjelasan2 seperlunya". Sahut Lam Kong Hujien.

"Tootiang silahkan berbicara". Ujar Sian Ceng Tootiang lagi.

"Pinto sekalipun tidak berani diucapkan bahwa pinto pandai didalam hal obat2an, tetapi terhadap pelajaran seperti itu aku telah belajar lama sekali, didalam ingatan pinto agaknya terdapat banyak sekali obat2-an yang dapat membuat ingatan dari seseorang menjadi lenyap untuk selamanya, dan tak mungkin akan mengenal orang tua maupun putra? putrinya sendiri, tetapi kepandaian silatnya tak dapat hilang lenyap---"

Lam Kong Hujien tertawa dingin, ujarnya.

"Setiap orang asalkan telah memasuki penjara pembingung nyawa dari keluargaku ini, sekalipun ingatan terhadap apa yang telah terjadi sebelumnya menjadi lupa sama sekali, tetapi didalam hal kepandaian silat makin lama makin menjadi lihay, entah tootiang mau mempercayainya atau tidak?". Sian Ceng Tootiang menganggukkan kepalanya, ujarnya .

"Pinto percaya terhadap perkataan yang diucapkan oleh Hujien itu, bukanlah merupakan ucapan yang membual orang2 itu memangnya seluruhnya masih memiliki kepandaian silat dari asal mereka, asalkan tangan dan kaki mereka jalannya darah menjadi lancar kembali, kepandaian silatnya tak akan menjadi lenyap, dan tak akan menjadi kurang pula, oleh karena itu, pinto dapat mengambil kesimpulan bahwa pikiran dari orang2 itu pastilah bukan dikuasai oleh semacam obat obatan, sekalipun terdapat obat2an jugalah bukan hal yang penting333 didalam mempengaruhi hal ini, atau mungkin memangnya Hujien dengan meminjam nama dari obat2an itu sengaja untuk mengganggu orang lain?". Lam Kong Hujien tertawa dengan menyeramkan, ujarnya.

"Tootiang ternyata merupakan seorang yang sangat teliti sekali---". Dia tertawa terbahak-bahak, kemudian lanjutnya lagi.

"Tidak salah, obat2an kemungkinan sekali dapat membuat seseorang menjadi hilang lenyap sekali ingatannya, sehingga melupakan seluruh kejadian yang dialaminya dahulu, tidak mengenal terhadap anak istri maupun orang tuanya sendiri, tetapi tidak mungkin dapat membuat kepandaian silat yang dimilikinya itu mendapatkan kemajuan yang pesat, tetapi aku merasa bahwa bukannya aku sedang membual, apa yang aku katakan setiap kata dan setiap kalimat semuanya tak ada yang bukan sungguh2, hal ini merupakan suatu rahasia dari manusia didalam hidupnya, orang yang dapat mengetahui rahasia itu didalam dunia ini aku kira juga hanya aku beserta beberapa turunan menantuku saja". Sian Ceng Tootiang termenung sejenak, kemudian ujarnya lagi.

"Pinto percaya bahwa apa yang Hujien ucapkan itu seluruhnya merupakan ucapan yang sungguh2 -----". Dua buah matanya memancarkan sinar yang sangat tajam sekali, dengan perlahan lahan menyapu kesekeliling ruangan itu sejenak, kemudian lanjutnya lagi.

"Tetapi, orang2 berbaju hitam yang mengepung kali ini belum mencapai kesempurnaan seluruhnya, apabila ingin menggunakan kekuatan dari orang ini untuk menghadapi pinto beserta Ciangbunjin dari Siouw lim Pay, aku kira masih sangat sukar sekali untuk menyerupai apa yang Hujien kehendaki, apalagi senjata rahasia beracun dari keluarga Tang didaerah Shu Cho begitu mengenai darah segera akan binasa, orang2 ini setelah mulai turun tangan, aku takut kalau sarnpai terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan dan kau kehilangan orang2 ini". Lam Kong Hujien semula menjadi tertegun, kemudian diikuti dengan tertawa dingin, ujarnya. Orang2 ini sekalipun jika dilihat sinar matanya sangat sayu sekali, tetapi begitu mereka segera akan mulai menjadi lancar kembali, sedang kepandaian silat yang mereka milikipun akan pulih kembali---"

Dengan dingin dia menyapu sekejab ke arah sekeliling tempat itu, kemudian lanjutnya.

"Apalagi diantara orang2 itu, sebagin besar terdiri dari anak murid dari seluruh partai besar yang ada didalam dunia kangouw saat ini, dengan orang2 yang sangat ternama didalam dunia kangouw, serta dengan kalian mungkin sekali mempunyai ikatan persahabatan atau keluarga, tidak perduli dari kedua belah pihak siapa yang sampai menderita luka atau binasa, terhadap keluarga Lam Kong kami juga tidak mengalami kerugian sedikitpun juga".334 Tang Loo-thay menggelengkan kepalanya, sambil menghela napas panjang, ujarnya.

"Selama hidupku sampai kini kau merupakan orang yang paling kejam didalam dunia ini yang pernah aku temui". Tiba2 wajah dari Lam Kong Hujien berubah menjadi sangat keren, ujarnya.

"Aku melihat bahwa kalian seluruhnya merupakan ciangbunjien atau sederajat dari suatu partai besar yang sangat terkenal didalam Bu lim pada saat ini, sehingga telah melanggar peraturan biasanya dan menghilangkan beberapa saat untuk berbicara dengan kalian, juga telah membuat kalian mengerti sangat banyak sekali urusan yang sangat diluar dugaan semula. Keluarga Lam Kong kami telah menerima hinaan dan malu yang sangat besar sekali, selama berpuluh-puluh tahun lamanya kami tinggal didalam rimba Tiong Cing Lim ini terhadap kematian yang dialami oleh anak cucu kami tidak pernah menggubrisnya sama sekali tetapi gerakan pembalasan yang dilancarkan kali ini, sejak sebelumnya sudah tentu kami telah mengadakan persiapan yang masak dan menyusun rencana yang sempurna, bukannya aku membual, cukup dengan jago2 berkepandaian tinggi dari Bu-lim yang berada didalam penjara Pembingung nyawa ini saja, sudah bukan merupakan lawan dari pada orang2 dari Sembilan partai besar kalian!". Pek Jien Thaysu dengan nada yang rendah memuji kepada Buddha, ujarnya.

"Omintohud, pinceng mempunyai suatu urusan yang hendak ditanyakan!". Sahut Lam Kong Hujien.

"Waktu telah tidak pagi lagi, waktuku untuk mulai melatih ilmupun telah tiba, tak mempunyai kesempatan lagi untuk membicarakan urusan tetek bengek dengan kalian, Thaysu apabila hendak menanyakan sesuatu cepatlah kau katakan". Ujar Pek Jien Thaysu.

"Berpuluh puluh tahun mendatang didalam Bu lim sering tersiar berita yang mengatakan berpuluh jago2 berkepandaian tinggi didalam Bu-lim tiba2 lenyap tanpa bekas, aku kira pastilah telah diculik oleh orang2 dari keluarga Lam Kong kalian". Sahut Lam Kong Hujien.

"Tidak salah, sebagian besar semuanya telah masuk menjadi anak buah dari keluarga Lam Kong kami". Pek Jien Thaysu menghela napas panjang, ujarnya lagi.

"Pinceng sejak dahulu seharusnya memperhatikan akan hal ini, tak disangka keragu raguan yang aku pendam selama berpuluh-puluh tahun lamanya sampai saat ini barulah menjadi jelas seluruhnya".335 (T A M A T)






Lima Sekawan Di Gua Kelelawar Mahesa Kelud Delapan Surat Kematian Kisah Para Naga Di Pusaran Badai Karya

Cari Blog Ini