Ceritasilat Novel Online

De Winst 5

De Winst Karya Afifah Afra Bagian 5


pemikiran Jatmiko, Rangga merasa salut juga dengan ketegaran
lelaki yang dicintai adik sepupunya itu.
Sekar tak bersuara. Ia hanya duduk dengan dagu tertunduk.
Wajahnya menyimpan kesedihan yang sangat. Diam-diam Rangga
merasa iba. Ia tahu, Jatmiko tak pernah benar-benar serius
menjawab cinta Sekar. Hidup Jatmiko telah habis untuk
perjuangannya. Ruang untuk sebuah cinta, teramat sempit di
dalam hatinya. Sementara, Sekar terlihat begitu total
mencurahkan segenap perhatiannya kepada sang pahlawannya
itu. Sebuah perhatian yang nyaris bertepuk sebelah tangan.
Pukul 09.00, sidang dimulai. Tuan Jaksa, mulai membacakan
tuntutannya. Jatmiko dijerat dengan pasal 169 hukum kolonial,
dituduh berkomplot menggulingkan kekuasaan Belanda.
Mengenakan kemeja putih, celana panjang hitam dan rambut tersisir
rapi, Jatmiko yang terlihat kurus tampak begitu tenang menyimak
kata demi kata yang diucapkan Tuan Jaksa. Sikap itu sangat bertolak
belakang dengan emosi para pengikutnya yang sering kali menyerukan
protes sehingga jalannya sidang menjadi terganggu akibat suara ribut.
Ketua Majelis Hakim berkali-kali harus mengetokkan palunya dan
meminta para hadirin untuk tenang.
pustaka-indo.blogspot.com272
Begitu juga ketika Ketua Hakim melakukan tanya jawab
dengan Jatmiko. Para hadirin tak segan-segan ikut
mengungkapkan rasa tidak sukanya kepada pihak gubernemen.
"Tuan Jatmiko, Anda didakwa ikut berkomplot
menggulingkan kekuasaan Belanda di negeri ini" Mengapa Anda
tidak setia terhadap Sri Ratu Wilhelmina?" tanya Ketua Hakim,
seorang Belanda totok bertubuh agak tambun dan kumis serta
jenggot lebat. "Mengapakah saya harus setia terhadap Sri Ratu, sementara
dia tidak terikat hubungan apapun dengan saya?" Jatmiko balik
bertanya, dengan nada tegas, penuh rasa percaya diri. Pongah,
begitu mungkin penilaian orang-orang yang pro Sri Ratu Belanda.
Namun bagi para aktivis pergerakan, sikap itu mengundang decak
kekaguman tersendiri. "Anda adalah warga negara Hindia Belanda, sedangkan
Hindia Belanda adalah bagian dari Kerajaan Belanda, bagaimana
mungkin Anda mengatakan, bahwa tak ada hubungan apapun
antara Anda dengan Sri Ratu?" tanya Ketua Hakim lagi, dengan
nada tak suka. "Belanda telah memaksa kami, negeri yang semula berdaulat
di bawah kekuasaan raja-raja pribumi, seperti Mataram, Banten,
Sunda Kelapa, Aceh ataupun kerajaan lain untuk tunduk menjadi
budak. Belanda menaklukan kami dengan kekerasan, memeras hasil
bumi negeri kami dengan kekuatan senjata, memaksa kami
melakukan rodi demi kepentingannya, serta memerangi semua or"ang yang memperjuangkan hak-hak kami sendiri dengan senjata pula.
Kami adalah negeri yang terjajah. Belanda telah menjadikan kami
sebagai sapi perahan. Sangat layak jika kami memberontak. Kami
menginginkan hak-hak kami terpenuhi. Salah satu hak yang paling
penting adalah, hak untuk merdeka! Sebagai bangsa yang berdaulat!"
pustaka-indo.blogspot.com273
Jatmiko mengucapkan kalimat itu dengan penuh semangat.
Berbeda dengan nada bicara Bung Yasa yang melengking, suara
Jatmiko terdengar berat, lantang dan menggelegar. Hampir
seluruh pengunjung bertepuk tangan mendengar ucapan Jatmiko.
Hal itu membuat jaksa dan para hakim yang didominasi orang
Belanda ataupun jika pribumi adalah pribumi yang setia dengan
Ratu Belanda, memerah padam mukanya.
"Apakah Anda menganggap bahwa satu-satunya cara agar
kaum pribumi mendapatkan kemakmuran adalah dengan
merdeka?" "Tentu saja!" jawab Jatmiko, seraya menegakkan kepala.
"Dengan merdeka, kami bisa mengolah sumber daya alam yang
kami miliki demi kemakmuran bangsa kami. Kami adalah bangsa
yang kaya. Kami memiliki minyak bumi, gas, emas, tembaga,
timah, besi, hutan dengan kayu-kayu, rotan, damar, dan hasil hutan
lainnya yang melimpah. Kami memiliki lautan yang luas, dengan
ikan-ikan beribu-ribu jenis, kerang mutiara, dan kekayaan laut yang
luar biasa banyaknya. Dengan apa yang kami miliki, kami bisa
menjadi negara terkaya di dunia. Kami bisa menjadi negara yang
jauh lebih maju daripada negara Belanda!" saat mengucapkan
kalimat itu, suara Jatmiko kembali menggelegar, disambut dengan
tepuk tangan membahana dari para pengunjung sidang.
"Mengapa Anda begitu yakin dengan apa yang Anda
ucapkan" Anda tahu, sebagian besar penduduk pribumi, banyak
yang belum bisa baca tulis. Apakah jika kemerdekaan telah kalian
peroleh, kalian bisa kelola ini negara?" tanya Ketua Hakim,
dengan paras dingin. Sekuat tenaga, lelaki bule lulusan Utrecht
itu menahan diri agar tidak terbawa provokasi Jatmiko.
"Tuan Hakim yang terhormat, sebelum memasuki masa re"pustaka-indo.blogspot.com274
naissance, saat bangsa Asia telah berjaya dengan pusat peradaban
di Timur Tengah, bangsa Eropa ada dalam masa kegelapan. Apa
yang membuat kalian akhirnya bangkit" Jawabnya adalah, karena
adanya pendidikan. Adanya pencerahan pola pikir. Renaissance.
Bukankah di negeri Anda sendiri, sejak tahun 1900 telah ditetapkan
wajib belajar 11 tahun" Kalian begitu menyadari pentingnya
pendidikan, sehingga setelah bisa menguasai negeri yang kaya raya
ini, kalian sengaja menjadikan masyarakat pribumi tetap bodoh.
Hanya kaum terpandang dari pribumi, yang kebanyakan adalah
pengikut setia gubernemen, yang diperbolehkan sekolah hingga
jenjang tinggi. Pada tahun 1925, jumlah pribumi yang tamat
sekolah rendah hanya 3767 orang, yang tamat sekolah menengah
pertama 354 orang dan sekolah menengah atas hanya 204 orang.
Sementara jumlah tamatan sekolah tinggi bahkan sama sekali tidak
ada. 7 Padahal, jumlah rakyat Indonesia ada berjuta-juta.
Jadi, jawaban dari pertanyaan Anda, Tuan Hakim" ada pada
pendidikan. Kami akan mendidik saudara-saudara kami, agar
mereka tercerahkan. Agar mereka menjadi orang-orang pandai,
mengalahkan siapapun kaum di dunia ini. Tuan Hakim, Belanda
adalah sebuah negeri kecil, dengan kekayaan yang sangat terbatas.
Anda menjadi makmur karena penduduk negeri Anda pandai.
Dengan kepandaian yang kalian miliki, kalian bodohi bangsa
kami, sehingga kekayaan yang kami miliki, kalian keruk
sedemikian rupa. Tuan Hakim, tanpa memiliki jajahan di Hindia
Belanda, yang dengan bangga kami sebut sebagai Indonesia,
bangsa Belanda hanyalah sebuah bangsa yang miskin"."
Tepuk tangan kembali membahana. Paras para petugas di
landraad semakin memerah padam.
7. Diambil dari buku Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, A.K. Pringgodigdo
pustaka-indo.blogspot.com275
"Pada sejarahnya, ketika pemimpin pribumi menguasai
tanah kalian sendiri, yang terjadi justru perpecahan dan
permusuhan di kalangan kaum pribumi sendiri, bukan?" cecar
Tuan Hakim. "Ya. Tetapi perpecahan dan permusuhan itu diperkeruh
oleh politik devide et impera yang kalian terapkan. Bangsa Belanda
telah mengadu domba para pemimpin di negeri ini, sehingga
mereka tidak bersatu, dan mudah dikalahkan. Mataram terpecah
menjadi 4, yakni Kesultanan Yogyakarta, Puri Pakualaman,
Kasunanan Surakarta dan Puri Mangkunegaran, karena tipu daya
bangsa Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa bermusuhan dengan
puteranya sendiri juga karena adu domba. Begitu juga yang terjadi
antara Sultan Hasanudin di Makassar dengan Aru Palaka."
"Jadi, Anda benar"benar menginginkan kekuasaan
Belanda di negeri ini tumbang"!" tanya Ketua Hakim.
"Ya, tentu saja!" jawab Jatmiko, dengan sepenuh kejantanan.
pustaka-indo.blogspot.com276
"Dan meskipun Anda memenjarakan saya, saya akan tetap
bergerak, tetap beraktivitas semampu saya, demi tercapainya
kemerdekaan negara kami! Mungkin saya akan berhasil Anda
bungkam, akan tetapi mulut dari jutaan rakyat Indonesia akan
siap meneriakkan revolusi. Mati satu tumbuh seribu, patah
tumbuh hilang berganti!"
"Merdekaaa!!!" teriak beberapa pengunjung tiba-tiba.
Mendadak suasana menjadi sangat ribut. Tuan Hakim Ketua pun
mengetukkan palunya kuat-kuat.
"Semua harap tenang!!" teriaknya. "Tuan Jatmiko, saat ini
Anda sedang tersadar?"
"Saya sadar sepenuhnya!"
"Baiklah! Karena Anda terbukti telah berkomplot untuk
menumbangkan pemerintahan yang sah, silahkan Anda
menunggu keputusan dari Yang Mulia Gubernur Jenderal De
Graeff yang akan melakukan internering kepada Anda! Sidang
ditutup!" palu diketok. Suasana menjadi hening. Rupanya
keputusan hakim telah memaku sekatup mulut puluhan
pengunjung landraad. Sekar sendiri terdiam dengan tegang. Parasnya yang cantik
memerah padam. Internering" Terbayang di pikiran Sekar, sebuah
tempat yang masih sangat terisolir, hutan-hutan berawa yang dengan
nyamuk penyebar malaria di Endeh, Bangka" atau Boven Digul.
Sebuah lokasi yang tanpa adanya siksaan fisik pun, mampu membuat
para buangan itu menjadi gila karena tekanan psikologis yang
dahsyat. Di mana Jatmiko akan menghabiskan waktunya tanpa
patokan masa yang jelas, semua tergantung pada keputusan
Gubernur Jenderal. pustaka-indo.blogspot.com277
"Betapa cepat tuan-tuan hakim itu membuat keputusan?"
Rangga bertanya-tanya. "Bukankah belum ada sebulan Bung
Jatmiko ditangkap. Betapa kilat kerja para jaksa, seakan
penangkapan Bung Jatmiko, serta pengadilan ini memang telah
direkayasa sebelumnya."
"Ya. Ini pengadilan dagelan," ketus Sekar. "Saya yakin, sebelum
adanya pertemuan di Sriwedari, pemerintah Belanda memang telah
merancang skenario menyingkirkan Mas Jatmiko dan para tokoh
Partai Rakyat. Lihatlah para pembela yang sepertinya tak bekerja
sedikit pun" mereka tak mampu membuat pembelaan yang baik.
Mereka ditunjuk oleh pemerintah, hanya demi formalitas. Mas
Jatmiko tidak boleh mencari sendiri siapa advokat yang bisa
menolongnya dari jerat hukum."
"Darimana kau tahu bahwa Bung Jatmiko dilarang mencari
advokat?" tanya Rangga, heran. Setahu dia, Sekar tak pernah
keluar dari Dalem Suryakusuman sejak "dipingit" oleh ayahnya
yang otoriter itu. Sekar agak gugup mendengar pertanyaan Rangga. Namun
dengan cepat ia menjawab. "Ada yang memberitahu saya."
"Bung Kresnakah?" tebak Rangga.
"Ya"." jawab Sekar, cepat. "Lelaki itu beberapa kali
menemui saya." "Di Dalem Suryakusuman" Bagaimana bisa?"
"Kami memiliki tempat rahasia di Dalem Suryakusuman.
Tetapi" itu bukan urusan Anda, bukan?"
Rangga mengangkat batang lehernya, berputar-putar ke
seluruh ruang di landraad. "Mengherankan, saya tidak melihat
Bung Kresna. Jika dia adalah sahabat baik Bung Jatmiko,
pustaka-indo.blogspot.com278
mestinya ia hadir juga di sini untuk memberi dukungan."
"Dia memang pamit tak bisa hadir. Ia merasa terancam."
"Terancam?" "Ya. Reserse telah mulai mencium keterlibatannya di
pergerakan kemerdekaan."
"Karena itu, ia menghilang?"
"Ia akan hadir jika diperlukan."
"Anda tahu sekali tentang Kresna?"
"Kami sahabat dekat. Dan kami.?" suara Sekar tertahan
ketika pada saat itu tiba-tiba segerombolan pemuda menyeruak
dengan kasar ke ruang landraad. Mereka beraksi anarkis dengan
melempar-lemparkan kursi, serta menimpuki para hakim dengan
batu dan telur busuk seraya berteriak-teriak histeris.
"Kalian tidak berhak membuang pemimpin kami!!"
"Belanda laknat! Mampus kaliaaaan!!!"
"Bunuh para hakim dan jaksa. Ganyang mereka!!"
"Merdekaaa!!" Suasana menjadi kacau balau. Para pengunjung berlarian
mencari perlindungan, karena ternyata tak hanya para hakim yang
menjadi sasaran kemarahan. Para pengunjung lainnya pun menjadi
korban. Seorang pemuda berkopiah terhuyung-huyung seraya
memegangi kepalanya yang bocor. Sementara beberapa orang yang
lain berteriak-teriak kesakitan, karena terkena gempuran bangku"bangku kayu.
"Bakar Landraad! Bakaaar!"
pustaka-indo.blogspot.com279
Rangga dengan cepat menarik tangan Sekar. "Sekar, ayo
kita pergi!!" "Apa yang terjadi"!"
"Pengikut Bung Jatmiko mengamuk.?"
"Bukan" ini provokasi" aku tak mengenali satu pun dari
pemuda yang mengamuk" mereka" aaah!!" Sekar mendekap
pelipisnya yang terkena lemparan batu. Darah mengucur.
"Sekar" mereka berbahaya. Ayo keluar!"
"Tetapi.?" "Tidak ada kata tetapi" ayo, kom!" sekuat tenaga Rangga
menarik tangan Sekar. Namun pada saat itu, puluhan pasukan
gabungan polisi-KNIL menyeruak masuk dengan senapan
terkokang. Beberapa peluru sengaja disalakkan untuk
melumpuhkan semangat para pengacau. Ketika suara dentum
senapan semakin membahana, Rangga dengan cepat
menelungkupkan tubuh Sekar ke lantai, bertiarap.
Suasana menjadi semakin tidak keruan ketika para pengacau
itu ternyata justru balik melempari para polisi dan tentara KNIL
dengan bangku-bangku serta batu yang ada di tangan mereka.
Perlawanan itu membuat sebagian dari mereka gelap mata. Peluru
pun dimutahkan. Dengan jelas Rangga melihat beberapa korban
berjatuhan dengan tubuh berlumur darah.
Peristiwa itu tidak berlangsung lama, karena akhirnya para
pengacau berhasil ditaklukkan. Suasana terasa mencekam, karena
polisi dan KNIL ternyata melarang para pengunjung yang terjebak
di ruang landraad untuk keluar, termasuk Rangga dan Sekar.
Mereka mengunci pintu ruang sidang dari luar, dan membiarkan
pustaka-indo.blogspot.com280
puluhan pengunjung kebingungan di dalam.
Rangga sendiri tak tahu harus berbuat apa. Yang jelas, dari
jendela ruang yang dibiarkan terbuka, ia melihat polisi dan tentara
sibuk berlalu lalang dengan senjata siap memuntahkan pelurunya.
Sebagian dari mereka tampak menghadapi para pengacau yang
dipaksa berbaris di bawah terik matahari dengan hanya
mengenakan cawat. Mereka kini ada di bawah todongan moncong
senapan. Tak mampu berkutik.
"Apakah mereka anggota Partai Rakyat?" tanya Rangga
kepada Sekar. "Saya tidak tahu. Tetapi ini aneh. Meskipun tak seaktif Bung


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kresna, saya termasuk sering menghadiri pertemuan partai. Dari
kader-kader yang datang, saya tak melihat keberadaan mereka.
Jika mereka mengacau sidang sebagai ekspresi kemarahan atas
vonis internering, berarti mereka adalah para kader militan Partai
Rakyat. Mana mungkin saya tidak mengenali mereka jika mereka
termasuk anggota-anggota inti," bisik Sekar, lirih. "Saya curiga"
mungkin ini adalah skenario busuk pemerintah untuk
membubarkan partai rakyat. Mereka membayar orang-orang
untuk mengacau jalannya sidang dan mengaku sebagai anggota
Partai Rakyat. Dengan demikian, mereka memiliki alasan untuk
menghabisi kami. Semua ini pasti telah direncanakan."
Rangga manggut-manggut mendengar penjelasan Sekar yang
cukup masuk akal itu. Dan mendadak ia tersadar ketika
mendengar desis kesakitan dari mulut Sekar. Gadis itu terluka.
Pelipisnya koyak terkena timpukan batu yang nyasar. Darah
menetes deras. "Tenanglah Sekar, saya akan mengobati lukamu!" Rangga
pustaka-indo.blogspot.com281
merogoh saku celananya. Ia memang selalu membawa sebotol
kecil alkohol di sana. Ketika masih kuliah di Leiden, ia pernah
opname di ziekenhuis selama 2 minggu gara-gara terkena infeksi
yang lumayan parah. "Rasanya mungkin sedikit sakit, tetapi kau
bisa menahannya." Sekar mengangguk. Ia terdiam, membiarkan sang pemuda
mengobati lukanya. Namun mendadak, seberkas debaran halus
merayapi relung hatinya ketika jemari kukuh pemuda itu
menempel lembut di mukanya yang mendadak pula terasa
memanas. Debaran itu bahkan mampu menghilangkan rasa perih
akibat tetesan alkohol yang menghujani luka itu. Tanpa sadar,
Sekar memejamkan matanya. Apalagi ketika aroma parfum yang
lembut memasuki rongga hidungnya. Ia menghirup napas dalam"dalam, seakan ingin memasukkan seluruh sensasi wangi itu dan
menyimpannya berlama-lama dalam paru-paru untuk ia nikmati
sewaktu-waktu. Sayangnya Rangga bekerja terlalu cepat. Ia membersihkan
luka itu dengan sehelai saputangan, lalu membasuhnya dengan
alkohol. Setelah bersih, ia pun membalut luka itu dengan kain
kasa dan plester yang juga selalu ia bawa ke mana pun ia pergi.
"Sudah selesai, Sekar!"
Sekar tergeragap. Cepat ia membuka mata dan tersipu-sipu.
Demi Tuhan, pemuda di depannya ini, ternyata begitu penuh
pesona. "Te" terima kasih!" ujarnya, terbata. Rangga tersenyum
manis meskipun tidak menatapnya secara langsung, membuat
Sekar semakin tak mampu menahan debaran di dalam dadanya.
Apa yang terjadi dengannya"
pustaka-indo.blogspot.com282
"Sebaiknya kita tak usah terlalu tegang, meskipun kita tidak
tahu, apa yang akan terjadi dengan kita," kata Rangga.
Namun, ternyata polisi dan KNIL tidak melakukan apa"apa terhadap para pengunjung yang terjebak di dalam ruang
sidang. Setelah hampir satu jam mengurung di ruang tersebut,
mereka pun dilepas begitu saja. Hanya saja, pihak polisi ternyata
menangkap beberapa orang pentolan Partai Rakyat cabang kota
Solo yang menghadiri sidang, suatu hal yang membuat Sekar
semakin yakin bahwa kekacauan tadi, hanyalah skenario
gubernemen untuk menghabisi aktivis Partai Rakyat.
pustaka-indo.blogspot.com283
Suhu perpolitikan dalam negeri semakin panas
dengan tragedi yang terjadi di gedung landraad. Hanya
berselang beberapa hari, Yang Mulia Gubernur Jenderal
De Graeff mengeluarkan surat keputusan pembubaran
Partai Rakyat yang dikeluarkan bersamaan dengan
kepastian tempat internering bagi Jatmiko: Boven Digul.
Meskipun telah menduganya, berita itu bagi Sekar
bak petir yang mengoyak langit di siang hari. Perempuan
belia itu tak sanggup berkata apapun ketika membaca berita
di pekabaran De Express yang menjadi langganan ayahnya.
Dalam balutan galau, Sekar pun meraih mesin
ketiknya, menghentak-hentakkan biji-biji hurufnya
dengan keras, seakan dengan semacam itu, kemarahan
yang bergumpal-gumpal sedikit demi sedikit mampu
mencair. Sekitar 3 jam ia berkutat dalam artikel yang ia
tulis, yang berisi tuduhan bahwa gubernemen memang telah
mempersiapkan skenario pemusnahan Partai Rakyat, serta
pustaka-indo.blogspot.com284
hujatan terhadap De Graeff yang bersikap sewenang-wenang
terhadap para aktivis pergerakan. Setelah artikel itu purna, ia pun
memanggil Raden Ngabehi Wirayudha yang selama ini setia menjadi
kurir sekaligus pengawal pribadinya. Raden Ngabehi Wirayudha
adalah lurah perjurit yang menjaga keamanan Dalem
Suryakusuman. Selain menjadi kurir yang siap ditugaskan kemana
pun, diam-diam Sekar pun berguru olahkanuragan kepadanya.
Aktivitas itu pun berlangsung secara rahasia, karena jika diketahui
oleh Pangeran Suryakusuma, pasti beliau akan marah besar.
Selang beberapa hari, tulisan Sekar dimuat di De Express,
sebuah pekabaran berbahasa Belanda, yang sekaligus memancing
reaksi yang sangat dahsyat dari khalayak. Suasana politik yang
mulai mendingin, kembali memanas. Rangga yang kebetulan
membaca artikel itu saat menikmati secangkir kopinya di kedai
langganannya, di tepi kebon raja Sriwedari, terkesiap. Berbait
kecemasan menghantui perasaannya.
"Berani sekali Elizabeth Fenton menuliskan artikel ini!"
komentar seorang pengunjung kedai yang bermata sipit dan
berpakaian khas keturunan Tiong Hoa. "Saya yakin, sebentar
lagi penulis artikel ini pun akan menyusul Tuan Jatmiko,
diinternering ke Boven Digul!"
Meskipun lelaki Tiong Hoa itu tidak bercakap-cakap
dengannya, Rangga merasakan bahwa ucapan itu tertuju
kepadanya. Mendadak ia tersadar, Sekar dalam bahaya besar!
Cepat-cepat ia bangkit, membayar kopinya dan memacu
kereta anginnya ke Dalem Suryakusuman. Namun terlambat. Ia
melihat seregu polisi Belanda menggelandang sosok Sekar dan
memasukkan ke jeep milik mereka. Sekar tak tampak gentar, justru
pustaka-indo.blogspot.com285
sang ibundalah, Raden Ayu Sariti yang terlihat limbung. Perempuan
bangsawan itu menangis terisak-isak, diikuti oleh belasan emban
dan abdi dalem yang tampak sangat terpukul melihat penangkapan
Sekar. Sementara, wajah Pangeran Suryakusuma tertutup mendung.
Ia berjalan mondar-mandir dengan sikap bingung.
Begitu melihat kedatangan Rangga, Raden Ayu Sariti berlari
menghambur. Ia memegangi tangan Rangga dan mengguncang"guncangnya.
"Ketiwasan, Nakmas" Genduk Sekar ditangkap polisi.
Panjenengan harus menolongnya" Genduk Sekar bukan penjahat.
Ia anak yang baik, meski rada ngeyelan, dia tidak mungkin hendak
melawan Sri Ratu Belanda. Tidak mungkin! Apa yang akan ia
gunakan untuk melawan Sri Ratu. Ia hanya seorang wanita.?"
Rangga menggigit-gigit bibirnya. Ia mencoba menenangkan
perasaan bibinya itu. Namun ledakan amarah Pangeran
Suryakusuma membuat isak sang bibi justru semakin keras.
"Ini semua gara-gara Jatmiko. Setelah kenal dengan pemuda
itu, Sekar jadi kurangajar. Jadi berandalan. Jatmiko harus
bertanggungjawab! Jika aku bertemu berandal itu, pasti sudah
kupuntir lehernya!" "Bung Jatmiko sudah diinternering ke Boven Digul,
Pamanda.?" ujar Rangga, lirih. Mendengar kata Boven Digul,
Raden Ayu Sariti menjerit.
"Duuh gustiii" jadi Sekar juga akan dibuang ke Boven
Digul" Tolonglah dia Nakmas Rangga! Tolooong"!!"
Saking tidak kuat menahan ledakan perasaan, Raden Ayu
Sariti mendadak roboh, jatuh pingsan. Maka sekalian abdi dalem
pustaka-indo.blogspot.com286
istana kepangeranan itu menjadi ribut. Mereka beramai-ramai
mengangkat tubuh sang Raden Ayu ke dalam istana.
Persiapan pembukaan pabrik tekstil dan perkebunan kapas
yang akan merekrut ratusan buruh telah dimulai. Haji Suranto
dan Kanjeng Pangeran Mangkunegara, selaku pemilik modal
terbesar perkongsian itu mengamanahinya jabatan sebagai
pemegang pucuk pimpinan tertinggi. Ayahandanya, juga Raden
Haji Ngalim Sudarman, juga mendukung penuh perkongsian
tersebut. Mereka ikut menyumbang modal, meski tidak sebesar
yang diserahkan oleh Haji Suranto dan Pangeran Mangkunegara.
Maka, hari-hari yang sibuk pun dimulai. Nyaris setiap hari,
dimulai dari pagi hari hingga menjelang maghrib, Rangga
mengunjungi lokasi pembangunan pabrik tekstil dan perkebunan
kapas yang diberi nama Maskapai Bumiputera Jaya itu di daerah
Colomadu yang luasnya berhektar-hektar itu. Rangga telah mengirim
surat kepada seorang temannya di Inggris, Chris Downer, teman
satu alumni di Leiden yang juga putera seorang pengusaha tekstil
yang cukup tersohor di negara tetangga Belanda itu. Mungkin Chris
bisa membantunya mencarikan mesin-mesin yang murah.
Hari ini, meskipun perasaannya masih kacau balau akibat
penangkapan Sekar dan juga peristiwa yang menimpa Pratiwi,
Rangga telah berjanji untuk menemui Raden Prakosa. Lelaki
gagah lulusan HBS itu adalah ketua serikat buruh di pabrik gula
De Winst. Hubungannya saat Rangga masih di pabrik itu, cukup
dekat. Raden Prakosa adalah salah seorang kader Partai Rakyat
yang cukup militan pula. pustaka-indo.blogspot.com287
"Saya membawa pesan dari 300 buruh De Winst, Raden
Mas. Mereka siap keluar secara bersamaan dari De Winst, jika
Raden Mas sudi menampung kami di maskapai ini. Mereka
memang belum menguasai teknik-tekniknya, akan tetapi, kami
siap untuk belajar cepat," ujar Raden Prakosa.
Eksodus besar-besaran itu, pasti akan mengundang reaksi
yang cukup dashyat. Akan terjadi kegoncangan di pabrik De
Winst. Meskipun mereka bisa melakukan rekrutmen buruh baru,
semua itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Mungkin,
selama beberapa waktu, produksi De Winst akan terhenti.
"Apakah Anda benar-benar telah siap untuk melakukan
boikot terhadap De Winst?" tanya Rangga.
Raden Prakoso tertawa kecut. "Kiranya Anda juga telah
memahami, Raden Mas" upah kami selaku buruh di sana,
terlalu kecil. Perlakuan untuk kami juga masih jauh dari
manusiawi. Para buruh kecil diperas tenaganya untuk
menghasilkan produksi sebesar-besarnya, namun imbalan yang
diperoleh, jauh dari memadai. Kekerasan fisik pun sering
dilakukan oleh para mandor, yang kebanyakan adalah kaki
tangan yang setia dari para administratur, terhadap buruh yang
kinerjanya kurang baik. Padahal, kerja yang kurang baik itu,
juga disebabkan oleh perusahaan itu sendiri. Gaji yang kecil,
tak memungkinkan mereka sarapan, sehingga tenaga mereka
pun tak sekuat biasanya."
"Tetapi, bukankah posisi Anda sendiri cukup baik di sana.
Gaji Anda juga lumayan, bukan" Anda dihargai sebagai lulusan
HBS yang terpelajar.?"
"Saya tidak memikirkan diri saya sendiri. Nasib ratusan
buruh itu, sering membuat saya tak mampu memejamkan mata."
pustaka-indo.blogspot.com288
Rangga manggut-manggut. "Baiklah, Raden" saya akan segera
membicarakan hal ini kepada para komisaris. Seluruh kebijakan
pengadaan karyawan memang diserahkan kepada saya. Akan tetapi,
saya butuh meminta pertimbangan dari beliau-beliau itu. Lagipula,
baru 2 bulan ke depan pabrik ini mulai beroperasi. Sekarang,
sebaiknya Anda rahasiakan terlebih dahulu rencana boikot itu. Jika
Meneer Thijsse mendengar, ia pasti akan marah besar."
"Tentu, Raden Mas" kami akan merahasiakan semua ini!
Tetapi kami berharap, Anda benar-benar sudi menampung kami
di pabrik ini. Kabarnya, pabrik ini akan membutuhkan ratusan
buruh?" "Untuk tahap pertama, sekitar 300 buruh. Nanti akan terus
bertambah sesuai kebutuhan. Ini sebuah loncatan besar. Haji
Suranto dan Pangeran Mangkunegara telah menginvestasikan
dana ratusan ribu, bahkan jutaan gulden untuk membuka
perkebunan dan membangun pabrik ini."
Sepasang mata Raden Prakoso membulat. "Saya tidak
pernah membayangkan, ada pribumi yang memiliki uang hingga
jutaan gulden. Semoga apa yang kita lakukan ini, meskipun hanya
sedikit, mampu merubah perekonomian kaum inlander yang
selama ini begitu terpuruk."
Beberapa jam keduanya saling berbincang. Meskipun mereka
pernah satu perusahaan, kesempatan berbincang secara luas, baru
kali ini didapatkan. Raden Prakosa mengaku semakin mengagumi
kecerdasan Rangga, sementara Rangga sendiri pun salut kepada
lelaki yang memiliki trah darah biru dari Puri Mangkunegaran itu.
Satu hal yang ingin Rangga selesaikan secepatnya adalah
perihal sewa tanah untuk perkebunan. Ia bermaksud menyewa
tanah yang selama ini menjadi lahan perkebunan tebu De Winst,
pustaka-indo.blogspot.com289
karena kontrak warga dengan pabrik itu sudah hampir habis. Ia
pun telah mempersiapkan mental untuk menghadapi perlawanan
yang barangkali akan dilancarkan oleh pihak De Winst. Sayang,
Pratiwi sebagai wakil warga masih tergeletak di ziekenhuis.
Kemarin ketika ia mengunjunginya gadis itu kembali tak
sadarkan diri. Sebenarnya bisa saja ia meminta bantuan Kresna,
namun sejak penangkapan Sekar, pemuda itu mendadak tak
pernah bisa ditemuinya. Jika biasanya ia selalu datang, meskipun
tanpa diminta, sekarang pemuda itu menghilang entah kemana.
Mungkin ia takut ditangkap oleh polisi Belanda, karena dia juga
aktivis Partai Rakyat. Ada keharuan yang begitu dalam ketika Rangga menatap
sosok yang dikawal oleh beberapa orang polisi itu. Sekar, ia tak
tampak bersedih. Wajahnya yang jelita terlihat tenang, sementara
sepasang matanya memperlihatkan semangat hidup yang berkobar"kobar.
"Apa kabar, Diajeng?" tanya Rangga, lirih. Justru sepasang
matanyalah yang mendadak terasa basah. "Baik-baik sajakah?"
"Seperti yang Anda lihat"." ia tersenyum tipis. "Saya sehat,
dan selalu berusaha untuk tetap sehat. Saya tidak mau Belanda"Belanda itu menertawai saya karena saya menyerah dengan
keadaan. Meskipun mereka memenjarakan raga saya, tetapi
mereka tak mampu memenjarakan hati saya. Lagipula, saya telah
terbiasa dikekang sejak kecil oleh ayahanda saya."
"Saya" saya akan mencarikan seorang advocaat untuk
membantu Anda, Diajeng.?"
pustaka-indo.blogspot.com290
Sekar tertawa tawar. "Kemarin, Juffrouw Spinoza juga telah
menawarkan diri untuk menjadi pengacara saya."
"Anda terima?" "Tidak." "Mengapa" Meskipun dia pengacara baru, akan tetapi ia adalah
lulusan Universiteit Rotterdam yang tersohor itu. Mungkin ia bisa
membantu Anda. Atau, Diajeng sudah menunjuk pengacara lain?"
"Saya tidak perlu pengacara. Saya akan membela diri saya


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sendiri dengan pledooi saya! Hal itu semata-mata karena saya
meyakini, sehebat apapun pengacara, ia tak akan mampu
menghancurkan tirani hukum yang telah sedemikian kuat
bercokol. Penangkapan saya sudah dikehendaki oleh gubernemen.
Saya tinggal menunggu, di mana jasad saya akan dibuang oleh
karena apa yang saya lakukan selama ini!"
Rangga tertunduk. Tak tega ia menatap sosok yang dengan
berapi-api menunjukkan semangatnya itu. Rasa kagum
merambat, namun letupan iba lebih mendominasi.
"Diajeng, yakinkah Anda dengan apa yang Anda katakan
barusan" Menurut saya, Diajeng membutuhkan seorang advocaat
yang benar-benar mahir. Kesalahan yang Anda lakukan tak
seberapa besar. Dengan keberadaan pengacara yang pintar,
mungkin Anda bisa bebas."
"Bebas" Tak mungkin. Apalagi, saat-saat seperti inilah yang
justru sejak dahulu saya nantikan. Saya ingin membuat sebuah
perlawanan yang barangkali akan tercatat dalam sejarah. Maka,
jika pun akhirnya saya diasingkan ke Boven Digul sekalipun,
saya sudah sangat siap. Saya tidak mau menjadi manusia pengecut
dengan merajuk kepada gubernemen untuk mengampuni saya."
pustaka-indo.blogspot.com291
"Bukan pengampunan, Diajeng" akan
tetapi keadilan." "Keadilan itu hanya milik orang-orang Eropa yang terhormat
itu," bibir Sekar terangkat ke atas ketika mengucapkan kata
"terhormat" itu. "Inlander seperti kita tidak akan diberi jatah
keadilan." "Jadi Diajeng tetap bersikeras tidak mencoba mencari
pengacara?" "Tidak perlu! Saya tidak butuh pengacara."
"Akan tetapi, banyak yang mengharapkan Anda bisa bebas,
Diajeng. Pamanda Suryakusuma, Ibu Diajeng" Raden Ayu Sariti,
termasuk juga saya.?"
"Mengapa Anda mengharap saya bebas" Bukankah dengan
pengasingan yang menimpa saya justru akan membuat
pustaka-indo.blogspot.com292
perjodohan gila itu berakhir dengan sendirinya, dan Anda bebas
menikahi Juffrouw Spinoza yang jelita itu?"
Kalimat yang meluncur dari bibir indah itu mendadak
membuat Rangga tertegun. Ya Allah, pikiran semacam itulah
yang berada di kepala Sekar" Sementara siang malam ia tak pernah
jenak melakukan apapun karena mengkhawatirkan nasib adik
sepupunya itu. Rangga mendesah berat. "Saya sungguh sedih
jika Diajeng mengatakan perjodohan kita itu sebagai sesuatu yang
gila. Dengarkan saya, Diajeng! Bagi saya, keselamatan Diajeng
adalah yang utama. Tak ada maksud sedikit pun di hati saya
untuk memanfaatkan musibah yang menimpa Diajeng untuk
kepentingan pribadi saya."
Sekar terdiam. Sesaat ia mencoba mencermati wajah
Rangga, mencari keseriusan di paras tampan itu, karena sejatinya
ucapan itu ia lontarkan hanya untuk menguji, seberapa jauh
perasaan Rangga atas peristiwa yang menimpanya itu. Dan begitu
melihat kemurungan itu tampak bukan pura-pura, kembali
debaran halus merambati dada Sekar. Namun dengan cepat gadis
itu menepisnya. Ia telah menjatuhkan pilihan kepada Jatmiko.
Meskipun persatuan di antara mereka nyaris mustahil terjadi, ia
tak akan sudi berpindah ke lain hati. Apalagi, Rangga pun pasti
tak menaruh sedikit pun perasaan cinta kepadanya. Perasaan
sayang yang ia berikan, hanyalah sebatas kasih seorang kakak
kepada adiknya. Bodoh sekali jika ia membiarkan debaran itu
terus menerus menghinggapi hatinya.
"Maafkan saya, Kangmas" jika telah menyakiti hati
Kangmas dengan tuduhan itu. Lisan saya memang sering tak
terkendali.?" Rangga tersentak. Baru sekali ini ia mendengar Sekar
pustaka-indo.blogspot.com293
memanggilnya dengan sebutan Kangmas. Dan entah mengapa,
panggilan itu terasa begitu indah di telinganya. Sepasang mata
Rangga pun berbinar. "Tak menjadi masalah, Diajeng. O, ya" apakah Diajeng
tahu di mana tempat tinggal Bung Kresna?"
"Ada apa dengan dia?"
"Pratiwi berkali-kali menyebut-nyebut namanya. Tampaknya,
gadis belia yang malang itu memendam cinta yang begitu dalam
kepada Kresna. Dan keberadaan pemuda itu, semestinya bisa
membuat keadaannya menjadi lebih baik. Akan tetapi, Bung
Kresna tak pernah muncul lagi. Ia seakan-akan menghilang ditelan
bumi." Sekar memicingkan sepasang matanya yang indah.
"Pratiwi" memendam cinta kepada Kresna?"
"Yah" begitulah. Partini, mbakyu Pratiwi juga bilang
seperti itu. Cinta itu begitu mendalam. Saya rasa, Pratiwi mau
berhadapan dengan Jan Thijsse yang bengis itu karena faktor
cinta itu pula. Bukankah Bung Kresna yang meminta dia menjadi
wakil warga pedesaan?"
"Jika begitu" sayalah yang telah bersalah"." desah Sekar
dengan suara serak. "Pratiwi menjadi seperti itu karena saya. Ya
Tuhan" semoga Engkau mengampuni saya?"
"Apa maksudmu, Diajeng?" tanya Rangga, heran.
Tak segera menjawab pertanyaan Rangga, Sekar justru
menyodorkan sebatang pena bergagang emas yang semula berada
dalam genggamannya. "Tolong Kangmas, serahkan benda ini
kepada Pratiwi. Katakan, bahwa pemuda bernama Kresna itu
pustaka-indo.blogspot.com294
pun menaruh rasa sayang yang besar kepadanya. Akan tetapi, ia
tak mungkin mewujudkan kasih sayang itu dalam wujud yang ia
kehendaki karena pemuda bernama Kresna itu, akan pergi jauh
menuju sebuah tempat yang ia sendiri belum mengetahui.?"
"Diajeng.?""
"Maafkan saya Kangmas, karena selama ini saya telah
memperdaya panjenengan, dan juga beberapa orang lainnya. Semua
itu saya lakukan karena keterbatasan yang saya miliki. Sungguh,
saya ingin banyak berkiprah dalam pergerakan menuju
kemerdekaan, saya ingin merealisir idealisme saya, akan tetapi
Anda tahu, Kanjeng Rama Suryakusuma adalah pribadi yang
teramat keras. Ia memenjarakan saya dalam Istana Suryakusuman
dan membatasi gerak-gerik saya. Jika saya berkeliaran dalam ujud
Sekar Prembayun, saya pasti akan mendapat reaksi kemarahan
yang sangat keras." "Lantas?" "Akhirnya, saya pun menyamar sebagai seorang pemuda,
dalam ujud Kresna." Rangga terhenyak di atas bangku kayu yang disediakan
untuk para pengunjung rumah tahanan itu. Ia benar-benar
terperangah mendengar penjelasan Sekar. Jadi, Kresna adalah
Sekar" Sesungguhnya ia menemukan beberapa hal yang tak
terjelaskan pada pribadi Kresna. Sosok yang tampaknya berasal
dari golongan atas dan terpelajar, namun tak jelas asal-usulnya
tentu mengherankan. Ia bahkan tak pernah tahu, di manakah
Kresna selama ini bertempat tinggal. Ia datang dan pergi begitu
saja, menebar pesona baik lewat seraut wajah yang begitu tampan,
dengan bibir yang terlalu indah untuk seorang lelaki, juga lewat
pustaka-indo.blogspot.com295
ketajaman pemikiran serta kedahsyatan aktivitasnya.
Tetapi, jika penjelasan dari keanehan-keanehan itu ada pada
sosok yang saat ini tengah berada di depannya, sungguh ia benar"benar tak pernah menyangka sebelumnya. Agak lama Rangga
tenggelam dalam ketakjuban yang seakan tengah menyihirnya.
Melihat betapa Rangga tampak begitu terkejut, Sekar
mendesah. "Maafkan saya Kangmas, jika sebagai seorang Kresna,
saya telah begitu banyak membuat Kangmas merasa terganggu!
Namun sungguh, menjadi seorang Kresna adalah suatu hal yang
teramat menyenangkan, karena saya bebas mengekspresikan apa
yang menjadi keinginan saya."
Rangga ikut mendesah, lantas menggeleng-gelengkan
kepala. Namun tiba-tiba tawanya pecah. "Masya Allah"
Diajeng" penyamaran Anda benar-benar
sempurna. Dan saya telah terperdaya begitupustaka-indo.blogspot.com296
lama. Bahkan, saya pernah begitu marah karena menurut saya,
selain bandel, nakal dan seenaknya sendiri, Bung Kresna adalah
seorang playboy yang gemar menebar pesona kepada gadis-gadis
yang ditemuinya. Maafkan sikap saya yang selama ini kurang
ramah kepada Anda." "Sebenarnya, saya sangat menikmati penyamaran itu.
Dengan menjadi Kresna saya menjadi tahu, bahwa Anda
bukanlah sosok yang selama ini saya bayangkan. Saya menyangka
Anda adalah seorang pemuda pragmatis yang datang ke negeri
Belanda semata-mata untuk mendapatkan titel yang dengan itu
Anda akan mudah mendapatkan kemuliaan sebagai ambtenaar,
bupati, atau bahkan calon raja Kasunanan. Terus terang, saya
senantiasa bertanya kepada teman-teman yang berada di negeri
Belanda. Saya sering berkirim surat kepada Tuan Hatta, Tuan
Gatot Mangkupraja, juga Nasir Pamuntjak. Dan dalam surat itu
saya senantiasa menanyakan, apakah Anda termasuk orang yang
aktif di De Indonesische Vereniging. Ketika saya tidak mendapatkan
jawaban yang saya inginkan, Anda dapat bayangkan, betapa
kecewanya saya. Tak banyak pemuda Indonesia yang mendapat
kesempatan belajar di negeri Belanda. Karenanya jika mereka
tidak terlibat dalam pergerakan menuju kemerdekaan, saya benar"benar sangat menyayangkan. Penyayangan itu berubah menjadi
kekecewaan karena Anda adalah saudara sepupu saya sendiri"
yang bahkan telah sejak kecil" dijodohkan dengan saya.?"
Rangga mendadak merasa telah menjadi sosok yang sangat
berbeda dengan biasanya saat melihat semburat merah di pipi
Sekar. Kalimat terakhir yang diucapkan gadis itu benar-benar
terasa sebagai nyanyian yang begitu merdu. "Dan karena itulah,
pada awalnya Diajeng tampak begitu membenci saya?"
pustaka-indo.blogspot.com297
Sekar tersenyum dan baru sekarang inilah Rangga melihat gadis
itu tersenyum dengan tulus kepadanya. Berbait penyesalan merasuk
dalam diri Rangga. Mengapa ia tak membina komunikasi yang baik
dengan adik sepupunya itu sejak dulu. Ketika ia berada di negeri
Belanda, tak ada satu pun sepucuk surat terlayangkan kepada gadis
itu. Perjodohan yang dirancang kedua orang tua mereka telah
membuat hidupnya terasa sempit. Ia tak menyangka bahwa pada
perkembangannya, Sekar ternyata menjelma menjadi sesosok pribadi
yang mengagumkan. Jika ia belum bertemu dengan Everdine, tentu
ia akan menyambut perjodohan itu dengan senang hati.
Permulaan cinta itu muncul sangat terlambat. Meskipun
hubungannya dengan Everdine Kareen Spinoza tengah
menumbuk batu karang, bukan lantas ia bisa berpaling ke hati
yang lain, karena hati itu telah menjadi milik orang lain. Sekar
telah memilih Jatmiko, dan ia tak akan mungkin merebutnya.
"Seriuskah Anda dengan tidak mencoba mencari advocaat
yang mendampingi Anda, Diajeng?" ujar Rangga lagi.
Sekar mengangguk tegas. "Ya, saya serius sekali. Saya akan
menjadi pembela bagi diri saya sendiri, meskipun saya sama sekali
tak punya harapan akan dibebaskan dari kasus ini. Pengasingan
saya, di mana pun, akan menjadi sebuah fase yang saya harap
mampu mendewasakan saya."
Rangga memejamkan matanya. Hatinya terasa giris. Ada
hujan lebat di sana. Lantas ia pun menyadari, bahwa ia akan
merasa sangat kehilangan sosok di depannya itu, baik sosok
sebagai Sekar, maupun sebagai Kresna.
Sementara Sekar pun diam-diam mulai menyadari, bahwa rasa
simpati telah berkembang begitu lesat terhadap kakak sepupunya
itu. Perhatian yang dicurahkan pemuda itu telah menorehkan warna
pustaka-indo.blogspot.com298
lain dalam hatinya. Seandainya ia belum menjatuhkan pilihan
kepada Jatmiko, tentu ia pun akan menyambut perjodohan itu
dengan sepenuh kegembiraan. Meskipun kisah cintanya dengan
Jatmiko tengah dilanda ketidakpastian, ia jelas tak akan
melabuhkan diri ke hati yang lain, apalagi pelabuhan hati itu telah
ditambati cinta dari seorang Everdine Kareen Spinoza yang sangat
ia kagumi itu". Akhirnya keputusan dari Tuan Gubernur Jenderal De Graeff
sebagai pemegang hak exorbitante rechten pun tiba. Sekar dikenai
hukuman externering ke negeri Belanda selama kurun waktu yang
tak dibatasi. Hukuman itu tentu saja lebih ringan dibanding jika
ia harus diinternering di Boven Digul. Tanpa sepengetahuan Sekar,
ayahandanya, KGPH Suryakusuma yang mendampingi Sri
Susuhunan Pakubuwono X telah menghadap Gubernur Jenderal
De Graeff di Buitenzorg. Mereka mencoba meyakinkan bahwa
Sekar Prembayun bukanlah seorang pemberontak. Ia hanya
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jatmiko, Yasa Kusuma serta
tokoh-tokoh pergerakan lainnya. De Graeff yang pada dasarnya
cukup liberal tidak lantas mengabulkan permohonan ampun itu,
akan tetapi ia menetapkan sebuah keputusan yang sedikit
melegakan kedua tokoh besar di Tanah Jawa itu. Sekar tidak
dibuang ke Ende, Bangka atau Boven Digul, tetapi diasingkan
ke negeri Belanda. Namun, meskipun Rangga juga sedikit merasa lega, rasa
kehilangan itu tetap merasuk dahsyat ke rongga dadanya. Ketika
Sekar melambaikan tangannya dari mobil jeep militer yang akan
pustaka-indo.blogspot.com299
membawanya ke Pelabuhan Tanjung Priok, tak terasa, dua tetes
air mata menggenanginya. "Seorang pribadi yang sangat mengagumkan bukan?" sebuah
suara mengejutkannya. Rangga menoleh. Ternyata Kareen.
Perempuan itu berdiri di tepi pagar pembatas Rumah Tahanan
dengan wajah murung. Ia bahkan mengenakan pakaian serba hitam.
"Saya tengah berkabung, karena kehilangan sesosok manusia yang
begitu luar biasa. Baik sebagai Rara Sekar Prembayun maupun
sebagai Kresna, saya sangat menghormatinya."
"Jadi, Anda sudah tahu bahwa Kresna itu adalah wujud lain
dari Diajeng Sekar Prembayun?"
"Ketika saya sudah mulai merasa jatuh cinta kepada Bung
Kresna, dan ia pun rupanya merasakan sikap saya yang agak
berbeda, ia buru-buru mengakui dirinya sebagai Sekar Prembayun
yang tengah menyamar."
"Anda" jatuh cinta pada Kresna?" suara Rangga terasa
seret. "Terus terang, ketika saya tengah merasa jatuh dalam
genangan keputusasaan, yakni sejak penolakan Anda di kebun
tebu itu, saya merasa kembali tersemangati dengan kemunculan
Bung Kresna." "Karena ia tampan?"
"Karena dia ramah, penuh semangat dan tampil memukau
dengan ide-idenya yang luar biasa."
"Ya, Kresna memang memukau. Seandainya saya seorang


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perempuan pun, barangkali saya akan jatuh cinta padanya."
pustaka-indo.blogspot.com300
"Dan ketika Anda menyadari bahwa ia seorang perempuan,
apakah Anda tidak lantas terpikat kepadanya?"
Rangga tergagap. "Ia telah pergi, sebaiknya jangan bebani
ia dengan harapan-harapan"."
Rangga mengusap air matanya begitu jeep militer itu telah
hilang di balik kelokan jalan. Sejak kapan ia menjadi sosok yang
begitu cengeng" "Tuan Rangga Puruhita!" sebuah suara tegas mendadak
memanggilnya. Baik Rangga maupun Kareen sontak berbalik
dan terpana. Seorang polisi, komisaris Johan Van Der Beck, yang
disertai beberapa anak buahnya telah berdiri dengan angkuh.
"Atas nama Sri Ratu Wilhelmina dan Tuan Gubernur Jenderal
De Jonge, Anda kami tangkap!"
"Saya" ditangkap?" Rangga tersentak. "Atas tuduhan apa?"
"Nanti akan saya jelaskan di kantor."
"Akan tetapi"."
"Jangan melawan! Anak-anak, ringkus dia!"
Beberapa sosok tegap bergerak cepat, meraih sepasang
tangan Rangga dan memborgolnya.
pustaka-indo.blogspot.com301
Sel di penjara Gladak yang sempit dan sumpek
itu membuat Rangga tak mampu memejamkan mata.
Nyamuk-nyamuk yang ganas senantiasa melancarkan
permusuhan dengan mencari celah lengahnya. Hanya
kesadaran bahwa ruang yang ia tempati itu jauh lebih
baik daripada sel yang dihuni oleh kebanyakan
narapidana yang berasal dari kalangan rakyat jelata maka
Rangga mencoba untuk menerima keadaan yang
menimpanya itu dengan dada lapang.
Namun tuduhan yang diarahkan kepadanya benar"benar telah membuat dadanya sesak. Ia didakwa hendak
melakukan makar, menjatuhkan kekuasaan Belanda
dengan bersekongkol dengan para pegiat Partai Rakyat
yang telah dijadikan sebagai partai terlarang.
Aktivitasnya mendirikan perkebunan kapas dan pabrik
tekstil, yang akhirnya tidak diberikan izin oleh gubernemen
dan terbengkalai pasca penangkapannya, dinilai hendak
pustaka-indo.blogspot.com302
menghancurkan Pabrik Gula De Winst terkait dengan penyewaan
tanah yang sebelumnya menjadi lahan perkebunan tebu De Winst.
Ia juga dituduh menghasut para buruh De Winst yang
kebanyakan simpatisan Partai Rakyat untuk memboikot pabrik
dengan beramai-ramai meninggalkan pabrik tersebut.
Tampaknya, nasib yang telah menimpa Yasa Kusuma,
Jatmiko dan juga Sekar akan menimpanya pula. Rangga sudah
pasrah meskipun barangkali ia akan diinternering ke Boven Digul.
Hanya saja, berbeda dengan Sekar yang bersikeras tidak mau
didampingi pengacara, ia menerima dengan sepenuh kebahagiaan
tawaran Everdine Kareen Spinoza untuk mendampinginya
sebagai advocaat. Meskipun kasus ini adalah praktik perdana
perempuan jelita itu, ia yakin Kareen akan bekerja dengan
sungguh-sungguh. Adapun hasilnya, Rangga serahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT, karena sehebat apapun seorang
pengacara, jarang sekali kasus-kasus semacam itu berhasil
dimenangkan. Mungkin hanya keajaiban yang akan membuatnya
terbebas dari segala dakwaan.
Seorang petugas mendekati sel Rangga, membuka pintunya
dengan gerakan cepat dan paras datar. "Nyonya Everdine Thijsse
akan menemui Anda, Tuan!"
Rangga mengangguk. Sebagai pengacara, Kareen yang tercatat
sebagai Nyonya Everdine Thijsse memang bebas menemuinya
kapan saja. Ketika ia beranjak menuju ruang tempat para penghuni
sel menemui tamu-tamunya, yakni sebuah ruang sempit berukuran
3 kali 2, yang hanya dilengkapi dengan sebuah meja besar dan 2
buah kursi kayu, Rangga melihat sang advocaat duduk termenung.
Wajahnya yang jelita terlihat murung. Namun begitu melihat
kedatangan Rangga, ia mencoba menyunggingkan senyum manis.
pustaka-indo.blogspot.com303
"Apa kabar, Rangga?"
"Alhamdulillah, baik-baik
saja. Meskipun segala sesuatu
dibatasi, saya sungguh merasa
lebih dekat dengan sang pencipta. Mungkin peristiwa ini
merupakan teguran tuhan karena selama ini saya cenderung mengabaikan-Nya.
Kabar apakah yang Anda bawa, Kareen?" "Sebuah kabar yang tak
terlalu baik." "Apakah itu?" "Gubernur Jenderal De Graeff telah diganti dengan De Jonge. Jika De Graeff itu menganut paham liberal dan agak bertoleransi terhadap kaum pergerakan,
maka De Jonge adalah Belanda konservatif yang tidak
memberi celah sedikit pun bagi kaum bumiputera untuk
memperjuangkan kemerdekaannya. Saya rasa, akan ada kiamat
besar bagi segenap aktivis pergerakan. Dan tampaknya, kita
akan mendapat kesulitan yang sangat besar."
Rangga mendesah panjang. "Bukankah selama kemerdekaan
itu belum tercapai, kesulitan itu akan senantiasa ada pada kita"
Saya telah siap dibuang, bahkan ke Boven Digul sekalipun."
pustaka-indo.blogspot.com304
"Akan tetapi, sesungguhnya Anda tidak bersalah, Rangga. Anda
tidak bergerak secara politis untuk melawan kekuasaan Belanda.
Anda hanya difitnah saja. Saya akan membuktikan hal itu."
"Tetapi, meskipun saya bergerak di sektor ekonomi,
gubernemen pun tak suka kepada saya. Tak ada yang bergembira
melihat ekonomi pribumi bangkit, kecuali pribumi itu sendiri."
"Itulah yang membuat saya gemas. Jaksa dan polisi seakan"akan tengah mencari-cari kesalahan Anda. Saya yakin, Anda
memang telah menjadi sasaran tembak gubernemen, akan tetapi
mereka tidak menemukan celah untuk menghancurkan Anda.
Tetapi, percayalah Rangga" saya akan berusaha keras untuk
memenangkan kasus ini."
"Saya berterima kasih kepada Anda, Kareen."
"Rangga, ketahuilah, apapun akan saya tempuh agar Anda bisa
bebas. Ada kabar gembira yang sekiranya dapat membuat kita
kembali memiliki harapan. Bisnis ayah saya mulai berkembang.
Sedikit demi sedikit, perekonomian keluarga saya yang hancur,
kembali pulih." "Itu berarti.?"
"Ada kemungkinan ayah akan mampu membayar hutang"hutangnya kepada keluarga Thijsse. Jika itu terjadi, saya akan
meminta cerai dari Jan. Tak ada lagi alasan bagi Jan untuk
menahan saya." Kareen menatap Rangga dengan sepasang mata
penuh binar. "Itu artinya, saya masih memiliki kesempatan untuk
menjadi milik Anda, Rangga.?"
Rangga tersenyum. Namun entah mengapa, yang terbayang
di pelupuk matanya justru seraut wajah milik Sekar. Sesaat
Rangga tergeragap. Apakah ia telah mengkhianati Kareen karena
memikirkan gadis itu"
pustaka-indo.blogspot.com305
Ya Allah" ampunilah hambamu ini yang masih saja
mengotori hati dengan cinta-cinta syahwati. Padahal, Engkau telah
memberikan teguran yang telak atas semua ini.
"Saya pun berharap demikian, Kareen."
"Baiklah Rangga, saya pamit dahulu. Persiapkan fisik Anda
dengan baik. Pekan depan persidangan akan dimulai. Saya telah
siap bertarung melawan Tuan Jaksa. Doakan, saya bisa bertarung
dengan baik!" Berbeda dengan pengadilan Jatmiko maupun Sekar yang
dipenuhi oleh ratusan pengunjung, saat Rangga duduk sebagai
pesakitan, hanya ada beberapa orang yang menghadirinya.
Sidang dimulai dengan pembacaan tuntutan oleh jaksa.
Beberapa saksi dihadirkan, yang pertama ada Meneer Jan Meiyer
Thijsse. Ketika lelaki itu melangkah ke tempat saksi, sempat
tatapannya berbenturan dengan sang istri yang terlihat begitu
elegan dengan toga yang dikenakannya. Jan melempar seringai
mengejek, dibalas dengan tatapan pongah dari Kareen.
"Tuan Jan Meiyer Thijsse," kata Jaksa, "Betulkah Anda
mengenal Tuan Raden Mas Rangga Puruhita Suryanegara?"
"Ya, saya mengenalnya."
"Sejak kapan Anda mengenalnya?"
"Kira-kira setahun yang lalu, ketika ada sebuah acara pesta
dansa di sebuah hotel di Batavia. Saat itu, Tuan Suryanegara terlihat
seperti pungguk merindukan bulan. Ia hanya seorang inlander, akan
tetapi berani mendekati seorang gadis Belanda yang terhormat.
pustaka-indo.blogspot.com306
Tingkah Meneer berkulit sawo matang ini sungguh memuakkan
hati siapapun yang merasa menjadi bangsa Eropa karena.?"
"Keberatan, Yang Mulia!" teriak Kareen. "Saksi telah
mengungkap suatu hal yang bersifat pribadi yang tak perlu
disampaikan!" "Keberatan diterima!" ujar Tuan Hakim Kepala. "Silahkan
saksi memberi penjelasan tanpa mengungkap sesuatu yang
bersifat pribadi. Tuan Jaksa, silahkan diteruskan!"
"Baiklah. Tuan Thijsse, Anda mengatakan bahwa Tuan
Suryanegara sempat bekerja di pabrik yang Anda pimpin?"
"Betul. Akan tetapi saya memecatnya karena ia justru
menghasut warga pemilik lahan yang disewa De Winst untuk
meminta kenaikan sewa hingga 10 kali lipat."
"Keberatan, Yang Mulia!" teriak Kareen lagi. "Menurut
keterangan klien saya, ia tidak menghasutnya."
"Tidak, ia telah menghasut warga!" seru Jan. "Warga yang
semula tak mengerti apa-apa ia provokasi. Karena tak mau terlihat
sebagai provokator licik, Tuan Suryanegara pun menyuruh
adiknya, Pratiwi untuk maju menghadapi kami. Tuan Hakim,
perlu diketahui, bahwa Nona Pratiwi ternyata adalah anak haram
dari Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Suryanegara yang tak lain
adalah ayah dari Tuan Rangga Puruhita Suryanegara."
"Keberatan yang mulia! Saksi kembali mengungkap masalah
pribadi yang tak perlu diungkap!"
"Keberatan ditolak, silahkan saksi melanjutkan kembali
paparannnya!" Jan melemparkan senyum mengejek kepada Kareen yang
pustaka-indo.blogspot.com307
hanya membalas dengan pelototan marah. Ketika Kareen
memutuskan menjadi advocaat Rangga, Jan jelas naik darah.
Namun ia tak mampu berbuat apa-apa.
"Karena Nona Pratiwi adalah adik dari Tuan Rangga, bukan
tidak mungkin jika telah terjadi persekongkolan jahat untuk
menghancurkan Pabrik De Winst yang merupakan mitra
gubernemen, yaitu sebagai pabrik gula penyumbang pajak terbesar
kepada gubernemen." "Yang mulia!" ujar Kareen. "Menurut pengakuan klien saya,
ia justru baru mengetahui bahwa Nona Pratiwi adalah adiknya
beberapa minggu setelah permintaan kenaikan sewa tanah itu
disampaikan warga. Nona Pratiwi adalah murni perpanjangan lidah
warga, karena warga mempercayai beliau! Klien saya tidak memiliki
peran apa-apa dalam hal tuntutan warga tersebut. Dan sesungguhnya,
misalnya Tuan Rangga ternyata memberitahu permasalahan harga
sewa tanah yang sewajarnya kepada warga pemilik lahan itu pun,
secara hukum itu tidak bertentangan. Justru yang perlu diusut lebih
lanjut adalah pihak De Winst yang tampaknya membiarkan
masyarakat pedesaan itu tetap dalam kebodohan. Mereka telah
memanfaatkan keterbelakangan dan ketidaktahuan masyarakat."
"Saudara pengacara, Anda sanggup menghadirkan saksi
bernama Pratiwi?" Tanya Jaksa.
"Saat ini ia masih terbaring sakit. Akan tetapi, jika ia telah
sehat, saya siap menghadirkannya!" tegas Kareen
"Baiklah" kami tunggu keterangan dari saksi bernama
Nona Pratiwi. Nah, Tuan Thijsse, apakah Anda tahu bahwa Tuan
Rangga adalah anggota Partai Rakyat?" tanya jaksa lagi.
"Saya tidak tahu pasti, akan tetapi, melalui ucapan"ucapannya, ia sering kali menghina Sri Ratu Belanda. Ia begitu
pustaka-indo.blogspot.com308
fanatik dengan kepribumiannya. Ia juga dekat dengan Raden
Prakosa, ketua serikat buruh di Pabrik De Winst yang anggota
Partai Rakyat." "Keterangan saksi kami anggap cukup!" ujar hakim.
"Silahkan jaksa untuk menghadirkan saksi berikutnya."
Saksi selanjutnya adalah seorang pemuda yang mengaku
melihat Rangga pada saat rapat terbuka di Lapangan Sriwedari,
di mana Bung Yasa Kusuma menjadi oratornya. Saksi ketiga
menyatakan bahwa Rangga juga hadir dalam pengadilan Jatmiko.
Saksi keempat, adalah tetangga Jatmiko yang menyaksikan
Rangga mendatangi rumah kontrakan Jatmiko di Semanggi.
Namun yang membuat Rangga terkejut setengah mati adalah
ketika saksi kelima dihadirkan, yakni Raden Prakosa.
"Tuan Raden Prakosa, Anda mengenal Tuan Rangga
Puruhita?" tanya jaksa.
"Ya, saya mengenalnya."
"Di mana Anda mengenalnya?"
"Di pabrik De Winst."
"Pernahkah Anda berhubungan dengannya?"
"Ya. Beberapa kali Tuan Rangga menemui saya, meminta
saya agar mengajak teman-teman buruh untuk meminta kenaikan
gaji hingga 3 kali lipat. Kami pun terbujuk untuk mengajukan
permintaan itu. Dan ketika perusahaan ternyata tidak sanggup
memenuhi, Tuan Rangga menghasut kami untuk keluar dari
pabrik dan bekerja di perusahaan yang tengah beliau rintis."
Sepasang mata Rangga membelalak mendengar keterangan
Raden Prakosa yang begitu di luar dugaannya. Lelaki itu telah
pustaka-indo.blogspot.com309
mengkhianatinya! Ia telah memberi keterangan palsu.
"Apakah Anda anggota Partai Rakyat?"
"Ya! Akan tetapi sudah lama saya tidak lagi menjadi anggota.
Hampir tiga perempat buruh De Winst adalah anggota Partai
Rakyat." "Apakah Tuan Rangga juga anggota Partai Rakyat?"
"Ya. Dia adalah anggota baru di partai itu!"
Bedebah! Maki Rangga dalam hati. Raden Prakosa yang
sempat menanamkan rasa kagum di hatinya, ternyata tak lebih
seorang pembohong. Rangga mendesah panjang ketika saksi selanjutnya dihadirkan,
yang tak lain adalah pamannya sendiri, Kanjeng Pangeran
Suryakusuma. Jaksa menanyai seputar kedekatannya dengan Sekar


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan dijawab apa adanya oleh sang Paman yang terlihat murung.
Sidang dilanjutkan dengan pemberian keterangan dari saksi"saksi yang meringankan terdakwa. Saksi pertama adalah Haji
Ngalim Sudarman. Ia menyatakan bahwa meskipun Rangga
pernah beberapa kali berhubungan Jatmiko, tetapi Rangga
bukanlah pengikut Jatmiko, karena adanya beberapa perbedaan
pendapat di antara mereka. Saksi kedua adalah Haji Suranto. Ia
pun menegaskan, bahwa sudah lama Jatmiko tidak mau
menghubunginya. Dan perusahaan yang hendak ia dirikan
bersama Rangga, sama sekali bukan untuk menjatuhkan De
Winst. Saksi ketiga, Kanjeng Pangeran Mangkunegara, yang juga
memberikan keterangan serupa dengan Haji Suranto. Hanya saja,
Kareen tidak bisa menghadirkan saksi kunci, yakni Pratiwi.
"Kondisi kesehatan Nona Pratiwi tidak memungkinkan untuk
hadir di sini. Hanya saja dengan keterangan para saksi, maka bisa
pustaka-indo.blogspot.com310
disimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh Tuan Rangga,
sesungguhnya hanyalah usaha untuk meningkatkan kemakmuran
bangsa bumi putera," jelas Kareen, lantang. "Tuan Rangga tidak
menghasut warga untuk tidak menyewakan tanah kepada De
Winst. Yang ia lakukan hanya menawari warga dengan harga yang
lebih tinggi. Dan hal semacam itu tidaklah melanggar hukum yang
berlaku. Adapun keterangan dari Tuan Prakosa, jelas itu sebuah
kebohongan besar! Tuan Haji Ngalim Sudarman sendiri telah
memberi kesaksian bahwa Tuan Rangga dan Tuan Jatmiko
memiliki perbedaan prinsip yang cukup mendasar. Tuan Rangga
memang dekat dengan aktivis Partai Rakyat seperti Tuan Jatmiko
dan Nona Sekar Prembayun, akan tetapi, ia bukan anggota partai."
Kareen berhenti sejenak untuk mengatur napas.
"Tuan Hakim yang terhormat?" ujarnya kembali. "Tuan
Rangga adalah murid kesayangan Tuan Profesor Johan Van De
Vondell, guru besar fakultas ekonomi Universitas Leiden yang tak
lain adalah ilmuwan kebanggaan segenap warga Nederland. Jika
Tuan Rangga didakwa melakukan usaha-usaha menggulingkan
kekuasaan Ratu Belanda hanya karena ia dekat dengan para aktivis
Partai Rakyat, apakah Anda juga akan memenjarakan Profesor
Van De Vondell karena ia juga dekat dengan Tuan Rangga" Tentu
saja tidak bukan" Picik sekali jika kita memvonis seseorang hanya
karena faktor kedekatan. Selain Tuan Rangga, saya juga dekat
dengan Tuan Jatmiko, serta Nona Sekar Prembayun. Saya hadir
pada saat rapat besar di Sriwedari. Apakah saya juga bisa terkena
tuduhan tidak setia kepada Ratu Belanda?"
Majelis hakim yang terdiri dari beberapa orang hakim
berkulit putih dan juga pribumi saling pandang. Akhirnya, setelah
mereka bersidang sekitar satu setengah jam, palu pun diketok.
pustaka-indo.blogspot.com311
"Tuan Rangga tidak terbukti bersekongkol menghancurkan
Pabrik Gula De Winst. Demikian pula, Tuan Rangga tidak terbukti
sebagai anggota Partai Rakyat. Akan tetapi, simpati yang ia berikan
kepada para aktivis partai terlarang itu, membahayakan kekuasaan
Ratu Belanda di negeri ini. Oleh karena itu, kepada Tuan Rangga
tetap dijatuhi hukuman, yakni internering!"
Palu diketok. Kareen terhenyak, kaget. Ia sudah sangat optimis
bahwa Rangga akan bebas. Keputusan Hakim benar-benar
mengada-ada. Tampaknya pemerintah memang begitu ketakutan
dengan gerakan bangkitnya perekonomian pribumi yang dilancarkan
Rangga, sehingga mereka tampak mencari-cari kesalahannya.
Kareen menggertakkan rahangnya kuat-kuat, geram, kecewa
sekaligus sedih. pustaka-indo.blogspot.com312
Sudah hampir dua bulan Pratiwi tergeletak di
ziekenhuis. Beberapa kali ia tersadar saat KGPH
Suryanegara mendampinginya, namun beberapa kali itu
pula ia tak mau mengakui keberadaan lelaki itu sebagai
ayah kandungnya. Kenyataan itu membuat sang
pangeran teriris-iris hatinya.
"Mengapa engkau tak mau mengakui saya sebagai
Ramamu, Pratiwi?" bisiknya, ketika Pratiwi tengah
tersadar. Tak menjawab pertanyaan itu, Pratiwi justru
terisak-isak. "Pratiwi, apakah maafmu itu berharga sangat
mahal" Baiklah" jika memang ada harga yang harus
ditebus atas kesalahan yang saya perbuat, katakan, apa
yang harus saya lakukan?"
Pratiwi menatap sang ayah dengan sendu. "Apakah
Rama akan mengabulkan permintaan saya?"
pustaka-indo.blogspot.com313
Dada Sang pangeran berdebur girang. Pratiwi telah
menyebutnya dengan panggilan Rama. Cepat ia meraih jemari
sang puteri, menggenggamnya lembut.
"Katakan, apa yang kau inginkan, Nak!"
"Saya" saya ingin Rama mengatakan kepada Mas Kresna"
bahwa" bahwa saya mengharapkan ia hadir di sini"."
"Kresna?" Pangeran Suryanegara menatap Partini yang
dengan setia mendampingi adiknya itu. "Tahukah Anda siapa
lelaki itu?" "Dia adalah pemuda yang sangat dicintai Pratiwi. Akan
tetapi, Pratiwi tak pernah berani mengungkapkan perasaannya,
karena ia takut Kresna menolaknya. Ia merasa hanya seorang
anak petani miskin, tak akan sepadan dengan Mas Kresna yang
begitu menjulang.?" jelas Partini.
"Di manakah pemuda itu sekarang?"
"Ketika Pratiwi baru awal-awal dirawat, beliau sering
datang. Namun, sudah lama ia tak muncul. Itulah mungkin yang
membuat Pratiwi semakin bersedih. Setahu saya, setelah Pratiwi
tersadar, belum pernah Den Mas Kresna datang kemari."
"Baiklah, Pratiwi" saya berjanji, akan datang kepada lelaki
pujaanmu itu dan memintanya agar ia mau menikahimu.?"
Sesungging senyum menghiasi bibir pucat Pratiwi. Partini
sendiri mendesah lega. Lelaki setengah baya yang tengah duduk
di samping tempat tidur Pratiwi itu adalah seorang pangeran,
seorang lelaki mulia. Dengan diakuinya Pratiwi sebagai anak,
derajat gadis itu telah terangkat tinggi. Ia akan sejajar dengan
Kresna, bahkan mungkin lebih tinggi status sosialnya.
pustaka-indo.blogspot.com314
"Terima kasih, Rama.?"
"Jika Kresna memang pemuda yang baik, tentu ia akan
bangga menjadi suamimu, Nak. Sekarang, sebutkan
permintaanmu yang kedua.?"
"Apakah Rama akan mengabulkannya?"
"Tentu, jika memang Rama mampu.?"
"Saya ingin, pemerkosa saya mendapatkan pembalasan yang
setimpal." Partini menajamkan telinganya. Inilah saat yang ia tunggu"tunggu, pengakuan Pratiwi tentang siapa pelaku perbuatan bejat
itu. "Siapa orang yang telah menodaimu, Nak?"
"Dia adalah"."
Dada Partini berdebar kencang.
"Siapa?" "Meneer Jan Meiyer Thijsse!"
Bukan hanya Partini yang kaget luar biasa, Pangeran
Suryanegara pun tersentak dan bahkan nyaris terjengkang dari
tempat duduknya. Lelaki yang telah menyebabkan Pratiwi
terbaring koma hingga berbulan-bulan lamanya, jelas bukan lelaki
biasa. Namun siapapun dia, Sang Pangeran pasti akan
menghadapinya. Jemari lelaki bangsawan itu pun terkepal.
Gerahamnya menggeretak menahan kemarahan.
"Tentu, Nak" saya akan memberi pelajaran yang setimpal
kepada bule keparat itu! Jika perlu, saya akan melenyapkan nyawanya
dari muka bumi!" desis sang pangeran. "Ia tak hanya telah
pustaka-indo.blogspot.com315
menginjak-injak kehormatanmu, Nak" ia juga telah melecehkan
Keraton Mataram, ia telah melecehkan bangsa ini! Atas nama
Sinuwun Paku Buwana X, saya akan menghukumnya, Nak"."
Kanjeng Pangeran Suryanegara mendadak meraih sesuatu
dari balik beskapnya. Sebuah cundrik. "Cundrik ini dulu saya
serahkan kepada ibumu, dengan cundrik ini kau bertemu dengan
saya, dan dengan cundrik ini pulalah saya akan memberi hukuman
yang setimpal kepada lelaki itu! Kau tunggulah di sini, Nak"
Ramamu akan pergi."!"
Partini terkesima dan beberapa saat tak mampu bergerak dari
tempat duduknya. Semua berjalan dengan begitu cepat. Pengakuan
sang adik, kemarahan sang pangeran dan ancaman kematian lelaki
itu. Jan Thijsse. Meneer yang senantiasa memperlakukannya dengan
baik itu, yang ia layani kebutuhan biologisnya dengan sepenuh
kerelaan, yang telah mengangkat derajatnya dari penari tayub
murahan menjadi seorang Nyai Belanda" yang diam-diam telah
menanamkan cinta, harapan, bahkan benih seorang putera dalam
rahimnya, ternyata musuh besar sang adik yang begitu ia sayangi,
melebihi rasa sayangnya kepada dirinya sendiri.
Partini tak tahu harus berbuat apa" Ia hanya merasa bahwa
bumi yang tengah dipijaknya kini, mendadak bergoncang teramat
keras." "Selamat pagi Nona Pengacara!" suara getas itu membuat
Kareen yang tengah sibuk menyapukan kuasnya ke kanvas
tersentak. Seketika ia menoleh ke sumber suara, dan melihat
pustaka-indo.blogspot.com316
sosok itu berdiri tegak dengan tatapan tajam menghujam, namun
dengan seringai mengejek terlukis di bibir.
"Untuk apa Anda menemui saya, Jan?" tanya Kareen, dingin.
"Laki-laki tak tahu diri!"
"Jij-lah yang tak tahu diri. Ini adalah rumah saya. Saya berhak
melakukan apa saja di rumah ini! Termasuk mengucapkan
selamat kepada Anda, karena Anda telah memerankan tokoh
pahlawan dengan sangat sempurna. Hanya sayangnya, Anda gagal
menyelamatkan kekasih Anda itu dari cengkeraman internering.
Keputusan dari Yang Mulia Gubernur Jenderal telah turun.
Kekasihmu, lelaki bodoh itu diinternering ke Endeh!"
Wajah Kareen pucat, namun sesaat kemudian berubah
menjadi merah padam. Kemarahan luar biasa tergambar di
wajahnya yang jelita. Saking marahnya, ia tak mampu
mengeluarkan sepatah kata pun. Ia tahu, Jan berperan penting
dalam peristiwa penangkapan Rangga. Jan-lah yang telah
mendesak kepada pemerintah untuk melenyapkan Rangga
dengan alasan Rangga sangat berbahaya untuk para pengusaha
Eropa yang menanamkan modal di Hindia Belanda.
"Ini tanah kolonialis, Mevrouw"." ejek Jan lagi. "Pribumi,
tak lebih dari sapi-sapi yang dipelihara oleh para tuan tanah.
Sehebat apapun pembelaanmu, apalah artinya jika yang kau bela
hanya seorang inlander. Sayangnya, kau mungkin lupa dengan
kenyataan itu. Ini Hindia, bukannya Nederland."
Kareen bangkit dari tempat duduknya. Ditatapnya Jan
dengan pandangan menantang. "Jadi, kau merasa lega, karena
telah berhasil membuat Rangga diinternir ke Endeh?"
"Tentu saja! Satu-satunya kunyuk yang saat ini harus aku
hancurkan, adalah dia!"
pustaka-indo.blogspot.com317
"Baiklah, Meneer Jan Thijsse. Mulai saat ini, hubungan di
antara kita telah berakhir. Barusan Papi menelepon saya, bahwa
beliau telah menyediakan sejumlah besar dana untuk membayar
hutang-hutangnya kepada ayah Anda. Dengan demikian, saya
sudah tidak memiliki kewajiban berpura-pura menjadi istri Anda.
Saya akan segera angkat kaki dari rumah ini untuk kembali ke
Bandung dan meneruskan karir saya sebagai advocaat!"
Wajah Jan berubah pias. Namun sebuah senyum buas
mendadak tersungging di bibirnya. "Baiklah, Kareen" jika kau
memang ingin pergi dari sini, saya tidak akan menghalang-halangi.
Namun, sebagaimana saya tidak bisa memilikimu, saya pun tidak
akan membiarkan lelaki lain memilikimu secara utuh!"
"Jadi, apa yang hendak kau lakukan?"
Jan bergerak maju, membuat Kareen seketika surut ke
belakang. Pandangan mata Jan begitu liar, seperti kucing hutan
yang tengah mengincar mangsa.
"Kau pikir kau adalah wanita perkasa yang bisa melawan
lelaki kuat seperti saya?" Jan tergelak. Kesantunan yang selama
ini menjadi topeng, ia tanggalkan jauh-jauh. Tampaklah kini sosok
Jan Thijsse yang sebenarnya. Seorang lelaki liar yang kehilangan
rasa belas kasihnya. Sekian lama ia menahan diri untuk bisa
mendapatkan sosok jelita itu dengan sepenuh kehormatan, kini
harapan itu telah rancah. Jika memang ia tak mampu meraih
bintang itu dengan cara baik-baik, maka cara yang akan ia tempuh
adalah kekerasan. Bukan salah dia jika ada taring tumbuh di dalam
barisan geliginya." "Meneer Thijsse, mungkin Anda bisa menghancurkan
kehidupan seorang pribumi semacam Rangga dengan kekuasaan
pustaka-indo.blogspot.com318
dan uang yang Anda miliki. Tetapi, Anda akan menghadapi
masalah besar jika mencoba-coba mengusik kehormatan saya"."
"Kehormatan?" Jan tertawa menyeringai. "Masih punyakah
kau kehormatan jika memilih untuk menjadi gundik lelaki Jawa
dibandingkan menerima pinangan seorang lelaki Belanda yang
terhormat seperti saya?"
"Cih! Lelaki busuk semacam kau masih mengaku
terhormat"! Bagiku, kau tak lebih seekor kurcaci kerdil yang
pengecut dan rendah!"
"Bedebah, beraninya kau menghinaku, perempuan jalang!"
Kiranya batas kedewasaan Jan Thijsse telah malap. Ia pun
bergerak menyergap Kareen dengan amarah yang diliputi birahi
meluap-luap. Kedua tangannya terentang ke depan, siap
mencengkeram dan menjatuhkan sosok jelita itu dalam
dekapannya. Namun Kareen ada dalam kondisi sigap. Begitu Jan
berulah, cepat ia berlari menghindar. Ia menubruk pintu yang
separuh terbuka, dan menghambur keluar. Ia berpikir, tak mungkin
baginya beradu fisik dengan orang yang tengah kehilangan
kesadaran seperti Jan. Jalan yang terbaik baginya adalah, mengambil
langkah seribu. Kareen melintasi jalan setapak belakang rumah loji tempat
mereka berdua tinggal selama ini. Karena ia tahu bahwa Jan
mengejarnya, ia pun mempercepat langkahnya. Pagar yang tak
sebegitu tinggi ia loncati dengan trengginas. Ia melangkah bak kelinci
lincah yang terpergoki seekor musang yang siap memangsanya.
"Jangan lari, perempuan jalang! Jangan lariiii!!!" teriak Jan
yang justru semakin bernafsu menaklukan sang bidadari atas
perlawanan itu. Tak kalah trengginas, ia pun ikut-ikutan
meloncati pagar, dan mengayunkan langkah-langkah panjangnya
pustaka-indo.blogspot.com319
untuk mengalahkan kecepatan gerak Kareen.
Celaka, desis Kareen, melihat Jan telah semakin dekat. Pada
saat itulah, ia melihat sebuah kereta kuda melintas tak jauh
darinya. Ia pun sontak melambai-lambaikan tangannya.
"Toloooong! Toloooong!" teriaknya, kalap. "Berhentii"


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berhentiii!!" Rupanya sang kusir yang juga satu-satunya penumpang
kereta itu, melihat ia melambaikan tangan. Kereta itu pun
mendekat dan berhenti tepat di depannya.
"Tolooong" saya hendak diganggu orang jahat"
bolehkah"." Ucapan Kareen terhenti begitu ia mendongakkan
wajah dan melihat siapa kusir dari kereta itu. "Anda?"!"
"Silahkan naik ke atas kereta, Nona" biarlah saya yang
menghadapi bedebah itu!" ujar sang pengemudi kereta, dengan
wajah sedingin salju. "Kanjeng Pangeran?""
"Saya memiliki sedikit urusan dengan Meneer Thijsse!"
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Suryanegara turun dari
kereta, menyambut kedatangan Jan dengan tenang.
"Hei, lelaki tua brengsek, jangan ikut campur dalam urusan
rumah tangga saya!" bentak Jan, marah.
Pangeran Suryanegara tersenyum sinis. "Saya tidak akan ikut
campur. Akan tetapi, saya memiliki urusan lain dengan Anda.
Pratiwi, anak saya telah menjadikan kematian Anda sebagai mahar
pengakuan dia kepada saya sebagai ayah kandungnya."
"Apa maksud Anda?" Jan surut ke belakang.
pustaka-indo.blogspot.com320
"Ini maksud saya!" Pangeran Suryanegara mengeluarkan
sebuah benda dari balik beskapnya, sebilah keris kecil berluk 3.
"Cundrik ini telah haus akan darah Anda. Jadi, terimalah!"
Dengan gerakan cepat laksana seekor singa yang menerkam
mangsa, mendadak Sang Pangeran meluruk ke arah Jan dengan
ujung cundrik mengarah ke dada Jan. Sebuah jerit terlengking
bersama semburan darah segar. Jan terhuyung-huyung. Berkali"kali ujung cundrik itu merobek kulit dada Jan, sehingga lelaki
bule itu pun roboh. Setelah memastikan bahwa sang korban tak bergerak-gerak
lagi pangeran dari Kasunanan Surakarta itu berbalik,
meninggalkan sosok kulit putih yang tergeletak tanpa daya itu
menuju kereta dengan langkah tegap.
"Sekarang, Pratiwi sudah tenang, karena dendamnya
terbalas!" ujar Pangeran Suryanegara kepada Kareen yang masih
terpaku di tempat, terkesima menyaksikan adegan yang tak
pernah dinyana itu. "Mengapa" Anda membunuhnya?" tanyanya, lirih.
"Dia adalah lelaki bejat yang telah memperkosa dan nyaris
membunuh Pratiwi! Saya telah menegakkan kehormatan yang
tercabik-cabik dengan kucuran darahnya!" dengan raut wajah
masih sedingin salju. "Jan" dia"!" belum sempat Kareen menyelesaikan
kalimatnya, mendadak ia melihat sosok yang tergeletak di atas
rumput itu bergerak-gerak. "Pangeraaan" awaaas!"
Namun terlambat. Sebuah letusan keras terdengar bersama
lesatan pelor tajam yang menembus kepala Kanjeng Pangeran
Suryanegara. Sebuah seringai terlukis dari bibir yang mulai kelu
pustaka-indo.blogspot.com321
itu. Namun tak lama, karena setelah berhasil menarik pelatuk
pistolnya, Jan pun kembali terkulai. Kali ini disertai nyawa yang
lepas dari raga. Kareen pun hanya bisa terpana."
Kapal yang hendak membawa
Rangga menuju Endeh telah siap berangkat. Namun Kareen
tak juga meninggalkan geladak. Ia terus menatap lelaki pujaan
hatinya itu dengan air mata berlinang.
"Saya akan terus menunggu Anda, Rangga. Sampai kapan
pun!" Rangga mendesah panjang. Diraihnya tubuh Kareen yang
pustaka-indo.blogspot.com322
sejak dua hari yang lalu, telah resmi menjadi istrinya. Pernikahan
mereka yang sangat sederhana dilakukan di penjara Gladak.
Dipimpin oleh Raden Haji Ngalim Sudarman, disaksikan oleh
Haji Suranto dan beberapa kerabat dekatnya. Kareen,
memutuskan untuk mengikuti agama Rangga, dan merubah
namanya menjadi Syahidah.
Keputusan untuk menikah itu sungguh sangat mengejutkan,
bukan saja untuk Eyang Haji, namun juga oleh calon pengantin
wanitanya. Akan tetapi, Rangga telah beriltizam untuk
menghilangkan segala kotoran di hatinya. Ia tak ingin virus-vi"rus cinta mengotori jiwanya, terutama ketika ia tengah berada
di pengasingan. Dicobanya untuk menyungging senyum, untuk menutupi
kegundahan yang tengah begitu kuat membebat. Beban hidupnya
terasa lebih berat ketika berita kematian sang ayah sampai di
telinganya. Namun yang menjadi pangkal kegelisahannya saat
ini adalah munculnya sebuah kesadaran bahwa ia ternyata telah
menjadi Rangga yang berbeda dari sebelumnya.
Semalam ia bermimpi aneh. Dalam mimpinya, ia seolah-olah
tengah menjalani prosesi sebuah upacara pernikahan. Ia menjadi
seorang pengantin, dengan busana Kejawen yang membuatnya
tampak sebagai ksatria yang tampan memesona. Ia begitu
berbahagia dengan pernikahannya itu. Namun, ketika terbangun
dari tidur, ia lantas terhenyak karena menyadari, bahwa perempuan
yang bersanding dengannya di pelaminan itu, bukanlah Everdine
Kareen Spinoza yang mati-matian membelanya di ruang landraad,
akan tetapi" Sekar. Rara Sekar Prembayun. Ia bermimpi tentang
seorang gadis, padahal statusnya saat ini adalah seorang suami.
pustaka-indo.blogspot.com323
Maka, ketika Kareen meneteskan kata demi kata perpisahan
di tengah angin laut yang membuat kerudung putihnya yang baru
dua hari ia kenakan atas saran Eyang Haji Ngalim Sudarman
berkibar-kibar, ia pun hanya bisa diam membisu. Maafkan saya,
Kareen, karena telah mengkhianatimu, meskipun pengkhianatan
itu baru sebatas alam sanubari".
Seorang polisi Belanda menghampiri mereka, berkata
dengan tegas kepada Kareen bahwa kapal akan segera berangkat.
"Saya akan selalu berdoa untuk Anda, Rangga!" bisik
perempuan itu. Rangga mengecup kening Syahidah alias Kareen. Lalu ia
berjalan dengan lunglai dalam tatapan penuh kabut sang istri.
Ketika kapal itu mulai bergerak meninggalkan pelabuhan,
air matanya pun semakin mengucur deras. Ia melambaikan tangan,
dibalas oleh Rangga dengan lambaian serupa. Namun Kareen sama
sekali tak menyadari, bahwa lambaian itu sesungguhnya hanya
gerakan sandiwara yang keluar tanpa energi cinta" Ia tak
menyadari bahwa yang tengah berada di benak sang pemuda,
bukanlah dirinya, namun justru seraut wajah yang lain"
pustaka-indo.blogspot.com324
Sebuah kafe di samping kampus Universiteit
Leiden, awal oktober 1931
Lelaki setengah baya berkulit putih, bermata biru
dan berkumis serta cambang lebat itu menghampiri gadis
muda yang tengah termenung menatap bangunan megah
Universiteit Leiden. "Sudahkah Anda membaca pekabaran hari ini,
Nona?" tanya lelaki itu.
Gadis itu menoleh, lalu menghela napas panjang.
"Sudah Profesor. Beritanya cukup membuat saya
terkejut, sedih, namun sekaligus bangga.?"
"O, ya" Mengapa?"
"Saya terkejut, karena sesungguhnya saya tak
pernah menyangka bahwa nasib yang menimpa para
aktivis pergerakan, akhirnya juga menimpanya. Sedih,
karena ia justru mendapat hukuman yang lebih berat
dari saya. Bangga, karena akhirnya ia pun berhasil
pustaka-indo.blogspot.com325
membuktikan perlawanannya kepada segenap ketidakadilan!
Bahwa ia hidup tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk
semesta ummat yang membutuhkan uluran tangannya."
"Saya memahami ketakutan gubernemen dengan apa yang
dilakukan oleh Meneer Suryanegara. Gerakan politik yang bangkit
di negeri-negeri jajahan adalah sebuah keniscayaan. Hampir setiap
tanah jajahan bergejolak saat ini. Jika satu per satu dari mereka
berhasil mendapat kemerdekaan, maka bangsa barat yang masih
bertahan dengan jajahannya akan dicibir oleh segenap masyarakat
dunia. Secara politik, saya memprediksi bahwa negeri Anda akan
segera mendapat kemerdekaan, baik melalui perlawanan
bersenjata, ataupun diberi kemerdekaan oleh bangsa Belanda.
Akan tetapi, secara ekonomi, negara Anda mungkin masih akan
terus dieksploitasi entah sampai kapan. Jika tidak oleh bangsa
Belanda, barangkali oleh bangsa-bangsa yang memiliki kekuatan
peradaban di masa depan."
"Anda sebut kekuatan peradaban" Apa hubungan antara
perekonomian dengan peradaban?"
"Anda tahu arti makna kapitalis" Ya" pemilik modal.
Setelah era aristokrasi berakhir, maka yang akan menjadi penguasa
adalah kaum kapitalis. Dengan demikian peradaban akan tumbuh
di bawah kontrol modal. Yang memiliki modal terbesar, dialah
yang akan mengarahkan ke mana peradaban terbentuk. Selain
para tokoh politik seperti Soekarno, orang-orang seperti Rangga
pun dibutuhkan negeri Anda untuk bisa mendapatkan
kemerdekaan dalam arti sebenarnya."
"Bukankah ada juga ekonom seperti Bung Hatta?""
"Yah, kita lihat saja, apakah Bung Hatta berhasil
menggerakkan ekonomi kerakyatan di negeri Anda. Ataukah
pustaka-indo.blogspot.com326
8. de winst (Belanda) = laba / provit
Bung Hatta juga akan tenggelam sebagaimana Rangga
ditenggelamkan oleh para penguasa?"
Gadis belia berwajah jelita itu terdiam. Sepasang matanya
menerawang jauh" seakan ingin menembus batasan waktu,
menyaksikan semacam apakah tatanan dunia tujuh puluh tahun
yang akan datang, saat terjadi pergantian millennium" apakah
ramalan Profesor Van De Vondell bahwa peradaban akan disetir
oleh kalangan yang paling kuat secara ekonomi, akan terbukti"
Entahlah. Perguliran waktulah yang akan menjawabnya. Ia
sendiri tak tahu, apakah usianya akan mampu bertahan hingga
millennium berganti. Yang jelas, sebuah prediksi telah dilontarkan
oleh seorang ilmuwan besar dari salah satu universitas tertua di
dunia itu. Bahwa kehidupan saat ini hingga pada masa yang akan
datang telah disketsa oleh para pemuja de winst" 8
Surakarta, Desember 2006 pustaka-indo.blogspot.com327
HOW TO BE A SMART WRITER Karya: Afifah Afra Ukuran : 14.5 " 20.5 cm
Menjadi penulis berarti memasuki kerajaan imajinasi. Begitu
banyak keajaiban membentang di depan mata. Tak percaya"
Cobalah tanya pada J.K Rowling, pada Jihad Rajbi, atau Sydney
Sheldon. Meskipun Afifah Afra belum sekelas mereka, toh lebih dari 30
judul buku telah ia tulis.
Buku ini merupakan tuangan ide, yang dengan dahsyat akan
memotivasi Anda, bagaimana menjadi penulis yang smart.
pustaka-indo.blogspot.com328
PilKADAL di Negeri Dongeng
Karya : Tundjungsari Ukuran : 14.5 " 20.5 cm
Sebuah novel luar biasa yang mampu mengaduk-aduk emosi
pembaca. Tundjungsari, seorang dokter yang memiliki
idealisme luar biasa, berhasil memotret realita dan
mengemasnya menjadi sebuah novel yang penuh sindiran
kepada kalangan yang hanya peduli pada kemuliaan tahta,
namun tak peduli pada jeritan rakyat jelata. Novel ini wajib
dibaca oleh para politisi, calon politisi, atau sekedar rakyat
biasa yang peduli dengan sesama ..."
(Afifah Afra, novelis) pustaka-indo.blogspot.com329
Poling Pembaca Isilah beberapa pertanyaan berikut ini,
dan kirimkan ke alamat sebagai berikut:
PT Indiva Media Kreasi Jl. Anggur VII No. 36C Jajar, Laweyan, Surakarta.
Atau bisa dikirimkan via email:
indiva_mediakreasi@yahoo.co.id
Bagi 10 pembaca yang terpilih
akan mendapatkan hadiah paket buku!
Identitas Anda Nama : ?"?"?"?"?""..
Usia : ?"?"?"?"?""..
Jenis Kelamin : ?"?"?"?"?""..
Pekerjaan : ?"?"?"?"?""..
Penghasilan : ?"?"?"?"../ bulan
Organisasi yang diikuti : ?"?"?"?"?""..
Alamat : ?"?"?"?"?""..
No HP : ?"?"?"?"?""..
Email : ?"?"?"?"?""..
pustaka-indo.blogspot.com330
Pertanyaan 1. Apakah Anda menjadikan membeli buku sebagai salah satu
belanja rutin Anda" a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 2. Berapa dana yang Anda alokasikan untuk membeli buku"
a. < Rp 50.000/ bulan b. Rp 50.000 " Rp 100.000/ bulan
c. Rp 100.000" Rp 150.000/bulan
d. > Rp 150.000/ bulan
3. Di manakah Anda biasa membeli buku" (bisa diisi lebih dari
satu) a. Toko buku umum besar (semacam Gramedia, Gunung
Agung dst.) b. Toko buku islam besar (semacam TB Wali Songo dll.)
c. Toko buku Islam skala kecil " menengah
d. Toko buku umum skala kecil " menengah
e. Koperasi perusahaan / sekolah / pesantren
f. Beli langsung / pesan ke penerbit
g. Website / toko buku cyber
h. Bazar / pameran buku i. Pasar loak j. ?"?"?"?".
4. Di toko buku mana biasa Anda membeli buku"
TB ?"?"?"?"?"".
Alamat ?"?"?"?"?"?"?"?""..
5. Mudahkah akses Anda untuk datang ke toko buku tersebut"


De Winst Karya Afifah Afra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

a. Ya b. Tidak 6. Apakah Anda kesulitan mencari toko buku"
a. Ya b. Tidak pustaka-indo.blogspot.com331
7. Toko buku seperti apa yang menurut Anda menarik untuk Anda
datangi" a. Tempat nyaman, ber-AC meski tak mendapat diskon
b. Tempat biasa, tetapi mendapat diskon
c. Tempat kurang representatif tak apa, asal murah-meriah
d. ?"?"?"?"?"?"?"?"?"".
8. Penerbit buku apakah yang menurut Anda berkualitas"
a. Gramedia b. Mizan c. Gema Insani Press d. Erlangga e. ?"?"?"?"?"?"?"?"?"".
9. Jenis buku fiksi apakah yang paling Anda sukai" (boleh lebih
dari satu) a. Novel dewasa/ serius b. Novel remaja/ teenlit c. Novel humor d. Komik e. Novel detektif f. Novel horor g. Novel science fiction h. Kumpulan cerpen i. Novel petualangan j. Novel anak k. Novel silat l. Novel sejarah m. Novel serial / bersambung
n. ?"?"?"?"?"?""
10. Manakah yang lebih Anda minati"
a. Buku terjemahan dari Timur Tengah
(Arab Saudi, Mesir, Sudan dll.)
b. Buku terjemahan dari Barat
(Uni Eropa, Amerika Serikat, dll.)
c. Buku terjemahan negara Asia Timur
(China, Jepang, Korea, dll.)
pustaka-indo.blogspot.com332
d. Buku karangan penulis lokal (Indonesia)
e. ?"?"?"?"?"?"?"?"".
11. Tema-tema buku non fiksi apa yang paling Anda minati"
(boleh lebih dari satu) a. Agama b. Manajemen pribadi, psikologi, pengembangan diri
c. Tema cinta dan pernikahan
d. Tema manajemen keluarga
e. Parenting f. Tema kesehatan g. Marketing, manajemen organisasi, wirausaha dll
h. Politik i. Sejarah j. Dunia Anak k. ?"?"?"?"?"
12. Judul buku apa yang paling berkesan bagi Anda selama ini"
1. ?"?"?"?"?"?"?"
karya ?"?"?"?"".......
2. ?"?"?"?"?"?"?"
karya ?"?"?"?"".......
3. ?"?"?"?"?"?"?"
karya ?"?"?"?"".......
13. Siapakah pengarang favorit Anda"
1. ?"?"?"?"?"?"
2. ?"?"?"?"?"?"
3. ?"?"?"?"?"?"
14. Apakah yang membuat Anda tertarik untuk membeli sebuah
buku" (bisa pilih salah satu)
a. Covernya menarik b. Judulnya membuat Anda berminat
c. Pengarangnya merupakan jaminan kualitas
pustaka-indo.blogspot.com333
d. Sinopsis e. Harganya terjangkau f. ?"?"?"?"..
15. Berapa lama biasanya Anda menyelesaikan sebuah buku
dengan ukuran kira-kira sama dengan buku ini" (Novel De
Winst). a. > 1 hari b. 1-3 hari c. 4-7 hari d. > 7 hari e. ?"?"?"?""
16. Bagaimana komentar Anda terhadap isi buku ini"
a. Jelek b. Biasa saja c. Cukup menarik, tetapi tidak mengesankan
d. Sangat menarik dan mengesankan
e. ?"?"?"?"?"?""..
17. Bagaimana komentar Anda terhadap perfomance buku ini"
a. Jelek b. Cukup c. Bagus d. Bagus sekali 18. Bagaimana komentar Anda terhadap kualitas isi buku-buku
terbitan Indiva Media Kreasi"
a. Jelek b. Cukup c. Bagus d. Bagus sekali 19. Bagaimana komentar Anda terhadap kualitas cover buku"buku terbitan Indiva Media Kreasi"
a. Jelek b. Cukup c. Bagus d. Bagus sekali pustaka-indo.blogspot.com334
20. Bagaimana komentar Anda terhadap kualitas tata letak dan
ilustrasi buku-buku terbitan Indiva Media Kreasi"
a. Jelek b. Cukup c. Bagus d. Bagus sekali 21. Bagaimana komentar Anda terhadap harga buku-buku terbitan
Indiva Media Kreasi"
a. Sangat Murah b. Cukup Terjangkau c. Mahal d. Mahal sekali 22. Metode promosi buku apa yang menarik buat Anda"
a. Bedah buku b. Iklan di majalah / media lainnya
c. Spanduk d. Leaflet e. Katalog f. Klub baca g. ?"?"?"?"..
23. Tema buku apa yang Anda usulkan untuk kami terbitkan"
a. ?"?"?"?"?"?"
b. ?"?"?"?"?"?"
c. ?"?"?"?"?"?"
d. ?"?"?"?"?"?"
24. Berapa harga buku ideal yang Anda inginkan"
a. < Rp 25.000 b. Rp 25.000 " Rp 50.000
c. Rp 50.000 " Rp 75.000
d. > Rp 75.000 25. Apa saran Anda untuk penerbit Indiva Media Kreasi"
..................................................................................................
......................................................................................................
...................................................................................................
....................................................................................................
pustaka-indo.blogspot.com335
Bergabunglah dengan Indiva Readers Club (Inders-C)!
Apa saja fasilitas yang akan Anda dapatkan"
1. Diskon 30% untuk pembelian buku-buku Indiva Media Kreasi
(hanya berlaku untuk pembelian langsung ke penerbit)
2. Diskon 50% untuk mengikuti acara-acara yang diselenggarakan
oleh Indiva Media Kreasi 3. Kartu Inders-C eksklusif
4. Pin (Inders-C) eksklusif
5. Buletin gratis (tidak termasuk biaya kirim)
. Menjadi anggota milis Inders-C yang dimoderatori oleh Afifah
Afra dkk. sehingga memiliki kesempatan untuk mendapatkan
info-info dan aneka tips menarik, serta berdiskusi dengan tim
Indiva Media Kreasi. 7. Dan lain-lain. Caranya" Isi formulir di bawah ini!!
Kirim ke alamat Indiva Media Kreasi
Jl. Anggur VII No. 36C Jajar, Laweyan, Surakarta.
Lampirkan: 1. 2 lembar foto ukuran 4 x 6 (lebih disukai yang berwarna).
2. 1 lembar fotokopi indentitas yang masih berlaku (SIM, KTP,
Kartu pelajar dll.) 3. Membayar biaya administrasi Rp 10.000,(dikirim via wesel atau nomor rekening 392 026 1130
BCA Kartasura a.n. Muinuddinillah).
4. Pendaftaran juga bisa dilakukan pada saat acara-acara yang
diselenggarakan oleh Indiva Media Kreasi
pustaka-indo.blogspot.com336
Formulir pendaftaran Inders-C Nama : ?"?"?"?"?"?"?""..................
TTL : ?"?"?"?"?"?"?""..................
Status : ?"?"?"?"?"?"?""..................
Pekerjaan : ?"?"?"?"?"?"?""..................
Alamat kantor/ sekolah : ?"?"?"?"?"?"?""..................
?"?"?"?"?"?"?""..................
No HP : ?"?"?"?"?"?"?""..................
Email : ?"?"?"?"?"?"?""..................
(Bagi yang mencantumkan email, secara otomatis akan
didaftarkan ke milis Inders-C).
Ratu Pemikat 3 Pendekar Mabuk 076 Ratu Maksiat Kitab Ilmu Silat Kupu Kupu Hitam 1

Cari Blog Ini