Ceritasilat Novel Online

Rahasia Kincir Hantu 2

Wiro Sableng 109 Rahasia Kincir Hantu Bagian 2


"Aku akan menunggu sampai malam datang...'
kata Wiro. "Eh, apa yang ada di benakmu wahai Kakak Wiro?"
tanya Naga Kuning sambil miringkan kepalanya. Kata-kata dan gerakannya jelas
meledek sang pendekar.
"Begitu malam datang aku akan kembali ke tempat Kincir Hantu itu!"
"Gila! Apa yang hendak kau lakukan"!" tanya Naga Kuning.
"Aku mau menyelidik. Rahasia apa sebenarnya yang ada di balik kincir itu...."
"Serrr!" Kencing Si Setan Ngompol mengucur begitu mendengar kata-kata Wiro.
"Kakimu hampir amblas! Kita semua hampir jadi jerangkong! Dan kau bilang mau
pergi kesana kembali!
sungguh edan!"
"Terserah kalian mau bilang apa! Niatku sudah tetap.
Aku harus menyelidik. Belasan orang mati mengerikan.
Jika kalian tidak mau ikut jangan banyak omong!"
"Kami memang tidak mau ikut! Akhir-akhir ini ucapan dan tindakanmu kami lihat
banyak anehnya!"
kata Naga Kuning pula, bocah yang sesungguhnya adalah kakek berusia lebih dari
seratus tahun. (Mengenal Naga Kuning harap baca serial Wiro Sableng berjudul
"Tua Gila Dari Andalas" terdiri dari 11 Episode) Naga Kuning berpaling pada
Setan Ngompol. Sesaat kedua orang ini saling pandang. Si kakek hanya diam saja.
* * * Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
TIGA orang itu tegak di bawah pohon besar,
memandang tak berkesip ke arah lapangan. Sekeliling mereka dicekam kegelapan
malam. "Wiro, apa kita tidak kesasar ke tempat yang salah?" Naga Kuning keluarkan
suara. Dari suaranya jelas bocah ini berada dalam keadaan tercekat.
"Ini pohon besar yang dihantam kakek bercaping itu. Di depan kita terbentang
halaman luas. Tempatnya jelas sama! Tapi memang adalah aneh kalau rumah kincir
dan kincirnya tak kelihatan lagi di depan sana!" kata Wiro.
"Rumah dan Kincir Hantu bisa lenyap! Ada yang tak beres. Aku khawatir ada bahaya
mengancam kita!
Menyesal aku ikut bersama kalian!" kata Setan Ngompol dan seperti biasa dua
tangannya cepat pegangi bagian bawah perutnya.
"Aku tidak mengerti. Rumah dan kincir sebesar itu tahu-tahu bisa lenyap! Mungkin
sengaja dipindah?" berucap Naga Kuning.
"Orang sakti manapun tidak mungkin memindahkan bangunan sebesar itu!" kata Si
Setan Ngompol. "Mungkin ini salah satu rahasia Kincir Hantu yang harus kita pecahkan. Siang
hari masih nongkrong di depan sana. Malam hari tahu-tahu lenyap. Mungkin kakek
itu punya ilmu seperti yang dimiliki Luhrinjani"
Aku perlu menyelidik lebih dekat ke sana...."
Naga Kuning pegang pinggang celana Wiro. "Jangan gegabah. Keanehan di dalam
kegelapan. Bagaimana kalau ini semua hanya merupakan satu jebakan.
Sebelum kau sampai ke ujung lapangan sana mungkin berbagai senjata rahasia akan
bertabur menembus tubuhmu. Bukan mustahil kakek kepala teleng itu mendekam di
tempat gelap sana. Lalu kalau ada yang datang, dalam jarak dekat dia akan
semburkan asap pipanya! Apa kita semua mau jadi jerangkong?"
"Kau betul juga!" kata Pendekar 212 sambil garuk-Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
garuk kepala. "Lalu apa yang harus kita lakukan?"
"Segera pergi saja dari tempat celaka ini!" kata Si Setan Ngompol yang sejak
tadi sudah dilamun rasa takut dan berusaha menahan kencingnya. Naga Kuning
mengatakan hal yang sama. Tapi Pendekar 212
masih penasaran. Dia dekati satu pohon kecil setinggi kepalanya. Dengan sekali
hantam saja pertengahan batang pohon itu patah dua. Lalu Wiro lemparkan bagian
atas pohon ke arah di mana sebelumnya rumah dan kincir berada.
"Braaakk!"
Pohon jatuh di ujung lapangan.Tidak ada gerakan.
tak ada suara. Tidak terjadi apa-apa. Wiro berpaling pada dua kawannya. Naga
Kuning dan Setan Ngompol
unikkan apa arti pandangan itu.
"Kalau kau tetap keras kepala, silakan saja menyelidik ke sana..." kata Naga
Kuning pula. "Aku dan kakak Ini menunggu di sini."
Wiro anggukkan kepala. Dia mulai melangkah. Dia berjalan tidak langsung menempuh
lapangan terbuka dari arah depan, tapi bergerak dulu ke kanan, menyisi sepanjang
tepi lapangan lalu membelok ke kiri. Di ujung sana dia membelok lagi ke kiri.
Kini bergerak ke arah di mana sebelumnya rumah kincir dan Kincir Hantu berada.
Sebegitu jauh tak terjadi apa-apa. Namun ketika murid Sinto Gendeng hanya
tinggal satu tombak saja lagi dari perkiraan letak bangunan, mendadak dalam
kegelapan malam berkiblat dua buah sinar kebiru-biruan, menderu ke arah Pendekar
212. "Senjata rahasia! Wiro awas!" teriak Naga Kuning memperingatkan.
Wiro memang sudah mendengar kemudian mellhat gerakan dua benda bersinar biru
itu. Sambil jatuhkan diri Wiro hantamkan tangan kanannya melepas pukulan Benteng
Topan Melanda Samudera. Dua benda biru terpental. Namun!
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
"Blaaarr!"
"Blnaarr!"
Dua ledakan dahsyat menggema di udara malam.
Dua buah benda biru hancur bertaburan membentuk keping-keping aneh. Kepingkeping ini kemudian berubah menjadi larikan-larikan panjang. Lalu laksana
tangan-tangan gurita, larikan-larikan sinar biru itu menyambar mencengkeram ke
arah Pendekar 212.
Wiro gulingkan dirinya di tanah. Menyingkir kesisi lapangan sebelah kanan dari
arah mana tadi dia datang lalu kembali lepaskan satu pukulan sakti bernama Dewa
Topan Menggusur Gunung.
Sepuluh larik sinar biru yang seperti tangan-tangan gurita yang tadi hendak
mencengkeramnya mencelat buyar ke udara. Namun luar biasanya, buyaran yang
berjumlah dua puluh empat ini berubah menjadi seperti dua benda biru yang
pertama kali menyerang Wiro, menderu dengan kecepatan setan dalam gelapnya
malam, menyambar ke arah sosok Pendekar 212!
"Celaka!" ujar Setan Ngompol melihat apa yang terjadi. Kakek ini serta merta
gerakkan tangan kanannya.
Serangkum angin menebar bau pesing menderu
ke ujung lapangan. Inilah pukulan Setan Ngompol Mengencingi Langit.
Naga Kuning tidak tinggal diam. Begitu melihat Wiro berada dalam keadaan bahaya
dia segera menghantam tangan kanannya. Sinar biru panjang menderu dalam
kegelapan malam, memapaki gerakan dua puluh empat benda biru yang menyerbu
Pendekar 212. Wiro kertakkan rahang. Tangan kanannya yang sudah disiapkan untuk melepas
pukulan Sinar Matahari berkelebat ke depan.
Selarik sinar putih menyilaukan disertai hamparan hawa panas laksana sambaran
kilat menyambar ke depan. Tiga pukulan sakti menggempur dua puluh empat benda
biru. Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Letusan-letusan seperti hendak mengoyak gendang-gendang telinga berdentuman di
tempat itu. Tanah bergetar. Pepohonan berderak. Semak-semak
berserabutan dan debu serta pasir beterbangan ke udara.
Ketika keadaan tenang kembali Wiro dan kawan-kawannya sudah menjauhkan diri dari
tanah lapang. Setan Ngompol terbatuk-batuk sambil pegangi bawah perutnya. Naga Kuning tegak
dengan tubuh gemetar karena tangannya yang tadi dipakai untuk menghantam bendabenda biru itu kini terasa seperti kaku dan panas.
Wiro sendiri yang melepas pukulan Sinar Matahari dengan mengerahkan hampir
sepertiga tenaga dalamnya merasakan dadanya berdebar dan aliran darahnya tak
karuan. "Sebaiknya kita tinggalkan tempat celaka ini! Kendali jika ada diantara kalian
yang mau mampus percumal" kata Si Setan Ngompol pula yang kembali kuyup
celananya. Wiro dan Naga Kuning sepakat untuk pergi dari tempat Itu. Namun baru sama
bergerak satu langkah tiba-tiba satu bayangan hitam berkelebat dari balik
gundukan tanah tinggi disertai suara membentak.
"Kalian bertiga memang sudah ditakdirkan mampus percuma!"
Belum habis kejut Wiro dan kawan-kawannya
melihat kelebatan bayangan hitam yang disusul bentakan garang itu, mendadak tiga
buah benda bercahaya merah menyerupai bara api melesat ke arah mereka!
"Sialan! Siapa lagi yang punya pekerjaan ini!"
teriak Wiro. Dia cepat melompat selamatkan diri sambil mendorong dua kawannya.
Tiga benda merah melesat di samping mereka
lalu amblas ke dalam sebuah batu besar di dekat rerumpunan semak belukar. Batu
itu serta merta dikobari api lalu bergemeretak pecah menjadi empat bagian,
hangus menghitam dan kepulkan asap.
Setan Ngompol jatuh terduduk di tanah. Naga Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Kuning tertelungkup dengan muka pucat Wiro memandang ke arah kegelapan,
kejurusan datangnya serangan tadi.
Dia melihat sesosok tubuh tinggi besar. Salah satu tangannya buntung. Di bagian
perut orang ini sebelah dalam seolah ada sesuatu yang mengeluarkan cahaya
kemerahan. Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
BASTIAN TITO RAHASIA KINCIR HANTU
6 UNTUK sementara waktu kita tinggalkan dulu Wiro dan dua sahabatnya yang tengah
mendapat serangan di malam gelap oleh seseorang yang belum diketahui siapa adanya.
Dalam Episode sebelumnya (Hantu Muka Dua) telah diceritakan bagaimana kakek
utusan Para Dewa bernama Lamanyala menemui putera bungsu Laselayu yang tengah
bertapa di sebuah pulau karang. Iamanyala memberi tahu, jika pemuda itu
mengikuti apa yang dikatakannya maka kelak dia akan menjadi seorang sakti
mandraguna, dijuluki Hantu Muka Dua karena nantinya dia akan menjalani hidup
dengan memiliki dua muka kembar.
Selanjutnya dia akan menjadi pelambang Segala Keji, Segala Tipu, Segala Nafsu.
Untuk mendapatkan semua itu maka pertapa muda Itu harus pergi ke Negeri
Latanahsilam. Dia harus menemui beberapa tokoh sakti di negeri itu dan merampas
ilmu kesaktian yang mereka miliki. Kemudian si pemuda yang oleh Lamanyala diberi
nama Labahala harus pergi ke Lembah Seribu Kabut.
Disitu bertapa seorang sakti yang bukan lain adalah Lasedayu dan sebenarnya
adalah ayah kandung Labahala sendiri. Konon pada masa itu Lasedayu adalah yang
paling sakti di seluruh negeri, melebihi kehebatan Hantu Tangan Empat yang
merupakan dedengkot para Hantu sakti yang ada. Untuk menundukkan Lasedayu,
Labahala harus mencungkil dan merampas pusar orang sakti itu.
Lamanyala kemudian membekali Labahala dengan sebuah benda yakni sendok aneh
bergagang pendek dan terbuat dari emas murni. Sendok ini merupakan satu benda
sakti dan diberi nama Sendok Pemasung Nasib.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Dengan sendok inilah Labahala harus mencungkil pusar Lasedayu.
Labahala tidak pernah tahu bahwa pertapa sakti di Lembah Seribu Kabut yang akan
didatanginya itu adalah ayah kandungnya sendiri. Lamanyala sengaja mengatur
semua itu karena dendam kesumatnya terhadap Lasedayu. Bukan saja Lasedayu telah
mengambil Jimat Hati Dewa titipan Para Dewa, tetapi juga karena Lasedayu telah
membuat kakek itu menjadi mengerikan seumur hidup. Sosok tubuhnya sebelah kanan
hancur dan tinggal merupakan satu gerakan besar begitu rupa sehingga tulang iga,
sebagian isi dada dan isi perutnya terlihat dengan jelas, luar biasa seram
mengerikan! Selain itu antara Lamanyala dengan Para Dewa di Atas Langit telah
terjadi perselisihan hebat Para Dewa tidak menyukai cara yang ditempuh Lamanyala
dalam menjatuhkan hukuman atas diri Lasedayu yang dianggap semata-mata hanya
merupakan pelampiasan dendam pribadi. Dalam amarahnya Lamanyala akhirnya
menyatakan tidak bersedia lagi menjadi Utusan Para Dewa di Negeri Latanahsilam.
Dengan demikian dia bebas melakukan apa saja menurut kehendak hatinya.
LEMBAH Seribu Kabut....
Saat itu malam baru saja sampai ke ujungnya.
Udara terasa dingin mencucuk dan kegelapan masih mencekam di semua penjuru. Di
kawasan selatan Negeri Latanahsilam satu bayangan berkelebat cepat ke arah timur
dimana terletak satu kawasan yang disebut Lembah Seribu Kabut. Lembah ini diberi
nama demikian karena jangankan malam atau pagi hari, pada siang hari saja selagi
matahari bersinar terik, kabut menyungkup seantero lembah menutup pemandangan.
Bayangan tadi berlari cepat menembus kegelapan Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
dan udara dingin, langsung ke pusat lembah. Di satu tempat dia hentikan langkah.
Di kejauhan terdengar suara lolongan binatang buas penghuni lembah.
Orang ini memandang berkeliling. Dia tidak melihat apa-apa, kecuali pepohonan,
semak belukar, bebatu-an. Semua menghitam dalam kegelapan. Kabut dan kegelapan
malam membuat pandangannya sangat terbatas.
"Sunyi... gelap dan dingin. Di mana aku harus mencari orang sakti bernama
Lasedayu itu...." Orang Ini berkata dan bertanya-tanya dalam hati. Sekali lagi
dia memandang berkeliling. Pandangannya membentur sebuah batu besar. Rasa letih
membuat dia melangkah mendekati batu lalu duduk di sana. "Mungkin aku harus
menunggu sampai matahari terbit. Jika hari sudah terang aku akan memeriksa
seluruh lembah ini.
Bukan mustahil dia tinggal di dalam sebuah goa...."
Karena batu yang didudukinya itu agak datar maka orang ini baringkan dirinya.
Perjalanan jauh membuat sekujur tubuhnya letih. Sesaat antara tertidur dan jaga
tiba-tiba dia bangkit dan duduk di atas batu. Ada suara seperti langkah kaki di
sebelah kanan. Namun memandang ke jurusan itu dia tidak melihat siapa-siapa.
Rasa tegang perlahan-lahan merayapi hati orang ini.
"Mungkin berbahaya kalau aku sampai ketiduran..." pikir orang itu. Lalu dia
duduk bersila di atas batu. Sesaat terbayang di pelupuk matanya wajah kakek
sakti bernama Lamanyala itu. Dia coba membayangkan bagaimana kira-kira sosok dan
tampang manusia bernama Lasedayu.
Dalam keadaan seperti itu orang ini tidak mengetahui kalau dari sebelah atas,
sebuah benda besar perlahan-lahan melayang turun ke arah kepalanya. Dia baru
menyadari ketika serangkum angin sangat halus menyapu tengkuknya.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Saat itu bibir lembah di sebelah timur kelihatan mulai terang pertanda sang
surya siap memperlihatkan dirinya kembali di muka bumi. Orang yang duduk di atas
batu dongakkan kepalanya ke atas. Tapi! Astaga! Sebuah benda tiba-tiba menekan
dari atas, membuat dia tidak bisa mendongak atau memutar kepala.
Dia kerahkan tenaga bahkan tenaga dalam, tetap saja dia tak sanggup melepaskan
diri dari tindihan benda di atas kepalanya itu.
"Makhluk kurang ajar! Siapapun kau adanya pantas kubantai saat ini juga!" Orang
di atas batu membentak lalu secepat kilat tangan kanannya dipukulkan ke atas!
Selarik sinar hijau berkiblat dalam keremangan di akhir malam yang segera
berganti siang itu.
Tindihan di atas kepala orang ini mendadak lenyap.
Satu bayangan berkelebat dua tombak ke atas.
Serangan yang dilancarkan orang di atas bahu cepat luar biasa. Tapi sasaran yang
diserang bergerak lebih cepat untuk selamatkan diri. Sinar hijau setelah
menembus kabut dan udara kosong menghantam satu pohon hcsar. Pohon ini langsung
berubah menjadi Hijau Ialu meleleh tumbang seolah berubah menjadi lumpur hijaui
Benar-benar luar biasa mengerikan.
" Pukulan Hantu Hijau Penjungkir Rohl" Satu suara berseru di sebelah atas.
Orang yang lepaskan pukulan melompat turun dari batu.
Ketika dia memandang ke atas, kakinya langsung tersurut. Sejarak tiga tombak di
atas batu dia melihat seorang tua dalam sikap duduk bersila, mengapung di udara
sambil rangkapkan dua tangan di muka dada.
Sepasang matanya memandang tajam pada orang di bawahnya. Satu tangan kemudian
bergerak mengusap dagunya yang ditumbuhi janggut panjang warna kelabu.


Wiro Sableng 109 Rahasia Kincir Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bukan main! Orang tua itu memiliki tenaga dalam tinggi luar biasa! Juga ilmu
meringankan tubuh yang Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
sangat langka! Dia mampu mengapung di udara seperti duduk enak-enakan di lantai
yang lembut!"
"Anak muda yang muncul di penghujung malam, Malam kabut dan udara dingin. Wahai,
siapa kau adanya.
Apakah kau berpunya nama?"
Orang di depan batu sesaat tegak diam tak menjawab.
Apa perlu dia menjawab pertanyaan orang itu. Tapi dia harus mengetahui jelas
siapa adanya orang tersebut. Jadi dia memang perlu membuka mulut untuk bicara.
"Guruku yang pertama memberi aku nama Lajundai.
Guruku yang ke dua menamakan aku Labahala!.
Terserah kau mau memanggil aku siapa! Tapi pantas kau ketahui aku muncul
menyandang satu gelar besar!
(sebelum kukatakan gelar itu harap beri tahu apakah kau makhluknya yang
bernama.Lasedayu, penghuni dan penguasa Lembah Seribu Kabut ini"!"
Orang tua di atas sana kerenyitkan kening. Alis matanya yang lebat tebal mencuat
ke atas. Lalu tampak dia menyeringai. Kembali dua tangannya disilangkan di atas
dada. "Kau punya dua orang guru. Tentu kau adalah seorang pemuda sakti. Wahai anak
muda, coba kau beri tahu siapa nama gurumu yang pertama dan ke dua itu!"
"Kau tak layak bertanya dan aku tak layak menjawab!"
Orang yang mengapung di udara tertawa datar.
"Jangan tertawa! Tak ada yang lucu, katakan saja apa kau orangnya yang bernama
Lasedayu"!" menghardik Lajundai alias Labahala.
"Kau seperti orang yang kesusu. Ada sesuatu yang membuat kau tidak sabaran!
Jangan kau keliwat memaksa anak muda! Pukulan yang tadi kau lepaskan adalah
Pukulan Hantu Hijau Penjungkir Roh. Setahuku pukulan itu hanya dimiliki oleh
seorang tokoh bernama Hantu Lumpur Hijau yang diam di Kubangan Lumpur.
Bagaimana kau bisa memilikinya. Apa kau murid atau Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
punya hubungan tertentu dengan dirinya"!"
Labahala tertawa lebar. Sambil angkat tangan acungkan tinju dia berkata. "Aku
bukan murid bukan kerabat Hantu Lumpur Hijau. Ilmu Pukulan Hantu Hijau
Penjungkir Roh itu aku rampas dari Hantu Lumpur Hijau!"
"Kau rampas dari Hantu Lumpur Hijau" Wahai!
Kau tentu bergurau...."
"Siapa bilang aku bergurau! Lihat! Aku juga telah merampas beberapa kesaktian
yang dimiliki Hantu Tangan Empat. Saksikan ini! Apa kau mengenali ilmu kesaktian
yang akan kuperlihatkan ini"!"
Begltu berucap maka tubuh Labahala berubah menjadi asap berwarna merah lalu
tanpa mengeluarkan suara, bergulung berputar seperti gasing, membentuk kerucut
terbalik. Orang tua di atas sana buka dua tangannya yang disilangkan di depan
dada. Dia terkejut besar ketika merasakan tubuhnya mulai tersedot ke arah
kerucut asap itu! Buru-buru dia mengapung naik sampai setinggi tiga tombak!
'Ilmu Tangan Hantu Tanpa Suaral" seru orang diatas sana dengan air muka berubah.
Di bawahnya Labahala hentikan putaran tubuhnya lalu dia kembali ke ujudnya
semula. "Sekarang kau percaya aku tidak berdusta wahai makhluk berjanggut
kelabu"! Dan apakah kau masih belum mau memberi tahu apakah kau ini Lasedayu atau
bukan"!"
"Aku akan memberi tahu siapa diriku. Tapi aku perlu tahu dulu bagaimana kau bisa
mendapatkan semua Ilmu milik para Hantu di Tanahsilam itu"!"
"Sudah kukatakan! Aku merampas semua ilmu itu"
jawab Labahala.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
* * * Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
BASTIAN TITO Rahasia Kincir Hantu
7 PERLAHAN-LAHAN orang yang duduk mengapung di udara bergerak turun hingga kini
dia hanya lima jengkal saja dari atas batu datar di hadapan Labahala.
"Aku memang orang yang bernama Lasedayu.
Penguasa Tujuh Penjuru Angin Negeri Latanahsilam.
Aku tidak membenarkan perbuatanmu merampas ilmu kesaktian para Hantu yang berada
di bawah kekuasaanku.
Kau harus kembalikan semua ilmu rampasan itu dengan cara menyerahkan dua
tanganmu kiri kanan padaku!
Lekas ulurkan dua tanganmu!"
Labahala tertawa bergelak mendengar kata-kata orang bernama Lasedayu yang bukan
lain adalah ayah kandungnya sendiri.
"Lasedayu, aku memang sudah mendengar nama besarmu! Tapi bukan berarti aku harus
tunduk dan dapat kau perlakukan seperti Para Hantu lainnya! Aku justru datang
untuk memaklumkan bahwa mulai hari ini kau berada dalam kekuasaanku! Aku adalah
Raja Diraja Para Hantu di Negeri Latanahsilam! Aku pelambang Hantu Segala Keji,
Segala Tipu, Segala Nafsu!"
"Siapapun kau adanya aku tidak peduli! Lekas ulurkan dua tanganmu!" membentak
Lasedayu. Tubuhnya yang mengapung bergerak satu langkah mendekati Labahala.
"Lasedayu, kau punya mata tapi tidak melihat tingginya Gunung Latinggimeru. Kau
bisa melihat tapi tidak menampak dan tidak tahu dalamnya lautan Lasamuderahijau!
Lihat wajahku baik-baik!"
Labahala lalu usap wajahnya. Saat itu juga kepalanya berubah jadi memiliki dua
muka berbentuk muka Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
raksasa berwarna merah! Hidung besar, bibir tebal dilengkapi taring yang
mencuat. Rambut panjang awut-awutan dan sepasang mata melotot besar berwarna
merah seperti api!
Lasedayu tersentak kaget, sampai-sampai melambung satu tombak ke atas.
"Makhluk jejadian! Siapa kau sebenarnya"!" bentak Lasedayu.
"Aku bukan makhluk jejadian! Aku adalah Hantu Muka Dua! Raja Diraja Para Hantu
Tujuh Penjuru Angin Negeri Latanahsilam! Jangan kau berani bertingkah di
hadapanku!"
Dalam kagetnya Lasedayu menyadari bahwa dia
(tidak boleh berlaku ayal. Dia maklum kalau makhluk di hadapannya itu punya
maksud jahat. Maka sebelum terjadi hal yang tidak diingini dia memutuskan untuk
menghantam Labahala lebih dulu! Tanpa tunggu lebih lama dia segera lepaskan satu
pukulan, mengantar Ilmu kesaktian yang disebut Pukulan Mengelupas Puncak Langit
Mengeruk Perut Bumfl.
Serangkum angin sedahsyat puting beliung dan memancarkan sinar merah menderu ke
bawah. Labahala yang tidak menyangka bakal diserang secara mendadak begitu rupa
berteriak marah dalam kagetnya dan buru-buru selamatkan diri. Dia melesat ke
kiri lalu membuat gerakan berputar dan tahu-tahu sudah berada di belakang batu
besar! Di depan sana dia menyaksikan bagaimana pukulan Lasedayu yang tidak
mengenai sasarannya menghantam sebuah pohon besar. Pohon ini serta merta
terkelupas seluruh permukaan kulitnya hingga dalam waktu sekejapan mata hanya
tinggal bagiannya yang berwarna putih, lalu roboh tumbang dengan suara
bergemuruh! Sesaat bulu kuduk Labahala mau tak mau jadi
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
merinding juga. Dalam hati dia membatin. "Mungkin ini ilmu yang menurut
Lamanyala bernama Mengelupas Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumil Luar biasa! Jika
manusia sampai kena sasarannya pasti akan menemui ajal dengan tubuh hanya
tinggal tulang belulang saja! Aku harus dapatkan ilmu kesaktian itu! Semua
petunjuk Lamanyala ternyata benar adanya!"
Kejut Lasedayu bukan kepalang. Bukan saja ketika melihat lawan sanggup
selamatkan diri dari ilmu kesaktian yang sangat diandalkannya itu, tetapi juga
ketika menyaksikan bagaimana Labahala tahu-tahu sudah berada di sebelah
belakangnya, di balik batu besar. Cepat Lasedayu berbalik.
Saat itu sinar sang surya yang baru terbit telah mencapai bibir sebelah timur
Lembah Seribu Kabut.
Sinarterangnya jatuh ke pusat lembah, memantul pada sebuah benda kuning yang
berada dalam genggaman Labahala.
Lasedayu lindungi dua matanya ketika sinar kuning itu menyapu mukanya dan
membuat pemandangannya
sesaat menjadi gelap. Dalam keadaan masih mengapung di udara dia melesat ke
kiri. Ketika dia bisa melihat dengan jelas kembali kagetnya bukan alang
kepalang. Pemuda bernama Labahala dengan muka raksasa kembar
mengerikan itu sudah berada di depannya. Dalam jarak sedekat itu baru Lasedayu
melihat benda apa yang ada di tangan Labahala.
"Sendok Emas Pemasung Nasib!" teriak Lasedayu.
Kaki kanannya langsung dihantamkan ke arah
kepala Labahala. Namun gerakannya kalah cepat. Sendok emas di tangan lawan
menderu laksana kilat ke arah perutnya.
"Settttt.... Craaasss!"
Lasedayu menjerit setinggi langit. Darah menyembur dari pertengahan perutnya.
Dia segera pergunakan dua telapak tangan untuk menutup luka besar di perut,
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
membendung muncratan darah. Dengan tubuh
sempoyongan dia melayang turun dan jejakkan kaki di tanah. Memandang ke depan
Lasedayu melihat pemuda bermuka raksasa kembar itu tegak sambil menyeringai. Di
tangan kanannya, di atas sendok emas {bergagang pendek melekat sebuah benda
sebesar {ujung ibu jari kaki, berbentuk daging merah hidup 'bergerak-gerak!
Itulah pusar Lasedayu yang berhasil [dicungkil oleh Labahala dengan Sendok
Pemasung Nasib yang didapatnya dari kakek bernama Lamanyala!
Dengan kesaktian yang dimilikinya Lasedayu
mampu menutup luka besar di bagian pertengahan perutnya. Namun sesaat kemudian
tubuhnya mulai bergeletar. Dua kakinya goyah. Perlahan-lahan tubuhnya jatuh
berlutut di tanah. Kesaktian yang dimilikinya berangsur-angsur sirna. Pandangan
matanya yang membeliak besar dan galak kepada Labahala berubah kuyu dan sayu.
Sekujur tubuhnya lemas seolah tidak memiliki tulang, urat dan otot lagi. Mukanya
berubah pucat dan menjadi tiga kali lebih tua, seolah telah menjadi kakek-kakek!
Labahala tertawa mengekeh sambil acungkan
sendok yang ditempeli pusar Lasedayu. Daging pusar yang tadi hidup berdenyutdenyut kini diam dan seolah berubah menjadi batu, menyatu dengan sendok emas
itu! Labahala tertawa bergefak. "Lasedayu! Pusarmu sudah berada di tanganku!
Kesaktianmu seluruhnya berpindah ke dalam tubuhku! Ha... ha... ha!"
Labahala gerakkan tangan kanannya, siap untuk menyimpan sendok emas dan pusar
Lasedayu ke balik pakaian kulit kayu yang dikenakannya.
"Selamat tinggal Lasedayu! Ha... ha... ha...!"
Sambil memutar badan untuk berkelebat pergi Labahala masukkan sendok emas ke
balik pakaiannya.
Namun mendadak terjadi hal yang tidak terduga.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Didahului satu siuran angin serta satu gelombang kabut yang menutupi
pemandangan, di udara berkelebat satu bayangan serba putih. Lasedayu mencelat
dan terbanting ke tanah oleh sambaran angin itu sementara Labahala sempat
terjajar sempoyongan sampai beberapa langkah. Selagi dia berusaha mengimbangi
diri tiba-tiba satu tangan laksana kilat menyambar ke arah lehernya, seperti
pedang yang hendak membabat putus. Ketika dia berusaha mengelak sambil palangkan
tangan kiri tahu-tahu ada lagi satu tangan menyambar. Labahala tersentak kaget
ketika menyadari sendok emas yang masih ditempeli pusar Lasedayu tak ada lagi
dalam genggaman tangan kanannya!
"Jahanam berani mati!" teriak Labahala marah sekali. Dia hantamkan tangan kiri
kanan. Yang kiri lepaskan pukulan Hantu Hijau Penjungkir Roh sedang tangan kanan
menghantam pukulan Mengelupas Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumi. Pukulan ke dua
ini baru saja dirampasnya dari Lasedayu. Walau belum mantap namun kekuatannya
sanggup membuat lawan berubah menjadi tulang belulang!
Bayangan putih yang diserang membuat gerakan aneh. Tubuhnya melesat ke atas
namun di sebelah bawah, ujung pakaiannya yang berbentuk seperti jubah memapas
dahsyat, mengeluarkan angin deras, membuat tanah laksana dilanda gempa.
"Plaakk... plakkkk... plaakk!"
Dua larik angin pukulan sakti yang dilepaskan Labahala terpental. Labahala
sendiri terbanting ke tanah. Begitu dia melompat bangkit bayangan putih tadi
telah berkelebat ke arah matahari terbit dan akhirnya lenyap dalam sinar
menyilaukan yang membutakan pemandangan!
Dua muka raksasa Labahala menggeram. Dua
pasang matanya seperti mau melompat keluar dan taring-taring dalam mulutnya
mencuat bergemeletakan!
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
"Jahanam! Dia merampas sendok emas itu! Kurang ajar!
Aku bersumpah mencari tahu siapa adanya
bangsat pencuri itu!" Labahala marah besar. Seperti orang kalap dia menghantam
kian ke mari, menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya! Lalu tanpa pedulikan lagi Lasedayu
yang tergeletak tak bergerak di tanah, Lajundai alias Labahala segera tinggalkan
tempat itu. Matahari pagi bergerak naik. Kabut melayang turun ke bagian paling bawah Lembah
Seribu Kabut. Lasedayu mengerang panjang. Sambil pegangi perutnya yang luka dia berusaha
bangkit dan duduk menjelepok di tanah. Selagi dia berusaha mengatur jalan nafas
dan peredaran darahnya lalu mencoba bangun berdiri tiba-tiba dari arah barat
bibir lembah kelihatan nyala api aneh bergerak cepat menuruni lembah. Demikian
cepatnya hingga dalam waktu dua kejapan mata benda ini sudah berada di hadapan
Lasedayu. Lasedayu terkesiap kaget ketika mengenali siapa adanya makhluk yang tubuhnya
dikobari api itu. Dia bukan lain adalah Lamanyala, kakek sakti yang dulu pernah
menjadi Utusan Para Dewa. Sisi kanan tubuhnya berlubang besar mengerikan. Kakek
ini tegak berkacak pinggang di hadapan Lasedayu yang megap-megap mencoba
berdiri. "Wahai Lasedayu, apakah kau sadar bagaimana kutukanku beberapa puluh tahun silam
kini telah menjadi kenyataan"!"
"Tua bangka jahanam. Kau rupanya! Apa maksud ucapanmu barusan"!" suara Lasedayu
masih keras dan garang.
"Hidup keluargamu morat marit! Kau tak tahu dimana istrimu berada. Kau juga
tidak tahu dimana ke empat anakmu! Si bungsu anakmu yang ke empat telah menjadi
musuh besarmu! Kau telah kehilangan seluruh kesaktianmu! Kau sekarang tidak beda
dengan Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
bangkai hidup tak ada gunanya! Ha... ha... ha... ha...
ha! Dan sekarang kutukan paling menyiksa akan kau alami!"
Kakek bernama Lamanyala itu angkat tangan kirinya.
Telapak tangan dibuka dikembangkan dan diarahkan pada Lasedayu.
"Bangkit.... Tegak! Berdirilah Lasedayu. Tapi jangan berdiri dengan dua kakimu!
Mulai hari ini kau akan hidup menyungsang. Kaki ke atas kepala ke bawah. Kau
akan berjalan dengan dua tanganmu! Kau akan jadi makhluk tersiksa seumur-umur!
Ha... ha...ha!"
Lamanyala gerakkan tangan kirinya. Secara aneh sosok Lasedayu yang tadi susah
payah berdiri kini bangkit tegak. Lalu perlahan-lahan tubuh itu naik ke atas,
berputar dengan kepala menghadap ke tanah.
Mau tak mau Lasedayu harus ulurkan tangan menjaga agar bukan kepalanya yang
menempel di tanah.
" Bagus Lasedayu! Wahai bagus sekali! Kau sudah mengerti rupanya! Ha... ha...
ha! Kaki ke atas kepala ke bawah. Dua tangan dijadikan pengganti kaki untuk
berjalan! Itulah kehidupan barumu Lasedayu!
Ha...ha...ha!"
Lasedayu keluarkan suara menggembor. Tiba- tiba dia mengejar ke arah si kakek.
Seperti yang dikatakan Lamanyala tadi, Lasedayu benar-benar pergunakan dua
tangannya sebagai kaki.
Lamanyala tertawa terkekeh-kekeh. "Selamat tinggal Lasedayu! Ha... ha... ha!"


Wiro Sableng 109 Rahasia Kincir Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sekali berkelebat si kakek lenyap ke balik kabut 'yang menggantung di dasar
lembah. * * * Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
BASTIAN TITO Rahasia Kincir Hantu
8 ORANG TUA berjubah putih itu melompat ke dalam perahu yang rupanya memang sudah
menunggunya di tikungan sungai. Walau tubuhnya tinggi besar dan jarak pinggiran
sungai ke perahu cukup jauh namun sedikit pun perahu itu tidak bergerak. Jelas
dia seorang yang memiliki ilmu meringankan tubuh serta tenaga dalam sangat
tinggi. Selain itu ada satu hal sangat aneh dan sangat mengerikan pada orang ini yakni
bagian kepalanya.
Otaknya tidak berada di dalam batok kepala melainkan berada dan terlihat
menyembul di luar kepala mulai dari atas kening sampai ubun-ubun. Otak ini
terbungkus oleh sejenis selubung bening seperti lapisan kaca dan terlihat selalu
bergerak hidup!
Pemilik perahu, seorang lelaki muda bermuka hitam penuh ketakutan segera saja
mengayuh perahunya menuju ke hilir. Di satu tempat sebelum mencapai sebuah
tikungan perahu membelok menyeberang lalu merapat di tepian sungai di mana
terdapat sebuah gubuk kecil tak berdinding. Tanpa berkata apa-apa, orang tua
berjubah melompat ke daratan. Tubuhnya melayang laksana terbang melewati atap
gubuk lalu lenyap diantara kerapatan pepohonan. Waktu membuat gerakan melompat
meninggalkan perahu tadi lagi-lagi perahu itu tidak bergeming sedikitpun.
Pemilik perahu yang kini merasa lega gelengkan kepala. "Manusia aneh mengerikan!
Seumur-umur baru kali ini aku melihat manusia otaknya berbungkah di luar kepala!
Manusia aneh! Tapi apa betul dia manusia sungguhan" Ihhh! Datang dan pergi
bicara.hanya dengan Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
isyarat tangan dan gerakan mata! Wahai.... Bahkan dia tidak memberi upah sama
sekali!" Orang ini menghela nafas panjang. Mendadak
pandangannya membentur sebuah benda berkilauan yang menancap di pinggiran
perahu. Diraba-rabanya benda Itu sesaat lalu dicabutnya. Begitu memperhatikan
satu seruan kecil keluar dari mulutnya.
"Orang tua aneh. Benar-benar aneh! Aku telah berburuk sangka. Ternyata dia
meninggalkan lempengan perak ini sebagai sewa dan upah perahu! Siapa kah
gerangan. Aku pernah menyirap kabar dulu ada seorang tua tinggal di pedalaman
sana. Memiliki ilmu kesaktian yang hampir setingkat kesaktian Para Dewa. apa dia
orangnya?"
Pemilik perahu itu timang-timang lempengan perak lalu menciumnya berulang kali.
Orang tua berjubah putih yang otaknya terletak diluar batok kepala itu berlari
laksana angin. Rambutnya yang panjang putih bukan saja menutupi kepala bagian
belakang sampai ke punggung, tapi juga menjulai di sebelah depan menutupi
wajahnya. Walau matanya terhalang namun dia mampu berlari dengan kecepatan luar
biasa. Sesekali dia sengaja menerjang pepohonan yang menghadang di depannya
seperti tidak sabar untuk menghindar. Saat itu dia memang tengah berpacu dengan
waktu. Dia sedang menghadapi urusan genting.
Kemampuannya untuk sampai di tujuan dalam waktu secepat mungkin akan
menyelamatkan nyawa seseorang.
Sambil lari sesekali dia mendongak ke atas
memperhatikan matahari. Kalau dia sampai di tujuan pada saat matahari mencapai
titik tertingginya berarti dia akan gagal menyelamatkan nyawa sahabatnya itu.
Sambil berlari dalam hati tiada putusnya dia mengucap.
"Lawungu! Jangan kau mati dulu! Wahai Para Dewa, Para Peri dan semua roh yang
ada antara bumi dan langit!
Tolong sahabatku itu!" Otak di atas kepalanya berdenyut keras.
Berlari sejauh lima ratus tombak orang tua ini Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
sampai di satu kawasan hutan yang banyak ditebari batu-batu besar. Di satu
tempat dia membelok ke kiri dan sampai di hadapan sebuah lobang besar yang
merupakan mulut sebuah goa. Tanpa ragu orang tua ini masuk ke dalam goa itu.
Di dalam goa yang hanya diterangi oleh sebuah obor kecil, tergolek sesosok
tubuh. Kaki kanannya mulai dari telapak sampai ke lutut diselimuti luka besar
yang telah memborok dan menebar bau sangat busuk.
"Sahabatku Lawungu, aku merasa bahagia! Hari ini aku dapat melunasi hutang nyawa
itu!" Si orang tua berucap lalu membungkuk. Sosok di lantai goa tidak bergerak.
Orang tua ini sesaat menjadi kecut.
Jangan-jangan dia terlambat! Orang yang hendak di-tolongnya telah keburu menemui
ajal. Celaka! "Lawungu!" Orang tua itu pegang dada Lawungu, orang yang tergolek di lantai. Dia
menjadi lega begitu merasakan masih ada denyutan jantung walau sangat perlahan
dan lemah. Lalu dia kerahkan tenaga dalam dan alirkan ke dalam tubuh orang itu.
Sesaat kemudian orang tua bernama Lawungu keluarkan suara mengerang.
"Lawungu! Buka matamu! Aku datang!"
Lawungu buka dua matanya yang sejak tadi terpejam.
Mengerikan sekali. Sepasang mata itu tertutup genangan nanah! Orang tua berjubah
putih tercekat kaget!
Walau tidak melihat namun Lawungu masih bisa mengenali siapa yang ada di
dekatnya dari suaranya.
Mulutnya terbuka. Suaranya bergetar.
"Wahai sahabatku Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab, apakah kau berhasil
mendapatkan satu-satunya benda yang mampu menyembuhkan borok, membunuh racun
ular dalam darahku dan menyelamatkan jiwaku"!"
"AkU berhasil sahabatku! Aku membawanya Lawungu!"
Lalu orang tua berjubah putih yang ternyata adalah Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab yang sangat terkenal di Negeri Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee
Wiro Sableng Pendekar Kapak Naga Geni 212
Latanahsilam sebagai makhluk berkepandaian sangat tinggi keluarkan sendok emas
dari balik jubahnya. Karena sahabatnya tidak bisa melihat maka Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab menggenggamkan sendok emas itu ke tangan kanan Lawungu.
Begitu sendok emas sakti itu berada dalam genggaman Lawungu, satu hawa aneh
menjalar masuk kedalam tubuhnya lalu mengalir ke dua jurusan yakni kaki kanan
dan sepasang matanya. Seperti bara api kejatuhan tetesan air dua mata serta kaki
kanan busuk Berborok dari Lawungu keluarkan suara "cess...cess...cess!" Lalu ada
kepulan asap. Genangan nanah di dua mata orang tua itu seperti mendidih! Tubuh
Lawungu menggeliat dan gerahamnya bergemeletakan menahan sakit yang amat sangat.
Namun penuh harapan Lawungu genggam erat-erat sendok emas itu.
"Sendok Pemasung Nasib..." desis orang tua ini yang usianya hampir seumur Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab. "Sahabatku! Kau tahu apa yang harus kau kerjakan.
Cepat lakukan. Aku telah lama menunggu saat ini. Aku sudah siap! Semoga Para
Dewa memberkahimu wahai sahabatku!"
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab luruskan kaki kanan Lawungu yang telah membusuk.
Dia menekan urat besar di beberapa bagian kaki sebelah atas.
"Tabahkan hatimu wahai sahabatku!" kata Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab.
"Aku tahu sakitnya seperti ditusuk besi panas!
Tapi wahai sahabatku, bertalianlah! Kesembuhan akan menjadi bagianmu! Para Dewa
akan menolongmu!"
" Lakukan cepat! Aku sudah siap sahabatku!" kata Lawungu pula.
Dengan menggigit bibir Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab tusukkan Sendok Pemasung
Nasib ke telapak kaki kanan Lawungu.
"Crosss!"
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Darah bercampur nanah dan daging yang telah
membusuk muncrat mengerikan dan menjijikkan. Sendok emas yang ditusukkan Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab dengan mengerahkan tenaga dalam amblas ke dalam kaki
kanan Lawungu, masuk menembus tulang sampai sebatas pergelangan kaki! Lawungu
menjerit setinggi langit. Dinding dan langit-langit goa laksana mau runtuh. Lalu
dia jatuh pingsan. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab sendiri terduduk terkulai di
lantai, tersandar ke dinding goa. Keringat membasahi sekujur tubuhnya.
"Hantu Sejuta Tanya.... Sahabatku...." Lawungu berucap sambil putar kepalanya ke
kiri dan ke kanan.
"Mataku! Aku bisa melihat kembali!"
Kakek berjubah putih sibakkan rambut yang menjulai di depan mukanya lalu
memperhatikan dua mata Lawungu.
Sepasang mata yang tadinya tertutup nanah. itu kini kelihatan putih bening
dengan dua bola mata hitam, menatap berseri ke arahnya.
"Terima kasih Dewa!" seru Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab.
"Hantu Sejuta Tanya! Lihat! Kaki kananku juga sembuh!" berseru Lawungu sambil
angkat kaki kanannya lalu melompat berdiri! Memang sungguh luar biasa. Berkat
Sendok Pemasung Nasib yang kini berada dalam kaki Lawungu, kaki kanan orang tua
itu yang tadinya hanya merupakan borok membusuk kini kembali utuh seperti
semula. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab ikut berseru gembira lalu melompat dan memeluk
sahabatnya itu. Untuk beberapa lamanya dua orang tua ini saling berangkulan.
"Kau telah menolongku. Kau menyelamatkanku dari kematian yang mengerikan!" Apa
yang diucapkan Lawungu memang benar. Kalau sampai Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab terlambat menolongnya maka dia akan menemui ajal secara tersiksa karena
sebelum menemui kematian tubuhnya akan membusuk dulu secara perlahan-lahan.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
"Jangan kau berkata begitu wahai sahabatku Lawungu!
Kau pun pernah menyelamatkan nyawaku. Kau sembuh berkat pertolongan Para Dewa.
Sekarang, seumur hidupmu kau akan ke mana-mana membawa sendok sakti itu di dalam
kaki kananmu. Kecuali Para Dewa menginginkan sendok itu keluar dari tubuhmu
tanpa mengurangi kekuatan dan melenyapkan kesembuhanmu!
Aku yakin sendok itu akan melipatgandakan tenaga dalam serta kesaktianmu!"
"Setelah sengsara sekian lama kini aku jadi makhluk paling beruntung!" kata
Lawungu pula. Dia menggosok matanya dan goyang-goyangkan kaki kanannya berulang
kali. "Setelah mendapat kesembuhan, apa yang akan kau lakukan wahai Lawungu?" tanya
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab.
"Apakah aku perlu mengatakan" Lalu apa artinya kau dijuluki Hantu Sejuta Tanya
Sejuta Jawab!"
Kakek berjubah putih tertawa datar. "Aku tahu kau akan mencari nenek berjuluk
Hantu Santet Laknat itu!"
"Perempuan celaka itu akan kuhajar habis-habisan sebelum nyawanya kubuat minggat
dari tubuh!"
kata Lawungu dengan rahang menggembung dan
mata membeliak besar. "Aku tahu, dia yang mengirimkan ular hitam berbisa itu
untuk mencelakaiku! Dendam di masa muda dibalaskannya di usia tua! Perempuan
gila! Tunggu bagianmu!" Saking marahnya Lawungu tendangkan kaki kanannya.
"Braakkk!"
Dinding goa yang terkena tendangan serta merta hancur, membentuk satu lobang
besar. Lawungu ter-belalak dan terkejut sendiri melihat hal itu. Karena
sebelumnya walau ilmu kesaktiannya tinggi namun untuk menjebol dinding goa batu
yang sangat tebal itu dengan tendangan tak bakal mampu dilakukannya.
Kini dia sanggup membuat dinding goa itu berlobang Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
besar hanya dengan satu tendangan yang dilakukan secara tidak sengaja!
* Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
BASTIAN TITO Rahasia Kincir Hantu
9 D I DALAM bangunan batu di puncak bukit yang kelak di kemudian hari akan
dibangun apa yang dikenal sebagai Istana Kebahagiaan, Lajundai alias Labahala
alias Hantu Muka Dua tengah bermesra-mesraan dengan empat orang gadis jelita.
Seorang pembantu memberitahu bahwa tamu yang sejak lama ditunggu sudah berada di
halaman, menunggu izin untuk masuk.
Biasanya dalam keadaan seperti itu Hantu Muka Dua akan marah besar jika
diganggu. Namun tamu yang datang memang seorang penting yang sudah ditunggunya
sejak lama. Dia telah menebar selusin orang suruhan untuk mencari dan menemukan
orang Itu. Satu tahun berlalu baru mereka berhasil. Dengan cepat Hantu Muka Dua
mengenakan pakaiannya, lalu bergegas keluar.
Saat itu matahari yang baru tenggelam masih
meninggalkan sinar kuning keemasan di langit dan menyapu puncak bukit. Di bawah
sinar kekuningan yang mulai pupus berubah menjadi kegelapan, di bawah bayangbayang satu batu besar berbentuk pilar tegak berdiri seorang kakek berwajah
tirus, berpakaian compang camping. Di tangan kirinya ada sebuah tongkat terbuat
dari batu yang memancarkan sinar biru redup.
"Hantu Muka Dua," sang tamu menegur. "Sebelum pembicaraan dimulai, aku harap
jangan sekali-kali menyebut nama atau gelarku! Batu dan pohon bisa punya
telinga. Bumi dan langit bisa mendengar. Angin yang bertiup menebar kabar ke
delapan penjuru. Aku tak ingin ada orang di luar tahu kedatanganku ke tempat
ini!" Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Hantu Muka Dua yang saat itu berpenampilan
dalam wajah lelaki separuh baya berkulit kuning di sebelah depan dan hitam pekat
di sebelah belakang diam sejenak mendengar kata-kata tamunya itu. Lalu perlahanlahan dia mulai tertawa. Lama-lama tawanya itu berubah menjadi kekehan panjang.
"Wahai! Tertawa terkadang bisa menyehatkan tubuh.
Tapi bukan mustahil suatu ketika tertawa bisa membuat seseorang berumur pendek!"
kata kakek berwajah tirus yang rupanya tidak suka mendengar tawa Hantu Muka Dua.
Kalau saja orang lain yang berkata seperti itu, mungkin Hantu Muka Dua sudah
melompatinya dan menghajarnya habis-habisan. Dia adalah Raja Diraja Segala Hantu
di Negeri Latanahsilam. Tidak bisa orang lain bicara seenaknya terhadapnya. Tapi
karena dia memerlukan orang itu maka Hantu Muka Dua menahan luapan amarahnya.
Wajahnya depan belakang tidak sempat berubah menjadi sepasang wajah raksasa yang
biasanya terjadi kalau dia sedang marah.
Hantu Muka Dua hentikan tawanya. "Kau tak mau disebut namamu! Apa susahnya! Biar
aku memanggilmu dengan nama Kera Sakti Tak Bernama. Kau setuju"!"
Wajah tirus si kakek yang memegang tongkat batu biru sesaat tampak berubah.
"Kalau kau menyebut aku Kera Sakti Tak Bernama maka mulai sekarang aku akan
memanggilmu Orang Hutan Tak Berekor. Kau setuju...?"
Amarah Hantu Muka Dua hampir meledak. Dalam
menahan didihan kemarahannya, dua kakinya sampai melesak satu jengkal ke dalam
tanah. Dalam hati dia berkata. "Kalau urusan ini sudah selesai, akan kusuruh
orang mencincang tubuh jahanam satu ini sampai lumat!"
"Aku setuju saja. Karena semua orang tahu Orang Hutan jauh lebih pandai dan
cerdik dari pada kera biasa!"
Hantu Muka Dua akhirnya lontarkan ucapan Itu lalu sunggingkan seringai mengejek.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Orang tua yang diberi nama Kera Sakti Tak Bernama balas menyeringai lalu
berkata. "Sekarang katakan padaku apa keperluanmu meminta aku datang ke tempat
ini. Tapi! Sebelum kau memberitahu aku ingin agar kau lebih dulu membunuh dua belas orang
anak buahmu yang telah kau tugaskan untuk mencariku. Kau harus melakukannya saat
ini juga, di tempat ini di hadapanku!"
Kejut Hantu Muka Dua bukan alang kepalang.
Kemarahannya tidak tertahankan lagi. Mukanya yang dua langsung berubah menjadi
muka raksasa berwarna merah dan garang!
"Hemmmm!" Kakek yang disebut Kera Sakti Tak Bernama bergumam." Kau kulihat
marah. Tak ada satu orang pun boleh marah padaku! Itu aturanku sejak puluhan
tahun lalu. Aku tidak merasa perlu membuat urusan denganmu! Selamat tinggal
Orang Hutan Tak Berekor!"
"Wahai! Tunggu! Jangan salah sangka! Jangan bercepat marah!" Hantu Muka Dua
berseru. Dua mukanya yang tadi berbentuk raksasa kini berubah kembali menjadi
wajah lelaki separuh baya.


Wiro Sableng 109 Rahasia Kincir Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kakek bermuka tirus hentikan gerakannya yang sempat hendak berbalik pergi itu.
Dua alisnya naik ke atas.
Tatapannya seperti hendak menembus batok kepala Hantu Muka Dua.
"Sahabatku," kata Hantu Muka Dua pula dengan suara bergetar karena terpaksa
harus menindih amarah. Sebagai orang yang dijuluki Hantu Segala Keji, Segala
Tipu dan Segala Nafsu dia benar-benar merasa dikurang ajari dan direndahkan oleh
si kakek di hadapannya itu. "Kuharap kau mau bersabar untuk mendengar satu
cerita mengapa aku sampai memintamu datang ke mari."
"Saat ini aku tidak butuh ceritamu! Aku ingin kau segera memenuhi permintaanku
tadi. Dua belas orang anak buahmu itu harus dilenyapkan! Kalau kau tidak
melakukan, pembicaraan kita cukup sampai di sini!"
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
"Mudah saja memenuhi permintaanmu itu! Tapi apa perlunya?" Hantu Muka Dua jadi
penasaran. "Tadi sudah kukatakan! Batu dan pohon bisa punya telinga. Bumi dan langit bisa
mendengar! Angin bisa menebar kabar! Apalagi manusia! Punya telinga, mata dan
mulut! Dan jumlah mereka dua belas orang pula! Kau terima permintaanku atau kau
boleh masuk kembali ke sarangmu di bangunan batu itu!"
"Aku bisa menerima permintaanmu!" jawab Hantu Muka Dua walau dalam hati dia
memaki habis-habisan.
Setelah berucap begitu Hantu Muka Dua bertepuk tangan tiga kali. Seorang gadis
berambut panjang muncul. Dia menjura lalu tegak menunduk menunggu perintah.
"Dua belas orang yang berada di dalam kebun di belakang bangunan batu, lekas kau
suruh mereka segera ke sini!"
Si gadis rundukkan tubuhnya sedikit, menjura lalu tinggalkan tempat itu. Tak
lama kemudian dua belas orang lelaki muncul di tempat itu. Hantu Muka Dua
meminta mereka tegak berjejer di depan satu dinding batu.
"Kalian telah berjasa besar berhasil menemui dan meminta kakek ini datang ke
sini. Hari ini aku akan memberi hadiah besar pada kalian!"
Mendengar ucapan Hantu Muka Dua tentu saja dua belas orang itu menjadi sangat
gembira. Sebelumnya mereka memang telah menerima hadiah dari Hantu Muka Dua
karena bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Kini diberitahu bahwa mereka akan
mendapat hadiah besar, tentu saja semuanya merasa senang.
Maka ke dua belas orang itu tegak berjejer dengan sikap gagah dan wajah berseriseri. Hantu Muka Dua gerakkan ke dua tangannya seperti hendak mengambil sesuatu di
balik pakaian kulit kayu yang dikenakannya. Tapi sekonyong-konyong dua tangan
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
itu dipukulkannya ke depan. Dua larik sinar merah berkiblat disusul menderunya
dua gelombang angin dahsyat. Dua belas orang yang berjejer di depan dinding batu
keluarkan seruan kaget. Beberapa di antara mereka yang mengenali pukulan maut
itu segera melompat cari selamat. Namun tidak satu orang pun yang bisa
meloloskan diri. Dua belas anak buah Hantu Muka Dua itu terpental menghantam
dinding batu di belakang mereka lalu jatuh berkaparan. Tubuh mereka mengepulkan
asap merah. Begitu asap sirna kelihatanlah satu pemandangan mengerikan. Sosok
dua belas orang itu kini hanya tinggal tulang belulang berserakan!
Hantu Muka Dua berpaling pada kakek di depannya.
"Kera Sakti Tak Bernama, kau saksikan sendiri kehebatan pukulan Mengelupas
Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumi. Aku sudah melakukan apa yang,kau minta! Apa
kau puas"!"
Orang tua itu silangkan tongkat birunya di depan dada, menyeringai sesaat lalu
berkata. "Kau sudah melaksanakan pinta. Sekarang silakan bicara. Apa yang hendak
kau ceritakan padaku. Apa yang kau tanyakan dan apa yang hendak kau suruh aku
melakukan!"
"Kau pernah mendengar sebuah benda yang disebut Sendok Pemasung Nasib?" bertanya
Hantu Muka Dua.
Kakek yang dipanggil dengan sebutan Kera Sakti Tak Bernama mendongak ke langit
hitam kelam. Sesaat kemudian terdengar dia berucap.
"Puluhan tahun silam benda milik Para Dewa itu dibawa seseorang ke Negeri
Latanahsilam. Ada kabar yang mengatakan sendok tersebut sebelum lenyap
dipergunakan untuk mencelakai seorang sakti bernama Lasedayu hingga orang itu
kini menjadi seorang kakek pikun, berjalan dengan mempergunakan dua kakinya dan
dijuluki Hantu Langit Terjungkir..."
"Wahai, pengetahuanmu ternyata cukup luas!" memuji Hantu Muka Dua.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Si kakek menatap lekat-lekat ke wajah Hantu Muka Dua. "Di antara kabar yang
kusirap menyatakan kau adalah murid Lasedayu. Apa benar wahai Orang Hutan Tak
Berekor"!"
Hantu Muka Dua meludah ke tanah. "Aku tidak berguru pada orang setolol Lasedayu!
Justru aku telah merampas semua ilmu yang dimilikinya karena makhluk tolol
seperti dia tidak layak memiliki berbagai ilmu kesaktian!" Hantu Muka Dua
berkata sambil busungkan dada. "Kau tadi mengatakan sendok sakti itu lenyap. Kau
tahu ke mana lenyapnya sendok itu" Siapa yang mencurinya atau di mana beradanya
sekarang?"
Kakek di hadapan Hantu Muka Dua gelengkan kepala.
"Ketahuilah wahai Kera Sakti Tak Bernama! Aku memintamu ke sini guna
menugaskanmu mencari Sendok Pemasung Nasib itu sampai dapat lalu menyerahkannya
padaku! Aku mendapat kabar bahwa Hantu Langit Terjungkir juga tengah berupaya
mendapatkannya! Jadi kau punya dua tugas. Mencari Sendok Emas Pemasung Nasib dan
membunuh orang bernama Lasedayu alias Hantu Langit Terjungkir itu! Terserah mana
yang hendak kau lakukan lebih dulu!"
"Apakah Lasedayu masih diam di Lembah Seribu Kabut?" tanya si kakek.
"Setahuku dia lenyap dari lembah itu sejak empat puluh tahun silam! Tugasmu
untuk mencari tahu di mana dia berada...."
Kera Sakti Tak Bernama menyeringai lalu berkata.
"Diriku adalah diriku! Aku bukan bangsa manusia yang suka diperintah oleh orang
lain. Aku tidak akan mengerjakan apa-apa sebelum tahu apa imbalan balas yang kau
berikan padaku...."
Hantu Muka Dua tersenyum walau dalam hati dia keluarkan rutukan. "Ketahuilah,
sejak aku mempermaklumkan diri sebagai Raja Diraja di Negeri Latanahsilam ini
segala sesuatunya berada dalam geng-Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee
Wiro Sableng Pendekar Kapak Naga Geni 212
gaman kekuasaanku, termasuk dirimu! Jika ada orang merasa dan menganggap diri
paling sakti di negeri ini, aku akan menjungkir balikkannya dan melempar rohnya
hingga tergantung antara langit dan bumi semudah aku membalikkan telapak tangan!
Tapi terhadap mereka yang mau membantuku, tersedia imbalan yang luar biasa
besarnya. Untukmu aku telah menyiapkan satu jabatan tinggi dalam Istana
Kebahagiaan. Selain itu kau akan kuberikan kekuasaan penuh di wilayah Negeri
Latanahsilam sebelah timur. Harta kekayaan berlimpah ruah akan mengelilingimu.
Lalu aku tidak lupa menyediakan kesenangan hidup yang selalu didambakan setiap
lelaki. Wahai Kera Sakti Tak Bernama, harap kau suka mengikuti aku masuk ke
dalam bangunan batu...."
Hantu Muka Dua putar tubuhnya lalu berjalan ke arah bangunan batu. Si kakek
mengikuti dari belakang namun diam-diam dia siapkan satu pukulan sakti di tangan
kiri sedang ke tongkat batu biru yang ada di tangan kanannya dia alirkan tenaga
dalam. Bagaimanapun dia masih belum mempercayai manusia bermuka dua yang
dijuluki sebagai Hantu Segala Keji, Segala Tipu dan Segala Nafsu ini.
Masuk ke dalam bangunan mereka sampai ke
sebuah ruangan di mana sebelumnya Hantu Muka Dua bersenang-senang dengan empat
orang gadis cantik.
Saat itu ke empat gadis tersebut masih ada di ruangan tersebut dalam keadaan
nyaris tidak berpakaian. Melihat kemunculan Hantu Muka Dua mereka menyangka
lelaki itu hendak melanjutkan bermesraan dengan mereka. Namun betapa terkejutnya
ke empat gadis ini ketika Hantu Muka Dua berkata.
" Harap kalian suka melayani kakek sahabatku ini!"
Kakek yang diberi nama Kera Sakti Tak Bernama itu sesaat diam tegak tak bergerak
seolah dia tidak tertarik pada ke empat gadis jelita itu. Tapi begitu Rahasia
Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Hantu Muka Dua lenyap di balik sehelai tirai kayu si kakek segera melompati
gadis paling dekat, langsung memeluk dan menciuminya.
. Dari balik tirai Hantu Muka Dua mengintai menyeringai.
"Bandot tua, puaskan nafsumu! Lain hari begitu kau dapatkan Sendok Pemasung
Nasib, dirimu akan kujadikan bangkai tak berguna!"
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
BASTIAN TITO Rahasia Kincir Hantu
10 KITA kembali kepada apa yang terjadi dengan tiga sekawan Pendekar 212 Wiro
Sableng, Naga Kuning serta kakek berjuluk Si Setan Ngompol (baca bagian akhir
Bab Lima). Ketika orang itu memandang tak berkedip pada sosok tubuh dalam kegelapan yang
barusan menyerang mereka dengan tiga benda menyala seperti bara api.
"Astaga!" kata Naga Kuning sambil menggamit Wiro.
"Makhluk bertangan buntung itu, bukankah dia yang bernama Latandai alias Hanfu
Bara Kaliatus"l"
"Memang dia," jawab Wiro.
Setan Ngompol pegang erat-erat bagian bawah
perutnya. "Bagaimana dia bisa muncul di sini. Bukankah waktu itu dia sudah
dikutuk Peri Bunda dan melarikan diri bersama walet terbang...."
"Lihat perutnya," balas berbisik Wiro. "Ada cahaya kemerahan. Berarti bara api
yang jadi senjata andalannya masih mendekam di situ. Luar biasa kalau dia masih
bisa hidup!"
Sosok yang tegak dalam kegelapan itu memang
Latandai yang berjuluk Hantu Bara Kaliatus adanya.
Seperti dituturkan sebelumnya (baca Serial Wiro Sableng berjudul "Hantu Bara
Kaliatus") karena melakukan siasat keji terhadap istrinya yang bernama
Luhsantini, Hantu Bara Kaliatus oleh Peri Bunda dikutuk. Bara api yang ada di
kepala dan tubuhnya dimasukkan sang Peri ke dalam perutnya. Dalam keadaan
menderita luar biasa Hantu Bara Kaliatus melarikan diri, terbang bersama walet
raksasa tunggangannya. Ternyata Hantu Bara Kaliatus pergi Rahasia Kincir Hantu Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
memencilkan diri ke satu tempat. Di sini dia bersamadi siang malam di bawah
terik sinar matahari serta dinginnya udara malam. Tak kenal panas tak peduli
hujan. Samadinya yang luar biasa membuat Para Peri menjadi khawatir karena bukan
mustahil Hantu Bara Kaliatus akan mendapat satu kekuatan baru hingga mampu
memiliki kesaktian dan menjadikan bara menyala yang ada dalam perutnya sebagai
senjata dahsyat seperti sebelumnya.
Dugaan Para Peri tidak meleset malah secara tidak terduga muncul Hantu Santet
Laknat Nenek sakti berhati jahat yang merupakan guru Latandai ini membantu
muridnya hingga Latandai berhasil mendapatkan kesaktian baru. Puluhan bara api
yang mendekam dalam perutnya mampu dilontarkannya keluar lewat mulutnya,
dijadikan senjata dahsyat! Berarti apa yang selama ini disebut ilmu "Bara Setan
Penghancur Jagat" akan muncul kembali di rimba persilatan Negeri Latanahsilam.
Bedanya kalau dulu bara itu berada dikepala dan bagian luar tubuh Hantu Bara
Kaliatus maka sekarang berada dalam perutnya!
Pada pertemuan dengan muridnya Itu si nenek Hantu Santet Laknat tidak lupa
menegaskan kembali perintah yang pernah diberikannya pada Hantu Bara Kaliatus.
"Dari beberapa tugas yang aku berikan padamu, baru satu yang kau laksanakan. Kau
hanya bisa membunuh Lasingar! Wahai! Bagaimana dengan tugas-tugas lainnya,
Latandai"!" tanya si nenek dengan pandangan mata tajam seperti memantek batok
kepala Latandai.
"Mohon maafmu Nek. Aku memang belum
melaksanakan dua tugas lainnya yaitu membunuh Luhsantini istriku sendiri dan
manusia bernama Lakasipo alias Hantu Kaki Batu itu.... Aku mendapat halangan
besar ketika hendak melakukannya...."
"Peduli setan segala macam halangan! Bagaimana pun juga kau harus membunuh
mereka atau kau yang akan kubuat meregang nyawa!"
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
"Aku akan membunuh mereka sesuai perintah...."
"Harus kau lakukan! Apalagi istrimu Luhsantini telah bercinta dengan Lakasipo!"
Berubahlah paras Hantu Bara Kaliatus mendengar ucapan si nenek. Rahangnya
menggembung, gerahamnya bergemeletakan dan darahnya seperti mendidih.
"Mereka berdua pasti kubunuh Nek. Pasti!" Hantu Bara Kaliatus menggeram dan
kepalkan dua tinjunya.
Nyala bara api yang memancar di perutnya kelihatan lebih terang.
"Jangan lupa seorang pemuda asing dari negeri seribu dua ratus mendatang bernama
Wiro Sableng! Kau juga harus membunuhnya dan dua kawannya!"
"Akan aku lakukan Nek," kata Hantu Bara Kaliatus.
"Bagus, lebih cepat kau melakukan lebih baik. Tapi awas dan ingat! Jika kau
sampai tidak melaksanakan, hukuman dariku lebih hebat dari kutukan Peri Bunda!"
"Aku mengerti Nek, semua perintahmu akan aku laksanakan!" kata Hantu Bara
Kaliatus pula seraya membungkuk. Sambil meninggalkan tawa cekikikan Hantu Santet
Laknat tinggalkan Latandai....
Hantu Bara Kaliatus pandangi tiga orang di hadapannya dengan mata berkilat-kilat
dan pelipis bergerak-gerak. Lalu dia membentak.
"Kalian tiga makhluk yang dulu kerdil'. Sebelum kubunuh kalian bertiga lekas
beritahu di mana beradanya kawan kalian bernama Lakasipo alias Hantu Kaki Batu!"
"Kami tidak tahu!" Naga Kuning yang menjawab.
"Bagus! Kalau begitu kau yang mati duluan!" Hantu Bara Kaliatus buka mulutnya
lebar-lebar. Otot perutnya menyentak.
Cahaya merah bergerak dari perutnya, meluncur ke dada terus ke tenggorokan. Di
lain kejap "wussss!"
Sebuah bara api melesat ke arah kepala Naga Kuning. Bocah ini berseru keras,
jatuhkan diri ke tanah Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
seraya hantamkan tangan kirinya, membalas serangan orang. Selarik sinar biru
menyambar ke arah perut Hantu Bara Kaliatus. Serangan Naga Kuning mendarat telak
di perut Hantu Bara Kaliatus.
"Deessss!"
Naga Kuning, juga Wiro serta Setan Ngompol
melengak kaget ketika melihat bukan saja perut Hantu Bara Kaliatus tidak mempan
dihantam pukulan sakti yang memancarkan sinar biru itu, tetapi sinar biru itu
sendiri malah berbalik menghantam ke arah Setan Ngompol. Kakek ini berteriak
kaget, selamatkan diri jungkir balik. Air kencingnya muncrat ke mana-mana!
Melihat ilmu kesaktian Hantu Bara Kaliatus seperti berlipat ganda dari
sebelumnya, Pendekar 212 tak mau berlaku ayal. Dia segera menyergap dan
lancarkan serangan tangan kosong. Hantu Bara Kaliatus menggeram berang. Dia
balas menghantam. Perkelahian seru berlangsung hebat Masing-masing pihak merasa
asing dengan jurus-jurus silat yang dimainkan lawan hingga ke duanya saling
berhati-hati. Lewat tujuh jurus Hantu Bara Kaliatus yang hanya memiliki satu tangan itu karena
tangan kirinya buntung sebatas siku (akibat jotosan Luhsantini, istrinya
sendiri) mulai terdesak. Lebih-lebih sewaktu Wiro mulai keluarkan ilmu silat
"Orang Gila" yang dipelajarinya dari Tua Gila di Pulau Andalas. Tubuhnya melesat
aneh kian ke mari. Gerakannya seperti orang mabok.
Seolah mudah dipukul oleh lawan tapi ternyata setiap serangan Hantu Bara
Kaliatus selalu meleset Dada Hantu Bara Kaliatus mulai jadi bulan-bulanan
pukulan Pendekar 212 Wiro Sableng. Namun lawan memiliki kekuatan luar biasa.
Walau tubuhnya sampai beberapa kali terpental oleh jotosan Wiro, namun dia
sanggup berdiri lagi, memasang kuda-kuda baru dan lancarkan serangan balasan.
Rahasia Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
Satu kali Wiro sengaja menghantam bagian perut lawan yang memancarkan sinar
merah. Pendekar 212
berseru kaget karena begitu tangannya menyentuh kulit perut lawan, hawa panas
luar biasa menyengat.
Ketika diperhatikan jari-jari dan sebagian punggung telapak tangannya ternyata
telah menjadi lecet merah seperti terpanggang!
Hantu Bara Kaliatus tertawa mengejek. Lalu dia buka lebar-lebar mulutnya.
"Wiro! Awas!" teriak Naga Kuning.


Wiro Sableng 109 Rahasia Kincir Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tanpa diberitahu pun Wiro sudah maklum apa
yang hendak dilakukan lawan. Dengan cepat pemuda ini melompat ke kiri. Dari
samping dia kemudian siap lepaskan satu pukulan sakti. Namun saat itu Si Setan
Ngompol sudah mendahului. Apa yang dilakukan kakek ini sungguh gila! Pada saat
air kencingnya mancur akibat ketegangan luar biasa dia sengaja menampungnya
dengan dua tangan. Lalu dengan jurus yang disebut Setan Ngompol Mengencingi
Pusara air kencing itu dicipratkannya ke arah Hantu Bara Kaliatus. Walau cuma
air tapi karena diberi kekuatan tenaga dalam maka tetesan-tetesan yang terkecil
sekalipun akan sanggup menembus batu!
Hantu Bara Kaliatus tidak mau berlaku sembrono. Dia tahu ke tiga orang itu
adalah orang-orang yang datang dari negeri seribu dua ratus tahun lebih maju.
Maka begitu air kencing menyiprat dia segera berkelebat menjauhkan diri.
Namun masih ada air kencing yang sempat mengenai perutnya.
"Cesss... cesss... cessss!"
Suara seperti benda berapi terpercik air terdengar berkepanjangan. Asap mengepul
dari perut Hantu Bara Kaliatus. Ternyata air kencing Si Setan Ngompol tidak
mampu menciderai perut lawan, apalagi sampai menembusnya! Sebaliknya Hantu Bara
Kaliatus malah tertawa bergelak. Sekali dia membuka mulutnya, tiga bara Rahasia
Kincir Hantu - Tiraikasih&Huybee Wiro Sableng
Pendekar Kapak Naga Geni 212
api sekaligus melesat keluar, melesat ke arah tiga bagian tubuh Si Setan Ngompol
yaitu kepala, dada dan bagian bawah perut! Mendapat serangan tak terduga dan
mengarah tiga bagian tubuhnya itu si kakek jadi kalang kabut. Walau dia bergerak
Ikat Pinggang Kemala 9 Pendekar Rajawali Sakti 203 Kitab Pelebur Jiwa Sastrawan Cantik Dari Lembah Merak 4

Cari Blog Ini