Ceritasilat Novel Online

Petualangan Di Planet Leera 2

Animorphs - 18 Petualangan Di Planet Leera Bagian 2


Senjata manusia bekerja melalui ledakan gas yang mendorong
bola baja padat sepanjang tabung langsing.
Tabung itu memutar bola tersebut, sehingga meningkatkan
ketepatan bidikan. Memang tidak sehebat senjata sinar Dracon kaum
Yeerk, atau senjata Shredder bangsa Andalite, tapi benar-benar
mampu membuat lubang besar pada tubuhmu.
Aku harus menjadi kecil. Cukup kecil untuk bisa lolos!
Aku mulai berubah menjadi nyamuk.
Aku mendengar suara bahasa-pikiran
Jake. tembakan, tapi pendengaran kami dalam tubuh ini begitu kabur.>
sahutku pendek.
tanya Tobias.
Jika aku
bisa bertahan hidup selama itu, tambahku dalam hati.
Aku menyusut dengan cepat, dan kini terdengar bunyi sirene
dari kejauhan, makin lama makin dekat.
"Polisi!" Aku mendengar seruan manusia dari atasku. "Kita
tidak boleh sampai tertangkap."
"Jika kita biarkan Andalite itu lolos, nasib kita akan lebih buruk
lagi daripada tertangkap! Terus tembak!"
"Aku tidak bisa melihat apa yang harus kutembak. Terhalang
semak-semak itu. Dan tertutup bayang-bayang."
Aku menyusut makin cepat. Daun yang tadinya kecil kini
menjadi sebesar kepalaku. Ranting-ranting yang tadinya menjeratku,
kini lepas. Aku sudah bisa berjalan keluar dari bawah semak-semak,
hanya saja kakiku menyusut lebih cepat daripada bagian tubuhku yang
lain. Suatu hari nanti ilmuwan Andalite akan menemukan cara untuk
membuat metamorfosis terjadi tahap demi tahap, dalam urutan yang
masuk akal. Tapi untuk saat ini, kadang-kadang prosesnya aneh dan
tidak masuk akal. Khususnya kalau sedang morf menjadi hewan
Bumi. Kaki belakangku telah berhenti mengecil ketika masih sebesar
kaki kucing. Lalu tumbuh membesar kembali, lalu menjadi kurus,
seperti tongkat, dan luar biasa panjangnya. Lebih panjang dibanding
keseluruhan tubuhku! Kaki depanku berubah menjadi tongkat yang lebih pendek, dan
sepasang tongkat lagi tumbuh dari lenganku.
Aku tidak lagi berdiri di atas empat kaki, tapi sudah di atas
enam kaki. Aku berdiri dengan kaki serangga, namun sebagian besar
tubuhku masih berupa Andalite. Andalite yang sangat kecil, tapi
masih terlalu besar untuk berjalan-jalan di atas kaki serangga.
Mata tandukku merayap ke depan kepalaku, ke titik di atas mata
utamaku. Mata tandukku mulai memanjang, tumbuh bagaikan benih
pohon yang tumbuh dengan cepat. Menjadi tongkat licin yang
membelah menjadi cabang-cabang pendek.
Otot bundar yang bengkak tumbuh di kepalaku pada pangkal
tongkat-tongkat - atau antena-antena - ini, lalu mulai menggerakgerakkan antena itu.
Mata utamaku masih tetap berfungsi, tapi dari antena ini aku
memperoleh indra yang benar-benar baru.
Suhu udara! Arah angin! Gelombang udara dari dedaunan yang
bergesekan dari suara-suara yang teredam saking jauhnya, suara
ledakan mesiu, dan suara benturan peluru raksasa dengan tanah di
sekitarku. Aku sudah tidak khawatir lagi akan peluru. Aku sudah terlalu
kecil untuk jadi sasaran, kecuali oleh bidikan yang benar-benar ajaib.
Ukuranku sudah lebih kecil dari satu senti dan terus mengecil.
Tanah terlihat seperti padang rumput yang berisi batu-batu
raksasa. Batang pohon yang muncul dari permukaan tanah lebih tebal
daripada pohon mana pun di Bumi atau di planetku.
Lubang hidungku menutup dan mencuat ke depan. Dua tonjolan
berambut muncul di kiri dan kanannya, dan memberikan data baru ke
dalam otakku. Aroma! Tapi bukan indra penciuman seperti yang dimiliki
Andalite atau manusia. Indra ini lebih spesifik dan lebih terarah.
Bukan untuk mencium bau apa pun yang ada di sekitarku. Tapi indra
ini dapat mencari molekul-molekul beraroma khusus, mengujinya, dan
menemukan objek yang memancarkan bau tersebut.
Seperti rasa lapar. Sayap serangga yang berupa jala tipis muncul dari punggungku.
Tubuhku terbagi menjadi tiga segmen: kepala yang kecil, dada yang
berotot, dan perut yang besar dan bengkak. Lempengan-lempengan
perisai tumbuh tumpang-tindih di bagian bawah perutku.
Namun selama ini, mata utamaku tetap berfungsi. Aku tidak
berharap begitu. Kuharap aku tak bisa melihat apa yang terjadi
berikutnya. Dari daguku, tempat mulut manusia terbentuk, tumbuh tombak!
Jarum suntik! Panjangnya tak masuk akal. Di ujungnya ada gerigi
tajam, seperti gergaji. Tombak itu hampa. Seperti sedotan. Itu tabung untuk mengisap
darah. Selapis kulit longgar tumbuh di sekeliling tombak itu. Kulit
yang dapat terentang untuk membungkus seluruh tombak. Kulit yang
dapat menjaga ujung tombak tetap tajam.
Darah. Itulah tujuan hidupku. Rasa laparku.
Darah! Aku mengepakkan sayap jalaku, dan mengambang naik, agak
oleng, ke tempat kedua tonjolan hidungku menemukan aroma manis
yang diembuskan oleh hidung binatang. Penunjuk jalan menuju ke
makanan. Chapter 10 SAAT itu mataku berhenti berfungsi. Aku buta selama beberapa
detik sementara morf ini selesai. Aku menciut semakin kecil, dan tibatiba dari
keningku muncul dua mata majemuk yang besar.
Melalui mata ini aku melihat segalanya pecah menjadi ribuan
gambar-gambar kecil. Masing-masing gambar sedikit berbeda
dibanding gambar di sampingnya, masing-masing merupakan
campuran dari biasan cahaya, warna-warna yang aneh, dan spiralspiral energi.
Aku tak pernah kehilangan kendali morf ini. Maksudku, aku tak
pernah lupa siapa atau apa diriku, seperti yang kadang-kadang terjadi
bila kita morf dalam bentuk tertentu untuk pertama kali.
Maka peristiwa berikut ini terjadi bukan karena aku hilang
kesadaran, melainkan karena rasa lapar nyamuk yang begitu besar,
begitu kuat, begitu jelas, sehingga aku menurut saja.
Aku terbang, dan sadar siapa diriku, namun begitu naluri
nyamuk berseru, "Darah! Darah!", aku menjawab, "Ya! Ya!"
Nyamuk tidak terbang dengan kecepatan dan kemahiran akrobat
seperti lalat. Atau dengan ketepatan dan tenaga seperti burung.
Nyamuk terbang liar, diembus angin. Kakinya tergantung dan terseret
di udara. Sayapnya kalah kuat. Tapi nyamuk selalu bisa menuju
sasarannya. Nyamuk tampak seperti serangga yang tidak berbahaya. Tapi
aku sudah mencari keterangan. Nyamuk menularkan bakteri, virus,
dan parasit. Mereka membawa kuman penyakit radang otak, demam
berdarah, dan malaria. Penyakit malaria membunuh dua juta manusia setiap tahun.
Nyamuk adalah pembunuh massal terbesar di Planet Bumi.
panggil Pangeran Jake, dan tiba-tiba aku
sadar sudah sejak tadi ia berteriak-teriak.
jawabku.
katanya. sekarang. Jangan dilawan. Rasa lapar itu akan berhenti kalau kau
menggigit.> kata Cassie. karbondioksida. Itu dikeluarkan oleh binatang, termasuk manusia.
Ikuti saja.> Aku melayang naik, ke arah jendela yang terbuka. Tapi
setibanya di sana, aku bingung. Ternyata ada banyak makhluk yang
mengeluarkan karbondioksida.
Makhluk yang kuincar sedang berbaring. Terbujur kaku. Aku
memusatkan pikiran pada indra nyamuk. Aku berjuang untuk
menyatukan gelombang suara dari antenaku, bau karbondioksida dari
tonjolan hidungku, dan pandangan yang terpotong-potong melalui
mata majemukku. Besar, besar sekali, jauh lebih besar daripada yang dapat
kubayangkan, terbentang sasaranku. Ratusan kali panjang tubuhku,
jutaan kali beratku, Hewlett Aldershot Ketiga telentang di atas tempat
tidur, mengeluarkan aroma yang menarik.
Aku mengibaskan sayap jalaku dan mendarat. Aku berada di
atas permukaan yang kasar dan tidak rata. Ada benjolan dan cekungan
pada kulit berwarna merah jambu itu. Di sana-sini, bagai pohon-pohon
yang tersebar di atas tanah lapang, bulu-bulu tumbuh dari dagingnya,
seperti tombak melengkung.
Daging itu hidup. Bergetar pelan, menyebabkan aku naik-turun.
Manusia itu sedang bernapas. Tapi yang lebih menarik daripada naikturunnya kulit orang itu adalah bunyi Dug! Dug! Dug! di bawah
kakiku. Denyut nadi. Denyut yang berirama dari darah yang mengalir
melalui pembuluh balik dan pembuluh nadi.
Dan kemudian... POP! Chapter 11 TERDENGAR letusan keras, dan tiba-tiba, mendadak, aku
bukan lagi nyamuk yang menusuk pembuluh darah manusia.
Aku berada di ruang angkasa. Ruang angkasa putih dan
lengang. Zero-space! teriakku. Mungkin itu bukan
komentar paling hebat yang seharusnya kuucapkan. Tapi aku sedang
bingung. Aku menendang-nendangkan kakiku secara naluriah. Kaki
Andalite-ku. Aku kembali ke tubuhku sendiri. Tapi tak ada pijakan
untuk ditendang. Aku merasakan tidak adanya gerakan, tidak adanya aliran udara
di sekitarku. Kekurangan oksigen mulai mengaburkan pikiranku.
Mataku buta. Anggota-anggota tubuhku jadi mati rasa.
Zero-space! Ini mustahil terjadi. Namun di sinilah aku berada.
Aku melihat sekelilingku dengan panik. Aku memutar mata
tandukku ke semua arah. Aku melihat tubuhku sendiri, bagian dalam
dan luar. Permainan susun gambar dalam n-dimensi, yang terpilinpilin begitu rupa
sehingga aku dapat melihat bagian dalam tubuhku.
Dan di sana, di satu sisi, empat tubuh manusia tersebar dalam
wujud yang sama - saling silang dengan cara yang aneh. Aku melihat
wajah Pangeran Jake, tapi juga melihat jantungnya yang berdenyut,
jaringan otot kakinya, dan bagian dalam otaknya. Begitu juga temantemanku yang
lain. Mereka semua menggeliat kesakitan.
Dan ada seekor burung, yang diam dan kaku.
jeritku. Tapi tentu saja mereka tidak
dapat menjawab. Tidak ada udara untuk mengantar suara-mulut
mereka. Tidak ada benda apa pun, bahkan sepercik pecahan atom dan
molekul yang selalu melayang-layang di ruang angkasa normal. Tidak
ada bintang atau planet-planet. Tak ada benda apa pun di Zero-space.
Kebetulan aku melihat sebuah mahakarya yang indah berwarna
keperakan, sekitar satu kilometer jauhnya. Pesawat ruang angkasa!
Seperti tubuh teman-temanku, aku juga dapat melihat bagian dalam
dan luar pesawat itu dalam satu gambar. Aku dapat melihat makhlukmakhluk di
dalamnya, sedang melakukan pekerjaan mereka.
Tapi bahkan dengan otak yang mulai beku dan pandangan yang
aneh ini, aku sadar makhluk jenis apa itu.
Andalite. Itu pesawat Andalite!
Mesin Zero-space-nya menyala terang, tapi pesawat itu tidak
sedang terbang menjauh. Tiba-tiba aku sadar apa yang terjadi. Seperti yang diketahui
setiap Andalite, bila kau morf menjadi sesuatu yang lebih kecil dari
tubuh aslimu, kelebihan massa tubuhmu akan disimpan di Zero-space.
Dan tetap menggantung di sana, menjadi segumpal jaringan yang
tersusun secara acak. Setidaknya, begitulah teorinya. Kenyataannya, tidak ada yang
acak-acakan di sini. Karena kami berada di luar ruang angkasa tiga
dimensi yang normal, aku dapat melihat bagian dalam segala sesuatu.
Tapi tubuh yang kulihat masih tetap tubuh manusia dan tubuh
Andalite. Bukan sekadar gumpalan-gumpalan tak berarti.
Pernah, pada suatu saat di masa lalu, aku menjelaskan kepada
teman-teman manusiaku tentang massa tubuh yang terdorong ke Zerospace. Mereka
bertanya apakah pesawat yang melewati Zero-space
dapat menabrak gelembung-gelembung jaringan ini.
Aku tertawa. Bagaimanapun, kemungkinannya...
Yah, sekarang jelas terlihat kemungkinan itu cukup besar.
Pesawat Andalite telah menghampiri begitu dekat dan menarik kami
ke dalam medan magnetnya. Sekarang pesawat itu menyeret kami
sementara ia meluncur melalui Z-space.
teriakku dengan sekuat tenaga yang
kumiliki. dalam energi magnet kalian, dan sedang sekarat! Tolong! Pesawat
Andalite, tolong!> Energi untuk berteriak itu menghabiskan sisa tenagaku. Di sini
tidak ada udara. Aku benar-benar dapat melihat paru-paruku yang
berhenti memompa udara. Aku dapat melihat jantung-jantungku
berdenyut panik, mencoba mempertahankan nyawaku.
Tapi kini jantung-jantungku sedang melemah... berdenyut
semakin pelan. aku menjerit.
Aku tak dapat menggambarkan kepedihan karena melihat
anggota bangsaku begitu dekat. Andalite pertama yang kulihat setelah
sekian lama. Tapi tentu saja mereka tidak dapat melihatku. Di dalam pesawat
itu mereka memiliki ruang tiga dimensi yang normal. Kaum Andalite
di dalam pesawat itu hanya melihat lantai, dinding, dan langit-langit
yang tidak tembus pandang.
Lalu aku benar-benar melihat - seolah-olah aku berdiri di luar
tubuhku - denyut jantung terakhirku. Aku melihat aliran darah dalam
otakku melambat dan berhenti.
Aku sadar aku akan mati. Aku akan mati dalam jangkauan
penglihatan bangsaku sendiri.
Mati... Kesadaranku hilang. Dan tiba-tiba, aku masih hidup. Aku tidak tersebar dalam
dimensi yang rumit. Aku masih utuh, hidup, dan terbaring pada satu
sisi di atas meja yang didesain untuk menahan ekor dan kakiku
dengan nyaman. kataku, tanpa alasan yang jelas.
sebuah
suara Andalite berkata. khususnya siapa, jauh lebih penting.>
Aku memutar mata tandukku, dan di sana, berdiri di sisiku, tiga
pejuang Andalite. Chapter 12

Animorphs - 18 Petualangan Di Planet Leera di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ujarku.
sembur salah satu
Andalite. Aku mengeluh mendengar komentar
itu. Aku tahu ini tidak masuk akal, tapi sebesar apa pun rasa sayang
dan hormatku kepada Elfangor, aku selalu sebal kalau disebut "adik
Elfangor". Mereka bertiga pejuang. Andalite. Itu terlihat dari cara mereka
bersikap: benar-benar tegap dan kaku, tapi masih ada keanggunanpada kaki belakang mereka.
Itu, ditambah kenyataan masing-masing memiliki senjata
Shredder buatan militer dan sumber tenaga cadangan pada sejenis
sabuk yang diselempangkan di bahu mereka.

Andalite yang paling tua berkata. Harelin-Frodlin-Sirinial, dan ahli medis pesawat, Dokter CoaldwinAshul-Tahaylik.
Sekarang jawab: demi yaolin, apa yang sedang
kaulakukan di Zero-space bersama lima makhluk asing ini">
Para makhluk asing itu, maksud saya.>
Dokter Coaldwin yang menjawab, Tapi mereka benar-benar memiliki fisiologi (bentuk dan fungsi tubuh)
yang aneh! Empat di antaranya bipedal (berkaki dua) tapi tidak
memiliki ekor. Mereka berjalan di atas dua kaki dan berhasil
melakukannya tanpa terjatuh walau tanpa ekor untuk menjaga
keseimbangan. Benar-benar menakjubkan. Yang satu lagi jelas
diciptakan untuk terbang dan...>
potong Kapten Samilin.
lima alien yang menakjubkan ini.>
Aku berdiri. Aku gemetaran, tapi aku tak bisa hanya berbaring
saja. mendengar suara letusan dan tiba-tiba saja sudah berada di Zerospace.>
morf dengan massa tubuh kecil" Mustahil!> sang dokter berseru,
matanya berkilat-kilat karena emosi. tidak mustahil, tapi belum pernah terjadi. Kejadian ini akan
menghapus semua teori perpindahan massa tubuh dalam proses
metamorfosis. Ini akan menjadi terobosan ilmiah dari...>
potong sang kapten lagi, terdengar makin
tidak sabar. pertanyaan yang lebih penting. Kami sudah tahu bagaimana kau bisa
berada di Zero-space, Aristh Aximili, tapi bagaimana para alien ini
bisa muncul di sini, sedangkan hanya Andalite yang memiliki
kemampuan morf"> Itu pertanyaan langsung dari perwira tingkat tinggi. Dari tingkat
yang sangat tinggi. Seorang kapten adalah tuan dan penguasa dalam
pesawatnya. Pada dasarnya, seorang aristh adalah sesuatu yang bisa
disingkirkan dari telapak kaki sang kapten.
Bahkan walaupun nada suaranya terdengar menuduh, aku
merasakan dorongan kuat untuk tertawa. Karena aku merasa lega.
Pertama, karena, teman-temanku baik-baik saja. Kedua, karena aku
sudah kembali bersama bangsaku.
Mereka terlihat seperti diriku. Mereka berbicara seperti aku.
Bergerak seperti aku. Aku ingin tertawa sekaligus merasa terharu.
Perwira taktik itu
membentak. Ia bersuara untuk pertama kalinya. Sebagai perwira
nomor dua dalam pesawat, perwira taktik adalah penegak disiplin.
jawabku. tidak melihat sesama Andalite. Dan saya pikir takkan pernah lagi...
saya pikir saya akan terdampar di Bumi seumur hidup.>
Ekspresi wajah sang perwira taktik melembut. Tapi tidak
banyak. Sang kapten mengangguk dan berkata, Aristh.> Tapi ia mengatakannya dengan lembut.
sekitar 0,7 tahun Andalite. Saya yakin sayalah satu-satunya yang
selamat dalam pertempuran antara pesawat Dome kami dan pesawat
induk Yeerk. Pesawat induk itu dibantu pesawat Blade milik Visser
Three yang tersembunyi di balik bulan.>
Si perwira taktik mengeluarkan suara mencemooh.
terjadi dan... saya berada di dalamnya. Bukan kemauan saya. Tapi
karena saya diperintahkan masuk ke kubah.> Aku merasa tolol karena
membela tindakanku. Tapi aku tidak mau dianggap pengecut.
Planet Bumi. Saya berada di bawah permukaan air selama bermingguminggu waktu
Bumi, hingga para manusia datang untuk
menyelamatkan saya.> medis"> tanya sang dokter.
manusia"> tanya Perwira Taktik.
kubah untuk menolong saya.>
Sang kapten tidak menunjukkan ekspresi apa pun keeuali
menyipitkan mata utamanya. mendapatkan kemampuan morf ini">
Wah, masalah jadi semakin sulit. Beberapa waktu lalu aku
berhasil menghubungi Planet Andalite. Pada dasarnya mereka telah
menyuruhku untuk memikul tanggung jawab karena memberikan
kemampuan morf kepada manusia. Mereka tidak mau nama baik
Elfangor sebagai pahlawan jadi buruk. Memberikan teknologi morf
kepada makhluk asing adalah kejahatan besar.
Apa yang harus kukatakan" Haruskah aku berbohong pada sang
kapten" Mustahil. Tapi aku sudah diberikan perintah oleh perwira
yang lebih tinggi.
Sang kapten hanya menatapku hampa. pembohong yang hebat, Aristh Aximili.>
Jantung-jantungku berhenti berdetak.
Sang perwira taktik mendesah. memberikan kemampuan morf kepada mereka, bagaimana mungkin
mereka sudah dalam wujud morf waktu pertama kali kau bertemu
mereka" Jelas mereka telah memiliki kemampuan itu pada saat
mereka menemukanmu.> Aku bisa bilang apa" Aku tidak sempat mempersiapkan kisah
yang baik. Seharusnya aku berwujud nyamuk di tempat yang miliaran
kilometer jauhnya. Kini aku dianggap pembohong dan idiot.
Aku diam saja, mencoba memusatkan pikiran.
sang kapten berkata, menyuruhnya
pergi. menganalisis masalah Zero-space yang telah ditemukan Aximili.>
Sang dokter pergi. Tapi kapten itu malah mendekat. Aximili, aku menuntut penjelasan mengapa kau berani berbohong
kepadaku.>
bentak si perwira taktik.

Aku mengangguk.
Perwira taktik itu mulai membentak lagi, tapi sang kapten
menghentikannya dengan mengangkat tangan.
dari Bumi"> kataku, hampir pingsan karena lega. Kapten
Samilin menyadarinya. Ia maklum.

Kayaknya ia ingin bertanya lagi, tapi diam saja. Ia menatapku
lama. Lalu dengan lembut ia berkata, Elfangor">
Sang kapten mengangguk. Si perwira taktik terkejut.
tanya perwira itu
tak percaya. Seerow"> putus sang
kapten. kepada manusia. Tapi di antara kita bertiga, aku akan bicara atas
namanya. Aku pernah berada di bawah komando Elfangor, sebagai
perwira taktik dan strategi. Dan setiap kali Elfangor berbuat sesuatu,
pasti demi alasan yang baik.> Ia menatapku dan berkata, adalah temanku sekaligus pangeranku. Aku percaya dialah yang
melanggar hukum itu. Tapi aku tak percaya yang dilakukannya itu
salah.> Chapter 13 "HEI, aku punya pertanyaan nih," kata Marco seraya
mengacungkan tangan dan memutar-mutarnya di udara untuk
menunjukkan keseriusannya.
tanyaku.
"Di mana, di mana... DI MANAKAH KITA?"
Aku
mencoba terdengar tidak terlalu ceria. Aku sadar teman-teman
manusiaku akan patah semangat kalau tahu mereka terdampar jauh
sekali dari Bumi. "Ascalin" Bukankah itu nama menu salad baru di MacDee?"
tanya Rachel. dengan kecepatan tertinggi di angkasa normal menuju Planet Leera.>
"Leera" Planet tempat asal makhluk kodok yang bisa membaca
pikiran itu?" kata Cassie. "Makhluk yang akan diserang pasukan hiu
kaum Yeerk?" Seperti sudah kami ketahui, kaum Yeerk mendapat
kesulitan untuk menyerang Planet Leera dengan cara mereka yang
biasa. Kemampuan makhluk Leeran untuk membaca pikiran membuat
mereka dapat mendeteksi adanya Yeerk di dalam kepala temannya.
Para Yeerk pernah mencoba mengubah otak hiu martil supaya bisa
dirasuki, lalu menggunakannya sebagai tubuh induk semang untuk
bertempur di perairan Planet Leera.
"Tapi kita sudah mengacaukan rencana mereka di Bumi," kata
Marco tidak sabar. "Aku ada di sana, ingat" Aku tahu ceritanya. Yang
belum aku tahu, kenapa kita bisa berada di sini" Detik pertama aku
berupa nyamuk, lalu buuum! Aku kembali jadi diriku sendiri yang
imut-imut, hanya saja aku sedang menatap wajah Andalite yang
bertanya apakah aku pernah punya ekor! Aku hampir ngompol.
Kupikir dia Visser Three!"
yang sedang lewat. Semua orang di pesawat ini kaget. Kita baru saja
membuat terobosan ilmiah untuk teori Zero-space.>
"Oh, bagus, aku jadi lebih tenang," kata Rachel, dengan nada
yang disebut manusia sebagai "sinis".
"Jadi, bagaimana kita bisa pulang?" tanya Pangeran Jake.
pesawat ini sedang mencari jawabannya. Mencoba menyusun teori.
Mungkin akan ada efek pantul.. Tapi mereka tidak yakin. Dan kita
sudah hampir mendarat di Planet Leera. Ini pesawat perang, yang
berarti punya sejumlah kendaraan tempur darat. Kini penyerbuan
Yeerk di Planet Leera bukan lagi rahasia. Itu sudah jadi perang
terbuka. Mereka punya empat pesawat induk di orbit dan dua pesawat
Blade. Ratusan Bug Fighter. Sedangkan kami hanya punya kurang
dari sepertiga kekuatan mereka.>
"Jadi, coba aku simpulkan," kata Rachel. "Tiba-tiba kita berada
miliaran kilometer dari Bumi dan terseret ke dalam peperangan besar
di mana pihak yang jahat punya kekuatan tiga kali lipat pihak yang
benar?" sahutku. "Asyik," kata Rachel. "Adakah yang bisa kita lakukan untuk
menolong mereka?" "Oh, omonganmu konyol banget. Bahkan meskipun yang
ngomong itu kau, Rachel, si Xena Warrior Princess," kata Marco.
kataku. bilang bahwa burung kafit yang ditiru Visser Three berasal dari planet
kami. Itu berarti pihak kami mungkin sudah disusupi Yeerk atau
sekutu mereka. Kita tak dapat mempercayakan rahasia kalian kepada
siapa pun. Jika kalian bisa kembali ke Bumi, kalian takkan selamat
jika para Yeerk tahu siapa kalian.>
Cassie menelengkan kepalanya dan memandangku dengan
senyum sedih. "Jika kalian kembali ke Bumi" Artinya kau tak mau
ikut bersama kami?" Aku menyesal telah menggunakan kata itu. Kepalaku terlalu
penuh dengan masalah dan kerumitan dan segala jenis emosi. Aku
tidak mau memikirkan diriku akan terpisah dari teman-teman
manusiaku. Rachel terlihat tidak puas. "Aku punya informasi untukmu, Ax.
Jika ada pertempuran melawan Yeerk hari ini, aku harus ikut."
kataku.
"Kata siapa?" tanya Marco.
Aku mulai merasakan emosi yang lebih mengganggu. Sesuatu
yang hampir menyerupai kepanikan. Dan, anehnya, rasa bersalah.
harus menuruti perintah.> Aku memandang Pangeran Jake. harus mengerti. Kau bukan lagi pangeranku, karena kini aku sudah
berada di antara bangsaku sendiri.>
Mereka semua memandangku. Bukan pandangan yang ramah.
Pangeran Jake mencoba tidak terpengaruh. Tapi walaupun aku
bukan ahli ekspresi wajah manusia, aku yakin pernyataanku tadi
membuatnya prihatin. yang sebenarnya,> kata Tobias, dalam bisikan bahasa-pikiran yang tak
dapat didengar yang lain.
makhluk yang terperangkap dalam tubuh makhluk lain.>
lagi. Dan suka atau tidak, kau bagian dari kami.>
Aku tidak menjawab. Ia keliru. Aku malah berkata, dalam
bahasa-pikiran yang dapat didengar mereka semua, selembut
mungkin, stabil, kalian harus tinggal di sini. Di kamar ini. Tolong, jangan cobacoba
berkeliaran di luar kamar.>
Chapter 14 PESAWAT Ascalin meluncur, semua mesinnya menyala,
menuju Planet Leera. Aku menatap ke luar anjungan. Untuk alasan
tertentu, sang kapten telah memanggilku ke sini dan seolah-olah tak
ingin melepaskan pandangan dariku.
Mungkin ia khawatir aku jadi terlalu akrab dengan para
manusia itu. Entahlah. Yang aku tahu, seorang aristh biasanya tidak
boleh berada di anjungan.
Ruangan ini kecil, sebagaimana anjungan pesawat perang
lainnya. Tidak seperti anjungan pesawat Dome yang luas. Di bawah


Animorphs - 18 Petualangan Di Planet Leera di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kakiku ada rumput yang subur dan tahan lama. Alat sensor serta
komputer paling mutakhir mengelilingi ruangan bundar ini, diamati
oleh setengah lusin prajurit yang sangat waspada.
Benar-benar merupakan kehormatan berada di sini. Menarik
sekali. Jadi mengapa aku terus membayangkan teman-teman
manusiaku duduk di ruang medis"
Hologram yang besar berkeredap di tengah ruangan. Hologram
itu menggambarkan keadaan planet dan pesawat-pesawat di
sekitarnya. Pesawat Yeerk dalam bintik merah, pesawat kami dalam
bintik biru. Ada jauh lebih banyak bintik merah daripada biru.
Dengan memusatkan pikiran, aku dapat melihat salah satu video
bahasa-pikiran yang merupakan penemuan baru. Benda itu dapat
memancarkan data langsung ke otakmu. Sangat "canggih", menurut
istilah Marco. Aku memutuskan bahwa aku tak punya alasan untuk merasa
bersalah. Aku telah bergabung bersama para manusia itu selama di
Bumi. Itu masuk akal. Tapi kini aku kembali di antara bangsaku.
Tempatku di sini. Pada layar video bahasa-pikiran, aku memanggil peta terperinci
situasi di permukaan planet.
Sembilan puluh dua persen permukaan Planet Leera diliputi air.
Delapan persen daratan berupa beberapa pulau dan satu benua.
Pertempuran di darat pasti akan terjadi di atas benua itu. Baik kaum
Andalite maupun Yeerk sama-sama tidak punya kemampuan bergerak
di bawah air, tempat Leeran membangun sebagian besar kota mereka.
Aku dapat melihat beberapa kota Leeran, biasanya dibangun
pada jarak kurang dari sembilan puluh atau seratus kilometer dari
garis pantai benua itu, atau kurang dari satu setengah kilometer dari
pulau-pulaunya. Siapa pun - Yeerk atau Andalite - yang berhasil menguasai
benua itu, secara otomatis menguasai seluruh Planet Leera.
si
perwira taktik menanyaiku.
Aku terkejut. Ia hampir terdengar ramah. dalam bidang...> bentaknya. singkat.> ini. Menurutku, mereka pasti menang melawan kita, biarpun dengan
susah payah. Tapi mereka tidak mau pertempuran terjadi di atas.
Bahkan jika mereka mengalahkan kita pun, keadaan mereka mungkin
terlalu parah untuk bisa menyerang dan merampas benua di bawah
sana dari pasukan Leeran.>
permukaan, mengapa mereka mau mengambil risiko melawan kita dan
Leeran bersama-sama di permukaan">
Aku tidak tahu harus menjawab apa. Tentu saja, si perwira
taktik ini benar! Jawabanku tadi pasti terdengar bodoh.
Si perwira taktik memutar satu mata tanduknya untuk
menatapku. spesies yang berbeda sulit bekerja sama dalam berperang. Kita punya
cara tersendiri untuk melakukan sesuatu. Dan makhluk Leeran
memiliki cara yang sangat berbeda dari kita. Bangsa Yeerk bersatu di
bawah satu komando; kita dan Leeran tidak.>
Aku melihat sang kapten memandang kami sambil merenung.
Ia tampak kurang senang. si perwira taktik berkata. kaum Andalite, lebih kuat bila kita bertempur sendirian.>
Aku sadar maksudnya. Ia sedang bicara tentang
teman-temanku, para manusia itu. Dan aku seharusnya tetap berdiam
diri. yang menghancurkan usaha Yeerk di Bumi saat mereka hendak
menciptakan pasukan tempur bawah air yang akan digunakan di
Planet Leera. Jika bangsa Yeerk berhasil waktu itu, mungkin Planet
Leera sudah mereka kuasai.>
Si perwira taktik terlihat marah. Aku tidak menyesal telah
berkata begitu, tapi aku menunggu komentarnya...
seorang pejuang dari bagian sensor berseru.
sinar Shredder juga. Pertempuran telah dimulai.>
Sedetik kemudian, hologram wajah Andalite muncul di depan
kami. kata
si perwira taktik.
Tak ada yang memberikan perhatian, kecuali aku. Mereka
semua punya tugas masing-masing. Jika sedang bekerja, kau
cenderung tidak mendengarkan pengumuman.
Dengan suara bahasa-pikiran yang tenang, hologram itu
berkata, besar. Laksanakan rencana tujuh-empat. Kepada sekutu Leeran kami
ucapkan: Semoga dewa kalian Cha-Ma-Mib memberkati kalian. Dan
kepada semua pejuang Andalite: Rakyat mengharapkan semua
pejuang melaksanakan tugasnya.>
Pesawat Ascalin mengurangi kecepatan selagi masuk ke dalam
lapisan atmosfer tebal Planet Leera yang lembap.
tanyaku kepada si
perwira taktik. Ia tertawa muram, tawa seorang prajurit yang hendak
berperang. menggagalkan rencana Yeerk di Bumi" Kau sebaiknya tetap di
sisiku.> Ia dan sang kapten bertukar pandang dan tertawa. Aku tidak
tahu apakah aku harus merasa malu atau bangga. Yang jelas, saat ini
aku merasa takut. Benua itu tampak semakin besar. Kebanyakan berupa tanah
subur dan berwarna hijau, berupa hutan. Hijau seperti hutan atau
rimba di Bumi, tapi ada juga tumbuhan berwarna kuning.
Sisi utara benua itu tidak begitu subur, lebih gundul,
kemungkinan besar lebih dingin. Pertempuran itu terjadi di sebuah
lembah. perintah Kapten.
Hologram yang menampilkan ruang angkasa kini beralih
menunjukkan gambar lembah. Aku dapat melihat pasukan Yeerk,
sebagian besar berupa Hork-Bajir dengan dibantu Taxxon dan
beberapa Gedd, membuat markas pada dataran tinggi di tubir lembah
sebelah barat. Mereka telah menyalakan medan gaya atau force field
di belakang mereka, sehingga memaksa pasukan kami ataupun
pasukan Leeran menyerang dari depan.
Kendaraan darat kami tengah berlari melompati bebatuan dan
menembus pepohonan, terus menembaki dan kena tembak. Sepasukan
Leeran sedang berjalan kaki, bergerak di atas bebatuan tanpa
perlindungan apa pun dari serangan Yeerk.
tanah"> kata Kapten Samilin. Taktik, spesies yang berbeda di bawah pimpinan yang berbeda sulit
bekerja sama. Kau lihat" Kita membuang-buang tenaga untuk
melindungi Leeran dari serbuan Yeerk. Dan akibatnya, pasukan kita di
seluruh galaksi jadi lemah.>
kata
Perwira Taktik penuh percaya diri.
seorang prajurit berseru. Lalu...

Sang kapten terlihat tenang-tenang saja. Si perwira taktik
menoleh ke arah prajurit yang bicara tadi. ia membentak.
Saya coba mengambil alih, tapi pengambilalihan gagal!>
Si perwira taktik melompat ke panel kontrol. Jemarinya menarinari di atas
keyboard tanpa tombol yang menerima perintah
berdasarkan getaran. Aku melihatnya berkonsentrasi selagi ia
membuat sambungan antara pikirannya dengan sistem komputer.
Lalu, dengan ekspresi horor pada wajahnya, ia berpaling ke
arah Kapten. pertahanan Yeerk. Tepat di atas mereka! Kita tak punya harapan!>
Sang kapten Menghampiri bawahannya , lalu... FWAPP!
Sang kapten menyabetkan ekornya secepat kilat. Duri ekornya
mengenai pangkal ekor si perwira taktik.
Ekor Perwira Taktik Harelin jatuh ke dek dan menggeliatgeliut. Setiap prajurit
di anjungan ini membeku, menatap
pemandangan yang mustahil ini.
Sang kapten membidikkan pistol Shredder-nya dan menembak.
TSEEEWW! TSEEEWW! Para prajurit itu jatuh ke dek, pingsan oleh sinar Shredder.
Udara bergelombang karena panas. Arus listrik statis mendesis dan
menari-nari dalam lidah api biru di atas tubuh-tubuh tersebut.
Hanya si perwira taktik yang berdarah dan ketakutan yang tetap
sadar. Sebuah penghinaan: Karena ia sudah tidak berbahaya lagi.
kata sang kapten, mengarahkan laras
senjatanya padaku dan merampas senjata Perwira Taktik Harelin.
sampai melukai makhluk-makhluk yang sudah menimbulkan banyak
masalah bagi Visser Three di Planet Bumi. Visser Three dan Visser
Four sahabat karib. Tenang saja. Ini akan segera berakhir. Dan kau
akan menjadi... tamu... di Kerajaan Yeerk yang Agung.>
Chapter 15 AKU berdiri mematung. Mustahil! Seorang kapten pesawat
Andalite menjadi pengkhianat"
Atau apakah ia seorang Pengendali"
Tak seorang pun bergerak. Komputer membimbing pesawat
Ascalin turun, turun, turun, dan maju perlahan-lahan, hanya beberapa
puluh meter di atas permukaan tanah yang berbatu-batu. Dalam
hitungan detik kami akan mendarat.
Perwira Taktik Harelin mengalami perdarahan akibat ekornya
yang buntung. Tapi ia sadar lebih baik mati daripada hidup tanpa ekor.
Para manusia! Aku tersadar. Teman-teman manusiaku masih
ada di ruang medis. Sang kapten tahu rahasia mereka. Dalam beberapa
detik lagi, seluruh bangsa Yeerk akan tahu juga. Berita itu akan segera
diketahui Visser Three. Tidak ada tempat aman lagi bagi mereka.
Mereka tidak akan punya rumah lagi.
Dan Bumi, seperti Planet Leera, akan jatuh ke tangan Yeerk.
teriakku
dalam bahasa-pikiran yang tak dapat didengar sang kapten. kalian dapat mendengarku, kalian harus kabur! Sang kapten...>
kata Marco dalam
bahasa-pikiran, begitu dekat dan jelas.

saja di dalam kamar sambil melipat tangan seperti anak manis,> kata
Rachel. kata Pangeran Jake. kejadiannya.> menghentikan Kapten Samilin!>
kata Cassie. harus demorf, lalu morf kembali, dan itu butuh waktu lama. Tapi
kebetulan aku ada di tubuhnya, dan aku dapat mengalihkan
perhatiannya.> Pesawat Ascalin sedang mendarat. Melalui kaca depan aku
dapat melihat barikade-barikade Hork-Bajir, semuanya dengan senjata
dibidikkan, benar-benar mengepung kami.
kataku. akan kerjakan sisanya. Kita hanya punya waktu beberapa detik!>
Aku menatapnya, ketika seekor kutu yang kecil bertambah
besar. Kutu itu tumbuh dari punggung sang kapten.
sang kapten berseru kaget.
FWAPP!! Aku menyabet! Duri ekorku meluncur ke depan, mengarah ke
leher Samilin. Ia tersentak mundur, menghindar. Sabetan duri ekorku
mengenai kaki depannya yang sebelah kanan. Di sekitar kami lalat
dan kecoak mulai tumbuh menjadi manusia dan elang.
Tapi kini sang kapten membidikkan senjata Shreddernya ke
arahku dan aku menyabet lagi.
FWAPP! Pistol itu lepas dari tangannya dan terpental ke seberang
ruangan. Kapten dan aku bersiap-siap untuk duel ekor. Kami berhadapan,
masing-masing penuh energi dan konsentrasi, masing-masing
menunggu kesempatan untuk membunuh.
Aku teringat pada Visser Three. Ini untuk kedua kalinya aku
bertarung ekor lawan ekor dengan musuh. Kali ini musuhku takkan
lolos. TSEEWWW! Harelin! Ia telah meraih pistol Shredder yang terjatuh tadi. dan
menembak. Sang kapten mendesis, lalu terurai menjadi atom-atom.
teriak Harelin. pindah ke manual!> BRUUUK! Terlambat! Pesawat Ascalin menghantam tanah. Aku terlempar.
Teman-temanku terguling-guling. Hanya Harelin yang tetap mampu
berdiri.
suara mekanis itu berkata. kerusakan parah pada mesin utama.>
Aku melihat Harelin tersentak ke belakang mendengar berita
ini. adalah dengan menjadi kecil. Aristh, kau juga.>

manusia harus lolos dari sini dan menceritakan kejahatan ini kepada
Komandan. Ini perintah.>
bentaknya.
lubang pembuangan darurat. Terbanglah dari pesawat Ascalin sejauh
mungkin. Kau tak punya waktu lagi. Mengerti">
Saat itu aku tahu apa yang akan dilakukannya. Aku sadar ia
tidak punya pilihan lain. Ia takkan membiarkan dirinya ditangkap
Yeerk. Ia takkan membiarkan satu Andalite pun di pesawat ini
ditangkap hidup-hidup. Dan tak ada cara lain untuk lolos dari
kepungan Yeerk di luar. Umm... umm... lalat! Menjadi lalat, lalu terbang ke atas anjungan. Ada
pintu darurat di atap.>
Aku melihat Rachel menatapku dengan pandangan menghina.
Lalu ia berpaling ke arah Jake. "Apa yang harus kita lakukan?"
"Seperti yang disuruh Ax," kata Pangeran Jake. "Kerjakan."
Aku memusatkan pikiranku pada morf lalat. Kupikir aku akan
melihat ketakutan di wajah Harelin ketika kami berubah wujud. Sebab
tubuh lalat cukup menjijikkan, bahkan untuk ukuran hewan Bumi.


Animorphs - 18 Petualangan Di Planet Leera di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi ternyata si perwira taktik tidak tertarik. Ia gemetaran
karena kehilangan darah. Dan ia sedang mengumumkan sesuatu yang
akan didengar di seluruh pelosok pesawat.
pengumuman dari Perwira Taktik dan Strategi. Kapten kita telah
berkhianat. Dia telah mati. Kita terkepung. Tak ada kemungkinan
lolos. Tak ada yang dapat kita lakukan sekarang kecuali menyebabkan
kerugian maksimum pada pasukan Yeerk. Dalam tiga menit semua
senjata luar akan kutembakkan. Gelombang pantul dari sinar Shredder
akan menyebabkan pesawat ini meledak.>
Ia terdiam beberapa saat.
atas jasa kalian pada pesawat ini. Kalian gugur dalam pengabdian
kepada rakyat, untuk membela kebebasan.>
Aku menyusut dengan cepat. Lantai pesawat mengejarku ke
atas. Kaki serangga dan antena tumbuh dari tubuhku. Tapi jiwaku
adalah jiwa Andalite, menyatu dengan semua jiwa Andalite lain dalam
pesawat ini. Dari setiap penjuru pesawat, terdengar ratusan bahasa-pikiran
mengucapkan kata-kata upacara kematian. Aku turut bergabung.
kataku. Seharusnya aku menundukkan
kepala, tapi kepalaku kini tak bisa ditundukkan. pangeranku.> Aku tahu semua rekan sebangsaku di pesawat ini
sedang mengarahkan mata tanduknya ke atas.
kataku, dan mendengar kata-kata
yang sama dari semua suara itu. rakyat membutuhkannya. Jiwaku kuserahkan demi rakyatku, demi
pangeranku, dan demi kehormatanku.>
panggil sang perwira taktik dan strategi.
lebih kuat kalau bersatu. Pergilah bersama teman-teman manusiamu
dan buktikan bahwa aku memang keliru.>
Lubang pembuangan terbuka sebelum aku dapat menjawab.
Tekanan tadara dari dalam pesawat mendorongku ke arah kegelapan
malam di Planet Leera. kataku. sejauh mungkin.> Kami terbang, terguling-guling di udara, menunggang aliran
udara yang kuat ke mana pun ia mendorong kami. Ketika pesawat
Ascalin meledak, kami sudah jauh dari situ. Jauh dari jeritan kematian
dalam bahasa-pikiran milik para pahlawan yang gugur.
Chapter 16 tanya Rachel.
Aku tak punya jawaban. Aku tak dapat berpikir. Aku hanya
mengulang-ulang tragedi itu di dalam kepalaku: kapten pesawat
Andalite menjadi pengkhianat. Mustahil. Sebab makin kupikirkan,
makin sadar aku bahwa ia bukanlah Pengendali.
Pesawat Ascalin telah berada di ruang angkasa selama
berminggu-minggu. Agar makhluk Yeerk dapat hidup dalam otak
Samilin, ia harus mendapat sinar Kandrona dari kolam Yeerk.
Mustahil bagi seorang kapten untuk menyembunyikan generator
partikel Kandrona portabel - yang dapat dibawa-bawa.
ulang Rachel.
kataku.
tuntutnya.
sampah terdekat agar kita bisa makan" Ayo, kita butuh rencana.>

kata Marco.
kusangka, Andalite yang hebat ternyata bisa berbuat begitu. Kupikir
hanya kami saja, manusia yang primitif dan bodoh, yang berkhianat.>
seru Tobias.
ejek Rachel. dia meninggalkan kita, untuk melayani kaptennya yang, ups, ternyata
pengkhianat.> kata Cassie.
teriak Marco. perintah Ax untuk berdiam diri di kamar, Ax pasti sudah mati
bersama...> jeritku. mereka. Kuharap aku telah mati bersama mereka.>
Aku tidak bermaksud berkata begitu. Dan aku tidak sungguhsungguh. Tidak
sepenuhnya. Aku ingin tetap hidup. Aku merasa
rendah karenanya, tapi aku ingin tetap hidup.
kata Pangeran Jake akhirnya.
mati. Jadi kita semua stres. Maka sekarang kita harus menenangkan
diri.> Ia menunggu beberapa saat sebelum melanjutkan. rencana kita. Kita terus terbang sampai batas waktu dua jam. Kita tak
dapat terbang jauh dengan morf ini, meski dibantu angin, tapi kita
harus mencapai jarak sejauh-jauhnya.>
Kami terbang dalam kebisuan, melihat planet yang aneh melalui
mata majemuk lalat, hampir tidak mendengar apa-apa, mencium
aroma yang tak pernah kami cium sebelumnya. Kami tenggelam
dalam pikiran kami. Dan setelah beberapa saat aku berharap tuduhan
dan teriakan tadi mulai lagi.
Ini kenyataan yang memuakkan, tetap hidup sementara yang
lainnya mati. Memuakkan sekali, karena perbuatan baik apa pun yang
kaulakukan, suatu pikiran terus-menerus muncul dalam kepalamu:
Syukur bukan aku. Aku bersyukur bukan aku yang mati.
Kami mendarat di tengah-tengah bebatuan yang akan
melindungi kami dari penglihatan orang lain. Kami kembali ke wujud
semula. Dari apa yang kuingat pada video bahasa-pikiran tadi, kami
berada di daerah netral di antara pasukan Yeerk dan pasukan Andalite.
Pertempuran dapat mencapai tempat kami kapan saja.
"Oke, aku sudah tenang sekarang," kata Rachel, segera setelah
kembali dari morf lalat. "Kini setelah aku tenang, aku mau tanya lagi:
Sekarang bagaimana?"
"Bagaimana kalau Tobias melayang-layang sebentar dan
memantau keadaan, Ax?" tanya Pangeran Jake.
sahutku.
Pangeran Jake memandangku dengan mata menyipit dan bibir
menipis. Ekspresinya disebut jengkel, kalau tidak salah.
"Tobias" Naiklah dan lihat sekeliling kita," katanya. Tobias
mengepakkan sayap. Pangeran Jake menatapku. "Sekarang, dengarkan
aku, Ax. Aku tahu kau merasa tidak enak. Karena banyak hal. Tapi itu
tidak membuatmu lepas dari tanggung jawab."

"Dengar, ada pasukan Andalite sedang menyerang Yeerk. Tak
ada manusia dalam pertempuran ini, kecuali kami. Mungkin kau
bukan ahlinya, tapi setidaknya kau tahu lebih banyak tentang perang
ini daripada kami. Jadi, abaikan saja perasaanmu."
Tobias berputar-putar di atas dan segera kembali mendarat di
atas batu. bergerak cepat ke arah kita. Mereka dibantu pesawat-pesawat yang
besar, pipih dan lonjong, sekitar lima ratus meter di atas tanah dan
sedang menembakkan sinar Dracon. Pasukan Taxxon di belakang
mereka. Dan di sisi lain, ada sekitar dua lusin pesawat Andalite, juga
terbang rendah, dan sekitar seratus makhluk Andalite yang berjalan
kaki. Mungkin aku keliru, tapi kurasa pihak yang benar takkan
memenangkan ronde kali ini.>
kataku.
"Buat apa" Supaya ada pengkhianat lagi yang menangkap kita?"
kata Rachel kasar. Ekorku sudah ada di lehernya sebelum aku sadar.
Ia menatapku dengan dingin. "Kenapa, Ax" Apakah kebenaran
itu menyakitkan" Kau meninggalkan kami agar bisa menjilat kapten
brengsek itu. Jika kita masuk ke sana dan bertemu makhluk Andalite
lagi, apa yang akan terjadi" Kau akan menyuruh kami diam di pojok
sementara kau mulai mematuhi setiap perintah Andalite tersebut?"
Aku menarik ekorku, khawatir aku jadi terlalu emosional. Aku
merasakan kemarahanku surut. Rachel benar.
waktu menyuruh kalian diam. Kalian... kalian telah menjagaku dan
menjadi temanku selama ini. Aku cuma bisa bilang, tak satu pun dari
kalian tahu bagaimana rasanya terpisah dari bangsa kalian.>
kata Tobias.
menganggap Jake sebagai pangeranku sampai dia sendiri mengatakan
sebaliknya.> Aku menoleh ke arah Pangeran Jake, memusatkan
keempat mataku padanya. kau saja, yang dapat menghentikannya.>
Untuk kali ini ia tidak berkata, "Jangan panggil aku 'Pangeran'."
Ia malah berkata, "Baiklah. Kini yang ingin kuketahui ialah,
adakah Andalite yang bisa kita percayai sepenuhnya?"
Itu pertanyaan yang menyakitkan. Aku merasakan harga diriku
mencair. pasti sudah berakhir. Pasukan Andalite pasti sudah kalah.>
"Bagiku memang sudah kalah," kata Marco.
kehilangan seluruh keluarganya dalam penyerbuan Yeerk di sebuah
markas Andalite di planet lain. Seluruh keluarganya: istri dan ketiga
anaknya. Mereka lebih baik mati daripada ditangkap. Mayat mereka
diumpankan kepada Taxxon. Kita bisa percaya pada Pangeran
Galuit.> Aku mendesah. Andalite lain.> Chapter 17 KEDENGARANNYA gampang: bergabung dengan pasukan
Andalite. Tapi rencana ini sangat berbahaya, maju ke arah
sekelompok pejuang yang bersenjata lengkap dan sangat gugup.
yang berada terlalu dekat,> kataku menjelaskan. itu berada pada ketinggian lebih dari satu setengah meter di atas
permukaan tanah, akan terkena sensor gerakan, lalu akan dibidik dan
ditembak.> "Tanah ini terlalu berbatu-batu untuk dijalani," kata Cassie.
"Dan sekarang sudah mulai gelap. Kita dapat menggunakan burung
yang lebih kecil. Camar, misalnya. Eh, tunggu dulu! Kelelawar!
Mereka tidak cepat, tapi gesit. Dan punya kemampuan pelokasian
gema sehingga kita bisa terbang nyaris menyerempet tanah dalam
kegelapan." "Masuk ke gua kelelawar, Robin!" kata Marco, dengan
keceriaan yang benar-benar bukan pada tempatnya.
"Kita berubah, lalu terbang, menyerempet tanah setiap saat,"
kata Jake. "Begitu kita sudah berada di balik garis pertahanan
Andalite, kita coba mencari cara untuk bertemu Pangeran Galuit." Ia
menatapku. "Dan apa pun yang terjadi, kita tidak ikut bertempur
sampai kita bertemu dengannya, mengerti?"

Pangeran Jake menatapku sesaat. Lalu ia berkata, "Jangan
panggil aku pangeran," dan tersenyum.

Aku sudah pernah jadi kelelawar, dan setelah menjadi nyamuk
dan lalat, morf ini terasa normal. Kelelawar punya bulu. Dan aku
menganggap bulu membuatku nyaman, walaupun berwarna cokelat
dan bukan biru. Tapi kelelawar hampir tak berguna di atas tanah. Kaki
kelelawar sangat pendek dan kikuk, dan kaki depannya - atau
tangan - dilapisi sayap yang terbuat dari kulit. Mereka tak bisa lari.
Andalite jadi gelisah kalau tak bisa lari.
Aku memusatkan pikiran pada bentuk tubuh kelelawar,
makhluk aneh yang berasal dari planet aneh yang sangat jauh. Aku
menyusut, terus turun seolah-olah sedang jatuh. Seolah-olah aku akan
jatuh ke arah salah satu dari ribuan gelembung pada batu-batu
vulkanis di bawahku. Kaki depanku mengerut, dan menyebabkan wajahku hampir
menyentuh tanah. Duri ekorku berkerut-kerut, seperti daun yang
terbakar. Kerutan itu bergerak naik sepanjang ekorku.
Aku tak bisa berhenti membayangkan si perwira taktik yang
ekornya buntung. Aku tak pernah suka padanya. Ia terlihat seperti
pejuang senior lainnya: penuh prasangka dan kesombongan. Tapi
ternyata ia Andalite sejati. Ia gugur sebagai pahlawan.
Kini kaki belakangku mulai menciut, kanan dan kiri berubah
bersamaan. Lalu muncul cakar kecil menggantikan kuku kuda.
Lenganku bergeser ke belakang, berputar beberapa derajat
dengan tubuhku sebagai sumbunya. Jemariku lebih panjang
dibandingkan dengan keseluruhan lenganku. Kulitnya mulai tumbuh
dalam lipatan-lipatan longgar. Menggantung dari lenganku seperti
pakaian yang longgar. Pakaian adalah kain yang dibuat untuk menutupi tubuh
manusia. Kadang-kadang berfungsi untuk melindungi dari hawa
dingin. Tapi kebanyakan, seperti yang kupelajari, manusia
menganggap sebagian besar tubuh mereka tak boleh kelihatan.
Mereka benar. Tapi mereka menutupi bagian-bagian yang salah: tak
ada yang lebih buruk daripada hidung manusia.
Kulit yang longgar itu berubah menjadi sayap. Telingaku
menjadi besar. Dan seperti hewan Bumi lainnya, aku punya mulut.
Aku dapat melihat dengan jelas. Tidak sejelas burung elang,
tapi hampir sejelas manusia. Tapi penglihatan bukanlah nilai lebih
morf ini. Kelebihan kelelawar adalah kemampuan menembakkan
sederet bunyi ultrasonik yang akan memantul dari benda padat dan
mengirimkan kembali gambar suara kepada otak kelelawar.
Matahari Planet Leera sedang terbenam. Mata kelelawar
menjadi semakin sulit melihat. Tapi aku memiliki gambaran jelas akan
bebatuan disekitarku. kata Marco.
Aku mengepakkan sayapku dan terbang. Sekali lagi berkumpul
bersama teman-teman manusiaku.
Anehnya aku merasa berada di rumah. Walaupun dengan
kemarahan Pangeran Jake dan ejekan Marco dan kecurigaan Rachel,
aku merasa betah bersama mereka.
Karena sesuatu hal, saat itu, bahkan dengan bayangan kematian
di dalam pesawat Ascalin masih segar dalam ingatanku, aku
memandang diriku di tempat yang jauh, dalam tubuh yang berbeda,
menikmati roti kayu manis yang lezat dengan mulutku.
Aku ingin kembali ke sana. Aku ingin kembali ke Bumi.
Kapten Samilin telah membelot kepada Yeerk. Apakah aku
sedang membelot kepada manusia"
Chapter 18 AKU mengepakkan sayap kulitku, menembakkan suara
pelokasian gema, dan terbang hanya beberapa senti di atas bebatuan.
Indra pelokasian gema ini menciptakan sejenis gambaran, seperti
lukisan pensil arang, dengan tepi-tepi yang tajam dan jelas sedangkan
bidang di dalamnya hanya berupa coretan-coretan belaka.
Aku terjun di lembah antara dua batu, dan melayang ke atas
hanya beberapa milimeter di atas puncak batu berikutnya. Aku
berbelok ke kiri, ke kanan, dalam sentakan-sentakan akrobatik.


Animorphs - 18 Petualangan Di Planet Leera di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

teriak Marco.
"Gila" bisa berarti macam-macam kalau digunakan oleh Marco.
Bisa berarti "tolol", tapi bisa juga berarti "asyik". Kurasa kali ini
artinya asyik. Sebab segila apa pun tindakan kami ini, memang benarbenar
menegangkan. Rachel berteriak, lalu tertawa kegirangan.
Ini jadi seperti permainan: sedekat apa aku bisa terbang
menyisiri ujung-ujung tajam bebatuan tanpa merobek sayapku atau
mematahkan tulangku"
Dan "permainan" ini mengalihkan pikiranku dari hal-hal lain.
Saat berikutnya, telinga kelelawarku yang sensitif mendengar
bunyi lain. Dengungan. Dengungan yang kuat dan bergelombang yang
semakin kuat sewaktu kami mendekatinya.
Andalite,> kataku. komentar Cassie. musik.> Kami terbang rendah sambil kadang-kadang menyerempet
tanah. Lalu... teriak Cassie. Ia berada paling depan.
Aku melejit naik. TSEEEWWWW!! Ledakan sinar Dracon dan Shredder memekakkan telinga.
Sinar-sinar tersebut membutakan mata kelelawarku. Setidaknya ada
dua puluh Hork-Bajir sedang menyerbu tiga Andalite dan dua Leeran.
Pertempuran ini begitu sengit. Dan akan selesai dalam sekejap.
ini akan jadi pembantaian. Tapi Pangeran Jake telah menyuruh
kami untuk tidak ikut campur. Dan aku takkan mengabaikannya lagi.
Namun segerombolan Taxxon sedang bergerak maju untuk
menghabisi para Andalite yang terjatuh.
Anehnya, justru Cassie yang mengusulkan, berbuat sesuatu.>
tanya Jake. kata Tobias. apa yang harus kita lakukan sekarang">
Pangeran Jake ragu-ragu sejenak. Lalu ia berkata, Segera mendarat, demorf, remorf, cepat, cepat!>
Tapi sebelum kami sempat mendarat, seluruh lembah, tempat
Andalite dan Leeran berada, meledak. BUUMMM!
Gelombang kejutnya menyebabkan aku jungkir-balik di udara.
Aku mendarat pada punggungku, hampir pingsan, tuli, dan mataku
berdarah. Dan di atas kepalaku, pesawat-tempur-darat milik Yeerk
melayang rendah di atas Hork-Bajir yang bersorak-sorai.
Kaki bercakar yang besar mendarat beberapa senti di sebelahku.
Hork-Bajir berlari melintasiku, langkah mereka berdentam-dentam,
mengabaikan makhluk yang kecil dan bersayap ini. Mereka
menembakkan sinar Dracon dengan mantap, berseru-seru dalam
kemenangan. Aku tidak mendengar balasan sinar Shredder Andalite. Pasukan
Yeerk menyerang. Garis pertahanan Andalite telah terputus.
panggilku.
teriak Pangeran Jake kepada kami semua.

Apakah aku masih bisa terbang" Yes! Aku melayang naik tepat
pada waktu barisan Taxxon terdepan melangkah maju.
Taxxon adalah cacing raksasa. Seperti makhluk Bumi yang
bernama kelabang atau kaki seribu, hanya saja jauh lebih besar.
Taxxon hidup dalam rasa lapar yang terus-menerus. Rasa lapar tak
terkendali. Mereka makan segalanya, mayat maupun makhluk yang
masih hidup. Bahkan sesama mereka sendiri.
Aku mengepakkan sayapku melewati mulut Taxxon yang
terbuka. Aku melihat seekor kelelawar, terbang hanya satu meter di
atasku. Aku melihatnya dengan jelas. Lalu, sekejap kemudian, ia
lenyap. Lenyap begitu saja.
seru Rachel.
seruku.
tanya Pangeran Jake.
menghilang begitu saja.>
Kini, enam meter di atas tanah, aku dapat melihat medan
pertempuran itu lebih jelas. Garis depan Hork-Bajir sudah jauh di
depan kami. Taxxon merayap-rayap melintasi kegelapan di bawah.
Seandainya tadi masih ada Andalite di sekitar kami, maka
mereka kini sudah binasa. Dalam benakku aku membayangkan
hologram peta pertempuran yang terpampang di pesawat Ascalin. Aku
dapat melihat tempat kami berada dan lokasi pasukan-pasukan itu
ditempatkan. bisikku, tak yakin apakah mereka bisa
mendengarku.
Dan seolah-olah untuk mengukuhkan pendapatku, aku melihat
pancaran jet dari selusin atau lebih pesawat Andalite yang naik ke
angkasa. Naik, dan melarikan diri.
Chapter 19 KAMI berdiri, dalam tubuh asli kami, di antara sisa-sisa mayat
yang ditinggalkan Taxxon. Kami tidak dapat menemukan Tobias.
Rachel menangis dan marah-marah silih berganti. Marco duduk
dalam kebisuan. Cassie terus mencoba memeluk Jake. Dan Jake terus
mendorongnya menjauh, untuk berjalan mondar-mandir, dan
menggumam mengenai apa yang harus, dan apa yang dapat
dilakukannya. Aku berdiri sendirian. Aku terus merasa dirikulah yang salah.
Aku malu. Aku muak. Aku telah meninggalkan teman-temanku dan
malah mempercayai bangsaku. Salah satu anggota bangsaku
mengkhianatiku. Dan sisanya telah... yah, mungkin mereka akan
bertempur dengan gagah berani. Tapi tetap saja kalah.
Ini sama seperti pertempuran di Planet Hork-Bajir. Kami kalah
lagi, dan menyerahkan bangsa lain ke dalam perbudakan.
Dan Leeran adalah bangsa yang menakjubkan. Mereka amfibi,
dapat bergerak di dalam air atau di atas tanah, walaupun mereka
membangun kota-kota mereka di bawah permukaan air. Tapi yang
paling menakutkan adalah mereka memiliki kemampuan membaca
pikiran, walaupun terbatas.
Pengendali-Leeran akan dapat melihat ke dalam pikiran kami.
Dan tentu kami akan sulit menipu mereka dengan wujud luar kami.
Dan jika Pengendali-Leeran dibawa ke Bumi, kemampuan mereka
akan segera mengungkap siapa sesungguhnya anggota Animorphs.
Itu bukan berarti Animorphs akan dapat kembali ke Bumi lho.
Pedang Bengis Sutra Merah 1 Pendekar Mabuk 07 Utusan Siluman Tujuh Nyawa Suramnya Bayang Bayang 1

Cari Blog Ini