Ceritasilat Novel Online

Misteri Berita Aneh 1

Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh Bagian 1


Misteri Berita Aneh
Seri Pasukan Mau Tahu
Karya Enid Blyton
Djvu : ...Unknown..(maaf! pembuat djvu tidak di sebutkan dalam file djvunya)
Edit teks dan pdf : Saiful Bahri Situbondo
Selesai di edit : 27 September 2018,Situbondo
Selamat Membaca ya !!!!
*******
ENID BLYTON
Pasukan Mau Tahu
MISTERI BERITA ANEH
Ilustrasi oleh Lilian Buchanan
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2000
ISI: Pak Goon Marah .......
Misteri Baru? .......
Pak Goon Bingung .......
Tugas Baru bagi Ern.......
Petunjuk Pertama.......
Mencari Ivy! .......
Kabar dari Pip dan Ern.......
Fatty Mendatangi Pak Goon ........
Em dan Pak Goon dalam Kesulitan.......
Fatty Mengalami Kemacetan .......
Penjaga Fairlin Hall .......
Keterangan Pak Grimble .......
Pak Goon Puas .......
Fatty Menawarkan Bantuan.......
Rencana Fatty .......
Barang Bekas' Barang Bekas' .......
Fatty Bernasib Baik .......
Laporan Fatty .......
Siang yang Mengecewakan .......
Fatty Mengadakan Penyelidikan .......
Saat yang Mengasyikkan bagi Ern.......
Akhir yang Menggemparkan .......
*****
PAK GOON MARAH
PAK Goon sedang marah!
Polisi desa itu duduk menghadap meja kerjanya .Matanya menatap tiga helai kertas yang terletak di hadapannya. Di samping kertas kertas itu ada tiga amplop murahan.
Pada masing masing kertas itu tertempel deretan kata kata.
Tempelannya tidak rata
"Kata kata ini merupakan guntingan dari koran," gumam Pak Goon
"Rupanya pengirim surat-surat ini tidak mau menulis dengan tangan, karena takut ketahuan! Tapi apa arti berita beritanya? Yang ini misalnya,
"Usir dia dari The Ivies"
Apa maksudnya?
Lalu yang ini lagi "Tanyakan pada Smith siapa namanya yang sebenarnya.'
Siapa itu Smith?"
Pak Goon menatap lembaran kertas yang ketiga .Disimaknya dengan geram kalimat yang terdiri dan kata-kata yang digunting dari surat kabar.
'Orang seperti Anda mengaku polisi? Ayo, datangi Smith ?
"Hahh'" dengus Pak Goon
"Pesan pesan begini pantasnya dilempar saja ke keranjang sampah!"
Diraihnya salah satu amplop yang
terletak di atas meja, lalu diperhatikan .
Kertasnya murahan !
Bentuknya persegi empat.
Hanya dua kata yang ditempelkan pada masing masing amplop .
Pak goon
Kedua kata itu ditempelkan terpisah .Nampaknya juga merupakan guntingan dari Surat kabar. Nama Pak Goon tidak diawali dengan huruf besar .Pak Goon mengangguk ketika melihatnya.
"Pengirimnya pasti tidak tamat sekolah! Masa, awal namaku ditulis dengan huruf kecil," katanya pada diri sendiri.
"Tapi apa maunya, menyebut nyebut salah satu tempat dengan nama The Ivies serta seseorang yang bernama Smith? Ini pekerjaan orang sinting rupanya! Dan kurang ajar --seenaknya saja mengatakan, orang seperti aku mengaku polisi' Hah' _Akan kudamprat orang itu. kalau ketahuan Siapa dia'"
Pak Goon memanggil manggil!
"Bu Hicks! Coba kemari sebentar!"
Bu Hicks yang biasa datang membersihkan rumah untuk Pak Goon, menjawab dengan berteriak pula,
"Sebentar saya mengeringkan tangan dulu'"
Kening Pak Goon berkerut. Bu Hicks memperlakukan dirinya seakan-akan Pak Goon .Itu orang biasa bukan polisi' Menurut Pak Goon, wanita itu seharusnya sudah datang terbirit birit begitu ia mengerutkan kening saja _ apalagi kalau ia sampai berteriak memanggil .
Beberapa menit kemudian
Bu Hicks muncul dengan napas terengah engah seperti baru saja lari jauh.
"Saya sedang Sibuk mencuci, Pak," katanya
"Saya katakan saja sekaligus bahwa Anda perlu beberapa cangkir baru, begitu pula "
"Aku tidak punya waktu untuk membicarakan soal-soal begitu." tukas Pak Goon dengan Sikap tidak sabar
"Coba dengar sebentar "
"Lalu kain lap saya pun sudah sobek sobek," sambung Bu Hicks.
"Bagaimana saya bisa mengeringkan dengan "
'BU HICKS'" bentak Pak Goon
"Aku memanggil Anda ini untuk urusan dinas!"
"Ya, ya, baiklah," kata Bu Hicks agak tersinggung
"Ada urusan apa? Jlka Anda ingin menanyakan tentang orang yang suka mencuri sayuran dari kebun kebun di Sini, saya punya dugaan tertentu Saya. "
"Tunggu dulu'" tukas Pak Goon
Dalam hati ia ingin bisa mengurung wanita itu selama satu-dua jam, agar tidak usah mendengar ocehannya.
Pak Goon berkata lagi,
"Aku cuma ingin bertanya sedikit"
"Tentang apa? Saya tidak berbuat apa-apa." kata Bu Hicks cepat-cepat.
Ia agak cemas, melihat wajah Pak Goon yang merah karena marah
"Anda lihat ketiga Surat yang Anda serahkan tadi padaku?" kata Pak Goon sambil menyodorkan ketiga amplop ke arah Bu Hicks
"Aku ingin tahu, di mana anda menemukannya' Kata Anda tadi, satu terletak di atas sekop. di dalam gudang arang."
"Betul," kata Bu Hicks,
"persis di tengah tengah sekop letaknya .Dan pada sampul cuma tertera tulisan 'Pak goon' _ lalu langsung saya serahkan pada Anda tadi "
"Lalu di mana kata anda tadi, Anda menemukan yang dua lagi?" kata Pak Goon dengn gaya menyelidik.
"Yah yang satu dimasukkan ke dalam kotak surat, ketika Anda sedang pergi," jawab Bu Hicks
"Jadi saya letakkan saja diatas meja ini. Lalu yang terakhir di atas tutup tong sampah ditempelkan ' ke situ dengan kertas perekat. Saya langsung melihatnya ketika hendak membuang sampah. Sungguh aneh menaruh surat kok di " '
"Ya, ya -baiklah," kata Pak Goon memotong
"Anda tadi melihat orang menyelinap ngelinap di belakang? Soalnya, untuk meletakkan kedua surat di gudang arang dan di atas tong sampah, pembawanya harus masuk dengan jalan memanjat, pagar dulu "
"Saya tidak melihat Siapa-Siapa tadi," kata Bu Hicks.
"Jika saya melihatnya, pasti sudah saya_ gebuk kepalanya dengan tangkai sapu. Apa isi surat surat itu, Pak? Urusan penting, ya?"
"Tidak," kata Pak Goon
"Mungkin cuma orang iseng saja, Anda mungkin kebetulan mengenal sebuah rumah di sekitar sini. dengan nama The Ivies?" .
"The Ivies'?" kata Bu Hicks.
Ia mengingat-ingat sebentar
"Tidak! Anda tahu pasti yang dimaksud 'kan bukan The Poplars, Pak? Kalau rumah yang
namanya begitu, saya tahu .Di situ tinggal seorang pria yang baik hati .Saya biasa ke sana untuk membersihkan rumahnya pada hari Jumat, saat mana saya tidak kemari. Orangnya selalu ramah pada saya, dia "
"Kataku tadi The lvies, bukan The Poplar-s," potong Pak Goon
"Baiklah, Anda bisa pergi sekarang, Bu Hicks. Tapi tolong awasi pekarangan belakang, ya? Aku Ingin memperoleh keterangan, siapa sebenarnya orang yang menaruh surat surat ini di sana"
"Baik, Pak," kata Bu Hicks.
"Tapi bagamana jika saya membeli beberapa cangkir lagi untuk Anda -tadi pecah lagi satu sewaktu sedang saya cuci, dan . '
"Ya, sudah -belilah," kata Pak Goon
"Aku tidak mau diganggu selama satu jam mendatang ini .Ada urusan penting yang harus kuselesaikan!"
"Saya Juga," kata Bu Hicks.
"Tungku di dapur Anda benar benar minta dibersihkan dan "
"Bersihkanlah supaya tidak meminta minta lagi!" bentak Pak Goon.
Ia menarik napas lega sementara Bu Hicks yang tersinggung cepat-cepat pergi meninggalkan ruangan
Pak Goon kembali menatap ketiga surat aneh itu Ia bingung, memikirkan makna kata-kata yang ditempelkan pada ketiga lembar kertas itu.
Dari koran manakah kata-kata itu digunting?
Pasti ada gunanya jika itu diketahui. Tapi Pak Goon tidak tahu dengan cara bagaimana hal itu bisa dilakukan Lalu
Siapakah pengirimnya -dan untuk apa?
Di , desa Peterswood tidak ada rumah yang namanya The Ivies
Pak Goon kembali meraih buku daftar nama jalan dan rumah daerah situ, lalu menyimaknya dangan cermat. Setelah itu ia mengangkat gagang telepon .Di desa sekecil Peterswood hubungan telepon belum otomatis, jadi harus menghubungi petugas di kantor telepon dulu
"Di sini Pak Goon," katanya dengan gaya orang penting
"Aku ingin disambungkan dengan kepala kantor pos "
Dengan segera petugas telepon menyambungkannya. '
"Pak Kepala Kantor Pos?" kata Pak Goon.
"Saya ingin memperoleh keterangan sedikit. Adakah rumah -mungkin rumah baru di desa Peterswood sini, yang dinamakan The Ivies?"
"The Ivies?" kata kepala kantor pos
"Sabentar! The Ivies. The Ivies -hm, tidak ada, Pak Goon! Tapi kalau The Poplars -nah, kalau itu ada. .."
"Yang saya tanyakan bukan The Poplars," kata Pak Goon.
"Dan kecuali itu saya juga mencari seseorang bernama Smith, yang. "
"Smith? Kalau nama itu, paling sedikit ada lima belas yang bertempat tinggal di Peterswood," kata kepala kantor pos.
"Anda ingin mendapat alamat mereka sekarang juga?"
"Tidak'" tukas Pak Goon sambil membanting gagang teleponnya
Ditatapnya kembali ketiga surat yang terletak di hadapannya. Surat surat itu tanpa alamat pengirim .Namanya pun tidak dituliskan
Dari Siapakah surat-surat itu?
Bersungguh-sungguhkah isinya atau hanya keisengan konyol saja?
Keisengan'
Lelucon?
Siapakah yang berani melakukan keisengan seperti itu padanya?
Pada Pak Goon, polisi desa Peterswood?
Hati Pak Goon mulai tidak enak.
Di dalam pikirannya terbayang seorang remaja pria bertubuh gemuk, dengan cengiran lebar di mukanya
"Anak gendut itu! Frederick Trotteville!" kata Pak Goon dengan suara keras.
"Ia pulang berlibur ---dan sekarang tentunya belum kembali lagi ke sekolah. Hahh! Anak brengsek! Pasti dia yang iseng, mengirimi aku surat-surat begini supaya aku melacak jejak palsu memperdayai diriku, supaya aku sibuk mencari cari rumah yang namanya The Ivies' Hahh'"
Setelah itu ia mulai menyibukkan diri dengan beberapa urusan .Tapi pikirannya selalu diganggu perasaan bahwa mungkin Fatty yang hendak mempermainkan dirinya, sehingga ia tidak bisa menyusun laporan kepolisiannya dengan lancar .Ketika ia sedang menulis laporan yang kedua, Bu Hicks berlari lari memasuki ruangan. Napasnya terengah-engah Seperti biasanya
"Pak Goon! Ini ada satu surat lagi!" kata wanita itu .
Ia meletakkan sebuah amplop sama seperti ketiga sampul surat sebelumnya di atas meja tulis Pak Goon.
Pak Goon menatap amplop itu.
Ya -namanya tertera di situ dibuat dari guntingan kata kata yang direkatkan 'Pak goon'
Namanya
kembali tanpa awal huruf besar. Jadi kelihatannya dikirimkan oleh orang yang sama.
"Di mana Anda menemukannya? Anda melihat orang yang menaruhkannya?' tanya Pak Goon sambil membuka sampul surat itu dengan hati-hati,
"Yah saya tadi hendak menjemur lap piring sudah lusuh sekali, Pak," kata Bu Hicks
"Sewaktu merogoh ke dalam kantung tempat jepitan, tangan saya menyentuh amplop itu terletak di sebelah atas"
"Ada orang di sekitar situ?" tanya Pak Goon
"Tidak! Satu satunya yang datang selama ini cuma pesuruh tukang daging, yang mengantarkan daging untuk Anda," kata Bu Hicks
"Pesuruh tukang daging. kata Anda?" kata Pak Goon dengan suara keras, sambil berdiri.
Bu Hicks sampai mundur ketakutan
"Hahh! Sekarang urusannya sudah jelas. Pesuruh tukang daging' Anda melihatnya tadi?"
"Tidak, Pak. Saat Itu saya sedang di atas. membereskan tempat tidur," kata Bu Hicks.
Ia cemas melihat wajah Pak Goon yang ungu
"Saya cuma berseru padanya agar bawaannya diletakkan saja di meja dapur. Hal itu dilakukan olehnya, karena saya menemukan daging Anda di situ. Pesuruh itu keluar lagi sambil bersiul-siul, serta "
"Cukup, cukup' Kini sudah kuketahui apa yang ingin kuketahui," kata Pak Goon
"Aku hendak pergi sebentar. Bu Hicks ! jadi tolong terima telepon selama aku tidak ada .Anda boleh yakin bahwa ini surat terakhir yang Anda temukan .
Pesuruh tukang daging, ya? Akan kucincang dia! Akan "
"Tapi Charlie Jones kan anak baik, Pak'" kata Bu Hicks
"Di antara semua pesuruh yang pernah bekerja untuk tukang daging, ialah yang terbaik-begitu katanya pada saya. Ia. "
"Yang kumaksudkan bukan Charlie Jones," kata Pak Goon sambil membetulkan letak topi polisinya
"Sama sekali bukan dia tapi orang lain' Dan orang lain itu sebentar lagi akan merasakan pengalaman yang tidak enak!"
Bu Hicks bingung mendengar kata kata Pak Goon itu.
Rasa ingin tahunya timbul.
Tapi Pak Goon tidak mau mengatakan apa-apa lagi. Ia bergegas kabar dari ruang kantornya untuk mengambil sepeda lalu berangkat .Ia mengantungi keempat surat yang diterimanya. Sambil bersepeda, ia berpikir pula tentang isi surat keempat .Surat itu terdiri dan tujuh kata yang juga merupakan guntingan koran dan direkatkan pada lembaran kertas surat
'Anda pasti menyesal jika tidak mendatangi Smith '
"Pasti pengirimnya si Gendut Frederick Trotteville." pikir Pak Goon sambil mengayuh sepedanya cepat-cepat.
"Hah! rupanya ia menyamar sebagai pesuruh tukang daging. ya? Itu sudah pernah dilakukannya, dan kali ini ia melakukan kekeliruan besar. Kau ketahuan kali ini, Anak brengsek' Membuang buang waktuku dengan surat surat konyol. Sekali ini kau pasti tidak bisa mengelak lagi .Tunggu saja nanti!"
Pak Goon membelokkan sepedanya memasuki pekarangan rumah Fatty. Saat itu muncul seekor anjing kecil berbulu hitam dari tengah semak. Anjing itu menggonggongi mata kaki Pak Goon dengan gembira.
"Ayo, pergi!" teriak Pak Goon.
Ia menendang ke arah anjing yang sedang asyik itu
"Kau ini sama saja seperti tuanmu' Pergi, kataku?"
Saat itu terdengar suara Fatty,
"Halo, Pak Goon! Kemari', Buster? Kawan baik tidak boleh diperlakukan begitu. tahu!? Anda nampaknya tergesa-gesa, Pak Goon!"
Polisi desa itu turun dari sepeda. Mukanya merah padam karena bergegas-gegas tadi
"Jauhkan anjingmu itu dariku," katanya.
"Aku ingin bicara denganmu, Frederick Trotteville .Pembicaraan yang panjang. Hahh -kausangka
kau pintar, ya mengirimi aku surat-surat itu?"
"Aku tak mengerti maksud Anda."-'kata Fatty dengan wajah bingung.
"Tapi -masuklah dulu. Nanti kita mengobrol di dalam'"
*****
MISTERI BARU?
FATTY menyilakan Pak Goon masuk ke ruang duduk lewat pintu samping
"Ibumu ada? Atau ayahmu?" tanya Pak Goon.
Dalam hati Ia beranggapan bahwa baik sekali bagi mereka jika melihat anak mereka dimarahi olehnya.
"Tidak. mereka sedang pergi," kata Fatty
"Tapi teman temanku ada di sini. Kurasa mereka tentu ingin ikut mendengar persoalan yang hendak anda ceritakan .Selama liburan ini kami merasa agak bosan. Tidak ada misteri yang perlu diusut. Pak Goon'! Atau barangkali Anda sedang menghadapi sesuatu _ dan sekarang ingin mendapat bantuan?"
"Kau memang pintar sekali ngomong," kata Pak Goon memotong.
"Jadi kawan-kawanmu ada di Sini. ya? Panggil saja mereka kemari .Ada gunanya bagi mereka bila ikut mendengar apa yang hendak kukatakan?"
Fatty pergi ke pintu lalu berteriak keras keras. Pak Goon sampai kaget dibuatnya .Buster keluar dan bawah kursi lalu menggonggong genggong
Pak Goon memandang anjing kecil itu sambil memelototkan matanya
"Jangan mendekat, anjing menyebalkan," katanya
"Tidak bisakah ia kausuruh keluar saja Frederick'? Kutendang dia nanti, jika berani mendekati"
"Anda kan tidak ingin kuadukan pada polisi karena berbuat kejam pada binatang, Pak Goon?" kata Fatty
"Ayo, Buster'"
Saat itu terdengar ramai langkah kaki menuruni tangga. Larry, Daisy, Pip, dan Bets bergegas masuk. Mereka ingin tahu, apa yang menyebabkan Fatty berteriak-teriak memanggil mereka. Keempat anak itu tertegun ketika melihat Pak Goon
"Eh Pak Goon," kata Larry dengan sikap heran
"Jadi kalian semua ada di sini, ya?" tukas Pak Goon.
Ia memandang berkeliling dengan mata melotot.
"Tentunya sedang merencanakan keisengan lagi. ya?"
"Bukan begitu," kata Pip
"Ibu Fatty hendak menyelenggarakan pasar murah, dan kami sedang membongkar bongkar loteng untuknya. mencari cari barang yang bisa dijual. Anda barangkali punya barang bekas yang tidak diperlukan lagi, Pak Goon? Topi helm yang sudah kekecilan. misalnya' Barang seperti itu laku keras!"
Bets tercekikik, lalu cepat-cepat bersembunyi di belakang Fatty ketika Pak Goon memandang ke arahnya dengan garang.
"Duduk semuanya," kata Pak Goon, memberi komando.
"Aku kemari ini karena ada urusan serius. Aku ingin tahu apa kata kalian mengenainya, sebelum aku melaporkannya ke Kantor Pusat."
"Wah -kedengarannya sangat menarik," kata Fatty sambil duduk di bangku panjang
"Anda duduk Juga dong, Pak Goon! Kita santai-santai saja semua. sambil mendengarkan dongengan Anda "
"Tak ada gunanya bagimu bersikap kurang ajar, Frederick!" tukas Pak Goon.
Ia memilih tempat duduk di kursi sandar terbesar yang ada di dalam ruangan itu.
"Tidak -sama sekali tak ada gunanya. Nah! Pertama-kenapa kau tidak ada di loteng, bersama kawan-kawanmu?"
Fatty nampak tercengang mendengar pertanyaan itu
"Aku baru saja membawa beberapa barang bekas, untuk dikumpulkan di garasi," katanya
Lalu ketika mendengar Buster menggonggOng gonggong. aku keluar untuk melihat siapa yang datang. Kenapa?"
"Hahh! Kukatakan saja ya -aku tahu apa yang kauperbuat pagi ini'" kata Pak Goon
"Kau kan menyamar lagi menjadi pesuruh tukang daging' Ya, ya -aku sudah tahu segala-galanya! Kau kan mengenakan celemekmu yang bergaris-garis serta rambut palsu yang merah -dan.
"
"Sayang itu tidak benar," kata Fatty.
"Memang, pasti lebih asyik mondar mandir dengan menyamar sebagai pesuruh tukang daging, daripada
repot repot menuruni tangga sambil membawa barang rombengan yang bau. Tapi saya harus mengatakan yang sebenarnya. Pak Goon! Anda tidak ingin saya berbohong, hanya untuk menyenangkan hati Anda, kan? Apa boleh buat tapi pagi ini aku tidak menjadi pesuruh tukang daging'"
"Hah! itu katamu'" kata Pak Goon dengan suara meninggi
"Dan kau tentunya juga tidak meninggalkan surat dalam kantung Jepit Jemuran sewaktu ke rumahku tadi, ya? Dan juga tidak menaruh satu lagi di atas sekop arangku, serta "
Fatty begitu heran, sampai tidak bisa mangatakan apa apa .
Anak-anak yang lain juga begitu
Mereka berpandang pandangan dengan gelisah.
Wah-jangan-jangan Pak Goon kini sudah sinting, kata mereka dalam hati.
Kantung jepitan?
Sekop arang?
Ada apa lagi ini?
"Dan kurasa kau menyangka dirimu sangat hebat, bisa menempelkan surat ke tutup tong sampahku'" sambung Pak Goon dengan suara semakin keras.
Ia memandang anak anak yang menatap dirinya sambil membisu karena heran
"Setelah ini ke mana lagi hendak kautaruh suratmu itu?" kata Pak Goon dengan sengit
"Ayo, katakan! Di mana? Aku ingin tahu-_ supaya nanti kulihat ke tempat itu "
"Sebentar," kata Fatty
Ia mengerutkan kening, seperti berpikir pikir
"Bagaimana kalau didalam kaleng penyiram tanaman -itu Jika Anda punya, Pak Atau di dalam keranjang belanja. "
"Atau di meja riasnya," kata Larry mencampuri pembicaraan
"Jadi ia tidak perlu lagi mencari-cari, karena ada di depan hidungnya."
Muka Pak Goon merah-padam .Tidak-bahkan sudah ungu!
Ia memandang berkeliling dengan sikap mengancam. Bets sudah ingin cepat-cepat saja lari ke luar .
Ia ngeri melihat Pak Goon jika polisi desa itu sudah begitu tampangnya.
"Tidak lucu!" bentak Pak Goon
"Sama sekali tidak lucu! aku malah menjadi semakin yakin bahwa kalian bersama-sama menyusun surat-surat konyol itu."
"Kami sama sekali tidak mengerti tentang apa yang Anda bicarakan ini, Pak Goon," kata Fatty, setelah menyadari bahwa polisi desa itu benar benar direpotkan oleh surat-surat yang ditujukan padanya
" Coba Anda jelaskan dulu tujuan kedatangan Anda ini -nanti kami akan dengan jujur mengatakan apakah kami tahu apa apa mengenainya atau tidak "


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tapi aku tahu pasti kau terlibat di dalamnya, Frederick," kata Pak Goon
"Gayanya khas Frederick Trotteville' Itu merupakan perbuatanmu yang biasa mempermainkan orang. Tapi mengirim surat kaleng bukan perbuatan kamu. Itu perbuatan tidak baik'"
"Surat kaleng apa sih?" tanya Bets.
"Aku tidak mengerti "
"Surat kaleng, artinya surat yang dikirim orang yang tidak mau membubuhkan namanya di situ," kata Fatty menjelaskan.
"Surat kaleng biasanya
tidak disertai alamat serta tanda tangan pengirim nya --dan biasanya dikirim orang orang jail yang pengecut. Begitu kan, Pak Goon?"
"Betul" tukas Pak Goon
"Dan kukatakan saja secara langsung, Frederick! dengan kata katamu tadi kau melukiskan dirimu dengan tepat. jika kau yang mengirim surat-surat itu!"
"Tapi bukan aku yang melakukannya," kata Fatty yang sudah mulai tidak sabar lagi.
"Aduh, Pak Goon katakanlah langsung apa persoalannya. Kami benar benar tidak mengerti."
"Ah jangan suka pura pura'" tukas Pak Goon
Dikeluarkannya keempat surat yang ada dalam amplop masing masing dan disodorkannya pada Fatty. Fatty mengambil surat-surat itu dan membacanya satu satu dengan suara jelas
"Ini surat pertama .Isinya cuma, 'Tanyakan pada Smith Siapa namanya yang sebenarnya,' Lalu yang ini isinya, 'Usir dia dan The Ivies" Surat ketiga berbunyi, 'Orang seperti Anda mengaku polisi? Ayo, datangi Smith.? Sedang yang terakhir,
"Anda pasti menyesal jika tidak mendatangi Smith ' Wah aneh sekali surat surat ini' Lihatlah, sama sekali tanpa tanda tangan pengirimnya'"
Fatty menyodorkan keempat surat itu pada anak-anak yang lain
"Pengirimnya menggunting kata kata yang dipakai dari surat kabar. lalu ditempelkan-nya pada lembaran kertas surat?" kata Larry sambil memperhatikan
"Ini cara yang umum dipakai orang yang tidak ingin tulisan tangannya ketahuan"
"Ini kejadian yang benar benar aneh," kata Fatty .
Nampaknya ia sangat tertarik
"Siapakah Smith Itu? Dan di manakah rumah yang diberi nama The Ivies?"
"Aku tidak tahu di mana ada rumah yang namanya begtu," kata Daisy
"Tapi kalau The Poplars itu ada, letaknya sejalan dengan rumah kita "
"Hahh'" dengus Pak Goon.
Ia merasa jengkel mendengar The Poplars disebut sebut lagi. Tapi anak-anak tidak mengacuhkannya
"lalu ada pula The Firs," kata Bets,
"dan The Chestnuts. Tapi aku belum pernah mendengar ada rumah yang bernama The Ivies di sekitar desa ini "
"Lalu ini _orang yang bernama Smith," kata Fatty sambil memperhatikan salah satu surat itu
' Apa sebabnya ia harus diusir dari The Ivies _yang tidak diketahui. apa itu sebenarnya? Dan apa sebabnya Pak Goon harus menanyakan namanya yang sebenarnya pada dia? Rupanya ada seseorang yang karena salah satu alasan tertentu memakai nama palsu. Benar benar aneh.!"
"Kedengarannya ini sungguh sungguh merupakan misteri'" kata Pip .
Ia berharap bahwa kenyataannya memang begitu
"Selama liburan ini kita belum menemukan apa apa. Wah ini mengasyikkan? "
"Dan surat-surat Itu ditaruh di dalam' kantung jepit jemuran -serta sekop arang dan ditempelkan ke tong sampah," kata Fatty dengan
kening berkerut.
"Begitu kan kata Anda tadi, Pak Goon? Lalu yang keempat ditaruh di mana?"
"Kau sendiri juga tahu," kata polisi desa itu dengan suara menggeram
"Surat itu dimasukkan ke kotak surat. Wanita pembantuku sehari hari, Bu Hicks yang menemukannya. Ia mengatakan bahwa tadi pagi pesuruh tukang daging datang pada saat yang bersamaan dengan surat yang terakhir -lalu aku langsung menduga. Siapa yang ada di belakang segala perbuatan ini "
"Yah -karena bukan aku pesuruh tukang daging itu, kenapa tidak Anda datangi saja pesuruh yang sebenarnya lalu bertanya padanya." kata Fatty
"Atau bagaimana jika aku yang melakukannya? Urusan ini sangat menarik, Pak Goon! Kurasa ada sesuatu di balik segala hal ini!"
"Pendapatku juga begitu. Kaulah yang ada di balik semuanya. Frederick Trotteville!" tukas Pak Goon
"Sudah jangan mungkir terus. Kau sudah kukenal baik .sementara ini Masa depanmu buruk -karena biasa berbohong begini terhadapku"
"Kurasa kita akhiri saja pembicaraan ini," kata Fatty
"Bukan kebiasaanku berbohong, Pak Goon! Anda mestinya sekarang sudah tahu' Ya aku kadang-kadang memang suka iseng. Tapi aku tidak pernah bohong! Ini surat-Surat itu. Sekarang silakan pergi""
Pak Goon bangkit dari tempat duduknya dengan sikap angkuh .Diambilnya surat surat itu dari tangan Fatty, lalu dibantingnya ke lantai
"Nih' Kukembalikan padamu'" bentaknya,
"Kau yang mengirimnya jadi ambil saja kembali' Tapi ingat jika ada satu surat lagi datang ke kantorku, aku akan langsung mengadukan soal ini pada Komisaris Jenks "
"Kurasa memang itulah yang sebaiknya Enda lakukan," kata Fatty.
"Soalnya, bisa saja ada urusan serius di balik kejadian ini. Anda salah duga tentang diriku aku tidak tahu apa-apa tentang surat surat kaleng itu. Anda kupersilahkan pergi sekarang"
"Kenapa keempat surat beserta sampulnya tidak Anda minta diperiksakan saja bekas bekas .sidik jarinya, Pak Goon?" kata Pip dengan tiba-tiba
"Dengan begitu Anda akan bisa tahu apakah ada
bekas jari Fatty di situ atau tidak. Anda bisa mengambil Sidik Jarinya pula, untuk kemudian diperbandinghan."
"Wah, sial! Kita semua tadi kan sudah memegang surat surat itu jadi bekas sidik jari pengirimnya pasti sudah kabur," kata Fatty
"Sidik jari -hah'" tukas Pak Goon sambil mendengus
"Kau pasti ingat untuk memakai sarung tangan jika kau pengirimnya, Frederick Trotteville' Nah _ aku pergi sekarang, karena sudah kukatakan maksudku kemari. Tapi ingat! Kalau ada satu surat saja lagi, kau akan mengalami kesulitan besar sehingga kau nanti merasa menyesal dilahirkan' Dan kalau aku itu kau, kubakar pakaian pesuruh tukang dagingmu itu jika kau tadi pagi tidak datang dengan menyamar
sdaagai pesuruh tukang daging, aku takkan tahu bahwa kaulah yang meninggalkan surat-surat itu "
Pak Goon keluar sambil membanting pintu keras-keras .Buster menggonggong karena kaget, lalu lari ke pintu dan menggaruk garuknya dengan bersemangat.
"Diam, Buster," kata Fatty.
Ia duduk lagi di bangku panjang.
Ia menoleh ke arah teman temannya.
"Bagaimana pendapat kalian tentang surat-surat ini. Agak aneh_ya?"
Larry memungut surat-surat itu dan meletakkan semuanya di atas meja. Anak-anak memandang ke situ
"Bagaimana Jika kita mengadakan penyelidikan sedikit," kata Larry bersemangat
"Pak Goon kelihatannya sudah melepaskannya' Kita teruskan. yuk!"
"Setuju!" kata Fatty
"Kita sekarang mulai dengan misteri kita yang baru""
PAK GOON BINGUNG
PAK Goon bersepeda pulang sambil marah marah .Entah bagaimana, tapi kelihatannya Fatty selalu saja berhasil mengunggulinya. Padahal polisi desa itu merasa bahwa sekali itu ia berada di pihak yang benar. Anak gendut itu ketahuan, karena menyamar lagi menjadi pesuruh tukang daging.
Ia melakukannya terlalu sering.
Yah --pokoknya Pak Goon sudah puas.
Akan bisa dikatakannya pada Bu Hicks bahwa ia sudah berhasil menyelesaikan urusan surat-surat itu, serta mendamprat seseorang'
Pak Goon menyandarkan sepedanya secara sembarangan ke pagar, lalu masuk ke rumah. Bu Hicks dijumpainya sedang menggosok lantai dapur .Wanita itu berlutut di tengah busa sabun
"Ah -Anda sudah kembali rupanya," kata Bu Hicks.
"Pak, saya perlu sikat penggosok yam baru. karena yang ini sudah nyaris gundul. dan saya tidak bisa "
"Bu Hicks!" kata Pak Goon memotong.
"Tentang surat-surat tadi -Anda pasti senang mendengar bahwa takkan ada lagi yang datang setelah ini. Aku tadi sudah berbicara dengan
pengirimnya kubuat dia ketakutan setengah mati. Ia mengakui segala-galanya, tapi aku bersikap murah hati dan mengampuninya sekali ini .Jadi takkan ada lagi surat-surat seperti tadi"
"Wah, Anda keliru, Pak." kata Bu Hicks.
Ia bangkit dengan susah payah, lalu berdiri di depan Pak Goon .Tangannya masih menggenggam sikat yang basah bersabun
"Anda benar benar keliru! Begitu Anda pergi tadi, saya menemukan sepucuk surat lagi "
"Mustahil," kata Pak Gaon kaget.
"Tapi benar, Pak" kata Bu Hicks.
"Dan ditaruhnya di tempat aneh! Saya takkan melihat nya, jika tukang susu tidak menemukannya "
"Tukang susu? iakah yang menemukannya'?" tanya Pak Goon heran
"Di mana?"
"Diselipkan ke dalam botol susu yang kosong, di luar pintu belakang," Jawab Bu Hicks.
Ia senang melihat Pak Goon terheran-heran
"Ketika tukang susu mengambil botol kosong itu, ia langsung melihat surat itu tersembul keluar dari mulut botol "
Pak Goon menghenyakkan diri ke kursi dapur
"Kapan itu terjadi?" tanyanya.
"Mungkinkah surat itu diselipkan ke botol tadi pagi -katakanlah sewaktu pesuruh tukang daging datang?"
"Itu tidak mungkin, Pak' Beberapa menit sebelum tukang susu tiba. baru saya letakkan botol itu di luar," kata Bu Hicks.
"Sebelumnya saya cuci dulu'bersih bersih, Pak! Sebelum menaruh botol kosong di luar, saya selalu mencucinya dulu bersih bersih tidak enak rasanya menyerahkan
botol kotor pada tukang susu, seperti yang biasa diakukan orang orang-saya selalu mengembalikannya dalam keadaan bersih. Dan tidak sampai lima menit kemudian Joe datang itu nama tukang susu, Pak --ia menaruh botol yang baru, sedang botol yang sudah kosong diambil."
"Dan saat itu surat itu sudah ada di dalamnya?" tanya Pak Goon terheran heran
"Ya, Pak. Dan tukang susu, ia mengatakan pada saya begini, 'Eh kenapa surat ini ada di sini? ini dialamatkan pada Pak Goon" lalu surat itu diserahkannya pada saya, Pak. Dan sekarang ada di atas meja kerja Anda"
"Kapan tepatnya tukang susu menyerahkan surat itu pada Anda?" tanya Pak Goon
"Kira kira dua puluh menit yang lalu, Pak," kata
Bu Hicks.
Pak Goon 'mengeluh
Dua puluh menit yang lalu ia sedang bersama Fatty serta kawan
kawannya. Jadi tidak mungkin salah seorang dari mereka secara diam diam menyelipkan surat itu ke dalam botol kosong.
Dan yang jelas _ bukan Fatty'
"Anda kelihatannya kurang enak Pak." kata Bu Hicks.
"Saya bikinkan teh panas. ya? Air sudah mendidih "
"Ya _kurasa akan ada manfaatnya bagiku," kata Pak Goon.
Ia berjalan dengan langkah gontai menuju ruang kerjanya, Ia terduduk di kursinya
Bagaimana sekarang?
Ternyata tidak mungkin Fatty yang menaruh surat-surat kaleng ini. Tapi orang lain, yang menyelinap nyelinap lalu menaruh surat' surat itu saat sedang tidak ada orang lain
melihat.
Astaga!
Surat-surat tadi ditinggalkannya dirumah Fatty!
Pak Goon duduk termenung selama beberapa menit. Ia merasa lega ketika Bu Hicks masuk membawakan teh panas semangkuk besar
"Saya masukkan gula empat bongkah." kata Bu Hicks
"Dan di tatakan masih ada sebongkah lagi. Anda kan senang yang manis-manis, Pak. Tapi ngomong-ngomong tentang soal itu, bagaimana Jika saya membeli sikat baru, dan "
"Kita tidak berbicara tentang soal itu,
" potong Pak Goon
"Taruh saja mangkuk itu di meja, Bu Hicks .Saya sedang menghadapi urusan sulit-Jadi Jangan ganggu saya sampai saat makan siang nanti."
Bu Hicks tersinggung.
Ia pergi sambil menutup pintu keras-keras.
Ketika ia sudah berjalan didalam gang, Pak Goon memanggilnya lagi.
"Sebentar, Bu Hicks. Masih ada sesuatu yang ingin tanyakan."
Bu Hicks masuk lagi.
Ia masih tersinggung
"Apa lagi yang ingin Anda ketahui?" katanya ketus.
"Pesuruh tukang daging itu -seperti apa tampangnya?" tanya Pak Goon.
Ia masih berharap bahwa anak itu Fatty yang menyamar
"Dan Ia benar benar mengantar daging? Maksudku. daging yang Anda pesankan untukku?"
"Tentu saja!" kata Bu Hicks.
"Kan sudah saya katakan tadi. Dua ins yang enak, tanpa lemak. Dan saya juga sudah mengatakan bahwa saya tidak
melihatnya, karena saat itu saya sedang sibuk di atas, Tapi jelas dia yang datang! Saya kenal caranya bersiul .Dan saya juga mendengar ia memanggil manggil anak rumah sebelah, lewat pagar Yang datang tadi Jelas Charlie Jones. Kenapa Sih, Anda bertanya tanya mengenainya?"
"Ah, bukan karena apa apa,
" kata Pak Goon.
Ia merasa lesu sekali.
Ternyata memang tidak mungkin Fatty, melainkan pesuruh tukang daging yang sebenarnya. Ia sehaemsnya sudah sejak tadi tahu, ketika Bu Hicks mengatakan bahwa pesuruh itu membawakan daging yang dipesan.
Fatty tak mungkin mengetahuinya
Aduh kenapa ia setolol itu tadi!
Saat itu Pak Goon melihat surat yang terletak di atas meja.
Sampulnya sama.
Dari kertas murahan, dan berbentuk persegi empat. Kertas yang direkatkan juga sama, dengan dua potong kata "Pak goon?
Apa isinya kali ini?
Pak Goon membuka amplop surat itu dengan pisau pemotong kertas. Ketika hendak mengeluarkan kertas surat yang ada di dalam. ia teringat pada kata-kata Larry tentang sidik jari. Mungkin saja pada kertas surat di dalamnya itu ada bekas bekas jari pengirimnya Pak Goon mengambil sarung tangannya, lalu dipakai.
Sarung tangan itu tebal,
terbuat dari kulit. Tidak gampang mengeluarkan lembaran kertas tipis dari sampulnya dengan sarung tangan setebal itu
Tapi akhirnya kertas itu berhasil juga dikeluarkan
olehnya. Pak Goon melihat potongan potongan
kertas surat kabar dengan kata-kata tertentu ditempel pada Sehelai kertas surat.
Pak Goon menyimak kata kata itu
'Kenapa tidak kaulakukan apa yang disuruh, Botak?
Muka Pak Goon merah padam
Siapakah yang suka menulis surat surat sekasar itu?
Awas jika ketahuan siapa orangnya'
Pak Goon lupa meminum tehnya, sampai akhirnya dingin.
Kasian Pak Goon'!
Ia benar benar tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Ia menyesali, kenapa tadi pagi mendatangi Fatty lalu meninggalkan surat-surat lainnya di sana'
"Sekarang aku tidak bisa lagi menyampaikan laporan pada KomisariS," kata Pak Goon dalam hati
"Jika itu kulakukan, aku akan terpaksa melaporkan pula bahwa aku mendatangi si Trotteville dan mengatakan segala-galanya pada anak gendut itu _lalu Pak Komisaris pasti akan meneleponnya untuk menugaskannya menangani urusan ini. Anak itu selalu saja ada di tengah tengah urusan apa pun juga _ dan selalu aku dipermainkan olehnya. Aduh -apa yang harus kulakukan sekarang?"
Agak lama juga Pak Goon termenung ingin sekali rasanya bisa menangkap orang yang membawa surat surat itu.
Itulah yang harus dilakukan olehnya.
Kalau orang itu sudah tertangkap, dengan segera segala-galanya akan menjadi jelas.
Ya _ memang itulah yang harus
dilakukan
Tapi bagaimana Ia bisa mengintai orang itu terus menerus, sepanjang hari?
Itu kan mustahil
Tiba tiba air muka Pak Goon berseri-seri.
Ia mendapat akal
Kan ada Ern keponakannya'
Bagaimana jika ia mengundang anak itu menginap selama beberapa waktu di rumahnya. serta diberi uang saku _ dengan tugas mengamen amati?
Ern kan anak pintar.
Tanpa menyentuh tehnya yang sudah dingin. Pak Goon pergi ke dapur untuk mendatangi Bu Hicks yang saat itu sedang menikmati secangkir teh lagi
"Aku harus pergi sekarang," kata Pak Goon
"Saat minum teh nanti aku pasti sudah kembali. Tolong amat-amati, jika ada orang datang lagi dengan membawa surat."
"Tapi bagamana dengan makan siang Anda, Pak' Sayang kan, dagingnya,
" kata Bu Hicks.
Tapi percuma
Pak Goon sudah berangkat.
Ia memacu sepedanya, menuju rumah Ern. Bu Hicks menarik napas panjang, lalu menuangkan teh secangkir lagi.
Yah apabila saat makan siang nanti Pak Goon belum kembali, akan dimakannya sendiri daging yang enak itu
Sementara itu Fatty dan teman temannya sibuk merembukkan kejadian yang menurut mereka mungkin merupakan misteri baru yang muncul secara tiba-tiba. Ketika sedang asyik berunding, Bu Trottevilie kembali dari berbelanja. Ia menyangka segala barang yang tidak dipakai lagi sudah diturunkan dari loteng dan diatur rapi dalam garasi .
Karena Itu ia agak kesal, ketika melihat bahwa belum banyak yang dilakukan anak anak.
"Eh' Kalian kan mengatakan bahwa saat aku kembali dari berbelanja segala galanya akan sudah diturunkan, sehingga aku tinggal memilih saja." katanya
"Apa saja yang kalian kerjakan selama ini?"
Anak anak tidak mengatakan apa apa tentang kedatangan Pak Goon. Bu Trotteville selalu merasa kurang senang jika merasa bahwa Fatty kembali terlibat dalam urusan misterius?
Ia sudah bosan didatangi Pak Goon dengan pengaduan tentang tindak tanduk anaknya itu
"Wah maaf, Bu! Kami akan menyelesaikannya siang itu juga," kata Fatty
"Larry dan anak anak bisa datang lagi nanti Kecuali itu sudah cukup banyak barang yang kami taruh di garasi "
"Mudah mudahan!" kata ibunya
"Aku harus memeriksa segala-galanya, membetulkan apa yang masih bisa dibetulkan, dan memasang harga pada masing masing barang yang akan dijual. O ya, Frederick. aku punya nama serta alamat beberapa orang di Peterswood sini yang mengatakan bahwa mereka mau menyerahkan barang-barang mereka yang tidak dipakai lagi untuk dijual, asal kau datang mengambilnya dengan gerobak sorong"
"Gerobak sorong?" kata Fatty
"Maksud Ibu, aku harus meminjam gerobak sorong dari tukang kebun lalu berkeliaran di jalan sambil mendorong dorongnya? Tak usah, ya? Gerobak itu sudah jelek sekali. Bu!"
"Sudah kuurus dengan pemborong bangunan bahwa kau boleh meminjam gerobaknya." kata ibunya
"Gerobak itu tidak besar seperti kepunyaan tukang kebun, dan masih baru. Larry bisa membantumu. Masa kau tidak mau. ini kan untuk urusan amal "
"Urusan amal Ibu terlalu banyak. sih," kata Fatty
"Tapi mendingan begitu, daripada punya ibu yang sama sekali tidak pernah berbuat apa-apa untuk amal .Baiklah, Bu! akan kukerjakan tugas itu. Larry dan Pip bisa membantuku "
"Kami akan datang lagi siang nanti, lalu membereskan barang barang yang masih ada di loteng," kata Larry berjanji
"Pukul berapa? Bagaimana kalau setengah tiga'
"Ya," kata Fatty menyetujui.
"Dan setelah itu kita minum teh di restoran terbaik di desa ini .Kita pasti lapar nanti, sehabis bekerja keras."
"Baiklah aku yang membayar." kata ibunya sambil tertawa.
"Kau rupanya sudah lupa pada niatmu yang hendak melangsingkan tubuh. Frederick "
"Aduh. kenapa Ibu mengingatkan itu padahal saat ini sudah terbayang kue yang enak enak," kata Fatty sambil mengeluh
Siang itu kelima remaja itu sibuk bolak balik dari loteng ke garasi sambil mengangkut barang barang usang .Buster yang tidak mau ketinggalan, berulang kali hampir saja menyebabkan salah satu dari mereka tersandung Ketika mereka sedang
sibuk-sibuknya bekerja di loteng, terdengar bunyi siulan melengking di bawah .
Fatty terkejut mendengarnya,
"Siapa itu?" katanya, lalu memandang ke dasar tangga yang curam dan sempit.
"Astaga' Ern! He, Ern! Apa yang kaulakukan di sini?"
"Turunlah sebentar." kata Ern
"Ada sesuatu yang perlu kukatakan padamu. Aku menginap di rumah Paman. aku dijemputnya tadi pagi."
"Menginap ditempat Pak Goon? "kata Fatty dengan nada kurang percaya
"Tapi kau kan merasa sebal terhadapnya? Sebentar-_ kami akan turun. Aku ingin tahu apa yang hendak kaukatakan itu. Wah ini benar benar tak terduga. Ern'"
TUGAS BARU BAGI ERN
SEMUA heran mendengar bahwa Ern dengan tiba tiba diajak Pak Goon menginap di rumahnya .Mereka bergegas-gegas menuruni tangga loteng. Ern nampak sangat senang bertemu kembali dengan mereka
"Hei'" kata Fatty sambil menepuk punggung Ern.
"Masih tetap Ern yang dulu juga!"
Ern memang masih sama seperti dulu, hanya kini sudah agak lebih besar. Badannya masih -yah, agak tidak langsing .Warna pipinya masih seperti dulu.
Merah menyala'
Matanya agak tersembul ke luar, seperti mata pamannya. Ia memandang anak-anak dengan cengiran senang
"Hu-ah _ untung kalian semua ada di Sini." katanya
"Yuk, kita ke gudangku," ajak Fatty
"Di sana kita bisa bercakap-cakap dengan leluasa, tanpa ada orang lain yang mendengarkan .Bagaimana pendapat kalian -sudah cukup banyak tidak barang barang yang kita keluarkan dari loteng, untuk memuaskan hati ibuku"? Nanti garasi tahu tahu sudah penuh, sampai sampai mobil malah tidak bisa masuk?"
"Ya, kurasa sudah cukup," kata Larry.
Ia sudah capek sekali, setelah mengangkut begitu banyak barang yang berat dan merepotkan dari atas loteng
"Aku ingin beristirahat sebentar '
Mereka keluar lewat pintu samping lalu melalui jalan setapak di kebun, menuju ke gudang Fatty yang terpencil letaknya di ujung belakang kebun, tersembunyi di tengah pohon dan semak yang tumbuh di situ
Sementara itu hari sudah mulai gelap, walau sebetulnya masih Siang .
Musim salju memang begitu.
Hari cepat gelap.
Fatty menyalakan lentera.
TUngku minyak Juga dinyalakan, karena didalam gudang itu sangat dingin. Tidak lama kemudian kehangatan mulai merayapi tubuh anak anak serta Buster yang duduk berkumpul di situ. Mereka yang tadi sibuk bekerja merasa lega karena bisa beristirahat
"Aku tidak menawarkan apa-apa, Ern -karena kami tadi berniat untuk minum teh di luar," kata Fatty
"Ibuku yang mentraktir, Jadi kita bisa makan apa saja yang kita ingini. Kau bisa ikut. kalau mau!"
"Huah _tentu saja mau!" kata Ern dengan gembira.
"Terima kasih banyak!"
"Ada apa sebetulnya, sampai pamanmu tiba tiba mengajakmu menginap di rumahnya?" tanya Fatty
"Yah _ ketika aku tadi sedang makan siang bersama ibu serta Sid dan Perce .kalian masih ingat kan, kedua adikku yang kembar itu _nah. saat itu tahu tahu pamanku datang naik sepeda," kata Ern .
Ia merasa senang, karena ada perhatian terhadapnya "ibu berkata, 'Eh -lihatlah, siapa yang datang itu" Kami semua menoleh, dan ternyata Paman Theophilus "
"Wah aku sampai lupa nama Pak Goon," kata Bets sambil tertawa geli.
"Nah _Sid dan Perce, mereka langsung lari ke atas," kata Ern meneruskan ceritanya.
"Mereka takut pada Paman karena ia polisi dan aku pun sudah hendak pergi, tapi Paman berseru memanggilku Katanya, 'Jangan pergi, Ern! Aku punya tugas untukmu. Aku hendak memintamu membantu hukum!"
"Lalu," kata Fatty.
Ia asyik mendengar cara Ern menirukan Pak Goon.
"Paman bersikap seperti sahabat terhadapku. Punggungku ditepuk tepuknya, sambil mengatakan, 'Nah bagaimana kabar anak pintar dari keluarga kita ini ' Mendengar itu aku dan juga Ibu langsung merasa curiga," kata Ern.
"Lalu Paman mengatakan bahwa ia ingin mengajakku menginap di rumahnya, Serta melakukan tugas pengintaian untuknya .Semula aku sudah hendak menolak _ tapi kemudian ia mengatakan bahwa untuk itu aku akan diberi upah yang pantas'"
"0 ya?" kata Fatty
"Berapa yang ditawarkannya padamu?'
"Setengah crown sehari'" kata Ern
"Huaduh seumur hidup aku belum pernah memegang uang sebanyak itu! Tapi aku tidak bodoh Ya, betul! Kukatakan padanya begini.
"Baiklah. Paman --jika
ditambah dengan es krim setiap hari" Paman mengatakan, 'SetUJu asal kau ikut sekarang ini juga" "
"Lalu kau ikut dengannya?" kata Bets
"Ibumu tidak berkeberatan?"


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Wah, tidaaak, ia malah senang, salah seorang dari kami tidak ada di rumah untuk beberapa hari,? kata Em
"Ibu cuma bertanya,
"Tugas apa itu?" Lalu Paman mengatakan, 'Tidak bisa kuceritakan karena rahasa. Tapi Ern ini pintar! Ia pasti mampu melakukannya ' Huah _ tak kusangka begitu baik anggapan Paman tentang diriku."
"Moga-moga saja ia nanti bersikap baik terhadapmu." kata Daisy -Ia masih ingat perlakuan Pak Goon terhadap keponakannya itu, ketika Ern beberapa kali menginap di rumahnya
"Aku mengatakan secara blak blakan padanya bahwa aku akan pulang bila tugas itu tidak kusukai," kata Ern dengan nada menyombongkan diri
"Tugas' Uh -padahal urusannya aneh. Aku disuruh mengamat-amaii kalau ada orang datang menyelinap nyelinap ke rumah untuk menaruh surat di salah satu tempat saat Paman sedang tidak ada _Jadi tidak bisa mengamat-amatinya sendiri. Dan jika orang yang muncul itu bisa kugambarkan dengan Jelas padanya, aku akan mendapat persen lagi. lima Shilling"
"Ah -rupanya Pak Goon sekarang sudah mau percaya bahwa bukan akulah orang itu," kata Fatty
"Lalu apa lagi yang dikatakannya padamu, ?"
"Cuma itu saja,
" kata Ern
"Tapi katanya aku boleh kemari siang ini untuk menyampaikan bahwa ia ternyata keliru. . Katanya surat surat yang ditinggalkannya boleh kaubakar. Tidak perlu kau simpan. Ia sendiri tidak memerlukannya "
"Menurutku, ia pasti menyangka bahwa dengan begitu kita akan membatalkan niat kita untuk mengusut teka teki surat-surat itu, " kata Pip
"Tapi kita kan tidak membatalkannya, Fatty?"
"Tentu saja tidak," kata Fatty
"Memang, ada sesuatu yang benar benar aneh tentang surat surat itu. Kita tidak akan membakarnya, melainkan kita simpan baik baik. Kuusulkan kita mengadakan rapat di sini besok pagi, untuk mempertimbangkan soal itu baik baik "
"Bisakah aku meiihat surat-surat Itu?" tanya Ern ingin tahu
"Kusimpan didalam rumah," jawab Fatty
"Lagi pula sekarang sudah hampir waktunya kita pergi minum teh dan makan makan .Kau tadi naik sepeda kemari, Ern?"
"Terang dong'" kata Ern
"Huah! aku benar benar bernasib baik, ya -akan mendapat uang sebanyak itu! Beberapa hari lagi kalian semua akan bisa kutraktir es krim-_ sebagai balasan untuk sekian banyak es krim yang kalian belikan untukku selama ini "
Sambil nyengir dipandangnya anak anak yang membalas dengan senyuman pula. Mereka senang mendengar sikapnya yang begitu pemurah
Memang begitulah watak Ern
"Bagaimana kabar kedua adikmu, Sid dan Perce?" tanya Pip
"Apakah Sid masih suka mengulum permen lengket ini?"
"Tidak _ia sekarang berpindah ke permen karet," kata Ern dengan serius
"Permen lengket itu pernah menyebabkan ia mengalami kesulitan di sekolah .Ia tidak bisa cepat cepat meludahkannya ke luar. ketika ia ditegur guru mengenainya. Karenanya ia Sekarang mengunyah permen karet. Lebih gampang, katanya. Perce juga baik-baik saja. Kalian harus melihatnya bersama Sid terbirit-birit lari ke atas ketika Paman datang tadi pagi. Kurasa bom atom pun takkan bisa membuat mereka lari lebih cepat!"
Anak-anak tertawa mendengar lelucon itu.
"Yuk, kita berangkat sekarang," kata Fatty sambil bangkit.
"Ern jika pamanmu ada di rumah besok pagi, kau boleh datang untuk ikut menghadiri rapat kami. Ada baiknya kau ikut mengetahui rencana kami, karena kau sedikit banyak juga terlibat di dalam urusan ini "
"Huah _tentu saja aku mau," kata Ern dengan sangat gembira.
"Nanti kubawakan bantun karangan tanganku yang terbaru, untuk kubacakan pada kalian. Sekarang belum selesai tapi akan kupikirkan akhirnya malam ini "
Anak-anak yang lain tersenyum
Yah Ern, dengan sajak-sajaknya!
Ia berusaha keras menciptakannya, tapi selalu saja macet di tengah jalan
Mereka ke luar dari gudang Fatty.
Fatty mengunci pintu tempat itu baik baik.
Orang
dewasa tidak boleh sampai melihat barang barangnya yang tersimpan di sini. Segala sarana penyamarannya bahan bahan rias, gigi palsu. kumis dan janggut palsu.
Pak Goan pasti melotot karena heran Jika bisa melihat segala benda yang terkumpul di situ
Dengan lampu menyala mereka bersepeda
menuju restoran di mana mereka akan minum teh sore itu. Buster ikut, duduk dalam keranjang sepeda Fatty. Anjing kecil itu ikut masuk ke dalam restoran, berjalan dekat sekali dengan kaki Fatty
"Saya minta meja Untuk enam orang." kata Fatty dengan sopan pada pelayan yang datang menyambut.
Beberapa saat kemudian mereka sudah menikmati hidangan yang benar benar sedap. Ibu Fatty membekali uang sepuluh shilling sebagai imbalan kerajinan mereka bekerja .Dengan uang sebegitu bisa diperoleh hidangan yang memuaskan .Tapi anak anak juga ingin makan es krim .Untuk itu uang sepuluh shulling saja tidak cukup. Jadi Fatty menambah dengan uang dari sakunya sendiri -seperti biasa !
"Kita mulai saja dengan roti tanduk Serta madu, _' lalu disusul kue kue, dan eskrim sebagai penutup."kata Fatty m?ngusulkan
"Astaganaga" seru Ern ia merasa terkesan.
"Coba aku tadi siang tidak begitu banyak makan. Bagaimna dengan Buster?"
"Ah-dia bisa mendapat cuilan dari kita, seperti biasa." kata Fatty, lalu menyebutkan pesanan
mereka pada pelayan yang menunggu dengan perasaan geli.
"Kau yakin ini sudah cukup?" kata wanita Itu sambil tersenyum
"Yah mungkin juga kurang," kata Fatty
"Tapi bolehlah untuk sementara?"
Acara makan-makan itu berlangsung dengan sangat gembira. Anak-anak tertawa ramai mendengar kisah Ern tentang kesialan yang dialami Sid dengan permen karetnya sehari yang lalu
"Perce sedang sibuk dengan tanah liatnya
" kata Ern memulai kisahnya
"Rupanya ia hendak membuat sesuatu. Tapi kemudian ia pergi sebentar, karena dipanggil Ibu .Nah -saat itu Sid masuk. Ia melihat potongan potongan tanah liat pipih di atas meja .Dikiranya itu permen karetnya! Dasar anak rakus _ langsung saja dimasukkannya sepotong ke dalam mulutnya Huaduuh! Tentu saja rasanya tidak keruan. Akan dikembalikannya permen karet itu ke toko, karena rasanya aneh! Tapi yang sudah ada di mulut tidak diludahkannya Sayang, katanya! Ketika Perce kembali terjadi keributan besar, karena Sid mengunyah ngunyah sepotong tanah liat yang diperlukannya!"
Semua terpingkal pingkal mendengar kisah Ern yang aneh itu
"Ih, memuakkan," kata Fatty.
"Tapi caramu menceritakannya kocak, Ern. Cuma jangan kauulangi di depan ibuku, ya?"
"Mana berani aku membuka mulut di depan ibumu," kata Ern.
Ia kelihatannya ngeri membayangkan kemungkinan ia bercerita tentang Sid dan Perce pada Bu Trotteville
"Huah -bahkan pamanku pun takut pada ibumu, Fatty! Pukul berapa sekarang? Pukul setengah enam tepat aku harus sudah kembali bertugas, karena saat itu Paman hendak keluar "
"Kalau begitu kau harus cepat-cepat pergi sekarang," kata Fatty sambil melirik arlojinya
"Jika dibayar untuk melakukan suatu tugas, mendingan lebih banyak bekerja beberapa menit daripada terlambat. Ern ! Itulah bedanya bekerja secara jujur dan tidak. Mengerti?"
"Baik, Fatty," kata Ern sambil menggeserkan tubuh dari kursi
"Apa saja katamu akan kuturuti .Yuk, aku pergi sekarang! Aku akan datang besok, kalau bisa"
"Ya, ya si Ern," kata Pip sambil memperhatikan kawan mereka itu berjalan menuju pintu keluar
"Mudah mudahan saja Pak Goon memperlakukannya dengan baik. Dan jika ia nanti ternyata tidak mau membayar seperti dijanjikan.kita akan ikut bicara!"
"Masih ada yang ingin makan lagi?" kata Fatty
"Tidak? Sayang, Buster semua mengatakan tidak mau lagi, jadi percuma saja kau mengibas ngibaskan ekormu. Bahkan sudah lebih enak rasa
badanku sekarang, walau mungkin juga agak lebih gemuk sedikit. Coba aku ini bisa agak kurus! Kurasa akan kUmulai lagi latihan lari lintas alam."
"Apa? Sementara udara sedingin saat ini?" kata Pip tercengang
"Kau malah akan begitu lapar
sehingga makanmu dua kali lipat lebih banyak .Lalu apa gunanya berolahraga'?"
"Memang kuharapkan kau akan mengatakan begitu, Pip," kata Fatty terkekeh
"Nah -kita pulang saja sekarang! Jangan lupa, besok pagi pukul setengah sebelas, ya' Malam ini ada sesuatu yang masih harus kukerjakan sebelum tidur"
"Apa itu?" tanya teman-temannya.
"Aku hendak memeriksa apakah ada Sidik Jari orang lain pada lembaran lembaran kertas surat itu, dengan memakai bubuk khusus untuk itu," kata Fatty
Malam itu ia sibuk seorang diri di dalam gudangnya. Ia meneliti Surat surat kaleng yang diterima Pak Goon, helai demi helai .Ia merasa dirinya persis detektif yang sebenarnya saat itu. Tapi penelitian itu sia sia belaka .Begitu banyak sidik Jari yang terdapat pada lembaran lembaran itu, sehingga tidak bisa dikenali apakah di antaranya ada yang berasal dari orang lain'
"Kecuali srdik jari Pak Goon ada pula sidik jariku dan anak-anak" keluh Fatty
"Mudah mudahan Pak Goon tidak terlalu banyak memegang megang surat surat baru yang diterimanya. Ia perlu melakukan penelitian sidik jari, begitu menerima surat lagi. Yah _mudah mudahan ini benar-benar merupakan misteri baru. Kalau melihat tanda tandanya, memanq begini!"
PETUNJUK PERTAMA
KEESOKAN paginya Fatty menunggu teman temannya di dalam gudang .Ia membawa bekal biskuit dalam kaleng, Serta limun sebotol besar .Keempat surat kaleng Juga sudah disiapkan dalam amplop masing masing.
Larry dan Daisy datang paling dulu
"Halo, Fatty' Sudah berhasil kaupecahkan misteri kita?" kata Daisy
"Kurasa urusannya takkan begitu gampang," Jawab Fatty
"Kotak itu untuk tempatmu duduk, Daisy! Aku sudah menaruh bantal di atasnya. Dan ini bantal untuk Bets "
Pip dan Bets tiba segera setelah itu, disusul oleh Ern yang muncul sambil berlari lari. Buster menyambutnya dengan gonggongan ramai. Anjing kecil itu melonjak lonjak, mengelilingi kaki Ern.
Ia suka pada anak itu.
"Halo, semuanya'" sapa Ern dengan napas tersengal-sengal.
"Terlambatkah aku? Tadi kusangka aku takkan bisa datang. Tapi Paman mengatakan pagi ini ia tidak bermaksud keluar. Baru nanti Siang aku bertugas."
"Kau sudah menerima bayaran dari dia?" tanya Bets
"Belum? Kata Paman. ia akan membayar tiap kali sehabis makan Siang," kata Ern.
"Aku tadi mencoba minta uang muka, tapi ia tidak mau memberi. Coba sudah dibayar, aku pasti bisa membeli permen untuk kita semua. Tapi besok sajalah!"
"Terima kasih, Ern," kata Fatty
"Bagaimana-kau melihat seseorang menyelinap nyelinap di sekitar rumah pamanmu dan meletakkan surat di salah satu tempat?"
"Tidak," Jawab Ern.
"Paman sangat kecewa, karena tidak ada lagi surat datang. Aku melihat dia memeriksa surat yang diterimanya kemarin, mencari sidik jari yang mungkin ada. Huah-sibuk Sekali kerjanya, dengan serbuk Serta macam macam lagi. Aku tidak mengerti, bagaimana itu bisa menampakkan bekas jari!"
"Ah! Jadi Pak Goon juga melakukan penyelidikan Sidik jari rupanya, ya?" kata Fatty berminat
"Lalu -ada yang ditemukannya? Pada surat itu tidak ada bekas bekas jari kami -jadi kalau ada sidik lain orang lain, pasti akan langsung terlihat."
"Yah -ternyata tidak ada," kata Ern.
"Memrut Paman, pengirim surat itu mestinya mengenakan sarung tangan. Ia kan tidak ingin ketahuan?"
"Memang," kata Fatty sambil termenung.
Kelihatannya orang itu khawatir ia akan dikenali dari sidik Jarinya.
"Dan itu berani sidik jarinya pernah diambil karena salah satu sebab,
" kata Larry dengan segera
"Bisa jadi ia orang jahat -dan bahkan pernah dipenjarakan'"
"Ya, itu benar," kata Fatty
"Aku ingin tahu, apakah pengirimnya yang menaruh surat-surat itu di kebun pamanmu. Kalau benar begitu, tidak mengherankan bila Pak Goon ingin melihat siapa orang itu "
"Huah," kata Ern dengan mata terbelalak.
"Menurutmu, mungkinkah orang itu berbahaya? Mungkinkah aku akan ditembaknya, bila ketahuan mengintai dirinya?"
"Ah -kalau itu, kurasa tidak," kata Fatty
"Kurasa kau takkan bisa melihatnya, Ern. Orang itu pasti sangat berhati hati Tapi aku ingin tahu apa maksudnya dengan surat-surat itu .Dan juga kenapa ia sampai mau repot repot menggunting kata-kata dari surat kabar lalu menempelnya satu-satu di atas kertas. Kenapa tidak diubahnya saja tulisan tangannya? Itu kan lebih mudah'"
"Untukmu mungkin begitu, Fatty --tapi untuk orang lain umumnya tidak," kata Dassy
"Katamu tadi, kau tidak melihat atau mendengar sesuatu yang menyebabkan kau menduga ada orang di luar, dan tidak ada surat yang ditemukan pagi ini, Ern?" kata Fatty
"Mungkinkah itu karena kau ada di sana? Siapakah yang ada di rumah
ketika pamanmu pergi?"
"Cuma Bu Hicks saja, wanita yang biasa datang untuk membantu urusan rumah tangga Paman," kata Ern
"Tapi ia tidak terus-menerus ada. Lagi pula kurasa ia takkan tahu ada orang datang, jika orang itu tidak membunyikan bel atau mengetuk pintu. Bu Hicks bahkan tidak melihat anak dari rumah sebelah meloncati pagar untuk mengambil bolanya."
"Anak tetangga? ia memasuki pekarangan kalian?" kata Fatty dengan segera
"Bisa saja ia diupah orang untuk menaruh surat-surat itu "
'Aku mengamat amati anak itu dengan waSpada." kata Ern
"Aku mengintip lewat Jendela kamar tidur. Kulihat dua orang anak bermain main dengan bola di pekarangan rumah sebelah .Tiba-tiba bola terpental masuk ke pekarangan Paman .Anak yang satu memanjat pagar untuk mengambil bolanya, lalu cepat-cepat kembali sambil celingukan .Rupanya takut ketahuan Pamanku. Ia tidak membawa surat. Diambilnya bola, lalu ia cepat-cepat kembali ke sebelah "
"Kedengarannya memang tidak mencurigakan," kata Fatty
Anak anak yang lain mengangguk tanda sependapat.
"Walau begitu kau tetap harus mencurigai siapa saja yang masuk, Ern "
'Beres' Kucing sebelah pun akan kuamat-amati. jika ia masuk." kata Ern sambil nyengir
"Sekarang kita teliti saja surat-surat ini dengan seksama," kata Fatty.
Dijejerkannya keempat surat itu di atas meja
"Kalian menyimak baik-baik ya, sementara aku membacakannya satu demi satu. Kau juga, Ern, karena kan belum mendengarnya "
Fatty mengambil surat pertama .
"Ini yang pertama! 'Tanyakan pada Smith. Siapa namanya yang sebenarnya ' Surat kedua, 'USir dia dari The Ivies!" Surat ketiga, 'Orang seperti Anda mengaku polisi? Ayo, datangi Smith ' Surat yang keempat,
"Anda pasti menyesal Jika tidak mendatangi Smith"
"Dan aku tahu bunyi surat yang kelima," kata Ern bersemangat.
"Aku melihatnya, sebab terletak di atas meja sewaktu Paman sedang melakukan penelitian sidik Jari. Bunyinya begini, 'Kenapa tidak kaulakukan apa yang disuruh, Botak? "
Anak anak tertawa mendengarnya.
"Paman marah marah membacanya," kata Ern sambil nyengir
"Nah," kata Fatty,
"ada yang bisa menarik kesimpulan dari surat-surat ini?"
"Di sekitar sini ada rumah yang namanya The Ivies," kata Bets.
"Dan seorang laki-laki bernama Smith tinggal di situ," kata DaiSy
"Tapi itu bukan namanya yang benar, melainkan nama palsu," kata Larry
"Dan jika ia memakai nama palsu, pasti ada alasannya," kata Pip menyambung.
"Mungkin itu berarti bahwa ia pernah terlibat dalam salah satu urusan yang tidak enak dan kini tidak ingin orang tahu namanya yang asli."
"Tapi apa sebabnya pengirim surat-surat ini menginginkan agar ia diusir dari The Ivies?" kata Fatty sambil mengerutkan dahi
"Dan alasan mana yang bisa dipakai untuk mengusirnya? Yah kita
hanya bisa menebak-nebak saja sekarang. selama The Ivies belum kita temukan .Jadi langkah kita yang pertama ialah mencari rumah yang bernama begitu "
"Kurasa kita takkan bisa mengetahui. Siapa pengirim surat-surat ini, ya?" kata Daisy
"Kalau bisa mengetahui siapa dia, penyelidikan kita akan lebih lancar "
"Tapi bagaimana caranya?" tanya Larry
"Sedikit pun tidak ada petunjuk mengenai dirinya baik itu tulisan tangan, sidik jari, atau apa saja' Orangnya sangat berhati-hati. Nyatanya mau repot repot mengguntingi kata-kata dari koran yang kemudian ditempelkan satu-satu pada kertas surat!"
"Aku ingin tahu, apakah kita bisa mengetahui sedikit tentang orang tua itu dari guntingan koran koran ini," kata Fatty sambil menatap lembaran surat surat yang ada di hadapannya
"Koran kan dicetak pada kedua sisi .Mungkin di balik guntingan guntingan ini tertera sesuatu yang bisa kita jadikan petunjuk. Menurut dugaanku, orang itu memakai satu surat kabar saja, karena corak hurufnya semua serupa '
"Aduh -mana mungkin kita bisa melepaskan guntingan-guntingan ini, kan direkatkan pada kertas surat," kata Bets
"Aku bisa," kata Fatty
"Memang tidak gampang, tapi rasanya bisa! Aku punya bahan khusus untuk itu, tapi selama ini belum pernah kucoba. Tak
ingat aku selama Ini pada kemungkinan itu. Tidak ada salahnya kan -mencoba"
"Betul," kata Dalsy
"Dan kita mestinya kan bisa berhasil menemukan rumah yang diberi nama The Ivies .. "
"Aku sudah memeriksa buku penunjuk jalan serta meneliti nama setiap rumah di Peterswood yang tertera di situ -dan kurasa Pak Goon Juga sudah melakukannya," kata Fatty dengan lesu.
'Tidak satu pun yang namanya The Ivies."
"Bagaimana dengan desa Marlow" kata Daisy
' Mungkin di sana ada."
"Mungkin Juga' Begitu pula di Maidenhead dan di Taplow," kata Fatty
"Tapi akan lama sekali bila kita harus meneliti semuanya dalam buku penunjuk jalan .. "
"Sayang orang yang rupanya tinggal di The Ivies itu memilih nama samaran Smith," kata Pip.
"Begitu banyak orang bernama Smith "
"Betul! ltulah yang pertama tama kulakukan _menelitinya dalam buku telepon," kata Fatty
"Ada puluhan orang bernama Smith terdaftar di situ sedang orang itu mungkin tidak punya telepon di rumahnya. Kita kan tidak bisa menelepon Setiap orang yang bernama Smith di sekitar sini, untuk mengetahul apakah namanya itu palsu atau tidak!"
"Ya memang tidak bisa," kata Pip
"Kalau begitu aku tidak melihat jalan untuk memulai penyelidikan," kata Larry
"Kau punya gagasan tertentu, Fatty?"
"Tidak," jawab Fatty.
"Kalau kau bagaimana, Ern?"
Ern terkejut.
"Yah kalau kau saja tidak punya, apalagi aku," katanya
"Kau kan yang paling pintar di antara kita semua, Fatty! Itu kan kau ketahui sendiri "
"Yuk, kita nikmati saja dulu hidangan ini," kata Fatty sambil menyuguhkan limun dan biskuit.
"Nah, Ern bagaimana dengan pantunmu itu? Kaubawa tidak?"
"Eh ya, sebentar," kata Ern malu malu.
Ia merogoh-rogoh kantungnya. mengambil sebuah buku catatan kecil yang langsung dibuka
"Ayo, bacakan saja," kata Fatty
"Kami siap mendengarkan, Ern"
Ern mulai membacakan pantunnya dengan wajah serius
Bantun Rumah Tua oleh Ern Goon
Rumah tua yang malang
Pernah penuh berisi penghuni,
Tapi kini kosong dan sepi,
Berbicara padaku Katanya,
"Mereka semua pergi, Kamar kamar dingin dan sunyi, Pintu depan sudah terkunci "
Ern berhenti membaca.
Ia memandang anak anak.
'Ayo terus, Ern -pantunmu sangat indah," kata Fatty memberi dorongan
"Sampai di situ macet," kata Ern
Wajahnya tampak sedih
"Enam bulan aku sibuk mereka reka _ tapi sekarang tidak bisa terus. Barangkali kau bisa membantu, Fatty? Kau kan pandai mengarang sajak."
Fatty tertawa
"Ya _ aku bisa meneruskan pantunmu Itu, Ern," katanya.
"Sini coba kubaca dulu apa yang sudah kautulis. Nanti pada begian yang macet .Lidahku akan bergerak dengan sendirinya. Kita lihat saja bagaimana akhir sajakmu itu .Aku mulai saja sekarang?"
Pantun Ern dibacakan sekali lagi, kini oleh Fatty .Ia tidak berhenti pada kalimat terakhr yang ditulis oleh Ern.
Tidak! ia terus saja berpantun, seakan-akan yang keluar dari mulutnya tertera pada buku catatan kecil itu!
Tidak aneh. kalau Ern melongo
Rumah tua yang malang
Pernah penuh berisi penghuni,
Tapi kini kosong dan sepi.
Berbicara padaku
Katanya,
"Mereka semua pergi,
Kamar kamar dingin dan sunyi,
Pintu depan sudah terkunci.
Dan jendela jendela menatap kosong .
Asap tidak lagi mengepul dari cerobong, Tak ada mawar merayapi dinding.
Hanya tanaman menjalar menyelubungi diriku,
Hijau kemilau bagaikan cadar'
Tak ada surat datang untukku.
Tak ada nama tertera di pagar, Dulu aku bernama The Ivies,
Tapi kini umurku habis,
Kebun gersang tak terawat,
Pada pohon hanya ranting mencuat, Tapi walau aku nanti terjungkal,
Nama The Ivies akan tetap kekal!
Tidak ada yang berbicara ketika Fatty selesai berdeklamasi .Semua menatapnya dengan pandang heran dan kagum. Apalagi Ern -ia duduk dengan mulut ternganga.
Wah! Bisa-bisanya Fatty meneruskan!
Ia, Ern, selama enam bulan sibuk memeras otak ketika mengarang kalimat kalimat nya _tapi Fatty dengan begitu Saja berhasil menydesalannya.
Sama sekali tanpa berpikir dulu'
Ern terpaksa mengakui bahwa kalimat kalimat Fatty lebih enak didengar daripada karangannya
"Yah, tepat beginilah yang sebenarnya ingin kutuangkan di atas kertas," kata Ern ketika sudah bisa berbicara lagi
"Tapi kau ini memang jenius, Fatty -sedang aku tidak. Itu tadi bantunmu, bukan ciptaanku "
"Tidak, Ern, itu punyamu. Kau yang memulai, dan kurasa begitulah maksudmu melanjutkannya sampai selesai," kata Fatty sambil tersenyum
"Aku
takkan mampu menyusun kelanjutannya. jika kau tidak sudah memikirkan awalnya terlebih dulu "
"Aku masih saja belum bisa mengerti. Sungguh!" kata Ern dengan nada kagum
"Bayangkan. kau bahkan berhasil menyiapkan kata The Ivies ke dalamnya. Ivy memang tanaman yang biasa merambah rumah rumah tua. itu kuketahui' Yah walau digerbang tidak terpasang nama tapi setiap orang pasti tahu bahwa rumah itu tetap The Ivies, karena ada tanaman hijau merambat yang menyelubunginya bagaikan cadar, katamu tadi' Kalimat itu indah sekali, Fatty ! Kau ini memang penyair sejati .Sungguh!"
Tapi Fatty tidak memperhatikan ocehan Ern .
Ia termenung menung.
Bets agak cemas melihatnya, karena menyangka Fatty sakit.
'Kenapa kau, Fatty?" tanyanya.
'Masa kalian tidak menyadarinya," kata Fatty.
Ia tergugah dari renungannya.
"Itu, yang kukatakan tadi dalam sajak itu! Walau rumah itu tak bernama, tapi mestinya maSih ditambah tanaman menjalar, yang dulu memberinya nama the Ivies. Kenapa kita tidak mencari rumah yang diselubungi tumbuhan menjalar itu? Kita kan bisa melakukannya sambil melancong naik sepeda .Siapa tahu mungkin saja kita nanti melihat rumah yang dicari!"
"Astaganaga!" kata Ern kagum
'Kau benar benar luar biasa, Fatty. Sungguh! Kau menciptakan Bantun -yang memberikan petunjuk pertama pada kita .Aku belum pernah berjumpa orang seperti kau .Sungguh!'"
MENCARI IVY!
ANAK ANAK ramai membicarakan gagasan Fatty yang timbul secara tiba tiba itu.
Ya, tentu saja' Rumah yang diberi nama The Ivies tentunya dirambati tanaman menjalar jenis itu. Kalau tidak, untuk apa diberi nama begitu'
"Tapi kenapa tidak mungkin sekarang juga masih bernama The Ivies?" tanya Daisy
"Nama itu kan agak kuno." kata Larry
"Mungkin pemiliknya yang sekarang merasa sudah cukup bila rumahnya dikenali dari nomornya saja .Ada orang yang begitu. Misalnya saja rumah di depan kita -dulu namanya Four Towers, karena ada empat menara kecil di atapnya. Tapi kini rumah itu dinamakan Nomor Tujuh Belas dengan nomor tujuh belas ditulis lengkap. Jadi tidak dalam wujud angka angka."
"Kurasa kau mungkin benar, Lany." kata Fatty
"Yah, jadi kita sekarang sebaiknya mulai saja mencari rumah rumah yang diselubungi tamman merambat jenis itu. Kalaupun rumah itu ternyata dibeli orang lain, penghuninya yang baru takkan menyingkirkan tanaman itu. itu bukan pekerjaan gampang. karena tumbuhnya menempel ke
dinding. Akar serabutnya menyusup masuk ke setiap Celah yang ada. Tanaman merambat itu pasti masih ada."
"Hijau kemilau bagarkan cadar,' gumam Ern.


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rupanya Ia masih terpesona oleh sambungan sajaknya yang diseleSaikan oleh Fatty
"Huah! kau ini benar benar manusia ajaib, Fatty? Bayangkan dengan santai saja kau "
"Sudahlah, Ern," kata Fatty memotong,
"Kau pun pasti bisa, jika kaubiasakan lidahmu bergerak sendiri. Kau cuma perlu latihan saja. Nah -kita lanjutkan perundingan kita. Jadi kita sudah sepakat bahwa pertama-tama kita harus mencari rumah yang diselubungi tanaman merambat jenis ivy. Dan rumah itu dikenal dengan nomornya saja, karena kita tahu bahwa di Peterswood sini tidak ada rumah yang namanya The Ivies "
Tapi bisa juga diberi nama lain." kata Bets menduga
"Ya -kau benar, Bets," kata Fatty
"Kemungkinan itu bisa saja .Penghuni yang memberi nama The Ivies mungkin kini tidak tinggal lagi di situ. Mungkin sudah pindah"
"Tapi kita tahu bahwa di Situ tinggal seseorang bernama Smith. itu jika yang tertulis di dalam surat tak beralamat itu benar," kata Daisy
"Jadi begitu kita menemukan rumah yang
dirambati Ivy. kita harus berusaha mencari keterangan apakah penghuninya bernama Smith," kata Larry.
Ia nampak puas
"Menurutperasaanku.sekarang kita sudah agak maju dalam penyelidikan kita "
"Aku berani bertaruh, pamanku takkan bisa memikirkan gagasan sepintar ini," kata Ern yang asyik sendiri
"Soalnya. ia tidak mendengar sajak Fatty," kata Pip
"Kita pun jika tidak mendengarnya tadi, takkan sampai menemukan gagasan untuk mencari rumah yang dirambati Ivy, tapi tidak bernama The Ivies. Kapan kita mulai mencarinya, Fatty?"
"Sekarang paling baik," kata Fatty
"Kau membawa sepedamu, Ern? Kalau ya, kau bisa ikut "
"Bagaimana jika pamanku nanti menanyakan apa saja kerjaku pagi ini'?" kata Ern
"Apakah harus kukatakan bahwa aku tidak melihat kalian?"
"Aduh, jangan begitu dong." kata-Fatty kaget.
"Jika kau sampai berbohong seperti begitu, Ern, kau tidak boleh lagi menghadiri rapat. Kau mestinya kini sudah tahu pandangan kami tentang orang yang suka berbohong "
"Maaf. Fatty," kata Ern merendah
"Aku tadi cuma tidak ingn rahasia kita terbongkar .Pamanku pasti akan menyuruhku menceritakan segala galanya yang kita bicarakan di sini -dan aku tidak ingin ia mengorek ngorek keterangan dariku. Maksudku tadi, Supaya gampang kubilang saja aku tidak melihat kalian "
"Jangan sekali sekali mengambil jalan mudah, kalau itu berarti harus berbohong atau bersikap
tidak jujur," kata Fatty
"Masih banyak yang perlu kaupelajari, Ern dan itu satu di antaranya"
"Aku menurut saja apa katamu. Fatty," kata Ern
'Jadi apakah harus kukatakan pada Paman mengenai keputusan kita?"
Fatty menimbang nimbang sejenak
"Yah kurasa memang sulit untukmu. Ern .Jika kau tidak mau mengatakan apa-apa, ada kemungkinan pamanmu akan bersikap jahat terhadapmu .Begini sajalah! Kau boleh mengatakan padanya bahwa kita semua pergi mencari rumah rumah yang ditumbuhi tanaman merambat jenis Ivy. Biar ia sendiri yang menebak untuk apa kita melakukan hal itu "
"Tapi nanti. Ia juga ikut-ikut mencari," bantah Ern
"Kan tidak ada peraturan yang melarang orang mencari rumah yang ditumbuhi tanaman merambat" kata Fatty sambil keluar dari pondok.
"Yuk, kita berangkat sekarang! Ihh -dinginnya hawa di luar. Buster? Kau ikut tidak?" itu tidak perlu ditanyakan lagi Buster lari menyusul sambil meng-gonggong.
sementara Fatty masih tinggal untuk mengunci pintu. Tidak lama kemudian anak-anak itu sudah menaiki sepeda masing masing menuju ke ujung jalan .Sampai di sana Fatty memberi aba-aba untuk turun.
"Akan membuang buang waktu saja jika kita semua mencari secara berombongan begini," katanya
"Lebih baik kita berpasang-pasangan, lalu
berusaha meneliti setiap jalan yang ada di Peterswood .Semua membawa buku catatan?"
Anak-anak mengangguk.
"Bagus' Nah nanti begitu melihat ada rumah yang dijalari tumbuhan ivy, kalian turun lalu mencatat namanya kalau ada atau nomor rumah itu, serta jalan di mana rumah itu berada. Bangunan baru tidak perlu kalian perhatikan, karena memakan waktu bertahun tahun sampai sebuah rumah terselubung tanaman begitu. Kita harus mencari rumah tua. Aku dan Bets mencari ke arah sini .Kalian yang lain, tentukan sendiri mau mencari di mana "
Bets berangkat dengan Fatty, Ern seiring dengan Pip, sedang Larry pergi bersama Daisy
"Satu jam lagi kita berkumpul kembali di sini" ' seru Fatty saat mereka memencar
Ia bersepeda lambat-lambat di samping Bets, memasuki jalan pertama.
"Kau meneliti rumah rumah di Sisi yang satu, sedang aku sisi lainnya," kata Fatty
Sayang sekali. di jalan itu tidak ada satu rumah pun yang dindingnya dijalari tumbuhan merambat.
Mereka memasuki jalan berikut.
Tiba tiba Bets berseru.
"itu ada rumah yang penuh dengan tanaman hijau, Fatty!"
"Tapi itu bukan Ivy, Bets," kata Fatty
"Aku lupa nama tanaman itu tapi yang jelas bukan jenis yang kita cari. Sayang!"
Satu jalan lagi mereka telusuri. Mereka mengayuh sepeda lambat lambat, karena rumah rumah
di jalan itu besar besar semuanya, dan letaknya menjorok jauh ke belakang Agak sulit dilihat, karena banyaknya pepohonan di kebun sebelah depan
"Ini ada satu yang ditumbuh Ivy" ' kata Fatty setelah agak Jauh'bersepeda
"Lihatlah, Bets'"
'Betul tapi ada namanya pada pintu gerbang," kata Bets.
"Itu Barton Grange "
"Kita kan sudah tahu bahwa takkan ada rumah Yang namanya the Ivies," kata Fatty,
"karena di buku penunjuk jalan tidak tertera nama itu. Kita harus mencatat rumah ini. Bets Tunggu sebentar kuambil buku catatanku."
Fatty cepat cepat menulis di dalam buku catatan yang diambilnya dari kantungnya, sementara Bets ikut membaca sambil menjenguk dari belakang Fatty
Barton Grange Rumah tua, diselubungi ivy hanapir sampai ke atap. Di jalan Hollins."
Fatty menutup buku catatannya
' Bagus! Setidak tidaknya kita sudah menemukan satu rumah .Sekarang kita masih harus menyelidiki apakah ada orang yang bernama Smith tinggal di situ "
Setelah itu mereka hanya menemukan satu rumah lagi yang juga dirambati tanaman Ivy .Rumah itu kecil, di Jalan Jordans. Kelihatannya dulu merupakan rumah pelayan dari pemilik gedung besar yang terletak di sebelahnya. Tapi kini sudah dipisahkan.
Ada kebun kecil di rumah Itu dikelilingi pagar tanaman
"Apa namanya?" kata Fatty sambil mencari-cari.
"Ah tidak bernama. Cuma nomor saja Nomor 29. Jalan Jordans. Kelihatannya terawat ada tirai yang bagus di jandela, sedang kebunnya juga apik. He, Bets -bagaimana jika kita tanyakan saja apakah ada orang bernama Smith tinggal di sini? Siapa tahu, mungkin nasib kita mujur!"
"Kau sajalah. Fatty," kata Bets
Ia malu kalau harus berhadapan dengan orang yang tak dikenal
"Baiklah," kata Fatty
Ia menyandarkan sepedanya pada pagar tanaman yang dipotong rapi, lalu masuk lewat pintu pagar, diikuti oleh Buster
'Pasti yang tinggal di sini bernama Cholmondley atau Montague Paget," katanya dalam hati
"Padahal yang dicari orang nama yang singkat dan gampang _Smith!"
Fatty menekan bel yang digosok mengkilat.
Seketika itu juga terdengar gonggongan anjing di dalam rumah. Fatty cepat-cepat menjunjung Buster, karena tidak ingin terjadi ada anjing berkelahi di depan pintu rumah'
Terdengar langkah seseorang di dalam yang menuju pintu depan untuk membukanya .Seketika itu juga seekor anjing kecil melesat ke luar. Anjing berbulu panjang itu ribut melompat kian kemari sambil menggonggong genggong. Buster menggeliat-geliat dalam pelukan Fatty, sambil menggonggong gonggong pula
"Sini, Ming!" kata wanita tua bertubuh kecil yang berdiri di ambang pintu.
Ming menurut, tapi sambil menggonggong terus.
"Ada perlu apa?"
"Eh saya mencari seseorang yang bernama Smith," kata Fatty dengan sopan
"Mungkin Ibu bsa menolong saya "
"Smith? itu nama kami," kata wanita tua itu
"Kau ini siapa? Dan siapa yang kaucari _ aku, atau suamiku?'
Sekali itu Fatty benar benar terkejut. Sedikit pun
tak mengira akan begitu cepat menemukan
orang yang bernama Smith di sebuah rumah yang
penuh dengan tanaman merambat.
Karenanya ia gugup.
Tapi hanya sesaat saja
"Eh saya ingin benumpa dengan Nona Annabella Mary Smith," katanya
"Itu jika ia tinggal disini "
"Wah, kalau begitu kau datang ke alamat yang salah" kata wanita tua itu dengan cepat.
"Di sini. Tak ada Nona Smith yang ada hanya Pak dan Smith yaitu aku dan suamiku. Tapi tunggu sebentar Suamiku ada di dalam. Mungkin ia mengenal Smith lain, yang tinggalnya di dekat dekat Sini John! Coba kemari sebentar, ya."
Seorang laki-laki tua berwajah ramah muncul di
ambang pintu .
Matanya berkilat-kilat jenaka dengan wajah yang sudah keriput.
Fatty langsung menyukai laki laki itu. Wanita tua tadi mengulangi pertanyaan Fatty
"Nona Annabella Mary Smith?" kata laki-laki tua
"Tidak! aku tidak kenal orang bernama itu. Yang jelas di jalan ini tidak ada. Kami dulu tinggal di gedung yang di sebelah ini. dan
orang-orang yang tinggal di sekitar sini kami kenal
semuanya. Tapi kemudian kami merasa bahwa rumah itu terlalu besar untuk kami berdua. saya lalu kami pindah ke pondok ini.Dulunya ini tempat kediaman tukang kebun kami. Enak, tinggal di sini!"
"Apakah tempat ini pernah dinamai The Ivies. Pak?" tanya Fatty .
Dalam hati ia berharap bahwa pertanyaannya itu akan dibenarkan .Tapi laki-laki tua Itu menggeleng
"Tidak _ Selalu disebut Pondok saja." kata laki laki tua itu
"Sayang -kami tidak bisa memberi keterangan yang berguna bagimu "
"Saya yang harus minta maaf, Pak. karena sudah mengganggu," kata Fatty sambil memberi hormat dengan sopan.
Ia merasa senang berjumpa dengan suami istri seramah mereka .Setelah itu ia kembali ke tempat Bets menunggu di luar, lalu menceritakan apa yang baru saja didengarnya
"Perasaanku kurang enak tadi, merepotkan orang tua seramah mereka," kata Fatty
Diletakkannya Buster ke tanah
"Yah walau nama mereka memang Smith dan tinggalnya di rumah yang dirambati tUmbuhan Ivy, mereka tidak mungkin ada sangkut pautnya dengan Smith yang disebut-sebut dalam surat-surat kaleng itu .Rumah
ini dulu dikenal dengan nama Pondok. bukan The lvies. Yuk kita teruskan pencarian. Bets! Aku ingin tahu hasil anak-anak"
Bets dan Fatty ternyata tidak menemukan rumah lain yang dijalari tumbuhan ivy di jalan-jalan seterusnya yang ditelusuri setelah itu
"Ivy rupanya sudah bukan mode lagi." kata Bets
"Banyak rumah yang temboknya dijalari tanaman mawar. atau klemotis dan entah tumbuhan apa lagi tapi tidak satu pun yang dijalari Ivy! Yah -tumbuhan itu menurutku memang agak suram warnanya .Lebih menarik kalau dinding rumah dijalari tumbuhan lain. Pukul berapa sekarang. Fatty?"
'Sudah waktunya berkumpul lagi." kata Fatty sambil memandang arlojinya
"Yuk. kita kembali. Aku ingin tahu hasil anak-anak yang lain. Mudah mudahan lebih banyak daripada kita. Kita memang berhasil menemukan rumah dengan tanaman Ivy yang ditinggali orang bernama Smith tapi bukan yang kita cari!"
Mereka bersepeda ke sudut Jalan, _di mana mereka tadi menyepakatkan akan berkumpul lagi .Larry dan Datsy sudah ada lebih dulu di situ.
Keduanya menunggu dengan sabar
Pip dan Ern muncul tidak lama kemudian .Ern sambil nyengir, seperti biasa
"Kalian beruntung?" tanya Fatty
"Entahlah -mungkin'" kata Pip.
"Kita ke gudangmu saja, Fatty, karena di sini kita tidak bisa berbicara dengan leluasa .Di sana nanti kita membanding-bandingkan catatan, untuk melihat apakah ada yang berguna!"
KABAR DARI PIP DAN ERN
TIDAK lama kemudian keenam remaja itu sudah duduk lagi di dalam gudang Fatty. Buster sibuk berlari lari dengan asyik. Tapi begitu Fatty menyuguhkan biskuit coklat, anjing kecil Itu langsung duduk dengan sikap meminta.
"Tidak, Buster' Nanti kau terlalu gendut," kata Fatty dengan serius .
Buster menggonggong.
"Katanya, 'Potongan badanmu sendiri bagaimana?' " kata Bets sambil tertawa.
"Ya, aku mau tapi cukup satu saja, terima kasih. Sekarang sudah hampir saat makan, dan hidangan hari ini daging goreng dan perkedel ginjal. Aku tidak ingin selera makanku sudah hilang sebelumnya"
"Nah bagaimana hasil penyelidikan kalian?" kata Fatty sambil mengeluarkan buku catatannya.
"Kau saja dulu," kata Pip.
"Tidak banyak yang bisa kami laporkan," kata Fatty
"Aku dan Bets menemukan sebuah rumah besar dengan tumbuhan ivy di dindingnya. Barton Grange, di Jalan Hollins. Tanamannya menjalar hampir sampai ke atap. Kita masih harus menyelidiki apakah rumah itu pernah dinamakan The Ivies atau tidak. Lalu kami juga menjumpai
sebuah rumah kecil yang apik tanpa nama di Jalan Jordan nomor 29 dan keluarga yang tinggal di satu bernama Smith "
Anak-anak yang lain langsung tertarik mendengar laporan itu .
"Astaga' Kau kan tidak hendak mengatakan bahwa kalian langsung menemukan rumah dan orang yang dicari'" kata Larry dengan heran
"Tidak! Rumah itu ternyata dulu didiami tukang kebun gedung besar di sebelahnya. Dan namanya dulu Pondok bukan The Ivies," kata Fatty
"Dan Smith yang tinggal di sana bukan yang dicari. Benar benar mengecewakan' Kurasa itu terpaksa kita coret dari daftar. Nah bagamana dengan kalian, Larry dan Daisy?"
"Sama Sekali tidak ada yang bisa dilaporkan," kara Larry
"Kami tadi melihat sebuah rumah yang seakan diselubungi tanaman ivy -sampai ke atapnya. Jadi mestinya itu rumah yang sudah sangat tua."
"Tapi namanya Fairlin Hall," kata Daisy
"Dan tidak ada yang mendiaminya. Kami tadi masuk ke halamannya, karena dari jalan rumah Itu tidak nampak. Kami menduga bahwa rumah itu kosong karena di luar ada papan dengan tulisan 'Dijual "
"Rumah itu kelihatan sudah tua dan tidak enak didiami," kata Larry
"Bentuknya kuno. dengan tiang tiang besar di pintu depan serta balkon yang besar besar di mana mana. Aku ingin tahu, pernahkah penghuninya dulu aduk-duduk di balkon batu yang dingin itu "
"Kelihatannya sunyi dan Suram," kata Daisy
"Aku sampai seram, karena teringat pada kalimat dalam sajakmu, Fatty 'Dari Jendela jendela menatap kosong' Jendela jendela rumah besar itu rasanya seakan menatap kami, seolah olah mengharapkan kami datang untuk tinggal di situ. serta memasang tirai tirai di Jendela dan menyalakan perapian "
"Tapi kami anggap bukan itu yang kita cari, karena namanya Fairlin Hall lagipula kosong," kata Larry
"Tidak ada Smith yang tinggal di situ"
"Kesimpulanmu benar," kata Fatty
"Bagaimana dengan kalian, Pip dan Ern?"
"Kami menemukan dua rumah dengan tumbuhan yang dicari," kata Pip.
"Dan yang satu rasanya pantas jika kita selidiki lebih lanjut, Fatty ! Aku dan Ern sependapat, ada kemungkinan itulah rumah yang kita cari'"
"Nah itu kabar lebih menyenangkan," kata Fatty
"Coba kauceritakan mengenainya, Pip."
"Ern yang menemukan rumah pertama," kata Pip, karena melihat Ern sudah mengeluarkan buku catatannya sambil memandang ke arahnya.
Nampak jelas bahwa anak itu ingin ikut berbicara
"Namanya Dean Lodge, dan letaknya di Jalan Bolton." kafa Ern.
Gayanya lugas, sambil membalik-balik halaman buku catatannya .Ia sering melihat pamannya bersikap begitu
"Ditumbuhi ivy sanpai ke atap atau tepatnya, hampir sampai ke atap. Dan tidak kosong, seperti rumah yang dilaporkan oleh Pip. Ada orang tinggal di situ."
'Bernama Smith?" tanya Bets
'Sayang tidak," kata Ern sambil menatap buku catatannya.
Ia bergaya seolah-olah harus meneliti daftar nama yang tertera di situ
"Aku dan Pip sependapat bahwa kemungkinannya itu rumah yang kita cari, karena orang yang sebelumnya tinggal di situ bisa saja menamainya The Ivies. Karenanya kami memutuskan untuk bertanya apakah ada orang bernama Smith yang tinggal di situ sekarang."
' Lalu bagaimana?" tanya Fatty
' Tidak! Ketika kami sedang memandang ke arah rumah itu, tukang susu datang. Aku langsung saja bertanya padanya,
" kata Ern
"Kataku padanya. Ada orang yang bernama Smith tinggal di sini, Pak"
Kata tukang susu tidak ada .
Penghuninya yang sekarang keluarga Willoughby-Jenkins kalau tidak salah begitulah namanya. Mereka sudah enam belas tahun tinggal di situ, dan dari semula selalu memesan susu padanya kecuali dua hari, yaitu waktu ia menikah. Tukang susu itu, maksudku "
Semua tertawa mendengar gaya Ern menyampaikan laporan.
"Sekarang kau. Pip." kata Ern. sambil menutup batu catatannya
"RUmah yang kutemukan terletak di Jalan Haylings," kata Pip sambil menyimak buku catatannya pula
"Tidak begitu besar, dan juga belum terlalu tua. Sebenarnya sekarang Sudah tidak bisa dibilang benar benar rumah lagi. karena
sebagian dijadikan toko .Di gerbang depan ada papan nama dengan tulisan, ' Smith dan Harris, Perusahaan Kebun. Menjual Pohon dan Perdu Hubungi di Rumah' "
Minat Fatty langsung timbul.
"Smith dan Harris!" katanya bersemangat.
"Dan
rumah itu diselubungi tanaman Ivy, katamu tadi?"
"Yah dikatakan diselubungi, sebenarnya tidak tepat," kata Pip
"Tumbuhan itu memang ada __ tapi dipangkas rapi, dan tumbuh sampai separuh dinding yang dilabur putih .Daunnya ada yang hijau. tapi juga ada yang kuning. Agak aneh kelihatannya. Menurut kami, karena Smith dan Harris itu pemelihara tanam tanaman, mungkin mereka menanam salah satu Jenis Ivy.hasil pengembangan mereka di situ. Tapi rumah itu namanya bukan The Ivies. Nama yang tertera di situ Toko Bibit Haylings -mungkin disesuaikan dengan nama jalan di situ. Sudah kukatakan tadi, rumah itu terletak di Jalan Haylings."
"Ya," kata Fatty sambil merenung
"Entah kenapa, tapi menurut perasaanku paling besar kemungkinannya rumah Itulah yang kita cari, Pip. Dtumbuhi ivy -penghuninya Smith dan Harris dan mungkin dulu bernama The Ivies, Sebelum berganti pemilik"
"Lalu apa yang akan kita lakukan sesudah ini?" tanya Ern bersemangat.
"Astaganaga! Entah apa kata pamanku, jika ia sampai tahu apa yang kita lakukan pagi ini'"
"Sebaiknya kita pertimbangkan satu satu rumah yang kita temukan," kata Fatty
"Kita tentukan mana yang tidak mungkin rumah yang dicari. dan mana yang rasanya perlu diselidiki lebih lanjut. Kita mulai saja dengan rumah rumah yang kutemukan bersama Bets."
Fatty membacakan catatannya dengan cepat.
"Barton Grange, Jalan Hollins. Diselubungi tanaman Ivy _ Yah tentang rumah ini, kurasa kita perlu menyelidiki apakah yang tinggal di situ bernama Smith, dan apakah dulu pernah bernama The IvieS. Lalu ada lagi rumah yang kami jumpai di Jalan Jordans. Tapi itu sudah kami coret lagi, karena tidak pernah The Ivies namanya. Lalu ada rumah bernama Fairlin Hall, yang ditemukan Larry dan Daisy .Tapi rumah itu kosong jadi bukan yang kita cari "
'Kalau begitu tinggal Toko Bibit Haylings, yang dimiliki Smith dan Harris,
" kata Pip
"Menurutku, kita harus menyelidikhya lebih lanjut! Jika ternyata bukan. kita mencari keterangan mengenai Barton Grange di Jalan Hollins yang kautemukan bersama Bets, Fatty'"
"Mungkin ibuku tahu. Siapa yang tinggal di Situ," kata Fatty
"Ibu sudah begitu lama tinggal di Peterswood, hampu' setiap orang di sing dikenalnya .Nantilah kutanyakan padanya. Aduh sudah hampir saat makan! Nah, itu bel sudah berbunyi! Ayo, cepat pulang semua nanti kita diomeli!"
"Aduh, bagaimana ini?" keluh Ern cemas.
"Apa kata pamanku nanti jika aku sampai terlambat. Dan
Ia kan mengatakan akan menyerahkan upah setengah crown yang pertama saat makan Siang ini .Yuk -aku pulang'"
Ern lari mengambil sepedanya.
Anak anak yang lain Juga bergegas gegas pulang ke rumah masing masing
"Nanti kutelepon'" seru Fatty, lalu lari masuk ke rumah.
Cepat sekali rasanya waktu berlalu jika sedang ada penyelidikan yang harus dilakukan' Fatty mencuci tangan, merapikan rambut, lalu bergegas masuk ke ruang makan .
Diliiatnya ibunya baru hendak duduk di meja makan
"Maaf aku agak terlambat. Bu," kata Fatty sambil duduk di tempatnya.
"Ingin Juga aku Sekali sekali melihatmu datang pada waktunya, Frederick." kata ibunya
"Apa saja kerjamu pagi ini?"
"Ah, cuma iseng saja bersama anak anak," kata Fatty.
Ia tidak bohong, karena kesibukan mereka tadi bagi ibunya pasti merupakan keisengan belaka
"Kami tadi melancong, dengan sepeda. 0 ya, Bu aku ingin tahu, siapakah yang tinggal di Barton Grange' itu -rumah besar di Jalan Hollins."
"Barton Grange, katamu? Sebentar," kata Ibunya
"Dulu keluarga Ford yang tinggal di situ Kemudian ketika Pak Ford meninggal dunia, Istrinya tinggal bersama anak perempuan mereka. Setelah itu penghuninya keluarga Jenkins. Tapi kemudian pindah lagi, setelah mereka bangkrut. Lalu menyusul keluarga George Entah bagaimana
mereka sekarang .Yang kuketahui, mereka waktu itu buru buru pergi kabarnya ada kesulitan "
'Dan sejak kapan keluarga Smith mulai tunggal di sana?" tanya Fatty.
Ia hanya menebak nebak saja.
Siapa tahu katanya dalam hati
"Keluarga Smith? Smith yang mana?" tanya ibunya heran
'Ah entahlah, kukira begitu," kata Fatty cepat cepat.
"lalu siapa yang hnggal di sana sekarang"? Bukan keluarga Smlth, kan?"
' Bukan! bukan Smith." kata ibunya tegas
'Ya --aku ingat lagi sekarang Nyonya Hammerlit. Aku tidak mengenahya. Kasihan wanita itu sudah Jompo, Selalu sakit sakitan .Tapi apa sebabnya kau begitu berminat terhadap Barton Grange, Fredenck??"
"Tadi berminat, Bu! sekarang tidak lagi," kata Fatty
Ia merasa kecewa ketika mendengar bahwa tidak pernah ada keluarga bernama Smith tinggal di situ.
"Bu tahukah ibu apakah di seputar sini ada rumah yang pernah bernama The Ivies?"
"Ada apa ini, Frederick?" tanya Bu Trotteville ngan nada curiga
"Kau tidak terlibat lagi dalam urusan yang aneh aneh, kan? Aku tidak ingin Pak Goon yang menyebalkan itu muncul lagi kemari mengadukan dirimu."
' Tidak ada yang perlu diadukan olehnya. Bu." Fatty
"Tapi Ibu belum menjawab pertanyaan tadi. Ada tidak rumah di Peterswood yang pernah dinamakan The Ivies? bisa saja sementara namanya sudah berubah. Soalnya kami
mendengar nama itu -tapi nampaknya sekarang tidak ada yang tahu di mana letak rumah itu "
"The Ivies'?" kata Bu Trotteville
"Tidak -rasanya aku belum pernah mendengar nama itu. Aku sudah sembilan belas tahun tinggal di Peterswood, dan sepanjang ingatanku tidak pernah ada rumah yang namanya begitu. Kenapa kau menanyakannya?"
Fatty merasa kurang enak ditanyai ibunya.
Ia tidak mau berbohong.
Tapi ia Juga tidak bisa membeberkan alasan pertanyaan pertanyaannya tadi, karena ibunya pasti akan langsung berkeluh kesah dan mengatakan bahwa ia 'kembali terlibat dalam urusan yang macam macam'
Fatty meraih tempat garam -dan menyenggol gelas minumnya sehingga terguling.
"Aduh. Frederick?" kata ibunya kesal.
"Kau ini benar benar ceroboh' Cepat keringkan dengan serbetmu! '
Fatty menarik napas lega .
Perhatian ibunya sudah beralih
"Maaf Bu," katanya
"Eh bagaimana ceritanya waktu itu, Bu tentang orang yang duduk di sebelah Ibu dalam suatu perjamuan makan malam itu, yang bercerita tentang ikan besar yang ditangkapnya. lalu. "
"Ah, yang itu"" kata ibunya sambil tertawa geli
"Ia merentangkan lengannya lebar lebar untuk menunjukkan betapa besar ikan itu, sambil berkata, 'Anda mesti melihat ikan -' dan saat itu tangannya menepis piring berisi ikan yang dibawa pelayan,
sehingga ia tersiram ikan .Banyak sekali ikan yang dilihatnya saat itu""
Fatty memang cerdik.
Setelah itu ibunya tidak lagi menyinggung-nyinggung pertanyaannya tentang The Ivies. karena asyik menceritakan kisah-kisah kocak. Tapi tiba tiba telepon berdering
' Coba kauterima," kata Bu Trotteville
"Mungkin itu ayahmu yang hendak memberi tahu bahwa nanti ia pulang agak lambat."
Tapi yang menelepon ternyata bukan Pak Trotteville. melainkan Ern.Nada suaranya gugup,
'Kaukah itu. Fatty? Wah Paman marah marah padaku, karena aku tidak mau mengatakan apa yang kita lakukan tadi pagi. Sekarang ia tidak mau membayar upahku. Ia juga mengatakan bahwa aku tidak boleh pulang, tapi harus tetap jaga di sini. Bagaimana Sebaiknya Sekarang?"
"Apakah aku lari saja pulang? Aku belum kepingin pulang, karena asyik rasanya ikut terlibat dalam urusan misterius bersama kalian "
"Tabahkan hatimu, nanti kuurus persoalanmu dengan Pak Goon,
" kata Fatty.
Ia merasa kasihan pada Ern
"Paling lambat setengah jam lagi aku akan sudah ada di sana!"
FATTY MENDATANGI PAK GOON


Pasukan Mau Tahu 14 Misteri Berita Aneh di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

FATTY menepati janjinya pada Ern .Begitu selesai makan siang dimasukkannya Buster ke kamar tidurnya dan disuruh tetap tinggal di situ
"Aku hendak mendatangi musuhmu, Pak Goon," kata Fatty pada Buster
"Walau aku tahu kau kepingin ikut agar bisa menyambar-nyambar pergelangan kakinya, tapi kurasa sekali ini lebih baik kau jangan ikut, Buster! Aku harus mengurus agar Ern yang malang menerima upah yang sudah dijanjikan"
Fatty mengambil sepedanya lalu berangkat.
Dalam perjalanan ia memikirkan apa yang harus dikatakannya pada Pak Goon. Akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan saja segalanya yang terjadi pagi itu .Bahkan juga mengenai Smith dan Harris
"Jika Smith itu orang yang disebut-sebut dalam surat kaleng dan ia memakai nama palsu untuk menutupi salah satu pelanggaran yang dilakukan olehnya, kurasa lambat-laun urusannya memang harus ditangani Pak Goon," pikir Fatty
"Ia harus melakukan pengusutan tentang apa yang dilakukan olehnya dan apa sebabnya ia harus diusir pergi
dari The Ivies jika itu rumah yang sekarang disebut Rumah Bibit Haylings. Pokoknya, aku tidak boleh membiarkan Ern mengalami kesulitan "
Fatty sampai di rumah Pak Goon, lalu mengetuk pintu depan keras-keras .Tidak lama kemudian Bu Hicks muncul dengan napas tersengal sengal seperti biasa
'Nah kan benar"" kata wanita itu
"Aku baru saja menyimak letak daun-daun teh dalam cangkir rumahku -dan letak daun-daun itu menunjukkan bahwa akan datang seseorang yang tak kukenal"
"Luar biasa," kata Fatty dengan sopan
"Tolong sampaikan pada Pak Goon, Bu ! Frederick Trotteville ingin berbicara sebentar "
Bu Hicks menyuruhnya menunggu sebentar di ruang depan, sementara ia sendiri masuk ke kamar kerja Pak Goon .
Polisi desa itu menoleh dengan
tampang masam, ketika Bu Hicks hendak menyampaikan pesan Fatty
"Suruh anak itu masuk'" katanya, sebelum Bu Hicks sempat membuka mulut.
"Aku melihatnya
dari jendela, ketika ia masuk. Ada yang ingin kukatakan padanya'"
Fatty memaSuki ruang kerja Pak Goon sambil menganggukkan kepalanya pada polisi desa itu. Ia
tahu bahwa ia takkan dipersilakan duduk.
Karenanya ia langsung saja duduk tanpa menunggu kemungkinan disuruh duduk. Ia tidak mau
berdiri di hadapan Pak Goon Seperti anak sekolah akan dimarahi saja!
"Ah, Pak Goon -aku merasa perlu berbicara sebentar dengan Anda." kata Fatty dengan nada ramah "Tentang Ern. Pak!"
"Ern! Aku sudah muak terhadap Ern!" tukas Pak Goon
"Disangkanya ia bisa seenaknya saja datang kemari dan memakan habis makananku, pergi semaunya, ikut ikutan menyelidiki misteri _dan bersikap kurang hormat pula terhadapku' Sudah begitu, ia mengharapkan aku malah memberi upah'"
"Tapi bukankah Anda sudah berjanji akan membayarnya?" tanya Fatty pura pura heran
"Harus kukatakan, sampai sekarang. Ern sudah bakerja dengan baik. Di mana dia sekarang?"
"Di atas Kukurung di kamarnya," kata Pak Goon menggerutu
"Dan aku ingin mengatakan Ini padamu, Frederick Trotteville . aku tidak mau membuang buang waktu berbicara denganmu. Aku ada urusan Siang ini. tahu?"
"Baiklah. Pak Goon," kata Fatty sambil bangkit.
"Aku datang Ini cuma hendak mengatakan apa yang dilakukan oleh Ern bersana kami semua pagi tadi. Kukira tadi bahwa Anda tentunya mau tahu "
"Justru itulah yang kutanyakan pada Ern' Tapi ia hanya mengatakan bahwa kalian tadi mencari-cari rumah yang dindingnya tertutup tanaman merambat!" kata Pak Goon
Bicaranya meledak-ledak karena jengkel
"Seenaknya saja ia membual. Mempermainkan aku! Kudamprat anak itu habis habisan_ karena berani berbohong padaku .Setelah itu ia masih nekat Juga. meminta pembayaran setengah crown!"
Fatty menatap Pak Goon dengan Sikap mengecam.
"Ern tidak berbohong. Pak Goon! Laporannya memang benar. Kami memang mencari cari rumah yang ditumbuhi tanaman Ivy dan jika kesigapan Anda setengah saja dari yang dimiliki keponakan Anda, maka Anda pasti langsung bisa menebak apa sebabnya kami melakukan hal itu "
Pak Goon memandang Fatty dengan heran.
"Jadi Ern ternyata tidak bohong? Tapi untuk apa mencari-cari rumah yang dirambati tanaman ivy? "
Sesaat kemudian barulah Pak Goon sadar
"Ya, itu saja' Anak anak itu mencari rumah yang mungkin pernah dinamakan The Ivies! Kenapa tiak sampai ke situ pikirannya selama ini?
"Nah, aku pergi saja lagi sekarang." kata Fatty dengan sopan.
"Kalau aku Jadi Anda. Ern takkan diHukum, Pak Goon ! Ia tadi mengatakan yang sebenarnya. Tapi Anda rupanya tidak mau mendengar lebih banyak tentang soal itu, jadi lebih baik aku pergi saja sekarang!"
' Jangan! Tidak, duduklah dulu," kata Pak Goon nyaris berteriak
"Coba kauceritakan tentang rumah-rumah yang dirambati ivy itu "
"Aku tidak ingin mengganggu kesibukan Anda,"
kata Fatty.
Ia berbuat seakan hendak melangkah keluar. Pak Goon sadar bahwa ia harus menyerah
"Kembalilah, Frederick," serunya.
"Aku sadar sekarang bahwa aku keliru .Aku bersedia mendengar apa saja yang hendak kaukatakan "
"Kalau begitu Ern Anda suruh datang dulu. karena ia ikut dalam urusan ini," kata Fatty
"Ia telah bekerja dengan baik tadi pagi. Anda seharusnya bangga, dan bukan malah tidak percaya padanya apalagi mengurungnya dan tidak mau membayar upahnya' Hasil kerjanya tadi pagi sangat berharga, Pak'"
Pak Goon mulai menyangsikan sikapnya terhadap Ern .Kalau menurut Fatty, Ern rupanya jauh lebih pintar dari yang disangka olehnya . Ia tahu, Ern kadang kadang memang bisa pintar. Tapi kalau mendengar cara Fredenck Trotteville berbicara mengenainya, timbul kesan seakan-akan Ern itu anak yang luar biasa cerdas
"Yah kalau begitu akan kusuruh dia turun," kata Pak Goon sambil bangkit dengan lamban dari kusinya, lalu menaiki tangga, ke atas .
Fatty mendengar bunyi pintu yang terkunci dibuka. Dengan segera Ern melesat ke luar sambil mengitari pamannya, seakan-akan mengira akan ditampar .Sekali langkah dua anak tangga dituruninya.
Ia lari memasuki ruang kerja pamannya
"Aku mendengar suaramu. Fatty!" kata Ern dengan gembira
"Huah kau benar-benar baik mau datang kemari. Bagaimana kau sampai bisa membuat pamanku mau mengeluarkan aku?"
"Dengar dulu Ern." kata Fatty buru buru memotong, karena saat itu terdengar langkah Pak
Goon yang berat, menuruni rangga
"Nanti aku secara singkat akan bercerita padanya tentang tadi pagi. Tapi aku ingin agar kau yang bercerita tentang rumah yang kautemukan bersama Pip .Tentang 'Rumah Bibit Haylings yang pemiliknya Smith dan Harris' Kurasa lebih baik ia tahu tentang itu "
Ern hanya sempat mengangguk saja, karena saat Itu Pak Goon masuk .Polisi desa itu duduk kembali di kursinya, lalu mendehem-dehem
"Nah." katanya.
"kudengar ceritamu padaku tadi ternyata ada benarnya, Ern. Coba kau mau bercerita agak lebih banyak lagi, aku pasti akan mau mendengarkan "
"Tapi Paman kan tidak mau, tadi," kata Ern
"Paman langsung saja membentak-bentak ketika
aku meminta upah setengah crown yang Paman janjikan, lalu aku Paman seret ke atas. "
"Ah, kurasa pamanmu sekarang tentu bersedia membayarmu," kata Fatty
"Kukatakan padanya tadi bahwa kau banyak sekali membantu tadi pagi. Aku bahkan berpendapat bahwa sepatutnya kau
dibayar lima shilling, dan tidak cuma setengah crown .Kau dan Pip yang paling berhasil di antara kami semua "
'Eh eh, nanti dulu' Aku tidak akan memberi pembayaran lima shrlling pada Ern." kata Pak Goon buru buru.
' Kalau begitu aku tidak perlu berbicara lebih banyak lagi," kata Fatty sambil berdiri
"Anda telah sungguh tidak adil terhadap Ern .Pak Goon ! dan kusangka Anda kini ingin menebus kesalahan itu.
Sungguh hasil kerjanya tadi benar benar memuaskan .Hasil penyelidikannya bersama Pip mungkin akan bisa mengarahkan kita pada Pak Smith "
"Apa? Smith, yang disebut sebut dalam surat' surat itu?" kata Pak Goon tercengang.
Fatty mengangguk.
"Ya, mungkin' Tentu saja kami belum tahu pasti. Anda sendiri pasti bisa menimbangnya, setelah mendengar laporan dari Ern. Tapi karena menurut hematku laporan itu bernilai lima Shilling, aku takkan mengizinkan Ern menceritakannya jika tidak dibayar dan sekarang, di depanku!"
Mata Ern yang memang sudah melotot semakin tersembul ke luar mendengar Fatty berbicara dengan suara yang begitu tenang dan mantap pada pamannya.
Padahal ia sendiri begitu ngeri pada Pak Goon'.
Ern memandang Fatty dengan perasaan kagum.
Bukan main punya teman seperti Fatty!
Mata Pak Goon juga terbelalak -tapi bukan karena kagum, melainkan marah bercampur sebal.
Dipelototinya Ern dan Fatty
Tapi sekali lagi ia sadar bahwa ia harus mengaku kalah.
Sialan anak itu _selalu saja akhirnya bisa mengunguli dirinya?
Pak Goon merogoh kantung celananya sambil menarik napas panjang. Mata Ern bersinar-sinar, mendengar bunyi uang logam bergemerincing
Pak Goon mengeluarkan dua keping mata uang setengah crown .Diletakkannya di atas meja, di samping Ern.
"lni-lima shilling," katanya
"Tapi awas jika nanti aku berpendapat bahwa kau tidak patut menerimanya, akan kuambil lagi!"
"Tolong simpankan, Fatty." kata Ern sambil buru-buru menyodorkan kedua keping mata uang ini pada Fatty
"Supaya aku tidak langsung menghabiskannya nanti'"
Fatty tertawa, lalu mengantungi uang itu .
Ia juga tidak gampang percaya pada Pak Goon.
"Nah sekarang boleh kauceritakan apa yang kita lakukan tadi pagi padanya, Ern," kata Fatty
"Ia sudah tahu bahwa kita tadi pergi mencari rumah rumah yang diselubungi tanaman Ivy .Kau mengatakan itu padanya tapi ia tidak mau percaya ' sekarang ia tahu bahwa ceritamu itu benar .Ia juga sudah tahu kenapa kita melakukannya .Kukatakan saja lebih dulu, Pak Goon, bahwa kami tadi menemukan sejumlah rumah yang cocok. Tapi tentu saja tidak satu pun bernama The Ivies karena kalau ada, pasti tertera di dalam buku penunjuk jalan! Walaupun begitu kami kemudian menarik kesimpulan bahwa satu satunya yang hanya pantas diselidiki lebih lanjut adalah rumah yang ditemukan oleh Ern dan Pip. Sekarang teruskan, Ern."
Ern menuturkan kisahnya dengan baik. Dilukiskannya bentuk Toko Bibit Haylings yang setengah toko dan setengah rumah tinggal dengan dinding
di rayapi tanaman ivy yang dipangkas rapi, Disebutkannya juga papan nama yang terpasang di luar dengan tulisan 'Smith dan Harris"
"Kami kemudian hendak mengusut apakah Smith itu orang yang disebut sebut di dalam surat surat itu." kata Ern mengakhiri laporannya
"Tapi aku berpendapat bahwa rasanya itu bukan tugas kami lagi. Pak Goon, melainkan tugas Anda," kata Fatty
"Jika orang itu ternyata memang Smith yang dimaksudkan, maka menurut surat surat itu ia memakai nama palsu! Anda mungkin bisa dengan mudah menyelidiki siapa namanya yang benar, yaitu dengan jalan menydidiki kehidupannya yang dulu "
"Hmm." Pak Goon nampaknya sangat tertarik
"Ya. memang itu memang bisa kulakukan. Dan keputusanmu mendatangi aku untuk itu tepat sekali, Frederick .Ini tugas polisi, seperti katamu tadi. Sekarang aku mengambil alih urusan ini. Kalian jangan ikut campur. Kurasa tak ada kesangsian lagi bahwa Smith dari 'Smith dan Harris' itu pasti orang yang memakai nama palsu .Mungkin ia penjahat, yang pernah dipenjarakan .Kalau begitu pasti Sidik jarinya tersimpan di kepolisian dan dengan segera namanya yang asli akan sudah bisa diketahui "
"Lalu bagaimana cara Anda memperoleh sidik jarinya?" tanya Fatty berminat.
"Ah aku tahu jalan untuk itu," kata Pak Goon .
Fatty merasa tidak enak melihat raut muka polisi desa itu.
Kelihatan licik sekali'
"Tapi sama sekali belum pasti bahwa orang yang bernama Smith itu ada sangkut pautnya dengan yang disebut dalam surat surat itu, Pak." kata Fatty
sambil berdiri
"Lebih baik berhati hati saja __ karena bisa saja orang itu bukan dia, Pak Goon "
"Aku tidak memerlukan petunjukmu." tukas Pak Goon jengkel.
"Aku sudah cukup lama menjadi pollsi jadi sudah tahu apa yang harus kulakukan "
Setelah itu Fatty pergi
Ern disuruh pamannya mengintai lagi dari jendela kamar tidurnya, karena mungkin saja ada orang datang mengantarkan suat lagi .Sementara itu Pak Goon meneruskan kesibukannya yang tadi, menulis laporan. Ia bermaksud akan memeriksa Smith dan Perusa haan Smith dan Harris' bila sudah selesai menulis lapOrannya .
Mentari Senja 7 Pendekar Hina Kelana 21 Prahara Rimba Buangan Alf Dan Ara 3

Cari Blog Ini