Ceritasilat Novel Online

Seruling Haus Darah 11

Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung Bagian 11


berteriak, maka anak buah Pek Bwee Kauw telah meluruk kepada orang-orangnya
Wong Tie Hian. Wong Tie Hian sendiri dan tamu-tamunya telah bersiap-siap sejakThio In In
berkata-kata pada See Ciang. Maka begitu melihat orang menyerang, mereka
sudah lantas menyambutnya.
476 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Pertempuran seru segera juga terjadi, jerit yang mengerikan sebentarsebentar terdengar diiringi oleh ambruknya tubuh dari jago-jago yang sedang
bertarung mempertaruhkan nyawanya itu.
Han Han sendiri saling berhadapan dengan Thio See Ciang.
Pertama-tama mereka berimbang, tetapi lama kelamaan, tampak juga bahwa
kepandaian Thio See Ciang berada di bawah Han Han satu tingkat. Malah yang
hebat, Kauwcu dari Pek Bwee Kauw itu berada di bawah angin.
Thio In In dan Siang Jie menempur jago-jago yang membela Wong Tie
Hian, mereka telengas sekali, tak mengenal kasihan. Lebih-lebih Siang-jie, dia
sedang mendongkol dan murka, sebab tadi dia kena dicekuk oleh Han Han, maka
dia bertempur tanpa mengenal kasihan.
Selama dalam pertempuran itu, Orang-orang Pek Bwee Kauw lainnya main
keroyok, sedangkan Thio Ia In bertempur dengan tenang. Ini terlihat dari matanya
yang sebentar-sebentar melirik kepada Siang-jie.
Sampai suatu kali, dia memanggil
"Siang koko!" Siang jie melirik sesaat,
"Ada apa, In-moy?" tegar anak muda itu,
Wajah si gadis jadi berubah merah.
"Maaf Siang-koko ! Beberapa hari yang lalu aku telah bertemu denganmu di
rumah penginapan, yaitu pada malam itu di mana kau mengejar aku!"
"Benar ! Aku memang sudah menduga bahwa orang yang memakai topeng
itu ada lah kau !" menyahuti Siang-jie, dan tangannya bergerak menghajar dada
salah seorang jago undangan Wong Tie Hian yang kala itu menyerang dirinya.
Setelah jago itu terpental, barulah Siang-jie meneruskan perkataannya "Dan, aku
sendiri heran, kau seperti hendak menghindarkan dirimu dariku, ln-moy!"
Wajah si nona she Thio jadi berubah merah lagi.
"Aku bukan hendak menghindarkan dirimu, Siang-koko!" menyahuti gadis
itu. "Tetapi aku takut nanti kau tambah jemu pada diriku!"
Siang-jie hanya keiawa tawar, kemudian repot melayani lawan-lawannya.
Begitu juga Thio In In, dia repot melayani tiga orang jago silat yang
mengepung dirinya. Sedangkan suara jeritan dari anak buah Pek Bwee Kauw yang
kena dibinasakan oleh jago-jago undangan Wong Tie Hian sangat mengerikan.
Sekali-sekali nona Thio sering melirik memandang kearah Siang-jie.
477 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Han bertempur malah sebaliknya. Dia lebih banyak menghindarkan diri
dari setiap serangan. Dan berulang kali dia selalu melirik kepada nona Thio itu.
Waktu dilihatnya Thio In In bercakap-cakap dengan Siang-jie, entah kenapa
di hatinya timbul rasa jelus. Dan disebabkan perasaan jelusnya itu, tangannya jadi
telengas. Maka, di saat dia bargerak dengan gesit, bergugurlah orang-orang Pek Bwee
Kauw. Entah kenapa anak muda ini jadi telengas sekali.
Biasanya, Han Han tidak pernah berlaku begitu bengis, dan dia sendiri
menyadari, bahwa semua itu tentu disebabkan oleh perasaan jelusnya melihat Thio
In In bercakap-cakap dengan Siang-jie, putera dari Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu.
Pertempuran itu berlangsung semakin hebat,
Banjir darah di gedung Wong Tie Hian.
Semuanya bertempur untuk saling membunuh lawan masing-masing, dan
mereka tidak mengenal perikemanusiaan lagi.
Lebih-lebih Thio See Ciang dan Siang-jie berikut pengikut-pengikutnya,
mereka bertempur dengan ganas sekali, membunuh tanpa mengenal ampun lagi,
Banyak jago-jago undangan dari Wong Tie Hian yang menemui ajalnya,
begitu jugs orang-orang Pek Bwee Kauw, banyak yang berguguran menemui
kebinasaannya. Han Han setelah membunuh kurang lebih belasan orang-orang Pek Bwee
Kauw, dia melompat kearah Thio See Ciang, dan mereka jadi berhadapan kembali.
Dengan masing-masing mengeluarkan kepandaian mereka, maka, mereka
bertempur kembali dengan hebat, Sehingga umpama angin tofan yang dapat
menerbangkan batu-batu kerikil serta pasir-pasir.
Wong Tie Hian yang menyaksikan hal tersebut, hampir tidak mempercayai
pandangan matanya sendiri. Dia tidak menduga bahwa Han Han mempunyai
kepandaian yang begitu tinggi dan ilmu tenaga dalamnya, Lwe-kang, ternyata telah
mencapai puncak kesempurnaan.
Pertempuran berlangsung terus, sampai akhirnya tertinggal beberapa orang
saja yang melakukan pertempuran terus.
Han Han sendiri telah mengerahkan seluruh kepandaiannya, dia memang
berdendam kepada Thio See Ciang, maka dia menyerang selalu dengan seranganserangan yang mematikan.
Thio See Ciang sendiri sebetulnya kewalahan menghadapi anak muda she
Han ini, lebih-lebih setelah dilihatnya banyak anak buahnya yang berguguran.
478 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dan hati Thio See Ciauw jadi semakin goncang waktu didengaraya Siangjie, puteranya itu, menjerit, karena pundak Siang-jie terserempet oleh golok lawan.
Cepat-cepat Thio See Ciang menyerang Han Han dengan serangan yang
berbahaya, disaat anak muda itu sedang mengelakkan, dia melompat ke arah
puteranya. Thio In In juga telah melompat kepada Siang-jie, yang kala itu sedang
berdiri sambil memegangi pundaknya dengan wajah yang pucat. Muka nona Thio
itu menunjukkan kekuatiran yang sangat.
"Kenapa, Siang-koko " " tegur nona In In sambil memegangi tangan anak
muda itu. Thio See Ciang juga segera memeriksa luka puteranya.
Siang-jie hanya menggelengkan kepalanya sambil menahan perasaan sakit.
Dengan sendirinya pertempuran jadi terhenti untuk sesaat lamanya.
Orang-orang Pek Bwee Kauw telah berkumpul di dekat Kauw-coenya itu,
sedangkan Han Han dan Wong Tie Hian berikut jago undangannya yang masih
hidup berdiri di kelompok lainnya. Mereka hanya mengawasi saja.
"Thio Siok-siok !" kata nona Thio dengan kuatir. "Lebih baik kita mundur
dulu sesaat .....-nanti baru kita memikirkan daya lainnya untuk menggempur orang
she Wong itu !" Thio See Ciang tampak ragu, tetapi sesaat kemudian dia mengangguk.
"Baiklah ! Ini demi keselamatan Siang-jie juga !" berkata Kauw-coe Pek
Bwee Kauw ini. Dengan dipayang oleh nona Thio In In, Siang-jie menuju kearah pintu,
diikuti oleh Thio See Ciang dan orang-orang Pek Bwee Kauw lainnya.
Han Han dan Wong Tie Hian tidak menghadangnya, mereka hanya
mengawasi saja. Hanya pada pancaran mata Han Han, tampak sinar jelus pada anak muda ini.
Dia sendiri tidak mengerti, mengapa hatinya jadi tergoncang hebat waktu
menyaksikan bagaimana mesranya nona Thio In In merangkul dan memayang
Siang-jie. Anak muda she Han ini jadi menggigit bibirnya tanpa disadarinya.
Wong Tie Hian sendiri telah mengibaskan tangannya memerintahkan kepada
orang-orangnya untuk mengangkat orang-orangnya yang terluka ke dalam gedung.
Rombongan Pek Bwee Kauw meninggalkan gedung Wong Tie Hian tanpa
gangguan. 479 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Diwakili akan keluar dari pintn gerbang, Thio In In menoleh sesaat, dan
pandangan matanya bentrok dengan mata Han Han. Gidis itu membuang muka
kearah lain dan lenyap di luar gedung.
Han Han sendiri di saat matanya saling bentrok dengan pandangan gadis itu,
dia merasakan hatinya menjadi dingin sekali ..... Tanpa dikehendakinya, tubuhnya
jadi agak menggigil, dingin .....
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
WONG TIE HIAN segera mengadakan perundingan dengan orang-orang
undangannya. Dia merencanakan untuk mengadakan penjagaan gedungnya dari
serangan-serangan orang Pck Bwee Kauw, yang mungkin dapat muncul dan
menyerang di dalam waktu yang tidak terduga.
Han Han sendiri ikut menjaga pada malam itu. Entah kenapa hatinya gelisah
dan dia tidak bisa tidur. Dia jadi memikirkan si-nona she Thio itu.
Siapakah sebetulnya nona Thio In In dan apa hubungannya dengan Thio See
Ciang dan orang-orang Pek Bwee Kauw itu "
Kalau memang nona Thio itu hanya mempunyai hubungan dengan orangorang Pek Bwee Kauw, tentu Han Han tidak akan segelisah seperti malam itu.
Hanya yang membikin dia jadi tidak bisa tidur dan berubah jadi seorang
anak muda yang pemurung, ialah sikap nona Thio lu In tadi waktu memayang
Siang-jie, tampaknya begitu mesra dan sinar mata In In yang benar-benar tidak
bisa dilupakan oleh Han Han. Sejak dia berkenalan dengan In In, belum pernah dia
melihat sinar mata seperti itu, seperti disaat nona Thio mengangkat tubuh Siangjie. Penuh kasih sayang.
Dengan sendirinya hati Han Han jadi jelus.
Walaupun Han Han berusaha melenyapkan perasaan jelusnya itu, tetapi dia
tidak berhasil. Dan dia juga tidak bisa mendustai dirinya, bahwa nona In In tentu
mencintai Siang-jie. Itu terlihat dari sinar mata nona Thio.
"Prakkk !" tahu-tahu tangan Han Han menghajar batu yang ada didekatnya,
batu itu sampai hancur berkeping-keping.
"Terkutuk ! Aku harus membunuh si Siang-jie itu !" gumamnya dengan
suara yang menyeramkan. "Dan ayahnya, Thio See Ciang harus membayar hutang
darah dan penasaran dari ayah ibuku !"
480 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Orang-orang yang sedang menjaga di taman itu jadi heran melihat kelakuan
Han Han. Lebih-lebih Wong Tie Hian.
Jago tua ini menghampiri anak muda she Han itu.
"Han Siauw-hiap, rupanya kau sangat letih sekali." Berkata jago tua she
Wong itu. "Pergilah kau istirahat dulu, biarlah kami yang menjaga dulu !"
Han Han menoleh dan waktu melihat Wong Tie Hian, wajah anak muda she
Han ini jadi berubah merah. Cepat-cepat dia menggelengkan kepalanya.
"Biarlah Wong Tay-hiap, biarlah aku ikut berjaga karena Boan-pwee tidak
bisa tidur." Wong Tie Hian mengawasi Han Han tajam-tajam, kemudian dia menghela
napas. "Apakah Siauw hiap sedang menghadapi kesulitan ?" tanya jago tua itu
kemudian. Han Han ragu sejenak, tetapi akhirnya setelah menarik napas, dia
menceritakan tentang peristiwa hancurnya rumah tangga keluarga Han oleh Thio
See Ciang, di mana kedua murid dari ayahnya telah menjadi gila.
"Oh ..... kalau begitu Siauw-hiap mempunyai dendam yang tak terkira
kepada orang she Thio itu !" kata Wong Tie Hian setelah anak muda she Han
tersebut selesai menuturkan riwayatnya. "Hmm ..... walaupun sudah tua, Loo-hu
bersedia untuk membantumu menghancurkan orang-orang Pek Bwee Kauw kurang
ajar itu !" Han Han cepat-cepat bangun dan menjura kepada Wong Tie Hian, dia
mengucapkan terima kasih.
Wong Tie Hian cepat-cepat membangunkan anak muda itu. Dia
memiringkan tubuhnya tidak mau terima pemberian hormat dari Han Han.
"Jangan begitu Siauw-hiap." kata jago tua she Wong ini, "ini memang sudah
menjadi kewajiban Loo hu dan orang-orang gagah lainnya untuk membasmi orangorang Pek Bwee Kauw laknat itu! Hmm ..... kita memang mempunyai persoalan
yang sama, dan kalau orang-orang Pek Bwee Kauw tidak dihancurkan cepat-cepat,
mereka tentu akan lebih mengganas dan menimbulkan kerusuhan di dalam rimba
persilatan lebih hebat lagi .....!"
Berulang kali Han Han mengucapkan terima kasih, dan malam itu mereka
menjaga gedung Wong Tie Hian tersebut dengan ketat, takut ada musuh
menyelusup. 481 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Selama berjaga itu, hati Han Han tetap tidak tenang. Dia selalu memikirkan
si nona Thio In In ......
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 34 MALAM SUNYl DAN SENYAP, bulan sabit mengambang dengan
cahayanya yang redup, angin seperti juga ingin membuai manusia-manusia yang
menjadi penghuni di permukaan bumi ini disertai oleh suara binatang malam.
Gedung Wong Tie Hian yang besar dan megah itu tampak sunyi. Semua
jago-jago yang menjaga gedung tersebut berwaspada terhadap kemungkinan
serangan lawan, dan mereka memasang mata" terus untuk berjaga-jaga sesuatu
yang tidak diinginkan. Suara sedikit saja telah menyebabkan mereka menyerbu
untuk melihatnya, walaupun itu hanya suara patahnya sebuah ranting kecil
disebabkan tiupan angin yang agak keras,
Han Han sejak Wong Tie Hian pergi meninggalkannya ke dalam, jadi
bertambah gelisah tak menentu. Akhirnya, menjelang kentong ketiga, dia diamdiam menuju keluar gedung dan berjalan menyusuri tepi kali.
Pikiran anak muda ini jadi menerawang dengan tidak menentu dan kesal luar
biasa. Di dalam. ingatannya, kembali terbayang keadaan ayahnya,, ibunya dan
keempat murid ayahnya yang semuanya itu telah mendiadi gila disebabkan oleh
Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu. Entah sekarang di mana mereka berada!"
Han Han berjanji di dalam hati, setelah nanti dia dapat membalaskan sakit
hatinya terhadap Thio See Ciang, dia akan mencari ayahnya itu, Han Swie Lim dan
ibunya beserta keempat murid ayahnya, untuk diajak menetap di sebuah pulau
yang sepi tak berpenghuni, melewati hari-hari dengan tenang.
Tetapi, bisakah dia membunuh Thio See Ciang " Sedangkan dipihak musuh
besarnya itu terdapat si nona Thio yang mempunyai hubungan erat tampaknya
dengan Kauw coe dari Pek Bwee Kauw itu !
Dan, nona Thio itu adalah seoraeg gadis yang dicintainya!
Maka, anak muda she Han tersebut jadi tambah pusing, dia masih
melangkah terus menyusuri kali itu.
482 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Ketika sampai di sebuah pohon yang besar, di mana penerangan itu sangat
suram karena hanya diterangi oleh cahaya bulan Sabit, Han Han menengadahkan
kepalanya memandang rembulan, dan anak muda ini jadi menghela napas.
T arikan napasnya itu benar-benar menyedihkan, terdengar tegas di antara
kesunyian malam. Tanpa disadarinya, Han Han jadi bersenandung dengan suara yang perlahan:
Rembulan dan jendela sabit,
Dengan pit dan cawan arak ditangannya,
Membuat syair 'Tiong-chiu',
Melupakan budi dan dendam,
Karena kita hanya untuk seratus tahun mendiami dunia ini,
Tangis, tawa dan kegembiraan lenyap,
Terganti dengan segala siksa neraka,
Rintih dan keluh menguasai segala
Dan, manusia hanya manusia,
Ditangan kanan menggenggam pit dan ditangan kiri mencekal cawan,
Kita hidup tidak lebih dari seratus tahun.
Han Han menarik napas lagi, dia memandang hampa, pandangannya jauh
memandang rembulan. Siliran angin yang dingin mempermainkan membelai-belai rambutnya.
Tetapi anak muda she Han itu masih tetap berdiri di tempatnya bagaikan patung.
Matanya tak bergeming dari rembulan sabit yang sedang mengambang itu.
Dan pikirannya juga jadi mengambang. Dan membayangkan betapa bahagianya
kalau seandainya dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya, dengan ayah
ibunya dan dengan keempat murid-murid ayahnya, karena keempat murid ayahnya
itu sangat menyayanginya.
Han Han juga membayangkan betapa girang hatinya itu kalau seandainya
malam itu si-nona In In berada di sampingnya. Tentunya malam yang sunyi itu
akan menjadi lebih indah lagi.
Namun, begitu Han Han teringat akan si nona Thio, hatinya jadi tercekat dan
dia menghela napas lagi. Hatinya jadi susah dan dia menghela napas berulang kali.
"Mana mungkin !" keluhnya dengan suara yang perlahan. "Mana mungkin
itu terjadi! Sedangkan tadi kusaksikan betapa mesranya dia memayang anaknya
483 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
orang she Thio itu ! Hai, sinar mata itu ! Tak pernah diberikan untukku ! Kutahu,
tentunya Cie-cie Thio sangat mencintai Siang jie! Aku tahu benar ! Sinar mata itu


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak bisa mendustai pandanganku !"
Dan, kembali Han Han menghela napas lagi.
"Kalau seandainya sinar mata itu untukku .....hai, betapa bahagianya aku ini"
pikir si-anak muda she Han itu lagi. "Tetapi .....ha, sudahlah ! Sakit hatiku saja
belum dapat diselesaikan, belum lagi persoalan yang dibebankan oleh guruku
untuk menemui Po Po Siat dan menghadapi orang yang berkepandaian tinggi luar
biasa itu ! Dan anak muda she Han itu menghela napas lagi dengan kesal, dia
masih tetap memandang bulan sabit yang mengambang di udara. "Belum lagi aku
menyelesaisan semua tugas-tugas yang dibebankan kepadaku ini, aku telah
bermain asmara! Ha, aku benar-benar manusia yang tidak berbudi !"
Tetapi, sedang si anak muda she Han itu tenggelam di dalam alam
khayalnya, tiba-tiba pendengarannya yang tajam itu dapat mendengar suara
langkah kaki yang perlahan, dan terinjak patahnya sebuah ranting.
Walaupun suara itu sangat perlahan sekali, tetapi tokh sebagai seorang jago
yang mempunyai kepandaian yang tinggi luar biasa, maka Han Han segera
mengetanui bahwa dirinya sedang diintai oleh seseorang.
Maka, gesit bagaikan seekor rajawali, tubuh Han Han telah mencelat kearah
belakangnya, kedekat sekelompok pepohonan liar yang banyak bertumbuhan di
sekitar tempat itu. Waktu tububnya melayang, dia juga mengayunkan tangannya ke depan, dia
mengerahkan tenaga Lweekangnya, maka dengan mengeluarkan suara yang
berkesiutan, angin dari serangan tenaga dalam Han Han itu telah menghajar ke
gerombolan pepohonan tersebut.
"Ihhh !" terdengar suara kaget, yang disusul kemudian dengan berkelebatnya
sesosok tubuh yang mau melarikan diri.
Han Han mana mau melepaskan orang itu begitu saja, maka di saat tubuhnya
meluncur turun, dan disaat kakinya dapat menginjak tanah lagi, dia telah
menjejakkan kakinya lagi, maka tubuhnya telah melambung lagi dan mencelat
dengan pesat ke arah orang itu,
Bayangan orang itu berkelebat dengan gesit, rupanya orang tersebut juga
mempunyai kepandaian yang tidak lemah.
484 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tetapi, dengan melakukan jejakan lima atau enam kali, Han Han telah
berhasil mengejar orang itu sampai di belakangnya, dan dengan mengeluarkan
seruan, Han Han mengulurkan tangannya menjambret punggung orang itu.
Orang yang tadi bersembunyi itu rupanya mengetahui bahwa dirinya sedang
diserang, maka dengan hati mencelos, karena dia merasakan angin serangan orang
telah menyentuh bajunya, orang itu membanting dirinya ke samping, lalu
bergulingan. Dengan berbuat begitu dia berbasil mengelakkan jambretan tangan
Han Han. Tetapi Han Han penasaran sekali, dia telah mengejar teus. Diulurkan
tangannya lagi, yang kiri dipakai untuk menyerang dengan cara menyilang untuk
menutup jalan lari orang, sedangkan tangan kanannya telah dipakai menyerang
kepergelangan targan orang itu.
Orang tersebut sedang bergulingan, dan dia jadi kaget sekali tahu-tahu
tangan orang telah menghadang jalan larinya, sedangkan tangan kanan Han Han
telah berada dekat sekali dengan pergelangannya.
Dia mau mengelakkan, tetapi sudah terlambat dan tidak keburu lagi.
Dan, dia merasakan lengannya kena dicekal oleh Han Han keras sekali.
Orang itu jadi mengeluarkan seruan kaget dan berusaha untuk berontak.
Tetapi Han Han telah mencekalnya erat-erat dan mengangkat tubuh orang
iiu. Namun, begitu dapat melihat wajah orang itu, Han Han jadi mengeluarkan
seruan kaget dan melepaskan cekalannya.
"Kau ....." Kau Cie-cie ?" tegur anak muda she Han ini dengan suara yang
ragu. Orang itu telah berdiri, dia menundukan kepalanya, tetapi tanpa menyahuti,
dia telah memutar tubuhnya untuk berlari lagi. Dia ternyata tidak lain dari si-nona
Thio, yaitu In In ! Melihat itu Han Han jadi kaget.
"Cie-cie, mau kemana kau 7" teriaknya sambil menjejakkan kakinya dan
mengejarnya. Tetapi Thio In In terus juga melarikan diri.
Di dalam beberapa kali jejakan kaki sa ja, Han Han telah berhasil mengejar
In In, dan menghadang di depan si-nona Thio.
485 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Si gadis tampak bingung waktu melihat dirinya di hadang oleh anak muda
ini, wajahnya pucat, lalu dengan tidak terduga, dia menjatuhkan dirinya dan
menangis menggerung-gerung.
Melihat itu Han Han jadi lebih kaget lagi, dan dia juga bingung sekali.
"Cie-cie ..... kenapa .....kenapa kau ?" tanya sianak muda she Han bingung.
Thio In In tidak menyahuti, dia tetap menangis.
Hal ini jadi membikin Han Han lebih bingung lagi.
"Cie-cie .....apakah ..... apakah aku pernah berbuat kesalahan padamu ?"
tanyanya lagi.. Tetap saja In In tidak men yahuti, malah nangisnya jadi semakin keras dan
tubuhnya tampak menggigil. Hal ini membikin Han Han lebih gugup lagi.
"Cie-cie! Cie-cie !" panggil anak muda itu berulang kali.
Achirnya Thio In In mengangkat kepalanya, air matanya meleleri pipinya,
dan tampaknya mata si-nona Thio itu indah sekali di bawah cahaya bulan sabit, di
mana mata itu bening berkilat karena digenangi air matanya.
"Cie-cie ..... !" panggil Han Han lagi, gelisah sekali anak muda itu. "Apakah
kau, ....._menemui kesulitan " "
Si gadis menggelengkan kepalanya, dia terus menangis lagi malah lebih
sedih. Han Han jadi tambah bingung dan gugup, akhirnya saking bingungnya, dia
membiarkan si gadis menangis terus.
Sampai suatu kali, Thio In In mengangkat kepalanya, tangisnya agak
mereda, "Lao-tee .....!" panggil si gadis dengan suara yang gemetar. Han Hau cepatcepat menghampiri. "Ada apa Cie-cie"' tanyanya.
"Maukah kau ikut aku untuk sesaat waktu ?" tanya In In dengan suara yang
perlahan. "Aku ingin mengatakan sesuatu."
"Oh, baik! Baik Cie-cie !" menyahuti Han Han cepat. "Rupanya Cie-cie
sedang menghadapi sesuatu persoalan yang sulit sekali !"
In In tidak menyahuti dia hanya mengangguk dan berdiri dari duduknya. Dia
kemudian berlari-lari ke arah utara dengan diikuti Han Han.
Di dalam waktu sebentar saja. mereka telah berada di luar perkampungan.
Han Han sendiri bingung ketika si-gadis she Thio itu masih belum
menghentikan larinya. Mengapa ingin mengatakan sesuatu si-gadis harus mangajak
ketempat yang begitu jauh dan sepi " Bukan di tempat tadi-pun si nona Thio dapat
486 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
menceritakan apa yang ingin diceritakannya " Apakah si gadis she Thio ini sedang
memancingnya, dan nanti dia akan disergap oleh Thio See Ciang dan orangorangnya.
Tetapi, Han Han sendiri tidak mau menanyakannya kepada In In, dia masih
mengikuti terus. Ketika sampai di dekat sebuah gundukan tanah, Thio In In baru
menghentikan larinya. Napas si-gadis agak memburu, sedangkan bekas-bekas air
mata di pipinya masih tampak.
Han Han memperhatikan keadaan sekitar tempat itu. Dan hati anak muda ini
jadi tercekat berbareng heran. Itulah daerah pekuburan.
"Cie-cie .....ini ..... ini ....." kata si-anak muda she Han dengan ragu.
"Ya, aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu, Lao-tee, aku tidak mau
ceritaku itu didengar oleh orang ketiga !" menyahuti si gadis memotong perkataan
Han Han. Han Han mengangguk, dia menghampiri lebih dekat kepada si nona In In.
"Apa yang ingin Cie-cie ceritakan ?" tanyanya ingin tahu, dia juga
mengawasi si nona dengan tatapan mata yang tajam sekali.
Thio In In tidak kuasa membalas tatapan anak muda she Han yang tajam itu,
dia menundukkan kepalanya, tetapi selang sesaat, setelah dia menghela napas,
barulah dia berkata sambil mangangkat kepalanya perlahan-lahan : "Lao-tee,
tentunya kau akan membenciku." kata si gadis. "Aku tahu. Kau pasti akan
membenciku !" "Mengapa .....mengapa Cie-cie berkata begitu " " kata Han Han cepat, dia
memotong perkataan si gadis. "Bagaimana aku bisa membencimu, sedangkan kau
adalah Cie-cieku " "
In In tersenyum sedih, tampak di wajahnya kepedihan hatinya.
"Jangan kau dustakan dirimu dan diriku, Han Lao-tee !" kata si gadis lagi.
"Aku tahu, kau tentu telah membenciku, karena kau telah mengetahui bahwa aku
di pihak Thio See Ciang, Kauw-coe Pek Bwee Kauw itu."
Mendengar perkataan si gadis. Han Han jadi menundukkan kepalanya. Dia
jadi serba salah. Memang harus diakuinya, sejak dia menyaksikan bagaimanan mesranya sigadis memayang Siang-jie, di hatinya telah timbul perasaan jelus dan tidak senang.
Tetapi dia tidak sampai membenci diri In In.
Di dengarnya In In menarik napas lagi.
487 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Dan Lao-tee, kau tentu tidak menduga sedikitpun bahwa aku sebetulnya
adalah orang terdekat dengan Thio See Ciang !" kata si gadis lagi. "Aku adalah
keponakannya, karena ayahku adalah adik dari Thio Kauw coe, tegasnya Thio
Kauw-coe adalah Siok-siok, pamanku!"
Han Han tidak mengatakan sepatah katapun, dia hanya menatap tajam
kepada si-gadis. Sedangkan In ln telah berkata lagi sambil menundukkan kepalanya : "Dan
..... dan Siang-jie adalah ..... adalah tunanganku ! Sejak kami berusia tiga tahun,
kami telah dipertunangkan !"
"Siang-jie tunanganmu ?" tanya Han Han dengan suara yang agak tergetar.
Si gadis mengangguk. "Ya .....dia ..... dia malah terlalu angkuh, mau membatalkan tali jodoh yang
telah ditetapkan oleh orang tua kami masing-masing. Dia seakan juga mau
menjauhi diriku !" dan si gadis menangis sedih lagi.
Hati Han Han seakan juga teriris-iris.
Memang dia mengetahui In In sangat mencintai Siaag-jie, itu terlihat dari
sinar matanya waktu memayang tubuh Siang-jie yang terluka.
"Maka dari itu .....aku ingin kau mengetahui, bahwa .....bahwa .....aku telah
ada yang punya ....." kata nona In In lagi.
Han Han tetap tidak mengatakan sepatah katapun, dia hanya menatap In In
dalam-dalam. Pada sinar mata anak muda ini tampak cahaya jelus, dia juga
memandang dengan mata yang sukar dikatakan apa artinya, karena hanya bibirnya
yang bergerak-gerak ingin mengatakan sesuatu, tetapi selalu gagal. .
In In sendiri tetap menundukkan kepalanya, hanya sekali-sekali dia melirik
kepada anak muda ini. Akhirnya, terdengar Han Han menarik napas.
"Cie-cie, kudoakan semoga kau menemui kebahagiaanmu bersama anak
keparat itu .....!" parau suara Han Han. "Dan aku .....aku ikut gembira !" dan setelah
berkata begitu, Han Han memutar tubuhnya, kemudian dia berlari dengan pesat
sekali. In In yang melihat kelakuan Han Han jadi kaget, dia mau memanggilnya,
tetapi bayangan Han Han telah lenyap ditelan kegelapan sang malam ......
Sang gadis jadi menghela napas sedih .....dia juga memutar tubuhnya
perlahan-lahan kemudian melangkah gontai akan menuju ketempat Thio See Ciang
berkumpul. 488 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Selama dalam perjalanan pulang itu, hati si gadis gelisah sekali, dia juga
merasa kasihan tadi waktu melihat wajah Han Han yang pucat dengan bibir
tergetar, padahal dia ingin mengutarakan hal-hal lainnya, tetapi dia tidak sampai
hati. Dan memang sebetulnya, In In sangat mencintai Siang-jie, putera Thio See
Ciang itu, lagi pula mereka telah diikat oleh tali jodoh oleh orang tua mereka
masing-masing. Tetapi waktu mereka menginjak usia empat belas tahun, mulai
tampak Siang-jie selalu Maaf, halaman 37 dan 38 hilang.
Waktu angin bertiup agak keras, tampak Soe Niang menoleh.
"Koko, apakah kau benar-benar mencintaiku?" tanya gadis itu sambil
mengawasi tajam kepada Hie Lay.
Hie Lay mengangguk-angguk sambil tersenyum, tangannya membelai
rambut Soe Niang yang sudah kusut tidak menentu itu.
"Moy-moy, apakah kau menyangsikan cintaku ini ?" tanya si-anak muda
tetap tersenyum, Soe Niang menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak percaya, Koko !" dia malah menyahuti begitu. "Kau mana mau
menjadi suamiku, seorang gadis yang melarat ini?"
Hie Lay tertawa agak keras.
"Kau ini ada-ada saja, Moy moy!" berkata dia. "Aku tetap akan mencintaimu
! Biarpun langit runtuh dan bumi amblas, aku tetap akan mencintaimu ! Lihatlah
hidungmu yang manis, rambutmu yaug panjang sampai kepunggung ini begitu
hitam seperti juga malam tak berbintang, lihatlah matamu seperti juga bintangbintang yang gemerlapan,bintang-bintang yang diciptakan oleh Thian .....kau
adalah seorang bidadari yang maha cantik !"
Soe Niang ketawa senang, tetapi akhirnya dia menekuk muka cemberut lagi,
kata?ya : "Tetapi kulihat kau telah mempunyai tunangan, Koko !"
"Siapa"'' tanya Hie Lay, dia mengawasi gadis ini dalam-dalam.
Soe Niang ketawa. "Apakah kau betul-betul mencintaiku " " tanya Soe Niang lagi dengan sikap
agak kemalu-maluan, Hie Lay mengangguk. 489 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah harus kubuktikan dulu?" tanyanya.
Soe Niang mengangkat kepalanya, dia menatap Hie Lay sesaat, matanya
bersinar tajam, dan akhirnya dia mengangguk.
"Ya ..... aku ingin kau menunjukkan cintamu !" menyahuti dia akhirnya.
Hie Lay tersenyum, dia mengulurkan tangannya, merangkul gadis itu, lalu
ditundukkan kepalanya menindihkan bibir Soe Niang dengan bibirnya, lidahnya
bermain, dia mencium si gadis lama sekali.
Tadinya Soe Niang hanya berdiam saja seperti patung, tetapi waktu dia
merasakan lidah Hie Lay seperti juga seekor ular yang berbelit-belit lembut di
dalam mulutnya. menggeleser di sekitar bibirnya, tubuhnya jadi menggigil,
tangannya merangkul punggung anak muda itu, semakin lama semakin erat,
semakin lama semakin erat, dan dia juga mengeluarkan suara keluhan yang agak
lirih, tubuhnya juga tergetar.
Lama .....lama sekali, baru Hie Lay mengangkat mulutnya.
"Apakah itu tidak cukup menyatakaa cintaku ?" tanya anak muda ini setelah
mencium perlahan pipi si gadis lagi.
Soe Niang menundukkan kepalanya, pipinya berubah merah. Kalau dilihat
caranya yang seperti seorang Sio-cia menghadapi seorang Kong-coe, agak kemalumaluan, tentu orang tidak akan menduga sedikitpun bahwa Soe Niang adalah
seorang gadis yang miring otaknya.
"Bagaimana?" tanya Hie Lay lagi dengan suara yang perlahan. Apakah kau
mau mempercayai cintaku?" dan anak muda ini menggenggam pundak si-gadis
erat-erat. Soe Niang mengangguk sambil tersenyum^
"Hieee, lihat!" kata si gadis sesaat kemudian sambil meaunjuk kebawah.
Wajahnya merah padam, dia juga melengos.
Hie Lay jadi heran, dia juga memandang kebawah, tetapi dia tidak melihat
sesuatu. "Ada apa Moy-moy"'' tanya Hie Lay kemudian.
"Kau lelaki cabul!" berkata Soe Niang sambil tertawa dengan pipi yang
berubah merah. "Kenapa?" tanya Hie Lay.
"Lihatlah sendiri!" kata Soe Niang sambil melirik kebawah lagi.
Hie Lay mengikuti pandangan si gadis dan sekarang dia baru mengetahui
bahwa ikatan terlepas ternyata dan disebabkan jiwa ke laki-lakiannya terbangun
490 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
waktu dia mencium Soe Niang, celananya itu agak tersingkap dan apa yang tidak
boleh terlihat oleh Soe Niang, jadi terbuka dan tampak jelas sekali menyebabkan
gadis itu malu sekali. Tapi Hie Lay bukannnya mengikat tali celananya itu, dia malah tertawa dan


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merangkul tubuh si gadis erat-erat.
"Moy moy, maukah kau menerima perasaan cintaku?" tanya anak muda ini
lagi sambil menciumi leher si gadis, dan tangannya jadi nakal sekali, berusaha
meremas dada si gadis. Soe Niang menarik tangan Hie Lay yang mau memeras dadanya itu, yang
hanya tertutup oleh selapis baju yang sudah robek di sana sini, sikapnya seperti
juga seorang puteri, yang ingin menyembunyikan perasaan malunya.
"Jangan kurang ajar, Koko!" berkata gadis ini kemudian. "Aku tahu kau
mencintaiku, tetapi kau jangan kurang ajar begitu!"
Hie Lay seperti disiram air dingin, dia menarik pulang tangannya.
Dan anak muda ini jadi duduk termenung mengawasi ketempat yang jauh
sekali. Sekitar kelenteng itu sunyi sekali, hanya terdengar suara dengkur dari Han
Swie Lim Han Hoejin, Hie Beng dan Tang Siu Cauw.
Melihat kelakuan Hie Lay, entah kenapa gadis Soe Niang jadi lemah
hatinya. Dia merangkul Hie Lay sambil tertawa-tawa, gilanya datang lagi.
"Koko .....oh, koko!" katanya sambil memeluk Hie Lay kuat-kuat, dia juga
menarik tangan Hie Lay, yang dibawanya kedadanya, katanya : "Peganglah Koko
..... nyatakanlah cintamu padaku."
Hie Lay jadi senang, dia meremas dada si gadis. Dia merasakan dada gadis
ini masih kencang dan keras, tetapi kelunakanpun terdapat di situ. Dia
menyingkirkan baju yang robek dibagian dada, sehingga dia bisa melihat dada Soe
Niang yang kekuning-kuningan.
Mata Hie Lay jadi bersinar tajam berkilat, dia menatap dada Soe Niang
seperti juga menatap benda mustika yang berharga sekali.
"Kau cantik Sekali, Moy-moy !" berkata anak muda ini. Seperti bidadari !"
dan dia menandakan kepalanya mencium dada gadis itu.
Soe Niang merasakan bibir anak muda itu agak basah oleh ludahnya,
menempel pada kulit dadanya, dia jadi gemetar, dan entah kenapa, dirinya seperti
juga dialiri oleh semacam arus yang luar biasa sekali,
491 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Gadis ini berusaha untuk mengarahkan tenaga Lwee-kangaya, tetapi
perasaan yang bergolak di hatinya itu tidak bisa dilenyapkannya dan malah tambah
bergolak. Hie Lay sendiri telah menarik lagi baju Soe Niang, sampai sebatas pinggang,
sehingga dia leluasa melihat kedua buah dada gadis itu, yang begitu segar, begitu
keras agak membesar, keras disebabkan jalan darah si gadis juga sedang beredar
cepat sekali disebabkan oleh bergolak darahnya.
Hie Lay menundukan kepalanya lagi, mencium dekat perut gadis itu.
"Lihatlah, perutmu begini indah, biarlah aku binasa di atas perutmu ini !"
kata Hie Lay dengan suara yang gemetar.
Soe Niang malah tertawa, tertawa geli, dia menganggap perkataan anak
muda itu lucu sekali. Tidak tampak lagi rasa jengahnya. Malah kepala anak muda
itu dipegangnya, lalu ditekannya kepala Hie Lay kepada perutnya, sehingga
kembali bibir Hie Lay menyentuh kulit perut si-gadis dan Soe Niang mendorongdorong kepala si anak muda, sehingga kepala Hie Lay jadi berpindah-pindah
tempat dan suatu perasaan yang sukar diartikan oleh Soe Niang, telah menguasai
dirinya. Entah kenapa, dia menyenangi perasaan itu, sehingga tanpa disadarinya,
dia jadi tertawa kegelian disamping perasaan yang nikmat sekali.
Hie Lay melepaskan tangan Soe Niang yang mencekal kepalanya.
Dia mengawasi si-gadis yang telah rebah terlentang itu.
"Moy-moy ..... maukah kau menesrima pernyataan cintaku " " tanya anak
muda ini. Soe Niang membuka matanya, yang sejak tadi dipejamkan, waktu melihat
wajah Hie Lay, dia jadi tertawa geli sekali.
"Pernyataan cintamu " Hu ! Untk apa cin-ta " Untuk apa itu ! Hayo peluk
aku ! Hei, ayo peluk aku!" dan dia malah menarik tangan Hie Lay, sehingga lelaki
ini jatuh terjerambah dan menindihkan tubuh Soe Niang, yang bagian atasnya telah
tak berpenutup bajunya. Biar bagaimana, biarpun gila, tetapi Hie Lay tetap lelaki. Berhimpitan
dengan seorang wanita seperti Soe Niang, walaupun dia tidak mengetahui apa
artinya itu, tetapi jiwa kelaki-lakiannya jadi bangun dan dia jadi buas seperti juga
seekor naga yang ingin merangkul tubuh Soe Niang sampai patah.
"Kau masih memakai baju kebesaranmu ini untuk apa?" tanya Soe Niang
dengan suara yang disendat oleh napasnya yang agak memburu. "Buka saja!
Dibuka! Dibuka!" dan dia tertawa geli sambil menarik-narik baju Hie Lay
492 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hie Lay juga hanya. menurut saja, dia benar-benar jadi linglung. Dibuka
seluruh bajunya, sedangkan Soe Niang masih belum membuka baju bagian
bawahnya. Melihat itu, Hie Lay menghampiri, dia juga menarik baju si gadis, sehingga
sekarang kedua-duanya jadi tak berpakaian sama sekali, mungil benar, seperti
sepasang bayi yang baru dilahirkan, hanya bedanya rambut kedua 'bayi' ini tumbuh
lebat, Hie Lay lantas menubruk tubuh si gadis lggi, memeluknya keras.
Soe Niang juga tidak menoleh, dia malah menyambut tubuh anak muda itu,
"Kau cantik Moy-moy !" kata Hie Lay,
"Kau juga gagah, Koko!" kata Soe Niang.
"Boleh tidak ?" tanya Hie Lay lagi.
"Apanya yang boleh atau tidak ?" tanya Soe Niang dengan napas memburu,
Hie Lay tertawa agak kemalu-maluan, dan kemudian dia tertawa geli, dia
mengulurkan tangannya memegang tubuh Soe Niang di bagian bawah, dia tertawa
lagi, "Boleh tidak"!" tanyanya lagi.
"Jangan begitu, akh !" kata Soe Niang sambil melepaskan pelukannya, dan
dia menutupi aibnya dengan sikap yang kemalu-maluan.
"Aku benar-benar mencintaimu Moy-moy !" kata anak muda itu lagi. Dia
merengek sambil menarik-narik tangan Soe Niang, dia bermaksud menindih tubuh
gadis itu lagi. "Ha, kau seperti orang gila, Koko !" kata si-gadis sambil tertawa.
Mendengar dirinya dikatakan seperti orang gila, Hie Lay tiba-tiba berhenti
menarik tangan si gadis, matanya mencilak memain tak henti-hentinya.
"Gila " Aku gila ?" tanya sambil memandang kosong kepada si-gadis. Tetapi
kemudian dia tertawa keras sekali. "Ya, ya, aku memang gila !"
Dan dia menarik tangan Soe Niang agak keras, kemudian saling berpelukan
dengan erat sekali, berpelukan dengan mesra.
Angin bertiup agak keras, tubuh si-gadis agak menggigil entah disebabkan
apa. "Dingin ....." kata Soe Niang.
"Aku peluk biar kau hangat!" kata Hie Lay tambah mempereratkan
pelukannya, tangannya juga jadi repot, tetapi di saat dia menggoyangkan
pinggulnya, Soe Niang meronta sambil menjerit tertahan.
493 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hie Lay melepaskan pelukannya, dia mengawasi si gadis dengan bingung.
"Kenapa?" tanya si-anak muda ini.
"Kau mempersakiti diriku !" menyahuti si-gadis dengan muka cemberut.
"Loh .....kenapa aku mempersakiti dirimu ?" tanya Hie Lay bingung, dia
sudah lantas memeluk lagi.
Mereka lalu saling bergulingan dengan tubuh berhimpitan, sehingga tubuh
mereka yang tidak berpenutup itu, dipenuhi oleh debu lantai kelenteng.
Kemudian malah Soe Niang menarik kepala Hie Lay, menekannya kebawah,
sehingga kepala anak muda itu tertunduk dan bibir mereka jadi bertemu, mereka
jadi berciuman dengan waktu yang cukup lama.
Tetapi, waktu Hie Lay seperti lupa daratan itu, dengan lidah yang terjalur
kedalam mulut Soe Niang, gadis itu dengan tak terduga mengatupkan giginya,
menggigit agak keras, sehingga Hie Lay jadi terjengkit dan melompat duduk
sambil menjerit; "Aduhhh ! "' agak keras.
Soe Niang malah tertawa tawa.
"Kenapa kau ?" tanya gadis itu girang.
Hie Lay menjulurkaa lidahnya, mengusap-usap dengan jari telunjuknya.
"Kau gila Kau gila ! Kau menggigit lidahku ! .'" kata anak muda ini.
Soe Niang tiba-tiba jadi berubah parasnya, bengis dan menyeramkan. Dia
juga berdiri sambil membentak.
"Apa " Kau mengatakan aku gila ". Hu, kubunuh kau !" dan dia telah
mengayunkan tangannya. Tetapi Hie Lay telah menangkap dan mencekal tangan gadis itu, dia
merebahkan tubuh si gadis kelantai lagi, dia memndihkannya,
"Kau adalah bidadari yang tercantik !" berkata Hie Lay dengan napas agak
memburu, dan tiba-tiba dia menundukkan kepalanya, menggigit-gigit dan
melumat-lumat ujung dada si-gadis, sehingga perasaan geli ...
Maaf, halaman 49 s/d 52 hilang.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
494 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Bab 35 BIAR BAGAIMANA Han Swie Lim pernah menjadi guru mereka, dan
perasaan menghormat ada pada diri jago tua she Han itu.
Maka, begitu melihat Han Swie Lim walaupun mereka gila, tokh Soe Niang
daa Hie Lay jadi terkejut.
Sedangkan Han Swie Lim sendiri setelah mengawasi sesaat lamanya, lalu
dengan tidak terduga dia tertawa dan menandak-nandak seorang diri.
Dia terbangun dari tidurnya, karena dia mendengar suara rintihan Soe Niang.
Cepat-cepat dia menuju kebelakang kelenteng, dan menyaksikan tubuh Hie Lay
sedang menindih tubuh Soe Niang dalam keadaan polos tak berpakaian,, sehingga
membikin darah jago tua ini jadi mendesir, dan nafsunya jadi timbul. Maka dari
itu, tadi dia berdiri dengan muka yang merah padam dan napas memburu, mata
mencilak bermain tak hentinya.
Soe Niang sendiri telah melompat berdiri disusul olah Hie Lay, dengan
wajah yang merah malu, mereka cepat-cepat mengenakan pakaian mereka.
Namun, di saat mendengar suara tertawa Han Swie Lim, mereka jadi
melengak. Atau, dengan tidak terduga, Soe Niang dan Hie Lay jadi ikut tertawa.
Pada saat itu Soe Niang belum menutupi seluruh tubuhnya dengan
pakaiannya yang sudah robek di sana-sini itu, dia hanya baru menutupi tubuh di
bagian bawah, sedangkan kedua buah dadanya masih terbuka,, tergantung-hantung
dengan indahnya. Han Swie Lim menghampari, dan dia mengulurkan tangannya meremaskan
buah dada si gadis, membuat gadis itu jadi menggeliat dengan ketawa yang
panjaog. "Oh, mengapa Thian harus dilupakan?"' tanya si gadis dengan suara yang
nyaring. "Mengapa" Mengapa aku tadi melupakan Thian?"
Yang dimaksudkan dengan perkataan Thian Tuhan, adalah Han Swie Lim.
Sedangkan Han Swie Lim telah ketawa haha-hehe, lalu dia menarik pulang
tangannya yang tadi dipakai meremas dada Soe Niang yang empuk itu, dia lalu
berlari-lari mengelilingi gadis itu, diikuti oleh Hie-Lay,
495 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Soe Niang juga menari-nari dengan penuh kegairahan, dia membiarkan
kedua buah dadanya itu terbuka tidak berpenutup, dia menggeliat-geliat menari
dengan menimbulkan kegairahan yang luar biasa.
Dan, kalau mau dipersamakan, maka tariannya itu mungkin lebih hebat dari
tarian perut dari Mesir. Tubuh si gadis yang indah luar biasa itu, menggeliat-geliat
lemas dengan segala keindahan, walau tubuhnya telah banyak dipenuhi oleh debudebu dari hari-hari yang dilewatinya tanpa mandi.
Hie Lay sendiri telah ikut berlari-lari mengelilingi si gadis, hanya kadangkadang mulutnya mengoceh berteriak-teriak : "Lemas aduh lemas! Kakiku lemas !
Aduh ..... tak ada tenaga!" tetapi anak muda ini masih terus juga berlari-lari dengan
cepat mengikuti di belakang Han Swie Lim mengelilingi Soe Niang, yang sedang
menari-nari dengan penuh kegairahan. Perasaan sakit disebabkan keperawanan
gadis ini tadi direbut oleh Hie Lay, seperti juga sudah tak dirasakannya lagi. Dasar
orang gila ! Tetapi sedang mereka bergerak dengan tarian mereka yang aneh-aneh itu,
tiba-tiba Han Hoe-jin muncul, dia berdiri sesaat, tetapi waktu melihat dada Soe
Niang, mata Han Hoe jien jadi mencilak, dia menghampiri Han Swie Lim, dengan
tidak terduga dia menarik rambut suaminya yang gila ini.
"Kau mau main gila dengan anak perawan, heh ?" bentak Han Hoe-jin
dengan gusar. Han Swie Lim melengak, tetapi kemudian dia tertawa gelak-gelak.
"Oho, Thian diduga mau main gila dengan anak perawan !" teriaknya
dengan suara yang berisik sekali. "Ohoi ! Ohoi !" dia menari-nari lagi dengan
berlari-lari. Han Hoe-jin juga tertawa-tawa, tetapi kemudian waktu dia melihat dada Soe
Niang yang tidak berpenutup itu, yang terjuntai di dadanya dengan indahnya,
timbul perasaan cemburunya.
Dia mengejar Han Swie Lim, dengan cepat dia menarik tangan suaminya
masuk ke dalam kuil itu lagi.
Sedangkan Soe Niang dan Hie Lay masih menari-nari dengan lagak gila
mereka. Sampai akhirnya, mereka robohi terkulai saking lemasnya tak bertenaga.
Dan, Han Swie Lim sendiri diseret oleh Han Hoe-jin ke dalam ruangan.
Jago tua she Han itu hanya mengikuti saja, dia berdiam diri saja.
Sesampainya di dalam ruang kelenteng itu, tampak Hie Beng masih tertidur
nyenyak. 496 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Hye-jin sudah lantas mengayunkan tangannya menggampar muka Han
Swie Lim. "Kau lelaki cabul !" bentaknya dengan suara yang keras, mukanya cemberut,
tetapi hanya sesaat, karena dia sudah tertawa-tawa lagi. "Memang ! Memang ! Kau
adalah lelaki cabul !"
Dan Han Hoe-jin menari-nari mengelilingi Han Swie Lim, yang
menyebabkan Han Swie Lim hanya berdiri melengak mematung, sejak
ditempeleng oleh istrinya, dia hanya berdiri terpaku saja.
Han Hoe-jin sendiri, telah menarik tangan jago tua she Han itu.
"Hayo menari untuk penghormatan putera kita !" seru wanita yang miring
otaknya itu "Hayo menari ..... menari untuk penghormatan !"
Han Swie Lim bagaikan manusia linglung, hanya mengikuti istrinya itu
menari-nari lalu keduanya tettawa-tawa.
Sampai suatu kali, Han Hoe-jin memeluk Han Swie Lim wajahnya berubah
jadi serius. "Siapa kau .....! "' tanya Han Hoe jin sambil mengawasi tajam pada Han
Swie Lim. "Apakah kau ini bukan suamiku ?"
Han Swie Lim ketawa haha-hehe, kemudian dia mau menari-nari lagi, tetapi
Haa Hoe-jin telah menarik tangannya lagi.
"Tunggu dulu ! " kata nyonya Han itu "Jawab dulu pertanyaanku ! Kau
suamiku atau bukan " "
"Bukan! Bukan !"seru lelaki tua ini. "Aku adalah aku ! Aku adalah Thian !"
Dan, Han Swie Lim ketawa-tawa lagi.
Han Hoe-jin juga ikut tertawa,
"Benar ! Benar ! Kau memang Thian ! Kau adalah penguasa alam semesta
ini ! Dan aku juga ini milikmu !" kata nyonya gila itu.
"Benar ! Benar !" menyahuti Han Swie Lim.
"Benar!" nyonya Han juga ikut berkata.
Dan mereka tertawa-tawa, sedangkan Han Hoe-jin telah memeluk Han Swie
Lim, sampai disaat dia menundukkan kepalanya, dia seperti ingat sesuatu.
"Hei, kau belum memeriksa tubuh bidadarimu ini ! " berkata nyonya gila itu.
"Benar! Benar! Aku belum memeriksa tubuh indah dari bidadariku !"
membenarkan Han Swie Lim.
Dan jago tua she Han itu jadi repot membukakan pakaian Han Hoe-jin,
pakaian yang memang sudah robek dan pecah disana-sini.
497 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Hoe-jin sendiri tertawa-tawa waktu pakaiannya dibuka oleh suaminya
itu, dia membiarkan tubuhnya ditelanjangi oleh jago tua she Han itu.
Han Swie Lim sendiri jadi berubah.
Kian lama napasnya kian memburu, matanya juga mencilak-cilak memain
tak hentinya. "Tubuh yang indah ! Tubuh yang indah !" dia mengoceh tidak keruan, "Oh,
tubuh yang indah !" dan dia mendorong tubuh Han Hoe-jin, merebahkan isterinya,
kemudian menindihkannya ..... !
Hie Beng sendiri jadi terbangun mendengar suara ribut-ribut itu, dia
menggeliat.

Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Han Hoe-jin yang mendengar suara menggeliat dari Hie Beng, seperti
terperanjat, tetapi akhirnya dia tertawa-tawa sambil mendorong tubuh Han Swie
Lim yang sedang menindihi tubuhnya,
"Malu ..... ada orang !" berkata nyonya gila ini.
Han Swie Lim menoleh kepada Hie Beng dia melihat mata muridnya yang
telah menjadi gila itu juga sedang melotot menatap tubuh mereka yang tidak ada
penutupnya i ia. Han Swie Lim jadi mendongkol, tetapi dia tertawa-tawa sambil
bangkit, diambil sepatunya, tahu-tahu dia melemparkan sepatu itu ke arah muka
Hie Beng. Anak muda itu, Hie Beng, seperti juga sedang kesima, dia rupanya terkejut
dan darahnya bergolak ketika dia bangun dari tidurnya, tahu-tahu di hadapannya
ada pemandangan yang romantis itu, maka dia jadi melotot begitu. Tetapi, dia jadi
terkejut juga tahu-tahu sepatu yang dilemparkan olek Han Swie Lim telah berada
didepan mukanya. Dia mau mengelakkan tetapi sudah terlambat.
"Bukkk !" mukanya terhajar sepatu itu.
Tetapi Hie Beng tidak marah, dia hanya membalikkan tubuhnya memandang
ke arah tembok, membelakangi Han Swie Lim dan Han Hoe-jin.
Han Swie Lim sendiri telah mengoceh dengan suara tidak menentu, lalu
dengan tertawa-tawa, dia menubruk Han Hoe-jin yang kala itu sedang terlentang
seperti sedang menantikan dirinya.
Mereka saling berpelukan dengan erat, dan ketawa tidak henti-hentinya
dengan tubuh bergoncang seperti juga mengikuti irama lagu 'Perang ..... !
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
498 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
WAKTU keenam orang gila itu terbangun dari tidurnya, mereka melihat
sekeliling mereka telah diterangi oleh cahaya matahari.
Han Swie Lim melompat-lompat sambil berseru-seru dengan suara yang
nyaring, kemudian tertawa-tawa dengan suara yang berisik sekali.
Han Hoe-jien dan yang lain-lainnya juga jadi ikuti !
Suara mereka berisik sekali, dan bising luar biasa, lebih-lebih setelah Hie
Lay dan Hie Beng ikut-ikut berteriak, diikuti oleh Tang Siu Cauw dan Soe Niang.
Mereka lalu menari-nari dan keluar dari dalam kelenteng tua itu.
Di antara sunyinya sang pagi, tampak keenam orang gila ini berlari-lari
dengan cepal karena ilmu entengi tubuh mereka telah sempurna, maka kalau ada
petani yang kebetulan ingin pergi keladangnya dan melihat kecepatan berlari
keenam orang gila itu, mereka tentu akan berdiri kesima sambil menggelengkan
kepalanya dan berkata. Sungguh luar biasa orang-orang itu berlari ! Seperti terbang
saja !" dan mereka seperti juga tidak mau mempercayai apa yang dapat dilihat oleh
mereka. Dan, kalau ada yang percaya akan takhayul, tentu mereka akan menduga
bahwa keenam orang itu yang berlari dengan kecepatan luar biasa dan kaki keenam
orang itu seperti juga tidak menginjak tanah, tentunya jin atau setan-setan
penasaran ! Dan petani-petani yang mempercayai takhayul itu, tentu akan
mengangkat langkah seribu untuk cepat-cepat menjauhinya .....
Sedangkan Han Swie Lim, Han Hoe-jin, Tang Siu Cauw, Hie Beng, Hie lay
dan Soe Niang masih berlari terus dengan kecepatan yang luar biasa, mereka
menuju ke arah kota. Semakin dekat dengan kota pendalaman, maka semakin banyak orang yang
belalu-lalang, tetapi keenam orang gila tersebut tidak memperdulikannya, mereka
terus juga memasuki kota itu.
Malah, waktu melewati jalan besar, dimana Han Swie Lim melihat sebuah
rumah makan yang baru buka, mereka menghampirinya.
Pelayan-pelayan yang sedang membuka kayu-kayu penutup dari rumah
makan itu jadi heran berbareng jijik melihat cara berpakaian keenam orang itu,
yang kotor dan dekil, menyerupai pengemis.
Han Swie Lim terus juga masuk ke daIam rumah makan itu. Diikuti oleh
kelima kawannya yang lainnya.
Mereka memilih sebuah meja yang dekat dengan jendela.
Han Swie Lim sendiri telah menggebrak meja.
499 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Hei, pelayan !" bentaknya dengan suara yang keras sekali, "mana makanan
?" Seorang pelayan menghampiri dengari ogah-ogahan.
"Ada apa ?" tanyanya kurang senang. "Mengapa dipagi hari begini kalian
membual gaduh tidak keruan."
Han Swie Lim meluap darahnya, dia mencelat dengan gesit, tahu-tahu
tangannya telah melayang, dan : "Plakkk !, Plokkk ! " dua kali suara gaplokan.
Pelayan itu jadi mengaduh kesakitan dia mundur beberapa langkah sambil
memegangi pipinya yang telah bengkak.
Setelah mana, dia mencaci kalang kabutan.
Melihat itu, Han Hoe-jin juga jadi mendongkol, tetapi dia tertawa agak
keras, lalu tubuhnya ikut mencelat juga dan mengayunkan tangannya pula.
"Bukkk ! "terdengar suara yang agak keras, dan tampak pelayan itu ambruk
di lantai. Dengan menjerit-jsrit kesakitan seperti juga anjing yang terkena gebukan,
maka pelayan itu merayap bangun. Tetapi sekarang dia tidak berani mencaci lagi.
"Mana makanan ?" bentak Han Swie Lim dengan suara yang bengis.
"Tunggu dulu Siauw-jin akan membawakannya !" kata pelayan itu dengan
suara yang gemetar, dia juga masih teraduh-aduh menahan perasaan sakit.
Sedangkan pelayan-pelayan yang lainnya, yang melihat nasib buruk
kawannya itu, bukannya menolongi, mereka malah menjauhi untuk
menyeiamatkan diri mereka masing-masing.
Yang kasihan adalah pelayan itu, yang harus menerima beberapa kali
pukulan dihari (masih sepagi itu S !
Han Swie Lim dan Han Hoe-jin telah duduk lagi, mereka lama tertawa-tawa,
diikuti oleh Tang Siu Cauw, Hie Beng, Hie Lay dan Soe Niang, sehingga suara
mereka sangat berisik sekali dan banyak menarik perhatian orang.
Tetapi keenam orang gila ini seperti juga tidak memperdulikan keadaan
sekitar mereka. Dalam waktu yang sangat cepat, maka makanan telah disediakan oleh
beberapa pelayan. Maka keenam orang gila ini telah memakannya dengan lahap, mereka sudah
tidak memakai aturan makan lagi, apa yang mereka inginkan, mereka makan tanpa
menggunakan sumpit atau sendok lagi !
500 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dalam waktu hanya sepemasangan hio saji, mereka telah menghabiskan
makanan satu meja penuh itu. Dan, mereka kenyang sekali, terlihat dari cara
mereka duduk. Setelah beberapa saat lagi mereka duduk disitu sambil tertawa tidak
hentinya, maka merekapun meninggalkan rumah makan itu, Tidak ada satu
pelayanpun yang berani menahan mereka untuk menanyakan pembayarannya.
Mereka hanya mengawasi saja, dengan hati yang kebat kebit.
Banyak lagi perbuatan mengacak dari keenam jago yang telah jadi gila di
kota tersebut, sampai akhirnya mereka tertidur di sebuah kuil yang terdapat di
dalam kota tersebut. Sedang keenam jago yang telah gila ini tertidur nyenyak karena
kekenyangau makan, maka banyak orang-orang yang menonton dari jarak yang
cukup jauh. Juga banyak anak-anak kecil yang menimpuk-nimpukkan mereka dengan
batu-batu kerikil. Namun, karena jarak mereka cukup jauh maka timpukan itu tidak pernah ada
yang. sampai pada sasarannya, dan keenam jago gila itu tetap saja tertidur
nyenyak. Di antara orang-orang yang banyak menonton itu tampak seorang Niekouw.
Nie-kouw ini sebetulnya sedang melakukan perjalanan, namun waktu
melihat otang berkerumun dengan bisik-bisik membicarakan sesuatu, Nie-kouw
tersebut jadi tertarik, dan dia berhenti sebentar untuk melihat apa yang jadi bahan
tontonan itu. Tetapi waktu melihat keenam jago yang telah gila itu sedang tertidur
nyenyak, Nie-kouw tersebut jadi mengerutkan alisnya.
Sedangkan dari dalam kuil telah keluar tiga orang Hwee-shio.
Mereka semuanya berwajah welas-asih dan sabar sekali, dan dengan langkah
yang tenang, ketiga Hwee-shio itu menghampiri keenam jago gila itu yang sedang
tidur malang-melintang di depan kelenteng mereka itu.
Salah seorang Hwee shio di antara ketiga Hwee-shio itu menghampiri Han
Swie Lim. "Omitohoed !" memuji Hwee-shio itu kepada sang Buddha. "Rupanya
keenam Sie-coe ini sedang lelah !" dan dengan tenang Hwee shio tersebut
menggunakan ujung jubahnya yang dikebutkan ke arah punggung Han Swie Lim.
501 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Biar bagaimana Han Swie Lim memang seorang jago yang kosen, walaupun
dia sudah gila, tokh kepandaiaunya tetap saja tidak lenyap.
Waktu angin serangan si Hwee-shio menyambar punggungnya, dengan cepat
dia melompat bangun sambil memiringkan tubuhnya, sehingga kebutan si Hweeshio jadi mengenai tempat kosong.
Hwee-shio itu juga terkejut waktu melihat kegesitan orang gila tersebut, dia
sampai mclengak sesaat, tetapi akhirnya dengan sabar dia menyebut nama sang
Budha, lalu tanyanya : "Siapakah Sie-coe " Mengapa tidur malang melintang di
depan kuil " Bukankah dengan begitu Sie-coe sekalian telah mengotorkan tempat
suci ini " Apakah tidak lebih baik kalau memang Sie coe sekalian tidur di dalam
kuil saja "!" Han Swie Lim terbangun dari tidurnya dengan murka, karena dia merasa
terganggu dengan adanya Hwee-shio itu.
Tetapi waktu mendengar perkataan Hwee-shio itu, kegusarannya itu jadi
lenyap. Dia malah tertawa gelak-gelak.
"Mengotori kuil ini ?" katanya dengan suara yang parau dan agak
menyeramkan. "Cisss ! Kuil apa ini " Cisss !" dan dia malah mau membuka
pengikat celananya, antuk kencing di situ.
Waktu Han Swie Lim memegang tali celananya, si Hwee-shio segera dapat
merasa apa yang akan dilakukan oleh jago tua she Han yang telah gila itu.
Dia jadi terkejut dan batinnya gugup luar biasa.
Kalau memang sampai jago tua she Han itu mengencingi tempat suci itu,
maka itu berarti suatu penghinaan yang tidak bisa terhapuskan.
Maka dari itu, belum sempat Han Swie Lim membuka tali pengikat
celananya, Hwee-shio itu mengayunkan tangannya, menyerang dengan
menggunakan ujung jubahnya yang besar dan gedombrongan.
Tenaga serangan Hwee-shio itu sangat hebat, walaupun dengan hanya
menggunakan lengan jubahnya yang gedombrongan itu, tetapi tokh angin
serangannya menyambar dengan kekuatan Lwee-kang yang sempurna sekali.
Walaupun gila, Han Swie Lim mengetahui bahaya mendatangi dirinya.
Namun dasar pikirannya sudah tidak waras lagi, bukannya dia mengelakkan, malah
dia tertawa tawa dan meremehkan si Hwee-shio. Dan di saat lengan jubah Hweeshio itu hampir mengenai dadanya, dia mengulurkan tangan kanannya, sehingga
lengan jubah dan tangan itu saling bentur di tengah udara.
502 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dan benturan itu menimbulkan suara yang keras, gaduh sekali.
Tampak tubuh Han Swie Lim terpental beberapa tombak, kemudian jatuh
kebumi dengan kaki terlebih dahulu, sehingga dia dapat berdiri tetap lagi.
Sedangkan Hwee-shio itu telah terhuyung-huyung beberapa langkah,
tubuhnya bergoyang-goyang. Setelah dia meluruskan pernapasannya dan
mengerahkan tenaga dalamnya untuk mengatur jalan pernapasannya, barulah dia
dapat berdiri tetap lagi.
Kedua Hwee-shio iainnya yang melihat keadaan si Hwee-shio itu jadi
mengeluarkan seruan kaget, mereka cepat-cepat memburu padanya dengan wajah
yang menunjukkan kekuatiran yang sangat.
"Gan Soe-heng ..... apakah kau tidak apa-apa ?" tanya salah seorang di
antara mereka dengan penuh kekuatiran.
Hwee-shio yang tadi terhuyung disebabkan Han Swie Lim menangkis
serangannya dengan jalan keras lawan keras telah menggelengkan kepalanya.
"Mundurlah kau, Soe-tee !" kata dia dengan suara yang agak parau, karena
dia mendongkol sekali. Dia juga menyebut nama sang Budha dengan
merangkapkan tangannya "Kiranya Sie-coe memang mau mencari ribut di tempat suci ini !" kata si
Hwee shio dengan sabar. "Sian-chay ! Sian-chay ! Lo-lap terpaksa harus
melakukan tindakan keras terhadap diri Sie-coe !"
Mata Han Swie Lim mencilak, lalu dia tertawa gelak-gelak, sampai
tubuhnya tergoncang. "Tempat suci ?" tanyanya dengan suara mengejek. "Tempat suci apa " Cisss!
Aku malah menganggap tempat ini adalah sarang kemaksiatan !"
Wajah si Hwee-shio yang tadi dipanggil sebagai Gan Soe-heng oleh kedua
Hwee-shio kawannya, berubah hebat, dari pucat menjadi merah dan pucat lagi.
Rupanya dia gusar sekali. Juga Hwee-shio ini berulang kali menyebut nama sang
Budha, mungkin untuk menenangkan hatinya yang sedang murka itu.
Han Swie Lim sendiri telah tertawa lagi dengan suaranya yang berisik, dia
mengayunkan kakinya naendupak tubuh Hie Beng, Hie Lay dan yang lainnya
sambil berkata "Hayo bangun ! Hayo bangun ! Ada kerbau gundul yang mengacau
tidur kita !" Han Hoe-jin dan yang lain-lainnya jadi terbangun dari tidur mereka.
Sambil mengucek-ucek matanya, Han Hoe-jin menatap si Hwee-shio yang
dipanggil sebagai Gan Soe heng, kemudian menatap kedua Hwee-shio lainnya.
503 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Ada apa dengan kerbau-kerbau gandul ini ?" tanya Han Hoe-jin sambil
tertawa haha-he he. "Hmmm .....rupanya mereka mau memaksa untuk meniduri
diriku !" Orang-orang yang banyak menonton dari jarak yang cukup jauh, jadi tertawa
mendengar perkataan nyonya Han itu. Tetapi waktu Han Hoe-jin menoleh menatap
mereka dengan mata yang mencilak bengis, suara mereka jadi sirap lagi, lenyap
dengan sendirinya. Tak ada seorangpun yang berani tertawa lagi.
Kala itu si Hwee-shio yang dipanggil sebagai Gan Soe-heng kakak
seperguruan she Gan, telah menghampiri Han Swie Lim, Hwee-shio ini
merangkapkan tangannya dan berkata; "Sie-coe, kalau memang Sie-coe ingin
menempuh jalan damai, kami harap Sie-coe jangan menimbulkan kerusuhan dikuil
kami ini ! Pergilah! Loo-lap juga tidak akan menarik panjang persolan ini! "
Han Swie Lim ketawa haha-hehe, dia seperti juga tidak mendengar
perkataan si Hwee-shio. Malah dia menari-nari, diikuti oleh Han Hoa-jin dan yang
lainnya. Gan Soe heng, Hwee-shio itu jadi mendongkol. Dia duga orang sedang
mentertawakan dirinya dan sedang menari-nari untuk mengejek dirinya, maka dia
jadi tambah murka. Dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras, Hwee-shio ini
menjejakkan kakinya. Tubuhnya melambung dengan gesit, kedua tangannya
dimajukan kemuka, dan dia mengerahkan tenaga dalamnya, Lweekangnya untuk
menghajar batok kepala Han Swie Lim,
Han Swie Lim tidak memperhatikan serangan itu, hanya di saat dia
merasakan menyambarnya angin serangan, secara tanpa disadarinya lagi, karena
dia memang seorang jago silat yang cukup kosen, telah mengangkat tangan
kanannya, menangkis serangan si-Hwee shio.
Namun Han Swie Lim jadi kecele.
Dia menangkis tempat kosong.
Ternyata si Hwee-shio hanya menyerang dengan serangan pancingan,
kemudian dia malah telah menarik pulang kedua tangannya, dan menyusul dengan
itu, di saat Han Swie Lim menangkis tempat kosong dan menyebabkan tubuhnya
terhuyung itu, si Hwe-shio telah menggerakan seluruh tenaga Lwee-kangnya dan
mendorong sekuat tenaganya di saat tubuhnya sendiri sedang turun meluncur.
504 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Han Swie Lim jadi kaget, dia merasakan dorongan tenaga Lweekang yang
kuat sekali. Dia mau menangkis sudah tidak keburu, karena selain tubuhnya sedang
terhuyung tidak berdiri tetap, lagi pula serangan orang sudah sampai kedekat
bajunya. Sambil mengeluarkan seruan tertahan, Han Swie Lim berusaha untuk
menjejakkan kakinya guna kabur menjauhi diri dari Hwee-shio itu.


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tetapi Gan Soe-heng, Hwee-shio itu mana mau memberi hati kepada Han
Swie Lim. Dengan mengeluarkan seruan keras, dia menyerang lagi. Malah sekarang
lebih hebat lagi, dia menambah tenaga Lwee-kang yang dipakai untuk menyerang
jago she Han yang telah menjadi gila itu.
Namun Han Swie Lim telah melambung akan mengelakan diri dengan
menjauhkan diri dari si-Hwee-shio.
Gan Hwee-shio mendengus ketawa dingin.
Dengan tidak terduga, dia memutar telapak tangannya dipakai mendorong
kemuka. Maka serangkum tenaga serangan yang kuat luar biasa telah menyerang ke
arah Han Swie Lim. Jago tua she Han yang telah gila itu, jadi mengeluarkan seruan tertahan,
namun waktu dia merasakan angin serangan orang telah menempel pada bajunya,
dia tidak saengelakkan lagi.
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
(Bersambung ) 505 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
JILID XIII B IAR bagaimaaa Han Swie Lim adalah jago tua yang telah berpengalaman,
maka dan itu, walaupuu dia mengalami ancaman bahaya kematian, tokh
dia tidak meajadi jeri atau gagap.
Dengan cepat dia memutar telapak tangannya, di saat tangan lawan hampir
menghantam dadanya, maka Han Swie Lim mengeluarkan seruan yang keras, tahutahu tangannya telah menghajar ke arah. batok kepala Gan Hwee-shio.
Itulah suatu serangan yang benar-benar menakutkan dan mengerikan, sebab
adanya kedua serangan itu, masing-masing akan mengadu jiwa.
Kalau memang Gan Hwee-shio meneruskan serangannya, maka batok
kepalanya juga akan menjadi sasaran dari tangan Han Swie Lim.
Deagaa sendirinya, maka mereka akan sama-sama terbinasa f
Betapa terkejutnya Gan Hwee-shio, dia sampai mengeluarkan jeritan
tertahan, dan cepat-cepat menarik pulang tangannya, sambil berbuat begitu, dia
juga menjejakkan kakinya melompat ke belakang untuk mengelakkan serangan
orang she Han itu. Waktu dirinya dapat menghindarkan serangan jago she Han itu dan mereka
jadi saling berdiri berhadap-hadapan, Gan Hwee-shio berusaha memnangkan
goncangan hatinya. Coba kalau tadi dia kurang sebat dan cepat, tentu dia telah terbinasakan
diiasgaa Han Swie Lim, biarpun toca achirnya Han Swie Lim terbinasa ditangan
juga, tetapi mereka jadi sama-sama menuju keakherad menemui Giam Lo Ong !
Itulah yang membikin Gan Hwee-shio jadi mengucurkan keringat dingin .....!
Han Swie Lim setelah melancarkan pernapasannya yang agak memburu, jadi
mendengus tertawa dingin.
Matanya berkilat tajam mendelik kepada Hwee-shio itu.
Gan Hwee-shio juga tambah gusar dan mendongkol.
Didalara hati si Hwee-shio jadi mau menduga bahwa Han Swie Lim dan
isteri atau murid-muridnya itu datang kekuil mereka tentu dengan maksud untuk
mengacau, karena setiap serangan dari Han Swie Lim semuanya mematikan.
Maka sekarang Gan Hwee shio sudah tidak segan-segan lagi, dia
mengeluarkan seruan yang nyaring, berbareng dengan itu, tubuhnya juga mencelat
tinggi sekali, tangannya bergerak dengan cepat, di dalam waktu beberapa detik saja
506 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
dia telah menyerang dengan menggunakan beberapa jurus serangan yang sangat
berbahaya sekali. Serangan yang mematikan !
Walaupun Han Swie Lim telah gila, tetapi dia memang bekas seorang jago
yang kosen sekali. Maka waktu melihat orang menyerang dirinya dengan serangan-serangan
yang dapat memutuskan jiwanya, walaupun dia telah gila, namun sebagai seorang
jago yang memiliki kepandaian yang tinggi dan sempurna, dia dapat bergerak
dengan cepat. Waktu tangan Gan Hwee-shio akan mengenai dirinya, dia cepat-cepat
menggeser kedudukan kakinya, kemudian dengan sebat dia menggerakkan
tangannya untuk menangkis.
Han Swie Lim bukan menangkis sembarangan menangkis, tetapi dia
bergerak dengan disertai oleh tenaga Lwee-kang yang penuh, maka di kala dia
mengangkat tangannya itu, angin dari tangannya menyambar kuat sekali.
Gan Hwee-shio terkejut, lebih-lebih waktu tangan mereka telah saling
terbentur keras. "Dukkkk !" suara benturan itu terdengar nyata.
Dan, tampak kedua orang yang sedang mengadu jiwa itu, yang satu seorang
beribadat dan yang seorang lagi orang sinting, terpental dengan masing-masing
mengeluarkan seruan tertahan.
Tetapi Gan Hwee-shio bergerak cepat. Begitu dia dapat menginjak tanah dan
berdiri tetap, dia melambaikan tangannya kepada kawan-kawannya, meneriaki
kawan-kawannya itu untuk mengepung Han Swie Lim.
Hweeshio-hweeshio lainnya segera juga meluruh untuk mengeroyok Han
Swie Lim. Walaupun kepandaian Hweeshio-hweeshio lainnya tidak setinggi Gan
Hwee-shio, toch mereka cukup memiliki kepandaian yaug tinggi, maka Han Swie
Lim jadi repot melayani mereka.
Kepandaian Han Swie Lim memang hampir berimbang dengan Gan Hweeshio, maka sekarang dengan dikeroyok oleh kawan-kawan Gan Hwee-shio, Han
Swie Lim jadi agak terdesak.
Han Hoe-jin dan ketiga murid Han Swie Lim dasarnya memang telah gila,
walaupun mereka telah melihat Han Swie Lim dikeroyok oleh Hweeshio-hweeshio
507 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
itu, tetapi mereka bukanaya membantu malah menari-nari sambil bersorak-sorak
dengan suara tertawa mereka yang ramai sekali.
Han Hoe-jin malah telah berteriak ;
"Giok-lie mau mandi ! Giok-lie mau mandi !" dan dia menari-nari seperti
juga tidak memperdulikan keadaan sekitarnya.
Yang dimaksudkan oleh Han Hoe-jin dengan sebutan Giok lie ialah bidadari.
Han Swie Lim telah mengerahkan seluruh tenagaaya untuk bertempur
dengan Gan Hwee shio dan kawan-kawan si-Hwee-shio Iainnya, tetapi dia malah
terdesak lebih hebat lagi.
Namun, karena Han Swie Lim telah gila, dia seperti tidak memikirkan
keselamatan dirinya lagi, suatu kali di saat Gan Hwee-shio sedang meayerang
dirinya, di saat tangan si Hwee shio sedang menghajar dadanya, Han Swie Lim
tidak menangkis, malah dia balas menghajar kepala Gan Hwee-shio.
Si Hwee-shio terkejut melihat kenekadan dari orang she Han ini.
Cepat-cepat dia menarik pulang tangannya dan mengelakkan serangan Han
Swie Lim. Tetapi, karena Gan Hwee-shio dalam keadaan waras dan Han Swie Lim
sedang hilang kesadarannya, maka si Hwee-shio menang di atas angin.
Di saat dia menarik pulang tangannya, si Hwee-shio membarengi menyerang
lagi. Hal ini benar-benar diluar dugaan Han Swie Lim.
Karena pada saat itu Han Swie Lim belum menarik pulang tangannya maka
dengan telak dada si jago tua she Han kena dihajar oleh Hwee shio itu, tubuhnya
terpental dan ambruk di tanah dengan keras.
Hwee shio-hwee shio Iainnya kawan Gan Hwee-shio melihat kejadian itu.
Mereka bersorak kegirangan.
Tetapi Han Hoe-jin dan ketiga murid Han Swie Lim berbalik jadi terkejut.
Mereka berhenti mendadak dari tari-tarian gila nereka itu waktu melihat Han
Swie Lim terbanting keras di tanah, dengan cepat mereka menghampiri Han Swie
Lim. Untuk sementara waktu gila mereka jadi lenyap.
Tetapi itu hanya berlangsung sesaat lamanya, karena setelah mengawasi
sekian lamanya, mereka kembali tertawa-tawa lagi bersama Han Swie Lim sendiri
! Dasar orang gila ! 508 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Gan Hwee-shio juga telah melihat bagaimana jago tua she Han dan ketiga
murid atau isterinya itu adalah orang-orang gila, maka Hwee-shio tersebut agak
menyesal telah mengambil jalan agak keras.
Tetapi, sedang si Hwee-shio menyesali dirinya, tampak Han Swie Lim telah
melompat bangun, dia berdiri dengan tenaga yang masih kumpul, ini terlihat dan
caranya berdiri, yang tegap dan bertenaga sekali, diiringi oleh kelincahannya.
Belum Gan Hwee-shio sempat menegur, Han Swie Lim telah aienyeraag lagi
dengan ir.eaggunakan kedua taugannya.
Angin serangan dari Han Swie Lim sangat besar sekali, dan hal itu
membikin Gan Hwee-shio tidak berasi memandang enteng, cepat-cepat dia
bergerak dengan cepat, dia menangkis sambil mengelakkan, kemudian disusul oleh
gerak langkah kaki untuk menjauhkan diri dari Han Swie Lim.
Jago tua she Han itu jadi tertawa haha hehe waktu melihat orang dapat
mengelakkan serangannya. Dengan cepat Han Swie Lim melakukan penyerangan lagi, dan bukannya
menarik pulang tanganaya, Han Swie Lim malah melakukan dan melancarkan tiga
serangan yang beruntun dan bisa memtikan !
Gan Hwee-shio melihat itu, walaupun dia mengetahui orang she Han itu
adalah orang gila dan kurang waras pikirannya, tokh dia jadi mendongkol juga.
Maka dari itu, dengan cepat dia menggerakkan kedua tangannya, tidak
menunggu sampai si jago she Han melancarkan serangannya kembali, Ga Hweeshio telah melancarkan serangan lagfi.
Dengan cepat tangan Gan Hwee-shio daa Han Swie Lim saling bentur
dengan keras. Suara benturan itu memekakkan anak telinga.
Dan tampak kedua orang itu saling tergempur kuda-kudanya By'a sampai
melargkah mundur, Han Swie Lim sendiri terhuyung-huyung beberapa langkah.
Sedangkan Gan Hwee-shio telah terdesak mundur dua langkah, disusul
kemadian dengan jejakkan kakinya, sehingga dia dapat melompat kebelakang
menjauhi Han Swie Lim untuk menjaga segala sesuatu kemungkinan yang bisa
membabayakan jiwanya. Tetapi dengan tidak terduga Han Hoe-jin telah melompat ke arah Gan Hweeshio sambil tertawa agak nyaring, kedua tangannya dipakai untuk menyerang
Hwee-shio itu. 509 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Hal ini memang berada di luar dugaan kawan-kawan Gan Hwee-shio,
mereka sampai mengeluarkan jeritan tertahan waktu menyaksikan hal tersebut.
Gan Hwse-shio sendiri terkejut waktu tahu-tahu kedua tangan Han Hoe jin
hampir mengenai dirinya. Tetapi sebagai seorang jago yang kosen, Gan Hwee-shio
tidak menjadi gugup. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian dengan menyedot dadanya agar
melesak beberapa dim, dia bisa meloloskan diri dari serangan tangan kiri Han Hoe
jin, sedangkan tangan kanan nyonya Han yang sedang meluncur kearah kepalanya,
ditangkis oleh tangan Gan Hwee-sio.
Terdengar suara benturan yang keras, tampak Gan Hwee-shio terhuyunghuyung kembali.
Han Hoe-jin juga mundur ke belakang sambil mengeluarkan jerit kesakitan,
sebab tangannya telah berobah merah membengkak.
Hweeshio-hweeshio lainnya yang menjadi kawan Gan Hwee-shio, telah
meluruk menyerang Han Hoe-jin.
Si nyonya she Han sedang kesakitan dan memegangi tangan kanannya yang
pergelangan tangannya agak membengkak, dia sedang menguruti pergelangannya,
atau dengan tidak terduga, berdatangan secara bertubi-tubi beberapa serangan dari
beberapa orang Hwe-shio itu.
Han Hoe-jin jadi mendongkol.
Walaupun dia gila, tetapi disebabkan ia menderita kesakitan yang hebat, dan
lagi pula dirinya diserang secara beruntun oleh Hweeshio-hweeshio yang menjadi
kawan Gan Hwee-shio, nyonya Han itu menjadi gusar.
Dengan tidak memperdulikan perasaan sakit di tanganaya itu dia menangkis
semua serangan yang berdatangan menyeraagnya, kemudian setelah itu dia
membarengi dengan sabetan kakinya secara berantai ke arah Hweeshio-hweeshio
itu. Hebat kesudahannya. Yang Lwee-kangnya masih rendah, tampak terpental oleh tangkisan Han
Hoe-jin sedangkan yang kepandaiannya agak lumayan, menderita kesakitan yang
hebat. Hweeshio-hweeshio itu jadi merandek disebabkan terkejut dan menahan
perasaan sakit. Mereka juga agak jeri kepada Hyonya gila yang ganas tersebut.
Tetapi Han Hoejin tidak man membuang waktu lagi, dia menggerakkan
tangannya sambil tertawa-tawa menyerang Hweeshio-hweeshio itu.
510 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Kali inipun hebat sekali serangan nyonya gila itu, karena dia menyerang
dengan menggunakan seluruh kepandaian Lwee-kangnya, dan Han Hoe-jin
menyerang tanpa menggunakan perhitungan yang benar-benar, dia menyerang
tanpa memikir keselamatan dirinya.
Dan ini hebat untuk kesudahannya ..... !
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 36 TERDENGAR beruntun beberapa kali teriakan yang menyayatkaa hati,
tampak beberapa sosok tubuh terpental dan ambruk ditanah dengan mengeluarkan
rintihan, karena tubuh mereka bercacad.
Ternyata yang terpental itu adalah Hweeshio-hweeshio yang kepandaiannya
masih rendah, dan mereka menggeletak di tanah disebabkan dada mereka
tergempur oleh serangan Han Hoe-jin.
Menyaksikan kesudahan dari pertempuran itu, Gan Hwee-shio jadi
menghela napas, dia merangkapkan kedua tangannya sambil menyebut sama sang
Budha. Dengan sinar mata yang bengis Gan Hwee-shio melangkah perlahan-lahan
menghampirkan Han Hoe-jin.
Han Hoe-jin sendiri telah tertawa-tawa dengan suara yang agak
menyeramkan, dengan terpentalnya beberapa orang Hwee shio yang tadi menjadi
lawannya, maka hal itu dianggap oleh Han Hoe-jin lucu sekali.
"Perempuan celaka ! " kata Gan Hwee-shio dengaa suara yang menyatakan
kegusarannya. "Ternyata kalian memang sengaja ingin membikia onar di kelenteng
Lo-lap ini!" Han Hoe-jin seperti tidak mendengar perkataan si Hwee-shio, dia masih
tertawa haha-hehe. "Omietohoed !" menyebut si Hwee-shio lagi dengan penuh kegusaran.
"Sian-chay ! Sian-chay ! Biarlah hari ini Lo lap membuka pantangan membunuh !"
Dan setelah berkata begitu Gan Hwee-shio menggerakkan kedua tangannya
siap-siap akan menyerang. Dia mengerahkan seluruh tenaga Lwee-kangnya pada
511 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
kedua lengannya, kakinya yaag berdiri tegak itu seperti juga besi kekarnya, kudakudanya, besinya, sangat kuat sekali, seperti juga tertancap di tanah!
Han Hoe-jin masih tertawa terus-menerus, dia seperti tidak memperhatikan
sikap si Hwee-shio yang sudah mau menyerang, lagak Han Hoe-jin seperti tidak
tahu menahu tentang sekelilingnya.
Gan Hwee-shio jadi tambah gusar dan mendongkol, dia seperti juga
dianggap enteng oleh si nyonya Han tersebut.
Dengan mengeluarkan seruan keras, si Hwee-shio menjejakkan kakinya,
kedua langannya digerakkan dengan disertai oleh tenaga Lwee-kang yang kuat
sekali. Angin serangan si Hwee-shio menyambar dengan membawa hawa kematiaa.
Han Hoe-jin tersadar dari tertawanya itu Waktu merasakan dadanya agak
sesak disebabkan angin serangan si Hwee-shio telah berada beberapa dim di dekat
dadanya. Si-nyonya gila itu terkejut untuk sesaat lamanya, tetapi sebagai seorang jago
betina yang mempunyai kepandaian lebih kosen dari Han Swie Lim sendiri, maka
biarpun dalam keadaan terpepet dan terdesak oleh adanya serangan mendadak itu,
tetapi Han Hoe-jin tidak menjadi gugup.
Dia merobah kedudukan kakinya, dengan cepat tubuhnya didoyongkan ke
belakang, sehingga dengan sendirinya serangan Gan Hwee-shio jadi mengenai
tempat kosong. Tetapi, walaupun gagal mengenai Han Hoe-jin, tokh kesudahan dari pukulan


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gan Hwee-sbio itu hebat sekali.
Di belakang Han Hoe-jin terdapat sebuah pohon yang sudah tua, dan dengan
dimiringkannya tubuh Han Hoe-jin, pukulan Gan Hwee-shio jadi mengenai batang
pohon itu, yaag terhajar telak, dan dengan mengeluarkan suara beletak yang keras
dan berisik sekali, pohon itu tumbang!
Suara berisik dari tumbangnya batang pohon itu menyebabkaa Han Swie
Lim dan murid-muridnya jadi terhenti dari menari-narinya, mereka memandang
dengan maka tolol ke arah batang pohon yang telah roboh.
Gan Hwee-shio jadi tambah murka melihat serangannya digagalkan oleh
Han Hoe-jin, dia merasa dirinya seperti juga dipermainkaa oleh perempuan gila itu.
Jelas sekali tadi dia melibat bahwa serangannya hampir mengenai
sasarannya, tetapi dengan tidak terduga sedikitpun Han Hoe-jin dapat
mengelakkannya. 512 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Maka dari itu, di saat Han Hoe-jin baru dapat berdiri tegak dan yang lainnya
juga sedang memandang mereka. Han Swie Lim dan muridnya tengah memandang
dengan muka yang ketololan, dan di dalam anggapan Gan Hwee-shio, tatapaa mata
Han Swie Lim dan yang lainnya itu seperti juga memandang remeh pada dirinya.
Maka itu, di samping tambah gusar. Gan Hwee-shio gusar bukan main.
Dengan mengeluarkan suara erangan, Gan Hwee shio melompat sambil
mengulurkan tangannya akan mencengkeram pundak Han Hoe-jin.
Kalau sampai pundak Han Hoe-jin kena di rabah oteh Gan Hwee-shio, pasti
tulang pie-pee di pundak perempuaa yang telah gila itu akan hancur remuk !
Tetapi Han Hoe-jin bukan seoranp perempuan yang lemah, dia dapat
bergerak gesit dan kosen sekali. Tanpa menunggu sampainya cengkeraman Gan
Hwee-shio, dia telah menjejakkan kedua kakinya, tubuhnya melompat agak tinggi
dan dengan mengeluarkan seruan yang nyaring Han Hoe-jin balas menyerang
menotok Kepala Gan Hwee-shio yang gundul licin itu !
Gan Hwee-shio waktu memperoleh kenyataan, serangannya dapat dielakkan
oleh lawannya, cepat-cepat dia menarik pulang kedua tangannya, tanpa menunggu
sang tubuh turun ke tanah lagi, dia telah melancarkan lagi dua serangan sekaligus.
Kali ini Gan Hwee-shio menyerang dengan menggunakan hampir sembilan
bagian tenaga dalamnya, maka dapat dibayangkan betapa hebatnya tenaga
serangan dari si Hwee-shio.
Han Hoe-jin sendiri walaupun telah gila, namun menghadapi serangan yang
mematikan dari si Hwee-shio menyebabkan dia harus berlaku serius.
Maka itu, menunggu sampai kedua tangan Gan Hwee-shio hampir mengenai
dirinya, Han Hoe-jin mengulurkan tangannya akan menotok jalan darah Cie Tiong
Hiatnya si Hwee-shio, yang terdapat di pergelangan tangan, dan hal itu akan
mematikan si Hwee shio Kalau sampai jalan darahnya kena ditotok oleh Han Hoejin.
Si Hwee-shio Gan sampai mengeluarkan jeritan tertahan saking kagetnya.
Dia tidak menduga sedikitpun bahwa Han Hoe-jin bisa berlaku begitu nekad.
Maka, dengan cepat dia menarik pulang kedua tangannya dan tak kalah
cepatnya, kedua kakinya juga menjejak tanah antuk menjauhkan diri dari
perempuan gila itu ! Han Hoe-jin tidak ingin memberikan kesempatan pada Gan Hwee-shio.
513 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Melihat orang ingia menjauhkan diri dari serangannya, Han Hoe-jin juga
cepat-cepat menjejakkan kakinys, tubuhnya melambung dan dia mengejar Gan
Hwee-shio. Tangannya tetap menotok ke arah jalaa darah Cie Tioag Hiatnya si Hweeshio.
Gan Hwee-shio jadi tambah terdesak, dia terkejut bukan main.
Tetapi disebabkan dia terdesak hebat dan tak ada jalan keluar baginya, dia
jadi nekad dan mengambil keputusan pendek, yaitu akan mengadu jiwa.
Maka dari itu, dia tidak mengelakkan diri lagi dari serangan Han Hoe-jin,
dia seperti juga tidak memperdulikan serangan maut dari si nyonya gila, yang
hampir mengenai dirinya dan bisa membinasakan itu, hanya ksdua tangannya
dipakai untuk menggempur dada nyonya gila itu !
Itulah suatu serangan untuk benar-benar mengadu jiwa dengan lawan !
Di samping Gan Hwee shio sendiri akan terbinasa tertotok jalan darahnya
juga Han Hoe-jin akan terhajar remuk dadanya olek Hwee-shio itu !
Mereka akan sama-sam terbinasa !
Malah yang hebat, kesempatan untuk meloloskan diri dari serangan masiagmasing itu, Han Hoe-jin dan Gan Hwee-shio sudah tidak mempunyai kesempatan
lagi, mau tak mau mereka harus saling mengerahkan tenaga masing-masing dan
mengadu jiwa ! Untuk binasa bersama-sama didalam suatu pertempuran dua orang jago
sebetulnya tidak mengherankan, tetapi Gan Hwee-shio sampai mengada jiwa
dengan Han Hoe-jin, perempuaa gila itu, inilah benar-benar luar biasa, sebab di
antara mereka sebetulnya tidak terdapat persoalan yang berarti.
Han Swie Lim dan Tang Siu Cauw, Hie Beng, Hie Lay serta Soe Niang,
telah menari-nari lagi dengan disertai tertawa mereka yaag berisik sekali.
Sedaagkaa Han Hoe-jin dan Gan Hwee-shio sedang mengadu jiwa untuk
binasa bersama .....! *Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
Bab 37 514 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
MARI kita tinggalken dulu Han Swie Lim serta marid-muridnya atau Gan
Hwee Shio dan Han Hoe-jin yaag sedang mengadu jiwa untuk binasa bersama itu !
Kita menengok sejenak kepada Han Han,
Pada malam itu, setelah berpisah dengaa In In, Han Han tidak bisa tertidur
dengan nyenyak. Dia rebah di pembaringan dengan gelisah sekali, sekejappun matanya tak
bisa terpejamkan. Bayang-bayang wajah In In selalu terbayang di hadapan mukanya, dan Han
Han seperti juga menyesali dirinya yang telah menerima pernyataaa nona Thio
yang menyatakaa bahwa dirinya si nona Thio telah terikat oleh putranya Thio See
Ciang, musuh besarnya Han Han !
Api dendam semakin berkobar di dalam jiwa pemuda she Han itu.
Dendam disebabkan kegilaan keluarganya dan juga disebabkan oleh
perasaan jelus tak memperoleh cintanya si nona she Thio itu.
Suara kentongan telah terdengar empat kali menyatakan telah menjelang
tengah malam. Tetapi Han Han masih tidak dapat tertidur dengan nyenyak.
Dia jadi memikirkan, sebetulnya dia membela Wong Tie Hian ini dengan
sepenuh tenaganya, dan seharusaya dia tidak boleh banyak pikir soal resikonya.
Biar bagaimana dia harus membela Wong Tie Hian yang berdiri dipihak
yang benar. Namun karena dia membela Wong Tie Hian, dia harus terpecah dan terpisah
dengan nona Thio. Dan, semakin dia berpikir, semakin sedih hatinya.
Han Han juga baru menyadarinya, bahwa orang berkedok yang telah
bertempur dan akhirnya tertotok olehnya itu di dalam gedung Wong Tie Hian
ternyata adalah si nona she Thio itu juga.
Waktu angin yang dingin menembusi celah-celah jendela dan menyentuh
tubuh Han Han, sehingga anak muda she Han tersebut merasakan dinginnya hawa
malam, dia jadi menghela napas.
Samar-samar dia jadi mendengar suara langkah kaki, rupanya orang-orang
yang mengawal gedung Wong Tie Hian tersebut sedang melakukan tugas mereka.
Waktu kentongan kelima, barulah Han Han dapat tertidur.
Besoknya, Han Han bangun agak terlambat dari biasanya.
Dia terbangun disebabkan mendengar suara yang berisik di muka kamarnya.
515 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Cepat-cepat Han Han melompat dari pembaringan:
Dia mencuci muka dan memakai bajunya, kemudian merapihkan rambutnya
dan menuju keluar dari kamarnya.
Waktu dia menatap daun pintu kamarnya dia melihat beberapa orang lelaki
yang bertubuh tegap sedang mengerumuni sesuata.
Haa Haa menghampiri. Orang-orang bertubuh tegap itu melihat kedatangan si-anak muda she Han,
mereka cepat memecah diri dan memberi hormat sambil mengucapkaa kata-kata
selamat siang. Han Han membalasnya dengan sikap acuh tak acuh.
Lalu dia menanyakan, mengapa tampaknya mereka begitu ribut dan sedang
menghadapi sesuatu. Salah saorang di antara mereka maju ke depan, dia menceritakan segalanya
kepada Han Han. Ternyata, semalam adalah rombongan orang orang ini yang berjaga dan di
kala mereka sedang meronda di saat kentongan kelima, mereka melihat dua
bayangaa tubuh manusia yang berlompatan di atas genting dengan gerakan yang
gesit sekali. Orang-orang yang berjaga malam itu jadi curiga, cepat-cepat mereka
mengejarnya. Namun kedua bayangan sosok tubuh manusia itu sangat gesit sekali.
Di dalam waktu yang sangat singkat, mereka telah lenyap dari pandangan
penjaga-penjaga malam itu.
Saking penasaran, salah seorang diantara penjaga malam itu membangunkan
Wong Tie Hian. Dan jago she Wong cepat-cepat menuju keluar, di sana sudah tidak terlihat
apapun. Tetapi, tiba-tiba jago tua she Wong itu seperti juga tersadar dengan cepat,
dengan tidak ayal lagi dia membalikkan tubuhnya dan menuju ke belakang.
Dia menuju kekamar isterinya.
Ternyata, suatu kejadian hebat telah terjadi !
Wong Tie Hian hanya menemui mayat isterinya yang telah membeku dingin
dengan mata mendelik ! Di dada isterinya tertancap sebelah pisau yang disertai oleh sehelai surat,
yang banyinya antara lain sebagai Berikut :
516 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wong Tie Hian ! Ini adalah suatu peringatan kecil kepadamu, kalau memang kau
masih tetap berkepala batu dan tidak mau menyerah kepada pihak kami,
berarti seluruh penghuni gedungmu akan mengalami hal yang sama dengan
isterimu ! Pikirkanlah baik-baik dengan tenang, dan kudoakan semoga kau dapat
melihat gelagat! Dari adikmu Thio See Ciang
Membaca surat itu tubuh Wong Tie Hian jadi gemetar dengan hebat!
Hampir saja dia jatuh pingsan saking gusarnya. Dadanya dirasakan seperti
mau meledak. Untung saja dia masih bisa menguasai dirinya.
Dan hanya surat dari orang she Thio yang menjadi Kauw-coe dari Pek Bwee
Kauw itu diremasnya jadi hancur, waktu dilepaskan, kertas itu jadi terbang dalam
kepingan yang kecil. Pagi-pagi sekali, setelah duduk termenung, setelah mendekati terang tanah,
Wong Tia Hian merapihkan pakaiannya, memakai baju jalan malam,yaitn Yangheng-ie. dan dia mengambil keputusan untuk menyatroni Thio See Ciang untuk
mengadu jiwa dengannya. Tetapi mnrid-murid Wong Tie Hian memintanya untuk menunda maksudnya
itu dulu. Tadinya Wong Tie Hian tidak bisa dibujuknya, tetapi akhirnya setelah
maridnya memohon dengan berlutut daa menangis, barulah Wong Tie Hian
mengurungkan maksudnya semula.
Wong Tie Hian sendiri memaklumi dan menyadarinya bahwa dengan
menyatroni sarang Thio See Ciang, berarti dia akan mengantarkan jiwa secara
cuma-cuma, maka akhirnya hati jago tua she Wong yang telah panas itu dapat
diredakan. Dia memerintahkan, beberapa orang muridnya untuk mengatur pemakaman
nyonya itu. Mendengar cerita tersebut, Han Han jadi mendongkol dan gusar bukan main.
517 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Tubuh pemuda she Han ini jadi menggigil menahan perasaan gusarnya.
"Di mana Wong Cian-pwee ?" tanyanya setelah orang itu selesai
menceritakan segalanya. Mata Han Han berkilat tajam, sehingga orang-orang itu
jadi menundukkan kepalanya tidak berani terbentur pandangan mata mereka.
"Wong Loo-cianpwee berada di Toa-thia ruangan tengah," menerangkan
salah seorang di antara mereka. "Wong Loo-cianpwee sedang membakar Baupwee-hoe, uang kertas perak, di depan peti mati Wong Loo thay-thay!"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Han Han cepat-cepat menuju keruang
tengah gedung itu. Wakta sampai di tengah-tengah ruangan itu tampak jelas sekali oleh. Han
Haa, di dekat pintu tampak sebuah peti mati terbujur, pasti itu peti matinya nyonya
Wong, sedangkan Wong Tie Hian sendiri duduk termenung memandang kobaran
api yang membakar uang-uangan kertas perak.
Wajah jago tua she Wong itu sangat pucat sekali, kesedihan tampaknya telah
meaguasai jago tua tersebut.
Han Han cepat-cepat menghampiri Wong Tie Hian, dia menjura memberi
hormat dulu kepada peti mati nyonya Wong, dia memasang tujuh batang hio untuk
menyatakan penghormatan terakhirnya.
Baru kemudian Han Han memberi hormat kepada Wong Tie Hian.
Jago tua she Wong itu membalas hormat si pemuda she Han dengan
linangan air mata. Haa Han memberikan kata-kata hiburan kepada jago tua itu.
"Biar bagaimana aku harus membalas sakit hati ini kepada orang she Thio
itu, Han Lao-tee !" kata Wong Tie Hian dengan suara agak gemetar.
Han Han mengangguk. "Ya .....manusia she Thio itu harus dilenyapkan dari permukaan bumi ini!"
menyahuti Han Han. "Biarlah malam ini Boanpwee akan menyatroni
pesanggrahannya." Wong Tie Hian membenarkan.
"Aku juga akan ikut bersamamu, Lao-tee !" dia berkata dengan cepat.
Han Han ragu-ragu sejenak tetapi akhirnya dia mengangguk juga.
"Ya .....kita sama-sama membasmi orang-orangnya she Thio itu ! " katanya.
Setelah pasang omong sesaat lamanya ia akhirnya Han Han kembali ke
kamar. 518 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Dia merebahkan dirinya dipembaringan dan pikirannya melayang-layang.
Dia jadi menduga-duga siapakah kedua orangnya Thio See Ciang yang telah
menyatroni gedung Wong Tie Hian tersebut dan membunuh isteri Wong Tie Hian"
Kalau didengar cerita dari penjaga-penjaga malam yang menceritakan
seluruh peristiwa itu kepada anak muda she Han tersebut, maka Han Han bisa
menarik kesimpulan bahwa yang datang menyatroni gedung Wong Tie Hian itu
tentu orang-orang kosen dari Thio See Ciang, kareaa walaupaa telah dijaga keras
oleh orang-orangnya Wong Tie Hian, tokh masin bisa kebobolan juga !
Di dalam pemikiran Han Han, dia menduga bahwa yang datang menyatroni
gedung Wong Tie Hian pada malam tadi tentunya Thio See Ciang sendiri bersama
dengan Thio ln In atau salah seorang jago yang kosen dari Pek Bwee Kauw.
Tetapi kalau memang Thio In In dan Thio See Ciang sesdiri yang melakukan
pembantaian itu, mengapa mereka melakukan perbuatan yang hina dina itu,
melakukannya dengan sembunyi-sembunyi " Bukankah mereka mempunyai
kepandaian yang tinggi " Dan mengapa mereka harus main sembunyi sembunyi "
Bukankah sebagai seorang jago yang kosen dan lihai, nama Thio See Ciang
akan hancur lebur menjadi seorang Siauw-coet kalau dia melakukan perbuatan itu"
Apakah Thio See Ciang memang seorang manusia yang bermartabat rendah"
Akhirnya Han Han tertidur lagi untuk melewatkan waktu menunggu sampai
menjelang malam untuk meayatroni pesanggrahan Thio See Ciang ..... !
*Mukhdan*Dewi Kz*Budi S-Aditya
MALAM itu rembulan mengambang dengan cahayanya yang indah, karena
pada hari itu adalah Cap sie sah-gwe,, bulan tiga tanggal empat belas, dan besok
pada tanggal lima belas tepat, bulan akan bercahaya penuh !
Di antara terangnya cahaya rembulan, dan di antara suara kentongan yang
terdengar tiga kali dipukul oleh penjaga malam, menandakan telah menjelang
tengah malam, tampak di atas rumah penduduk berlari dua sosok tubuh dengan
kegesitan yang sangat luar biasa sekali.
Dari cara mereka melompat dari rumah yang satunya lagi bisa diketahui


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bahwa kepandaian kedua orang tersebut pasti tinggi dan lihai sekali.
Kedua sosok tubuh itu masing-masing menggunakan pakaian Ya-heng-ie,
pakaian piranti jalan malam, yang singsat, sehingga mereka leluasa bergerak.
519 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Kedua sosok tubuh itu dengan ringan menuju ke arah tenggara kota, dan di
dalam waktu yang singkat sekali, mereka telah sampai di dekat sebuah lapangan
yang agak gelap. Dengan kecepatan yang luar biasa kedua bayangan ita melompat kebelakang
sebuah batu yang terdapat di situ. Mereka bersembunyi di situ untuk melihat
apakah ada sesuatu yang dicurigakan.
Tetapi keadaan tetap sunyi. '
Salah seorang sosok tubuh itu melompat ke belakang sebuah pohon yang
tumbuh di dekat situ, tak ada reaksi apapun, rupanya dia tidak menemukan
rintangan apa-apa. Dengan menggunakan tangannya, dia memberi tanda kepada kawannya agar
maju juga ke tempatnya. Sosok tubuh yang satunya lagi melompat juga kedekat pohon, dan
mengawasi keadaan sekitar mereka.
Setelah mendekam sesaat lamanya, akhirnya kedua sosok tubuh itu
melompat lagi kedekat rerumpun yang banyak bertumbuhan di situ.
Dari tempat yang baru itu, kedua sosok tersebut dapat melihat dengan tegas
di tengah tengah lapangan terdapat banyak tenda-tenda.
Salah seorang di antara kedua sosok tubuh itu menoleh kepada kawannya.
"Mari kita menerobos masuk ! " katanya dengan suara yang perlahan, seperti
juga berbisik. Yang seorangnya mengangguk.
Dengan gesit kedua sosok bayangan itu melompat kearah tenda-tenda dalam
beberapa kali menjejakkaa kakinya saja, kedua, orang itu telah dapat mencapai
pada tenda yang berada paling depan.
Siapakah kedua sosok bayangan itu "
Ternyata mereka tak lain dari Wong Tie Hian dan Han Han, sedangkan
tenda-tenda yang terdapat di tengah lapangan itu ternyata adalah tenda-tenda
tempat orang-orang Pek Bwee Kauw bermalam.
Begitu sampai didekat tenda yang pertama, yang agak besar. Wong Tie Hian
dan Han Han mendekam di tanah untuk menjaga segala sesuatu kemungkinan.
Kemudian waktu mereka memperoleh kenyataan tak terdapat sesuatu yang
mencurigakan, mereka berindap-indap mendekati tenda itu.
Dengan menggunakan ujung pedang, mereka mencongkel ujung tenda,
untuk melihat keadaan dalam tenda itu.
520 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Di dalam terdapat tiga orang penjaga yang telah tertidur mungkin
disebabkan mengantuk yang sangat.
Han Han menoleh kepada jago tua she Wong itu, pemuda she Han
menganggukkan kepalanya memberi tanda kepada Tie Hian.
Jago tua itupun mengangguk, hampir berbareng mereka menjejakkan kaki
dan dengan ringan tubuh mereka melewati tenda itu, menuju ketenda yang satunya.
Keadaan didalam tenda ini tidak berbeda banyak dengan tenda yang
pertama, begitu yang berikutnya, di dalamaya hanya terdapat anak buah Pek Bwee
Kauw yang sedang tertidur.
Satelah melewati beberapa buah tenda, Han Han mendekati Wong Tie Hian,
dia membisiki. "Wong Loo-cianpwe, kukira semua tenda-tenda ini terisi oleh anak buah Pek
Bwee Kauw!" katanya. "Lebih baik kita cari tenda yang berlainan bentuknya,
karena Boanpwee kira tak mungkin tendanya Thio See Ciang akan sama dengan
tenda-tenda anak buahnya ini!"
Wong Tie Hian mengangguk, dia membenarkan pendapat dari Han Han.
Maka dari itu mereka telah memutari beberapa tenda lainnya, menuju
ketengah. lapangan, dimana tampak sebuah tenda yang bentuknya agak berlainan.
Selain bentuknya agak berlainan. Juga warnanya berlainan, juga tenda itu lebih
besar dari tenda-tenda lainnya.
Han Han mengangguk kepada Wong Tie Hian sambil menunjuk ke arah
tenda itu. Dengan berindap-indap mereka mendekati tenda itu.
Mereka berlaku hati-hati, sebab kalau memang benar penghuni tenda itu
adalah Thio See Ciang, pasti mereka akan dipergoki kalau tidak berlaku hati-hati.
Sedikit suara langkah kaki saja bisa membikin Thio See Ciang mengetahui
kehadiran mereka di situ.
Maka dari itu, Han Han dan Wong Tie Hian berusaha berlaku hati-hati, agar
tidak terdengar suara langkah kaki mereka
Keadaan di sekitar lapangan itu, di mana terdapat berpuluh-puluh tenda
sangat sunyi sekali. Hanya terdengar suara kutu malam yang berdendang dan suara mengerosnya
orang tidur. Sebelum meadekati tenda itu terlebih jauh, Han Han menoleh kepada Wong
Tie Hian lagi. 521 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Mereka jadi saling pandang sekian lama, kemudian tanpa mengatakan
sepatah katapun kedua oraag ini telah maju beberapa langkah lagi ke depan.
Mereka mendekati tenda itu lebih dekat lagi, kemudian mendekam untuk
mendengarkan sesuatu. Yang terdengar hanyalah suara orang mengeros karena tertidur nyenyak!
Han Han menggunakan ujung pedangnya mencokel bawah tenda dan
mengintai ke dalam dari celah tenda itu.
Tetapi begitu melihat ke dalam, Han Han mengeluarkan seruan tertahan.
Kenapa " Ternyata tenda itu kosong !
Wong Tie Hian sendiri jadi terkejut Waktu melihat si anak muda seperti
terkejut dan mengeluarkan suara seruan tertahan waktu memandang ke dalam
tenda. Cepat-cepat jago tua she Wong merangkak mendekati Han Han.
"Ada apa Han Lao-tee ?" tanya jago tua itu dengan keras dan ingin
mengetahui. "Di dalam kosong, Wong Loo-cianpwee !" kata Han Han dengan suara yang
perlahan. "Ternyata mereka menggusakan taktik yang benar-benar lihai, yang
diduga kosong berisi dan yang diduga berisi tetapi kosong ! Itulah tipu daya dari
Lo Sian ! Wong Tie Hian mengangguk, baru saja dia ingin berkata, tiba-tiba terdengar
suara tertawa yang nyaring.
Wong Tie Hian dan Han Han jadi terkejut, mereka melompat bangun, dan
disekeliling mereka ternyata telah dikurung.
Orang yang berdiri paling depan adalah Thio See Ciang !
Melihat orang she Thio itu, seketika itu juga meluap darah Wong Tie Hian,
napasnya memburu dan kumis jenggotnya jadi bergerak-gerak saking murkanya.
Baru saja dia ingin membentak untuk memaki, tampak Thio See Ciang telah
berkata : "Siauw-tee tidak menduga sedikitpun bahwa hari ini Siauw-tee menerima
kunjungan dari tamu terhormat seperti Wong Lao-ko !" dan dia tertawa, matanya
memain memandang Han Han. Dan, kau Siauw-ko, ternyata kau juga menjadi
tamu kehormatan !" Wajah Wong Tie Hian dan Han Han tidak enak dipandang, karena mereka
sedang dalam keadaan gusar. Waktu memandang Thio See Ciang, mereka teringat
kepada nyonya Wong yang telah menjadi mayat dan terbujur di dalam peti mati
serta belum dikebumikan! 522 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Wong Tie Hian menekan perasaan gusarnya, dia membentak deagan suara
yang menyeramkan : "Orang she Thio, kau adalah manusia paling hina-dina di dalam dunia ini !"
bentaknya dengan suara yang mengguntur. "Hari ini aku bersumpah, harus dapat
membunuhmu, agar dapat membawa batok kepalamu dan hatimu untuk
sembayangi arwah isteriku !"
Mendengar perkataan Wong Tie Hian, Thio See Ciang tertawa sabar.
"Mengapa musti begitu ?" tanyaaya dengan suara yang sabar. "Bukankah
kalau kita mengambil jalan damai kita bisa mencicipi persaudaraan " "
Wong Tie Hian tertawa dingin.
"Selama kau ada di atas permukaan bumi ini, aku tak mau hidup ! Maka,
hari ini aku akan adu jiwa denganmu, di antara kita berdua siapa yang berhak
hidup terus di bumi ini !"
Thio See Ciang ketawa dingin, wajahnya agak berubah.
"Wong Toako, kau selalu tidak pernah memberikan kesempatan kepadaku
untuk berlaku baik !" kata Thio See Ciang. "Kau selalu mendesak agar aku
menggunakan kekerasan ! Apakah menurutmu dengan kekerasan itu akan
membawa kebaikan untuk kita kedua pihak " Bukankah dengan jalan damai kita
akan memperoleh kerukunan ?"
Wong Tie Hian menggigil tubuhnya saking gusar dan menahas perasaan
murkanya. Jeaggot dan kumisnya jadi bergerak-gerak saking gusarnya.
"Orang she Thio, kalau mendengar perkataanmu yang halus dan manis budi
ini, aku tentu tidak akan percaya bahwa kau adalah manasia yang paling hina-dina
di dalam dunia ini !" kata Wong Tie Hian. "Tetapi kenyataannya, hmm ..... kau
adalah anjing bermuka manusia ! Kau mengetahui bahwa isteriku tidak mengerti
ilmu silat dan merupakan seorang wanita yang lemah, mengapa kau begitu tega
membunuhnya "!"
Wajah Thio See Ciang jadi berubah hebat.
"Apa .....apa kau katakan itu ! " bentaknya dengan gusar. "Siapa yang
membunuh isterimu ?"
"Haaaa .....kau masih ingin pura-pura tidak tahu!" kata Wong Tie Hian
mengejek. "Bagus! Bagus! Rupanya kau memang seorang pemain sandiwara yang
mempunyai bakat ! Hmmm ..... setelah kau bunuh isteriku, kau tinggalkan sepucuk
surat yang bunyinya hina sekali !"
Tubuh Thio See Ciang jadi menggigil.
523 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Wong Tie Hian !" bentaknya dengan suara yang menggetar. "Kau tadi
mengatakan bahwa aku telah membunuh isterimu ?"
Wong Tie Hian mengangguk dengan pasti.
"Ya !" dia membenarkan dengan penuh kegusaran." Hmm .....apakah kau
benar-benar seorang manusia yang paling hina sehingga tidak berani mengakui apa
yang telah kau perbuat ?"
Thio See Ciang ketawa dingin.
"Hmm ..... Thio See Ciang bukan sebangsa manusia pengecut!" katanya
dengan tawar. "Setiap apa yang kulakukan pasti akan kuakui, tetapi kalau
mengenai pembunuhan isterimu, sedikitpun aku tak mengetahuinya ! Hmmm.
orang she Wong ! Janganiah kau sembarangan memfitnah !"
Wajah Wong Tie Hian berubah hebat, dia jadi mengerut kaa alisnya.
Kalau dilihat dari cara berkatanya. Thio See Ciang, memang suatu
kemungkinan orang she Thio itu bukanlah pembunuh isterinya. Tetapi kalau bukan
Thio See Ciang, lalu siapa yaag telah melakukan perbuatan hina itu, dengaa secara
sembunyi-sembunyi membunuh nyonya Wong itu " Siapa pembunuhnya "!
Tiba-tiba Han Han ketawa dingin.
"Hmm, bisa kau mencuci tangan, orang she Thio!" katanya mengejek. "Bisa
saja kau menyuruh orang-orangmu untuk membunuh nyonya Wong, lalu kau
mengatakannya kau tidak tahu menahu ! Hu, suatu akal licik yang telah usang ! "
Wajah Thio See Ciang jadi berubah hebat.
"Kalau memang aku yang membunuhnya mengapa aku menyangkal ?" dia
balik menanya dengan suara yang tawar dan hati yang mendongkol sekali.
"Hmmm ..... seumpamanya aku membunuh isteri orang she Wong itu, mengapa
aku harus jeri mengakuinya "! Tetapi kalau memang kalian mendesak terus dengan
tuduhan dan fitnahan bahwa aku telah melakukan perbuatan hina dina itu, aku juga
tidak keberatan menerimanya, karena kalian benar-benar orang tolol yang tidak
bisa diberi pengertian ! "
Wajah Wong Tic Hian berubah hebat.
Begitu juga Han Han, anak muda she Han ini gusar bukan main.
Tetapi baru saja Wong Tie Han mau memaki dengan suara yang
membentak, tiba-tiba terdengar siulan yang panjang dan nyaring sekali dikejauhan,
dan dari suara siulan itu, orang sudah menduga bahwa yang mengeluarkan suara
sialan itu pasti seorang yang kosen.
Semua orang jadi terdiam, tidak terkecuali Thio See Ciang sendiri.
524 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
Thio See Ciang mau menduga bahwa orang yang mengeluarkan suara siulan
itu pasti jago undangan dari Wong Tie Hian, dan sebaliknya Wong Tie Hian juga
menduga bahwa orang yang mengeluarkan suara siulan yang luar biasa itu adalah
seorang jago yang kosen sengaja diundang oleh Thio See Ciang.
Disebabkan masing-masing mempunyai pikiran semacam itu, maka kedua
pihak masing-masing berdiam diri penuh kegusaran.
Suara siulan itu semakin lama semakin nyaring, menyatakan bahwa orang
yang mengeluarkan suara siulan itu sudah berada dekat.
Thio See Ciang dan Wong Tie Hian jadi saling pandang dengan mata
mendelik. Sedang kedua pihak itu, pihak Thio dan pihak Wong, berdiam diri, tampak
Thio In In dan Thio Pek Siang, putera Thio See Ciang, yang biasanya dipanggil
sebagai Slang-jie itu. Melihat nona Thio dan Siang-jie yang mendatangi kearah mereka dengan
jalan berendeng begitu mesra, darah Han Han jadi meluap.
Timbul rasa jelusnya. Tatapi baru saja dia mau membentak kearah Thio See Ciang uatuk
melampiaskan kegusaran dan kejelusan hatiaya, tiba-tiba suara siulan yang
terdengar tadinya begitu nyaring, jadi terhenti, dan tampak berkelebat sesosok
tubuh. Waktu Han Han dan yang lainnya menegaskan ternyata di hadapan mereka
telah berdiri seorang kakek-kakek tua yang tumbuh kumis dan jenggot yang
panjang, yang telah berubah putih seluruhnya.
Pakaian kakek itu sederhana sekali, dia memegang sebatang seruling
ditangan kirinya, yang digoyang-goyangkannya.
"Hmmm .....kalian berkumpul di sini tentu mengandung maksud jelek,
bukan !" bentak si kakek setelah menyapu semua orang yang ada di lapangan
dengan matanya yang tajam sekali.
Melihat orang yang baru datang itu, Thio See Ciang dan Wong Tie Hian jadi
terkejut, Tie Hian dan See Ciang adalah jago-jago tua yang sudah kenyang makan
asam dan garam dunia persilatan, maka mereka mengenal siapa adanya kakek tua
itu. Tetapi berbeda dengan Han Han, dia tidak mengetahui siapa sebenarnya
kakek tua itu. 525 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Hei kakek tua, lebih baik jangan kau mencampari urusan kami ! " bentak
Han Han dengan suara aseran, karena dia memang sedang mendongkol dan jelus
menyaksikan In In dan Siang jie berdiri berendeng dengan sikap yang mesra.
"Cepat-cepatlah kau meaggelinding pergi !'"
Mendengar perkataan Han Han, tampak kakek-kakek tua itu melengak
sesaat, tetapi setelah tersadar, dia tersadar untuk tertawa keras sekali.
Sedang kakek itu tertawa dengan suara yaag luar biasa, agak menyeramkan,
Wong Tie Hian menarik ujung baju Han Han.
Waktu Han Han menoleh, jago tua she Wong itu menggelengkan kepalanya
memberi isyarat kepada Han Han bahwa pemuda she Han itu jangan membentur si
kakek ! Han Han jadi heran. Tetapi sebagai seorang anak muda yang kosen mempunyai kepandaian
tinggi, maka dia tidak mengenal apa yang disebut takut.
Sambil tertawa dingin, dia tetap menghadapi si kakek luar biasa itu.
"Kau sebagai orang dari golongan muda, berani menegur aku begitu
macam?" tanya si kakek dengan suara yang mengejek waktu dia telah terhenti dari
tawanya. Han Han tertawa dingin. "Mengapa aku harus takut kepadamu?" balik tanya Han Han tawar.
Kakek itu jadi melengak lagi, dia sampai berdiri kesima sesaat lamanya
waktu mendengar perkataan Han Han. Namun akhirnya dia tertawa lagi.
"Apakah kau benar-benar tidak jeri padaku?" dia tanya lagi dengaa aseran


Seruling Haus Darah Hiat Tiok Sian Jin Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan sambil menggoyang-goyangkan seruling yang ada di tangannya.
Han Han menggelengkan kepalanya.
"Biar apapun dan siapapun aku tidak akan jeri atau mundur dari
hadapannya!" kata si pemuda she Han dengan berani. "Apa lagi baru kau, hanya
seorang kakek tua renta yang tulang belulangnya hampir copot rontok dari
tubuhnya. Kakek itu melangak lagi, sedangkan Wong Tie Hian ingin memberi isyarat
lagi kepada. Han Han, tetapi dia tidak mempunyai kesempatan semacam itu. Maka
akhirnya dia hanya mengawasi saja dengan penuh kekuatiran, karena dia memang
mengetahui siapa adanya kakek luar biasa itu.
Sedangkan kakek luar biasa itu telah gusar bukan main mendengar jawaban
Han Han. 526 Koleksi TIRAI KASIH - Seruling Haus Darah - Oey Yong
"Apakah kau bicara sungguh-sungguh bahwa kau tidak jeri kepada Hiat Tiok
Sian Jin ?" bentak si kakek.
Mendengar kakek itu menyebutkan gelarannya, Han Han ketawa dingin.
"Hmm, jangan kata baru Seruling Haus Darah, sedangkan Seruling Haus
Jiwa akupun tidak jeri !" ejeknya dengan suara yang tawar.
Wajah si kakek jadi berubah hebat. Dia memang Hiat Tiok Sian Jin, itu jago
yang bergelar seruliag haus darah, seorang jago yang luar biasa sekali, yang
mempunyai kepandaian tiaggi luar biasa, maka jago-jago manapun jeri kepadanya,
karena kakek ini beradat Koe koay, aneh, kalau memang dia sedang senang, maka
dia akan menolong orang yang sedang dalam kesusahan, atau kemalangan, namun
kalau entah bagaimana pamikirannya, atau dia sedang gusar atau mendongkol,
maka dia tidak akan segan-segan membunuh orang !
Jiwa manusia seperti juga dianggapnya barang permainan, yang boleh
dibunuh sesuka hatiuya ! Disebabkan perangainya yang aneh itu, maka Hiat Tiok Sian Jin sangat
disegani oleh jago-jago dari golongan putih atau golongan hitam, semuanya tidak
berani berbuat salah terhadap jago tua yang kosen itu.
Adalah luar biasa sekali bagi Hiat Tiok Sian Jin, bahwa di kala dia dijerikan
oleh semua orang atau jago-jago di dalam rimba persilatan, adalah seorang bocah
yang bernyali besar dan berani memaki-mali dirinya.
Tetapi bukannya Hiat Tiok Sian Jin bergusar atau murka, akhirnya dia malah
tertawa gelak-gelak. Kelakuan Han Han dianggapnya lucu dan luar biasa sekali, karena dia belum
pernah bertemu dengan seorang jagopun yang berani berbuat seperti Han Han itu.
Itulah yang luar biasa sekali dalam anggapan Hiat Tiok Sian Jin.
Maka dari itu, dengan keras dia tertawa, kemudian menghampiri Han Han
dengan langkah yang perlahan-lahan.
Sinar matanya sangat tajam sekali.
"Apakah kau benar-benar tidak jeri padaku?" bentak Hiat Tiok Sian Jin
dengan suara yang tawar, serta menyeramkan bagi pendengaran telinga siapapun
yaag ada di situ. Han Han tertawa dingin. "Mengapa aku harus jeri padamu "!" dia balik bertanya dengan suara yang
Bocah Sakti 1 Pedang Angin Berbisik Karya Han Meng Kisah Membunuh Naga 17

Cari Blog Ini