Hotel Bertram 3
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie Bagian 3 Menurutku dia penjilat. Aku ingin tahu apakah dia pemilik hotel ini atau hanya manajernya saja." "Itu bisa saya tanyakan padanya," kata Campbell. Dia sudah melangkah mundur ke arah meja resepsionis. "Jangan, jangan tanyakan padanya," kata Ayah. "Selidiki saja-diam-diam." Campbell melihat padanya dengan rasa ingin tahu. "Apa yang Anda pikirkan, Sir?" "Tak ada yang istimewa," kau Ayah. "Kupikir aku ingin mendapatkan lebih banyak lagi informasi tentang tempat ini. Aku ingin tahu siapa yang ada di Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi belakangnya, bagaimana keadaan keuangannya. Semuanya." Campbell menggeleng. "Hampir saja saya mengatakan bahwa satu-satunya tempat di London ini yang benar-benar tak perlu dicurigai...." "Aku tahu, aku tahu," kata Ayah. "Sudah biasa tempat yang begini mendapat nama baik begitu!" Campbell menggeleng lagi, lalu pergi. Ayah berjalan ke arah lorong menuju ke kamar merokok. Jenderal Radley baru saja terbangun. Surat kabar The Times jatuh tergelincir dari lututnya dan jadi agak acak-acakan. Ayah memungut surat kabar itu, mengatur halaman-halamannya kembali, lalu menyerahkannya pada orang tua itu. "Terima kasih. Anda baik sekali," kata Jenderal Radley dengan kasar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda Jenderal Radley?" "Ya." "Maafkan saya," kata Ayah dengan suara nyaring, "saya ingin berbicara dengan Anda mengenai Pater Pennyfather." "Eh-apa ya?" Jenderal itu memasang tangannya ke belakang telinganya. "Pater Pennyfather," teriak Ayah. "Ayah saya" Sudah bertahun-tahun meninggal." "Pater Pennyfather." "Oh. Ada apa dengan dia" Saya bertemu dengan dia beberapa hari yang lalu. Waktu dia menginap di sini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia berjanji akan memberi saya alamat. Katanya akan ditinggalkannya pada Anda." Alangkah sulitnya untuk membuatnya bisa mendengar kalimat itu. Tapi akhirnya dia berhasil juga. "Dia tak pernah memberikan alamat pada saya. Pasti dia keliru menganggap saya seseorang lain. Dasar orang tua linglung. Sejak dulu dia begitu. Begitulah para ilmuwan, seperti dia itu. Mereka selalu linglung." Beberapa lamanya Ayah tabah dan tetap bertahan, tapi tak lama kemudian diputuskannya bahwa percakapan dengan Jendral Radley itu benar-benar tak bisa dilanjutkan, dan hampir pasti tidak akan ada hasilnya. Dia lalu pergi. Kemudian dia duduk di ruang duduk, di sebuah meja yang berdekatan dengan Miss Marple. "Teh, Pak?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ayah mengangkat kepalanya. Dia terkesan. Semua orang memang terkesan oleh kepribadian Henry. Meskipun dia bertubuh besar dan gemuk, dia kelihatan seperti sebuah karikatur dari Ariel, yang bisa muncul dan menghilang dalam sekejap. Ayah memesan teh. "Benarkah penglihatan saya tadi, Anda menyediakan kue muffin di sini?" tanyanya. Henry tersenyum lesu. "Ya, Pak, memang ada. Kue muffin kami enak sekali, Pak, kalau boleh saya katakan. Tapi nyatanya semua orang memang suka kue itu. Apakah Anda mau saya pesankan kue muffin" Anda suka teh India atau teh Cina?" "Teh India," sahut Ayah. "Atau kalau ada teh Srilanka." Henry memberikan isyarat kecil saja dengan jarinya, maka pembantunya, seorang pria muda yang pucat, segera beranjak untuk mencari teh Srilanka dan kue muffin. Henry pindah ke meja lain dengan sikap anggun. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Kau memang orang hebat, sungguh, pikir Ayah. Aku ingin tahu dari mana mereka mendapatkan kau, dan berapa mereka membayarmu. Kurasa bayaranmu tinggi sekali, dan itu memang pantas. Diperhatikannya Henry membungkuk dengan sikap kebapakan, mendekati seorang wanita tua. Ingin benar dia tahu bagaimana pendapat Henry, bila memang ada, tentang dirinya. Ayah menilai dirinya cocok benar di Hotel Bertram. Orang akan mengira bahwa dia adalah seorang peternak terhormat yang makmur, atau seorang bangsawan kerajaan, dan mirip pula seorang yang mengusahakan penerbitan buku. Ayah mengenal dua orang bangsawan seperti itu. Pokoknya, pikir Ayah, dirinya bisa dinilai cukup baik. Tapi dia menyadari bahwa dia tak bisa menipu Henry. Ya, kau memang orang hebat, pikir Ayah lagi. Orang datang mengantar teh dan kue muffin. Ayah menggigit dalam-dalam. Mentega meleleh ke dagunya. Dia menyekanya dengan sehelai saputangan besar. Dia minum dua cangkir teh dengan banyak sekali gula. Lalu dia membungkukkan tubuhnya, dan berbicara pada wanita yang duduk di kursi sebelahnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Maaf," katanya, "Anda Miss Jane Marple, bukan?" Miss Marple mengalihkan pandangannya dari pekerjaan rajutannya ke Inspektur Kepala Davy. "Benar," katanya, "saya Miss Marple." "Saya harap Anda tak keberatan kalau saya berbicara dengan Anda. Saya seorang perwira polisi." "Begitukah" Saya harap tak ada sesuatu yang tak beres di sini?" Ayah cepat-cepat meyakinkan wanita itu dengan cara kebapakan. "Nah, nah, jangan kuatir, Miss Marple," katanya. "Sama sekali bukan urusan seperti yang Anda duga. Tak ada Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pencurian atau semacamnya. Hanya ada sedikit masalah dengan seorang biarawan tua yang linglung. Hanya itu saja. Kalau tak salah Anda kenal dia. Dia adalah Pater Pennyfather." "Oh, Pater Pennyfather. Baru kemarin dulu dia masih ada di sini. Memang sudah bertahun-tahun saya mengenalnya, tapi hanya kenal begitu saja. Seperti kata Anda, dia memang linglung sekali." Lalu ditambahkannya dengan penuh perhatian, "Apa yang dilakukannya kali ini?" "Yah, boleh kita katakan dia-mungkin dia tersesat." "Ya, Tuhan," kata Miss Marple. "Di mana dia seharusnya?" "Seharusnya dia sudah pulang ke rumahnya di lingkungan katedral," kata Ayah, "tapi dia tak ada di sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia berkata bahwa dia akan menghadiri kongres di Lucerne," kata Miss Marple. "Kongres mengenai gulungan surat Laut Mati, kalau tak salah. Soalnya dia ahli bahasa Ibrani dan bahasa Semir, yang hebat." "Ya," kata Ayah, "Anda benar. Ke sanalah -ya, seharusnya dia memang pergi ke sana." "Maksud Anda, dia tak muncul di sana?" "Tidak," kata Ayah, "dia tak muncul." "Oh, ya," kata Miss Marple, "saya rasa dia keliru mengenai tanggalnya." "Mungkin, mungkin." "Saya rasa," kata Miss Marple, "kejadian seperti itu bukan yang pertama kalinya. Pada suatu kali saya pergi untuk minum teh bersamanya di Chadminster. Padahal Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang di rumahnya ribut kehilangan dia. Lalu pengurus rumah tangganya menceritakan pada saya betapa linglungnya dia." "Waktu dia menginap di sini, tidakkah dia mengatakan sesuatu pada Anda, yang mungkin bisa merupakan petunjuk bagi kita?" tanya Ayah, yang berbicara dengan cara yang enak dan penuh kepercayaan. "Anda tentu tahu apa maksud saya. Tentang seorang teman lama yang telah ditemuinya, umpamanya, atau tentang rencana-rencana yang telah dibuatnya di samping kongres di Lucerne itu." "Tak ada. Dia hanya menyebutkan kongres di Lucerne itu. Kalau tak salah, katanya tanggal sembilan belas. Benarkah begitu?" "Ya, benar, itu tanggal berlangsungnya kongres di Lucerne itu." "Saya tidak memperhatikan tanggal itu secara khusus. Maksud saya...," sebagaimana kebanyakan wanita-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi wanita tua, Miss Marple lalu terus merasa agak terlibat"maksud saya dia berkata tanggal sembilan belas, dan mungkin maksudnya memang tanggal sembilan belas, padahal sebenarnya tanggal dua puluh. Maksud saya, mungkin tanggal dua puluh itu pikirnya tanggal sembilan belas, atau mungkin pikirnya tanggal sembilan belas adalah tanggal dua puluh." "Yah...," kata Ayah merasa agak pusing. "Ah, cara saya mengatakannya salah," kata Miss Marple, "tapi maksud saya, orang-orang seperti Pater Pennyfather itu, bila mereka mengatakan bahwa mereka akan pergi ke suatu tempat pada hari Kamis, kita harus siap menerima kenyataan bahwa sebenarnya maksud mereka bukan hari Kamis. Mungkin yang mereka maksud adalah hari Rabu atau Jumat. Kadangkadang mereka menyadari kesalahan mereka pada waktunya, tapi kadang-kadang juga tidak. Saya rasa pada saat itu telah terjadi sesuatu semacam itu." Ayah kelihatan agak bingung. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda berbicara seolah-olah Anda sudah tahu bahwa Pater Pennyfather memang tidak pergi ke Lucerne, Miss Marple." "Saya memang tahu bahwa dia tidak berada di Lucerne pada hari Kamis," kata Miss Marple. "Dia ada di sini sepanjang hari-atau hampir sepanjang hari. Sebab itu, tentu saya pikir bahwa meskipun dia mengatakan pada saya kongres itu adalah pada hari Kamis, maksudnya adalah hari Jumat. Dia memang berangkat dari sini pada malam hari Kamis, dengan membawa sebuah tas BEA." "Memang." "Saya pikir waktu itu dia akan berangkat ke lapangan udara," kata Miss Marple. "Sebab itu saya terkejut sekali melihat dia kembali lagi." "Maaf, apa maksud Anda dengan 'kembali lagi'?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, maksud saya tentulah bahwa dia kembali kemari lagi." "Ah, tolong jelaskan lagi," kata Ayah. Dia tetap menjaga agar nada bicaranya menyenangkan dan hanya sekadar mengingatkan saja, seolah-olah hal itu tidak begitu penting. "Anda melihat si tua goblok-eh, Anda melihat Pater berangkat dengan membawa sebuah tas kecil untuk keperluannya semalam agak awal malam itu. Dan Anda menyangka dia berangkat ke pelabuhan udara. Benarkah demikian?" "Ya. Waktu itu saya rasa kira-kira pukul setengah tujuh atau pukul tujuh kurang seperempat." "Tapi kata Anda dia kembali?" "Barangkali dia ketinggalan pesawat terbang. Ya, mungkin itu alasannya." "Kapan dia kembali?" "Nah, saya benar-benar tak tahu itu. Saya tak melihat dia kembali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh," kata Ayah keheranan. "Tapi tadi Anda berkata bahwa Anda ada melihatnya." "Oh, saya memang melihatnya," kata Miss Marple. "Tapi sesudah itu. Maksud saya tadi, saya tidak melihat dia masuk ke hotel." "Anda melihatnya sesudah itu" Kapan?" Miss Marple berpikir. "Coba saya ingat dulu. Waktu itu kira-kira pukul tiga subuh. Saya tak bisa tidur. Ada sesuatu yang membangunkan saya. Ada suara. Banyak sekali suarasuara aneh di London ini. Saya melihat ke jam kecil saya-pukul tiga lewat sepuluh. Ada sesuatu-saya tak tahu betul apa itu-yang membuat saya gelisah. Mungkin langkah-langkah di luar kamar saya. Karena tinggal di desa, bila kita mendengar langkah-langkah orang di tengah malam atau pagi buta kita jadi gugup. Jadi saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi buka pintu kamar saya, lalu menjenguk ke luar. Tepat pada saat itu saya lihat Pater Pennyfather meninggalkan kamarnya-kamarnya bersebelahan dengan kamar saya... Dia memakai mantelnya dan pergi menuruni tangga." "Dia keluar dari kamarnya dengan memakai mantelnya dan pergi menuruni tangga pada pukul tiga subuh?" "Ya," kata Miss Marple, lalu ditambahkannya, "pada saat itu saya juga merasa heran." Ayah memandanginya selama beberapa lamanya. "Miss Marple," katanya, "mengapa hal itu tidak Anda katakan pada siapa pun juga selama ini?" "Karena tak ada seorang pun yang menanyakannya pada saya," jawab Miss Marple sederhana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 15 Ayah menarik napas dalam-dalam. "Ya," katanya. "Memang tak ada yang menanyakannya pada Anda. Memang begitu sederhana alasannya." Dia diam lagi. "Anda pikir ada sesuatu yang terjadi atas dirinya, ya?" tanya Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sudah lebih dari seminggu sekarang," kata Ayah. "Dia tidak mengalami serangan jantung, dan tidak terjatuh di jalan. Dia tidak terbaring di rumah sakit akibat kecelakaan. Jadi di manakah dia" Mengenai hilangnya dia itu telah diberitakan melalui pers. Tapi belum ada seorang pun yang datang untuk memberi informasi." "Mungkin mereka tidak membaca pemberitaan itu. Saya juga tidak." "Kelihatannya-kelihatannya benar-benar...," Ayah mengungkapkan jalan pikirannya sendiri -"sepertinya dia sengaja ingin menghilang. Enak saja dia meninggalkan hotel pada tengah malam. Anda yakin tentang apa yang Anda katakan tadi, bukan?" tanyanya dengan tajam. "Bukan mimpi Anda, kan?" "Saya benar-benar yakin," kata Miss Marple dengan penuh percaya diri. Ayah bangkit. "Saya harus pergi. Saya mau menemui pelayan kamar itu," katanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ayah menemukan Rose Sheldon sedang bertugas, dan dia memandangi gadis yang menyenangkan itu dengan Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pandangan memuji. "Maaf, saya mengganggu Anda," katanya. "Saya tahu bahwa sersan kami sudah menemui Anda. Tapi saya masih ingin bertanya tentang pria yang hilang itu, maksud saya Pater Pennyfather." "Oh, ya, Sir. Dia orang yang baik sekali. Dia sering menginap di sini." "Dia linglung," kata Ayah. Suatu senyum kecil muncul di wajah Rose Sheldon yang penuh rasa hormat itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nah, coba saya lihat dulu." Ayah berpura-pura membaca beberapa catatan. 'Terakhir kali Anda melihat Pater Pennyfather-adalah...." "Pada pagi hari Kamis, Sir. Hari Kamis tanggal sembilan belas. Dia berkata pada saya bahwa dia tidak akan kembali malam itu, dan mungkin juga esok malamnya. Kalau tak salah, katanya dia akan pergi ke Jenewa. Pokoknya, sebuah tempat di Swiss. Dia memberikan dua kemejanya untuk dicuci, dan saya katakan padanya bahwa esok paginya kemeja-kemeja itu sudah akan siap." "Dan itulah terakhir kali Anda bertemu dengannya, bukan?" "Betul, Sir. Soalnya saya tidak bertugas petang hari. Pukul enam pagi saya baru kembali lagi. Waktu itu dia tentu sudah berangkat, atau setidaknya dia sudah berada di lantai bawah. Tidak di dalam kamarnya lagi. Di kamarnya dia meninggalkan dua buah kopor." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Benar," kata Ayah. Isi kopor-kopor itu telah diperiksa, tapi tidak memberikan petunjuk apa-apa. Katanya lagi, "Apakah Anda membangunkannya esok paginya?" "Membangunkannya" Tidak, Sir, dia kan tak ada di kamar." "Apa yang biasanya Anda lakukan-mengantarkan teh atau sarapan padanya?" "Saya mengantar teh, Sir. Dia selalu sarapan di bawah." "Jadi Anda sama sekali tidak masuk ke kamarnya sepanjang hari esoknya?" "Masuk, Sir." Rose tampak terkejut. "Saya masuk ke dalam kamarnya seperti biasa. Saya mengantar kemeja-kemejanya. Dan saya tentu harus membersihkan kamar itu. Kami membersihkan semua kamar setiap hari." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah tempat tidurnya kelihatan bekas ditiduri?" Gadis itu terbelalak memandanginya. "Tempat tidurnya, Sir" Tentu saja tidak." "Apakah tempat tidur itu acak-acakan-atau setidaknya kusut?" Gadis itu menggeleng. "Bagaimana dengan kamar mandinya?" "Di sana ada sehelai handuk yang lembab, Sir, bekas dipakai. Saya pikir itu tentu bekas malam sebelumnya. Mungkin dia mencuci tangannya sebelum dia pergi." "Lalu tak adakah sesuatu yang menunjukkan bahwa dia telah kembali ke kamarnyabarangkali jauh malam-atau lewat tengah malam?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Gadis itu menatapnya dengan bingung. Ayah membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Mungkin anak ini sama sekali tak tahu tentang kembalinya Pater, atau mungkin juga dia seorang aktris yang sangat pandai bersandiwara. "Bagaimana dengan pakaiannya-maksud saya setelan-setelannya. Apakah tersimpan di dalam kopor- kopornya?" "Tidak, Sir. Pakaian itu tergantung di dalam lemari. Soalnya dia kan tetap menyewa kamar itu, Sir." "Siapa yang memasukkan pakaian itu ke dalam kopornya kembali?" "Miss Gorringe yang memerintahkannya, Sir. Waktu kamar itu harus disiapkan untuk tamu baru yang akan menginap di situ." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Penjelasan yang masuk akal. Tapi bila pernyataan wanita tua itu benar bahwa dia telah melihat Pater Pennyfather meninggalkan kamarnya pukul tiga subuh pada hari Jumat, maka dia pasti sudah kembali ke kamar itu sebelumnya. Tak seorang pun melihatnya masuk ke hotel. Apakah dia sengaja menghindar supaya tak dilihat orang" Apa alasannya" Dia tidak meninggalkan bekas-bekas di kamar itu. Dia bahkan tidak berbaring di tempat tidurnya. Apakah Miss Marple telah melihat semuanya itu dalam mimpinya" Pada usianya yang sekian, hal itu mungkin saja. Tiba-tiba dia mendapatkan suatu gagasan. "Bagaimana dengan tas yang dibawanya ke lapangan terbang?" "Bagaimana, Sir?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tas yang dibawanya, sebuah tas kecil berwarna biru tua-sebuah tas BEA atau BOAC-pasti Anda pernah melihatnya." "Oh itu-ya, Sir. Tapi itu tentu dibawanya ke luar negeri." "Tapi dia tidak jadi pergi ke luar negeri. Dia sama sekali tidak pergi ke Swiss. Jadi tas itu tentu ditinggalkannya. Atau kalau dia kembali lagi kemari, tas itu pasti akan ditinggal bersama barangbarangnya yang lain." "Ya-ya-saya rasa-walaupun tidak begitu yakin-saya rasa memang begitu." Sebuah pikiran melintas di benak Ayah: mereka tidak mendiktekan hal itu padanya. Bukan begitu anak manis" Sampai saat itu Rose Sheldon selalu tenang dan percaya diri. Tapi pertanyaan yang terakhir itu telah membuatnya kacau. Dia tak tahu jawaban yang benar. Padahal sebenarnya dia harus tahu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pater telah membawa tasnya ke lapangan terbang, lalu dia ditolak di sana. Seandainya dia kembali ke Hotel Bertram, pasti tas itu dibawanya juga. Tapi Miss Marple tidak menyebut hal itu waktu dia menceritakan Pater meninggalkan kamarnya dan menuruni tangga. Misalnya tas itu ditinggalkannya di kamar tidur, tapi kemudian tidak disimpan di kamar bagasi bersama kopor-kopornya. Mengapa tidak" Karena semua orang harus mengira bahwa Pater sudah berangkat ke Swiss" Dia mengucapkan terima kasih dengan ramah pada Rose, lalu turun lagi ke lantai bawah. Pater Pennyfather! Pater Pennyfather yang membuat orang bingung. Dia banyak berbicara tentang rencana kepergiannya ke Swiss, kembali ke hotelnya diam-diam hingga tak seorang pun melihatnya, lalu meninggalkannya lagi subuh-subuh sekali. (Untuk pergi ke mana" Melakukan apa") Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Apakah sifat linglung bisa dijadikan alasan untuk semuanya itu" Bila tidak, lalu apa maunya Pater Pennyfather" Dan yang lebih penting lagi, di mana dia" Dari atas tangga, Ayah mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang ada di ruang duduk bersama dengan rasa curiga. Dia ingin tahu apakah semua orang yang ada di situ memang benar seperti apa adanya" Pikirannya sudah sampai pada taraf itu! Orang-orang disitu tua-tua atau setengah baya (tak ada yang masih muda). Mereka adalah orang-orang kolot yang baik, hampir semuanya cukup kaya, dan semuanya sangat terhormat. Orang-orang dari angkatan bersenjata, para ahli hukum, pendetapendeta. Yang di dekat pintu sana itu, sepasang suami-istri Amerika, dan satu keluarga Prancis di dekat perapian. Tak seorang pun yang tampak mencolok, tak ada yang tak pantas. Pada saat itu kebanyakan di antaranya sedang menikmati minum teh petang hari dengan gaya Inggris kuno. Mungkinkah ada sesuatu yang tak beres dengan tempat yang menghidangkan teh petang hari bergaya kuno ini" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Seorang pria Prancis sedang mengucapkan sesuatu tentang suasana saat itu pada istrinya. "Ini yang disebut minum teh pukul lima khas Inggris, ya?" katanya sambil melihat ke sekelilingnya dengan penuh pujian. "Huh, minum teh pukul lima," pikir Davy, sambil melewati pintu, dan terus keluar ke jalan. "Orang itu tak tahu kebiasaan Inggris yang sebenarnya!" Di luar, beberapa peti pakaian yang besar-besar khas Amerika dan kopor-kopor sedang dimuat ke sebuah taksi. Agaknya Mr. dan Mrs. Elmer Cabot akan pergi ke Paris dan akan menginap di Hotel Vendome. Ketika dia sedang berdiri di pinggir jalan, Mrs. Elmer Cabot yang berdiri di sebelahnya menyatakan pandangannya pada suaminya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Cerita keluarga Pendlebury tentang tempat ini memang benar ya, Elmer. Benarbenar Inggris masa lalu. Gaya Edward yang begitu indah. Aku sampai merasa seolah-olah Raja Edward VII akan lewat setiap saat dan duduk di situ untuk minum teh. Aku ingin kembali kemari tahun depan-sungguh." "Kalau kita bisa menabung kira-kira satu juta dolar," kata suaminya datar. "Aduh, Elmer, masakan sampai begitu mahal." Barang-barang sudah dimuat semua, petugas penjaga pintu yang bertubuh tinggi itu membantu mereka masuk sambil berkata, "Terima kasih, Sir," waktu Cabot memberikan persen yang diharapkan. Taksi itu berangkat. Petugas itu mengalihkan perhatiannya pada Ayah. "Perlu taksi, Sir?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ayah melihat padanya. Orang itu tingginya lebih dari 1.80 meter. Dia tampan. Agak kurang terawat memang. Dia bekas tentara. Banyak sekali medalinya-mungkin asli. Apakah dia kelihatan agak licik" Mungkin terlalu banyak minum. "Bekas tentara, ya?" tanya Ayah. "Ya, Sir. Pengawal Irlandia." "Saya lihat itu medali-medali dari ketentaraan. Di mana Anda mendapatkannya?" "Dari Burma." "Siapa nama Anda?" "Michael Gorman. Saya sersan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pekerjaan Anda di sini baik?" "Tempat ini tenang." "Apakah Anda tidak lebih suka di Hilton?" "Saya tak ingin. Saya senang di sini. Orang yang datang ke sini baik-baik, dan banyak pria yang terlibat dalam pacuan kuda-di Ascot dan Newbury. Kadang-kadang saya mendapat persen cukup banyak dari mereka." "Oh, kalau begitu Anda orang Irlandia dan penjudi. Begitu, ya?" "Ah, apalah arti hidup ini tanpa judi?" "Tenang dan membosankan," kata Inspektur Kepala Davy. "Seperti hidup saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Begitukah, Sir?" "Bisakah Anda menebak apa pekerjaan saya?" tanya Ayah. Orang Irlandia itu tertawa. "Harap Anda jangan tersinggung, Sir. Tapi kalau saya boleh menebak, Anda seorang polisi." "Tebakan yang pertama sudah benar," kata Inspektur Kepala. "Apakah Anda ingat Pater Pennyfather?" "Pater Pennyfather" Rasanya saya tak ingat nama itu..." "Dia seorang biarawan tua." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Michael Gorman tertawa. "Ah, bagaimana ya. Di sini banyak sekali biarawan." "Yang ini hilang dari hotel sini." "Oh, yang itu!" Petugas itu kelihatan agak terkejut. "Apakah Anda kenal padanya?" "Saya tidak akan ingat padanya, seandainya orang-orang tak datang menanyai saya tentang dia. Saya hanya tahu bahwa saya membantunya mencarikan taksi, membantunya masuk ke taksi itu, lalu dia pergi ke Restoran Athenaeum. Itulah yang terakhir saya melihatnya. Ada orang yang berkata bahwa dia telah pergi ke Swiss. Tapi saya dengar lagi dia tak pernah tiba di sana. Agaknya dia tersesat." "Setelah itu Anda tidak lagi melihatnya?" "Setelah itu.... Tidak." "Pukul berapa Anda bebas tugas?" "Pukul setengah dua belas." Inspektur Kepala Davy mengangguk. Dia menolak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tawaran untuk dipanggilkan taksi, lalu berjalan perlahan-lahan di sepanjang Pond Street. Sebuah mobil menderu melewatinya dekat sekali dengan pinggir jalan, lalu berhenti di depan hotel Bertram dengan bunyi rem yang berdecit nyaring. Inspektur Kepala Davy menoleh dengan tenang, lalu melihat ke pelat nomor polisinya. FAN 2266. Nomor itu mengingatkannya pada sesuatu, tapi dia tak tahu apa. Dia berbalik dan berjalan kembali ke arah hotel. Baru saja dia tiba di jalan masuknya, pengemudi mobil itu sudah keluar lagi. Padahal baru sesaat yang lalu dia memasuki pintu. Dia sesuai benar dengan mobilnya. Mobil itu model balap, berwarna putih dengan garis-garis panjang yang mengkilap. Anak muda itu bagaikan seekor anjing greyhound yang penuh semangat, wajahnya tampan dan tubuhnya kerempeng. Petugas pintu membukakan pintu mobil, anak muda itu melompat masuk, melemparkan sekeping uang logam pada petugas, lalu melesat dengan suara mesin yang menderu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tahukah Anda siapa dia?" tanya Michael Gorman pada Ayah. "Pokoknya seorang pengemudi yang berbahaya." "Dia adalah Ladislaus Malinowski. Dia telah memenangkan piala Grand Prix dua tahun yang lalu-dia juara dunia. Tapi tahun lalu dia mengalami kecelakaan yang hebat. Kata orang dia sudah sembuh sekarang." "Masakan dia menginap di Hotel Bertram. Sama sekali tak cocok." Michael Gorman tertawa. "Tidak, dia tidak menginap di sini. Tapi ada seorang sahabatnya...." Dia mengerjapkan matanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Seorang portir yang mengenakan celemek dari bahan bergaris-garis keluar dengan membawa banyak sekali perlengkapan perjalanan mewah Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo model Amerika. Ayah berdiri memandangi barang-barang itu dimasukkan ke dalam sebuah mobil sewaan merk Daimler. Dia berdiri dengan linglung sambil mencoba mengingat-ingat apa yang diketahuinya tentang Ladislaus Malinowski. Dia pemuda yang nekat-kata orang, dia terikat pada seorang wanita yang terkenal-siapa nama wanita itu, ya" Sambil tetap memandangi sebuah peti pakaian yang bagus, dia ingin berbalik. Tapi dia membatalkan niatnya, lalu masuk ke hotel lagi. Dia menuju ke meja resepsionis lagi, lalu meminta daftar nama orang-orang yang menginap di hotel itu dari Miss Gorringe. Miss Gorringe sedang sibuk dengan orang-orang Amerika yang akan berangkat itu, jadi buku itu didorongnya saja di atas meja ke arah Ayah. Ayah membalik halamanhalamannya. Lady Selina Hazy, Little Cottage, Merryfield, Hants. Mr. dan Mrs. Hennessey King, Elderberries, Essex. Sir John Woodstock, Beaumont Crescent 5, Cheltenham. Lady Sedgwick, Hursting House, Northumberland. Mr. dan Mrs. Elmer Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Cabot, Greenwich, Connecticut. Jendral Radley, The Green 14, Chichester. Mr. dan Mrs. Woolmer Pickington, Marblehead, Massachusetts. La Comtesse de Beauville, Les Sapins, St. Germain en Laye. Miss Jane Marple, St. Mary Mead, Much Benham. Kolonel Luscombe, Little Green, Suffolk. Mrs. Carpenter, Miss Elvira Blake. Pater Pennyfather, The Close, Chadminster. Mrs. Holding, Miss Holding, Miss Audrey Holding, The Manor House, Carmanton. Mr. dan Mrs. Ryesville, Valley Forge, Pennsylvania. Duke of Barnstable, Doone Castle, New Devon... Bermacam ragam orang yang menginap di Hotel Bertram ini. Orang-orang itu membentuk semacam pola, pikirnya. Sedang dia menutup buku itu, terpandang olehnya sebuah nama di halaman agak depan. Sir William Ludgrove. Hakim Ludgrove yang dikenali oleh seorang calon perwira di dekat tempat peristiwa perampokan bank. Hakim Ludgrove-Pater Pennyfather-keduanya menginap di Hotel Bertram.... Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya harap Anda menikmati teh Anda tadi, Sir?" Henry mengucapkan kata-kata itu sambil berdiri di siku Ayah. Dia berbicara dengan sopan sekali, dan dengan keinginan besar untuk menyenangkan tamu-tamunya, sebagaimana layaknya seorang tuan rumah yang baik. "Teh paling enak yang pernah saya minum selama bertahun-tahun," kata Inspektur Kepala Davy. Ayah baru ingat bahwa dia belum membayar minuman itu. Dia lalu mau membayar, tapi Henry menolak dengan mengangkat tangannya. "Oh, jangan, Sir. Saya diberi tahu bahwa teh yang Anda minum ditanggung oleh hotel. Itu perintah Mr. Humfries." Henry beranjak pergi. Tinggallah Ayah yang merasa bimbang, apakah dia harus memberi persen pada Henry. Getir sekali rasanya karena Henry lebih tahu mengenai masalah sosial semacam itu daripada dirinya sendiri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ketika dia sedang berjalan di jalan, dia tiba-tiba berhenti. Dikeluarkannya buku catatannya, lalu ditulisnya sebuah nama dan sebuah alamat-dia tak mau kehilangan waktu. Dia masuk ke sebuah telepon umum. Dia ingin mencoba mengadu untung. Apa pun yang akan terjadi, dia akan bertindak berdasarkan firasatnya. 16 Lemari pakaian itulah yang mengganggu pikiran Pater Pennyfather. Sejak dia belum benar-benar bangun. Lalu dia lupa dan tertidur lagi. Tapi waktu matanya terbuka sekali lagi, lemari pakaian itu masih saja ada di situ, di tempat yang salah itu. Dia berbaring miring pada sisi kirinya menghadap jendela. Lemari pakaian itu seharusnya berada di antara dirinya dan jendela pada Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dinding kiri itu. Tapi lemari itu tak ada di situ. Lemari itu ada di sebelah kanan. Hal itu sangat mengganggu pikirannya sampai dia merasa letih. Dia menyadari bahwa kepalanya sakit sekali, tapi yang lebih tidak menyenangkannya adalah letak lemari yang salah itu.... Pada saat itu matanya tertutup lagi. Ketika dia terbangun lagi, kamar itu sudah agak terang. Padahal hari belum siang benar. Baru cahaya fajar yang samar. "Ya, Tuhan," kata Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri. Tiba-tiba dia memahami masalah lemari pakaian itu. "Bodoh sekali aku! Tentulah lain, aku tidak berada di rumah." Dia menggerakkan badannya dengan ragu-ragu. Bukan, ini bukan tempat tidurnya sendiri. Dia berada jauh dari rumahnya. Dia sedang beradaberada di mana dia, ya" Oh, tentu. Dia pergi ke London, bukan" Dia berada di Hotel Bertram, dan-tapi tidak, ini bukan Hotel Bertram. Di Hotel Bertram tempat tidurnya menghadap ke jendela. Jadi itu pun salah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aduh, di mana aku ini?" kata Pater Pennyfather. Lalu dia ingat bahwa dia berniat pergi ke Lucerne. "Ya, tentu," katanya sendiri lagi, "aku berada di Lucerne." Lalu dia memikirkan tentang makalah yang akan dibacanya di sana. Dia tak berpikir lama tentang makalahnya itu, karena kepalanya sakit, jadi dia tidur saja lagi. Ketika kemudian dia terbangun lagi, kepalanya terasa jauh lebih ringan. Kamar juga sudah jauh lebih terang. Dia tidak berada di rumah, dia tidak berada di Hotel Bertram, dan dia cukup yakin bahwa dia tidak pula berada di Lucerne. Ruangan yang ditempatinya ini sama sekali bukan kamar tidur di hotel. Diperhatikannya dengan cermat kamar itu. Sama sekali tak dikenalinya. Di situ hanya sedikit perabotnya. Ada semacam lemari (yang dikiranya lemari pakaiannya tadi), dan sebuah jendela yang berkorden dari bahan berbunga-bunga. Cahaya masuk melalui korden itu. Ada sebuah kursi, sebuah meja, dan sebuah lemari yang terdiri dari laci-laci. Hanya itu saja. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aduh," keluh Pater Pennyfather, "aneh sekali. Di mana aku?" Dia ingin bangun untuk menyelidik, tapi waktu dia duduk di tempat tidurnya kepalanya pusing lagi, jadi dia berbaring lagi. "Pasti aku sakit," kata Pater Pennyfather menyimpulkan. "Ya, pasti aku sakit. Pasti." Dia berpikir sebentar, lalu berkata sendiri, "Bahkan mungkin aku masih sakit. Aku sakit flu mungkin, ya?" Orang sering berkata bahwa flu datangnya tiba-tiba sekali. Mungkin-mungkin waktu sedang makan di Athenaeum. Ya, benar. Dia ingat bahwa dia tadi makan malam di Athenaeum. Terdengar orang berjalan kian kemari di rumah itu. Mungkin orang telah membawanya ke sebuah klinik. Tapi tidak. Menurut dia, tempat ini bukan klinik. Dengan makin bertambahnya cahaya tampaklah bahwa tempat itu merupakan sebuah kamar tidur kecil yang agak kumuh dan boleh dikatakan nyaris tanpa perabot. Bunyi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang lalu-lalang berlangsung terus. Dari lantai bawah terdengar suara berseru, "Good-bye, Ducks[panggilan pada orang yang disayangi.]. Malam ini kita makan sosis dan kentang lumat." Pater Pennyfather merenungkan kata-kata itu. Sosis dan kentang lumat. Kata-kata itu sangat berarti. "Kurasa aku lapar," katanya pada dirinya sendiri. Pintu terbuka. Seorang wanita setengah baya masuk. Dia berjalan ke arah korden. Disingkapnya sedikit korden itu, lalu berjalan kembali ke arah tempat tidur. "Nah, Anda sudah bangun," katanya. "Bagaimana perasaan Anda?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Entahlah," kata Pater Pennyfather agak lemah, "saya tak tahu." "Ya, saya percaya Anda tak tahu. Soalnya keadaan Anda menguatirkan sekali. Kepala Anda mengalami benturan keras, kata dokter retak berat. Dasar sopir! Dia bahkan tak berhenti setelah menabrak Anda." "Apakah saya mengalami kecelakaan?" tanya Pater Pennyfather. "Tabrakan?" "Ya," kata wanita itu. "Kami menemukan Anda di tepi jalan waktu kami akan pulang. Mula-mula kami pikir Anda mabuk." Wanita itu tertawa mengingat peristiwa itu. "Lalu suami saya berkata, sebaiknya dia melihat keadaan Anda. Mungkin kecelakaan, katanya. Tak ada bau minuman atau semacamnya. Juga tak ada darah. Pokoknya Anda terbaring saja di situ seperti sebatang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kayu. Jadi kata suami saya, 'Kita tak bisa meninggalkannya begitu saja.' Lalu Anda diangkatnya dan dibawanya masuk kemari." "Oh," kata Pater Pennyfather lemah. Dia terkejut sekali mendengar semua kisah itu. "Anda orang-orang Samaria yang murah hati." "Apalagi dilihatnya Anda seorang biarawan, maka kata suami saya, 'Ini suatu perbuatan yang terhormat.' Lalu katanya, sebaiknya dia tidak menghubungi polisi, karena Anda seorang biarawan, jadi mungkin Anda tak suka. Maksud saya, seandainya Anda mabuk, meskipun tak ada bau minuman. Jadi kami mendapatkan akal untuk meminta Dokter Stokes datang dan memeriksa Anda. Kami tetap memanggilnya Dokter Stokes, meskipun izin kedokterannya sudah dicabut. Dia orang yang baik, tapi tentu agak mendongkol, karena izinnya dicabut itu. Hanya karena hatinya yang baiklah maka dia sampai mau menolong gadis-gadis jalang itu hingga izinnya dicabut. Pokoknya, dia seorang dokter yang cukup baik, dan kami memintanya datang untuk memeriksa Anda. Katanya Anda tidak mengalami cedera terlalu hebat, katanya hanya gegar otak sedikit. Yang harus kami Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi lakukan hanyalah menjaga agar Anda berbaring datar terus dengan tenang di kamar yang gelap. 'Ingat,' katanya, 'saya tidak memberikan pendapat atau semacamnya. Belum tentu demikian. Saya tak tahu hak lagi untuk memberi resep atau mengatakan sesuatu. Menurut hukum saya rasa Anda harus lapor pada polisi, tapi kalau Anda tak mau tak apa-apa.' Berikan kesempatan hidup pada pak tua ini, kata dokter itu. Maafkan kalau bicara saya tak sopan. Dokter itu kalau bicara memang kasar dan ceplas-ceplos. Nah, bagaimana kalau Anda makan sup sedikit, atau roti panas sedikit dan minum susu?" "Terserah," kata Pater Pennyfather lemah, "apa saja saya mau." Dia berbaring diam-diam lagi. Suatu kecelakaan" Jadi itu rupanya. Kecelakaan, dan dia tak ingat sedikit pun juga tentang kecelakaan itu! Beberapa menit kemudian wanita yang baik hati itu kembali lagi sambil membawa nampan yang berisi sebuah mangkuk yang berasap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda akan merasa lebih baik setelah makan ini," katanya. "Sebenarnya saya ingin membubuhkan setetes dua tetes wiski atau brendi ke dalam sup ini, tapi tak diizinkan dokter." "Tentu tidak boleh," kata Pater Pennyfather, "apalagi dengan gegar otak ini." "Mari saya tambahkan sebuah bantal untuk mengganjal punggung Anda ya, Ducks" Nah, enak begitu?" Pater Pennyfather agak terkejut disebut "ducks'. Tapi dia hanya bermaksud baik, pikirnya. "Hups," kata wanita itu, "nah, beres." "Ya, tapi berada di mana kita?" tanya Pater Pennyfather. "Maksud saya, berada di mana saya" Di mana tempat ini?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Milton St. John," kata wanita itu. "Tak tahukah Anda?" "Milton St. John?" tanya Pater Pennyfather. Dia menggeleng. "Saya tak pernah mendengar nama itu." "Ah, ya, ini bukan tempat yang terkenal. Hanya sebuah desa." "Anda baik sekali," kata Pater Pennyfather. "Bolehkah saya tahu nama Anda?" "Mrs. Wheeling. Emma Wheeling." "Anda baik sekali," kau Pater Pennyfather lagi. "Tapi kecelakaan itu. Saya sama sekali tak ingat...." "Sudahlah, jangan pikirkan lagi hal itu supaya Anda cepat sembuh. Kalau sudah sembuh, barulah Anda bisa mengingat-ingatnya kembali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Milton St. John," kata Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri dengan heran. "Nama itu sama sekali tak ada artinya bagiku. Sungguh aneh!" 17 Sir Ronald Graves menggambar seekor kucing di kertas coretan di meja tulisnya. Dia melihat ke tubuh Inspektur Kepala Davy yang besar dan gendut, yang duduk di hadapannya, lalu menggambar seekor anjing buldog. "Ladislaus Malinowski?" katanya. "Mungkin. Apakah kau punya bukti?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak. Tapi mungkin dia orangnya, bukan?" "Dia seorang yang nekat. Tak punya rasa takut. Dia telah memenangkan kejuaraan dunia. Mengalami kecelakaan yang hebat tahun yang lalu. Punya nama buruk mengenai pergaulannya dengan kaum wanita. Sumbersumber penghasilannya meragukan. Suka menghamburhamburkan uang, baik di sini maupun di luar negeri. Sering kali bolak-balik ke Benua Eropa. Apakah kaupi-kir dialah yang berada di balik perampokan-perampokan dan perampasan perampasan yang diatur dengan baik itu?" "Saya rasa bukan dia perencananya. Tapi saya rasa dia terlibat dengan mereka." "Mengapa?" "Pertama, dia mengemudikan sebuah mobil Mercedes-Otto model balap. Mobil seperti itulah yang kelihatan di dekat Bedhampton pada pagi hari terjadinya perampokan kereta api pos itu. Pelat nomor polisinya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi memang lain-tapi itu biasa. Dan tipu dayanya sama saja-lain tapi tak terlalu berbeda. Yang satu FAN 2299, sedang yang lain nomornya 2266. Modelnya MercedesOtto dari tipe yang tidak begitu banyak di sini. Lady Sedgwick memiliki sebuah dan yang sebuah lagi dimiliki oleh putra Lord Merrivale." "Apakah menurutmu Malinowski yang memimpin kejahatan itu?" "Bukan-saya rasa ada otak yang lebih Lihai daripada dia di atasnya. Tapi dia ikut berperan. Saya telah membalik-balik arsip. Ambil contoh perampasan di daerah Midland dan London Barat. Ada tiga buah truk yang kebetulan-seolah-olah kebetulan saja-menghalanghalangi lalu lintas. Mobil Merce-des-Otto yang berada di tempat kejadian itu Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo jadi bisa melarikan diri gara-gara penghalangan itu." "Kemudian mobil itu dihentikan juga." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Tapi dilepas lagi. Terutama karena orang-orang yang melaporkannya tak yakin akan nomornya yang tepat. Nomor yang dilaporkan adalah FAM 3366-sedang nomor mobil Malinowski yang terdaftar adalah FAN 2266. Selalu saja begitu." "Dan kau tetap bertahan untuk mengaitkannya dengan Hotel Bertram. Orang telah berhasil mengorek beberapa hal tentang Hotel Bertram untukmu...." Ayah menepuk-nepuk sakunya. "Semuanya ada di sini. Segala sesuatu mengenai perusahaan itu tercatat dengan baik. Balansnya-modalnya yang terpakai-para direkturnya, dan sebagainya. Tapi itu semua tak ada artinya! Semua yang diperlihatkan pada pemeriksaan keuangan itu sama saja-semuanya seperti ular-ular yang saling menelan saja. Semua perusahaan itu-membuat kepala kita pusing saja." "Ah, sudahlah, Ayah. Begitulah kerja orang di kota besar. Itu cara mereka mempermainkan pajak...." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yang saya inginkan adalah keterangan yang sebenarnya. Alangkah baiknya kalau Anda memberi saya kuasa, Sir. Saya ingin menjumpai beberapa orang pembesar top." Ajun komisaris itu menatapnya. "Lalu apa sebenarnya maksudmu dengan pembesarpembe-sar top itu?" Ayah menyebutkan sebuah nama. Ajun Komisaris kelihatan risau. "Aku tak begitu yakin mengenai hal itu. Kupikir kita tidak akan berani menghubungi orang itu." "Tapi hal itu bisa membantu, Sir." Mereka terdiam. Keduanya saling berpandangan. Ayah kelihatan seperti seekor sapi, tenang dan sabar. Akhirnya Sir Ronald menyerah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kau ini setan tua yang keras kepala, Fred," katanya. "Jalankanlah rencanamu. Pergi dan ka-caukanlah otak di balik keuangan Eropa itu." "Dia pasti tahu," kata Inspektur Kepala Davy. "Dia pasti tahu. Dan bila dia tak tahu, dia bisa mencari tahu dengan mudah, dengan hanya menekan tombol di atas meja kerjanya, atau dengan mengangkat telepon saja." "Aku ragu apakah dia akan merasa senang." "Mungkin tidak," kata Ayah, "tapi tidak akan terlalu banyak menyita waktunya. Namun demikian, saya butuh dukungan penguasa di belakang saya." "Kau benar-benar serius mengenai tempat itu, maksudku Hotel Bertram itu, ya" Tapi apa yang akan kaucari di sana" Tempat itu dikelola dengan baik, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dikunjungi oleh orang-orang terhormat -tak pernah ada masalah dengan perizinan." "Saya tahu-saya tahu. Tak ada minuman keras, tak ada obat-obat terlarang, tak ada perjudian, tidak pula ada penampungan untuk penjahat-penjahat. Semuanya bersih, seperti salju yang baru turun. Tak ada hippies di situ, tak ada penjahat-penjahat, tak ada remaja nakal. Pengun-jung-pengunjungnya hanyalah wanita-wanita tua dari zaman Victoria dan Edward yang waras, keluarga-keluarga baik, tamu-tamu yang sedang dalam perjalanan dari Boston dan dari bagian yang lebih terhormat di Amerika Serikat. Tetapi seorang pastor gereja yang terhormat terlihat meninggalkan hotel itu pukul tiga subuh dengan cara sembunyisembunyi..." "Siapa yang melihatnya?" "Seorang wanita tua." "Bagaimana dia bisa melihatnya. Mengapa dia sendiri pun tidak sedang tidur di tempat tidurnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Wanita-wanita tua memang begitu, Sir." "Kau kan tidak sedang berbicara tentang-siapa namanya-Pater Pennyfather itu?" "Memang tidak. Sir. Tentang kehilangan itu telah dilaporkan dan Campbell sedang menyelidikinya." "Suatu kebetulan yang aneh-namanya juga muncul dalam hubungan perampokan barangbarang pos di kereta api di Bedhampton itu." "Begitukah" Bagaimana hubungannya, Sir?" "Seorang wanita tua juga-atau mungkin setengah baya. Waktu kereta api dihentikan oleh sinyal yang sudah 'digarap', banyak penumpang yang terbangun dan melihat ke lorong kereta api. Ada seorang wanita yang tinggal di Chadminster dan kenal Pater Pennyfather, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi karena dia pernah melihatnya. Wanita itu berkata bahwa dia melihat pater itu memasuki kereta api melalui salah satu pintu pada saat kejadian itu. Dia mengira pater itu keluar untuk melihat apa yang telah terjadi dan setelah itu akan masuk kembali. Kami akan mengusut hal itu, karena dia dilaporkan telah hilang...." "Coba kita tinjau sekali lagi-kereta api itu dihentikan pukul setengah enam pagi. Pater Pennyfather meninggalkan Hotel Bertram tak lama setelah pukul tiga subuh. Ya, itu bisa terjadi, bila dia dibawa ke tempat itu dengan sebuah mobil balap, umpamanya...." "Jadi kita kembali lagi pada Ladislaus Mali nowski!" Ajun Komisaris memandangi lukisan-lukisannya pada kertas coretannya. "Kau benar-benar seperti anjing buldog, Fred," katanya. Setengah jam kemudian Inspektur Kepala Davy memasuki sebuah kantor yang tenang dan agak kumuh. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pria bertubuh besar yang sedang duduk di balik meja kerjanya bangkit lalu mengulurkan tangannya. "Inspektur Davy" Silakan duduk," katanya. "Anda mengisap cerutu?" Inspektur Kepala Davy menggeleng. "Saya harus meminta maaf," katanya dengan suara yang dalam, "karena saya akan menyita waktu Anda yang berharga." Mr. Robinson tersenyum. Dia seorang pria yang gemuk dan berpakaian rapi sekali. Wajahnya kuning, matanya gelap dengan pandangan yang sedih, mulutnya besar dan murah senyum. Dia sering tersenyum memperlihatkan giginya yang besar-besar. "Dengan giginya yang besar-besar itu akan lebih mudah dia melahapmu," kata Inspektur Kepala pada dirinya sendiri, tanpa ada sangkutpautnya. Bahasa Inggris pria Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu sempurna dan tidak terdengar adanya logat tertentu, padahal dia bukan orang Inggris. Seperti juga orang lain, Ayah menduga-duga apa sebenarnya Kebangsaan Mr. Robinson itu. "Nah, apa yang bisa saya bantu?" "Saya ingin tahu, siapa yang memiliki Hotel Bertram," kata Inspektur Kepala Davy. Air muka Mr. Robinson tak berubah. Dia tidak menunjukkan rasa terkejut mendengar nama itu, dan dia tidak pula langsung menjawab. Setelah berpikir, dia berkata, "Anda ingin tahu siapa pemilik Hotel Bertram. Kalau tak salah yang ada di Pond Street, di ujung Piccadilly itu, ya?" "Benar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sendiri beberapa kali menginap di situ. Tempat itu tenang. Dikelola dengan baik." "Ya," kata Ayah. "pengelolaannya memang istimewa." "Dan Anda ingin tahu siapa yang memilikinya" Ah, itu kan mudah." Samar-samar terbayang ironi di balik senyumnya. "Maksud Anda melalui cara-cara umum" Oh, ya." Ayah mengeluarkan secarik kertas kecil dari sakunya lalu membacakan tiga atau empat nama dan alamat. "Saya mengerti," kata Mr. Robinson, "rupanya ada orang yang sudah bersusah-payah untuk itu. Menarik sekali. Lalu Anda datang pada saya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Hanya Andalah yang tahu." "Sebenarnya saya tak tahu. Tapi memang benar, saya punya cara-cara tersendiri untuk mendapatkan informasi-" dia mengangkat pundaknya yang amat besar dan gemuk. "Kami punya beberapa koneksi." "Saya tahu," kata Ayah tanpa perasaan. Mr. Robinson melihat padanya, lalu diangkatnya gagang telepon di atas meja kerjanya. "Sonia" Tolong hubungkan aku dengan Carlos." Dia menunggu beberapa menit, lalu berbicara lagi. "Carlos?" Lalu dia mengucapkan enam atau tujuh kalimat dengan cepat sekali dalam bahasa asing. Ayah bahkan tak bisa mengenali bahasa apa itu. Padahal Ayah bisa berbahasa Prancis, meskipun dengan logat Inggris. Dia tahu sedikit-sedikit bahasa Italia, dan dia bisa menebak artinya bila orang menggunakan bahasa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jerman yang biasa dipakai orang dalam perjalanan. Dia bisa mengenali bahasa Spanyol, bahasa Rusia dan bahasa Arab, meskipun dia tak mengerti. Tapi bahasa yang digunakan Mr. Robinson itu tidak termasuk pada salah satu bahasa yang dikenalnya. Secara samar-samar dia memberanikan diri menebak bahwa itu mungkin bahasa Turki atau bahasa Iran atau bahasa Armenia. Tapi dia sama sekali tak yakin. Mr. Robinson sudah meletakkan kembali gagang telepon. "Saya rasa," katanya dengan ramah, "kita tak perlu menunggu lama. Soalnya saya juga menaruh minat. Saya tertarik sekali. Kadang-kadang saya juga bertanya-tanya sendiri...." Ayah kelihatan ingin tahu. "Tentang Hotel Bertram," kata Mr. Robinson. "Maksud saya tentang keuangannya. Kita ingin tahu bagaimana cara mereka mendapat untung. Tapi, itu sebenarnya bukan urusan saya-" dia mengangkat bahunya lagi-"dan orang tentu suka di sebuah hotel yang nyaman yang pegawai-pegawai dan stafnya amat terampil. Ya, saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ingin tahu." Dia melihat pada Ayah. "Tahukah Anda bagaimana dan mengapa?" "Belum," kata Ayah, "tapi saya berniat untuk mengetahuinya." "Ada beberapa kemungkinan," kata Mr. Robinson, sambil berpikir. "Soal ini sama dengan musik. Hanya ada sekian nada dalam satu oktaf, tapi orang bisa mengombinasikannya menjadi berjuta-juta cara yang berbeda-beda. Pernah seorang pemusik mengatakan pada saya bahwa kita tidak akan pernah menjumpai lagu yang sama dalam dua kali. Menarik sekali, bukan?" Terdengar dengung halus di atas mejanya, dan dia mengangkat gagang telepon lagi. "Ya" Ya, kau cepat sekali. Aku senang. Ya, aku mengerti. Oh! Amsterdam, ya.... Ah.... Terima kasih.... Ya. Coba tolong eja. Bagus." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia menulis cepat-cepat pada sebuah catatan yang terletak di dekat sikunya. "Saya harap ini akan berguna bagi Anda," katanya sambil merobek kertas yang bertulisan itu, lalu disodorkannya ke arah Ayah. Ayah membaca nama itu dengan bersuara. "Wilhelm Hoffman." "Orang Swiss," kata Mr. Robinson. "Meskipun saya rasa bukan kelahiran Swiss. Dia punya pengaruh yang besar dalam lingkungan perbankan, dan meskipun dia berusaha untuk selalu berada di jalan hukum, dia sering berada di balik banyak sekali-urusan yang perlu diragukan. Dia beroperasi hanya di benua Eropa, bukan di negeri ini." "Oh." "Tapi dia punya seorang saudara laki-laki," kata Mr. Robinson. "Namanya Robert Hoffman. Dia tinggal di London-seorang pedagang berlian-perusahaannya sangat terhormat. Istrinya orang Belanda. Dia juga Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi punya kantor-kantor di Amsterdam. Anak buah Anda mungkin tahu tentang dia. Seperti saya katakan tadi, dia terutama berdagang berlian. Dia orang yang kaya sekali dan memiliki banyak sekali aset yang biasanya tidak memakai namanya sendiri. Ya, dia berada di belakang banyak sekali perusahaan. Dia dan saudaranyalah pemilik Hotel Bertram yang sebenarnya. " "Terima kasih, Sir." Inspektur Kepala Davy bangkit. "Tak perlu saya katakan bahwa saya sangat berterima kasih pada Anda. Anda hebat sekali," sambungnya, sambil memperlihatkan antusiasme yang berlebihan. "Karena saya tahu?" tanya Mr. Robinson, tersenyum lebar. "Itu memang merupakan salah satu keistimewaan saya. Mencari informasi. Saya suka ingin tahu. Untuk itu pulalah Anda datang pada saya, bukan?" "Yah," kau Inspektur Kepala Davy, "kami memang tahu tentang Anda. Melalui Departemen Dalam Negeri, cabang khususnya, dan sebagai-nya." Dengan polos ditambahkannya, "Saya harus mengumpulkan keberanian saya untuk menghubungi Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Mr. Robinson tersenyum lagi. "Saya rasa, pribadi Anda menarik, Inspektur Davy," katanya. "Saya doakan usaha Anda berhasil." "Terima kasih, Sir. Saya rasa, saya memang memerlukan doa Anda itu. Ngomongngomong, tentang dua pria bersaudara itu. Bisakah dikatakan mereka itu orang-orang yang kasar?" "Sama sekali tidak," kata Mr. Robinson. "Itu berlawanan sekali dengan kebijaksanaan mereka. Hoffman bersaudara itu tak pernah memakai kekerasan dalam urusan-urusan bisnis mereka. Mereka punya cara-cara lain yang memberikan hasil yang lebih baik. Boleh saya katakan bahwa tahun demi tahun mereka terus-menerus bertambah kaya. Begitulah informasi yang diceritakan pada saya oleh kalangan perbankan Swiss." "Swiss adalah tempat yang sangat bermanfaat," kata Inspektur Kepala Davy. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, benar. Tak ada yang dapat kita kerjakan tanpa negeri itu! Begitu banyak kejujuran. Dan tempat bisnis yang bagus sekali! Ya, kami orang-orang bisnis harus berterima kasih pada Swiss." Ditambahkannya, "Saya pribadi juga menghargai Amsterdam." Dia memandang Davy dengan tajam, lalu tersenyum lagi. Dan Inspektur Kepala pun pulang. Waktu dia tiba kembali di markas besarnya, dia menemukan sehelai surat singkat di meja kerjanya. Pater Pennyfather telah muncul kembali-keadaan selamat, meskipun tidak begitu sehat. Agaknya ditabrak mobil di Milton St. John Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dan mengalami gegar otak. 18 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pater Pennyfather memandangi Inspektur Kepala Davy dan Inspektur Campbell. Dan keduanya membalas pandangannya. Pater Pennyfather sudah berada di rumahnya kembali. Dia sedang duduk di kursi berlengan besar di dalam ruang perpustakaannya. Sebuah bantal diletakkan di belakang kepalanya dan kakinya diletakkan di atas sebuah bangku kecil dengan sehelai selimut tebal menutupi lututnya. Hal hal itu merupakan bukti nyata mengenai keadaannya yang tak sehat. "Sayang sekali," katanya dengan sopan, "saya sama sekali tak bisa ingat apaapa." "Anda tak bisa mengingat peristiwa waktu mobil itu menabrak Anda?" "Tidak sama sekali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lalu bagaimana Anda tahu kalau sebuah mobil telah menabrak Anda?" tanya Inspektur Campbell dengan ketus. "Wanita yang di sana itu, Mrs.-Mrs.-Wheeling namanya"-yang menceritakannya pada saya." "Dan bagaimana dia tahu?" Pater Pennyfather tampak bingung. "Aduh, Anda benar. Dia tak mungkin tahu, bukan" Saya rasa dia hanya menduga saja bahwa itu yang terjadi." "Dan Anda sendiri tak bisa mengingat apa-apa" Bagaimana Anda sampai bisa berada di Milton St. John?" "Saya tak tahu," kata Pater Pennyfather. "Namanya saja asing bagi saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Rasa kesal Inspektur Campbell makin bertambah, tapi Inspektur Kepala Davy berkata dengan suaranya yang tenang membujuk, "Ceritakan saja lagi yang terakhir yang Anda ingat, Pater." Pater Pennyfather berpaling padanya dengan lega. Sikap Inspektur yang tak percaya membuatnya merasa tak enak. "Waktu itu, saya hendak pergi menghadiri suatu kongres di Lucerne. Saya pergi ke pelabuhan udara naik taksi-ke pelabuhan udara Kensington." "Ya, lalu?" "Itu saja. Saya tak bisa ingat apa-apa lagi. Yang berikutnya saya ingat adalah lemari pakaian itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lemari pakaian apa?" tanya Inspektur Campbell. "Lemari pakaian itu tempatnya salah." Inspektur Campbell sudah akan melanjutkan pertanyaan mengenai lemari pakaian yang berada di tempat yang salah itu. Tapi Inspektur Kepala Davy memotongnya. "Ingatkah Anda waktu tiba di pelabuhan udara, Pater?" "Saya rasa ingat," kata Pater Pennyfather, ragu-ragu. "Lalu Anda terbang ke Lucerne seperti yang sudah direncanakan?" "Apakah saya berangkat" Saya sama sekali tak ingat apakah saya berangkat atau tidak." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ingatkah Anda, Anda tiba kembali di Hotel Bertram malam itu?" "Tidak." "Anda ingat Hotel Bertram, bukan?" "Tentu. Saya menginap di sana. Nyaman sekali hotel itu. Saya tetap menyewa kamar saya di sana waktu itu." "Apakah Anda ingat bepergian naik kereta api?" "Naik kereta api" Tidak, saya tak ingat apa-apa tentang kereta api." "Kereta api itu dihadang, lalu dirampok. Pasti Anda ingat itu, Pater Pennyfather." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Begitukah seharusnya?" Pater Pennyfather balik bertanya. "Tapi bagaimanapun juga,"-nada bicaranya mengandung rasa bersalah-"saya tak ingat." Dia memandang pada kedua perwira polisi itu bergantian dengan senyum kecil yang lembut. "Jadi kejadian yang Anda ingat hanyalah, bahwa Anda naik taksi mau pergi ke pelabuhan udara, dan setelah itu Anda tak ingat apa-apa sampai Anda bangun di pondok keluarga Wheeling, di Milton St. John?" "Tak ada yang luar biasa, bukan?" kata Pater itu dengan yakin. "Sering terjadi dalam keadaan gegar otak." "Waktu Anda terbangun, Anda pikir apa yang telah terjadi atas diri Anda?" "Kepala saya sakit sekali, saya sama sekali tak bisa berpikir. Setelah itu tentulah saya bertanya-tanya di mana saya berada. Lalu Mrs. Wheeling menjelaskan dan membawakan saya sup yang enak sekali. Dia menyebut Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi saya 'ducks' dan 'manis'," kata Pater Pennyfather dengan rasa jijik, "tapi dia baik sekali." "Seharusnya dia melaporkan tentang kecelakaan itu pada polisi. Supaya Anda dibawa ke rumah sakit dan dirawat sebagaimana mestinya," kata Campbell. "Tapi dia merawat saya dengan baik sekali," bantah Pater dengan bersemangat, "dan saya dengar, kalau gegar otak yang bisa dilakukan hanyalah menjaga supaya pasien tenang." "Bila ada lagi yang Anda ingat, Pater...." Pater memotong kata-kata itu, "Empat hari penuh saya rasanya sudah tak hidup lagi," katanya. "Aneh sekali. Benar-benar aneh. Saya benar-benar ingin tahu di mana saya berada selama itu dan apa yang telah saya lakukan. Dokter berkata bahwa saya akan ingat kembali semuanya. Tapi mungkin juga tidak. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Mungkin saya tidak akan pernah tahu apa yang telah terjadi atas diri saya pada waktu itu." Kelopak matanya mengerjap-ngerjap. "Maafkan saya. Saya letih sekali." "Saya rasa sudah cukup," kata Mrs. McCrae, yang hilir-mudik saja di pintu, siap untuk bertindak bila dianggapnya perlu. Dia mendekati mereka. "Dokter berkata bahwa dia tak boleh dibuat risau," katanya tegas. Kedua polisi itu bangkit lalu berjalan ke arah pintu. Mrs. McCrae mengantar mereka keluar sampai ke lorong rumah, bagaikan seekor anjing gembala yang tahu betul tugasnya. Pater menggumamkan sesuatu, dan Inspektur Kepala Davy yang berjalan paling belakang waktu akan melewati pintu segera berbalik. "Apa kata Anda?" tanyanya, tapi mata Pater itu sudah tertutup. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apa katanya?" tanya Campbell, ketika mereka meninggalkan rumah itu, setelah menolak tawaran Mrs. McCrae untuk minum dulu. Setelah berpikir, Ayah berkata, "Kalau tak salah dia mengatakan 'the walls of Jericho'." "Apa maksudnya dengan kata-kata itu, ya?" "Seperti ada hubungannya dengan Injil," kata Ayah. "Apakah menurut Anda kita akan pernah tahu, bagaimana si tua itu btsa sampai di Milton St. John dari Cromwell Road?" tanya Campbell. "Kelihatannya dia tidak akan banyak membantu," Davy membenarkan. "Wanita yang berkata bahwa dia melihatnya di kereta api setelah terjadi perampokan itu. Mungkinkah dia Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi benar" Mungkinkah Pater-entah dengan cara bagaimana-terlibat dalam perampokan itu" Rasanya tak mungkin. Dia orang tua yang benar-benar terhormat. Rasanya tak bisa kita mencurigai seorang pastor dari Katedral Chadminster terlibat dalam suatu perampokan kereta api. Bagaimana pendapat Anda?" "Tidak," kata Ayah sambil berpikir, "tidak. Seperti juga kita tak bisa membayangkan Hakim Ludgrove terlibat dalam suatu perampokan bank." Inspektur Campbell melihat pada perwira atasannya dengan rasa ingin tahu. Perjalanan penyelidikan ke Chadminster berakhir dengan wawancara singkat tanpa hasil dengan Dr. Stokes. Dr. Stokes bersikap agresif, enggan membantu, dan kasar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sudah cukup lama kenal pada keluarga Wheeling. Mereka itu boleh dikatakan tetangga saya. Mereka memungut seorang laki-laki tua di pinggir jalan. Mereka tak tahu apakah dia mabuk hebat ataukah sakit. Lalu mereka meminta saya datang untuk memeriksanya. Saya katakan bahwa dia tak mabuk-dan bahwa dia menderita gegar otak...." "Dan Anda mengobatinya." "Sama sekali tidak. Saya tidak mengobatinya, juga tidak memberinya resep atau merawatnya. Saya bukan dokter-dulu memang, tapi sekarang tidak lagi.... Saya katakan pada mereka bahwa sebaiknya mereka menelepon polisi. Apakah itu mereka lakukan atau tidak, saya tak tahu. Itu bukan urusan saya. Mereka itu kedua-duanya agak bodohtapi mereka baik sekali." "Anda sendiri tak berpikir untuk menelepon polisi?" "Tidak. Soalnya, saya bukan dokter. Tak ada urusannya dengan saya. Sebagai manusia saya katakan pada Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mereka supaya tidak memberinya wiski sedikit pun juga dan menjaga supaya dia tenang serta berbaring datar sampai polisi datang." Dia memandang mereka dengan tajam, dan dengan enggan mereka harus merasa puas dengan itu. 19 Mr. Hoffman adalah seorang pria yang bertubuh besar dan tegap. Penampilannya memberikan kesan seolah-olah dia terukir dari kayu-tepatnya kayu jati. Wajahnya sama sekali tanpa ekspresi, hingga tak bisa diduga. Kita jadi ingin tahu apakah orang seperti itu punya pikiran dan perasaan" Rasanya tak mungkin. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sikapnya tanpa cacat. Dia bangkit, dan membungkuk, lalu mengulurkan tangannya yang kaku. "Inspektur Davy" Sudah lama kita tak bertemu, sejak-ah, mungkin Anda bahkan tak ingat lagi...." "Oh, saya ingat, Mr. Hoffman. Dalam perkara berlian Aaronberg, bukan" Waktu itu Anda menjadi saksi negara-saya boleh katakan bahwa Anda seorang saksi yang baik sekali. Terdakwa sama sekali tak bisa menggoyahkan Anda." "Saya memang tak mudah digoyahkan," kata Mr. Hoffman dengan bersungguh-sungguh. Memang kelihatan bahwa dia orang yang tak mudah digoyahkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apa yang bisa saya bantu?" lanjutnya. "Saya harap tak ada kesulitan-saya selalu berusaha memelihara hubungan yang baik dengan polisi. Saya sangat kagum pada angkatan kepolisian Anda yang hebat." "Ah, tak ada kesulitan apa-apa. Kami hanya meminta Anda membenarkan suatu informasi kecil." "Saya akan senang sekali membantu Anda sebisa saya. Seperti saya katakan, saya sangat kagum pada angkatan kepolisian Anda di London. Petugas-petugas Anda hebat-hebat. Mereka sangat terpadu, jujur, dan adil." "Anda membuat saya merasa malu," kata Ayah. "Saya siap membantu. Apa yang ingin Anda ketahui?" "Saya ingin Anda memberikan sedikit keterangan mengenai Hotel Bertram." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Wajah Mr. Hoffman tak berubah. Mungkin sesaat saja sikapnya menjadi lebih kaku daripada sebelumnya-hanya itu saja. "Hotel Bertram?" tanyanya. Suaranya mengandung rasa heran. Mungkin dia tak pernah mendengar tentang Hotel Bertram, atau mungkin dia tidak begitu ingat apakah dia tahu Hotel Bertram atau tidak. "Anda punya hubungan dengan hotel itu, benarkah Mr. Hoffman?" Mr. Hoffman mengangkat bahunya. "Ada banyak sekali," katanya. "Saya tak bisa mengingatnya satu per satu. Begitu banyak pula urusan, demikian banyaknya-hingga saya sibuk terus." "Anda memiliki banyak perusahaan, saya tahu itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya." Mr. Hoffman tersenyum kaku. "Saya punya banyak sekali perusahaan, begitu dugaan Anda" Jadi Anda pikir, saya juga punya hubungan dengan-Hotel Bertram itu?" "Barangkali seharusnya saya tidak mengatakan hubungan. Soalnya sebenarnya Anda yang memilikinya, bukan?" kata Ayah dengan ramah. Kali ini Mr. Hoffman benar-benar menjadi kaku. "Saya jadi ingin tahu, siapa yang mengatakan itu pada Anda?" katanya dengan suara halus. "Pokoknya hal itu benar, bukan?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria. "Tempat itu bagus sekali. Saya rasa, Anda pasti bangga akan tempat itu." "Oh, ya," kata Hoffman. "Pada saat ini-saya tak begitu ingat-soalnya,"-dia tersenyum pahit-"saya memiliki banyak gedung di London. Investasi yang baik, Bila ada sesuatu yang menguntungkan di pasaran, dan ada kesempatan untuk mendapatkannya dengan murah, saya tanamkan modal saya di situ." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah Hotel Bertram termasuk murah?" "Sebagai suatu perusahaan yang masih berjalan, waktu itu keadaannya menurun," kata Mr. Hoffman, sambil menggeleng. "Yah, sekarang sudah berjalan dengan baik," kata Ayah. "Baru beberapa hari yang lalu ini saya ke sana. Saya sangat terkesan oleh suasananya di sana. Tamu-tamunya pun orang-orang yang baik dan kuno. Tempatnya juga kuno dan memberikan rasa nyaman, tak ada yang membuat gaduh. Segala-galanya mewah, meskipun tak kelihatan mewah." "Secara pribadi saya hanya tahu sedikit sekali," Mr. Hoffman menjelaskan. "Tempat itu merupakan salah satu investasi saya-tapi saya rasa tempat itu berjalan dengan baik." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, agaknya yang mengelolanya adalah seseorang yang hebat. Siapa nama orang itu" Humfries" Ya, Humfries." "Dia orang yang pandai sekali," kata Mr. Hoffman. "Saya menyerahkan segalagalanya padanya. Paling-paling saya hanya memeriksa buku neraca setahun sekali Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo untuk melihat apakah semuanya beres." "Tempat itu penuh dengan orang-orang kenamaan," kata Ayah. "Juga orang-orang kaya yang sedang dalam perjalanan." Dia menggeleng sambil berpikir. "Suatu kombinasi yang bagus." "Anda katakan tadi, Anda berada di sana beberapa hari yang lalu?" tanya Mr. Hoffman. "Saya harap tidak secara-tidak secara resmi?" 'Tidak resmi. Saya hanya sedang berusaha untuk menyelesaikan suatu misteri kecil." "Suatu misteri" Di Hotel Bertram?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kelihatannya begitu. Perkara hilangnya seorang biarawan. Mungkin Anda sudah mendengar?" "Pasti lelucon," kata Mr. Hoffman. "Begitu kata orang dalam bahasa Sherlock Holmes, penulis Anda yang terkenal itu." "Biarawan itu pada suatu malam keluar dari tempat itu dan tak pernah dilihat orang lagi." "Aneh," kau Mr. Hoffman, "upi hal-hal seperti itu biasa terjadi. Saya ingat bertahun-tahun yang lalu ada berita besar. Kolonel-siapa ya namanya"-kalau tak salah Kolonel Fergusson, salah seorang anggota pasukan pengawal Queen Mary. Pada suatu malam dia keluar dari klubnya, dan dia juga tak pernah dilihat orang lagi." "Memang," desah Ayah, "kehilangan seperti itu biasa terjadi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda pasti tahu lebih banyak tentang hal itu daripada saya, Saudara Inspektur," kata Mr. Hoffman. Kemudian dia berkau lagi, "Saya harap Anda cukup dibantu di Hotel Bertram." "Mereka baik sekali," Ayah meyakinkannya. "Miss Gorringe itu saya rasa sudah lama bekerja untuk Anda, ya?" "Mungkin. Saya benar-benar hanya tahu sedikit sekali tenung itu. Harap Anda mengerti, saya kurang memperhatikan secara pribadi. Bahkan...." dia tersenyum lebar, "saya heran Anda sampai tahu bahwa hotel itu milik saya." Tak perlu ditanyakan lagi; dan sekali lagi matanya membayangkan keresahan. Ayah memperhatikan hal itu tanpa kenura. "Jaringan bisnis di pusat kota London uk ubahnya seperti sebuah teka-teki yang besar sekali," katanya. "Kepala saya akan pusing bila saya harus mengurus soal-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi soal itu. Saya mendengar bahwa sebuah perusahaanMayfair Holding Trust, begitulah kira-kira namanya-terdaftar atas nama pemiliknya. Perusahaan itu dimiliki pula oleh sebuah perusahaan lain, dan begitu seterusnya. Tapi yang sebenarnya adalah hotel itu milik Anda. Sederhana saja. Saya benar, bukan?" "Ya, saya hanya berani berkata, bahwa saya dan beberapa orang direktur berada di belakangnya." Hoffman mengakui dengan agak enggan. "Beberapa orang direktur. Siapakah mereka itu" Saya rasa Anda sendiri dan saudara laki-laki Anda, bukan?" "Saudara saya Wilhelm memang bekerja sama dengan saya dalam usaha ini. Sebaiknya Anda tahu bahwa Hotel Bertram hanya merupakan suatu bagian dari serangkaian hotel, bangunan perkantoran, klub, dan usaha-usaha lain di London." "Apakah ada direktur-direktur lain lagi?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lord Pomfret, Abel Isaacstein." Suara Hoffman tiba-tiba berubah menjadi ketus. "Apakah Anda benar-benar harus tahu semuanya itu" Hanya karena Anda sedang menyelidiki perkara hilangnya biarawan itu?" Ayah menggeleng dan kelihatan menyesal. "Saya rasa hanya sekadar rasa ingin tahu. Gara-gara mencari biarawan yang hilang itulah saya sampai ke Hotel Bertram. Tapi setelah itu saya jadi-yah, jadi tertarik. Lalu soal itu disusul oleh soal lain. Anda mengerti maksud saya, bukan?" "Ya, saya rasa memang bisa begitu. Dan sekarang, sudah terpenuhikah rasa ingin tahu Anda itu?" dia tersenyum. "Mencari informasi itu sama sekali tak mudah, bukan?" kata Ayah dengan ramah. Lalu dia bangkit. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Masih ada satu hal lagi yang saya benar-benar ingin tahu-tapi saya rasa Anda tidak akan mau mengatakannya pada saya." , "Apa itu, Inspektur?" suara Hoffman terdengar waspada. "Dari mana Hotel Bertram mendapatkan stafnya" Soalnya mereka hebat-hebat! Apalagi yang seorang itu, siapa namanya-oh, ya, Henry. Penampilannya seperti seorang bangsawan saja, atau seorang uskup agung, entah mana yang lebih tepat. Pokoknya yang menghidangkan teh dan kue muffin. Enak sekali kue muffin itu! Suatu pengalaman yang tak terlupakan." "Anda suka kue muffin dengan banyak mentega rupanya?" Mr. Hoffman memandangi tubuh Ayah yang bulat sejenak dengan pandangan mencela. "Saya rasa Anda tahu bahwa saya memang suka," kata Ayah. "Ah, saya tak boleh mengganggu Anda terlalu lama. Saya rasa Anda sedang sibuk mengurus Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pengambilalihan penawaran-penawaran, atau semacamnya." "Ah, Anda senang berpura-pura tak tahu tentang urusan-urusan itu. Tidak, saya tidak sedang sibuk. Saya hidup sederhana dan santai. Saya menanam bunga mawar. Saya hidup dengan keluarga saya yang amat saya cintai." "Ideal sekali kedengarannya," kata Ayah. "Alangkah baiknya bila saya bisa hidup seperti itu." Mr. Hoffman tersenyum, lalu bangkit dengan berat untuk bersalaman dengan tamunya. "Saya harap Anda akan bisa segera menemukan biarawan yang hilang itu." "Oh! Beres. Eh, maaf saya tidak menjelaskannya tadi. Dia sudah ditemukan-benar-benar kasus yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mengecewakan. Dia mengalami kecelakaan ditabrak mobil dan menderita gegar otak-cuma begitu." Ayah berjalan ke pintu, tapi berbalik lagi. "Ngomong-ngomong, apakah Lady Sedgwick salah seorang direktur dalam perusahaan Anda?" tanyanya. "Lady Sedgwick?" Hoffman berhenti sebentar. "Tidak. Mengapa?" "Ah, saya hanya mendengar saja. Hanya seorang pemegang saham mungkin?" "Saya-ya." "Nah, selamat tinggal, Mr. Hoffman. Terima kasih banyak." Ayah langsung kembali ke Scotland Yard dan langsung menghadap Ajun Komisaris. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kedua Hoffman bersaudara itu memang berada di belakang Hotel Bertram-dalam hal keuangannya." "Apa" Bajingan-bajingan itu?" kata Sir Roland. "Ya." "Mereka menyembunyikan hal itu." "Ya-dan Robert Hoffman sama sekali tak senang bahwa kita sudah mengetahuinya. Dia terkejut sekali." "Apa katanya?" "Oh, kami tetap bersikap resmi dan sopan. Dia mencoba-tidak secara terangterangan-untuk mengorek dari mana kita tahu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan kau tentu tidak memberitahukan padanya sumber informasi kita itu?" "Tentu tidak." "Alasan apa yang kauberikan untuk menemuinya?" "Saya tidak memberikan alasan apa-apa," kata Ayah. "Apakah dia tak merasa agak aneh?" "Saya rasa begitu. Saya rasa itulah aturan main yang terbaik, Sir." "Kalau Hoffman bersaudara itu yang berada di belakang semuanya ini, banyak hal yang menjadi jelas. Mereka sendiri tak pernah terlibat dalam perbuatan-perbuatan jahat mana pun juga-sama sekali tidak! Mereka tidak mengatur kejahatannya-tapi mereka membiayainya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Wilhelm menangani urusan bank-nya di Swiss. Dia berada di belakang heboh mata uang asing tak lama setelah perang dulu itu. Kita tahu itu, tapi kita tak bisa membuktikannya. Kedua bersaudara itu menangani uang banyak sekali, dan mereka menggunakannya untuk menunjang segala macam perusahaan-ada yang sah, ada pula yang tidak. Tapi mereka sangat berhati-hati-mereka tahu semua tipu daya dalam perdagangan. Usaha perantara berlian milik Robert itu cukup jujur, tapi memberikan pula gambaran sedemikian-ada berlian, bunga bank, dan kekayaan lain-klub-klub, yayasan-yayasan budaya, gedung-gedung perkantoran, restoran, hotel-hotel -semuanya seolah-olah dimiliki oleh orang lain. "Apakah menurut Anda, Hoffman yang merencanakan perampokan-perampokan yang diatur itu?" "Bukan. Kurasa kedua orang itu hanya mengurus keuangannya. Kita harus mencari orang yang membuat rencana itu di tempat lain. Di tempat lain ada seseorang berotak cemerlang yang sedang bekerja." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 20 Malam itu kabut tiba-tiba turun di London. Inspektur Kepala Davy meninggikan kerah mantelnya lalu membelok ke Pond Street. Dia berjalan lambat-lambat seperti seseorang yang sedang memikirkan sesuatu. Tidak kelihatan bahwa dia punya tujuan tertentu. Tapi orang-orang yang mengenalnya tahu bahwa pikirannya sedang siaga sepenuhnya. Dia sedang mengincar seperti seekor kucing yang mengintai, menanti saat yang tepat untuk menerkam mangsanya. Pond Street sepi malam itu. Hanya ada beberapa mobil. Kabut yang mula-mula tersebar tak merata hampir hilang, tapi kemudian menebal lagi. Lalu lintas di Park Lane yang biasanya sibuk menjadi sangat berkurang, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hingga suasananya seperti jalan kecil di luar kota saja. Kebanyakan bus tak jalan lagi. Hanya kadang-kadang mobil-mobil pribadi masih berseliweran. Inspektur Kepala Davy membelok ke sebuah jalan buntu. Dia berjalan sampai ke ujungnya, lalu kembali lagi. Dia membelok lagi, seolah-olah tanpa tujuan, mula-mula ke suatu arah, lalu ke arah lain. Padahal sebenarnya dia bukannya tanpa tujuan. Naluri kucing yang sedang mengintai yang dimilikinya itulah sebenarnya yang membuatnya berkeliling seputar sebuah bangunan. Bangunan itu adalah Hotel Bertram. Diperhatikannya dengan cermat apa yang terletak di sebelah timur, barat, utara, dan selatannya. Ditelitinya mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan, diperhatikannya mobil-mobil yang ada di jalan buntu. Didengar kannya dengan teliti bunyi eongan kucing. Sebuah mobil khusus telah menarik perhatiannya, dan dia berhenti. Mulutnya dimonyongkannya dan katanya dengan suara halus, "Jadi kau sudah ada di sini lagi, ya cantik." Diperiksanya nomornya, lalu dia mengangguk. "Malam ini nomormu FAN 2266, ya?" Dia membungkuk lalu meraba pelat nomor itu dengan halus, dan dia mengangguk lagi dengan perasaan puas. "Sungguh sempurna pekerjaan mereka!" bisiknya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia berjalan terus, lalu keluar lagi di ujung lain deretan perumahan. Dia membelok ke kanan dan ke kanan lagi, lalu keluar lagi di Pond Street, kira-kira empat puluh meter dari jalan masuk ke Hotel Bertram. Sekali lagi dia berhenti, mengagumi bentuk indah sebuah mobil balap yang lain lagi. "Kau juga cantik," kata Inspektur Kepala Davy. "Nomormu sama dengan yang terakhir aku melihatmu. Tapi aku ragu apakah nomormu itu selalu sama. Dan itu berarti,"-kata-katanya terputus-"benarkah?" gumamnya. Dia mendongak ke langit yang kini sama sekali tak kelihatan. "Kabut semakin tebal," katanya kepada dirinya sendiri. Di luar pintu Hotel Bertram, penjaga pintu yang orang Irlandia itu sedang berdiri sambil mengayun-ayunkan lengannya ke depan dan ke belakang kuat-kuat supaya tubuhnya tetap hangat. Inspektur Kepala Daw mengucapkan selamat malam padanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Selamat malam, Sir. Buruk sekali cuaca malam ini." "Ya, saya rasa tidak akan ada orang yang mau keluar malam ini bila tak perlu." Pintu hotel didorong dan terbuka, dan seorang wanita setengah baya keluar. Dia berhenti dengan bimbang di tangga. "Anda memerlukan taksi, Ma'am?" "Ah, tidak, saya mau jalan kaki." "Sebaiknya tidak, Ma'am. Kabutnya tebal sekali. Dalam taksi sekalipun tidak akan nyaman." "Apakah Anda pikir Anda akan bisa mencarikan saya taksi?" tanya wanita itu raguragu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Akan saya usahakan. Anda masuk saja dulu untuk menghangatkan badan. Kalau taksi sudah saya dapatkan, saya akan masuk memanggil Anda." Suaranya berubah, mengarah ke nada mendesak. "Kalau tidak mendesak sekali, Ma'am, sebaiknya Anda tidak keluar sama sekali malam ini." "Oh, ya. Mungkin Anda benar. Tapi saya ditunggu oleh beberapa orang teman di Chelsea. Saya jadi bingung. Mungkin akan sulit sekali kembali kemari nanti. Bagaimana menurut Anda?" Michael Gorman mengambil tindakan. "Kalau saya menjadi Anda, Ma'am," katanya dengan tegas, "saya akan masuk saja dan menelepon teman-teman Anda itu. Tak baik bagi seorang wanita seperti Anda keluar malam dalam keadaan berkabut begini." "Yah-bagaimana ya"-Ya, mungkin Anda benar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia masuk kembali. "Saya harus memperhatikan mereka itu," -kata Micky Gorman memberikan penjelasan pada Ayah setelah dia berbalik lagi. "Wanita seperti itu, mudah saja orang menyambar tasnya. Apalagi keluar malam-malam begini dalam keadaan berkabut dan berkeliaran di Chelsea atau Kensington sebelah barat atau entah akan ke mana saja." "Saya rasa Anda punya banyak pengalaman dalam hal mengurus wanita-wanita tua, ya?" kata Davy. Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Oh, ya, memang. Tempat ini merupakan rumah yang kedua bagi mereka. Kasihan jantung mereka yang tak sehat itu. Bagaimana dengan Anda, Sir" Apakah Anda memerlukan taksi?" "Kalaupun saya memerlukannya, saya rasa Anda tidak akan bisa mendapatkannya," kata Ayah. "Pasti tak banyak yang keluar dalam cuaca buruk begini. Dan itu bukan salah mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sekarang sebaiknya saya carikan untuk Anda. Di tikungan sana itu biasanya ada seorang pengemudi yang memarkir taksinya sambil menghangatkan dirinya dengan minum-minum." "Saya tak perlu taksi," kata Ayah sambil mendesah. Dia menunjuk dengan jempolnya ke arah Hotel Bertram. "Saya harus masuk, ada pekerjaan yang harus saya selesaikan." "Sekarang ini" Apakah masih dalam hubungan biarawan yang hilang itu?" "Tidak. Dia sudah ditemukan." "Ditemukan?" Laki-laki itu memandanginya dengan terbelalak. "Ditemukan di mana?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia berkeliaran saja dengan gegar otak setelah mengalami kecelakaan." "Ah, orang memang sudah tahu itulah yang akan terjadi atas dirinya. Pasti dia menyeberang tanpa melihat-lihat." "Agaknya begitulah," kata Ayah. Dia mengangguk, lalu mendorong pintu dan masuk ke dalam hotel. Malam itu tidak terlalu banyak orang di ruang duduk. Dilihatnya Miss Marple sedang duduk di sebuah kursi di dekat perapian, dan Miss Marple pun melihatnya. Tetapi tak ada tanda-tanda bahwa Miss Marple mengenalinya. Ayah berjalan ke arah meja resepsionis. Sebagaimana biasa, Miss Gorringe sedang menghadapi buku-bukunya. Menurut Ayah, dia kelihatan agak terkejut melihatnya Reaksinya memang tidak begitu kentara, tapi Ayah melihatnya. "Anda masih ingat saya, Miss Gorringe?" katanya. "Saya datang beberapa hari yang lalu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, tentu saya ingat Anda, Inspektur. Apakah ada lagi yang ingin Anda ketahui" Apakah Anda ingin bertemu dengan Mr. Humfries lagi?" "Tidak, terima kasih. Saya rasa tak perlu. Kalau boleh, saya hanya akan melihat buku tamu Anda saja sekali lagi." "Silakan." Didorongnya buku itu ke arah Ayah. Ayah membuka buku itu lalu melihat halamanhalamannya. Miss Gorringe menyangka bahwa dia sedang mencari nama seorang tamu khusus. Padahal sebenarnya tidak demikian halnya. Ayah punya kebiasaan yang telah dipelajarinya sejak muda, yang kemudian berkembang menjadi suatu keahlian. Dia mampu mengingat nama-nama dan alamat-alamat dengan sempurna seperti alat potret. Ingatan itu akan melekat padanya selama dua puluh empat atau empat puluh delapan jam. Dia menggeleng sambil menutup buku itu, lalu mengembalikannya pada Miss Gorringe. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pater Pennyfather belum kembali ke hotel, saya rasa ya?" tanyanya dengan suara ringan. "Pater Pennyfather?" "Tak tahukah Anda bahwa dia sudah ditemukan?" "Sama sekali tidak. Tak ada yang mengatakannya pada saya. Di mana?" "Di suatu tempat di pedesaan. Agaknya dia ditabrak mobil. Hal itu tidak dilaporkan pada kami. Seseorang yang baik hati telah mengangkatnya dan merawatnya." "Oh, saya senang sekali. Ya, senang sekali. Saya kuatir memikirkan dia." "Demikian pula teman-temannya," kata Ayah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya sebenarnya ingin melihat apakah salah seorang di antara teman-temannya itu mungkin menginap di sini. Wakil Uskup-Wakil Uskup -ah, saya tak ingat namanya sekarang, tapi kalau saya lihat, pasti saya tahu." "Tomlinson?" kata Miss Gorringe membantu. "Dia diharapkan datang minggu depan. Dari Salisbury." "Bukan. Bukan Tomlinson. Tapi biarlah." Dia berbalik. Keadaan tenang di ruang duduk malam itu. Seorang pria setengah baya yang bertampang pertapa sedang membaca sebuah makalah yang ketikannya buruk. Sekali-sekali dia menuliskan koreksi dengan tulisan yang demikian kecilnya, hingga hampir-hampir tak terbaca. Setiap kali dia mengoreksi, dia tersenyum masam dengan rasa puas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ada satu atau dua pasangan tua yang tidak begitu perlu bercakap-cakap. Sekalisekali ada dua atau tiga orang yang berkumpul memperbincangkan cuaca. Mereka membahasnya dengan rasa kuatir, bagaimana mereka atau keluarga mereka akan bisa pergi ke tempat yang akan mereka tuju. "-kutelepon dan kuminta Susan supaya dia tak datang naik mobil... karena terlalu berbahaya dalam kabut begini...." "Kata orang keadaan lebih terang di Midlands...." Inspektur Kepala Davy mendengarkan percakapan itu sambil dia lewat. Tanpa terburu-buru, dan seolah-olah tanpa tujuan tertentu, dia tiba di tempat tujuannya. Miss Marple yang sedang duduk di dekat perapian memperhatikan dia mendekat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda masih ada di sini rupanya, Miss Marple. Saya senang." "Besok saya pulang," kata Miss Marple. Dari sikap Miss Marple nyata benar bahwa dia memang sudah akan berangkat. Duduknya tak santai, melainkan tegak, seperti seseorang yang duduk di ruang tunggu pelabuhan udara atau di ruang tunggu stasiun kereta api. Ayah yakin bahwa barang-barang bawaannya sudah dibenahi semuanya. Yang belum hanya barang-barang yang diperlukannya malam itu saja. "Ini merupakan hari terakhir liburan saya selama dua minggu," jelasnya. "Saya harap Anda telah menikmatinya?" Miss Marple tak langsung menjawab. "Yah... boleh dikatakan begitulah...." Dia berhenti. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jadi tidak sepenuhnya?" "Sulit menjelaskan apa maksud saya...." "Apakah Anda tidak agak terlalu dekat pada api" Di sini terlalu panas. Tak inginkah Anda pindah-ke sudut sana itu?" Miss Marple melihat ke arah sudut yang ditunjuk, lalu dia melihat pada Inspektur Kepala. "Saya rasa Anda benar juga," katanya. Ayah membantunya bangkit. Dia juga membawakan tas dan bukunya. Lalu wanita tua itu didudukkannya di sudut yang ditunjuknya tadi. "Enak di sini?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, enak." "Tahukah Anda mengapa saya mengajak Anda kemari?" "Anda baik hati-Anda pikir di sana terlalu panas karena terlalu dekat dengan api. Selain dari itu," sambungnya, "percakapan kita tidak akan bisa didengar orang di sini." "Apakah ada sesuatu yang ingin Anda ceritakan pada saya, Miss Marple?" "Mengapa Anda berpikir begitu?" "Karena kelihatannya begitu," sahut Davy. "Maafkan saya kalau saya memperlihatkan hal itu dengan begitu kentara," kata Miss Marple. "Padahal saya tak berniat begitu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nah, mengenai apa itu?" "Saya tak yakin apakah saya harus mengatakannya. Harap Anda percaya pada saya, Inspektur, bahwa saya tak suka mencampuri urusan orang lain. Saya bahkan mencela orang yang suka campur tangan. Meskipun itu sering dilakukan dengan niat baik, hal itu bisa pula sangat merugikan." "Oh, begitu rupanya, ya" Saya mengerti. Ya, itu rupanya jadi masalah bagi Anda." "Kadang-kadang kita melihat orang-orang melakukan sesuatu yang menurut kita tak baik-atau bahkan berbahaya. Tapi apakah kita punya hak untuk mencampurinya" Saya rasa biasanya tidak." "Apakah yang Anda bicarakan ini mengenai Pater Pennyfather?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pater Pennyfather?" suara Miss Marple mengandung rasa terkejut. "Oh, bukan. Aduh, bukan, sama sekali tidak berhubungan dengan dia. Soal ini berhubungan dengan-seorang gadis." "Seorang gadis" Dan Anda pikir saya bisa membantu?" "Entahlah," kata Miss Marple. "Saya benar-benar tak tahu. Tapi saya kuatir. Kuatir sekali." Ayah tidak mendesaknya. Dia duduk saja. Dia duduk dengan nyaman dan kelihatan agak bodoh, dan makin jelaslah betapa besar tubuhnya. Ditunggunya Miss Marple dengan tenang. Miss Marple telah berusaha untuk membantunya, dan dia pun siap pula membantu wanita tua itu. Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik. Tapi sebaliknya, siapa tahu! "Kita membaca di surat-surat kabar," kata Miss Marple dengan suara bisikan yang cukup jelas, "berita perkara-perkara dalam pengadilan mengenai anak-anak muda, gadis-gadis, atau anak-anak, yang dikatakan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 'membutuhkan penjagaan dan perlindungan'. Mungkin itu hanya semacam ungkapan umum, tapi bisa pula berarti sesungguhnya." "Gadis yang Anda sebut itu, apakah Anda merasa bahwa dia membutuhkan penjagaan dan perlindungan?" "Ya, memang." "Apakah dia sebatang kara?" "Oh, tidak," kata Miss Marple. "Sama sekali tidak. Dari luar bahkan kelihatannya dia dilindungi dan dijaga dengan ketat sekali." "Kedengarannya menarik," kata Ayah. "Gadis itu menginap di hotel ini juga," kata Miss Marple, "kalau tak salah dengan seseorang yang bernama Mrs. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Carpenter. Saya melihat buku tamu untuk mendapatkan nama itu. Gadis itu bernama Elvira Blake." Ayah cepat mendongak, memperlihatkan rasa tertariknya. "Dia gadis yang cantik. Dia masih muda sekali, dan seperti saya katakan tadi, dijaga dan dilindungi dengan ketat. Pelindungnya adalah seorang pria yang baik sekali, Kolonel Luscombe. Dia tampan sekali. Dia sudah agak tua, dan saya rasa dia orang yang lugu." "Siapa" Si pelindung atau gadis itu?" "Maksud saya pelindungnya," kata Miss Marple. "Saya tak tahu apa-apa tentang gadis itu. Tapi saya yakin dia sedang terancam bahaya. Secara kebetulan saya bertemu dengan gadis itu di Taman Battersea. Dia sedang duduk minum-minum dengan seorang anak muda di sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, itu soalnya?" kata Ayah. "Menurut Anda itu kurang baik. Anda kuatir anak muda itu sebangsa hippies, petualang pengangguran, atau penjahat yang kejam?" "Dia seorang pemuda yang tampan sekali," kata Miss Marple. "Tidak begitu muda lagi. Umurnya tiga puluhan lebih. Saya rasa memang tipe pria yang sangat menarik bagi wanita. Tapi wajah laki-laki itu wajah orang jahat. Kejam seperti elang dan buas." "Ah, mungkin dia tidak sejahat tampangnya," kata Ayah membujuk. "Dia bahkan mungkin lebih jahat daripada tampangnya," kata Miss Marple. "Saya yakin itu. Dia mengendarai mobil balap yang besar sekali." Ayah cepat-cepat mengangkat kepalanya. "Mobil balap?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Sekali atau dua kali saya melihat mobil itu di dekat hotel ini." "Tapi Anda tak ingat nomornya, bukan?" "Saya ingat. FAN 2266. Saya punya saudara sepupu yang gagap," Miss Marple menjelaskan. "Begitulah maka saya ingat nomor itu." Ayah kelihatan heran. "Tahukah Anda siapa dia?" tanya Miss Marple. "Kebetulan saya tahu," kau Ayah lambat-lambat. "Dia berdarah campuran Prancis dan Polandia. Dia seorang pembalap yang terkenal, dia bahkan menjadi juara dunia tiga tahun yang lalu. Namanya Ladislaus Malinowski. Dalam beberapa hal pandangan Anda mengenai dia benar. Dia memang terkenal punya nama tak baik dalam hubungan dengan wanita. Maksud saya, dia memang bukan teman yang baik bagi seorang gadis. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Tetapi tidaklah mudah berbuat sesuatu mengenai hal seperti itu. Saya rasa gadis itu menemuinya diam-diam, ya?" "Pasti," kata Miss Marple. "Pernahkah Anda menghubungi pelindungnya?" "Saya tak kenal padanya," kata Miss Marple. "Baru satu kali saya bertemu dengannya dan diperkenalkan oleh teman saya. Saya tak mau datang padanya dengan membawa suatu kisah. Saya berpikir bagaimana kalau Anda berbuat sesuatu untuk ini." "Saya bisa mencoba," kata Ayah. "Ngomong-ngomong, saya pikir mungkin Anda akan senang mendengar bahwa teman Anda, Pater Pennyfather, sudah ditemukan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sungguh?" Miss Marple kelihatan senang sekali. "Di mana?" "Di suatu tempat yang bernama Milton St. John." "Aneh sekali! Apa kerjanya di sana" Tahukah dia?" "Kata orang,"-Inspektur Kepala Davy memberikan tekanan pada kata-kata itu-"dia telah mengalami kecelakaan." "Kecelakaan apa?" "Ditabrak mobil-dia mengalami gegar otak -atau bisa juga kepalanya dihantam orang." "Oh, begitu." Miss Marple merenungkan soal itu. "Apakah dia sendiri tak tahu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia berkata,"-lagi-lagi Inspektur Kepala menekankan perkataan itu-"bahwa dia tak tahu apa-apa." Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Aneh sekali." "Aneh, ya?" Yang terakhir diingatnya adalah naik taksi ke Lapangan Udara Kensington." Miss Marple menggeleng keheranan. "Saya tahu. Memang demikian halnya dengan gegar otak," gumamnya. "Tak adakah dia mengucapkan sesuatu yang berguna?" "Dia menggumamkan sesuatu tentang tembok Jericho." "Apakah dia tidak menyebut nama Joshua?" Miss Marple bertanya memberanikan diri, "atau sesuatu tentang arkeologi-atau penambangan" -atau tentang sebuah sandiwara-ya, saya ingat sebuah sandiwara tua sekali-oleh Mr. Sutro, kalau tak salah." "Oh, ya, selama sepanjang minggu ini Bioskop-bioskop Gaumont di daerah Thames Utara memutar film The Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Walls of Jericho, yang pemeran-pemeran utamanya adalah Olga Radbourne dan Bart Levinne," kata Ayah. Miss Marple memandangnya dengan curiga. "Mungkin dia pergi menonton film itu di Cromwell Road. Mungkin dia keluar kirakira pukul sebelas malam lalu kembali kemari-meskipun, kalau dia memang kembali, tentu ada seseorang yang melihatnya-dan tiba di sini sebentar sebelum tengah malam...." "Mungkin dia naik bus yang salah," kata Miss Marple. "Begitulah orang-orang itu...." "Katakanlah dia kembali kemari setelah tengah malam," kata Ayah. "Mungkin dia langsung naik ke kamarnya tanpa ada seorang pun yang melihatnya. Tapi lalu, apa yang terjadi kemudian-dan mengapa dia keluar lagi pukul tiga kemudian?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Miss Marple mencari-cari perkataan. "Yang saya tahu hanyalah.... Oh!" Dia terlompat karena terdengar bunyi ledakan dari luar di jalan. "Bunyi knalpot mobil," kata Ayah menenangkan. "Maafkan saya mudah sekali terkejut. Saya gugup malam ini-ada perasaan yang biasa dimiliki orang...." "Bahwa sesuatu akan terjadi" Saya rasa Anda tak perlu kuatir." "Saya tak pernah suka kabut." "Saya baru saja akan mengatakan pada Anda, bahwa Anda sudah banyak membantu saya," kata Inspektur Kepala Davy. "Mengatakan hal-hal yang Anda lihat di Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sini-memang hanya hal-hal yang kecil-tapi merupakan masukan." "Jadi memang ada sesuatu yang tak beres mengenai tempat ini?" "Dari dulu memang semuanya tak beres di sini." Miss Marple mendesah. "Mula-mula kelihatannya bagus sekali-maksud saya keadaannya tak berubah-kita serasa melangkah mundur ke masa lalu-ke bagian masa lalu yang kita rindukan." Dia berhenti sebentar. "Tapi sebenarnya tidaklah demikian halnya. Saya baru tahu (apa yang saya sangka sudah lama saya ketahui), bahwa kita tak bisa kembali, bahwa kita tak pernah boleh mencoba untuk melangkah mundur-bahwa inti dari kehidupan adalah maju terus. Hidup ini sebenarnya menuju satu arah, bukan?" "Semacam itulah." Ayah membenarkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya ingat," kata Miss Marple, menyimpang dari pokok pembicaraannya, yang merupakan ciri khasnya, "Saya ingat suatu waktu saya berada di Paris dengan ibu dan nenek saya, dan kami pergi minum teh di Hotel Elysee. Nenek saya melihat ke sekelilingnya, dan tiba-tiba berkata, 'Clara, aku yakin akulah satu-satunya wanita yang memakai topi kecil begini!" Memang benar! Begitu dia pulang semua topi-topi kecilnya dan mantel-mantelnya yang berhiaskan merjan dikumpulkannya, lalu dikirimkannya...." "Ke pasar loak?" sambung Ayah menunjukkan perhatiannya. "Oh, bukan. Tidak akan ada orang yang mau barang-barang itu di pasar loak. Dia mengirimkannya ke sebuah sanggar teater drama. Mereka menerimanya dengan baik sekali. Tapi, eh...." Miss Marple memperbaiki arah bicaranya. "Apa yang saya bicarakan tadi, ya?" "Anda menilai tempat ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, kelihatannya baik, ternyata tidak. Tempat ini merupakan campuran orangorang-yang benar dan yang palsu. Kita tak selalu bisa membedakannya." "Apa maksud Anda dengan palsu?" "Ada beberapa orang pensiunan tentara. Tapi ada juga orang yang kelihatannya seperti tentara, padahal tak pernah menjadi anggota tentara. Ada pula biarawan, yang sebenarnya bukan biarawan. Juga admiral dan kapten kapal, yang tak pernah menjadi anggota angkatan laut. Sahabat saya, Selina Hazy-mula-mula saya merasa geli melihat betapa dia selalu ingin sekali mengenali orang-orang (sesuatu yang sebenarnya wajar). Tapi dia sering keliru, karena orang-orang itu bukan orang-orang yang diduganya. Tapi itu terlalu sering terjadi. Jadi-saya lalu mulai ingin tahu. Bahkan si Rose, pelayan kamar yang amat manis itu-saya pikir dia juga barangkali berpura-pura." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bila Anda tertarik, ketahuilah bahwa dia bekas aktris. Seorang aktris berbakat. Tapi gaji di sini lebih tinggi daripada honornya di atas pentas." "Tapi-mengapa?" "Terutama, sebagai pelengkap. Mungkin juga lebih dari itu." "Saya senang akan segera meninggalkan tempat ini," kata Miss Marple. Dia agak bergidik. "Sebelum sesuatu terjadi." Inspektur Kepala Davy melihat padanya dengan rasa ingin tahu. "Apa yang Anda harapkan akan terjadi?" tanya Ayah. "Semacam kejahatan," kata Miss Marple. "Kejahatan adalah perkataan yang kelewatan..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda pikir itu terlalu dibuat-buat, begitu" Tapi saya sudah berpengalaman. Agaknya saya ini-sering kali-berhubungan dengan pembunuhan." "Pembunuhan?" Inspektur Kepala Davy menggeleng. "Saya rasa tidak akan ada pembunuhan. Hanya semacam tempat kumpul-kumpul yang menyenangkan bagi beberapa orang penjabat yang lihai-lihai...." "Itu lain. Pembunuhan-niat untuk melakukan pembunuhan-adalah sesuatu yang lain sekali. Hal itu-bagaimana saya harus mengatakannya, ya"-hal itu menentang Tuhan." Ayah memandangnya, lalu menggeleng dengan halus, memberikan keyakinan. "Tidak akan terjadi pembunuhan," katanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Suara ledakan, yang lebih nyaring daripada yang pertama, terdengar lagi dari luar. Ledakan itu disusul oleh suara jeritan, lalu suara ledakan lagi.... Inspektur Kepala Davy bangkit dan langsung menghilang dengan gerakan yang mengherankan cepatnya bagi orang yang badannya begitu besar. Dalam beberapa detik saja dia sudah melewati pintu ayun lalu keluar. Teriakan itu-suara seorang wanita yang ketakutanmenembus kabut. Inspektur Kepala Davy berlari dengan cepat di sepanjang Pond Street ke arah suara teriakan itu. Samar-samar dapat dilihatnya sesosok tubuh wanita yang tersandar pada pagar. Dengan dua belas langkah dia tiba di tempat wanita itu. Dia mengenakan mantel panjang dari bulu hewan, dan rambutnya yang panjang dan pirang berkilau tergerai di kiri kanan wajahnya. Di atas trotoar, di kaki wanita itu, tergeletak tubuh seorang pria yang berseragam. Inspektur Kepala Davy mengenalinya. Dia adalah Michael Gorman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Waktu Davy tiba di tempat gadis itu, gadis itu mencekamnya. Seluruh tubuhnya menggigil, dan dia berkata dengan terputus-putus, "Ada orang... yang mencoba... membunuh saya.... Seseorang... menembak saya.... Kalau tak ada dia...." Dia menunjuk ke sosok tubuh yang tak bergerak di kakinya. "Dia mendorong saya ke belakang dan berdiri di depan saya-lalu datang tembakan yang kedua... dan dia jatuh.... Dia telah menyelamatkan jiwa saya. Saya rasa dia cedera -cedera berat...." Inspektur Kepala Davy berlutut. Dia mengeluarkan lampu senternya. Petugas penjaga pintu yang bertubuh tinggi, yang berasal dari Irlandia itu, telah gugur sebagai prajurit. Sisi kiri seragamnya tampak basah, dan makin lama makin basah karena darah yang merembes. Davy membuka kelopak mata pria itu dan meraba nadinya. Lalu dia bangkit lagi. "Dia kena tepat sekali," katanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Gadis itu memekik lagi. "Maksud Anda, dia meninggal" Oh, tidak, tidak! Tak mungkin dia meninggal." "Siapa yang menembak Anda?" "Saya tak tahu.... Saya baru saja meninggalkan mobil saya di tikungan dan meraba-raba jalan di sepanjang pagar-saya akan pergi ke Hotel Bertram. Lalu tiba-tiba ada tembakan-dan sebuah peluru terbang melewati pipi saya. Lalu diapetugas pintu di Hotel Bertram itu-berlari ke jalan ke arah saya, dan mendorong saya ke belakangnya. Kemudian tiba tembakan yang kedua-saya rasa-saya rasa siapa pun orangnya pasti tadi bersembunyi di sana." Inspektur Kepala Davy melihat ke arah yang ditunjuknya. Di sebelah ujung Hotel Bertram ada sebuah halaman bergaya kuno yang lebih rendah daripada permukaan jalan. Ada pintu gerbangnya dan beberapa anak tangga untuk turun ke tempat itu. Karena tempat itu hanya menuju ke beberapa gudang, maka Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pekarangan itu tak banyak digunakan orang. Tapi seseorang bisa dengan mudah bersembunyi di situ. "Anda tak melihatnya?" "Tidak dengan jelas. Dia berlari cepat melewati saya seperti bayangan saja. Kabut tebal sekali di mana-mana." Davy mengangguk. Gadis itu lalu menangis histeris. "Tapi siapakah yang mungkin ingin membunuh saya" Mengapa ada seseorang yang ingin membunuh saya" Itu tadi adalah yang kedua kali. Saya tak mengerti.... Mengapa?" Dengan lengannya yang sebelah Ayah merangkul gadis itu, sedang tangannya yang sebelah lagi meraba-raba di dalam sakunya. Lalu suara peluit polisi yang melengking menembus kabut. Di ruang duduk Hotel Bertram, Miss Gorringe tiba-tiba mengangkat kepalanya dari meja kerjanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Satu atau dua orang tamu juga mengangkat kepala mereka, kecuali orang-orang yang lebih tua dan sudah tuli. Henry yang sedang akan meletakkan gelas brendi ke atas meja, terhenti seketika dengan tetap memegang gelas itu di tangannya. Miss Marple membungkukkan kepalanya ke depan sambil mencekam lengan kursinya. "Kecelakaan!" kata seorang pensiunan admiral dengan yakin. "Saya rasa dua mobil tabrakan dalam kabut." Pintu ayun didorong orang dari luar. Seorang polisi yang bertubuh besar sekali berjalan melewati pintu itu. Tubuhnya kelihatan amat besar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia sedang memapah seorang gadis yang memakai mantel bulu binatang berwarna pucat. Gadis itu kelihatannya hampir tak bisa berjalan. Polisi itu melihat ke sekelilingnya dengan rasa malu mencari bantuan. Miss Gorringe keluar dari meja resepsionis, dan bersiap-siap untuk membantu. Tapi pada saat itu lift turun. Sesosok tubuh yang tinggi keluar dari lift. Gadis itu melepaskan dirinya dari rangkulan polisi itu lalu berlari menyeberangi ruang duduk itu. "Ibu," teriaknya. "Oh, Ibu, Ibu...." dan dia pun melemparkan dirinya ke dalam rangkulan Bess Sedgwick sambil terisak. 21 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Kepala Davy duduk kembali di kursinya dan melihat pada kedua wanita yang duduk di seberangnya. Waktu itu telah lewat tengah malam. Beberapa orang perwira polisi datang dan pergi. Ada pula dokter-dokter, petugas-petugas sidik jari, juga sebuah ambulans untuk membawa jenazah. Dan kini semuanya terpusat pada sebuah kamar kecil, yang disediakan untuk keperluan hukum oleh pihak Hotel Bertram. Inspektur Kepala Davy duduk di sebuah sisi meja itu. Bess Sedgwick dan Elvira duduk di sisi yang lain. Tanpa menarik perhatian, seorang polisi duduk bersandar pada dinding sambil menulis. Sersan Detektif Wadell duduk di dekat pintu. Ayah memandangi kedua wanita yang duduk menghadapinya sambil berpikir. Kini dia mengerti mengapa di dalam kabut tadi Elvira Blake disangkanya Bess Sedgwick. Tapi sekarang, ketika dia memperhatikan mereka, dia terkesan bukan oleh persamaan mereka tapi perbedaan di antara keduanya. Mereka sebenarnya tidak serupa, kecuali warna rambut dan matanya. Dia mendapatkan kesan yang kuat, bahwa dia berhadapan dengan segi positif dan segi negatif pada pribadi yang sama. Pada diri Bess Sedgwick, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi segala-galanya positif. Semangat hidupnya, energinya, daya tariknya yang bagaikan magnet. Dia merasa kagum pada Lady Sedgwick. Sudah lama dia mengagumi wanita itu. Dia kagum akan keberaniannya, dan selalu asyik mengikuti berita tentang sepak terjangnya. Sering kali, ketika sedang membaca surat kabar mingguannya yang memuat berita tentang wanita itu, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Kali ini dia tidak akan bisa lolos," tapi sering kali ternyata dia bisa lolos! Disangkanya tidak akan mungkin wanita itu bisa mencapai apa yang diingininya, tapi ternyata bisa. Dia lebih-lebih mengaguminya karena wanita itu seolah-olah tak termusnahkan. Dia pernah mengalami kecelakaan pesawat terbang, beberapa kali mengalami kecelakaan mobil, pernah terlempar dengan keras dari punggung kuda, tapi ternyata dia tetap selamat. Dia masih hidup, penuh semangat, dengan kepribadian yang selalu memukau banyak orang. Dalam pikirannya, dia mengangkat topi untuk wanita itu. Pada suatu kali, dia pasti akan mengalami kehancuran juga. Orang hanya Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo bisa hidup dengan nasib baik selama jangka waktu yang terbatas. Dari sang ibu, matanya beralih ke putrinya. Dia ingin tahu. Ingin sekali tahu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Pada diri Elvira Blake, pikirnya, segala-galanya serba tertutup. Bess Sedgwick menjalani hidup ini dengan memaksakan kemauannya. Elvira punya cara lain dalam menjalani hidupnya, pikirnya. Dia lebih banyak pasrah, pikirnya. Dia menuruti saja. Dia tersenyum dengan pasrah, tapi di balik itu dia menyelinap, membebaskan diri. "Licik," pikirnya lagi, menyadari kenyataan itu. "Itulah satu-satunya caranya. Dia tak pernah menonjolkan dirinya. Itulah sebabnya, kurasa orang-orang yang mengawasinya tak pernah tahu apa yang akan dilakukannya." Ayah ingin tahu apa yang dilakukan gadis ini menyelinap di jalan pergi ke Hotel Bertram pada malam berkabut yang sudah begitu larut. Nanti dia akan menanyakannya. Tapi dia yakin, besar sekali kemungkinannya bahwa jawaban yang akan diperolehnya tak benar. Begitulah cara gadis itu membela dirinya, pikirnya. Apakah dia datang ke hotel ini untuk menjumpai ibunya ataukah untuk menemukan ibunya" Itu mungkin sekali, tapi rasanya tidak juga. Sama sekali tidak. Ayah lalu berpikir tentang mobil sport besar yang tersembunyi di tikungan-mobil yang bernomor pelat FAN 2266 itu. Ladislaus Malinowski Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pasti berada di sekitar tempat itu, karena mobilnya ada di situ. "Nah," kata Ayah pada Elvira dengan sikap yang amat ramah dan kebapakan, "nah, bagaimana perasaan Anda sekarang?" "Saya sudah tak apa-apa lagi," kata Elvira. "Bagus. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kalau Anda tak keberatan. Karena, harap Anda maklum, bahwa dalam soal-soal begini waktu biasanya merupakan soal yang penting sekali. Anda telah ditembak dua kali dan seseorang tewas. Kami minta sebanyak mungkin petunjuk ke arah orang yang telah menembak itu." "Akan saya ceritakan semuanya sebatas kemampuan saya, tapi semuanya terjadi begitu mendadak. Dan kita tak bisa melihat apa-apa dalam kabut begini. Saya sendiri tak punya bayangan siapa kira-kira orang itu-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi atau bagaimana rupanya. Itulah yang menakutkan sekali." "Anda katakan bahwa ini adalah yang kedua kali seseorang telah mencoba membunuh Anda. Apakah itu berarti bahwa sebelum ini sudah ada percobaan untuk membunuh Anda?" "Apakah saya telah berkata begitu" Saya tak ingat." Matanya memandang dengan resah. "Saya rasa saya tidak berkata begitu." "Tapi Anda tadi berkata begitu," kata Ayah. "Saya rasa, saya hanya-hanya histeris saja." 'Tidak," kata Ayah, "saya rasa tidak begitu. Saya rasa Anda bersungguh-sungguh mengatakannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mungkin itu hanya angan-angan saya saja," kata Elvira. Dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Bess Sedgwick bergerak dalam duduknya. "Sebaiknya kaukatakan padanya, Elvira," katanya dengan tenang. Elvira mendadak melihat ke arah ibunya dengan resah. "Anda tak perlu kuatir," kata Ayah meyakinkan. "Di kepolisian, kami tahu betul bahwa anak-anak gadis tak suka bercerita pada ibu mereka atau pelindung mereka. Kami tidak terlalu menganggap hal itu serius, tapi kami harus tahu tentang halhal itu, karena itu bisa membantu." "Apakah itu terjadi di Italia?" tanya Bess Sedgwick. "Ya," jawab Elvira. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda pernah bersekolah di sana, bukan?" kata Ayah. "Atau mengikuti kursus, atau entah apa namanya sekarang?" "Ya. Saya tinggal di asrama Contessa Martinel-li. Kami ada delapan belas atau dua puluh orang." "Dan Anda pikir ada seseorang yang telah mencoba membunuh Anda. Bagaimana itu?" "Pada suatu hari saya mendapat kiriman sebuah kotak besar berisi coklat, permen, dan lain-lain. Kiriman itu disertai kartu yang ditulisi dengan huruf-huruf yang berbunga-bunga dalam bahasa Italia. Kata-katanya berbunyi 'Untuk Bellissima Signorina'. Saya dan teman-teman saya menertawakannya dan menduga-duga siapa pengirimnya." "Apakah barang itu datang lewat pos?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak. Tak mungkin lewat pos, karena barang itu sudah berada di kamar saya. Pasti ada seseorang yang meletakkannya di situ." "Oh, begitu. Saya rasa si pengirim telah menyuap salah seorang pembantu. Apakah saya bisa menyimpulkan bahwa Anda tidak memberitahukan hal itu pada Contessa?" Samar-samar terbayang senyuman di wajah Elvira. "Tidak. Itu sama sekali tidak kami lakukan. Kami langsung saja membuka kotak itu dan kami lihat coklatnya cantik-cantik serta menarik. Ada macammacam, dan ada juga krim yang berwarna ungu di antaranya. Yaitu semacam coklat yang di atasnya berlapis warna ungu. Itu kegemaran saya. Jadi tentu pertama-tama saya makan beberapa buah di antara jenis itu. Lalu setelah itu, tengah malam saya merasa perut saya sakit sekali. Saya tak menduga bahwa itu adalah akibat dari coklat itu. Saya pikir, mungkin akibat sesuatu yang telah saya makan pada waktu makan malam." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Adakah teman-teman Anda yang lain yang sakit?" "Tak ada. Hanya saya. Pokoknya saya sakit hebat, tapi esok malamnya saya sudah sembuh. Lalu beberapa hari kemudian saya makan Lagi coklat itu, dan akibatnya terulang lagi. Jadi saya lalu bercerita tentang itu pada Bridget. Bridget adalah sahabat karib saya. Lalu kami periksa coklat itu. Kami dapati bahwa pada bagian bawah krim yang berwarna ungu itu ada lubang yang telah diisi lagi dengan sesuatu. Dan kami berkesimpulan bahwa seseorang telah memasukkan racun ke dalamnya. Tapi mereka hanya membu-buhkannya pada coklat yang berkrim ungu itu supaya saya sendiri yang memakannya." "Yang lain tak ada yang sakit?" "Tidak." "jadi rupanya tak ada orang lain yang memakan krim ungu itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak. Mereka tak mau. Soalnya itu adalah hadiah untuk saya, dan mereka tahu saya suka sekali krim yang ungu itu, jadi mereka tinggalkan itu untuk saya." "Siapa pun orang yang telah melakukannya, berani sekali menanggung risiko," kata Ayah. "Sebab bisa saja semua orang di asrama itu keracunan." "Mustahil," kata Lady Sedgwick dengan tajam. "Sama sekali tak masuk akal! Tak pernah saya mendengar perbuatan yang begitu kasar." Inspektur Kepala Davy memberikan isyarat kecil dengan tangannya. "Maaf," katanya, lalu dia berkata lagi pada Elvira. "Menurut saya, itu menarik sekali, Miss Blake. Dan Anda tetap tidak lapor pada Contessa?" "Tidak. Kami takut dia ribut." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apa yang Anda lakukan dengan coklat itu?" "Kami buang tentu," kata Elvira. "Padahal kelihatannya coklatnya enak-enak," sambungnya dengan nada menyesal. "Tidakkah Anda mencoba untuk mencari tahu siapa yang telah mengirimkannya?" Elvira kelihatan serba salah. "Yah, saya rasa, itu mungkin perbuatan Guido." "Ya?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria. "Dan siapakah Guido itu?" "Oh, Guido...." Elvira terdiam. Dia menoleh pada ibunya. "Jangan bodoh," kata Bess Sedgwick. "Ceritakan pada Inspektur tentang Guido. Setiap gadis seumurmu punya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi seorang Guido dalam hidupnya. Kau pasti bertemu dengan dia di sana, ya?" "Ya. Waktu kami diajak menonton opera. Dia bercakap-cakap dengan saya di sana. Dia baik dan sangat menarik. Saya kadang-kadang menemuinya kalau kami pergi ke tempat kursus. Dia biasa pula mengirimi saya surat dengan sembunyi-sembunyi." "Dan kurasa," kau Bess Sedgwick, "kau banyak berbohong, dan membuat rencana dengan teman-temanmu, serta berhasil juga keluar untuk menemuinya. Begitu, bukan?" Elvira kelihatan lega dengan adanya selingan pendek yang mengarahkannya pada suatu pengakuan. "Ya, saya kadang-kadang keluar dengan Bridget. Kadang-kadang Guido juga berhasil untuk...." "Siapa nama keluarga Guido?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak tahu," kau Elvira. "Dia tak pernah mengaukannya pada saya." Inspektur Kepala Davy tersenyum padanya. "Maksud Anda, Anda tak mau mengatakannya" Tak apalah. Saya yakin kami pasti bisa menemukannya tanpa bantuan Anda kalau memang perlu. Tapi mengapa Anda menduga bahwa anak muda yang kelihatannya menyayangi Anda itu ingin membunuh Anda?" "Karena dia biasa mengancam begitu. Maksud saya, kadang-kadang kami bertengkar. Dia kadang-kadang datang bersama teman-temannya, dan saya berpurapura lebih menyukai mereka daripada dia, lalu dia jadi marah sekali. Dikatakannya supaya saya berhati-hati dengan kelakuan saya. Bahwa saya tidak akan bisa meninggalkan dia begitu saja! Bahwa bila saya tidak setia padanya, dia akan membunuh saya! Saya pikir dia hanya bersikap berlebih-lebihan saja, menirukan kata-kata dalam sandiwara." Tanpa disangka, Elvira tiba-tiba tersenyum. "Tapi semuanya menyenangkan sekali. Saya tidak menyangka bahwa itu bisa menjadi sungguh-sungguh atau serius." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah," kata Inspektur Kepala Davy, "menurut saya juga sangat tak masuk akal seorang pemuda seperti yang Anda gambarkan itu mau benar-benar membubuhkan racun pada coklat dan kemudian mengirimkannya pada Anda." "Ya, saya juga sebenarnya tak percaya," kata Elvira, "tapi itu pasti perbuatannya, karena saya tak bisa membayangkan orang lain. Saya jadi susah. Lalu waktu saya kembali kemari, saya menerima surat peringatan...." Dia berhenti. "Surat peringatan macam apa?" "Surat itu dikirimkan dalam amplop dan dicetak. Bunyinya: Berhati-hatilah. Ada orang yang ingin membunuhmu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Alis Inspektur Kepala Davy terangkat. "Benarkah itu" Aneh sekali. Sungguh aneh. Dan itu membuat Anda cemas serta ketakutan?" "Ya. Dan saya lalu-lalu ingin tahu siapa yang mungkin menginginkan saya mati. Sebab itu saya lalu mencoba menyelidiki apakah benar saya kaya sekali." "Lanjutkan." "Lalu beberapa hari yang lalu di London ada lagi suatu kejadian. Saya berada di stasiun bawah tanah dan di peron banyak sekali orang. Rasanya ada seseorang yang mencoba mendorong saya ke rel kereta api." "Anakku! kata Bess Sedgwick. "Jangan berangan-angan." Sekali lagi Ayah memberikan isyarat kecil dengan tangannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya," kata Elvira dengan rasa menyesal. "Saya juga merasa bahwa itu semua hanya angan-angan saya saja-tapi entahlah-maksud saya, setelah kejadian malam ini rasanya semuanya mungkin benar, ya?" Tiba-tiba dia berpaling pada Bess Sedgwick, dan berbicara dengan mendesak, "Ibu! Ibu mungkin tahu. Apakah ada seseorang yang ingin membunuh saya" Adakah" Apakah saya punya musuh?" "Kau pasti tak punya musuh," kata Bess Sedgwick dengan tak sabar. "Jangan tolol begitu. Tak seorang pun ingin membunuhmu. Untuk apa?" "Lalu siapa yang menembak saya malam ini?" "Dalam kabut yang tebal itu," kata Bess Sedgwick, "orang mungkin keliru. Mungkin dia menyangka bahwa kau adalah seseorang lain. Mungkin saja, bukan?" katanya, sambil berpaling pada Ayah. "Ya, saya rasa mungkin saja," kata Inspektur Kepala Davy. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bess Sedgwick memandang Ayah dengan penuh perhatian. Ayah merasa melihat gerakan halus pada bibirnya, yang mengatakan 'nanti'. "Nah," kata Ayah dengan ceria, "sebaiknya sekarang kita mulai mengemukakan beberapa fakta. Dari mana Anda datang tadi" Apa yang Anda kerjakan, berjalan di sepanjang Pond Street, malam-malam berkabut begini?" "Saya pergi mengikuti kursus seni di Tate tadi pagi. Lalu saya pergi makan siang dengan sahabat saya, Bridget. Dia tinggal di Onslow Square. Setelah itu kami menonton film, dan waktu kami keluar kabut sudah mulai turun-cukup tebal dan menjadi lebih gelap. Dan saya pikir sebaiknya saya pulang tidak naik mobil." "Anda bisa mengemudikan mobil, ya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Saya ujian mengemudikan mobil musim panas yang lalu. Tapi saya tak begitu pandai mengemudi dan saya benci mengemudi dalam kabut. Jadi kata ibu Bridget, saya boleh menginap di rumahnya. Saya menelepon Kak Mildred-saudara sepupu sayatempat saya tinggal di Kent- " Ayah mengangguk. "-dan saya katakan bahwa saya akan menginap di London. Katanya itu lebih baik." "Lalu apa yang terjadi kemudian ?" tanya Ayah. "Lalu tiba-tiba kabut kelihatan menipis. Anda tentu tahu bahwa kabut tak sama ketebalannya. Jadi saya katakan saya akan pulang ke Kent naik mobil. Saya pamit pada Bridget, lalu berangkat. Tapi lalu kabut mulai turun lagi, saya jadi susah. Saya terselubung dalam gumpalan kabut yang tebal dan saya tersesat. Saya tak tahu di mana saya berada. Sebentar kemudian saya sadari bahwa saya berada di tikungan Hyde Park, dan saya Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Badik Buntung 15 Raja Naga 19 Dewa Pengasih Kembang Lembah Darah 1